I.
II.
Landasan Teori Ada suatu perbedaan antara kalor (heat) dan energi dalam dari suatu bahan. Kalor hanya digunakan bila menjelaskan perpindahan energi dari satu tempat ke yang lain. Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur. Sedangkan energi dalam (termis) adalah energi karena temperaturnya.(Bahrudin, 2006: 148) Radiasi yang dipancarkan suatu benda biasa tidak hanya bergantung pada suhu, tetapi juga pada sifat-sifat lainnya, seperti rupa benda, sifat permukaannya dan bahan pembuatnya. Jika sebuah benda sama sekali hitam, maka cahaya yang jatuh padanya tidak ada yang dia pantulkan. Pada radiasi termal ini, permukaan ideal dalam pengkajian perpindahan kalor radiasi adalah benda hitam tersebut dengan nilai emisivitas( =1), benda hitam ini memiliki kemampuan menyerap dan memancarkan panas paling sempurna, jadi benda hitam ini menyerap semua radiasi termal yang menimpanya, betapapun dia karakteristik spectrum dan karakteristik arahnya.Kalau secara umum untuk kebanyakan benda(< 1 ). Menurut Stephen Bolzman, energy radiasi yang
=P
Daya (P)
V2 R
: x
Px Phitam
Besar emisivitasnya
dibaca (sigma) dikenal sebagai tetapan Stephen Bolzman yang memiliki nilai = 5,67
Radiasi Termal (Kubus Leslie)
BY KOMANG SUARDIKA Page 2
10-8 W/m2 K4. Untuk menentukan emisivitas warna permukaan kubus kilav, kusam, putih dan hitam digunakan patokan daya permukaan kubus warna hitam karena permukaan warna hitam yang memiliki nilai emisivitas paling besar( =1). III. Alat dan Bahan 1. Sensor Radiasi: untuk mengukur radiasi termal yang di pancarkan oleh sumber panas 2. Kubus Leslie: sebagai alat yang akan di ukur nilai radiasi termalnya (alat yang mempunyai empat sisi permukaan yang berbeda yaitu hitam, putih, kilap, dan kusam). 3. Statif: tempat untuk meletakkan sensor radiasi 4. Multimeter: untuk mengukur berapa besar radiasi termal yang di pancarkan oleh sumber panas. 5. Adaftor 6. Satu pasang kabel penghubung.
IV.
Gambar 1. Set-up alat kubus leslie 2. Nyalakan kubus Leslie dan atur power ke posisi high pembacaan pada ohmmeter. Jika terbaca 40 k, reset tombol power ke posisi 5,0 (posisi seimbang) dan menunggu beberapa saat. 3. Pada saat kubus telah mencapai kesetimbangan termal pada seting 5,0 yang ditunjukkan oleh ohmmeter yang nilainya relative stabil pada suatu nilai tertentu, sensor radiasi ditempatkan sedemikian rupa hingga mata sensor menyentuh dinding kubus Leslie untuk menjamin jarak pengukuran sama untuk semua jenis permukaan kubus. Dengan sensor ini maka radiasi dari kubus akan diukur. 4. catat hasil pengamatan pada table yang telah tersedia. 5. Ulangi kembali percobaan pada seting power yang berbeda dan mencatat hasilnya pada tabel pengamatan di bawah ini. NO 1 2 3 4 Warna Permukan Hitam Putih Kilap Kusam Output Sensor (mV) R (Ohm)
V.
Metode pengolahaan data yang dilakukan meliputi pengolaan data secara kualitatif dan secara kuantitatif. Dimana variabel-variabel yang diamati meliputi
V2 Daya (P) R
Keterangan: P = Daya (W) V = Tegangan (volt) R = Hambatan (Ohm)
Px
P P 2 2 V R V R
2 2
2V R
V 2 V R2
2
Besar emisivitasnya
: x
Px Phitam
Px Phitam
Dimana : x adalah emisivitas untuk masing-masing warna permukaan kubus lislie Px adalah daya dari masing-masing warna permukaan kubus lislie