3) TUJUAN
Saat menyelesaikan Tugas ini mahasiswa diharapkan dapat:
Memahami efek dalam sensitivitas sebuah rangkaian jembatan wheatstone yang divariasikan oleh parameter berikut: Resistansi dari lengan rasio Lengan rasio Sumber tegangan Impedansi lengan detector
TINGKATAN ILMU
Sebelum memulai percobaan mahasiswa harus: Mengerti teori dan cara penggunaan Jembatan Wheatstone pada Tugas 2
PRAKTEK 3.1
Efek pada Resistansi Nilai Lengan Rangkai rangkaian seperti pada gambar 4.3.1. CATATAN Tak banyak jenis resistor yang dapat digunakan untuk rangkaian ini. Untuk menghindari kerusakan, jangan mengurangi nilai resistansi dibawah spesifikasi yang ditentukan.
Dalam rangkaian jembatan wheatstone atur switch SW1 dan SW5 in dan switch selain itu out. Hal ini dapat mengatur R1 dan R2 pada 100 .
Atur potensiometer pada operasional amplifier menjadi nol dan nyalakan power supply agar rangkaian ini bekerja dengan baik..
Atur nilai Rs menjadi bertambah hingga 100 . Baca hasil yang tertera pada AVO meter dan catat hasilnya pada tabel yang telah disediakan.
R1 = R2 () 100 1K 10K 100K Rs saat Seimbang () Arus Out of Balance ( A )
Fig 4.3.2 Hasil yang dicatat Rubah nilai R1 dan R2 menjadi 1k dengan mengatur SW2 dan SW6 in dan switch selain itu out. Ulangi langkah kerja penyetimbangan diatas dan tentukan nilai 10% dari out-of-balance sebelumnya. Baca hasil yang tertera pada AVO meter dan catat hasilnya pada tabel yang telah disediakan. Ulangi cara diatas dengan memberikan harga R1 = R2 = 10k dan R1 = R2 = 100k. Pertanyaan 3.1 Pertanyaan 3.2 Pertanyaan 3.3 Pertanyaan 3.4 Berapa nilai R1 dan R2 yang memberikan keseimbangan paling mudah ? Nilai berapakah yang meberikan keseimbangan paling sulit dicari ? Nilai berapakah yang memberikan arus out-of-balance terbesar untuk perubahan 10% pada Rs ? Yang mana yang memberikan nilai terkecil ?
PRAKTEK 3.2
Efek pada Resistansi Ratio Lengan Selanjutnya, mari kita cari tahu perbedan ratio antara R1 dan R2 untuk mendapatkan sensitivitas pada rangkaian jembatan Buat tabel untuk mencatat hasil analisa seperti di fig-4.3.3.
R1 () 100 1K 10K 100 1K 1K 10K 100K 10K 100K R2 () 1K 10K 100K 10K 100K 100 1K 10K 100 1K Rasio 1 : 10 1: 10 1 : 10 1 : 100 1: 100 10 : 1 10 : 1 10 : 1 100 : 1 100 : 1 Rs saat Seimbang () Arus Out-of-Balance ( A )
Fig 4.3.3 Hasil yang dicatat Rubah harga R1 menjadi 100 dan R2 menjadi 1k. Seimbangkan Jembatan dan catat perubahan Rs pada tabel. Tambahkan nilai Rs menjadi 10% (10) dan catat arus Out-ofBalancenya. Catat hasilnya pada tabel juga. Ulangi cara diatas dengan memberikan harga R1 = 1k dan R2 = 100k. Serta R1 = 10k dan R2 = 100k (Tingkatkan Rs menjadi 10% setiap kali seimbang). Ulangi langkah kerja diatas dengan memberikan harga R1 dan R2 seperti pada table fig 4.3.3.
PRAKTEK 3.3
Efek pada Resistansi Nilai Tegangan Mari kita analisa bagaimana Sumber Tegangan ( Vs ) memengaruhi sensitivitas Buat tabel seperti di fig-4.3.4.
R1 () 100 R2 () 100 Vs (V) 12 10 5 Seimbang () Arus Out-of-Balance ( A )
Atur rasio menjadi 1:1 dengan rasio dari lengan adalah R 1 = R2 = 100, kemudian setimbangkan rangkaian jembatan. Atur sumber tegangan menjadi 12V Tambahkan harga Rs menjadi 100. Baca hasil yang tertera pada AVO meter dan catat hasilnya pada tabel yang telah disediakan.
PRAKTEK 3.4
Efek pada Resistansi Resistansi Lengan Parameter terkahir yang dapat divariasikan adalah resistansi pada lengan. Resistansi pada alat ukur biasanya dapat dibetulkan dengn cara mengatur alat, jadi satu-satunya cara merubah resistansi adalah dengan mengganti alat ukur itu sendiri. Resistansi lengan dapat secara efektif ditingkatkan menambahkan dekade resistor. Pertanyaan 3.14 Apakah hal ini juga dapat merubah tegangan yang melalui detector lengan ? Periksa jawabanmu dengan menghubungkan resistor 100 ke multimeter dan ukur tegangannya Pertanyaan 3.15 Dengan tegangan yang tetap danresistansi yangterus meningkat, apa yang terjadi pada arus yang mengalir di detector lengan ? Pertanyaan 3.16 Apakah hal ini membuat jembatan lebih atau kurang sensitif ? dengan
Itu kedengarannya logis bahwa keseluruhan sensitivitas pada jembatan bergantung pada kemungkinan untuk mendeteksi perubahan kecil arus yang mendekati Nol, lalu semakin kecil nilai pembelokan pada skala penuh di alat ukur maka sensitivitasnya juga akan besar. Sayangnya tidak selalu begitu, saat alat ukur dengan nilai pembelokan skala penuh bernilai kecil maka resistansinya menjadi bernilai tidak tetap. Alasannya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pergerakan coil fsd bergantung pada jumlah lilitan pada coil dan pergerakan posisinya. Saan ukuran pergerakan posisinya tidak berubah, nilai pada alat ukur sama dengan jumlah lilitan pada coil, penggandaan ini juga akan menggandakan kumparan pada coilnya. Bagaimanapun juga, untuk mendapat dua atau lebih putaran dalam tempat yang sama maka buatlah sifat fisik pada coil juga sama, area pada cablenya harus dibuat menjadi setengahnya. Sama halnya dengan melipaatgandakan putaran akan meningkatkan panjang pada wire menjadi kelipatan dua. Sebagai nilai resistansi dapat diberikan sebagai berikut
Jika l digandakan dan a dibuat menjadi setengahnya, maka R akan bertambah kelipatan empat. Seperti dirumuskan diatas, fsd proporsional pada jumlah putaran dan akan proporsional pada akar dai resistansi pada meter. Sensitivitas pada alat ukur akan meningkat maka resistansi dan sensitivitas pada jembatan akan dikurangi karena bertambahnya resistansi. Nilai maksimalnya akan didapat saat daya telah ditransfer dari jembatan menuju detector menjadi maksimum juga saat muatan impedansi (AVO meter) sama dengan imoedansi pada sumber (Jembatan)