DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Gambar 9.4
Gambar 9.5
5. H idupkan generator
sinyal aturlah
frekuensi pada 1K
dan amplitudo
hingga sinyal
msukan = 10
mVpp.
6. Baca dan catat penunjukan osiloskop untuk tegangan keluaran Vout = 1,2Vpp
7. Hitunglah
penguatan tegangan
penguat emiter
bersama.
Av = Vout /
Vin
=
1200mV/10mV
= 12mV
8. Perhatikan gambar sinyal antara masukan dan keluaran. Berapa beda fase antara
keduanya.
Beda Phasa = 180 derajat
9. Pindahkan gambar 2 osiloskop untuk mengukur untuk keluaran gelombang
sinyal Vs = Vpp.
2. Hidupkan
generator sinyal,
atur frekuensi
sinyal pada 1Khz
dan amplitudo
sehingga
menunjuk pada 2
Vpp.
3. Baca dan catat tegangan keluarannya.
4. Hitung penguatan
tegangannya.
Vin
= 2 Vpp
Vout = 1.9 Vpp
5. Bandingkan sinyal masukan dan keluarannya berapakah beda phasanya.
Beda phasa = Sefasa
6. Ukur tegangan keluaran dari generator sinyal.
Vs = 2 Vpp
7. Hitunglah arus masukan, arus keluaran pada penguatan arusnya :
Linp = (Vs - Vinp) / Rs
= 10-2 /10
= 8/10
= 0.8
Lout = Vout / RL
= 1.9/10
= 0.19
Ai = Lout / Linp
= 0.19/0.8
= 0.237
B. Penguatan Bertingkat
a) Penguatan CE satu tingkat
1. Rakitlah rangkaian seperti
gambar 10.2.
2. Aturlah tegangan catu daya 12V hubungkan dengan rangkaian.
3. Pasang
generator
fungsi pada
masukan,
atur pada
frekuensi 1
KHz
dengan
amplitude
100 mVpp.
4. Ukurlah tegangan masukan, keluaran TR1, dan tegangan keluaran TR2.
Vin = 4.061V
Vout 1 = 8.573V
Vout 2 = 7.939V
2. Apa fungsi dari kapasitor 470 F pada penguatan konfigurasi basis bersama.
Kapasitor 470F sebagai penyimpan arus dan tegangan.
3. Beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran pada konfigurasi emitter
bersama adalah 180. Jelaskan bagaimana ini bisa terjadi !
Beda fasa terjadi pada kapasitor bukan transistor karena fungsi dari transistor
adalah memblok arus bias supaya yang keluar adalah sinyalnya atau dapat
dikatan arus AC diteruskan sedangkan arus DC diblok. Sehingga yang masuk
pada basis dari kapasitor berupa sinyal. Dan sinyal akan diolah transistor
sehingga keluaran akan berubah maka disinilah akan terjadi beda fase antara
masukan dengan keluaran.
b) Penguatan bertingkat
1. Apabila hasil pengukuran tegangan pada penguat salah satu tingkat sesuai dengan
teori, beri penjelasan !
Sesuai dengan teori penguatan bertingkat bahwa jika sinyal AC dipasang pada
masukan maka akan terjadi penguatan pada sinyal keluaran jika resisitor beban
dipasang. Dimana hal ini terjadi jika base transistor diberikan bias yang tepat.
3. Pada saat amplitude masukan dinaikkan, tegangan keluaran akan terpotong, jelaskan !
Distorsi amplitudo terjadi karena penguatan yang berlebih (over drive) ini akan
menyebabkan sinyal ouput yang tepotong pada kedua sisi puncak gelombang
positif dan negatif. Distorsi amplitudo dengan terpotongnya kedua sisi puncak
gelombang negatif dan positif secara bersamaan ini disebut dengan istilah
“clipping distortion”. Clipping distortion pada suatu amplifier pada umumnya
disebabkan oleh : Seting faktor penguatan yang melebihi kapasitas tegangan
sumber amplifier, Sinyal input yang terlalu besar, sehingga melebihi kapasitas
tegangan sumber amplifier
4. Pada penguat RC 2 tingkat apakah terjadi perbedaan penguat antara TR1 dan TR2 !
Terjadi pembeda penguat antara TR1 dan TR2, dimana output TR2 lebih besar
dari output TR1 kerena pada prinsip kerjanya sinyal yang masuk akan di
perkuat di TR1 dan output dari TR1 yang masuk ke TR2 akan diperkuat lagi
sehingga hasilnyanya lebih besar.
5. Pada saat resistansi base 15K diganti, gelombang keluaran menjadi cacat (distorsi),
mengapa ?
Karena tegangan bias yang masuk pada saat resistansi base diganti 3.3kohm
sangat kecil.
6. Gambarkan grafik frekuensi respon dan tentukan batas-batas frekuensi cut offyta.
ANALISIS
1. Konfigurasi Kolektor bersama
Konfigurasi kolektor bersama memiliki sifat dan fungsi yang berlawanan dengancom
mon base. Kalua pada basis bersama menghasilkan penguatan tegangan tanpamemper
kuat arus, maka common collector ini memiliki fungsi yang dapat menghasilkan peng
uatan arus namun tidak menghasilkan penguatan tegagan. Ada kolektor bersama,input
diumpankan ke basis transistor sedangkan outputnya diperoleh dari emitor.Sedangkan
kolektornya digroundkan. Tegangan input pada basis hampir sama output pada
emitor. Konfigurasi kolektor bersama mepunyai impedansi input yang tinggi dan
mempunyai output yang rendah
2. Konfigurasi emitor bersama
1. Prinsip yang di pakai didalam transistor sebagai penguat yaitu arus kecil pada basis
dipakai untuk mengontrol arus yang lebih besar yang diberikan ke kolektor melalui
transistor tersebut. Dari sini bisa kita lihat bahwa fungsi dari transistor adalah hanya
sebagai penguat ketika arus basis akan berubah. Perubahan arus kecil pada basis inilah
yang dinamakan dengan perubahan besar pada arus yang mengalir dari kolektor ke
emitter.
2. Seperti telah dijelaskan pada materi sebelumnya bahwa transistor fungsi utamanya
sebagai penguat. Banyak cara yang dilakukan supaya transistor mampu menguatkan
sinyal input yang kecil menjadi output yang besar dengan tanpa terjadi
cacat (distorsi) baik bentuk maupun phasenya. Namun demikian kemampuan sebuah
transistor sangat terbatas sehingga keinginan untuk memperkuat setinggi mungkin tidak
terpenuhi. Oleh karena itu penguat disusun lebih dari satu penguat, yang sering disebut
penguat bertingkat atau cascade amplifier.
Tujuan utama dari penguat bertingkat adalah untuk mendapatkan penguatan daya yang besar
tanpa terjadi kecacatan pada outputnya. Susunan penguat bertingkat dapat berupa hubungan
antara masing-masing susunan penguat satu dengan yang lain, misalnya CB dengan CE; CE
dengan CC; CE dengan CE dan sebagainya disesuaikan tujuan dari penguat