PERCOBAAN IV : COUNTER
NIM : 42219045
Kelas : 2B D4 TRJT
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui prinsip kerja counter asinkron dan sinkron
Mengetahui prinsip kerja Mod Counter
Mengetahui prinsip kerja Ring dan Johnson Counter
Mengetahui aplikasi flip-flop
SET
JK = 1 J Q J SET Q
K CLR Q K CLR Q
Q1 Q2 Q3 Q4
Clock
2. Atur Function Generator (clock) sampai indikator LED dapat diamati dengan baik.
3. Semua flip-flop direset dengan mengaktifkan input resetnya.
4. Amati indikator LED dan isi tabel 1.
Tabel 1.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
JK = 1
SET
J Q J SET Q
K CLR Q K CLR Q
Clock
Q1 Q2 Q3 Q4
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
7. Buat rangkaian Counter Mod 16 seperti pada langkah 5, ulangi langkah 2 dan 3, isi
tabel 3.
Tabel 3.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
JK = 1
J
SET
Q J SET Q
K CLR Q K CLR Q
Clock
Q1 Q2 Q3 Q4
Q4
Q3
Q1
Tabel 4.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Tabel 5.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
D SET Q
Clock
CLR Q
Q1 Q2 Q3 Q4
Tabel 6.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
14. Buat rangkaian Johson Counter sebagai berikut
D SET Q
Clock
CLR Q
Q1 Q2 Q3 Q4
Tabel 7.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
V. DATA
1. Rangkaian dan table Counter Sinkron
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
2 0 0 0 1
3 0 0 1 0
4 0 0 1 1
5 0 1 0 0
6 0 1 0 1
7 0 1 1 0
8 0 1 1 1
9 1 0 0 0
10 1 0 0 1
11 1 0 1 0
12 1 0 1 1
13 1 1 0 0
14 1 1 0 1
15 1 1 1 0
VI. ANALISA
Q4, Q3, Q2, dan Q1 akan menunjukkan proses pencacahan (counter) naik dari setiap
pemberian pulsa clock pada input rangkaian. Semua flip-flop mendapat input secara
bersamaan dalam setiap pula clock yang diberikan
1. Rangkaian counter sinkron
Saat clock = 0, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 1, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 2, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 3, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 4, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 5, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 6, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 7, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 8, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 9, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 10, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 11, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 12, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 13, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 14, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 15, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
4. MOD 9
Saat clock = 0, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 1, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 2 Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 3 Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 4, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 5, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 6, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 7, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 8, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 9, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
5. Ring Counter
Saat clock = 0, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 1, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 2 Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 3 Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 4, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 5, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 6, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 7, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
6. Johnson Counter
Saat clock = 0, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 1, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 2 Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 3 Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 4, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 5, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 6, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 7, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
• Down Counter
Down counter adalah rangkaian yang berfungsi menghitung turun, jadi nilainya
dari besar ke yang kecil atau dari yang tinggi ke rendah. Counter down dapat
kita lihat pada lampu traffic light dimana bilangan akan menghitung mundur
sampai angka 0. Jadi, setelah nilainya 0 baru bekerja.
• Counter Modulo N
Counter modulo N adalah rangkaian counter yang berfungsi untuk menghitung
sampai dengan bilangan tertentu (ada batas). Cara kerja counter modulo N
adalah counter akan mereset atau mengembalikan hitungan ke angka 0 setelah
mencapai angka tertentu (ototmatis mereset). Untuk membuat counter jenis
modulo N ini dapat dilakukan dengan mengatur bit-bit high kemudian
dimasukkan ke dalam input gerbang AND yang kemudia digunakan untuk
mereset flip-flop
Pada Counter Sinkron, sumber clock diberikan pada masing-masing input Clock
dari Flip-flop penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan pulsa dari sumber,
maka perubahan tersebut akan men-trigger seluruh Flip-flop secara bersama-
sama.
• Asynchronous Counter
Asyncronous counter tersusun atas flip-flop yang dihubungkan seri dan
pemicuannya tergantung dari flip-flop sebelumnya, kemudian menjalar sampai
flip-flop MSB-nya. Karena itulah Asyncronous counter sering disebut juga
sebagai ripple-through counter.
3. Berapa banyak flip-flop yang diperlukan conter ripple 17, 25, 7, 30 dan 15, jelaskan.
= Modulus number selalu sama dengan jumlah kedudukan atau keadaaan yang dilewati
counter dalam setiap cycle lengkap sebelum re-cycle kembali ke awalnya. Modulus
number dengan mudah dapat diperbesar dengan menambah lebih banyak FF pada
counter.
Modulus number = 2n
Dimana n adalah jumlah FF yang dibutuhkan dalam susunan counter.
- Untuk counter ripple 17, 25, dan 30 menggunakan FF sebanyak 1 FF karena dari
angka decimal 17, 25, dan 30 sehingga yang dipakai adalah 5.
- Untuk counter ripple 7, menggunakan FF sebanyak 3, karena angka decimal 7
memiliki bit-3 sehingga FF yang diunakan adalah 3 atau 3 bit counter ripple.
- Untuk counter ripple 15, menggunakan FF sebanyak 4, karena decimal 15 memiliki
bit 4 sehingga FF yang digunakan adalah 4 atau 4 counter ripple.
4. Berapakah cacahan ripple counter yang dicapai apabila FF yang digunakan untuk
membuat sebuah counter sebanyak 3,5, 9, 12, jelaskan.
= Modulus number selalu sama dengan jumlah kedudukan atau keadaaan yang dilewati
counter dalam setiap cycle lengkap sebelum re-cycle kembali ke awalnya. Modulus
number dengan mudah dapat diperbesar dengan menambah lebih banyak FF pada
counter.
Modulus number = 2n
- Apabila FF yang dapat digunakan sebanyak 3 (2𝑛 = 23 = 8), maka cacahan yang
bisa dicapai adalah mod-8 counter.
- Apabila FF yang dapat digunakan sebanyak 5 (2𝑛 = 25 = 32), maka cacahan yang
bisa dicapai adalah mod-32 counter.
- Apabila FF yang dapat digunakan sebanyak 9 (2𝑛 = 29 = 512), maka cacahan
yang bisa dicapai adalah mod-512 counter.
- Apabila FF yang dapat digunakan sebanyak 12 (2𝑛 = 212 = 4096), maka cacahan
yang bisa dicapai adalah mod-4096 counter.
b) Counter Mod 10
Counter modulo 10 atau Counter decade memiliki empat output menghasilkan angka
biner 4-bit dan dengan menggunakan Gerbang AND dan Gerbang OR eksternal kita
dapat mendeteksi terjadinya status pencacahan ke-9 untuk mengatur ulang pencacah
kembali ke nol. Seperti pencacah (counter) mod lainnya, ia menerima pulsa input
clock, satu per satu, dan menghitung dari 0 hingga 9 berulang kali.
Setelah mencapai hitungan 9 (1001 dalam biner), counter kembali ke 0000 alih-alih
melanjutkan ke 1010. Rangkaian dasar counter satu decade dapat dibuat dari JK flip-
flop (TTL 74LS73) yang mengubah status negatif trailing-edge sinyal clock seperti
yang ditunjukkan.
c) Counter Mod 12
Sirkuit pencacah modulo 12 (MOD-12), yang dikenal sebagai divide-by-12 dapat
digunakan menggunakan empat JK-type flip-flops. Rancangan sirkuit dibuat
sedemikian rupa sehingga pencacah menghitung dari 0 sampai 11, dan kemudian
pada pencacah ke-12 secara otomatis mengatur ulang untuk memulai hitungan lagi.
6. Dimanakah Ring dan Johson Counter digunakan?
• Ring Counter
Penghitung Cincin dikembangkan dengan memodifikasi Register Geser. Output dari
D-Flip-Flop terakhir diumpankan kembali secara langsung ke Input data D-Flip-Flop
pertama, sehingga menghasilkan serangkaian pulsa.
Contoh,
Register Geser D-Flip-Flop, output Q dari flip-flop terakhir dihubungkan ke input
D-Flip-Flop pertama. Penghitung digunakan dalam sistem Digital untuk
menghasilkan Pulsa Kontrol.
• Johnson Counter
Counter Johnson, kebalikan dari Ring Counter. Dengan, Umpan balik dari D-Flip-
Flop terakhir diberikan secara terbalik ke Input data D-Flip-Flop pertama.
Contoh,
Register Geser D-Flip-Flop, Output (Q) dari D-Flip-Flop terakhir diumpankan ke
input D-Flip-Flop pertama. digunakan sebagai Divide oleh n Counter.
Pada Counter Sinkron, sumber clock diberikan pada masing-masing input Clock
dari Flip-flop penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan pulsa dari sumber, maka
perubahan tersebut akan men-trigger seluruh Flip-flop secara bersama-sama.
Yang kedua kita bisa mengetahui prinsip kerja dari asinkron counter dimana
asinkron counter tersusun atas flip-flop yang dihubungkan seri dan pemicuannya
tergantung dari flip-flop sebelumnya, kemudian menjalar sampai flip-flop MSB-nya.
Karena itulah Asyncronous counter sering disebut juga sebagai ripple-through counter.
Sebuah Counter Asinkron (Ripple) terdiri atas sederetan Flip-flop yang
dikonfigurasikan dengan menyambung outputnya dari yan satu ke yang lain. Yang
berikutnya sebuah sinyal yang terpasang pada input Clock FF pertama akan mengubah
kedudukan outpunyanya apabila tebing (Edge) yang benar yang diperlukan terdeteksi.
Output ini kemudian mentrigger input clock berikutnya ketika terjadi tebing yang
seharusnya sampai. Dengan cara ini sebuah sinyal pada inputnya akan meriplle
(mentrigger input berikutnya) dari satu FF ke yang berikutnya sehingga sinyal itu
mencapau ujung akhir deretan itu. Ingatlah bahwa FF T dapat membagi sinyal input
dengan faktor 2 (dua). Jadi Counter dapat menghitung dari 0 sampai 2” = 1 (dengan n
sama dengan banyaknya Flip-flop dalam deretan itu).
3. Kita bisa mengetahu prinsip kerja dari Johnson dan Ring Counter
Johnson Ring Counter atau “Twisted Ring Counter”, adalah salah satu register
geser dengan umpan balik persis sama sebagai standar Ring Counter atas, kecuali bahwa
kali ini output terbalik yang terakhir flip-flop sekarang terhubung kembali ke input D
flip-flop pertama seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Keuntungan utama dari jenis Ring Counter ini adalah bahwa ia hanya
membutuhkan setengah jumlah flip-flop dibandingkan dengan Ring Counter standar,
maka jumlah modulo-nya dikurangi setengahnya. Jadi Johnson Counter "n-stage" akan
mengedarkan sedikit data tunggal yang memberikan urutan 2n keadaan yang berbeda dan
karenanya dapat dianggap sebagai "counter mod-2n".
Secara global counter terbagi atas 2 jenis, yaitu : Syncronous Counter dan
Asyncronous Counter.
• Syncronous Counter
Syncronous counter memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama dan
susunan flip-flopnya adalah paralel. Dalam Syncronous counter ini sendiri
terdapat perbedaan penempatan atau manipulasi gerbang dasarnya yang
menyebabkan perbadaan waktu tunda yang di sebut carry propagation delay.
Pada Counter Sinkron, sumber clock diberikan pada masing-masing input
Cloc dari Flip-flop penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan pulsa dari
sumber, maka perubahan tersebut akan men-trigger seluruh Flip-flop secara
bersama-sama.
• Asyncronous Counter.
Sebuah Counter Asinkron (Ripple) terdiri atas sederetan Flip-flop yang
dikonfigurasikan dengan menyambung outputnya dari yan satu ke yang lain.
Yang berikutnya sebuah sinyal yang terpasang pada input Clock FF pertama
akan mengubah kedudukan outpunyanya apabila tebing (Edge) yang benar
yang diperlukan terdeteksi.