PERCOBAAN IV COUNTER
I. Tujuan
Mengetahui prinsip kerja counter asinkron dan sinkron
Mengetahui prinsip kerja Mod Counter
Mengetahui prinsip kerja Ring dan Johnson Counter
Mengetahui aplikasi flip-flop
III. Peralatan
Alat/Komponen Jumlah
IC 7400 (NAND Gate) 2 buah
IC 7408 (AND Gate) 2 buah
IC 7404 (NOT Gate) 2 buah
IC 7474 (D-FF) 2 buah
IC 7476 (JK-FF) 2 buah
Trainer Digital 1 buah
Multimeter 1 buah
BNC to Crocodile 1 buah
Kabel Penghubung Secukupnya
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
7. Buat rangkaian Counter Mod 16 seperti pada langkah 5, ulangi langkah 2 dan 3,
isi tabel 3.
Tabel 3.
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0
1
2
3
4
5
6
7
V. Data
a. Sinkron
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
2 0 0 0 1
3 0 0 1 0
4 0 0 1 1
5 0 1 0 0
6 0 1 0 1
7 0 1 1 0
8 0 1 1 1
9 1 0 0 0
10 1 0 0 1
11 1 0 1 0
12 1 0 1 1
13 1 1 0 0
14 1 1 0 1
15 1 1 1 0
b. Asinkron
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
2 0 0 0 1
3 0 0 1 0
4 0 0 1 1
5 0 1 0 0
6 0 1 0 1
7 0 1 1 0
8 0 1 1 1
9 1 0 0 0
10 1 0 0 1
11 1 0 1 0
12 1 0 1 1
13 1 1 0 0
14 1 1 0 1
15 1 1 1 0
c. Mod 13
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 1 0 1 0
11 1 0 1 1
12 1 1 0 0
13 0 0 0 0
d. Mod 9
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 0 0 0 0
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 1 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 1 0 0
4 1 0 0 0
5 0 0 0 1
6 0 0 1 0
7 0 1 0 0
Clock Q4 Q3 Q2 Q1
0 0 0 0 1
1 0 0 1 1
2 0 1 1 1
3 1 1 1 1
4 1 1 1 0
5 1 1 0 0
6 1 0 0 0
7 0 0 0 0
VI. Analisa
Q4, Q3, Q2, dan Q1 akan menunjukkan proses pencacahan (counter) naik dari setiap
pemberian pulsa clock pada input rangkaian. Semua flip-flop mendapat input secara
bersamaan dalam setiap pula clock yang diberikan.
1. Rangkaian counter sinkron
Saat clock = 0, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 1, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 2, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 3, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 4, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 5, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 6, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 7, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 8, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 9, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 10, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 11, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 12, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 13, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 14, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 15, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
3. MOD 13
Saat clock = 0, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 1, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 2 Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 3 Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 4, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 5, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 6, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 7, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 8, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 9, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 10, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 11, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 1, dan Q1 berlogika 1
Saat clock = 12, Q4 berlogika 1, Q3 berlogika 1, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
Saat clock = 13, Q4 berlogika 0, Q3 berlogika 0, Q2 berlogika 0, dan Q1 berlogika 0
VII. Jawaban Tugas
1. Buat laporan hasil praktikum.
2. Sebutkan macam-macam counter dan jelaskan.
a. Macam-macam counter menurut hitungan:
Up Counter
Up counter adalah rangkaian counter yang berfungsi menghitung naik. Contoh up
counter adalah pada tasbih digital seperti contoh diatas rangkaian up counter dapat
sobat buat dengan menggunakan D Flip-flop maupun JK Flip-flop. Berikut
merupakan skema rangkaian up counter menggunakan JK flip-flop.
Down Counter
Down counter adalah rangkaian yang berfungsi menghitung turun, jadi nilainya dari
besar ke yang kecil atau dari yang tinggi ke rendah. Counter down dapat kita lihat
pada lampu traffic light dimana bilangan akan menghitung mundur sampai angka 0.
Jadi, setelah nilainya 0 baru bekerja.
Counter Modulo N
Counter modulo N adalah rangkaian counter yang berfungsi untuk menghitung
sampai dengan bilangan tertentu (ada batas). Cara kerja counter modulo N adalah
counter akan mereset atau mengembalikan hitungan ke angka 0 setelah mencapai
angka tertentu (ototmatis mereset). Untuk membuat counter jenis modulo N ini dapat
dilakukan dengan mengatur bit-bit high kemudian dimasukkan ke dalam input
gerbang AND yang kemudia digunakan untuk mereset flip-flop.
b. Macam-macam counter menurut susunan rangkaian:
Syncronous counter memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama dan susunan flip-
flopnya adalah paralel. Dalam Syncronous counter ini sendiri terdapat perbedaan
penempatan atau manipulasi gerbang dasarnya yang menyebabkan perbadaan waktu
tunda yang di sebut carry propagation delay.
Penerapan counter dalam aplikasinya adalah berupa chip IC baik IC TTL, maupun
CMOS, antara lain adalah: (TTL) 7490, 7493, 74190, 74191, 74192, 74193, (CMOS)
4017,4029,4042,dan lain-lain.
Pada Counter Sinkron, sumber clock diberikan pada masing-masing input Clock dari
Flip-flop penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan pulsa dari sumber, maka
perubahan tersebut akan men-trigger seluruh Flip-flop secara bersama-sama.
Sebuah Counter Asinkron (Ripple) terdiri atas sederetan Flip-flop yang dikonfigurasikan
dengan menyambung outputnya dari yan satu ke yang lain. Yang berikutnya sebuah
sinyal yang terpasang pada input Clock FF pertama akan mengubah kedudukan
outpunyanya apabila tebing (Edge) yang benar yang diperlukan terdeteksi.
Output ini kemudian mentrigger inputclock berikutnya ketika terjadi tebing yang
seharusnya sampai. Dengan cara ini sebuah sinyal pada inputnya akan meriplle
(mentrigger input berikutnya) dari satu FF ke yang berikutnya sehingga sinyal itu
mencapau ujung akhir deretan itu. Ingatlah bahwa FF T dapat membagi sinyal input
dengan faktor 2 (dua). Jadi Counter dapat menghitung dari 0 sampai 2” = 1 (dengan n
sama dengan banyaknya Flip-flop dalam deretan itu).
3. Berapa banyak flip-flop yang diperlukan conter ripple 17, 25, 7, 30 dan 15, jelaskan!
Modulus number selalu sama dengan jumlah kedudukan atau keadaaan yang dilewati
counter dalam setiap cycle lengkap sebelum re-cycle kembali ke awalnya. Modulus
number dengan mudah dapat diperbesar dengan menambah lebih banyak FF pada
counter.
Modulus number = 2n
Apabila FF yang dapat digunakan sebanyak 3 (2𝑛 = 23 = 8), maka cacahan yang
bisa dicapai adalah mod-8 counter.
Apabila FF yang dapat digunakan sebanyak 5 (2𝑛 = 25 = 32), maka cacahan yang
bisa dicapai adalah mod-32 counter.
Apabila FF yang dapat digunakan sebanyak 9 (2𝑛 = 29 = 512), maka cacahan
yang bisa dicapai adalah mod-512 counter.
Apabila FF yang dapat digunakan sebanyak 12 (2𝑛 = 212 = 4096), maka cacahan
yang bisa dicapai adalah mod-4096 counter.
4. Berapakah cacahan ripple counter yang dicapai apabila FF yang digunakan untuk membuat
sebuah counter sebanyak 3,5, 9, 12, jelaskan!
Modulus number selalu sama dengan jumlah kedudukan atau keadaaan yang dilewati
counter dalam setiap cycle lengkap sebelum re-cycle kembali ke awalnya. Modulus
number dengan mudah dapat diperbesar dengan menambah lebih banyak FF pada
counter.
Modulus number = 2n
Apabila FF yang dapat digunakan sebanyak 3 (2𝑛 = 23 = 8), maka cacahan yang
bisa dicapai adalah mod-8 counter.
Apabila FF yang dapat digunakan sebanyak 5 (2𝑛 = 25 = 32), maka cacahan yang
bisa dicapai adalah mod-32 counter.
Apabila FF yang dapat digunakan sebanyak 9 (2𝑛 = 29 = 512), maka cacahan
yang bisa dicapai adalah mod-512 counter.
Apabila FF yang dapat digunakan sebanyak 12 (2𝑛 = 212 = 4096), maka cacahan
yang bisa dicapai adalah mod-4096 counter.
5. Buat counter mod 6, 10, 12 dan jelaskan.
a. Counter Mod 6
Sirkuit pencacah modulo 6 (MOD-6), yang dikenal sebagai divide-by-6 dapat
digunakan menggunakan tiga JK-type flip-flops. Rancangan sirkuit dibuat sedemikian
rupa sehingga pencacah menghitung dari 0 sampai 5, dan kemudian pada pencacah
ke-6 secara otomatis mengatur ulang untuk memulai hitungan lagi.
b. Counter Mod 10
Counter modulo 10 atau Counter decade memiliki empat output menghasilkan angka
biner 4-bit dan dengan menggunakan Gerbang AND dan Gerbang OR eksternal kita
dapat mendeteksi terjadinya status pencacahan ke-9 untuk mengatur ulang pencacah
kembali ke nol. Seperti pencacah (counter) mod lainnya, ia menerima pulsa input
clock, satu per satu, dan menghitung dari 0 hingga 9 berulang kali.
Setelah mencapai hitungan 9 (1001 dalam biner), counter kembali ke 0000 alih-alih
melanjutkan ke 1010. Rangkaian dasar counter satu decade dapat dibuat dari JK
flip- flop (TTL 74LS73) yang mengubah status negatif trailing-edge sinyal clock
seperti yang ditunjukkan.
c. Counter Mod 12
Sirkuit pencacah modulo 12 (MOD-12), yang dikenal sebagai divide-by-12 dapat
digunakan menggunakan empat JK-type flip-flops. Rancangan sirkuit dibuat
sedemikian rupa sehingga pencacah menghitung dari 0 sampai 11, dan kemudian
pada pencacah ke-12 secara otomatis mengatur ulang untuk memulai hitungan
lagi.
6. Dimanakah Ring dan Johson Counter digunakan!
Ring Counter
Penghitung Cincin dikembangkan dengan memodifikasi Register Geser. Output
dari D-Flip-Flop terakhir diumpankan kembali secara langsung ke Input data D-
Flip-Flop pertama, sehingga menghasilkan serangkaian pulsa.
Contoh:
Register Geser D-Flip-Flop, Output (Q) dari D-Flip-Flop terakhir
diumpankan ke input D-Flip-Flop pertama. digunakan sebagai Divide oleh n
Counter.
Ring Johnson Counter digunakan dalam atau diaplikasikan dalam:
Prescalers Frekuensi (Counter Geiger dan Instrumen tersebut), Untuk
menghitung pola kejadian dalam Kriptoanalisis (Mesin pemecah kode
Heath Robinson dan komputer Colossus)
Aritmatika Desimal komputer dan kalkulator, sebagai Bi-Quinary (Dalam
Colossus) atau sebagai Representasi sepuluh status satu-panas (dalam
ENIAC).
Menyandikan Siklus keadaan secara Asinkron disampel tanpa Glitching,
karena satu bit yang berubah pada satu waktu, seperti Kode Gray.
Mouse Komputer menggunakan Up-Down (Bidirectional) 2-bit Johnson
atau Gray Encodings untuk menunjukkan gerakan di masing-masing
dimensi, meskipun tidak selalu dihasilkan oleh Cincin Flip-Flop.
Mendeteksi berbagai nilai angka atau berbagai pola satu set informasi,
dengan menghubungkan gerbang logika AND & OR ke Ring Counter.
2-stage, 3-stage dan 4-stage ring counter digunakan dalam sirkuit
pembagi frekuensi dibagi 2 dan dibagi 3 dan dibagi 4 oleh sirkuit
masing-masing.
3 tahap Johnson counter digunakan sebagai generator gelombang persegi 3
fasa yang menghasilkan pergeseran fase 1200.
5 tahap Johnson counter circuit umumnya digunakan sebagai counter
sinkron dekade (BCD) dan juga sebagai rangkaian pembagi.
Penghitung Johnson 2 tahap sebagai “Quadrature Oscillator” digunakan
untuk menghasilkan 4 level output individual yang tidak sesuai dengan 900
satu sama lain. Generator Quadrature untuk menghasilkan Sinyal 4 Fase
Waktu.
VIII. KESIMPULAN
1. Kita bisa mengetahu prinsip kerja dari counter sinkron dan asinkron.
Dalam praktikum kali ini kita bisa mengetahui prinsip kerja dari sinkron counter,
dimana memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama dan susunan flip-flopnya
adalah paralel. Dalam Syncronous counter ini sendiri terdapat perbedaan penempatan
atau manipulasi gerbang dasarnya yang menyebabkan perbadaan waktu tunda yang di
sebut carry propagation delay.
Pada Counter Sinkron, sumber clock diberikan pada masing-masing input Clock dari
Flip-flop penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan pulsa dari sumber, maka
perubahan tersebut akan men-trigger seluruh Flip-flop secara bersama-sama.
Yang kedua kita bisa mengetahui prinsip kerja dari asinkron counter dimana asinkron
counter tersusun atas flip-flop yang dihubungkan seri dan pemicuannya tergantung dari
flip-flop sebelumnya, kemudian menjalar sampai flip-flop MSB-nya. Karena itulah
Asyncronous counter sering disebut juga sebagai ripple-through counter.
Output ini kemudian mentrigger input clock berikutnya ketika terjadi tebing yang
seharusnya sampai. Dengan cara ini sebuah sinyal pada inputnya akan meriplle
(mentrigger input berikutnya) dari satu FF ke yang berikutnya sehingga sinyal itu
mencapau ujung akhir deretan itu. Ingatlah bahwa FF T dapat membagi sinyal input
dengan faktor 2 (dua). Jadi Counter dapat menghitung dari 0 sampai 2” = 1 (dengan n
sama dengan banyaknya Flip-flop dalam deretan itu).
Pencacah (counter) modulo atau hanya MOD adalah pencacah cascaded rangkaian
yang menghitung ke nilai modulus yang ditetapkan sebelum mengatur ulang.
Tugas pencacah atau counter adalah menghitung dengan memajukan isi pencacah
dengan satu pencacahan dengan setiap pulsa clock. Pencacah yang memajukan urutan
angka atau status saat diaktifkan oleh input clock dikatakan beroperasi dalam mode
"hitung".
Dalam praktikum kali ini modulus yang digunakan adalah Mod-9 dan Mod-13. Untuk
Mod-9 pencacah menghitung dari 0 sampai 8, dan kemudian pada pencacah ke-9 secara
otomatis mengatur ulang untuk memulai hitungan lagi. Begitupun untuk Mod-13,
pencacah menghitung dari 0 sampai 12, dan kemudian pada pencacah ke-13 secara
otomatis mengatur ulang untuk memulai hitungan lagi.
3. Kita bisa mengetahu prinsip kerja dari Johnson dan Ring Counter
Johnson Ring Counter atau “Twisted Ring Counter”, adalah salah satu register geser
dengan umpan balik persis sama sebagai standar Ring Counter atas, kecuali bahwa kali ini
output terbalik yang terakhir flip-flop sekarang terhubung kembali ke input D flip-flop
pertama seperti yang ditunjukkan di bawah ini.