Anda di halaman 1dari 5

NAMA: PUTRI AMALIA RAMADHANI

KELAS: 1C TRJT

NIM: 422 21 059

RESUME SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

1. Modulasi dan demodulasi digital (ASK, PSK, FSK, APK, PAM, PCM)

Modulasi adalah proses pengubahan atau pengaturan parameter sinyal berfrekuensi


tinggi oleh sinyal informasi berfrekuensi rendah. Demodulasi adalah memisahkan sinyal
pesan dengan sinyal carrier. Gelombang pembawa sinyal ini disebut carrier dan berbentuk
sinusoidal. Dalam demodulasi, sinyal pesan dipisahkan dari sinyal pembawa frekuensi
tinggi. Sinyal yang bersifat diskret terhadap waktu, yang didapat dari proses sampling dan
terkuantisasi secara nilai. Artinya proses quantizing dilakukan encoding sehingga nilai dari
sinyal digital ini berbentuk nilai digit 0 dan 1.

a. Amplitude Shift Keying Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman sinyal
berdasarkan pergeseran amplitude, merupakan suatu metode modulasi dengan
mengubah-ubah amplitude. Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang
pembawa tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal informasi digital.

b. Phase Shift Keying Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal melalui pergeseran
fase. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi fase yang memungkinkan fungsi
pemodulasi fase gelombang termodulasi di antara nilai-nilai diskrit yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam proses modulasi ini fase dari frekuensi gelombang pembawa
berubah-ubah sesuai dengan perubahan status sinyal informasi digital.

c. Frequncy Shift Keying Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui
penggeseran frekuensi. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi yang
memungkinkan gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa.
Pergeseran ini terjadi antara harga-harga yang telah ditentukan semula dengan gelombang
output yang tidak mempunyai fase terputus-putus. Dalam proses modulasi ini besarnya
frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan ada atau tidak
adanya sinyal informasi digital. FSK merupakan metode modulasi yang paling populer.

d. Pulse Amplitude Modulation (PAM) merupakan salah satu bentuk modulasi sinyal,
dimana informasi dikodekan pada amplitudo dari deretan sinyal pulsa. Pulse Amplitude
Modulation merupakan skema, dimana mengubah amplitudo secara teratur yang
memberi jarak pulsa secara persegi panjang yang sesuai dengan nilai secara sesaat dari
sinyal informasi yang terus menerus.

e. PCM (Pulse Code Modullation) merupakan teknik modulasi sinyal kode dimana sebelum
ditrasmisikan, sinyal informasi yang umumnya analog terlebuh dulu dikonversikan
kedalam bentuk kode.

2. Transmisi data digital (Line coding)

Transmisi data merupakan suatu proses pengiriman data dari sumber data ke suatu
penerima data menggunakan media komputer ataupun elektronik. Adapun dalam transmisi data
ini ada beberapa bagian penting yang terdapat di dalamnya yaitu sinyal dan modulasi, media
transmisi data, arah transmisi data, dan mode transmisi data.

Transmisi digital adalah pengiriman informasi melalui media komunikasi fisik dalam
bentuk sinyal digital. Sinyal analog harus didigitalkan sebelum dikirim. Informasi digital tidak
dapat dikirim langsung dalam angka "0" dan "1", namun harus dikodekan dalam bentuk sinyal
sesuai dengan beberapa keadaan, misalnya: tingkat tegangan voltage terhadap bumi, perbedaan
tegangan antara dua kabel, ada/tidaknya arus di kawat, dan ada/tidak adanya cahaya.
Transformasi informasi biner ini menjadi sinyal dalam dua keadaan berkat DCE, atau yang juga
dikenal sebagai pita dasar dekoder atau base band decoder, yang merupakan asal nama dari
transmisi pita dasar atau base band transmission untuk merujuk pada aktivitas transmisi digital.

Line coding adalah suatu proses konversi data digital menjadi sinyal digital,dengan asumsi
bahwa data berisi atau berbentuk fax, angka, gambar,audio, atau video yang disimpan dalam
memori komputer sebagai bit squence. Untuk mengoptimalkan transmisi, sinyal harus dikodekan
untuk memfasilitasi transmisi pada medium fisik. Ada berbagai sistem pengkodean untuk
mencapai tujuan ini, dibagi menjadi dua kategori:

• Enkoding dua-tingkat: sinyal hanya dapat mengambil nilai negatif atau nilai positif (-X
atau +X, dimana X merupakan nilai kuantitas fisik yang digunakan untuk mengangkut
sinyal).

• Enkoding tiga-tingkat: sinyal dapat mengambil nilai negatif, nol, atau nilai positif (-X, 0,
atau +X).
a. NRZ Encoding

NRZ encoding (yang berarti No Return to Zero) adalah sistem pengkodean pertama dan yang
paling mudah. Sistem ini dapat mengubah 0s ke -X dan 1s ke +X, yang menghasilkan
pengkodean bipolar di mana sinyal tidak pernah nol. Akibatnya, penerima dapat menentukan
apakah sinyal hadir atau tidak.

b. NRZI Encoding

NRZI encoding berbeda dari pengkodean NRZ. Dengan pengkodean ini, ketika nilai bit adalah
1, sinyal akan berubah. Ketika nilai bit adalah 0, sinyal tidak akan berubah keadaan.

Pengkodean NRZI memiliki banyak keuntungan, termasuk mendeteksi apakah sinyal ada atau
tidak, serta mendeteksi kebutuhan arus transmisi sinyal rendah.

Namun, pengkodean ini memiliki satu masalah: kehadiran arus kontinu selama sekuensi nol,
yang mengganggu sinkronisasi antara pemancar dan penerima.

c. Manchester Encoding

Manchester encoding, disebut juga biphase encoding atau PE (Phase Encode), memperkenalkan
transisi di tengah-tengah setiap interval. Hal tersebut menyebabkan performan eksklusif OR
(XOR) dari sinyal dengan sinyal clock, dan menyebabkan kenaikan sinyal edge ketika nilai bit
adalah nol dan penurunan sinyal edge dalam kasus sebaliknya.
Manchester encoding memiliki banyak keuntungan, seperti: tidak mengambil nilai nol, penerima
dapat mendeteksi sinyal. Selain itu, spektrum menempati pita lebar atau wide band.

d. Delay Encoding (Miller)

Delay encoding, disebut juga Miller encoding, memiliki kemiripan dengan


Manchester encoding. Bedanya, dalam Miller encoding, transisi hanya terjadi di tengah-tengah
interval hanya ketika bit mencapai nilai 1, yang memungkinkan kecepatan data yang lebih tinggi.

e. Bipolar Encoding

Bipolar encoding adalah encoding tiga tingkat, karena menggunakan tiga keadaan dari kuantitas
yang diangkut pada media fisik. Nilai 0 ketika nilai bit adalah 0, atau X dan -X ketika nilai bit
adalah 1.
3. Multiplexing dan multiple access (FDMA, TDMA, CDMA)

Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (:banyak) informasi melalui satu
saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk
menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel
optik.

a. Frequency Division Multiple Access (FDMA)


FDMA adalah sistem multiple access yang menempatkan seorang pelanggan pada sebuah kanal
berbentuk pita frekuensi (frequency band) komunikasi. Jika satu pita frekuensi dianggap sebagai
satu jalan, maka FDMA merupakan teknik "satu pelanggan, satu jalan".

Pada saat pelanggan A sedang menggunakan jalan itu, maka pelanggan lain tidak dapat
menggunakan sebelum pelanggan A selesai. Jadi, kalau dalam waktu yang bersamaan ada 100
pelanggan yang ingin berkomunikasi dengan rekannya, maka sudah tentu diperlukan 100 pita
frekuensi.
b. Code division multiple access (CDMA)
CDMA adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah
metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti
pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), tetapi dengan cara mengkodekan data dengan
sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-
sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
c. Time division multiple access (TDMA)
TDMA adalah teknologi transmisi digital yang mengalokasikan slot waktu yang unik untuk
setiap pengguna pada masing-masing saluran dan menjadi salah satu metode utama yang
digunakan oleh jaringan digital telepon seluler untuk menghubungkan panggilan telepon. Sinyal
digital dari jaringan digital dihubungkan ke pengguna tertentu untuk berhubungan dengan sebuah
kanal frekuensi digital tersendiri tanpa memutuskannya dengan mengalokasikan waktu. TDMA
juga merupakan metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal frekuensinya dibagi lagi
dalam slot waktu sekitar 10 ms. Sistem ini juga didukung oleh berbagai macam pelayanan untuk
pengguna terakhir seperti suara, data, faksimili, layanan pesan singkat (sms), dan pesan siaran.

Anda mungkin juga menyukai