Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI

INTERNET OF THINGS (IOT)

DISUSUN OLEH:

MAHFUD SYAM 42221052


AIDIN MASADDANG 42221044
ALDA OKTAVIANI 42221045
ISMAIL 42221049
KHUZNUL ZAIRA ANATAYA 42221051
PUTRI AMALIA RAMADHANI 42221059
ZULFIANNISA HASYIM 42221063

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA JARINGAN


TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2021
Internet Of Things (IOT)

A. Pengertian Internet Of Things


Internet of things adalah suatu konsep atau program dimana sebuah objek memiliki
kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan tanpa
menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Internet of things atau sering
disebut dengan IoT saat ini mengalami banyak perkembangan.
Perkembangan IoT dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel,
microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code. IoT juga sering
diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai metode komunikasi.
Selain itu, juga mencakup teknologi berbasis sensor, seperti teknologi nirkabel, QR Code
yang sering kita jumpai. Kemampuan dari IoT sendiri tidak perlu diragukan lagi. Banyak
sekali teknologi yang telah menerapkan sistem IoT, sebagai contoh sensor cahaya, sensor
suara dari teknologi Google terbaru, yaitu Google Ai, dan Amazon Alexa.
Dan yang terbaru saat ini, penerapan Smart City yang sudah dilakukan di beberapa negara
maju, seperti China dan Jerman. Sehingga, segala bentuk aktivitas penduduk suatu kota dapat
termonitoring dengan baik oleh sistem dengan jaringan basis data berskala besar.
B. Unsur Internet Of Things
1. Artificial Intelligence
Artificial Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia berarti kecerdasan buatan
merupakan merupakan sebuah penemuan yang dapat memberikan kemampuan bagi setiap
teknologi atau mesin untuk berpikir (menjadi “smart”). Jadi, AI disini dilakukan dengan
mengumpulkan berbagai data, pemasangan jaringan, dan pengembangan algoritma dari
kecerdasan buatan.
Sehingga, dari yang awalnya sebuah mesin hanya dapat melaksanakan perintah dari
pengguna secara langsung, sekarang dapat melakukan berbagai aktivitas sendiri tanpa
menunggu instruksi dari pengguna. Misalnya saja, teknologi AI yang diterapkan pada robot
pelayan di sebuah restoran di Jepang.
Dimana, kemampuan robot tersebut dapat berpikir layaknya seorang pelayan manusia
asli. Karena di dalam sistem kendali robot tersebut telah menggunakan bantuan AI. Dengan
mencakup berbagai sumber data dan informasi secara lengkap dan algoritma yang kompleks.
2. Konektivitas
Konektivitas atau biasa disebut dengan hubungan koneksi antar jaringan. Di dalam
sebuah sistem IoT yang terdiri dari perangkat kecil, setiap sistem akan saling terhubung
dengan jaringan. Sehingga dapat menciptakan kinerja yang lebih efektif dan efisien.
Untuk standar biaya pemasangan jaringan tidak selalu membutuhkan jaringan yang besar
dan biaya yang mahal. Anda juga dapat merancang sistem perangkat dengan menggunakan
jaringan yang lebih sederhana dengan biaya yang lebih murah.
3. Perangkat ukuran kecil
Di dalam perkembangan teknologi masa kini, semakin kecil sebuah perangkat maka akan
menghasilkan biaya yang lebih sedikit, namun efektifitas dan skalabilitas menjadi tinggi.
Sehingga di masa yang akan datang, manusia dapat lebih mudah menggunakan perangkat
teknologi berbasis IoT dengan nyaman, tepat, dan efisien.
4. Sensor
Sensor merupakan unsur yang menjadi pembeda dari IoT dengan mesin canggih yang lain.
Dengan adanya sensor, mampu untuk mendefinisikan sebuah instrumen, yang mana dapat
mengubah IoT dari jaringan standar yang cenderung pasif menjadi sistem aktif yang
terintegrasi dengan dunia nyata.
5. Keterlibatan aktif
Banyak mesin modern yang masih menggunakan keterlibatan (engagement) secara pasif.
Namun, yang menjadi pembeda dari mesin yang lain, IoT telah menerapkan metode
paradigma aktif dalam berbagai konten, produk, serta layanan yang tersedia.
C. Cara Kerja Internet Of Things
Cara kerja dari Internet of Things (IoT) yaitu setiap benda harus memiliki sebuah alamat
Internet Protocol (IP). Alamat Internet Protocol (IP) adalah sebuah identitas dalam jaringan
yang membuat benda tersebut bisa diperintahkan dari benda lain dalam jaringan yang sama.
Selanjutnya, alamat Internet Protocol (IP) dalam benda-benda tersebut akan dikoneksikan ke
jaringaninternet.
Saat ini koneksi internet sudah sangat mudah didapatkan. Dengan demikian pengguna
dapat memantau benda bahkan memberi perintah (remote control) kepada benda tersebut
dengan koneksi internet. Setelah sebuah benda memiliki alamat IP dan terkoneksi dengan
internet, pada benda tersebut juga dipasang sebuah sensor.

Sensor pada benda memungkinkan benda tersebut memperoleh informasi yang


dibutuhkan. Setelah memperoleh informasi, benda tersebut dapat mengolah informasi itu
sendiri, bahkan berkomunikasi dengan benda-benda lain yang memiliki alamat IP dan
terkoneksi dengan internet juga.
Setelah pengolahan informasi selesai, benda tersebut dapat bekerja dengan sendirinya,
atau bahkan memerintahkan benda lain juga untuk ikut bekerja. Hal ini merupakan kelebihan
dari IoT. Di masa yang akan datang, teknologi voice command dapat dimanfaatkan di
perkantoran.
Kondisi perangkat yang dipakai dalam bentuk monitor dapat dilihat, yang merupakan
awal dari perkembangan teknologi yang dapat dipakai dan otomatisasi di kantor. Mungkin di
masa yang akan datang teknologi bisa dipakai untuk memantau, dan memerintahkan
peralatan kantor untuk konservasi energi yang optimal.
IoT mampu menghubungkan miliaran atau triliun benda-benda yang memiliki IP melalui
internet, sehingga ada kebutuhan kritis akan arsitektur berlapis fleksibel. Semakin banyak
jumlah arsitektur yang diajukan belum terkonvergensi menjadi model referensi.
Sementara itu, ada beberapa proyek seperti Internet of Things (IoT-A) yang mencoba
merancang arsitektur bersama berdasarkan analisis kebutuhan peneliti dan industri. Teknologi
nirkabel mewakili daerah pertumbuhan dan kepentingan yang berkembang pesat untuk
menyediakan akses ke jaringan yang ada di berbagai tempat. WLAN berdasarkan standar
IEEE 802.11 sedang diimplementasikan terus-menerus di Rumah dan Broadband Wireless
(BW) juga merupakan teknologi nirkabel yang sedang berkembang yang bersaing dengan
Digital Subscriber Line (DSL). Menurut Armando Roy Delgado et al., secara logis tentang
pengelolaan data dengan menggunakan salah satu element IoT yaitu remote control. Tetapi
teknologi nirkabel dalam otomasi harus dilaksanakan dengan hati-hati.
Beberapa elemen IoT seperti RFID (Radio Frequency Identification), WSN (Wireless
Sensor Network), WPAN (Wireless Personal Area Network), WBAN (Wireless Body Area
Network), HAN (Home Area Network), NAN (Neighborhood Area Network), M2M
(Machine to Machine), CC (Cloud Computing), dan DC (Data Center)
Semua elemen itu memiliki pengaruh dalam kehidupan seperti proses penginderaan
IoT berarti mengumpulkan data dari benda-benda terkait di dalam jaringan dan
mengirimkannya kembali ke warehouse, database atau cloud. Elemen IoT ini merupakan
bagian dari Internet Communication Technology untuk melakukan identifikasi, penginderaan,
komunikasi dan perhitungan. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk mengambil
tindakan spesifik berdasarkan layanan yang dibutuhkan. Sensor IoT bisa berupa sensor
cerdas, aktuator atau perangkat penginderaan yang dapat dipakai.
D. Penerapan Internet Of Things di Indonesia
Saat ini Indonesia sendiri sudah menerapkan IoT pada proyek-proyek smart city di 23
kota. Beberapa contoh penggunaan teknologi IoT pada Smart City:

• Pada aplikasi Informasi Banjir Online, selain mengandalkan laporan warga, sensor-
sensor banjir yang dapat mengukur ketinggian air secara real-time disebarkan ke
seluruh wilayah kota sehingga informasi dapat diinformasikan ke Command
Center secara cepat dan selanjutnya langsung tertangani oleh Dinas terkait.
• Jakarta One Card adalah sebuah "kartu pintar" yang bisa berfungsi sebagai e-KTP,
alat pembayaran ketika berbelanja, serta kartu BPJS. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
akan menggandeng Bank DKI dalam pembuatan Jakarta One Card ini. Penggunaan
kartu pintar tersebut bisa membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam
menganalisis pergerakan manusia di seluruh kota.
• Sistem Notifikasi Gempa dan Tsunami. Beberapa kejadian bencana alam di Indonesia
memakan korban jiwa begitu banyak. Jumlah korban jiwa dapat dikurangi secara
signifikan apabila Early Warning System diterapkan secara benar dan tepat sasaran.
Sensor-sensor yang ditempatkan di daerah rawan bencana alam dapat memberikan
informasi secara langsung kepada warga sekitar lokasi rawan gempa, longsor, atau
tsunami dalam hitungan detik.

E. Prinsip Internet Of Things


Istilah “Internet of Things” terdiri atas dua bagian utama yaitu Internet yang mengatur
konektivitas dan Things yang berarti objek atau perangkat.
1. Big Analog Data
Big Analog Data bisa didapatkan dari berbagai macam sumber yang sifatnya alami
seperti cahaya, sinyal radio, getaran, suhu, dan sebagainya, serta bisa dihasilkan oleh
peralatan mekanis atau elektronik.
Big Analog Data adalah tipe Big Data yang terbesar dan tercepat jika dibandingkan
dengan tipe-tipe Big Data lainnya. Sehingga, dalam banyak hal, Big Data Analog perlu
diperlakukan secara khusus.
2. Perpetual Connevtivity
Perpetual Connectivity merupakan konektivitas yang terus-menerus menghubungkan
perangkat ke Internet. IoT yang selalu terhubung dan aktif dapat memberikan tiga
manfaat utama seperti:

• Monitor: Pemantauan berkelanjutan yang memberikan pengetahuan berisi informasi


real time tentang penggunaan suatu produk atau pengguna di lingkungan industri.
• Maintain: Pemantauan berkelanjutan memungkinkan kita untuk melakukan
peningkatan atau tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan kebutuhan.
• Motivate: Konektivitas yang konstan dan berkelanjutan dengan konsumen atau
pekerja memungkinkan pelaku usaha atau pemilik organisasi untuk memotivasi orang
lain membeli produk, mengambil tindakan, dan sebagainya.

3. Really Real Time


Definisi real time untuk IoT berbeda dari definisi real time pada umumnya. Real
time sebenarnya dimulai dari sensor atau saat data diperoleh. Real time untuk IoT
tidak dimulai ketika data mengenai switch jaringan atau sistem komputer.
4. The Spectrum Of Insight
“Spectrum of Insight” berasal dari data IoT yang berkaitan dengan posisinya dalam
lima fase data flow yaitu real time, in motion (bergerak), early life, at rest (saat
istirahat), dan arsip.
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya tentang real time pada IoT, real
time diperlukan untuk menentukan respons langsung dari sistem kontrol.
Di ujung lain dari spektrum, data yang diarsipkan di pusat data atau cloud dapat
diambil untuk analisis komparatif terhadap data yang lebih baru.
5. Immediacy Versus Depth
Dengan berbekal komputer dan solusi IoT di era digital ini, akan ada pertukaran
antara kecepatan dan kedalaman yang kita dapatkan.
Artinya, seseorang bisa langsung mendapatkan “Time-to-Insight” pada analitik yang
belum sempurna seperti perbandingan suhu atau transformasi Fourier cepat untuk
menentukan apakah memutar roda pada trem akan menyebabkan kecelakaan.
Time (waktu) di sini dibutuhkan untuk mendapatkan insight (wawasan) yang
mendalam tentang suatu data. Data yang dikumpulkan membutuhkan waktu yang
lama untuk dianalisis dan sejumlah besar perangkat komputer back-end.
6. Shift Left
Seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, untuk mendapatkan wawasan
yang cepat dan menyeluruh tergolong sangat sulit.
Namun, beberapa insinyur berhasil mengatasi kesulitan itu dan mendapatkannya.
Fenomena ini disebut dengan “The Genius of the AND”.
Drive untuk mendapatkan wawasan tersebut akan menghasilkan komputasi dan
analisis data canggih yang biasanya disediakan untuk cloud atau pusat data.
7. The Next V
Big Data biasanya ditandai dengan “V” yaitu Volume, Velocity, Variety, dan Value.
The next V yang dimaksud adalah Visibility. Ketika data dikumpulkan, para ilmuwan
data di seluruh dunia harus bisa melihat dan mengaksesnya sesuai kebutuhan.
Visibilitas menawarkan kemudahan yang menjadikan pengguna tidak harus
mentransfer sejumlah besar data ke orang atau lokasi yang jauh.
F. Hubungan Internet Of Things dengan Industri 4.0
Indonesia saat ini mulai memasuki era Industri 4.0, yang merupakan kolaborasi teknologi
siber dan otomatisasi. Untuk mensukseskannya, tentu butuh penguasaan teknologi dan juga
beradaptasi dalam penggunaannya. Dalam revolusi Indu stri 4.0, kemajuan paling pertama yang
dapat dirasakan adalah internet of things atau IoT. Nantinya, sistem ini dapat menghubungkan
data diri dan meningkatkan kemampuan koneksi tiap individu. IoT memiliki peran penting
dalam Industri 4.0, karena dapat menghubungkan semua hal ke jaringan internet. Hasilnya akan
dianalisa oleh pengguna, dan digunakan sesuai kebutuhan.
Revolusi Industri 4.0 dan Internet of Things adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Sebab
unsur dalam Internet of Things sangat berpengaruh terhadap proses perindustrian. Berbagai macam
bidang industri akan terpengaruh dengan adanya revolusi industri 4.0 ini. Contohnya pada bidang
kesehatan, manufaktur, pertanian, otomotif, tata kota, dan masih banyak lagi yang lainnya.
1. Bidang Pertanian
Cara kerja petani dengan adanya Internet of Things tidak lagi secara konvensional
menggunakan alat-alat yang sederhana. Tetapi, di masa depan petani sudah dapat membajak
sawah, memanen, menggiling, dan memantau keadaan tanaman, tanah, cuaca menggunakan
alat yang lebih modern.
Bahkan bukan tidak mungkin jika pemantauan sawah tidak perlu dilakukan langsung dari
lokasi, melainkan bisa dilakukan dari rumah.

2. Bidang Otomotif
Contoh perubahannya ada pada kendaraan seperti mobil. Saat ini mungkin Anda masih
menggunakan mobil dan harus menyetirnya sendiri untuk bisa sampai ke tempat tujuan.
Namun dengan perkembangan teknologi dan internet, membuat kendaraan bisa dikendalikan
hanya melalui remote khusus. Tak perlu dikemudikan sehingga nampak seperti mobil tanpa
supir. Bahkan beberapa negara di Amerika dan Eropa sudah menerapkan teknologi mobil
tanpa kemudi seperti apa yang sudah dijelaskan di atas.

3. Bidang Tata Kota


Adanya IoT sebenarnya juga membawa dampak positif bagi kemajuan sebuah kota.
Adanya internet membuat pemerintah setempat bisa dengan cepat dan mudah memantau
fasilitas publik, energi, dan fasilitas lainnya cukup dengan memanfaatkan koneksi internet.
Bisa melalui website ataupun aplikasi.
Diharapkan pelayanan fasilitas publik menjadi lebih baik berkat adanya IoT ini.
4. Bidang Kesehatan
Zaman sekarang sudah lebih mudah daripada beberapa tahun yang lalu. Dahulu orang
harus pergi ke puskesmas atau rumah sakit untuk bisa mendapatkan pengobatan. Semakin
sulit lagi, jika rumah sakit atau puskesmas tersebut jauh dari rumah. Bahkan sampai ada yang
tidak terselamatkan.
Namun adanya teknologi dapat memperbaiki banyak pelayanan kesehatan. Konsultasi dan
beli obat kini sudah bisa dilakukan secara online. Sudah banyak aplikasi konsultasi kesehatan
gratis yang dapat Anda gunakan. Pelayanan Kesehatan bisa didapatkan dengan cepat hanya
dalam satu genggaman.

Anda mungkin juga menyukai