Anda di halaman 1dari 14

“MAKALAH SELEKTA KAPITA IT”

Disusun Oleh :
NAMA : I Gede Windu Rare Suryawan
JURUSAN : Teknologi Informasi
NIM : 18TF081

UNIVERSITAS TEKNOLOGI MATARAM PROGRAM STUDI


TEKNOOGI INFORMASI

T.A 2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini merupakan syarat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Kapita Selekta IT pada program Studi Teknologi Informasi

Di dalam penyusunan Makalah ini, penulis menyadari dengan sepenuh hati


akan kurang sempurnanya Makalah ini, mengingat tingkat kemampuan serta
pengalaman penulis belum luas. Namun demikian, penulis akan berusaha keras
untuk menyusun Makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Terimakasih.

Mataram, 25 Oktober 2021

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang
memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan
interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. Perkembangan IoT
dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel,
microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code.

IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification)


sebagai metode komunikasi.“A Things” pada Internet of Things dapat
didefinisikan sebagai subjek misalkan orang dengan monitor implant jantung,
hewan peternakan dengan transponder biochip, sebuah mobil yang telah
dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban
rendah. Sejauh ini, IoT paling erat hubungannya dengan komunikasi machine-to-
machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakkan, dan gas.

Produk dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M yang sering disebut


dengan sistem cerdas atau “smart”. Sebagai contoh yaitu smart kabel, smart meter,
smart grid sensor.Selain itu, juga mencakup teknologi berbasis sensor, seperti
teknologi nirkabel, QR Code yang sering kita jumpai. Kemampuan dari IoT
sendiri tidak perlu diragukan lagi. Banyak sekali teknologi yang telah menerapkan
sistem IoT, sebagai contoh sensor cahaya, sensor suara dari teknologi Google
terbaru, yaitu Google Ai, dan Amazon Alexa.Dan yang terbaru saat ini, penerapan
Smart City yang sudah dilakukan di beberapa negara maju, seperti China dan
Jerman. Sehingga, segala bentuk aktivitas penduduk suatu kota dapat
termonitoring dengan baik oleh sistem dengan jaringan basis data berskala besar.

Penelitian pada IoT masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak
ada definisi dari Internet of Things. Berikut adalah beberapa definisi alternatif
dikemukakan untuk memahami Internet of Things (IoT), antara lain
(id.wikipedia.org):Menurut Ashton pada tahun 2009 definisi awal IoT adalah
Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah
dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik. Pernyataan tersebut diambil
dari artikel sebagai berikut: “Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya
tergantung pada Internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50
petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan
pertama kali digagas dan diciptakan oleh manusia. Dari mulai magnetik, menakan
tombol rekam, mengambil gambar digital atau memadai kode bar.

3
B. Rumusan Masalah
Rumusan Makalah ini menjelaskan tentang :
1. Definisi SIOT
2. Sejarah IOT
3. Contoh Penerapan Iot

C. Tujuan Makalah
1. Agar pembaca bisa mengerti pengertian IOT
2. Pembaca mengerti Penerapan IOT di kehidupan sehari sehari
3. Pembaca tahu apa saja alat alat yang terhubung dengan iot

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Perkembangan Internet of Things


Di tahun 1989, John Romkey dan Simon Hackett mengkoneksikan sebuah
pemanggang roti ke Internet yang bisa bekerja sesuai komando dari komputer.
Saat itu konsep ini dikenal dengan sebutan “embedded internet” atau “pervasive
computing”. Namun, di tahun 1999 istilah Internet of Things dicetuskan oleh
Kevin Ashton mengikuti peluncuran teknologi RFID atau Radio-Frequency
Identification.

Perkembangan IoT pun dimulai. Dari inovasi RFID yang memungkinkan


pelacakkan barang lewat frekuensi radio secara jarak jauh, berlanjut ke berbagai
inovasi dalam obyek display data berbetuk bola berwarna atau robot kelinci, lalu
dimulainya penggunaan Internet Protocol (IP) dalam jaringan smart objects tahun
2008, dan IPv6 di tahun 2011 yang memberikan informasi identitas dan lokasi
sebuah perangkat dalam jaringan internet.

Teknologi IoT terus berkembang hingga sekarang. Seperti yang ditunjukan pada
gambar Hype-Cycle hasil riset Gartner 2019 berikut ini, ekspektasi market untuk
IoT sudah cukup mature sehingga dalam 5-10 tahun teknologi ini akan semakin
stabil dan diterima market secara luas. Memasuki generasi ke 2 dan 3, resiko
penerapan IoT akan semakin kecil dan 20% dari target market akan menggunakan
IoT.

B. Cara Kerja Internet of Things


Seperti namanya, Internet of Things bergantung pada Internet sebagai konektivitas
antara sensor atau perangkat yang akan saling berkomunikasi di cloud. Data dari
sensor yang dikirim ke cloud akan diproses oleh software yang akan menentukan
action selanjutnya. Action ini bisa berbentuk pengiriman alert, penyesuaian
jadwal, penutupan akses pada alat, atau lainnya.

Solusi IoT dapat dikontrol oleh user lewat dashboard dari komputer, laptop, atau
mobile device lainnya. User atau pegawai yang sudah diberikan izin dapat
mengatur dan mengubah action dan rules sesuai kebutuhan perusahaan. Perubahan
ini akan dikirim lagi ke cloud lalu sensor yang berkaitan akan segera ter-update.
Kita akan membahas setiap bagian pada sistem IoT ini di segmen berikutnya.

5
C. Unsur Pembentuk Internet of Things

Teknologi seperti Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Computer Vision


bisa ditambahkan ke sistem IoT. Namun pada bentuk yang paling sederhana,
inilah 4 elemen utama yang membentuk sebuah sistem IoT:

1. Sensor atau device

Solusi IoT memiliki berbagai bentuk. Terkadang sebuah device memiliki lebih
dari 1 sensor. Contohnya, solusi manajemen aset likuid, INTANK, memiliki
sensor temperatur dan sensor pengukur level likuid. Solusi monitoring aset seperti
APM memiliki 2 device bersensor yang diletakan di aset dan di ruangan atau alat
transportasi aset.

Sesuai dengan kegunaan masing-masing, sensor-sensor ini bertugas


mengumpulkan data setiap saat, sesuai interval waktu yang ditentukan. Karena
sensor mengumpulkan data berukuran kecil, baterai pada device bisa lebih tahan
lama, seperti sensor NB-IoT bisa bertahan selama 10 tahun tanpa ganti baterai.

2. Konektivitas

Tanpa konektivitas, data pada device tidak akan sampai ke sistem. Sarana
komunikasi device dengan sistem IoT bisa beragam. Koneksi selular, satelit,
WiFi, bluetooth, low power wide area network (LPWAN), dan lainnya.

Pemilihan konektivitas selalu disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Untuk


industri yang menggunakan banyak device kecil di area yang luas seperti pada
pertanian dan penyaluran listrik, LPWAN adalah jenis konektivitas tepat.
Sedangkan untuk industri finansial yang memerlukan keamanan tinggi, SD-WAN
dan Managed Service Connectivity.

3. Data processing

Saat data dari sensor masuk ke cloud, processing pun dimulai. Karena data selalu
datang dan selalu diperbaharui, software bisa melihat perkembangan aset secara
real-time dan memastikan aktivitas aset sesuai rule/parameter yang telah
ditentukan.

Prosesnya bisa sederhana seperti memastikan tanggal maintenance truk


pengiriman di solusi FleetSight. Bisa juga kompleks seperti mengidentifikasi
penggunaan masker atau Alat Pelindung Diri (APD) di ruang publik lewat gambar
dari kamera security berteknologi Computer Vision.

Proses ini terjadi sangat cepat dan segera mengaktifkan action instan seperti
memberi notifikasi pada manajer armada tentang kebutuhan maintenance sebuah
truk atau menotifikasi petugas keamanan tentang orang yang tidak mengenakan
APD di area yang telah ditentukan.

6
4. Dashboard atau User Interface

Dashboard adalah tempat data ditampilkan agar user dapat mengamati aktivitas
real-time yang terjadi pada seluruh device dalam perusahaan. Di sini user juga
dapat mengubah pengaturan, rules, dan action yang dilakukan oleh sistem IoT.

Misalnya, dengan menggunakan fitur Location Information (LOCI) sebagai


tracker lokasi device, Anda bisa membuat aturan atau rule bahwa mesin EDC
tidak bisa keluar dari toko. Lalu, Anda bisa menentukan action otomatis yang
akan terjadi jika rule ini dilanggar. Dalam kasus ini, Anda bisa mematikan
koneksi SIM card pada EDC untuk memastikan tidak ada pencurian data. Fitur ini
bernama “set and forget automation” yang memerintahkan sistem untuk selalu
menggunakan action yang sama saat skenario serupa terjadi.

Dashboard solusi Telkomsel IoT dapat diakses 24 jam dari browser di laptop atau
handphone. Sehingga, di manapun Anda berada, Anda bisa memantau aktivitas
usaha dari jarak jauh. User interface yang sederhana memudahkan pegawai untuk
mengelola dengan cepat dan mengerti data yang paling komprehensif.

D. Contoh internet of things


Banyak sekali contoh dari penerapan IoT dalam kehidupan sehari – hari yang
tanpa anda sadari sangat dekat dengan anda. Berikut merupakan beberapa contoh
bidang yang telah menerapkan teknologi IoT.

1. Bidang kesehatan

Contoh internet of things yang pertama dalam bidang kesehatan. Saat ini, banyak
sekali teknologi advanced yang dapat membantu kinerja dari dokter maupun
tenaga medis. IoT juga membuat sebuah terobosan baru dalam pengembangan
mesin dan alat medis untuk mendukung kinerja dari tenaga medis agar lebih
efektif, tepat, dan mengurangi resiko kesalahan.

Salah satu contoh dari keberadaan IoT dalam dunia kesehatan adalah membantu
dalam proses pendataan detak jantung, mengukur kadar gula tubuh, mengecek
suhu tubuh dan lain sebagainya. Data yang diperoleh akan disimpan dalam
penyimpanan data berskala besar.

Saat ini lebih dikenal dengan big data. Dengan menggunakan big data mampu
membaca informasi dan data yang berupa angka atau teks secara cepat, dan
efisien. Tenaga medis tidak perlu lagi untuk mencatat secara manual, karena
semua informasi dapat ditampung dalam basis data dan akan dikirimkan pada
mesin IoT untuk menjalankan tugas sesuai dengan algoritma yang dikembangkan.

7
2. Bidang energi

Dalam bidang energi, terdapat bervariasi permasalahan yang timbul. Mulai dari
polusi atau pencemaran, pemborosan, dan berkurangnya pasokan sumber daya.
Oleh karena itu, dengan adanya IoT sendiri mampu untuk mengurangi beberapa
resiko tersebut. Misalnya saja, dengan penerapan sensor cahaya mampu untuk
mengurangi penggunaan energi listrik.

Dengan sensor tersebut, mampu menangkap partikel cahaya, sehingga saat cahaya
tersebut banyak maka lampu akan mati. Namun, saat tidak ada pasokan cahaya,
maka lampu akan otomatis menyala.

Kemudian, juga dapat menerapkan pada fungsi penjadwalan yang dilakukan pada
mesin oven, mesin pemanas yang telah terintegrasi dengan jaringan internet. Dan
contoh konkret yang sering kita jumpai adalah pada smart TV yang telah
menerapkan IoT untuk metode pencarian channel disesuaikan dengan pilihan
pengguna (user).

3. Transportasi

Teknologi cerdas juga telah mencapai bidang transportasi umum. Biasanya, anda
selalu mengendarai sebuah mobil sendiri sesuai dengan aturan dan kemampuan
berkendara yang telah anda pelajari. Namun, apakah anda sudah mengetahui saat
ini ada penemuan terbaru, dimana anda dapat menjalankan mobil tanpa
mengemudi sendiri.

Mobil tersebut dapat berjalan sendiri sesuai dengan prosedur dan terprogram
dengan baik. Jadi, anda dapat merasakan sensasi seperti pada sistem autopilot di
pesawat. Tahap pengembangan kendaraan tersebut masih diujicobakan di
beberapa negara maju.

Selain kendaraan, sistem lalu lintas juga termasuk dalam cakupan internet of
things. Dengan IoT, mampu untuk mengontrol berbagai sistem lalu lintas saat
kondisi macet maupun sepi. Sehingga, mampu mengurangi resiko angka
kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang terjadi.

4. Lingkungan umum

Contoh internet of things yang terakhir yaitu dalam bidang lingkungan umum.
Dimana segala aktivitas manusia, tumbuhan, maupun hewan dapat dipantau dan
diawasi dengan menggunakan teknologi IoT. Misalnya saja, untuk melakukan
penelitian kualitas air harus dibutuhkan sumber informasi yang akurat dan
terpercaya.

Dengan bantuan internet of things, mampu untuk mencari sumber data secara
valid dan cepat. Tidak hanya itu, cakupan wilayah geografis yang disajikan juga
cukup luas dan dapat menjangkau lebih banyak daerah. Dengan bantuan big data,

8
permasalahan mengenai kecepatan transfer data dan pembacaan data data tertutupi
dengan baik.

5. Penerapan IoT Pada Sektor Bisnis

Mari kita kembali ke topik awal yaitu permasalahan bisnis pada masa transisi
New Normal. Disaat physical distancing masih harus diterapkan dan jumlah
karyawan tidak bisa maksimal, usaha Anda memerlukan solusi operasional yang
bisa dikelola secara remote, selama 24 jam penuh, dan memberikan visibilitas
total pada aktivitas bisnis. Tentu aplikasi chat dan video-call bisa digunakan
sebagai sarana komunikasi manual antar pegawai. Namun, ada cara mengelola
operasi usaha yang lebih cepat, lebih efisien, dengan ketepatan data yang bisa
dipercaya yaitu lewat penerapan solusi Internet of Things.

Untuk perusahaan jasa pengiriman barang, solusi IoT TOMS dapat


mengoptimalkan jadwal pengiriman barang dengan menyesuaikan rute dan waktu
pengiriman sesuai dengan jumlah driver yang aktif. Jika ada pesanan mendadak
yang masuk, sistem TOMS dapat secara otomatis menyesuaikan jadwal agar
pengiriman tetap tepat waktu dan menotifikasi driver akan perubahan tersebut.

Solusi TOMS yang bekerja sebagai order management system ini bisa juga
digunakan untuk penjadwalan cek Rapid Test COVID-19 untuk organisasi
kesehatan, penjadwalan survey rumah atau mobil untuk asuransi, penjadwalan
pengiriman makanan untuk industri F&B, dan sebagainya.

Perusahaan yang Menerapkan Teknologi IoT

IoT sudah semakin sering digunakan di berbagai industri sebagai solusi


pengelolaan bisnis yang efektif. Selain konfigurasinya mudah disesuaikan dengan
kebutuhan usaha, solusi IoT menjadi pilihan karena perkembangan teknologi ini
cukup pesat. Sehingga, usaha yang menggunakan IoT bisa mengakselerasi
pertumbuhannya secara jangka panjang, tanpa perlu mengganti platform.

Organisasi medis Palang Merah Indonesia sudah menerapkan beberapa solusi IoT,
FleetSight, TOMS, dan APM, untuk mengelola serta memantau armada truk
disinfektan dan pengiriman plasma darah ke berbagai rumah sakit di Jabodetabek.

Sebuah perusahaan es krim nasional menggunakan APM untuk memantau kinerja


kulkas es krim di berbagai pasar swalayan. Sementara perusahaan pemasok ikan
beku menggunakan solusi yang sama untuk memantau waktu kapal keluar masuk
pelabuhan. Perusahaan minimarket menggunakan Managed SD-WAN sebagai
solusi konektivitas yang bisa dipantau dan dikelola lewat dashboard di kantor
pusat. Harga konektivitas yang terjangkau dan pemasangan yang cepat
memudahkan perusahaan untuk membuka lokasi baru dengan cepat, hanya dalam
hitungan jam.

9
E. Manfaat internet of things

Setelah mengetahui dengan rinci mengenai contoh internet of things, berikutnya


masuk pada pembahasan mengenai manfaat internet of things. Manfaat disini
dapat dibagi menjadi tiga bagian.

1. Memudahkan proses konektivitas

Manfaat IoT yang pertama adalah memudahkan dalam proses konektivitas antar
perangkat atau mesin. Semakin koneksi antar jaringan baik, maka sistem
perangkat dapat berjalan dengan lebih cepat dan fleksibel.

Anda mungkin masih banyak yang menggunakan alat konvensional, namun


apabila anda mencoba untuk mengoperasikan sebuah sistem secara terpusat hanya
melalui perangkat mobile, maka jawabannya yang pasti adalah dengan
menggunakan teknologi cerdas.

2. Ketercapaian efisiensi

Manfaat internet of things yang kedua adalah tercapainya efisiensi kerja. Semakin
banyak konektivitas jaringan yang terbentuk, semakin kecil pula jumlah
penurunan waktu untuk melakukan tugas. Sehingga, aktivitas dan kinerja manusia
menjadi lebih terbantu dengan adanya IoT.

3. Meningkatkan efektivitas monitoring kegiatan

Dengan menggunakan internet of things, efektivitas untuk mengontrol dan


monitoring sebuah pekerjaan menjadi lebih mudah. Selain itu, teknologi cerdas
juga mampu untuk memberikan rekomendasi atau alternatif pekerjaan yang lebih
mudah bagi pengguna.

F. Contoh Produk IoT Sederhana yang Ada di Sekitar Kita


1. Teknologi CityTouch untuk Memantau Lampu Penerangan secara Real
Time

Untuk mengawasi lampu penerangan di tempat publik, Pemprov DKI Jakarta


menggunakan teknologi CityTouch. Teknologi ini memungkinkan Dinas
Perindustrian dan Energi DKI Jakarta memantau kondisi lampu penerangan secara
real time. Dengan demikian, petugas dapat melakukan perbaikan lebih cepat jika
terdapat lampu penerangan yang rusak.

Teknologi ini tentu dapat memangkas proses perbaikan yang memakan waktu
karena petugas harus menunggu laporan warga. Kini, semua bisa dilakukan lebih
cepat karena kondisi lampu dapat dipantau dari layar smartphone petugas.

10
2. Alat Pendeteksi Gempa EWS

Tim ahli Universitas Gadjah Mada mengembangkan alat pendeteksi gempa EWS
berbasis IoT. Berkat alat ini, kemunculan gempa dapat diprediksi dalam kurun
waktu 3 hari hingga 2 minggu sebelumnya. Keberadaan alat pendeteksi gempa ini
bisa menjadi angin segar di Indonesia, lho.

Pasalnya, Indonesia adalah negara dengan risiko gempa yang tinggi. Dengan
adanya alat pendeteksi gempa ini, pemerintah dapat melakukan penanganan yang
lebih cepat. Risiko korban jiwa dan kerusakan pun dapat ditekan. Untuk informasi
selengkapnya, silakan membaca “UGM Kembangkan Sistem Berbasis IoT untuk
Deteksi Gempa”.

3. Alat Monitoring Kualitas Kopi

Menurut data Organisasi Kopi Dunia pada Oktober 2008 sampai September 2019
(dikutip dari Investor.id), konsumsi kopi di Indonesia meningkat 44%. Dengan
tingginya konsumsi kopi, para produsen kopi di Indonesia dituntut untuk dapat
memproduksi kopi dalam jumlah besar tanpa mengorbankan kualitasnya.

Untuk menjaga kualitas dan konsistensi rasa kopi, Anda dapat memanfaatkan
teknologi IoT. Smart Coffee Monitoring adalah alat berbasis IoT yang berfungsi
untuk memonitor kualitas dan konsistensi rasa kopi. Dengan demikian, kualitas
dan cita rasanya akan tetap sama meskipun diolah oleh orang yang berbeda.

4. Mengumpulkan Foto Member JKT48 tanpa Antre!

AsiaQuest, perusahaan induk dari AsiaQuest Indonesia mengembangkan aplikasi


canggih berbasis IoT untuk event handshake JKT48 pada bulan Juli 2019 silam.
Aplikasi bernama Handshake Foto2 Reli ini dikembangkan dengan platform
beaconnect plus. Dengan adanya aplikasi ini, peserta dapat menikmati acara
sembari mengumpulkan foto eksklusif dari member JKT48.

Setelah aplikasi dipasang di smartphone, Anda dapat menggunakannya untuk


memindai di poin akuisisi foto. Nantinya, Anda tidak perlu antre untuk
mendapatkan foto eksklusif dari member JKT48. Setelah berhasil mengumpulkan
enam belas foto dari berbagai poin akuisisi foto, Anda berhak untuk menerima
foto spesial!

5. Kulkas Pintar, Mengecek Stok Makanan di Kulkas dari Balik Layar


Smartphone!

Apakah Anda pernah mendengar konsep kulkas pintar? Kulkas pintar ditanami
sensor yang memungkinkan pengguna dapat mengecek isinya dari jarak jauh.
Anda hanya perlu mengecek smartphone untuk mengetahui ketersediaan bahan
makanan di dalam kulkas.

11
Selepas pulang dari kantor, Anda dapat langsung mampir ke supermarket untuk
membeli stok bahan makanan yang sudah habis tanpa harus pulang ke rumah.
Kulkas pintar ini bisa menjadi solusi untuk mereka yang sangat sibuk sehingga
tidak ada waktu untuk mengurus dapur.

6 Alat untuk Memantau Lokasi Bus Transjakarta

Salah satu adopsi IoT yang sangat dekat dengan kehidupan adalah alat pelacak
bus Transjakarta. Teknologi ini memungkinkan Anda mengetahui lokasi bus
Transjakarta secara real time dan memperkirakan waktu tempuhnya. Dengan
demikian, Anda dapat menghemat waktu karena tahu kapan armada bus akan
datang.

Tidak disangka-sangka, sudah banyak produk IoT sederhana yang ada di sekitar
kita, bukan? Berkat IoT, kehidupan kita menjadi lebih praktis, cepat, dan mudah.
Anda pun bisa mengalihfungsikan sisa waktu yang ada untuk hal-hal yang lebih
produktif.

12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Internet of things adalah sebuah konsep dimana objek mampu mengirimkan data
menggunakan jaringan untuk melakukan aktivitas kerja tanpa bantuan dari
manusia atau interaksi dengan perangkat komputer.

Contoh penerapan IoT dapat dilakukan di berbagai bidang seperti kesehatan,


transportasi, lingkungan, energi, bisnis dan lain sebagainya. Manfaat utama dari
internet of things adalah ketercapaian efisiensi, efektivitas, dan konektivitas.

Internet of Things adalah solusi komunikasi antar mesin yang dapat memberi
visibilitas usaha secara real-time. Konektivitas 24 jam disertakan berbagai fitur
otomasi menjadikan IoT sebagai cara efektif untuk memantau dan mengelola
usaha dari jarak jauh. Sehingga sumber daya yang ada bisa dialihkan untuk
mengurus kebutuhan mendesak. Bisnis pun cepat beradaptasi dan produktivitas
terus terjaga, bahkan di masa New Normal yang penuh perubahan ini.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://idcloudhost.com/mari-mengenal-apa-itu-internet-thing-iot/

https://telkomseliot.com/id/berita-insight/internet-of-things-definisi-sejarah-
manfaat-penerapan

https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-internet-of-things/

https://aqi.co.id/news/contoh-produk-iot-sederhana

14

Anda mungkin juga menyukai