Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

INTERNET OF THINGS (IOT)

DISUSUN OLEH:

NAMA : JULIA FATMAWATI

NIM : 2103010017

KELAS : 3/A

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan berkat-Nya kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik tepat pada waktunya.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak selaku Dosen mata kuliah SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN. yang telah memberikan tugas ini kepada saya, sehingga
menambah wawasan dan minat saya terhadap bidang yang dikaji. Saya juga berterima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan karya tulis ini. Saya
berharap makalah ini dapat menjadi sumber informasi dan resensi bagi para mahasiswa
ataupun semua kalangan yang ingin meneliti atau memperoleh wawasan lebih terkait bidang
yang dikaji.

Saya menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki saya. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca, sangat diharapkan kami untuk kemajuan dan
perbaikan terhadap tulisan-tulisan penulis berikutnya.

Kupang, 24 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………..

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..

2.1 Pengertian IOT


2.2 Sejarah Perkembangan IOT
2.3 Unsur-Unsur Pembentuk IOT
2.4 Cara Kerja Internet of Things (IOT)
2.5 Manfaat Internet of Things (IOT)
2.6 IOT Dalam Smart City
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Internet of Things (IoT) adalah salah satu tren baru di dunia teknologi yang akan
kemungkinan besar akan menjadi tren di masa depan. Sederhananya, IoT
menyambungkan alat-alat fisik seperti lampu, televisi, kulkas bahkan pintu rumah
terhubung ke Internet secara terus-menerus dan dapat dikendalikan pada jarak jauh
melalui gawai yang dipunyai seorang pengguna. Menurut Burange dan Misalkar dalam
jurnal Apri Junaidi[1], Internet of Things (IoT) adalah stuktur dimana objek, orang
diberikan identitas eksklusif dan kemampuan untuk merelokasi data melalui jaringan
tanpa memerlukan sentuhan dua arah antar manusia sebagai contoh sumber ke tujuan atau
interaksi manusia ke komputer. Menurut C. Wangetal dalam jurnal Gunawan Hendro
Cahyono[2], dari semua kegiatan yang ada dalam IoT adalah untuk mengumpulkan data
mentah yang benar dengan cara yang efisien; tapi yang lebih penting adalah untuk
menganalisis dan mengolah data mentah menjadi informasi yang lebih berharga.
Kemampuan akses dari IoT bisa saja tidak terbatas berkat perangkat IoT yang selalu
tersambung ke Internet, sehingga dapat diakses dan digunakan kapan saja dan dimana
saja.

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana Sejarah IOT?


2) Apa unsur pembentukan IOT
3) Bagaimana Cara Kerja IOT ?
4) Apakah Manfaat dari IOT Ini?
5) Apa Yang Dimaksud IOT Smart City?

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan dibuatnya makalah ini untuk menegetahui secara dasar bagaimana sejarah,cara
kerja dan manfaat dari IOT.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IOT

Internet of Things (IoT) adalah konsep komputasi mengenai objek sehari-hari yang
terhubung ke internet dan bisa mengidentifikasi diri ke perangkat lain. Sedangkan Internet
of Things menurut RFID atau Radio Frequency Identification adalah sebuah istilah yang
termasuk dalam metode komunikasi walaupun IoT juga bisa mencakup teknologi sensor
lain seperti teknologi nirkabel atau kode QR (Quick Response).

2.2 Sejarah Perkembangan IOT

Pada tahun 1990, John Ramkey dengan Simon Hackett melakukan kerja sama untuk
membuat perangkat yang berupa pemanggang roti dan terhubung ke internet dengan
jaringan TCP atau IP serta dikendalikan dengan Basis Informasi Manajemen Protokol
Manajemen Jaringan Sederhana (SNMP MIB) dengan satu kontrol untuk menghidupkan
daya, tetapi manusia tetap harus yang memasukkan rotinya ke perangkat itu. Pada tahun
1999, perangkat ini dikembangkan dengan ditambahkannya sebuah interop atau robot
derek kecil yang juga bisa dikendalikan lewat internet dan memungkinkan mampu
mengambil dan menjatuhkan roti ke dalam perangkat tersebut.
Masih di tahun 1999, Kevin Ashton yang merupakan direktur eksekutif Auto ID
Centre MIT menciptakan The Internet of Things.Ia juga menemukan peralatan berbasis
RFID atau Radio Frequency Identification global dengan sistem identifikasi di tahun yang
sama.Penemuan ini bisa disebut sebagai sebuah lompatan besar dalam komersial IoT.
Pada tahun 2000, LG atau Lucky and Goldstar menjadi perusahaan multinasional yang
berasal dari Korea Selatan mengumumkan rencana untuk membuat kulkas pintar yang
bisa dengan sendirinya menentukan makanan di dalam kulkas tersebut perlu diisi ulang
atau tidak. Pada tahun 2003, RFID atau Radio Frequency Indentification mulai
ditempatkan pada tingkat tinggi militer AS dalam Program Savi mereka.
Di tahun yang sama pula RFID disebarkan ke seluruh toko agar menjadi lebih besar.
Pada tahun 2005, The Guardian, Boston Globe, dan Amerika ilmiah yang merupakan arus
publikasi utama mengutip banyak artikel mengenai IoT. Pada tahun 2008, IPSO Alliance
dirilis untuk mempromosikan penggunaan IP atau Internet Protocol dalam jaringan Smart
Object serta mengaktifkan Internet of Things.Pada tahun ini pula penggunaan white space
spectrum disetujui oleh FCC. Pada tahun 2011, IPv6 dirilis sehingga bidang Internet of
Things mengalami pertumbuhan besar. Perkembangan ini didukung oleh beberapa
perusahaan besar seperti IBM, Cisco, dan Ericson yang mengambil banyak inisiatif dari
bidang pendidikan serta komersial dengan IoT teknologi hanya bisa dijelaskan sebagai
hubungan antara komputer dan manusia.
2.3 Unsur-Unsur Pembentuk IOT

Sistem Internet of Things (IOT) terbuat dari empat unsur utama yang bekerja sama
dan menciptakan output skema yang diinginkan. Keempat unsur dalam Sistem Internet of
Things (IOT) adalah sebagai berikut:

1. Sensor
Sensor adalah salah satu bagian utama dari mesin Internet of Things (IOT). Fungsinya
adalah mengumpulkan dan menentukan data dari lingkungan sekitar. Data yang
dikumpulkan merupakan data yang sederhana seperti waktu, lokasi geografis,
persediaan-persediaan, atau bahkan bisa juga sesuatu yang kompleks seperti keadaan
kesehatan pasien di rumah sakit.
2. Konektivitas
Setelah mengumpulkan data di sekitarnya, perangkat Internet of Things (IOT) perlu
memprosesnya di suatu tempat dan di sinilah konektivitas memainkan peran utama.
Data yang dikumpulkan dikirim ke platform Internet of Things (IOT) dengan bantuan
Wi-Fi, enternet, bluetooth, jaringan seluler, dan koneksi jaringan lainnya sangat
pentik dalam mentransfer data ke cloud.
3. Pengelolaan Data
Seperti disebutkan, sedikit di atas, konektivitas memungkinkan transfer data ke cloud
tempat data disimpan, dianalisis, dan diproses. Data diproses menggunakan “Big
Data Analytics Engine” yang membantu sistem untuk membuat keputusan yang lebih
baik sesuai dengan data. Keputusan berbasis pemprosesan data memungkinkan
aplikasi Internet of Things (IOT) untuk melakukan berbagai tindakan. Contohnya
menyalakan lampu ketika pemilik rumah kembali pada jam-jam tertentu atau
mengidentifikasi adanya bahaya atau penyusup
4. Antarmuka Pengguna (UI)
Langkah terakhir dan proses Internet of Things (IOT) adalah memberi tahu pengguna
utama. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai tindakan, seperti peringatan,
pengingat, pesan teks, pemberitahuan atau email. Tindakan ini dapat bergantung pada
fungsionalitas sistem itu sendiri.

2.4 Cara Kerja Internet of Things (IOT)

IoT bekerja dengan memanfaatkan instruksi pemrograman yang setiap perintahnya


bisa menghasilkan interaksi ke sesama perangkat terhubung secara otomatis tanpa adanya
intervensi pengguna, bahkan dalam jarak jauh sekali pun. 
Adapun faktor vital yang menjadi kelancaran perangkat IoT adalah jaringan internet
yang menjadi connector antara sistem dan perangkat. Sementara, manusia dalam tahap ini
hanya menjadi monitor untuk setiap perilaku perangkat saat mereka bekerja. 
2.5 Manfaat Internet of Things (IOT)

Ada tiga manfaat IoT yang bisa dirasakan Anda sebagai penggunanya, apa saja? 

1. Efisiensi
IoT menjadi penunjang efisiensi kerja dan aktivitas sehari-hari, karena semakin
banyaknya jenis koneksi yang diciptakan, semakin kecil jumlah waktu Anda dalam
meneyelesaikan tugas.

2. Monitor Kegiatan Secara Praktis


IoT dapat membantu Anda mengontrol dan memonitor seluruh kegiatan lebih mudah,
bahkan dapat merekomendasikan alternatif kegiatan atau pekerjaan yang lebih
gampang. 

3. Koneksi Lebih Mudah


Konektivitas antar perangkat akan menjadi lebih mudah, karena semakin baiknya
koneksi antar jaringan berjalan, maka sistem perangkat IoT Anda akan berjalan cepat
dan efektif. 

2.6 IOT Dalam Smart City

IoT merupakan suatu jaringan perangkat elektronik yang saling terhubung yang
bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara
terus menerus dan mampu mengirim data. Peran IoT dalam mewujudkan konsep smart
city sangatlah vital. Perangkat IoT mampu mengirim informasi dan melakukan tindak
lanjut melalui jaringan dengan campur tangan manusia yang minimal, sehingga mampu
melakukan beragam fungsi secara otomatis.

Menurut Solution Architect Ericsson Indonesia, Hilman Halim, untuk operasional


perangkat IoT hanya memerlukan tiga elemen utama, yakni:

1. Perangkat fisik,
2. Jaringan internet, dan
3. Aplikasi

Jika tiga elemen ini sudah terpenuhi, maka sejumlah perangkat bisa dikustomisasi
sesuai kebutuhan pengguna. Implementasi IoT dalam mewujudkan smart city bisa
beraneka ragam, dibatasi hanya oleh imajinasi dan kemampuan dari para
pengembangnya. Hilman menyebutkan lima contoh penerapan IoT yang lazim ditemui
dalam konsep smart city akhir-akhir ini:
 Smart lighting. Tak hanya bisa diterapkan pada lampu penerangan jalan, namun
juga untuk lampu lalu lintas. “Dengan smart lighting, bisa dipantau mana lampu
yang sedang rusak. Bisa juga dimatikan atau dinyalakan dari jarak jauh,” jelas
Hilman saat ditemui di acara Selular Congress 2018.
 Smart parking. Solusi ini bisa digunakan warga untuk mempermudah mencari
tempat parkir. Pengguna bisa memesan lebih dulu tempat parkir sebelum tiba di
lokasi. Di Indonesia, ada beberapa start-up yang menyediakan solusi seperti ini
seperti Smart Parking.
 Waste management. Volume sampah di suatu tempat penampungan bisa dipantau
dari jarak jauh. Petugas kebersihan tak perlu mendatangi satu per satu tempat
sampah untuk memeriksanya.
 Connected manhole. Solusi ini berguna untuk memantau temperatur gorong-
gorong yang berada di bawah tanah. Karena gorong-gorong tersebut tak hanya
berfungsi sebagai saluran air, namun juga untuk menyimpan kabel hingga tempat
jalur pipa gas.
 Smart electricity. Penyedia layanan listrik bisa mengetahui langsung data
pemakaian listrik pengguna tanpa harus mengirim petugas untuk memeriksa di
tempat.
BAB III
PENUTUP

Tanpa kita sadari, bahwa Internet of Things sudah berada disekitar kita, termasuk
barang – barang yang kita gunakan sehari hari contohnya ponsel, alarm, hingga mobil yang
“Smart” dalam kehidupan sehari – hari.
Secara tidak langsung konsep Internet of Things ini juga banyak menjadi suatu bisnis
di Indonesia, mulai dari pertanian, peternakan, kesehatan, hingga infrastruktur menggunakan
teknologi Internet of Things yang membuat pekerjaan lebih cepat dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1744190032/12Tugas%20Nirkabel
%20Pertemuan%2012.pdf
https://digilib.uinsgd.ac.id/14689/4/4_bab1.pdf
https://www.ekrut.com/media/internet-of-things#3_unsur_unsur_internet_of_things_io_t_
https://ofis.bluepowertechnology.com/blog-detail/kenali-apa-itu-internet-of-things-cara-kerja-
manfaatnya
https://binus.ac.id/malang/2021/04/peran-iot-dalam-penerapan-smart-city-4-0/#:~:text=Peran
%20IoT%20dalam%20mewujudkan%20konsep,melakukan%20beragam%20fungsi
%20secara%20otomatis.

Anda mungkin juga menyukai