Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

Internet Of Things
MONITORING SMART PARKING SSYSTEM BERBASIS IOT

Oleh:
MUHAMMAD ZIDAN
1810017111002

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Monitoring Smart Parking System
Berbasis IOT “ .

Selama proses penulisan dan penyelesaian makalah ini, penulis banyak memperoleh
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan
dan dorongan yang tiada henti itu rasanya sulit bagi penulis untuk menyelesaikannya. Untuk itu
dalam sebuah karya yang sederhana ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu .Ir. Arnita. MT selaku dosen mata kuliah internet of things


2. Orang tua saya yang selalu mendoakan dan mendukung saya
3. Teman teman seperjuangan

Semoga amal, bantuan bimbingan dan doa yang telah diberikan, mendapat balasan dari Allah
SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaah. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat di harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. akhirnya penulis berharap semoga apa yang telah penulis selesaikan ini bermanfaat
bagi kita semua. Amin.

8 JANUARI 20120

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi yang terus berkembang dengan pesat hingga saat ini membuat para
perusahaan yang menyediakan berbagai macam program untuk membantu mengemmbangkan
produk berbasis Internet of Things. Internet of Things (IoT) merupakan sebuah istilah yang
belakangan ini mulai ramai ditemui namun masih sedikit yang mengerti arti dari istilah ini.
Secara umum Internet of Things dapat diartikan sebagai benda-benda di sekitar kita yang dapat
berkomunikasi antara satu sama lain melalui jaringan internet.
Melalui internet, kita bisa mencari uang hanya dengan duduk di depan komputer atau
laptop. Internet menyediakan tempat tak terbatas bagi para perusahaan untuk membuka bisnisnya
tanpa memiliki sebuah kantor. Nantinya internet akan menjadi penghubung utama dalam
interaksi sedangkan manusia hanya sebagai pengatur dan pengawas perangkat ini.
Internet of Things memiliki konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat yang
tersambung dalam koneksi internet secara terus menerus. Sebagai contoh benda elektronik,
bahan pangan dan termasuk benda hidup dan masih banyak lagi. Benda tersebut dapat
ditanamkan sensor yang dibuat selalu aktif dan terhubung secara luas, baik dengan jaringan lokal
maupun dengan jaringan global.
Maka dari itu disini kami mengembang kan teknologi berbasis IOT dengan judul smart
parking system berbasis IOT . Adapun fungsi dari smart parking system ini ialah memudahkan
gedung gedung besar yang memiliki daya tampung pelanggan yang banyak menggunakan
kendaraan roda 4 atau mobil agar mudah di monitoring wilayah parkir mana saja yang sudah
penuh dan mana yang belum terisi mobil lain. Dengan adanya teknologi ini tentu saja
mempermudah pelanggan untuk mengetahui dimana letak parkiran yang kosong dan dapat
langsung memarkirkan mobilnya disitu setelah itu di monitoring oleh bagian IT gedung tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu internet of things ?
2. Apa saja fungsi dari internet of things ?
3. Apa itu smart parking system ?
4. Apa fungsi smart parking system ?
5. Bagaimana sistem kerja smart parking system

1.3 Tujuan
1. Mampu memahami dan mendeskripsikan IOT serta manfaatnya
2. Mampu memahami apa itu smart parking system berbasis IOT
3. Mampu memahami sistem kerja smart parking system berbasis IOT serta merancangnya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Internet Of Things


sebuah istilah yang belakangan ini mulai ramai ditemui namun masih banyak yang belum
mengerti arti dari istilah ini. Sebetulnya hingga saat ini belum ada definisi standar mengenai
Internet of Things, namun secara singkat Internet of Things bisa dibilang adalah di mana benda-
benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti
internet.
Ide awal Internet of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun
1999 di salah satu presentasinya. Kini banyak perusahaan besar mulai mendalami Internet of
Things sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan banyak lainnya.
Banyak yang memprediksi bahwa Internet of Things adalah “the next big thing” di dunia
teknologi informasi, hal ini karena Internet of Things menawarkan banyak potensi yang bisa
digali. Contoh sederhana implementasi dari Internet of Things misalnya adalah kulkas yang
dapat memberitahukan kepada pemiliknya via SMS atau email tentang makanan dan minuman
apa saja yang sudah habis dan harus distok lagi.Bagi pengembang, kini banyak perusahaan yang
menyediakan berbagai macam program untuk membantu pengembang dalam mengembangkan
produk berbasis Internet of Things. Salah satu yang menyediakan program ini adalah Intel
dengan IoT Developer Program mereka.
Jika kita melihat dari bahasa Inggrisnya pengertian dari Internet of Things adalah internet
dari peralatan-peralatan. Dibahasakan lebih mudah adalah bagaimana koneksi internet dari
peralatan-peralatan yang biasa digunakan.
Dalam industri, peralatan-peralatan dapat dirancang untuk memberikan informasi
mengenai kondisinya. Misalnya ada peralatan yang membutuhkan bahan bakar, dan peralatan
tersebut memancarkan informasi status bahakn bakarnya secara periodik ke suatu peralatan lain
melalui jaringan internet. Dengan adanya sistem ini, maka kita dengan mudah memantau
peralatan-peralatan yang digunakan dalam kantor kita. Memudahkan pemantauan akan
mengindarkan kita dari situasi suatu mesin tidak berfungsi karena terlambat melakukan
pemeliharaan.
Terkait dalam aplikasi pada industri di atas, akan banyak dikembangkan sensor-sensor
untuk mengkuantisasi dari status peralatan-peralatan tersebut.
Dalam aplikasi dalam rumah tangga, saat kita belok ke halaman depan rumah kita, garasi
langsung membuka. Pada saat garasi membuka, lampu ruangan dan AC akan langsung
menyala. Saat ini sudah ada konsorsium yang merumuskan standarisasi komunikasi antar
peralatan ini. Dengan adanya standarisasi ini, maka akan banyak peralatan yang terhubung antara
satu dengan yang lain.
Pada hakekatnya, benda Internet atau Internet of Things mengacu pada benda yang dapat
di identifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah
Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai popular
melalui Auto-ID Center di MIT berikut publikasi analisa pasar yang terkait.
Salah satu wujud dari Intenet of Things yang ajap kali disebutkan, adalah sistem RFID
(radio-frequency identification) yang menjadi komponen dipersyaratkan. Andaikan semua benda,
mahluk maupun insan dalam kehidupan sehari-hari dapat diidentifikasi secara elektronik, maka
mereka bisa dikelola dan diinventarisasi oleh komputer.
RFID (radio-frequency identification),\ sebagai tagging dapat juga digunakan teknologi
seperti near field communication, barcode, kode QR dan watermarking digital. Dengan demikian
misalnya, bisnis mungkin tidak lagi kehabisan stok atau menghasilkan produk-produk limbah,
dimana pihak yang terlibat akan tahu lebih dini produk mana saja yang dibutuhkan dan
dikonsumsi. Disisi lain, kemungkinan atas penyalahgunaan terhadap informasi yang terhimpun
juga tidak boleh diremehkan. Berdasarkan penelitian ABI Research, pada tahun 2020
diperkirakan akan terdapat lebih dari 30 miliar perangkat yang terhubung secara nirkabel melalui
Internet of Things.
Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep
yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara
terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya,
termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi,
peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan
global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif. Pada dasarnya, Internet of Things mengacu
pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur
berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun
1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.

Metode yang digunakan oleh Internet of Things adalah nirkabel atau pengendalian secara
otomatis tanpa mengenal jarak. Pengimplementasian Internet of Things sendiri biasanya selalu
mengikuti keinginan si developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi yang ia ciptakan,
apabila aplikasinya itu diciptakan guna membantu monitoring sebuah ruangan maka
pengimplementasian Internet of Things itu sendiri harus mengikuti alur diagram pemrograman
mengenai sensor dalam sebuah rumah, berapa jauh jarak agar ruangan dapat dikontrol, dan
kecepatan jaringan internet yang digunakan. Perkembangan teknologi jaringan dan Internet
seperti hadirnya IPv6, 4G, dan Wimax, dapat membantu pengimplementasian Internet of Things
menjadi lebih optimal, dan memungkinkan jarak yang dapat di lewati menjadi semakin jauh,
sehingga semakin memudahkan kita dalam mengontrol sesuatu.
2.2 Smart Parking System
Smart Parking adalah bagian dari internet yang dimana menggunakan sensor yang
berkomunikasi dengan menggunakan remote melalui internet dan berbagi informasi dengan
menggunakan protocol komunikasi yang telah ditetapkan. Smart Parking merupakan sistem
parker otomatis yang berfokus pada monitoring dan keamanan akses parkir.
Ada juga Sistem yang namanya Smart Building , smart bulding mungkin anda sudah lebih sering
mendengarkannya , smart building atau yang biasa disebut dnegan Intelligent Building System
(IBC) adalah konsep bangunan pintar dimana konsep ini menggunakan sistem otomatis yang
dinamakan Building Automation System (BAS) . Sistem otomatisasi pada Smart Building
mengacu pada penggunaan teknogi informasi dan computer untuk mengendalikan peralatan yang
berada didalam bangunan tersebut. Nah smart parking ini tidak jauh berbeda dengan sistem
Smart Building ini yang memiliki konsep fasilitas gedung yang bisa dikontrol secara otomatis
dan terpusat dengan menggunakan perangkat computer dan sistem tegnologi informasi untuk
dapat mengandalikan peralatan yang berada pada sebuah bangunan maka Teknologi Smart
Parking juga pada dasarnya menggunakan metode yang sama dalam pengoperasiannya , hanya
mungkin sedikit berbeda dalam beberapa perangkat yang digunakan dan fungsi yang akan
dicapai..
Sedangkan diindonesia sendiri masih jarang yang membahas mengenai Teknologi Smart
Parking ini, Tapi Bandung Techno Park Perusahan Spin off dari Bandung , Merilis perusahaan
Smart Parking System yang dimana perusahaan ini menyediakan segala sesuatu kebutuhan anda
dalam menyediakan peralatan parkir. Diantarnya Software parkir, hardware , integrasi ssitem dan
jasa. Smart Parking ini tentu lebih efisien dibandingkan dengan tempat parkir biasanya . Sitem
parkir menggunakan teknoligi RFID dimana katu keanggotaan digunakan sebagai akses masuk
dan keluar . Tentu saja ini akan memicu tidak digunakannya lagi kertas sebagai karcis parkir.
Disini kami mengembang kan teknologi berbasis IOT dengan judul smart parking system
berbasis IOT via internet. Adapun fungsi dari smart parking system ini ialah memudahkan
gedung gedung besar yang memiliki daya tampung pelanggan yang banyak menggunakan
kendaraan roda 4 atau mobil agar mudah di monitoring wilayah parkir mana saja yang sudah
penuh dan mana yang belum terisi mobil lain. Dengan adanya teknologi ini tentu saja
mempermudah pelanggan untuk mengetahui dimana letak parkiran yang kosong dan dapat
langsung memarkirkan mobilnya disitu setelah itu di monitoring oleh bagian IT gedung tersebut.
Monitoring smart sparking system via internet merupakan suatu teknologi berbasis iot yang
berupa sistem parkir pintar yang kita misalkan pada sebuah gedung yang memiliki parkir dengan
kapasitas yang besar. Dengan teknologi ini kita bisa mengetahui slot dari tempat parkir yang
sudah diisi,sehingga apabila mobil lain ingin masuk ke dalam zona parkir bisa mengetahui
apakah masih ada slot untuk mobil tersebut bisa parkir. Untuk bisa mengetahui slot parkir
tersebut, driver mengetahui dengan melihat monito yang berada diluar zona parkir sehingga
driver tidak sulit untuk menemukan tempat parkirnya.

2.3 Komponen yang digunakan

1. Arduino Uno adalah sebuah board yang menggunakan mikrokontroler


ATmega328. Arduino Uno memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan sebagai output
PWM), 6 input analog, sebuah 16 MHz osilato kristal, sebuah koneksi USB, sebuah
konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset.
2. NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri dari perangkat
keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Espressif System, juga
firmware yang digunakan, yang menggunakan bahasa pemrograman scripting Luar.

3. Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat
mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor
infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR
Detector Photomodules.

4. BLYNK adalah platform untuk aplikasi OS Mobile (iOS dan Android) yang bertujuan
untuk kendali module Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, WEMOS D1, dan module
sejenisnya melalui Internet.
5. Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah software yang di gunakan
untuk memprogram di arduino, dengan kata lain Arduino IDE sebagai media untuk
memprogram board Arduino.

2.4 Rangkaian Smart Parking System


Circuit Diagram Smart Parking System
2.5 Prosedur Pelaksanaan
Cara kerja Monitoring smart parking system via internet
1. Mobil memasuki area slot parkir
2. Lalu di baca oleh sensor infrared yang telah di pasang di depan area slot parkir tersebut
3. Sensor yang telah dibaca oleh infrared di kirim ke arduino uno dan selanjutnya di kirim
ke nodemcu
4. Setelah masuk ke nodemcu lalu diteruskan ke aplikasi blynk via internet
5. Maka terbaca lah area slot parkir yang sudah terisi mobil

Setelah komponen selesai di rangkai dan langkah selanjut nya ialah memasukkan coding
untuk nodemcu dan untuk arduino

1. Sketch Program untuk Arduino

#include <SoftwareSerial.h>

SoftwareSerial nodemcu(2,3);

int parking1_slot1_ir_s =4;

int parking1_slot2_ir_s =5;

int parking1_slot3_ir_s =6;


String sensor1;

String sensor2;

String sensor3;

String cdata ="";

void setup()

Serial.begin(9600);

nodemcu.begin(9600);

pinMode(parking1_slot1_ir_s, INPUT);

pinMode(parking1_slot2_ir_s, INPUT);

pinMode(parking1_slot3_ir_s, INPUT);

void loop()

plslot1();

plslot2();

plslot3();

cdata = cdata + sensor1 +"," + sensor2 +"," + sensor3 +",";

Serial.println(cdata);

nodemcu.println(cdata);

delay(6000);

cdata = "";

digitalWrite(parking1_slot1_ir_s, HIGH);

digitalWrite(parking1_slot2_ir_s, HIGH);

digitalWrite(parking1_slot3_ir_s, HIGH);
}

void plslot1()

if( digitalRead(parking1_slot1_ir_s) == LOW)

sensor1 = "255";

delay(200);

if( digitalRead(parking1_slot1_ir_s) == HIGH)

sensor1 == "0";

delay(200);

void plslot2()

if( digitalRead(parking1_slot2_ir_s) == LOW)

sensor2 = "255";

delay(200);

if( digitalRead(parking1_slot2_ir_s) == HIGH)

sensor2 == "0";

delay(200);
}

void plslot3()

if( digitalRead(parking1_slot3_ir_s) == LOW)

sensor3 = "255";

delay(200);

if( digitalRead(parking1_slot3_ir_s) == HIGH)

sensor3 == "0";

delay(200);

2. Sketch Program untuk Nodemcu

#define BLYNK_PRINT Serial


#include <ESP8266WiFi.h>
#include <BlynkSimpleEsp8266.h>
#include <SoftwareSerial.h>
#include <SimpleTimer.h>

char auth[] = "NyxqGby2BETVKMF7IBmmkLn7PbGq5uHF";

// Your WiFi credentials.


// Set password to "" for open networks.
char ssid[] = "Zidan. Jr";
char pass[] = "ZidanJr123";

SimpleTimer timer;
String myString; // complete message from arduino, which consistors of snesors data
char rdata; // received charactors

int firstVal, secondVal,thirdVal; // sensors


int led1,led2,led3,led4,led5,led6;
// This function sends Arduino's up time every second to Virtual Pin (1).
// In the app, Widget's reading frequency should be set to PUSH. This means
// that you define how often to send data to Blynk App.
void myTimerEvent()
{
// You can send any value at any time.
// Please don't send more that 10 values per second.
Blynk.virtualWrite(V1, millis() / 1000);

void setup()
{
// Debug console
Serial.begin(9600);

Blynk.begin(auth, ssid, pass);

timer.setInterval(1000L,sensorvalue1);
timer.setInterval(1000L,sensorvalue2);
timer.setInterval(1000L,sensorvalue3);

void loop()
{
if (Serial.available() == 0 )
{
Blynk.run();
timer.run(); // Initiates BlynkTimer
}

if (Serial.available() > 0 )
{
rdata = Serial.read();
myString = myString+ rdata;
// Serial.print(rdata);
if( rdata == '\n')
{
Serial.println(myString);
// Serial.println("fahad");
// new code
String l = getValue(myString, ',', 0);
String m = getValue(myString, ',', 1);
String n = getValue(myString, ',', 2);
String o = getValue(myString, ',', 3);
String p = getValue(myString, ',', 4);
String q = getValue(myString, ',', 5);

// these leds represents the leds used in Blynk application


led1 = l.toInt();
led2 = m.toInt();
led3 = n.toInt();

myString = "";
// end new code
}
}

void sensorvalue1()
{
int sdata = led1;
// You can send any value at any time.
// Please don't send more that 10 values per second.
Blynk.virtualWrite(V10, sdata);

}
void sensorvalue2()
{
int sdata = led2;
// You can send any value at any time.
// Please don't send more that 10 values per second.
Blynk.virtualWrite(V11, sdata);

void sensorvalue3()
{
int sdata = led3;
// You can send any value at any time.
// Please don't send more that 10 values per second.
Blynk.virtualWrite(V12, sdata);

}
String getValue(String data, char separator, int index)
{
int found = 0;
int strIndex[] = { 0, -1 };
int maxIndex = data.length() - 1;

for (int i = 0; i <= maxIndex && found <= index; i++) {


if (data.charAt(i) == separator || i == maxIndex) {
found++;
strIndex[0] = strIndex[1] + 1;
strIndex[1] = (i == maxIndex) ? i+1 : i;
}
}
return found > index ? data.substring(strIndex[0], strIndex[1]) : "";
}

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah ini adalah Dengan adanya teknologi
Internet of Things ini memang akan memberikan pendapat pro dan kontra dari berbagai sudut
pandang orang di dunia. Namun Internet of Things menawarkan potensi yang menarik seperti
perangkat rumah yang dapat dikendalikan lewat ponsel pintar dari jarak jauh dan
memberitahukan kondisi yang sedang terjadi di rumah. Adapun fungsi dari smart parking system
ini ialah memudahkan gedung gedung besar yang memiliki daya tampung pelanggan yang
banyak menggunakan kendaraan roda 4 atau mobil agar mudah di monitoring wilayah parkir
mana saja yang sudah penuh dan mana yang belum terisi mobil lain.
3.2. Pertanyaan dan Jawaban
Pertanyaan :
1. Apa manfaat dari smart parking system di lingkungan gedung ? ( Zhafaren Devitra )
2. Apa kekurangan smart parking system ini ( Siti Aminah Rukmana )
3. Coba anda jelaskan prinsip kerja dari smart parking system ini ? (Muhammad Fajri )
Jawaban :
1. Adapun fungsi dari smart parking system ini ialah memudahkan gedung gedung besar
yang memiliki daya tampung pelanggan yang banyak menggunakan kendaraan roda 4
atau mobil agar mudah di monitoring wilayah parkir mana saja yang sudah penuh dan
mana yang belum terisi mobil lain.
2. Adapun kekurangan dari teknologi smart parking system ini ialah alat ini bisa saja
tertutup dengan benda lain secara tidak sengaja tetapi sensor tetap membaca bahwa itu
mobil yang masuk dan secara otomatis parkiran itu telah terbaca terisi padahal tidak sama
sekali
3. Mobil memasuki area slot parkir ,Lalu di baca oleh sensor infrared yang telah di pasang
di depan area slot parkir tersebut, Sensor yang telah dibaca oleh infrared di kirim ke
arduino uno dan selanjutnya di kirim ke nodemcu, Setelah masuk ke nodemcu lalu
diteruskan ke aplikasi blynk via internet, Maka terbaca lah area slot parkir yang sudah
terisi mobil.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.dewaweb.com/blog/internet-of-things/
2. https://www.electroniclinic.com/iot-based-car-parking-system-using-arduino-and-
nodemcu-esp8266/
3. https://idcloudhost.com/mari-mengenal-apa-itu-internet-thing-iot/
4. https://www.sztigerwong.com/product/hotproducts.html?
gclid=Cj0KCQiA9dDwBRC9ARIsABbedBN4OrDAzLwi7-KOOug-
79aD9sC_w8P9iB7m9mBnp8LExChyTCnEfUAaApnEEALw_wcB
5. https://garudacyber.co.id/artikel/207-apa-itu-smart-parking

Anda mungkin juga menyukai