Muhammad Arief P.
1107120098
Daftar Isi
Internet of Things........................................................................................................... 1
1.
Pengertian............................................................................................................. 1
2.
3.
4.
5.
Hambatan........................................................................................................... 10
6.
Kelamahan.......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 13
Internet of Things
1. Pengertian
Pencetus pertama kali iot sendiri ialah Kevin Ashton pada tahun 1999.
Ashton, si pencetus standar global untuk RFID itu sudah lama
membayangkan bahwa internet dapat terhubung ke dunia fisik melalui
berbagai sensor yang dibenamkan di perangkat tertentu, mengumpulkan
data, untuk lantas mengirimkannya ke database atau log server.
Secara garis besar Internet of Things atau bisa disebut IoT adalah
semua perangkat hardware yang terkoneksi dengan internet. Hardware
disini mengacu kepada perangkat perangkat keras yang berada
dilingkungan suatu kota/daerah tetapi tidak menutup kemungkinan untuk
semua benda baik barang - barang rumah ataupun kendaraan. Jadi dalam
pembahasan iot ini sangat erat hubungannya dalam membangun sebuah
smart city karena salah satu perangkat smart city adalah adanya
jaringan internet yang dapat digunakan secara maksimal. Smart city
sendiri memiliki arti yaitu semua masalah yang ada di suatu kota/daerah
diselesaikan dengan berbasis IT (Informasi dan Tekhnologi) dan juga bisa
berperan dalam memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi
secara cepat dan tepat. Selain mengacu kepada smart city, iot juga
mengacu kepada Machine to Machine (M2M). M2M sendiri adalah setiap
mesin saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan suatu
jaringan internet ataupun berbagai macam sensor, untuk menyelesaikan
suatu tugas tertentu secara otomatis. Tetapi dalam penerapan M2M
tidaklah mudah. Banyak hal yang perlu diperhatikan. Misalnya saja
standar yang berbeda antara vendor mesin yang terlibat. Karena M2M
tidak mungkin hanya melibatkan satu atau beberapa vendor mesin, maka
diperlukan suatu standar yang mampu menjembatani antar mesin
tersebut. Layaknya manusia yang memiliki perbedaan bahasa dalam
berkomunikasi, maka demikian pula dengan mesin.
Dengan adanya pengaruh Internet of Things yang menanamkan
informasi pada sebuah benda maka pengaruhnya terhadap dunia
komunikasi sangatlah besar. Komunikasi sesama manusia itu dapat
dilakukan lebih cepat dan mudah karena bisa menggunakan banyak
benda di dunia sebagai alat komunikasi serta informasi. Tidak hanya itu,
komunikasi terhadap benda untuk mempermudah kegiatan sehari-hari
manusia dengan kontroling alat melalui alat lain yang sudah terhubung
melalui sistem pun menjadi lebih mudah dilakukan. Jika dilakukan secara
masal pada seluruh bumi penerapannya maka tidak bisa dipungkiri lagi
Internet of Things merupakan era awal teknologi pintar yang aplikatif
terhadap dunia nyata. Singkatnya, efisiensi hidup kita akan meningkat
2
secara drastis. Kita tak perlu lagi bepergian ke suatu tempat atau
menelpon seseorang untuk mengetahui sebuah informasi. Semuanya
sudah terkumpul, tersimpan dan tersaji sehingga dapat diakses kapan
saja dan dari manapun.
pembangkitan
tenaga
listrik,
mulai
dari
tingkat
ketinggian/tekanan/aliran air, bahan bakar, atau gas dan sebagainya.
7. Security and Emergencies IoT bisa digunakan untuk mendeteksi
manusia di suatu area, mendeteksi cairan, radiasi, gas-gas yang bisa
meledak. IoT bisa meningkatkan keamanan dan membantu dalam
situasi darurat
8. Retail IoT bisa digunakan untuk memonitor pengiriman barang,
pembayaran melalui NFC, melihat tanggal kedaluwarsa, dan
menggatur rotasi/penyimpanan barang di gudang.
9. Logistics IoT bisa digunakan untuk mendeteksi getaran, buka tutup
pintu, mencari lokasi barang di gudang, mendeteksi kebocoran gas,
sehingga bisa digunakan untuk memonitor kondisi pengiriman barang,
mencari barang, mencari lokasi penyimpanan yang paling baik untuk
memisahkan gas yang mudah terbakar dan bahan peledak, melacak
perjalanan kapal tanker, dsb
10. Industrial Control IoT bisa digunakan untuk diagnosa mesin,
monitor gas beracun, tingkat oksigen, temperatur, ozon, dsb, sehingga
bisa digunakan di dalam industri
11. Smart Agriculture IoT bisa digunakan untuk mendeteksi
kelembaban tanah, udara, ukuran batang pohon, cuaca, suhu, dsb,
sehingga bisa digunakan untuk mendorong usaha pertanian,
12. Smart Animal Farming IoT bisa digunakan untuk mendeteksi
keberadaan ternak, mendeteksi gas beracun, dsb sehingga bisa
digunakan untuk mengontrol kembang biak ternak, melacak
keberadaan ternak, dan memastikan usaha peternakan berkembang
dengan maksimal
13. Home Automation IoT bisa digunakan untuk memonitor
penggunaan energi, air, mendeteksi pintu/jendela terbuka/tertutup,
mendeteksi keberadaan manusia/binatang, sehingga bisa digunakan
untuk mewujudkan rumah yang hemat energi dan aman.
14. E-Health IoT memungkinkan perangkat-perangkat wearable
sampai tablet (pil) bisa saling tersambung. Ini akan mendorong
industri wearable sensor, sampai tablet (pil), dan sensor yang bisa
ditanam di dalam tubuh manusia.
10
11
5. Hambatan
Banyak kota di dunia sudah menerapkan penggunaan Internet of
Things (IoT) dan berubah menjadi smart city. Salah satunya adalah Kota di
Irlandia, Dublin, yang mengimplementasikan sistem deteksi lingkungan
untuk mengukur kualitas air dan perubahan cuaca.
Penerapan
IoT
dalam
sistem
tata
kota
adalah
dengan
menghubungkan area-area seperti transportasi, kesehatan publik, dan
manajemen energi dalam sebuah sistem. Dengan begitu data-data dari
setiap area tersebut bisa dikumpulkan dan dianalisis, lalu didistribusikan
untuk kepentingan masyarakat.
Canggihnya sistem dari sebuah smart city tentu membutuhkan
banyak waktu dalam rangka penerapannya. Selain penerapan
teknologinya, penerimaan di masyarakat pun tak bisa terjadi secara
instan.
Selain dari faktor itu, hal-hal lain yang menjadi penghambat
penerapan kota menjadi smart city adalah masalah ketersediaan dana
dan teknologi itu sendiri. Tentunya untuk mewujudkan sebuah kota
menjadi canggih dengan berbagai sistemnya tidaklah murah. Oleh
karenanya, perlu dukungan yang sungguh-sungguh dari pemerintah
setempat. Jika semua hal tersebut sudah dapat dilakukan, barulah
dilakukan penyesuaian penerimaan konsep oleh penghuni kota untuk
mengadopsi implementasi IoT ini secara penuh. Dan juga dalam hal
standarisasi antara vendor mesin yang terlibat. Karena penerapan IoT
tidak mungkin hanya melibatkan satu atau beberapa vendor mesin, maka
diperlukan suatu standar yang mampu menjembatani antar mesin - mesin
tersebut. Layaknya manusia yang memiliki perbedaan bahasa dalam
berkomunikasi, maka demikian pula dengan mesin.
Berbicara tentang Negara kita tercinta, di Indonesia pun memiliki
hambatan tersendiri, diantaranya adalah koneksi internet yang belum
cukup untuk menampung semua beban yang akan ditaruh di semua
mesin yang akan ditanamkan teknologi IoT. Kurangnya dukungan dari
pihak pemerintahan tentunya sangat menghambat IoT untuk
diimplementasika. Dan yang terakhir adalah harga komponen yang
memang masih terbilang sangat mahal dan langka maka solusinya adalah
perlu adanya dukungan/kerjasama dari pihak development hardware
ataupun development software.
12
6. Kelamahan
Walaupun IoT memiliki banyak sekali keunggulan serta manfaat bagi
efisiensi hidup manusia, tetapi dari segi teknis IoT sendiri tidak luput dari
yang namanya kelemahan. Banyak kelemahan dari IoT ini, apabila tidak
ditangani secara cepat dan tepat IoT tidak akan memberikan dampak
yang positif melainkan dampak yang sangat buruk. Terdapat aspek
penting dari IoT yang perlu diperhatikan, yaitu adalah standarisasi,
kompleksitas, keamanan dan privasi.
Standardisasi berguna memastikan bahwa IoT berkomunikasi
terhadap semua jenis mesin walaupun berbeda vendor, maka adanya
suatu standarisasi ini sangat penting, agar semua mesin terhubung
dengan baik tanpa adanya masalah teknis yang didapat karena
perbedaan dari suatu vendor.
Dengan adanya IoT, pastilah setiap mesin memiliki tingkat
kompleksitas yang lebih tinggi dibandingkan mesin yang belum terhubung
dengan jaringan internet. Dengan sistem yang belum terlalu online,
kegagalan di satu sistem bisa kita isolasi untuk tidak langsung
berpengaruh kepada sistem lain. Tetapi di dalam sistem yang saling
terhubung dan saling tergantung (IoT), maka kegagalan di satu sistem
akan memicu reaksi berantai. Kita ambil contoh, misalnya ada gangguan
catuan listrik untuk satu daerah tertentu, akan sangat mungkin
mengganggu sistem dalam jangkauan luas wilayah yang jauh lebih luas,
maka kompleksitas suatu mesin juga perlu diperhitungkan.
Keamanan dan privasi sangat perlu diprioritaskan karena berguna
untuk memastikan bahwa data selalu aman dan terlindungi tanpa biaya
yang berlebih dan juga data harus terlindungi dari pihak pihak yang
tidak diinginkan, karena apabila suatu kota yang menarapkan smart city
dan memiliki keamanan yang rendah dikhawatirkan bisa menyebabkan
suatu kota dapat terambil oleh pihak yang tidak diinginkan (Cyber
Crime).
Selain kelemahan dari segi teknis diatas, kita juga wajib mewaspadai
resiko bagi kehidupan kita yang menyertai IoT, yaitu :
1. Pola Hidup
Jika IoT sudah terlaksana dengan baik dan benar, pola hidup manusia
tentunya akan berubah secara drastis. Karena dengan adanya IoT
manusia akan sangat dimanjakan oleh segudang mesin yang bekerja
secara otamatis dan informasi yang sangat mudah didapatkan.
13
15
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
Putu Shinoda. Materi Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of Things. Retrieved
December 31, 2014, from Slideshare : http://www.slideshare.net/putushinoda
[3]
Internet of Things Indonesia. (5 July, 2014). Internet of Things itu Seperti Apa dan
Bagaimana ? Retrieved December 31, 2014, from Internet of Things Indonesia :
http://internetofthings.or.id/internet-of-things-itu-seperti-apa-dan-bagaimana/#more150
[4]
Efrizal Zaida S.Kom, MM, M.Kom. (December 23, 2014). Bersiap Mengadopsi
Internet of Things. Retrieved December 31, 2014, from Nurulfikri :
http://nurulfikri.ac.id/index.php/artikel/item/510-bersiap-mengadopsi-internet-ofthings
[5]
Wira Setiawan. (27 November, 2014). Internet of Things. Retrieved January 1, 2015,
from Wira Setiawan : http://wirasetiawan29.wordpress.com/2014/11/27/internet-ofthings/
[6]
Tony Seno. (23 July, 2014). Internet of Things (IoT) Berbagai Manfaat IoT.
Retrieved January 3, 2015, from Tony Seno :
http://tonyseno.blogspot.com/2014/07/internet-of-things-iot-berbagai-manfaat.html
[7]
Anggoro Suryo Jati. (21 August, 2014). Apa Hambatan Penerapan Smart City ?
Retrieved January 2, 2015, from detiknet :
http://inet.detik.com/read/2014/08/21/134518/2668629/398/apa-hambatan-penerapansmart-city
[8]
Achmad Rouzni Noor II. (15 December, 2014). Internet of Things dan Ancaman yang
Menghantui. Retrieved January 3, 2015, from detiknet :
http://inet.detik.com/read/2014/12/15/101252/2777165/323/2/internet-of-things-danancaman-yang-menghantui
[9]
Mochamad James Falahuddin. (20 May, 2014). Internet of Things: Good or Evil ?
Retrieved January 3, 2015, from detiknet :
http://inet.detik.com/read/2014/05/20/121722/2586949/398/4/internet-of-things-goodor-evil
[10]
Erry FP. (27 March, 2014). Jalan Terjal Menuju Internet of Things. Retrieved
January 3, 2015, from infokomputer :
http://www.infokomputer.com/2014/03/berita/berita-reguler/jalan-masalah-manfaatinternet-of-things/
16