Anda di halaman 1dari 5

Pengertian IOT

Internet of things merupakan sebuah konsep di mana suatu benda atau objek ditanamkan
teknologi-teknologi seperti sensor dan software dengan tujuan untuk berkomunikasi,
mengendalikan, menghubungkan, dan bertukar data melalui perangkat lain selama masih
terhubung ke internet. 

IoT memiliki hubungan yang erat dengan istilah machine-to-machine atau M2M. Seluruh alat
yang memiliki kemampuan komunikasi ini sering disebut dengan perangkat cerdas atau
smart devices. Perangkat cerdas ini diharapkan dapat membantu kerja manusia dalam
menyelesaikan berbagai urusan
Perkembangan IOT

Mengingat bahwa IoT ini adalah teknologi canggih yang mampu melakukan transfer data
lewat jaringan dengan interaksi yang mudah, masa depan dari pengembangannya jadi sangat
menjanjikan. Kehidupan manusia sehari-harinya bisa dioptimalkan dan dipermudah dengan
sensor cerdas dan peralatan pintar yang berbasis internet ini.

Awalnya, internet itu sendiri mulai terkenal di tahun 1989. Lalu pada tahun 1990, seorang
peneliti bernama John Romkey membuat suatu perangkat yang kala itu tergolong canggih.
Perangkatnya adalah pemanggang roti yang bisa dinyalakan atau juga dimatikan lewat
internet.

Kemudian di tahun 1994, seseorang bernama Steve Mann menciptakan WearCam, dan pada
tahun 1997-nya si Paul Saffo menjelaskan secara singkat mengenai penemuannya soal
teknologi sensor dan masa depannya nanti. Barulah di tahun 1999 Kevin Ashton membuat
konsep Internet of Things. Kevin ini adalah Direktur Auto IDCentre dari MIT.

Di tahun yang sama, yaitu 1999, ditemukan mesin yang sistemnya berbasis Radio Frequency
Identification (RFID) secara global. Nah, penemuan inilah yang jadi awal kepopuleran dari
konsep IoT. Orang-orang, terutama pakar teknologi jadi berlomba-lomba mengembangkan
teknologinya sesuai konsep IoT.

Berkat IoT, sebagian besar teknologi di dunia telah bertransformasi menjadi serba digital,
serba terkoneksi dan membantu masyarakat untuk dapat berkomunikasi di mana saja, kapan
saja. Tren IoT juga telah menciptakan segmen pasar IoT yang dikenal Industri 4.0, sebuah
revolusi yang berfokus pada interkonektivitas, otomasi, otonomi, machine learning, dan data
real-time. Lebih dari 30 miliar device di seluruh dunia diperkirakan akan saling terkoneksi di
tahun 2020.

Hampir setiap aspek bisnis akan dipengaruhi oleh transformasi digital dan IoT: efisiensi
bisnis dan kualitas produk akan meningkat, juga inovasi akan semakin bertambah. Di era
Industri 4.0 ini, pengaruh terbesar IoT bagi industri adalah perannya sebagai metode baru
untuk mengumpulkan dan menganalisis big data secara akurat.
Unsur-unsur Pembentuk IoT
Ada beberapa unsur pembentuk IoT yang mendasar termasuk kecerdasan buatan,
konektivitas, sensor, keterlibatan aktif serta pemakaian perangkat berukuran kecil. Berikut,
kami akan menjelaskan masing-masing unsur pemberntuk tersebut dengan singkat:

istem Internet of Things (IoT) terbuat dari empat unsur utama yang bekerja sama dan
menciptakan output skema yang diinginkan. Keempat unsur dalam Internet of Things (IoT)
adalah sebagai berikut:

1. Sensor
Sensor adalah salah satu bagian utama dari mesin Internet of Things (IoT). Fungsinya adalah
mengumpulkan dan menentukan data dari lingkungan sekitar. Data yang dikumpulkan
merupakan data yang sederhana seperti waktu, lokasi geografis, persediaan persediaan, atau
bahkan bisa juga sesuatu yang kompleks seperti keadaan kesehatan pasien di rumah sakit. 

Untuk memperhatikan setiap perubahan terkecil dalam data di sekitarnya, perangkat bisa
memiliki sekumpulan sensor yang mampu melakukan lebih dari sekadar pengumpulan data.
Contoh terbaiknya adalah ponsel, di mana menyediakan banyak fungsi lain sambil mengelola
data.

2. Konektivitas
Setelah mengumpulkan data di sekitarnya, perangkat Internet of Things (IoT) perlu
memprosesnya di suatu tempat dan di sinilah konektivitas memainkan peran utama. Data
yang dikumpulkan dikirim ke platform Internet of Things (IoT) dengan bantuan Wi-Fi,
ethernet, bluetooth, jaringan seluler, dan koneksi jaringan lainnya sangat penting dalam
mentransfer data ke cloud. 

3. Pengolahan data
Seperti disebutkan sedikit di atas, konektivitas memungkinkan transfer data ke cloud tempat
data disimpan, dianalisis, dan diproses. Data diproses menggunakan “Big Data Analytics
Engine” yang membantu sistem untuk membuat keputusan yang lebih baik sesuai dengan
data. Keputusan berbasis pemrosesan data memungkinkan aplikasi Internet of Things (IoT)
untuk melakukan berbagai tindakan. Contohnya menyalakan lampu ketika pemilik rumah
kembali pada jam-jam tertentu atau mengidentifikasi adanya bahaya atau penyusup.

4. Antarmuka Pengguna (UI)


Langkah terakhir dari proses Internet of Things (IoT) adalah memberi tahu pengguna utama.
Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai tindakan, seperti peringatan, pengingat, pesan teks,
pemberitahuan atau email. Tindakan ini dapat bergantung pada fungsionalitas sistem itu
sendiri.  Sistem Internet of Things (IoT) yang canggih bisa dibilang dapat mengontrol seluruh
lingkungan rumah atau bahkan bisa lebih dari itu. Antarmuka pengguna memungkinkan
pengguna untuk melakukan berbagai tindakan, misalnya, menyesuaikan pencahayaan, suhu,
penyejuk udara di lingkungan, dll.
1. Conecctivity
Dalam kasus IoT, fitur terpenting yang dapat dipertimbangkan adalah konektivitas. Tanpa
komunikasi yang lancar di antara komponen ekosistem IoT yang saling terkait (yaitu sensor,
mesin komputasi, hub data, dll.), tidak mungkin menjalankan kasus penggunaan bisnis yang
tepat. Perangkat IoT dapat dihubungkan melalui gelombang Radio, Bluetooth, Wi-Fi, Li-Fi,
dll. Kami dapat memanfaatkan berbagai protokol lapisan konektivitas internet untuk
memaksimalkan efisiensi dan membangun konektivitas umum di seluruh ekosistem dan
Industri IoT. Mungkin ada kasus khusus di mana ekosistem IoT dibangun di tempat atau di
intranet.

2. Inteligency
Di hampir setiap kasus penggunaan IoT di dunia saat ini, data digunakan untuk membuat
wawasan bisnis yang penting dan mendorong keputusan bisnis yang penting. Kami
mengembangkan model pembelajaran mesin/pembelajaran mendalam di atas data yang
sangat besar ini untuk mendapatkan wawasan yang berharga. Sinyal analog diproses
sebelumnya dan dikonversi ke format di mana model pembelajaran mesin dilatih. Kita perlu
mengingat infrastruktur data yang tepat berdasarkan kebutuhan bisnis.

3. Energy
Dari komponen akhir hingga lapisan konektivitas dan analitik, seluruh ekosistem
membutuhkan banyak energi. Saat merancang ekosistem IoT, kita perlu mempertimbangkan
metodologi desain sehingga konsumsi energi menjadi minimal.

4. Safety
Salah satu fitur utama ekosistem IoT adalah keamanan. Di seluruh aliran ekosistem IoT,
informasi sensitif diteruskan dari titik akhir ke lapisan analitik melalui komponen
konektivitas. Saat merancang sistem IoT, kita harus mematuhi keselamatan, langkah-langkah
keamanan, dan firewall yang tepat untuk menjauhkan data dari penyalahgunaan dan
manipulasi. Mengkompromikan komponen apa pun dari ekosistem IoT pada akhirnya dapat
menyebabkan kegagalan keseluruhan saluran

5. Sensing
Kita manusia secara alami dapat memahami dan menganalisis keadaan kita dengan mudah
berdasarkan pengalaman masa lalu kita dengan berbagai hal atau situasi. Dalam kasus IoT
untuk mendapatkan yang terbaik, kita perlu membaca sinyal analog, mengubahnya
sedemikian rupa sehingga kita dapat memperoleh wawasan yang berarti darinya. Kami
menggunakan Elektrokimia, giroskop, tekanan, sensor cahaya, GPS, Elektrokimia, tekanan,
RFID, dll. untuk mengumpulkan data berdasarkan masalah tertentu. Misalnya untuk kasus
penggunaan otomotif, kami menggunakan sensor pendeteksi cahaya bersama dengan sensor
tekanan, kecepatan, dan citra. Untuk membuat use case berhasil, kita perlu memilih
paradigma penginderaan yang tepat.
6. Scale
Perangkat IoT harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditingkatkan atau diturunkan
dengan mudah sesuai permintaan. Secara umum, IoT digunakan mulai dari otomatisasi rumah
pintar hingga otomatisasi pabrik besar dan stasiun kerja, sehingga kasus penggunaan
bervariasi dalam skala. Operator harus merancang infrastruktur IoT mereka tergantung pada
skala keterlibatan mereka saat ini dan di masa depan.

7. Dynamic Nature
Untuk setiap kasus penggunaan IoT, langkah pertama dan terpenting adalah mengumpulkan
dan mengonversi data sedemikian rupa sehingga keputusan bisnis dapat dibuat darinya.
Dalam keseluruhan proses ini, berbagai komponen IoT perlu mengubah keadaannya secara
dinamis. Misalnya, input sensor suhu akan bervariasi terus menerus berdasarkan kondisi
cuaca, lokasi, dll. Perangkat IoT harus dirancang dengan mengingat hal ini.

Anda mungkin juga menyukai