NPM : 18111032
Jawab : Jadi, Internet of Things adalah suatu deskripsi dari jaringan fisik atau ”things” yang
dipasang dengan menggunakan sensor, software dan juga teknologi lain dengan tujuan agar
bisa terhubung dan menukarkan data antar divisi dan sistem lain yang menggunakan
internet.Device ini bisa berbentuk peralatan rumah tangga yang bisa Anda jumpai sehari-hari,
sampai peralatan industri yang canggih.
Internet of Things mampu menghubungkan seluruh device yang berbeda dengan cara
menambahkan sensor dan kecerdasan digital, sehingga akan memungkinkan pengguna untuk
melakukan komunikasi secara real-time tanpa harus melibatkan campur tangan manusia.Saat
ini, sudah ada lebih dari 7 miliar device yang sudah terhubung dengan Internet of Things, dan
para ahli memperkirakan di tahun 2025 jumlahnya akan berkembang menjadi 22 miliar.
Ada juga pengertian lain dari internet of things adalah suatu konsep atau program dimana
sebuah objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui
jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Internet of things
atau sering disebut dengan IoT saat ini mengalami banyak perkembangan.
Perkembangan IoT dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel,
microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code. IoT juga sering
diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai metode komunikasi.
Selain itu, juga mencakup teknologi berbasis sensor, seperti teknologi nirkabel, QR Code
yang sering kita jumpai. Kemampuan dari IoT sendiri tidak perlu diragukan lagi. Banyak
sekali teknologi yang telah menerapkan sistem IoT, sebagai contoh sensor cahaya, sensor
suara dari teknologi Google terbaru, yaitu Google Ai, dan Amazon Alexa.
Dan yang terbaru saat ini, penerapan Smart City yang sudah dilakukan di beberapa negara
maju, seperti China dan Jerman. Sehingga, segala bentuk aktivitas penduduk suatu kota dapat
termonitoring dengan baik oleh sistem dengan jaringan basis data berskala besar.
Ada juga pengertian menurut BPPTIK – Internet of Things telah menjadi Buzzword yang
sering diucapkan para pengguna Internet di Indonesia akhir-akhir ini. Pada intinya IoT
mempunyai pengertian bahwa Internet telah berintegrasi ke komputer kita, ponsel, dan
peralatan elektronik lainnya, dan mulai hidup di benda-benda sekitar kita, dari lemari es,
termos, kursi, meja, lampu lalu lintas, lampu belajar, dan masih banyak benda yang
dimungkinkan untuk ‘ditanami’ internet.
Beberapa penelitian awal mengenai konsep IoT salah satunya dilakukan oleh Neil
Gershenfeld dari Massachuset Institute Technology (MIT) media Lab. Pak Neil menyebutnya
‘Internet O’, konsep yang mengeksplor bagaimana objek (benda) dapat berkomunikasi
dengan kita, bagaimana cara kita berkomunikasi dengan benda-benda tersebut, dan
bagaimana benda-benda tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain, sehingga kita dapat
mengendalikan kehidupan menjadi lebih baik.
Pada tingkat konsumen, kita ambil sebuah contoh menjadikan rumah lebih pintar dan efisien
dengan menghubungkan pendingin udara, oven, lampu teras, sehingga sebelum sampai ke
rumah kita dapat mengirimkan pesan kepada mereka untuk siap ‘melayani’ kita
(ideas.ted.com).
Dalam skala yang lebih luas, sebagai contoh New York memanfaatkan IoT untuk
menanggulangi salju dari sensor yang melekat pada bajak salju dan teknologi pemetaan
interaktif, warga mendapatkan banyak informasi tentang kondisi jalan dan dapat meminta
dinas kebersihan jalan untuk membersihkan jalan dari salju secara lebih efektif
(theinternetofthings.eu).
Jawab : Cyber-physical system merujuk pada sistem yang berbentuk fisik, seperti produk
yang natural dan alat yang dibuat manusia berbentuk fisik dan dioperasikan dari waktu ke
waktu. Alat yang berbentukfisik menjadi sebuah cyberphysical system karena adanya
integrasi dari komputasi, komunikasi, dan kontrol terhadap proses fisik dan adanya feedback
dari proses tersebut Sistem ini sangat menarik karena menjadi dasar bagi pengembangan
berbagai kemampuan dari sebuah produk. Mulai dari desain produk, pembuatan
prototype,membuat diagnosis, monitoring, pro aktif dan predictive maintenance, melakukan
tracking informasi, hingga membuat perencanaan dan inovasi. Hal tersebut
membuat banyak industri melakukan investasi untuk mengembangkan cyber physical system
untuk industri nya.
Jawab : Cara kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah argumentasi dari algoritma
bahasa pemrograman yang telah tersusun. Dimana, setiap argumen yang terbentuk akan
menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu perangkat keras atau mesin dalam
melakukan fungsi atau kerja.
Sehingga, mesin tersebut tidak memerlukan bantuan dari manusia lagi dan dapat dikendalikan
secara otomatis. Faktor terpenting dari jalannya program tersebut terletak pada jaringan
internet yang menjadi penghubung antar sistem dan perangkat keras. Tugas utama dari
manusia adalah menjadi pengawas untuk memonitoring setiap tindakan dan perilaku dari
mesin saat bekerja.
Kendala terbesar dari pengembangan Internet of things adalah dari sisi sumber daya yang
cukup mahal, serta penyusunan jaringan yang sangat kompleks. Biaya pengembangan juga
masih terlampau mahal dan tidak semua kota atau negara telah menggunakan IoT sebagai
kebutuhan primer mereka.
4. Jelaskan Siklus hidup IoT ?
Jawab :
Plain
Retire Sediakan
Monitor Configure
Dalam masing-masing lima tahap ini, ada beberapa persyaratan operator perangkat yang
harus dipenuhi untuk memberikan solusi yang lengkap:
Jawab : tantangan dalam pemanfaatan IoT setidaknya melingkupi tiga hal: regulasi,
infrastruktur, dan sumberdaya manusia. Selain juga tantangan yang terkait dengan jaminan
perlindungan data privasi dan data security dari konsumen/public. Dalam konteks regulasi,
pemerintah Indonesia mengidentifikasi setidaknya tiga persoalan: standar frekuensi,
standarisasi perangkat, dan tingkat kandungan dalam negeri dari teknologi. Sejauh ini
pemerintah Indonesia baru meresponnya dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Kominfo
untuk mengatur penggunaan frekuensi, termasuk di dalamnya perangkat IoT.