Anda di halaman 1dari 6

Ketua: Yohanes Maestro Pasaribu

Anggota:
Mario Hagi
Werry Oki Sudiwijaya
Manajemen Proyek TI

1. Internet of Things

2.
Manajamen Proyek Internet of Things Peralatan - Peralatan Elektronik
Perumahan

1. Latar Belakang
Di dunia yang sibuk ini, ada banyak hal yang harus dilakukan oleh
beberapa keluarga sehingga mereka terkadang lupa melakukan tugas-
tugas sepele yang ada dirumah. Dengan kemajuan teknologi saat ini,
masalah tersebut dapat teratasi dengan menerapkan sebuah teknologi
yang bernama Internet of Things. Internet of Things merupakan sebuah
konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas
internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun
penggunaannya seperti berbagi data, remote control, dan penerimaan
sensor, termasuk juga pada benda. Contohnya bahan pangan,
elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang
semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang
tertanam dan selalu aktif.
Untuk mengerjakan proyek Internet of Things, diperlukan yang
namanya manajemen proyek supaya proyek dapat dilakukan secara
terstruktur dan detail agar proyek dapat berjalan dengan lancar dan
selesai dengan hasil yang diharapkan. Karena secara historis, banyak
proyek umum yang sudah di manajemen tetapi tetap tidak berjalan
dengan mulus, seperti adanya kekurangan dana, mogok kerja, dll.
Apalagi jika proyek tersebut tidak di manajemen, bisa lebih parah lagi
hasilnya.

2. Rumusan Masalah
1)Apa manfaat dari Internet of Things ?
2)Bagaimana mekanisme dari manajemen proyek Internet of Things ?
3)Apa saja faktor keberhasilan manajemen proyek Internet of Things ?
3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan:
1)Proyek dapat selesai sesuai dengan jadwal
2)Proyek selesai dengan hasil yang memuaskan
Manfaat:
1)Efisiensi cost dalam melakukan pengerjaan proyek
2)Pengerjaan dapat dilakukan secara terstruktur
3)Dokumentasi lebih lengkap
4)Gambaran pengerjaan proyek lebih jelas

4. Batasan Masalah
1)Pengerjaan proyek berskala perumahan
2)Elektronik yang diimplementasikan menjadi IoT adalah elektronik
umum yang mendukung jaringan internet dan tidak memerlukan
jaringan yang low latency
3)Microcontroller yang digunakan adalah Arduino
IOT

Cara kerja dari IoT yaitu setiap benda harus memiliki sebuah alamat
Internet Protocol (IP). Alamat Internet Protocol (IP) adalah sebuah
identitas dalam jaringan yang membuat benda tersebut bisa
diperintahkan dari benda lain dalam jaringan yang sama. Selanjutnya,
alamat Internet Protocol (IP) dalam benda-benda tersebut akan
dikoneksikan ke jaringan internet. Saat ini koneksi internet sudah
sangat mudah didapatkan. Dengan demikian pengguna dapat
memantau benda bahkan memberi perintah (remote control) kepada
benda tersebut dengan koneksi internet. Setelah sebuah benda memiliki
alamat IP dan terkoneksi dengan internet, pada benda tersebut juga
dipasang sebuah sensor. Sensor pada benda memungkinkan benda
tersebut memperoleh informasi yang dibutuhkan. Setelah memperoleh
informasi, benda tersebut dapat mengolah informasi itu sendiri,
bahkan berkomunikasi dengan benda-benda lain yang memiliki
alamat IP dan terkoneksi dengan internet juga. Terjadi pertukaran
informasi dalam komunikasi antara benda-benda tersebut. Setelah
pengolahan informasi selesai, benda tersebut dapat bekerja dengan
sendirinya, atau bahkan memerintahkan benda lain juga untuk ikut
bekerja. Hal ini merupakan kelebihan dari IoT. Di masa yang akan
datang, teknologi voice command dapat dimanfaatkan di perkantoran.
Kondisi perangkat yang dipakai dalam bentuk monitor dapat dilihat,
yang merupakan awal dari perkembangan teknologi yang dapat
dipakai dan otomatisasi di kantor. Mungkin di masa yang akan
datang teknologi bisa dipakai untuk memantau, dan memerintahkan
peralatan kantor untuk konservasi energi yang optimal.
IoT mampu menghubungkan miliaran atau triliun benda-benda yang
memiliki IP melalui internet, sehingga ada kebutuhan kritis akan
arsitektur berlapis fleksibel. Semakin banyak jumlah arsitektur yang
diajukan belum terkonvergensi menjadi model referensi. Sementara
itu, ada beberapa proyek seperti Internet of Things (IoT-A) yang
mencoba merancang arsitektur bersama berdasarkan analisis
kebutuhan peneliti dan industry.
Manajemen Proyek

1. Proses Manajemen
Sebuah proses adalah serangkaian tindakan dan aktivitas yang saling
terkait untuk membuat suatu spesifikasi produk, layanan, atau hasil.
Setiap proses ditandai dengan input, alat dan teknik yang dapat
diterapkan, dan output yang dihasilkan. Pada Manajemen Proyek
terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan. Masing-masing
proses mencerminkan suatu aktivitas mulai dari proyek dimulai
sampai dengan proyek berakhir

2. Project Charter
Adalah dokumen yang digunakan untuk memulai proyek perbaikan.
Dokumen project charter berisi informasi penting yang mencakup
penjelasan ringkas dari sebuah proyek yang akan dijalankan. Project
Charter berfungsi memberikan arahan dan fokus yang jelas kepada tim
mengenai sasaran yang ingin dicapai dari sebuah project. Dokumen ini
juga akan menyelaraskan antara tujuan dari pelaksanaan proyek dengan
tujuan dari bisnis organisasi skala yang lebih besar.

3. Work Breakdown Structure (WBS)


Merupakan suatu pengelompokkan elemen kerja yang ditunjukkan
dalam bentuk grafik untuk mengaturdan membagi keseluruhan ruang
lingkup suatu proyek kerja.

Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang
dapat menerima sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal
output sesuai dengan program yang diisikan ke dalamnya. Sinyal
input mikrokontroler berasal dari sensor yang merupakan informasi
dari lingkungan sedangkan sinyal output ditujukan kepada aktuator yang
dapat memberikan efek ke lingkungan. Jadi secara sederhana
mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu
perangkat/produk yang mempu berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya.
Mikrokontroler pada dasarnya adalah komputer dalam satu
chip, yang di dalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur
Input/Output (I/O) dan perangkat pelengkap lainnya. Kecepatan
pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah jika dibandingkan
dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan saat ini
telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan operasi mikrokontroler
pada umumnya berkisar antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas
RAM dan ROM pada PC yang bisa mencapai orde Gbyte, dibandingkan
dengan mikrokontroler yang hanya berkisar pada orde byte/Kbyte.

Arduino
Arduino adalah sistem purnarupa elektronika (electronic
prototyping platform) berbasis open-source yang fleksibel dan mudah
digunakan baik dari sisi perangkat keras/hardware maupun perangkat
lunak/software. Di luar itu, kekuatan utama arduino adalah jumlah
pemakai yang sangat banyak sehingga tersedia pustaka kode program
(code library) maupun modul pendukung (hardware support modules)
dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini memudahkan para
pemula untuk mengenal dunia mikrokontroler.
Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang
open source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan
mudah digunakan, yang ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies
dan setiap orang yang tertarik dalam membuat sebuah objek atau
lingkungan yang interakti.

Arsitektur Jaringan

1. Sensor IoT diperoleh dan dimiliki oleh Pelanggan, sedangkan


modul end-node disediakan oleh Penyedia
2. LoRA Gateway, (yaitu Kerlink) menggunakan spektrum 920Mhz,
dukungan untuk jangkauan> 15km dan> 10.000 end-node
3. Back haul Transport, menggunakan seluler (modul built-in 3G / 4G
di LoRa Gateway) atau radio point-to-point sebagai back-haul
4. LoRa-Network-server berfungsi untuk menangani, mengelola dan
menjembatani semua lalu lintas antara end-node ke server
aplikasi
5. Server aplikasi yang dimiliki oleh pelanggan, mengumpulkan dan
mengumpulkan data dari sensor untuk analisis lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai