Anda di halaman 1dari 25

Laporan Modul

Otomasi Industri
INTERNET OF THINGS

disusun oleh :
Nama : Natazha Jennyfer Podandi
No. Mhs : 190610334

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Semester Gasal 2021/2022


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

BAB I
TUJUAN

7.1.1. Tujuan Praktikum


a. Mampu merangkai dan memahami cara kerja rangkaian IoT (Internet of
Things) berbasis Arduino
b. Memahami pemograman IoT pada Arduino IDE
c. Memahami penggunaan software Arduino IDE sebagai program
menjalankan perintah pada rangkaian
d. Mampu memahami dan mengoperasikan software Proteus 8 Profesional
e. Mampu membuat pemograman pengiriman data IoT sederhana pada local
area network menggunakan Arduino

7.1.2. Alat dan Bahan


a. Laptop
b. Software Arduino IDE
c. Software Proteus 8 Profesional
d. Smartphone
e. Software Blynk (legacy)
f. Software VSPE
g. Software Microsoft Excel

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-1


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

BAB II
ISI

7.2.1. Landasan Teori


A. Internet of Things (IoT)
Internet of Things (IoT) merupakan suatu program atau konsep dimana adanya
objek yang memiliki kemampuan mengirimkan sebuah data pada sebuah
perangkat melalui jaringan internet tanpa menggunakan perangkat komputer dan
manusia dan saat ini penerapan IoT sangat berkembang dalam kehidupan sehari-
hari bahkan dalam dunia industri. Pada jalannya perangkat IoT ini tentu saja
membutuhkan sensor, teknologi nirkabel, bahkan QR Code dan dengan adanya
kombinasi dari perangkat-perangkat tersebut sehingga jalannya IoT ini sangat
membawa dampak besar dalam kemudahan dunia industri karena penerapan
teknologinya yang pintar dapat mempermudah jalannya sebuah industri atau
kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam IoT atau yang membentuk sistem dari
IoT tersebut yaitu Artificial Intelligence (AI) dengan adanya unsur AI maka sistem
tersebut akan bekerja secara cerdas karena AI akan bekerja dengan cara
mengumpulkan data, jaringan, serta melakukan pengembangan algoritma yang
berasal dari kecerdasan buatan pada teknologi yang mengakibatkan jalannya
perangkat tanpa harus menunggu perintah dari user lagi, seperti kemampuan yang
ada pada robot. Kemudian, unsur yang kedua yaitu konektivitas yang merupakan
hubungan koneksi antar jaringan yang akan menjadi penguhubung dari perangkat-
perangkat kecil yang ada pada sistem IoT. Unsur yang ketiga yaitu perangkat
ukuran kecil, dimana perangkat-perangkat inilah yang membantu jalannya sistem
IoT dan saat ini banyak perangkat-perangkat kecil yang memiliki efektifitas dan
stabilitas yang tinggi untuk menjalankan sebuah sistem tanpa memerlukan ruang
yang besar sehingga akan menjadi lebih efisien dan nyaman digunakan oleh user.
Unsur yang terakhir dan juga penting dalam menjalankan sistem IoT yaitu sensor
dimana sensor ini memiliki fungsi untuk mendefinisikan instrument yang dapat
mengubah IoT menjadi sistem yang aktif dan terintegrasi pada penggunaannya
dalam kehidupan sehari-hari, karena sensor yang akan menangkap aktivitas
sesuai dengan sistem yang dibuat.

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-2


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

Cara kerja dari sistem IoT ini yaitu dengan cara melakukan penangkapan data dari
sensor yang kemudian memanfaakan argumentasi dari algoritma bahasa
pemograman melalui Arduino misalnnya, dan pemograman tersebut akan
menjalankan perangkat yang juga telah disusun untuk menghasilkan interaksi
yang akan membantu perangkat keras yang disusun sebelumnya untuk
menjalankan kinerja tanpa memerlukan bantuan manusia atau dapat dikendalikan
secara otomatis dan tentu saja sistem IoT ini akan berjalan dengan baik tergantung
pada jaringan internet yang digunakan dan manusia yang akan mengontrol,
memantau atau memonitoring kinerja dari perangkat yang dijalankan melalui
sebuah perangkat smartphone atau komputer. Cara kerja dari sistem IoT dapat
diringkas dan mengacu pada 3 elemen utama dalam arsitekturnya yaitu modul IoT,
Jaringan Internet, dan platform clouds data center.

Gambar 2.1. Tiga Elemen Utama Arsitektur IoT


(Sumber : http://www.myspsolution.com/)

Berdasarkan pada Gambar 2.1. tersebut terdapat tiga elemen utama dari IoT yaitu
barang fisik yang terdiri dari modul kerja sistem IoT, kemudian jaringan internet
atau sebuah perangkat koneksi ke jaringan internet seperti modem dan router
wireless speedy yang saat ini banyak digunakan sebagai salah satu perangkat wi-
fi, dan elemen yang terakhir yaitu platform clouds data center sebagai tempat
penyimpanan aplikasi beserta database. Kemudian untuk lebih mempermudah
pemahaman terkait dengan arsitektur dari IoT maka dapat dijelaskan pada
Gambar 2.2.

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-3


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

Gambar 2.2. Arsitektur IoT


(Sumber : https://www.kelasplc.com/)

Berdasarkan pada Gambar 2.2. model dari arsitektur IoT ini terdiri dari 3 lapisan
utama yaitu hardware (perangkat keras), perangkat keras ini terdiri lagi dari
perangkat terbatas yang berjalan masih tergantung pada perangkat lain karena
sumber daya dan fitur yang masing terbatas untuk melakukan beberapa proses,
kemudian perangkat lainnya yaitu perangkat yang dapat menjalankan proses
sesuai dengan kebutuhan karena memiliki sumber daya dan fitur yang cukup, serta
pada perangkat keras ini terdapat middleware yang memiliki fungsi dapat
menyampaikan langsung pada user melalui platform atau cloud. Pada tingkatan
sleanjutnya yaitu terdapat software (perangkat lunak) yang memiliki fungsi untuk
mengatur jalannya perangkat keras serta pengaturan dalam membangung service
sederhana maupun kompleks. Kemudian pada tingkatan teratas pada gambar
dapat dilihat yaitu user yang merupakan perangkat yang akan memanfaatkan
layanan yang tersedia dari perangkat lunak sebelumnya seperti smartphone, TV
dan lain sebagainya.

Sehingga dari cara kerja yang ada pada sistem IoT ini akan membawa beberapa
manfaat dalam kehidupan sehari-hari seperti kemudahan proses konektivitas,
tercapainya efisiensi dalam menjalankan sebuah sistem, serta lebih memudahkan
atau lebih mengefektifkan monitoring sebuah kegiatan. Manfaat-manfaat tersebut
telah diterapkan dalam beberapa bidang seperti bidang Kesehatan, energi,
transportasi, lingkungan, dan masih banyak bidang lainnya.

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-4


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

B. Aplikasi Blynk
Aplikasi Blynk merupakan salah satu aplikasi yang menjadi bagian dari sistem IoT
untuk membantu pengendalian modul Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, WEMOS
D1, dan modul sejenisnya lainnya yang dikendalikan melalui Internet, dimana
melalui aplikasi ini dapat membantu user untuk membuat interface terkait dengan
proyek elektronika hanya dengan metode drag and drop widget. Adanya aplikasi
ini dapat membantu pengontrolan rangkaian dari jarak jauh dengan terhubung
pada internet, serta kemudahan penggunaan aplikasi dan menemukan aplikasi
tersebut di smartphone pengguna. Adapun proses terhubungnya aplikasi blynk
dengan rangkaian yang telah dibuat yaitu dengan memasukkan kode auth dari
aplikasi blynk pada code program Arduino agar dapat dilakukan pengontrolan
rangkaian melalui aplikasi blynk.

Gambar 2.3. Contoh Tampilan Aplikasi Blynk

C. Software Python
Software Python merupakan salah satu bahasa pemograman tingkat tinggi yang
telah banyak digunakan pada berbagai macam program salah satunya pada IoT,
python ini dikenal dengan bahasa pemograman yang dianggap lebih mudah
dibanding dengan bahasa pemograman lainnya seperti C++, dan Java seperti

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-5


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

contoh sederhananya bahasa pemograman python yang digambarkan pada


Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Contoh Pengaplikasian Code Bahasa Pemograman

Sehingga pentingnya belajar menggunakan bahasa pemograman python ini yaitu


cepat dan efektif, mudah dipelajari, serta banyak digunakan pada perusahaan-
perusahaan. Pada software python ini memiliki beberapa fitur-fitur dan fungsi-
fungsi yang membantu untuk melakukan pemograman dan penulisan pada code
menggunakan bahasa pemograman python ini dapat melalui IDLE dari python
sendiri. Penerapan python pada sistem IoT ini sebagai penghubung dengan user
untuk membuat sebuah file yang menghasilkan output dari rangkaian file tersebut
berupa dibuat pada Microsoft Excel sebagai user. Pada program python ini akan
dijalankan fungsi data logger yang berupa alat elektronik untuk melakukan
pencatatan data dari waktu ke waktu yang terintegrasi dengan sensor dan
instrumen atau disebut menjalankan fungsi data logging yang merupakan
pengumpulan dan perekaman data otomatis dari sensor untuk pengarsipan data
tersebut.

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-6


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN

7.3.1. Percobaan 1
A. Tujuan Percobaan
Pada percobaan pertama praktikan merangkai rangkaian percobaan Internet of
Things (IoT) pada software Proteus 8 Profesional sesuai dengan bentuk rangkaian
yang telah disiapkan oleh asisten dosen. Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu
untuk melihat bagaimana output yang ditampikan pada visual monitor yang
terkoneksi dengan aplikasi Blynk dan melihat grafik dari input melalui codingan
pada software Arduino IDE yang diberikan pada rangkaian serta input secara
langsung pada sensor rangkaian serta LED yang menyala. Gambar 3.1.
merupakan percobaan pertama rangkaian Internet of Things (IoT) pada software
Proteus dengan menggunakan Arduino UNO R3 V1.0, Sensor DHT11, Resistor
500 ohm, Compim, LED-RED, Power, dan Ground, dimana pada percobaan 1,
percobaan 2 dan percobaan 3 akan memiliki rangkaian yang sama.

Gambar 3.1. Rangkaian Percobaan 1, 2, dan 3

B. Data Screenshoot Hasil Percobaan


Berdasarkan dari rangkaian pada Gambar 3.1, praktikan kemudian menggunakan
software Proteus dan memasukkan coding dari software Arduino IDE, dan

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-7


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

kemudian melalukan konektivitas antara rangkaian dengan aplikasi Blynk pada


smartphone yang dibantu dengan teman kelompok yaitu Ivonnia Sanca Alves
Correia (190610377) kemudian dihubungkan melalui software VSPE dan
Command, lalu kemudian menekan start pada aplikasi Blynk dan software Proteus
untuk menjalankan program. Berikut tampilan virtual terminal dan grafik yang ada
pada aplikasi Bylnk sesuai dengan inputan yang diberikan.

Gambar 3.2. Kedua LED Menyala pada Rangkaian

Gambar 3.3. Inputan Menyalakan Kedua Lampu

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-8


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

Gambar 3.4. Inputan Menaik Turunkan 5 Kali Temperatur

C. Analisis Hasil Praktikum


a. Penjelasan Singkat Rangkaian Hardware
Pada rangkaian percobaan pertama dan akan diterapkan juga pada percobaan
kedua seperti pada Gambar 3.1. komponen yang digunakan pada rangkaian yaitu
Arduino UNO R3 V1.0, Sensor DHT11, Resistor 500 ohm, Compim, LED-RED,
Power, dan Ground. Pada rangkaian kendali berbasis mikrokontroler yang juga
memiliki tambahan IoT ini masing-masing komponennya memiliki fungsi dimana
Arduino sendiri merupakan mikrokontroler yang mengontrol rangkaian dengan
dihubungkan pada sebuah program yang menjadi input untuk menjalankan
rangkaian, selain itu sensor DHT11 yang berfungsi sebagai komponen yang akan
memberikan input pada rangkaian melalui pembacaan temperature dan
kelembaban, resistor yang bertindak sebagai pull-up dan pull-down bagi LED
dengan mengantarkan dan menghambat arus listri yang akan masuk pada LED,
kemudian compim yang akan mengkomunikasikan mikro dengan PC secara serial
atau yang membantu menghubungkan pada Blynk agar ditampilkan nilai pada
virtual terminal pada aplikasi, kemudian LED-RED yang berfungsi sebagai output.
Pada rangkaian tersebut untuk menjalankannya akan dikombinasikan dengan IoT

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-9


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

melalui aplikasi pada smartphone yaitu aplikasi Blynk untuk menampilkan hasil
output berupa grafik dan nilai pada virtual terminal yang ada pada aplikasi
sehingga user dapat mengontrol rangkaian menggunakan smartphone. Adapun
cara kerja rangkaian tersebut yaitu dapat digambarkan pada block diagram
Gambar 3.5. yang penerapannya mulai dari penggunaan aplikasi blynk sampai
pada pengontrolan lampu dan penampilan suhu pada aplikasi.

Gambar 3.5. Block Diagram Penerapan IoT


b. Flowchart Coding
Pada proses jalannya rangkaian IoT dan pemograman yang dihubungkan pada
aplikasi Blynk pada percobaan 1 ini maka dibutuhkan program untuk mengontrol
jalannya rangkaian tersebut yang dibuat melalui software Arduino, maka dari itu
berikut merupakan alur kerja code atau program dari rangkaian IoT pada Gambar
3.6.

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-10


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

Gambar 3.6. Alur Kerja Coding Percobaan 1 dan Percobaan 2

Berdasarkan pada Gambar 3.4. dapat dilihat bahwa alur kerja dari codingan pada
percobaan IoT ini yaitu awalnya mengintialisasi semua library yang digunakan
pada pemograman, kemudian membuat simbol program yang akan
menghubungkan aplikasi Blynk dengan program Arduino serta rangkaian yang
dibuat pada proteus untuk dijalankan bersamaan, serta mendefinisikan sensor
DHT yang digunakan, melakukan pemograman agar hasil output tampil pada
virtual terminal dalam aplikasi Blynk. Setelah itu program tersebut dilanjutkan pada
void setup dengan memulai program pada kecepatan 9600 bit perdetik, dan akan
menjalankan program terhubung melalui auth, sensor DHT, serta tampilan pada
LCD nantinya. Kemudian program dilanjutkan pada program inti untuk
menjalankan rangkaian yaitu loop process yang diawali dengan memasukkan data

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-11


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

input berupa aplikasi Blynk yang dijalankan, serta pembacaan variabel t sebagai
temperatur dan variabel h sebagai kelembaban yang diterima dari sensor DHT.
Setelah itu akan dilakukan pengecekan apakah ada kegagalan dalam pembacaan
sensor, jika terjadi kegagalan maka akan muncul tulisan pada virtual terminal yaitu
“Failed to read from sensor DHT!” dan jika tidak ada terjadi kegalan maka program
akan dilanjutkan dengan menampilkan NPM, nilai temperature dan kelembaban
pada virtual terminal aplikasi Blynk yang telah dihubungkan melalui auth setelah
itu program akan berakhir.

7.3.2. Percobaan 2
A. Tujuan Percobaan
Pada percobaan kedua sama seperti percobaan pertama praktikan merangkai
rangkaian percobaan 2 Internet of Things (IoT) pada software Proteus 8
Profesional sesuai dengan bentuk rangkaian yang telah disiapkan oleh asisten
dosen sama seperti yang ada pada percobaan pertama dengan tujuan yang sama
yaitu untuk melihat bagaimana output yang ditampikan pada visual monitor yang
terkoneksi dengan aplikasi Blynk dan melihat grafik dari input melalui codingan
pada software Arduino IDE yang diberikan pada rangkaian serta input secara
langsung pada sensor rangkaian yaitu temperature dan kelembaban. Gambar 3.1.
merupakan percobaan pertama, kedua, dan ketiga rangkaian Internet of Things
(IoT) pada software Proteus dengan menggunakan Arduino UNO R3 V1.0, Sensor
DHT11, Resistor 500 ohm, Compim, LED-RED, Power, dan Ground.
B. Data Screenshoot Hasil Percobaan
Berdasarkan dari rangkaian pada Gambar 3.1, praktikan kemudian menggunakan
software Proteus dan memasukkan coding dari software Arduino IDE yang
ditambahkan program menampilkan grafik kelembaban, dan kemudian melalukan
konektivitas antara rangkaian dengan aplikasi Blynk pada smartphone praktikan
sendiri melalui software VSPE dan Command, lalu kemudian menekan start pada
aplikasi Blynk dan software Proteus untuk menjalankan program. Berikut tampilan
virtual terminal dan grafik yang ada pada aplikasi Bylnk sesuai dengan inputan
yang diberikan.

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-12


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

Gambar 3.7. Inputan Menaik Turunkan Temperatur dan Kelembaban

C. Analisis Hasil Praktikum


a. Penjelasan Metode Pengiriman Data dari Arduino ke Aplikasi Blynk
Proses pengiriman data yang dilakukan dari rangkaian pada aplikasi Blynk tentu
saja menggunakan internet sebagai penghantar data dari program arduino dan
rangkaian untuk ditampilkan pada aplikasi Blynk, maka dari itu cara pengiriman
datanya yaitu program yang telah dibuat pada software Arduino IDE yang memuat
perintah yang akan dijalankan pada rangkaian dan akan ditampilkan pada aplikasi
Blynk, kemudian program tersebut dikoneksikan pada rangkaian dalam software
Proteus sehingga rangkaian akan berjalan sesuai dengan perintah yang telah
diberikan pada program. Setelah program Arduino dihubungkan dengan
rangkaian, kemudian kedua elemen tersebut dihubungkan lagi pada aplikasi Blynk
agar menampilkan output sesuai perintah program dan pengontrolan dapat
dilakukan melalui aplikasi Blynk pada smartphone pengguna, caranya yaitu
menampilkan komponen-komponen yang akan digunakan untuk menampilkan
hasil output serta mengontrol pada aplikasi Blynk yang terdiri dari button, virtual
terminal, dan LCD yang menampilkan grafik, setelah itu mengatur komponen-
komponen tersebut agar sesuai dengan yang ada pada rangkaian dan program

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-13


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

seperti button yang akan mengontrol LED sehingga disesuaikan dengan pin LED
yang terhubung dengan Arduino sebagai mikrokontroler pada rangkaian,
kemudian virtual terminal serta LCD grafik harus disesuaikan dengan perintah pin
pada program yang akan menampilkan nilai dan grafik dari kelembaban dan
temperature. Setelah semua pin sesuai antara aplikasi Blynk dengan rangkaian
dan program, maka dari itu dilakukan koneksi untuk pengiriman data melalui
device Wi-fi Arduino pada aplikasi Blynk yang dihubungkan menggunakan kode
auth pada program sehingga ada koneksi antar program, rangkaian, dan aplikasi
Blynk, sehingga terjadi pengiriman data ketika rangkaian dan aplikasi dijalankan
dan diberi input pada rangkaian maka akan menghasilkan output pada aplikasi
Blynk, begitupun sebaliknya jika dilakukan input dengan menekan button pada
aplikasi Blynk maka akan menghasilkan output berupa nyala LED pada rangkaian,
jalannya rangkaian tersebut merupakan keberhasilan pengiriman data dari
Arduino ke aplikasi Blynk.

7.3.3. Percobaan 3
A. Tujuan Percobaan
Pada percobaan ketiga sama seperti percobaan pertama dan kedua praktikan
merangkai rangkaian percobaan 3 Internet of Things (IoT) pada software Proteus
8 Profesional sesuai dengan bentuk rangkaian yang telah disiapkan oleh asisten
dosen sama seperti yang ada pada percobaan pertama dengan tujuan yaitu untuk
melihat bagaimana apakah terjadi koneksi antara penggunaan software Python
dengan Arduino yang akan menghasilkan data berdasarkan input melalui codingan
pada software Arduino IDE dan Python dan data secara langsung pada sensor
rangkaian yaitu temperature dan kelembaban. Gambar 3.1. merupakan percobaan
pertama, kedua, dan ketiga rangkaian Internet of Things (IoT) pada software
Proteus dengan menggunakan Arduino UNO R3 V1.0, Sensor DHT11, Resistor
500 ohm, Compim, LED-RED, Power, dan Ground.
B. Data Screenshoot Hasil Percobaan
Berdasarkan dari rangkaian pada Gambar 3.1, praktikan kemudian menggunakan
software Proteus dan memasukkan coding dari software Arduino IDE serta
codingan dari Python untuk menghasilkan output dari sensor pada Microsoft excel
sebagai user, kemudian menjalankan program dan rangkaian dengan menekan
start pada software Proteus kemudian start pada software IDLE Python untuk
menjalankan program. Berikut tampilan grafik yang dihasilkan dari percobaan 3
pada Gambar 3.8.

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-14


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

Gambar 3.8. Grafik Input Menaik Turunkan Temperatur dan Kelembaban

C. Analisis Hasil Percobaan


a. Flowchart Arduino
Pada proses jalannya rangkaian IoT dan pemograman yang dihubungkan pada
software Python pada percobaan 3 ini maka dibutuhkan program untuk mengontrol
jalannya rangkaian tersebut yang dibuat melalui software Arduino, maka dari itu
berikut merupakan alur kerja code atau program dari rangkaian IoT Arduino pada
Gambar 3.9.

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-15


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

Gambar 3.9. Alur Kerja Coding Arduino Percobaan 3

Pada percobaan 3 berdasarkan Gambar 3.9., alur kerja dari rangkaian ditentukan
dari perintah yang akan diberikan melalui pemograman. Maka dari itu, perintah
yang akan diberikan pada rangkaian yaitu awalnya program mengintialisasi library
sensor DHT dan mendefinisikannya, setelah itu melakukan pengaturan pin LED
yang akan menjadi output pada rangkaian. Pada loop process data input yang
diberikan yaitu berupa pembacaan temperatur dan kelembaban dari sensor,
setelah itu dilakukan pembacaan sensor apakah ada kegagalan atau tidak, jika
tidak ada kegagalan maka program akan berlanjut dan melihat apakah pada
sensor nilai temperatur lebih dari 35 derajat, jike lebih dari 35 derajat maka kedua
LED akan menyala, namun jika tidak LED 13 akan mati dan LED 12 akan menyala.
Setelah dilakukannya proses tersebut maka hasil dari temperatur dan kelembaban
akan ditampilkan melalui program python dan dibuat dalam file csv.

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-16


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

b. Flowchart Python
Pada proses jalannya rangkaian IoT dan pemograman yang dihubungkan pada
software Arduino IDE pada percobaan 3 ini maka dibutuhkan program untuk
mengontrol jalannya rangkaian tersebut yang dibuat melalui software Python yang
akan menghasilkan output melalui software Microsoft excel, maka dari itu berikut
merupakan alur kerja code atau program dari rangkaian IoT Python pada Gambar
3.10.

Gambar 3.10. Alur Kerja Coding Python Percobaan 3

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-17


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

Berdasarkan pada Gambar 3.10. secara sederhana alur kerja dari rangkaian
python ini berfungsi untuk menampilkan hasil rangkaian yang dimuat pada
Microsoft excel dengan anggapan sebagai user, maka alur kerja yaitu program
akan mengimport serial dan tanggal waktu, setelah itu melakukan penghubungan
karakter dengan membacakan karakter COM sesuai dengan nilai yang ada pada
komponen Compim rangkaian, kemudian membuat nama dan file yang akan
terhubung dengan excel, setelah itu ditentukan varibel waktu, tanggal, dan jumlah
sampel yang akan ditampilkan. Kemudian melakukan fungsi while apakah jumlah
line kurang dari target sampel jika tidak

7.3.4. Pengembangan Penerapan IoT pada Kehidupan Sehari-hari


Saat ini pada era digitalisasi dan teknologi yang sangat meningkat tentu saja
banyak ditemukan penerapan IoT pada kehidupan sehari-hari untuk
mempermudah salah satu contohnya yaitu penerapan sistem IoT pada tempat
pengeraman telur ayam. Cara kerja dari sistem ini yaitu dengan memanfaatkan
sensor suhu dan kelembaban serta menggunakan lampu sebagai pemberi energi
pada kandang pengeraman. Jadi sistem kerjanya yaitu sensor suhu akan
mengukur kelembaban dan suhu yang ada pada kendang pengeraman ayam
tersebut kemudian data dari sensor dikirim pada interface aplikasi Blynk melalui
sambungan internet agar user dapat melihat suhu dan kelembaban yang ada
didalamnya kemudian apabila suhu dan kelembaban tidak sesuai dengan yang
diinginkan maka user akan melakukan pengontrolan dengan menyalakan lampu
untuk menambah energi panas yang dapat mempengaruhi suhu pada kandang
pengeraman tersebut. Berikut merupakan block diagram untuk pengembangan
penerapan IoT pada kendang pengeraman ayam pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11. Block Diagram Penerapan IoT

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-18


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

BAB IV
PENUTUP

7.4.1. Kesimpulan
a. Melakukan koneksi beberapa software diperlukan ketelitian agar konektivitas
antara software tersebut dapat berjalan sesuai program yang diberikan.
b. Adanya sistem IoT mempermudah user untuk melakukan pengontrolan
sebuah rangkaian walaupun dari jarak jauh.
c. Aplikasi yang menerapkan sistem IoT tidak hanya dapat melakukan
pengontrolan sebagai input bahkan dapat juga sebagai output untuk
menampilkan hasil output.
d. Kelemahan dari sistem IoT yaitu apabila terjadi kesalahan konektifitas pada
masing-masing software yang digunakan maka program tidak akan
menghasilkan output.
e. Kelemahan lain dari sistem IoT yaitu rangkaian dan software tidak akan
terkoneksi jika tidak adanya internet atau wifi yang dihubungkan sebagai
pengirim data.
f. Komponen sensor merupakan salah satu komponen yang penting dalam
sistem IoT sebagai input yang akan mendeteksi sebuah perubahan yang
kemudian akan menjadi data output.
g. Pada semua percobaan adanya komponen compim merupakan hal yang
penting pada rangkaian IoT, karena membantu sebagai penghubung dengan
software atau aplikasi menjalankan sistem IoT.

7.4.2. Saran
Pada praktikum ini, praktikan berharap agar pernjelasan terkait dengan materi,
diberikan pemahaman lebih rinci lagi tentang bagaimana suatu program berjalan
serta pemahaman pada rangkaian sebelum membuat laporan atau diawal
praktikum, agar praktikan dapat memahami lebih lagi terkait fungsi-fungsi dalam
program serta fungsi masing-masing komponen dalam rangkaian serta
memberikan secara lengkap langkah-langkah penggunaan software terkait
dengan percobaan yang dilakukan agar.

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-19


Praktikum Otomasi Industri Gasal 2021/2022

DAFTAR PUSTAKA

Adani, Muhammad Robith. (2020). Mengenal Apa itu Internet of Things dan
Contoh Penerapannya. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2021 dari
https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-internet-of-things/.

Admin. (2019). Cara Kerja Konsep Internet Of Things. Diakses pada tanggal 30
Oktober 2021 dari http://www.myspsolution.com/news-events/cara-kerja-
konsep-internet-of-things/.

Admin. (2019). Tahukan Anda Apa itu Data Logger?. Diakses pada tanggal 6
November 2021 dair https://www.loggerindo.com/tahukah-anda-apa-itu-
data-logger-29.

Kelasplc. (2021). Internet Of Things (IoT). Diakses pada tanggal 30 Oktober 2021
dari https://www.kelasplc.com/pengertian-internet-of-things/.

Nyebarilmu. (2017). Mengenal Aplikasi Blynk untuk Fungsi IoT. Diakses pada
tanggal 6 November 2021 dari https://www.nyebarilmu.com/mengenal-
aplikasi-blynk-untuk-fungsi-iot/.

Muhardian, Ahmad. (2021). Belajar Pemograman Python : Pengenalan Dasar


Python dan Persiapan Awal. Diakses pada tanggal 6 November 2021 dari
https://www.petanikode.com/python-linux/.

Natazha Jennyfer Podandi (190610334) 7-20


LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN MODUL KENDALI BERBASIS MIKROKONTROLER

Nama Natazha Jennyfer Podandi


NPM 190610334
Kelas A
Asisten Gregorios Ferarri Pramudika
Percobaan 1
Screenshot Coding Percobaan 1 Screenshoot Percobaan 1
Screenshot Coding Percobaan 1 Screenshoot Percobaan 1

Percobaan 2
Screenshot Coding Percobaan 2 Screenshoot Percobaan 2
Percobaan 3
Screenshot Coding Percobaan 3 Screenshoot Percobaan 3

Lampiran 2. Komponen Praktikum

Arduino UNO R3 V1.0

Power
Ground

Sensor DHT11

COMPIM

Resistor 500 ohm

LED-RED

Anda mungkin juga menyukai