Otomasi Industri
INTERNET OF THINGS
disusun oleh :
Nama : Natazha Jennyfer Podandi
No. Mhs : 190610334
BAB I
TUJUAN
BAB II
ISI
Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam IoT atau yang membentuk sistem dari
IoT tersebut yaitu Artificial Intelligence (AI) dengan adanya unsur AI maka sistem
tersebut akan bekerja secara cerdas karena AI akan bekerja dengan cara
mengumpulkan data, jaringan, serta melakukan pengembangan algoritma yang
berasal dari kecerdasan buatan pada teknologi yang mengakibatkan jalannya
perangkat tanpa harus menunggu perintah dari user lagi, seperti kemampuan yang
ada pada robot. Kemudian, unsur yang kedua yaitu konektivitas yang merupakan
hubungan koneksi antar jaringan yang akan menjadi penguhubung dari perangkat-
perangkat kecil yang ada pada sistem IoT. Unsur yang ketiga yaitu perangkat
ukuran kecil, dimana perangkat-perangkat inilah yang membantu jalannya sistem
IoT dan saat ini banyak perangkat-perangkat kecil yang memiliki efektifitas dan
stabilitas yang tinggi untuk menjalankan sebuah sistem tanpa memerlukan ruang
yang besar sehingga akan menjadi lebih efisien dan nyaman digunakan oleh user.
Unsur yang terakhir dan juga penting dalam menjalankan sistem IoT yaitu sensor
dimana sensor ini memiliki fungsi untuk mendefinisikan instrument yang dapat
mengubah IoT menjadi sistem yang aktif dan terintegrasi pada penggunaannya
dalam kehidupan sehari-hari, karena sensor yang akan menangkap aktivitas
sesuai dengan sistem yang dibuat.
Cara kerja dari sistem IoT ini yaitu dengan cara melakukan penangkapan data dari
sensor yang kemudian memanfaakan argumentasi dari algoritma bahasa
pemograman melalui Arduino misalnnya, dan pemograman tersebut akan
menjalankan perangkat yang juga telah disusun untuk menghasilkan interaksi
yang akan membantu perangkat keras yang disusun sebelumnya untuk
menjalankan kinerja tanpa memerlukan bantuan manusia atau dapat dikendalikan
secara otomatis dan tentu saja sistem IoT ini akan berjalan dengan baik tergantung
pada jaringan internet yang digunakan dan manusia yang akan mengontrol,
memantau atau memonitoring kinerja dari perangkat yang dijalankan melalui
sebuah perangkat smartphone atau komputer. Cara kerja dari sistem IoT dapat
diringkas dan mengacu pada 3 elemen utama dalam arsitekturnya yaitu modul IoT,
Jaringan Internet, dan platform clouds data center.
Berdasarkan pada Gambar 2.1. tersebut terdapat tiga elemen utama dari IoT yaitu
barang fisik yang terdiri dari modul kerja sistem IoT, kemudian jaringan internet
atau sebuah perangkat koneksi ke jaringan internet seperti modem dan router
wireless speedy yang saat ini banyak digunakan sebagai salah satu perangkat wi-
fi, dan elemen yang terakhir yaitu platform clouds data center sebagai tempat
penyimpanan aplikasi beserta database. Kemudian untuk lebih mempermudah
pemahaman terkait dengan arsitektur dari IoT maka dapat dijelaskan pada
Gambar 2.2.
Berdasarkan pada Gambar 2.2. model dari arsitektur IoT ini terdiri dari 3 lapisan
utama yaitu hardware (perangkat keras), perangkat keras ini terdiri lagi dari
perangkat terbatas yang berjalan masih tergantung pada perangkat lain karena
sumber daya dan fitur yang masing terbatas untuk melakukan beberapa proses,
kemudian perangkat lainnya yaitu perangkat yang dapat menjalankan proses
sesuai dengan kebutuhan karena memiliki sumber daya dan fitur yang cukup, serta
pada perangkat keras ini terdapat middleware yang memiliki fungsi dapat
menyampaikan langsung pada user melalui platform atau cloud. Pada tingkatan
sleanjutnya yaitu terdapat software (perangkat lunak) yang memiliki fungsi untuk
mengatur jalannya perangkat keras serta pengaturan dalam membangung service
sederhana maupun kompleks. Kemudian pada tingkatan teratas pada gambar
dapat dilihat yaitu user yang merupakan perangkat yang akan memanfaatkan
layanan yang tersedia dari perangkat lunak sebelumnya seperti smartphone, TV
dan lain sebagainya.
Sehingga dari cara kerja yang ada pada sistem IoT ini akan membawa beberapa
manfaat dalam kehidupan sehari-hari seperti kemudahan proses konektivitas,
tercapainya efisiensi dalam menjalankan sebuah sistem, serta lebih memudahkan
atau lebih mengefektifkan monitoring sebuah kegiatan. Manfaat-manfaat tersebut
telah diterapkan dalam beberapa bidang seperti bidang Kesehatan, energi,
transportasi, lingkungan, dan masih banyak bidang lainnya.
B. Aplikasi Blynk
Aplikasi Blynk merupakan salah satu aplikasi yang menjadi bagian dari sistem IoT
untuk membantu pengendalian modul Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, WEMOS
D1, dan modul sejenisnya lainnya yang dikendalikan melalui Internet, dimana
melalui aplikasi ini dapat membantu user untuk membuat interface terkait dengan
proyek elektronika hanya dengan metode drag and drop widget. Adanya aplikasi
ini dapat membantu pengontrolan rangkaian dari jarak jauh dengan terhubung
pada internet, serta kemudahan penggunaan aplikasi dan menemukan aplikasi
tersebut di smartphone pengguna. Adapun proses terhubungnya aplikasi blynk
dengan rangkaian yang telah dibuat yaitu dengan memasukkan kode auth dari
aplikasi blynk pada code program Arduino agar dapat dilakukan pengontrolan
rangkaian melalui aplikasi blynk.
C. Software Python
Software Python merupakan salah satu bahasa pemograman tingkat tinggi yang
telah banyak digunakan pada berbagai macam program salah satunya pada IoT,
python ini dikenal dengan bahasa pemograman yang dianggap lebih mudah
dibanding dengan bahasa pemograman lainnya seperti C++, dan Java seperti
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
7.3.1. Percobaan 1
A. Tujuan Percobaan
Pada percobaan pertama praktikan merangkai rangkaian percobaan Internet of
Things (IoT) pada software Proteus 8 Profesional sesuai dengan bentuk rangkaian
yang telah disiapkan oleh asisten dosen. Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu
untuk melihat bagaimana output yang ditampikan pada visual monitor yang
terkoneksi dengan aplikasi Blynk dan melihat grafik dari input melalui codingan
pada software Arduino IDE yang diberikan pada rangkaian serta input secara
langsung pada sensor rangkaian serta LED yang menyala. Gambar 3.1.
merupakan percobaan pertama rangkaian Internet of Things (IoT) pada software
Proteus dengan menggunakan Arduino UNO R3 V1.0, Sensor DHT11, Resistor
500 ohm, Compim, LED-RED, Power, dan Ground, dimana pada percobaan 1,
percobaan 2 dan percobaan 3 akan memiliki rangkaian yang sama.
melalui aplikasi pada smartphone yaitu aplikasi Blynk untuk menampilkan hasil
output berupa grafik dan nilai pada virtual terminal yang ada pada aplikasi
sehingga user dapat mengontrol rangkaian menggunakan smartphone. Adapun
cara kerja rangkaian tersebut yaitu dapat digambarkan pada block diagram
Gambar 3.5. yang penerapannya mulai dari penggunaan aplikasi blynk sampai
pada pengontrolan lampu dan penampilan suhu pada aplikasi.
Berdasarkan pada Gambar 3.4. dapat dilihat bahwa alur kerja dari codingan pada
percobaan IoT ini yaitu awalnya mengintialisasi semua library yang digunakan
pada pemograman, kemudian membuat simbol program yang akan
menghubungkan aplikasi Blynk dengan program Arduino serta rangkaian yang
dibuat pada proteus untuk dijalankan bersamaan, serta mendefinisikan sensor
DHT yang digunakan, melakukan pemograman agar hasil output tampil pada
virtual terminal dalam aplikasi Blynk. Setelah itu program tersebut dilanjutkan pada
void setup dengan memulai program pada kecepatan 9600 bit perdetik, dan akan
menjalankan program terhubung melalui auth, sensor DHT, serta tampilan pada
LCD nantinya. Kemudian program dilanjutkan pada program inti untuk
menjalankan rangkaian yaitu loop process yang diawali dengan memasukkan data
input berupa aplikasi Blynk yang dijalankan, serta pembacaan variabel t sebagai
temperatur dan variabel h sebagai kelembaban yang diterima dari sensor DHT.
Setelah itu akan dilakukan pengecekan apakah ada kegagalan dalam pembacaan
sensor, jika terjadi kegagalan maka akan muncul tulisan pada virtual terminal yaitu
“Failed to read from sensor DHT!” dan jika tidak ada terjadi kegalan maka program
akan dilanjutkan dengan menampilkan NPM, nilai temperature dan kelembaban
pada virtual terminal aplikasi Blynk yang telah dihubungkan melalui auth setelah
itu program akan berakhir.
7.3.2. Percobaan 2
A. Tujuan Percobaan
Pada percobaan kedua sama seperti percobaan pertama praktikan merangkai
rangkaian percobaan 2 Internet of Things (IoT) pada software Proteus 8
Profesional sesuai dengan bentuk rangkaian yang telah disiapkan oleh asisten
dosen sama seperti yang ada pada percobaan pertama dengan tujuan yang sama
yaitu untuk melihat bagaimana output yang ditampikan pada visual monitor yang
terkoneksi dengan aplikasi Blynk dan melihat grafik dari input melalui codingan
pada software Arduino IDE yang diberikan pada rangkaian serta input secara
langsung pada sensor rangkaian yaitu temperature dan kelembaban. Gambar 3.1.
merupakan percobaan pertama, kedua, dan ketiga rangkaian Internet of Things
(IoT) pada software Proteus dengan menggunakan Arduino UNO R3 V1.0, Sensor
DHT11, Resistor 500 ohm, Compim, LED-RED, Power, dan Ground.
B. Data Screenshoot Hasil Percobaan
Berdasarkan dari rangkaian pada Gambar 3.1, praktikan kemudian menggunakan
software Proteus dan memasukkan coding dari software Arduino IDE yang
ditambahkan program menampilkan grafik kelembaban, dan kemudian melalukan
konektivitas antara rangkaian dengan aplikasi Blynk pada smartphone praktikan
sendiri melalui software VSPE dan Command, lalu kemudian menekan start pada
aplikasi Blynk dan software Proteus untuk menjalankan program. Berikut tampilan
virtual terminal dan grafik yang ada pada aplikasi Bylnk sesuai dengan inputan
yang diberikan.
seperti button yang akan mengontrol LED sehingga disesuaikan dengan pin LED
yang terhubung dengan Arduino sebagai mikrokontroler pada rangkaian,
kemudian virtual terminal serta LCD grafik harus disesuaikan dengan perintah pin
pada program yang akan menampilkan nilai dan grafik dari kelembaban dan
temperature. Setelah semua pin sesuai antara aplikasi Blynk dengan rangkaian
dan program, maka dari itu dilakukan koneksi untuk pengiriman data melalui
device Wi-fi Arduino pada aplikasi Blynk yang dihubungkan menggunakan kode
auth pada program sehingga ada koneksi antar program, rangkaian, dan aplikasi
Blynk, sehingga terjadi pengiriman data ketika rangkaian dan aplikasi dijalankan
dan diberi input pada rangkaian maka akan menghasilkan output pada aplikasi
Blynk, begitupun sebaliknya jika dilakukan input dengan menekan button pada
aplikasi Blynk maka akan menghasilkan output berupa nyala LED pada rangkaian,
jalannya rangkaian tersebut merupakan keberhasilan pengiriman data dari
Arduino ke aplikasi Blynk.
7.3.3. Percobaan 3
A. Tujuan Percobaan
Pada percobaan ketiga sama seperti percobaan pertama dan kedua praktikan
merangkai rangkaian percobaan 3 Internet of Things (IoT) pada software Proteus
8 Profesional sesuai dengan bentuk rangkaian yang telah disiapkan oleh asisten
dosen sama seperti yang ada pada percobaan pertama dengan tujuan yaitu untuk
melihat bagaimana apakah terjadi koneksi antara penggunaan software Python
dengan Arduino yang akan menghasilkan data berdasarkan input melalui codingan
pada software Arduino IDE dan Python dan data secara langsung pada sensor
rangkaian yaitu temperature dan kelembaban. Gambar 3.1. merupakan percobaan
pertama, kedua, dan ketiga rangkaian Internet of Things (IoT) pada software
Proteus dengan menggunakan Arduino UNO R3 V1.0, Sensor DHT11, Resistor
500 ohm, Compim, LED-RED, Power, dan Ground.
B. Data Screenshoot Hasil Percobaan
Berdasarkan dari rangkaian pada Gambar 3.1, praktikan kemudian menggunakan
software Proteus dan memasukkan coding dari software Arduino IDE serta
codingan dari Python untuk menghasilkan output dari sensor pada Microsoft excel
sebagai user, kemudian menjalankan program dan rangkaian dengan menekan
start pada software Proteus kemudian start pada software IDLE Python untuk
menjalankan program. Berikut tampilan grafik yang dihasilkan dari percobaan 3
pada Gambar 3.8.
Pada percobaan 3 berdasarkan Gambar 3.9., alur kerja dari rangkaian ditentukan
dari perintah yang akan diberikan melalui pemograman. Maka dari itu, perintah
yang akan diberikan pada rangkaian yaitu awalnya program mengintialisasi library
sensor DHT dan mendefinisikannya, setelah itu melakukan pengaturan pin LED
yang akan menjadi output pada rangkaian. Pada loop process data input yang
diberikan yaitu berupa pembacaan temperatur dan kelembaban dari sensor,
setelah itu dilakukan pembacaan sensor apakah ada kegagalan atau tidak, jika
tidak ada kegagalan maka program akan berlanjut dan melihat apakah pada
sensor nilai temperatur lebih dari 35 derajat, jike lebih dari 35 derajat maka kedua
LED akan menyala, namun jika tidak LED 13 akan mati dan LED 12 akan menyala.
Setelah dilakukannya proses tersebut maka hasil dari temperatur dan kelembaban
akan ditampilkan melalui program python dan dibuat dalam file csv.
b. Flowchart Python
Pada proses jalannya rangkaian IoT dan pemograman yang dihubungkan pada
software Arduino IDE pada percobaan 3 ini maka dibutuhkan program untuk
mengontrol jalannya rangkaian tersebut yang dibuat melalui software Python yang
akan menghasilkan output melalui software Microsoft excel, maka dari itu berikut
merupakan alur kerja code atau program dari rangkaian IoT Python pada Gambar
3.10.
Berdasarkan pada Gambar 3.10. secara sederhana alur kerja dari rangkaian
python ini berfungsi untuk menampilkan hasil rangkaian yang dimuat pada
Microsoft excel dengan anggapan sebagai user, maka alur kerja yaitu program
akan mengimport serial dan tanggal waktu, setelah itu melakukan penghubungan
karakter dengan membacakan karakter COM sesuai dengan nilai yang ada pada
komponen Compim rangkaian, kemudian membuat nama dan file yang akan
terhubung dengan excel, setelah itu ditentukan varibel waktu, tanggal, dan jumlah
sampel yang akan ditampilkan. Kemudian melakukan fungsi while apakah jumlah
line kurang dari target sampel jika tidak
BAB IV
PENUTUP
7.4.1. Kesimpulan
a. Melakukan koneksi beberapa software diperlukan ketelitian agar konektivitas
antara software tersebut dapat berjalan sesuai program yang diberikan.
b. Adanya sistem IoT mempermudah user untuk melakukan pengontrolan
sebuah rangkaian walaupun dari jarak jauh.
c. Aplikasi yang menerapkan sistem IoT tidak hanya dapat melakukan
pengontrolan sebagai input bahkan dapat juga sebagai output untuk
menampilkan hasil output.
d. Kelemahan dari sistem IoT yaitu apabila terjadi kesalahan konektifitas pada
masing-masing software yang digunakan maka program tidak akan
menghasilkan output.
e. Kelemahan lain dari sistem IoT yaitu rangkaian dan software tidak akan
terkoneksi jika tidak adanya internet atau wifi yang dihubungkan sebagai
pengirim data.
f. Komponen sensor merupakan salah satu komponen yang penting dalam
sistem IoT sebagai input yang akan mendeteksi sebuah perubahan yang
kemudian akan menjadi data output.
g. Pada semua percobaan adanya komponen compim merupakan hal yang
penting pada rangkaian IoT, karena membantu sebagai penghubung dengan
software atau aplikasi menjalankan sistem IoT.
7.4.2. Saran
Pada praktikum ini, praktikan berharap agar pernjelasan terkait dengan materi,
diberikan pemahaman lebih rinci lagi tentang bagaimana suatu program berjalan
serta pemahaman pada rangkaian sebelum membuat laporan atau diawal
praktikum, agar praktikan dapat memahami lebih lagi terkait fungsi-fungsi dalam
program serta fungsi masing-masing komponen dalam rangkaian serta
memberikan secara lengkap langkah-langkah penggunaan software terkait
dengan percobaan yang dilakukan agar.
DAFTAR PUSTAKA
Adani, Muhammad Robith. (2020). Mengenal Apa itu Internet of Things dan
Contoh Penerapannya. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2021 dari
https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-internet-of-things/.
Admin. (2019). Cara Kerja Konsep Internet Of Things. Diakses pada tanggal 30
Oktober 2021 dari http://www.myspsolution.com/news-events/cara-kerja-
konsep-internet-of-things/.
Admin. (2019). Tahukan Anda Apa itu Data Logger?. Diakses pada tanggal 6
November 2021 dair https://www.loggerindo.com/tahukah-anda-apa-itu-
data-logger-29.
Kelasplc. (2021). Internet Of Things (IoT). Diakses pada tanggal 30 Oktober 2021
dari https://www.kelasplc.com/pengertian-internet-of-things/.
Nyebarilmu. (2017). Mengenal Aplikasi Blynk untuk Fungsi IoT. Diakses pada
tanggal 6 November 2021 dari https://www.nyebarilmu.com/mengenal-
aplikasi-blynk-untuk-fungsi-iot/.
Percobaan 2
Screenshot Coding Percobaan 2 Screenshoot Percobaan 2
Percobaan 3
Screenshot Coding Percobaan 3 Screenshoot Percobaan 3
Power
Ground
Sensor DHT11
COMPIM
LED-RED