Internet
of
Things
Teknologi
Informatika
WARDIMANSYAH
RIDWAN, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh
Wahyu Muhamat
Romadhoni
17.42.031
Teknika 7A
Sejarah Internet of Things
Beberapa tahun terakhir ini, penggunaan Internet of things (IoT) semakin marak
digunakan baik pada perangkat maupun pada produk yang membutuhkan koneksi seperti
sensor nirkabel, meter cerdas, dan sistem otomatisasi rumah. Kualitas dari suatu produk IoT
dapat dilihat dari beberapa parameter yaitu konsumsi daya yang rendah, jarak jangkauan
yang lebih jauh, konektivitas nirkabel dan kemampuan pemrosesan data yang lebih tinggi.
IoT dapat diartikan sebagai komunikasi antara satu perangkat dengan perangkat lain
menggunakan internet.
Sebelum berlanjut ke pembahasan yang lebih jauh mengenai IoT, pada artikel ini akan
memberikan gambaran umum tentang bagaimana IoT mencoba untuk merevolusikan dunia.
IoT telah menciptakan jaringan raksasa dimana setiap perangkat terhubung satu sama lain
dan mempunyai kemampuan untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Hal tersebut
mengarahkan sistem automation menuju ke level selanjutnya dimana setiap perangkat
dapat berkomunikasi satu sama lain dan menentukan keputusan sendiri tanpa intervensi
manusia. Secara tidak sadar, IoT telah menjadi aspek penting dalam kehidupan sehari-hari
manusia.
“If we had computers that knew everything there was to know about things—using data they
gathered without any help from us—we would be able to track and count everything, and
greatly reduce waste, loss and cost. We would know when things needed replacing,
repairing or recalling, and whether they were fresh or past their best.”
“We need to empower computers with their own means of gathering information, so they can
see, hear and smell the world for themselves, in all its random glory.”
Dari kutipan diatas dapat memberikan ide tentang ideologi yang melatarbelakangi dari
pengembangan IoT yang dipaparkan oleh seseorang yang memperkenalkan istilah Internet
of Things kepada dunia yaitu Kevin Ashton, pertama kali dipresentasikan kepada Proctor &
Gamble di tahun 1999. Siapakah Kevin Ashton??
Kevin Ashton merupakan co-founder dari Auto-ID Lab MIT. Kevin Ashton mempiornisrkan
RFID (digunakan pada bar code detector) untuk supply-chain management domain. Dia juga
telah memulai Zensi, sebuah perusahaan yang membuat energi untuk teknologi
penginderaan dan monitoring.
Secara garis besar, Internet of Things atau IoT adalah teknologi komunikasi antar
mesin dengan menggunakan koneksi internet. Bentuk komunikasi pintar ini juga disebut
Machine-to-Machine (M2M) dengan manusia sebagai pengelola dan penggunanya.
Internet of Things tidak terbatas pada konteks industri saja, namun bisa juga digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti home voice control, bell pintu, lampu pintar, monitor
polusi ruangan, dan sebagainya.
Perkembangan IoT ini sudah memasuki Teknologi nirkabel, Internet, dan Micro –
electromechanical System.Serta perkembangan IoT di Indonesia, ada beberapa yang sudah
membangun start up dengan konsep IoT, contohnya ialah eFishery.Start up buatan anak
Indonesia ini adalah alat pemberi pakan ikan secara otomatis. Alat ini selain
mengotomatisasi pemberian pakan ternak, serta dapat menjadwalkan pemberian pakan
dengan dosis yang tepat.
Selain itu eFishery dapat mencatat setiap pemberian pakan ternak secara real-time.Hal ini
tentudapat menyelesaikan masalah kekuranagan ataupun kelebihan pemberian pakan
ternak, dengan pemberian pakan ikan yang teratur.Secara tidak langsung eFishery dapat
meningkatkan kualitas ekonomi para peternak ikan dan udang, dan juga menaikkan 50%
hingga 80% biaya operasional peternak ikan.
IoT membuat hampir semua mesin yang ada menjadi “Smart” (pintar). Ini berarti IoT
bisa meningkatkan segala aspek kehidupan kita dengan pengembangan teknologi yang
didasarkan pada AI. Pengembangan teknologi yang ada dilakukan dengan pengumpulan
data, algoritma kecerdasan buatan, dan jaringan yang tersedia. Contohnya sederhana
seperti meningkatkan atau mengembangkan perangkat lemari es/kulkas sehingga dapat
mendeteksi jika stok susu dan sereal sudah hampir habis, bahkan bisa juga membuat
pesanan ke supermarket secara otomatis jika stok akan habis.
b) Konektivitas
Dalam IoT, ada kemungkinan untuk membuat atau membuka jaringan baru, dan
jaringan khusus IoT. Jaringan ini tidak lagi terikat hanya dengan penyedia utamanya saja.
Jaringannya tidak harus berskala besar dan mahal, bisa tersedia pada skala yang jauh lebih
kecil dan lebih murah. IoT bisa menciptakan jaringan kecil di antara perangkat sistem.
c) Sensor
Sensor merupakan pembeda yang membuat IoT unik dibanding mesin canggih
lainnya. Sensor ini mampu mendefinisikan instrumen, yang mengubah IoT dari jaringan
standar dan cenderung pasif dalam perangkat, sehingga menjadi suatu sistem aktif yang
dapat diintegrasikan ke dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari.
IoT mengenalkan paradigma yang baru bagi konten aktif, produk, maupun
keterlibatan layanan.
Lebih dari sekedar alat, Internet of Things adalah solusi teknologi yang akan memberikan
segi baru pada kegiatan usaha yaitu visibilitas. Dengan solusi IoT, pemilik usaha bisa
mengetahui kondisi usahanya di waktu tersebut (real-time). Misalnya, solusi Managed SD-
WAN menunjukan penggunaan data internet di cabang usaha dan memberikan kontrol
pengelolaan traffic internet pada kantor pusat. Contoh lainnya, solusi Asset Performance
Management (APM) memberikan visibilitas pada kondisi fisik aset seperti temperatur,
kelembaban, pencahayaan, di mana pun lokasi aset.
Hal ini menghasilkan peningkatan akurasi, efisiensi dan manfaat dalam segi ekonomi
dengan intervensi / campur tangan manusia yang berkurang. Hal tersebut mencakup
teknologi seperti jaringan cerdas, rumah pintar, transportasi cerdas dan kota pintar.
Manfaat utama IoT adalah
2. Technical Optimization
IoT telah membantu banyak dalam meningkatkan kegunaan teknologi dan membuatnya
menjadi lebih baik. Pabrikan dapat mendapatkan data dari sensor mobil yang berbeda dan
menganalisanya untuk meningkatkan desain dan membuatnya menjadi lebih efisien.
3. Reduce Waste
Bahkan dalam jarak yang jauh sekalipun. Internet dapat menjadi penghubung diantara
kedua interaksi perangkat tersebut. Sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur
dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.
Tantangan terbesar dalam dunia Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya
sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem
keamanan yang ketat. Selain itu biaya operasional yang mahal sering menjadi penyebab
kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.
Pemanfaatan Internet of Things
IoT memberikan banyak manfaat untuk mempermudah kehidupan hidup manusia.
Penerapan IoT banyak diimplementasikan pada bermacam bidang. Adapun manfaat dari
hasil penerapan internet of things antara lain pertanian, energi, lingkungan, transportasi,
otomatisasi rumah, medis dan kesehatan.
Pertanian
Sektor pertanian menerapkan IoT untuk kemudahan dalam menjalankan usaha.
Beberapa hal yang dilakukan dari penerapan IoT ini yaitu pengumpulan data suhu,
kelembaban, curah hujan, kecepatan angin, serangan hama, serta muatan hama. Dari
semua data-data tersebut kemudian dipakai untuk mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang diperoleh.
Manfaat IoT pada sektor pertanian yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas, meminimalisir
risiko, mengatasi limbah, dan berbagai upaya lainnya yang dibutuhkan dalam mengelola
tanaman.
Contoh sederhana, saat ini para petani sudah bisa mengecek suhu dan kelembaban tanah
dari jarak jauh. Data yang diperoleh dari internet of things ini nantinya akan dibuat program
pemupukan agar lebih presisi.
Energi
Banyak peralatan atau perangkat yang sebagian besar menghabiskan energi
terutama pada perangkat elektronik seperti lampu, televisi, outlet listrik dan lain-
lain. Perangkat tersebut tentunya sudah bisa berintegrasi dengan terkoneksi internet.
Integrasi tersebut akan membuat mesin dan jaringan berinteraksi untuk menyeimbangkan
pembangkitan listrik, sehingga penggunaan energi menjadi hemat dan efektif.
Hal ini juga dapat mengakses remote control dari penggunanya, atau manajemen dari satu
pusat interface yang berbasis komputasi awan atau cloud computing. Pemanfaatan IoT ini
juga bisa untuk aktifasi fungsi penjadwalan seperti untuk menyalakan ataupun mematikan
mesin pemanas, mengendalikan suhu oven, mengatur pencahayaan, dan lain sebagainya.
Lingkungan
Manfaat penerapan IoT tentunya dapat memantau serta melindungi suatu
lingkungan. Implementasinya yaitu dengan memantau tingkat kualitas air atau udara,
kondisi atmosfer atau tanah, dan pemantauan khusus terhadap satwa liar beserta
habitatnya.
IoT juga bisa bermanfaat dalam penanggulangan bencana berupa sistem peringatan
Tsunami atau gempa bumi. Dalam hal ini, perangkat IoT memiliki jangkauan geografis yang
luas dan kemampuan bergerak.
Transportasi
Kecanggihan IoT mampu membantu dalam integrasi komunikasi, control serta
pemrosesan informasi pada sistem transportasi. Penerapan IoT sangat pesat dan meluas
hingga ke aspek transportasi. Pemanfaatan teknologi IoT bisa pada mesin kendaraan,
infrastrukturnya dan fungsi pengemudinya.
Beberapa manfaat IoT pada sistem transportasi misalnya adanya komunikasi antar dan intra
kendaraan, efektivitas dalam mengontrol lalu lintas, parkir lebih cerdas, manajemen logistic
dan armada, dan juga hal lain yang berkaitan dengan keselamatan berkendara di jalan.
Otomatisasi Rumah
Perangkat IoT ternyata juga mampu untuk memantau dan mengontrol sistem
mekanis, elektrik, dan elektronik yang digunakan pada berbagai jenis bangunan (industri
dan rumah). IoT dapat memantau pemakaian energi secara real time dalam penghematan
energi, dan memantau para penghuninya.
Sebagai contoh penggunaan IoT di rumah misalnya saat penghuni masuk rumah di malam
hari, maka lampu akan menyala. Kemudian saat penghuni rumah akan tidur, secara
otomatis akan mati. Keesokan paginya, jika terdapat taman di rumah, maka ada mesin yang
menyiram secara otomatis. Bahkan saat kehabisan stok bahan makanan, kulkas bisa
memesan stok makanan sendiri ketika habis. Semuanya terintegrasi dengan baik layaknya
rumah pintar.
Bisnis
Keterkaitan antara internet pada e-commerce memang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan sebuah bisnis. Para pengusaha kecil atau pebisnis pemula pun berpotensi
untuk berkembang maju menembus pasar berkat bantuan teknologi canggih masa kini.
Teknologi dari IoT menjadi titik awal baru dunia digital dalam sebuah bisnis. Hal ini akan
membawa era yang baru dalam pertumbuhan dan peningkatan profitabilitas bagi bisnis yang
memanfaatkan teknologi IoT.
Manfaat yang pertama dari teknologi IoT pada bidang bisnis adalah menghemat biaya
operasional. Dalam sebuah bisnis tentunya bertujuan untuk menghasilkan profit yang
bagus dengan minimum pengeluaran. IoT akan membantu bisnis untuk memangkas biaya
operasional demi peningkatan profit. Peran IoT dapat meningkatkan proses control kualitas
serta mampu memprediksi adanya kegagalan peralatan pada jalur produksi.
Penggunaan IoT akan membantu bisnis mengurangi biaya energi dengan memakai
solusi yang lebih cerdas. Selanjutnya manfaat IoT yaitu dapat memaksimalkan
produktivitas pada bisnis atau usaha. Produsen bisa memaksimalkan produktifitas ketika
sudah mengetahui produk apa yang paling banyak konsumen minati, mengetahui asal mula
datangnya permintaan dan tingkat persaingannya. Dalam meningkatkan produktivitas bisnis,
IoT perlu mendapatkan data dari pengadaan bahan baku hingga berbagai tahapan mulai
dari pembuatan, hingga pengiriman.
Terakhir, teknologi IoT di dalam bisnis akan memberikan kepuasan bagi para pelanggan.
Tujuan utama bisnis salah satunya yaitu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, maka
penggunaan IoT dapat menjadi alat terbaik untuk mewujudkannya.
Dengan fungsinya sebagai perangkat yang mengumpulkan data, teknologi IoT akan
membantu bisnis dalam mengidentifikasi ketidakpuasan para pelanggan mereka dan
mengambil tindakan proaktif atau reaktif seperti yang telah ada di dunia perbisnisan.
Selanjutnya manfaat IoT yaitu dapat memaksimalkan produktivitas pada bisnis atau
usaha. Produsen bisa memaksimalkan produktifitas ketika sudah mengetahui produk apa
yang paling banyak konsumen minati, mengetahui asal mula datangnya permintaan dan
tingkat persaingannya.. Dalam meningkatkan produktivitas bisnis, IoT perlu mendapatkan
data dari pengadaan bahan baku hingga berbagai tahapan mulai dari pembuatan, hingga
pengiriman.
Sebagai contoh salah satu perusahaan Amazon yang sudah menjalankan semua ini. Jika
customer browsing dan membeli buku di Amazon, Amazon bisa menyimpan data ke
buku apa saja yang customer tersebut browsing dan membeli buku. Amazon akan
mengirimkan newsletter tiap minggu ke customer tersebut dan di newsletter itu berisi buku-
buku terbaru atau buku-buku terlaris dari topik yang sering di-browsing oleh customer
tersebut.
Di Indonesia pun sudah banyak para e-Commerce yang menerapkan seperti konsep
Amazon. Mereka mampu mengetahui tingkah laku dan kecenderungan belanja
para customer. Newsletter itu begitu personalnya. Modalnya apalagi. Kalau bukan Big Data
dan IoT. Dengan IoT dan Big Data lah, memungkinkan e-Commerce untuk melakukan
pelayanan yang personal ke customer.
IoT dan Big Data juga dapat mengubah dunia Marketing yang sering melakukan konsep
traditional, saat ini merketing lebih memanfaatkan big data untuk mempererat hubungan
dengan customer-nya (customer behavior). Sekaligus mencari pelanggannya dengan
mengenali identitas dan tingkah laku para customer.
Persaingan di era akselerasi teknologi ini terjadi sangat sengit. Baik antar
produsen/brand maupun antar negara. Hanya produsen yang dapat growth apabila
produsen tersebut bisa dapat memberikan produk atau jasanya dapat memuaskan
hubungan dengan customer mereka. Mereka akan beradu untuk memberikan nilai tambah
yang melebihi pesaing mereka.
Produsen dan para marketer harus bisa melihat peluang kesempatan yang besar dari hasil
kolaborasi antara IoT dan Big Data di era industri 4.0 saat ini. Dengan data-data yang
terkumpul dan dianalisa, actually para marketer bisa melayani customer dengan lebih baik
lagi. Sehingga di era teknologi serba cepat ini produsen dapat mengurangi biaya promosi
dan juga mengurangi biaya produksi perusahaan tersebut.