Anda di halaman 1dari 8

ISSN Cetak: 1858-330X dan

Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika (JSPF)


ISSN Online: 2548-6373
Jilid 15, Nomor 1. April 2019 Website:http://ojs.unm.ac.id
Hal: 8 - 15

ANALISIS PENGGUNAAN BAHAN BAKAR HIGH SPEED DIESEL


(HSD) DAN MARINE FUEL OIL (MFO) TERHADAP PARAMETER
TITIK UTAMA SIKLUS KERJA DAN PERFORMA MESIN DIESEL
MITSUBISHI MAN TYPE 18V52/55A

ANALYSIS OF FUEL USAGE HIGH SPEED DIESEL (HSD) AND MARINE


FUEL OIL (MFO) ON PARAMETER MAIN POINT CYCLE WORKS AND
PERFORMANCE OF DIESEL ENGINE MITSUBISHI TYPE MAN
18V52/55A
1)
Nur Padillah, 2)Subaer, 3)Muris
Universitas Negeri Makassar
Kampus UNM Parangtambung Jln. Daeng Tata Raya, Makassar, 90224
1)
e-mail : deela.dian@gmail.com

Abstrak. Analisis Penggunaan Bahan Bakar High Speed Diesel (Hsd) Dan Marine Fuel
Oil (Mfo) Terhadap Parameter Titik Utama Siklus Kerja Dan Performa Mesin Diesel
Mitsubishi Man Type 18v52/55a. Analisis Penggunaan Bahan Bakar High Speed Diesel (HSD)
dan Marine Fuel Oil (MFO) Terhadap Parameter Titik Utama Siklus Kerja dan Performa Mesin
Diesel Mitsubishi Man Type 18V52/55A. Penelitian ini dilaksanakan di PT. PLN (Persero)
Sulselrabar yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar jenis HSD dan
MFO terhadap parameter titik utama siklus kerja dan performa mesin diesel Mitsubishi MAN type
18V52/55A. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder berupa spesifikasi
mesin dan jam operasi mesin selama bulan september dan oktober. Pada bagian pertama disajikan
data hasil perhitungan parameter termodinamika di titik-titik utama siklus kerja mesin. Pada
bagian kedua disajikan data hasil perhitungan parameter kinerja mesin. Hasil pengolahan data
perhitungan parameter termodinamika di titik-titik utama siklus kerja mesin diesel saat
menggunakan bahan bakar HSD dan MFO menunjukan bahwa, setiap peningkatan 1 oK suhu dan
atau 1 kg/cm2 tekanan pada tiap satu titik utama siklus akan diikuti dengan peningkatan pada titik
lainnya demikian pula sebaliknya. Hasil perhitungan parameter kinerja mesin diesel berbahan
bakar HSD dan MFO menunjukan, perolehan Daya Indikator (N i) dan Daya Efektif (Ne) bahan
bakar MFO lebih tinggi yaitu 3244,7064 PS dan 2758,0004 PS dibandingkan dengan HSD yang
memiliki Daya Indikator (Ni) 3078,079 PS dan Daya Efektif (Ne) 2616,367 PS. Hal ini
menandakan bahwa daya mesin yang dihasilkan mesin saat menggunakan bahan bakar MFO lebih
tinggi dibandingkan saat menggunakan HSD. Terlihat pula bahwa penggunaan bahan bakar lebih
besar saat mesin beroperasi menggunakan bahan bakar HSD disbanding saat menggunakan MFO.
Dengan demikian, performa mesin saat menggunakan bahan bakar MFO lebih baik daripada saat
menggunakan bahan bakar HSD.

Kata kunci : Bahan Bakar, Siklus Kerja, dan Mesin Diesel

Abstract. Analysis Of Fuel Usage High Speed Diesel (Hsd) And Marine Fuel Oil (Mfo) On
Parameter Main Point Cycle Works And Performance Of Diesel Engine Mitsubishi Type Man
18v52/55a. Analysis of Fuel Usage High Speed Diesel (HSD) and Marine Fuel Oil (MFO) on
Parameter Main Point Cycle Works and Performance of Diesel Engine Mitsubishi Type Man
18V52 / 55A. This study was conducted at PT. PLN (Persero) Sulselrabar, that aims to identify the
effect of the usage of fuel types HSD and MFO parameter main point of the work cycle and
performance of diesel engine Mitsubishi Type MAN 18V52/55A. Documentation methods were
used to obtain secondary data such as engine specifications and engine operating hours during the
month of September and October. In the first part the data presented on the calculation results of
thermodynamic parameters in the main points of the work cycle diesel. In the second part the data
presented on the calculation results of performance. The results of data processing calculation of
thermodynamic parameters on the main points of the work cycle diesel engines when using fuels
HSD and MFO indicates that, every increase of 1 oK temperature or 1 kg / cm2 of pressure on
each of the main point of the cycle will be followed by an increase at other points and vice versa.
The result of the calculation of the performance parameters of diesel engine fueled HSD and MFO
indicates, acquisition Power Indicators (Ni) and Effective Power (Ne) fuel MFO higher at
3244,7064 PS and 2758,0004 PS compared with HSD has a Power Indicator (N i) 3078.079 PS
Nur Padillah, Analisis Penggunaan Bahan Bakar High Speed Diesel (HSD) dan Marine Fuel ... 73

and Effective Power (Ne) 2616.367 PS. This indicates that the engine power produced by the
engine when using fuel MFO higher than when using HSD. Seen also that the greater use of fuel
when the engine is operating using HSD fuel than when using the MFO. And is therefore, engine
performance when using fuels MFO better than when using fuels HSD

Keywords : Intrusion, test wells, and Resistivity.

PENDAHULUAN secara umum beroperasi tanpa adanya cadangan


Seiring dengan perkembangan dunia sehingga jika ada gangguan pembangkit maka
industri dan teknologi maka kebutuhan akan akan terjadi defisit daya. Khusus Pembangkit
tenaga listrik pada masyarakat juga semakin wilayah tello pembangkit yang digunakan salah
meningkat. Energi listrik sudah menjadi satunya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
kebutuhan utama seperti juga kebutuhan utama (PLTD).
yang dimana hampir semua aktivitas manusia PLTD adalah suatu instalasi pembangkit
berhubungan dengan energi listrik sehingga tanpa listrik yang terdiri dari suatu unit pembangkit
tenaga listrik masyarakat sulit melakukan (SUP) dan sarana pembangkitan. Penggerak
aktivitas. utama PLTD untuk mendapatkan energi listrik
Salah satu bagian penting dalam proses adalah mesin diesel yang kemudian dikerluarkan
ketenagalistrikan adalah komponen mesin oleh generator.(Sidabutar & Karin, 2015).
pembangkit listrik. Mesin pembangkit listrik PLTD merupakan pembangkit listrik
digunakan untuk memproduksi dan yang menggunakan mesin diesel sebagai
membangkitkan tenaga listrik dari berbagai penggerak mula (prime mover), dimana PLTD
sumber tenaga yang terbagi menjadi beberapa memiliki komponen – komponen yang terdiri
jenis yaitu PLTA, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU, dari Mesin diesel, generator, sistem pendingin
PLTP, dan PLTN. Adapun pembangkit listrik mesin, peralatan bantu (sistem bahan bakar,
yang digunakan tiap daerah di Indonesia untuk sistem air pendingin, sistem pelumasan, sistem
memenuhi kebutuhan listrik sehari - hari yaitu gas buang, dan sistem menjalankan), dan sistem
PLTA, PLTD, PLTG, dan PLTU yang sebagian kontrol. Dari beberapa komponen tersebut, mesin
besar menggunakan bahan bakar fosil sebagai diesel merupakan salah satu yang paling utama
sumber panas untuk menghasilkan steam yang karena mesin diesel berfungsi sebagai penggerak
bertemperatur dan bertekanan tinggi. Khusus generator yang nantinya generator ini akan
untuk Sulsel sektor tello Makassar , pembangkit berputar dan menghasilkan energi listrik sebagai
listrik yang digunakan untuk memenuhi keluaran akhir dari proses PLTD.
kebutuhan sehari- hari masyarakatnya yaitu Mesin Diesel merupakan salah satu
PLTU, PLTG, dan PLTD. mesin yang menggunakan sistem pembakaran
Jenis dan kapasitas pembangkit listrik dalam dimana sumber tenaganya berasal dari
dapat mempengaruhi besarnya listrik yang pengembangan gas – gas panas bertekanan tinggi
diproduksi baik pada waktu siang maupun hasil pembakaran campuran bahan bakar dan
malam. Faktor yang berpengaruh terhadap udara, yang berlangsung di dalam ruang tertutup
produksi listrik perjenis pembangkit adalah faktor dalam mesin, yang disebut ruang bakar
kapasitas pembebanan baik sebagai beban dasar (Combustion Chamber).
maupun beban puncak, karakteristik Unjuk kerja suatu mesin mempunyai
pembebanannya sendiri termasuk daya mampu, hubungan erat dengan cara pengoperasian dan
dan waktu operasi unit pembangkit listrik. kegunaan dari mesin itu sendiri. Unjuk kerja
Kondisi kelistrikan di sistem SulSel sendiri mesin diindikasikan dengan istilah efisiensi.
74 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 15, Nomor 1, April 2019, hal. 72 - 79

Lima efisiensi mesin yang penting yaitu memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk
efisisensi termal indikatif (indicated thermal laporan penelitian secara lugas, seperti apa
efficiency), Efisiensi Mekanis (mechanical adanya (Arikunto, 2010).
efficiency), Efisiensi termal brake (brake thermal Berdasarkan tujuan, pendekatan yang digunakan
efficiency), Efisiensi volumetrik, dan efisiensi adalah kuantitatif, karena data penelitian yang
relatif atau perbandingan efisiensi.(Pudjanarsa & dihasilkan berupa angka-angka untuk kemudian
Nursuhud, 2008). dianalisis menggunakan statistik (Sugiyono,
Secara umum parameter-parameter yang 2012).
berpengaruh pada unjuk kerja mesin diesel yaitu
Daya, efisiensi thermis, konsumsi bahan bakar 2. Lokasi Penelitian
spesifik, dan tekanan efektif rata – rata dan Penelitian ini dilaksanakan di PT. PLN
tekanan maksimum. Sebagaimana kita ketahui, (Persero) Sektor Tello Makassar, Sulawesi
bahan bakar yang digunakan pada mesin PLTD Selatan. Adapun waktu yang dialokasikan adalah
berpengaruh pada kinerja mesin itu sendiri. selama 2 bulan terhitung dari keluarnya ijin
Untuk jenis bahan bakar yang digunakan pada penelitian.
PLTD Tello yaitu High Speed Diesel (HSD) dan
Marine Fuel Oil (MFO). Dimana HSD 3. Populasi dan Sampel Data
merupakan BBM jenis solar yang diperuntukan Populasi data dalam penelitian ini merujuk
untuk jenis kendaraan bermotor transportasi dan pada penunjukkan jumlah operasi mesin selama
mesin industri, sedangkan MFO yaitu minyak bulan september dan oktober 2015 baik saat
bakar bukan hasil destilasi tetapi hasil dari jenis mesin menggunakan bahan bakar HSD maupun
residu yang berwarna hitam memiliki tingkat saat mesin menggunakan bahan bakar MFO.
kekentalan tinggi biasa juga disebut Heavy Fuel Diketahui bahwa jumlah keseluruhan jam operasi
Oil (HFO). karena sifat kekentalan dari MFO mesin dengan bahan bakar HSD selama dua
maka sebelum penggunaannya harus melalui bulan = 175 (September) + 170 (Oktober) = 345
pemanasan terlebih dahulu, berbeda dengan HSD Jam. Jumlah keseluruhan jam operasi mesin
yang dapat langsung digunakan. MFO juga dengan bahan bakar MFO selama dua bulan =
mengandung polutan yang relatif lebih tinggi 350 (september) + 402 (oktober) = 752 Jam.
disbanding HSD. Karena sifat MFO tersebut Sehingga jumlah jam operasi mesin selama dua
maka diperlukan pengamatan pada beberapa bulan:
parameternya, sehingga kinerja mesin tidak
terganggu. (175 HSD + 350 MFO (September)) + (170 HSD
+ 402 MFO (oktober)) = 1.097 Jam
METODE
1. Jenis dan Data Penelitian Sampel data dalam penelitian ini terbagi dalam
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dua kelompok data yaitu jumlah jam operasi
yang mengkaji secara lugas perbedaan mesin saat menggunakan bahan bakar HSD dan
penggunaan bahan bakar HSD dan MFO saat menggunakan bahan bakar MFO. Metode
terhadap parameter termodinamika pada titik-tik penarikan jumlah sampel digunakan rumus
utama siklus kerja mesin diesel dan kinerja mesin Slovin, sebagai berikut:
diesel tersebut. Dalam kegiatan penelitian,
peneliti memotret apa yang terjadi pada diri objek ( )
atau wilayah yang diteliti, kemudian
Nur Padillah, Analisis Penggunaan Bahan Bakar High Speed Diesel (HSD) dan Marine Fuel ... 75

Dari rumus tersebut diketahui besar ukuran 4. Teknik Pengumpulan Data


sampel untuk bahan bakar HSD yaitu n = 185,23 Teknik pengumpulan data yang digunakan
dibulatkan menjadi 185 jam. dalam penelitian ini yaitu observasi dan
Diketahui jumlah jam operasi mesin dengan dokumentasi. Observasi dilakukan di lokasi
bahan bakar HSD selama dua bulan adalah 345 penelitian untuk keperluan studi pendahuluan
Jam yang terdiri dari 175 jam pada bulan dengan melihat dan mengamati secara acak dan
september dan 170 jam pada bulan oktober. langsung keadaan instansi lokasi penelitian.
Maka jumlah sampel data yang diambil pada tiap Teknik pengumpulan data penelitian dengan
bulan ditentukan dengan teknik proportionate menggunakan dokumentasi adalah teknik
stratified random sampling, sebagai berikut: pengumpulan data berdasarkan sumber tulisan
- Pada Bulan September: atau tertulis dimana pada metode pelaksanaannya
dapat digunakan untuk memuat kategori data
yang akan dicari (Arikunto, 2010:201). Pada
penelitian ini metode dokumentasi digunakan
untuk memperoleh data sekunder berupa: (1)
- Pada Bulan Oktober spesifikasi mesin, (2) jam operasi mesin saat
menggunakan bahan bakar HSD dan saat
menggunakan bahan bakar MFO selama bulan
September dan Oktober.
5. Teknik Analisis Data
ntuk bahan bakar MFO metode yang digunakan
Setelah data sekunder dikumpulkan, maka
sama dengan metode yang digunakan pada bahan
berdasarkan tujuan penelitian akan dilakukan
bakar HSD. Sehingga diketahui besar ukuran
beberapa teknik analisis data. pertama
sampel untuk bahan bakar MFO yaitu n = 261,11
memasukkan beberapa persamaan ke dalam
dibulatkan menjadi 261 jam.
analisis parameter termodinamika pada titik-titik
Diketahui jumlah jam operasi mesin
utama siklus kerja mesin diesel. Pada tahap ini,
dengan bahan bakar MFO selama dua bulan
yang ingin diketahui adalah beberapa keadaan
adalah 752 Jam yang terdiri dari 350 jam pada
pada siklus kerja antara lain: (1) keadaan pada
bulan september dan 402 jam pada bulan oktober.
langkah hisap terdiri dari tekanan akhir langkah
Maka jumlah sampel data yang diambil pada tiap
hisap (Pa) dan temperatur akhir langkah hisap
bulan ditentukan berdasarkan teknik
(Ta), (2) keadaan pada langkah kompresi terdiri
proportionate stratified random sampling,
dari tekanan akhir langkah kompresi (Pc) dan
sebagai berikut:
temperatur akhir langkah kompresi (Tc), (3)
Pada Bulan September:
tekanan akhir langkah pembakaran (Pz) dan
temperatur akhir langkah pembakaran (Tz) dan
(4) tekanan akhir langkah ekspansi (Pb) dan
temperatur akhir langkah ekspansi (Tb). Kedua
memasukkan beberapa persamaan ke dalam
- Pada Bulan Oktober:
analisis kinerja mesin diesel, Pada tahap ini, yang
ingin diketahui adalah pencapaian kinerja mesin
yang diukur dari : (a) daya indikator (Ni), (b)
daya efektif (Ne), (c) Pemakaian bahan bakar
spesifik indikator (SFC), (d) Pemakaian bahan
76 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 15, Nomor 1, April 2019, hal. 72 - 79

bakar spesifik efektif (BSFC), (e) efisiensi dicapai, meliputi: 1) tekanan akhir langkah hisap
thermal (ηth), dan (f) Efisiensi Volumetrik (ηv) (Pa), 2) temperatur akhir langkah hisap (Ta), 3)
tekanan akhir langkah kompresi (Pc), 4)
temperatur akhir langkah kompresi (Tc), 5)
tekanan akhir langkah pembakaran (Pz), 6)
temperatur akhir langkah pembakaran (Tz), 7)
tekanan akhir langkah ekspansi (Pb) dan 8)
HASIL DAN PEMBAHASAN temperatur akhir langkah ekspansi (Tz). Tabel 2.
1. Spesifikasi Mesin menunjukkan perbedaan pencapaian tekanan dan
Tabel 1. Spesifikasi Mesin temperatur saat mesin menggunakan bahan bakar
Spesifikasi Keterangan HSD dan MFO berdasarkan niali mean.
Tipe Mistubishi-Man 18
V52/55A Tabel 2. Perbandingan tekanan dan temperatur
Pabrik Pembuat Mitsubishi Heavy mesin pada penggunaan bahan bakar
Industries LTD Japan HSD dan MFO
Siklus Langkah 4 (4 Cyclus) Parameter HSD MFO
Diameter Torak 520 mm Tekanan akhir
1.05 kg/cm2 1.10 kg/cm2
Panjang Langkah 550 mm langkah hisap (Pa)
Perbandingan 11,5 Temperatur akhir
381.82 K 380.75 K
Kompresi langkah hisap (Ta)
Jumlah silinder 18 Tekanan akhir
29.18 30.52
langkah kompresi
Putaran 428 rpm kg/cm2 kg/cm2
(Pc)
Temperatur akhir
Dengan menggunakan persamaan berikut : langkah kompresi 919.84 K 917.26 K
(Tc)
Tekanan akhir
52.52 54.94
( ) langkah
kg/cm2 kg/cm2
pembakaran (Pz)
Temperatur akhir
Diperoleh nilai kapasitas tiap silinder adalah langkah 1668.26 K 1704.66 K
116745,2 cc atau 116,745 liter. Mesin pembakaran (Tz)
memiliki 18 silinder sehingga total kapasitas Tekanan akhir
langkah ekspansi 2.16 kg/cm2 2.26 kg/cm2
satu unit mesin adalah 2101413,6 cc atau (Pb)
2101,41 liter. Temperatur akhir
langkah 881.57 K 901.18 K
2. Perbandingan Penggunaan Bahan Bakar HSD pembakaran (Tb)
dan MFO Terhadap Parameter
Termodinamika Pada Titik-Titik Utama Perolehan nilai-nilai yang ditunjukkan pada tabel
Siklus Kerja Mesin Diesel 2, dapat dilihat perbedaan yang cukup signifikan
adalah ketika berada pada titik berlangsungnya
Berdasarkan hasil analisis keadaan pada pembakaran hingga akhir ekspansi. Hal ini
tititik-titik utama siklus kerja mesin diesel saat diisyaratkan pada perbedaan kandungan nilai
menggunakan bahan bakar HSD dan MFO dapat pembakaran nilai kalor (Qb) pada kedua jenis
dilihat perbedaan tekanan maupun suhu yang bahan bakar.
Nur Padillah, Analisis Penggunaan Bahan Bakar High Speed Diesel (HSD) dan Marine Fuel ... 77

saat menggunakan bahan bakar MFO terbukti


3. Perbandingan Kinerja Mesin Diesel dengan lebih tinggi dibandingkan saat menggunakan
Penggunaan Bahan Bakar HSD dan MFO bahan bakar HSD. Terlihat pula bahwa
penggunaan bahan bakar lebih besar saat mesin
Berdasarkan hasil analisis kinerja mesin beroperasi dengan menggunakan bahan bakar
diesel baik saat menggunakan bahan bakar HSD HSD dibandingkan saat menggunakan bahan
maupun saat menggunakan bahan bakar MFO bakar MFO. Terkait dengan tingkat efesiensi
dapat dilihat perbedaan nilai pada parameter- terbukti bahwa pemanfaatan panas dari sistem
parameter kinerja mesin diesel tersebut. engine, penggunaan bahan bakar MFO lebih
Perbedaan yang dimaksud meliputi: 1) daya besar dibandingkat dengan penggunaan bahan
indikator (Ni), 2) daya efektif (Ne), 3) efesiensi bakar HSD.
termal (ηth), 4) efesiensi volumerik (ηv), 5) Dengan demikian, performa mesin saat
penggunaan bahan bakar spesifik indikator (sfc) menggunakan bahan bakar MFO lebih baik
dan 6) penggunaan bahan bakar spesifik efektif daripada saat menggunakan bahan bakar HSD.
(bsfc). Tabel 3, menunjukkan perbedaan Oleh karena itu, penggunaan bahan bakar MFO
pencapaian kinerja mesin diesel saat dalam pengoperasian mesin diesel, khususnya
menggunakan bahan bakar HSD dan MFO mesin yang digunakan pada PLN sektor tello
berdasarkan nilai mean. Makassar perlu mendapat perhatian lebih, guna
memaksimalkan kinerja mesin.
Tabel 3. Perbandingan Kinerja Mesin Diesel
dengan Penggunaan Bahan Bakar HSD 4. Perbedaan Penggunaan Bahan Bakar HSD
dan MFO dan MFO terhadap Parameter Titik – Titik
Parameter HSD MFO Utama Siklus Kerja dan Performa Mesin
Diesel
Daya indikator 3078,079 3244,7064
(Ni) PS PS
Telah dianalisis pada parameter titik-titik
Daya efektif 2616,367 2758,0004
(Ne) PS PS utama siklus kerja mesin diesel yang terdiri dari
Efesiensi termal analisis keadaan tekanan dan suhu saat
31,42% 44,58%
(ηth) menggunakan bahan bakar HSD dan MFO.
Demikian halnya performa mesin terdiri dari
Efesiensi
75,82% 57,40%
volumerik (ηv) beberapa anasilis yaitu analisis daya, efesiensi
dan penggunaan bahan bakar saat beroperasi
Penggunaan
bahan bakar 0,4221 0,3075 dengan bahan bakar HSD dan MFO. Selanjutnya
spesifik kg/HP-Jam kg/HP-Jam dapat dilihat pada tabel 4, perbedaan penggunaan
indikator (sfc) bahan bakar HSD dan MFO terhadap parameter
Penggunaan titik – titik utama siklus kerja dan performa
bahan bakar 0,4966 0,3618
mesin diesel seperti terlihat pada tabel berikut:
spesifik efektif kg/HP-Jam kg/HP-Jam
(bsfc)

Perolehan data yang disajikan pada tabel 3,


menunjukkan perbedaan kinerja mesin diesel
pada tingkat daya, efisiensi dan penggunaan
bahan bakar. Daya mesin yang dihasilkan mesin
78 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 15, Nomor 1, April 2019, hal. 72 - 79

Tabel 4. perbedaan penggunaan bahan bakar HSD dan MFO terhadap parameter titik – titik utama
siklus kerja dan performa mesin diesel Daya Efektif (Ne), Bahan Bakar Spesifik (bsfc),
Efesiensi Termal (ηth) dan Efesiensi Volumetrik (ηv).
Jenis Bahan Bakar
Parameter Pengukuran
HSD MFO
Titik Utama Siklus Kerja Mesin Diesel
Keadaan Tekanan akhir langkah hisap (Pa) 1,05 1,10
Tekanan Tekanan akhir langkah kompresi (Pc) 29,18 30,52
Siklus Tekanan akhir langkah pembakaran (Pz) 52,52 54,94
Kerja
Tekanan akhir langkah ekspansi (Pb) 2,16 2,26
(kg/cm2)
Keadaan Temperatur akhir langkah hisap (Ta) 381,82 380,75
Suhu Temperatur akhir langkah kompresi (Tc) 919,84 917,26
Siklus Temperatur akhir langkah pembakaran (Tz) 1668,26 1704,66
Kerja
Temperatur akhir langkah pembakaran (Tb) 881,57 901,18
(oK)
Performa Mesin Diesel
Daya Daya indikator (Ni) 3078,079 3244,7064
Mesin (PS) Daya efektif (Ne) 2616,367 2758,0004
Efesiensi Efesiensi termal (ηth) 31,42 44,58
Mesin (%) Efesiensi volumerik (ηv) 75,82 57,40
Penggunaan Penggunaan bahan bakar spesifik indikator (sfc) 0,4221 0,3075
Bahan
Bakar
Penggunaan bahan bakar spesifik efektif (bsfc) 0,4966 0,3618
(kg/HP-
Jam)
demikian penurunan atau peningkatan suhu
SIMPULAN atau tekanan pada satu titik berpengaruh pada
Berdasarkan hasil penelitian dan titik lainnya
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 2. Hasil analisis data berdasarkan kajian
1. Hasil analisis data berdasarkan kajian parameter kinerja mesin diesel selama
parameter termodinamika keadaan mesin menggunakan bahan bakar jenis HSD
diesel pada titik-titik utama siklus kerja maupun MFO menunjukkan bahwa jenis
mesin diesel selama menggunakan bahan bahan bakar yang digunakan mempengaruhi
bakar jenis HSD maupun MFO menunjukkan besarnya Daya Indikator (Ni), Daya Efektif
bahwa setiap peningkatan 1 K dan atau 1 (Ne), Bahan Bakar Spesifik (bsfc), Efesiensi
kg/cm2 tekanan pada tiap satu titik utama Termal (ηth) dan Efesiensi Volumetrik (ηv).
siklus akan diikuti dengan peningkatan pada Perbedaan penggunaan bahan bakar (HSD
titik lainnya. Demikian sebaliknta, penurunan dan MFO) merujuk pada bagaimana performa
1 K suhu dan atau 1 kg/cm2 tekanan pada tiap efektif yang dihasilkan. Hasil analisis
satu titik utama siklus akan diikuti dengan menunjukkan bahwa: (1) daya efektif mesin saat
penurunan pada titik lainnya. Dengan menggunakan bahan bakar MFO lebih tinggi
Nur Padillah, Analisis Penggunaan Bahan Bakar High Speed Diesel (HSD) dan Marine Fuel ... 79

dibandingkan dengan saat menggunakan bahan dibandingkan dengan saat menggunakan bahan
bakar MFO. Peningkatan daya yang dimaksud bakar MFO. Efesiensi volumetrik saat
adalah meningkatnya daya sebesar 141,637 PS menggunakan bahan bakar HSD meningkat
pada saat mesin menggunakan bahan bakar 18,42% dibandingkan saat menggunakan bahan
MFO; (2) efesiensi termal efektif saat bakar MFO; (4) penggunaan bahan bakar spesifik
menggunakan bahan bakar MFO lebih besar efektif saat menggunakan bahan bakar HSD lebih
dibandingkan dengan saat menggunakan bahan besar dibandingkan saat menggunakan bahan
bakar HSD. Efesiensi termal saat menggunakan bakar MFO. Penggunaan bahan bakar efektif saat
bahan bakar MFO meningkat 13,16% dari menggunakan bahan bakar HSD meningkat
efesiensi termal mesin dengan penggunaan bahan sebesar 0,1348 kg/HP-Jam dibanding saat
bakar HSD; (3) efesiensi volumetrik mesin saat menggunakan bahan bakar MFO.
menggunakan bahan bakar HSD lebih besar

DAFTAR RUJUKAN Fieldianto, R. (2010). Pengaruh Kualitas HFO


American Standard Test Material (ASTM). (n.d.). Terhadap Kinerja Mesin. Banjarmasin: PT.
from American Standard Test Material PLN (Persero) PLTD Trisakti Sektor
(ASTM): http://www.astm.org (diakses Barito.
pada 14 januari 2016) Manual Book Mitsubishi MAN type 18V52/55A.
Anfarozi, K. F. (2013). Analisa Variasi (1984). Makassar: PT. PLN Sektor Tello
Hambatan dan Tegangan Listrik Pada Petrovsky, N. (1976). Marine Internal
Koil Terhadap Unjuk Kerja Motor Bensin Combustion engines. Moscow: Mir
4 Langkah. Jember: Jurusan Teknik Mesin Publisher
Fakultas Teknik Universitas Jember. PT. Pelita Abadi (n.d.). Solar (HSD - High Speed
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Suatu Diesel): http//www.bunkerindonesia.com
Pedekatan Praktik. Jakarta. PT Rineka (diakses pada anggal 14 januari 2016)
Cipta Pudjanarsa, A., & Nursuhud, D. (2008). Mesin
Arismunandar, W. (1988). Penggarak Mula Konversi Energi. Yogyakarta: ANDI
Motor Bakar Torak. Bandung: ITB Yogyakarta.
Bandung. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai