BAB I
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 2
5. TAHAPAN PELELANGAN
5.1. UNDANGAN PELELANGAN
Pejabat Pelaksana Pengadaan mengundang seluruh anggota DPT dalam rangka pelelangan melalui e-
procurement, email dan telepon masing-masing anggota DPT.
Pengumuman/Undangan Pelelangan memuat;
- Nama paket pekerjaan
- Lingkup pekerjaan
- Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
- Sumber dana
- Persyaratan peserta lelang
- Tempat pelaksanaan pengadaan
- Jadwal pelaksanaan pengadaan
- Tata cara pendaftaran dan pengambilan dokumen pengadaan
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 3
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 4
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 5
KEPADA,
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN KALBAGTIM
PEJABAT PELAKSANA PENGADAAN
JL. MT. HARYONO NO. 384 BALIKPAPAN, 76114 – KALIMANTAN TIMUR
13) Harga penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf. Penawaran harga dilampiri
dengan rincian analisis biaya, dan syarat lainnya.
14) Dalam hal Dokumen Penawaran (hard copy) diterima melalui pos atau jasa pengiriman, Pejabat
Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa memberi catatan tanggal dan jam penerimaan pada sampul
luarnya.
15) Dokumen Penawaran yang diterima setelah batas akhir pemasukan, tidak diikutsertakan dan
diberitahukan kepada Calon PenyediaBarang/Jasa untuk diambil kembali.
Data yang disampaikan calon penyedia barang/jasa dalam bentuk soft copy harus sama dengan
dokumen asli (hard copy) ;
Calon Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan data dalam bentuk soft copy dengan format dan
susunan yang sama dengan dokumen asli (hard copy) ;
Dalam menyusun dokumen soft copy harus disesuaikan dengan Petunjuk Pengisian Kelengkapan
Penawaran, Pejabat Pelaksana Pengadaan tidak bertanggung jawab dan Peserta tidak berhak menuntut
dalam bentuk apapun jika terdapat ketidaksesuaian penyusunan yang mengakibatkan data yang
diperlukan Pejabat Pelaksana Pengadaan tidak ditemukan pada dokumen asli (soft copy maupun hard
copy) dan menyebabkan peserta tersebut TIDAK MEMENUHI atau GUGUR;
Dokumen Penawaran Administrasi dan teknik yang harus disampaikan oleh Calon Penyedia
Barang/Jasa adalah sebagai berikut :
1) Data Administrasi
Data administrasi yang harus disampaikan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa adalah;
1. Surat Penawaran Administrasi, teknik, dan harga
2. Surat Pernyataan kebenaran dokumen penawaran
3. Surat pernyataan minat mengikuti pengadaan
4. Pakta Integritas
5. Surat Pernyataan Tidak Menuntut dalam bentuk apapun termasuk Ganti Rugi
6. Surat Pernyataan Tunduk terhadap Hasil Pengadaan
7. Surat Pernyataan Bersedia diadakan Verifikasi/Due Diligence
8. Surat Jaminan Kualitas
9. Surat Pernyataan tidak sedang terkena sanksi Daftar Hitam/black list dari PLN atau
Instansi lain
10. Surat Komitmen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
11. Surat Jaminan Penawaran (asli dan copy)
12. Surat Pernyataan Kandungan Lokal
13. Surat Pernyataan bersedia memberikan garansi untuk seluruh material utama (OPGW,
GSW, insulator, dan fitting accessories) yang disuplai
14. Surat Kuasa (bila diperlukan)
Hal ini hanya dilampirkan apabila yang menandatangani surat penawaran beserta
segala lampirannya bukan pimpinan Perusahaan tetapi dikuasakan kepada orang lain,
dengan ketentuan bahwa kuasa penandatanganan termaksud harus memenuhi
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 6
ketentuan yakni kuasa Pimpinan Perusahaan hanya dapat diberikan kepada Pengurus
Perusahaan atau yang terdaftar dalam akte perusahaan atau pejabat perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik atau pejabat
yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili perusahaan yang
bekerjasama
15. Data umum perusahaan.
16. Akta Pendirian Perusahaan & Anggaran Dasar termasuk perubahan– perubahannya.
17. Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (SBUJPTL) dari Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan atau Lembaga
yang telah terakreditasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat
Jenderal Ketenagalistrikan yang masih berlaku, dengan klasifikasi:
- Kualifikasi Usaha : Jasa Pembangunan dan Pemasangan
- Bidang : Transmisi Tenaga Listrik
- Subbidang : Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Tegangan Tinggi
dan/atau Tegangan Ekstra Tinggi
- Kualifikasi : Minimal Menengah
18. Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL) dari Pemerintah yang masih berlaku,
dengan klasifikasi sesuai poin c.
19. Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK) dari Instansi berwenang yang masih
berlaku, dengan klasifikasi:
- Kualifikasi Usaha : Jasa Pelaksana Konstruksi
- Bidang : Instansi Mekanikal dan Elektrikal
- Subbidang : Jasa Pelaksana Instalasi Jaringan Transmisi Tenaga Listrik
Tegangan Tinggi atau Tegangan Ekstra Tinggi (EL 004)
- Kualifikasi : Minimal Menengah
20. Ijin Usaha Badan Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dari Pemerintah yang masih berlaku,
dengan klasifikasi sesuai poin e.
21. Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 atau setara) yang masih berlaku yang
dikeluarkan oleh instansi/badan yang berwenang.
22. Sertifikat Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3/OHSAS/ISO 18001
atau setara) yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh instansi/badan yang
berwenang.
23. Surat Keterangan Domisili/sejenis dari instansi berwenang yang masih berlaku.
24. NIB (Nomor Induk Berusaha) atau bagi Calon Penyedia Barang/Jasa yang belum
memiliki NIB, maka harus menyampaikan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat
izin usaha perdagangan (SIUP) dari instansi berwenang yang masih berlaku.
25. Susunan Pemegang Saham.
26. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris.
27. NPWP
28. PKP dan SKT
29. Bukti terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) tahun terakhir dan Surat Setoran
Pajak (SSP) PPh Pasal 29 atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sekurang-kurangnya 3
(tiga) bulan terakhir yaitu bulan Februari, Maret, dan April 2019.
30. Laporan keuangan terakhir, yaitu minimal tahun 2018 yang telah diaudit oleh Akuntan
Publik.
31. Mempunyai fasilitas CREDIT LINE yang ditujukkan untuk paket pekerjaan ini pada Bank
Umum minimal 30% dari nilai paket (format terlampir); atau
Mempunyai fasilitas jaminan pembiayaan yang ditujukan untuk paket pekerjaan ini
minimal 30% dari nilai paket; atau
Mempunyai modal kerja minimal 15% dari nilai paket dalam bentuk saldo akhir bulan
pada rekening Koran selama 3 bulan terakhir berturut-turut sebelum tanggal
pemasukan penawaran.
32. Test dan Laboratorium
Informasi tentang jenis test yang akan dilaksanakan dan laboratorium pihak ke III yang
akan digunakan sebagai lokasi pengetesan
33. Surat dukungan dari Konsultan/Lembaga Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki
pengalaman di bidang atau subbidang pekerjaan Pelaksana Survey Pemetaan Bidang
Tanah & Koridor Row, Inventarisasi Tanah & RoW, serta Pendampingan Proses
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 7
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 8
Dalam hal Penyedia Barang/Jasa tidak memenuhi satu atau lebih ketentuan tersebut di
atas, maka akan dilakukan klarifikasi dan jika dalam jangka waktu yang ditentukan Penyedia
Barang/Jasa tidak mampu memenuhi, maka dianggap TIDAK MEMENUHI.
Jaminan penawaran milik Penyedia Barang/Jasa tersebut segera dikembalikan apabila yang
bersangkutan tidak menjadi pemenang pelelangan ataupun dapat diambil langsung setelah
penetapan penyedia barang/jasa atau jika pelelangan dinyatakan gagal.
Jaminan penawaran akan dicairkan dan menjadi milik PT PLN (Persero) apabila :
- Peserta pelelangan yang dinyatakan LULUS Tahap Administrasi & Teknik TIDAK
memasukkan Dokumen Penawaran Harga;
- Peserta pelelangan mengundurkan diri setelah ditunjuk dan diumumkan sebagai
pemenang.
2) Data Teknis
Data Teknis yang harus disampaikan adalah sebagai berikut :
a. Pengalaman Perusahaan
Menyampaikan seluruh Kontrak Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara Tegangan
Tinggi atau Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi/Bidang
sejenis/Sub Bidang sejenis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dilengkapi dengan
Mencantumkan copy Surat perjanjian/kontrak/Surat Perintah Kerja dari pengguna
barang jasa/pemberi tugas. Adapun dokumen pendukung yang disampaikan adalah
sebagai berikut:
- Copy Berita acara serah terima I/II atau sejenis
- Copy Amandemen kerja tambah kurang terakhir.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 9
b. Data Teknik
1. Spesifikasi Teknik
Spesifikasi teknik yang harus disampaikan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa
dengan lingkup Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
Dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) adalah;
Spesifikasi teknik ini tentang alat/material yang akan digunakan/disuplai, meliputi;
- Harus memenuhi spesifikasi yang ditentukan dalam format Technical Particular
& Guarantee (TP&G). Jika ada data yang tidak tepat sama dengan yang
diperlukan atau di luar batas toleransi, Pejabat Pelaksana Pengadaan
berwenang menentukan Memenuhi atau Tidak Memenuhi setelah dilakukan
tahapan klarifikasi.
- Dokumen TP&G dilampirkan dalam bentuk hardcopy dan softcopy, serta
softcopy harus dalam format Ms. Excel. Jika tidak dilampirkan dalam bentuk
Ms. Excel, Pejabat Pelaksana Pengadaan berwenang menentukan Memenuhi
atau Tidak Memenuhi setelah dilakukan tahapan klarifikasi
- Menyampaikan surat dukungan pabrikan dalam negeri dan/atau luar negeri
yang telah memiliki sertifikat ISO 9001 atau setara (dikeluarkan oleh Lembaga
Berwenang) yang akan mensuplai peralatan utama (jika perusahaan penawar
bukan pabrikan)
- Tahun Pembuatan ≥ 2019 (untuk material OPGW, GSW, Insulator, dan fitting
accesories tahun produksi dicantumkan dalam format TPG)
- Melampirkan type test/routine test dan Supply Record untuk material utama
(OPGW, GSW, Insulator, dan fitting accessories) yang disuplai.
- Surat Pernyataan Garansi dari pabrikan yang ditujukan kepada PT.PLN
(Persero) dan Surat Pernyataan Kesanggupan supply material sesuai batas
waktu kontrak dari pabrikan, dengan ketentuan;
1 (satu) tahun setelah operasi atau 18 (delapan belas) bulan setelah serah
terima tahap I, mana yang tercapai lebih dahulu.
Memuat nama dan alamat pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa,
dan pihak penjamin serta durasi pabrikasi hingga material on site yang
menjamin penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jangka waktu pekerjaan.
yang ditetapkan dalam Dokumen RKS.
Yang dimaksud Peralatan utama adalah OPGW, GSW, Insulator, fitting dan
accessories.
Jika dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat sesuatu hal diluar kendali kedua belah
pihak, maka penyedia barang/jasa dapat mengusulkan perubahan merk OPGW,
GSW, Insulator, fitting dan accessories dengan catatan alasan dapat diterima dan
spek teknik sesuai dengan yang dipersyaratkan.
2. Peralatan
Peralatan yang harus disampaikan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa dengan
lingkup Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Dan
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
Daftar peralatan kerja minimum yang harus disediakan adalah;
Peralatan Pekerjaan Sipil
- Concrete Mixer min. 200 Liter
- Peralatan Borepile
- Vibrator Beton
- Electric Pump For Water and Mud
- Stamper
- Theodolite
Peralatan Pekerjaan Erection Tower
- Ginpole/Block for tower erection
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 10
b. Site Manager
Dengan kualifikasi minimal sebagai berikut;
- S1 jurusan teknik elektro/mesin/sipil dengan pengalaman 2 proyek
SUTT/SUTET; atau
- D3 jurusan teknik elektro/mesin/sipil dengan pengalaman 3 proyek
SUTT/SUTET; atau
- SLTA dengan pengalaman 4 proyek SUTT/SUTET.
Jumlah 1 (satu) orang.
c. Ahli K3
Dengan kualifikasi memiliki Sertifikat Ahli K3 Umum/Listrik/Konstruksi yang
masih berlaku.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 11
pemerintah atau swasta dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (bagi pekerjaan yang
telah selesai ataupun yang sedang berjalan). Penilaian kinerja ini diatur dalam
Keputusan Direksi PLN No 271.K/DIR/2013.
Terdapat 3 kriteria Hasil penilaian kinerja, yaitu;
1) Baik rentang nilai 900 – 1.000
2) Cukup rentang nilai 600 – 899
3) Buruk rentang nilai 0 – 599
Persyaratan minimal memenuhi untuk penilaian kinerja adalah Kriteria CUKUP
(mininal 600).
3) Penawaran Harga
a. Menyampaikan Rencana Anggaran Biaya (RAB), dengan ketentuan;
- Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai format terlampir dalam bentuk hard copy
dan soft copy file excel.
- Menyampaiakan data perhitungan / analisa harga satuan pekerjaan.
- Menyampaikan Harga dasar satuan Upah, Peralatan dan Bahan.
- Penawaran harga yang diajukan sudah termasuk PPN dan memperhitungkan
besarnya keuntungan, resiko, overhead, pajak - pajak yang berlaku (PPN, pajak
barang impor, dll), bea masuk dan biaya pabean.
Penyedia Barang/Jasa harus memasukkan harga bagi masing-masing item/jenis
pekerjaan yang ditentukan dalam Bill of Quantity (BoQ) dari Rencana Anggaran Biaya
sebagaimana yang terlampir pada Dokumen RKS ini. Item/jenis pekerjaan yang tidak
diberi harga satuan akan dianggap sudah termasuk dalam item yang lain dan tetap
harus dikerjakan.
Harga-harga yang diajukan oleh Penyedia Barang/Jasa dalam Lampiran tersebut
meliputi semua pekerjaan yang harus dilakukan dan tidak hanya terbatas pada
pengadaan akomodasi, angkutan peralatan konstruksi, tenaga kerja, bahan,
pengangkutan barang ke dari serta didalam Lapangan Proyek saja. Harga-harga yang
diajukan harus sedemikian rupa sehingga meliputi semua harga dan biaya tambahan
langsung, tak langsung yang biasanya dikeluarkan oleh penyedia barang/jasa dalam
pelaksanaan pekerjaan borongannya.
b. Menyampaikan form TKDN, dengan ketentuanTKDN sesuai format terlampir dalam
bentuk hard copy dan soft copy file excel beserta Sertifikat/Tanda sah capaian
TKDN/Hasil Self Assesment seluruh Pabrikan Material Utama (untuk material utama
yang disupply). Apabila Sertifikat/Tanda sah capaian TKDN sudah tidak berlaku, maka
Calon Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan Surat Pernyataan dari Pabrikan
bahwa Produk yang dihasilkan masih sesuai dengan Sertifikat/Tanda sah capaian TKDN
sudah tidak berlaku.
c. Surat pernyataan kebenaran form TKDN
d. Surat Kuasa (bila diperlukan)
Hal ini hanya dilampirkan apabila yang menandatangani surat penawaran beserta
segala lampirannya bukan pimpinan Perusahaan tetapi dikuasakan kepada orang lain,
dengan ketentuan bahwa kuasa penandatanganan termaksud harus memenuhi
ketentuan yakni kuasa Pimpinan Perusahaan hanya dapat diberikan kepada Pengurus
Perusahaan atau yang terdaftar dalam akte perusahaan atau pejabat perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik atau pejabat
yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili perusahaan yang
bekerjasama.
Surat Kuasa harus;
- Sesuai dengan format terlampir.
- Bermaterai Rp 6.000,-, bertanggal dan dicap dengan cap perusahaan.
- Ditanda tangani oleh Pemimpin/direktur utama atau penerima kuasa dari
pemimpin/direktur utama yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat kantor pusat atau
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 12
pejabat yang menurut perjanjian kerja sama adalah yang berhak mewakili
kemitraan dari perusahaan utama.
5.5. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
Pada akhir batas waktu penyampaian dokumen penawaran, Pejabat Pelaksana Pengadaan membuka
rapat pembukaan dokumen penawaran, menyatakan dihadapan peserta pelelangan bahwa saat
pemasukan dokumen penawaran telah ditutup sesuai waktunya, menolak dokumen penawaran yang
terlambat dan/atau tambahan dokumen penawaran, kemudian membuka dokumen penawaran yang
masuk.
1) Pembukaan Dokumen Penawaran Administrasi, Teknik, dan Harga
Pembukaan Dokumen Penawaran dilaksanakan sebagai berikut :
a. Jadwal Pembukaan Dokumen Penawaran:
Hari/tanggal : (Sesuai Undangan Terlampir)
Jam : (Sesuai Undangan Terlampir)
Tempat : Kantor PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalbagtim
Jl. MT Haryono No 384 Balikpapan KALTIM
b. Pejabat Pelaksana Pengadaan membuka Dokumen Penawaran.
c. Pelaksana Pengadaan meneliti isi kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran.
d. Pembukaan dokumen penawaran dilakukan di hadapan Calon Penyedia Barang/Jasa yang
hadir serta disaksikan minimal 2 (dua) orang saksi dari wakil Calon Penyedia Barang/Jasa,
untuk selanjutnya dibacakan serta dicatat dan dijadikan lampiran Berita Acara Pembukaan
Penawaran.
e. Dalam hal saksi dari wakil Calon Penyedia Barang/Jasa tidak ada, Pejabat Pelaksana Pengadaan
dapat menunjuk saksi diluar dari Pejabat Pelaksana Pengadaan.
f. Membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP), yang berisikan hal – hal dan data pokok
yang penting termasuk informasi yang diperoleh pada saat pembukaan penawaran.
g. Menandatangani BAPP bersama 2 (dua) orang saksi dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang
hadir.
h. Perubahan penawaran dapat dilakukan sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran.
i. Penarikan penawaran tidak dapat dilakukan setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran,
apabila dilakukan maka JaminanPenawaran (bila ada) dicairkan dan menjadi milik PLN.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 13
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 14
Besarnya nilai TKDN didasarkan dari pernyataan peserta pengadaan barang/jasa pada
Formulir Perhitungan TKDN.Sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia
Nomor : 52/M-IND/PER/3/2012 beserta perubahannya, tanggal 21 Maret 2012 bahwa
besaran nilai TKDN gabungan barang dan jasa untuk penyaluran tenaga listrik, pekerjaan
Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV, minimum 76,17 % (Tujuh Puluh
Enam Koma Tujuh Belas Persen). Bagi peserta lelang dengan Nilai Capaian TKDN kurang
dari 76,17 % (Tujuh Puluh Enam Koma Tujuh Belas Persen) dinyatakan tidak memenuhi.
Jika penawaran TKDN terlalu tinggi dibandingkan dengan perkiraan Pejabat Pelaksana
Pengadaan, maka Pejabat Pelaksana Pengadaan dapat meminta klarifikasi dari peserta
pengadaan barang/jasa. Atas permintaan klarifikasi, peserta pengadaan barang/jasa harus
dapat membuktikan kebenaran pernyataan besarnya TKDN dan menyertakan formulir-
formulir isian capaian TKDN serta dilampiri dengan keterangan dan/atau dokumen
penunjang yang sah sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia
Nomor : 16/M-IND/PER/2/2011 dan beserta petunjuk pelaksanaannya tentang Pedoman
Penggunaan Produk Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
Apabila penyedia barang/jasa tidak menyampaikan daftar komponen kandungan lokal atau
menyampaikan tidak sesuai format yang disyaratkan dan tidak disertai perinciannya, maka
terhadap material-material yang ditawarkan dianggap 100% material impor.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 15
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 16
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 17
Apabila terbukti terjadi KKN antara pejabat yang berwenang, anggota Pejabat Pelaksana Pengadaan
dengan peserta lelang tertentu yang merugikan peserta lainnya, maka diambil tindakan dengan
memberhentikan pejabat/anggota Pejabat Pelaksana Pengadaan dari jabatannya dan menggugurkan
penawaran peserta yang terlibat KKN tersebut, kemudian pejabat yang berwenang mengganti Pejabat
Pelaksana Pengadaan dengan pejabat lain untuk melakukan evaluasi ulang;
Peserta lelang yang terlibat KKN dan rekayasa sebagaimana tersebut diatas dikenakan sanksi berupa
dimasukan dalam Daftar Hitam (Black List).
Apabila pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam dokumen lelang,
maka dilakukan pelelangan ulang dimulai dari pengumuman kembali oleh Pejabat Pelaksana
Pengadaan yang baru.
Apabila peserta lelang yang menyanggah tidak dapat menerima jawaban atas sanggahan dari Pengguna
Barang/Jasa, maka peserta lelang tersebut dapat mengajukan sanggahan banding kepada Pengguna
Barang/ Jasa dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya jawaban Sanggah. Pengguna Barang/
Jasa wajib menyampaikan jawaban atas Sanggah Banding tersebut selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kerja dari tanggal diterimanya Sanggah Banding.
Apabila ternyata sanggahan atau protes yang diajukan tidak sesuai dengan ketentuan di atas serta tidak
diserta bukti bukti dan/ atau materi sanggahan tidak dapat dibuktikan kebenarannya oleh penyanggah,
maka penyanggah/pemrotes dapat dikenakan sanksi berupa usulan DAFTAR HITAM (BLACK LIST).
5.14. SANGGAH BANDING (APABILA ADA)
Dalam hal sanggahan ditolak oleh Pejabat PelaksanaPengadaan, maka calon Penyedia Barang/Jasa
dapatmengajukan sanggah banding kepada PenggunaBarang/Jasa melalui portal e-proc disertai bukti-
bukti terjadinya penyimpangan terhadap ketentuan-ketentuan pengadaan.
Sanggah Banding diajukan kepada Pengguna Barang/Jasadalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
kerja sejakditerimanya jawaban sanggah.
5.15. JAWABAN SANGGAH BANDING (APABILA ADA)
Pengguna Barang/Jasa wajib menyampaikan jawaban atas sanggah banding tersebut melalui portal e-
proc selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggah banding.
Jawaban sanggah banding dari Pengguna Barang/Jasabersifat final dan mengikat.
5.16. PENUNJUKAN PEMENANG
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan mengeluarkan Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkanmelalui portal e-proc,
dengan ketentuan:
a. Tidak ada sanggahan dari peserta lelang; atau
b. Sanggahan yang diterima pejabat yang berwenang dalam masa sanggah ternyata tidak benar;
c. Sanggah banding yang diterima Pengguna Barang/Jasa dalam masa sanggah banding ternyata
tidak benar;
d. Sanggahan yang diterima melewati waktu masa sanggah; atau
e. Sanggah banding diterima melewati waktu masa sanggah banding.
Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa wajib menerima keputusan
tersebut. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku maka
pengunduran diri tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan alasan yang dapat diterima secara
obyektif oleh pengguna Barang/Jasa dan Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut dikenakan sanksi berupa
larangan untuk mengikuti kegiatan pengadaan Barang/Jasa di PT PLN (Persero) selama 2 (dua) tahun.
Penyedia Barang/Jasa yang ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan mengundurkan diri dengan alasan
yang tidak dapat diterima dan masa penawarannya masih berlakupenyedia Barang/Jasa tersebut
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam (Blacklist).
Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan pertama yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa
mengundurkan diri atau tidak dapat memenuhi persyaratan sesuai Dokumen Pelelangan/RKS (ITB, RFP
atau RFQ), maka penunjukan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon Penyedia
Barang/Jasa urutan kedua (apabila ada) sesuai dengan harga penawarannya, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Penetapan pemenang pengadaan urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 18
b. Masa berlaku penawaran Calon Pemenang Pengadaan urutan kedua masih berlaku atau sudah
diperpanjang masa berlakunya atau apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang
masa berlaku penawaran.
Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan kedua mengundurkan diri atau tidak dapat memenuhi
persyaratan sesuai Dokumen Pelelangan/RKS (ITB, RFP atau RFQ), maka penunjukan Penyedia
Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon Pemenang urutan ketiga (apabila ada) sesuai dengan harga
penawarannya, dengan ketentuan:
a. Penetapan Pemenang Pengadaan urutan ketiga tersebut harus terlebih dahulu
mendapatpersetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.
b. Masa berlaku penawaran Calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga masih berlaku atau sudah
diperpanjang masa berlakunya atau apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang
masa berlaku penawaran.
c. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga mengundurkan diri, maka Pengadaan Jasa
dinyatakan gagal.
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) atau Letter of Intent (LoI) atau Letter of Award (LoA)
atau Notification of Award (NoA) dibuat setelah masa sanggah dilewati dan segera disampaikan kepada
Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk.
5.17. CONTRACT DISCUSSION AGREEMENT (CDA), BILA DIPERLUKAN
Contract Discussion Agreement (CDA) dapat dilaksanakan sepanjang tidak berpengaruh terhadap hasil
evaluasi yang dilakukan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
Contract Discussion Agreement (CDA) dilaksanakan setelahditerbitkannya Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa(SPPBJ) atau Letter of Intent (LoI) atau Letter of Award(LoA) atau Notification of Award
(NoA) dan sebelumditandatanganinya Perjanjian/Kontrak antara PenggunaBarang/Jasa dan Penyedia
Barang/Jasa.
Contract Discussion Agreement (CDA) bersifat final dan akandituangkan di dalam Perjanjian/Kontrak.
Beberapa hal berikut dapat didiskusikan dan dikonfirmasiulang sebelum penandatanganan
Perjanjian/Kontrak antaralain;
1. Aspek Teknis: garansi, after sale service, life cyclesupport maintenance agreements, quality
outputissues.
2. Syarat khusus: jenis jaminan, asuransi, jadwal pembayaran.
3. Manajemen informasi: frekuensi dan isi dari laporan, kriteria penerimaan suatu kemajuan
(milestones).
4. Jadwal/Time frames: durasi Perjanjian/Kontrak, key milestones, delivery dates, response times.
5. Insentif kinerja: cost incentives, delivery incentives, quality incentives.
6. Personalia: key team members, vocal points,subcontracting arrangements.
5.18. PERJANJIAN/KONTRAK
Perjanjian/Kontrak dipersiapkan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan tata kelola perusahaan yang baik, serta prinsip kehati-hatian dalam pengambilan
keputusan bisnis (professional judgement).
Perjanjian/Kontrak dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak.
Pembuatan Perjanjian/Kontrak menjadi tugas dan tanggung jawab Pejabat Pelaksana Pengadaan dan
dapat dibantu oleh pihak lain sesuai keahlian baik internal maupun eksternal PLN.
Apabila ada Contract Discussion Agreement (CDA), maka pembuatan Perjanjian/Kontrak harus
memperhatikan hasil yang telah disepakati dalam Contract Discussion Agreement (CDA).
Urutan Kekuatan Hukum Dokumen Kontrak ialah:
1. Perjanjian / Kontrak
2. Surat Penunjukkan Penyedia Barang/ Jasa (SPPBJ) atau Letter of Intent (LoI) atau Letter of
Award (LoA) atau Notification of Award (NoA)
3. Contract Discussion Agreement/ Kesepakatan Diskusi Perjanjian/ Kontrak (bila ada);
4. Addendum Dokumen RKS (bila ada);
5. Syarat-syarat Khusus
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 19
6. Syarat-syarat Umum
7. Spesifikasi Teknis
8. Gambar –gambar (bila ada)
9. Daftar Kuantitas dan Harga
10. Dokumen lain yang merupakan bagian dari Dokumen Pelelangan / RKS
11. Surat Penawaran / Proposal Penawaran.
6. PENGADAAN GAGAL
Pengguna Barang/Jasa menyatakan Pengadaan Gagal, dalam hal:
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - i
BAB II
SYARAT UMUM
1. DEFINISI
Kalimat-kalimat yang dipakai dalam dokumen ini mempunyai arti sebagai berikut:
1.1 APLN adalah Anggaran PLN yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) dan telah disahkan oleh RUPS.
1.2 ARBITRASE adalah penyelesaian perselisihan antara Pengguna barang/jasa dan Penyedia
barang/jasa melalui pihak ketiga yang ditunjuk atas kesepakatan Pengguna barang/jasa dan
Penyedia barang/jasa dan kedua belah Pihak setuju untuk menerima dan menjalankan
keputusan tersebut secara final dan mengikat.
1.3 Berita Acara Pembayaran adalah suatu lembar berita acara yang ditandatangani oleh Pengguna
Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa yang menyatakan bahwa jumlah uang yang ditagih
adalah sesuai dengan prestasi pekerjaan yang dibuat Penyedia Barang/Jasa.
1.4 Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan adalah suatu lembaran berita acara yang ditandatangani
oleh Direksi Lapangan dan Penyedia Barang/Jasa yang membuktikan / menyatakan kebenaran
dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.
1.5 Berita Acara Serah Terima Terakhir (II)" adalah lembaran berita acara resmi dari Pengguna
Barang/Jasa yang menyatakan bahwa Penyedia Barang/Jasa telah menyelesaikan kewajiban-
kewajibannya sesuai kontrak dan Berita Acara ini dikeluarkan pada akhir dari masa
pemeliharaan.
1.6 Bulan adalah satu bulan penanggalan / kalender.
1.7 DAFTAR PENYEDIA TERSELEKSI yang selanjutnya disebut DPT adalah daftar Penyedia Barang /
Jasa yang lulus penilaian kualifikasi yang dimutakhirkan secara periodik berdasarkan kinerja
Penyedia Barang / Jasa.
1.8 Diperinci adalah dirinci oleh Pengguna Barang/Jasa diatas gambar, dalam ketentuan teknik, atau
dengan cara lain baik secara lisan maupun tertulis.
1.9 DIREKSI PEKERJAAN adalah Manager UPP 1atau Pejabat lain yang ditunjuk oleh General
Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalbagtim yang bertanggung jawab
mengawasi dan mengendalikan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia barang/jasadan;
1.10 Disetujui, beralasan, cocok, dapat diterima, layak, memuaskan, bila tidak diartikan lain dalam
kontrak, adalah disetujui, beralasan, cocok, dapat diterima, layak, memuaskan berdasarkan
penilaian Pengguna Barang/Jasa atau Direksi Pekerjaan dan hanya dimaksud sebagai syarat
untuk menilai pelaksanaan pekerjaan yang ada dalam kontrak terhadap kemampuan dan
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan.
1.11 DOKUMEN PELALANGAN/RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS) adalah Dokumen yang
disiapkan oleh Pejabat Perencana Pengadaaan sebagai pedoman dalam proses pembuatan dan
penyampaian penawaran oleh Calon Penyedia Barang/Jasa serta pedoman evaluasi penawaran
oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
1.12 DOKUMEN PENGADAAN adalah dokumen terkait dengan proses Pengadaan Barang/Jasa
meliputi antara lain dokumen kualifikasi, dokumen aplikasi kualifikasi, dokumen
pelelangan/RKS, pengumuman, Berita Acara, dokumen penawaran, surat penunjukan penyedia
barang/jasa (SPPBJ) dan Perjanjian Kontrak.
1.13 Gambar adalah gambar-gambar yang dilampirkan dalam kontrak termasuk revisi gambar-
gambar tersebut yang disetujui secara tertulis oleh Pengguna Barang/Jasa serta gambar-gambar
lain yang akan dilengkapi dan telah mendapat persetujuan secara tertulis oleh Pengguna
Barang/Jasa.
1.14 Harga Kontrak adalah jumlah harga yang dicantumkan dalam Surat Perjanjian Kontrak
(termasuk PPN 10 %) yang didasarkan kepada Surat Keputusan Penetapan Pemenang dari
pejabat yang berwenang untuk memutuskan.
1.15 Hari adalah satu hari penanggalan / kalender.
1.16 JASA KONSULTANSI adalah layanan jasa keahlian profesional dalam berbagai bidang yang
meliputi antara lain jasa perencanaan, jasa pengawasan, dan jasa pelayanan profesi lainnya.
1.17 Kandungan Lokal Barang/Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah nilai isian lokal barang
yang pembuatannya dilakukan di Indonesia dengan menggunakan bahan-bahan dan rancang
bangun Indonesia.
1.18 Kandungan Lokal Jasa adalah nilai isian lokal jasa yang dilakukan di Indonesia yang
menggunakan tenaga ahli dan buah pikiran/perangkat lunak Indonesia.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 1
________________________________________________________________________________________
1.19 KETUA TIM (TEAM LEADER) adalah orang yang ditunjuk oleh Penyedia barang/jasa untuk
bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan dan berkedudukan ditempat tugas / lokasi
dimana personil Penyedia barang/jasa akan melaksanakan tugas pokoknya.
1.20 KONSILIASI adalah penyelesaian perselisihan antara Pengguna barang/jasa dan Penyedia
barang/jasa pada kesempatan kedua (apabila cara mediasi gagal) melalui orang/komisi yang
ditunjuk (pihak ketiga) atas kesepakatan kedua belah Pihak, namun keputusan Konsiliator
tersebut tidak mengikat.
1.21 Kontrak adalah persetujuan / perjanjian yang diadakan antara Pengguna Barang/Jasa dan
Kontaktor untuk melaksanakan pekerjaan jasa pemborongan.
1.22 Kontrak efektif adalah saat dimulainya kontrak terhitung sejak tanggal ditandatanganinya
kontrak dan lahan telah diserahkan
1.23 Lapangan adalah lahan yang telah disediakan atau yang telah dibebaskan oleh Pengguna
Barang/Jasa untuk Pelaksanaan Pekerjaan.
1.24 Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu dalam hari kalender yang dihitung sejak tanggal yang
dinyatakan pada Berita Acara Serah Terima I yang dikeluarkan oleh Pengguna Barang/Jasa atau
bila lebih dari satu berita acara dikeluarkan oleh Pengguna Barang/Jasa, masa pemeliharaan
akan mengikuti tanggal penerbitan setiap Berita Acara, dimana dalam jangka waktu masa
pemeliharaan tersebut Penyedia Barang/Jasa menjamin bahwa pekerjaan itu tidak akan cacat /
rusak dan mutunya sesuai dengan persyaratan spesifikasi.
1.25 MEDIASI adalahproses negosiasi penyelesaian sengketa antara Pengguna barang/jasa dan
Penyedia barang/jasa dimana suatu pihak luar, tidak memihak, netral, tidak bekerja dengan
para pihak yang besengketa, membantu mereka (yang bersengketa) mencapai suatu
kesepakatan hasil negosiasi yang memuaskan.
1.26 N/A (Not Applicable) adalah suatu indikasi / tanda yang menunjukan bahwa klausul tersebut
tidak digunakan dalam dokumen termaksud.
1.27 PEJABAT PELAKSANA PENGADAAN adalah pejabat struktural yang bertugas dan bertanggung
jawab dalam pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa
1.28 Pekerjaan Sementara / Temporary Works adalah semua pekerjaan yang sifatnya sementara dan
dibutuhkan dalam pelaksanaan, perawatan, atau penyelesaian pekerjaan tetapi bukan
merupakan bagian dari pekerjaan permanen.
1.29 Pekerjaan, Pekerjaan-pekerjaan atau Pekerjaan Permanen adalah pekerjaan yang dilaksanakan
dan meliputi semua perangkat peralatan yang akan disediakan sesuai dengan tuntutan kontrak.
1.30 Pengguna Barang/Jasa adalah General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan
Kalimantan Bagian Timur.
1.31 Pemilik Pekerjaan adalah PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur.
1.32 PENGADAAN JASA adalah kegiatan pengadaan jasa di PLN yang dibiayai dengan APLN atau
dengan sumber dana dari pinjaman/hibah luar negeri dan/atau pinjaman dalam negeri (non
APLN)
1.33 Pengawas Lapangan adalah satu atau lebih Pegawai yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan yang
bersangkutan untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
1.34 Pengujian adalah uji coba / test yang diadakan oleh Penyedia Barang/Jasa sebelum pekerjaan
diserah-terimakan kepada Pengguna Barang/Jasa seperti tercantum pada Kontrak, yang sudah
disetujui secara tertulis oleh Pengguna Barang/Jasa / Perencana.
1.35 Penyedia Barang/Jasa / Pemborong adalah Perusahaan atau Konsorsium yang bersama-sama
dengan Pengguna Barang/Jasa telah menandatangani suatu kontrak untuk pengadaan barang /
jasa konstruksi.
1.36 Perangkat Konstruksi adalah semua peralatan dan atau benda-benda yang dibutuhkan selama
pelaksanaan, perawatan dan penyelesaian dari pekerjaan sementara dan pelaksanaan serta
penyelesaian pekerjaan permanen, tetapi tidak termasuk bahan-bahan atau benda lain yang
dipergunakan dan merupakan bagian dari pekerjaan permanen.
1.37 Perangkat Peralatan adalah dan meliputi mesin, peralatan, bahan, bahan bangunan dan semua
barang-barang lain yang disediakan menurut Kontrak dan kemudian menjadi bagian dari
pekerjaan-pekerjaan permanen.
1.38 Perencana/Pembuat Disain, adalah Bidang Perencanaan PT PLN (Persero) Unit Induk
Pembangunan Kalimantan Bagian Timur.
1.39 PERJANJIAN/KONTRAK adalahperikatan dalam bentuk perjanjian tertulis antara Pengguna
barang/jasa dengan Penyedia barang/jasa.
1.40 Persetujuan / Approval adalah persetujuan secara tertulis dari Pengguna Barang/Jasa / Direksi
Pekerjaan termasuk pengesahan tertulis dari persetujuan lisan sebelumnya untuk usulan
Penyedia Barang/Jasa atas gambar, material atau dokumen lain yang berkaitan dengan kontrak.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 2
________________________________________________________________________________________
2. PENERAPAN
2.1 Ketentuan–ketentuan pada syarat-syarat administrasi ini harus diterapkan secara luas tanpa
melanggar ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak secara keseluruhan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2.2 Jika sekiranya ada hal-hal yang tidak konsisten antara bab-bab dalam Kontrak, maka dokumen-
dokumen yang menegaskan Kontrak itu akan mengikuti urutan hirarki sebagai berikut :
- Perjanjian / Kontrak
- Surat Penunjukkan Penyedia Barang/ Jasa (SPPBJ) atau Letter of Intent (LoI) atau Letter of
Award (LoA) atau Notification of Award (NoA)
- Contract Discussion Agreement/Kesepakatan Diskusi Perjanjian/ Kontrak (bila ada);
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 3
________________________________________________________________________________________
5. PEMBERITAHUAN
Segala peringatan, perintah, petunjuk atau bentuk komunikasi lainnya yang ditujukan kepada
Penyedia Barang/Jasa yang berdasarkan persyaratan-persyaratan yang ada pada kontrak harus
dianggap telah diterima oleh Penyedia Barang/Jasa bilamana telah diserahkan secara pribadi atau
dikirimkan kepada Penyedia Barang/Jasa yang dialamatkan ke alamat yang tercantum dalam kontrak
atau tempat kerja atau tempat tinggal Penyedia Barang/Jasa terakhir yang diberitahukan kepada
Pengguna Barang/Jasa.
6. PROSEDUR PELAKSANAAN
Pekerjaan dapat segera dimulai setelah kontrak ditanda tangani bersama antara Penyedia Barang/Jasa
dan Pengguna Barang/Jasa. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai Penyedia Barang/Jasa harus
mengajukan surat pemberitahuan akan memulai pelaksanaan pekerjaan ke Pengguna Barang/Jasa /
Direksi Pekerjaan dengan dilampiri cara pelaksanaan pekerjaan secara garis besar, Time Schedule /
Barchart, Kurva S, subkon list dan prosedur-prosedur yang akan diterapkan dalam pelaksanaan
kontrak tersebut.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 4
________________________________________________________________________________________
9. JAMINAN PELAKSANAAN
Nilai Jaminan pelaksanaan 5% (lima persen) dari harga kontrak (termasuk PPN 10%) untuk nilai
penawaran terkoreksi antara 80% (delapan puluh persen) sampai dengan 100% (seratus persen) dari
nilai total HPS atau jika harga penawaran terkoreksi dinilai terlalu rendah (lebih kecil dari 80% nilai
total HPS), jaminan pelaksanaan dinaikkan menjadi sebesar 5 % (lima persen) dari nilai TOTAL HPS.
Jaminan pelaksanaan berlaku sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan perjanjian/kontrak
sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pemeliharaan perjanjian/kontrak berakhir
(Serah terima pekerjaan akhir atau final acceptance certificate).
Jaminan pelaksanaan harus diserahkan sebelum habisnya masa jaminan penawaran, dan selambat-
lambatnya sebelum penandatanganan Kontrak.
Untuk pemenang pengadaan, jaminan penawaran akan dikembalikan setelah jaminan pelaksanaan
diserahkan dan Perjanjian/kontrak telah ditandatangani.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan personil untuk mendampingi PT PLN dalam rangka
melakukan validasi jaminan pelaksanaan yang telah disampaikan.
Penyedia Barang/Jasa wajib menandatangani kontrak sesudah tanggal terbitnya Surat Penunjukan
Pelaksana Pekerjaan. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak segera menandatangani kontrak maka
Penyedia Barang/Jasa dapat dianggap mengundurkan diri, jaminan penawaran di cairkan dan disetor
ke Kas PT PLN (Persero) selanjutnya Pengguna Barang/Jasa dapat menunjuk pemenang berikutnya
sesuai peraturan yang berlaku.
Jaminan Pelaksanaan ini sebagai jaminan terlaksananya kontrak yang tepat waktu dengan kualitas
pekerjaan yang sesuai dengan persyaratan teknik, serta sebagai jaminan pembayaran dari setiap
kewajiban, kerugian/kerusakan ketidak sesuaian atau timbulnya biaya-biaya yang oleh Pengguna
Barang/Jasa dibebankan kepada Penyedia Barang/Jasa karena tidak dilaksanakannya pekerjaan
tersebut.
Ketidakberhasilan penyerahan Jaminan Pelaksanaan dalam waktu yang ditentukan seperti tersebut
diatas, atau setelah perpanjangan waktu yang disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa, akan diartikan
sebagai kelalaian dan Pengguna Barang/Jasa dapat membatalkan Kontrak tersebut.
Apabila suatu saat Jaminan Pelaksanaan yang diserahkan tidak dapat diterima oleh Pengguna
Barang/Jasa, maka Penyedia Barang/Jasa harus segera memberikan Jaminan Pelaksanaan pengganti
atau pilihan yang lain untuk melindungi kepentingan Pengguna Barang/Jasa, dengan jumlah Jaminan
Pelaksanaan yang sesuai.
Bila terjadi permasalahan atau pelanggaran Kontrak dari pihak Penyedia Barang/Jasa, maka Pengguna
Barang/Jasa berhak mengambil alih dan menyelesaikan pekerjaan itu seperti tercantum pada
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 5
________________________________________________________________________________________
dokumen RKS ini. Perbaikan-perbaikan yang mendesak dan Pengguna Barang/Jasa dapat mencairkan
semua Jaminan yang berlaku.
Pengguna Barang/Jasa tidak menanggung segala kerugian yang diakibatkan oleh pencairan jaminan
seperti tersebut diatas.
Menyimpang dari ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, kami mengabaikan hak
preferensi kami atas harta benda milik Penyedia Barang/ Jasa yang berkenaan dengan penyitaan dan
penjualan harta benda tersebut untuk melunasi utangnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Ketentuan Jaminan harus sebagai berikut:
- Pengguna Barang/Jasa tidak akan mengakui atau menerima Jaminan dalam bentuk lain apapun
sebagai pemenuhan syarat ini.
- Diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau Bank Asing yang
beroperasi di Indonesia atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia kecuali diatur dalam
Peraturan Direksi PLN yang mengatur tentang Jaminan Bank.
- Format jaminan (bank garansi) sesuai dengan format yang ditetapkan oleh PLN. Format Jaminan
yang dibuat selain menggunakan Format PLN dapat diterima oleh PLN dengan persetujuan
General Manager PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN KALBAGTIM yang dibuktikan
dengan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Penuh. Apabila format jaminan selain format PLN tidak
disetujui oleh General Manager PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN KALBAGTIM, maka
jaminan pelaksanaan harus direvisi mengikuti format dari PLN.
- Pembayaran atas klaim atau tuntutan pencairan adalah mutlak dan tanpa syarat (unconditional)
meskipun ada tuntutan permintaan atau keberatan dari terjamin atau pihak manapun.
- Masa berlaku jaminan tidak kurang dari jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen
Pelelangan/RKS.
- Besarnya nilai jaminan dicantumkan dalam angka dan huruf.
- Tercantum nama Pengguna Barang/Jasa yang menerima jaminan.
- Dalam hal masa berlaku Jaminan Penawaran diperkirakan berakhir sebelum Pengumuman
Pemenang, maka paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya masa berlaku Jaminan
Penawaran tersebut, Pejabat Pelaksana Pengadaan dapat meminta Calon Penyedia Barang/Jasa
untuk memperpanjang Jaminan Penawaran. Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia
memperpanjang Jaminan Penawaran setelah diminta oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan, maka
Calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran dikembalikan.
- Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah diumumkan sebagai Calon Pemenang tidak
bersedia memperpanjang Jaminan Penawaran sampai dengan penandatanganan
Perjanjian/Kontrak, maka Penyedia Barang/Jasa tersebut dianggap mengundurkan diri dan
Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
- Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa penawarannya masih
berlaku atau sampai dengan Perjanjian/Kontrak ditandatangani, maka Jaminan Penawaran
dicairkan dan menjadi milik PLN.
- Jaminan Pelaksanaan harus diserahkan ke Pejabat Pelaksana Pengadaan sebelum
penandatanganan Perjanjian/Kontrak, dan dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan Perjanjian/Kontrak maka Calon
Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri serta Jaminan Penawaran dicairkan dan
menjadi milik PLN.
- Persyaratan klaim jaminan, sesuai dengan yang tercantum didalam surat jaminan.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 6
________________________________________________________________________________________
sendiri maupun yang disuplai oleh Pengguna Barang/Jasa yang merupakan pekerjaan atau
bagian pekerjaan, barang-barang, bahan, serta persediaan tersebut dari kerugian dan
kerusakan apapun sebabnya (terkecuali resiko yang dapat diterima seperti Pemeliharaan
Pekerjaan), kecelakaan, termasuk kematian dan kerusakan harta benda yang mungkin timbul
sebagai akibat dari pelaksanaan kontrak oleh Penyedia Barang/Jasa dan sub-Penyedia
Barang/Jasa. Dengan cara demikian baik Pengguna Barang/Jasa maupun Penyedia Barang/Jasa
serta semua Sub-Penyedia Barang/Jasa seluruhnya terlindung oleh Asuransi semenjak dimulai
sampai selesainya pekerjaan atau Kontrak. Pembayaran premi asuransi dilakukan sesuai
dengan ketentuan perasuransian yang berlaku.
Schedule penyampaian Bukti asuransi semacam ini harus diserahkan terlebih dahulu sebelum
pekerjaan dimulai.
Pada saat pengajuan pembayaran progres pertama pengadaan barang, Penyedia Barang/Jasa
wajib menyerahkan photo copy bukti pembayaran asuransi dan wajib menunjukkan aslinya
kepada Pihak Pertama.
Asuransi yang dimaksudkan adalah :
Asuransi All Risk sampai dengan beroperasi atau selesainya masa kontrak yang
mengasuransikan hal-hal sebagai berikut :
1. Peralatan-peralatan yang dipakai.
2. Barang-barang yang akan dipakai.
3. Pelaksanaan pekerjaan (pengangkutan, pabrikasi, pemasangan dan pengujian).
Asuransi Tenaga Kerja / BPJS Ketenagakerjaan, yaitu mengasuransikan semua tenaga kerja
dalam pelaksanaan pekerjaan kontrak ini atas segala resiko yang tidak dapat diduga antara lain
kecelakaan, kerusakan, kehilangan dan resiko lain yang mungkin terjadi.
Batas minimum nilai pertanggungan adalah sesuai peraturan yang berlaku untuk masing-masing
jenis polis asuransi dimaksud.
Yang ditanggung polis asuransi ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan segala kerugian yang
timbul pada seseorang yang diasuransikan atau kerugian seorang pekerja. Suatu tindakan atau
keteledoran pada bagian-bagian yang diasuransikan tidak boleh merugikan kepentingan pihak
lain yang juga diasuransikan didalam polis asuransi ini.
Pada saat pengajuan pembayaran progres pertama, Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan
photo copy bukti pembayaran asuransi dan wajib menunjukkan aslinya kepada Pihak Pertama.
Pengguna Barang/Jasa tidak bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan kerugian
atau ganti rugi yang harus dibayarkan berdasarkan peraturan/hukum sebagai santunan atau
konsekuensi terhadap kecelakaan atau luka yang diderita pekerja atau orang lain yang
dipekerjakan oleh Penyedia Barang/Jasa atau Sub-Penyedia Barang/Jasanya wakil-wakil atau
pembantunya, Penyedia Barang/Jasa wajib memberi ganti rugi kepada Pengguna Barang/Jasa
atas segala kerusakan atau kerugian-kerugian dan atau tuntutan-tuntutan, gugatan-gugatan,
biaya-biaya, pembayaran serta pengeluaran-pengeluaran yang berkaitan atau berhubungan
dengan hal itu.
Penyedia Barang/Jasa wajib mengasuransikan tanggung jawab semacam ini dan untuk
memenuhi persyaratan dari Departemen Tenaga Kerja, Penyedia Barang/Jasa harus
menyerahkan kepada Pengguna Barang/Jasa salinan polis asuransi selama orang-orang itu
masih dipekerjakannya, dengan tanda terima pembayaran premi yang masih berlaku.
Kewajiban Penyedia Barang/Jasa akan asuransi seperti tercantum dalam butir ini akan
terpenuhi, apabila telah menyerahkan kepada Pengguna Barang/Jasa polis asuransi itu beserta
dengan bukti pembayaran premi yang masih berlaku.
Tidak ada polis asuransi yang ditanggung langsung oleh PT. PLN (Persero) / Pengguna
Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan kepada Pengguna Barang/Jasa lembar-lembar polis
asuransi beserta dengan tanda pembayaran premi yang masih berlaku. Pengguna Barang/Jasa
berhak menolak polis dari Perusahaan Asuransi yang menurut Pengguna Barang/Jasa tidak
memenuhi persyaratan.
Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan rencana asuransi yang diusulkan kepada Pengguna
Barang/Jasa segera setelah penandatanganan kontrak dan kemudian secepatnya menyerahkan
lembar asuransi resmi yang telah berlaku. Semua polis-polis asuransi tersebut harus
mencantumkan bahwa asuransi tersebut tidak akan dicabut, dikurangi, dibatasi ataupun diubah
tanpa persetujuan Pengguna Barang/Jasa. Bila asuransi itu dibatalkan, dikurangi, dibatasi atau
diubah, Penyedia Barang/Jasa wajib secepatnya mengganti dengan asuransi yang sama nilainya.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 7
________________________________________________________________________________________
Jika Penyedia Barang/Jasa gagal mengadakan dan mempertahankan tetap berlakunya asuransi
menurut syarat-syarat kontrak atau jika ia gagal dalam memberikan bukti tentang asuransi yang
akan diberlakukan, maka Pengguna Barang/Jasa tetap meminta adanya asuransi demikian
dengan cara Pengguna Barang/Jasa akan membayarkan premi yang diperlukan untuk maksud
tersebut dan dari waktu ke waktu akan mengurangi tagihan dari Penyedia Barang/Jasa sejumlah
uang yang telah dibayarkan oleh Pengguna Barang/Jasa untuk memperoleh jumlah nilai yang
sama, sebagai pembayaran kembali hutang Penyedia Barang/Jasa atas pembayaran premi
asuransi.
11. PEMBAYARAN
Pembayaran akan dilaksanakan apabila seluruh persyaratan dalam tata cara pembayaran yang
dipersyaratkan telah lengkap dan terbukti kebenarannya, serta dilengkapi oleh berita acara
pembayaran yang dikeluarkan oleh Pengguna Barang/Jasa.
11.1 PEMBAYARAN UANG MUKA
Uang Muka tidak diberikan pada pekerjaan ini.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 8
________________________________________________________________________________________
2. Khusus Pembayaran Progress pengadaan material utama (GSW, OPGW, insulator, dan
fitting accessories) dibayarkan
a. 90% setelah material terpasang
b. 100% setelah terbit RLB
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 9
________________________________________________________________________________________
f. Affidavit yaitu pernyataan tertulis di atas sumpah oleh pembuatnya, di hadapan notaris
yang menyatakan bahwa pihak pertama bebas dari tuntutan pihak ketiga
g. As Built Drawing sebanyak 5 (lima) set dilengkapi dengan soft copy 2 (dua) set
h. List Material sebanyak 5 set (untuk tower) dilengkapi dengan soft copy 2 (dua) set
i. Foto pelaksanaan dalam album (2 set) dilengkapi dengan soft copy 2 (dua) set
j. Bukti berita acara penyelesaian pending item dan perbaikan kerusakan setelah Serah
Terima Tahap I (bila ada).
k. Berita Acara Pembayaran
l. Faktur Pajak dan Surat Setoran Pajak
m. Rekaman surat keputusan/pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 10
________________________________________________________________________________________
dapat menyelesaikan kewajibannya seperti ditunjukkan pada tanggal patokan selesainya pekerjaan
itu, atau suatu tambahan waktu yang mungkin diberikan oleh Pengguna Barang/Jasa / Direksi
Pekerjaan sesuai dengan Pasal Perpanjangan Waktu Pelaksanaan dari Syarat-syarat Umum Kontrak
maka ketentuan berikut ini akan diterapkan :
Kerusakan-kerusakan yang terjadi dan sudah diperbaiki harus dibayar sesuai dengan Pasal Ganti Rugi
(Denda) Syarat-syarat Umum Kontrak berdasarkan pada Pasal Denda Keterlambatan Syarat Khusus
Kontrak.
Pengguna Barang/Jasa tidak akan menjalankan kewajiban yang harus dilaksanakan menurut “tanggal
patokan” sampai saat dimana Pengguna Barang/Jasa menyatakan bahwa Penyedia Barang/Jasa telah
menyelesaikan tugas-tugas / pekerjaan tersebut.
Pengguna Barang/Jasa berhak untuk menunda pelaksanaan kewajiban-kewajibannya untuk sementara
waktu, yang lamanya sama dengan perbedaan waktu yang ada antara tanggal patokan dengan tanggal
penyelesaian bagian pekerjaan tersebut yang akan dicantumkan pada Berita Acara berikutnya.
Penyedia Barang/Jasa tidak berhak menuntut suatu perpanjangan waktu seperti tercantum dalam
Pasal Perpanjangan Waktu Penyelesaian terhadap keadaan yang timbul selama tenggang waktu antara
tanggal patokan dan tanggal yang dinyatakan dalam Berita Acara dan Penyedia Barang/Jasa tetap
bertanggung jawab apabila hal seperti itu terjadi sebelum tanggal patokan tersebut.
Pekerjaan dinyatakan selesai apabila Penyedia barang/jasa telah menyerahkan laporan akhir
pelaksanaan pekerjaan dan disetujui oleh Pengguna barang/jasa.
Apabila Penyedia barang/jasa berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadual karena
keadaan diluar pengendaliannya dan Penyedia barang/jasa telah melapor kejadian tersebut kepada
Pengguna barang/jasa, maka Pengguna barang/jasa melakukan evaluasi dan jika disetujui, maka
dilakukan penjadualan kembali pelaksanaan tugas Penyedia barang/jasa dengan amandement
kontrak.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 11
________________________________________________________________________________________
langsung ketenangan penduduk, harta benda baik milik Pengguna Barang/Jasa maupun orang lain dan
juga Penyedia Barang/Jasa tidak boleh merugikan dan wajib memberikan perlindungan kepada
Pengguna Barang/Jasa atas tuntutan, gugatan, kerugian-kerugian, kerusakan-kerusakan, biaya-biaya
serta pembayaran-pembayaran yang dapat timbul akibat dari pelaksanaan kontrak ini, sejauh hal-hal
tersebut masih menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa harus menggunakan cara yang layak untuk mencegah kerusakan atas
penggunaan jalan-jalan raya, atau jembatan-jembatan dalam perjalanan mengangkut barang,
material, peralatan menuju ke lapangan yang disebabkan oleh kendaraan Penyedia Barang/Jasa atau
sub-Penyedia Barang/Jasa dan secara khusus harus cermat dalam memilih route / jalan-jalan, memilih
muatan, sehingga kemacetan lalu lintas dan kerusakan pada jalan / jembatan yang bisa saja timbul
karena pemindahan perlengkapan dari dan ke lapangan akan dapat dicegah, dan tidak akan terjadi
kerusakan-kerusakan yang tidak perlu di jalan-jalan raya dan jembatan.
Penyedia Barang/Jasa juga harus tetap menjaga dan menanggung Pengguna Barang/Jasa atas segala
tuntutan, gugatan kerugian, kerusakan, biaya-biaya maupun pembayaran-pembayaran dari apapun
penyebabnya sejauh hal tersebut masih menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa mempunyai kewajiban yang sama dalam penggunaan jalan-jalan dan jembatan
didalam proyek pada waktu pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tersebut di atas.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 12
________________________________________________________________________________________
Penyedia Barang/Jasa wajib mengerjakan pekerjaan tambah bilamana diminta oleh Pengguna
Barang/Jasa dengan dasar Harga Satuan sesuai harga satuan dalam kontrak kecuali untuk harga satuan
yang lebih dari 110% HPS akan dilakukan klarifikasi dan hanya berlaku untuk volume sesuai dengan
dokumen pemilihan penyedia barang/jasa sedangkan untuk volume selebihnya akan dilakukan
negosiasi dan pekerjaan tersebut akan dijelaskan dalam suatu Amandemen Kontrak yang
ditandatangani kedua belah pihak dan merupakan bagian dari Kontrak.
Dalam hal pekerjaan tambah melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam
Perjanjian/ Kontrak awal, maka pekerjaan tambah tersebut harus didasarkan pada justifikasi teknis
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 13
________________________________________________________________________________________
yang dapat dipertanggungjawabkan secara profesional oleh Direksi Pekerjaan dan wajib mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Barang/ Jasa sebelum pelaksanaan.
Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pemberi Pekerjaan secara tertulis kepada Penyedia
Barang/Jasa, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknik dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam perjanjian/kontrak awal.
Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan amandemen
kontrak.
Apabila tidak dapat mencapai suatu kesepakatan maka Pengguna Barang/Jasa mempunyai hak untuk
mengerjakan pekerjaan tambah dengan tenaga sendiri atau Penyedia Barang/Jasa lain dan Penyedia
Barang/Jasa harus menyediakan fasilitas yang mungkin dibutuhkan oleh Pengguna Barang/Jasa untuk
mengerjakan pekerjaan tersebut.
Segera setelah Penyedia Barang/Jasa menyadari keadaan yang dapat menimbulkan pekerjaan tambah
dan mengakibatkan perpanjangan waktu, Penyedia Barang/Jasa harus memberitahu Pengguna
Barang/Jasa dan menyerahkan perincian keadaan itu untuk memenuhi butir yang bersangkutan dari
Kontrak.
Sebelum memberi kuasa pada Penyedia Barang/Jasa untuk mengerjakan pekerjaan tambah itu,
Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan berhak memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
1. Menyerahkan perincian-perincian lebih detail mengenai keadaan - keadaan itu.
2. Menjelaskan satu persatu secara terperinci usulan tindakan yang diajukan untuk dipelajari dan
disetujui serta menyediakan informasi lebih detail yang mungkin dibutuhkan oleh Pengguna
Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan.
3. Menyerahkan rencana anggaran biaya untuk melaksanakan pekerjaan tambah yang diajukan
tersebut.
4. Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tambah itu dan
mengusulkan perubahan atas tanggal patokan sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Pengguna Barang/Jasa dapat memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk meneruskan /
melaksanakan pekerjaan yang diajukan itu dengan cara mengikuti prosedure yang berlaku untuk
pekerjaan tersebut.
Pembayaran ataupun perpanjangan waktu tidak akan diberikan terhadap suatu kegiatan atau
pekerjaan tambah yang dilakukan oleh Penyedia Barang/Jasa sebelum masa 7 (tujuh) hari kalender
setelah tanggal pemberitahuan resmi dari Penyedia Barang/Jasa yang memberitahukan kepada
Pengguna Barang/Jasa mengenai keadaan-keadaan yang dituntut oleh Penyedia Barang/Jasa sebagai
penyebab adanya pekerjaan tambah.
Pembayaran dan perpanjangan waktu tidak akan diberikan untuk suatu pekerjaan atau pekerjaan-
pekerjaan tanpa adanya persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa secara tertulis.
Perpanjangan waktu untuk pekerjaan tambah akan ditentukan oleh Pengguna Barang/Jasa.
24. PENYITAAN
Bila Penyedia Barang/Jasa bangkrut atau memberikan pernyataan akan bangkrut atau membuat suatu
persetujuan atau penyerahan yang menguntungkan pihak kreditur atau menyetujui
untukmelaksanakan Kontrak itu dibawah suatu panitia pengawas dari krediturnya mengadakan
penyelesaian hutang-piutang atau bila Penyedia Barang/Jasa menyerahkan Kontrak itu tanpa
persetujuan tertulis dari Pengguna Barang/Jasa yang pertama didapatnya, atau mengalami penyitaan
atas barang-barangnya atau bila menurut Pengguna Barang/Jasa Penyedia Barang/Jasa :
1. Telah melalaikan Kontrak atau
2. Tanpa alasan yang kuat tidak dapat memulai pekerjaan atau telah menghentikan jalannya
pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sesudah menerima pemberitahuan
tertulis dari Pengguna Barang/Jasa agar pekerjaan berjalan terus, atau
3. Tidak dapat memindahkan bahan-bahan dari lapangan atau membongkar atau mengganti
pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender setelah menerima pemberitahuan
tertulis dari Pengguna Barang/Jasa bahwa pekerjaan tersebut dinyatakan salah atau ditolak oleh
Pengguna Barang/Jasa berdasarkan syarat-syarat ini, atau
4. Tidak mengerjakan pekerjaan sesuai dengan Kontrak atau secara terus menerus mengabaikan
menjalankan kewajiban seperti yang tertera pada Kontrak, atau
5. Karena kehilangan kemampuan kerja yang baik dan tidak mengindahkan instruksi Pengguna
Barang/Jasa, serta menyerahkan keseluruhan atau sebagian dari Kontrak tersebut kepada pihak
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 14
________________________________________________________________________________________
lain tanpa persetujuan Pengguna Barang/Jasa dan setelah memberikan peringatan tertulis
kepada Penyedia Barang/Jasa 14 (empat belas) hari kalender sebelumnya, setelah Penyedia
Barang/Jasa memasuki daerah kerja dapat meminta Penyedia Barang/Jasa itu untuk
meninggalkan lapangan (tanpa membatalkan Kontrak) atau membebaskan Penyedia
Barang/Jasa dari segala kewajiban dan tanggung jawabnya seperti tersebut dalam kontrak, dan
memperkerjakan Penyedia Barang/Jasa lain untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
Pengguna Barang/Jasa secepatnya setelah menunjuk dan membatalkan kontrak secara sepihak
maupun atas persetujuan kedua belah pihak akan diikuti dengan suatu penyelidikan atau penelitian
yang akan menunjukkan sejak saat penunjukkan sampai dengan pembatalan itu berapa jumlah biaya
atau volume pekerjaan (jika ada) yang telah diselesaikan oleh Penyedia Barang/Jasa dari keseluruhan
pekerjaan.
Bila Pengguna Barang/Jasa menunjuk, kemudian membatalkan Kontrak berdasarkan Butir ini, maka dia
tidak wajib membayar Penyedia Barang/Jasa atas kontrak ini sampai akhir masa jaminan seperti
tercantum dalam Pasal Kerusakan Sesudah Serah Terima, Syarat-syarat Umum Kontrak.
Penyedia Barang/Jasa hanya berhak menerima sejumlah (bila ada) tagihan yang menjadi haknya atas
penyelesaian yang telah dikerjakan setelah dikurangi jumlah kerugian yang diderita Pengguna
Barang/Jasa akibat tidak tercapainya jadual penyelesaiannya Kontrak secara keseluruhan.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 15
________________________________________________________________________________________
5. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak.
6. Penyedia barang/jasa harus menjalankan Peraturan Menteri PUPR RI No.19/PRT/M/2017
tentang Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli
untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi Pasal 12 Ayat (2).
27. PENGAWASAN
27.1 Pengguna barang/jasa akan menunjuk seorang Direksi Pekerjaan yang bertindak sebagai wakil
Pengguna barang/jasa dan bertanggung jawab mengawasi dan mengendalikan pekerjaan
yang dilaksanakan oleh Penyedia barang/jasa
27.2 Direksi Pekerjaan akan menunjuk petugas pengawas lapangan untuk melakukan pengawasan
dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang sedang atau telah dilaksanakan
oleh Penyedia barang/jasa dan penilaian atas laporan-laporan yang disampaikan oleh
Penyedia barang/jasa.
27.3 Apabila diperlukan oleh Pengguna barang/jasa karena Pengguna barang/jasa tidak dapat
melakukan pemeriksaan atau pengawasan, maka Pengguna barang/jasa dapat
memerintahkan kepada Pihak Ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas
semua pelaksanaan pekerjaan yang sudah atau sedang dilaksanakan oleh Penyedia
barang/jasa.
27.4 Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan tenaga pengawas yang diperlukan selama
pelaksanaan pekerjaan dan juga selama Pengguna Barang/Jasa masih menganggap perlu
untuk memenuhi kewajiban-kewajiban Penyedia Barang/Jasa seperti tersebut dalam kontrak.
Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan secara tertulis
keterangan-keterangan tentang kecakapan dan pengalaman para personilnya secara lengkap
(curriculum vitae).
Pengguna Barang/Jasa secara tertulis akan mengeluarkan persetujuan atas penugasan wakil-
wakil itu, persetujuan dapat dicabut sewaktu-waktu, apabila kemampuan dan perbuatannya
tidak sesuai dengan kegiatan.
Wakil-wakil ini harus terus menerus ada di lapangan dan mereka benar-benar menggunakan
waktunya untuk pengawasan pekerjaan tersebut. Orang inilah yang mewakili Penyedia
Barang/Jasa untuk menerima instruksi-instruksi dan petunjuk-petunjuk dari Pengguna
Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan.
Bila persetujuan itu dicabut oleh Pengguna Barang/Jasa, Penyedia Barang/Jasa secepat
mungkin dengan memperhatikan syarat penggantiannya seperti yang akan disebutkan
kemudian, setelah menerima pemberitahuan tertulis mengenai pencabutan itu,
mengeluarkan pengawas tersebut dari lapangan dan tidak boleh memperkerjakan lagi dalam
tugas apapun di lapangan dan harus menggantinya dengan wakil lain yang disetujui oleh
Pengguna Barang/Jasa.
27.5 Semua petunjuk-petunjuk dan perintah untuk Penyedia Barang/Jasa, kecuali yang telah
tercantum di sini, akan diberikan oleh Pengguna Barang/Jasa, atau wakilnya setiap saat
dipandang perlu secara tertulis.
27.6 Penyedia Barang/Jasa harus berpartisipasi secara aktif dengan Direksi Pekerjaan didalam
perencanaan kerja dan perkembangan pada setiap tingkat pelaksanaan dari Kontrak dan
harus selalu menyediakan sarana yang lengkap dalam program detail sesuai dengan tingkat
kemajuan pekerjaan dalam Kontrak termasuk kegiatan dari Sub-Penyedia Barang/Jasanya,
untuk tujuan-tujuan pengawasan.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 16
________________________________________________________________________________________
Pengguna Barang/Jasa dan orang tersebut tidak dapat diizinkan dipekerjakan lagi pada pekerjaan
tersebut.
Penyedia Barang/Jasa wajib mengadakan "Perjanjian Kerja" dengan semua tenaga kerja, yang meliputi
angkutan, perumahan, makan, pembayaran, dan pengobatan.
Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan untuk memasukkan, menjual, memberikan, menukarkan,
ataupun menyediakan jenis minuman keras atau narkotika dan atau obat-obat terlarang atau
membiarkan peredaran barang tersebut dilakukan oleh pegawai sub-Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa tidak diperbolehkan memberi, menukar atau menjual senjata, amunisi atau
sejenisnya dan tidak dibenarkan membiarkan hal diatas terjadi dalam lingkungan proyek.
Dalam hubungannya dengan semua tenaga kerja yang dipekerjakannya Penyedia Barang/Jasa harus
menghormati hari-hari raya nasional, agama, kepercayaan dan adat istiadat.
Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan untuk melakukan perbuatan asusila, memasukkan,
menjual, memberikan, menukarkan, ataupun menyediakan jenis minuman keras atau narkotika dan
atau obat-obat terlarang atau membiarkan peredaran barang tersebut dilakukan oleh pegawai sub-
Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa tidak diperbolehkan memberi, menukar atau menjual senjata, amunisi atau
sejenisnya dan tidak dibenarkan membiarkan hal diatas terjadi dalam lingkungan proyek.
Dalam hubungannya dengan semua tenaga kerja yang dipekerjakannya Penyedia Barang/Jasa harus
menghormati hari-hari raya nasional, agama, kepercayaan dan adat istiadat.
Penyedia barang/jasa wajib memperhatikan sarana yang berkaitan dengan keselamatan, kesehatan
dan keamanan kerja (K3).
Penyedia Barang/Jasa harus membayar tenaga kerja pada tingkat upah tertentu tidak kurang dari apa
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah / Pemerintah Daerah yang mempunyai kuasa hukum di tempat
pekerjaan dilaksanakan, serta menepati segala peraturan yang dikeluarkan pihak penguasa dari waktu
ke waktu sehubungan dengan upah, jam kerja, kondisi kerja, serta perundang-undangan lain yang
menyangkut ketenaga kerjaan, yang masih berlaku.
Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan kepada Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan di
kantornya suatu laporan yang terinci secara teratur setiap selang waktu tertentu sesuai permintaan
Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan yang menunjukkan jumlah staff, pengawas serta jumlah dari
berbagai tingkat tenaga kerja dari waktu ke waktu, yang dipekerjakan Penyedia Barang/Jasa di
lapangan, serta keterangan-keterangan yang berhubungan dengan perangkat peralatan bangunan
yang dibutuhkan oleh Pengguna Barang/Jasa.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 17
________________________________________________________________________________________
Penyedia Barang/Jasa diijinkan menunda penyelesaian akhir dari suatu pekerjaan apabila terjadi Force
Majeure, yang dibatasi pada hal-hal sebagai berikut.
Force Majeure / Sebab Kahar, karena sifatnya adalah peristiwa yang terjadi karena sesuatu hal diluar
dugaan / kekuasaan kedua belah pihak yang langsung mengenai sasaran pekerjaan seperti antara lain:
1. Bencana alam (gempa bumi, banjir, badai / topan, gunung meletus, petir, dan lain-lain)
2. Epidemi
3. Kerusuhan/Kegoncangan sosial dalam masyarakat
4. Perang, blokade, pemberontakan
5. Revolusi
6. Pemogokan
7. Kebakaran yang disebabkan oleh hal-hal diluar tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa.
8. Gangguan industri lainnya.
Akan tetapi peristiwa-peristiwa tersebut di atas tidak dapat dikategorikan sebagai Force Majeure
selama tidak ditetapkan dengan ketetapan pemerintah, serta hal-hal lain yang menjadi tanggung
jawab Penyedia Barang/Jasa, dimana hal tersebut membuat pelaksanaan Kontrak tidak dapat
diwujudkan atau walaupun telah berusaha mewujudkan pelaksanaan Kontrak itu, namun tetap tidak
teratasi, maka perpanjangan waktu Kontrak untuk mengganti kehilangan waktu tersebut akan
dipertimbangkan dan dimintakan izin pada Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa tidak
dibebani biaya akibat keterlambatan pekerjaan tersebut.
Penyedia Barang/Jasa dalam jangka 14 (empat belas) hari dari hari adanya Force Majeure tersebut
dengan menyertakan keadaan Force Majeur dari instansi berwenang wajib menyampaikan
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 18
________________________________________________________________________________________
pemberitahuan tertulis mengenai kejadian tersebut dan menunjukkan bukti bahwa dia telah
menggunakan cara-cara yang maksimal untuk menanggulangi kelambatan tersebut.
Harus disetujui bahwa jumlah tambahan pekerjaan atau pekerjaan extra itu akan memberi hak kepada
Penyedia Barang/Jasa untuk mendapat perpanjangan waktu untuk pelaksanaannya, sehingga jadwal
waktu dalam Kontrak harus segera diubah dengan jumlah perpanjangan itu, dan tidak akan ada
pemberian perpanjangan waktu lagi untuk pekerjaan tambah atau keadaan khusus lainnya, terkecuali
bila Penyedia Barang/Jasa dalam jangka 3 (tiga) hari sesudah pekerjaan itu dimulai, mengajukan suatu
perincian (claim).
Perpanjangan waktu tidak akan diberikan bila hal itu disebabkan oleh ketidakmampuan Penyedia
Barang/Jasa melengkapi gambar kerja dalam waktu 2 (dua) minggu setelah permintaan akan gambar
kerja tersebut itu, sehingga pekerjaan Penyedia Barang/Jasa menjadi tertunda karena penyampaian
gambar yang terlambat.
Perpanjangan waktu tidak akan diberikan apabila hal itu disebabkan oleh cuaca yang tidak
menguntungkan, keadaan tanah yang kurang baik, kekurangan tenaga kerja, alat kerja atau karena
kegagalan Penyedia Barang/Jasa untuk memesan sebelumnya peralatan atau bahan-bahan yang
diperlukan sesuai jadual waktu dibutuhkan.
Kegagalan mendatangkan bahan yang akan menjadi tanggung jawabnya tepat pada waktunya atau
kegagalan Penyedia Barang/Jasa mendapatkan bahan-bahan lainnya untuk memenuhi jadwalnya,
tidak dapat dijadikan alasan meminta suatu perpanjangan waktu, kecuali bila kegagalan-kegagalan ini,
berdasarkan pendapat Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan menyebabkan betul-betul
penundaan bagi pekerjaan Penyedia Barang/Jasa tersebut.
Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan di dalam adendum/amandemen kontrak.
Addendum/amandemen kontrak yang telah disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa tidak mengakibatkan
denda keterlambatan.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 19
________________________________________________________________________________________
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 20
________________________________________________________________________________________
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 21
________________________________________________________________________________________
Pemutusan Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan dalam hal para pihak tidak memenuhi kewajiban dan
tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam Perjanjian/Kontrak.
Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kelalaian Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi sesuai
yang ditetapkan dalam kontrak berupa :
1. Jaminan pelaksanaan menjadi hak PT. PLN (Persero) atau ;
2. Membayar denda dan ganti rugi kepada PT PLN (Persero) dan ;
3. Dimasukkan ke dalam daftar hitam (black List) PLN dan tidak diperkenankan ikut serta dalam
pengadaaan barang/jasa di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun.
Pengguna Barang/Jasa dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila denda keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan Penyedia Barang/Jasa sudah melampaui besarnya jaminan
pelaksanaan atau maksimum denda keterlambatan, setelah memberikan peringatan ke-3 (ketiga) atas
keterlambatan pelaksanaan Perjanjian/Kontrak atau apabila Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia
memperpanjang jaminan pelaksanaan.
Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian/Kontrak, Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi berupa
pencairan Jaminan Pelaksanaan atau pengenaan maksimum denda keterlambatan.
Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kesalahan Pengguna Barang/Jasa, dikenakan sanksi berupa
kewajiban mengganti kerugian yang menimpa Penyedia Barang/Jasa sesuai yang ditetapkan dalam
kontrak dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kontrak batal demi hukum apabila isi kontrak melanggar ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Kontrak dibatalkan apabila para pihak terbukti melakukan KKN, kecurangan, dan pemalsuan dalam
proses pengadaan maupun pelaksanaan kontrak.
Direksi Pekerjaan atau Pengguna Barang/Jasa dapat memberikan SURAT TEGURAN dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Surat Teguran I dengan masa tindak lanjut selama 7 hari.
2. Surat teguran II akan diterbitkan apabila dalam waktu 7 hari kalender setelah diterimanya surat
teguran I Penyedia Barang/Jasa belum menindaklanjuti sesuai dengan yang dimaksud dalam
surat teguran I.
3. Surat teguran III akan diterbitkan apabila dalam waktu 7 hari kalender setelah diterimanya surat
teguran II Penyedia Barang/Jasa belum menindaklanjuti sesuai dengan yang dimaksud dalam
surat teguran II.
Pengguna Barang/Jasa dapat memberikan SURAT PERINGATAN TERTULIS I (SP I) Jika terjadi salah satu
hal – hal sebagai berikut :
1. Apabila dalam waktu 7 hari kalender setelah diterimanya surat teguran III Penyedia Barang/Jasa
belum menindaklanjuti sesuai dengan yang dimaksud dalam surat teguran III.
2. Penyedia Barang/Jasa tidak menyampaikan deliverable list paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah penandatanganan kontrak;dan/atau
Penyedia Barang/Jasa tidak melakukan pembahasan approval dokumen/drawing material
utama (E/M) paling lambat 14 (Empat Belas) hari kalender setelah kick off meeting ;dan/atau
Penyedia Barang/Jasa tidak melakukan pembahasan approval dokumen/drawing sipil paling
lambat 30 hari kalender setelah kick off meeting;
3. Pekerjaan yang dilaksanakan menurut Kontrak ini ditinggalkan oleh Penyedia atau Kontrak ini
dikuasakan sepenuhnya kepada Pihak Ketiga oleh Penyedia Barang/Jasa;
4. Penyedia Barang/Jasa melanggar persyaratan-persyaratan tersebut dalam Kontrak ;
5. Terjadi deviasiantara progress rencana dikurangiprogress aktualdiatas 20%.
6. Penyedia Barang / Jasa yang tidak melaksanakan kewajiban terkait denganjaminan
sebagaimana mestinya.
7. Penyedia Barang/Jasa menyampaikan pernyataan yang tidak benar kepada Pengguna
Barang/Jasa dan pernyataan tersebut berpengaruh besar pada hak, kewajiban, atau
kepentingan Pengguna Barang/Jasa.
Pengguna Barang/Jasa dapat memberikan SURAT PERINGATAN TERTULIS II (SP II) Jika terjadi salah
satu hal – hal sebagai berikut :
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 22
________________________________________________________________________________________
1. Apabila dalam waktu 14 hari kalender setelah diterimanya surat peringatan tertulis I Penyedia
Barang/Jasa belum menindaklanjuti sesuai dengan yang dimaksud dalam surat peringatan
tertulis I.
Apabila setelah 14 (empat belas) hari kalender setelah menerima surat peringatan II Penyedia tetap
tidak menunjukan usaha untuk menindaklanjuti seperti yang dimaksud dalam surat peringatan II,
maka Pengguna Barang/Jasa akan menerbitkan Surat Peringatan III dan apabila Surat Peringatan III
tidak ditindaklanjuti dalam waktu 14 hari maka Pengguna Barang/Jasa berhakMEMUTUS
KONTRAKsecara sepihak, dan dalam hal ini Penyedia Barang/Jasa setuju tidak memberlakukan pasal
1266 dan pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata serta memasukkan penyedia barang/jasa
tersebut pada DAFTAR HITAM (BLACK LIST) Perusahaan.
Dalam hal pemutusan Kontrak, Pengguna Barang/Jasa akan mengambil alih. Pada saat pemutusan
Kontrak akan diperhitungkan hak dan kewajiban Penyedia.
Pembayaran akan diberikan oleh Pengguna Barang/Jasa (sejauh jumlah dan hal-hal ini tidak termasuk
pembayaran-pembayaran yang telah diperhitungkan dengan Penyedia Barang/Jasa) untuk semua
pekerjaan yang dilaksanakan Penyedia Barang/Jasa sebelum tanggal pemutusan Kontrak termasuk :
a. Semua biaya yang dibayarkan untuk semua kegiatan yang menyangkut pekerjaan pendahuluan
yang telah dilaksanakan dan, atau bagian pekerjaan yang telah disetujui oleh Pengguna
Barang/Jasa.
b. Harga bahan-bahan atau material telah disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan
yang memang dipesan untuk pekerjaan permanen atau pekerjaan sementara yang telah
diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa atau yang secara sah wajib diterima oleh Penyedia
Barang/Jasa, maka bahan-bahan atau barang-barang itu akan menjadi hak milik Pengguna
Barang/Jasa setelah dilakukan perhitungan pembayaran.
c. Jumlah yang disetujui Pengguna Barang/Jasa sebesar jumlah pengeluaran yang memang
dikeluarkan oleh Penyedia Barang/Jasa untuk tujuan penyelesaian pekerjaan dengan catatan
pembayaran ini tidak termasuk dalam pembayaran yang telah disebutkan pada Butir-butir
diatas.
Bila terjadi selisih pembayaran dengan pembayaran dari Pengguna Barang/Jasa yang telah ditetapkan,
maka Pengguna Barang/Jasa berhak menganggap itu sebagai hutang dari Penyedia Barang/Jasa
dengan memperhitungkan jumlah-jumlah yang sebelumnya telah dibayarkan Pengguna Barang/Jasa
kepada Penyedia Barang/Jasa untuk penyelesaian pekerjaan-pekerjaan tersebut.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 23
________________________________________________________________________________________
Jika persengketaan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka penyelesaian persengketaan
akan diajukan kepada suatu badan Arbitrase, yang keanggotaanya masing-masing ditunjuk oleh kedua
belah pihak berdasarkan pertimbangan keahlian dan kejujuran.
Bilamana persengketaan tetap tidak dapat diselesaikan, maka kedua belah pihak sepakat
menyerahkan persoalan kepada Pengadilan Negeri sesuai dengan lokasi pekerjaan.
Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan ditanggung kedua belah pihak sesuai keputusan
akhir.
45. PENOLAKAN
Bila pada suatu ketika sebelum pekerjaan itu diserahterimakan, Pengguna Barang/Jasa:
1. Memutuskan bahwa pekerjaan yang telah dikerjakan atau peralatan yang disediakan Penyedia
Barang/Jasa atau sub-Penyedia Barang/Jasa rusak atau tidak sesuai dengan Kontrak atau bahwa
sebagian pekerjaan tidak sesuai atau cacat atau tidak memenuhi persyaratan dari Kontrak
(semua hal semacam ini selanjutnya dalam Pasal ini disebut "cacat") dan
2. Segera setelah memungkinkan, memberikan peringatan tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa
mengenai keputusan yang menyatakan dan merinci cacat tersebut, menyebutkan tempat
kerusakan-kerusakan itu dan kapan atau dimana terjadinya, serta
3. Secepatnya Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan menyerahkan kembali pekerjaan
tersebut kepada pihak Penyedia Barang/Jasa untuk segera diperbaiki.
4. Kemudian Penyedia Barang/Jasa dengan segera dan biaya sendiri memperbaiki cacat-cacat yang
diperinci tersebut.
Tak satu pun dari Pasal ini yang dapat menghalangi tuntutan Pengguna Barang/Jasa yang terkandung
pada Pasal Ganti Rugi (Denda) dari Kontrak ini.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 24
________________________________________________________________________________________
jangka waktu empat belas (14) hari kalender sejak perintah yang diberikan Pengguna Barang/Jasa /
Direksi Pekerjaan dikeluarkan.
48. PERPAJAKAN
48.1 Penyedia barang/jasa harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap semua peraturan
perundangan-undangan tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah diperhitungkan
dalam penawaran.
48.2 Bea meterai kontrak, pajak-pajak menjadi tanggung jawab Penyedia barang/jasa sesuai dengan
perundang-undangan.
48.3 Apabila terjadi perubahan perundang-undangan tentang pajak, setelah pembukaan penawaran
maka harus dilakukan penyesuaian.
49. KORESPONDENSI
49.1 Komunikasi antara para pihak hanya berlaku apabila dibuat secara tertulis.
49.2 Korespondensi menggunakan bahasa Indonesia dan dapat disampaikan langsung atau dikirim
melalui jasa pengiriman/pos, facsimile dan/ataue-mail.
49.3 Alamat para pihak ditetapkan sebelum pelaksanaan pekerjaan.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 25
________________________________________________________________________________________
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 26
________________________________________________________________________________________
Namun demikian, Penyedia Barang/Jasa tanpa menunda pekerjaan, setelah dikeluarkannya suatu
keputusan, petunjuk atau perintah, terkecuali yang sudah secara tertulis, harus segera minta hal itu
dikuatkan secara tertulis, karena keputusan, petunjuk, atau perintah itu tidak akan berlaku apabila
tidak diikuti perintah secara tertulis kecuali keputusan-keputusan didalam rapat yang dituangkan
didalam risalah rapat dari Pengguna Barang/Jasa.
56. PENGIRIMAN
Material, perangkat kerja atau peralatan kerja Penyedia Barang/Jasa tidak boleh dikirimkan ke daerah
kerja/proyek sebelum ada pemberitahuan/ijin tertulis dari Pengguna Barang/Jasa kepada Penyedia
Barang/Jasa yang menyatakan bahwa pengiriman boleh dilaksanakan dan Penyedia Barang/Jasa wajib
bertanggung-jawab atas penyelesaian transportasi, penerimaan bahan-bahan dan peralatan kerja
Penyedia Barang/Jasa yang dikirimkan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam kontrak.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 27
________________________________________________________________________________________
Bila hasil pekerjaan dinyatakan gagal dalam pengujian itu, maka pengujian untuk hal tersebut, bila
diminta oleh Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan atau oleh Penyedia Barang/Jasa, dapat diulangi
lagi dalam jangka waktu yang akan ditentukan dalam kondisi yang sama, sedangkan mengenai biaya
yang dibutuhkan / dibayarkan untuk pengulangan pengujian itu menjadi tanggung-jawab Penyedia
Barang/Jasa.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 28
________________________________________________________________________________________
Bila kerusakan itu tidak diperbaiki oleh Penyedia Barang/Jasa dalam jangka waktu yang sudah
ditentukan, maka Pengguna Barang/Jasa dapat bertindak melakukan perbaikan itu dengan resiko dan
biaya Penyedia Barang/Jasa.
Bila penggantian atau perbaikan itu mempengaruhi efisiensi peralatan atau pekerjaan atau suatu
bagiannya, maka Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan dalam jangka waktu sebulan setelah
penggantian atau perbaikan itu dapat memberikan suatu pemberitahuan tertulis yang meminta
diadakannya suatu pengujian baru dimana pengujian itu akan dilaksanakan sesuai dengan apa yang
tercantum dalam ketentuan Pasal 2.52. Pengujian, Bab II Syarat-syarat Umum Kontrak.
Ketentuan pengujian akan berlaku bagi semua pemeriksaan, penyesuaian, penggantian, perbaikan dan
bagi segala pengujian yang diakibatkan oleh hal yang dilakukan oleh Penyedia Barang/Jasa dalam
hubungannya dengan butir ini.
Sebelum Berita Acara Serah Terima Akhir dikeluarkan, Penyedia Barang/Jasa berhak untuk memasuki,
pada jam-jam kerja yang normal dengan resiko dan biaya sendiri, baik dia sendiri ataupun wakilnya
yang dikuasakan yang namanya telah diberitahukan terlebih dahulu kepada Pengguna Barang/Jasa
secara tertulis, ke seluruh bagian dari pekerjaan itu dengan tujuan memeriksa, membuat laporan dari
hasil pekerjaan yang dilaksanakannya untuk pemeriksaan akhir nanti dan membuat catatan-catatan
dari hal-hal tersebut.
Lebih jauh lagi sesuai dengan hal-hal yang tersebut dalam Undang Undang R.I. No. 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi Pasal 65 Ayat 2 beserta penjelasannya, Penyedia Barang/Jasa harus memikul
tanggung-jawab atas pekerjaan-pekerjaan dalam jangka waktu sesuai ketentuan didalam UU No. 2
Tahun 2017 tersebut terhitung sejak diterbitkannya Berita Acara Serah Terima Akhir (II).
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 29
________________________________________________________________________________________
dengan biaya sendiri sesuai dengan persyaratan yang ada pada ketentuan Pasal Kerusakan Setelah
Serah Terima, Syarat-syarat Umum Kontrak.
65. BERITA ACARA SERAH TERIMA AKHIR / FINAL ACCEPTANCE CERTIFICATE (FAC)
Permintaan akan Berita Acara Serah Terima Akhir (II) dapat diajukan kepada Pengguna Barang/Jasa
setelah Penyedia Barang/ Jasa memenuhi seluruh kewajibannya sesuai yang tercantum di dalam
kontrak termasuk penyelesaian pending item pada masa pemeliharaan.
Pengguna Barang/Jasa akan mengeluarkan Berita Acara Serah Terima Akhir (II) setelah berakhirnya
masa pemeliharaan dan setelah kewajiban tersebut diatas dipenuhi serta terbitnya Sertifikat Laik
Operasi.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 30
________________________________________________________________________________________
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III –1
BAB III
SYARAT KHUSUS
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 2
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 3
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 4
pekerjaan dengan Penyedia Barang/Jasa lain (bila ada) serta kesulitan-kesulitan yang dijumpai dilapangan
secara periodik dengan jadual waktu seperti ditetapkan oleh Pemberi Tugas.
Di kantor lapangan, Penyedia Barang/Jasa harus memelihara / menjaga salinan-salinan gambar,
persyaratan-persyaratan kerja, dan dokumen kontrak yang up-to-date serta data lengkap yang disertai
dengan revisi yang terakhir.
Penyedia Barang/Jasa harus secara terus menerus membuat catatan mengenai segala perubahan yang ada
di lapangan, baik perubahan dalam gambar maupun dalam data teknik harus diberitahukan kepada
Pemberi Tugas dengan sejumlah tindasan yang dibutuhkan.
9. TRANSPORTASI KE LAPANGAN
Penyedia Barang/Jasa harus mempersiapkan semua bahan-bahan dan barang-barang yang akan dikirimkan
ke lapangan dengan cara pengangkutan sedemikian rupa termasuk kelengkapan peralatan pengangkutan
serta melindunginya dari kerusakan atau kerugian selama pengangkutan ke lapangan, Penyedia Barang/Jasa
juga harus bertanggungjawab dan memperbaiki/mengganti segala kerusakan dari peralatan maupun
bahan-bahan.
Penyedia Barang/Jasa harus mengangkut semua bahan-bahan yang tercantum dalam Kontrak ini ke
lapangan dan tetap bertanggungjawab penuh atas pemuatan dan pembongkaran, penanganan,
pengangkutan, penyimpanan di lapangan dan asuransi yang diperlukan.
Penyedia Barang/Jasa harus mengangkut bahan-bahan dan peralatan itu ke lapangan dalam waktu yang
tepat agar pekerjaan persiapan dan pemasangannya sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan.
Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab atas semua pelaksanaan transportasi peralatan dan bahan-
bahan ke dan dari lapangan serta di lapangan itu sendiri.
Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab untuk mendapatkan perijinan dari pemerintah/pemerintah
daerah dan atau instansi lain sehubungan dengan pengurusan transportasi dan pemindahan bahan / barang
dan peralatan tersebut.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 5
Harga satuan pekerjaan tersebut sejauh mungkin menggunakan harga satuan yang tercantum dalam
Kontrak berjalan. Apabila jenis pekerjaan tersebut benar-benar baru, maka harga satuan yang digunakan
merupakan kesepakatan kedua belah pihak dan sejauh mungkin menggunakan daftar harga peralatan,
bahan dan upah sesuai yang tercantum dalam Kontrak berjalan.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 6
18.2 Penyedia barang/jasa tidak diperkenankan mengajukan klaim dengan alasan apapun juga, kecuali
nyata-nyata ada sebab kahar (force majeure) dan/atau ada pengumuman resmi oleh Pemerintah.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 7
secara penuh untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ditimbulkan akibat kecelakaan
tersebut;
b. Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian Pelaksana Pekerjaan dari Calon Penyediaan
Barang/Jasa, maka Pelaksana Pekerjaan tersebut bertanggung jawab secara penuh terhadap akibat
kecelakaan tersebut;
c. Apabila terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan Iuka berat, Iuka berat yang menyebabkan
cacat dan meninggal dunia pada pelaksana pekerjaan dari Penyedia Barang / Jasa sebagai akibat
dari kesalahan pekerjaan operasi dan pemeliharaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Barang / Jasa
maka :
1. Pengawas pekerjaan dan pelaksana pekerjaan yang melaksanakan pekerjaan tersebut dilarang
untuk bekerja atau di-suspend selama 2 (dua) bulan pada pekerjaan teknis di lapangan
2. 2) Penyedia Barang / Jasa dikenakan denda maksimal 10% persen ·. (sepuluh per seratus) dari
nilai tagihan pada bulan kejadian.
d. Apabila kecelakaan kerja terjadi pada masa transisi perjanjian kerja, maka untuk sanksi sesuai
dengan nomor 3 poin c akan tetap diberlakukan.
e. Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian Penyedia Barang/Jasa dalam penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka PT PLN (Persero) berhak mengevaluasi,
memutus perjanjian barang dan jasa yang sedang berlangsung secara sepihak serta memasukkan
Penyedia Barang/Jasa tersebut pada Daftar Hitam (black list) perusahaan.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 8
Orang yang tidak berhak masuk, tidak akan diperkenankan memasuki lapangan tanpa sebelumnya
mendapat izin tertulis dari petugas keamanan Pemberi Tugas.
3. SARANA SANITASI DAN KESEHATAN
Penyedia Barang/Jasa harus mentaati dan menjalankan peraturan-peraturan dari badan yang
berwenang sehubungan dengan sarana sanitasi.
Tempat serta standard sarana sanitasi yang disediakan Penyedia Barang/Jasa untuk penggunaan sendiri
harus sesuai dengan teknik penyehatan dan lingkungan dan mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab atas persyaratan sarana kesehatan dan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) untuk pekerja-pekerja lapangannya.
Sarana-sarana itu harus sesuai dengan ketentuan / peraturan pemerintah yang berlaku ditempat
pekerjaan itu.
13. BAHASA
Bahasa yang dipergunakan didalam surat menyurat dengan pemberi tugas untuk semua hal termasuk
masalah administrasi serta keuangan yang ada dalam kontrak ini harus dalam Bahasa Indonesia dan atau
Bahasa Inggris.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 9
17.2 Harga Kontrak pekerjaan yang dicantumkan dalam Kontrak sudah termasuk PPN 10% (sepuluh
perseratus) dan pembayaran wajib lainnya menurut resmi yang sah.
17.3 Jika terdapat kekeliruan Penyedia barang/jasa dalam menghitung biaya, maka Penyedia barang/jasa
tidak dapat mengajukan klaim dalam bentuk apapun dan harus tetap melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Kontrak yang ditandatangani bersama berikut rencana kerja dan syarat-syarat lainnya yang
merupakan bagian dari Kontrak kerja.
Keterangan :
Hn = Harga satuan barang/jasa pada saat pekerjaan dilaksanakan.
Ho = Harga satuan barang/jasa pada saat penyusunan harga penawaran (28 hari
sebelum batas akhir pemasukan penawaran).
a = Koefisien tetap yang terdiri keuntungan dan overhead. Dalam hal penawaran
tidak mencantumkan besaran komponen keuntungan dan overhead, maka a
adalah 0,15.
b, c, d = Koefisien komponen Perjanjian/Kontrak seperti tenaga kerja, bahan, alat kerja
dan sebagainya. Penjumlahan a+b+c+d+…. dst. adalah 1,00.
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat pekerjaan dilaksanakan.
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada saat penyusunan harga penawaran. Indeks harga
komponen akan ditentukan pada saat Kick of Meeting.
Catatan :
- Untuk penyesuaian harga dalam mata uang rupiah, maka indeks harga yang digunakan
bersumber dari penerbitan Badan Pusat Statistik (BPS). Jika indeks harga tidak dimuat
dalam penerbitan BPS, maka digunakan indeks harga yang disiapkan oleh instansi yang
berwenang.
- Penetapan koefisien komponen Perjanjian/Kontrak pekerjaan dilakukan oleh Pengguna
Barang/Jasa sebagaimana terlampir pada Dokumen RKS.
Keterangan :
Pn = Nilai Perjanjian/Kontrak setelah dilakukan penyesuaian harga satuan
barang/jasa.
Hn = Harga satuan baru setelah dilakukan penyesuaian harga menggunakan
rumusan penyesuaian satuan harga.
V1 = Volume pada saat pekerjaan dilaksanakan.
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 10
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
KERANGKA ACUAN KERJA 1
BAB IV
SYARAT TEKNIK
1. LATAR BELAKANG
Untuk mendukung pasokan daya listrik dan menjaga keandalan sistem kelistrikan di Kalimantan, PT PLN
(Persero) Unit Induk Pembangunan Kalbagtim mendapat tugas untuk untuk melaksanakan pembangunan
infrastruktur di bidang penyaluran tenaga listrik di Kalimantan. Salah satunya dengan membangun
jaringan transmisi SUTT 150 kV GI.Tanjung Selor – GI.Tidang Pale
Saat akan dimulainya pekerjaan stringing/penarikan konduktor, perlu diperlukan ruang bebas di
sepanjang jalur SUTT (ROW). Untuk itu perlu dilaksanakan pemetaan koridor ROW serta
menginventarisasi luas tanah, bangunan, tanam tumbuh serta kepemilikan tanah, bangunan dan tanam
tumbuh yang berada di jalur ROW tersebut sebagai dasar untuk melaksanakan rencana pemberian
kompensasi.
Pekerjaaan Inventarisasi Tanah, Bangunan Dan Tanam Tumbuh Di Bawah Jalur (Row) Dan Pendampingan
Kompensasi Row SUTT 150 kV ini nantinya berada di bawah pengawasan PT PLN (Persero) UIP Kalbagtim
selaku Direksi Pekerjaan. Namun mengingat keterbatasan SDM yang ada, maka diperlukan adanya
bantuan Jasa Konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas agar dapat berjalan dengan lancar
dan efektif.
Tujuan:
- Terlaksananya inventarisasi (pendataan) lokasi rencana pembangunan jaringan yang meliputi
pengumpulan data awal pemegang hak tanah, bangunan dan tanaman untuk area yang berada di
bawah ruang bebas (RoW) SUTT yang akan dikompensasi;
- Melakukan sosialisasi terhadap warga masyarakat yang berada di bawah jaringan transmisi dan sekitar
RoW SUTT dalam rangka memperlancar kegiatan
- Melakukan Identifikasi dan inventarisasi kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan lahan, bangunan
dan/atau tanaman;
- Dokumentasi hasil inventarisasi yang berisi antara lain : pemegang hak atas tanah, bangunan dan/atau
tanaman; jenis tanah; luas tanah dan bangunan; tinggi tanaman; letak tanah, bangunan dan tanaman;
peta objek tanah bangunan dan tanaman;
- Memastikan letak as (rencana) jalur transmisi sepanjang jalur tower dengan memasang patok-patok as
dan pemasangan patok batas RoW masing-masing 10 (sepuluh) meter sebelah kiri dan sebelah kanan
dari as jaringan transmisi;
- Pengukuran dan pemetaan persil-persil tanah dan bangunan sepanjang RoW sehingga diperoleh luas
masing-masing persil, serta menyusun gambar situasi hasil pengukuran inventarisasi dengan jelas;
3. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaaan ini meliputi :
a. SOSIALISASI KEPADA WARGA DAN PEMERINTAH SETEMPAT
b. PEKERJAAN SURVEY KORIDOR ROW, FOTO UDARA DAN INVENTARISASI ROW
c. PEMATOKAN BATAS LAHAN
d. PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
e. PENEBANGAN ROW
f. PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH
Lingkup lokasi pekerjaan disesuaikan pada bab IV Syarat Teknik Konstruksi.
5. METODE PELAKSANAAN
a. SOSIALISASI KEPADA WARGA DAN PEMERINTAH SETEMPAT
Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi Personil kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapat persetujuan.
Tiap 1 grup Sosialisasi kepada warga dan pemerintah setempat minimal sesuai pada Daftar
Breakdown Volume Satuan Pekerjaan.
Jumlah grup Sosialisasi kepada warga dan pemerintah setempat yang dimobilisasi pada pekerjaan ini
minimal 1 grup. Jika dirasa perlu, Direksi Pekerjaan dapat meminta penambahan jumlah grup kerja
pada Penyedia Jasa. Demobilisasi personil akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari
Direksi Pekerjaan.
Sosialisasi ke warga/masyarakat dan pemerintahan setempat terkait rencana pelaksanaan Survey
koridor ROW, pematokan dan pemetaan bidang koridor ROW sampai dengan rencana kompensasi
ROW.
Mengingat sebagian besar lokasi belum terdapat sumber peta yang mempunyai tingkat ketelitian
tinggi dan terbaru, maka peta yang akan digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan merupakan
data terbaru yang merupakan peta foto udara dengan menggunakan pesawat tanpa awak/Unmanned
Aerial Vehicle (UAV)/drone dengan spesifikasi sebagai berikut :
Untuk dapat digunakan dalam sumber data, ketelitian geometrik dari peta kerja yang digunakan
adalah sebagai berikut :
i. Daerah pemukiman, daerah komersial dan/atau daerah industri, ketelitian yang digunakan
adalah 0,3mm x skala peta;
ii. Daerah non-pemukiman, daerah non-komersial dan/atau daerah non-industri, ketelitain yang
digunakan adalah 0,5mm x skala peta.
2) Peta dasar yang digunakan menggunakan peta dasar terbaru yang tersedia.
Prinsip dasar pengukuran bidang tanah dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah harus
memenuhi kaidah-kaidah teknis pengukuran dan pemetaan sehingga bidang tanah yang diukur dapat
dipetakan dan dapat diketahui letak, batas dan luas di atas peta serta dapat direkonstruksi batas-
batasnya di lapangan. Proses survey dan pemetaan koridor ROW meliputi;
2) Survey pemetaan
i. Survey pemetaan menggunakan metode polygon
ii. Survey pemetaan untuk memastikan kelurusan jalur transmisi dari tower ke tower
berikutnya, untuk memastikan lebar koridor ROW 20 meter, untuk menentukan patok
dan untuk menentukan luas bangunan serta mengukur tinggi jaringan SUTM atau SUTR
ataupun jaringan pipa yang berada di jalur ROW.
3) Penunjukan tanda batas bidang tanah
i. Penunjukan tanda batas bidang tanah dilakukan oleh pemilik tanah/kuasanya.
ii. Dalam hal pengukuran dan pemetaan bidang tanah sistematis lengkap, penunjukan
batas dapat diwakili oleh perangkat desa/kelurahan/kampung atau ketua RT, RW,
kepala dusun atau nama lainnya.
pemasangan patok batas dengan jarak antara satu titik dengan titik lainnya berkisar 50 meter
(menyesuaikan dengan kondisi lapangan).
Patok yang digunakan dengan persayaratan teknis sebagai berikut:
1. Bahan dan Syarat Teknis
Patok Koridor ROW
Bahan yang digunakan untuk patok adalah kayu kelas I ukuran 10/10 cm panjang minimal 80 cm.
2. Pengecatan
Patok yang akan dipasang di lapangan dilakukan pengecetan dengan menggunakan cat merah.
Untuk campurannya mengunakan thinner yang mempunyai kualitas tinggi.Pengecatan dilakukan
setelah patok kering (berusia 3 hari atau lebih dengan menggunakan kuas tangan secara merata
pada bagian atasnya. Untuk patok bagian bawah (30 cm dari dasar) tidak dilakukan pengecetan.
Sebelum melakukan pengecetan, permukaan patok harus dibersihkan dari segala macam kotoran
dengan menggosok secara rata seluruh permukaan dengan menggunakan kain.
3. Pembuatan Tanda Identitas (tulisan)
4. Pembuatan tanda identitas dilakukan dengan teknik sablon pada patok yang telah dilakukan
pengecetan menggunakan teknik sablon menggunakan cat warna hitam
Ukuran dan tata letak huruf pada tanda batas dilakukan dengan ukuran secara proporsional
dengan tulisan RoW PLN.
5. Pengangkutan dan Pemasangan Tanda Batas
Pengangkutan tanda batas harus memperhatikan keselamatan dan keamanan kerja.
Pemasangan patok harus benar-benar tegak. Seluruh proses pemasanngan (patok) yang telah
selesai harus dipotret dengan menggunakan kamera digital resolusi tinggi yang mencakup
seluruh bentuk patok harus dapat terbaca. Hasil pemotretan disimpan dalam bentuk CD / flash
disc dan diberi nama secara sistematis.
1) Melakukan identifikasi letak tanah, luas tanah, identifikasi bidang, status tanah dan dokumennya
2) Melakukan identifikasi jenis bangunan, penggunaan dan pemanfaatan lahan atau
barang/benda/bangunan lain yang bernilai dan berada di atas lahan.
3) Mengidentifikasi jenis dan ukuran tanaman serta menghitung jumlah tanaman yang berpotensi
masuk ke ruang bebas (ROW) sesuai ketentuan PERMEN ESDM No. 38 Tahun 2013.
4) Melakukan pengumpulan dan identifikasi nama, pekerjaan dan alamat pihak yang berhak,
termasuk di dalamnya mengumpulkan salinan (fotocopy) identitas (KTP dan KK/SIM/Paspor atau
lainnya) dari pihak yang berhak.
5) Mengumpulkan bukti penguasaan tanah dan/atau kepemilikan tanah, bangunan dan tanaman
dan/atau benda lain yang berada di atas tanah serta mengumpulkan salinan (fotocopy) SPPT PBB
(pajak bumi dan bangunan)
Hasil inventarisasi dan identifikasi data pihak yang berhak dan objek pengadaan tanah dibuat dalam
bentuk blangko, peta bidang tanah dan daftar nominatif. Dalam hal terdapat keberatan atas hasil
inventarisasi dan identifikasi, dilakukan verifikasi dan perbaikan. Hasil pengumuman atau verifikasi
dan perbaikan atas inventarisasi dan identifikasi selanjutnya menjadi dasar penentuan pihak berhak
dalam pemberian kompensasi.
Survey dan pemetaan ini untuk memastikan mengenai luasan lahan yang akan dipergunakan untuk
memastikan luasan masing-masing pemilik.
Prinsip dasar pengukuran bidang tanah dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah harus
memenuhi kaidah-kaidah teknis pengukuran dan pemetaan sehingga bidang tanah yang diukur dapat
dipetakan dan dapat diketahui letak, batas dan luas di atas peta serta dapat direkonstruksi batas-
batasnya di lapangan. Proses survey dan pemetaan batas lahan meliputi;
Menuangkan luasan tanah masing-masing bidang per pemilik dan jumlah tanaman ke dalam
bentuk format tabulasi nominatif yang ditandatangani oleh Pemilik, Pelaksana Survey dan
diketahui oleh aparat pemerintah desa dan kecamatan
2. Pengecatan
Patok yang akan dipasang di lapangan dilakukan pengecetan dengan menggunakan cat merah.
Untuk campurannya mengunakan thinner yang mempunyai kualitas tinggi.Pengecatan dilakukan
setelah patok kering (berusia 3 hari atau lebih dengan menggunakan kuas tangan secara merata
pada bagian atasnya. Untuk patok bagian bawah (30 cm dari dasar) tidak dilakukan pengecetan.
Sebelum melakukan pengecetan, permukaan patok harus dibersihkan dari segala macam kotoran
dengan menggosok secara rata seluruh permukaan dengan menggunakan kain.
3. Pembuatan Tanda Identitas (tulisan)
4. Pembuatan tanda identitas dilakukan dengan teknik sablon pada patok yang telah dilakukan
pengecetan menggunakan teknik sablon menggunakan cat warna hitam
Ukuran dan tata letak huruf pada tanda batas dilakukan dengan ukuran secara proporsional
dengan tulisan RoW PLN.
5. Pengangkutan dan Pemasangan Tanda Batas
Pengangkutan tanda batas harus memperhatikan keselamatan dan keamanan kerja.
Pemasangan patok harus benar-benar tegak. Seluruh proses pemasanngan (patok) yang telah
selesai harus dipotret dengan menggunakan kamera digital resolusi tinggi yang mencakup
seluruh bentuk patok harus dapat terbaca. Hasil pemotretan disimpan dalam bentuk CD / flash
disc dan diberi nama secara sistematis.
METODE PELAKSANAAN
Musyawarah Penetapan Nilai Kompensasi
Setelah dilakukan penilaian oleh KJPP, maka selanjutnya Penyedia Jasa melaksanakan musyawarah
penetapan nilai kompensasi dengan pihak yang berhak beserta Pemerintah setempat. Musyawarah
dilaksanakan untuk menetapkan nilai kompensasi berdasarkan hasil penilaian oleh penilai (KJPP).
Hasil kesepakatan dalam musyawarah menjadi dasar pembayaran kompensasi kepada pihak yang
berhak. Apabila pihak yang berhak telah diundang tidak hadir dalam musyawarah, maka pihak yang
berhak dianggap setuju dengan nilai kesepakatan.
Pembayaran Kompensasi
Penyedia Jasa mempersiapkan proses pembayaran kompensasi (Kesiapan tempat dan aparat
pemerintah setempat, undangan ke pemilik serta menyiapkan semua berkas pembayaran).
Pembayaran kompensasi dilakukan oleh Team PLN dan didampingi oleh Penyedia Jasa.
Membuat dokumentasi di setiap tahapan proses. Dokumen pelaksanaan pembebasan jalur ROW ini
dikumpulkan berupa hardcopy (kertas, peta, surat, dll) yang nantinya akan dialihmediakan ke dalam
format digital maupun softcopy berupa file tipe doc, ppt, xls., 3gp, dwg., avi, mkv, dan lain
sebagainya.
e. PENEBANGAN ROW
Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi Personil kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapat persetujuan.
Tiap 1 grup Penebangan ROW minimal sesuai pada Daftar Breakdown Volume Satuan Pekerjaan.
Jumlah grup Penebangan ROW yang dimobilisasi pada pekerjaan ini minimal 1 grup. Jika dirasa perlu,
Direksi Pekerjaan dapat meminta penambahan jumlah grup kerja pada Penyedia Jasa. Demobilisasi
personil akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Penebangan pohon dilakukan terhadap pohon yang hanya berada di jalur koridor ROW SUTT 150 kV
dimana lahannya 10 m ke arah kiri dan 10 m ke arah kanan dimana lahan yang akan ditebang
pohonnya telah dibayar kompensasinya kepada pemiliknya. Metode penebangan menggunakan chain
saw, parang, tambang dan peralatan lain yang diperlukan. Khusus untuk penebangan pohon jenis
sawit, metode penebangannya adalah penebangan, pencacahan, pencabutan akar menggunakan
excavator, dan pemindahan hasil tebang keluar lokasi menggunakan excavator dan dibawa
menggunakan dump truck.
Pendampingan pengadaan tanah ini adalah untuk pembebasan tanah tapak tower yang belum
dibebaskan oleh PLN. Pendampingan pengadaan tanah ini meliputi:
- Melakukan koordinasi dan komunikasi dalam rangka sosialisasi, musyawarah penetapan dan
pemberian nilai ganti kerugian atau kompensasi serta menyiapkan dan mendampingi proses
pembayaran ganti kerugian
- Melakukan pendampingan pada Team Pembebasan PLN di setiap tahapan pendampingan
pengadaan tanah tapak SUTT 150 kV ini.
- Menyiapkan berkas Pelepasan objek pengadaan tanah
- Melakukan pendokumentasian peta bidang, daftar nominatif dan data adminsitrasi pengadaan
tanah
- Melakukan pemberkasan dokumen pengadaan tanah untuk dilakukan Proses Pendaftaran
Sertifikasi Tanah
- Penyusunan berkas persyaratan administrasi proses pengajuan sertifikasi tanah
- Penyerahan berkas ke kantor/instansi terkait
Dalam pelaksanaan setiap tahapan dalam lingkup pekerjaan ini, maka Penyedia Jasa harus memenuhi
kebutuhan Biaya Langsung Non Personil sesuai kebutuhan dalam daftar breakdown volume satuan
pekerjaan yang meliputi;
3) PERLENGKAPAN KANTOR
Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan kantor untuk kelancaran pekerjaan.
4) BIAYA KOMUNIKASI
Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas komunikasi untuk kelancaran pekerjaan. Harga satuan
tersebut sudah mencakup pulsa mobile phone, internet, fax dan telephone.
5) SEWA KENDARAAN
Penyedia Jasa harus menyediakan kendaraan untuk kelancaran pekerjaan. Jenis kendaraan
disesuaikan pada kondisi access road di lapangan. Harga satuan tersebut sudah meliputi driver,
OM dan jenis kendaraan apapun yang sesuai dengan kondisi access road di lapangan.
6) SAFETY TOOLS
Penyedia Jasa harus menyediakan Safety Tools untuk semua personil lapangan.
8) LAPORAN
Penyedia Jasa harus membuat laporan baik untuk kegiatan pekerjaan maupun hasil pekerjaan
yang harus disusun dalam bahasa Indonesia, yang meliputi :
a) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi gambaran umum lokasi, metodologi, program kerja dan jadwal
pelaksanaan.
c) Laporan Akhir
Laporan Akhir terdiri dari:
- Gambar peta bidang koridor ROW (objek tanah, kontur tanah dan objek tanaman)
- Tabel No.span tower, nama pemilik tanah, luasan tanah yang akan dipakai PLN, Jenis
dan jumlah tanaman serta koordinat lokasi tower
- Foto dokumentasi pelaksanaan pemetaan dan pematokan
- Pendataan/inventarisasi (berupa blangko inventarisasi)
- Lampiran dokumen inventarisasi:
o KTP
o Kartu Keluarga
o Surat Kuasa (optional)
o Surat Waris (optional)
o Surat kepemilikan tanah
o Surat hak garap tanah (optional)
- Lampiran dokumen pemberkasan administrasi pembayaran :
o Nominatif
o Berita acara sosialisasi dan musyawarah
o Berita acara pembayaran
o Surat Pernyataan Pemilik
o Surat/Akta pelepasan hak/Akta jual beli
o Foto dokumentasi
o Kuitansi
Semua laporan hasil pekerjaan harus dijilid rapih dan diberi sampul sesuai dengan standard
dengan ukuran-ukuran sebagai berikut :
- Untuk buku ukuran kertasnya adalah A4.
- Untuk gambar ukuran kertasnya adalah A3
6. SPESIFIKASI PERALATAN
Peralatan dan perlengkapan kerja yang disediakan oleh Penyedia Jasa, tetapi terbatas hanya yang disebut
dibawah ini, harus memenuhi persyaratan antara lain:
b. TOTAL STATION
Total station dari merek yang cukup dikenal, dalam kondisi baik, lazim dipakai di Indonesia serta
sudah dikalibrasi oleh Lembaga yang diakui di Indonesia (masa kalibrasi masih aktif).
c. HT
HT yang digunakan dari merek yang cukup dikenal, dalam kondisi baik dan lazim dipakai di
Indonesia.
d. Hand GPS
GPS yang digunakan dari merek yang cukup dikenal, dalam kondisi baik dan lazim dipakai di
Indonesia. Layar berwarna, memiliki media penyimpanan data sampai dengan 2 GB dan memiliki
kemampuan untuk mengupload peta Indonesia. Serta sudah dikalibrasi oleh Lembaga yang diakui
di Indonesia (masa kalibrasi masih aktif).
e. DRONE
- Drone yang digunakan dari merek yang cukup dikenal dan dalam kondisi baik dan lazim dipakai
di Indonesia.
- Type drone adalah fixed wing dengan kemampuan terbang s/d ketinggian 700 meter.
- Kamera yang terpasang pada drone minimal 18 MP.
f. Gergaji mesin (Chain Saw)
Gergaji Mesin yang digunakan dari merek yang cukup dikenal, dalam kondisi baik dan lazim dipakai
di Indonesia.
g. Excavator (bila diperlukan)
Excavator dengan kapasitas 80-140 HP yang digunakan dari merek yang cukup dikenal, dalam
kondisi baik dan lazim dipakai di Indonesia.
h. Dump Truck (bila diperlukan)
Dump Truck dengan kapasitas 10 ton yang digunakan dari merek yang cukup dikenal, dalam kondisi
baik dan lazim dipakai di Indonesia.
i. Lain-lain
Peralatan dan perlengkapan kerja yang tidak disebutkan tetapi diperlukan untuk pendataan, tetapi
menjadi tanggung jawab Penyedia jasa/Penyedia Jasa untuk menyediakan dan terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari direksi tentang kwalitasnya.
8. KUALIFIKASI PERSONIL
Dalam pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa diharuskan memenuhi kebutuhan minimal grup dalam setiap
lingkup pekerjaan mengacu pada poin 5. Adapun rincian kebutuhan personil tiap grup tahapan pekerjaan
mengacu pada daftar breakdown volume satuan pekerjaan.
Team Leader bertugas mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi aktivitas administrasi dan
teknis untuk seluruh tahapan kegiatan sejak awal hingga akhir pekerjaan. Bertanggung jawab dalam
pengadaan dan penugasan personil lapangan. Menerima laporan aktifitas kegiatan dari lokasi proyek
dan menindaklanjutinya sehingga terjamin koordinasi dan komunikasi yang baik antar pihak-pihak
yang berkepentingan dalam pekerjaan ini. Team Leader bertanggung jawab atas semua kegiatan di
lapangan serta kualitas hasilnya kepada Direksi Pekerjaan.
b) Tenaga Ahli
- Tenaga Ahli Geodesi
Pendidikan minimal S1 Teknik Geodesi/Sipil/Planologi/Arsitektur, memiliki pengalaman minimal 3
tahun dalam bidang/subbidang pekerjaan sejenis di lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau
Swasta. Menguasai standar-standar dan kode terkait yang digunakan dan memahami prosedur
pemetaan bidang. Pernah menjadi Ahli Geodesi/sejenis minimal 3 kali tahun dalam
bidang/subbidang pekerjaan sejenis di lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau Swasta.
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
Bertanggung jawab dalam mengkoordinir pelaksanaan pemetaan koridor ROW sehingga
memenuhi kesesuaian rencana.
d) Tenaga Pendukung
- Tenaga Inventarisasi
Memiliki pendidikan minimal SLTA dan pengalaman minimum 3 (tiga) tahun dalam
bidang/subbidang pekerjaan sejenis di lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau Swasta.
Pernah menjadi Tenaga Inventarisasi/sejenis minimal 2 kali dalam bidang/subbidang pekerjaan
sejenis di lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau Swasta.
Menguasai dan mengenal nama-nama tanaman serta kategori kecil, besar atau produktif. Tenaga
Inventarisasi bertugas mendata luasan nama pemilik, batas-batas lahan, jenis / nama-nama
tanaman dan bangunan permanen/semi permanen yang berada dalam koridor ROW.
- Tenaga Pemberkasan
Memiliki pendidikan minimal SLTA dan pengalaman minimum 3 (tiga) tahun dalam
bidang/subbidang pekerjaan sejenis di lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau Swasta.
Pernah menjadi Tenaga Pemberkasan minimal 2 kali dalam bidang/subbidang pekerjaan sejenis di
lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau Swasta.
Menguasai bidang pemberkasan dan memahami tata laksana kearsipan yang diperlukan. Pernah
terlibat dalam tim pembebasan lahan.
- Operator Drone
Memiliki pendidikan minimal SLTA dan pengalaman minimum 3 (tiga) tahun pada pekerjaan
mengoperasikan drone serta menjadi operator drone minimal 2 kali.
Menguasai dan mahir mengoperasikan drone khususnya untuk pengambilan gambar/foto dari
udara.
9. JENIS LAPORAN-LAPORAN
Konsultan harus membuat laporan baik untuk kegiatan pekerjaan maupun hasil pekerjaan yang harus
disusun dalam bahasa Indonesia, yang meliputi :
b) Laporan Akhir
Laporan Akhir terdiri dari:
- Gambar peta bidang tapak tower (objek tanah, kontur tanah dan objek tanaman)
- Tabel No.tower, Type tower, nama pemilik tanah, luasan tanah yang akan dipakai PLN, Jenis
dan jumlah tanaman serta koordinat lokasi tower
- Foto dokumentasi pelaksanaan pemetaan dan pematokan
- Pendataan/inventarisasi tanah tapak dan tanaman (berupa blangko inventarisasi)
- Lampiran dokumen inventarisasi:
o KTP
o Kartu Keluarga
o Surat Kuasa (optional)
DAFTAR ISI
BAB IV
SYARAT TEKNIK - PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. UMUM ............................................................................................................................................................. 1
1.1. LINGKUP KERJA ........................................................................................................................................... 1
1.2. RUJUKAN ..................................................................................................................................................... 2
1.3. VOLUME PEKERJAAN .................................................................................................................................. 2
2. PEKERJAAN PERSIAPAN .................................................................................................................................... 2
2.1. LINGKUP KERJA PEKERJAAN PERSIAPAN ..................................................................................................... 2
2.2. PENYEDIAAN DIREKSI KEET, GUDANG DAN BARAK KERJA ........................................................................... 3
2.3. PAPAN NAMA PROYEK , PAPAN LOKASI , PAPAN JADWAL .......................................................................... 4
2.4. PERLENGKAPAN K3 KONSTRUKSI ................................................................................................................ 4
2.5. PEKERJAAN PERSIAPAN PONDASI ............................................................................................................... 5
2.6. PEKERJAAN PERSIAPAN ERECTION ............................................................................................................ 13
2.7. PEKERJAAN PERSIAPAN STRINGING .......................................................................................................... 14
3. PEKERJAAN PENGADAAN MATERIAL .............................................................................................................. 18
3.1. RUJUKAN ................................................................................................................................................... 18
3.2. PERSYARATAN UMUM .............................................................................................................................. 18
3.3. SYARAT UMUM MATERIAL ........................................................................................................................ 18
3.4. PROSES APPROVAL.................................................................................................................................... 19
3.5. PENGEPAKAN ............................................................................................................................................ 20
3.6. PENGIRIMAN (UNTUK MATERIAL SELAIN MATERIAL TOWER DAN KONDUKTOR ACSR/AS) ...................... 21
3.7. COPY SURAT DOKUMEN ............................................................................................................................ 22
3.8. PENGADAAN INSULATOR SET + HARDWARE + ACCESSORIES + FITTING ................................................... 22
3.9. PENGADAAN GSW + ACCESSORIES + FITTING ........................................................................................... 28
3.10. PENGADAAN OPGW + ACCESSORIES + FITTING ........................................................................................ 34
3.11. PENGADAAN ACCESSORIES + FITTING KONDUKTOR ACSR/AS .................................................................. 41
4. PEKERJAAN PENGANGKUTAN MATERIAL ....................................................................................................... 45
4.1. PENGIRIMAN DARI PABRIK KE GUDANG SITE ............................................................................................ 46
4.2. PENGANGKUTAN DARI GUDANG SITE KE TEPI JALAN................................................................................ 47
4.3. PENGANGKUTAN DARI TEPI JALAN KE LOKASI TITIK TOWER ..................................................................... 47
5. PEKERJAAN PONDASI ..................................................................................................................................... 48
5.1. PEKERJAAN BORE PILE............................................................................................................................... 48
5.2. PONDASI TOWER ...................................................................................................................................... 50
6. PEKERJAAN SISTEM PENTANAHAN................................................................................................................. 61
7. PEKERJAAN PEMASANGAN PATOK BATAS TANAH ......................................................................................... 62
8. PEKERJAAN ERECTION DAN PEMASANGAN ACCESSORIES TOWER (TERMASUK FINAL CHECK) ....................... 62
8.1. ERECTION TOWER (TERMASUK PEMASANGAN ACCESSORIES TOWER) ................................................................... 62
9. PEMASANGAN ANTI THEFT NUT S/D KETINGGIAN 9 M .................................................................................. 66
10. PEKERJAAN STRINGING (PENARIKAN) KAWAT ........................................................................................... 66
10.1. PENARIKAN KONDUKTOR ACSR/AS, GSW DAN OPGW .............................................................................. 67
10.2. PEMASANGAN ACCESSORIES KONDUKTOR ACSR/AS, GSW DAN OPGW .................................................. 69
10.3. SAGGING DAN CLAMPING......................................................................................................................... 73
11. PEKERJAAN COMMISSIONING .................................................................................................................... 75
12. ASBUILT DRAWING, DOKUMEN PENGECEKAN, FOTO DOKUMENTASI,PETUNJUK OPERASIONAL ............... 75
BAB IV
SYARAT TEKNIK - PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. UMUM
Proyek Transmisi Tenaga Listrik 150 kV jalur SUTT 150 kV GI.TANJUNG SELOR– GI.TIDANG PALE
merupakan bagian dari rencana pembangunan sistem jaringan transmisi tenaga listrik 150 kV di
Provinsi Kalimantan Utara. Dengan data-data teknis sebagai berikut :
Nama Pekerjaan : PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 kV
GI.TANJUNG SELOR– GI.TIDANG PALE SECTION 3
Nominal Voltage : 150 kV
Jumlah Circuit : 2 cct
Conductor : ACSR/AS 2 x 250 mm2
Ground Wire : Galvanized Steel Wire 55 mm2 dan Optic GroundWire 70 mm2
Support : Menara dari Konstruksi baja yang digalvanis
Pekerjaan SUTT 150 kV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 menghubungkan antara
Tower T.218 dengan Gardu Induk 150 kV TANJUNG SELOR.
1. Pekerjaan Persiapan
8. Pekerjaan Commissioning
Lingkup pekerjaan tersebut di atas mulai dari T.218 s/d T.313 di GI.TANJUNG SELOR serta pekerjaan
stringing dari T.217 s/d GI.TANJUNG SELOR (sesuai tower schedule terlampir dalam dokumen RKS).
2. PEKERJAAN PERSIAPAN
IJIN KE INSTANSI TERKAIT DAN MASYARAKAT
Sebelum memulai kegiatan lapangan Penyedia Barang/Jasa berkewajiban untuk mengurus ijin masuk
ke tempat kerja di Instansi terkait mulai tingkat Bupati/Walikota sampai tingkat Ketua RT sesuai
dengan peraturan yang berlaku didaerah setempat.
Penyedia Barang/Jasa juga berkewajiban melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat yang terkena
jalur Transmisi 150 kV dan berkoordinasi dengan Camat serta Kepala Desa/Lurah setempat.
GUDANG
Pembuatan gudang tertutup (sementara)
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menyediakan gudang yang memadai untuk penyimpanan material
yang diperlukan untuk pekerjaan. Gudang harus dilengkapi dengan sistem ventilasi yang baik. Bentuk
dan ukuran gudang disesuaikan kebutuhan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan dengan luasan
minimal 200 m2.
Penyediaan gudang terbuka
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menyewa lahan untuk gudang terbuka dengan luasan sesuai
kebutuhan minimal 5000 m2. Gudang terbuka ini harus dikelilingi pagar sementara yang terbuat dari
seng tinggi 2 m.
Lokasi gudang tersebut dijaga oleh security selama waktu pelaksanaan pekerjaan.
BARAK PEKERJA
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan Barak Pekerja yang memadai untuk pekerjanya. Barak
Pekerja harus dilengkapi dengan instalasi listrik/penerangan serta sanitair yang memadai. Bentuk,
ukuran dan penempatan barak kerja tersebut tidak ditentukan, tetapi harus mendapat persetujuan
dari Direksi Pekerjaan.
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Penyediaan Direksi Keet, Gudang Dan Barak Kerja harus sesuai gambar
gambar kerja yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
a. RAMBU K3
Rambu K3 dibuat sesuai gambar yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Rambu K3 harus dipasang
di setiap lokasi yang sedang dikerjakan. 1 set rambu K3 terdiri dari 3 papan rambu, yaitu Rambu
peringatan wajib menggunakan APD, Rambu peringatan hati-hati lubang galian serta Rambu
Peringatan hati-hati benda terjatuh dari atas & hati-hati ada pekerjaan di ketinggian), dengan ukuran
masing-masing papan adalah 1 x 1 m2 dengan bahan dari plywood 9 mm yang dilapisi Spanduk
printing bahan flexi jerman.
b. APD PEKERJA
Seluruh pekerja diwajibkan menggunakan APD yang lengkap sesuai pekerjaan yang dilaksanakan.
Semua APD harus memenuhi persyaratan SNI (Standart Nasional Indonesia). Untuk masing-masing
pekerjaan diwajibkan menggunakan APD sebagaimana berikut:
PEKERJAAN PONDASI
PEKERJAAN ERECTION
- Full Body Harnest (Personil yang bekerja di ketinggian lebih dari 1,8 m)
PEKERJAAN STRINGING
- Full Body Harnest (Personil yang bekerja di ketinggian lebih dari 1,8 m)
Peralatan Utama:
Beton Mixer 0,35 m3 unit 1,00
Mesin Bore pile dan Pipa Tremie unit 1,00
Vibrator unit 1,00
Peralatan Pendukung:
Bar Bender unit 1,00
Bar Cutter unit 1,00
Pompa air unit 1,00
Jumlah grup kerja pondasi yang dimobilisasi pada pekerjaan ini minimal adalah 17 grup.
Re-check Survey / peninjauan kembali harus dilakukan di sepanjang jalur SUTT. Sedangkan Re-Route
Survey dilaksanakan bila diperlukan dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.Re-check Survey adalah
survey pengukuran yang dilakukan masih di dalam koridor ROW 20 m sepanjang jalur SUTT awal.Re-
Route Survey adalah survey pengukuran yang dilakukan di luar koridor ROW 20 m jalur SUTT awal.
Lingkup Pekerjaan Re-Check Survey Dan Re-Route Survey meliputi :
- Pekerjaan pemetaan jalur (route map)
Pekerjaan persiapan mencakup pekerjaan administrasi dan korespondensi, mendatangkan tenaga ahli,
peralatan kerja dan sarana pendukung .
Tenaga Ahli, alat kerja dan sarana pendukung yang harus di datangkan, sebagai berikut :
- Peralatan Survey
Alat GPS yang digunakan minimal tipe pengukur Fase atau frekwensi (L.1) dengan ketelitian posisi GPS
orde 4.
Untuk keperluan perapatan koordinat titik kontrol kerangka dilakukan dengan poligon teliti.
Pengukuran poligon kerangka dilakukan disepanjang jalur Transmisi 150 kV berdasarkan jalur/route
hasil dari Surveyreconnaissance .
Peralatan yang digunakan pengukuran adalah Theodolite total station dan dilakukan sebagai berikut:
Apabila pada jalur/center line terdapat halangan yang tidak memungkinkan untuk ditembus (misalnya :
bangunan gedung, perkampungan) maka jalur harus diubah sepanjang halangan tersebut dan
selanjutnya arahnya dikembalikan menuju posisi titik sudut didepannya. Hal ini dimaksudkan guna
menghindari terjadinya hambatan atau masalah sosial pada saat pelaksanaan pekerjaan atau pada
saat dioperasikan.
Peralatan yang digunakan :Theodolite total station, Rambu/bak ukur (peralatan survey dalam kondisi
baik, lazim dipakai di Indonesia serta sudah dikalibrasi oleh Lembaga yang diakui di Indonesia serta
masa kalibrasi masih aktif.
Apabila melewati daerah pegunungan sehingga clearence antara kawat terendah dengan permukaan
tanah terlalu dekat maka agar dilaksanakan pengukuran situasi dengan batasan 20 meter arah kiri dan
kanan center line.
Pengukuran situasi dimaksudkan untuk menentukan elevasi tanah sepanjang jalur pada daerah ROW.
Pengukuran dilakukan dengan metode pengukuran potongan melintang. Semua jarak diukur dengan
mengunakan jarak optis.
Semua obyek seperti rumah, jalan, jembatan, gorong-gorong dan fasilitas umum lainya harus diamati
dan diberikan keterangan yang jelas.Koridor pengukuran situasi jalur adalah 20 meter ke arah kiri dan
kanan center line.
Pembuatan sagging jalur Transmisi 150 kV harus disesuaikan dengan jenis konduktor, jenis tower,
sagging dan span tower.
Ketentuan jenis tower, sagging dan span untuk Survey jalur Transmisi 150 kV adalah sebagai berikut :
Rasio weight span dengan wind span adalah 0,7 s/d 1,4
Gambarprofile/longitudinalsection dibuat dengan skala horisontal 1:2000 dan skala vetikal 1:400 pada
ukuran kertas A1. Format gambar sesuai dengan teknis penggambaran yang berlaku.
Setiap tower sudut merupakan awal maupun akhir dari gambar sudut belok, arah dan besarnya sudut
belok. Tanda arah sudut “Ki” artinya belok kiri, “Ka” artinya belok kanan dengan diberi besaran
sudutnya.
Cara menggambar profile as jalur/longitudinal section adalah diambil dari angka-angka ketinggian
maupun angka panjang as jalur yang telah dihitung dengan teliti oleh juru ukur yang melaksanakan
pengukuran, yang mengerti dan mampu menghitung dengan benar dan akurat.
PENGGAMBARAN
Sebelum penggambaran dilaksanakan semua data ukur dan data hitungan harus sudah dipastikan
kebenaranya dengan teliti.
Dalam penggambaran titik-titik posisi suatu obyek harus menggunakan sistem koordinat dan tidak
dibenarkan dengan cara azimuth.
- Judul gambar
Semua penampakan yang ada baik alami atau buatan harus dicantumkan/diplot dalam gambar dan
diberi keterangan. Sebelum dibuat gambar definitif maka gambar-gambar sementara atau draft
terlebih dahulu harus diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.
- Gambar profile/longitudinal section termasuk didalamnya gambar spotting dan plotting tower.
- Gambar tower site dan diagonal section untuk setiap lokasi tower.
Pekerjaan Re-Check Survey dan Reroute Survey dibayar dalam satuan km mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup pengukuran/survey, perhitungan/desain,
penggambaran, pelaporan serta pemindahan dan atau pembuatan patok
Pekerjaan sondir dibayar dalam satuan titik mengacu pada harga kesepakatan. Harga satuan tersebut
harus sudah mencakup pelaksanaan sondir di lapangan, perhitungan/pengolahan data lapangan, serta
pelaporan.
PERSYARATAN UMUM
K-225 : Untuk konstruksi beton bertulang pondasi Tower dan bore pile.
MATERIAL BETON
SEMEN
Kontraktor harus menggunakan semen dengan sumber/merek yang sama, kecuali karena sesuatu
pertimbangan yang setelah mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan maka Kontraktor diperkenankan
untuk menggunakan maksimal 2 (dua) sumber/merek semen.
Lantai tempat penyimpanan tersebut harus terbuat dari papan kayu dengan jarak minimal 30 cm dari
permukaan tanah.
Penyimpanan semen dalam gudang harus diatur sedemikin rupa sesuai dengan kedatangannya dan
semen yang telah lebih dari 90 hari disimpan dalam gudang harus segera dikeluarkan dan bila hendak
digunakan harus di test terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan.
Pengawas Lapangan berhak setiap saat untuk memeriksa tempat/gudang penyimpanan semen dan
kontraktor wajib memberi kemudahan untuk pemeriksaan tersebut.
Kecuali ada ketentuan lain, semen yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah semen type I sesuai
ASTM C 150 atau setara yang dibuktikan dengan test kekuatan beton yang dilaksanakan di
laboratorium
AGREGAT
Agregat yang digunakan harus keras, tidak porous, permukaannya kasar, bersih dari lumpur dan
material lain yang akan mempengaruhi kualitas beton, serta mempunyai kadar air yang stabil. Gradasi
harus baik, stabil dan sesuai dengan kebutuhan.
Sumber material yang akan digunakan haruslah cukup untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan dan
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Tempat penyimpanan agregat harus sedekat mungkin dengan lokasi pembuatan beton dan harus
dibuat sedemikian rupa sehingga tidak bercampur dengan lumpur.
Agregat halus (pasir beton) yaitu pasir alam hasil disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan
oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir maksimal 5,0 mm atau campuran dari kedua
sumber tersebut sehingga diperoleh gradasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Agregat kasar (Split) yaitu berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu.
- 3 cm atau;
AIR
Air yang digunakan harus air tawar dan tidak boleh mengandung minyak, alkali, sulfat, garam, bahan
organis atau material lain yang dapat mempengaruhi kualitas beton. Kadar lumpur yang terkandung
dalam air tidak boleh lebih dari 2% dalam perbandingan beratnya. Tidak diperkenankan menggunakan
air dari rawa-rawa atau dari sumber air yang berlumpur.
Kontraktor harus selalu menjaga agar tempat pengambilan air selalu terjaga kebersihannya. Apabila
pengambilan air menggunakan pompa maka ujung dari pipa pengambilan harus berjarak minimum 50
cm dari dasar.
Kontraktor harus menyiapkan tempat air yang cukup dan bersih untuk keperluan pekerjaan beton
sehingga pekerjaan beton bisa berjalan menerus.
KOMPOSISI CAMPURAN
7 (tujuh) hari setelah tanda tangan kontrak, Penyedia Barang/Jasa harus membuat rencana komposisi
campuran beton (mix design) mengacu pada material-material yang akan digunakandan diajukan
kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Dalam pembuatan mix design ini Penyedia
Barang/Jasa bekerjasama dengan instansi/lembaga independenyang meiliki laboratorium sipil.Jumlah
benda uji yang digunakan untuk menentukan komposisi campuran (trial mix) tersebut minimum 20
(dua puluh) sampel. Pada proses pengujian bahan/material beton (semen, pasir, split dan air),
pembuatan sampel dan pengujian kuat tekan sampel harus disaksikan oleh Direksi Pekerjaan.
Pengujian dilakukan pada umur 28 hari atau kurang dari 28 hari dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan Mix Design Beton dibayar dalam satuan lump sum mengacu pada harga kesepakatan. Harga
satuan tersebut harus sudah mencakup pembuatan desain campuran (mix design), pembuatan
sampel, pengujian sample serta pelaporan hasil mix design.
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan jalan kerja dari jalan raya yang ada menuju ke lokasi tower
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Desain jalan kerja yang diperlukan harus dibuat sendiri oleh
Penyedia Barang/Jasa disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.13
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban memelihara jalan kerja secara kontinu selama pelaksanaan
pekerjaan berlangsung. Direksi Lapangan berhak setiap saat untuk meminta perbaikan jalan kerja jika
dianggap fungsi jalan kerja tersebut tidak optimal dan Penyedia Barang/Jasa harus melaksanakannya.
Biaya untuk perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya.
Pekerjaan jalan masuk menuju lokasi dan pembersihan lokasi towerdibayar dalam satuan lokasi
mengacu pada harga kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup tenaga kerja dan
sewa peralatan kerja
Apabila tanah tapak tower dengan kontur tanah tidak rata (lereng) Penyedia Barang/Jasa
dapatmenggunakan metode leg extension atau Galian tanah untuk slope stability dengan melaporkan
dan mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.Kriteria tanah tapak yang dilakukan pekerjaan ini
adalah tanah yang beda tingginya lebih dari 1m
Pekerjaan Galian Tanah Untuk Slope Stability dibayar dalam satuan m3 mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup tenaga kerja dan sewa peralatan kerja.
Pekerjaan Dinding Penahan Tanah ini dilaksanakan apabila posisi tapak tower berada di lereng
ataupun yang dekat dengan tebing/jurang dan jenis tanah yang rawan longsor. Penyedia Barang/Jasa
berkewajiban melaporkan kondisi tanah tapak tower yang rawan terjadi longsor untuk mendapatkan
persetujuan pelaksanaan Pekerjaan Dinding Penahan Tanah dari Direksi Pekerjaan. Dinding penahan
tanah ini terbuat dari beton dengan mutu K-225. Volume pekerjaan mengacu pada gambar yang
disetujui PLN.
Pekerjaan Galian Tanah Untuk Slope Stability dibayar dalam satuan m3 mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup pekerjaan galian tanah, Lantai kerja,
Bekisting, Besi U-24, Beton K-225, Pipa resapan PVC 2" dan ijuk
Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja
erection kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Termasuk dalam rencana tersebut
daftar peralatan yang akan digunakan dilengkapi data kapasitas serta jadwal pemakaiannya.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.14
Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan Peralatansesuai dengan jumlah grup pekerja erection
(minimal sama dengan jumlah grup pekerja erection) sesuai yang dipersyaratkan dalam RKS
pointMobilisasi & Demobilisasi Pekerja Erection, Penyedia barang/jasa juga berkewajiban
menyediakan peralatan pendukung minimum sesuai dengan list di atas untuk penyelesaian pekerjaan
sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi pekerja erection
kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Pada akhir pekerjaan seluruh areal yang
digunakan Penyedia Barang/Jasa harus dibersihkan kembali.
Mobilisasi & Demobilisasi Pekerja Erection dibayar dalam satuan Lumpsum mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup tiket pesawat (berangkat dan pulang) ke
bandara terdekat dari lokasi pekejaan, transportasi darat dari dan ke bandara, transportasi darat dari
barak ke titik tower (lokasi pekerjaan)
Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja
stringing kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan. Termasuk dalam rencana tersebut
daftar peralatan yang akan digunakan dilengkapi data kapasitas serta jadwal pemakaiannya.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.15
Tiap 1 grup kerja stringing minimal terdapat peralatan sebagai berikut:
Jumlah peralatan disesuaikan dengan jumlah grup pekerja stringing (minimal sama dengan jumlah
grup pekerja stringing). Penyedia barang/jasa berkewajiban menyediakan spare part masing-masing
peralatan kerja tersebut di atas.
Mobilisasi& Demobilisasi Peralatan Kerja Stringing dibayar dalam satuan grup mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup pengiriman sampai ke titik tower,
penempatan sementara dan pengembalian
Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi pekerja stringing
kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Pada akhir pekerjaan seluruh areal yang
digunakan Penyedia Barang/Jasa harus dibersihkan kembali
Jumlah grup kerja stringing yang dimobilisasi pada pekerjaan ini minimal 2 grup.
Penyedia Barang/Jasa harus membuat Sagging schedule sesuai dengan standar yang berlaku.
Dalam penyetelan saging, jarak bebas untuk konduktor phasa terendah tetap harus diperhatikan agar
memenuhi SNI 04-6918-2002.
Pembuatan saging schedule dibayar dalam satuan set mengacu pada harga kesepakatan. Harga satuan
tersebut harus sudah mencakup tenaga engineer, sewa peralatan kerja serta pelaporan
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.17
PEMBUATAN BACK STAY
Tower-tower pada kedua ujung dari satu seksi penarikan/stringing, harus dipasang temporary back
stay guys untuk mengimbangi gaya tarik konduktor selama pekerjaan penarikan.
Lokasi tower yang perlu dipasang back stay adalah : Tower pertama dan ujung dari satu seksi
penarikan, Travers/Arm pada tower yang berdekatan dengan engine/puller atau tension/drum. Back
stay guys harus dipasang pada main member tepat pada level setiap travers dengan arah berlawanan
tarikan konduktor.
Pekerjaan Pemasangan Back stay dibayar dalam satuan Lump sum mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan sudah mencakup pengadaan tenaga kerja, material, sewa peralatan dan sewa lahan
untuk penempatan back stay.
PEMBUATAN STEGER
Yang dimaksud dengan Steger adalah penyangga yang digunakan sebagai alat bantu dalam pekerjaan
penarikan kawat/stringing.
Bentuk dan ukuran Steger (penyangga) disesuaikan dengan kebutuhannya, dan dibuat oleh Penyedia
Barang/Jasa dengan persetujuan Pengguna Barang/Jasa.
Pekerjaan Pembuatan Steger dibayar dalam satuan set mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan sudah mencakup pengadaan tenaga kerja, material, sewa peralatan dan sewa lahan
untuk penempatan steger.
Penyedia barang/jasa harus mengajukan daftar peralatan stringing yang akan digunakan lengkap
dengan spesifikasi peralatan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan.
Pekerjaan Sewa Peralatan Stringing dibayar dalam satuan km mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan sudah mencakup biaya sewa peralatan stringing dan biaya suku cadang/spare part serta
biaya perbaikan/service apabila terjadi kerusakan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.18
3. PEKERJAAN PENGADAAN MATERIAL
3.1. RUJUKAN
Rujukanyang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini disesuaikan dengan rujukan yang terdapat
dalam syarat teknik ini pada item pekerjaan yang terkait, kecuali ditentukan secara khusus.
Standard yang digunakan diutamakan standard SPLN (Standard Perusahaan Listrik Negara), IEC
(International Electrotechnical Commision), IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).
Bilamana Standard yang diminta tidak terdapat pada SPLN, IEC dan IEEE, maka dapat menggunakan
standard lain yang setara yaitu standard Inggris, Jerman, Jepang, Prancis, USA, SII atau standard
lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.
Standard lainnya yang akan digunakan oleh Penyedia Barang/Jasa agar diberikan copy secara khusus
danterjemahannya ke dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia saat pemasukan penawaran.
Semua uraian yang menyangkut standard dan spesifikasi harus diperlihatkan secara jelas.
Kondisi Iklim
a) Khatulistiwa - Sinar matahari yang inten - hujan lebat
b) Suhu udara sekitar :
i. Suhu ekstrim : <10o.C dan >40o.C
ii. Suhu rata-rata tahunan : 27⁰.C
iii. Suhu rata-rata dalam sehari tidak melebihi : 35o.C
c) Curah hujan tahunan rata-rata : 2300 mm, 100 hari
d) Kelembapan relatif rata-rata : 70% - 100%
e) Tingkat isokeraunic rata-rata : 100 hari/tahun
f) Ketinggian : permukaan laut s/d 1000meter
g) Tingkat Polusi : Sedang, Tinggi dan Sangat tinggi
(dipilih sesuai kondisi lokasi)
Informasi ini hanya untuk panduan umum. Temperatur dan tekanan angin untuk tujuan desain
diberikan dalam Spesifikasi Teknis.
Kondisi Seismik
Beban gempa harus disimulasikan dengan gaya horisontal yang sebanding dengan total gaya
vertikal, dikalikan dengan percepatan gempa sesuai pada SNI 1726 : 2012 yang bekerja di setiap
arah pada pusat gravitasi struktur.
Pelelangan ini mengharuskan penawaran yang diajukan untuk barang-barang pengadaan harus sesuai
seperti tercantum pada Spesifikasi Teknik yang ditentukan dalam dokumen ini.
Barang – barang harus 100% (Seratus Persen) baru dan baik dan Penyedia Barang/Jasa tetap
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.19
bertanggung jawab mengenai kualitas barang terhadap cacat – cacat yang tampak maupun yang
tersembunyi. Tahun pabrikasi / produksi material yang dapat diterima diutamakan adalah tahun 2019.
Untuk menjamin kualitas barang produksi luar negeri dan kemudahan dalam pemeliharaan maka
Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan certificate of origin/Certificate of manufacturing and
country of origin yang menyatakan bahwa barang tersebut diproduksi oleh pabrikan yang
bersangkutan.
Barang – barang yang ditawarkan diutamakan produksi dalam negeri . Untuk barang-barang yang
mengandung komponen produksi luar negeri, calon Penyedia Barang/Jasa harus melampirkan
perhitungan local content.
Untuk barang-barang produksi didalam negeri harus melampirkan sertifikat lulus pengujian jenis dan
pengujian pengawasan mutu dari PLN Pusat Sertifikasi, sedangkan barang produksi luar negeri harus
melampirkan type test certificate dari independent laboratory.
Pada waktu penyerahan barang, harus disertai dengan sertifikat tanda lulus uji contoh (sample test
dari pabrik) serta Inspection QualityCertificate (IQC) yang dikeluarkan oleh PLN UIP KALBAGTIM.
Jika dipandang perlu PLN berhak untuk mengharuskan pemeriksaan atas material yang belum
pernah dipakai di PLN atas material-material lokal dan ex-import secara detail yang akan diserahkan
untuk diuji oleh PLN atau laboratorium independent di dalam negeri atau di luar negeri yang
disaksikan oleh Engineer PLN.
Penyedia Barang/Jasa harus memberikan garansi dan tetap bertanggung jawab atas kerusakan atau
cacat lainnya yang disebabkan oleh kesalahan pabrik maupun pengangkutan dalam batas waktu 12
(dua belas) bulan terhitung sejak barang diterima baik oleh Pengguna Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa harus mengirimkan gambar - gambar material yang akan diadakan kepada
Pengguna Barang/Jasa untuk disetujui (approved). Gambar-gambar harus mewujudkan dimensi,
kualitas, bahan dari material, gambar rangkaian pelaksanaan dan sertifikat pengujian.
Surat dukungan asli dari pabrik / agen resmi dalam negeri untuk semua material harus dilampirkan
pada dokumen penawaran.
Bila terjadi kerusakan pada material yang diadakan, maka biaya perbaikan atau penggantian barang
yang terjadi, termasuk biaya pengujian, pengepakan dan pengangkutan menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa.
Pengiriman material harus dilakukan sedemikian rupa sehingga cukup kuat dan tahan lama, sehingga
aman dan terhindar dari kemungkinan cacat atau rusak selama dalam pengangkutan maupun selama
penyimpanan.
Proses approval dilakukan untuk semua material-material sebagaimana terdapat dalam Technical
Particular and Guarantee dan Bill of Quantity.
Dalam hal pengguna barang/jasa tidak dapat menyetujui pengajuan gambar/dokumen approval
atau terdapat “beberapa catatan tertentu” dari penyedia barang/jasa maka dokumen approval
tersebut harus diperbaiki kembali oleh Penyedia Barang/Jasa dan diserahkan kembali ke pihak
pengguna barang/jasa selambat-lambatnya 2 minggu setelah menerima surat review
gambar/dokumen dari pengguna barang/jasa.
Proses pengajuan revisi dokumen approval dibatasi sebanyak 2 (dua) kali, jika masih terdapat
koreksi pada pengajuan yang ke-2 (dua) akan ditindak lanjuti dalam konsinyering, namun tidak
membatasi pelaksanaan konsinyering dilakukan pada awal pengajuan dokumen approval.
Dokumen approval yang diajukan dan dinyatakan mendapat status ”disetujui” , penyedia barang
jasa berkewajiban menyerahkan 2 (dua) set gambar untuk pelaksanaan pekerjaan kepada Unit
Pelaksana Proyek (UPP) atau direksi pekerjaan.
Semua proses kegiatan desain engineering diselesaikan dalam waktu 3 bulan sejak terbit Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).
4 (empat) set hard copy As Built Drawing yang terdiri dari 1 set asli dan 3 set copy.
3 (tiga) set soft copy As Built Drawing dalam flash disk (untuk drawing format AutoCAD
sedangkan file lain menggunakan format word, excel, dll)
7 (tujuh) set Operating and Maintenance Books (O & M) yang terdiri dari soft copy 3 dalam flash
disk dan 4 hard copy (1 set asli dan 3 set copy).
3 (tiga) set Wiring Diagram hard copy (1 Set Asli dan 2 Set Copy) dan 3 (tiga) set soft copy dalam
flash disk berbentuk file AutoCAD.
3.5. PENGEPAKAN
Pengiriman material harus dikemas sedemikian rupa sehingga cukup kuat, aman dan terhindar dari
kemungkinan cacat atau rusak selama dalam pengangkutan maupun selama penyimpanan dan
tahan lama
Penyedia Barang/Jasa harus mengusahakan agar pengepakan dapat dibuat per satuan set (atau
dengan cara lain yang disetujui Direksi Lapangan) sehingga memudahkan administrasi penerimaan dan
pemasangan di lapangan.
Pengepakan harus sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kerusakan selama perjalanan. Metoda
pengepakan harus diajukan kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.
Dalam hal pengepakan harus menggunakan kayu kualitas 1 (satu). Peti untuk pengepakan yang dipakai
harus kuat dan sekurang-kurangnya tebal papan 25 mm. Penggunaan kertas pembungkus tambahan,
harus menggunakan kertas yang tahan terhadap air dengan ketebalan minimum 1.2 mm. Untuk
pengepakan insulator komposit, Penyedia Barang / Jasa dan pabrikan insulator harus menggunakan
cover pelindung selungkup atau housing insulator per satuan set yang dapat melindungi selungkup
dari gesekan benda tajam baik saat pengiriman, langsir, lifting dan stringing.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.21
Semua tanda-tanda/kode diluar kotak pengepakan harus dari material yang tahan terhadap air (water
proof) atau dilindungi dengan memakai lem/perekat atau alat lain sedemikian rupa, sehingga tidak
mudah terlepas selama pengiriman.
Semua barang di beri tanda memakai cat cetak pada dua sisi kedua ujung peti kemas tertutup
(Kontainer) dengan huruf yang ukurannya sekurang-kurangnya 30 mm. Setiap pengepakan harus
diberi nomor dan tidak diperbolehkan mencantumkan nomor/kode yang sama. Disamping itu harus
juga tertulis pada setiap peti ukuran panjang, lebar dan tinggi demikian juga berat kotor, berat bersih
(satuan metrik).
Penyedia Barang/Jasa harus menunjukkan keseluruhan barang-barang yang akan diserahkan termasuk
peti dalam bentuk daftar sebagai berikut :
- Nomor referensi dari kontrak.
- Surat perintah kerja.
- Nomor bagian dalam surat perintah kerja.
- Jenis dari peti (Type of package) berupa kotak bantalan dan lain-lain.
- Volume peti dalam m3.
- Nomor seri dari pabrik
3.6. PENGIRIMAN (UNTUK MATERIAL SELAIN MATERIAL TOWER DAN KONDUKTOR ACSR/AS)
Pengiriman material non KHS (untuk material selain material tower dan konduktor ACSR/AS) adalah
pengiriman dari pabrik ke lokasi pekerjaan. Pengiriman material ini meliputi transportasi, bongkar-
muat, asuransi pengiriman material boleh dilaksanakan dengan menggunakan angkutan darat, laut,
udara atau kombinasi diantaranya.
Dalam menggunakan angkutan laut dan darat harus diperhatikan keamanan material terhadap bahaya
korosi, goncangan, benturan dan hal-hal lain yang mempengaruhi keutuhan serta kualitas material.
Pengiriman harus dilaksanakan secara hati-hati agar tidak merusak material. Apabila ditemukan
kerusakan pada saat pengiriman, misalnya bengkok (slight distortion), penyok, retak, pecah, atau
lapisan catnya/galvanis rusak, maka Penyedia Barang/Jasa harus segera memperbaikinya dengan cara
perbaikan yang disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa. Segala biaya yang diperlukan untuk perbaikan
tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya.
Apabila menurut penilaian Pengguna Barang/Jasa bahwa material yang rusak tersebut sudah tidak
memenuhi persyaratan setelah diperbaiki, maka material tersebut harus diuji di laboratorium milik
PLN atau laboratorium independent di dalam negeri atau di luar negeri yang disaksikan oleh
Pengguna Barang/Jasa atau material yang rusak tersebut ditukar dengan yang sejenis dan setara
mutunya.
Biaya perbaikan atau penggantian barang yang terjadi termasuk biaya-biaya pengujian, pengepakan
dan pengiriman menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa harus mengantisipasi segala kendala yang mungkin timbul pada saat
pelaksanaan pengiriman sehingga waktu yang diperlukan untuk pengiriman tidak menjadi kendala
untuk penyelesaian pekerjaan tepat waktu.
Setelah material sampai digudang yang telah ditentukan Penyedia Barang/Jasa harus melakukan
pengamanan sebagai berikut :
- Untuk material seperti Insulator string set, Horn dan Clamps yang akan dipasang langsung harus
ditempatkan di dalam gudang tertutup milik Penyedia Barang/Jasa dengan tinggi penyusunan
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.22
insulator maksimal 5 rak untuk menghindari terjadinya kerusakan / pecah / retak pada material
tersebut.
- Untuk material Accessories Konduktor Phasa dan Kawat Tanah harus ditempatkan di dalam
gudang milik Pengguna Barang/Jasa dengan disusun rapih sesuai jenis,ukuran dan fungsinya.
- Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab terhadap keamanan semua material tersebut di
atas sampai serah terima material dengan Pengguna Barang/Jasa. Khusus Insulator string set,
Horn dan Clamps selama penyimpanan dan setelah material terpasang, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa. Jika selama penyimpanan terdapat kehilangan material
OPGW, dan GSW sepenuhnya tanggung jawab Penyedia Barang/ Jasa.
- Pada saat serah terima material di gudang pengguna barang/jasa maupun lokasi pekerjaan
(gudang Penyedia Barang/Jasa), harus dilakukan pemeriksaan bersama antara Penyedia
Barang/Jasa dengan Pengguna Barang/Jasa/Direksi Pemeriksaan, hasil pemeriksaan tersebut
harus dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa
dan Pengguna Barang/Jasa.
- Berita Acara pemeriksaan bersama tersebut harus menyebutkan kondisi dan kelengkapan material
secara visual.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan pengadaan insulator mencakup desain, pembuatan/pabrikasi, pengepakan, pengiriman,
pengangkutan, bongkar muat, asuransi, pengujian, garansi dan lain-lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan pekerjaan ini.
RUJUKAN
Semua perlengkapan dan material insulator dalam proses pabrikasi dan pengujian harus memenuhi
standar IEC dan SPLN :
PERSYARATAN UMUM
Suspension dan tension string insulator yang akan disuplai adalah tipe ball and socket fitting
sesuai dengan technical particular and guarantee.
Bagian/part insulator set yang terbuat dari bahan metal kecuali cotter keys harus dibuat dari
malleable iron, ductile iron, steel or alumunium berkualitas baik.
Bagian material dari ferrous parts, stainless steel harus di galvanis, cotter keys harus terbuat dari
authenitic stainless steel.
Ultimate strength dari perangkat/hardware suspension harus tidak kurang dari 12.000 kg dan
tension insulator strings harus tidak kurang dari 21.000 kg.
Jumlah disc per string adalah 11 buah untuk single string dan 22 buah untuk double string.
8. Hasil type test dan rutin test material sejenis agar disampaikan pada saat pengajuan
penawaran dan pengajuan approval drawing dan hasil pengujian rutin test material
yang akan disupply pada kontrak ini dilampirkan pada As Build Drawing.
Tipe insulator harus sesuai dengan kondisi iklim setempat. Kekuatan insulator harus dibuktikan
dengan test beban elektromekanik dan harus mempunyai factor keamanan tidak boleh kurang
dari 2,5 kali beban kerja maksimum.
Sertifikat dan laporan pengujian harus dikeluarkan oleh laboratorium independen yang
bereputasi internasional. Bukti bahwa laboratorium tersebut telah melakukan pelayanan
pengetesan untuk pabrik insulator yang terkenal di dunia harus diberikan.
Standar pengujian pabrik performance test dan routine test harus sesuai dengan prosedur yang
disyaratkan pada referensi standar yang digunakan.
IDENTIFIKASI INSULATOR
Marking setiap unit insulator harus sesuai dengan IEC 60383. Marking harus kelihatan jelas,
terang dan tahan lama/tidak mudah hilang.
Setiap suspension dan tension insulator unit harus diberi identifikasi simbol/nama pabrik
pembuat, tahun pembuatan, tension-proof tests load dalam satuan kilograms.
KUALIFIKASI
Sebagai referensi evaluasi Panitia Pelelangan, Penyedia Barang / Jasa harus memasukkan dalam
penawarannya bukti dukungan dari pembuat / manufacturer insulator yang ditawarkan dan
sertifikat - sertifikat sbb :
Sertifikat pengujian untuk insulator type suspension termasuk thermal and mechanical
performance test sesuai dengn IEC 60575, steep front of wave and power arc test untuk tension
disc insulator.
Standard pengujian pabrik performance tests dan routine tests harus sesuai dengan prosedur
yang disyaratkan pada referensi standar yang digunakan.
INSULATOR UNIT
a. Insulator yang akan disuplai harus terbuat dari Poercelain / Toughened Glass sesuai dengan
standard IEC 60071-1, 60120, 60305, 60372, 60303-1, 60383-2, 61211, 60575, 60591, IEC/TR
60797, IEC/TR 60815, IEC/TR 61467, ASTM A153. Dan dilengkapi dengan Technical Particulars,
katalog asli, Leaflets asli dan semua informasi mengenai insulator yang di-supply dilampirkan
pada saat memasukkan penawaran.
b. Disc insulator harus disediakan lengkap dengan fitting ball dan socket sesuai IEC 60120 dan
peralatan spli-pin locking untuk insulator unit itu sendiri sesuai IEC 60372 dan terbuat dari
stainless steel atau phospor broze dengan design yang sama untuk semua insulator sets.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.25
c. Insulator harus dibuat berkualitas tinggi, padat, homogeneous, wet-process, porcelain /
toughened glass, high strength, uniformly mechanical and electrical strength dan long life
service. Porcelain head dan toughened glass dari insulator harus straight head.
d. Pin insulator terbuat dari steel yang tahan dari retak dan lubang, sesuai dengn kualitas yang
disyaratkan.
e. Insulator harus dilengkapi sengan sleeve anti korosi dengan kemurnian tidak lebih kecil dari
99,7%, body ke permukaan dari pin dan diperpanjang sampai 12 mm pada kedua sisi interface
antara pin dan internal disk (Porcelain, Toughened glass).
f. Total área fuse interface harus lebih dari 80% dari total área interface antara zinc sleeve dan
pin shank.
g. Ball sockets harus dilapisi hot dipped galvanized sesuai EN ISO 461 (1999) dengan tebal
minimal adalah 500 g/m2, dan harus no defects terhadap rusts, strains, cracks dan lain
sebagainya, dan didesain mudah untuk mutually jointed, assembly dan disassembly. Self-
locking type stainless split pins harus disediakan untuk sockets.
h. Unit Insulator yang akan disuplai minimal harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut :
i. Characteristics dan nilai guaranteed dari insulator units harus sesuai dengan nilai yang
diberikan pada technical particular and guarantee.
INSULATOR SETS
Suspension dan tension insulator set terdiri dari single atau double string insulator unit lengkap
dengan semua fitting, clamps, dan arching horns seperti yang disyaratkan.
Karakteristik insulator string harus disebutkan dalam technical particular and guarantee.
INSULATOR HARDWARE
Proses pabrikasi Hardware components untuk insulator string harus dihindari supaya tidak terjadi
electrolytic action antara accessories dengan konduktor dan antar komponen. Semua parts dan
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.26
komponen harus dibuat dari bahan berkualitas baik dari malleable cast iron, foged steel hot dip
galvanized atau aluminium alloy.
Type test dari masing-masing bagian dan secara bersama-sama dalam set harus diserahkan
bersama dalam dokumen penawaran.
ARCHING HORNS
a. Arching horns harus dibuat dari baja SS-41 sesuai persyaratan pada JIS G 3101 atau yang
ekuivalen, dan harus dibuat lubang baut 12 mm untuk dapat dipasang pada sisi
line/konduktor dan sisi tanah/tower dari insulator string.
b. Arching horn untuk tension string hanya dipasang pada sisi yang berlawanan dengan sisi
jumper konduktor.
c. Setiap arching horn bila terjadi flashover disebabkan oleh impulse voltage, harus dapat
meneruskan arc currents untuk melindungi clamps dan konduktor dari kerusakan akibat dari
arc currents dan untuk mencegah cascading arc terjadi sepanjang insulator.
d. Arching horn harus disediakan pada semua suspension dan tension strings, kecuali insulator
strings untuk jumper support, dan harus dibuat fixed tightly terhadap hardware fittings dari
insulator assemblies.
e. Arching horn 75% s/d 85% dari total spacing disc insulator (1205 mm s/d 1285 mm untuk 120
kN dan 1403 mm s/d 1496 mm untuk 210 kN).
SUSPENSION CLAMPS
a. Suspension clampsadalah perlengkapan untuk menempatkan/menopang konduktor ACSR/AS
dan kawat tanah GSW pada suspension string, harus trunnion type dan terdiri dari clamping
body dan clamping piece terbuat dari bahan aluminium alloy dengan bolt terbuat dari hot-dip
galvanized forged steel.
b. Suspension clamp harus bebas berputar dalam vertical plane yang berisi konduktor (envelope
type) dengan kekuatan tarik lebih dari 3 kali 60 % maximum working tension konduktor dan
kawat tanah, dan harus didesain supaya konduktor atau kawat tanah tidak slip/menyimpang
pada beban kurang dari 60 % dari maximum working tension.
c. Suspension clamps untuk kawat tanah harus mempunyai ikatan yang terukur ke tower untuk
menjamin pentanahan.
d. Ukuran semua suspension clamps untuk konduktor dan kawat tanah harus bisa memuat
armour rod.
TENSION CLAMPS
a. Tension clamps untuk konduktor harus tipe kompres dan outer sleeves dari aluminium alloy.
b. Electrical resistance setiap joint harus lebih rendah dari electrical resistance konduktor pada
panjang yang sama.
c. Tension clamps harus tidak boleh slip atau menyebabkan kerusakan atau gagal pada saat
konduktor line yang lengkap beserta peralatannya bekerja/ditarik pada beban kurang dari 95
% breaking load konduktor.
d. Tension joint harus mempunyai kekuatan (strength) tidak kurang dari 30 % dari breaking load
konduktor.
e. Tidak terjadi keretakan atau kerusakan pada aluminium atau steel sleeves pada saat
dikompres.
f. Compression sleeve harus diberi tanda indikasi pada posisi start dan petunjuk dari
pengompresan (posisi setelah dikompres).
g. Angka petunjuk ukuran yang digunakan untuk mengecek dimension compressed parts dan
panjang kawat yang diselipkan kedalam sleeves harus diberikan untuk keperluan pekerjaan
pengompresan.
h. Pada saat melakukan pengompresan sleeves, harus diberi lapisan anti-corrosion antara
konduktor dengan lapisan sebelah dalam sleeves.
i. Material pelapis harus diakomodasi didalam container yang layak dan disuplay bersama-sama
dengan instruction manualnya.
Hasil pengujian type test ini agar dilampirkan pada dokumen penawaran dan approval drawing.
Insulator untuk sample test harus dipilih secara random pada tumpukan insulator yang akan
disuplai. Jumlah pieces insulator yang akan diuji disebut P, atau pembulatan angka lebih besar
mendekati dari P diberikan oleh rumus berikut ini :
- Verification of dimensions
- Puncture test
- Porosity test
Pengujian sample test ini dilaksanakan di laboratorium independence atau Jasa Sertifikasi setelah
material berada di Indonesia.
Visual examination.
Electricalroutine test.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.28
Hasil pengujian routine test agar disampaikan pada approval drawing dan as build drawing.
2 minggu sebelum pelaksanaan test, Penyedia Barang/Jasa harus mengirimkan test prosedur ke
Pengguna Barang/Jasa untuk mendapat persetujuan.
Pelaksanaan pengujian sample test harus disaksikan oleh Pengguna Barang/Jasa minimum 3 (tiga)
orang. Semua biaya yang timbul untuk pengujian dan biaya perjalanan dinas (transportasi,
akomodasi dan penginapan) Pengguna Barang/Jasa untuk menyaksikan pengujian menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa dan sudah termasuk dalam harga penawaran.
PENGIRIMAN
Semua Insulator disusun dengan hati-hati untuk transportasi baik melalui laut, udara maupun
darat dan setiap peti terdiri dari tipe insulator yang sama dengan bentuk peti hexagonal dan
Tidak boleh lebih dari 6 (enam) disk insulator disetiap peti kayu.
Pekerjaan Pengadaan Insulator Set + Hardware + Accessories + Fitting dibayar dalam satuan set
mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan sudah mencakup pengadaan material, test material, pabrikasi, inpeksi Pengguna
Barang/Jasa/Direksi Lapangan, galvanisasi, pengepakan material, sortir, pengiriman (transportasi
&bongkar-muat) sampai lokasi pekerjaan, asuransi pengiriman, gambar-gambar,
instruction/manual book, sertifikat pengujian dan lain lain yang diperlukan untuk kesempurnaan
pekerjaan ini.
PENGADAAN GSW
LINGKUP PEKERJAAN
RUJUKAN
Kawat tanah harus sesuai dengan “schedule of particulars and guarantee” seperti dispesifikasikan
pada standar berikut ini :
IEC 61089 : Round wire concentrically overhead electrical standard conductor.
IEC 60209 : Aluminium Conductors Steel Reinforced.
SPLN 41 – 7 : Hantaran Aluminium Berpenguat Baja
BS 183 : Galvanised Steel wire strand.
Standar lain yang disetujui Pengguna Barang/Jasa.
PERSYARATAN UMUM
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.29
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyampaikan rencana
kerja yang berisi metoda kerja, pabrikasi, jadwal pelaksanaan, peralatan, tenaga kerja, test
laboratorium dan hal-hal lain yang diperlukan untuk kesempurnaan rencana kerja ini.
MANUFACTURE OF STRANDING
a. Konstruksi belitan berturut-turut harus berlawanan arah pilinannya, belitan yang paling luar
harus ”Z- stranding”. Kawat di dalam setiap belitan harus rata dan teratur.
b. Kawat tanah harus dari Galvanized Steel Stranded Wire (GSW) dan harus sesuai dengan
persyaratan pada IEC Publication No. 61089, 60209, PLN standard (SPLN 41-7), BS 183
dan/atau standar lain yang disetujui Pengguna Barang/Jasa.
c. Semua susunan belitan kawat tanah harus uniform dan halus, tidak cacat, tidak tergores dan
cacat lainnya. Kawat tanah juga harus bebas dari partikel metal dan kotoran.
d. Belitan dari kawat tanah harus tidak mudah mengurai bila dipotong.
Stranded Groundwire
Kawat tanah GSW 55 mm2
a. Number and diameter of Steel wire (number/mm) 7/3.2
b. Overall diameter approximately (mm) 9.6
c. Sectional area of steel wire (mm2) 56.29
d. Direction of stranding of outermost layer :right hand (Z-stranding)
e. Weight per 1,000 meters (kg) 446
f. Nominal breaking load calculated (kg) 6,347
g. Minimum resistance at 20 0C (ohm/km) 1.35
h. Modulus of elasticity (kg/mm2) 2,400
0
i. Coefficient of linear expansion (per C) 11,5 x 10-6
j. Length of one drum (m) 2,000
k. Approximate grose weight of one drum (kg) Required
l. Approximate net weight of one drum (kg) Required
m. Dimension of drum (diameter x widht) (mmxmm) Required
DRUM / HASPEL
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.30
a. Kawat tanah yang akan disuplai harus digulung pada drum/haspel kayu kualitas 1 (satu) non
returnable. Pengepakan kawat tanah yang akan digulung pada drum/haspel menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
b. Panjang kawat tanah digulung pada setiap drum/haspel memenuhi syarat maksimum yang
diperkenankan untuk pengiriman laut, darat, untuk handling dan assembling, dengan
berisikan kawat tanah minimum 2000 m setiap drum.
c. Drum harus dari kayu kualitas 1 (satu) yang kuat dan dikonstruksi agar memungkinkan kabel
lancar bila ditarik/diulur.
d. Setiap drum/haspel harus diberi tanda yang menunjukkan arah dari gulungan (gambar arah
panah), serta dipasang label terbuat dari plat baja (Material) / di cap semprot pada haspel :
- Nama Pabrik
- No/ukuran drum/haspel
- Panjang kawat
- Berat Netto
- Berat Bruto
e. Ujung GSW harus berada disebelah luar haspel yang dapat terlihat jelas, diikat dengan cukup
kuat sehingga tidak mudah terlepas sewaktu pengangkutan dan penyimpanan.
f. Ujung GSW tersebut harus dilindungi sehingga kawat-kawatnya tidak mudah terurai karena
benturan selama pengangkutan dan penyimpanan.
Inspeksi dan pengujian individual wires dan stranded conductors dilaksanakan harus sesuai
dengan IEC 60209.
Pengujian specimens harus diambil dari 2% gulungan konduktor dan paling sedikit dari dua
gulungan. Pengujian specimens dari komponen kawat sebelum stranding harus diambil dari 10 %
panjang individu kawat. Pengujian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Aluminumwire :
- Appearance test.
- Diameter.
- Tensile test.
- Wrapping test.
- Electric conductivity.
- Diameter.
- Tensile test.
- Torsion test.
- Elongation test.
c. Strandedconductor :
- Appearance test.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.31
- Construction test.
- Weight.
- Tensile strength.
2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan test, Penyedia Barang/Jasa harus mengirimkan test
prosedur ke Pengguna Barang/Jasa untuk mendapat persetujuan.
Pelaksanaan pengujian harus disaksikan oleh Pengguna Barang/Jasa. Semua biaya yang timbul
untuk pengujian dan biaya perjalanan dinas (transportasi, akomodasi dan penginapan) Pengguna
Barang/Jasa untuk menyaksikan pengujian menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa dan
sudah termasuk dalam harga penawaran.
Pekerjaan pengadaan GSW dibayar dalam satuan meter mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan sudah mencakup pengadaan material, test material, pabrikasi, inpeksi Pengguna
Barang/Jasa/Direksi Pekerjaan, pengepakan material, pengiriman (transportasi & bongkar-muat)
sampai lokasi pekerjaan, asuransi pengiriman, gambar-gambar, instruction/manual book,
sertifikat pengujian dan lain lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan pengadaan fitting & accessories kawat tanah dan accessories mencakup desain,
pembuatan/pabrikasi, pengepakan, pengiriman, pengangkutan, bongkar muat, asuransi,
pengujian, garansi dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
RUJUKAN
Semua material dalam proses pabrikasi dan pengujian harus sesuai dengan schedule of technical
particular and guarantee dan memenuhi standar berikut ini:
BS 3288 : Part 3 Insulator and conductor fittings for overhead power lines.
BS 3288 : Part 4 Locking devices for ball and socker couplings of string insulator units.
DIN VDE 0212 : Part 50, 51, 52, 53 Fittings for overhead lines and switchgear.
Standar lainnya yang disetujui Pengguna Barang/Jasa cq. Bagian Perencanaan Elektromekanik.
PERSYARATAN UMUM
Semua material ferous tidak termasuk stainless steel harus di galvanis dengan zinc secara
lengkap. Lapisan zinc minimum 500 g / sq.m dan untuk bolts, cotter pins, washers dan nuts 300
g/sq.m.
Semua bolts, nuts dan cotter pins harus dikunci untuk mencegah dislocation.
Technical & particular masing-masing fitting & accessories harus diisi lengkap sesuai dengan
persyaratan.
Tension clamp untuk kawat tanah harus type kompres. Semua bagian/parts dari bahan
aluminium dari tension clamp dan joint harus galvanized steel.
Tension joint dan clamp tidak boleh slip saat kawat tanah bekerja pada beban kurang dari 95 %
Ultimate Tensile Strength.
Desain konstruksi harus tidak menyebabkan kerusakan pada kawat tanah bila digunakan pada
beban kurang dari 2 kali maximum working tension. Clamp harus mempunyai bonding yang
terukur ke tower untuk menjamin pentanahan.
Material suspension clamp harus terbuat dari malleable iron atau forged steel dengan hot dip
galvanized.
ARMOUR ROD
Armour rod yang di-mounted pada suspension clamp untuk kawat tanah harus preformed type
dan harus dari anti-corrosion aluminum alloy yang setara dengan anti-corrosion property pada
kawat tanah.
Armour rod harus didesain dapat melindungi ground wire dari vibrasi dan kelelahan (fatigue).
Arah belitan armour rod harus sama dengan arah belitan terluar kawat tanah.
JOINTING GSW
Joint sleeve harus type kompres dan harus mempunyai kekuatan (strength) tidak kurang dari 95
% Ultimate Tensile Strength kawat tanah.
Sleeves harus mempunyai resistance kurang dari resistance kawat tanah pada panjang yang
sama dan tidak akan terjadi kerusakan (damaged) atau retak bila dikompres.
Pada permukaan sleeves harus diberi tanda yang jelas posisi kompres sleeves.
Pada saat melakukan pengompresan sleeves, harus diberi lapisan anti-corrosion antara kawat
tanah dengan lapisan sebelah dalam sleeves.
Material pelapis harus diakomodasi didalam container yang layak dan disuplay bersama-sama
dengan instruction manual-nya.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.33
Angka petunjuk ukuran yang digunakan untuk dimension compressed parts dan panjang kawat
yang diselipkan kedalam sleeves harus diberikan untuk keperluan pekerjaan pengompresan.
VIBRATION DAMPER
Damper harus di design untuk dapat diaplikasikan pada kawat tanah serta efektif melindungi
kawat tanah dari torgue yang disebabkan untuk vibration dan sesuai untuk dipasang pada tiap
kawat tanah tanpa menyebabkan sliding. Damper harus terbuat dari anti corrosion aluminium
alloy.
Keterangan mengenai respect of fatigue resistance, clamp to conductor grip, damping of aeolin
vibration dan osilasi subspan dengan pembagian sepanjang span yang direkomendasi oleh pabrik
pembuat harus diberikan.
Resistance terhadap ozone dan sinar ultra violet pada material yang menggunakan bahan
elastomer harus ditetapkan.
Pengujian line hardware fittings harus sesuai dengan persyaratan pada BS3288 : Part 1 (1973)
“Performance and General Requirement”.
SAMPLE TEST
Line hardware fittings untuk sample test harus dipilih secara random pada tumpukan yang akan
disuplay.
Jumlah pieces yang akan diuji ditentukan dengan rumus berikut ini :
P = 0 (Tidak di uji), bila n < 100
P = 4, bila 100 n 500
P = 4 + (1,5 n /1.000), bila 500 n 20.000
P = 19 + (0,75 n /1.000), bila n > 20.000
Dimana : P adalah jumlah pieces fittings yang diuji.
n adalah jumlah hardware fittings didalam tumpukan.
- Verification of dimensions.
- Mechanical test.
- Galvanizing test.
REFERENCE TEST
Pengujian berikutnya dilakukan pada 1 (satu) suspension clamp diambil secara random, yaitu
pengujian : Slip load test.
2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan test, Penyedia Barang/Jasa harus mengirimkan test
prosedur ke Pengguna Barang/Jasa untuk mendapat persetujuan.
Pelaksanaan pengujian harus disaksikan oleh Pengguna Barang/Jasa. Semua biaya yang timbul
untuk pengujian dan biaya perjalanan dinas (transportasi, akomodasi dan penginapan) Pengguna
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.34
Barang/Jasa untuk menyaksikan pengujian menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa dan
sudah termasuk dalam harga penawaran.
PENGIRIMAN
Pengepakkan dan pengiriman harus sesuai dengan syarat pada point 3.6.
Pekerjaan pengadaan accessories + fitting GSW dibayar dalam satuan buah (bh) dan set mengacu
pada harga kesepakatan.
Harga satuan sudah mencakup pengadaan material, test material, pabrikasi, inpeksi Pengguna
Barang/Jasa/Direksi Lapangan, galvanisasi, pengepakan material, pengiriman (transportasi &
bongkar-muat) sampai lokasi pekerjaan/titik tower, asuransi pengiriman, gambar-gambar,
instruction/manual book, sertifikat pengujian dan lain lain yang diperlukan untuk kesempurnaan
pekerjaan ini.
PENGADAAN OPGW
LINGKUPPEKERJAAN
RUJUKAN
Semua peralatan yang akan diadakan dalam scope pekerjaan ini harus mengacu pada standar
yang terbaru, berhubungan dan mendapat rekomendasi dari International Electrotechnical
Commission (IEC) dan International Telecommunication Union, Telecommunication
Standarization Sector (ITU-T). Apabila ada perubahan specifikasi maka semua standar IEC harus
secara langsung diaplikasikan untuk semua bagian dan perubahannya.
Semua standar yang berhubugan harus dimasukan tetapi tidak membatasi / mengurangi
penggunaan standar standar sebagai berikut :
IEC 61089 ...................... Round wire concentric lay overhead electrical stranded conductors.
IEC 61232 ...................... Alumunium clad steel wires for electrical purpose.
IEC 60793 ...................... Optical fibers generic and product specification.
IEC 60794 ...................... Optical fibers cables and product specification.
IEC 60889 ...................... Hard drawn aluminium wires for overhead line conductors.
IEC 60104 ...................... Aluminium-magnesium-silicon alloy wire for overhead line.
ITU- T G65[2] ................. Characteristics of Single-Mode Optical Fibre Cable.
Dan atau standar lain yang berhubungan dan disetujui.
DEFINISI
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.35
OPGW OPGW mempunyai dua fungsi yaitu sebagai kawat pentanahan dan
mempunyai kemampuan sebagai sarana komunikasi.
Optical Unit Komposisi Fiber Optic dan material material pelindungnya, tidak
termasuk untaian logam.
MAT Maksimum tarikan yang diijinkan.
Maksimum tarikan diharapkan di bawah kondisi kemampuan
pembebanan terburuk atau nilai yang lain yang disyaratkan.
RTS Rating Tensile Strength adalah penjumlahan antara kuat tarik dan
faktor untaian untuk masing masing kekuatan pembebanan material di
dalam konstruksi OPGW ( refer to Annex A )
Strain Margin Strain margin adalah besarnya tegangan yang timbul pada OPGW saat
menopang dengan kondisi tanpa menimbulkan tegangan pada fibers.
Istilah yang lain dapat dimunculkan tergantung kebutuhan sistem.
OPGW dan semua peralatan yang akan diadakan harus sesuai untuk operasi pada daerah tropis,
dengan kondisi temperatur, kelembaban, radiasi ultra violet dan kondisi kecepatan angin seperti
yang disyaratkan pada Syarat Umum.
Keterangan-keterangan lain tentang OPGW harus dilengkapi dalam daftar Technical Particulars
and Guarantee (TPG).
UMUM
OPGW terdiri dari bagian Fiber Optic yang dilindungi helaian lempengan konduktor atau kawat
pentanahan/kawat baja. OPGW harus dilengkapi dengan kelengkapan layaknya kawat
pentanahan pada Saluran Udara Tegangan Tinggi, seperti karateristik mekanik, karateristik
elektris, dan harus tahan terhadap arus gangguan sistem dan arus sambaran petir tanpa terjadi
penurunan kualitas luar dan dalam dari bagian optic pada fiber.
KUALIFIKASI
Untuk setiap spesifikasi OPGW yang diajukan, Penyedia Barang/Jasa harus menyertakan design
calculation/ equipment sizing calculation dan clarification of equipment selection (klarifikasi atas
pemilihan OPGW) dilengkapi dengan bukti dokumen standar yang digunakan sebagai acuan
dalam pemilihan OPGW (seperti IEC, ITU, dsb).
KONSTRUKSI
OPGW harus terbuat dari helaian Alumunium clad steel melingkupi Fiber Optic yang tertutup
dalam unit optical. Material pelindung optic dapat menggunakan logam. Unit optical harus
terlindungi dari pengaruh mekanik dan suhu yang dapat merusak dan perembesan air.
Helaian / untaian kawat harus mangacu ke standar IEC 61089 atau bentuk potongan seperti
batang / pipa trapezium, bentuk belitan Z seperti beberapa material berdasarkan standar sebagai
berikut :
KARAKTERISTIKFIBER OPTIC
Fiber Optic harus memenuhi standar International Electrotechinal Commission (IEC) 60793 dan
60794. Fiber Optic harus tipe Single Mode sesuai ITU -T G65[2].
Lapisan utama dari Fiber optic harus jenis UV Hardened acrylate atau jenis silicon untuk
memudahkan mencapai garis untuk sambungan.
Panjang cadangan fiber yang ada di dalam batang optic harus tersedia sepanjang OPGW lengkap
untuk mencegah fiber dari tekanan. Untuk menjamin, contoh sekurang-kurangnya dari 80 m
harus ditarik untuk mengetahui daya tahan dari daya rentangnya selama beberapa pengukuran
optical secara kontinyu dari panjang fiber dan attenuation harus dilaksanakan secara bersamaan.
Fiber Optik harus mempunyai Merk / sudah telordaftar dengan Merk tertentu
(Branded).
Kabel optik merupakan serat optik minimum sesuai Rec. ITU-T G.652. (latest technology
G.652 D)
Kabel FO harus memenuhi kebutuhan karakteristik elektris, mekanis, dan kebutuhan
lainnya untuk minimal 15 tahun life time pada lokasi kabel dipasang.
Untuk Identifikasi, warna Tube dan warna tiap serat dalam satu Tube harus berbeda.
Radius bending minimum kabel tanpa beban adalah 20 (dua puluh kali) diameter kabel.
Peserta harus menyatakan radius bending minimum dan jumlah reverse bends.
Menggunakan dry core technology dengan water blocking binder/water blocking tape
yang melindungi tube sebagai penghalang masuknya air.
Mempunyai Tube Serat Optik sebagai pelindung sekunder (secondary protection) dari
serat optik dengan tiap 6 (enam) serat optik dimasukan ke dalam tube dengan bahan
tube minimum adalah PBT (Polybutylene Terephthalate Buffer Tube).
Mempunyai Tube Filling Gel. Tube Filling gel digunakan untuk mengisi bagian dalam
Tube pengaman sekelompok serat optik. Pengisian tube filling gel harus dapat melapisi
dengan penuh dan menyeluruh pada serat optik sampai dapat mengisi kedalam celah-
celah diantara serat sedemikian rupa untuk mencegah kelembaban dan penetrasi air
atau uap lainya yang dapat mempengaruhi kualitas dari kabel.
Mempunyai Filler Rods. Filler Rods digunakan sebagai pengganti posisi tube untuk
memenuhi persyaratan jumlah tube dalam kabel sehingga karekteristik kabel
berbentuk lingkaran pejal penuh. Diameter Filler Rods kira-kira harus sama dengan
diameter tube. Jumlah tube dan filler rods adalah 5 (lima) buah.
Mempunyai Rip Cord. Dua utas Rip cords harus dipasang masing-masing pada posisi
berseberangan 180 secara Horizontal terhadap penampang kabel, secara longitudinal
/ sejajar sumbu kabel yang diletakan dibagian dalam selubung lapisan sepanjang kabel.
Rip Cord tersebut harus berbahan Nilon sehingga kuat dan dapat dipergunakan sebagai
penolong dalam proses pengupasan pelindung kabel saat proses instalasi.
Mempunyai Strength Member (Central Strength Member). Central Strength Member
terbuat dari bahan GRP/FRP dan ditempatkan pada tengah-tengah diameter kabel dan
harus dapat menahan beban tarik yang diberikan pada kabel dan serat-serat optik
pada saat pelaksanaan pemasangan instalasi.
Peripheral Strain Element. Untuk meningkatkan karakteristik kekuatan dari kabel,
harus ditambahkan peripheral strain element dari bahan Polyaramid atau Aramid Yarn
atau yang sejenis dengan kualitas lebih bagus serta harus mampu menahan beban
tarik pada saat instalasi dan setelah kabel Fiber Optik terpasang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan.
Minimumbreaking load kabel harus secara jelas dinyatakan dan harus konsisten
dengan kebutuhan storage, handling, loading, installation, recovering, dan relaying
kabel. Penyedia Barang/Jasa harus menguraikan efek dari insure residual selama
proses manufaktur (seperti kelembaban pada kabel).
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.37
Jumlah kabel dan tipenya adalah sesuai yang disebutkan dalam permintaan, dipasok
dalam drum (haspel) dengan rapi.
Kabel harus mempunyai konstruksi sehingga selama proses instalasi dan saat
dipergunakan tidak melilit (berpuntir).
Dapat tersambung baik dengan kabel FO tipe OPGW (Optical Ground Wire), ADSS,
Aerial Figure-8, Armoured, Duct dan Direct Burried.
Seluruh material yang digunakan harus memakai material berkualitas tinggi
mempunyai bahan tambahan tertentu sehingga tidak terjadi interaksi oksidasi dan
korosi antara permukaan material kabel dan pelindungnya, tanpa cacat sehingga dapat
memudahkan pemeliharaan dan sesuai untuk keperluan dimana kabel tersebut
dipakai.
Kabel FO dirancang agar terlindung dari kerusakan selama proses instalasi, tarikan-
tarikan dan arus hubung singkat setelah sistem terpasang sehingga performa sistem
dapat bertahan untuk jangka waktu life time sistem dilokasi instalasi.
Harus dijelaskan proses yang digunakan untuk inspeksi manufaktur pada kabel yang
dipesan untuk meyakinkan dimensi nominal seluruh struktur kabel dan toleransinya.
Toleransi diameter luar kabel yang disyaratkan adalah maksimum 0,3 mm.
Diameter mode field, diameter cladding, karakteristik concentricity mode field dan
cladding non circulating dari jaket fiber harus sesuai dengan rekomendasi ITU-T G.652.
Diameter luar tube ( pelindung sekunder ) dan diameter luar kabel harus sesuai
persyaratan, yang disesuaikan dengan penguatnya untuk instalasi dan konstruksi kabel
jenis dari masing-masing type kabel.
Hasil sambungan kabel optik harus dapat memiliki nilai rata-rata maksimum sebesar
0,05 dB secara bidirectional.
Bahan jacket luar kabel adalah dari bahan polyethelene type Bimodal HDPE. Harus
diuraikan secara rinci konstruksi kabel, spesifikasi, karakteristik, serta performance
kabel.
Tahan terhadap efek sinar ultra violet (UV) dari sinar matahari.
Mempunyai atau mampu sebagai pelindung sekunder (secondary protection) serat
optik, dari akibat tekanan ataupun tekukan
Kabel optik memiliki meter band setiap meternya dengan menggunakan bahan yang
tidak mudah luntur dan pengurutan dimulai dari ujung kabel terdalam pada haspel.
Proses Marking tidak diperkenankan menggores/melukai pelindung luar kabel atau
Outer Sheath.
Peserta tender harus memberikan uraian rekomendasi spesifikasi material instalasi,
rancangan instalasi secara rinci konstruksi kabel, spesifikasi, karakteristik, serta
performance kabel.
Seluruh material yang digunakan harus memakai material berkualitas tinggi, tanpa
cacat, memudahkan pemeliharaan dan sesuai untuk keperluan dimana kabel tersebut
dipakai.
Seluruh material harus mempunyai bahan tambahan tertentu sehingga tidak terjadi
interaksi oksidasi dan korosi antara permukaan material kabel dan pelindungnya.
Harus diberikan seluruh informasi yang berkaitan dengan kabel, seperti dimensi dan
karakteristik mekanis kabel untuk seluruh material yang digunakan, termasuk gambar
mengenai cross section kabel. Informasi lainnya yang harus dijelaskan :
Harus dijelaskan proses yang digunakan untuk inspeksi manufaktur pada kabel yang
dipesan untuk meyakinkan dimensi nominal seluruh struktur kabel dan toleransinya.
Contoh potongan kabel yang mempunyai bagian yang terkupas sebanyak 3 (tiga) buah
untuk masing-masing tipe kabel fiber optic, yang ditempatkan kedalam pipa
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.38
PENGUJIAN OPGW
Penyedia Barang/Jasa harus melaksanakan Factory test dan disaksikan oleh staf PLN.
Sebelum dilaksanakan Factory test, Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan usulan tahapan,
prosedur, item-item test serta jadualnya, untuk mendapat persetujuan dari PLN.
Test ini untuk membuktikan bahwa unjuk kerja pada sistem tersebut dapat berfungsi dengan
baik.
Perangkat atau instrument untuk melakukan Factory test adalah menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa.
Contoh pengujian dimaksudkan untuk menjamin kualitas dari OPGW dan pemenuhan dari syarat-
syarat standard.
(Kekuatan renggang dan pemanjangan, dan tahanan listrik yang akan dilakukan hanya jika
“optical unit merupakan sebuah bagian dari elemen yang kuat, dan optical unit merupakan
bagian elemen konduktif”.
PEMERIKSAAN
PENGEPAKANDAN PENANDAAN
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.39
Sesuai IEC 61089 dan sesuai syarat tambahan sebagai berikut :
- Pengemasan dari OPGW harus memberikan akses untuk salah satu atau kedua ujung dari
OPGW dengan tujuan memberikan pengecekan yang berkualitas :
- Ujung dari OPGW harus terletak di bagian dalam haspel dan harus diberi penutup (end cap)
dari bahan plastik panas kerut (heat shrinkable) sehingga kompak, kuat dan rapi dengan
tujuan untuk mencegah kelembaban.
- Pengiriman dan pengangkutan kabel harus digulung erat-erat dalam haspel/drum kayu yang
kuat dan kemudian haspel ditutup rapat dengan papan kayu. Diameter haspel harus cukup
besar untuk mencegah terjadinya kerusakan terhadap kabel selama pengiriman,
pengangkutan dan bongkar muat serta pemasang
- OPGW harus diberikan 4000 m untuk tiap satu drum dan tidak diperbolehkan menggunakan
mid span joint, bagaimanapun panjang OPGW per drum dapat dinegosiasikan kemudian
asalkan titik-titik tower sudah ditentukan untuk memperkecil persambungan.
- Pengacakan jarak tidak dapat diperbolehkan.
- OPGW harus dilindungi pada saat pengapalan. Tiap barang harus mendapatkan tanda
pengapalan seperti yang dirincikan dalam syarat-syarat umum dan pada logam berlabel harus
ditempelkan data cetakan sebagai berikut :
- Jenis, tipe dan kapasitas kabel OPGW
- Cross Section (bagian perpotongan)
- Panjang kabel dalam meter
- Nomor haspel
- Tahun Pembuatan
- Berat kotor dalam kilogram
- Tanda pengenal pemilik
- Tanda pengenal pabrikan
- Arah panah menunjukkan arah putaran haspel
- Tanda awal dan akhir gulungan kabel
PENGIRIMAN
Pengepakkan dan pengiriman harus sesuai dengan syarat pada point 3.6.
Pekerjaan pengadaan OPGW dibayar dalam satuan meter mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan sudah mencakup pengadaan material, test material, pabrikasi, inpeksi Pengguna
Barang/Jasa/Direksi Lapangan, pengepakan material, pengiriman (transportasi & bongkar-muat)
sampai lokasi pekerjaan, asuransi pengiriman, gambar-gambar, instruction/manual book,
sertifikat pengujian dan lain lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
Spesifikasi ini berlaku untuk desain, fabrikasi, dan test material kabel optik tipe Fiber Armoured.
Fiber Optik harus menggunakan dua lapisan UV-Curableresin dengan lapisan pertama mempunyai
modulus rendah dan lapisan kedua mempunyai modulus tinggi, yang mempunyai diameter
nominal 250 15 m.
Warna tube yang digunakan harus berbeda satu dengan lainnya (Biru, Orange, Hijau, Coklat, Abu-
abu dan Putih).
Ketebalan dinding Loose tube adalah 0,4 mm dan Diameter Loose tube adalah 2,2 s/d 2,4 mm.
Mempunyai atau mampu sebagai pelindung sekunder (secondary protection) serat optik, dari
akibat tekanan ataupun tekukan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.40
Tube yang digunakan harus dari bahan yang tahan terhadap tekanan ataupun tekukan/bending
sehingga tidak luka atau berbekas pada saat di-install/dipasang.
Water blocking menggunakan double layer absorbent tape pada celah-celah di-antara beberapa
tube dan atau Filler Rod yang mengelilingi Central Strength Member setelah diisi dengan flooding
compound atau sebagai fungsi Water Blocking untuk mencegah masuknya air.
Fiber Optik jenis Fiber Armoured Single Jacket yang dapat dipasang pada berbagai jenis gorong-
gorong atau ditanam dalam tanah dan dapat dipasang pada dinding tembok atau pada konstruksi
besi.
Peserta harus memberikan spesifikasi material instalasi dan rancangan instalasi yang disarankan
(direkomendasikan) seperti pelindung plastik, jalur kabel gedung, kabel tray, atau tempat-tempat
lainnya.
Tipe kabel pelindung/pelapis yang dimaksud adalah berbahan pelindung/pelapis baja/ steel.
Peserta harus memberikan spesifikasi pabrik yang memberitahukan spesifikasi material serta
kualitas kabel sudah/ pernah lolos uji.
Peserta harus menjelaskan proses yang digunakan untuk inspeksi manufaktur pada kabel yang
dipesan untuk meyakinkan dimensi nominal seluruh struktur kabel dan toleransinya.
Kabel harus mempunyai konstruksi dimana performa mekanis dan transmisi tidak rusak terhadap
kemungkinan kejatuhan balok beton. Contoh harus lolos terhadap test timpahan balok beton
seberat 10 kg pada ketinggian 400 mm untuk setiap sudut balok. Balok yang dipakai harus
mempunyai sudut radius maksimum 10 mm. Kabel FO akan diterima jika tidak terdapat
perubahan yang terjadi untuk performa transmisi serta kerusakan mekanis kabel hanya boleh
terjadi pada permukaan luar, yang mungkin secara efektif dapat diperbaiki dengan menggunakan
standard pelindung kabel berbahan HDPE atau dengan teknik lainnya.
Kabel yang dipasang pada saluran kabel dan gorong-gorong harus mempunyai konstruksi yang
tahan terhadap genangan air terus menerus setinggi 600 mm air dengan tidak mengganggu
performa mekanis dan transmisi kabel.
Apabila joint boxes dipasang pada tiang, maka joint boxes harus dipasang pada suatu titik
tertentu dengan ketinggian dan cara pemasangan yang diperkirakan aman dari jangkuan.
Optical Termination Box (OTB) ini akan dipasang di ruang komunikasi yang ada di Gardu. Penyedia
Barang/Jasa harus menyediakan flexible patch cord untuk menghubungkan OTB dengan
perangkat transmisi optik yang panjangnya paling sedikit 10 meter. Patch cord harus dipasang
diatas communication cable tray. Patch cord dan perangkat transmisi optik (optical transmission
equipment) harus menggunakan FC/PC konektor. Dimana patch cord ini harus sesuai dengan
ketetapan ITU/T Recommendation G652.
Banyaknya satuan dari tiap tipe adalah P, atau keseluruhan nomor terdekat lebih besar dari P
yajng diberikan oleh formula berikut ini :
P = 2 ketika n < 100
P = 4 ketika 100 ≤ n ≤ 500
1 .5 N
P = 4 + 1000 ketika 500 ≤ n ≤ 20000
0.75 N
P = 19 + 1000 ketika n > 20000
Referensi pengujian :
- Pengujian berikut harus dilakukan untuk satu clamp suspensi yang diambil acak.
- Pengujian berbeban (slip load test).
PENGIRIMAN
Pengepakkan dan pengiriman harus sesuai dengan syarat pada point 3.6.
Pekerjaan pengadaan OPGW dibayar dalam satuan buah (bh) dan set mengacu pada harga
kesepakatan.
Harga satuan sudah mencakup pengadaan material, test material, pabrikasi, inpeksi Pengguna
Barang/Jasa/Direksi Lapangan, galvanisasi, pengepakan material, pengiriman (transportasi &
bongkar-muat) sampai lokasi pekerjaan/titik tower, asuransi pengiriman, gambar-gambar,
instruction/manual book, sertifikat pengujian dan lain lain yang diperlukan untuk kesempurnaan
pekerjaan ini.
LINGKUP PEKERJAAN
RUJUKAN
Semua material dalam proses pabrikasi dan pengujian harus sesuai dengan schedule of technical
particular and guarantee dan memenuhi standar berikut ini:
PERSYARATAN UMUM
Semua hardware components untuk konduktor phasa harus dipabrikasi supaya tidak terjadi
electrolytic action antara accessories dgn konduktor dan antar komponent. Semua parts dan
komponen harus dibuat dari bahan berkualitas baik dari malleable cast iron, galvanized steel atau
aluminium alloy.
Semua material ferous tidak termasuk stainless steel harus di galvanis dengan zinc secara
lengkap. Lapisan zinc minimum 500 g / sq.m dan untuk bolts, cotter pins, washers dan nuts 300
g/sq.m.
Semua bolts, nuts dan cotter pins harus dikunci untuk mencegah dislocation.
Desain fittings konduktor phasa harus menghindari sudut yang tajam atau permukaan yang tidak
rata/halus yang dapat menyebabkan electrical stress dalam keadaan bekerja normal.
Technical & particular masing-masing fitting & accessories harus diisi lengkap sesuai dengan
persyaratan.
ARMOUR ROD
Armour rod yang di-mounted pada suspension clamp untuk konduktor phasa harus preformed
type dan harus dari anti-corrosion aluminum alloy yang setara dengan anti-corrosion property
pada konduktor.
Armour rod harus didesain dapat melindungi konduktor dari vibrasi dan kelelahan (fatigue). Arah
belitan armour rod harus sama dengan arah belitan terluar konduktor.
JOINT SLEEVE
Joint sleeve harus type kompres dan harus mempunyai kekuatan (strength) tidak kurang dari 95
% Ultimate Tensile Strength konduktor phasa.
Sleeves harus mempunyai resistance kurang dari resistance konduktor phasa pada panjang yang
sama dan tidak akan terjadi kerusakan (damaged) atau retak bila dikompres.
Pada permukaan sleeves harus diberi tanda yang jelas posisi kompres sleeves.
Pada saat melakukan pengompresan sleeves, harus diberi lapisan anti-corrosion antara
konduktor dengan lapisan sebelah dalam sleeves.
Material pelapis harus diakomodasi didalam container yang layak dan disuplay bersama-sama
dengan instruction manual-nya.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.43
Angka petunjuk ukuran yang digunakan untuk dimension compressed parts dan panjang kawat
yang diselipkan kedalam sleeves harus diberikan untuk keperluan pekerjaan pengompresan.
REPAIR SLEEVE
Repair sleeve harus tipe kompres dan mempunyai kekuatan (strenght) tidak kurang dari 95 %
Ultimate Tensile strength konduktor dan kawat tanah, dan harus mempunyai resistance kurang
dari resistance konduktor phasa dan kawat tanah pada panjang yang sama.
Untuk konfigurasi konduktor double hawk, setiap span konduktor dilengkapi dengan sub-
konduktor spacer sesuai desain yang disetujui dengan jarak antar sub-konduktor sejauh 400 mm.
Semua spacer harus mampu menahan (menoleransi) tegangan relative (relative tensional) dan
pergerakan axial antar sub-konduktor dan tetap mempertahankan jarak yang benar antar sub-
konduktor meskipun dihadapkan pada faktor lain seperti angin, hubungan arus pendek, dll.
Semua spacer harus didesain sedemikian rupa sebagai damper tambahan untuk konduktor dan
mengontrol getaran serta pergerakan sub-span untuk memastikan tingkat/level “tarikan-kabel”
pada suspension clamp dan pada clamp spacer damper berada dibawah titik jenuh (tarikan
maksimal) dari konductor.
Spacer clamp harus terbuat dari alumunium alloy dengan panjang minimal 120 mm dan memiliki
permukaan clamp yang aman yang menggunakan minimal 2 baut untuk kuncian serta rentang
mulut clamp agak lebar untuk mencegah kerusakan dari konduktor. Semua baut dan mur pada
spacer harus dikunci dan dihubungkan permanent dari clamp.
Bukti penggunaan yang harus disediakan berupa tahanan clamp, grip konduktor, dan karakteristik
damping di sepanjang span (rentang jaringan) yang diusulkan oleh pabrikan serta tahan terhadap
efek dari ozone dan ultra violet apabila menggunakan bahan karet. Catatan keandalan dari spacer
damper juga harus diberikan.
Lokasi terakhir harus sudah diketahui oleh pabrikan setelah proses studi kelayakan dan
persetujuan pengajuan gambar.
Syarat – syarat pengujian meliputi pengujian kekuatan mekanis dan pengujian dinamis, pengujian
korona dan pengujian arus gangguan.
SPACER JUMPERS
Spacer disesuaikan dengan semua jenis jumper connection dengan jarak antara sub-conductors
200 mm. Jumper harus dilengkapi paling sedikit 2 spacers dalam design-nya dan dimungkinkan
untuk menggabungkan jumpers weight jika terletak di posisi terakhir untuk membatasi ayunan
jumper.
Spesifikasi accessories dan fitting ACSR/AS tersebut di atas harus menyesuaikan Spesifikasi
Konduktor ACSR/AS.
Pengujian line hardware fittings harus sesuai dengan persyaratan pada BS3288 : Part 1 (1973)
“Performance and General Requirement”.
SAMPLE TEST
Line hardware fittings untuk sample test harus dipilih secara random pada tumpukan yang akan
disuplay.
Jumlah pieces yang akan diuji ditentukan dengan rumus berikut ini :
P = 0 (Tidak di uji), bila n < 100
P = 4, bila 100 n 500
P = 4 + (1,5 n /1.000), bila 500 n 20.000
P = 19 + (0,75 n /1.000), bila n > 20.000
Verification of dimensions.
Mechanical test.
Galvanizing test.
REFERENCE TEST
Pengujian berikutnya dilakukan pada 1 (satu) suspension clamp diambil secara random, yaitu
pengujian : Slip load test.
2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan test, Penyedia Barang/Jasa harus mengirimkan test
prosedur ke Pengguna Barang/Jasa untuk mendapat persetujuan.
Pelaksanaan pengujian harus disaksikan oleh Pengguna Barang/Jasa. Semua biaya yang timbul
untuk pengujian dan biaya perjalanan dinas (transportasi, akomodasi dan penginapan) Pengguna
Barang/Jasa untuk menyaksikan pengujian menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa dan
sudah termasuk dalam harga penawaran.
PENGIRIMAN
Pengepakkan dan pengiriman harus sesuai dengan syarat pada point 3.6.
Pekerjaan pengadaan accessories + fitting Konduktor ASCR/AS dibayar dalam satuan buah (bh)
mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan sudah mencakup pengadaan material, test material, pabrikasi, inpeksi Pengguna
Barang/Jasa/Direksi Lapangan, galvanisasi, pengepakan material, pengiriman (transportasi &
bongkar-muat) sampai lokasi pekerjaan/titik tower, asuransi pengiriman, gambar-gambar,
instruction/manual book, sertifikat pengujian dan lain lain yang diperlukan untuk kesempurnaan
pekerjaan ini.
Dalam hal ini Penyedia Barang/Jasa harus sudah meneliti terlebih dahulu lokasi pekerjaan
berdasarkan route map dan meneliti rute perjalanan pengangkutan, untuk mendapatkan
informasi dan data-data keadaan jalan dan jembatan yang akan dilalui.
Bilamana diperlukan perbaikan dan perkuatan jalan dan jembatan, maka akan menjadi tanggung
jawab Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa agar memperhatikan keadaan atau kelas jalan yang akan dilalui dan agar
mematuhi peraturan batas maximum berat kendaraan dan muatan yang diperbolehkan.
Bilamana diperlukan izin penggunaan jalan untuk pengangkutan material proyek ini, maka izin
harus diusahakan sendiri oleh Penyedia Barang/Jasa. Bilamana diperlukan Direksi Pekerjaan
dapat membantu mengusahakan izin tersebut dengan semua akibat biaya yang timbul akan
menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Bilamana terjadi kerusakan jalan, jembatan dan semua kerugian lain yang diderita oleh pihak
ketiga akibat dari pekerjaan pengangkutan material dan pekerjaan penarikan kawat, menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa untuk menggantinya.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.46
Dalam pelaksanaan pekerjaan pengangkutan, Penyedia Barang/Jasa harus bertindak teliti dan
hati-hati serta mengutamakan keamanan material Proyek dan umum.
5. PEKERJAAN PONDASI
LINGKUP KERJA
Pekerjaan ini mencakup pengadaan material bore pile, peralatan, pengangkutan, pemasangan, tenaga
kerja dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini
PERSYARATAN UMUM
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyampaikan rencana kerja
pemancangan yang mencakup metoda kerja, peralatan yang digunakan, jadwal pelaksanaan dan hal-
hal lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
Penyedia Barang/Jasa diwajibkan melaksanakan pengukuran (staking out) untuk menentukan posisi
masing-masing titik bore pile. Pelaksanaan pengukuran harus disaksikan Direksi Pekerjaan. Hasil
pengukuran tersebut dituangkan dalam gambar kerja dan diajukan kepada Direksi Pekerjaan untuk
mendapat persetujuan.
BORE PILE
Dalam pelaksanaan pekerjaan Bore pile ini diperlukan faktor keamanan (safety factor) terhadap daya
dukung ujung tiang (SF = 3) dan Daya lekat tiang (SF = 5)
Seluruh detail yang meliputi dimensi Pile, panjang, penulangan (reinforcement), casing dll, harus
ditunjukkan pada gambar kerja dan diajukan untuk persetujuan kepada Direksi Pekerjaan. Kekuatan
tekan beton minimum adalah K-225. Seluruh penulangan bore pile menggunakan mutu besi U-24.
SETTING OUT
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan keseluruhan pasak, balok, instrument survey, adonan beton
dll yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan Settingout, bertanggung jawab pada penentuan
lokasi Pile dari gambar yang sudah disetujui.
PENGEBORAN
Seluruh Pile harus memenuhi ketentuan ukuran dan jumlah yang tercantum dalam gambar. Deviasi
atau perubahan posisi dari titik tengah Pile atau proyeksi dari garis tengah seperti yang ditunjukkan
pada gambar setting out tidak boleh melebihi 75 mm dari setiap arah pada posisi sebenarnya dari Pile
rencana. Harus diperhatikan juga bahwa posisi tengah Pile tidak boleh berdeviasi lateral dari posisi
tengah Pile rencana lebih dari 40 mm.
Jika terdapat Pile yang terpasang diluar rencana atau digaris diluar toleransi yang diijinkan, Penyedia
Barang/Jasa berkewajiban untuk memperbaiki sesuai dengan klausul diatas tanpa tambahan biaya.
Pile tidak boleh dibor berdekatan dengan Pile yang lain, yang baru dicetak dan dikerjakan dengan
maksud agar tidak menyebabkan kerusakan pada Pile yang baru selesai dicetak.
Pile yang dibor minimal berjarak lima kali diameter pile (dari garis tengah ke garis tengah) dari lubang
pengeboran pile yang belum diisi atau dari pile beton yang baru selesai pengecoran pada masa 24 jam
sebelumnya.
Pada pelaksanaan pengeboran dan setelah siap pencetakan, segala kekurangan, gangguan, pada
cetakan apabila ada tanah atau batuan harus dipindahkan dari dasar Pile. Kecuali tidak ada ketentuan
lain maka pembersihan dasar Pile harus dilakukan dengan menggunakan plat bottom cleaning bucket.
Berbagai langkah yang baik harus dilakukan untuk mengantisipasi luapan cairan drilling pada area
kerja disekitar lokasi pengeboran. Yang utama, discarded bentonite harus segera dipindahkan dari site
tanpa penundaan. Segala pembuangan bentonite harus berdasarkan peraturan dari pemerintah
setempat.
Seluruh Pile yang rusak harus diafkirkan dan diganti atau diperbaiki dengan persetujuan dari owner.
Pile yang ditinggalkan harus segera diisi dengan tanah tanpa tambahan biaya dari pihak owner. Pile
tambahan harus segera dipasang sesuai permintaan, untuk mengantisipasi kondisi pembebanan dan
menghindari penekanan yang berlebihan pada Pile. Pihak Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab
untuk pemasangan Pile tambahan tanpa biaya tambahan dari pihak owner.
PENGECORAN BOREPILE
Persyaratan untuk spesifikasi beton harus diaplikasikan pada konstruksi bore pile.
Beton dari setiap Pile harus berasal dari sumber yang sama. Pihak Penyedia Barang/Jasa harus
memastikan bahwa seluruh supply dari sumber manapun (baik Site-mixed maupun ready mixed)
dalam jumlah yang sesuai sehingga beton dari setiap Pile harus dituangkan tanpa ada jeda yang
panjang yang dapat mempengaruhi hasil kerja dari adukan beton sebelumnya.
Seluruh lubang bore harus dicor dalam hari yang sama. Pada cuaca hujan pihak Penyedia Barang/Jasa
harus menyediakan pelindung yang memadai sehingga lubang tetap kering dan lapisan beton tetap
terlindung.
Metode penempatan dan pengerjaan lapisan beton harus menggunakan beton monolitik dan
dilakukan terus menerus sampai lapisan beton memanjang terbentuk. Metode penempatan harus
disetujui owner. Penyedia Barang/Jasa harus mempertimbangkan segala tindakan pencegahan
campuran dan pengerjaan pengecoran untuk mencegah lengkungan pada Pileshaft.
PENCATATAN KONSTRUKSIPILE
Selama tahapan pengerjaan, pihak Penyedia Barang/Jasa harus melakukan pencatatan lengkap dari
konstruksi Pile dan melaporkan kepada Direksi Pekerjaan. Dalam format yang sudah disetujui, untuk
setiap pengerjaan Pile. Setiap catatan Pile harus segera dilakukan setelah pengerjaan setiap Pile
selesai, dan meliputi :
PERSIAPAN
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan pondasi, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan untuk membuat
desain pondasi, meliputi perhitungan konstruksi, gambar pondasi, daftar volume pondasi.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.51
Dalam membuat desain pondasi Penyedia Barang/Jasa harus mempersiapkan tenaga Ahli,
pengumpulan data lapangan, data pendukung (berat tower, footing load, soil investigation) dan data
lainya serta peralatan kerja untuk kegiatan rancang bangun.
Desain pondasi dibuat oleh tenaga ahli sipil/Civil Engineer yang berpengalaman ditambah dengan
beberapa orang pembantu.
Gambar pondasi tower yang terlampir didalam dokumen kontrak hanya merupakan gambar referensi
dan bukan merupakan gambar pelaksanaan.
Gambar pondasi yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan adalah gambar yang didesain oleh
Penyedia Barang/Jasa, dievaluasi oleh Team ahli dan mendapatkan persetujuan/approval dari Pemberi
Pekerjaan.
Biaya untuk membuat desain pondasi sudah termasuk didalam harga pondasi.
Presentasi harus disampaikan oleh Tenaga Ahli Sipil/Civil Engineer yang membuat desain pondasi,
dihadiri oleh Direksi Pekerjaan/yang mewakili dan Team ahli yang ditunjuk oleh Pemberi Pekerjaan.
DESAIN PONDASI
Dalam membuat desain pondasi tower, digunakan 2 type pondasi sebagaimana berikut ini :
a. PONDASI TYPE – I :
Pondasi yang terdiri dari bagian plat beton (Pad) dan kolom beton (chimney). Dimana
Pad pada kedalaman minimal 3 meter dan dapat didukung oleh beberapa tiang
Borepile.
b. PONDASI TYPE – II :
Pondasi yang terdiri dari bagian plat beton (Pad), kolom beton (Chimney) dan
Connection Beam. Dimana Pad pada kedalaman ± 1 meter dan dapat didukung oleh
beberapa tiang Borepile.
Kapasitas tahanan untuk pondasi dalam (pancang/bore pile )/Bearing capacity for deep foundation) :
- Daya lekat tiang (friction pile) : 5.00
- Daya dukung ujung tiang (Bearing capacity of end pile) : 3.00
PERHITUNGAN DETAIL
Dalam perhitungan semua type pondasi harus memperhatikan beban tekan/compression, beban
angkat/Uplift, penurunan pondasi, gaya guling dan gaya geser sesuai dengan pembebanan tower
(footing load). Tekanan hidrostatic yang terjadi akibat pengaruh dari musim hujan, pembebanan pada
saat kering dan angin yang menyebabkan getaran pada bagian tower pada perencanaan pondasi perlu
dipertimbangkan.
Semua pondasi dibuat sesuai dengan ketetapan yang ditentukan untuk tahan terhadap gaya geser
horizontal, dalam lapisan tanah tertentu.
Stub tower harus direncanakan terpasang sampai dasar beton pad secara utuh dan dilengkapi dengan
besi cleat. Dalam membuat desain untuk semua tipe tower standar ukuran dari masing-masing
pondasi harus sama untuk tower standar, tower yang ditinggikan, tower dengan perpanjangan kaki
dan sesuai dengan kebutuhan dari spesifikasi konstruksi.
Semua stub tower didalam pondasi kecuali baja tulangan, harus dilapisi galvanis dan posisi dasar stub
tower minimum 75 mm dari dasar pondasi.
Pengawasan harus dilakukan untuk memastikan tidak ada retak yang akan menyebabkan adanya jarak
antara lapisan beton dan beton pondasi utama. Lubang yang dikelilingi oleh potongan harus diperkuat
dengan beton. Tebal penutup semua baja tulangan tidak boleh kurang dari 50 mm.
Tapak pondasi untuk masing-masing jenis pondasi tower direncanakan berdasarkan ketentuan yang
diberikan dalam syarat teknik dan untuk pondasi khusus perlu dipertimbangkan untuk dites
berdasarkan spesifikasi teknik tes beban/loading test.
Beton untuk pondasi tower adalah beton bertulang dengan mutu K-225 dan besi tulangan mutu U-24
(polos) atau U-39 (ulir). Mutu beton dibuat berdasarkan rencana campuran SNI 03-2834-2000
(Tatacara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal).
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.53
Dalam perhitungan beton untuk pondasi tower maka tegangan-tegangan Ijin yang digunakan
(berdasarkan PBI 1971) , sebagai berikut :
- Beton K-225 = 75 kg/cm2 (tegangan tekan)
7 kg/cm2 (tegangan tarik)
- Beton K-175 = 60 kg/cm2 (tegangan tekan)
- 6,5 kg/cm2 (tegangan tarik)
- Besi polos U-24 = 1.400 kg/cm2 (tegangan tarik/tekan)
- Besi ulir U-32 = 1.850 kg/cm2 (tegangan tarik/tekan)
Tipe pondasi yang digunakan untuk masing-masing tower harus didesain dan diputuskan berdasarkan
pertimbangan yang paling ekonomis.
a. Pondasi Type I
Beton untuk pondasi type I blok dan chimney adalah beton bertulang. Semua stub tower
didalam pondasi (kecuali besi tulangan) harus terkunci dengan baja cleat yang
direncanakan berdasarkan pada beban yang bekerja.
Stub tower harus dicor secara langsung dengan beton pondasi sehingga beban pada stub
bisa disalurkan pada blok beton utama menggunakan baja cleat.
Kapasitas tahanan ijin dari tanah tidak diperbolehkan untuk dilampaui dan semua
eksentrisitas yang terjadi akibat daya tekan dari dua arah harus terletak pada dua per tiga
dari bawah dari dua arah. Gaya angkat tidak diperbolehkan seluas bagian dasar karena
berakibat eksentrisitas lebih besar dari 25% luas total bagian dasar.
b. Pondasi Type II
Sebagai tambahan pada pondasi dasar dimana penyelidikan terhadap lapisan tanah
berdasarkan spesifikasi yang menyatakan tanah memiliki kapasitas tahanan yang sangat
rendah dan atau kadar air yang tinggi pada partikel tanah atau keadaan tertentu lainnya,
pondasi khusus perlu dipertimbangkan (pondasi terapung atau pondasi tiang). Pondasi
khusus akan menjadi salah satu dari perencanaan khusus untuk lokasi dan harus sesuai
dengan kondisi satu pilihan untuk lokasi tertentu, sesuai dengan kondisi geoteknik.
Pondasi ini harus direncanakan berdasarkan pada prinsip bangunan dari mekanika tanah
dan merupakan salah satu dari tipe berikut ini, yaitu : berupa pad dan Chimney dengan
didukung beberapa tiang beton bertulang/borepile, sampai pada kedalaman tanah yang
memiliki daya dukung ujung (end bearing) dan daya lekat (friction) tinggi. Jenis material
tiang pancang besi dan kayu tidak direkomendasikan dalam spesifikasi ini.
Untuk menentukan jenis dan ukuran dari pondasi khusus harus ditentukan oleh Penyedia
Barang/Jasa dan apabila membutuhkan penyelidikan tanah khusus yang perlu dilakukan
maka harus dilaporkan untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan. Parameter
termasuk kohesi tanah dan atau nilai gaya geser didapatkan dari tes penekanan dari tiga
arah sesuai SNI M-05-1990 dan tes tekan sesuai SNI M-14-1989 dari contoh tanah yang
tidak rusak bersamaan dengan pelengkap hasil tes laboratorium yang lain.
Pondasi tiang terdiri dari tiang beton bertulang dengan cara dibor hingga kedalaman yang
ditentukan sesuai dengan lokasi penyelidikan tanah.
Jumlah tiang bor minimum 4 (empat) tiang untuk tiap-tiap kaki tower. Rasio panjang dan
diameter dari semua borpile tidak melebihi 50:1. Ketika kondisi lapisan tanah teratur,
penutup baja (casing) akan ditinggalkan pada lubang sebagai pencegahan terhadap
timbulnya rongga. Pengeboran dihentikan pada tanah keras atau lapisan yang cocok
lainnya yang ditunjukkan oleh alat ukur atau pengeboran sudah mencapai dasar.
Agar tiang kuat menahan gaya geser horizontal harus dihubungkan dengan balok antara
kaki tower yang terletak dipermukaan tanah. Stub tower atau angker harus disisipi
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.54
dengan cairan semen (grouting) pada blok beton untuk memastikan tidak terjadi
keretakan pada beton ketika dilakukan pembebanan maksimum yang terus menerus.
Tahanan pada pondasi tiang terdiri dari tahanan dasar tiang atau tahanan geser/lekatan
dari tanah kepada luas permukaan efektif dari tiang.
Ketahanan pondasi tiang dari gaya angkat keatas merupakan penjumlahan dari
ketahanan geser dari tanah terhadap luas permukaan efektif dari tiang dan berat dari
tiang beton termasuk kepala tiang. Kapasitas beban dari kelompok tiang harus dikurangi
dengan faktor effisiensi (Effisiency group) yang sesuai dengan konfigurasi dari tiang.
Apabila dalam pelaksanaanya perlu ada tambahan bore pile yang dipasang pada pondasi
tower dengan tujuan untuk menambah kekuatan terhadap gaya angkat dikarenakan
kapasitas tahanan dari bore pile rendah maka harus terlebih dahulu mendapatkan ijin
Direksi Pekerjaan.
Apabila dipandang perlu maka pengetesan harus dilakukan sebelum pengecoran kepala
tiang dari pondasi tower untuk mengetahui apakah diperlukan tiang tambahan atau tidak.
PEKERJAAN GALIAN
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan galian untuk konstruksi perkuatan pondasi sebagaimana yang
tercantum dalam syarat teknik/gambar. Jika tidak ditentukan secara khusus dalam syarat teknik ini
maka pelaksanaan pekerjaan tanah ini mengacu pada ASTM dan AASHTO.
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Sebelum melaksanakan pekerjaan Galian Penyedia Barang/Jasa berkewajiban untuk membuat gambar
kerja yang mengacu pada hasil pengukuran yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Direksi
Lapangan. Selanjutnya gambar kerja tersebut diajukan kepada Direksi Lapangan untuk disetujui
menjadi pedoman pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban mengajukan metoda kerja untuk pelaksanaan pekerjaan galian
dan diajukan kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan. Metoda kerja harus mencakup,
cara penggalian, peralatan yang digunakan, tenaga kerja, sistem drainase (dewatering), perkuatan
sementara, jadwal pelaksanaan, serta kegiatan lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan
ini.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.55
Penyedia Barang/Jasa harus memasang bouwplank di lokasi pekerjaan Galian mengacu pada gambar
kerja yang telah disetujui Direksi Lapangan.
Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan secara tertulis permintaan untuk melakukan pekerjaan galian
kepada Direksi Lapangan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan dimulai untuk
memberi kesempatan kepada Direksi Lapangan memeriksa persiapan pelaksanaan pekerjaan.
PELAKSANAAN GALIAN
Kecuali ada ketentuan lain, seluruh pekerjaan galian harus dilaksanakan sesuai dengan dimensi yang
tertera dalam gambar pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan. Jika karena sesuatu hal
Penyedia Barang/Jasa melaksanakan pekerjaan galian melebihi dimensi yang ditentukan dalam
gambar maka segala konsekuensi biaya yang diperlukan untuk memperbaikinya menjadi tanggung
jawab Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab menyediakan seluruh peralatan yang diperlukan agar
pekerjaan galian bisa dilaksanakan dengan sempurna, termasuk menyediakan terpal/plastik penutup
sementara bila diperlukan serta peralatan lainnya untuk kesempurnaan pekerjaan.
Pekerjaan galian tanah harus dilaksanakan sesuai kemiringan dalam gambar. Permukaan dasar galian
harus benar-benar rata sehingga memudahkan pelaksanaan tahapan pekerjaan selanjutnya. Jika
Penyedia Barang/Jasa memerlukan galian melebihi ketentuan gambar (untuk kemudahan
pelaksanaan) maka segala biaya untuk kelebihan galian tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.
Pekerjaan galian di bawah muka air tanah disarankan dilakukan dengan turap kayu atau besi untuk
menjaga agar dinding galian tidak longsor. Desain turap dibuat Penyedia Barang/Jasa dan diajukan
kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.
Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab penuh atas keselamatan pekerjaan maupun keselamatan
para pekerja sampai pekerjaan tersebut dinyatakan benar-benar selesai.
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan pompa air lengkap dengan aksesoris dan kapasitas yang
memadai untuk pengeringan air hujan.
Penyedia Barang / Jasa harus mengatur penempatan galian tanah selama pekerjaan tanah agar dapat
digunakan untuk pengurugan kembali kecuali kualitas tanah yang buruk harus diganti dengan tanah
yang baik.
Pekerjaan Galian mengacu pada gambar pelaksanaan/gambar kerja yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan/Direksi Lapangan.
Pekerjaan Galian ini sudah termasuk pekerjaan galian, termasuk juga harus sudah mencakup
pembuatan perkuatan sementara (turap), pelaksanaan dewatering dan lain-lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan pekerjaan ini.
PERSIAPAN PELAKSANAAN
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban mengajukan metoda kerja untuk pelaksanaan pekerjaan urugan
dan diajukan kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan. Metoda kerja harus mencakup,
cara penimbunan dan pemadatannya, peralatan yang digunakan, tenaga kerja yang diperlukan serta
lama pelaksanaan.
Kecuali ditentukan secara khusus, material yang akan digunakan untuk urugan harus diajukan terlebih
dahulu kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan dan bila diperlukan dilaksanakan test
laboratorium untuk menentukan metoda pemadatannya. Biaya yang diperlukan untuk pengetesan ini
harus sudah tercakup pada harga satuan pekerjaan urugan
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.56
Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan secara tertulis kepada Direksi Lapangan selambat-lambatnya
3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan urugan dimulai untuk memberi kesempatan kepada
Direksi Lapangan memeriksa persiapan pelaksanaan pekerjaan.
PELAKSANAAN URUGAN
Pekerjaan urugan baru dapat dilaksanakan apabila umur beton pondasi sudah mencapai umur
minimum 2 (dua) hari dan telah mendapat ijin tertulis dari Direksi Pekerjaan .
Kecuali ada ketentuan lain, seluruh pekerjaan urugan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan
dipadatkan sampai elevasi yang sesuai dengan gambar pelaksanaan.
Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab menyediakan seluruh peralatan yang diperlukan agar
pekerjaan urugan bisa dilaksanakan dengan sempurna, termasuk menyediakan terpal/plastik penutup
(bila diperlukan) serta peralatan lainnya untuk kesempurnaan pekerjaan.
Permukaan tanah urugan kembali harus dibuat rata. Penyedia Barang/Jasa juga harus merapihkan
tanah bekas pekerjaan yang ada disekitar lokasi pekerjaan.
Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab penuh atas keselamatan pekerjaan maupun keselamatan
para pekerja sampai pekerjaan tersebut dinyatakan benar-benar selesai.
Pekerjaan Urugan mengacu pada gambar pelaksanaan/gambar kerja yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan/Direksi Lapangan.
Pekerjaan Urugan sudah termasuk tenaga kerja dan sewa peralatan serta lain-lain yang diperlukan
untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan ini mencakup pembuatan cetakan, pembesian, pembetonan, pembasahan, dan pekerjaan-
pekerjaan lain untuk kesempurnaan pekerjaan ini, termasuk didalamnya transportasi, pengadaan
material, peralatan dan tenaga kerja.
RUJUKAN
Jika tidak ditentukan secara khusus dalam syarat teknik ini maka pekerjaan beton mengacu pada
peraturan-peraturan sebagai berikut :
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia SNI 03-2002
- Standard Industri Indonesia (S I I)
- American Concrete Institute (A C I)
- Concrete Reinforcing Steel Institute (C R S I)
- American Welding Society (A W S)
- American Society For Testing and Materials (A S T M)
Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan metoda kerja pengecoran termasuk didalamnya cara
mengaplikasikan komposisi campuran untuk kemudahan pelaksanaan dan diajukan kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Persetujuan Direksi Pekerjaan tidak melepaskan Penyedia
Barang/Jasa dari tanggung jawabnya memenuhi kualitas beton yang disyaratkan.
PERSIAPAN PENGECORAN
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pengecoran Penyedia Barang/Jasa harus
mengajukan metoda pengecoran kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Pengecoran
tidak dapat dilaksanakan sampai ada persetujuan terhadap metoda pengecoran yang diajukan
Penyedia Barang/Jasa.
Sebelum pengecoran dilaksanakan, posisi dan dimensi cetakan, besi tulangan, dan material/peralatan
yang harus ditanam dalam beton harus sudah terpasang sesuai dengan gambar pelaksanaan dan
syarat teknik. Selain itu seluruh kotoran, lumpur, genangan air dan sampah harus dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan sehingga benar-benar bersih dan kering.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.57
Direksi Pekerjaan akan memeriksa kesiapan pengecoran, termasuk juga kesiapan material, peralatan,
tenaga kerja dan persiapan-persiapan lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan
pengecoran. Semua hasil pemeriksaan tersebut dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Persiapan
Pekerjaan. Pelaksanaan pengecoran baru boleh dilaksanakan apabila seluruh persiapan telah
terpenuhi dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan yang dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan
Persiapan Pekerjaan.
Bila pelaksanaan pengecoran harus dilaksanakan malam hari maka Penyedia Barang/Jasa harus
menyediakan sistem penerangan yang memadai, yang harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Pengecoran harus dihentikan pada saat hujan kecuali telah disiapkan cover yang memadai untuk
melindungi peralatan dan beton yang telah dicor. Segala konsekuensi yang timbul akibat terhentinya
pengecoran tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya.
Harus selalu diusahakan agar penempatan material beton dan peralatannya berdekatan dengan lokasi
pengecoran. Dalam hal lokasi penempatan material dan peralatannya dipilih di satu tempat yang
relatif tetap maka Penyedia Barang/Jasa harus mengusahakan agar transportasi ke lokasi pengecoran
harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga tidak merusak mutu beton.
PELAKSANAAN PENGECORAN
PENGADUKAN
Penyedia Barang/Jasa minimal harus menyediakan beton mixer untuk mengaduk beton dengan
kapasitas minimum 0,35 m3, serta menyiapkan tenaga operator yang handal untuk mengoperasikan
peralatan beton mixer yang digunakan. Beton mixer harus disediakan dalam jumlah yang cukup
sehingga pelaksanaan pengecoran dapat dilaksanakan secara menerus sesuai rencana. Suku cadang
Beton mixer yang sering rusak harus selalu tersedia di lokasi pekerjaan.
Beton Mixer yang rusak atau memberikan hasil yang kurang memuaskan Direksi Pekerjaan harus
segera diperbaiki atau dikeluarkan dari lokasi pekerjaan untuk diganti dengan yang lebih baik. Proses
perbaikan/pergantian beton mixer tersebut tidak boleh mempengaruhi kelancaran pekerjaan.
Peralatan bantu yang digunakan untuk mengangkut dan mengukur komponen material campuran
beton (air, pasir, koral) haruslah dengan tingkat ketelitian yang memadai. Perbandingan jumlah tiap
komponen material beton dapat dibuat dalam perbandingan berat ataupun perbandingan isi yang
mengacu pada ukuran berat atau isi zak semen.
Beton mixer harus benar-benar kosong dan bersih sebelum diisi bahan-bahan untuk mengaduk beton,
dan harus segera dicuci dengan bersih setelah selesai mengaduk pada suatu pengecoran.
Lama pengadukan harus disesuaikan dengan kapasitas beton mixer dengan ketentuan sebagai berikut:
kapasitas kurang dari 1,5 m3 minimum 1,5 menit
kapasitas 2 m3 minimum 2,0 menit
kapasitas 3 m3 minimum 2,5 menit
kapasitas lebih dari 4 m3 minimum 3,0 menit
Jika diperlukan, Direksi Pekerjaan berhak memperpanjang waktu pengadukan untuk kesempurnaan
pekerjaan.
TRANSPORTASI
Beton hasil pengadukan harus segera diangkat ke tempat pengecoran dengan metoda pengangkutan
yang disetjui oleh Direksi Pekerjaan. Metoda pengangkutan yang dipilih tidak boleh menyebabkan
terjadinya pemisahan bahan-bahan campuran beton (segregasi), kehilangan unsur betonnya, dan
harus dapat menjaga tidak timbulnya hal-hal negatif yang diakibatkan naiknya temperatur ataupun
berubahnya kadar air dalam adukan.
Adukan yang diangkut harus segera dituangkan ke tempat pengecoran/cetakan. Apabila setelah 30
menit adukan belum dituangkan ke tempat pengecoran maka adukan tersebut harus dibuang dan
tidak boleh dipakai lagi.
Apabila digunakan konstruksi talang maka harus dibuat dari material kedap air, dan penempatannya
harus sedemikian rupa sehingga tinggi jatuhnya adukan beton lebih rendah dari 1,5 meter.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.58
PENGECORAN
Pengecoran harus dilaksanakan secara hati-hati agar tidak merusak cetakan dan merubah posisi besi
tulangan atau posisi peralatan yang harus ditanam dalam beton (embaded materials).
Pengecoran harus langsung pada tempatnya, lapis demi lapis secara horizontal, dan diatur sedemikian
rupa sehingga pelaksanaannya bisa berjalan menerus dan tidak menimbulkan bidang pelemahan.
Setiap lapisan harus dipadatkan dengan menggunakan mesin vibrasi (vibrator) sehingga adukan beton
menjadi homogen dan tidak berongga dan mengisi celah-celah diantara besi tulangan.
Lamanya vibrasi tergantung dari ukuran dan type mesin vibrasi yang digunakan. Hal ini akan
ditentukan oleh Pengawas Lapangan.
Penambahan air pada adukan beton setelah keluar dari beton mixer untuk mengurangi kekentalan
beton atau kemudahan pekerjaan tidak diperbolehkan.
JOINTS
Pelaksanaan pengecoran harus berlangsung menerus sampai batas construction joint sebagaimana
yang terdapat dalam gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan. Penambahan construction joint yang
dikehendaki Penyedia Barang/Jasa demi pertimbangan pelaksanaan harus memperhatikan pola gaya-
gaya yang bekerja pada kontruksi dan mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Segala
konsekuensi biaya yang timbul akibat tambahan construction joint tersebut menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya.
Apabila tidak ditentukan secara khusus maka perlakuan pada construction joint harus dilaksanakan
sebagai berikut :
Permukaan beton harus dikasarkan dengan menggunakan gurinda atau sikat besi hingga agregat kasar
(koral) muncul. Dibersihkan dengan air hingga benar-benar bersih kemudian dikeringkan.
Setelah benar-benar kering, sebelum pengecoran dilanjutkan maka permukaan construction joint
disiram dengan air mortar.
PEMBASAHAN (CURING)
Beton yang sedang mengeras harus dipelihara dari kemungkinan kerusakan yang diakibatkan
benturan, cuaca, perubahan temperatur yang tiba-tiba, dengan melakukan pembasahan pada
permukaannya, dengan menggunakan karung basah atau yang sejenis secara terus-menerus,
sedikitnya selama 2 (dua) hari atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Air yang digunakan untuk keperluan pembasahan ini harus yang sama kualitasnya dengan air untuk
campuran beton.
Kubus-kubus benda uji yang baru dicetak harus disimpan ditempat yang bebas dari getaran dan
ditutupi dengan karung basah 24 jam kemudian diberi tanda dan disimpan secara hati-hati agar tidak
merusak mutu beton.
Pengetesan kekuatan kubus beton dilakukan untuk umur beton 7, 14, dan 28 hari, dan dilaksanakan di
laboratorium resmi dengan disaksikan oleh Pengawas Lapangan. Jumlah minimal untuk 1 set pondasi
adalah 15 sample.
Pembayaran sudah termasuk dalam harga satu set pondasi yang terdapat dalam penawaran (Bill of
Quantities).
PENGUKURAN& PEMBAYARAN
Pekerjaan Beton diukur berdasarkan gambar pelaksanaan/gambar kerja yang telah disetujui oleh
Direksi Pekerjaan/Direksi Lapangan.
Pembayaran sudah termasuk dalam harga satu set pondasi yang terdapat dalam Penawaran (Bill of
Quantities) untuk pekerjaan Beton yang sesuai dengan kelasnya.
Harga satuan Beton harus sudah mencakup pengadaan, pengiriman, penyimpanan material, termasuk
didalamnya pengadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan dan lain-lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan pekerjaan.
Harga satuan Beton harus sudah mencakup persiapan, sewa peralatan, pengadukan, pengecoran,
pemadatan, construction joint, perbaikan beton dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan
pekerjaan ini.
Harga satuan Beton harus sudah mencakup pengadaan, pemasangan dan pembongkaran cetakan
serta pekerjaan pembasahan (curing) dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kecuali ada ketentuan lain, mutu besi tulangan yang digunakan adalah U-24 atau ST-37 dengan
tegangan putus karekteristik 2400 kg/cm2. Besi tulangan yang akan digunakan harus baru dan lurus.
Penyimpanan besi tulangan harus sedemikian rupa sehingga tidak langsung mengenai tanah dan harus
dikelompokan sesuai dengan ukurannya.
Besi tulangan harus dipotong dengan akurat dan dibentuk sesuai dengan gambar pelaksanaan dan
bending schedulle yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Peralatan yang digunakan untuk
membentuk besi tulangan harus benar-benar memadai sehingga tidak merusak besi tulangan akibat
tegangan yang berlebihan.
Sebelum pemasangan, besi tulangan harus dalam keadaan bersih, bebas dari karat, kotoran, minyak,
cat atau material lain yang dapat mempengaruhi kekuatan ikatan dengan beton. Kebersihan ini harus
tetap terjaga sampai proses pengecoran beton. Direksi Pekerjaan berhak menolak besi tulangan yang
tidak memenuhi ketentuan.
Pemasangan besi tulangan harus mengikuti gambar pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan serta ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 71). Pengukuran
jarak harus dilakukan terhadap as besi tulangan dengan jarak minimum 3 cm. Pengikatan harus
menggunakan kawat yang kuat dan didudukan pada blok beton kecil atau hanger agar besi tulangan
tidak menyentuh cetakan dan posisinya tidak berubah selama proses pemasangan dan pengecoran
berlangsung.
Pemasangan besi tulangan harus memperhatikan adanya selimut beton sebagaimana yang ditunjukan
pada gambar pelaksanaan yang telah disetujui Direksi Pekerjaan. Dalam segala hal tebal selimut beton
tidak boleh kurang dari 2,5 cm.
PENGUKURAN
Pekerjaan Besi Tulangan diukur berdasarkan gambar pelaksanaan atau daftar tulangan yang telah
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Pembayaran sudah termasuk pada harga satu set pondasi yang terdapat dalam Penawaran (Bill of
Quantities).
Harga satuan Besi Tulangan harus sudah mencakup pengadaan, pabrikasi dan pemasangan material,
termasuk didalamnya pengadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan dan lain-lain yang diperlukan
untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
PELAKSANAAN
Kecuali ada metoda lain yang disetujui Direksi Pekerjaan, kaki tower (Stub) yang akan ditanam pada
pondasi harus diset pada posisi dan level yang sesuai dengan gambar pelaksanaan dengan
menggunakan trussed beam templates.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.61
Stub harus dipasang dengan baik, rigid, dan selama proses pengecoran beton tidak boleh ada
perubahan posisi. Templates tidak boleh diubah posisinya atau diambil sampai pekerjaan urugan
kembali pondasi selesai dikerjakan.
Ketelitian pemasangan stub menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya. Toleransi
yang diijinkan sebagai berikut :
- Untuk jarak antara sisi belakang bidang siku stub dengan belakang siku stub yang
bersebelahan tidak boleh lebih dari 7 mm.
- Untuk jarak antara stub diagonal tidak boleh lebih dari 10 mm.
- Untuk bidang atas antar stub setelah pengerjaan pengurugan kembali selesai dilakukan adalah
5 mm.
Direksi pekerjaan berhak untuk memeriksa setiap saat ketelitian pemasangan kaki tower (stub). Bila
batas toleransi terlampaui maka Direksi Pekerjaan/Direksi Lapangan berhak memerintah Penyedia
Barang/Jasa untuk melaksanakan pembongkaran dan mengulangi prosedur pemasangan kaki menara
(stub) dari awal. Semua biaya yang timbul untuk perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa sepenuhnya.
Pada akhir pekerjaan pondasi harus dipastikan bahwa kaki tower (stub) tidak bersentuhan dengan
tanah. Oleh karena itu pada saat pelaksanaan pekerjaan urugan kembali, finishing (pembentukan
muka tanah dan pembersihan lapangan) harus diperhatikan elevasinya, bila diperlukan kaki menara
(stub) harus dilindungi dengan membungkusnya dengan adukan atau dengan cara lain, yang disetujui
Direksi Pekerjaan.
Harga satuan erection stub tower harus mencakup sewa peralatan, tenaga kerja/tukang ukur,
pemasangan, inal check dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
- Pemasangan/erection tower.
Jika tidak ditentukan secara khusus dalam syarat teknik ini maka pekerjaan Tower mengacu pada
peraturan-peraturan sebagai berikut :
- ASCE Standard ANSI/ASCE 10-15 , 2015, American Society of Civil Engineers : Design of
Latticed Steel Transmission Structure.
Apabila Penyedia Barang/Jasa akan menggunakan standar yang lain dari tersebut di atas maka sebelum
penggunaannya harus diajukan terlebih dahulu kepada Direksi Pekerjaan.
TIPE TOWER
1. Tipe standar
Untuk tiap tipe yang sesuai dengan tower standar akan disediakan dalam seri yang berbeda untuk
memenuhi kebutuhan konstruksi. Standar tower terdiri dari lima tipe dasar dan bodyextensions, leg
extensions dan stub.
Dari tinggi dasar, tinggi tipe tower standar dan stub atau panjang leg extensions dinyatakan
sebagai berikut :
Jika rute jalur transmisi merupakan garis lurus, tower tipe Suspension dengan insulator set
Suspension secara normal dapat digunakan.
Jika rute jalur transmisi memiliki deviasi tidak melebihi 3⁰, tower tipe Suspension dengan
insulator set Suspension secara normal dapat digunakan.
Jika rute jalur transmisi memiliki deviasi melebihi 30, tower sudut dengan insulator set Tension
dapat digunakan.
3. Pemasangan (Erection)Tower
Sebelum pemasangan (Erection) tower dimulai maka metoda kerja yang diajukan oleh Penyedia
Barang/Jasa harus sudah disetujui Direksi Pekerjaan. Metoda kerja yang dibuat harus mengacu pada
gambar pelaksanaan.
Pemasangan (Erection) tower dapat dipasang setelah beton pondasi berumur sekurang-kurangnya 14
(empat belas) hari, dimana kekuatannya telah memenuhi syarat, dan pekerjaan urugan kembali
(backfill) pondasi telah selesai dilaksanakan. Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia Barang/Jasa
harus menyampaikan hasil test beton umur 14 (empat belas) hari kepada Direksi Lapangan untuk
menjadi dasar persetujuannya.
Material yang sudah diangkut ke lokasi pekerjaan harus ditempatkan di atas kayu sehingga tidak
kontak langsung dengan tanah dan disusun berdasarkan urutan pemasangannya.
Alat-alat yang akan digunakan untuk pemasangan (Erection) harus diajukan terlebih dahulu kepada
Direksi Pekerjaan untuk persetujuan. Peralatan tersebut harus sudah siap berada di lokasi pada saat
pemasangan (Erection) akan dimulai. Semua peralatan harus dalam keadaan baik dan yang perlu
kalibrasi harus dapat ditunjukan proses kalibrasinya yang masih berlaku. Khusus kunci pas harus yang
berkualitas baik sehingga, terutama ukuran segi enamnya, agar tidak merusak kepala baut dan mur.
Pada tahap perangkaian sementara, semua baut harus dikencangkan seperlunya agar tahan terhadap
beban Erection (berat sendiri, angin, orang dll). Namun tidak boleh terlalu kencang untuk
memungkinkan proses penyetelan dan pemasangan bagian atau batang yang berhubungan dengan
batang tadi.
Khusus bagian bawah tower (legs), sebelum rangkaian tower bagian atas dipasang, harus dipasang
lengkap dengan ‘bracing’ berikut baut-bautnya,
Selama proses pemasangan, material tower tidak boleh ditarik atau ditekuk. Penggunaan alat-alat
bantu untuk pelaksanaan pemasangan (Erection) tower tidak boleh sampai merusak lapisan galvanis
maupun material towernya.
Pemasangan bagian sambungan harus sangat hati-hati. Sebelum dipasang, bidang pertemuan dari
sambungan harus benar-benar bersih, bebas dari kotoran dan material lain. Pengeboran untuk
pembesaran lobang baut, dengan alasan apapun, tidak diperkenankan kecuali atas persetujuan Direksi
Pekerjaan.
Setiap tindakan pengeboran atau pembesaran lobang tersebut diatas harus diikuti dengan langkah
pengecetan kembali dengan cat yang mengandung minyak zinc sebagaimana diinstruksikan Pengguna
Barang/Jasa atau Direksi Pekerjaan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.65
Baut-baut yang akan dipasang harus diberi minyak terlebih dahulu. Minyak yang digunakan harus
disetujui Direksi Pekerjaan. Pada saat pemasangan kepala baut harus berada pada posisi " Down and
in" sejauh mungkin.
Pengencangan baut baru boleh dilaksanakan apabila seluruh rangkaian tower sudah terpasang dan
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Pengecangan baut menggunakan kunci torsi,
yang telah dikalibrasi, harus disaksikan oleh Pengawas Lapangan. Penyedia Barang/Jasa harus dengan
teliti mengukur kekencangan baut agar tidak melampaui kekencangan torsi maximum
Penyedia Barang/Jasa harus setiap saat menyediakan beberapa kunci torsi, yang telah dikalibrasi,
untuk digunakan oleh Pengawas Lapangan memeriksa kekencangan baut.
Kekencangan torsi maximum dihitung untuk stiap jenis baut yang akan digunakan. Penyedia
Barang/Jasa harus menghitung kekuatan torsi maximun ini dan diajukan kepada Direksi Pekerjaan
untuk mendapat persetujuan.
Perlengkapan tambahan khusus untuk tower (plat nomor, plat peringatan bahaya, anti panjat dan
injakan) harus dipasang sesuai ketentuan yang terdapat dalam gambar pelaksanaan.
Setelah Erection selesai, semua tower harus dibersihkan dari segala kotoran atau benda asing lainnya
termasuk bekas–bekas beton pada stub.
Kerusakan yang timbul pada permukaan baja yang Galvanized bila dikehendaki Direksi pekerjaan,
harus disikat bersih dan dicuci, untuk kemudian dicat dengan cat galvanis yang mengandung banyak
zinc sebagaimana instruksi Direksi Pekerjaan. Biaya untuk pengecatan menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa.
Bentuk, ukuran dan kualitas pengaman panjat (anti climbing) seperti yang ditunjukan dalam gambar
referensi. Pengaman panjat dipasang pada ketinggian 3 sampai 4,5 meter diatas permukaan tanah.
Material yang digunakan harus sesuai dengan material tower.
Bentuk, ukuran dan kualitas baut tangga seperti yang ditunjukan dalam gambar referensi. Lubang-
lubang untuk pemasangan baut tangga harus sudah disiapkan pada saat pabrikasi material tower. Yang
perlu mendapat perhatian tidak semua batang utama tower dilubangi.
Bentuk, ukuran dan kualitas Plat nomor dan fasa seperti yang ditunjukan dalam gambar referensi. Plat
nomor dan fasa harus terbuat dari material anti karat dengan ketebalan plat minimum 0,6 mm. Plat
nomor dan fasa haruslah sudah dilengkapi dengan huruf R.S.T berwarna merah, kuning, biru.
Pemasangan harus sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah disetujui Pemberi Pekerjaan.
Bentuk, ukuran dan kualitas Plat tanda bahaya seperti yang ditunjukan dalam gambar referensi. Plat
tanda bahaya harus terbuat dari material anti karat dengan ketebalan plat minimum 0,6 mm.
Pemasangan harus sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah disetujui Pemberi Pekerjaan.
- Pengetesan arde/pentanahan.
Final check harus dilaksanakan bersama-sama antara Penyedia Barang/Jasa dan Pengawas lapangan,
hasil final check dituangkan dalam Berita Acara dan ditanda tangani oleh kedua pihak.
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban untuk melaksanakan perbaikan apabila diketemukan adanya
kekurangan, sehingga menjadi sempurna sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Biaya untuk kegiatan final check menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
RUJUKAN
Jika tidak ditentukan secara khusus dalam syarat teknik ini maka pekerjaan Penarikan Kabel mengacu
pada peraturan-peraturan sebagai berikut :
P U I L 2000
International Electro Technical Commission (I E C)
International Standard Organization (I S O)
American Society For Testing and Materials (A S T M)
Japanese Industrial Standards (JIS)
SNI 04-6918-2002
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015
tentang Ruang Bebas Minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi, Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi, dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah untuk Penyaluran Tenaga Listrik.
Standar PLN (SPLN)
Apabila Penyedia Barang/Jasa akan menggunakan standar yang lain dari standar tersebut di atas maka
sebelum penggunaannya harus diajukan terlebih dahulu kepada Pengguna Barang/Jasa.
PERSYARATAN UMUM
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyampaikan rencana kerja
yang berisi metoda kerja, material dan peralatan yang digunakan, jadwal pelaksanaan, tenaga kerja
dan hal-hal lain yang diperlukan untuk kesempurnaan rencana kerja ini.
Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa bersama-sama Pengguna Barang/Jasa harus
mengadakan pemeriksaan bersama kesiapan pekerjaan yang dinyatakan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan.
Langkah-langkah instalasi :
Tentukan posisi hardware di tower setelah kabel arc diatur oleh peralatan pull-off.
Tarik bagian luar kabel strand dari tension set melewati heart-shaped loop dari hardware transit.
Posisikan kabel strand paralel dengan kabel dan tandai sesuai dengan urutan pewarnaan dari kabel.
Cocokkan bagian dalam kabel strand sesuai tanda pada kabel, kemudian, gulung gulungan pertama
pre-stranding wire pada kabel. Gulung pre-stranding wire lainnya atau masukkan grounding flake
berdasar tanda warna untuk memastikan semua pre-stranding wire digulung dengan kuat dan
ujungnya dipotong proporsional. Jaga agar pre-stranding wire tidak mengalami perubahan akibat
pembebanan berlebih yang dapat mempengaruhi jarak dari baut.
Masukkan pre-stranding wire kedalam thimble dan cocokkan tanda cross-section dari bagian luar
kabel strand dengan ciri-ciri pewarnaan dari bagian dalam kabel strand. Lalu, gulung bagian luar kabel
strand. Jaga jarak simetris gulungan dari satu bagian atau dua bagian.
DROP IN FIXTURE.
Drop in fixture biasanya terdapat pada bagian dasar dan klem. Drop in fixture biasanya digunakan
untuk menentukan pull up dan drop in kabel OPGW pada tower untuk mencegah goyangan dan
gesekan. Biasanya dipasang pada tower pertama atau tower terakhir, tower persambungan fiber,
transit tension tower dan menuju ruang computer. Biasanya dipasang tiap 1.5-2 m dengan momen
tidak kurang dari 3.9 kN/cm. Kuantitas pemasangan dan posisi harus dilaksanakan berdasar pada
petunjuk instalasi dari pabrikan.
EARTH WIRE.
Earth wire sebagian besar digunakan sebagai jalan pintas listrik ketika OPGW diketanahkan.
Untaiannya berupa alloy wire dan ujungnya disambung dengan wire nose dan dihubungkan dengan
hardware. Earth wire mempunyai jarak optimum untuk melawan resistansi dari earth wire.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan benar untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
PT. .
Meterai Rp 6.000,
Tanda tangan dan
Cap Perusahaan
Nama terang
Direktur
A. Tower Earthing
a. Terminal
- Manufacture's Name or equivalent
b. Erathing Angle
- Manufacture's Name
a. Manufacture's Name
b. Materials BC 150 mm2
c. Classification SPLN 41-5
d. Construction of wire, component iron wire 7 / 3.25
(number / diameter )
e. Direction of standing ofoutermost layer Right hand (Z- stranding )
f. Length of one wire m 5
Tolerance in length % 1
g. Ultimate breaking strength kg 2 x 678
h. Component iron wire