Anda di halaman 1dari 317

PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN KALIMANTAN BAGIAN TIMUR

JL.M.T. HARYONO NO. 384 BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR (76114)


TELP (0542) 871558 FAX (0542) 871559

RENCANA KERJA DAN SYARAT


(RKS)

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG


SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
TERMASUK PEKERJAAN PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI
TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW

NOMOR: 015.APLN/DAN.01.02/RKS/UIP KALBAGTIM/2019


TANGGAL 23 MEI 2019
halamanI-1

BAB I
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG

1. GAMBARAN UMUM PEKERJAAN


1.1 Nama Paket Pekerjaan
”PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE
SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN
PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW”
1.2 Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan terletak di wilayah;
Desa/Kelurahan : Tersebar
Kecamatan : Tersebar
Kabupaten/Kota : Bulungan dan Tana Tidung
Provinsi : Kalimantan Utara

1.3 Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang Lingkup pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan proses pendampingan pembebasan tanah lokasi titik tower dan melakukan proses
pendampingan kompensasi RoW.
2. Melakukan pekerjaan Pembangunan SUTT 150 kV sampai dengan terbitnya RLB.

1.4 Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan iniadalah selama 517 hari kalender.
1.5 Sumber Dana
Pekerjaan ini dibiayai dengan sumber dana Anggaran PLN (APLN) tahun 2019-2020
2. PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA
Tata cara pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa untuk pekerjaan ini dilaksanakan menurut tata cara yang
diatur dalam;
1. Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 620.K/DIR/2013, tanggal 3 Oktober 2013 tentang Pedoman
Pengadaan Jasa PT. PLN (Persero) beserta seluruh perubahannya;
2. Surat Edaran Direksi PT PLN (Persero) No. 0010.E/DIR/2016 tanggal 24 Nopember 2016 tentang Petunjuk
Teknis Pengadaan Jasa PT. PLN (Persero).
3. Pelaksanaan pengadaan melalui e-procurement PLN dengan portal https://eproc.pln.co.id
4. Prosedur dan ketentuan lain yang berlaku.
3. METODE PENGADAAN
Metode Pengadaan Barang/Jasa yang digunakan untuk Paket Pekerjaan ini adalah Pelelangan Terbatas.
Dengan tahapan pelelangan sebagai berikut:
1. Undangan
2. Pendaftaran dan pengambilan dokumen pelelangan/RKS
3. Pemberian penjelasan
4. Pemasukan dokumen penawaran
5. Pembukaan dokumen penawaran
6. Evaluasi dokumen penawaran
7. Pembuktian kualifikasi
8. Klarifikasi dan negosiasi
9. Usulan penetapan pemenang
10. Penetapan pemenang
11. Pengumuman pemenang
12. Sanggah
13. Jawaban sanggah (apabila ada)
14. Sanggah banding (apabila ada)
15. Jawaban sanggah banding (apabila ada)
16. Penunjukan pemenang
17. Contract Discussed Agreement (CDA), bila diperlukan
18. Penyerahan jaminan pelaksanaan (apabila ada)
19. Perjanjian/Kontrak

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 2

4. PERSYARATAN UMUM CALON PENYEDIA BARANG/JASA


Persyaratan Umum Calon Penyedia Barang/Jasa untuk mengikuti proses Pengadaan Barang/Jasa ini dengan
opsi sebagai berikut:
1. A. Telah terdaftar di dalam DPT PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT)
DAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET) PT PLN UIP Kalbagtim dengan syarat memiliki
pengalaman pada Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dan Pelaksana Survey Pemetaan Bidang Tanah & Koridor Row,
Inventarisasi Tanah Tapak Tower & RoW, serta Pendampingan Proses Pembebasan Lahan & RoW
Transmisi; atau
B. DPT PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) DAN SALURAN UDARA
TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET) dengan melampirkan Surat dukungan dari Konsultan/Lembaga
Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki pengalaman di bidang atau subbidang pekerjaan Pelaksana
Survey Pemetaan Bidang Tanah & Koridor Row, Inventarisasi Tanah & RoW, serta Pendampingan
Proses Pembebasan Lahan & RoW. Dibuktikan dengan mencantumkan copy Surat
perjanjian/kontrak/Surat Perintah Kerja/sejenis dari BUMN/Instansi Pemerintah.
2. Tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam pada suatu Instansi.
3. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan kegiatan usahanya tidak sedang menjalani
sanksi pidana.
4. Tidak diperkenankan sebagai peserta/penjamin dalam penawaran adalah;
- Pegawai Negeri Sipil.
- Mereka yang dinyatakan pailit.
- Mereka yang keikutsertaannya bertentangan dengan kepentingan tugasnya.

5. TAHAPAN PELELANGAN
5.1. UNDANGAN PELELANGAN
Pejabat Pelaksana Pengadaan mengundang seluruh anggota DPT dalam rangka pelelangan melalui e-
procurement, email dan telepon masing-masing anggota DPT.
Pengumuman/Undangan Pelelangan memuat;
- Nama paket pekerjaan
- Lingkup pekerjaan
- Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
- Sumber dana
- Persyaratan peserta lelang
- Tempat pelaksanaan pengadaan
- Jadwal pelaksanaan pengadaan
- Tata cara pendaftaran dan pengambilan dokumen pengadaan

5.2. PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN PELELANGAN/RKS


Jadwal Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pelelangan/RKS untuk paket pekerjaan ini adalah
sebagai berikut:
Hari / Tanggal : (Sesuai jadwal pada portal e-procurement)
Jam : (Sesuai jadwal pada portal e-procurement)
Pendaftaran Calon Penyedia Barang/Jasa dan pengambilan DokumenPelelangan/RKS (download) hanya
dilakukan pada portal e-proc sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
Petunjuk waktu (hari/tanggal/jam) yang digunakan adalah sesuai petunjuk waktu di portal e-proc.
5.3. PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING)
- Undangan Penjelasan diberikan kepada semua Calon Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dan
mengambil dokumen pelelangan/RKS.
- Pemberian penjelasan diberikan kepada seluruh calon penyedia Barang/Jasa yang melakukan
pendaftaran dan pengambilan dokumen pelelangan/RKS.
- Penjelasan Dokumen Pelelangan dilakukan melalui portal e-proc pada waktu yang ditentukan,
diikuti oleh Calon Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar.
- Jika dirasa perlu, Pejabat Pelaksana Pengadaan dapat melakukan penjelasan secara langsung kepada
Calon Penyedia Barang/Jasa.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 3

Jadwal Rapat Penjelasan Dokumen Pelelangan/RKS dilaksanakan pada:


Hari / Tanggal : (Sesuai jadwal pada portal e-procurement)
Jam : (Sesuai jadwal pada portal e-procurement)
Petunjuk waktu (hari/tanggal/jam) yang digunakan adalah sesuai petunjuk waktu di portal e-proc.
- Ketidakhadiran Calon Penyedia Barang/Jasa pada saat Penjelasan pengadaan tidak menggugurkan
penawaran. Calon Penyedia Barang/Jasa yang tidak hadir pada penjelasan pengadaan (Aanwijzing)
dianggap mengetahui dan menyetujui semua hasil yang telah ditetapkan dalam berita acara
penjelasan pengadaan.
- Penjelasan yang disampaikan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa pada saat Penjelasan antara lain;
a) Cara penyampaian dan pembukaan dokumen penawaran.
b) Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran.
c) Metode evaluasi.
d) Hal – hal yang menggugurkan penawaran.
e) Jenis Perjanjian / Kontrak yang akan digunakan.
f) Masa berlaku penawaran.
g) Nilai jaminan, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan.
- Apabila dipandang perlu dapat dilakukan peninjauan lapangan.
- Hasil penjelasan pengadaan (aanwijzing) dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan, ditandatangani
oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
- Semua perubahan dalam Dokumen Pelelangan/RKS sebagai hasil penjelasan dan atau jawaban atas
pertanyaan Calon Penyedia Barang/Jasa harus dituangkan dalam Addendum Dokumen
Pelelangan/RKS.
- Berita Acara Penjelasan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pelelangan dan
akan disampaikansecara tertulis kepada semua Calon Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar.
Bila Calon Penyedia Barang/Jasa ragu-ragu akan arti yang sebenarnya dari salah satu bagian Dokumen
RKS ini, harus mengajukan pertanyaan melalui portal e-proc (sesuai jadwal yang ditetapkan pada e-
proc) dan apabila jadwal di dalam portal e-proc telah terlewati, maka calon penyedia barang/jasa dapat
mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada Pejabat Pelaksana Pengadaan sampai dengan jangka
waktu yang ditentukan kemudian pada saat penjelasan pengadaan (aanwijzing).
Pertanyaan diserahkan secara tertulis serta di alamatkan kepada:
PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN KALBAGTIM
PEJABAT PELAKSANA PENGADAAN BARANG DAN JASA
Jl. MT. Haryono No. 384
Balikpapan 76114
Telepon : (0542)-871559 (hunting)
Facsimile : (0542)-871558
Pejabat Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa tidak bertanggung jawab atas uraian atau penafsiran yang
lain dari yang dimaksud dalam Dokumen RKS ini.

Addendum Dokumen Pelelangan/RKS


a) Sebelum batas akhir pemasukan penawaran, PLN dapat melakukan perubahan atas Dokumen
Pelelangan/RKS, baik berdasarkan masukan/klarifikasi dari Calon Penyedia Barang/Jasa atau
inisiatif PLN sendiri atau adanya perubahan peraturan perundang – undangan.
b) Perubahan tersebut harus dituangkan dalam suatu Addendum yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Dokumen Pelelangan/RKS dan harus disahkan oleh Pengguna Barang/Jasa
c) Perubahan tersebut dilakukan dengan memberikan waktu yang cukup kepada Calon Penyedia
Barang/Jasa untuk menyampaikan Dokumen Penawaran.
d) Addendum Dokumen Pelelangan/RKS harus disampaikan secara tertulis kepada semua Calon
Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar melalui e-proc dan e-mail calon Penyedia Barang/Jasa.
e) Dalam kondisi tertentu diperlukan perbaikan perubahan Dokumen Pelelangan/RKS setelah
dilakukan pembukaan penawaran teknis, PLN dapat melakukan perubahan tersebut dan
dituangkan dalam suatu Addendum/Amandemen yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Dokumen Pelelangan/RKS dan harus disahkan oleh Pengguna Barang/Jasa.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 4

f) Addendum/Amandemen sebagaimana dimaksud pada point e dapat dilakukan sebelum


dilakukan pembukaan penawaran harga.
g) Addendum/Amandemen sebagaimana dimaksud pada point e harus disampaikan secara
tertulis kepada semua Calon Penyedia Barang/Jasa yang memasukkan penawaran dan kepada
Calon Penyedia Barang/Jasa diberikan hak untuk menyampaikan tambahan penawaran
(supplementary bidproposal).

5.4. PEMASUKAN/PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN


Metode Penyampaian Dokumen Penawaran yang digunakan untuk Paket Pekerjaan ini adalah SATU
TAHAP SATU SAMPUL, yaitu
a) upload dokumen penawaran administrasi, teknis, dan harga secara bersamaan dalam bentuk soft
copy melalui portal e-proc (akan dijelaskan lebih lanjut pada saat aanwijzing) dan
b) pemasukan 1 (satu) bundel Penawaran administrasi, teknis, dan harga dalam bentuk hard copy
(Asli) dan soft copy (CD/Flashidk).

Cara penyampaian Dokumen Penawaran adalah sebagaiberikut:


1) Upload Penawaran Administrasi, Teknik, dan Harga dalam bentuk soft copy melalui portal e-proc.
2) Penyampaian penawaran administrasi, teknik, dan harga dimasukkan dalam satu sampul tertutup.
3) Penyampaian penawaran dilakukan dalam 1 (satu) tahap secara bersamaan penawaran
administrasi, teknik, dan harga dan dalam waktu yang sama.
4) Dokumen penawaran dilarang dikirimkan kepada anggota Pelaksana Pengadaan barang/jasa atau
perseorangan. Dokumen penawaran disampaikan secara langsung oleh peserta yang
bersangkutan, jika orang yang menyampaikan bukan pimpinan perusahaan atau namanya tidak
tercantum dalam akta pendirian perusahaan maka harus dilengkapi dengan surat kuasa.
5) Dokumen penawaran dinyatakan tidak diterima pada saat pemasukan penawaran apabila :
- Disampaikan diluar batas waktu yang ditetapkan (soft copy dan hard copy) ; atau
- Dokumen penawaran (hard copy) dikirim kepada anggota Pelaksana Pengadaan atau
perseorangan.
6) Dokumen penawaran yang disampaikan setelah batas akhir pemasukan tidak
diikutsertakan/ditolak dan dikembalikan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan
dalam keadaan tertutup (sampul tidak dibuka).
7) Penarikan, Penggantian atau Perubahan penawaran dapat dilakukan sebelum batas akhir waktu
pemasukan penawaran dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis yang ditandatangani oleh
pimpinan Calon Penyedia Barang/Jasa atau yang diberi kuasa dan harus melampirkan surat kuasa.
Persyaratan perubahan adalah sebagai berikut:
- Sampul luar surat pemberitahuan harus ditandai dengan jelas “Penarikan”, “Penggantian”,
“Pengubahan”; dan
- Diterima sebelum batas waktu pemasukan penawaran.
8) Penawaran yang ditarik harus dikembalikan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa tanpa dibuka.
9) Dokumen penawaran tidak boleh dirubah atau ditarik pada interval waktu antara batas waktu
pemasukan dan berakhirnya masa berlaku penawaran atau perpanjanganya yang ditawarkan oleh
Calon Penyedia Barang/Jasa.
10) Dokumen penawaran (hard copy) harus sudah diterima oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan
sebelum waktu pembukaan penawaranyang bertempat di kantor:
PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN KALBAGTIM
Jl. MT. Haryono No. 384, BALIKPAPAN 76114
11) Peserta pelelangan bersangkutan bertanggung jawab penuh atas penyampaian dokumen
penawarannya sebelum tanggal dan waktu yang ditetapkan.
12) Penawaran(hard copy) berisi kelengkapandata administrasi, teknik, Jaminan Penawaran asli yang
disyaratkan, serta penawaran harga, dan pada sampulnya dicantumkan alamat Pejabat Pelaksana
Pengadaan dan ditulis “Dokumen Penawaran”.

PEKERJAAN : ...............(SESUAI JUDUL PAKET PEKERJAAN INI)


TANGGAL : ...............
JAM : ..............(WITA)

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 5

KEPADA,
PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN KALBAGTIM
PEJABAT PELAKSANA PENGADAAN
JL. MT. HARYONO NO. 384 BALIKPAPAN, 76114 – KALIMANTAN TIMUR
13) Harga penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf. Penawaran harga dilampiri
dengan rincian analisis biaya, dan syarat lainnya.
14) Dalam hal Dokumen Penawaran (hard copy) diterima melalui pos atau jasa pengiriman, Pejabat
Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa memberi catatan tanggal dan jam penerimaan pada sampul
luarnya.
15) Dokumen Penawaran yang diterima setelah batas akhir pemasukan, tidak diikutsertakan dan
diberitahukan kepada Calon PenyediaBarang/Jasa untuk diambil kembali.
Data yang disampaikan calon penyedia barang/jasa dalam bentuk soft copy harus sama dengan
dokumen asli (hard copy) ;
Calon Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan data dalam bentuk soft copy dengan format dan
susunan yang sama dengan dokumen asli (hard copy) ;
Dalam menyusun dokumen soft copy harus disesuaikan dengan Petunjuk Pengisian Kelengkapan
Penawaran, Pejabat Pelaksana Pengadaan tidak bertanggung jawab dan Peserta tidak berhak menuntut
dalam bentuk apapun jika terdapat ketidaksesuaian penyusunan yang mengakibatkan data yang
diperlukan Pejabat Pelaksana Pengadaan tidak ditemukan pada dokumen asli (soft copy maupun hard
copy) dan menyebabkan peserta tersebut TIDAK MEMENUHI atau GUGUR;

5.4.1 DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI, TEKNIK, DAN HARGA


- Bentuk Surat Penawaran Admisnitrasi, Teknik, dan Harga sesuai format terlampir.
- Surat penawaran asli bermaterai Rp 6.000,-, bertanggal serta dicap dengan cap perusahaan
- Ditanda tangani oleh Pemimpin/direktur utama atau penerima kuasa dari pemimpin/direktur
utama yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya, atau kepala
cabang perusahaan yang diangkat kantor pusat atau pejabat yang menurut perjanjian kerja
sama adalah yang berhak mewakili kemitraan dari perusahaan utama.
- Mencantumkan besarnya total harga penawaran dalam angka dan huruf. Harga penawaran
yang dicantumkan sudah termasuk pajak pertambahan nilai (PPN) 10%.
- Mencantumkan masa berlaku penawaran yaitu selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender
dan dapat diperpanjang bila diperlukan.
- Mencantumkan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yaitu selama 517 hari kalender.

Dokumen Penawaran Administrasi dan teknik yang harus disampaikan oleh Calon Penyedia
Barang/Jasa adalah sebagai berikut :
1) Data Administrasi
Data administrasi yang harus disampaikan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa adalah;
1. Surat Penawaran Administrasi, teknik, dan harga
2. Surat Pernyataan kebenaran dokumen penawaran
3. Surat pernyataan minat mengikuti pengadaan
4. Pakta Integritas
5. Surat Pernyataan Tidak Menuntut dalam bentuk apapun termasuk Ganti Rugi
6. Surat Pernyataan Tunduk terhadap Hasil Pengadaan
7. Surat Pernyataan Bersedia diadakan Verifikasi/Due Diligence
8. Surat Jaminan Kualitas
9. Surat Pernyataan tidak sedang terkena sanksi Daftar Hitam/black list dari PLN atau
Instansi lain
10. Surat Komitmen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
11. Surat Jaminan Penawaran (asli dan copy)
12. Surat Pernyataan Kandungan Lokal
13. Surat Pernyataan bersedia memberikan garansi untuk seluruh material utama (OPGW,
GSW, insulator, dan fitting accessories) yang disuplai
14. Surat Kuasa (bila diperlukan)
Hal ini hanya dilampirkan apabila yang menandatangani surat penawaran beserta
segala lampirannya bukan pimpinan Perusahaan tetapi dikuasakan kepada orang lain,
dengan ketentuan bahwa kuasa penandatanganan termaksud harus memenuhi

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 6

ketentuan yakni kuasa Pimpinan Perusahaan hanya dapat diberikan kepada Pengurus
Perusahaan atau yang terdaftar dalam akte perusahaan atau pejabat perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik atau pejabat
yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili perusahaan yang
bekerjasama
15. Data umum perusahaan.
16. Akta Pendirian Perusahaan & Anggaran Dasar termasuk perubahan– perubahannya.
17. Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (SBUJPTL) dari Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan atau Lembaga
yang telah terakreditasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat
Jenderal Ketenagalistrikan yang masih berlaku, dengan klasifikasi:
- Kualifikasi Usaha : Jasa Pembangunan dan Pemasangan
- Bidang : Transmisi Tenaga Listrik
- Subbidang : Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Tegangan Tinggi
dan/atau Tegangan Ekstra Tinggi
- Kualifikasi : Minimal Menengah
18. Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL) dari Pemerintah yang masih berlaku,
dengan klasifikasi sesuai poin c.
19. Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK) dari Instansi berwenang yang masih
berlaku, dengan klasifikasi:
- Kualifikasi Usaha : Jasa Pelaksana Konstruksi
- Bidang : Instansi Mekanikal dan Elektrikal
- Subbidang : Jasa Pelaksana Instalasi Jaringan Transmisi Tenaga Listrik
Tegangan Tinggi atau Tegangan Ekstra Tinggi (EL 004)
- Kualifikasi : Minimal Menengah
20. Ijin Usaha Badan Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dari Pemerintah yang masih berlaku,
dengan klasifikasi sesuai poin e.
21. Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001 atau setara) yang masih berlaku yang
dikeluarkan oleh instansi/badan yang berwenang.
22. Sertifikat Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3/OHSAS/ISO 18001
atau setara) yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh instansi/badan yang
berwenang.
23. Surat Keterangan Domisili/sejenis dari instansi berwenang yang masih berlaku.
24. NIB (Nomor Induk Berusaha) atau bagi Calon Penyedia Barang/Jasa yang belum
memiliki NIB, maka harus menyampaikan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat
izin usaha perdagangan (SIUP) dari instansi berwenang yang masih berlaku.
25. Susunan Pemegang Saham.
26. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris.
27. NPWP
28. PKP dan SKT
29. Bukti terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) tahun terakhir dan Surat Setoran
Pajak (SSP) PPh Pasal 29 atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sekurang-kurangnya 3
(tiga) bulan terakhir yaitu bulan Februari, Maret, dan April 2019.
30. Laporan keuangan terakhir, yaitu minimal tahun 2018 yang telah diaudit oleh Akuntan
Publik.
31. Mempunyai fasilitas CREDIT LINE yang ditujukkan untuk paket pekerjaan ini pada Bank
Umum minimal 30% dari nilai paket (format terlampir); atau
Mempunyai fasilitas jaminan pembiayaan yang ditujukan untuk paket pekerjaan ini
minimal 30% dari nilai paket; atau
Mempunyai modal kerja minimal 15% dari nilai paket dalam bentuk saldo akhir bulan
pada rekening Koran selama 3 bulan terakhir berturut-turut sebelum tanggal
pemasukan penawaran.
32. Test dan Laboratorium
Informasi tentang jenis test yang akan dilaksanakan dan laboratorium pihak ke III yang
akan digunakan sebagai lokasi pengetesan
33. Surat dukungan dari Konsultan/Lembaga Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki
pengalaman di bidang atau subbidang pekerjaan Pelaksana Survey Pemetaan Bidang
Tanah & Koridor Row, Inventarisasi Tanah & RoW, serta Pendampingan Proses

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 7

Pembebasan Lahan & RoW. Dibuktikan dengan mencantumkan copy Surat


perjanjian/kontrak/Surat Perintah Kerja/sejenis dari BUMN/Instansi Pemerintah. Surat
dukungan yang dimaksud diizinkan untuk lebih dari 1 (satu) Konsultan/Lembaga
Perguruan Tinggi Negri (Jika Calon Penyedia Barang/Jasa tidak memiliki pengalaman
dalam pekerjaan Pelaksana Survey Pemetaan Bidang Tanah & Koridor Row,
Inventarisasi Tanah Tapak Tower & RoW, serta Pendampingan Proses Pembebasan
Lahan & RoW Transmisi);
34. Daftar vendor list untuk material insulator, OPGW, GSW & fitting accessories, serta
dukungan dari pabrikan
Semua data administrasi di atas point 1 sampai dengan 14 diharuskan;
- Sesuai dengan format terlampir.
- Bermaterai Rp 6.000,-, bertanggal dan dicap dengan cap perusahaan.
- Ditanda tangani oleh Pemimpin/direktur utama atau penerima kuasa dari
pemimpin/direktur utama yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat kantor pusat atau
pejabat yang menurut perjanjian kerja sama adalah yang berhak mewakili
kemitraan dari perusahaan utama.
Tidak memuat persyaratan tambahan yang bertentangan dengan ketentuan Dokumen
RKS.

SURAT JAMINAN PENAWARAN


Para Penyedia Barang/Jasa harus melampirkan dalam surat penawarannya suatu Jaminan
Penawaran, dengan ketentuan;
- Surat Jaminan Penawaran asli dan copy yang diterbitkan oleh bank yang termasuk di
dalam Daftar Penerbit Jaminan Terseleksi (DPJT) PT PLN (Persero)
- Format jaminan (bank garansi) sesuai dengan format yang ditetapkan oleh PLN.
- Nilai nominal minimal sebesar Rp1.478.000.000,-
- Jaminan Penawaran harus berlaku minimal 120 hari kalender sejak tanggal pengajuan
surat dan penawar bersedia memperpanjang masa berlakunya.
- Dalam hal masa berlaku Jaminan Penawaran diperkirakan berakhir sebelum
Pengumuman Pemenang, maka paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum
berakhirnya masa berlaku Jaminan Penawaran tersebut, Pejabat Pelaksana
Pengadaan dapat meminta Calon Penyedia Barang/Jasa untuk memperpanjang
Jaminan Penawaran. Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia
memperpanjang Jaminan Penawaran setelah diminta oleh Pejabat Pelaksana
Pengadaan, maka Calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri dan
Jaminan Penawaran dikembalikan.
- Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah ditunjuk dengan SPPBJ sebagai
Calon Pemenang tidak bersedia memperpanjang Jaminan Penawaran sampai dengan
penandatanganan Perjanjian /Kontrak, maka Penyedia Barang/Jasa tersebut dianggap
mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
- Bentuk surat jaminan penawaran memuat nama dan alamat pengguna barang/jasa,
penyedia barang/jasa, dan pihak penjamin, nama paket pekerjaan yang dilelangkan,
besar jumlah jaminan penawaran dalam angka dan huruf, pernyataan pihak penjamin
bahwa jaminan penawaran dapat dicairkan dengan segera sesuai ketentuan dalam
jaminan penawaran, masa berlaku surat jaminan penawaran, batas akhir waktu
pengajuan tuntutan pencairan surat jaminan penawaran oleh pengguna barang/jasa
kepada pihak penjamin, mengacu kepada Kitab Undang Undang Hukum Perdata
(khususnya Pasal 1831 dan 1832), dan tanda tangan penjamin.
- Format Jaminan penawaran mengikuti format terlampir dalam dokumen RKS. Format
Jaminan yang dibuat selain menggunakan Format Jaminan terlampir dapat diterima
oleh PLN dengan persetujuan General Manager PT PLN (Persero) UNIT INDUK
PEMBANGUNAN KALBAGTIM yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan Tanggung
Jawab Penuh. Apabila format jaminan selain format terlampir tidak disetujui oleh

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 8

General Manager PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN KALBAGTIM, maka


Pejabat Pelaksana Pengadaan tidak bertanggung jawab dan Peserta tidak berhak
menuntut dalam bentuk apapun apabila ketidaksesuaian format jaminan tersebut
mengakibatkan Peserta dianggap TIDAK MEMENUHI atau GUGUR.
- Jaminan penawaran diperuntukkan khusus untuk tujuan mengikuti pelelangan di PT
PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN KALBAGTIM dengan catatan apabila pada
format yang diterbitkan oleh penjamin terdapat ketentuan bahwa Prinsipal/Penyedia
Barang/Jasa harus membubuhkan cap Perusahaan & ditandatangani oleh pimpinan
perusahaan, maka yang bertanda tangan harus sama dengan yang menandatangani
surat penawaran.
- Instansi yang menerima jaminan adalah PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK
PEMBANGUNAN KALBAGTIM.
- Pembayaran atas klaim atau tuntutan pencairan adalah mutlak dan tanpa syarat
(unconditional) meskipun ada tuntutan permintaan atau keberatan dari terjamin atau
pihak manapun.

Dalam hal Penyedia Barang/Jasa tidak memenuhi satu atau lebih ketentuan tersebut di
atas, maka akan dilakukan klarifikasi dan jika dalam jangka waktu yang ditentukan Penyedia
Barang/Jasa tidak mampu memenuhi, maka dianggap TIDAK MEMENUHI.
Jaminan penawaran milik Penyedia Barang/Jasa tersebut segera dikembalikan apabila yang
bersangkutan tidak menjadi pemenang pelelangan ataupun dapat diambil langsung setelah
penetapan penyedia barang/jasa atau jika pelelangan dinyatakan gagal.
Jaminan penawaran akan dicairkan dan menjadi milik PT PLN (Persero) apabila :
- Peserta pelelangan yang dinyatakan LULUS Tahap Administrasi & Teknik TIDAK
memasukkan Dokumen Penawaran Harga;
- Peserta pelelangan mengundurkan diri setelah ditunjuk dan diumumkan sebagai
pemenang.

2) Data Teknis
Data Teknis yang harus disampaikan adalah sebagai berikut :
a. Pengalaman Perusahaan
Menyampaikan seluruh Kontrak Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara Tegangan
Tinggi atau Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi/Bidang
sejenis/Sub Bidang sejenis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dilengkapi dengan
Mencantumkan copy Surat perjanjian/kontrak/Surat Perintah Kerja dari pengguna
barang jasa/pemberi tugas. Adapun dokumen pendukung yang disampaikan adalah
sebagai berikut:
- Copy Berita acara serah terima I/II atau sejenis
- Copy Amandemen kerja tambah kurang terakhir.

Persyaratan minimal memenuhi untuk pengalaman perusahaan adalah :


1. Calon Penyedia Barang/Jasa menyampaikan pengalaman sesuai yang
dipersyaratkan pada point 4 PERSYARATAN UMUM CALON PENYEDIA
BARANG/JASA pada angka 1.A maupun 1.B
2. Pengalaman dengan nilai suatu kontrak pekerjaan Pembangunan Saluran
Udara Tegangan Tinggi atau Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi/Bidang sejenis/Sub Bidang sejenis minimal sebesar
Rp. 100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) atau memiliki jumlah
pengalaman sebanyak 2 (dua) kali dalam Pekerjaan Pembangunan Saluran
Udara Tegangan Tinggi atau Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi/Bidang sejenis/Sub Bidang sejenis. Pengalaman
perusahaan mencakup, waktu pelaksanaan, nilai kontrak, jumlah kontrak dan

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 9

Instansi Pengguna Barang/Jasa. Seluruh Daftar Pengalaman disusun sesuai


urutan tahun.

b. Data Teknik
1. Spesifikasi Teknik
Spesifikasi teknik yang harus disampaikan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa
dengan lingkup Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
Dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) adalah;
Spesifikasi teknik ini tentang alat/material yang akan digunakan/disuplai, meliputi;
- Harus memenuhi spesifikasi yang ditentukan dalam format Technical Particular
& Guarantee (TP&G). Jika ada data yang tidak tepat sama dengan yang
diperlukan atau di luar batas toleransi, Pejabat Pelaksana Pengadaan
berwenang menentukan Memenuhi atau Tidak Memenuhi setelah dilakukan
tahapan klarifikasi.
- Dokumen TP&G dilampirkan dalam bentuk hardcopy dan softcopy, serta
softcopy harus dalam format Ms. Excel. Jika tidak dilampirkan dalam bentuk
Ms. Excel, Pejabat Pelaksana Pengadaan berwenang menentukan Memenuhi
atau Tidak Memenuhi setelah dilakukan tahapan klarifikasi
- Menyampaikan surat dukungan pabrikan dalam negeri dan/atau luar negeri
yang telah memiliki sertifikat ISO 9001 atau setara (dikeluarkan oleh Lembaga
Berwenang) yang akan mensuplai peralatan utama (jika perusahaan penawar
bukan pabrikan)
- Tahun Pembuatan ≥ 2019 (untuk material OPGW, GSW, Insulator, dan fitting
accesories tahun produksi dicantumkan dalam format TPG)
- Melampirkan type test/routine test dan Supply Record untuk material utama
(OPGW, GSW, Insulator, dan fitting accessories) yang disuplai.
- Surat Pernyataan Garansi dari pabrikan yang ditujukan kepada PT.PLN
(Persero) dan Surat Pernyataan Kesanggupan supply material sesuai batas
waktu kontrak dari pabrikan, dengan ketentuan;
 1 (satu) tahun setelah operasi atau 18 (delapan belas) bulan setelah serah
terima tahap I, mana yang tercapai lebih dahulu.
 Memuat nama dan alamat pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa,
dan pihak penjamin serta durasi pabrikasi hingga material on site yang
menjamin penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jangka waktu pekerjaan.
yang ditetapkan dalam Dokumen RKS.

Yang dimaksud Peralatan utama adalah OPGW, GSW, Insulator, fitting dan
accessories.
Jika dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat sesuatu hal diluar kendali kedua belah
pihak, maka penyedia barang/jasa dapat mengusulkan perubahan merk OPGW,
GSW, Insulator, fitting dan accessories dengan catatan alasan dapat diterima dan
spek teknik sesuai dengan yang dipersyaratkan.

2. Peralatan
Peralatan yang harus disampaikan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa dengan
lingkup Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Dan
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
Daftar peralatan kerja minimum yang harus disediakan adalah;
 Peralatan Pekerjaan Sipil
- Concrete Mixer min. 200 Liter
- Peralatan Borepile
- Vibrator Beton
- Electric Pump For Water and Mud
- Stamper
- Theodolite
 Peralatan Pekerjaan Erection Tower
- Ginpole/Block for tower erection

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 10

- Katrol dan BV Winch


 Peralatan Pekerjaan Stringing
- Peralatan Stringing.
Untuk seluruh peralatan di atas wajib dibuatkan Surat Pernyataan Kesanggupan
untuk menyediakan peralatan di atas untuk pekerjaan ini (format terlampir).
3. Personil
Personil yang harus disampaikan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa dengan
lingkup Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Dan
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
Kemampuan Penyedia Barang/Jasa dalam menyediakan personil untuk
melaksanakan pekerjaan, yaitu;
a. Project Manager
Dengan kualifikasi minimal sebagai berikut;
- S1 jurusan teknik elektro/mesin/sipil dengan pengalaman 3 proyek
SUTT/SUTET; atau
- D3 jurusan teknik elektro/mesin/sipil dengan pengalaman 4 proyek
SUTT/SUTET; atau
- SLTA dengan pengalaman 5 proyek SUTT/SUTET.
Jumlah 1 (satu) orang.

b. Site Manager
Dengan kualifikasi minimal sebagai berikut;
- S1 jurusan teknik elektro/mesin/sipil dengan pengalaman 2 proyek
SUTT/SUTET; atau
- D3 jurusan teknik elektro/mesin/sipil dengan pengalaman 3 proyek
SUTT/SUTET; atau
- SLTA dengan pengalaman 4 proyek SUTT/SUTET.
Jumlah 1 (satu) orang.

c. Ahli K3
Dengan kualifikasi memiliki Sertifikat Ahli K3 Umum/Listrik/Konstruksi yang
masih berlaku.

Jumlah 1 (satu) orang.

Seluruh personil di atas didukung dengan melampirkan;


- copy KTP/SIM yang masih berlaku
- copy Ijazah pendidikan terakhir
- Curiculum Vitae (CV) dengan;
1) Menggunakan format CV terlampir
2) CV ditandatangani personil yang bersangkutan
Pengalaman kerja yang dituangkan dalam CV adalah pengalaman pada
Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi atau Pekerjaan
Pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi dengan jabatan/posisi
sesuai yang diusulkan.
Pejabat Pelaksana Pengadaan berwenang menentukan Memenuhi atau Tidak
Memenuhi setelah dilakukan tahapan klarifikasi pada seluruh dokumen pendukung
yang dilampirkan di atas.
c. Kinerja Penyedia Barang/Jasa
Kinerja Penyedia Barang/Jasa Pekerjaan Pembangunan Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT) Dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dan/atau Pekerjaan
Gardu Induk Tegangan Tinggi, Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi dan GIS.
Penilaian kinerja akan dinilai
Menyampaikan penilaian kinerja minimal sesuai dengan format terlampir seluruh
pekerjaan dari PLN UIP Kalbagtim dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (bagi
pekerjaan yang telah selesai), apabila tidak memiliki pekerjaan di PLN UIP Kalbagtim,
maka harus mencantumkan copy penilaian kinerja pekerjaan dari PLN Unit lain,

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 11

pemerintah atau swasta dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (bagi pekerjaan yang
telah selesai ataupun yang sedang berjalan). Penilaian kinerja ini diatur dalam
Keputusan Direksi PLN No 271.K/DIR/2013.
Terdapat 3 kriteria Hasil penilaian kinerja, yaitu;
1) Baik rentang nilai 900 – 1.000
2) Cukup rentang nilai 600 – 899
3) Buruk rentang nilai 0 – 599
Persyaratan minimal memenuhi untuk penilaian kinerja adalah Kriteria CUKUP
(mininal 600).
3) Penawaran Harga
a. Menyampaikan Rencana Anggaran Biaya (RAB), dengan ketentuan;
- Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai format terlampir dalam bentuk hard copy
dan soft copy file excel.
- Menyampaiakan data perhitungan / analisa harga satuan pekerjaan.
- Menyampaikan Harga dasar satuan Upah, Peralatan dan Bahan.
- Penawaran harga yang diajukan sudah termasuk PPN dan memperhitungkan
besarnya keuntungan, resiko, overhead, pajak - pajak yang berlaku (PPN, pajak
barang impor, dll), bea masuk dan biaya pabean.
Penyedia Barang/Jasa harus memasukkan harga bagi masing-masing item/jenis
pekerjaan yang ditentukan dalam Bill of Quantity (BoQ) dari Rencana Anggaran Biaya
sebagaimana yang terlampir pada Dokumen RKS ini. Item/jenis pekerjaan yang tidak
diberi harga satuan akan dianggap sudah termasuk dalam item yang lain dan tetap
harus dikerjakan.
Harga-harga yang diajukan oleh Penyedia Barang/Jasa dalam Lampiran tersebut
meliputi semua pekerjaan yang harus dilakukan dan tidak hanya terbatas pada
pengadaan akomodasi, angkutan peralatan konstruksi, tenaga kerja, bahan,
pengangkutan barang ke dari serta didalam Lapangan Proyek saja. Harga-harga yang
diajukan harus sedemikian rupa sehingga meliputi semua harga dan biaya tambahan
langsung, tak langsung yang biasanya dikeluarkan oleh penyedia barang/jasa dalam
pelaksanaan pekerjaan borongannya.
b. Menyampaikan form TKDN, dengan ketentuanTKDN sesuai format terlampir dalam
bentuk hard copy dan soft copy file excel beserta Sertifikat/Tanda sah capaian
TKDN/Hasil Self Assesment seluruh Pabrikan Material Utama (untuk material utama
yang disupply). Apabila Sertifikat/Tanda sah capaian TKDN sudah tidak berlaku, maka
Calon Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan Surat Pernyataan dari Pabrikan
bahwa Produk yang dihasilkan masih sesuai dengan Sertifikat/Tanda sah capaian TKDN
sudah tidak berlaku.
c. Surat pernyataan kebenaran form TKDN
d. Surat Kuasa (bila diperlukan)
Hal ini hanya dilampirkan apabila yang menandatangani surat penawaran beserta
segala lampirannya bukan pimpinan Perusahaan tetapi dikuasakan kepada orang lain,
dengan ketentuan bahwa kuasa penandatanganan termaksud harus memenuhi
ketentuan yakni kuasa Pimpinan Perusahaan hanya dapat diberikan kepada Pengurus
Perusahaan atau yang terdaftar dalam akte perusahaan atau pejabat perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik atau pejabat
yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili perusahaan yang
bekerjasama.
Surat Kuasa harus;
- Sesuai dengan format terlampir.
- Bermaterai Rp 6.000,-, bertanggal dan dicap dengan cap perusahaan.
- Ditanda tangani oleh Pemimpin/direktur utama atau penerima kuasa dari
pemimpin/direktur utama yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat kantor pusat atau

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 12

pejabat yang menurut perjanjian kerja sama adalah yang berhak mewakili
kemitraan dari perusahaan utama.
5.5. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
Pada akhir batas waktu penyampaian dokumen penawaran, Pejabat Pelaksana Pengadaan membuka
rapat pembukaan dokumen penawaran, menyatakan dihadapan peserta pelelangan bahwa saat
pemasukan dokumen penawaran telah ditutup sesuai waktunya, menolak dokumen penawaran yang
terlambat dan/atau tambahan dokumen penawaran, kemudian membuka dokumen penawaran yang
masuk.
1) Pembukaan Dokumen Penawaran Administrasi, Teknik, dan Harga
Pembukaan Dokumen Penawaran dilaksanakan sebagai berikut :
a. Jadwal Pembukaan Dokumen Penawaran:
Hari/tanggal : (Sesuai Undangan Terlampir)
Jam : (Sesuai Undangan Terlampir)
Tempat : Kantor PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalbagtim
Jl. MT Haryono No 384 Balikpapan KALTIM
b. Pejabat Pelaksana Pengadaan membuka Dokumen Penawaran.
c. Pelaksana Pengadaan meneliti isi kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran.
d. Pembukaan dokumen penawaran dilakukan di hadapan Calon Penyedia Barang/Jasa yang
hadir serta disaksikan minimal 2 (dua) orang saksi dari wakil Calon Penyedia Barang/Jasa,
untuk selanjutnya dibacakan serta dicatat dan dijadikan lampiran Berita Acara Pembukaan
Penawaran.
e. Dalam hal saksi dari wakil Calon Penyedia Barang/Jasa tidak ada, Pejabat Pelaksana Pengadaan
dapat menunjuk saksi diluar dari Pejabat Pelaksana Pengadaan.
f. Membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP), yang berisikan hal – hal dan data pokok
yang penting termasuk informasi yang diperoleh pada saat pembukaan penawaran.
g. Menandatangani BAPP bersama 2 (dua) orang saksi dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang
hadir.
h. Perubahan penawaran dapat dilakukan sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran.
i. Penarikan penawaran tidak dapat dilakukan setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran,
apabila dilakukan maka JaminanPenawaran (bila ada) dicairkan dan menjadi milik PLN.

5.6. EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN


Metode evaluasi yang digunakan untuk penilaian dokumen penawaran pekerjaan ini adalah ”LOWEST
RESPONSIVE/COMPLIANT/ACCEPTABLE OFFER”, yaitu Penentuan pemenang dilakukan berdasarkan
penawaran dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah dievaluasi dengan hasil;
- Penawaran memenuhi persyaratan administrasi dan teknis (responsive / compliant /
acceptable);dan
- Menawarkan biaya terendah (lowest cost)
Proses evaluasi dokumen penawaran bersifat rahasia dan dilaksanakan oleh Pejabat Pelaksana
Pengadaan Barang/Jasa secara independen.
Dokumen soft copy yang di upload pada portal E-procurement dan dokumen hard copy yang di
submit bersifat saling melengkapi.
5.6.1 Evaluasi Dokumen Penawaran Administrasi, Teknik, dan Harga
5.6.1.1. Evaluasi Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknik
Pada evaluasi dokumen administrasi ini menggunakan metode Gugur (Memenuhi/Tidak
Memenuhi).
a. Penawaran dinyatakan gugur apabila :
- Salah satu / seluruh persyaratan administrasi dan teknik yang diminta dalam
dokumen RKS tidak dipenuhi.
- Melampirkan seluruh persyaratan administrasi dan teknik, tetapi salah satu/
seluruh persyaratan tidak sesuai dengan isi serta maksud yang terkandung
dan/atau tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen RKS.
- Data Administrasi tidak ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama atau
penerima kuasa dari pemimpin/direktur utama yang namanya tercantum dalam
akta pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang
diangkat kantor pusat atau pejabat yang menurut perjanjian kerja sama adalah

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 13

yang berhak mewakili kemitraan dari perusahaan utama berhak mewakili


kemitraan dari perusahaan utama.
- Tidak mencantumkan masa berlakunya penawaran atau mencantumkan kurun
waktu kurang dari yang ditetapkan.
- Tidak diberi materai Rp 6.000,- (apabila tanggal materai belum ada, dapat
diterima dengan dilengkapi terlebih dahulu).
- Tidak menyampaikan dokumen penawaran teknis
b. Terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, Pejabat Pelaksana Pengadaan
Barang/Jasa dapat melakukan klarifikasi (melakukan verifikasi/due diligence).
c. Terhadap tidak adanya salah satu dokumen yang dipersyaratkan di dalam dokumen
penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa, maka Pejabat Pelaksana Pengadaan dapat
memberikan penilaian tidak memenuhi.
5.6.2 Evaluasi Penawaran Harga
Evaluasi Dokumen Penawaran Harga dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut;
1. Besarnya harga penawaran yang tertulis dengan angka harus sama dengan yang tertulis
dengan huruf, apabila tidak sama maka harga penawaran dalam surat penawaran yang
dinyatakan berlaku.
2. Dalam hal terjadi perbedaan antara harga penawaran yang tercantum dalam Surat
Penawaran dengan Rincian Penawaran maka yang berlaku adalah harga penawaran yang
tercantum pada Surat Penawaran yang ditandatangani di atas materai.
3. Apabila Calon Penyedia Barang/Jasa tidak melampirkan perhitungan / analisa harga satuan
untuk masing-masing item pekerjaan, maka dianggap tidak memenuhi.
4. Apabila terjadi perbedaan antara harga penawaran yang tercantum didalam surat
penawaran dengan rincian harga penawaran, maka sebelum penetapan pemenang
dilakukan klarifikasi, dan yang berlaku adalah rincian harga penawaran yang tercantum di
dalam surat penawaran.
5. Pejabat Pelaksana Pengadaan dapat melakukan koreksi aritmatik terhadap semua
penawaran yang masuk.
Koreksi Aritmatik dilakukan apabila;
- Volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran disesuaikan dengan yang
tercantum dalam dokumen pengadaan ;
- Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dan harga satuan pekerjaan,
maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan tidak boleh
dirubah ;
- Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga
satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan
kosong ;
- Hasil Koreksi Aritmatik dapat merubah nilai atau urutan penawaran menjadi lebih tinggi
atau lebih rendah terhadap penawaran semula.
6. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) merupakan alat untuk melihat kewajaran harga
penawaran.Dalam hal terdapat penawaran dengan nilai penawaran di bawah 80% (delapan
puluh persen) dari HPS, maka Pejabat Pelaksana Pengadaan harus meminta
penjelasan/klarifikasi secara tertulis kepada Calon Penyedia Barang/Jasa.
7. Hasil penjelasan/klarifikasi tertulis tersebut disampaikan oleh Pejabat Pelaksana
Pengadaan untuk dikaji oleh Value for Money Committee untuk menentukan menerima
atau menolak penawaran yang disampaikan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa.
8. Dalam hal semua penawaran di atas HPS, proses pengadaan barang/jasa dapat dilanjutkan
dengan melakukan negosiasi kepada penawar terendahuntuk mendapatkan harga
Perjanjian/Kontrakmaksimal sama dengan HPS, dengan tetapmemperhatikan aspek Good
Corporate Governance.
Untuk pengadaan gabungan antara barang dan jasa, perhitungan Preferensi harga masing
masing komponen mengikuti ketentuan klausul diatas, dengan persentase masing TKDN
unsur barang dan jasa dihitung dari perbandingan antara :
- Nilai barang dalam negeri dengan total nilai barang ;

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 14

- Nilai jasa dalam negeri dengan total nilai jasa ;

Besarnya nilai TKDN didasarkan dari pernyataan peserta pengadaan barang/jasa pada
Formulir Perhitungan TKDN.Sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia
Nomor : 52/M-IND/PER/3/2012 beserta perubahannya, tanggal 21 Maret 2012 bahwa
besaran nilai TKDN gabungan barang dan jasa untuk penyaluran tenaga listrik, pekerjaan
Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV, minimum 76,17 % (Tujuh Puluh
Enam Koma Tujuh Belas Persen). Bagi peserta lelang dengan Nilai Capaian TKDN kurang
dari 76,17 % (Tujuh Puluh Enam Koma Tujuh Belas Persen) dinyatakan tidak memenuhi.
Jika penawaran TKDN terlalu tinggi dibandingkan dengan perkiraan Pejabat Pelaksana
Pengadaan, maka Pejabat Pelaksana Pengadaan dapat meminta klarifikasi dari peserta
pengadaan barang/jasa. Atas permintaan klarifikasi, peserta pengadaan barang/jasa harus
dapat membuktikan kebenaran pernyataan besarnya TKDN dan menyertakan formulir-
formulir isian capaian TKDN serta dilampiri dengan keterangan dan/atau dokumen
penunjang yang sah sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia
Nomor : 16/M-IND/PER/2/2011 dan beserta petunjuk pelaksanaannya tentang Pedoman
Penggunaan Produk Dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
Apabila penyedia barang/jasa tidak menyampaikan daftar komponen kandungan lokal atau
menyampaikan tidak sesuai format yang disyaratkan dan tidak disertai perinciannya, maka
terhadap material-material yang ditawarkan dianggap 100% material impor.

Cara Penentuan Urutan Pemenang


- Urutan pemenang masing-masing ditentukan berdasarkan urutan Harga penawaran
terendah pada Pelelangan.
- Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan harga penawaran yang sama,
penawar denganTKDN terbesar adalah sebagai pemenang.

5.7. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI


Terhadap 3 (tiga) penawaran terevaluasi terendah dan dapat dipertanggung jawabkan yang akan
diusulkan sebagai pemenang dan pemenang cadangan, dilakukan pembuktian kualifikasi dengan cara
memeriksa dan membandingkan data isian dan pernyataan yang bersangkutan dalam formulir isian
kualifikasi terhadap pemenuhan persyaratan dalam Dokumen Pengadaan dengan meminta copy atau
dokumen asli yang sah dan bila diperlukan dilakukan konfirmasi dengan instansi terkait.

5.8. KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI


Jika dalam evaluasi penawaran terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan dari paparan
administratif, teknis, harga penawaran dan TKDN penawaran, Pejabat Pelaksana Pengadaan berhak
meminta klarifikasi dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang terkait. Calon Penyedia Barang/Jasa wajib
memberikan tanggapan atas klarifikasi tersebut. Apabila sampai dengan batas waktu yang ditentukan,
Calon Penyedia tidak memberi jawaban atas klarifikasi, maka dianggap tidak responsif dan Pejabat
Pelaksana Pengadaan berhak menggugurkan Calon Penyedia dimaksud. Klarifikasi tidak boleh
mengubah substansi dan harga penawaran. Klarifikasi dan tanggapan atas klarifikasi harus dilakukan
secara tertulis.
Pelaksana Pengadaan melakukan klarifikasi dan negosiasi kepada Calon Penyedia Barang/Jasa dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Klarifikasi dan negosiasi dilakukan Pelaksana Pengadaan dengan pemimpin/direktur utama
Perusahaan atau wakil yang memperoleh kuasa dari pemimpin/direktur utama
Perusahaan(dinyatakan dengan surat kuasa) dimulai dari urutan penawaran dengan nilai harga
penawar terendah.
2. Aspek – aspek teknis yang perlu diklarifikasikan dan/atau dinegosiasi, terutama;
- Lingkup dan sasaran jasa konsultasi
- Cara penanganan pekerjaan dan rencana kerja
- Kualifikasi personil
- Organisasi pelaksana
- Program alih pengetahuan

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 15

- Jadwal pelaksanaan pekerjaan


- Jadwal penugasan personil
- Fasilitas penunjang
3. Klarifikasi dan/atau negosiasi dilakukan untuk memperoleh kesepakatan biaya yang efisien dan
efektif dengan tetap memperhatikan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan penawaran teknis
yang diajukan Calon Penyedia Barang/Jasa.
4. Aspek - aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan/atau dinegosiasi terutama :
- Kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya
- Volume kegiatan dan jenis pengeluaran.
5. Apabila klarifikasi dan/atau negosiasi dengan Calon Penyedia Barang/Jasa peringkat pertama
tidak menghasilkan kesepakatan, maka Pelaksana Pengadaan melanjutkan klarifikasi dan
negosiasi kepada Calon Penyedia Barang/Jasa peringkat kedua, dan demikian seterusnya dengan
peringkat berikutnya yang lulus atau diatas nilai ambang lulus sampai tercapai kesepakatan.
6. Pelaksana Pengadaan membuat Berita Acara hasil klarifikasi dan negosiasi dilampiri pernyataan
Penyedia Barang/Jasa tentang telah / tidak tercapainya klarifikasi dan / atau negosiasi.

5.9. USULAN PENETAPAN PEMENANG


Pejabat pelaksana pengadaan menyusun laporan hasil evaluasi sebagai dasar untuk usulan penetapan
pemenang, laporan hasil evaluasi terdiri dari :
a. Nama semua Calon Penyedia Barang/Jasa dan harga penawaran dan/atau harga penawaran
terkoreksi, dari masing – masing Calon Penyedia Barang/Jasa ;
b. Metode evaluasi yang digunakan ;
c. Unsur – unsur yang dievaluasi ;
d. Rumus yang dipergunakan ;
e. Keterangan – keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal ikhwal pelaksanaan pengadaan;
Berita acara terkait proses pengadaan Jasa serta jumlah Calon Penyedia Barang/Jasa yang lulus dan
tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi.
Review Value for Money
Tujuan Kajian dari Value for Money Committee adalah untuk membuat rekomendasi sebagai berikut :
a. Memberikan kajian independen dan tidak bias dari rekomendasi Pejabat Pelaksana Pengadaan
mengenai usulan calon pemenang.
b. Mengkonfirmasi bahwa proses pengadaan dilakukan secara adil dan wajar, dengan mengikuti
prosedur kebijakan yang berlaku.
c. Mengkonfirmasi anggaran untuk Perjanjian/Kontrak tersedia dalam RKAP
d. Mengkonfirmasi bahwa rekomendasi penunjukan serta syarat dan ketentuan yang ditawarkan
merupakan yang terbaik bagi PLN
Rekomendasi Kepada Pengguna Barang/Jasa sebagai otoritas penandatanganan Perjanjian/Kontrak
(Contract Award Authority)
Usulan Penetapan Pemenang
a. Pelaksana Pengadaan membuat dan menyampaikan laporan kepada Penguna Jasa untuk
menetapkan calon pemenang pengadaan. Laporan tersebut disertai usulan calon pemenang dan
penjelasan atau keterangan lain yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil keputusan.
b. Usulan penetapan pemenang pengadaan disusun sesuai urutannya dan minimal harus memuat :
1. Nama dan alamat Calon Penyedia Barang/Jasa.
2. Harga Penawaran setelah dikoreksi aritmetik.
c. Pemenang pengadaan ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa dan segera mengeluarkan Surat
Penetapan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) kepada Pejabat Pelaksana Pengadaan.
d. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang pengadaan adalah :
1. Dokumen Pengadaan beserta Addendum bila ada
2. Berita Cara Pembukaan Penawaran
3. Berita Acara Hasil Pengadaan
4. Ringkasan Proses Pengadaan dan Hasil Pengadaan
5. Dokumen Penawaran dari calon pemenang pengadaan dan cadangan calon pemenang.
5.10. PENETAPAN PEMENANG

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 16

1) Penetapan Penyedia Barang/Jasa Yang Lulus Evaluasi Teknis


Terhadap 3 (tiga) penawar dengan total penawaran yang telah dinyatakan MEMENUHI / LULUS
selanjutnya akan diusulkan sebagai calon pemenang urutan I, urutan II dan urutan III.
Calon pemenang urutan I, urutan II dan urutan III, disusun berturut-turut dimulai dari total
penawaran harga terendah dan lulus data administrasi dan teknis.
Apabila pemenang urutan pertama (1) harga penawaran terlalu rendah (<80% HPS), tetapi ternyata
peserta lelang tersebut menyatakan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut dan oleh Value for
Money Committee menerima penawaran yang disampaikan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa, maka
peserta lelang tersebut harus bersedia untuk menaikkan jaminan pelaksanaannya menjadi
sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) HPS dikalikan persentase jaminan pelaksanaan
yang ditetapkan dalam Dokumen RKS, bilamana ditunjuk sebagai pemenang lelang.
2) Tata Cara Penetapan Pemenang Pelelangan
Hasil Penilaian akan diusulkan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan kepada General Manager PT PLN
(Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN KALBAGTIM sesuai dengan kewenangan yang diberikan
Direksi PT PLN (Persero). Keputusan penetapan Pemenang Pelelangan akan diumumkan oleh
Pejabat Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa kepada para Peserta Pelelangan melalui portal e-proc.

5.11. PENGUMUMAN PEMENANG


Pemenang pengadaan diumumkan dan diberitahukan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan kepada para
Calon Penyedia Barang/Jasamelalui portal e-proc PLN.
5.12. SANGGAH
Calon Penyedia Barang/Jasa yangberkeberatan atas pengumuman pemenang pengadaanberhak
untukmengajukan sanggahan secara tertulis melalui portal e-proc disertai bukti-bukti terjadinya
penyimpangan dan Pakta Integritas.kepada Pejabat Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) UNIT INDUK
PEMBANGUNAN KALBAGTIM.
Sanggahan sebagaimana dimaksud, hanya yang berkaitan dengan kesesuaian
pelaksanaanpengadaandengan prosedur atau tata cara pengadaandalam Dokumen Pelelangan/RKS.
Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktuselambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak
diumumkannyaPemenang Pengadaan.
Sanggahan dapat diajukan oleh peserta lelang baik secara sendiri-sendiri maupun bersama dengan
peserta lain, apabila ditemukan :
Pejabat Pelaksana Pengadaan Jasa dan/atau pejabat yang berwenang menyalahgunakan
wewenangnya; dan atau
Pelaksanaan pelelangan menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan dalam Dokumen RKS; dan
atau.
Terjadi praktek KKN diantara peserta lelang dan/atau dengan anggota pelaksana/pejabat yang
berwenang; dan/atau
Terdapat rekayasa pihak-pihak tertentu yang mengakibatkan pelelangan tidak adil, tidak transparan
dan tidak terjadi persaingan yang sehat, sehingga menghalangi terjadinya persaingan yang
sehat.
Sanggahan yang disampaikan pihak lain diluar Calon Penyedia Barang/Jasa tidak akan dijawab.
Calon Penyedia Barang/Jasa yang menggunakan pihak lain untuk menyampaikan sanggahan dan/atau
mempengaruhi pihak PLN, akan menjadi catatan itikad tidak baik atas Calon Penyedia Barang/Jasa
tersebut.
Sanggah tidak menghentikan ProsesPengadaan Barang/Jasa.
5.13. JAWABAN SANGGAH (APABILA ADA)
Pejabat Pelaksana Pengadaan Barang/ Jasa PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN akan
memberikan jawaban tertulis melalui portal e-proc dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja kerja setelah
menerima sanggahan dari calon Penyedia Barang/Jasa secara proporsional sesuai dengan masalahnya
dan bilamana perlu membatalkan surat keputusan pemenang lelang serta melakukan tindaklanjut,
dengan ketentuan sebagai berikut:
Apabila pelaksanaan evaluasi tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam dokumen lelang
karena kesalahan atau kelalaian Pejabat Pelaksana Pengadaan, maka pejabat yang berwenang
memerintahkan Pejabat Pelaksana Pengadaan melakukan evaluasi ulang.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 17

Apabila terbukti terjadi KKN antara pejabat yang berwenang, anggota Pejabat Pelaksana Pengadaan
dengan peserta lelang tertentu yang merugikan peserta lainnya, maka diambil tindakan dengan
memberhentikan pejabat/anggota Pejabat Pelaksana Pengadaan dari jabatannya dan menggugurkan
penawaran peserta yang terlibat KKN tersebut, kemudian pejabat yang berwenang mengganti Pejabat
Pelaksana Pengadaan dengan pejabat lain untuk melakukan evaluasi ulang;
Peserta lelang yang terlibat KKN dan rekayasa sebagaimana tersebut diatas dikenakan sanksi berupa
dimasukan dalam Daftar Hitam (Black List).
Apabila pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam dokumen lelang,
maka dilakukan pelelangan ulang dimulai dari pengumuman kembali oleh Pejabat Pelaksana
Pengadaan yang baru.
Apabila peserta lelang yang menyanggah tidak dapat menerima jawaban atas sanggahan dari Pengguna
Barang/Jasa, maka peserta lelang tersebut dapat mengajukan sanggahan banding kepada Pengguna
Barang/ Jasa dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya jawaban Sanggah. Pengguna Barang/
Jasa wajib menyampaikan jawaban atas Sanggah Banding tersebut selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kerja dari tanggal diterimanya Sanggah Banding.
Apabila ternyata sanggahan atau protes yang diajukan tidak sesuai dengan ketentuan di atas serta tidak
diserta bukti bukti dan/ atau materi sanggahan tidak dapat dibuktikan kebenarannya oleh penyanggah,
maka penyanggah/pemrotes dapat dikenakan sanksi berupa usulan DAFTAR HITAM (BLACK LIST).
5.14. SANGGAH BANDING (APABILA ADA)
Dalam hal sanggahan ditolak oleh Pejabat PelaksanaPengadaan, maka calon Penyedia Barang/Jasa
dapatmengajukan sanggah banding kepada PenggunaBarang/Jasa melalui portal e-proc disertai bukti-
bukti terjadinya penyimpangan terhadap ketentuan-ketentuan pengadaan.
Sanggah Banding diajukan kepada Pengguna Barang/Jasadalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
kerja sejakditerimanya jawaban sanggah.
5.15. JAWABAN SANGGAH BANDING (APABILA ADA)
Pengguna Barang/Jasa wajib menyampaikan jawaban atas sanggah banding tersebut melalui portal e-
proc selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggah banding.
Jawaban sanggah banding dari Pengguna Barang/Jasabersifat final dan mengikat.
5.16. PENUNJUKAN PEMENANG
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan mengeluarkan Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkanmelalui portal e-proc,
dengan ketentuan:
a. Tidak ada sanggahan dari peserta lelang; atau
b. Sanggahan yang diterima pejabat yang berwenang dalam masa sanggah ternyata tidak benar;
c. Sanggah banding yang diterima Pengguna Barang/Jasa dalam masa sanggah banding ternyata
tidak benar;
d. Sanggahan yang diterima melewati waktu masa sanggah; atau
e. Sanggah banding diterima melewati waktu masa sanggah banding.
Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa wajib menerima keputusan
tersebut. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku maka
pengunduran diri tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan alasan yang dapat diterima secara
obyektif oleh pengguna Barang/Jasa dan Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut dikenakan sanksi berupa
larangan untuk mengikuti kegiatan pengadaan Barang/Jasa di PT PLN (Persero) selama 2 (dua) tahun.

Penyedia Barang/Jasa yang ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan mengundurkan diri dengan alasan
yang tidak dapat diterima dan masa penawarannya masih berlakupenyedia Barang/Jasa tersebut
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam (Blacklist).
Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan pertama yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa
mengundurkan diri atau tidak dapat memenuhi persyaratan sesuai Dokumen Pelelangan/RKS (ITB, RFP
atau RFQ), maka penunjukan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon Penyedia
Barang/Jasa urutan kedua (apabila ada) sesuai dengan harga penawarannya, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Penetapan pemenang pengadaan urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 18

b. Masa berlaku penawaran Calon Pemenang Pengadaan urutan kedua masih berlaku atau sudah
diperpanjang masa berlakunya atau apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang
masa berlaku penawaran.
Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan kedua mengundurkan diri atau tidak dapat memenuhi
persyaratan sesuai Dokumen Pelelangan/RKS (ITB, RFP atau RFQ), maka penunjukan Penyedia
Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon Pemenang urutan ketiga (apabila ada) sesuai dengan harga
penawarannya, dengan ketentuan:
a. Penetapan Pemenang Pengadaan urutan ketiga tersebut harus terlebih dahulu
mendapatpersetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.
b. Masa berlaku penawaran Calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga masih berlaku atau sudah
diperpanjang masa berlakunya atau apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang
masa berlaku penawaran.
c. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga mengundurkan diri, maka Pengadaan Jasa
dinyatakan gagal.
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) atau Letter of Intent (LoI) atau Letter of Award (LoA)
atau Notification of Award (NoA) dibuat setelah masa sanggah dilewati dan segera disampaikan kepada
Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk.
5.17. CONTRACT DISCUSSION AGREEMENT (CDA), BILA DIPERLUKAN
Contract Discussion Agreement (CDA) dapat dilaksanakan sepanjang tidak berpengaruh terhadap hasil
evaluasi yang dilakukan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
Contract Discussion Agreement (CDA) dilaksanakan setelahditerbitkannya Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa(SPPBJ) atau Letter of Intent (LoI) atau Letter of Award(LoA) atau Notification of Award
(NoA) dan sebelumditandatanganinya Perjanjian/Kontrak antara PenggunaBarang/Jasa dan Penyedia
Barang/Jasa.
Contract Discussion Agreement (CDA) bersifat final dan akandituangkan di dalam Perjanjian/Kontrak.
Beberapa hal berikut dapat didiskusikan dan dikonfirmasiulang sebelum penandatanganan
Perjanjian/Kontrak antaralain;
1. Aspek Teknis: garansi, after sale service, life cyclesupport maintenance agreements, quality
outputissues.
2. Syarat khusus: jenis jaminan, asuransi, jadwal pembayaran.
3. Manajemen informasi: frekuensi dan isi dari laporan, kriteria penerimaan suatu kemajuan
(milestones).
4. Jadwal/Time frames: durasi Perjanjian/Kontrak, key milestones, delivery dates, response times.
5. Insentif kinerja: cost incentives, delivery incentives, quality incentives.
6. Personalia: key team members, vocal points,subcontracting arrangements.

5.18. PERJANJIAN/KONTRAK
Perjanjian/Kontrak dipersiapkan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan tata kelola perusahaan yang baik, serta prinsip kehati-hatian dalam pengambilan
keputusan bisnis (professional judgement).
Perjanjian/Kontrak dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak.
Pembuatan Perjanjian/Kontrak menjadi tugas dan tanggung jawab Pejabat Pelaksana Pengadaan dan
dapat dibantu oleh pihak lain sesuai keahlian baik internal maupun eksternal PLN.
Apabila ada Contract Discussion Agreement (CDA), maka pembuatan Perjanjian/Kontrak harus
memperhatikan hasil yang telah disepakati dalam Contract Discussion Agreement (CDA).
Urutan Kekuatan Hukum Dokumen Kontrak ialah:

1. Perjanjian / Kontrak
2. Surat Penunjukkan Penyedia Barang/ Jasa (SPPBJ) atau Letter of Intent (LoI) atau Letter of
Award (LoA) atau Notification of Award (NoA)
3. Contract Discussion Agreement/ Kesepakatan Diskusi Perjanjian/ Kontrak (bila ada);
4. Addendum Dokumen RKS (bila ada);
5. Syarat-syarat Khusus

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
h a l a m a n |I - 19

6. Syarat-syarat Umum
7. Spesifikasi Teknis
8. Gambar –gambar (bila ada)
9. Daftar Kuantitas dan Harga
10. Dokumen lain yang merupakan bagian dari Dokumen Pelelangan / RKS
11. Surat Penawaran / Proposal Penawaran.
6. PENGADAAN GAGAL
Pengguna Barang/Jasa menyatakan Pengadaan Gagal, dalam hal:

1. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil mencapai kesepakatan


2. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi & teknis
3. Terjadi perubahan rencana kerja dan mengakibatkan perubahan kebutuhan barang/jasa
4. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil menurunkan harga penawaran maksimal sama dengan Harga
Perkiraan Sendiri (HPS)
5. Adanya indikasi kuat terjadi persaingan usaha yang tidak sehat
6. Adanya indikasi terjadinya KKN
7. Sanggahan dari peserta lelang atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam dokumen lelang ternyata
benar
8. Berdasarkan rekomendasi dari Value for Money Committee atas usulan Pejabat Pelaksana Pengadaan,
Pengguna Barang/ Jasa, Pejabat Pengawasan, atau Pejabat yang terkait.
9. Akibat adanya penetapan pengadilan.
7. LELANG BATAL
Pengguna Barang/Jasa menyatakan batal lelang, dalam hal :

1. Terbukti adanya persekongkolan


2. Korupsi
3. Kecurangan
4. Pemalsuan dalam proses pengadaan
5. Akibat dari hal tersebut diatas maka Pengguna Barang/Jasa dapat membatalkan proses pengadaan
tersebut.

8. HASIL DUE DILIGENCE


Hasil due diligence merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen penawaran Calon Penyedia
Barang/Jasa. Apabila hasil due diligence terdapat ketidaksesuaian dengan dokumen penawaran, maka hasil
due diligence bersifat final untuk penentuan hasil evaluasi.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – GI TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - i

BAB II
SYARAT UMUM

1. DEFINISI
Kalimat-kalimat yang dipakai dalam dokumen ini mempunyai arti sebagai berikut:
1.1 APLN adalah Anggaran PLN yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) dan telah disahkan oleh RUPS.
1.2 ARBITRASE adalah penyelesaian perselisihan antara Pengguna barang/jasa dan Penyedia
barang/jasa melalui pihak ketiga yang ditunjuk atas kesepakatan Pengguna barang/jasa dan
Penyedia barang/jasa dan kedua belah Pihak setuju untuk menerima dan menjalankan
keputusan tersebut secara final dan mengikat.
1.3 Berita Acara Pembayaran adalah suatu lembar berita acara yang ditandatangani oleh Pengguna
Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa yang menyatakan bahwa jumlah uang yang ditagih
adalah sesuai dengan prestasi pekerjaan yang dibuat Penyedia Barang/Jasa.
1.4 Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan adalah suatu lembaran berita acara yang ditandatangani
oleh Direksi Lapangan dan Penyedia Barang/Jasa yang membuktikan / menyatakan kebenaran
dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.
1.5 Berita Acara Serah Terima Terakhir (II)" adalah lembaran berita acara resmi dari Pengguna
Barang/Jasa yang menyatakan bahwa Penyedia Barang/Jasa telah menyelesaikan kewajiban-
kewajibannya sesuai kontrak dan Berita Acara ini dikeluarkan pada akhir dari masa
pemeliharaan.
1.6 Bulan adalah satu bulan penanggalan / kalender.
1.7 DAFTAR PENYEDIA TERSELEKSI yang selanjutnya disebut DPT adalah daftar Penyedia Barang /
Jasa yang lulus penilaian kualifikasi yang dimutakhirkan secara periodik berdasarkan kinerja
Penyedia Barang / Jasa.
1.8 Diperinci adalah dirinci oleh Pengguna Barang/Jasa diatas gambar, dalam ketentuan teknik, atau
dengan cara lain baik secara lisan maupun tertulis.
1.9 DIREKSI PEKERJAAN adalah Manager UPP 1atau Pejabat lain yang ditunjuk oleh General
Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalbagtim yang bertanggung jawab
mengawasi dan mengendalikan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia barang/jasadan;
1.10 Disetujui, beralasan, cocok, dapat diterima, layak, memuaskan, bila tidak diartikan lain dalam
kontrak, adalah disetujui, beralasan, cocok, dapat diterima, layak, memuaskan berdasarkan
penilaian Pengguna Barang/Jasa atau Direksi Pekerjaan dan hanya dimaksud sebagai syarat
untuk menilai pelaksanaan pekerjaan yang ada dalam kontrak terhadap kemampuan dan
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan.
1.11 DOKUMEN PELALANGAN/RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS) adalah Dokumen yang
disiapkan oleh Pejabat Perencana Pengadaaan sebagai pedoman dalam proses pembuatan dan
penyampaian penawaran oleh Calon Penyedia Barang/Jasa serta pedoman evaluasi penawaran
oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
1.12 DOKUMEN PENGADAAN adalah dokumen terkait dengan proses Pengadaan Barang/Jasa
meliputi antara lain dokumen kualifikasi, dokumen aplikasi kualifikasi, dokumen
pelelangan/RKS, pengumuman, Berita Acara, dokumen penawaran, surat penunjukan penyedia
barang/jasa (SPPBJ) dan Perjanjian Kontrak.
1.13 Gambar adalah gambar-gambar yang dilampirkan dalam kontrak termasuk revisi gambar-
gambar tersebut yang disetujui secara tertulis oleh Pengguna Barang/Jasa serta gambar-gambar
lain yang akan dilengkapi dan telah mendapat persetujuan secara tertulis oleh Pengguna
Barang/Jasa.
1.14 Harga Kontrak adalah jumlah harga yang dicantumkan dalam Surat Perjanjian Kontrak
(termasuk PPN 10 %) yang didasarkan kepada Surat Keputusan Penetapan Pemenang dari
pejabat yang berwenang untuk memutuskan.
1.15 Hari adalah satu hari penanggalan / kalender.
1.16 JASA KONSULTANSI adalah layanan jasa keahlian profesional dalam berbagai bidang yang
meliputi antara lain jasa perencanaan, jasa pengawasan, dan jasa pelayanan profesi lainnya.
1.17 Kandungan Lokal Barang/Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah nilai isian lokal barang
yang pembuatannya dilakukan di Indonesia dengan menggunakan bahan-bahan dan rancang
bangun Indonesia.
1.18 Kandungan Lokal Jasa adalah nilai isian lokal jasa yang dilakukan di Indonesia yang
menggunakan tenaga ahli dan buah pikiran/perangkat lunak Indonesia.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 1
________________________________________________________________________________________

1.19 KETUA TIM (TEAM LEADER) adalah orang yang ditunjuk oleh Penyedia barang/jasa untuk
bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan dan berkedudukan ditempat tugas / lokasi
dimana personil Penyedia barang/jasa akan melaksanakan tugas pokoknya.
1.20 KONSILIASI adalah penyelesaian perselisihan antara Pengguna barang/jasa dan Penyedia
barang/jasa pada kesempatan kedua (apabila cara mediasi gagal) melalui orang/komisi yang
ditunjuk (pihak ketiga) atas kesepakatan kedua belah Pihak, namun keputusan Konsiliator
tersebut tidak mengikat.
1.21 Kontrak adalah persetujuan / perjanjian yang diadakan antara Pengguna Barang/Jasa dan
Kontaktor untuk melaksanakan pekerjaan jasa pemborongan.
1.22 Kontrak efektif adalah saat dimulainya kontrak terhitung sejak tanggal ditandatanganinya
kontrak dan lahan telah diserahkan
1.23 Lapangan adalah lahan yang telah disediakan atau yang telah dibebaskan oleh Pengguna
Barang/Jasa untuk Pelaksanaan Pekerjaan.
1.24 Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu dalam hari kalender yang dihitung sejak tanggal yang
dinyatakan pada Berita Acara Serah Terima I yang dikeluarkan oleh Pengguna Barang/Jasa atau
bila lebih dari satu berita acara dikeluarkan oleh Pengguna Barang/Jasa, masa pemeliharaan
akan mengikuti tanggal penerbitan setiap Berita Acara, dimana dalam jangka waktu masa
pemeliharaan tersebut Penyedia Barang/Jasa menjamin bahwa pekerjaan itu tidak akan cacat /
rusak dan mutunya sesuai dengan persyaratan spesifikasi.
1.25 MEDIASI adalahproses negosiasi penyelesaian sengketa antara Pengguna barang/jasa dan
Penyedia barang/jasa dimana suatu pihak luar, tidak memihak, netral, tidak bekerja dengan
para pihak yang besengketa, membantu mereka (yang bersengketa) mencapai suatu
kesepakatan hasil negosiasi yang memuaskan.
1.26 N/A (Not Applicable) adalah suatu indikasi / tanda yang menunjukan bahwa klausul tersebut
tidak digunakan dalam dokumen termaksud.
1.27 PEJABAT PELAKSANA PENGADAAN adalah pejabat struktural yang bertugas dan bertanggung
jawab dalam pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa
1.28 Pekerjaan Sementara / Temporary Works adalah semua pekerjaan yang sifatnya sementara dan
dibutuhkan dalam pelaksanaan, perawatan, atau penyelesaian pekerjaan tetapi bukan
merupakan bagian dari pekerjaan permanen.
1.29 Pekerjaan, Pekerjaan-pekerjaan atau Pekerjaan Permanen adalah pekerjaan yang dilaksanakan
dan meliputi semua perangkat peralatan yang akan disediakan sesuai dengan tuntutan kontrak.
1.30 Pengguna Barang/Jasa adalah General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan
Kalimantan Bagian Timur.
1.31 Pemilik Pekerjaan adalah PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur.
1.32 PENGADAAN JASA adalah kegiatan pengadaan jasa di PLN yang dibiayai dengan APLN atau
dengan sumber dana dari pinjaman/hibah luar negeri dan/atau pinjaman dalam negeri (non
APLN)
1.33 Pengawas Lapangan adalah satu atau lebih Pegawai yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan yang
bersangkutan untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
1.34 Pengujian adalah uji coba / test yang diadakan oleh Penyedia Barang/Jasa sebelum pekerjaan
diserah-terimakan kepada Pengguna Barang/Jasa seperti tercantum pada Kontrak, yang sudah
disetujui secara tertulis oleh Pengguna Barang/Jasa / Perencana.
1.35 Penyedia Barang/Jasa / Pemborong adalah Perusahaan atau Konsorsium yang bersama-sama
dengan Pengguna Barang/Jasa telah menandatangani suatu kontrak untuk pengadaan barang /
jasa konstruksi.
1.36 Perangkat Konstruksi adalah semua peralatan dan atau benda-benda yang dibutuhkan selama
pelaksanaan, perawatan dan penyelesaian dari pekerjaan sementara dan pelaksanaan serta
penyelesaian pekerjaan permanen, tetapi tidak termasuk bahan-bahan atau benda lain yang
dipergunakan dan merupakan bagian dari pekerjaan permanen.
1.37 Perangkat Peralatan adalah dan meliputi mesin, peralatan, bahan, bahan bangunan dan semua
barang-barang lain yang disediakan menurut Kontrak dan kemudian menjadi bagian dari
pekerjaan-pekerjaan permanen.
1.38 Perencana/Pembuat Disain, adalah Bidang Perencanaan PT PLN (Persero) Unit Induk
Pembangunan Kalimantan Bagian Timur.
1.39 PERJANJIAN/KONTRAK adalahperikatan dalam bentuk perjanjian tertulis antara Pengguna
barang/jasa dengan Penyedia barang/jasa.
1.40 Persetujuan / Approval adalah persetujuan secara tertulis dari Pengguna Barang/Jasa / Direksi
Pekerjaan termasuk pengesahan tertulis dari persetujuan lisan sebelumnya untuk usulan
Penyedia Barang/Jasa atas gambar, material atau dokumen lain yang berkaitan dengan kontrak.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 2
________________________________________________________________________________________

1.41 PLN adalah PT. PLN (Persero)


1.42 Preferensi Harga adalah suatu nilai preferensi yang ditetapkan besarnya (dalam persen) untuk
harga barang / jasa produksi Dalam Negeri diatas harga barang / jasa import, dengan sudah
memperhitungkan bea masuk dan pungutan import lainnya.
1.43 Produksi Dalam Negeri adalah segala jenis barang dan jasa yang dibuat atau dihasilkan oleh
Perusahaan-perusahaan industri di dalam negeri.
1.44 Serah Terima Pertama atau Berita Acara Serah Terima I adalah lembaran berita acara resmi
yang ditandatangani oleh Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa yang membuktikan
bahwa syarat Serah Terima, Syarat-syarat Umum Kontrak termasuk uji coba / test telah
dipenuhi.
1.45 Spesifikasi adalah ketentuan teknik, standard, gambar-gambar yang harus diikuti didalam
pelaksanaan kontrak bersangkutan, dan disyaratkan didalam dokumen lelang dan atau dalam
kontrak menurut konteksnya.
1.46 Sub-Penyedia Barang/Jasa / Suplier / Pemasok adalah Perusahaan yang ditunjuk oleh Penyedia
Barang/Jasa untuk melaksanakan sebagian pekerjaan
1.47 Substansi suatu penawaran adalah hal-hal penting dan secara mendasar mempengaruhi harga
penawaran yang diajukan setiap penawar.
Sedangkan unsur pembentuk substansi penawaran dapat berupa unsur teknik, peralatan,
tenaga kerja dan material.
Hal-hal yang dikategorikan dapat mengubah substansi penawaran antara lain:
a) Harga penawaran yang diajukan dengan mutu barang / pekerjaan yang diajukan dalam
penawaran tidak sesuai spesifikasi teknik yang diminta.
b) Jenis, kapasitas dan jumlah peralatan yang dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan dan
jadual pelaksanaan.
c) Keabsahan / bukti pengalaman perusahaan.
d) Keabsahan/bukti tersedianya personil yang memenuhi syarat / kompeten.
1.48 Surat Perintah Kerja atau Surat Penunjukan adalah suatu dokumen resmi yang dikeluarkan oleh
Pengguna Barang/Jasa yang menyatakan kepada Penyedia Barang/Jasa bahwa penawarannya
telah diterima dan Pengguna Barang/Jasa berkeinginan mengadakan suatu kontrak / perjanjian
yang disetujui bersama dan persiapan pelaksanaan pekerjaan sudah harus dimulai seperti
tercantum dalam surat perintah kerja (SPK) tersebut.
1.49 TANGGAL MULAI KERJA adalah waktu mulai kerja Penyedia barang/jasa yang dinyatakan pada
Dokumen Kontrak pekerjaan.
1.50 TANGGAL PENYELESAIAN PEKERJAAN, adalah waktu penyerahan pekerjaan selesai ( penyerahan
laporan akhir ) yang dituangkan dalam Berita acara Pemeriksaan Pekerjaan yang diterbitkan
oleh Direksi Pekerjaan.
1.51 TENAGA AHLI adalah orang yang dianggap ahli untuk melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultansi
baik selaku Konsultan Perorangan maupun konsultan yang bekerja pada suatu badan atau
organisasi.
1.52 Tulisan adalah semua pernyataan yang ditulis tangan, diketik, atau dicetak disertai stempel dan
atau tanda tangan dari Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan.
1.53 Unit Price Contract atau Kontrak Harga Satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa borongan
atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan
yang pasti dan tetap untuk setiap unsur/satuan pekerjaan dengan spesifikasi teknik tertentu,
yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya
akan didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah
dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.

2. PENERAPAN
2.1 Ketentuan–ketentuan pada syarat-syarat administrasi ini harus diterapkan secara luas tanpa
melanggar ketentuan yang ada dalam dokumen kontrak secara keseluruhan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2.2 Jika sekiranya ada hal-hal yang tidak konsisten antara bab-bab dalam Kontrak, maka dokumen-
dokumen yang menegaskan Kontrak itu akan mengikuti urutan hirarki sebagai berikut :
- Perjanjian / Kontrak
- Surat Penunjukkan Penyedia Barang/ Jasa (SPPBJ) atau Letter of Intent (LoI) atau Letter of
Award (LoA) atau Notification of Award (NoA)
- Contract Discussion Agreement/Kesepakatan Diskusi Perjanjian/ Kontrak (bila ada);

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 3
________________________________________________________________________________________

- Addendum Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (bila ada);


- Syarat-syarat Khusus
- Syarat-syarat Umum
- Spesifikasi Teknis
- Gambar –gambar (bila ada)
- Daftar Kuantitas dan Harga
- Dokumen lain yang merupakan bagian dari Dokumen Pelelangan / RKS
- Surat Penawaran / Proposal Penawaran.
Dokumen kontrak diatas dijilid dan dibuat dalam satu buku serta dibuat sebanyak 8 (delapan)
set atas beban / biaya serta tanggung jawab Pemborong / Penyedia Barang/Jasa.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, beberapa dokumen yang merupakan bagian dari
Kontrak itu, harus dianggap sebagai penjelasan timbal balik, tetapi dalam hal yang
membingungkan atau bertentangan, untuk hal yang sama akan dijelaskan dan diselesaikan /
diputuskan oleh Pengguna Barang/Jasa yang kemudian akan memberikan petunjuk-petunjuk
pada Penyedia Barang/Jasa yang merupakan pengarahan tentang bagaimana pekerjaan itu
harus dilaksanakan.
Pengguna Barang/Jasa dalam membuat instruksi-instruksi akan memperhatikan ketentuan-
ketentuan didalam kontrak dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang R.I.
No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi beserta perubahannya. Sehubungan dengan hal
tersebut, Penyedia Barang/Jasa dengan usahanya sendiri harus bisa memiliki dan memahami isi
daripada Undang-Undang dimaksud.

3. KEWAJIBAN PENYEDIA BARANG/JASA


Penyedia Barang/Jasa berkewajiban melindungi kepentingan Pengguna Barang/Jasa dalam kaitan
kontrak pekerjaan yang mengikat kedua belah pihak.

4. PENGGUNAAN DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI


Penyedia barang/jasa tidak diperkenankan menggunakan Dokumen Kontrak dan informasi yang ada
dalam Dokumen Kontrak seperti ketentuan-ketentuan kontrak, spesifikasi teknik, gambar-gambar,
pola, contoh dan informasi lainnya yang ada kaitannya dengan kontrak diluar keperluan dari pekerjaan
yang tersebut dalam Kontrak, kecuali terlebih dahulu mendapatkan ijin tertulis dari Pengguna
barang/jasa.

5. PEMBERITAHUAN
Segala peringatan, perintah, petunjuk atau bentuk komunikasi lainnya yang ditujukan kepada
Penyedia Barang/Jasa yang berdasarkan persyaratan-persyaratan yang ada pada kontrak harus
dianggap telah diterima oleh Penyedia Barang/Jasa bilamana telah diserahkan secara pribadi atau
dikirimkan kepada Penyedia Barang/Jasa yang dialamatkan ke alamat yang tercantum dalam kontrak
atau tempat kerja atau tempat tinggal Penyedia Barang/Jasa terakhir yang diberitahukan kepada
Pengguna Barang/Jasa.

6. PROSEDUR PELAKSANAAN
Pekerjaan dapat segera dimulai setelah kontrak ditanda tangani bersama antara Penyedia Barang/Jasa
dan Pengguna Barang/Jasa. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai Penyedia Barang/Jasa harus
mengajukan surat pemberitahuan akan memulai pelaksanaan pekerjaan ke Pengguna Barang/Jasa /
Direksi Pekerjaan dengan dilampiri cara pelaksanaan pekerjaan secara garis besar, Time Schedule /
Barchart, Kurva S, subkon list dan prosedur-prosedur yang akan diterapkan dalam pelaksanaan
kontrak tersebut.

7. PEMBUKUAN DAN CATATAN KEUANGAN


Penyedia Barang/Jasa harus selalu memelihara dan mengisi / mencatat dalam suatu pembukuan yang
teratur rapi sesuai petunjuk Pengguna Barang/Jasa catatan-catatan keuangan yang diperlukan dan
akan diperlukan kemudian hari, meliputi semua transaksi sehubungan dengan kontrak tersebut.
Pembukuan dan catatan-catatan tersebut harus tetap dijaga keasliannya dalam waktu minimum 3
(tiga) tahun setelah tanggal pembayaran akhir menurut kontrak.
Pembukuan dan catatan-catatan tersebut harus selalu dalam keadaan siap untuk pemeriksaan oleh
Pengguna Barang/Jasa atau petugas yang diberi kuasa penuh untuk maksud tersebut untuk

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 4
________________________________________________________________________________________

menentukan atau meyakinkan kesesuaian seperti yang ditetapkan/disyaratkan/diminta didalam


kontrak.

8. HAK PATENT, HAK CIPTA, MEREK DAN KEKAYAAN INTELEKTUAL


Penyedia Barang/Jasa secara penuh memberi ganti rugi kepada Pengguna Barang/Jasa atas segala
tindakan, tuntutan, gugatan, biaya-biaya, beban-beban serta pengeluaran yang timbul akibat dari atau
disebabkan oleh penyalahgunaan surat hak patent, hak kekayaan intelektual, rancangan, model, merk
atau hak cipta yang dilindungi oleh negara pengirim atau pembuat barang itu atau negara dimana
pekerjaan itu mempergunakan dan atau dilaksanakan dengan peralatan, material tersebut.
Bila terjadi suatu tuntutan atau tindakan terhadap Pengguna Barang/Jasa yang timbul dari persoalan-
persoalan yang ada pada pasal ini, maka Penyedia Barang/Jasa segera akan diberitahu dan atas
biayanya sendiri, harus mengurus segala perundingan mengenai penyelesaian masalah itu, termasuk
perkara yang dapat timbul akibat dari hal tersebut.
Penyelesaian yang dilakukan oleh Penyedia Barang/Jasa sehubungan dengan perundingan atau bila
sidang mensyaratkan kepada Penyedia Barang/Jasa yang telah memberikan kepada Pengguna
Barang/Jasa suatu jaminan yang memadai dari waktu ke waktu seperti diminta oleh Pengguna
Barang/Jasa, meliputi jumlah yang telah ditentukan dan disetujui atau diperhitungkan selengkap
mungkin terhadap segala ganti rugi, kerusakan, biaya-biaya atau pembayaran-pembayaran yang dapat
membuat nama Pengguna Barang/Jasa dirugikan sehubungan dengan pelanggaran tersebut di atas.
Atas permintaan Penyedia Barang/Jasa, Pengguna Barang/Jasa akan memberikan segala bantuan yang
mungkin untuk memenangkan tuntutan atau gugatan itu, dan Penyedia Barang/Jasa akan membayar
kembali ongkos-ongkos perkara tersebut.
Dari pihaknya Pengguna Barang/Jasa menjamin bahwa semua disain atau instruksi yang diberikan
tidak akan membuat Penyedia Barang/Jasa melakukan pelanggaran suatu hak patent, disain, atau hak
penerbit yang terdaftar dalam pelaksanaan kontrak itu.

9. JAMINAN PELAKSANAAN
Nilai Jaminan pelaksanaan 5% (lima persen) dari harga kontrak (termasuk PPN 10%) untuk nilai
penawaran terkoreksi antara 80% (delapan puluh persen) sampai dengan 100% (seratus persen) dari
nilai total HPS atau jika harga penawaran terkoreksi dinilai terlalu rendah (lebih kecil dari 80% nilai
total HPS), jaminan pelaksanaan dinaikkan menjadi sebesar 5 % (lima persen) dari nilai TOTAL HPS.
Jaminan pelaksanaan berlaku sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan perjanjian/kontrak
sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pemeliharaan perjanjian/kontrak berakhir
(Serah terima pekerjaan akhir atau final acceptance certificate).
Jaminan pelaksanaan harus diserahkan sebelum habisnya masa jaminan penawaran, dan selambat-
lambatnya sebelum penandatanganan Kontrak.
Untuk pemenang pengadaan, jaminan penawaran akan dikembalikan setelah jaminan pelaksanaan
diserahkan dan Perjanjian/kontrak telah ditandatangani.
Penyedia barang/jasa harus menyediakan personil untuk mendampingi PT PLN dalam rangka
melakukan validasi jaminan pelaksanaan yang telah disampaikan.
Penyedia Barang/Jasa wajib menandatangani kontrak sesudah tanggal terbitnya Surat Penunjukan
Pelaksana Pekerjaan. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak segera menandatangani kontrak maka
Penyedia Barang/Jasa dapat dianggap mengundurkan diri, jaminan penawaran di cairkan dan disetor
ke Kas PT PLN (Persero) selanjutnya Pengguna Barang/Jasa dapat menunjuk pemenang berikutnya
sesuai peraturan yang berlaku.
Jaminan Pelaksanaan ini sebagai jaminan terlaksananya kontrak yang tepat waktu dengan kualitas
pekerjaan yang sesuai dengan persyaratan teknik, serta sebagai jaminan pembayaran dari setiap
kewajiban, kerugian/kerusakan ketidak sesuaian atau timbulnya biaya-biaya yang oleh Pengguna
Barang/Jasa dibebankan kepada Penyedia Barang/Jasa karena tidak dilaksanakannya pekerjaan
tersebut.
Ketidakberhasilan penyerahan Jaminan Pelaksanaan dalam waktu yang ditentukan seperti tersebut
diatas, atau setelah perpanjangan waktu yang disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa, akan diartikan
sebagai kelalaian dan Pengguna Barang/Jasa dapat membatalkan Kontrak tersebut.
Apabila suatu saat Jaminan Pelaksanaan yang diserahkan tidak dapat diterima oleh Pengguna
Barang/Jasa, maka Penyedia Barang/Jasa harus segera memberikan Jaminan Pelaksanaan pengganti
atau pilihan yang lain untuk melindungi kepentingan Pengguna Barang/Jasa, dengan jumlah Jaminan
Pelaksanaan yang sesuai.
Bila terjadi permasalahan atau pelanggaran Kontrak dari pihak Penyedia Barang/Jasa, maka Pengguna
Barang/Jasa berhak mengambil alih dan menyelesaikan pekerjaan itu seperti tercantum pada

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 5
________________________________________________________________________________________

dokumen RKS ini. Perbaikan-perbaikan yang mendesak dan Pengguna Barang/Jasa dapat mencairkan
semua Jaminan yang berlaku.
Pengguna Barang/Jasa tidak menanggung segala kerugian yang diakibatkan oleh pencairan jaminan
seperti tersebut diatas.
Menyimpang dari ketentuan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, kami mengabaikan hak
preferensi kami atas harta benda milik Penyedia Barang/ Jasa yang berkenaan dengan penyitaan dan
penjualan harta benda tersebut untuk melunasi utangnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1831
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Ketentuan Jaminan harus sebagai berikut:
- Pengguna Barang/Jasa tidak akan mengakui atau menerima Jaminan dalam bentuk lain apapun
sebagai pemenuhan syarat ini.
- Diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau Bank Asing yang
beroperasi di Indonesia atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia kecuali diatur dalam
Peraturan Direksi PLN yang mengatur tentang Jaminan Bank.
- Format jaminan (bank garansi) sesuai dengan format yang ditetapkan oleh PLN. Format Jaminan
yang dibuat selain menggunakan Format PLN dapat diterima oleh PLN dengan persetujuan
General Manager PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN KALBAGTIM yang dibuktikan
dengan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Penuh. Apabila format jaminan selain format PLN tidak
disetujui oleh General Manager PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN KALBAGTIM, maka
jaminan pelaksanaan harus direvisi mengikuti format dari PLN.
- Pembayaran atas klaim atau tuntutan pencairan adalah mutlak dan tanpa syarat (unconditional)
meskipun ada tuntutan permintaan atau keberatan dari terjamin atau pihak manapun.
- Masa berlaku jaminan tidak kurang dari jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen
Pelelangan/RKS.
- Besarnya nilai jaminan dicantumkan dalam angka dan huruf.
- Tercantum nama Pengguna Barang/Jasa yang menerima jaminan.
- Dalam hal masa berlaku Jaminan Penawaran diperkirakan berakhir sebelum Pengumuman
Pemenang, maka paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya masa berlaku Jaminan
Penawaran tersebut, Pejabat Pelaksana Pengadaan dapat meminta Calon Penyedia Barang/Jasa
untuk memperpanjang Jaminan Penawaran. Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia
memperpanjang Jaminan Penawaran setelah diminta oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan, maka
Calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran dikembalikan.
- Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah diumumkan sebagai Calon Pemenang tidak
bersedia memperpanjang Jaminan Penawaran sampai dengan penandatanganan
Perjanjian/Kontrak, maka Penyedia Barang/Jasa tersebut dianggap mengundurkan diri dan
Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
- Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa penawarannya masih
berlaku atau sampai dengan Perjanjian/Kontrak ditandatangani, maka Jaminan Penawaran
dicairkan dan menjadi milik PLN.
- Jaminan Pelaksanaan harus diserahkan ke Pejabat Pelaksana Pengadaan sebelum
penandatanganan Perjanjian/Kontrak, dan dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan Perjanjian/Kontrak maka Calon
Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri serta Jaminan Penawaran dicairkan dan
menjadi milik PLN.
- Persyaratan klaim jaminan, sesuai dengan yang tercantum didalam surat jaminan.

10. ASURANSI DAN KERUGIAN ORANG / HARTA BENDA


10.1 ASURANSI
Tidak ada polis asuransi yang ditanggung langsung oleh PT PLN (Persero)/Pengguna
Barang/Jasa.
Asuransi adalah ketentuan mengenai asuransi yang harus dipenuhi oleh pihak Pemborong /
Penyedia Barang/Jasa sehubungan dengan kewajibannya untuk melaksanaan pekerjaan ini.
Penyedia Barang/Jasa dengan biaya sendiri tanpa membatasi kewajiban serta
pertanggungjawabannya wajib mengasuransikan pekerjaan utama, pekerjaan sementara,
peralatan kerja utama dan semua bahan-bahan serta perbekalan kerja baik yang diadakan

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 6
________________________________________________________________________________________

sendiri maupun yang disuplai oleh Pengguna Barang/Jasa yang merupakan pekerjaan atau
bagian pekerjaan, barang-barang, bahan, serta persediaan tersebut dari kerugian dan
kerusakan apapun sebabnya (terkecuali resiko yang dapat diterima seperti Pemeliharaan
Pekerjaan), kecelakaan, termasuk kematian dan kerusakan harta benda yang mungkin timbul
sebagai akibat dari pelaksanaan kontrak oleh Penyedia Barang/Jasa dan sub-Penyedia
Barang/Jasa. Dengan cara demikian baik Pengguna Barang/Jasa maupun Penyedia Barang/Jasa
serta semua Sub-Penyedia Barang/Jasa seluruhnya terlindung oleh Asuransi semenjak dimulai
sampai selesainya pekerjaan atau Kontrak. Pembayaran premi asuransi dilakukan sesuai
dengan ketentuan perasuransian yang berlaku.
Schedule penyampaian Bukti asuransi semacam ini harus diserahkan terlebih dahulu sebelum
pekerjaan dimulai.
Pada saat pengajuan pembayaran progres pertama pengadaan barang, Penyedia Barang/Jasa
wajib menyerahkan photo copy bukti pembayaran asuransi dan wajib menunjukkan aslinya
kepada Pihak Pertama.
Asuransi yang dimaksudkan adalah :
Asuransi All Risk sampai dengan beroperasi atau selesainya masa kontrak yang
mengasuransikan hal-hal sebagai berikut :
1. Peralatan-peralatan yang dipakai.
2. Barang-barang yang akan dipakai.
3. Pelaksanaan pekerjaan (pengangkutan, pabrikasi, pemasangan dan pengujian).
Asuransi Tenaga Kerja / BPJS Ketenagakerjaan, yaitu mengasuransikan semua tenaga kerja
dalam pelaksanaan pekerjaan kontrak ini atas segala resiko yang tidak dapat diduga antara lain
kecelakaan, kerusakan, kehilangan dan resiko lain yang mungkin terjadi.
Batas minimum nilai pertanggungan adalah sesuai peraturan yang berlaku untuk masing-masing
jenis polis asuransi dimaksud.
Yang ditanggung polis asuransi ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan segala kerugian yang
timbul pada seseorang yang diasuransikan atau kerugian seorang pekerja. Suatu tindakan atau
keteledoran pada bagian-bagian yang diasuransikan tidak boleh merugikan kepentingan pihak
lain yang juga diasuransikan didalam polis asuransi ini.
Pada saat pengajuan pembayaran progres pertama, Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan
photo copy bukti pembayaran asuransi dan wajib menunjukkan aslinya kepada Pihak Pertama.
Pengguna Barang/Jasa tidak bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan kerugian
atau ganti rugi yang harus dibayarkan berdasarkan peraturan/hukum sebagai santunan atau
konsekuensi terhadap kecelakaan atau luka yang diderita pekerja atau orang lain yang
dipekerjakan oleh Penyedia Barang/Jasa atau Sub-Penyedia Barang/Jasanya wakil-wakil atau
pembantunya, Penyedia Barang/Jasa wajib memberi ganti rugi kepada Pengguna Barang/Jasa
atas segala kerusakan atau kerugian-kerugian dan atau tuntutan-tuntutan, gugatan-gugatan,
biaya-biaya, pembayaran serta pengeluaran-pengeluaran yang berkaitan atau berhubungan
dengan hal itu.
Penyedia Barang/Jasa wajib mengasuransikan tanggung jawab semacam ini dan untuk
memenuhi persyaratan dari Departemen Tenaga Kerja, Penyedia Barang/Jasa harus
menyerahkan kepada Pengguna Barang/Jasa salinan polis asuransi selama orang-orang itu
masih dipekerjakannya, dengan tanda terima pembayaran premi yang masih berlaku.
Kewajiban Penyedia Barang/Jasa akan asuransi seperti tercantum dalam butir ini akan
terpenuhi, apabila telah menyerahkan kepada Pengguna Barang/Jasa polis asuransi itu beserta
dengan bukti pembayaran premi yang masih berlaku.
Tidak ada polis asuransi yang ditanggung langsung oleh PT. PLN (Persero) / Pengguna
Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan kepada Pengguna Barang/Jasa lembar-lembar polis
asuransi beserta dengan tanda pembayaran premi yang masih berlaku. Pengguna Barang/Jasa
berhak menolak polis dari Perusahaan Asuransi yang menurut Pengguna Barang/Jasa tidak
memenuhi persyaratan.
Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan rencana asuransi yang diusulkan kepada Pengguna
Barang/Jasa segera setelah penandatanganan kontrak dan kemudian secepatnya menyerahkan
lembar asuransi resmi yang telah berlaku. Semua polis-polis asuransi tersebut harus
mencantumkan bahwa asuransi tersebut tidak akan dicabut, dikurangi, dibatasi ataupun diubah
tanpa persetujuan Pengguna Barang/Jasa. Bila asuransi itu dibatalkan, dikurangi, dibatasi atau
diubah, Penyedia Barang/Jasa wajib secepatnya mengganti dengan asuransi yang sama nilainya.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 7
________________________________________________________________________________________

Jika Penyedia Barang/Jasa gagal mengadakan dan mempertahankan tetap berlakunya asuransi
menurut syarat-syarat kontrak atau jika ia gagal dalam memberikan bukti tentang asuransi yang
akan diberlakukan, maka Pengguna Barang/Jasa tetap meminta adanya asuransi demikian
dengan cara Pengguna Barang/Jasa akan membayarkan premi yang diperlukan untuk maksud
tersebut dan dari waktu ke waktu akan mengurangi tagihan dari Penyedia Barang/Jasa sejumlah
uang yang telah dibayarkan oleh Pengguna Barang/Jasa untuk memperoleh jumlah nilai yang
sama, sebagai pembayaran kembali hutang Penyedia Barang/Jasa atas pembayaran premi
asuransi.

10.2 KERUGIAN ORANG DAN HARTA BENDA


Penyedia Barang/Jasa wajib (kecuali apabila dicantumkan lain dalam kontrak) mengganti rugi
melalui Pengguna Barang/Jasa atas kerugian dan tuntutan dari orang yang menjadi cacat atau
terluka atau kerusakan tanah garapan atau hasil panen di lapangan yang diderita oleh pemilik
tanah atau orang yang tinggal disekitar proyek yang semuanya ini timbul sebagai konsekuensi
dari pelaksanaan pekerjaan itu, dan juga terhadap segala tuntutan, gugatan, kerusakan, tagihan
dan biaya lain sehubungan dengan hal-hal diatas. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab
kepada Pengguna Barang/Jasa atas ganti rugi atau kerusakan yang berkaitan dengan:
1. Penggunaan atau penempatan tanah secara permanen untuk pekerjaan itu atau
sebagian dari padanya atau kerusakan-kerusakan lain yang telah disebut diatas.
2. Kerugian atau kecelakaan yang mengakibatkan cacat pada orang atau kerusakan pada
harta benda yang diakibatkan oleh tindakan atau kelalaian yang dilakukan oleh
Penyedia Barang/Jasa yang terjadi selama waktu pelaksanaan kontrak terhadap
Pengguna Barang/Jasa / wakil-wakilnya / pembantu-pembantunya.
Selanjutnya maksud dari kata-kata "lapangan" didalam butir ini dianggap hanya terbatas pada
daerah yang ditentukan dalam spesifikasi atau yang tertera digambar di mana tanah atau
panenan akan terganggu atau rusak sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan yang tidak dapat
dielakkan dari pekerjaan-pekerjaan itu.

11. PEMBAYARAN
Pembayaran akan dilaksanakan apabila seluruh persyaratan dalam tata cara pembayaran yang
dipersyaratkan telah lengkap dan terbukti kebenarannya, serta dilengkapi oleh berita acara
pembayaran yang dikeluarkan oleh Pengguna Barang/Jasa.
11.1 PEMBAYARAN UANG MUKA
Uang Muka tidak diberikan pada pekerjaan ini.

11.2 PEMBAYARAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH DAN ROW


1. Pembayaran progres pembebasan tanah dibayarkan apabila tanah telah bebas secara
berurutan sebanyak 1 section tarikan dan telah menyelesaikan proses pembayaran dengan
pihak ketiga. Pengertian tanah bebas ini adalah tanah tersebut telah dibayarkan ganti
ruginya oleh PLN kepada pemilik tanah. Pembagian section tarikan ditetapkan oleh Direksi
Pekerjaan.
2. Pembayaran progres pembebasan ROW dibayarkan apabila jalur ROW telah bebas dan
telah ditebang secara berurutan sebanyak 1 section tarikan. Pembayaran tersebut meliputi
sosialisasi kepada warga dan pemerintah setempat, pekerjaan survey koridor RoW, foto
udara dan inventarisasi RoW, pematokan batas lahan, pendampingan kompensasi RoW,
dan penebangan RoW. Pembagian section tarikan ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.
3. Pekerjaan pembebasan tanah dan ROW dibayarkan berdasarkan progress pekerjaan yang
dicapai dan telah menyelesaikan pembayaran kepada pihak ketiga serta telah disetujui oleh
Direksi Pekerjaan. Dengan perhitungan sebagai berikut;

Pembayaran Progress = (95% x Progress Pekerjaanpendampingan pembebasan


tanah lokasi titik tower dan kompensasi RoW sesuai syarat
pembayaran x Nilai Kontrak Lingkup
Pekerjaanpendampingan pembebasan tanah lokasi titik
tower dan kompensasi RoW) - Pembayaran sebelumnya

4. Setiap penagihan harus dilengkapi dengan:


a. SuratPermohonan Pembayaran
b. Foto copy Surat Perjanjian (Kontrak)

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 8
________________________________________________________________________________________

c. Laporan Kemajuan Pekerjaan


d. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
e. Berita Acara Pembayaran
f. Faktur Pajak dan Surat Setoran Pajak
g. Rekaman surat keputusan/pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
h. Laporan lain berupa data kegiatan yang telah dilaksanakan, seperti : berita acara
sosialisasi/negosiasi/pembayaran, photo kegiatan selama pelaksanaan pekerjaan di
lapangan serta dokumen inventarisasi, negosiasi dan pembayaran serta data-
data/laporan lain yang dibutuhkan.

11.3 PEMBAYARAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


1. Pekerjaan konstruksi dibayarkan berdasarkan progress pekerjaan yang dicapai dan telah
menyelesaikan pembayaran kepada pihak ketiga serta telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Dengan perhitungan sebagai berikut;

Pembayaran Progress = (95% x Progress Pekerjaan Konstruksisesuai Syarat


Pembayaran x Nilai Kontrak Lingkup Pekerjaan Konstruksi)
- Pembayaran sebelumnya

2. Khusus Pembayaran Progress pengadaan material utama (GSW, OPGW, insulator, dan
fitting accessories) dibayarkan
a. 90% setelah material terpasang
b. 100% setelah terbit RLB

3. Setiap penagihan harus dilengkapi dengan:


a. Surat Permohonan Pembayaran
b. Foto copy Surat Perjanjian (Kontrak)
c. Laporan Kemajuan Pekerjaan
d. Copy bukti pembayaran kepada pihak ketiga dan berita acara bahwa pembayaran
tersebut telah dibayarkan dari kontraktor kepada pihak ketiga
e. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
f. Berita Acara Serah Terima Barang di Lapangan (khusus material pengadaan, pengadaan
dan erection);
g. Bon Penerimaan Barang / TUG. 3 (khusus material pengadaan yang tidak dipasang /
supply only) ;
h. Berita Acara Pemeriksaan Barang/TUG. 4 (khusus material pengadaan yang tidak
dipasang / supply only) ;
i. Inspection Quality Certificate / IQC (khusus material pengadaan, pengadaan dan
erection) ;
j. Berita Acara Pembayaran
k. Faktur Pajak dan Surat Setoran Pajak
l. Rekaman surat keputusan/pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
m. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tahap I (untuk progress 100%) ;.
n. Daftar pending item yang bersifat minor (untuk progress 100% ) bila ada ;
o. Laporan lain berupa data kegiatan yang telah dilaksanakan, seperti : photo kegiatan
selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan, hasil laboratorium/pengujianserta data-
data/laporan lain yang dibutuhkan.

11.4 PEMBAYARAN RETENSI


Pembayaran Retensi dapat dilaksanakan setelah selesaiMasa Pemeliharaan dan telah
menyelesaikan pending item 100%, dengan perhitungan sebagai berikut;
Pembayaran Retensi = 5% x Nilai Kontrak
Penagihan Retensi dilengkapi dengan:
a. Surat Permohonan Pembayaran
b. Foto copy Surat Perjanjian (Kontrak)
c. Berita Acara Serah Terima Tahap-II
d. Berita Acara Pemeriksaan dan Pelaksanaan Penyerahan Tahap II
e. Bukti penyelesaian ganti rugi kepada pihak ketiga (bila ada)

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 9
________________________________________________________________________________________

f. Affidavit yaitu pernyataan tertulis di atas sumpah oleh pembuatnya, di hadapan notaris
yang menyatakan bahwa pihak pertama bebas dari tuntutan pihak ketiga
g. As Built Drawing sebanyak 5 (lima) set dilengkapi dengan soft copy 2 (dua) set
h. List Material sebanyak 5 set (untuk tower) dilengkapi dengan soft copy 2 (dua) set
i. Foto pelaksanaan dalam album (2 set) dilengkapi dengan soft copy 2 (dua) set
j. Bukti berita acara penyelesaian pending item dan perbaikan kerusakan setelah Serah
Terima Tahap I (bila ada).
k. Berita Acara Pembayaran
l. Faktur Pajak dan Surat Setoran Pajak
m. Rekaman surat keputusan/pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)

12. PENAHANAN PEMBAYARAN


Pengguna Barang/Jasa bila perlu dapat menahan atau membatalkan keseluruhan atau sebagian
pembayaran, dalam rangka untuk melindungi dirinya dari :
- Hasil pekerjaan maupun bahan yang kurang baik dan tidak memenuhi persyaratan Kontrak.
- Tagihan-tagihan yang masuk dengan bukti-bukti kuat yang menunjukkan adanya tagihan (klaim)
yang meragukan.
- Kegagalan Penyedia Barang/Jasa untuk menyerahkan laporan bulanan pada Pengguna
Barang/Jasa.
- Kegagalan Penyedia Barang/Jasa untuk menunjukkan catatan-catatan / bukti terperinci mengenai
Pengadaan peralatan yang disediakan / digunakan di lapangan seperti yang ditentukan.
- Tuntutan-tuntutan lain dari pihak ketiga atau kegagalan memenuhi persyaratan-persyaratan dari
kontrak tersebut.
Pembayaran akan diberikan secara penuh sesuai dengan Berita Acara sebagai pembayaran kemajuan
pekerjaan pada saat pekerjaan itu telah diselesaikan sesuai instruksi Pengguna Barang/Jasa / Kontrak.

13. HARGA DAN SUMBER DANA


13.1 Pengguna barang/jasa membayar kepada Penyedia barang/jasa atas kemajuan pekerjaan
yang telah dicapai Penyedia barang/jasa dalam pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
ketentuan kontrak.
13.2 Kontrak pekerjaan ini dibiayai dengan sumber dana APLN tahun 2019-2021.
13.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan Harga Kesepakatan antara Pengguna Barang/Jasa dan
Penyedia Barang/Jasa yang tertuang dalam kontrak.

14. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu pelaksanaan (penyelesaian) pekerjaan adalah 582hari kalender terhitung sejak
penandatanganan kontrak.Penyedia barang/jasa harus segera melaksanakan koordinasi dengan
instansi terkait tentang rencana pelaksanaan pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh)
hari setelah penandatangan kontrak.
Pekerjaan itu harus sudah selesai sesuai jadwal yang ditentukan atau tambahan waktu penyelesaian
seperti yang telah ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa sesuai dengan perincian dari perpanjangan
waktu penyelesaian pada Syarat-syarat Umum Kontrak ini.
Apabila jadual penyelesaian yang telah ditentukan atau perpanjangan waktu telah merupakan bagian
dari kontrak, maka istilah "selesai" atau “telah selesai” harus berarti bagian pekerjaan itu telah
diselesaikan semua yang memuaskan Pengguna Barang/Jasa, dan dapat disediakan bagi Penyedia
Barang/Jasa-Penyedia Barang/Jasa lain yang memerlukan daerah tersebut untuk menjalankan
kewajiban-kewajibannya.
Berdasarkan jadwal pemenuhan kewajiban-kewajiban yang telah diselesaikan Penyedia Barang/Jasa,
yang seperti tercantum dalam spesifikasi, maka Penyedia Barang/Jasa dapat meminta diterbitkannya
Berita Acara dari Pengguna Barang/Jasa yang menyatakan bahwa kewajiban-kewajiban yang ada telah
diselesaikan tepat pada waktunya.
Permintaan ini harus didukung dengan bukti-bukti berupa dokumen-dokumen yang diperlukan
menurut Kontrak atau seperti yang diminta oleh Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan.
Apabila Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan puas akan kewajiban-kewajiban yang telah
diselesaikan sesuai dengan Kontrak maka Pengguna Barang/Jasa akan mengeluarkan suatu "Berita
Acara".
Dikeluarkannya “Berita Acara” tersebut tidak boleh dijadikan bukti bahwa pekerjaan atau sebagian
pekerjaan itu telah diserahterimakan. Apabila pada suatu saat Penyedia Barang/Jasa gagal / tidak

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 10
________________________________________________________________________________________

dapat menyelesaikan kewajibannya seperti ditunjukkan pada tanggal patokan selesainya pekerjaan
itu, atau suatu tambahan waktu yang mungkin diberikan oleh Pengguna Barang/Jasa / Direksi
Pekerjaan sesuai dengan Pasal Perpanjangan Waktu Pelaksanaan dari Syarat-syarat Umum Kontrak
maka ketentuan berikut ini akan diterapkan :
Kerusakan-kerusakan yang terjadi dan sudah diperbaiki harus dibayar sesuai dengan Pasal Ganti Rugi
(Denda) Syarat-syarat Umum Kontrak berdasarkan pada Pasal Denda Keterlambatan Syarat Khusus
Kontrak.
Pengguna Barang/Jasa tidak akan menjalankan kewajiban yang harus dilaksanakan menurut “tanggal
patokan” sampai saat dimana Pengguna Barang/Jasa menyatakan bahwa Penyedia Barang/Jasa telah
menyelesaikan tugas-tugas / pekerjaan tersebut.
Pengguna Barang/Jasa berhak untuk menunda pelaksanaan kewajiban-kewajibannya untuk sementara
waktu, yang lamanya sama dengan perbedaan waktu yang ada antara tanggal patokan dengan tanggal
penyelesaian bagian pekerjaan tersebut yang akan dicantumkan pada Berita Acara berikutnya.
Penyedia Barang/Jasa tidak berhak menuntut suatu perpanjangan waktu seperti tercantum dalam
Pasal Perpanjangan Waktu Penyelesaian terhadap keadaan yang timbul selama tenggang waktu antara
tanggal patokan dan tanggal yang dinyatakan dalam Berita Acara dan Penyedia Barang/Jasa tetap
bertanggung jawab apabila hal seperti itu terjadi sebelum tanggal patokan tersebut.
Pekerjaan dinyatakan selesai apabila Penyedia barang/jasa telah menyerahkan laporan akhir
pelaksanaan pekerjaan dan disetujui oleh Pengguna barang/jasa.
Apabila Penyedia barang/jasa berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadual karena
keadaan diluar pengendaliannya dan Penyedia barang/jasa telah melapor kejadian tersebut kepada
Pengguna barang/jasa, maka Pengguna barang/jasa melakukan evaluasi dan jika disetujui, maka
dilakukan penjadualan kembali pelaksanaan tugas Penyedia barang/jasa dengan amandement
kontrak.

15. SAAT DIMULAINYA PEKERJAAN


Penyedia Barang/Jasa harus segera memulai pekerjaan terhitung sejak penandatanganan kontrak dan
melaksanakan pekerjaan dengan kecepatan yang semestinya sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan
dalam Kontrak, kecuali apabila dengan sengaja diijinkan atau diperintahkan Pengguna Barang/Jasa
atau pada keadaan tertentu seperti tercantum dalam Pasal Perpanjangan Waktu Penyelesaian, Syarat-
syarat Umum Kontrak.

16. PENGUASAAN DAERAH KERJA


Sejak tanggal perintah tertulis untuk memulai pekerjaan, Pengguna Barang/Jasa menyerahkan
penguasaan daerah kerja yang diperlukan kepada Penyedia Barang/Jasa, untuk memungkinkan
Penyedia Barang/Jasa memulai pembangunan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan Kontrak.
Bagi Penyedia Barang/Jasa penyerahan tersebut tidak hanya sekedar ijin untuk mulai bekerja dan
menguasai daerah kerja, tetapi yang penting adalah Penyedia Barang/Jasa dapat melaksanakan
pekerjaan tersebut sesuai jadual kontrak.
Penyedia Barang/Jasa harus dapat menyediakan fasilitas yang sesuai dengan yang dibutuhkan bagi
dirinya sendiri, bagi Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan di daerah kerja proyek untuk
pelaksanaan pekerjaannya.

17. PERSIAPAN PELAKSANAAN


Pada awal pelaksanaan pekerjaan Penyedia barang/jasa harus menyampaikan Laporan Pendahuluan
setelah terlebih dahulu melakukan identifikasi kondisi lapangan serta berkoordinasi dengan pihak-
pihak terkait. Hasil identifikasi tersebut dilaporkan dalam Laporan Pendahuluan termasuk Rencana
Kerja selanjutnya, Metode Kerja, Organisasi Tim, Manning Schedulle, Time Schedule dan Peralatan
Kerja yang digunakan.

18. JALAN MASUK KE LAPANGAN


Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan atau yang diberi kuasa setiap waktu dapat masuk ke
lapangan atau bengkel-bengkel dan tempat-tempat dimana suatu pekerjaan sedang dipersiapkan dan
Penyedia Barang/Jasa harus menanggung semua fasilitas dan bantuan untuk mencapai tujuan
tersebut.

19. GANGGUAN LALU – LINTAS DAN HARTA BENDA MILIK PENDUDUK


Segala tindakan yang dibutuhkan bagi pelaksanaan pekerjaan maupun pelaksanaan pekerjaan
sementaranya, sedapat mungkin harus sesuai dengan syarat-syarat yang dicantumkan dalam kontrak
untuk dilaksanakan akan tetapi diusahakan untuk tidak mengganggu secara langsung atau tidak

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 11
________________________________________________________________________________________

langsung ketenangan penduduk, harta benda baik milik Pengguna Barang/Jasa maupun orang lain dan
juga Penyedia Barang/Jasa tidak boleh merugikan dan wajib memberikan perlindungan kepada
Pengguna Barang/Jasa atas tuntutan, gugatan, kerugian-kerugian, kerusakan-kerusakan, biaya-biaya
serta pembayaran-pembayaran yang dapat timbul akibat dari pelaksanaan kontrak ini, sejauh hal-hal
tersebut masih menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa harus menggunakan cara yang layak untuk mencegah kerusakan atas
penggunaan jalan-jalan raya, atau jembatan-jembatan dalam perjalanan mengangkut barang,
material, peralatan menuju ke lapangan yang disebabkan oleh kendaraan Penyedia Barang/Jasa atau
sub-Penyedia Barang/Jasa dan secara khusus harus cermat dalam memilih route / jalan-jalan, memilih
muatan, sehingga kemacetan lalu lintas dan kerusakan pada jalan / jembatan yang bisa saja timbul
karena pemindahan perlengkapan dari dan ke lapangan akan dapat dicegah, dan tidak akan terjadi
kerusakan-kerusakan yang tidak perlu di jalan-jalan raya dan jembatan.
Penyedia Barang/Jasa juga harus tetap menjaga dan menanggung Pengguna Barang/Jasa atas segala
tuntutan, gugatan kerugian, kerusakan, biaya-biaya maupun pembayaran-pembayaran dari apapun
penyebabnya sejauh hal tersebut masih menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa mempunyai kewajiban yang sama dalam penggunaan jalan-jalan dan jembatan
didalam proyek pada waktu pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tersebut di atas.

20. PERSONIL, PERALATAN DAN BAHAN-BAHAN


20.1 Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sesudah penerbitan Surat Perintah Kerja,
Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan pemberitahuan kepada Direksi Pekerjaan untuk
memulai pekerjaan, dilampiri data personil Penyedia Barang/Jasa beserta sub-Penyedia
Barang/Jasa utamanya yang akan bertugas di lapangan.
20.2 Penyedia barang/jasa harus menugaskan personil yang memiliki kompetensi sesuai dengan
bidang tugasnya dan peralatan yang memenuhi standar untuk pekerjaan ini.
20.3 Apabila hasil pemeriksaan personil dan peralatan belum memenuhi persyaratan, maka
Penyedia barang/jasa dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil dan peralatan
yang belum memenuhi persyaratan harus segera diganti sesuai dengan waktu yang disepakati
bersama.
20.4 Penyedia Barang/Jasa dengan biaya sendiri harus menyediakan dan mengadakan semua
peralatan pekerjaan sementara maupun yang permanen, tenaga kerja (termasuk tenaga
pengawas), angkutan ke, dari dan di dalam lapangan yang berhubungan dengan pekerjaan-
pekerjaan itu, dan juga harus bertanggung jawab atas pembongkaran, penyimpanan,
angkutan, serta asuransi bagi semua peralatan, dan bahan-bahan yang disediakan oleh
Pengguna Barang/Jasa.
20.5 Semua perangkat kerja yang harus disediakan dan pekerjaan yang harus dikerjakan menurut
kontrak serta dilaksanakan dengan cara yang tercantum dalam spesifikasi, atau yang mungkin
tidak tercantum dalam spesifikasi, untuk keamanan Pengguna Barang/Jasa, semua pekerjaan
di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang akan diberikan oleh
Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan. Apabila tidak ditetapkan lain secara khusus, dalam
tiap hal semua peralatan/bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan permanen harus
sesuai dengan spesifikasi / standar yang berlaku, tidak rusak ketika dipasang ataupun pada
saat digabungkan / dirangkai. Penyedia Barang/Jasa tidak diijinkan mempergunakan bahan-
bahan tersebut untuk tujuan-tujuan yang lain kecuali dalam hal secara khusus diijinkan oleh
pihak Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan secara tertulis

21. AMANDEMENT KONTRAK


21.1 Amandement kontrak dibuat apabila terjadi perubahan kontrak, yaitu :
1. Terjadi perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak
dalam kontrak sehingga merubah lingkup pekerjaan dalam kontrak.
2. Terjadi perubahan jadual pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan
3. Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan dan perubahan waktu
pelaksananan pekerjaan.
4. Terjadi sesuatu keadaan diluar kendali para pihak.
5. Dalam hal terjadi perubahan dalam lingkup kontrak untuk menunjang kesempurnaan
pekerjaan dilapangan yang merupakan permintaan dari Pengguna Barang/Jasa.
6. Adanya perubahan ketentuan /peraturan yang berlaku.
7. Adanya penyesuaian harga.
8. Amandement dapat dibuat apabila disetujui oleh para pihak yang membuat kontrak.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 12
________________________________________________________________________________________

21.2 Prosedur amandement kontrak dilakukan sebagai berikut :


1. Pengguna barang/jasa memberikan perintah tertulis kepada Penyedia barang/jasa untuk
melaksanakan perubahan kontrak, atau Penyedia barang/jasa mengusulkan perubahan dan
disetujui Pengguna barang/jasa.
2. Penyedia barang/jasa memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari Pengguna
barang/jasa dan mengusulkan perubahan harga atau Pengguna barang/jasa memberikan
tanggapan atas perubahan yang disampaikan oleh Penyedia barang/jasa.
3. Atas usulan perubahan harga dilakukan negosiasi dan dibuat Berita Acara Hasil Negosiasi.
4. Berdasarkan Berita Acara Hasil Negosiasi dibuat amandement kontrak.

22. PERUBAHAN, PENAMBAHAN DAN PENGHAPUSAN


Pengguna Barang/Jasa / Perencana / Direksi Pekerjaan dapat membuat perubahan-perubahan pada
gambar dan spesifikasi, mengeluarkan "Instruksi" tambahan dan meminta Penyedia Barang/Jasa
melaksanakan tambahan pekerjaan, atau penghapusan suatu pekerjaan dan Penyedia Barang/Jasa
wajib melaksanakannya sesuai dengan persyaratan Kontrak ini sebagai berikut:
1. Pekerjaan atas dasar harga satuan (Unit Price) yang mengalami perubahan, pengurangan
atau penambahan pembayarannya akan didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas
volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa.
2. Pekerjaan-pekerjaan yang dibayar atas dasar Lumpsum, dimana terjadi perubahan,
pengurangan, maupun penambahan volume pekerjaan namun tidak merubah sifat dan
lingkup secara keseluruhan dari pekerjaan itu akan dibayar tetap secara Lumpsum seperti
tercantum dalam kontrak.
3. Apabila pekerjaan mengalami perubahan, pengurangan atau penambahan dan secara
material merubah sifat dari pekerjaan Unit Price secara keseluruhan, atau secara nyata
merubah sifat dan lingkup pekerjaan pada pekerjaan Lumpsum maka perubahan
pengurangan serta tambahan kerja itu akan diperhitungkan kembali sehingga Penyedia
Barang/Jasa dan Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan dapat saling menyetujui revisi
pekerjaan atas dasar Harga Satuan atau pekerjaan atas dasar Lumpsum.
4. Pekerjaan pengurangan atau penambahan pekerjaan dapat dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan, serta didukung
oleh gambar-gambar revisi pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Pengguna Barang/Jasa /
Direksi Pekerjaan.
5. Bila ada perbedaan volume antara gambar tender dan BoQ didalam RKS, maka yang
dianggap benar adalah volume terkecil yang secara teknik dapat dipertanggungjawabkan
oleh Pengguna Barang/Jasa.

23. PEKERJAAN TAMBAH ATAU PEKERJAAN KURANG


Yang dimaksud dengan pekerjaan kurang atau pekerjaan tambah menurut Kontrak ini pada ketentuan
pasal yang mengatur PERUBAHAN, PENAMBAHAN DAN PENGHAPUSAN dan ketentuan pasal yang
mengatur PEKERJAAN TAMBAH pada Syarat-syarat Umum, didefinisikan sebagai berikut:
1. Perubahan Volume Pekerjaan (Decrease or Increase of quantities)
2. Penambahan atau pengurangan volume dari jumlah yang tertera didalam Bill of Quantity dari
macam pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
3. Menghilangkan pekerjaan (Omission Work)
4. Pekerjaan menghilangkan/membatalkan suatu jenis pekerjaan dari suatu macam pekerjaan.
5. Perubahan Kualitas (Alteration of Quality).
6. Perubahan mutu atau kualitas dari suatu pekerjaan yang diminta secara tertulis oleh Direksi
yang tidak sesuai dengan persyaratan Kontrak.
7. Pekerjaan Tambahan (Additional Work)
8. Pekerjaan Tambah yang macam pekerjaannya tidak tercantum dalam Kontrak.

Penyedia Barang/Jasa wajib mengerjakan pekerjaan tambah bilamana diminta oleh Pengguna
Barang/Jasa dengan dasar Harga Satuan sesuai harga satuan dalam kontrak kecuali untuk harga satuan
yang lebih dari 110% HPS akan dilakukan klarifikasi dan hanya berlaku untuk volume sesuai dengan
dokumen pemilihan penyedia barang/jasa sedangkan untuk volume selebihnya akan dilakukan
negosiasi dan pekerjaan tersebut akan dijelaskan dalam suatu Amandemen Kontrak yang
ditandatangani kedua belah pihak dan merupakan bagian dari Kontrak.
Dalam hal pekerjaan tambah melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum dalam
Perjanjian/ Kontrak awal, maka pekerjaan tambah tersebut harus didasarkan pada justifikasi teknis

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 13
________________________________________________________________________________________

yang dapat dipertanggungjawabkan secara profesional oleh Direksi Pekerjaan dan wajib mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Barang/ Jasa sebelum pelaksanaan.
Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pemberi Pekerjaan secara tertulis kepada Penyedia
Barang/Jasa, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknik dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam perjanjian/kontrak awal.
Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam berita acara sebagai dasar penyusunan amandemen
kontrak.
Apabila tidak dapat mencapai suatu kesepakatan maka Pengguna Barang/Jasa mempunyai hak untuk
mengerjakan pekerjaan tambah dengan tenaga sendiri atau Penyedia Barang/Jasa lain dan Penyedia
Barang/Jasa harus menyediakan fasilitas yang mungkin dibutuhkan oleh Pengguna Barang/Jasa untuk
mengerjakan pekerjaan tersebut.
Segera setelah Penyedia Barang/Jasa menyadari keadaan yang dapat menimbulkan pekerjaan tambah
dan mengakibatkan perpanjangan waktu, Penyedia Barang/Jasa harus memberitahu Pengguna
Barang/Jasa dan menyerahkan perincian keadaan itu untuk memenuhi butir yang bersangkutan dari
Kontrak.
Sebelum memberi kuasa pada Penyedia Barang/Jasa untuk mengerjakan pekerjaan tambah itu,
Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan berhak memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
1. Menyerahkan perincian-perincian lebih detail mengenai keadaan - keadaan itu.
2. Menjelaskan satu persatu secara terperinci usulan tindakan yang diajukan untuk dipelajari dan
disetujui serta menyediakan informasi lebih detail yang mungkin dibutuhkan oleh Pengguna
Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan.
3. Menyerahkan rencana anggaran biaya untuk melaksanakan pekerjaan tambah yang diajukan
tersebut.
4. Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tambah itu dan
mengusulkan perubahan atas tanggal patokan sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Pengguna Barang/Jasa dapat memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk meneruskan /
melaksanakan pekerjaan yang diajukan itu dengan cara mengikuti prosedure yang berlaku untuk
pekerjaan tersebut.
Pembayaran ataupun perpanjangan waktu tidak akan diberikan terhadap suatu kegiatan atau
pekerjaan tambah yang dilakukan oleh Penyedia Barang/Jasa sebelum masa 7 (tujuh) hari kalender
setelah tanggal pemberitahuan resmi dari Penyedia Barang/Jasa yang memberitahukan kepada
Pengguna Barang/Jasa mengenai keadaan-keadaan yang dituntut oleh Penyedia Barang/Jasa sebagai
penyebab adanya pekerjaan tambah.
Pembayaran dan perpanjangan waktu tidak akan diberikan untuk suatu pekerjaan atau pekerjaan-
pekerjaan tanpa adanya persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa secara tertulis.
Perpanjangan waktu untuk pekerjaan tambah akan ditentukan oleh Pengguna Barang/Jasa.

24. PENYITAAN
Bila Penyedia Barang/Jasa bangkrut atau memberikan pernyataan akan bangkrut atau membuat suatu
persetujuan atau penyerahan yang menguntungkan pihak kreditur atau menyetujui
untukmelaksanakan Kontrak itu dibawah suatu panitia pengawas dari krediturnya mengadakan
penyelesaian hutang-piutang atau bila Penyedia Barang/Jasa menyerahkan Kontrak itu tanpa
persetujuan tertulis dari Pengguna Barang/Jasa yang pertama didapatnya, atau mengalami penyitaan
atas barang-barangnya atau bila menurut Pengguna Barang/Jasa Penyedia Barang/Jasa :
1. Telah melalaikan Kontrak atau
2. Tanpa alasan yang kuat tidak dapat memulai pekerjaan atau telah menghentikan jalannya
pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sesudah menerima pemberitahuan
tertulis dari Pengguna Barang/Jasa agar pekerjaan berjalan terus, atau
3. Tidak dapat memindahkan bahan-bahan dari lapangan atau membongkar atau mengganti
pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender setelah menerima pemberitahuan
tertulis dari Pengguna Barang/Jasa bahwa pekerjaan tersebut dinyatakan salah atau ditolak oleh
Pengguna Barang/Jasa berdasarkan syarat-syarat ini, atau
4. Tidak mengerjakan pekerjaan sesuai dengan Kontrak atau secara terus menerus mengabaikan
menjalankan kewajiban seperti yang tertera pada Kontrak, atau
5. Karena kehilangan kemampuan kerja yang baik dan tidak mengindahkan instruksi Pengguna
Barang/Jasa, serta menyerahkan keseluruhan atau sebagian dari Kontrak tersebut kepada pihak

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 14
________________________________________________________________________________________

lain tanpa persetujuan Pengguna Barang/Jasa dan setelah memberikan peringatan tertulis
kepada Penyedia Barang/Jasa 14 (empat belas) hari kalender sebelumnya, setelah Penyedia
Barang/Jasa memasuki daerah kerja dapat meminta Penyedia Barang/Jasa itu untuk
meninggalkan lapangan (tanpa membatalkan Kontrak) atau membebaskan Penyedia
Barang/Jasa dari segala kewajiban dan tanggung jawabnya seperti tersebut dalam kontrak, dan
memperkerjakan Penyedia Barang/Jasa lain untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
Pengguna Barang/Jasa secepatnya setelah menunjuk dan membatalkan kontrak secara sepihak
maupun atas persetujuan kedua belah pihak akan diikuti dengan suatu penyelidikan atau penelitian
yang akan menunjukkan sejak saat penunjukkan sampai dengan pembatalan itu berapa jumlah biaya
atau volume pekerjaan (jika ada) yang telah diselesaikan oleh Penyedia Barang/Jasa dari keseluruhan
pekerjaan.
Bila Pengguna Barang/Jasa menunjuk, kemudian membatalkan Kontrak berdasarkan Butir ini, maka dia
tidak wajib membayar Penyedia Barang/Jasa atas kontrak ini sampai akhir masa jaminan seperti
tercantum dalam Pasal Kerusakan Sesudah Serah Terima, Syarat-syarat Umum Kontrak.
Penyedia Barang/Jasa hanya berhak menerima sejumlah (bila ada) tagihan yang menjadi haknya atas
penyelesaian yang telah dikerjakan setelah dikurangi jumlah kerugian yang diderita Pengguna
Barang/Jasa akibat tidak tercapainya jadual penyelesaiannya Kontrak secara keseluruhan.

25. PERBAIKAN – PERBAIKAN YANG MENDESAK


Apabila terjadi kegagalan atau kejadian lain dalam hubungan dengan pekerjaan atau suatu bagiannya,
baik itu terjadi selama pelaksanaan pekerjaan maupun dalam masa pemeliharaan seperti tercantum
dalam Pasal Kerusakan Setelah Serah Terima Syarat-syarat Umum Kontrak ini, dan diperlukan
perbaikan, pekerjaan yang menurut pendapat Pengguna Barang/Jasa sangat dibutuhkan demi
keamanan, sedangkan Penyedia Barang/Jasa tidak dapat atau tidak bersedia melakukannya segera,
maka Pengguna Barang/Jasa dapat menginstruksikan orang-orangnya untuk mengerjakan hal tersebut.
Apabila pekerjaan atau perbaikan itu dilaksanakan oleh Pengguna Barang/Jasa padahal sebenarnya
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban melaksanakannya dengan biaya sendiri, maka segala harga dan
biaya yang dikeluarkan oleh Pengguna Barang/Jasa untuk keperluan itu, harus dibayar kembali oleh
Penyedia Barang/Jasa kepada Pengguna Barang/Jasa dari jumlah uang yang menjadi hak atau akan
menjadi hak Penyedia Barang/Jasa.
Namun demikian, setiap kali Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan akan berusaha secepat
mungkin memberitahukan secara tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa bila ada hal-hal yang bersifat
darurat tersebut.

26. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK


26.1 Hak dan Kewajiban Pengguna barang/jasa
1. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia barang/jasa.
2. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh Penyedia barang/jasa
3. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia
barang/jasa.
4. Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan menjadi kewajiban
Pengguna barang/jasa untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
5. Membayar ganti rugi, melindungi dan membela Penyedia barang/jasa terhadap semua
tuntutan hukum, tuntutan lainya, dan tanggungan yang timbul karena kesalahan,
kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh Pengguna barang/jasa.
26.2 Hak dan Kewajiban Penyedia barang/jasa.
1. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam kontrak.
2. Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana yang menjadi kewajiban
Pengguna barang/jasa untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
3. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadual pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak.
4. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang
dilakukan Pengguna barang/jasa.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 15
________________________________________________________________________________________

5. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak.
6. Penyedia barang/jasa harus menjalankan Peraturan Menteri PUPR RI No.19/PRT/M/2017
tentang Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli
untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi Pasal 12 Ayat (2).

27. PENGAWASAN
27.1 Pengguna barang/jasa akan menunjuk seorang Direksi Pekerjaan yang bertindak sebagai wakil
Pengguna barang/jasa dan bertanggung jawab mengawasi dan mengendalikan pekerjaan
yang dilaksanakan oleh Penyedia barang/jasa
27.2 Direksi Pekerjaan akan menunjuk petugas pengawas lapangan untuk melakukan pengawasan
dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang sedang atau telah dilaksanakan
oleh Penyedia barang/jasa dan penilaian atas laporan-laporan yang disampaikan oleh
Penyedia barang/jasa.
27.3 Apabila diperlukan oleh Pengguna barang/jasa karena Pengguna barang/jasa tidak dapat
melakukan pemeriksaan atau pengawasan, maka Pengguna barang/jasa dapat
memerintahkan kepada Pihak Ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas
semua pelaksanaan pekerjaan yang sudah atau sedang dilaksanakan oleh Penyedia
barang/jasa.
27.4 Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan tenaga pengawas yang diperlukan selama
pelaksanaan pekerjaan dan juga selama Pengguna Barang/Jasa masih menganggap perlu
untuk memenuhi kewajiban-kewajiban Penyedia Barang/Jasa seperti tersebut dalam kontrak.
Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan secara tertulis
keterangan-keterangan tentang kecakapan dan pengalaman para personilnya secara lengkap
(curriculum vitae).
Pengguna Barang/Jasa secara tertulis akan mengeluarkan persetujuan atas penugasan wakil-
wakil itu, persetujuan dapat dicabut sewaktu-waktu, apabila kemampuan dan perbuatannya
tidak sesuai dengan kegiatan.
Wakil-wakil ini harus terus menerus ada di lapangan dan mereka benar-benar menggunakan
waktunya untuk pengawasan pekerjaan tersebut. Orang inilah yang mewakili Penyedia
Barang/Jasa untuk menerima instruksi-instruksi dan petunjuk-petunjuk dari Pengguna
Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan.
Bila persetujuan itu dicabut oleh Pengguna Barang/Jasa, Penyedia Barang/Jasa secepat
mungkin dengan memperhatikan syarat penggantiannya seperti yang akan disebutkan
kemudian, setelah menerima pemberitahuan tertulis mengenai pencabutan itu,
mengeluarkan pengawas tersebut dari lapangan dan tidak boleh memperkerjakan lagi dalam
tugas apapun di lapangan dan harus menggantinya dengan wakil lain yang disetujui oleh
Pengguna Barang/Jasa.
27.5 Semua petunjuk-petunjuk dan perintah untuk Penyedia Barang/Jasa, kecuali yang telah
tercantum di sini, akan diberikan oleh Pengguna Barang/Jasa, atau wakilnya setiap saat
dipandang perlu secara tertulis.
27.6 Penyedia Barang/Jasa harus berpartisipasi secara aktif dengan Direksi Pekerjaan didalam
perencanaan kerja dan perkembangan pada setiap tingkat pelaksanaan dari Kontrak dan
harus selalu menyediakan sarana yang lengkap dalam program detail sesuai dengan tingkat
kemajuan pekerjaan dalam Kontrak termasuk kegiatan dari Sub-Penyedia Barang/Jasanya,
untuk tujuan-tujuan pengawasan.

28. TENAGA KERJA PENYEDIA BARANG/JASA


Penyedia Barang/Jasa dalam hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan harus menyediakan dan
mempekerjakannya :
1. Hanya pembantu-pembantu teknik yang terampil dan berpengalaman dalam bidangnya masing-
masing serta wakil-wakil, mandor dan pekerja utama yang cakap sehingga pantas diberi tugas
mengawasi pekerjaan.
2. Pekerja terampil, semi terampil dan tak terampil sebagaimana diperlukan bagi pelaksanaan
serta pemeliharaan yang baik dan tepat bagi pekerjaan-pekerjaan tersebut.
Pengguna Barang/Jasa bebas untuk menyatakan keberatan dan seketika itu juga meminta Penyedia
Barang/Jasa mengeluarkan dari pekerjaan ini setiap orang yang telah dipekerjakan berkaitan dengan
pelaksanaan atau pemeliharaan pekerjaan itu, bila orang itu dianggap berkelakuan tidak baik atau
tidak mampu atau lalai melaksanakan tugasnya atau hasil pekerjaannya tidak dapat diterima oleh

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 16
________________________________________________________________________________________

Pengguna Barang/Jasa dan orang tersebut tidak dapat diizinkan dipekerjakan lagi pada pekerjaan
tersebut.
Penyedia Barang/Jasa wajib mengadakan "Perjanjian Kerja" dengan semua tenaga kerja, yang meliputi
angkutan, perumahan, makan, pembayaran, dan pengobatan.
Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan untuk memasukkan, menjual, memberikan, menukarkan,
ataupun menyediakan jenis minuman keras atau narkotika dan atau obat-obat terlarang atau
membiarkan peredaran barang tersebut dilakukan oleh pegawai sub-Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa tidak diperbolehkan memberi, menukar atau menjual senjata, amunisi atau
sejenisnya dan tidak dibenarkan membiarkan hal diatas terjadi dalam lingkungan proyek.
Dalam hubungannya dengan semua tenaga kerja yang dipekerjakannya Penyedia Barang/Jasa harus
menghormati hari-hari raya nasional, agama, kepercayaan dan adat istiadat.
Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan untuk melakukan perbuatan asusila, memasukkan,
menjual, memberikan, menukarkan, ataupun menyediakan jenis minuman keras atau narkotika dan
atau obat-obat terlarang atau membiarkan peredaran barang tersebut dilakukan oleh pegawai sub-
Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa tidak diperbolehkan memberi, menukar atau menjual senjata, amunisi atau
sejenisnya dan tidak dibenarkan membiarkan hal diatas terjadi dalam lingkungan proyek.
Dalam hubungannya dengan semua tenaga kerja yang dipekerjakannya Penyedia Barang/Jasa harus
menghormati hari-hari raya nasional, agama, kepercayaan dan adat istiadat.
Penyedia barang/jasa wajib memperhatikan sarana yang berkaitan dengan keselamatan, kesehatan
dan keamanan kerja (K3).
Penyedia Barang/Jasa harus membayar tenaga kerja pada tingkat upah tertentu tidak kurang dari apa
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah / Pemerintah Daerah yang mempunyai kuasa hukum di tempat
pekerjaan dilaksanakan, serta menepati segala peraturan yang dikeluarkan pihak penguasa dari waktu
ke waktu sehubungan dengan upah, jam kerja, kondisi kerja, serta perundang-undangan lain yang
menyangkut ketenaga kerjaan, yang masih berlaku.
Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan kepada Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan di
kantornya suatu laporan yang terinci secara teratur setiap selang waktu tertentu sesuai permintaan
Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan yang menunjukkan jumlah staff, pengawas serta jumlah dari
berbagai tingkat tenaga kerja dari waktu ke waktu, yang dipekerjakan Penyedia Barang/Jasa di
lapangan, serta keterangan-keterangan yang berhubungan dengan perangkat peralatan bangunan
yang dibutuhkan oleh Pengguna Barang/Jasa.

29. PEMERIKSAAN LAPANGAN (DAERAH KERJA)


Penyedia Barang/Jasa wajib memeriksa dan meneliti kondisi lapangan beserta lingkungannya dan
harus memahami benar kondisi lapangan sebelum mengajukan penawarannya.
Demikian juga mengenai keadaan alam dan sekitar dari lapangan itu, seluk beluk pekerjaan, peralatan
/ bahan-bahan penting bagi pelaksanaan pekerjaan itu sampai selesai, dan cara-cara untuk masuk ke
lapangan, angkutan yang dibutuhkan dan secara umum harus mendapatkan informasi penting yang
menyangkut resiko, biaya-biaya tak terduga dan keadaan sekitar lainnya yang mungkin bisa
mempengaruhi penawarannya.
Penyedia Barang/Jasa harus telah memeriksa dan meneliti berbagai hal yang akan mempengaruhi
penawarannya secara menyeluruh, tanpa komitmen dari pihak Pengguna Barang/Jasa termasuk
membuat perencanaan yang tepat bagi penyediaan akomodasi yang layak di luar lapangan bagi tenaga
kerjanya sesuai dengan peraturan Pemerintah Pusat dan Daerah yang berlaku dan kondisi lapangan
(daerah kerja) tersebut harus sudah benar-benar diperhitungkan oleh Penyedia Barang/Jasa dalam
harga satuan penawarannya.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 17
________________________________________________________________________________________

30. MASA PEMELIHARAAN


Masa pemeliharaan untuk pekerjaan ini terhitung dari Serah Terima I (pertama) sampai dengan
diterbitkannya FAC (BAST 2) , selama masa pemeliharaan Penyedia Barang/Jasa terikat/wajib
memperbaiki kerusakan-kerusakan dan ketidak sempurnaan pekerjaan. Jangka waktu masa
pemeliharaan yaitu 6 bulan.
Apabila Penyedia Barang/Jasa / Pemborong tidak melaksanakan perbaikan ataupun
penyempurnaan dari kerusakan yang terjadi selama masa pemeliharaan dalam waktu yang telah
ditentukan meskipun Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan telah memperingatkan sampai 3 (tiga)
kali, maka Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan dapat bertindak melakukan perbaikan dengan
resiko dan biaya ditanggung oleh Kontaktor / Pemborong atau pengguna barang/jasa berhak
mencairkan jaminan pelaksanaan.
Dari permulaan sampai pekerjaan itu selesai Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab penuh atas
pemeliharaan semua pekerjaan termasuk pekerjaan sementara beserta perangkat peralatan
pembangunan dan seandainya terjadi kerusakan, kehilangan, apapun sebabnya ataupun suatu bagian
pekerjaan sementara atau atas perangkat peralatan pembangunan Penyedia Barang/Jasa dengan
biaya sendiri wajib memperbaikinya sehingga pada saat berakhirnya kontrak semua pekerjaan sudah
berada dalam kondisi yang baik serta sesuai dengan spesifikasi dalam segala hal.
Bila terjadi kerusakan ataupun kehilangan yang dapat dimasukkan dalam salah satu resiko yang dapat
diterima, maka Penyedia Barang/Jasa akan diminta oleh Pengguna Barang/Jasa untuk memperbaiki
dan Pengguna Barang/Jasa akan menghitung pekerjaan itu sebagai pekerjaan tambah sesuai dengan
Perubahan, Penambahan dan Penghapusan dan Pekerjaan Tambah. Penyedia Barang/Jasa
bertanggung jawab atas kerusakan pekerjaan yang disebabkan oleh kesalahannya sendiri dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut.
"Resiko yang dapat diterima" adalah resiko yang disebabkan oleh Force Majeure / Sebab Kahar
sebagaimana ditentukan.

31. PERPANJANGAN WAKTU PENYELESAIAN


Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh Pengguna Barang/Jasa atas pertimbangan yang
layak dan wajar sebagai berikut:
a) Pekerjaan tambah atau Perubahan desain;
b) Keterlambatan yang disebabkan oleh pihak Pengguna Barang/Jasa;
c) Masalah yang timbul di luar kendali Penyedia Barang/Jasa;
d) Keadaan kahar (force majeure).

Penyedia Barang/Jasa diijinkan menunda penyelesaian akhir dari suatu pekerjaan apabila terjadi Force
Majeure, yang dibatasi pada hal-hal sebagai berikut.
Force Majeure / Sebab Kahar, karena sifatnya adalah peristiwa yang terjadi karena sesuatu hal diluar
dugaan / kekuasaan kedua belah pihak yang langsung mengenai sasaran pekerjaan seperti antara lain:
1. Bencana alam (gempa bumi, banjir, badai / topan, gunung meletus, petir, dan lain-lain)
2. Epidemi
3. Kerusuhan/Kegoncangan sosial dalam masyarakat
4. Perang, blokade, pemberontakan
5. Revolusi
6. Pemogokan
7. Kebakaran yang disebabkan oleh hal-hal diluar tanggungjawab Penyedia Barang/Jasa.
8. Gangguan industri lainnya.
Akan tetapi peristiwa-peristiwa tersebut di atas tidak dapat dikategorikan sebagai Force Majeure
selama tidak ditetapkan dengan ketetapan pemerintah, serta hal-hal lain yang menjadi tanggung
jawab Penyedia Barang/Jasa, dimana hal tersebut membuat pelaksanaan Kontrak tidak dapat
diwujudkan atau walaupun telah berusaha mewujudkan pelaksanaan Kontrak itu, namun tetap tidak
teratasi, maka perpanjangan waktu Kontrak untuk mengganti kehilangan waktu tersebut akan
dipertimbangkan dan dimintakan izin pada Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa tidak
dibebani biaya akibat keterlambatan pekerjaan tersebut.
Penyedia Barang/Jasa dalam jangka 14 (empat belas) hari dari hari adanya Force Majeure tersebut
dengan menyertakan keadaan Force Majeur dari instansi berwenang wajib menyampaikan

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 18
________________________________________________________________________________________

pemberitahuan tertulis mengenai kejadian tersebut dan menunjukkan bukti bahwa dia telah
menggunakan cara-cara yang maksimal untuk menanggulangi kelambatan tersebut.
Harus disetujui bahwa jumlah tambahan pekerjaan atau pekerjaan extra itu akan memberi hak kepada
Penyedia Barang/Jasa untuk mendapat perpanjangan waktu untuk pelaksanaannya, sehingga jadwal
waktu dalam Kontrak harus segera diubah dengan jumlah perpanjangan itu, dan tidak akan ada
pemberian perpanjangan waktu lagi untuk pekerjaan tambah atau keadaan khusus lainnya, terkecuali
bila Penyedia Barang/Jasa dalam jangka 3 (tiga) hari sesudah pekerjaan itu dimulai, mengajukan suatu
perincian (claim).
Perpanjangan waktu tidak akan diberikan bila hal itu disebabkan oleh ketidakmampuan Penyedia
Barang/Jasa melengkapi gambar kerja dalam waktu 2 (dua) minggu setelah permintaan akan gambar
kerja tersebut itu, sehingga pekerjaan Penyedia Barang/Jasa menjadi tertunda karena penyampaian
gambar yang terlambat.
Perpanjangan waktu tidak akan diberikan apabila hal itu disebabkan oleh cuaca yang tidak
menguntungkan, keadaan tanah yang kurang baik, kekurangan tenaga kerja, alat kerja atau karena
kegagalan Penyedia Barang/Jasa untuk memesan sebelumnya peralatan atau bahan-bahan yang
diperlukan sesuai jadual waktu dibutuhkan.
Kegagalan mendatangkan bahan yang akan menjadi tanggung jawabnya tepat pada waktunya atau
kegagalan Penyedia Barang/Jasa mendapatkan bahan-bahan lainnya untuk memenuhi jadwalnya,
tidak dapat dijadikan alasan meminta suatu perpanjangan waktu, kecuali bila kegagalan-kegagalan ini,
berdasarkan pendapat Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan menyebabkan betul-betul
penundaan bagi pekerjaan Penyedia Barang/Jasa tersebut.
Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan di dalam adendum/amandemen kontrak.
Addendum/amandemen kontrak yang telah disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa tidak mengakibatkan
denda keterlambatan.

32. KERJA MALAM ATAU HARI MINGGU ATAU HARI LIBUR


Sehubungan dengan ketentuan-ketentuan didalam Kontrak, tidak diijinkan suatu pekerjaan permanen
dikerjakan pada malam hari, atau pada hari Minggu, atau hari libur tanpa izin tertulis dari Pengguna
Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan, kecuali apabila pekerjaan itu memang tak dapat ditunda atau
dihindarkan dan benar-benar perlu, demi kepentingan menyelamatkan kehidupan, harta benda atau
demi keamanan pekerjaan itu sendiri, yang mana dalam hal ini Penyedia Barang/Jasa harus segera
memberitahukan kepada Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan secara tertulis. Jam kerja normal
harus dicantumkan dalam lampiran-lampiran: Surat Penawaran dan Lampirannya. Izin untuk bekerja
diluar jam kerja harus didapatkan secara tertulis dari Pengguna Barang/Jasa dan isi Pasal ini tidak
berlaku pada pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara bergiliran atau 2 gelombang / 2 shift.

33. KEMAJUAN PEKERJAAN


Seluruh bahan-bahan, peralatan dan tenaga kerja yang harus disediakan Penyedia Barang/Jasa.
Peralatan, Bahan-Bahan Dan Tenaga Kerja, Syarat-syarat Umum Kontrak ini, cara kerja, serta
kecepatan pelaksanaan pekerjaan itu harus diusahakan sedemikian rupa, sehingga memuaskan bagi
Pengguna Barang/Jasa / Perencana.
Apabila tingkat kemajuan pekerjaan suatu bagian pekerjaan pada suatu waktu dinilai terlampau
lambat oleh Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan maka untuk menjamin selesainya pekerjaan itu
pada waktu yang ditetapkan dalam kontrak, Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan akan
memberitahukan kepada Penyedia Barang/Jasa secara tertulis dan Penyedia Barang/Jasa harus segera
mengambil langkah-langkah berkenaan dengan hal itu. Apabila usulan tersebut secara teknik dianggap
baik, Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan dapat menyetujui langkah-langkah penyelesaian
tersebut untuk mempercepat pekerjaan. Penyedia Barang/Jasa tidak dapat meminta tambahan
pembayaran dalam rangka pengambilan langkah-langkah tersebut.
Kegagalan Penyedia Barang/Jasa untuk mempercepat kemajuan pekerjaan yang dianggap penting itu,
akan menjadikan pertimbangan dan dapat menjadi alasan memberlakukan Pemutusan Hubungan
Kerja / Kontrak, Syarat-syarat Umum Kontrak dan mungkin akan mengakibatkan Pengguna
Barang/Jasa memutuskan Kontrak tersebut sehubungan dengan persyaratan butir tadi.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 19
________________________________________________________________________________________

34. GANTI RUGI (DENDA)


Ketidaksesuaian penyelesaian pekerjaan yang dapat dikenakan denda, akan dibebankan pada
Penyedia Barang/Jasa apabila Penyedia Barang/Jasa gagal mengerjakan kewajiban-kewajiban tertentu
dalam Kontrak yang akan diperinci kemudian.
Pengguna Barang/Jasa berhak untuk memotong pembayaran Penyedia Barang/Jasa akibat
ketidaksesuaian semacam itu apabila Penyedia Barang/Jasa tidak dapat segera membayar denda
tersebut seperti tercantum dalam surat pemberitahuan.
Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyerahkan dokumen-dokumen pelengkap, tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan dalam kontrak, atau tidak
dapat mempercepat pengiriman kekurangan atau penggantian perlengkapan, atau kesalahan-
kesalahan Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan pekerjaan yang dapat menghalangi penyelesaian
pekerjaan itu tepat pada waktunya, dan tindakan Penyedia Barang/Jasa ini menurut pendapat
Pengguna Barang/Jasa akan menunda penyelesaian pekerjaan dan dikeluarkannya Berita Acara Serah
Terima pekerjaan tersebut, maka Penyedia Barang/Jasa harus membayar denda kepada Pengguna
Barang/Jasa atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan tersebut, yang diperhitungkan seperti
tercantum pada Pasal Ganti Rugi / Denda Keterlambatan pada Syarat-syarat Khusus Kontrak.
Penyedia Barang/Jasa yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana
ditetapkan dalam Kontrak, dapat dikenakan denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu)
dari harga Kontrak atau bagian Kontrak untuk setiap hari keterlambatan dan tidak melampaui
besarnya Jaminan Pelaksanaan dan pengguna barang/jasa dapat memutuskan kontrak apabila denda
keterlambatan sudah melampaui nilai jaminan pelaksanaan. Penyedia barang/jasa tidak dapat
menuntut kerugian atas pemutusan kontrak tersebut.
Pembayaran denda tersebut harus diselesaikan dan diperhitungkan terhadap pembayaran angsuran
pada saat serah terima pekerjaan pertama.
Jumlah hari keterlambatan atau jumlah persen (%) yang harus dibayar, yang digunakan dalam
perhitungan ganti rugi sesuai dengan ketentuan dalam pasal yang mengatur tentang Jangka Waktu
Pelaksanaan pada Bagian Syarat- syarat umum kontrak.
Pembayaran denda ini tidak melepaskan tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa dari kewajiban
Kontrak.
Keterlambatan penyelesaian pekerjaan akan berakibat keterlambatan Penyedia Barang/Jasa
menerima Berita Acara penyelesaian pekerjaan yang dikeluarkan Pengguna Barang/Jasa.
Apabila keterlambatan penyelesaian pekerjaan oleh Penyedia Barang/Jasa menyebabkan terjadinya
denda melebihi jaminan pelaksanaan, maka Pengguna Barang/Jasa dapat / berhak memberlakukan
ketentuan pada pasal yang mengatur tentang Pemutusan Hubungan Kerja / Kontrak pada Bab Syarat-
syarat umum kontrak.

35. PEMBAYARAN GANTI RUGI DARI PENYEDIA BARANG/JASA


Seluruh pembayaran, ganti rugi, atau pengeluaran-pengeluaran yang menurut kontrak menjadi
tanggung-jawab Penyedia Barang/Jasa terhadap Pengguna Barang/Jasa dapat dipotong oleh Pengguna
Barang/Jasa dari anggaran biaya menurut kontrak tersebut.

36. PENUNDAAN PEKERJAAN


36.1 Pengguna barang/jasa berhak memerintahkan Penyedia barang/jasa untuk menunda dan
memulai lagi sebagian atau seluruh pekerjaan tanpa membatalkan syarat-syarat dalam
kontrak.
36.2 Dalam hal penundaan pekerjaan Pengguna barang/jasa harus mengeluarkan perintah secara
tertulis kepada Penyedia barang/jasa disertai alasan-alasan yang menyebabkan penundaan
pekerjaan tersebut.
36.3 Penyedia barang/jasa tidak dapat menuntut tambahan biaya apapun sehubungan dengan
penundaan pelaksanaan pekerjaan ini.
36.4 Apabila terjadi karena keadaan kahar, maka pasal 16.1 diatas tidak diberlakukan.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 20
________________________________________________________________________________________

37. KEADAAN KAHAR ( FORCE MAJEURE)


37.1 Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi, termasuk
didalamnya adalah :
1. Peperangan
2. Kerusuhan
3. Revolusi
4. Bencana alam,
5. Pemogokan
6. Kebakaran
7. Gangguan industri lainnya.
37.2 Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh perbuatan
atau kelalaian para pihak.
37.3 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan
kahar tidak dapat dikenakan sanksi.
37.4 Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya keadaan kahar dan yang menanggung
kerugian akibat terjadinya keadaan kahar, ditentukan berdasarkan kesepakatan dari para
pihak.
37.5 Apabila terjadi keadaan kahar, maka Penyedia barang/jasa memberitahukan kepada
Pengguna barang/jasa selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah
terjadinya keadaan kahar.

38. ITIKAD BAIK


38.1 Para pihak bertindak berdasarkan saling percaya yang disesuaikan dengan hak dan kewajiban
yang terdapat dalam kontrak.
38.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak. Apabila selama kontrak salah satu pihak merasa dirugikan
maka diupayakan tindakan terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

39. SANKSI KETERLAMBATAN


39.1 Jika Penyedia barang/jasa gagal dalam penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jadual yang
ditentukan dalam kontrak sebagai akibat dari kelalaian/kesalahan Penyedia barang/jasa, maka
Penyedia barang/jasaakan dikenakan denda keterlambatan sebesar 1 % o (satu permil) per hari
dari nilai kontrak.
39.2 Apabila nilai denda keterlambatan telah sama dengan atau melebihi 5% dari nilai kontrak,
maka Pengguna barang/jasa berhak melakukan pemutusan kontrak secara sepihak dan
Penyedia barang/jasa tidak dapat menuntut kerugian atas pemutusan kontrak tersebut.

40. SANKSI KESALAHAN DATA INVENTARISASI YANG DISENGAJA


Kesalahan data inventarisasi yang disengaja adalah suatu tindakan yang meliputi kecurangan,
persekongkolan, pemalsuan, korupsi, kolusi, dan nepotisme terhadap data inventarisasi tanah tapak
tower dan ROW SUTT 150 kV yang dilakukan baik sendiri maupun bersama sama dengan pihak
eksternal (stakeholder) dan atau masyarakat dan atau dengan pihak internal PT PLN (Persero).
Pengguna Barang/Jasa dan Direksi Pekerjaan diwajibkan untuk melakukan pembuktian dan
pemeriksaan terhadap dugaan kesalahan perhitungan yang disengaja oleh penyedia barang/jasa yang
selanjutnya akan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Bersama. Sanksi dari kesalahan data
inventarisasi yang disengaja ini berupa:
a. Penyedia barang/jasa diwajibkan untuk mengembalikan nilai kerugian yang ditimbulkan kepada
PT PLN (Persero). Mekanisme pengembalian nilai kerugian akan diatur lebih lanjut oleh Pengguna
barang/jasa;
b. Penyedia barang/jasa akan dikenakan sanksi pemutusan kontrak sepihak oleh pengguna
barang/jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan PT PLN (Persero);
c. Penyedia barang/jasa akan dimasukkan dalam daftar hitam (blacklist) PT PLN (Persero).

41. PENGHENTIAN ATAU PEMUTUSAN PERJANJINAN/KONTRAK


Penghentian Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan dalam hal terjadi peristiwa yang berada di luar
kekuasaan para pihak yang mengakibatkan para pihak tidak mungkin melaksanakan kewajiban yang
ditentukan dalam Perjanjian/Kontrak yang disebabkan oleh Keadaan Kahar atau yang ditetapkan
dalam Perjanjian/Kontrak.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 21
________________________________________________________________________________________

Pemutusan Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan dalam hal para pihak tidak memenuhi kewajiban dan
tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam Perjanjian/Kontrak.
Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kelalaian Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi sesuai
yang ditetapkan dalam kontrak berupa :
1. Jaminan pelaksanaan menjadi hak PT. PLN (Persero) atau ;
2. Membayar denda dan ganti rugi kepada PT PLN (Persero) dan ;
3. Dimasukkan ke dalam daftar hitam (black List) PLN dan tidak diperkenankan ikut serta dalam
pengadaaan barang/jasa di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun.
Pengguna Barang/Jasa dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila denda keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan Penyedia Barang/Jasa sudah melampaui besarnya jaminan
pelaksanaan atau maksimum denda keterlambatan, setelah memberikan peringatan ke-3 (ketiga) atas
keterlambatan pelaksanaan Perjanjian/Kontrak atau apabila Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia
memperpanjang jaminan pelaksanaan.
Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian/Kontrak, Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi berupa
pencairan Jaminan Pelaksanaan atau pengenaan maksimum denda keterlambatan.
Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kesalahan Pengguna Barang/Jasa, dikenakan sanksi berupa
kewajiban mengganti kerugian yang menimpa Penyedia Barang/Jasa sesuai yang ditetapkan dalam
kontrak dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kontrak batal demi hukum apabila isi kontrak melanggar ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Kontrak dibatalkan apabila para pihak terbukti melakukan KKN, kecurangan, dan pemalsuan dalam
proses pengadaan maupun pelaksanaan kontrak.
Direksi Pekerjaan atau Pengguna Barang/Jasa dapat memberikan SURAT TEGURAN dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Surat Teguran I dengan masa tindak lanjut selama 7 hari.
2. Surat teguran II akan diterbitkan apabila dalam waktu 7 hari kalender setelah diterimanya surat
teguran I Penyedia Barang/Jasa belum menindaklanjuti sesuai dengan yang dimaksud dalam
surat teguran I.
3. Surat teguran III akan diterbitkan apabila dalam waktu 7 hari kalender setelah diterimanya surat
teguran II Penyedia Barang/Jasa belum menindaklanjuti sesuai dengan yang dimaksud dalam
surat teguran II.

Pengguna Barang/Jasa dapat memberikan SURAT PERINGATAN TERTULIS I (SP I) Jika terjadi salah satu
hal – hal sebagai berikut :
1. Apabila dalam waktu 7 hari kalender setelah diterimanya surat teguran III Penyedia Barang/Jasa
belum menindaklanjuti sesuai dengan yang dimaksud dalam surat teguran III.
2. Penyedia Barang/Jasa tidak menyampaikan deliverable list paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah penandatanganan kontrak;dan/atau
Penyedia Barang/Jasa tidak melakukan pembahasan approval dokumen/drawing material
utama (E/M) paling lambat 14 (Empat Belas) hari kalender setelah kick off meeting ;dan/atau
Penyedia Barang/Jasa tidak melakukan pembahasan approval dokumen/drawing sipil paling
lambat 30 hari kalender setelah kick off meeting;
3. Pekerjaan yang dilaksanakan menurut Kontrak ini ditinggalkan oleh Penyedia atau Kontrak ini
dikuasakan sepenuhnya kepada Pihak Ketiga oleh Penyedia Barang/Jasa;
4. Penyedia Barang/Jasa melanggar persyaratan-persyaratan tersebut dalam Kontrak ;
5. Terjadi deviasiantara progress rencana dikurangiprogress aktualdiatas 20%.
6. Penyedia Barang / Jasa yang tidak melaksanakan kewajiban terkait denganjaminan
sebagaimana mestinya.
7. Penyedia Barang/Jasa menyampaikan pernyataan yang tidak benar kepada Pengguna
Barang/Jasa dan pernyataan tersebut berpengaruh besar pada hak, kewajiban, atau
kepentingan Pengguna Barang/Jasa.

Pengguna Barang/Jasa dapat memberikan SURAT PERINGATAN TERTULIS II (SP II) Jika terjadi salah
satu hal – hal sebagai berikut :

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 22
________________________________________________________________________________________

1. Apabila dalam waktu 14 hari kalender setelah diterimanya surat peringatan tertulis I Penyedia
Barang/Jasa belum menindaklanjuti sesuai dengan yang dimaksud dalam surat peringatan
tertulis I.
Apabila setelah 14 (empat belas) hari kalender setelah menerima surat peringatan II Penyedia tetap
tidak menunjukan usaha untuk menindaklanjuti seperti yang dimaksud dalam surat peringatan II,
maka Pengguna Barang/Jasa akan menerbitkan Surat Peringatan III dan apabila Surat Peringatan III
tidak ditindaklanjuti dalam waktu 14 hari maka Pengguna Barang/Jasa berhakMEMUTUS
KONTRAKsecara sepihak, dan dalam hal ini Penyedia Barang/Jasa setuju tidak memberlakukan pasal
1266 dan pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata serta memasukkan penyedia barang/jasa
tersebut pada DAFTAR HITAM (BLACK LIST) Perusahaan.
Dalam hal pemutusan Kontrak, Pengguna Barang/Jasa akan mengambil alih. Pada saat pemutusan
Kontrak akan diperhitungkan hak dan kewajiban Penyedia.

Pembayaran akan diberikan oleh Pengguna Barang/Jasa (sejauh jumlah dan hal-hal ini tidak termasuk
pembayaran-pembayaran yang telah diperhitungkan dengan Penyedia Barang/Jasa) untuk semua
pekerjaan yang dilaksanakan Penyedia Barang/Jasa sebelum tanggal pemutusan Kontrak termasuk :
a. Semua biaya yang dibayarkan untuk semua kegiatan yang menyangkut pekerjaan pendahuluan
yang telah dilaksanakan dan, atau bagian pekerjaan yang telah disetujui oleh Pengguna
Barang/Jasa.
b. Harga bahan-bahan atau material telah disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan
yang memang dipesan untuk pekerjaan permanen atau pekerjaan sementara yang telah
diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa atau yang secara sah wajib diterima oleh Penyedia
Barang/Jasa, maka bahan-bahan atau barang-barang itu akan menjadi hak milik Pengguna
Barang/Jasa setelah dilakukan perhitungan pembayaran.
c. Jumlah yang disetujui Pengguna Barang/Jasa sebesar jumlah pengeluaran yang memang
dikeluarkan oleh Penyedia Barang/Jasa untuk tujuan penyelesaian pekerjaan dengan catatan
pembayaran ini tidak termasuk dalam pembayaran yang telah disebutkan pada Butir-butir
diatas.
Bila terjadi selisih pembayaran dengan pembayaran dari Pengguna Barang/Jasa yang telah ditetapkan,
maka Pengguna Barang/Jasa berhak menganggap itu sebagai hutang dari Penyedia Barang/Jasa
dengan memperhitungkan jumlah-jumlah yang sebelumnya telah dibayarkan Pengguna Barang/Jasa
kepada Penyedia Barang/Jasa untuk penyelesaian pekerjaan-pekerjaan tersebut.

42. PEMINDAH TANGANAN (PENGALIHAN KONTRAK)


Penyedia Barang/Jasa tidak diijinkan melimpahkan seluruh lingkup pekerjaan, jika terdapat item
pekerjaan yang dikerjakan oleh Sub – Kontraktor penyedia barang jasa harus bertanggung jawab atas
tindakan, kekurangan dan kelalaian dari Sub – Kontraktor yang telah ditunjuk oleh Penyedia Barang
Jasa sama seperti apabila pelaksanaan, kekurangan dan kelalaian tersebut dilakukan Penyedia
Barang/Jasa sendiri.
Jika penyedia Barang/Jasa melakukan wanprestasi/ cidera janji mengenai pemindah tanganan
(pengalihan kontrak) maupun penyimpangan dan pelanggaran terhadap dokumen kontrak yang
mengakibatkan pekerjaan terganggu atau terhenti sehingga mengakibatkan kerugian bagi Pengguna
Barang/Jasa, maka Pengguna Barang/Jasa dapat dan berhak melakukan pengambilalihan sebagian
maupun seluruh pekerjaan secara sepihak setelah diterbitkan Surat Teguran, Surat Peringatan Tertulis
I, Surat Peringatan Tertulis II, dan Surat Peringatan Tertulis III kepada Penyedia Barang/Jasa mengenai
ketidakpuasan Pengguna Barang/Jasa atas pelaksanaan pekerjaan Penyedia.
Pada pengajuan tertulis untuk mendapatkan ijin penggunaan Sub-Penyedia Barang/Jasa rekanan harus
menyampaikan keterangan / data pengalaman dan pengesahan hubungan kerja dengan Sub-Penyedia
Barang/Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan tertentu, harus dijelaskan dalam perjanjian kerja yang
dibuat dan diketahui Notaris bahwa pekerjaan yang di Sub-Kontrakan harus sesuai dan sejalan dengan
spesifikasi teknik didalam dokumen pelelangan serta merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
dokumen kontrak.

43. PENYELESAIAN PERSELISIHAN


Bila dalam pelaksanaan kontrak timbul persengketaan maka kedua belah pihak bersepakat untuk
menyelesaikannya dengan cara musyawarah.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 23
________________________________________________________________________________________

Jika persengketaan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka penyelesaian persengketaan
akan diajukan kepada suatu badan Arbitrase, yang keanggotaanya masing-masing ditunjuk oleh kedua
belah pihak berdasarkan pertimbangan keahlian dan kejujuran.
Bilamana persengketaan tetap tidak dapat diselesaikan, maka kedua belah pihak sepakat
menyerahkan persoalan kepada Pengadilan Negeri sesuai dengan lokasi pekerjaan.
Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan ditanggung kedua belah pihak sesuai keputusan
akhir.

44. PENILAIAN PEKERJAAN SEBELUM DITUTUP


Tidak diperkenankan adanya pekerjaan yang ditutup / tertutup atau terlindung dari penglihatan tanpa
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan dan Penyedia Barang/Jasa harus menjamin
kesempatan bagi Direksi Pekerjaan untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang akan segera
ditutup atau terlindung dari penglihatan.
Sehubungan dengan itu Penyedia Barang/Jasa harus memberitahu Direksi Pekerjaan apabila pekerjaan
yang akan tertutup siap untuk diperiksa, dan Direksi Pekerjaan segera melakukan pemeriksaan, kecuali
bila dianggap tidak perlu, dan memberitahukan kepada Penyedia Barang/Jasa mengenai maksud
pemeriksaan dan pengukuran pekerjaan phisik tersebut secara tertulis.
Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan menutup bagian-bagian pekerjaan, dan harus membuat
bukaan-bukaan pada tempat pemeriksaan yang dimaksud tersebut seperti yang dianjurkan oleh
Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan dari waktu ke waktu.
Setelah itu Penyedia Barang/Jasa harus mengembalikan ke keadaan / tempat semula dan
memperbaiki bagian-bagian tersebut, sampai keadaannya memuaskan Pengguna Barang/Jasa / Direksi
Pekerjaan.

45. PENOLAKAN
Bila pada suatu ketika sebelum pekerjaan itu diserahterimakan, Pengguna Barang/Jasa:
1. Memutuskan bahwa pekerjaan yang telah dikerjakan atau peralatan yang disediakan Penyedia
Barang/Jasa atau sub-Penyedia Barang/Jasa rusak atau tidak sesuai dengan Kontrak atau bahwa
sebagian pekerjaan tidak sesuai atau cacat atau tidak memenuhi persyaratan dari Kontrak
(semua hal semacam ini selanjutnya dalam Pasal ini disebut "cacat") dan
2. Segera setelah memungkinkan, memberikan peringatan tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa
mengenai keputusan yang menyatakan dan merinci cacat tersebut, menyebutkan tempat
kerusakan-kerusakan itu dan kapan atau dimana terjadinya, serta
3. Secepatnya Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan menyerahkan kembali pekerjaan
tersebut kepada pihak Penyedia Barang/Jasa untuk segera diperbaiki.
4. Kemudian Penyedia Barang/Jasa dengan segera dan biaya sendiri memperbaiki cacat-cacat yang
diperinci tersebut.
Tak satu pun dari Pasal ini yang dapat menghalangi tuntutan Pengguna Barang/Jasa yang terkandung
pada Pasal Ganti Rugi (Denda) dari Kontrak ini.

46. PENANGGUHAN PEKERJAAN


Penyedia Barang/Jasa dengan perintah tertulis dari Pengguna Barang/Jasa dapat menangguhkan
kemajuan pekerjaan atau sebagian pekerjaan itu untuk waktu tertentu atau pada waktu-waktu
tertentu, dalam hal Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan menganggap perlu dan selama masa
penangguhan, Penyedia Barang/Jasa harus betul-betul menjaga dan melindungi hasil pekerjaan yang
ada untuk kepentingan pihak Pengguna Barang/Jasa.
Biaya extra / tambahan yang dikeluarkan oleh Penyedia Barang/Jasa menjalankan perintah Pengguna
Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan yang ada dalam Pasal ini akan dibayar oleh Pengguna Barang/Jasa /
Direksi Pekerjaan sesuai dengan syarat-syarat Pekerjaan Berdasarkan SPK, Syarat-syarat Khusus
Kontrak, terkecuali bila penangguhan itu :
1. telah tercantum dalam Kontrak, atau
2. perlu bagi kebiasaan dalam pelaksanaan pekerjaan itu atau karena alasan kondisi cuaca yang
mempengaruhi keselamatan dan mutu pekerjaan itu atau karena suatu kesalahan dari pihak
Penyedia Barang/Jasa, atau
3. perlu bagi keamanan pekerjaan atau suatu bagiannya.
Penyedia Barang/Jasa tidak akan menerima ganti biaya tambahan itu apa bila tidak mengajukan secara
tertulis usulan mengenai penggantian biaya kepada Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan dalam

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 24
________________________________________________________________________________________

jangka waktu empat belas (14) hari kalender sejak perintah yang diberikan Pengguna Barang/Jasa /
Direksi Pekerjaan dikeluarkan.

47. BAHASA DAN HUKUM


47.1 Bahasa Kontrak harus dalam Bahasa Indonesia dan dalam hal kontrak melibatkan pihak asing,
maka dapat dibuat dalam Bahasa Inggris dengan terjemahan Bahasa Indonesia atau Bahasa
Indonesia dengan terjemahan Bahasa Inggris. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran terhadap
klausa di dalam kontrak, maka bahasa yang dipakai untuk menafsirkan adalah Bahasa
Indonesia.
47.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia atau pilihan hukum yang
disepakati para pihak.
Penyedia Barang/Jasa wajib mentaati, mengurus dan membayar biaya yang harus dikeluarkan
berdasarkan peraturan pemerintah (undang-undang dan ketentuan Pemerintah) atau peraturan
pemerintah daerah, atau berdasarkan hukum, peraturan, maupun ketentuan setempat yang
berlaku, kepada intansi Pemerintah daerah yang berwenang, sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan itu dan kepada badan/perorangan/perusahaan-perusahaan yang harta milik dan
haknya terkena atau terganggu oleh pelaksanaan pekerjaan tersebut maupun pekerjaan
sementaranya.
Penyedia Barang/Jasa wajib menyesuaikan diri dengan syarat-syarat peraturan maupun hukum
perundangan tersebut di atas dan juga dengan peraturan dan hukum setempat yang
dikeluarkan oleh penguasa daerah yang berwenang yang dapat diberlakukan pada pekerjaan itu
maupun pekerjaan sementaranya, demikian juga menyesuaikan diri dengan peraturan-
peraturan / ketentuan-ketentuan dari badan-badan dan perusahaan-perusahaan tersebut di
atas. Selain itu Penyedia Barang/Jasa juga wajib menjaga agar pemilik tidak dibebani denda-
denda ataupun ganti rugi yang disebabkan oleh pelanggaran suatu peraturan perundangan,
atau hukum atau peraturan setempat yang telah diumumkan masa berlakunya oleh Pemerintah
Pusat maupun Pemerintah Daerah yang mempunyai wewenang hukum atas kawasan tempat
pelaksanaan pekerjaan maupun bagian-bagian pekerjaan tersebut.

48. PERPAJAKAN
48.1 Penyedia barang/jasa harus mengetahui, memahami dan patuh terhadap semua peraturan
perundangan-undangan tentang pajak yang berlaku di Indonesia dan sudah diperhitungkan
dalam penawaran.
48.2 Bea meterai kontrak, pajak-pajak menjadi tanggung jawab Penyedia barang/jasa sesuai dengan
perundang-undangan.
48.3 Apabila terjadi perubahan perundang-undangan tentang pajak, setelah pembukaan penawaran
maka harus dilakukan penyesuaian.

49. KORESPONDENSI
49.1 Komunikasi antara para pihak hanya berlaku apabila dibuat secara tertulis.
49.2 Korespondensi menggunakan bahasa Indonesia dan dapat disampaikan langsung atau dikirim
melalui jasa pengiriman/pos, facsimile dan/ataue-mail.
49.3 Alamat para pihak ditetapkan sebelum pelaksanaan pekerjaan.

50. LAPORAN PEKERJAAN


Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia barang/jasa harus membuat dan menyampaikan laporan
pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dan atau Pengguna barang/jasa sebagaimana yang telah
ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja (TOR) dan Bill of Quantity.

51. PROSEDURE SURAT MENYURAT / ALAMAT PENYEDIA BARANG/JASA


51.1 Surat menyurat perihal: Permohonan pembayaran, penambahan/ pengurangan pekerjaan
dan lain-lain yang pada prisipnya harus disetujui oleh Pengguna barang/jasa harus ditujukan
kepada General Manager PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalbagtim (selaku
Pengguna barang/jasa) dengan tembusan kepada Direksi Pekerjaan.
51.2 Surat menyurat perihal: Laporan Pendahuluan, Laporan Kemajuan Pekerjaan, permohonan
pemeriksaan kemajuan pekerjaan dan lain-lain yang menyangkut teknis pekerjaan lapangan
serta laporan akhir harus ditujukan kepada Direksi Pekerjaan dengan tembusan Kepada
General Manager PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalbagtim (selaku Pengguna
barang/jasa).

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 25
________________________________________________________________________________________

51.3 Setelah penandatanganan kontrak, Pengguna barang/jasa akan menyampaikan Basic


Communication kepada Penyedia barang/jasa sebagai dasar acuan dalam surat-menyurat.

52. PENUNJUKAN DAN PEMBUATAN SURAT PERJANJIAN / KONTRAK


52.1 Penunjukan Penyedia barang/jasa sebagai pelaksana pekerjaan dan pembuatan Surat
Perjanjian / Kontrak pekerjaan ini dilaksanakan setelah Surat Kuasa Investasi (SKI) terbit dari
PT. PLN (Persero) Kantor Pusat.
52.2 Dokumen Kontrakdibuat dandisusun memuat dokumen-dokumen sebagai berikut :
1. Perjanjian/Kontrak
2. Kesepakatan Diskusi Kontrak (Contract Discussion Agreement) (bila ada)
3. Surat Penunjukan Penyedia barang/jasa
4. Surat Penawaran
5. Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi
6. Addendum Dokumen Pengadaan (bila ada).
7. Syarat Administrasi Kontrak
8. Syarat Khusus Kontrak
9. Syarat Teknis (Kerangka Acuan Kerja)
10. Gambar-gambar (bila ada)
11. Daftar kuantitas dan harga (RAB)
12. Dokumen Penawaran dan Dokumen Lain yang tercantum dalam lampiran Kontrak.

53. PENGGANDAAN KONTRAK


Setelah menerima Surat Penunjukan, Penyedia barang/jasa yang ditunjuk harus segera melakukan
penyusunan Dokumen Kontrak dengan pihak PLN, seluruh biaya penggandaan dokumen kontrak
(Biaya pembuatan kontrak, biaya meterai kontrak dan pajak-pajak yang berhubungan dengan kontrak
yang akan disusun antara Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk) menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Semua biaya perijinan yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut, dan retribusi lainnya yang berlaku
sesuai dengan peraturan daerah menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab dalam mendapatkan izin atau dispensasi yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

54. GAMBAR-GAMBAR DAN PETUNJUK-PETUNJUK


Gambar-gambar panduan asli yang dibuat oleh Pengguna Barang/Jasa akan disimpan sendiri oleh
Pengguna Barang/Jasa, tetapi salinan untuk keperluan panduan pembuatan pelaksanaan pekerjaan
desain yang telah disetujui akan diberikan kepada Penyedia Barang/Jasa. Paling tidak satu (1) salinan
gambar yang sebelumnya diserahkan pada Penyedia Barang/Jasa dan gambar desain untuk
pelaksanaan pekerjaan harus disimpan Penyedia Barang/Jasa di tempat pekerjaan dan harus selalu
tersedia setiap saat bila ada pemeriksaan pekerjaan, dan dapat digunakan oleh Pengguna Barang/Jasa
serta orang lain yang diberi kuasa secara tertulis oleh Pengguna Barang/Jasa.
Pengguna Barang/Jasa mempunyai hak penuh untuk menerbitkan gambar-gambar kepada Penyedia
Barang/Jasa atau berupa petunjuk dari waktu ke waktu selama proses pekerjaan, seperti misalnya
gambar-gambar dan instruksi / petunjuk lanjutan sejauh hal itu dianggap penting demi kelancaran
pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan, dan Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menjalankan
petunjuk serta terikat oleh hal tersebut.
Gambar-gambar yang terlampir dalam dokumen lelang adalah gambar-gambar panduan pelaksanaan
(Guide Drawings) sebagai dasar untuk pelaksanaan pekerjaan desain.
Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk diharuskan mendesain gambar-gambar pelaksanaan/shop
drawing sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan pada BAB IV SYARAT TEKNIK dan diajukan kepada
Pemberi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan dan selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar untuk
pabrikasi dan konstruksi.
Gambar-gambar pelaksanaan/Shop drawing yang telah benar-benar dilaksanakan inilah sebagai dasar
perhitungan volume pelaksanaan yang nantinya digunakan sebagai dasar pembayaran.
Penyedia Barang/Jasa diharuskan menyerahkan foto dokumentasi tahapan pelaksanaan pekerjaan
sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan yang disusun dalam album yang rapi, sebanyak 2 set.

55. KEPUTUSAN – KEPUTUSAN PENGGUNA BARANG/JASA


Penyedia Barang/Jasa tetap harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan keputusan, petunjuk dan
perintah yang diberikan oleh Pengguna Barang/Jasa sesuai dengan persyaratan-persyaratan dalam
kontrak ini.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 26
________________________________________________________________________________________

Namun demikian, Penyedia Barang/Jasa tanpa menunda pekerjaan, setelah dikeluarkannya suatu
keputusan, petunjuk atau perintah, terkecuali yang sudah secara tertulis, harus segera minta hal itu
dikuatkan secara tertulis, karena keputusan, petunjuk, atau perintah itu tidak akan berlaku apabila
tidak diikuti perintah secara tertulis kecuali keputusan-keputusan didalam rapat yang dituangkan
didalam risalah rapat dari Pengguna Barang/Jasa.

56. PENGIRIMAN
Material, perangkat kerja atau peralatan kerja Penyedia Barang/Jasa tidak boleh dikirimkan ke daerah
kerja/proyek sebelum ada pemberitahuan/ijin tertulis dari Pengguna Barang/Jasa kepada Penyedia
Barang/Jasa yang menyatakan bahwa pengiriman boleh dilaksanakan dan Penyedia Barang/Jasa wajib
bertanggung-jawab atas penyelesaian transportasi, penerimaan bahan-bahan dan peralatan kerja
Penyedia Barang/Jasa yang dikirimkan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam kontrak.

57. PEMILIKAN PEKERJAAN DAN BAHAN – BAHAN


Pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan akan menjadi milik Pengguna Barang/Jasa segera setelah :
1. Pekerjaan selesai dilaksanakan sesuai dengan kontrak.
2. Penyedia Barang/Jasa telah menerima pembayaran berupa sejumlah uang yang dibayarkan
sesuai dengan syarat-syarat pembayaran.
Hal-hal yang tersebut pada butir di atas tidak akan mengurangi hak Pengguna Barang/Jasa yang ada
sesuai pada Pasal Penolakan, Syarat – syarat Umum Kontrak.
Keseluruhan perangkat konstruksi yang dibawa ke lapangan / proyek untuk kepentingan pekerjaan
hanya untuk kepentingan pekerjaan-pekerjaan itu, serta tidak boleh dibawa keluar lapangan / proyek
atau dipindahkan ke tempat lain oleh Penyedia Barang/Jasa selama masih diperlukan di lapangan /
proyek tanpa ijin tertulis dari Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung-
jawab atas hilang atau rusaknya, atau kerugian yang mungkin terjadi pada peralatan tersebut kecuali
bila itu merupakan kesalahan Pengguna Barang/Jasa.

58. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN FINAL CHECK


Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan berhak pada saat-saat tertentu selama pelaksanaan
pekerjaan memeriksa, menilai dan menguji hasil pekerjaan yang akan diserahkan menurut Kontrak.
Pemeriksaan, penilaian, dan pengujian semacam ini, jika dilakukan tidaklah membebaskan Penyedia
Barang/Jasa dari kewajiban-kewajiban menurut Kontrak.
Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan pemberitahuan tertulis yang memadai mengenai tanggal
serta tempat dari suatu bagian pekerjaan itu yang siap di uji / test seperti tercantum dalam Kontrak,
dan bila Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan tidak datang ke tempat yang telah disebutkan
dalam jangka 7 (tujuh) hari kalender, maka Penyedia Barang/Jasa dapat melakukan uji / test itu sendiri
dan ini dianggap bahwa uji/test itu dihadiri oleh Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan dan berhak
meminta sertifikat tanda bukti uji/test dari Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan berupa Berita
Acara Final Check .
Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan akan memberitahukan secara tertulis paling lambat 24 (dua
puluh empat) jam sebelumnya kepada Penyedia Barang/Jasa bila berkeinginan untuk menghadiri
pengujian / test tersebut.
Penyedia Barang/Jasa harus memberitahukan secara tertulis kepada Pengguna Barang/Jasa / Direksi
Pekerjaan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah tanggal dimana suatu pekerjaan telah
diselesaikan seperti yang terperinci dalam Bagian Syarat Teknik.
Bila telah ada persetujuan, pengujian akan diadakan dalam waktu 10 (sepuluh) hari sesudah tanggal
pemberitahuan itu dimana Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan akan memberitahukan mengenai
tanggal yang pasti, kepada Penyedia Barang/Jasa.
Bila menurut pendapat Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan pengujian itu terpaksa ditunda,
maka akan diberitahukan kepada Penyedia Barang/Jasa secara tertulis untuk mengadakan pengujian
dalam jangka 10 (sepuluh) hari sesudah penerimaan pemberitahuan itu dan Penyedia Barang/Jasa
diminta menentukan waktunya dan wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada Pengguna
Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan. Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan hasil / laporan pengujian
kepada Pengguna Barang/Jasa Pekerjaan dan tembusannya kepada Perencana dan Direksi Pekerjaan.
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menyediakan semua perlengkapan untuk pengujian ini secara
efisien. Seluruh tenaga kerja dan peralatan yang mungkin dibutuhkan untuk mengerjakan pengujian
itu harus disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 27
________________________________________________________________________________________

Bila hasil pekerjaan dinyatakan gagal dalam pengujian itu, maka pengujian untuk hal tersebut, bila
diminta oleh Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan atau oleh Penyedia Barang/Jasa, dapat diulangi
lagi dalam jangka waktu yang akan ditentukan dalam kondisi yang sama, sedangkan mengenai biaya
yang dibutuhkan / dibayarkan untuk pengulangan pengujian itu menjadi tanggung-jawab Penyedia
Barang/Jasa.

59. SERAH TERIMA PEKERJAAN


Serah terima pekerjaan diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Penyerahan pertama dilakukan apabila semua pekerjaan yang tercantum dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat serta yang tercantum dalam Berita Acara Penjelasan pekerjaan telah selesai
dikerjakan dan dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Tahap I.
2. Sebelum penyerahan kedua atau terakhir, Penyedia Barang/Jasa wajib membuat “Foto
Dokumentasi” yang merupakan gambar pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang dilaksanakan
oleh Penyedia Barang/Jasa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan kemudian diserahkan kepada
Pengguna Barang/Jasa (lihat juga Syarat-syarat Khusus Kontrak).
3. Penyerahan kedua atau terakhir dilakukan setelah masa pemeliharaan selesai dikerjakan
Penyedia Barang/Jasa dan dinyatakan dengan Berita Acara Serah Terima Tahap II.
4. Segera setelah pekerjaan diselesaikan sesuai dengan kontrak, diluar masa pemeliharaan yang
akan dicantumkan sesuai pada ketentuan Pasal Kerusakan Setelah Serah Terima, Bab II Syarat-
syarat Umum Kontrak dan telah lulus dalam pengujian, maka Pengguna Barang/Jasa akan
mengeluarkan Berita acara yang disebut "Berita Acara Serah Terima", yang memuat tanggal
pekerjaan-pekerjaan itu diselesaikan dan lulus dari pengujian seperti di atas dan Pengguna
Barang/Jasa dianggap telah mengadakan Serah terima atas pekerjaan-pekerjaan itu pada
tanggal yang tercantum pada Berita Acara tersebut.
Serah terima tidak akan dilakukan sebelum seluruh pekerjaan-pekerjaan itu selesai dikerjakan semua,
semua pemeriksaan dan pengujian yang diperlukan telah selesai dan pekerjaan itu memuaskan
Pengguna Barang/Jasa.
Dengan alasan masih adanya kekurangan dari pihak Penyedia Barang/Jasa dan berita acara serah
terima itu belum dapat dikeluarkan, maka dalam jangka waktu 1(satu) bulan sesudah tanggal yang
ditentukan dalam kontrak atau bila tidak dijelaskan waktunya, maka dalam jangka waktu tertentu
Pengguna Barang/Jasa bebas menggunakan area pekerjaan-pekerjaan itu yang berita acara serah
terimanya belum dikeluarkan, asalkan pekerjaan atau suatu bagian pekerjaan yang digunakan tadi
cukup memenuhi syarat untuk digunakan dan asalkan Penyedia Barang/Jasa diberi kesempatan yang
wajar untuk melakukan yang perlu di area tersebut untuk dapat memperoleh Berita Acara serah
terima.
Apabila akibat kesibukan Pengguna Barang/Jasa sehingga Penyedia Barang/Jasa tidak dapat
melakukan pengujian seperti tercantum pada Pasal Pengujian, Syarat-syarat Umum Kontrak kecuali
pada saat itu pekerjaan terbukti tidak sesuai dengan kontrak, maka Pengguna Barang/Jasa akan
dianggap telah mengambil alih pekerjaan itu dan Berita Acara Serah Terima akan secepatnya
dikeluarkan, namun demikian Penyedia Barang/Jasa harus mengadakan pengujian sebelum akhir dari
masa pemeliharaan seperti tercantum dalam ketentuan Pasal Kerusakan Setelah Serah Terima, Bab II
Syarat-syarat Umum Kontrak dan bila diminta oleh Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan dengan
pemberitahuan tertulis 14 (empat belas ) hari sebelumnya, dan semua isi ketentuan Pasal Serah
Terima Bab II Syarat-syarat Umum Kontrak ini harus berlaku.

60. KERUSAKAN SETELAH SERAH TERIMA


Selama masa pemeliharaan, Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab untuk secepatnya
memperbaiki kerusakan yang timbul akibat tidak sesuainya hasil pekerjaan dengan persyaratan
kontrak atau kurang baiknya bahan atau pembuatannya atau yang timbul karena perbuatan atau
keteledoran Penyedia Barang/Jasa, pada saat material tersebut dipergunakan berdasarkan pemakaian
yang wajar atas material atau suatu bagiannya.
Bila terdapat kerusakan, maka Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan akan memberitahukan
Penyedia Barang/Jasa perihal ini secara tertulis yang menyatakan tentang seluk beluk kerusakan itu.
Bila Penyedia Barang/Jasa mengganti atau memperbaharui suatu bagian dari pekerjaan-pekerjaan itu,
maka syarat-syarat dari butir ini akan berlaku pada bagian pekerjaan-pekerjaan tersebut dan diserah
terimakan pada hari penggantian atau pembaharuan itu.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 28
________________________________________________________________________________________

Bila kerusakan itu tidak diperbaiki oleh Penyedia Barang/Jasa dalam jangka waktu yang sudah
ditentukan, maka Pengguna Barang/Jasa dapat bertindak melakukan perbaikan itu dengan resiko dan
biaya Penyedia Barang/Jasa.
Bila penggantian atau perbaikan itu mempengaruhi efisiensi peralatan atau pekerjaan atau suatu
bagiannya, maka Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan dalam jangka waktu sebulan setelah
penggantian atau perbaikan itu dapat memberikan suatu pemberitahuan tertulis yang meminta
diadakannya suatu pengujian baru dimana pengujian itu akan dilaksanakan sesuai dengan apa yang
tercantum dalam ketentuan Pasal 2.52. Pengujian, Bab II Syarat-syarat Umum Kontrak.
Ketentuan pengujian akan berlaku bagi semua pemeriksaan, penyesuaian, penggantian, perbaikan dan
bagi segala pengujian yang diakibatkan oleh hal yang dilakukan oleh Penyedia Barang/Jasa dalam
hubungannya dengan butir ini.
Sebelum Berita Acara Serah Terima Akhir dikeluarkan, Penyedia Barang/Jasa berhak untuk memasuki,
pada jam-jam kerja yang normal dengan resiko dan biaya sendiri, baik dia sendiri ataupun wakilnya
yang dikuasakan yang namanya telah diberitahukan terlebih dahulu kepada Pengguna Barang/Jasa
secara tertulis, ke seluruh bagian dari pekerjaan itu dengan tujuan memeriksa, membuat laporan dari
hasil pekerjaan yang dilaksanakannya untuk pemeriksaan akhir nanti dan membuat catatan-catatan
dari hal-hal tersebut.
Lebih jauh lagi sesuai dengan hal-hal yang tersebut dalam Undang Undang R.I. No. 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi Pasal 65 Ayat 2 beserta penjelasannya, Penyedia Barang/Jasa harus memikul
tanggung-jawab atas pekerjaan-pekerjaan dalam jangka waktu sesuai ketentuan didalam UU No. 2
Tahun 2017 tersebut terhitung sejak diterbitkannya Berita Acara Serah Terima Akhir (II).

61. LINGKUNGAN HIDUP


Sehubungan dengan setiap warga negara berkewajiban memelihara lingkungan dan mencegah serta
menanggulangi kerusakan dan pencemarannya, maka Penyedia Barang/Jasa berkewajiban untuk
mengetahui dan menjalankan Undang-undang R.I. No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup secara utuh didalam rangka pelaksanaan pekerjaannya/tugasnya sesuai
kontrak.
Pemenuhan kewajiban menjalankan Undang-Undang tersebut tidak membebaskan Penyedia
Barang/Jasa dari kewajiban dan tanggung jawabnya atas pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
kontrak.
Semua penyimpangan, pelanggaran, kelalaian Penyedia Barang/Jasa atas apa yang tercantum di dalam
Undang-Undang R.I. No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
tercantum dalam kontrak dan atau ditetapkan dan diinstruksikan secara tertulis oleh Pengguna
Barang/Jasa sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Pembiayaan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa. Apabila penyimpangan, pelanggaran, kelalaian tersebut mengakibatkan
kerugian pada pihak ketiga, maka untuk mengganti kerusakan tersebut setelah dibuktikan bahwa
penyimpangan pelanggaran dan kelalaian tersebut mengakibatkan rusak atau tercemarnya
kemampuan lingkungan hidup yang semula serasi dan seimbang, dan telah dinyatakan atau ditetapkan
oleh instansi yang berwenang, Penyedia Barang/Jasa harus memperbaiki untuk mengembalikan pada
keadaan semula dengan biayanya sendiri.
Disamping itu apabila penyimpangan, pelanggaran tersebut disengaja atau setidak-tidaknya ada unsur
kesengajaan atau kelalaian sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan hidup atau tercemarnya
lingkungan hidup, maka hal tersebut merupakan pelanggaran atas Undang-undang hukum sesuai Pasal
Hak, Kewajiban dan Larangan Undang-Undang R.I. No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

62. KEWAJIBAN PENYEDIA BARANG UNTUK MENYELIDIKI


Pengguna Barang/Jasa berhak secara tertulis memerintahkan kepada Penyedia Barang/Jasa untuk
menyelidiki sebab dari kerusakan-kerusakan, ketidak sempurnaan atau kesalahan-kesalahan yang ada
menurut petunjuk dari Pengguna Barang/Jasa / Direksi Pekerjaan. Apabila kerusakan,
ketidaksempurnaan, kesalahan yang ada disimpulkan bukan merupakan salah satu yang menurut
kontrak menjadi tanggung-jawab Penyedia Barang/Jasa, maka perbaikan kerusakan-kerusakan yang
terjadi menjadi beban Pengguna Barang/Jasa. Semua biaya penyelidikan menjadi beban Penyedia
Barang/Jasa.
Akan tetapi apabila kerusakan, ketidak sempurnaan atau kesalahan itu merupakan salah satu yang
menjadi tanggung-jawab Penyedia Barang/Jasa seperti tersebut di atas, maka biaya untuk pekerjaan
dalam rangka penyelidikan hal-hal itu akan menjadi tanggung-jawab Penyedia Barang/Jasa dan
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban memperbaiki kerusakan, ketidak sempurnaan atau kesalahan itu

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 29
________________________________________________________________________________________

dengan biaya sendiri sesuai dengan persyaratan yang ada pada ketentuan Pasal Kerusakan Setelah
Serah Terima, Syarat-syarat Umum Kontrak.

63. VOLUME PEKERJAAN DAN PENGUKURANNYA


Jenis kontrak pekerjaan ini adalah Unit Price (Kontrak Harga Satuan).
Volume pekerjaan yang ada dalam Dokumen Lelang hanya berupa estimasi guna keseragaman
penawaran. Volume yang dibayarkan kepada Penyedia Barang/Jasa sesuai volume aktual.
Kemajuan fisik pekerjaan setiap akhir bulan akan diukur bersama dan akan menjadi dasar dari
pembayaran setiap tagihan.
Volume pekerjaan (Bill of Quantity) dalam Rencana Anggaran Biaya yang dilampirkan untuk masing-
masing pekerjaan adalah merupakan volume pekerjaan estimasi sesuai gambar tender. Volume
pekerjaan tersebut dipergunakan sebagai sarana untuk evaluasi/penilaian oleh Panitia pada saat
pelelangan pekerjaan. Volume pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa sebagai
pemenuhan kewajiban-kewajibannya menurut kontrak ini nantinya dihitung berdasarkan gambar
pelaksanaan yang dilengkapi dengan shop drawing, apabila pelaksanaan di lapangan tidak sesuai
dengan desain rencana, yang disetujui oleh Pemberi Pekerjaan.
Volume pekerjaan akan diukur kembali sesuai yang dilaksanakan di lapangan dan akan menjadi dasar
dari pembayaran setiap tagihan.

64. SERTIFIKAT PEMBAYARAN / TANDA PEMBAYARAN


Penyedia Barang/Jasa dalam jangka waktu tertentu dan dengan cara yang tercantum di dalam kontrak
dapat meminta tanda pembayaran, seperti tercantum pada ketentuan Pasal Syarat-syarat Pembayaran
dan Pasal Ketentuan Pembayaran, Syarat-syarat Khusus Kontrak, untuk material yang telah dikirim dan
diterima sesuai dengan kontrak dan juga untuk pekerjaan yang telah dilaksanakan di lapangan.
Di dalam surat permintaan harus dicantumkan jumlah yang ditagih dan dijelaskan secara terperinci
dalam uraian perincian harga pada tanggal yang disebutkan dalam permintaan itu dalam jangka waktu
yang sesuai dengan berita acara terakhir yang mendahuluinya (sesuai sumber dana pekerjaan)
Setiap tanda pembayaran menyebutkan (sesuai dengan Pasal Syarat-syarat Pembayaran, Syarat-syarat
Khusus Kontrak), biaya pelaksanaan yang telah dikeluarkan di lapangan dan perangkat peralatan serta
material yang dikirim ke lapangan untuk digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan dalam kontrak, sampai
dengan tanggal yang tercantum dalam tanda-tanda pembayaran, asalkan tidak termasuk jumlah
pembayaran bagi suatu perangkat yang menurut keputusan Pengguna Barang/Jasa tidak memenuhi
persyaratan Kontrak atau dibawa ke lapangan sesudah tanggal yang tertera pada tanda pembayaran
itu.
Pengguna Barang/Jasa akan mengeluarkan tanda pembayaran akhir bagi Penyedia Barang/Jasa segera
setelah menerima permintaan tersebut.
Pengeluaran tanda pembayaran akhir tidak akan membebaskan Penyedia Barang/Jasa dari kewajiban-
kewajiban yang ada pada ketentuan Pasal Kerusakan Setelah Serah Terima, Syarat-syarat Umum
Kontrak mengenai tanggung-jawab pada masa pemeliharaan.
Tanda pembayaran akhir akan menyebutkan jumlah keseluruhan dari seluruh pekerjaan yang meliputi
harga kontrak akhir, yang telah diperhitungkan dengan pengurangan biaya (apabila ada) dari sejumlah
pekerjaan yang dilaksanakan sendiri oleh Pengguna Barang/Jasa sesuai dengan Kontrak.
Semua jumlah yang dapat dibayarkan dibawah kontrak ini kepada Penyedia Barang/Jasa untuk
pekerjaan-pekerjaan yang tidak dilaksanakan, akan dimasukan atau dikurangkan pada tanda
pembayaran yang berikut yang dikeluarkan oleh Pengguna Barang/Jasa.

65. BERITA ACARA SERAH TERIMA AKHIR / FINAL ACCEPTANCE CERTIFICATE (FAC)
Permintaan akan Berita Acara Serah Terima Akhir (II) dapat diajukan kepada Pengguna Barang/Jasa
setelah Penyedia Barang/ Jasa memenuhi seluruh kewajibannya sesuai yang tercantum di dalam
kontrak termasuk penyelesaian pending item pada masa pemeliharaan.
Pengguna Barang/Jasa akan mengeluarkan Berita Acara Serah Terima Akhir (II) setelah berakhirnya
masa pemeliharaan dan setelah kewajiban tersebut diatas dipenuhi serta terbitnya Sertifikat Laik
Operasi.

66. KESEMPATAN BAGI PENGUSAHA GOLONGAN EKONOMI LEMAH


Penyedia Barang/Jasa harus memberikan kesempatan kepada Pemasok / Penyedia Barang/Jasa
Golongan Ekonomi Lemah untuk memperoleh sebagian pekerjaan dari kontrak yang sedang
dilaksanakannya.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT ADMINISTRASI II - 30
________________________________________________________________________________________

67. MINERAL DAN BENDA – BENDA BERHARGA


Semua mineral, fosil-fosil, mata uang, barang-barang yang berharga atau antik dan bangunan-
bangunan atau peninggalan-peninggalan kuno, atau benda-benda yang mempunyai nilai sejarah dan
geologis yang diketemukan di lapangan dalam kaitan dengan pekerjaan adalah mutlak milik Pengguna
Barang/Jasa, dan Penyedia Barang/Jasa harus memberi perhatian yang khusus kepada pekerja-
pekerjanya atau orang lain untuk tidak memindahkan ataupun merusak barang-barang dan benda-
benda tersebut. Kotraktor juga wajib memberitahu Pengguna Barang/Jasa segera setelah pemindahan
dan pengamanan barang-barang temuan tersebut atas biaya Pengguna Barang/Jasa.

68. SUAP DAN KORUPSI


Dalam kontrak ini tidak ada hal-hal yang berakibat Pengguna Barang/Jasa berkewajiban untuk
memberi ganti rugi kepada Penyedia Barang/Jasa atas apa yang telah dilakukannya, diberikan atau
dijanjikan Penyedia Barang/Jasa terhadap seseorang atau beberapa orang, berupa suatu pemberian,
upeti atau penyuapan atau yang diberikan dalam bentuk janji dan termasuk dalam delik pidana suap
dan korupsi.

69. KETENTUAN-KETENTUAN LAIN


Jika terdapat kekeliruan Penyedia barang/jasa dalam menghitung biaya, maka Penyedia barang/jasa
tidak dapat mengajukan klaim dalam bentuk apapun juga dan tetap harus melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan ketentuan kontrak yang telah ditandatangani berikut ketentuan-ketentuan lain yang
termuat dalam dokumen kontrak.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III –1

BAB III
SYARAT KHUSUS

1. KEWAJIBAN PENYEDIA BARANG/JASA


1.1 Umum
1. Penyedia barang/jasa harus melaksanakan perjanjian dan kewajiban-kewajiban yang dibebankan
dengan penuh tanggung jawab, ketekunan, efisien dan ekonomis serta memenuhi kriteria teknik
profesional dan melindungi secara efektif peralatan-peralatan, mesin, material yang berkaitan
dengan pekerjaan
2. Penyedia barang/jasa dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan hukum yang berlaku di
Indonesia. Apabila perlu Pengguna barang/jasa secara tertulis akan memberitahukan kepada
Penyedia barang/jasa mengenai kebiasaan-kebiasaan setempat
1.2 Pertentangan Kepentingan
1. Penyedia barang/jasa tidak akan menerima keuntungan untuk mereka sendiri dari komisi usaha
(trade commission), rabat (discount) atau pembayaran-pembayaran lain yang berhubungan
dengan kegiatan pelaksanaan barang/jasa.
2. Penyedia barang/jasa setuju bahwa selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia barang/jasa
dinyatakan tidak berwenang untuk melaksanakan jasa maupun mengadakan barang yang tidak
sesuai dengan kontrak.
3. Penyedia barang/jasa, subkon dan personil dilarang menentang secara langsung atau tidak
langsung kegiatan yang akan menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of interest)
dengan kegiatan yang merupakan tugasnya
1.3 Tanggung jawab Penyedia barang/jasa
Tanggung jawab Penyedia barang/jasa adalah sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia
1.4 Tindakan Penyedia barang/jasa yang perlu mendapat persetujuan Pengguna barang/jasa:
1. Memobilisasi personil yang terdapat dalam daftar .
1.5 Dokumen-dokumen yang disiapkan Penyedia barang/jasa :
1. Dokumen seperti laporan final, dan dokumen pendukung lainnya serta software yang disiapkan
oleh Penyedia barang/jasa menjadi hak milik Pengguna barang/jasa.
2. Penyedia barang/jasa, segera setelah pekerjaan selesai atau sebelum berakhirnya kontrak, harus
menyerahkan seluruh dokumen dan data pendukung lainnya kepada Pengguna barang/jasa.
Penyedia barang/jasa dapat menyimpan salinan dari dokumen-dokumen tersebut
1.6 Peralatan dan bahan yang disediakan Pengguna barang/jasa.
Pada saat berakhir kontrak, semua peralatan dan bahan yang disediakan Pengguna barang/jasa
untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan, termasuk bahan sisa harus diserahkan oleh Penyedia
barang/jasa sesuai instruksi Pengguna barang/jasa.

2. PERSONIL PENYEDIA BARANG/JASA


2.1 Umum
Personil yang diajukan dalam dokumen penawaran yang disusun Penyedia barang/jasa bersifat
mengikat dan harus dipenuhi, sehingga Penyedia barang/jasa wajib memastikan bahwa personil yang
akan dipekerjakan harus sesuai dengan personil dalam dokumen penawaran. Jika dalam pelaksanaan
diperlukan perubahan personil, maka personil yang diajukan Penyedia barang/jasa harus mempunyai
kualifikasi dan pengalaman sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang ditentukan dalam Kerangka
Acuan Kerja dan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan yang tertuang dalam Addendum.
2.2 Personil Inti
1. Penyedia barang/jasa harus menyampaikan nama personil inti yang akan ditugaskan di
lapangan, disertai data kualifikasi personil dan bidang pekerjaan yang ditangani.
2. Penyesuaian terhadap perkiraan waktu pekerjaan personil inti harus disampaikan oleh Penyedia
barang/jasa melalui pemberitahuan secara tertulis kepada Pengguna barang/jasa Persetujuan
Personil.
2.3 Persetujuan Personil
1. Personil inti yang akan dipekerjakan oleh Penyedia barang/jasa harus mendapat persertujuan
dari Pengguna barang/jasa.
2. Personil inti yang telah disetujui oleh Pengguna barang/jasa harus memberikan data dirinya dan
tertera dalam daftar personalia Penyedia barang/jasa.
3. Personil inti yang ditugaskan haruslah orang yang berpengalaman, mengerti sepenuhnya
terminologis teknis sehubungan dengan pekerjaan dan harus mendapat kuasa penuh untuk

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 2

bertindak atas nama Penyedia barang/jasa dan menerima perintah-perintah atau


pemberitahuan yang berguna demi kebaikan dan kelancaran pekerjaan.
4. Apabila ternyata sebagai wakil Penyedia barang/jasa yang ada di lapangan tidak cakap sehingga
tidak mendukung terhadap jadwal pelaksanaan, maka Direksi Pekerjaan berhak untuk
mengajukan keberatan dan Penyedia barang/jasa harus segera mengganti dengan
menempatkan penggantinya yang cakap

3. WAKTU DAN KERJA LEMBUR


3.1. Waktu kerja dalam 1 (satu) hari dihitung sebanyak 8 (delapan) jam.
3.1. Hari kerja dalam 1 (satu) bulan dihitung sebanyak 22 (dua puluh dua) hari.
3.2. Harga satuan sudah memperhitungkan kemungkinan adanya lembur atau sakit atau cuti, dsb.
3.3. Apabila tenaga kerja inti Penyedia barang/jasa tidak dapat menjalankan tugasnya karena menjalani
cuti kerja atau sakit atau berhenti/diberhentikan, maka Penyedia barang/jasa harus menyediakan
tenaga kerja pengganti dengan keahlian dan kemampuan yang setara atau lebih baik. Selanjutnya
tata cara pengajuan mengacu pada poin persetujuan personil.

4. PENGGANTIAN DAN PERPINDAHAN TENAGA KERJA


4.1 Penggantian dan perpindahan tenaga kerja inti hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Pengguna
barang/jasa dengan ketentuan tenaga kerja pengganti mempunyai keahlian dan kemampuan yang
setara atau lebih baik tanpa menambah biaya bagi Pengguna barang/jasa.
4.2 Jika Pengguna barang/jasa menemukan tenaga kerja yang melakukan kesalahan serius atau terlibat
tindak kejahatan atau mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya, maka Pengguna barang/jasa
dapat secara tertulis mengajukan penggantian tenaga kerja tersebut.

5. BUKU HARIAN DAN LAPORAN


Buku harian merupakan sarana kontrol, sarana komunikasi, sarana dokumentasi dan sarana untuk dasar
perhitungan bila terjadi perubahan pada kontrak atau perbedaan antara Pemberi Tugas dan Penyedia
Barang/Jasa; merekam semua instruksi dilapangan / proyek dari Pemberi Tugas atau kuasanya antara lain:
revisi-revisi sehubungan dengan keadaan lapangan / proyek, persetujuan, keberatan dari pihak Penyedia
Barang/Jasa dan tanggapan serta keputusan-keputusan Pemberi Tugas.
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan Buku Harian dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Atas nama Direksi Pekerjaan diselenggarakan komunikasi melalui sebuah Buku Harian yang diparaf oleh
kedua belah pihak dan bernomor. Dalam buku harian tersebut harus dicatat / cantumkan semua perintah
Direksi (atau atas nama Direksi) beserta semua kejadian dan kenyataan, yang menurut anggapan Direksi
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, satu dan lain hal dengan kemungkinan timbulnya konsekuensi
keuangan. Penulis catatan dalam buku harian wajib membubuhi tanggal dan tanda tangannya.
Penyedia Barang/Jasa wajib menanda tangani buku harian ini paling kurang seminggu sekali sebagai tanda
setuju, kecuali jika ada hal-hal seperti tercantum pada butir 3. di bawah ini.
Jika Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyetujui isi dari buku harian, maka dia harus mengajukan surat
keberatan kepada Direksi Lapangan.
Akan tetapi dia tetap wajib menanda tangani buku harian tersebut sebagai tanda "mengetahui dengan
catatan bahwa akan diajukan surat keberatan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari" kalender.
Jikalau Penyedia Barang/Jasa dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender belum mengajukan surat
keberatan tersebut, maka dianggap telah menyetujui tanpa syarat isi buku harian termaksud.
Direksi Pekerjaan akan memberitahu secara tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa dan menentukan hal-hal
dalam surat keberatan yang dapat diterima dan dijadikan alasan untuk menambah atau merubah isi buku
harian.
Jika Penyedia Barang/Jasa ingin memasukkan kejadian-kejadian dan kenyataan yang tidak tercantum dalam
buku harian, maka dia harus mengajukan melalui surat permintaan yang beralasan kepada Direksi
Pekerjaan.
Direksi Pekerjaan selanjutnya memberitahukan secara tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa, apakah dan
sampai dimana permintaan Penyedia Barang/Jasa tersebut dapat diterima.
Penyedia Barang/Jasa harus membuat deskripsi proyek yang dibuat dengan menggunakan Aplikasi
Primavera yang memuat segala hal yang dibutuhkan terkait proyek terkait tidak terbatas pada Progres fisik,
kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan peralatan kerja dan progress pembayaran.
Penyedia Barang/Jasa juga harus membuat laporan bulanan tentang kemajuan pekerjaan terdiri dari
progres fisik dan pembayaran yang telah diterima rangkap 3 (tiga) dengan dilengkapi :
a. Progres fisik pekerjaan.
b. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 3

c. Data jumlah peralatan yang digunakan.


d. Data cuaca/curah hujan di site.
e. Kendala-kendala yang dihadapi di lapangan serta cara-cara mengatasinya.
f. Hasil test kualitas.
g. Lampiran-lampiran antara lain :
- Time schedule yang telah diisi progresnya
- Gambar lay out pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan (secara singkat dan informatif).
- Surat menyurat yang berkaitan dengan pekerjaan.
- Notulen rapat dan lain-lain.
- Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.

6. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


6.1 Penyedia barang/jasa harus sebelumnya memberitahu kepada Direksi Pekerjaan mengenai rencana
pelaksanaan kegiatannya
6.2 Penyedia barang/jasa harus melaksanakan identifikasi awal terhadap pekerjaan yang akan
dilaksanakan tata letak sesuai ketersediaan lahan, berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait tentang
rencana pelaksanaan pekerjaan. Hasil identifikasi tersebut dilaporkan dalam laporan Pendahuluan
termasuk Rencana Kerja selanjutnya, Metode Kerja, Organisasi Tim, Manning Schedulle dan Time
Schedule yang digunakan
6.3 Pemeriksaan / persetujuan Direksi Pekerjaan atas suatu rencana yang diusulkan oleh Penyedia
barang/jasa tidak membebaskan Penyedia barang/jasa atas suatu tanggung jawab dan tidak
merupakan resiko kemungkinan penuntutan terhadap Direksi Pekerjaan atas petugas-petugasnya.
6.4 Penyedia barang/jasa tidak dapat mengajukan klaim karena kegagalan suatu rencana yang telah
diperiksa / disetujui seperti di atas.
6.5 Suatu cara bekerja yang diusulkan Direksi Pekerjaan tetapi tidak ditegaskan secara spesifik, dapat
dipakai oleh Penyedia barang/jasa, termasuk kebaikan dan keefisienan dari alat-alat dan cara
pelaksanaannya.
6.6 Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab sepenuhnya atas keadaan di tempat pekerjaan,
termasuk keamanan orang dan barang selama pelaksanaan pekerjaan. Hal ini berlaku terus menerus
dan tidak hanya terbatas pada waktu jam kerja.
6.7 Pemeriksaan / persetujuan Direksi Pekerjaan atas cara pelaksanaan Penyedia barang/jasa tidak
meliputi soal tindakan-tindakan keamanan oleh Penyedia barang/jasa di lapangan dan sekitarnya.

7. KARAKTER DARI PELAKSANA/PETUGAS


7.1 Penyedia barang/jasa harus menggunakan hanya pelaksana / petugas yang kompeten dalam
melaksanakan pekerjaannya, karena itu tim pelaksana dan pengawas harus dipilih yang benar-benar
terlatih dan berpengalaman dalam bidang pekerjaannya dan dapat bekerja dengan baik
7.2 Jumlah pengawas dan personil Penyedia barang/jasa harus terbatas sampai dengan yang diperlukan
untuk penyelesaian pekerjaan sesuai dengan jadwal dan memuaskan dengan memperhitungkan
semua faktor-faktor yang mempengaruhi pekerjaan.
7.3 Semua petugas Penyedia barang/jasa yang memasuki komplek Gardu Induk / Pembangkit / Gardu
Distribusi diharuskan memakai tanda pengenal. Tanda pengenal disediakan oleh Penyedia barang/jasa
yang disyahkan oleh Direksi Pekerjaan.
7.4 Bilamana pada suatu saat Direksi Pekerjaan memberitahu Penyedia barang/jasa secara tertulis
mengenai adanya personil Penyedia barang/jasa di tempat pekerjaan yang menurut pertimbangan
Direksi Pekerjaan adalah tidak kompeten, tidak jujur, melanggar peraturan, atau menggunakan kata-
kata yang tidak pantas kepada petugas Direksi Pekerjaan atau orang yang mewakili Direksi Pekerjaan
pada saat dalam pekerjaan, maka orang tersebut harus segera dikeluarkan dari pekerjaan, dan tidak
dipakai lagi tanpa ijin Direksi Pekerjaan.

8. RAPAT PRA KONSTRUKSI DAN KOORDINASI PEKERJAAN


Setelah surat penunjukkan pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa akan diundang untuk menghadiri
kick-off meeting untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan, yang hasilnya akan
dicantumkan dalam minutes of meeting/risalah rapat.
Penyedia Barang/Jasa wajib hadir pada setiap rapat-rapat di Kantor lapangan atau Kantor pusat Pemberi
Tugas untuk membicarakan tentang perkembangan pelaksanaan pekerjaan, dan koordinasi pelaksanaan

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 4

pekerjaan dengan Penyedia Barang/Jasa lain (bila ada) serta kesulitan-kesulitan yang dijumpai dilapangan
secara periodik dengan jadual waktu seperti ditetapkan oleh Pemberi Tugas.
Di kantor lapangan, Penyedia Barang/Jasa harus memelihara / menjaga salinan-salinan gambar,
persyaratan-persyaratan kerja, dan dokumen kontrak yang up-to-date serta data lengkap yang disertai
dengan revisi yang terakhir.
Penyedia Barang/Jasa harus secara terus menerus membuat catatan mengenai segala perubahan yang ada
di lapangan, baik perubahan dalam gambar maupun dalam data teknik harus diberitahukan kepada
Pemberi Tugas dengan sejumlah tindasan yang dibutuhkan.

9. TRANSPORTASI KE LAPANGAN
Penyedia Barang/Jasa harus mempersiapkan semua bahan-bahan dan barang-barang yang akan dikirimkan
ke lapangan dengan cara pengangkutan sedemikian rupa termasuk kelengkapan peralatan pengangkutan
serta melindunginya dari kerusakan atau kerugian selama pengangkutan ke lapangan, Penyedia Barang/Jasa
juga harus bertanggungjawab dan memperbaiki/mengganti segala kerusakan dari peralatan maupun
bahan-bahan.
Penyedia Barang/Jasa harus mengangkut semua bahan-bahan yang tercantum dalam Kontrak ini ke
lapangan dan tetap bertanggungjawab penuh atas pemuatan dan pembongkaran, penanganan,
pengangkutan, penyimpanan di lapangan dan asuransi yang diperlukan.
Penyedia Barang/Jasa harus mengangkut bahan-bahan dan peralatan itu ke lapangan dalam waktu yang
tepat agar pekerjaan persiapan dan pemasangannya sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan.
Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab atas semua pelaksanaan transportasi peralatan dan bahan-
bahan ke dan dari lapangan serta di lapangan itu sendiri.
Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab untuk mendapatkan perijinan dari pemerintah/pemerintah
daerah dan atau instansi lain sehubungan dengan pengurusan transportasi dan pemindahan bahan / barang
dan peralatan tersebut.

10. PENYIMPANAN (STORAGE)


Penyedia Barang/Jasa harus bertanggungjawab dan harus memperbaiki atau mengganti semua bahan-
bahan dan peralatan yang rusak selama pengangkutan, penyimpanan (storage), pembongkaran,
pemasangan dan perawatan.
Penyedia Barang/Jasa harus membongkar dan menempatkan bahan-bahan untuk pekerjaan-pekerjaan itu
di dalam gudang di lapangan, di tempat-tempat yang telah ditentukan oleh Pemberi Tugas dengan
mempertimbangkan keamanan dan kualitas material sampai saatnya dibutuhkan. Penyedia Barang/Jasa
harus bertanggungjawab untuk pemuatan dan pengangkutan dari tempat penyimpanan ke tempat
pelaksanaan pekerjaan atau pemasangan peralatan tersebut.

11. IMPOR BARANG – BARANG DAN BAHAN – BAHAN


Penyedia Barang/Jasa harus memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri untuk barang-barang yang
telah tersedia dan dibuat di dalam negeri.

12. PENYELESAIAN PABEAN


Apabila masih ada komponen peralatan / bahan yang harus diimpor maka Penyedia Barang/Jasa harus
bertanggungjawab atas pengurusan dan penyelesaian pabean untuk semua peralatan dan bahan-bahan
yang diimpor tersebut sesuai perinciannya. Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab atas
penyelesaian pabean mengenai segala peralatan, bahan-bahan, perbekalan, dan alat yang didatangkan ke
Indonesia untuk kepentingan pelaksanaan kontrak pekerjaan ini.
Penyelesaian pabean yang dimaksud adalah di pelabuhan tujuan, di lapangan terbang internasional, atau
pelabuhan-pelabuhan tertentu lainnya.
Semua pajak-pajak maupun bea masuk menjadi beban Penyedia Barang/Jasa. Setelah penyelesaian pabean
oleh Penyedia Barang/Jasa dan pelepasan barang-barang itu oleh petugas pabean, Penyedia Barang/Jasa
harus bertanggung jawab untuk pengangkutan segala peralatan dan bahan-bahan, serta perbekalan dan
alat-alat yang dibutuhkan Penyedia Barang/Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan ini dari pelabuhan ke lokasi
yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.

13. PEKERJAAN BARU BERDASARKAN SURAT PERINTAH KERJA


Apabila diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan di lokasi Proyek (pekerjaan), tetapi diluar item pekerjaan
yang ada dalam Kontrak, maka atas persetujuan Penyedia Barang/Jasa, Pemberi Tugas dapat mengeluarkan
Surat Perintah Kerja untuk melaksanakan suatu jenis pekerjaan yang semula tidak termasuk didalam
lingkup Kontrak namun sehubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang sedang dilaksanakan, serta akan
membayar Penyedia Barang/Jasa demi kesempurnaan pekerjaan-pekerjaan tersebut.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 5

Harga satuan pekerjaan tersebut sejauh mungkin menggunakan harga satuan yang tercantum dalam
Kontrak berjalan. Apabila jenis pekerjaan tersebut benar-benar baru, maka harga satuan yang digunakan
merupakan kesepakatan kedua belah pihak dan sejauh mungkin menggunakan daftar harga peralatan,
bahan dan upah sesuai yang tercantum dalam Kontrak berjalan.

14. PERLINDUNGAN TERHADAP MILIK KEPENTINGAN UMUM


14.1 Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab atas kerusakan akibat dari pelaksanaan pekerjaan dan
menyelesaikan klaim tanpa menyangkut Direksi Pekerjaan. Penyedia barang/jasa bertanggung jawab
atas perlindungan terhadap perorangan, umum, petugas/pekerja, Direksi Pekerjaan, Penyedia
barang/jasa lain, semua milik perorangan/umum maupun instansi, saluran dan alat keperluan umum
di bawah maupun di atas tanah.
14.2 Penyedia barang/jasa harus memberitahu secara jelas kepada pemilik barang/alat perorangan/umum
maupun instansi yang bersangkutan bilamana barang/alat tersebut ada kemungkinan mendapat
kerusakan karena pelaksanaan pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus mengambil tindakan dan
mengadakan musyawarah dengan pemiliknya untuk pemindahan atau penggantian ataupun
perlindungan atas barang / alat tersebut

15. ALAT-ALAT DAN FASILITAS SEMENTARA


15.1 Penyedia barang/jasa harus menyediakan seluruh alat-alat kerja yang diperlukan guna mendukung
pelaksanaan pekerjaan. Semua peralatan kerja harus dalam keadaan baik dan cukup untuk
melaksanakan pekerjaan.
15.2 Penyedia barang/jasa harus menyediakan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk mendukung
kelancaran pekerjaan di lapangan seperti fasilitas kantor/ Direksi kit/mess, fasilitas transportasi
(kendaraan roda dua atau roda empat), fasilitas kesehatan antara lain obat-obatan P3K, serta
peralatan keselamatan kerja untuk digunakan oleh orang-orang yang berhubungan dengan pekerjaan
dalam Kontrak ini.

16. KANTOR PENYEDIA BARANG / JASA DI LAPANGAN


Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan, atas biaya sendiri, kantor Proyek pada lokasi yang disetujui oleh
Direksi Pekerjaan. Bentuk, ukuran dan konstruksinya disesuaikan dengan kebutuhan Penyedia Barang/Jasa
dengan tidak mengabaikan unsur keamanan, kebersihan dan bahaya kebakaran.
Bila akan membangun kantor, Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan gambar-
gambar rencana dan persiapan secara umum untuk disetujui. Pada saat penyelesaian Kontrak Penyedia
Barang/Jasa harus membersihkan lokasi bekas kantor Proyek seperti kondisi semula sebelum diserahkan
kepada Pemberi Tugas.

17. PEMBONGKARAN DAN PERBAIKAN YANG TIDAK BENAR


Pemberi Tugas selama pekerjaan sedang berjalan, mempunyai hak untuk mengeluarkan instruksi dari waktu
ke waktu secara tertulis:
Untuk memenuhi persyaratan Kontrak, dalam suatu kurun waktu yang tercantum dalam perintah itu,
kewajiban terhadap keamanan atau kebersihan yang menurut Pemberi Tugas tidak dilaksanakan sesuai
dengan kontrak.
Memindahkan dari lapangan semua bahan-bahan dalam waktu tertentu atau waktu-waktu seperti
tercantum dalam perintah itu, yang menurut pendapat Pemberi Tugas tidak sesuai dengan Kontrak.
Melakukan penggantian dengan barang-barang yang memadai dan tepat.
Memindahkan dan melaksanakan pengetesan kembali dari suatu pekerjaan sehubungan dengan pemakaian
bahan-bahan serta mutu pekerjaan yang menurut pendapat Pemberi Tugas tidak sesuai dengan kontrak.
Bila terjadi kesalahan pada pihak Penyedia Barang/Jasa dalam menjalankan perintah itu, Pemberi Tugas
mempunyai hak untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan itu tanpa harus membatalkan Kontrak, atau
membebaskan Penyedia Barang/Jasa dari segala kewajiban dan tanggung jawabnya atas Kontrak tersebut,
atau mengambil alih hak dari Penyedia Barang/Jasa dan mempekerjakan serta membayar orang lain untuk
melaksanakan hal yang sama dan segala biaya yang timbul atau mungkin bisa timbul akan dibebankan oleh
Pemberi Tugas kepada Penyedia Barang/Jasa, atau Pemberi Tugas akan memperhitungkan dengan uang
yang menjadi hak atau akan menjadi hak Penyedia Barang/Jasa.

18. KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)


18.1 Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah kejadian-kejadian di luar kemampuan kedua belah pihak
untuk mengatasinya, termasuk di dalamnya adalah bencana alam, peperangan, kebakaran,
pemogokan, epidemi, sabotase dan kebijaksanaan pemerintah yang mengganggu pelaksanaan
pekerjaan dan dinyatakan oleh Pemerintah (pihak berwenang) bahwa keadaan tersebut benar.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 6

18.2 Penyedia barang/jasa tidak diperkenankan mengajukan klaim dengan alasan apapun juga, kecuali
nyata-nyata ada sebab kahar (force majeure) dan/atau ada pengumuman resmi oleh Pemerintah.

19. KESELAMATAN KERJA DAN PERBURUHAN


19.1 Penyedia barang/jasa bertanggung jawab atas segala kejadian kecelakaan dalam hubungan kerja, baik
antara Penyedia barang/jasa dengan para karyawan/pekerjanya maupun Penyedia barang/jasa
dengan Direksi Lapangan sesuai dengan undang-undang/peraturan-peraturan yang sah dan berlaku.
19.2 Penyedia barang/jasa Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang bertalian dengan hubungan kerja
antara Penyedia barang/jasa dengan segenap karyawan/pekerjanya dalam hal urusan
perburuhan/sosial sesuai dengan undang-undang/peraturan-peraturan yang sah dan berlaku.
19.3 Penyedia barang/jasa harus melakukan tindakan-tindakan preventif agar pelaksanaan pekerjaan
dapat dilaksanakan dengan cara yang tidak membahayakan.
19.4 Penyedia barang/jasa harus melaporkan secara tertulis atas kejadian-kejadian kecelakaan yang
menimpa petugas atau karyawannya kepada Direksi Pekerjaan dan instansi terkait sesuai aturan
ketenagakerjaan yang berlaku.
Dalam rangka pencegahan dan perlindungan terjadinya kecelakaan kerja dan sebagai upaya menciptakan
budaya safety di lingkungan PT PLN (Persero), calon penyedia barang/jasa berkewajiban melaksanakan hal
– hal sebagai berikut :
1. Kegiatan pencegan terjadinya kecelakaan kerja
a. Pencegahan kondisi berbahaya (Unsafe Condition)
Penyedia barang/jasa wajib melakukan pengendalian teknis terhadap adanya kondisi berbahaya
(unsafe condition) pada tempat – tempat kerja, antara lain:
- Penyedia barang/jasa wajib mematuhi peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku
di lingkungan PT. PLN (Persero);
- Penyedia barang/jasa wajib memiliki dan menerapkan Standing Operation Procedure (SOP)
untuk setiap pekerjaan;
- Penyedia barang/jasa wajib menyediakan peralatan kerja dan APD sesuai standar bagi tenaga
kerjanya pada pelaksanaan pekerjaan yang berpotensi bahaya;
- Penyedia barang/jasa wajib melakukan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian
resiko (IBPPR) pada tempat kerja yang berpotensi bahaya;
- Penyedia barang/jasa wajib membuat Job Safety Analysis (JSA) dan Ijin Kerja (Working Permit)
pada setiap melaksanakan pekerjaan yang berpotensi bahaya;
- Penyedia barang/jasa wajib melakukan pemeriksaan kesehatan kerja bagi tenaga kerjanya yang
berkerja pada pekerjaan yang berpotensi.
b. Pencegahan tindakan berbahaya
Penyedia barang/jasa wajib melakukan pengendalian personel terhadap perilaku berbahaya (unsafe
act) dari pelaksana dan pengawas perkerjaan, antara lain :
- Penyedia barang/jasa wajib mematuhi peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku
di lingkungan PT. PLN (Persero);
- Penyedia barang/jasa wajib memasang LOTO (Lock Out Tag out) pada saat pelaksanaan
pekerjaan yang berpotensi bahaya;
- Pelaksana pekerjaan dari penyedia barang/jasa wajib menggunakan peralatan kerja dan APD
sesuai standar pada pelaksanaan pekerjaan yang berpotensi bahaya;
- Penyedia barang/jasa wajib melakukan pengawasan terhadap perilaku tenaga kerjanya yang
membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain, yang dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan kerja;
- Penyedia barang/jasa wajib memberikan petunjuk dan arahan keselamatan (safety briefing)
kepada Pelaksana Pekerjaan dan Pengawas Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan yang
berpotensi bahaya;
2. Sertifikasi dan Pendidikan
a. Penyedia barang/jasa wajib melakukan sertifikasi kompetensi bagi Pengawas Pekerjaan, Pelaksana
Pekerjaan dan tenaga teknik lainnya sesuai dengan bidang pekerjaannya;
b. Penyedia barang/jasa wajib memiliki Tenaga Kerja Ahli K3 yang bersertifikat kompetensi;
c. Penyedia barang/jasa wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan bagi Pengawas Pekerjaan,
Pelaksana Pekerjaan dan tenaga teknik lainnya sesuai dengan bidang pekerjaannya.
d. Penyedia Barang / Jasa wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan bagi Pengawas Pekerjaan,
Pelaksana Pekerjaan dan tenaga teknik lainnya sesuai dengan bidang pekerjaannya
3. Sanksi
a. Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian penyedia barang/jasa dalam penerapan Sistem
Manajemen Kesalamatan dan Kesehatan Kerja, maka Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 7

secara penuh untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ditimbulkan akibat kecelakaan
tersebut;
b. Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian Pelaksana Pekerjaan dari Calon Penyediaan
Barang/Jasa, maka Pelaksana Pekerjaan tersebut bertanggung jawab secara penuh terhadap akibat
kecelakaan tersebut;
c. Apabila terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan Iuka berat, Iuka berat yang menyebabkan
cacat dan meninggal dunia pada pelaksana pekerjaan dari Penyedia Barang / Jasa sebagai akibat
dari kesalahan pekerjaan operasi dan pemeliharaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Barang / Jasa
maka :
1. Pengawas pekerjaan dan pelaksana pekerjaan yang melaksanakan pekerjaan tersebut dilarang
untuk bekerja atau di-suspend selama 2 (dua) bulan pada pekerjaan teknis di lapangan
2. 2) Penyedia Barang / Jasa dikenakan denda maksimal 10% persen ·. (sepuluh per seratus) dari
nilai tagihan pada bulan kejadian.
d. Apabila kecelakaan kerja terjadi pada masa transisi perjanjian kerja, maka untuk sanksi sesuai
dengan nomor 3 poin c akan tetap diberlakukan.
e. Apabila terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian Penyedia Barang/Jasa dalam penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka PT PLN (Persero) berhak mengevaluasi,
memutus perjanjian barang dan jasa yang sedang berlangsung secara sepihak serta memasukkan
Penyedia Barang/Jasa tersebut pada Daftar Hitam (black list) perusahaan.

11. PERALATAN DAN PELAYANAN YANG DISEDIAKAN PENYEDIA BARANG / JASA


Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab untuk memenuhi persyaratan pengamanan pelaksanaan
dan peralatan yang penting, demi pelaksanaan pekerjaan itu, sesuai dengan jadwal waktu kontrak, tetapi
tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
1. PERLINDUNGAN TERHADAP KEBAKARAN
Penyedia Barang/Jasa harus memberikan perhatiannya guna mencegah dan mengurangi resiko
kebakaran. Sisa-sisa material yang mudah sekali terbakar, buangan bahan bakar, cat pelarut dan bahan-
bahan lain yang mudah sekali menguap atau terbakar, harus disimpan jauh dari bangunan areal
pergudangan dan dimasukkan dalam tempat penyimpanan yang dapat mencegah bahan-bahan tersebut
terbakar dan diberi tanda yang jelas.
Petugas-petugas pengawas dari Penyedia Barang/Jasa dan pekerja-pekerja harus diberi petunjuk dan
latihan mengenai cara-cara yang tepat untuk memadamkan api dan secara khusus harus menyediakan
petugas untuk penanggulangan kebakaran.
Bila petugas yang sudah dilatih diganti oleh petugas-petugas baru, petugas tersebut harus dilatih
terlebih dahulu untuk tugas-tugas itu. Setiap pekerja harus diberi petunjuk mengenai cara pemilihan dan
penggunaan setiap jenis pemadam kebakaran untuk setiap jenis kebakaran yang mungkin dihadapi.
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan peralatan penanggulangan api yang memadai dalam setiap
kantor dan bangunan sementara lainnya, serta dalam setiap areal kerja yang ditempati seperti terperinci
disini.
Jalan masuk ke sumber air untuk pemadam kebakaran harus diberi tanda-tanda / petunjuk yang jelas
dan harus terbuka sepanjang waktu. Jenis-jenis alat pemadam kebakaran yang tepat harus tersedia
ditempat-tempat yang tertutup, khususnya untuk tempat-tempat yang tidak dapat dipadam kan oleh
pemadam kebakaran air atau ditempat-tempat yang gampang termakan api dan tidak dapat
dipadamkan dengan air.
Setiap alat pemadam kebakaran harus merupakan jenis yang cocok untuk kebakaran yang mungkin
terjadi di tempat di mana alat pemadam kebakaran itu diletakan.
Ditempat-tempat dimana mungkin terjadi lebih dari satu jenis kebakaran, maka jenis alat pemadam
kebakaran untuk setiap jenis kebakaran itu harus diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau dan
gampang dilihat, sehingga pada saat terjadi kebakaran, tempat itu merupakan tempat yang paling
mudah dicapai.
2. KEAMANAN
Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab atas segala bahan dan peralatan yang ada dengan
menempatkan penjagaan di dalam proyek tersebut dan harus memberikan perhatian yang penuh untuk
menjamin keamanan seluruh bahan-bahan, peralatan dan pekerjaan dari bahaya pencurian,
pengrusakan, kebakaran dan dari bahaya kerusakan dan kehilangan lainnya.
Pemberi Tugas tidak memberikan pengamanan sekeliling lapangan, dan tidak bertanggung jawab atas
keamanan pada daerah kerja Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan.
Setiap petugas yang berada di lapangan / bangunan harus dilengkapi dengan tanda pengenal sebagai
Penyedia Barang/Jasa atau Sub-Penyedia Barang/Jasa dan akan dikoordinasikan dengan suatu sistem
tanda pengenal yang dipakai pada proyek tersebut yang dapat diterima oleh Pemberi Tugas.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 8

Orang yang tidak berhak masuk, tidak akan diperkenankan memasuki lapangan tanpa sebelumnya
mendapat izin tertulis dari petugas keamanan Pemberi Tugas.
3. SARANA SANITASI DAN KESEHATAN
Penyedia Barang/Jasa harus mentaati dan menjalankan peraturan-peraturan dari badan yang
berwenang sehubungan dengan sarana sanitasi.
Tempat serta standard sarana sanitasi yang disediakan Penyedia Barang/Jasa untuk penggunaan sendiri
harus sesuai dengan teknik penyehatan dan lingkungan dan mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab atas persyaratan sarana kesehatan dan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) untuk pekerja-pekerja lapangannya.
Sarana-sarana itu harus sesuai dengan ketentuan / peraturan pemerintah yang berlaku ditempat
pekerjaan itu.

12. TUNTUTAN TERHADAP TENAGA KERJA DAN MATERIAL


Penyedia Barang/Jasa harus melindungi Pemberi Tugas dari segala permintaan pembayaran oleh sub-
Penyedia Barang/Jasa untuk tenaga kerja dan bahan-bahan yang diperlukan dibawah Kontrak ini.
Bila diminta oleh Pemberi Tugas, Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan suatu bukti yang meyakinkan
bahwa semua pekerja, dari Sub-Penyedia Barang/Jasa yang telah melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dan
menyediakan bahan-bahan sesuai permintaan Kontrak telah dibayar, sehingga Pemberi Tugas yang secara
sah menjadi penanggung jawab, telah dilindungi dengan baik. Apabila bukti ini tidak ada atau tidak
memuaskan, maka sejumlah uang tagihan Penyedia Barang/Jasa atau jumlah lainnya akan ditahan sampai
tuntutan-tuntutan tersebut di atas telah benar-benar diselesaikan dan dijamin dengan baik.

13. BAHASA
Bahasa yang dipergunakan didalam surat menyurat dengan pemberi tugas untuk semua hal termasuk
masalah administrasi serta keuangan yang ada dalam kontrak ini harus dalam Bahasa Indonesia dan atau
Bahasa Inggris.

14. PENYEBARAN INFORMASI


Penyedia Barang/Jasa tidak diizinkan menyebarluaskan, membuat advertensi, pengumuman, atau press
release, foto-foto, atau reproduksi dari pekerjaan-pekerjaan yang ada dalam kontrak, atau ukuran-ukuran,
jumlah, kualitas, atau informasi detil lainnya sehubungan dengan pekerjaan itu tanpa adanya ijin tertulis
dari Pemberi Tugas.

15. ASURANSI TENAGA KERJA


Sesuai dengan pasal-pasal yang mengatur Asuransi Kecelakaan dan Luka Yang Menimpa Pekerja pada
Syarat-syarat Umum Kontrak, Penyedia Barang/Jasa harus membuat perjanjian dengan Perusahaan
Asuransi yang disetujui Pemberi Tugas.

16. JAMINAN KUALITAS


Penyedia Barang/Jasa harus menyiapkan dan menyampaikan suatu program jaminan kualitas untuk
menjamin bahwa kontrak itu akan diselesaikan sesuai dengan jadwal waktu dan dengan standar yang telah
ditentukan didalam Kontrak.
Prosedur-prosedur pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui harus dicatat dan harus selalu tersedia
untuk diperiksa Pemberi Tugas, mengenai keefektifan program jaminan kualitas ini sehubungan dengan
pelaksanaan Kontrak dalam bidang teknik pada lingkup sebagai berikut :
- Rencana & Pelaksanaan
- Konstruksi dan pengujian
- Ditangani / dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya serta berpengalaman.
Penyedia Barang/Jasa paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender sesudah penerbitan Surat
Perintah Kerja harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas 4 (empat) tindasan prosedur-prosedur yang
menyangkut masalah organisasi pelaksanaan, prosedur pelaksanaan, prosedur pengujian, keselamatan
kerja dan sistem penyusunan dokumen pelaksanaan dalam suatu program jaminan kualitas yang berbobot.
Dokumen ini harus diserahkan untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas dan berisikan tahap-
tahap yang penting dari pekerjaan dilapangan, cara pelaksanaan konstruksi termasuk bangunan-bangunan
sementara dan pengujian hasil pekerjaan.

17. HARGA KONTRAK


17.1 Jenis Kontrak adalah Kontrak Unit Price.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 9

17.2 Harga Kontrak pekerjaan yang dicantumkan dalam Kontrak sudah termasuk PPN 10% (sepuluh
perseratus) dan pembayaran wajib lainnya menurut resmi yang sah.
17.3 Jika terdapat kekeliruan Penyedia barang/jasa dalam menghitung biaya, maka Penyedia barang/jasa
tidak dapat mengajukan klaim dalam bentuk apapun dan harus tetap melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Kontrak yang ditandatangani bersama berikut rencana kerja dan syarat-syarat lainnya yang
merupakan bagian dari Kontrak kerja.

18. PENYESUAIAN HARGA


Penyesuaian harga adalah ketentuan mengenai perubahan harga Perjanjian/Kontrak akibat adanya
perubahan keadaan yang menimbulkan konsekuensi finansial dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Penyesuaian harga dapat diberlakukan bagi Perjanjian/Kontrak yang masa pelaksanaannya lebih dari
12 (dua belas) bulan. Proposal penyampaian penyesuaian harga dilakukan maksimal sebanyak 2
tahap, dimulai pada bulan ke-13 dan maksimal sampai dengan 14 hari sebelum Final Quantity.
2. Penyesuaian harga dapat diberlakukan untuk harga satuan dan/atau harga Perjanjian/Kontrak
kecuali komponen risiko, overhead, keuntungan dan harga satuan timpang sebagaimana tercantum
dalam penawaran.
3. Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam
Perjanjian/Kontrak atau Addendum/Amandemen. Bagian Perjanjian/Kontrak atau pekerjaan yang
terlambat dilaksanakan karena kesalahan Penyedia Barang/jasa, penyesuaian harga satuan dan nilai
Perjanjian/Kontrak menggunakan indeks harga terendah antara jadwal kontrak dan realisasi
pekerjaan.
4. Penyesuaian harga satuan tidak berlaku pada komponen dengan satuan Lumpsum.
5. Penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri dan dibayar
dengan valuta asing menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut.
6. Rumusan penyesuaian harga satuan:

Hn = Ho (a + b.Bn/Bo + c.Cn/Co + d.Dn/Do + ………)

Keterangan :
Hn = Harga satuan barang/jasa pada saat pekerjaan dilaksanakan.
Ho = Harga satuan barang/jasa pada saat penyusunan harga penawaran (28 hari
sebelum batas akhir pemasukan penawaran).
a = Koefisien tetap yang terdiri keuntungan dan overhead. Dalam hal penawaran
tidak mencantumkan besaran komponen keuntungan dan overhead, maka a
adalah 0,15.
b, c, d = Koefisien komponen Perjanjian/Kontrak seperti tenaga kerja, bahan, alat kerja
dan sebagainya. Penjumlahan a+b+c+d+…. dst. adalah 1,00.
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat pekerjaan dilaksanakan.
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada saat penyusunan harga penawaran. Indeks harga
komponen akan ditentukan pada saat Kick of Meeting.

Catatan :
- Untuk penyesuaian harga dalam mata uang rupiah, maka indeks harga yang digunakan
bersumber dari penerbitan Badan Pusat Statistik (BPS). Jika indeks harga tidak dimuat
dalam penerbitan BPS, maka digunakan indeks harga yang disiapkan oleh instansi yang
berwenang.
- Penetapan koefisien komponen Perjanjian/Kontrak pekerjaan dilakukan oleh Pengguna
Barang/Jasa sebagaimana terlampir pada Dokumen RKS.

7. Rumusan penyesuaian nilai Perjanjian/Kontrak :

Pn = (Hn1 x V1) + (Hn2 x V2) + (Hn3 x V3) + ....dst

Keterangan :
Pn = Nilai Perjanjian/Kontrak setelah dilakukan penyesuaian harga satuan
barang/jasa.
Hn = Harga satuan baru setelah dilakukan penyesuaian harga menggunakan
rumusan penyesuaian satuan harga.
V1 = Volume pada saat pekerjaan dilaksanakan.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
SYARAT KHUSUS III – 10

19. KERJASAMA DENGAN PENGUSAHA GOLONGAN EKONOMI LEMAH SETEMPAT


Dalam pelelangan ini diberlakukan ketentuan bahwa apabila dalam pelelangan ini yang terpilih adalah
Pemborong/rekanan yang tidak termasuk Golongan Ekonomi Lemah, maka dalam Surat Perjanjian /
Kontrak dicantumkan:
- Pemborong / Rekanan dapat bekerjasama dengan Pemborong / Rekanan golongan ekonomi lemah
setempat, antara lain melalui sub-kontrak atau pemasok barang, bahan dan jasa.
- Dalam melaksanakan pekerjaan, Pemborong / Rekanan yang terpilih tetap bertanggung jawab atas
seluruh pekerjaan tersebut.
- Bentuk kerjasama tersebut adalah hanya untuk sebagian pekerjaan saja dan tidak dibenarkan mensub-
kontrakkan lebih lanjut dan atau mensub-kontrakkan keseluruhan pekerjaan.

110.PENYEDIAAN SARANA UNTUK PELAKSANAAN PROYEK


Dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah ditanda-tanganinya kontrak, semua sarana
untuk pelaksanaan proyek yang dibangun / diadakan dan diperlukan pada proyek ini harus sudah selesai /
tersedia, untuk dapat dipergunakan oleh Pemberi Tugas bersama dengan Penyedia Barang/Jasa dan Sub-
Penyedia Barang/Jasa utamanya (bila ada).
Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab memelihara selama dipergunakan / ditempati dan tetap
berfungsi sebagaimana mestinya.

PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI TANJUNG SELOR – TIDANG PALE SECTION 3 TERMASUK PEKERJAAN
PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
KERANGKA ACUAN KERJA 1

BAB IV
SYARAT TEKNIK

1. LATAR BELAKANG

Untuk mendukung pasokan daya listrik dan menjaga keandalan sistem kelistrikan di Kalimantan, PT PLN
(Persero) Unit Induk Pembangunan Kalbagtim mendapat tugas untuk untuk melaksanakan pembangunan
infrastruktur di bidang penyaluran tenaga listrik di Kalimantan. Salah satunya dengan membangun
jaringan transmisi SUTT 150 kV GI.Tanjung Selor – GI.Tidang Pale

Saat akan dimulainya pekerjaan stringing/penarikan konduktor, perlu diperlukan ruang bebas di
sepanjang jalur SUTT (ROW). Untuk itu perlu dilaksanakan pemetaan koridor ROW serta
menginventarisasi luas tanah, bangunan, tanam tumbuh serta kepemilikan tanah, bangunan dan tanam
tumbuh yang berada di jalur ROW tersebut sebagai dasar untuk melaksanakan rencana pemberian
kompensasi.

Pekerjaaan Inventarisasi Tanah, Bangunan Dan Tanam Tumbuh Di Bawah Jalur (Row) Dan Pendampingan
Kompensasi Row SUTT 150 kV ini nantinya berada di bawah pengawasan PT PLN (Persero) UIP Kalbagtim
selaku Direksi Pekerjaan. Namun mengingat keterbatasan SDM yang ada, maka diperlukan adanya
bantuan Jasa Konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas agar dapat berjalan dengan lancar
dan efektif.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud:
- Untuk mendapatkan data tanah, bangunan, dan tanaman di bawah jalur SUTT yang akan mendapatkan
kompensasi sesuai dengan Permen ESDM No 38 Tahun 2013
- Untuk mempercepat penyelesaian kompensasi tanah, bangunan, dan tanaman di bawah jalur SUTT.

Tujuan:
- Terlaksananya inventarisasi (pendataan) lokasi rencana pembangunan jaringan yang meliputi
pengumpulan data awal pemegang hak tanah, bangunan dan tanaman untuk area yang berada di
bawah ruang bebas (RoW) SUTT yang akan dikompensasi;
- Melakukan sosialisasi terhadap warga masyarakat yang berada di bawah jaringan transmisi dan sekitar
RoW SUTT dalam rangka memperlancar kegiatan
- Melakukan Identifikasi dan inventarisasi kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan lahan, bangunan
dan/atau tanaman;
- Dokumentasi hasil inventarisasi yang berisi antara lain : pemegang hak atas tanah, bangunan dan/atau
tanaman; jenis tanah; luas tanah dan bangunan; tinggi tanaman; letak tanah, bangunan dan tanaman;
peta objek tanah bangunan dan tanaman;
- Memastikan letak as (rencana) jalur transmisi sepanjang jalur tower dengan memasang patok-patok as
dan pemasangan patok batas RoW masing-masing 10 (sepuluh) meter sebelah kiri dan sebelah kanan
dari as jaringan transmisi;
- Pengukuran dan pemetaan persil-persil tanah dan bangunan sepanjang RoW sehingga diperoleh luas
masing-masing persil, serta menyusun gambar situasi hasil pengukuran inventarisasi dengan jelas;

PEKERJAAN PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH, INVENTARISASI ROW DAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI


ROW SUTT 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
KERANGKA ACUAN KERJA 2

3. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaaan ini meliputi :
a. SOSIALISASI KEPADA WARGA DAN PEMERINTAH SETEMPAT
b. PEKERJAAN SURVEY KORIDOR ROW, FOTO UDARA DAN INVENTARISASI ROW
c. PEMATOKAN BATAS LAHAN
d. PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW
e. PENEBANGAN ROW
f. PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH
Lingkup lokasi pekerjaan disesuaikan pada bab IV Syarat Teknik Konstruksi.

4. IJIN MASUK LOKASI


Direksi Pekerjaan akan memberi informasi dan meminta ijin pekerjaan ini kepada pemerintah Daerah
setempat maupun instansi lainnya yang bersangkutan mengenai akan dilaksanakan pekerjaan ini.
Penyedia jasa/Penyedia Jasa harus selalu melaporkan diri terlebih dahulu ke Pemerintah setempat
(Kepala Desa/Lurah, Camat dan lain-lain yang dianggap perlu) sebelum masuk lokasi. untuk
menyelenggarakan hubungan yang sebaik-baiknya dengan pihak ketiga dan masyarakat setempat
sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.

5. METODE PELAKSANAAN
a. SOSIALISASI KEPADA WARGA DAN PEMERINTAH SETEMPAT
Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi Personil kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapat persetujuan.
Tiap 1 grup Sosialisasi kepada warga dan pemerintah setempat minimal sesuai pada Daftar
Breakdown Volume Satuan Pekerjaan.
Jumlah grup Sosialisasi kepada warga dan pemerintah setempat yang dimobilisasi pada pekerjaan ini
minimal 1 grup. Jika dirasa perlu, Direksi Pekerjaan dapat meminta penambahan jumlah grup kerja
pada Penyedia Jasa. Demobilisasi personil akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari
Direksi Pekerjaan.
Sosialisasi ke warga/masyarakat dan pemerintahan setempat terkait rencana pelaksanaan Survey
koridor ROW, pematokan dan pemetaan bidang koridor ROW sampai dengan rencana kompensasi
ROW.

b. PEKERJAAN SURVEY KORIDOR ROW, FOTO UDARA DAN INVENTARISASI ROW


Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi Personil kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapat persetujuan.
Tiap 1 grup Survey dan inventarisasi minimal sesuai pada Daftar Breakdown Volume Satuan
Pekerjaan.
Jumlah grup Survey dan inventarisasi yang dimobilisasi pada pekerjaan ini minimal 2 grup. Jika dirasa
perlu, Direksi Pekerjaan dapat meminta penambahan jumlah grup kerja pada Penyedia Jasa.
Demobilisasi personil akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
METODE PELAKSANAAN
- Survey dan pemetaan bidang koridor ROW serta termasuk pemasangan patok koridor ROW
- Foto udara jalur transmisi menggunakan drone
- Inventarisasi dan identifikasi kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah serta jenis dan
jumlah bangunan atau tanaman
- Pemasangan papan pengumuman apabila pemilik tidak ditemukan

PEKERJAAN PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH, INVENTARISASI ROW DAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI


ROW SUTT 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
KERANGKA ACUAN KERJA 3

- Pemasangan pengumuman hasil invetarisasi di Kantor Desa dan Kecamatan setempat.

Survey dan pemetaan koridor ROW


Survey dan pemetaan ini untuk memastikan mengenai luasan lahan yang akan dipergunakan untuk
rencana ROW jalur transmisi.

Mengingat sebagian besar lokasi belum terdapat sumber peta yang mempunyai tingkat ketelitian
tinggi dan terbaru, maka peta yang akan digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan merupakan
data terbaru yang merupakan peta foto udara dengan menggunakan pesawat tanpa awak/Unmanned
Aerial Vehicle (UAV)/drone dengan spesifikasi sebagai berikut :

1) Ketelitian geometrik setelah koreksi

Untuk dapat digunakan dalam sumber data, ketelitian geometrik dari peta kerja yang digunakan
adalah sebagai berikut :

i. Daerah pemukiman, daerah komersial dan/atau daerah industri, ketelitian yang digunakan
adalah 0,3mm x skala peta;
ii. Daerah non-pemukiman, daerah non-komersial dan/atau daerah non-industri, ketelitain yang
digunakan adalah 0,5mm x skala peta.
2) Peta dasar yang digunakan menggunakan peta dasar terbaru yang tersedia.

Prinsip dasar pengukuran bidang tanah dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah harus
memenuhi kaidah-kaidah teknis pengukuran dan pemetaan sehingga bidang tanah yang diukur dapat
dipetakan dan dapat diketahui letak, batas dan luas di atas peta serta dapat direkonstruksi batas-
batasnya di lapangan. Proses survey dan pemetaan koridor ROW meliputi;

1) Persiapan pengukuran dan pemetaan


i. Koordinasi dan sosialisasi dengan instansi lain, perangkat desa, dan masyarakat,
ii. Ketersediaan data pendukung,
iii. Penyiapan peralatan pengukuran dan pemetaan (Alat ukur utama yang digunakan
adalah Total Station yang sudah dikalibrasi oleh Lembaga yang diakui di Indonesia (masa
berlaku kalibrasi masih aktif)
iv. Penyediaan peta kerja.

2) Survey pemetaan
i. Survey pemetaan menggunakan metode polygon
ii. Survey pemetaan untuk memastikan kelurusan jalur transmisi dari tower ke tower
berikutnya, untuk memastikan lebar koridor ROW 20 meter, untuk menentukan patok
dan untuk menentukan luas bangunan serta mengukur tinggi jaringan SUTM atau SUTR
ataupun jaringan pipa yang berada di jalur ROW.
3) Penunjukan tanda batas bidang tanah
i. Penunjukan tanda batas bidang tanah dilakukan oleh pemilik tanah/kuasanya.
ii. Dalam hal pengukuran dan pemetaan bidang tanah sistematis lengkap, penunjukan
batas dapat diwakili oleh perangkat desa/kelurahan/kampung atau ketua RT, RW,
kepala dusun atau nama lainnya.

Pemasangan Patok Batas Tanah dan Koridor ROW


Inventarisasi RoW yang dilakukan pada koridor 10 meter sebelah kiri dan 10 meter sisi kanan dari as
jalur yang telah ditetapkan. Untuk memastikan areal koridor tersebut, maka akan dilakukan

PEKERJAAN PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH, INVENTARISASI ROW DAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI


ROW SUTT 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
KERANGKA ACUAN KERJA 4

pemasangan patok batas dengan jarak antara satu titik dengan titik lainnya berkisar 50 meter
(menyesuaikan dengan kondisi lapangan).
Patok yang digunakan dengan persayaratan teknis sebagai berikut:
1. Bahan dan Syarat Teknis
Patok Koridor ROW
Bahan yang digunakan untuk patok adalah kayu kelas I ukuran 10/10 cm panjang minimal 80 cm.
2. Pengecatan
Patok yang akan dipasang di lapangan dilakukan pengecetan dengan menggunakan cat merah.
Untuk campurannya mengunakan thinner yang mempunyai kualitas tinggi.Pengecatan dilakukan
setelah patok kering (berusia 3 hari atau lebih dengan menggunakan kuas tangan secara merata
pada bagian atasnya. Untuk patok bagian bawah (30 cm dari dasar) tidak dilakukan pengecetan.
Sebelum melakukan pengecetan, permukaan patok harus dibersihkan dari segala macam kotoran
dengan menggosok secara rata seluruh permukaan dengan menggunakan kain.
3. Pembuatan Tanda Identitas (tulisan)
4. Pembuatan tanda identitas dilakukan dengan teknik sablon pada patok yang telah dilakukan
pengecetan menggunakan teknik sablon menggunakan cat warna hitam
Ukuran dan tata letak huruf pada tanda batas dilakukan dengan ukuran secara proporsional
dengan tulisan RoW PLN.
5. Pengangkutan dan Pemasangan Tanda Batas
Pengangkutan tanda batas harus memperhatikan keselamatan dan keamanan kerja.
Pemasangan patok harus benar-benar tegak. Seluruh proses pemasanngan (patok) yang telah
selesai harus dipotret dengan menggunakan kamera digital resolusi tinggi yang mencakup
seluruh bentuk patok harus dapat terbaca. Hasil pemotretan disimpan dalam bentuk CD / flash
disc dan diberi nama secara sistematis.

Inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah,


bangunan dan tanaman yang berada di koridor ROW SUTT 150 kV:

1) Melakukan identifikasi letak tanah, luas tanah, identifikasi bidang, status tanah dan dokumennya
2) Melakukan identifikasi jenis bangunan, penggunaan dan pemanfaatan lahan atau
barang/benda/bangunan lain yang bernilai dan berada di atas lahan.
3) Mengidentifikasi jenis dan ukuran tanaman serta menghitung jumlah tanaman yang berpotensi
masuk ke ruang bebas (ROW) sesuai ketentuan PERMEN ESDM No. 38 Tahun 2013.
4) Melakukan pengumpulan dan identifikasi nama, pekerjaan dan alamat pihak yang berhak,
termasuk di dalamnya mengumpulkan salinan (fotocopy) identitas (KTP dan KK/SIM/Paspor atau
lainnya) dari pihak yang berhak.
5) Mengumpulkan bukti penguasaan tanah dan/atau kepemilikan tanah, bangunan dan tanaman
dan/atau benda lain yang berada di atas tanah serta mengumpulkan salinan (fotocopy) SPPT PBB
(pajak bumi dan bangunan)

Hasil inventarisasi dan identifikasi data pihak yang berhak dan objek pengadaan tanah dibuat dalam
bentuk blangko, peta bidang tanah dan daftar nominatif. Dalam hal terdapat keberatan atas hasil
inventarisasi dan identifikasi, dilakukan verifikasi dan perbaikan. Hasil pengumuman atau verifikasi
dan perbaikan atas inventarisasi dan identifikasi selanjutnya menjadi dasar penentuan pihak berhak
dalam pemberian kompensasi.

PEKERJAAN PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH, INVENTARISASI ROW DAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI


ROW SUTT 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
KERANGKA ACUAN KERJA 5

c. PEMATOKAN BATAS LAHAN


Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi Personil kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapat persetujuan.
Tiap 1 grup Pematokan Batas Lahan minimal sesuai pada Daftar Breakdown Volume Satuan
Pekerjaan.
Jumlah grup Pematokan Batas Lahan yang dimobilisasi pada pekerjaan ini minimal 2 grup. Jika dirasa
perlu, Direksi Pekerjaan dapat meminta penambahan jumlah grup kerja pada Penyedia Jasa.
Demobilisasi personil akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

Survey dan pemetaan ini untuk memastikan mengenai luasan lahan yang akan dipergunakan untuk
memastikan luasan masing-masing pemilik.
Prinsip dasar pengukuran bidang tanah dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah harus
memenuhi kaidah-kaidah teknis pengukuran dan pemetaan sehingga bidang tanah yang diukur dapat
dipetakan dan dapat diketahui letak, batas dan luas di atas peta serta dapat direkonstruksi batas-
batasnya di lapangan. Proses survey dan pemetaan batas lahan meliputi;

1) Persiapan pengukuran dan pemetaan


v. Koordinasi dan sosialisasi dengan instansi lain, perangkat desa, dan masyarakat,
vi. Ketersediaan data pendukung,
vii. Penyiapan peralatan pengukuran dan pemetaan (Alat ukur utama yang digunakan
adalah Total Station yang sudah dikalibrasi oleh Lembaga yang diakui di Indonesia (masa
berlaku kalibrasi masih aktif)
viii. Penyediaan peta kerja.
2) Survey pemetaan
iii. Survey pemetaan menggunakan metode polygon
iv. Survey pemetaan untuk menentukan patok, luasan tanah masing-masing pemilik dan
untuk menentukan luas bangunan yang berada di jalur ROW.
v. Plotting batas-batas tanah warga dan identifikasi kepemilikan sebagai dasar dalam
pembuatan peta objek tanah, bangunan, dan tanaman.
3) Penunjukan tanda batas bidang tanah
iii. Penunjukan tanda batas bidang tanah dilakukan oleh pemilik tanah/kuasanya.
iv. Dalam hal pengukuran dan pemetaan bidang tanah sistematis lengkap, penunjukan
batas dapat diwakili oleh perangkat desa/kelurahan/kampung atau ketua RT, RW,
kepala dusun atau nama lainnya.
4) Penetapan batas bidang tanah

Menuangkan luasan tanah masing-masing bidang per pemilik dan jumlah tanaman ke dalam
bentuk format tabulasi nominatif yang ditandatangani oleh Pemilik, Pelaksana Survey dan
diketahui oleh aparat pemerintah desa dan kecamatan

Pemasangan Patok Batas Tanah


Perbatasan antar persil akan dilakukan pematokan untuk memperjelas batas tersebut. Patok yang
digunakan dengan persayaratan teknis sebagai berikut:

1. Bahan dan Syarat Teknis


Patok batas masing-masing pemilik
Bahan yang digunakan untuk patok adalah kayu kelas I ukuran 10/10 cm panjang minimal 80 cm.

PEKERJAAN PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH, INVENTARISASI ROW DAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI


ROW SUTT 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
KERANGKA ACUAN KERJA 6

2. Pengecatan
Patok yang akan dipasang di lapangan dilakukan pengecetan dengan menggunakan cat merah.
Untuk campurannya mengunakan thinner yang mempunyai kualitas tinggi.Pengecatan dilakukan
setelah patok kering (berusia 3 hari atau lebih dengan menggunakan kuas tangan secara merata
pada bagian atasnya. Untuk patok bagian bawah (30 cm dari dasar) tidak dilakukan pengecetan.
Sebelum melakukan pengecetan, permukaan patok harus dibersihkan dari segala macam kotoran
dengan menggosok secara rata seluruh permukaan dengan menggunakan kain.
3. Pembuatan Tanda Identitas (tulisan)
4. Pembuatan tanda identitas dilakukan dengan teknik sablon pada patok yang telah dilakukan
pengecetan menggunakan teknik sablon menggunakan cat warna hitam
Ukuran dan tata letak huruf pada tanda batas dilakukan dengan ukuran secara proporsional
dengan tulisan RoW PLN.
5. Pengangkutan dan Pemasangan Tanda Batas
Pengangkutan tanda batas harus memperhatikan keselamatan dan keamanan kerja.
Pemasangan patok harus benar-benar tegak. Seluruh proses pemasanngan (patok) yang telah
selesai harus dipotret dengan menggunakan kamera digital resolusi tinggi yang mencakup
seluruh bentuk patok harus dapat terbaca. Hasil pemotretan disimpan dalam bentuk CD / flash
disc dan diberi nama secara sistematis.

d. PENDAMPINGAN KOMPENSASI ROW


Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi Personil kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapat persetujuan.
Tiap 1 grup Pendampingan kompensasi RoW minimal sesuai pada Daftar Breakdown Volume Satuan
Pekerjaan.
Jumlah grup Pendampingan kompensasi RoW yang dimobilisasi pada pekerjaan ini minimal 5 grup.
Jika dirasa perlu, Direksi Pekerjaan dapat meminta penambahan jumlah grup kerja pada Penyedia
Jasa. Demobilisasi personil akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

METODE PELAKSANAAN
Musyawarah Penetapan Nilai Kompensasi
Setelah dilakukan penilaian oleh KJPP, maka selanjutnya Penyedia Jasa melaksanakan musyawarah
penetapan nilai kompensasi dengan pihak yang berhak beserta Pemerintah setempat. Musyawarah
dilaksanakan untuk menetapkan nilai kompensasi berdasarkan hasil penilaian oleh penilai (KJPP).
Hasil kesepakatan dalam musyawarah menjadi dasar pembayaran kompensasi kepada pihak yang
berhak. Apabila pihak yang berhak telah diundang tidak hadir dalam musyawarah, maka pihak yang
berhak dianggap setuju dengan nilai kesepakatan.

Pembayaran Kompensasi
Penyedia Jasa mempersiapkan proses pembayaran kompensasi (Kesiapan tempat dan aparat
pemerintah setempat, undangan ke pemilik serta menyiapkan semua berkas pembayaran).
Pembayaran kompensasi dilakukan oleh Team PLN dan didampingi oleh Penyedia Jasa.

Melakukan pemberkasan (Peta bidang objek tanah/bangunan/tanaman jalur ROW, blangko


inventarisasi dan dokumen kelengkapan untuk musyawarah penetapan harga dan pembayaran
kompensasi seperti forokopi ktp pemilik, fotokopi KK, bukti kepemilikan, surat kuasa, dan lain-lain).

PEKERJAAN PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH, INVENTARISASI ROW DAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI


ROW SUTT 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
KERANGKA ACUAN KERJA 7

Membuat dokumentasi di setiap tahapan proses. Dokumen pelaksanaan pembebasan jalur ROW ini
dikumpulkan berupa hardcopy (kertas, peta, surat, dll) yang nantinya akan dialihmediakan ke dalam
format digital maupun softcopy berupa file tipe doc, ppt, xls., 3gp, dwg., avi, mkv, dan lain
sebagainya.

e. PENEBANGAN ROW
Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi Personil kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapat persetujuan.
Tiap 1 grup Penebangan ROW minimal sesuai pada Daftar Breakdown Volume Satuan Pekerjaan.
Jumlah grup Penebangan ROW yang dimobilisasi pada pekerjaan ini minimal 1 grup. Jika dirasa perlu,
Direksi Pekerjaan dapat meminta penambahan jumlah grup kerja pada Penyedia Jasa. Demobilisasi
personil akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

Penebangan pohon dilakukan terhadap pohon yang hanya berada di jalur koridor ROW SUTT 150 kV
dimana lahannya 10 m ke arah kiri dan 10 m ke arah kanan dimana lahan yang akan ditebang
pohonnya telah dibayar kompensasinya kepada pemiliknya. Metode penebangan menggunakan chain
saw, parang, tambang dan peralatan lain yang diperlukan. Khusus untuk penebangan pohon jenis
sawit, metode penebangannya adalah penebangan, pencacahan, pencabutan akar menggunakan
excavator, dan pemindahan hasil tebang keluar lokasi menggunakan excavator dan dibawa
menggunakan dump truck.

f. PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH


Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi Personil kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapat persetujuan.
Tiap 1 grup Pendampingan pengadaan tanah minimal sesuai pada Daftar Breakdown Volume Satuan
Pekerjaan.
Jumlah grup Pendampingan pengadaan tanah yang dimobilisasi pada pekerjaan ini minimal 4 grup.
Jika dirasa perlu, Direksi Pekerjaan dapat meminta penambahan jumlah grup kerja pada Penyedia
Jasa. Demobilisasi personil akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

Pendampingan pengadaan tanah ini adalah untuk pembebasan tanah tapak tower yang belum
dibebaskan oleh PLN. Pendampingan pengadaan tanah ini meliputi:

- Melakukan koordinasi dan komunikasi dalam rangka sosialisasi, musyawarah penetapan dan
pemberian nilai ganti kerugian atau kompensasi serta menyiapkan dan mendampingi proses
pembayaran ganti kerugian
- Melakukan pendampingan pada Team Pembebasan PLN di setiap tahapan pendampingan
pengadaan tanah tapak SUTT 150 kV ini.
- Menyiapkan berkas Pelepasan objek pengadaan tanah
- Melakukan pendokumentasian peta bidang, daftar nominatif dan data adminsitrasi pengadaan
tanah
- Melakukan pemberkasan dokumen pengadaan tanah untuk dilakukan Proses Pendaftaran
Sertifikasi Tanah
- Penyusunan berkas persyaratan administrasi proses pengajuan sertifikasi tanah
- Penyerahan berkas ke kantor/instansi terkait

PEKERJAAN PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH, INVENTARISASI ROW DAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI


ROW SUTT 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
KERANGKA ACUAN KERJA 8

Dalam pelaksanaan setiap tahapan dalam lingkup pekerjaan ini, maka Penyedia Jasa harus memenuhi
kebutuhan Biaya Langsung Non Personil sesuai kebutuhan dalam daftar breakdown volume satuan
pekerjaan yang meliputi;

1) MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


Penyedia Jasa harus menyediakan tiket pesawat udara, transportasi dari dan ke bandara serta
Perdiem Allowance untuk personil.

2) SEWA KANTOR LAPANGAN


Penyedia Jasa harus menyediakan kantor lapangan untuk kelancaran pekerjaan. Luas bangunan
disesuaikan dengan jumlah personil di lapangan. Lokasi kantor lapangan disesuaikan kebutuhan
Penyedia Jasa. Harga satuan tersebut sudah mencakup listrik dan air PDAM.

3) PERLENGKAPAN KANTOR
Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan kantor untuk kelancaran pekerjaan.

4) BIAYA KOMUNIKASI
Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas komunikasi untuk kelancaran pekerjaan. Harga satuan
tersebut sudah mencakup pulsa mobile phone, internet, fax dan telephone.

5) SEWA KENDARAAN
Penyedia Jasa harus menyediakan kendaraan untuk kelancaran pekerjaan. Jenis kendaraan
disesuaikan pada kondisi access road di lapangan. Harga satuan tersebut sudah meliputi driver,
OM dan jenis kendaraan apapun yang sesuai dengan kondisi access road di lapangan.

6) SAFETY TOOLS
Penyedia Jasa harus menyediakan Safety Tools untuk semua personil lapangan.

7) BIAYA KONSUMSI, SEWA TEMPAT KEGIATAN SOSIALISASI/MUSYAWARAH


Penyedia Jasa harus menyediakan konsumsi, transport aparat, sewa tempat kegiatan, dll yang
diperlukan dalam kegiatan musyawarah/sosialisasi/pembayaran.

8) LAPORAN
Penyedia Jasa harus membuat laporan baik untuk kegiatan pekerjaan maupun hasil pekerjaan
yang harus disusun dalam bahasa Indonesia, yang meliputi :

a) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi gambaran umum lokasi, metodologi, program kerja dan jadwal
pelaksanaan.

b) Laporan Teknis (per Desa)


Laporan Teknis berisi laporan-laporan persiapan rencana kerja, hasil pendataan lapangan
serta perhitungan dan analisa data untuk perencanaan detail, laporan Teknis ini terdiri dari
Laporan Pendataan & Inventarisasi masing-masing desa/kelurahan.

PEKERJAAN PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH, INVENTARISASI ROW DAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI


ROW SUTT 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
KERANGKA ACUAN KERJA 9

c) Laporan Akhir
Laporan Akhir terdiri dari:
- Gambar peta bidang koridor ROW (objek tanah, kontur tanah dan objek tanaman)
- Tabel No.span tower, nama pemilik tanah, luasan tanah yang akan dipakai PLN, Jenis
dan jumlah tanaman serta koordinat lokasi tower
- Foto dokumentasi pelaksanaan pemetaan dan pematokan
- Pendataan/inventarisasi (berupa blangko inventarisasi)
- Lampiran dokumen inventarisasi:
o KTP
o Kartu Keluarga
o Surat Kuasa (optional)
o Surat Waris (optional)
o Surat kepemilikan tanah
o Surat hak garap tanah (optional)
- Lampiran dokumen pemberkasan administrasi pembayaran :
o Nominatif
o Berita acara sosialisasi dan musyawarah
o Berita acara pembayaran
o Surat Pernyataan Pemilik
o Surat/Akta pelepasan hak/Akta jual beli
o Foto dokumentasi
o Kuitansi

d) Soft Copy Laporan Akhir


Penyedia Jasa harus menyerahkan soft copy laporan akhir beserta lampirannya dalam
bentuk flash disc.

Semua laporan hasil pekerjaan harus dijilid rapih dan diberi sampul sesuai dengan standard
dengan ukuran-ukuran sebagai berikut :
- Untuk buku ukuran kertasnya adalah A4.
- Untuk gambar ukuran kertasnya adalah A3

6. SPESIFIKASI PERALATAN
Peralatan dan perlengkapan kerja yang disediakan oleh Penyedia Jasa, tetapi terbatas hanya yang disebut
dibawah ini, harus memenuhi persyaratan antara lain:
b. TOTAL STATION
Total station dari merek yang cukup dikenal, dalam kondisi baik, lazim dipakai di Indonesia serta
sudah dikalibrasi oleh Lembaga yang diakui di Indonesia (masa kalibrasi masih aktif).
c. HT
HT yang digunakan dari merek yang cukup dikenal, dalam kondisi baik dan lazim dipakai di
Indonesia.
d. Hand GPS
GPS yang digunakan dari merek yang cukup dikenal, dalam kondisi baik dan lazim dipakai di
Indonesia. Layar berwarna, memiliki media penyimpanan data sampai dengan 2 GB dan memiliki
kemampuan untuk mengupload peta Indonesia. Serta sudah dikalibrasi oleh Lembaga yang diakui
di Indonesia (masa kalibrasi masih aktif).

PEKERJAAN PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH, INVENTARISASI ROW DAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI


ROW SUTT 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
KERANGKA ACUAN KERJA 10

e. DRONE
- Drone yang digunakan dari merek yang cukup dikenal dan dalam kondisi baik dan lazim dipakai
di Indonesia.
- Type drone adalah fixed wing dengan kemampuan terbang s/d ketinggian 700 meter.
- Kamera yang terpasang pada drone minimal 18 MP.
f. Gergaji mesin (Chain Saw)
Gergaji Mesin yang digunakan dari merek yang cukup dikenal, dalam kondisi baik dan lazim dipakai
di Indonesia.
g. Excavator (bila diperlukan)
Excavator dengan kapasitas 80-140 HP yang digunakan dari merek yang cukup dikenal, dalam
kondisi baik dan lazim dipakai di Indonesia.
h. Dump Truck (bila diperlukan)
Dump Truck dengan kapasitas 10 ton yang digunakan dari merek yang cukup dikenal, dalam kondisi
baik dan lazim dipakai di Indonesia.
i. Lain-lain
Peralatan dan perlengkapan kerja yang tidak disebutkan tetapi diperlukan untuk pendataan, tetapi
menjadi tanggung jawab Penyedia jasa/Penyedia Jasa untuk menyediakan dan terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari direksi tentang kwalitasnya.

7. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


a. PEKERJAAN PEMBEBASAN ROW
- Pekerjaan pembebasan RoW ini dalam satuan SPAN yang diukur berdasarkan progress
pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
- Pembayaran mengacu pada harga satuan pada kesepakatan kontrak.
- Harga satuan sudah mencakup Biaya Langsung Personil (BLP) dan Biaya Langsung Non Personil
(BLNP)
b. PEKERJAAN PEMBEBASAN TANAH
- Pekerjaan pembebasan tanah ini dalam satuan TAPAK TOWER yang diukur berdasarkan
progress pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
- Pembayaran mengacu pada harga satuan pada kesepakatan kontrak.
Harga satuan sudah mencakup Biaya Langsung Personil (BLP) dan Biaya Langsung Non Personil
(BLNP)

8. KUALIFIKASI PERSONIL
Dalam pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa diharuskan memenuhi kebutuhan minimal grup dalam setiap
lingkup pekerjaan mengacu pada poin 5. Adapun rincian kebutuhan personil tiap grup tahapan pekerjaan
mengacu pada daftar breakdown volume satuan pekerjaan.

Untuk kualifikasi masing-masing personil adalah sebagai berikut:


a) Team Leader
Personil untuk jabatan Team Leader adalah pendidikan minimal S1, memiliki pengalaman minimal 5
tahun dalam bidang/subbidang pekerjaan sejenis di lingkungan PLN atau BUMN lain atau Instansi
Pemerintah. Pernah menjadi Team Leader/sejenis minimal 3 kali dalam bidang/subbidang pekerjaan
sejenis di lingkungan PLN atau BUMN lain atau Instansi Pemerintah.

PEKERJAAN PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH, INVENTARISASI ROW DAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI


ROW SUTT 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
KERANGKA ACUAN KERJA 11

Team Leader bertugas mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi aktivitas administrasi dan
teknis untuk seluruh tahapan kegiatan sejak awal hingga akhir pekerjaan. Bertanggung jawab dalam
pengadaan dan penugasan personil lapangan. Menerima laporan aktifitas kegiatan dari lokasi proyek
dan menindaklanjutinya sehingga terjamin koordinasi dan komunikasi yang baik antar pihak-pihak
yang berkepentingan dalam pekerjaan ini. Team Leader bertanggung jawab atas semua kegiatan di
lapangan serta kualitas hasilnya kepada Direksi Pekerjaan.

b) Tenaga Ahli
- Tenaga Ahli Geodesi
Pendidikan minimal S1 Teknik Geodesi/Sipil/Planologi/Arsitektur, memiliki pengalaman minimal 3
tahun dalam bidang/subbidang pekerjaan sejenis di lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau
Swasta. Menguasai standar-standar dan kode terkait yang digunakan dan memahami prosedur
pemetaan bidang. Pernah menjadi Ahli Geodesi/sejenis minimal 3 kali tahun dalam
bidang/subbidang pekerjaan sejenis di lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau Swasta.
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi:
Bertanggung jawab dalam mengkoordinir pelaksanaan pemetaan koridor ROW sehingga
memenuhi kesesuaian rencana.

- Tenaga Ahli Sosial Kemasyarakatan


Pendidikan minimal S1, memiliki pengalaman minimum 3 tahun pada pekerjaan pembebasan
tanah di lingkungan PLN atau BUMN lain atau Instansi Pemerintah. Berpengalaman dalam
pelaksanaan koordinasi, sosialisasi dan negosiasi kepada instansi pemerintah dan masyarakat
terkait pembebasan tanah. Pernah menjadi Ahli Sosial Kemasyarakatan/sejenis minimal 3 kali
pada pada pekerjaan pembebasan tanah di lingkungan PLN atau BUMN lain atau Instansi
Pemerintah.
Tugas dan tanggung jawab Tenaga Sosial Kemasyarakatan adalah melakukan koordinasi dan
sosialisasi kepada instansi pemerintah dan masyarakat terkait rencana pembebasan ROW.
Melakukan pendekatan-pendekatan dan melakukan mediasi kepada masyarakat yang tidak setuju
dengan rencana pembangunan SUTT ini serta masyarakat yang sengaja mengganggu kelancaran
pekerjaan ini.

c) Tenaga Sub Profesional


- Surveyor
Memiliki pendidikan minimal DIII dan pengalaman minimum 3 tahun dalam bidang/subbidang
pekerjaan sejenis di lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau Swasta. Pernah menjadi
Surveyor minimal 2 kali dalam bidang/subbidang pekerjaan sejenis di lingkungan PLN atau Instansi
Pemerintah atau Swasta.
Tugas dan tanggung jawab surveyor adalah mensurvey/mengukur/memetakan tanah pada
koridor ROW, mengumpulkan semua data pengukuran yang dibutuhkan dari lapangan serta
membantu drafter memplotkan dalam bentuk gambar dan table. Bertanggung jawab atas
ketelitian hasil yang didapat..
- Cad Operator/Drafter
Memiliki pendidikan minimal DIII dan pengalaman minimum 3 (tiga) tahun dalam
bidang/subbidang pekerjaan sejenis di lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau Swasta.
Mampu mengoperasikan komputer dengan baik terutama mahir program AutoCAD dan Microsoft
Office Excel. Dapat bekerja dengan cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Berpengalaman
dalam menggambar hasil pengukuran/pemetaan bidang yang berupa kontur, peta bidang, dll.

PEKERJAAN PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH, INVENTARISASI ROW DAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI


ROW SUTT 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
KERANGKA ACUAN KERJA 12

Pernah menjadi Cad Operator/Drafter/sejenis minimal 2 kali dalam bidang/subbidang pekerjaan


sejenis di lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau Swasta.

d) Tenaga Pendukung
- Tenaga Inventarisasi
Memiliki pendidikan minimal SLTA dan pengalaman minimum 3 (tiga) tahun dalam
bidang/subbidang pekerjaan sejenis di lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau Swasta.
Pernah menjadi Tenaga Inventarisasi/sejenis minimal 2 kali dalam bidang/subbidang pekerjaan
sejenis di lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau Swasta.
Menguasai dan mengenal nama-nama tanaman serta kategori kecil, besar atau produktif. Tenaga
Inventarisasi bertugas mendata luasan nama pemilik, batas-batas lahan, jenis / nama-nama
tanaman dan bangunan permanen/semi permanen yang berada dalam koridor ROW.

- Tenaga Pemberkasan
Memiliki pendidikan minimal SLTA dan pengalaman minimum 3 (tiga) tahun dalam
bidang/subbidang pekerjaan sejenis di lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau Swasta.
Pernah menjadi Tenaga Pemberkasan minimal 2 kali dalam bidang/subbidang pekerjaan sejenis di
lingkungan PLN atau Instansi Pemerintah atau Swasta.
Menguasai bidang pemberkasan dan memahami tata laksana kearsipan yang diperlukan. Pernah
terlibat dalam tim pembebasan lahan.

- Operator Drone
Memiliki pendidikan minimal SLTA dan pengalaman minimum 3 (tiga) tahun pada pekerjaan
mengoperasikan drone serta menjadi operator drone minimal 2 kali.
Menguasai dan mahir mengoperasikan drone khususnya untuk pengambilan gambar/foto dari
udara.

9. JENIS LAPORAN-LAPORAN
Konsultan harus membuat laporan baik untuk kegiatan pekerjaan maupun hasil pekerjaan yang harus
disusun dalam bahasa Indonesia, yang meliputi :

a) Laporan Kemajuan Pekerjaan


Laporan ini merupakan ringkasan kemajuan pekerjaan yang telah dicapai sejak permulaan dan
melaporkan keterlambatan-keterlambatan yang terjadi dengan menyebutkan penyebabnya,
selanjutnya juga memberikan saran-saran untuk mengatasinya dan dan tindakan-tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut di atas.

b) Laporan Akhir
Laporan Akhir terdiri dari:
- Gambar peta bidang tapak tower (objek tanah, kontur tanah dan objek tanaman)
- Tabel No.tower, Type tower, nama pemilik tanah, luasan tanah yang akan dipakai PLN, Jenis
dan jumlah tanaman serta koordinat lokasi tower
- Foto dokumentasi pelaksanaan pemetaan dan pematokan
- Pendataan/inventarisasi tanah tapak dan tanaman (berupa blangko inventarisasi)
- Lampiran dokumen inventarisasi:
o KTP
o Kartu Keluarga
o Surat Kuasa (optional)

PEKERJAAN PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH, INVENTARISASI ROW DAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI


ROW SUTT 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
KERANGKA ACUAN KERJA 13

o Surat Waris (optional)


o Surat kepemilikan tanah
o Surat hak garap tanah (optional)
- Hal-hal lain yang dibutuhkan oleh Direksi Pekerjaan dan/atau Pengguna Barang/Jasa

PEKERJAAN PENDAMPINGAN PENGADAAN TANAH, INVENTARISASI ROW DAN PENDAMPINGAN KOMPENSASI


ROW SUTT 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
Syarat Teknis PekerjaanSUTT 150 kV IV. i

DAFTAR ISI

BAB IV
SYARAT TEKNIK - PEKERJAAN KONSTRUKSI

1. UMUM ............................................................................................................................................................. 1
1.1. LINGKUP KERJA ........................................................................................................................................... 1
1.2. RUJUKAN ..................................................................................................................................................... 2
1.3. VOLUME PEKERJAAN .................................................................................................................................. 2
2. PEKERJAAN PERSIAPAN .................................................................................................................................... 2
2.1. LINGKUP KERJA PEKERJAAN PERSIAPAN ..................................................................................................... 2
2.2. PENYEDIAAN DIREKSI KEET, GUDANG DAN BARAK KERJA ........................................................................... 3
2.3. PAPAN NAMA PROYEK , PAPAN LOKASI , PAPAN JADWAL .......................................................................... 4
2.4. PERLENGKAPAN K3 KONSTRUKSI ................................................................................................................ 4
2.5. PEKERJAAN PERSIAPAN PONDASI ............................................................................................................... 5
2.6. PEKERJAAN PERSIAPAN ERECTION ............................................................................................................ 13
2.7. PEKERJAAN PERSIAPAN STRINGING .......................................................................................................... 14
3. PEKERJAAN PENGADAAN MATERIAL .............................................................................................................. 18
3.1. RUJUKAN ................................................................................................................................................... 18
3.2. PERSYARATAN UMUM .............................................................................................................................. 18
3.3. SYARAT UMUM MATERIAL ........................................................................................................................ 18
3.4. PROSES APPROVAL.................................................................................................................................... 19
3.5. PENGEPAKAN ............................................................................................................................................ 20
3.6. PENGIRIMAN (UNTUK MATERIAL SELAIN MATERIAL TOWER DAN KONDUKTOR ACSR/AS) ...................... 21
3.7. COPY SURAT DOKUMEN ............................................................................................................................ 22
3.8. PENGADAAN INSULATOR SET + HARDWARE + ACCESSORIES + FITTING ................................................... 22
3.9. PENGADAAN GSW + ACCESSORIES + FITTING ........................................................................................... 28
3.10. PENGADAAN OPGW + ACCESSORIES + FITTING ........................................................................................ 34
3.11. PENGADAAN ACCESSORIES + FITTING KONDUKTOR ACSR/AS .................................................................. 41
4. PEKERJAAN PENGANGKUTAN MATERIAL ....................................................................................................... 45
4.1. PENGIRIMAN DARI PABRIK KE GUDANG SITE ............................................................................................ 46
4.2. PENGANGKUTAN DARI GUDANG SITE KE TEPI JALAN................................................................................ 47
4.3. PENGANGKUTAN DARI TEPI JALAN KE LOKASI TITIK TOWER ..................................................................... 47
5. PEKERJAAN PONDASI ..................................................................................................................................... 48
5.1. PEKERJAAN BORE PILE............................................................................................................................... 48
5.2. PONDASI TOWER ...................................................................................................................................... 50
6. PEKERJAAN SISTEM PENTANAHAN................................................................................................................. 61
7. PEKERJAAN PEMASANGAN PATOK BATAS TANAH ......................................................................................... 62
8. PEKERJAAN ERECTION DAN PEMASANGAN ACCESSORIES TOWER (TERMASUK FINAL CHECK) ....................... 62
8.1. ERECTION TOWER (TERMASUK PEMASANGAN ACCESSORIES TOWER) ................................................................... 62
9. PEMASANGAN ANTI THEFT NUT S/D KETINGGIAN 9 M .................................................................................. 66
10. PEKERJAAN STRINGING (PENARIKAN) KAWAT ........................................................................................... 66
10.1. PENARIKAN KONDUKTOR ACSR/AS, GSW DAN OPGW .............................................................................. 67
10.2. PEMASANGAN ACCESSORIES KONDUKTOR ACSR/AS, GSW DAN OPGW .................................................. 69
10.3. SAGGING DAN CLAMPING......................................................................................................................... 73
11. PEKERJAAN COMMISSIONING .................................................................................................................... 75
12. ASBUILT DRAWING, DOKUMEN PENGECEKAN, FOTO DOKUMENTASI,PETUNJUK OPERASIONAL ............... 75

PT PLN (Persero) UIP KALIMANTAN BAGIAN TIMUR


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.ii

PT PLN (Persero) UIP KALIMANTAN BAGIAN TIMUR


Syarat Teknis PekerjaanSUTT 150 kV IV. 1

BAB IV
SYARAT TEKNIK - PEKERJAAN KONSTRUKSI

1. UMUM
Proyek Transmisi Tenaga Listrik 150 kV jalur SUTT 150 kV GI.TANJUNG SELOR– GI.TIDANG PALE
merupakan bagian dari rencana pembangunan sistem jaringan transmisi tenaga listrik 150 kV di
Provinsi Kalimantan Utara. Dengan data-data teknis sebagai berikut :
Nama Pekerjaan : PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 kV
GI.TANJUNG SELOR– GI.TIDANG PALE SECTION 3
Nominal Voltage : 150 kV
Jumlah Circuit : 2 cct
Conductor : ACSR/AS 2 x 250 mm2
Ground Wire : Galvanized Steel Wire 55 mm2 dan Optic GroundWire 70 mm2
Support : Menara dari Konstruksi baja yang digalvanis
Pekerjaan SUTT 150 kV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3 menghubungkan antara
Tower T.218 dengan Gardu Induk 150 kV TANJUNG SELOR.

1.1. LINGKUP KERJA


Lingkup pekerjaan ini, secara umum mencakup :

1. Pekerjaan Persiapan

2. Pekerjaan Pengadaan Material

- Pengadaan Accessories Tower

- Pengadaan Insulator Set + Hardware + Accessories + Fitting

- Pengadaan GSW + Accessories + Fitting

- Pengadaan OPGW + Accessories + Fitting

- Pengadaan Accessories + Fitting Konduktor ACSR/AS

3. Pekerjaan Pengangkutan Material

- Pengiriman Dari Pabrik Ke Gudang Site

- Pengangkutan Dari Gudang Site Ke Tepi Jalan

- Pengangkutan Dari Tepi Jalan Ke Lokasi Titik Tower

4. Pekerjaan Pondasi (Termasuk Erection Stub Tower)

5. Pekerjaan Sistem Pentanahan

6. Pekerjaan Erection Dan Pemasangan Accessories Tower (Termasuk Final Check)

7. Pekerjaan Stringing (Penarikan) Kawat (Termasuk Final Check)

8. Pekerjaan Commissioning

Lingkup pekerjaan tersebut di atas mulai dari T.218 s/d T.313 di GI.TANJUNG SELOR serta pekerjaan
stringing dari T.217 s/d GI.TANJUNG SELOR (sesuai tower schedule terlampir dalam dokumen RKS).

PT PLN (Persero) UIP KALIMANTAN BAGIAN TIMUR


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.2
1.2. RUJUKAN
Kecuali ditentukan secara khusus, rujukan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
disesuaikan dengan rujukan yang terdapat dalam syarat teknik untuk masing-masing item pekerjaan
yang terkait.

1.3. VOLUME PEKERJAAN


Volume pekerjaan yang terdapat dalam Bill of Quantities adalah volume perkiraan yang dibuat untuk
memudahkan Penyedia Barang/Jasa mengajukan penawaran dan evaluasi Panitia Pelelangan.
Pembayaran akan dilakukan sesuai volume aktual di lapangan yang mengacu pada gambar
pelaksanaan/gambar kerja yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Direksi Lapangan. Kelebihan
atau kekurangan yang terdapat dalam Bill of Quantities akan diperhitungkan sebagai pekerjaan
tambah/kurang.
Khusus untuk volume pekerjaan yang bersifat Lumpsum, Penyedia Barang/Jasa harus sudah
memperhitungkannya sendiri. Tidak ada pekerjaan tambah/kurang untuk volume pekerjaan yang
bersifat Lumpsum, kecuali terdapat perubahan desain dari Direksi Pekerjaan terhadap pekerjaan
tersebut yang dinyatakan secara tertulis.

2. PEKERJAAN PERSIAPAN
IJIN KE INSTANSI TERKAIT DAN MASYARAKAT
Sebelum memulai kegiatan lapangan Penyedia Barang/Jasa berkewajiban untuk mengurus ijin masuk
ke tempat kerja di Instansi terkait mulai tingkat Bupati/Walikota sampai tingkat Ketua RT sesuai
dengan peraturan yang berlaku didaerah setempat.
Penyedia Barang/Jasa juga berkewajiban melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat yang terkena
jalur Transmisi 150 kV dan berkoordinasi dengan Camat serta Kepala Desa/Lurah setempat.

PENGATURAN LALU-LINTAS TRANSPORTASI PADA SAAT KONSTRUKSI


Dalam hal Jalan menuju lokasi pekerjaan sempit dan melewati pedesaan, Kontraktor jasa pemasangan
tower harus meminimalkan dampak lalu lintas pada saat konstruksi dan menjamin keamanan
masyarakat setempat (terutama anak-anak). Lalu lintas konstruksi harus pada siang hari kecuali untuk
barang transportasi besar. Penyedia Barang / Jasa akan memasang rambu lalu lintas di sekitar desa
dan menerapkan batas kecepatan secara ketat untuk lalu lintas konstruksi di sekitar lokasi dan desa.
Semua kendaraan konstruksi harus meminimalkan tingkat kebisingan dan polusi buangannya. Jalan-
jalan di sekitar lokasi dan desa setempat yang digunakan untuk lalu lintas konstruksi harus secara
teratur disiram air untuk meminimalkan tingkat debu di udara di sekitar desa setempat.

PENGENDALIAN KEBISINGAN DI LOKASI PEKERJAAN


Semua Pekerjaan harus dilakukan dengan tingkat kebisingan seminimal mungkin. Generator
pengelasan dan mesin stringing yang digunakan di lokasi harus menggunakan peredam suara.

2.1. LINGKUP KERJA PEKERJAAN PERSIAPAN


Lingkup pekerjaan persiapan, meliputi :
SARANA PRASARANA
- PENYEDIAAN DIREKSI KEET, GUDANG DAN BARAK KERJA
- PAPAN NAMA PROYEK , PAPAN LOKASI , PAPAN JADWAL
- PERLENGKAPAN K3 KONSTRUKSI
PEKERJAAN PERSIAPAN PONDASI
- MOBILISASI & DEMOBILISASI ALAT KERJA PONDASI
- MOBILISASI & DEMOBILISASI PEKERJA PONDASI
- RE-CHECK SURVEY
- RE-ROUTE SURVEY (BILA DIPERLUKAN)
- SONDIR (BILA DIPERLUKAN)
- PEKERJAAN MIX DESIGN BETON
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.3
- PEKERJAAN JALAN MASUK MENUJU LOKASI DAN PEKERJAAN PEMBERSIHAN LOKASI TOWER
- DEWATERING/PENGERINGAN UNTUK PEKERJAAN PONDASI (BILA DIPERLUKAN)
- PEKERJAAN GALIAN TANAH UNTUK SLOPE STABILITY (BILA DIPERLUKAN)
- PEKERJAAN DINDING PENAHAN TANAH (BILA DIPERLUKAN)
PEKERJAAN PERSIAPAN ERECTION
- MOBILISASI & DEMOBILISASI ALAT KERJA ERECTION
- MOBILISASI & DEMOBILISASI PEKERJA ERECTION
PEKERJAAN PERSIAPAN STRINGING
- MOBILISASI & DEMOBILISASI ALAT KERJA STRINGING
- MOBILISASI & DEMOBILISASI PEKERJA STRINGING
- PEMBUATAN SAGING SCHEDULE
- PEMBUATAN BACK STAY
- PEMBUATAN STEGER
- SEWA PERALATAN STRINGING
Termasuk pekerjaan sementara lainnya yang diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan.

2.2. PENYEDIAAN DIREKSI KEET, GUDANG DAN BARAK KERJA

KANTOR DIREKSI (DIREKSI KEET)


Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menyediakan (membuat/menyewa) bangunan sementara untuk
kantor Direksi (Direksi Keet) berukuran minimal 4x6 m2 dilengkapi dengan penerangan serta sanitair
yang memadai.
Perlengkapan yang harus tersedia dalam Direksi Keet diantaranya:

- Meja rapat dengan 6 kursi 1 unit

- Lemari arsip 1 unit

- Whiteboard dengan perlengkapannya 1 unit

- Meja ½ biro dengan kursi 2 set

GUDANG
Pembuatan gudang tertutup (sementara)
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menyediakan gudang yang memadai untuk penyimpanan material
yang diperlukan untuk pekerjaan. Gudang harus dilengkapi dengan sistem ventilasi yang baik. Bentuk
dan ukuran gudang disesuaikan kebutuhan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan dengan luasan
minimal 200 m2.
Penyediaan gudang terbuka
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menyewa lahan untuk gudang terbuka dengan luasan sesuai
kebutuhan minimal 5000 m2. Gudang terbuka ini harus dikelilingi pagar sementara yang terbuat dari
seng tinggi 2 m.
Lokasi gudang tersebut dijaga oleh security selama waktu pelaksanaan pekerjaan.

BARAK PEKERJA
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan Barak Pekerja yang memadai untuk pekerjanya. Barak
Pekerja harus dilengkapi dengan instalasi listrik/penerangan serta sanitair yang memadai. Bentuk,
ukuran dan penempatan barak kerja tersebut tidak ditentukan, tetapi harus mendapat persetujuan
dari Direksi Pekerjaan.
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Penyediaan Direksi Keet, Gudang Dan Barak Kerja harus sesuai gambar
gambar kerja yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Pekerjaan peyediaan Direksi Keet, Gudang dan Barak Pekerja dibayar dalam satuan Lumpsum mengacu
pada harga kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup penyediaan direksi keet,
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.4
pembuatan gudang sementara, sewa lahan untuk gudang terbuka, pembuatan pagar keliling untuk
gudang terbuka, pembuatan barak kerja, dan jasa keamanan (security) selama waktu pelaksanaan
pekerjaan

2.3. PAPAN NAMA PROYEK , PAPAN LOKASI , PAPAN JADWAL


Papan Nama Proyek , Papan Lokasi , Papan Jadwal Proyek dibuat sesuai gambar yang telah disetujui
oleh Direksi Pekerjaan. 1 set = 3 papan (yaitu Papan Nama Proyek , Papan Lokasi/layout , Papan Jadwal
Proyek). Ukuran masing-masing papan adalah 2 x 3 m2 dengan bahan dari plywood 9 mm yang dilapisi
Spanduk printing bahan flexi jerman.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Pekerjaan Papan Nama Proyek , Papan Lokasi , Papan Jadwal Dibayar dalam satuan set mengacu pada
harga kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup pembuatan, pengangkutan dan
pemasangan.

2.4. PERLENGKAPAN K3 KONSTRUKSI


Personil Ahli K3 yang bertugas di lapangan harus memiliki Sertifikat Ahli K3 Umum yang diterbitkan
oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Sertifikat Ahli K3 ini masih berlaku selama periode kontrak
pekerjaan dilaksanakan. Personil Ahli K3 ini tidak boleh merangkap untuk proyek/pekerjaan lain.
Penyedia Barang/Jasa wajib memenuhi peraturan yang berlaku terkait Kesehatan, dan Keselamatan
Kerja (K3) antara lain perlengkapan K3 konstruksi meliputi :

a. RAMBU K3
Rambu K3 dibuat sesuai gambar yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Rambu K3 harus dipasang
di setiap lokasi yang sedang dikerjakan. 1 set rambu K3 terdiri dari 3 papan rambu, yaitu Rambu
peringatan wajib menggunakan APD, Rambu peringatan hati-hati lubang galian serta Rambu
Peringatan hati-hati benda terjatuh dari atas & hati-hati ada pekerjaan di ketinggian), dengan ukuran
masing-masing papan adalah 1 x 1 m2 dengan bahan dari plywood 9 mm yang dilapisi Spanduk
printing bahan flexi jerman.

b. APD PEKERJA
Seluruh pekerja diwajibkan menggunakan APD yang lengkap sesuai pekerjaan yang dilaksanakan.
Semua APD harus memenuhi persyaratan SNI (Standart Nasional Indonesia). Untuk masing-masing
pekerjaan diwajibkan menggunakan APD sebagaimana berikut:

PEKERJAAN PONDASI

- Helm Safetywarna kuning (seluruh pekerja)

- Sarung Tangan Polkadot Gloves (seluruh pekerja)

- Kacamata Safety (operator concrete mixer/molen beton)

- Rompi (operator concrete mixer/molen beton)

- Sepatu Safety (personil Ahli K3)

- Sepatu Boot (seluruh pekerja)

PEKERJAAN ERECTION

- Helm Safety warna kuning (seluruh pekerja)

- Full Body Harnest (Personil yang bekerja di ketinggian lebih dari 1,8 m)

- Sarung Tangan Polkadot Gloves (seluruh pekerja)

- Kacamata Safety (seluruh pekerja)


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.5
- Rompi (seluruh pekerja)

- Sepatu Safety untuk memanjat (seluruh pekerja)

- Sepatu Safety (personil Ahli K3)

PEKERJAAN STRINGING

- Helm Safety warna kuning (seluruh pekerja)

- Full Body Harnest (Personil yang bekerja di ketinggian lebih dari 1,8 m)

- Sarung Tangan Polkadot Gloves (seluruh pekerja)

- Kacamata Safety (seluruh pekerja)

- Rompi (seluruh pekerja)

- Sepatu Safety (seluruh pekerja dan personil Ahli K3)

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Pekerjaan Perlengkapan K3 Konstruksi dibayar dalam satuan Lumpsum mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup Sertifikasi Ahli K3, pengadaan rambu dan
APD.

2.5. PEKERJAAN PERSIAPAN PONDASI


Pekerjaan persiapan pondasi meliputi:

MOBILISASI & DEMOBILISASI PERALATAN KERJA PONDASI


Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah tanda tangan kontrak, Penyedia Barang/Jasa harus
menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja pondasi kepada Direksi Pekerjaan
untuk mendapat persetujuan. Termasuk dalam rencana tersebut daftar peralatan yang akan
digunakan dilengkapi data kapasitas serta jadwal pemakaiannya.
Demobilisasi peralatan kerja harus mendapat ijin Direksi Pekerjaan. Pada akhir pekerjaan seluruh areal
yang digunakan Penyedia Barang/Jasa harus dibersihkan kembali.

Tiap 1 grup kerja pondasi minimal terdapat peralatan sebagai berikut:

Peralatan Utama:
Beton Mixer 0,35 m3 unit 1,00
Mesin Bore pile dan Pipa Tremie unit 1,00
Vibrator unit 1,00

Peralatan Pendukung:
Bar Bender unit 1,00
Bar Cutter unit 1,00
Pompa air unit 1,00

Stamper / alat pemadat unit 1,00

Theodolite unit 1,00


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.6
Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan Peralatan Utama sesuai dengan jumlah grup pekerja pondasi
(minimal sama dengan jumlah grup pekerja pondasi) sesuai yang dipersyaratkan dalam RKS point
Mobilisasi & Demobilisasi Pekerja Pondasi, Penyedia barang/jasa juga berkewajiban menyediakan
peralatan pendukung minimum sesuai dengan list di atas untuk penyelesaian pekerjaan sesuai dengan
waktu yang ditetapkan

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Mobilisasi&DemobilisasiPeralatan Kerja Utama Pondasi dibayar dalam satuan Lumpsum mengacu pada
harga kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup pengiriman sampai ke titik tower,
penempatan sementara dan pengembalian

MOBILISASI & DEMOBILISASI PEKERJA PONDASI


Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah tanda tangan kontrak, Penyedia Barang/Jasa harus
menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi grup kerja pondasi kepada Direksi Pekerjaan untuk
mendapat persetujuan.
Demobilisasi pekerja harus mendapat ijin Direksi Pekerjaan. Pada akhir pekerjaan seluruh areal yang
digunakan Penyedia Barang/Jasa harus dibersihkan kembali.

Tiap 1 (satu) grup kerja pondasi minimal terdiri dari:


Operator Alat Bore pile Orang 1,00
Pekerja Bore pile Orang 3,00
Pekerja Lansir Orang 3,00
Pekerja Pengecoran Orang 5,00
Operator Beton Mixer (molen) Orang 1,00
Kepala Tukang Orang 1,00
Surveyor Orang 1,00
Mandor Orang 1,00

Jumlah grup kerja pondasi yang dimobilisasi pada pekerjaan ini minimal adalah 17 grup.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Mobilisasi & Demobilisasi Pekerja Pondasi dibayar dalam satuan Lumpsum mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup tiket pesawat (berangkat dan pulang) ke
bandara terdekat dari lokasi pekerjaan, transportasi darat dari dan ke bandara, transportasi darat dari
barak ke titik tower (lokasi pekerjaan).

RE-CHECK DAN RE-ROUTE SURVEY

Re-check Survey / peninjauan kembali harus dilakukan di sepanjang jalur SUTT. Sedangkan Re-Route
Survey dilaksanakan bila diperlukan dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.Re-check Survey adalah
survey pengukuran yang dilakukan masih di dalam koridor ROW 20 m sepanjang jalur SUTT awal.Re-
Route Survey adalah survey pengukuran yang dilakukan di luar koridor ROW 20 m jalur SUTT awal.
Lingkup Pekerjaan Re-Check Survey Dan Re-Route Survey meliputi :
- Pekerjaan pemetaan jalur (route map)

- Pekerjaan pengukuran profile mamanjang (Longitudinal Section).

- Pengukuran situasi Right of Way (ROW)


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.7
- Pengukuran lokasi tower (tower site)

- Gambar peta jalur diatas peta rupa bumi skala 1 : 50.000

- Gambar profile memanjang (long section) skala H 1:2000 dan V 1:400

- Sagging & plotting tower.

- Gambar tower site & diagonal section

- Membuat Schedule type tower, type pondasi dan material jaringan.

- Mempresentasikan hasil reroute.

PERSIAPAN DAN MOBILISASI


Direksi Pekerjaan akan menyerahkan data survey Jalur Transmisi 150 kV terkait kepada Penyedia
Barang/Jasa yang selanjutnya dapat digunakan sebagai referensi dalam melaksanakan survey reroute.

Pekerjaan persiapan mencakup pekerjaan administrasi dan korespondensi, mendatangkan tenaga ahli,
peralatan kerja dan sarana pendukung .

Tenaga Ahli, alat kerja dan sarana pendukung yang harus di datangkan, sebagai berikut :

- Chief Surveyor, Geodetic Engineer, Surveyor dan CAD Operator.

- Peralatan Survey

- Base Camp, alat transportasi dan peralatan pendukung lainya.

PENGUKURAN KERANGKA HORIZONTAL


Untuk mendapatkan koordinat titik ikat sebagai acuan posisi geografis serta titik kontrol ukuran,
dilaksanakan menggunakan alat GPSGeodetic yang diikatkan Benchmark (BM) sistem koordinat
Nasional yang terdekat.

Alat GPS yang digunakan minimal tipe pengukur Fase atau frekwensi (L.1) dengan ketelitian posisi GPS
orde 4.

Untuk keperluan perapatan koordinat titik kontrol kerangka dilakukan dengan poligon teliti.
Pengukuran poligon kerangka dilakukan disepanjang jalur Transmisi 150 kV berdasarkan jalur/route
hasil dari Surveyreconnaissance .

Peralatan yang digunakan pengukuran adalah Theodolite total station dan dilakukan sebagai berikut:

- Jalur pengukuran poligon merupakan jaringan terbuka.

- Sudut horizontal dibaca dalam satu seri lengkap (B-B-BL-BL)

- Pengukuran jarak dengan pembacaan muka-belakang.

PENGUKURAN KERANGKA VERTIKAL


Pengukuran vertikal adalah untuk mendapatkan beda tinggi relative antara titik tinggi teliti dan
digunakan untuk kontrol pengukuran line profile memanjang. Pengukuran kerangka vertikal dilakukan
secara pengukuran tinggi trigonometris dan alat yang digunakan adalah Theodolit total station. Posisi
geografis kerangka vertikal di lapangan ditandai dengan patok titik tinggi yang secara fisik
menggunakan patok kerangka horizontal.

PENGUKURAN TOPOGRAFI JALUR


PENGUKURAN/STACKING OUT AS JALUR
Pengukuran meliputi penentuan garis lurus (center line) yang diawali dari satu span sebelum titik
pertama pada section ini kearah titik tower sudut di berdasarkan azimuth, hingga seluruh jalur sesuai
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.8
lingkup pekerjaan.

Pengukuran center line dengan cara dan tahapan sebagai berikut:


Dimulai dari titik tower pertama ke arah titik tower sudut berikutnya dan begitu seterusnya. Sebelum
pengukuran center line dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan pengecekan posisi setiap tower sudut
dimana lokasi tower sudut harus diletakkan di tempat yang baik, elevasinya tinggi, kendaraan roda 4
bisa masuk.

Apabila pada jalur/center line terdapat halangan yang tidak memungkinkan untuk ditembus (misalnya :
bangunan gedung, perkampungan) maka jalur harus diubah sepanjang halangan tersebut dan
selanjutnya arahnya dikembalikan menuju posisi titik sudut didepannya. Hal ini dimaksudkan guna
menghindari terjadinya hambatan atau masalah sosial pada saat pelaksanaan pekerjaan atau pada
saat dioperasikan.

Peralatan yang digunakan :Theodolite total station, Rambu/bak ukur (peralatan survey dalam kondisi
baik, lazim dipakai di Indonesia serta sudah dikalibrasi oleh Lembaga yang diakui di Indonesia serta
masa kalibrasi masih aktif.

PENGUKURAN PROFILE CENTER LINE DAN SITUASI ROW


Pengkuran Profile (Longitudinal Section) Center Line
Untuk daerah dengan kemiringan/slope muka tanah lebih dari 1/10 yang dipotong, maka dilakukan
pengukuran profile tambahan sejajar center line dan jika kemiringan/slope lebih dari 1/15 maka
dilakukan pengukuran profile melintang sejauh 20 meter ke arah kiri dan kanan center line.
Pengukuran Situasi Center Line meliputi pengukuran terhadap semua obyek dan bentuk permukaan
tanah dalam koridor 20 meter ke arah kiri dan kanan center line. Hasil pengukuran situasi ini dipetakan
pada gambar sitausi jalur sebagai gambar Longitudinal Section, selanjutnya peta situasi ini diperlukan
untuk membuat desain jalur dan plotting tower.

Apabila melewati daerah pegunungan sehingga clearence antara kawat terendah dengan permukaan
tanah terlalu dekat maka agar dilaksanakan pengukuran situasi dengan batasan 20 meter arah kiri dan
kanan center line.

Pengukuran situasi dimaksudkan untuk menentukan elevasi tanah sepanjang jalur pada daerah ROW.
Pengukuran dilakukan dengan metode pengukuran potongan melintang. Semua jarak diukur dengan
mengunakan jarak optis.

Semua obyek seperti rumah, jalan, jembatan, gorong-gorong dan fasilitas umum lainya harus diamati
dan diberikan keterangan yang jelas.Koridor pengukuran situasi jalur adalah 20 meter ke arah kiri dan
kanan center line.

Perlu juga dilakukan pencatatan karakteristik tanah sepanjang center line.

PEMBUATAN DESAIN SAGGING JALUR SUTT 150 kV

Pembuatan sagging jalur Transmisi 150 kV harus disesuaikan dengan jenis konduktor, jenis tower,
sagging dan span tower.

Ketentuan jenis tower, sagging dan span untuk Survey jalur Transmisi 150 kV adalah sebagai berikut :

Jenis tower : Tower Rangka baja galvanized “Double Hawk”

Jumlah Circuit : 2 cct

Jenis konduktor : ACSR/AS 2 x 250 mm2

Jenis Ground Wire : GSW 55 mm2

Jenis OPGW : OPGW 70 mm2


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.9

Data – data yang digunakan untuk desain tower, sebagai berikut :

Tipe Tower Sudut Tinggi


(deg) (m) *
AA2+0
0–3 23,0
(standar)
BB2+0
3 – 20 21,0
(standar)
CC2+0
20 – 40 21,0
(standar)
DD2+0
40 - 60 21,0
(standar)
DRD2+0
40 - 60 21,0
(standar)
EE2+0
>60 21,0
(standar)

*) Jarak antara lengan/arm bawah dengan permukaan tanah.

Ground clearence berdasarkan SNI 04-6918-2002.

Basic span adalah 350 meter.

Sagging untuk konduktor ACSR/AS 2 x 250 mm2 menggunakan persamaan Parabolik.

Rasio weight span dengan wind span adalah 0,7 s/d 1,4

Gambarprofile/longitudinalsection dibuat dengan skala horisontal 1:2000 dan skala vetikal 1:400 pada
ukuran kertas A1. Format gambar sesuai dengan teknis penggambaran yang berlaku.

Setiap tower sudut merupakan awal maupun akhir dari gambar sudut belok, arah dan besarnya sudut
belok. Tanda arah sudut “Ki” artinya belok kiri, “Ka” artinya belok kanan dengan diberi besaran
sudutnya.

Cara menggambar profile as jalur/longitudinal section adalah diambil dari angka-angka ketinggian
maupun angka panjang as jalur yang telah dihitung dengan teliti oleh juru ukur yang melaksanakan
pengukuran, yang mengerti dan mampu menghitung dengan benar dan akurat.

TOWER SPOTTING DAN PLOTTING


Spotting dan plotting tower adalah menentukan type-type tower berdasarkan profilememanjang/long
section hasil Survey, dan sedapat mungkin diupayakan untuk tetap menggunakan Benchmark (BM)
atau patok yang sudah ada, kecuali patok tersebut posisinya menyimpang jauh dari jalur yang benar.

PENGGAMBARAN

Sebelum penggambaran dilaksanakan semua data ukur dan data hitungan harus sudah dipastikan
kebenaranya dengan teliti.

Dalam penggambaran titik-titik posisi suatu obyek harus menggunakan sistem koordinat dan tidak
dibenarkan dengan cara azimuth.

Kelengkapan gambar, meliputi :

- Nomor lembar peta

- Judul gambar

- Sistem proyeksi peta


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.10
- Legenda

- Nomor dan type tower dan sudut deviasi

- Beda tinggi antara tower.

Semua penampakan yang ada baik alami atau buatan harus dicantumkan/diplot dalam gambar dan
diberi keterangan. Sebelum dibuat gambar definitif maka gambar-gambar sementara atau draft
terlebih dahulu harus diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.

Gambar-gambar dikerjakan adalah :

- Gambar peta jalur (route map) diatas peta topographi.

- Gambar profile/longitudinal section termasuk didalamnya gambar spotting dan plotting tower.

- Gambar tower site dan diagonal section untuk setiap lokasi tower.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan Re-Check Survey dan Reroute Survey dibayar dalam satuan km mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup pengukuran/survey, perhitungan/desain,
penggambaran, pelaporan serta pemindahan dan atau pembuatan patok

SONDIR (BILA DIPERLUKAN)


DireksiPekerjaan akan menyerahkan data-data soil investigation (penyelidikan tanah) kepada Penyedia
Barang/Jasa, sebagai bahan referensi untuk membuat desain pondasi.
Tenaga Ahli (Civil Engineer) yang membuat desain pondasi diharuskan untuk meninjau ke setiap lokasi
tower agar dapat mengetahui kondisi tanah yang sebenarnya dilapangan.
Apabila data penyelidikan tanah tersebut belum mencukupi atau meragukan untuk keperluan
membuat desain pondasi, maka Penyedia Barang/Jasa dapat melakukan penyelidikan tanah ulang atas
persetujuan Direksi Pekerjaan.
Penyelidikan tanah dilaksanakan dengan DCPT/Sondir .
DCPT/sondirdilaksanakan sampai nilai conus menunjukkan 200 kg/cm2 atau 20 meter kedalaman
maksimum (dipakai salah satu yang terlebih dahulu tercapai).
Standar/Peraturan berikut dapat diaplikasikan: DCPT - ASTM D 3441

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan sondir dibayar dalam satuan titik mengacu pada harga kesepakatan. Harga satuan tersebut
harus sudah mencakup pelaksanaan sondir di lapangan, perhitungan/pengolahan data lapangan, serta
pelaporan.

PEKERJAAN MIX DESIGN BETON

PERSYARATAN UMUM

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyampaikan rencana kerja


yang berisi metoda kerja, komposisi campuran, jadwal pelaksanaan, material dan peralatan yang
digunakan, laboratorium dan hal-hal lain yang diperlukan untuk kesempurnaan rencana kerja ini.
Sebelum membuat rencana komposisi campuran, Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan lokasi
sumber/merk material yang akan digunakan kepada Direksi Pekerjaan/Direksi Pekerjaan untuk
mendapat persetujuan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.11
Penggunaan kelas beton untuk bagian pekerjaan harus sesuai dengan gambar atau sebagaimana yang
ditentukan Direksi Pekerjaan. Secara umum apabila tidak dinyatakan lain maka harus dipakai kelas
beton yang sesuai dengan jenis pekerjaannya sebagai berikut

K-225 : Untuk konstruksi beton bertulang pondasi Tower dan bore pile.

B-0 : Untuk lantai kerja.

MATERIAL BETON

SEMEN

Kontraktor harus menggunakan semen dengan sumber/merek yang sama, kecuali karena sesuatu
pertimbangan yang setelah mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan maka Kontraktor diperkenankan
untuk menggunakan maksimal 2 (dua) sumber/merek semen.

Kontraktor harus menyediakan tempat/gudang penyimpanan semen sehingga senantiasa terlindung


dari keadaan cuaca yang merusak kualitas semen. Jika digunakan lebih dari satu macam
sumber/merek semen maka penyimpanannya harus dibuat terpisah. Ventilasi tempat penyimpanan
harus baik.

Lantai tempat penyimpanan tersebut harus terbuat dari papan kayu dengan jarak minimal 30 cm dari
permukaan tanah.

Penyimpanan semen dalam gudang harus diatur sedemikin rupa sesuai dengan kedatangannya dan
semen yang telah lebih dari 90 hari disimpan dalam gudang harus segera dikeluarkan dan bila hendak
digunakan harus di test terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan.

Pengawas Lapangan berhak setiap saat untuk memeriksa tempat/gudang penyimpanan semen dan
kontraktor wajib memberi kemudahan untuk pemeriksaan tersebut.

Kecuali ada ketentuan lain, semen yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah semen type I sesuai
ASTM C 150 atau setara yang dibuktikan dengan test kekuatan beton yang dilaksanakan di
laboratorium

AGREGAT

Agregat yang digunakan harus keras, tidak porous, permukaannya kasar, bersih dari lumpur dan
material lain yang akan mempengaruhi kualitas beton, serta mempunyai kadar air yang stabil. Gradasi
harus baik, stabil dan sesuai dengan kebutuhan.

Sumber material yang akan digunakan haruslah cukup untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan dan
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

Tempat penyimpanan agregat harus sedekat mungkin dengan lokasi pembuatan beton dan harus
dibuat sedemikian rupa sehingga tidak bercampur dengan lumpur.

Agregat halus (pasir beton) yaitu pasir alam hasil disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan
oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir maksimal 5,0 mm atau campuran dari kedua
sumber tersebut sehingga diperoleh gradasi yang sesuai dengan kebutuhan.

Agregat kasar (Split) yaitu berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu.

Ukuran maksimum agregat kasar tidak boleh melebihi:

- 3 cm atau;

- 1/5 jarak terkecil antara sisi-sisi cetakan/bekisting atau;

- 1/3 ketebalan pelat lantai atau;

- 3/4 jarak bersih minimum antar tulangan atau kawat-kawat.


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.12
kecuali atas persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan dengan telah mempertimbangkan jarak antara
tulangan.

AIR

Air yang digunakan harus air tawar dan tidak boleh mengandung minyak, alkali, sulfat, garam, bahan
organis atau material lain yang dapat mempengaruhi kualitas beton. Kadar lumpur yang terkandung
dalam air tidak boleh lebih dari 2% dalam perbandingan beratnya. Tidak diperkenankan menggunakan
air dari rawa-rawa atau dari sumber air yang berlumpur.

Kontraktor harus selalu menjaga agar tempat pengambilan air selalu terjaga kebersihannya. Apabila
pengambilan air menggunakan pompa maka ujung dari pipa pengambilan harus berjarak minimum 50
cm dari dasar.

Kontraktor harus menyiapkan tempat air yang cukup dan bersih untuk keperluan pekerjaan beton
sehingga pekerjaan beton bisa berjalan menerus.

KOMPOSISI CAMPURAN

7 (tujuh) hari setelah tanda tangan kontrak, Penyedia Barang/Jasa harus membuat rencana komposisi
campuran beton (mix design) mengacu pada material-material yang akan digunakandan diajukan
kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Dalam pembuatan mix design ini Penyedia
Barang/Jasa bekerjasama dengan instansi/lembaga independenyang meiliki laboratorium sipil.Jumlah
benda uji yang digunakan untuk menentukan komposisi campuran (trial mix) tersebut minimum 20
(dua puluh) sampel. Pada proses pengujian bahan/material beton (semen, pasir, split dan air),
pembuatan sampel dan pengujian kuat tekan sampel harus disaksikan oleh Direksi Pekerjaan.
Pengujian dilakukan pada umur 28 hari atau kurang dari 28 hari dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

Apabila diperlukan, Direksi Pekerjaan berhak meminta modifikasi/pengujian terhadap komposisi


campuran beton yang diajukan dan seluruh biaya untuk keperluan tersebut menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya.Penyedia Barang/Jasa dapat mengusulkan perubahan Komposisi
campuran berdasarkan pada hasil Test bahan dan Test beton yang telah dilaksanakan. Direksi
Pekerjaan berhak untuk menolak atau menyetujui komposisi campuran tersebut. Dalam segala hal,
perbandingan air semen (watercement ratio) tidak boleh lebih besar dari 0,6

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan Mix Design Beton dibayar dalam satuan lump sum mengacu pada harga kesepakatan. Harga
satuan tersebut harus sudah mencakup pembuatan desain campuran (mix design), pembuatan
sampel, pengujian sample serta pelaporan hasil mix design.

PEKERJAAN JALAN MASUK MENUJU LOKASI DAN PEMBERSIHAN LOKASI TOWER

Sebelum memulai pekerjaan Penyedia Barang/Jasa berkewajiban untuk membersihkan lokasi


pekerjaan dari rumput/semak-semak, pohon, material organik, sampah dan benda-benda lain yang
tidak diperlukan untuk pekerjaan ini. Apabila pekerjaan telah selesai, Penyedia Barang/Jasa
berkewajiban membersihkan sisa material dan sampah dari proses pelaksanaan pekerjaan.

PENYEDIAAN JALAN KERJA

Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan jalan kerja dari jalan raya yang ada menuju ke lokasi tower
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Desain jalan kerja yang diperlukan harus dibuat sendiri oleh
Penyedia Barang/Jasa disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.13
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban memelihara jalan kerja secara kontinu selama pelaksanaan
pekerjaan berlangsung. Direksi Lapangan berhak setiap saat untuk meminta perbaikan jalan kerja jika
dianggap fungsi jalan kerja tersebut tidak optimal dan Penyedia Barang/Jasa harus melaksanakannya.
Biaya untuk perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan jalan masuk menuju lokasi dan pembersihan lokasi towerdibayar dalam satuan lokasi
mengacu pada harga kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup tenaga kerja dan
sewa peralatan kerja

DEWATERING/PENGERINGAN UNTUK PEKERJAAN PONDASI

Yang dimaksud Dewatering/pengeringan untuk pekerjaan pondasi ini adalah pengeringan/pengurasan


air tanah (kondisi elevasi muka air tanah lebih tinggi dari elevasi galian), air rawa dan air sungai (untuk
posisi titik tower yang dekat dengan sungai) ataupun air hujan.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Dewatering/Pengeringan Untuk Pekerjaan Pondasi dibayar dalam satuan lokasi mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup tenaga kerja, bahan (bbm) dan sewa
peralatan kerja

PEKERJAAN GALIAN TANAH UNTUK SLOPE STABILITY

Apabila tanah tapak tower dengan kontur tanah tidak rata (lereng) Penyedia Barang/Jasa
dapatmenggunakan metode leg extension atau Galian tanah untuk slope stability dengan melaporkan
dan mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.Kriteria tanah tapak yang dilakukan pekerjaan ini
adalah tanah yang beda tingginya lebih dari 1m

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan Galian Tanah Untuk Slope Stability dibayar dalam satuan m3 mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup tenaga kerja dan sewa peralatan kerja.

PEKERJAAN DINDING PENAHAN TANAH

Pekerjaan Dinding Penahan Tanah ini dilaksanakan apabila posisi tapak tower berada di lereng
ataupun yang dekat dengan tebing/jurang dan jenis tanah yang rawan longsor. Penyedia Barang/Jasa
berkewajiban melaporkan kondisi tanah tapak tower yang rawan terjadi longsor untuk mendapatkan
persetujuan pelaksanaan Pekerjaan Dinding Penahan Tanah dari Direksi Pekerjaan. Dinding penahan
tanah ini terbuat dari beton dengan mutu K-225. Volume pekerjaan mengacu pada gambar yang
disetujui PLN.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan Galian Tanah Untuk Slope Stability dibayar dalam satuan m3 mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup pekerjaan galian tanah, Lantai kerja,
Bekisting, Besi U-24, Beton K-225, Pipa resapan PVC 2" dan ijuk

2.6. PEKERJAAN PERSIAPAN ERECTION

MOBILISASI & DEMOBILISASI PERALATAN KERJA ERECTION

Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja
erection kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Termasuk dalam rencana tersebut
daftar peralatan yang akan digunakan dilengkapi data kapasitas serta jadwal pemakaiannya.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.14

Tiap 1 grup kerja erection minimal terdapat peralatan sebagai berikut:

Katrol unit 1,00


BV Winch unit 1,00

Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan Peralatansesuai dengan jumlah grup pekerja erection
(minimal sama dengan jumlah grup pekerja erection) sesuai yang dipersyaratkan dalam RKS
pointMobilisasi & Demobilisasi Pekerja Erection, Penyedia barang/jasa juga berkewajiban
menyediakan peralatan pendukung minimum sesuai dengan list di atas untuk penyelesaian pekerjaan
sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Mobilisasi & Demobilisasi Peralatan Kerja Erection dibayar dalam satuan Lumpsum mengacu pada
harga kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup pengiriman sampai ke titik tower,
penempatan sementara dan pengembalian.

MOBILISASI & DEMOBILISASI PEKERJA ERECTION

Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi pekerja erection
kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Pada akhir pekerjaan seluruh areal yang
digunakan Penyedia Barang/Jasa harus dibersihkan kembali.

Tiap 1 (satu) grup kerja erection minimal terdiri dari:

Tukang erection Orang 8,00


Kepala Tukang erection Orang 1,00
Engineer Orang 1,00
Driver Orang 1,00
Mandor Orang 1,00

Jumlah grup kerja erection pada pekerjaan ini minimal 5 grup.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Mobilisasi & Demobilisasi Pekerja Erection dibayar dalam satuan Lumpsum mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup tiket pesawat (berangkat dan pulang) ke
bandara terdekat dari lokasi pekejaan, transportasi darat dari dan ke bandara, transportasi darat dari
barak ke titik tower (lokasi pekerjaan)

2.7. PEKERJAAN PERSIAPAN STRINGING

MOBILISASI & DEMOBILISASI PERALATAN KERJA STRINGING

Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja
stringing kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan. Termasuk dalam rencana tersebut
daftar peralatan yang akan digunakan dilengkapi data kapasitas serta jadwal pemakaiannya.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.15
Tiap 1 grup kerja stringing minimal terdapat peralatan sebagai berikut:

Alat Bantu ( mesin potong) unit 1,00


Alat Splicing unit 1,00
Alat Stringing set (lengkap assesoris) unit 1,00
Becak Spacer unit 1,00
Chain Saw unit 2,00
Truck 10 ton unit 1,00
Mesin Press unit 1,00

Jumlah peralatan disesuaikan dengan jumlah grup pekerja stringing (minimal sama dengan jumlah
grup pekerja stringing). Penyedia barang/jasa berkewajiban menyediakan spare part masing-masing
peralatan kerja tersebut di atas.

PERALATAN STRINGING SET


A. Setiap 1 Peralatan stringing set minimal terdiri dari:
Mesin Stringing : 1 Set
Tensioner : 2 Set
Truck Crane : 1 Bh
Roller : 120 Bh
Hidraulic Compression Tool for ACSR/AS& : 2 Set
GSW
Truck : 1 Unit
Wire Rope 8 mm : 10 Km
Wire Rope 16 mm : 10 Km
Drum Jack : 2 Bh
Reel Winder : 1 Set
Counterweight : 2 Bh
Swivel : 10 Bh
Hand Winch (BV) : 2 Bh
Come Along ACSR/AS / GSW : 12 Bh
Tackle : 8 Bh
Grounding Stick : 6 Bh
Theodolit : 1 Bh
Teropong : 2 Bh
Radio Komunikasi : 10 Bh
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.16
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Mobilisasi& Demobilisasi Peralatan Kerja Stringing dibayar dalam satuan grup mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup pengiriman sampai ke titik tower,
penempatan sementara dan pengembalian

MOBILISASI & DEMOBILISASI PEKERJA STRINGING

Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan rencana mobilisasi dan demobilisasi pekerja stringing
kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Pada akhir pekerjaan seluruh areal yang
digunakan Penyedia Barang/Jasa harus dibersihkan kembali

Tiap 1 (satu) grup kerja stringing minimal terdiri dari:


Tukang stringing Orang 20,00
Ahli Splicing Orang 2,00
Operator alat stringing Orang 2,00
Kepala Tukang stringing Orang 1,00
Engineer Orang 1,00
Driver Orang 2,00
Surveyor Orang 1,00
Mandor Orang 1,00

Jumlah grup kerja stringing yang dimobilisasi pada pekerjaan ini minimal 2 grup.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Mobilisasi & Demobilisasi Pekerja Stringing dibayar dalam satuan Lumpsum mengacu pada harga
kesepakatan. Harga satuan tersebut harus sudah mencakup tiket pesawat (berangkat dan pulang) ke
bandara terdekat dari lokasi pekejaan, transportasi darat dari dan ke bandara, transportasi darat dari
barak ke titik tower (lokasi pekerjaan)

PEMBUATAN SAGGING SCHEDULE

Penyedia Barang/Jasa harus membuat Sagging schedule sesuai dengan standar yang berlaku.

Dalam penyetelan saging, jarak bebas untuk konduktor phasa terendah tetap harus diperhatikan agar
memenuhi SNI 04-6918-2002.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pembuatan saging schedule dibayar dalam satuan set mengacu pada harga kesepakatan. Harga satuan
tersebut harus sudah mencakup tenaga engineer, sewa peralatan kerja serta pelaporan
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.17
PEMBUATAN BACK STAY

Tower-tower pada kedua ujung dari satu seksi penarikan/stringing, harus dipasang temporary back
stay guys untuk mengimbangi gaya tarik konduktor selama pekerjaan penarikan.

Lokasi tower yang perlu dipasang back stay adalah : Tower pertama dan ujung dari satu seksi
penarikan, Travers/Arm pada tower yang berdekatan dengan engine/puller atau tension/drum. Back
stay guys harus dipasang pada main member tepat pada level setiap travers dengan arah berlawanan
tarikan konduktor.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan Pemasangan Back stay dibayar dalam satuan Lump sum mengacu pada harga kesepakatan.

Harga satuan sudah mencakup pengadaan tenaga kerja, material, sewa peralatan dan sewa lahan
untuk penempatan back stay.

PEMBUATAN STEGER

Yang dimaksud dengan Steger adalah penyangga yang digunakan sebagai alat bantu dalam pekerjaan
penarikan kawat/stringing.

Penyedia Barang/Jasa berkewajiban membangun/mendirikan Steger (penyangga) sementara pada


tempat-tempat yang dipandang perlu untuk pelaksanaan penarikan kabel, antara lain dilokasi
penyeberangan jalan raya, penyeberangan kabel telepon atau kawat listrik, bangunan-bangunan dan
lain-lain yang dianggap perlu menurut pendapat Pengguna Barang/Jasa.

Bentuk dan ukuran Steger (penyangga) disesuaikan dengan kebutuhannya, dan dibuat oleh Penyedia
Barang/Jasa dengan persetujuan Pengguna Barang/Jasa.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan Pembuatan Steger dibayar dalam satuan set mengacu pada harga kesepakatan.

Harga satuan sudah mencakup pengadaan tenaga kerja, material, sewa peralatan dan sewa lahan
untuk penempatan steger.

SEWA PERALATAN STRINGING

Penyedia barang/jasa harus mengajukan daftar peralatan stringing yang akan digunakan lengkap
dengan spesifikasi peralatan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan Sewa Peralatan Stringing dibayar dalam satuan km mengacu pada harga kesepakatan.

Harga satuan sudah mencakup biaya sewa peralatan stringing dan biaya suku cadang/spare part serta
biaya perbaikan/service apabila terjadi kerusakan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.18
3. PEKERJAAN PENGADAAN MATERIAL

3.1. RUJUKAN

Rujukanyang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini disesuaikan dengan rujukan yang terdapat
dalam syarat teknik ini pada item pekerjaan yang terkait, kecuali ditentukan secara khusus.

Standard yang digunakan diutamakan standard SPLN (Standard Perusahaan Listrik Negara), IEC
(International Electrotechnical Commision), IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).

Bilamana Standard yang diminta tidak terdapat pada SPLN, IEC dan IEEE, maka dapat menggunakan
standard lain yang setara yaitu standard Inggris, Jerman, Jepang, Prancis, USA, SII atau standard
lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.

Standard lainnya yang akan digunakan oleh Penyedia Barang/Jasa agar diberikan copy secara khusus
danterjemahannya ke dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia saat pemasukan penawaran.
Semua uraian yang menyangkut standard dan spesifikasi harus diperlihatkan secara jelas.

3.2. PERSYARATAN UMUM


Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyampaikan rencana kerja
yang berisi metoda kerja, material dan peralatan yang digunakan, jadwal pelaksanaan, tenaga kerja,
tes dan laboratorium serta hal-hal lain yang diperlukan untuk kesempurnaan rencana kerja ini.
Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa bersama-sama Direksi Lapangan harus
mengadakan pemeriksaan bersama kesiapan pekerjaan yang dinyatakan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan.
Saat membuat desain harus memperhatikan kondisi lapangan, seperti:

Kondisi Iklim
a) Khatulistiwa - Sinar matahari yang inten - hujan lebat
b) Suhu udara sekitar :
i. Suhu ekstrim : <10o.C dan >40o.C
ii. Suhu rata-rata tahunan : 27⁰.C
iii. Suhu rata-rata dalam sehari tidak melebihi : 35o.C
c) Curah hujan tahunan rata-rata : 2300 mm, 100 hari
d) Kelembapan relatif rata-rata : 70% - 100%
e) Tingkat isokeraunic rata-rata : 100 hari/tahun
f) Ketinggian : permukaan laut s/d 1000meter
g) Tingkat Polusi : Sedang, Tinggi dan Sangat tinggi
(dipilih sesuai kondisi lokasi)
Informasi ini hanya untuk panduan umum. Temperatur dan tekanan angin untuk tujuan desain
diberikan dalam Spesifikasi Teknis.
Kondisi Seismik
Beban gempa harus disimulasikan dengan gaya horisontal yang sebanding dengan total gaya
vertikal, dikalikan dengan percepatan gempa sesuai pada SNI 1726 : 2012 yang bekerja di setiap
arah pada pusat gravitasi struktur.

3.3. SYARAT UMUM MATERIAL

Pelelangan ini mengharuskan penawaran yang diajukan untuk barang-barang pengadaan harus sesuai
seperti tercantum pada Spesifikasi Teknik yang ditentukan dalam dokumen ini.

Barang – barang harus 100% (Seratus Persen) baru dan baik dan Penyedia Barang/Jasa tetap
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.19
bertanggung jawab mengenai kualitas barang terhadap cacat – cacat yang tampak maupun yang
tersembunyi. Tahun pabrikasi / produksi material yang dapat diterima diutamakan adalah tahun 2019.

Untuk menjamin kualitas barang produksi luar negeri dan kemudahan dalam pemeliharaan maka
Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan certificate of origin/Certificate of manufacturing and
country of origin yang menyatakan bahwa barang tersebut diproduksi oleh pabrikan yang
bersangkutan.

Barang – barang yang ditawarkan diutamakan produksi dalam negeri . Untuk barang-barang yang
mengandung komponen produksi luar negeri, calon Penyedia Barang/Jasa harus melampirkan
perhitungan local content.

Untuk barang-barang produksi didalam negeri harus melampirkan sertifikat lulus pengujian jenis dan
pengujian pengawasan mutu dari PLN Pusat Sertifikasi, sedangkan barang produksi luar negeri harus
melampirkan type test certificate dari independent laboratory.

Pada waktu penyerahan barang, harus disertai dengan sertifikat tanda lulus uji contoh (sample test
dari pabrik) serta Inspection QualityCertificate (IQC) yang dikeluarkan oleh PLN UIP KALBAGTIM.

Jika dipandang perlu PLN berhak untuk mengharuskan pemeriksaan atas material yang belum
pernah dipakai di PLN atas material-material lokal dan ex-import secara detail yang akan diserahkan
untuk diuji oleh PLN atau laboratorium independent di dalam negeri atau di luar negeri yang
disaksikan oleh Engineer PLN.

Penyedia Barang/Jasa harus memberikan garansi dan tetap bertanggung jawab atas kerusakan atau
cacat lainnya yang disebabkan oleh kesalahan pabrik maupun pengangkutan dalam batas waktu 12
(dua belas) bulan terhitung sejak barang diterima baik oleh Pengguna Barang/Jasa.

Penyedia Barang/Jasa harus mengirimkan gambar - gambar material yang akan diadakan kepada
Pengguna Barang/Jasa untuk disetujui (approved). Gambar-gambar harus mewujudkan dimensi,
kualitas, bahan dari material, gambar rangkaian pelaksanaan dan sertifikat pengujian.

Surat dukungan asli dari pabrik / agen resmi dalam negeri untuk semua material harus dilampirkan
pada dokumen penawaran.

Bila terjadi kerusakan pada material yang diadakan, maka biaya perbaikan atau penggantian barang
yang terjadi, termasuk biaya pengujian, pengepakan dan pengangkutan menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa.

Pengiriman material harus dilakukan sedemikian rupa sehingga cukup kuat dan tahan lama, sehingga
aman dan terhindar dari kemungkinan cacat atau rusak selama dalam pengangkutan maupun selama
penyimpanan.

3.4. PROSES APPROVAL

Proses approval untuk persetujuan data/spesifikasi/gambar (drawing for approval) diserahkan


oleh Penyedia Barang/Jasa pada pengguna barang/jasa dengan ketentuan:

Proses approval dilakukan untuk semua material-material sebagaimana terdapat dalam Technical
Particular and Guarantee dan Bill of Quantity.

Merk/Spesifikasi/Jenis/Type peralatan yang telah diusulkan pada dokumen penawaran mengikat


untuk disupply. Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menyerahkan bukti Surat Pesanan Barang
(Purchaces Order/PO) kepada pabrikan atau agen resmi ke pengguna barang/jasa, paling lambat
2 (dua) minggu setelah terbit Surat Perintah Mulai Kerja dari Pengguna Barang/Jasa.

Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan deliverable list dokumen approval ke Pengguna


barang/jasa untuk mendapat persetujuan dalam jangka waktu paling lambat 14 hari setelah terbit
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.20
Gambar/dokumen untuk proses approval dikirim ke pihak pengguna barang/jasa sesuai basic
communication dalam bentuk hard copy sebanyak 2 (dua) rangkap, selanjutnya
gambar/dokumen yang sudah diproses approvalnya oleh pengguna barang/jasa akan dikirimkan
kembali ke Penyedia Barang/Jasa.

Semua pengajuan gambar/dokumen approval harus diserahkan untuk diperiksa dengan


memperhatikan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Dalam waktu paling lama 14 hari setelah
diterima, pengguna barang/jasa akan memberikan persetujuan atau catatan lain.

Dalam hal pengguna barang/jasa tidak dapat menyetujui pengajuan gambar/dokumen approval
atau terdapat “beberapa catatan tertentu” dari penyedia barang/jasa maka dokumen approval
tersebut harus diperbaiki kembali oleh Penyedia Barang/Jasa dan diserahkan kembali ke pihak
pengguna barang/jasa selambat-lambatnya 2 minggu setelah menerima surat review
gambar/dokumen dari pengguna barang/jasa.

Proses pengajuan revisi dokumen approval dibatasi sebanyak 2 (dua) kali, jika masih terdapat
koreksi pada pengajuan yang ke-2 (dua) akan ditindak lanjuti dalam konsinyering, namun tidak
membatasi pelaksanaan konsinyering dilakukan pada awal pengajuan dokumen approval.

Dokumen approval yang diajukan dan dinyatakan mendapat status ”disetujui” , penyedia barang
jasa berkewajiban menyerahkan 2 (dua) set gambar untuk pelaksanaan pekerjaan kepada Unit
Pelaksana Proyek (UPP) atau direksi pekerjaan.

Semua proses kegiatan desain engineering diselesaikan dalam waktu 3 bulan sejak terbit Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Setelah selesai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menyerahkan


gambar-gambar sebagai berikut :

4 (empat) set hard copy As Built Drawing yang terdiri dari 1 set asli dan 3 set copy.

3 (tiga) set soft copy As Built Drawing dalam flash disk (untuk drawing format AutoCAD
sedangkan file lain menggunakan format word, excel, dll)

7 (tujuh) set Operating and Maintenance Books (O & M) yang terdiri dari soft copy 3 dalam flash
disk dan 4 hard copy (1 set asli dan 3 set copy).

3 (tiga) set Wiring Diagram hard copy (1 Set Asli dan 2 Set Copy) dan 3 (tiga) set soft copy dalam
flash disk berbentuk file AutoCAD.

3.5. PENGEPAKAN

Pengiriman material harus dikemas sedemikian rupa sehingga cukup kuat, aman dan terhindar dari
kemungkinan cacat atau rusak selama dalam pengangkutan maupun selama penyimpanan dan
tahan lama

Penyedia Barang/Jasa harus mengusahakan agar pengepakan dapat dibuat per satuan set (atau
dengan cara lain yang disetujui Direksi Lapangan) sehingga memudahkan administrasi penerimaan dan
pemasangan di lapangan.

Pengepakan harus sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kerusakan selama perjalanan. Metoda
pengepakan harus diajukan kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.

Dalam hal pengepakan harus menggunakan kayu kualitas 1 (satu). Peti untuk pengepakan yang dipakai
harus kuat dan sekurang-kurangnya tebal papan 25 mm. Penggunaan kertas pembungkus tambahan,
harus menggunakan kertas yang tahan terhadap air dengan ketebalan minimum 1.2 mm. Untuk
pengepakan insulator komposit, Penyedia Barang / Jasa dan pabrikan insulator harus menggunakan
cover pelindung selungkup atau housing insulator per satuan set yang dapat melindungi selungkup
dari gesekan benda tajam baik saat pengiriman, langsir, lifting dan stringing.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.21
Semua tanda-tanda/kode diluar kotak pengepakan harus dari material yang tahan terhadap air (water
proof) atau dilindungi dengan memakai lem/perekat atau alat lain sedemikian rupa, sehingga tidak
mudah terlepas selama pengiriman.

Semua barang di beri tanda memakai cat cetak pada dua sisi kedua ujung peti kemas tertutup
(Kontainer) dengan huruf yang ukurannya sekurang-kurangnya 30 mm. Setiap pengepakan harus
diberi nomor dan tidak diperbolehkan mencantumkan nomor/kode yang sama. Disamping itu harus
juga tertulis pada setiap peti ukuran panjang, lebar dan tinggi demikian juga berat kotor, berat bersih
(satuan metrik).

Penyedia Barang/Jasa harus menunjukkan keseluruhan barang-barang yang akan diserahkan termasuk
peti dalam bentuk daftar sebagai berikut :
- Nomor referensi dari kontrak.
- Surat perintah kerja.
- Nomor bagian dalam surat perintah kerja.
- Jenis dari peti (Type of package) berupa kotak bantalan dan lain-lain.
- Volume peti dalam m3.
- Nomor seri dari pabrik

3.6. PENGIRIMAN (UNTUK MATERIAL SELAIN MATERIAL TOWER DAN KONDUKTOR ACSR/AS)

Pengiriman material non KHS (untuk material selain material tower dan konduktor ACSR/AS) adalah
pengiriman dari pabrik ke lokasi pekerjaan. Pengiriman material ini meliputi transportasi, bongkar-
muat, asuransi pengiriman material boleh dilaksanakan dengan menggunakan angkutan darat, laut,
udara atau kombinasi diantaranya.

Dalam menggunakan angkutan laut dan darat harus diperhatikan keamanan material terhadap bahaya
korosi, goncangan, benturan dan hal-hal lain yang mempengaruhi keutuhan serta kualitas material.

Pengiriman harus dilaksanakan secara hati-hati agar tidak merusak material. Apabila ditemukan
kerusakan pada saat pengiriman, misalnya bengkok (slight distortion), penyok, retak, pecah, atau
lapisan catnya/galvanis rusak, maka Penyedia Barang/Jasa harus segera memperbaikinya dengan cara
perbaikan yang disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa. Segala biaya yang diperlukan untuk perbaikan
tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya.

Apabila menurut penilaian Pengguna Barang/Jasa bahwa material yang rusak tersebut sudah tidak
memenuhi persyaratan setelah diperbaiki, maka material tersebut harus diuji di laboratorium milik
PLN atau laboratorium independent di dalam negeri atau di luar negeri yang disaksikan oleh
Pengguna Barang/Jasa atau material yang rusak tersebut ditukar dengan yang sejenis dan setara
mutunya.

Biaya perbaikan atau penggantian barang yang terjadi termasuk biaya-biaya pengujian, pengepakan
dan pengiriman menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

Penyedia Barang/Jasa harus mengantisipasi segala kendala yang mungkin timbul pada saat
pelaksanaan pengiriman sehingga waktu yang diperlukan untuk pengiriman tidak menjadi kendala
untuk penyelesaian pekerjaan tepat waktu.

Penyedia Barang/Jasa harus memberitahukan jadwal waktu pengiriman kepada Pengguna


Barang/Jasa.

Setelah material sampai digudang yang telah ditentukan Penyedia Barang/Jasa harus melakukan
pengamanan sebagai berikut :

- Untuk material seperti Insulator string set, Horn dan Clamps yang akan dipasang langsung harus
ditempatkan di dalam gudang tertutup milik Penyedia Barang/Jasa dengan tinggi penyusunan
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.22
insulator maksimal 5 rak untuk menghindari terjadinya kerusakan / pecah / retak pada material
tersebut.

- Untuk material Accessories Konduktor Phasa dan Kawat Tanah harus ditempatkan di dalam
gudang milik Pengguna Barang/Jasa dengan disusun rapih sesuai jenis,ukuran dan fungsinya.

- Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab terhadap keamanan semua material tersebut di
atas sampai serah terima material dengan Pengguna Barang/Jasa. Khusus Insulator string set,
Horn dan Clamps selama penyimpanan dan setelah material terpasang, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa. Jika selama penyimpanan terdapat kehilangan material
OPGW, dan GSW sepenuhnya tanggung jawab Penyedia Barang/ Jasa.

- Pada saat serah terima material di gudang pengguna barang/jasa maupun lokasi pekerjaan
(gudang Penyedia Barang/Jasa), harus dilakukan pemeriksaan bersama antara Penyedia
Barang/Jasa dengan Pengguna Barang/Jasa/Direksi Pemeriksaan, hasil pemeriksaan tersebut
harus dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa
dan Pengguna Barang/Jasa.

- Berita Acara pemeriksaan bersama tersebut harus menyebutkan kondisi dan kelengkapan material
secara visual.

3.7. COPY SURAT DOKUMEN


Sebelum material yang dipesan dikirim, dokumen-dokumen yang menyangkut daftar barang, daftar
peti (Packing list), surat keterangan asuransi, surat keterangan pabrik dan dokumen lainnya yang
diperlukan, copy dikirimkan kepada Pengguna Barang/Jasa yang dalam hal ini :
GENERAL MANAGER
PT. PLN (Persero)
UNIT INDUK PEMBANGUNAN KALBAGTIM
Jl. MT. HARYONO -RING ROAD No. 384 BALIKPAPAN
KALIMANTAN TIMUR

3.8. PENGADAAN INSULATOR SET + HARDWARE + ACCESSORIES + FITTING

LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan pengadaan insulator mencakup desain, pembuatan/pabrikasi, pengepakan, pengiriman,
pengangkutan, bongkar muat, asuransi, pengujian, garansi dan lain-lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan pekerjaan ini.

RUJUKAN
Semua perlengkapan dan material insulator dalam proses pabrikasi dan pengujian harus memenuhi
standar IEC dan SPLN :

IEC 60071-1 ................Insulation co-ordination – part 1 : Definitions, principles and rules.


IEC 60120 ...................Dimensions of ball and socket coupling of string insulator units.
IEC 60305 ...................Characteristics of string insulator units of the cap and pin type.
IEC 60372 ...................Locking Device for ball and socket couplings of string insulator unit
dimension and test..
IEC 60303-1 ................Insulators for overhead line with a nominal voltage above 1000 v, part 1
: Glass or ceramic insulator units for a.c. system – definitions, test
methods and acceptance criteria.
IEC 60383-2 ................Insulator for overhead lines with a nominal voltage above 1000 v, part 2
: Insulator strings and insulator sets for a.c. systems – definitions, test
methods and acceptance criteria.
IEC 60575 ...................Thermal-mechanical performance test and mechanical performance
test on string insulator units.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.23
IEC 60591 ...................Sampling rules and acceptance criteria when applying statistical control
methods for mechanical and electromechanical tests on insulators of
ceramic material or glass for overhead lines with a nominal voltage
greater than 1000 V.
IEC 61109...................Insulator for overhead lines – Composite suspension adn tension
insulators for a.c. system with a nominal voltage greater than 1000 V
Definitions, test methods and acceptance criteria.
IEC 60060-1................High voltage test techniques, Part 1 : General definitions and test
requirements.
IEC 60815...................Selection and dimensioning of high-voltage insulators intended for use in
polluted conditions – Part 1: Definitions, information and general
principles,Part 3: Composite insulators for a.c. systems.
IEC/TR 60797..............Residual strength of string insulator units of glass or ceramic material for
overhead line after mechanical damage of the electric.
IEC/TR 60815 ..............Guide of the selection of insulators in respect of polluted conditions.
IEC/TR 61467 ..............A.C Power arc tests for insulator sets.
IEC 61211 ...................Insulators of ceramic material of glass for overhead line with a nominal
voltage greater than 1000 V – impulse puncture testing in air.

PERSYARATAN UMUM

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan dokumen rencana


kerja yang berisi metoda kerja, pabrikasi, jadwal pelaksanaan, peralatan, tenaga kerja, test
laboratorium dan hal-hal lain yang diperlukan untuk kesempurnaan rencana kerja ini.

Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa bersama-sama Pengguna Barang/Jasa harus


mengadakan pemeriksaan bersama kesiapan pekerjaan yang dinyatakan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan.

Suspension dan tension string insulator yang akan disuplai adalah tipe ball and socket fitting
sesuai dengan technical particular and guarantee.

Material insulator harus dari bahan porcelain/toughened glass, seluruh permukaan


porcelain/toughened glass insulator harus licin, mengkilat, sempurna/tidak cacat atau tergores.

Bagian/part insulator set yang terbuat dari bahan metal kecuali cotter keys harus dibuat dari
malleable iron, ductile iron, steel or alumunium berkualitas baik.

Bagian material dari ferrous parts, stainless steel harus di galvanis, cotter keys harus terbuat dari
authenitic stainless steel.

Ultimate strength dari perangkat/hardware suspension harus tidak kurang dari 12.000 kg dan
tension insulator strings harus tidak kurang dari 21.000 kg.

Jumlah disc per string adalah 11 buah untuk single string dan 22 buah untuk double string.

Persyaratan yang harus dilampirkan antara lain :


a. Dokumen sertifikat yang mencantumkan bahwa insulator dengan type, ukuran dan hasil
test yang sama telah terjual sekurang kurangnya 350.000 unit dan dinyatakan sukses
beroperasi sekurang kurangnya dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir.
b. Daftar yang berisi 5 (lima) pemakai/pengguna di luar negara pembuat (manufacture) dan
3 (tiga) pemakai / pengguna di Indonesia yang mencantumkan waktu pengiriman, jumlah
yang disupply, nama dan alamat lengkap pemakai tersebut dan dinyatakan sukses
beroperasi sekurang kurangnya dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir.
c. Dokumen yang harus dikirim setelah penunjukan pemenang antara lain :
1. Konfirmasi data sesuai keperluan dalam Dokumen (Confirmation of data provided in
the Bid).
2. Technical Particulars and Guarantee.
3. Gambar insulator unit (Outline drawings of insulator unit).
4. Sertifikat test Insulator (Type test certificate of insulators ).
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.24
5. Prosedur inspeksi dan pengujian kualitas (Inspection quality and testing procedure).
6. Prosedure kontrol kualitas (Quality control procedure)
7. Jaminan kualitas pembuat (factory) dengan menunjukkan desain, kapasitas produksi,
teknik pabrikasi yang dipergunakan dan sistem kontrol pengawasan mutu (jaminan
kualitas) harus berdasarkan ISO 9001.

8. Hasil type test dan rutin test material sejenis agar disampaikan pada saat pengajuan
penawaran dan pengajuan approval drawing dan hasil pengujian rutin test material
yang akan disupply pada kontrak ini dilampirkan pada As Build Drawing.

Tipe insulator harus sesuai dengan kondisi iklim setempat. Kekuatan insulator harus dibuktikan
dengan test beban elektromekanik dan harus mempunyai factor keamanan tidak boleh kurang
dari 2,5 kali beban kerja maksimum.

Sertifikat dan laporan pengujian harus dikeluarkan oleh laboratorium independen yang
bereputasi internasional. Bukti bahwa laboratorium tersebut telah melakukan pelayanan
pengetesan untuk pabrik insulator yang terkenal di dunia harus diberikan.

Standar pengujian pabrik performance test dan routine test harus sesuai dengan prosedur yang
disyaratkan pada referensi standar yang digunakan.

Ketidaksanggupan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut di atas menjadikan


pertimbangan untuk menggugurkan penawaran.

IDENTIFIKASI INSULATOR

Marking setiap unit insulator harus sesuai dengan IEC 60383. Marking harus kelihatan jelas,
terang dan tahan lama/tidak mudah hilang.

Setiap suspension dan tension insulator unit harus diberi identifikasi simbol/nama pabrik
pembuat, tahun pembuatan, tension-proof tests load dalam satuan kilograms.

KUALIFIKASI

Sebagai referensi evaluasi Panitia Pelelangan, Penyedia Barang / Jasa harus memasukkan dalam
penawarannya bukti dukungan dari pembuat / manufacturer insulator yang ditawarkan dan
sertifikat - sertifikat sbb :

Sertifikat pengujian untuk insulator type suspension termasuk thermal and mechanical
performance test sesuai dengn IEC 60575, steep front of wave and power arc test untuk tension
disc insulator.

Standard pengujian pabrik performance tests dan routine tests harus sesuai dengan prosedur
yang disyaratkan pada referensi standar yang digunakan.

Sertifikat pengujian harus dikeluarkan oleh laboratorium bereputasi internasional yang


independent.

INSULATOR UNIT
a. Insulator yang akan disuplai harus terbuat dari Poercelain / Toughened Glass sesuai dengan
standard IEC 60071-1, 60120, 60305, 60372, 60303-1, 60383-2, 61211, 60575, 60591, IEC/TR
60797, IEC/TR 60815, IEC/TR 61467, ASTM A153. Dan dilengkapi dengan Technical Particulars,
katalog asli, Leaflets asli dan semua informasi mengenai insulator yang di-supply dilampirkan
pada saat memasukkan penawaran.
b. Disc insulator harus disediakan lengkap dengan fitting ball dan socket sesuai IEC 60120 dan
peralatan spli-pin locking untuk insulator unit itu sendiri sesuai IEC 60372 dan terbuat dari
stainless steel atau phospor broze dengan design yang sama untuk semua insulator sets.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.25
c. Insulator harus dibuat berkualitas tinggi, padat, homogeneous, wet-process, porcelain /
toughened glass, high strength, uniformly mechanical and electrical strength dan long life
service. Porcelain head dan toughened glass dari insulator harus straight head.
d. Pin insulator terbuat dari steel yang tahan dari retak dan lubang, sesuai dengn kualitas yang
disyaratkan.
e. Insulator harus dilengkapi sengan sleeve anti korosi dengan kemurnian tidak lebih kecil dari
99,7%, body ke permukaan dari pin dan diperpanjang sampai 12 mm pada kedua sisi interface
antara pin dan internal disk (Porcelain, Toughened glass).
f. Total área fuse interface harus lebih dari 80% dari total área interface antara zinc sleeve dan
pin shank.
g. Ball sockets harus dilapisi hot dipped galvanized sesuai EN ISO 461 (1999) dengan tebal
minimal adalah 500 g/m2, dan harus no defects terhadap rusts, strains, cracks dan lain
sebagainya, dan didesain mudah untuk mutually jointed, assembly dan disassembly. Self-
locking type stainless split pins harus disediakan untuk sockets.
h. Unit Insulator yang akan disuplai minimal harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut :

Electro mechanical failing load PORCELAIN TOUGHENED GLASS


(minimal 120 kN)

a Disk Diameter 254 mm 255 mm


b Unit Spacing 146 mm 146 mm
c Creepage Distance 320 mm 320 mm
d Min Dry Power Frequency with Stand 78 kV -
Voltage
e Min Wet Power Frequency with Stand 45 kV -
Voltage
f Dry Impulse with Stand Voltage - 100 kV
g Puncture Voltage 110 kV 130 kV

Electro mechanical failing load PORCELAIN TOUGHENED GLASS


(minimal 210 kN)
a Disk Diameter 280 mm 280 mm
b Unit Spacing 170 mm 170 mm
c Creepage Distance 405 mm 380 mm
d Min Dry Power Frequency with Stand 80 kV -
Voltage
e Min Wet Power Frequency with Stand 47 kV -
Voltage
f Dry Impulse with Stand Voltage - 110 kV
g Puncture Voltage 125 kV 130 kV

i. Characteristics dan nilai guaranteed dari insulator units harus sesuai dengan nilai yang
diberikan pada technical particular and guarantee.

INSULATOR SETS

Suspension dan tension insulator set terdiri dari single atau double string insulator unit lengkap
dengan semua fitting, clamps, dan arching horns seperti yang disyaratkan.

Karakteristik insulator string harus disebutkan dalam technical particular and guarantee.

INSULATOR HARDWARE

Proses pabrikasi Hardware components untuk insulator string harus dihindari supaya tidak terjadi
electrolytic action antara accessories dengan konduktor dan antar komponen. Semua parts dan
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.26
komponen harus dibuat dari bahan berkualitas baik dari malleable cast iron, foged steel hot dip
galvanized atau aluminium alloy.

Type test dari masing-masing bagian dan secara bersama-sama dalam set harus diserahkan
bersama dalam dokumen penawaran.

ARCHING HORNS
a. Arching horns harus dibuat dari baja SS-41 sesuai persyaratan pada JIS G 3101 atau yang
ekuivalen, dan harus dibuat lubang baut 12 mm untuk dapat dipasang pada sisi
line/konduktor dan sisi tanah/tower dari insulator string.
b. Arching horn untuk tension string hanya dipasang pada sisi yang berlawanan dengan sisi
jumper konduktor.
c. Setiap arching horn bila terjadi flashover disebabkan oleh impulse voltage, harus dapat
meneruskan arc currents untuk melindungi clamps dan konduktor dari kerusakan akibat dari
arc currents dan untuk mencegah cascading arc terjadi sepanjang insulator.
d. Arching horn harus disediakan pada semua suspension dan tension strings, kecuali insulator
strings untuk jumper support, dan harus dibuat fixed tightly terhadap hardware fittings dari
insulator assemblies.
e. Arching horn 75% s/d 85% dari total spacing disc insulator (1205 mm s/d 1285 mm untuk 120
kN dan 1403 mm s/d 1496 mm untuk 210 kN).

SUSPENSION CLAMPS
a. Suspension clampsadalah perlengkapan untuk menempatkan/menopang konduktor ACSR/AS
dan kawat tanah GSW pada suspension string, harus trunnion type dan terdiri dari clamping
body dan clamping piece terbuat dari bahan aluminium alloy dengan bolt terbuat dari hot-dip
galvanized forged steel.
b. Suspension clamp harus bebas berputar dalam vertical plane yang berisi konduktor (envelope
type) dengan kekuatan tarik lebih dari 3 kali 60 % maximum working tension konduktor dan
kawat tanah, dan harus didesain supaya konduktor atau kawat tanah tidak slip/menyimpang
pada beban kurang dari 60 % dari maximum working tension.
c. Suspension clamps untuk kawat tanah harus mempunyai ikatan yang terukur ke tower untuk
menjamin pentanahan.
d. Ukuran semua suspension clamps untuk konduktor dan kawat tanah harus bisa memuat
armour rod.

TENSION CLAMPS
a. Tension clamps untuk konduktor harus tipe kompres dan outer sleeves dari aluminium alloy.
b. Electrical resistance setiap joint harus lebih rendah dari electrical resistance konduktor pada
panjang yang sama.
c. Tension clamps harus tidak boleh slip atau menyebabkan kerusakan atau gagal pada saat
konduktor line yang lengkap beserta peralatannya bekerja/ditarik pada beban kurang dari 95
% breaking load konduktor.
d. Tension joint harus mempunyai kekuatan (strength) tidak kurang dari 30 % dari breaking load
konduktor.
e. Tidak terjadi keretakan atau kerusakan pada aluminium atau steel sleeves pada saat
dikompres.
f. Compression sleeve harus diberi tanda indikasi pada posisi start dan petunjuk dari
pengompresan (posisi setelah dikompres).
g. Angka petunjuk ukuran yang digunakan untuk mengecek dimension compressed parts dan
panjang kawat yang diselipkan kedalam sleeves harus diberikan untuk keperluan pekerjaan
pengompresan.
h. Pada saat melakukan pengompresan sleeves, harus diberi lapisan anti-corrosion antara
konduktor dengan lapisan sebelah dalam sleeves.
i. Material pelapis harus diakomodasi didalam container yang layak dan disuplay bersama-sama
dengan instruction manualnya.

PENGUJIAN DAN INSPEKSI


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.27
Pengujian yang dilakukan harus sesuai dengan IEC 60383, 60507 dan 60575.

a. Type test, meliputi :


Pengujian berikut ini harus dilakukan pada insulator units dan satu insulator string diambil secara
random:

- Verification of the dimensions

-Dry lightning impulse withstand voltage test

-Wet power frequency withstand voltage test

- Electro-mechanical failing load test

- Thermal mechanical performance test

- Residual strength test

- Impulse puncture testing in air

- Steep front wave flashover test

- Power arc test

Hasil pengujian type test ini agar dilampirkan pada dokumen penawaran dan approval drawing.

b. Sample Test, meliputi :

Insulator untuk sample test harus dipilih secara random pada tumpukan insulator yang akan
disuplai. Jumlah pieces insulator yang akan diuji disebut P, atau pembulatan angka lebih besar
mendekati dari P diberikan oleh rumus berikut ini :

P = 4, bila 100 n < 500

P = 4 + (1,5 n /1000), bila 500 ≤ n ≤ 20000

P = 19 + (0,75 n / 1000), bila n > 20000

Dimana : n = jumlah pieces insulator dalam tumpukan.

Pengujian pieces insulator setelah dipilih harus meliputi :

- Verification of dimensions

- Temperature cycle test

- Electromechanical failing load test

- Puncture test

- Porosity test

- Galvanizing test (Verification of the mass of zinc per unit surface)

Pengujian sample test ini dilaksanakan di laboratorium independence atau Jasa Sertifikasi setelah
material berada di Indonesia.

c.Routine Test, meliputi :

Routine test meliputi :

 Visual examination.

 Mechanical routine test.

 Electricalroutine test.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.28

Hasil pengujian routine test agar disampaikan pada approval drawing dan as build drawing.

2 minggu sebelum pelaksanaan test, Penyedia Barang/Jasa harus mengirimkan test prosedur ke
Pengguna Barang/Jasa untuk mendapat persetujuan.

Pelaksanaan pengujian sample test harus disaksikan oleh Pengguna Barang/Jasa minimum 3 (tiga)
orang. Semua biaya yang timbul untuk pengujian dan biaya perjalanan dinas (transportasi,
akomodasi dan penginapan) Pengguna Barang/Jasa untuk menyaksikan pengujian menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa dan sudah termasuk dalam harga penawaran.

PENGIRIMAN

Pengepakkan dan pengiriman harus sesuai point 3.5 dan 3.6.

Semua Insulator disusun dengan hati-hati untuk transportasi baik melalui laut, udara maupun
darat dan setiap peti terdiri dari tipe insulator yang sama dengan bentuk peti hexagonal dan
Tidak boleh lebih dari 6 (enam) disk insulator disetiap peti kayu.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan Pengadaan Insulator Set + Hardware + Accessories + Fitting dibayar dalam satuan set
mengacu pada harga kesepakatan.

Harga satuan sudah mencakup pengadaan material, test material, pabrikasi, inpeksi Pengguna
Barang/Jasa/Direksi Lapangan, galvanisasi, pengepakan material, sortir, pengiriman (transportasi
&bongkar-muat) sampai lokasi pekerjaan, asuransi pengiriman, gambar-gambar,
instruction/manual book, sertifikat pengujian dan lain lain yang diperlukan untuk kesempurnaan
pekerjaan ini.

3.9. PENGADAAN GSW + ACCESSORIES + FITTING

PENGADAAN GSW

LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan pengadaan GSW mencakup desain, pembuatan/pabrikasi, pengepakan, pengiriman,


pengangkutan, bongkar muat, asuransi, pengujian, garansi dan lain-lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan pekerjaan ini.

RUJUKAN
Kawat tanah harus sesuai dengan “schedule of particulars and guarantee” seperti dispesifikasikan
pada standar berikut ini :
IEC 61089 : Round wire concentrically overhead electrical standard conductor.
IEC 60209 : Aluminium Conductors Steel Reinforced.
SPLN 41 – 7 : Hantaran Aluminium Berpenguat Baja
BS 183 : Galvanised Steel wire strand.
Standar lain yang disetujui Pengguna Barang/Jasa.

Hasil pengujian type test agar dilampirkan pada pengajuan penawaran.

PERSYARATAN UMUM
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.29
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyampaikan rencana
kerja yang berisi metoda kerja, pabrikasi, jadwal pelaksanaan, peralatan, tenaga kerja, test
laboratorium dan hal-hal lain yang diperlukan untuk kesempurnaan rencana kerja ini.

Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa bersama-sama Direksi Lapangan harus


mengadakan pemeriksaan bersama kesiapan pekerjaan yang dinyatakan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan.

MANUFACTURE OF STRANDING

a. Konstruksi belitan berturut-turut harus berlawanan arah pilinannya, belitan yang paling luar
harus ”Z- stranding”. Kawat di dalam setiap belitan harus rata dan teratur.
b. Kawat tanah harus dari Galvanized Steel Stranded Wire (GSW) dan harus sesuai dengan
persyaratan pada IEC Publication No. 61089, 60209, PLN standard (SPLN 41-7), BS 183
dan/atau standar lain yang disetujui Pengguna Barang/Jasa.
c. Semua susunan belitan kawat tanah harus uniform dan halus, tidak cacat, tidak tergores dan
cacat lainnya. Kawat tanah juga harus bebas dari partikel metal dan kotoran.
d. Belitan dari kawat tanah harus tidak mudah mengurai bila dipotong.

DATA TEKNIS KAWAT TANAH (GSW)

Stranded Groundwire
Kawat tanah GSW 55 mm2
a. Number and diameter of Steel wire (number/mm) 7/3.2
b. Overall diameter approximately (mm) 9.6
c. Sectional area of steel wire (mm2) 56.29
d. Direction of stranding of outermost layer :right hand (Z-stranding)
e. Weight per 1,000 meters (kg)  446
f. Nominal breaking load calculated (kg) 6,347
g. Minimum resistance at 20 0C (ohm/km) 1.35
h. Modulus of elasticity (kg/mm2) 2,400
0
i. Coefficient of linear expansion (per C) 11,5 x 10-6
j. Length of one drum (m) 2,000
k. Approximate grose weight of one drum (kg) Required
l. Approximate net weight of one drum (kg) Required
m. Dimension of drum (diameter x widht) (mmxmm) Required

Individual wires for groundwire Steel


a. Diameter (mm) 3.2
b. Tolerance of diameter (%) 0.064
c. Minimum tensile strength (kg/mm2) 129
d. Minimum elongation in 250 mm (%) 4

DRUM / HASPEL
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.30
a. Kawat tanah yang akan disuplai harus digulung pada drum/haspel kayu kualitas 1 (satu) non
returnable. Pengepakan kawat tanah yang akan digulung pada drum/haspel menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
b. Panjang kawat tanah digulung pada setiap drum/haspel memenuhi syarat maksimum yang
diperkenankan untuk pengiriman laut, darat, untuk handling dan assembling, dengan
berisikan kawat tanah minimum 2000 m setiap drum.
c. Drum harus dari kayu kualitas 1 (satu) yang kuat dan dikonstruksi agar memungkinkan kabel
lancar bila ditarik/diulur.
d. Setiap drum/haspel harus diberi tanda yang menunjukkan arah dari gulungan (gambar arah
panah), serta dipasang label terbuat dari plat baja (Material) / di cap semprot pada haspel :
- Nama Pabrik

- No/ukuran drum/haspel

- Penampang dan jenis kawat

- Panjang kawat

- Berat Netto

- Berat Bruto

e. Ujung GSW harus berada disebelah luar haspel yang dapat terlihat jelas, diikat dengan cukup
kuat sehingga tidak mudah terlepas sewaktu pengangkutan dan penyimpanan.
f. Ujung GSW tersebut harus dilindungi sehingga kawat-kawatnya tidak mudah terurai karena
benturan selama pengangkutan dan penyimpanan.

PENGUJIAN DAN INSPEKSI

Inspeksi dan pengujian individual wires dan stranded conductors dilaksanakan harus sesuai
dengan IEC 60209.

Pengujian specimens harus diambil dari 2% gulungan konduktor dan paling sedikit dari dua
gulungan. Pengujian specimens dari komponen kawat sebelum stranding harus diambil dari 10 %
panjang individu kawat. Pengujian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Aluminumwire :
- Appearance test.

- Diameter.

- Tensile test.

- Wrapping test.

- Electric conductivity.

b. Galvanized steel wire :


- Appearance test.

- Diameter.

- Tensile test.

- Torsion test.

- Elongation test.

c. Strandedconductor :
- Appearance test.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.31
- Construction test.

- Weight.

- Tensile strength.

2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan test, Penyedia Barang/Jasa harus mengirimkan test
prosedur ke Pengguna Barang/Jasa untuk mendapat persetujuan.

Pelaksanaan pengujian harus disaksikan oleh Pengguna Barang/Jasa. Semua biaya yang timbul
untuk pengujian dan biaya perjalanan dinas (transportasi, akomodasi dan penginapan) Pengguna
Barang/Jasa untuk menyaksikan pengujian menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa dan
sudah termasuk dalam harga penawaran.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan pengadaan GSW dibayar dalam satuan meter mengacu pada harga kesepakatan.

Harga satuan sudah mencakup pengadaan material, test material, pabrikasi, inpeksi Pengguna
Barang/Jasa/Direksi Pekerjaan, pengepakan material, pengiriman (transportasi & bongkar-muat)
sampai lokasi pekerjaan, asuransi pengiriman, gambar-gambar, instruction/manual book,
sertifikat pengujian dan lain lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

PENGADAAN ACCESSORIES + FITTING GSW

LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan pengadaan fitting & accessories kawat tanah dan accessories mencakup desain,
pembuatan/pabrikasi, pengepakan, pengiriman, pengangkutan, bongkar muat, asuransi,
pengujian, garansi dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

RUJUKAN

Semua material dalam proses pabrikasi dan pengujian harus sesuai dengan schedule of technical
particular and guarantee dan memenuhi standar berikut ini:

BS 3288 : Part 1 Performance and General Requirement.

BS 3288 : Part 2 General Fittings

BS 3288 : Part 3 Insulator and conductor fittings for overhead power lines.

BS 3288 : Part 4 Locking devices for ball and socker couplings of string insulator units.

DIN VDE 0212 : Part 50, 51, 52, 53 Fittings for overhead lines and switchgear.

Standar lainnya yang disetujui Pengguna Barang/Jasa cq. Bagian Perencanaan Elektromekanik.

Hasil pengujian type test agar dilampirkan pada dokumen penawaran.

PERSYARATAN UMUM

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyampaikan rencana


kerja yang berisi metoda kerja, pabrikasi, jadwal pelaksanaan, peralatan, tenaga kerja, test
laboratorium dan hal-hal lain yang diperlukan untuk kesempurnaan rencana kerja ini.

Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa bersama-sama Direksi Lapangan harus


mengadakan pemeriksaan bersama kesiapan pekerjaan yang dinyatakan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.32
Semua hardware components untuk kawat tanah harus dipabrikasi supaya tidak terjadi
electrolytic action antara accessories dgn konduktor dan antar komponent. Semua parts dan
komponen harus dibuat dari bahan berkualitas baik dari malleable cast iron, galvanized steel atau
aluminium alloy.

Semua material ferous tidak termasuk stainless steel harus di galvanis dengan zinc secara
lengkap. Lapisan zinc minimum 500 g / sq.m dan untuk bolts, cotter pins, washers dan nuts 300
g/sq.m.

Semua bolts, nuts dan cotter pins harus dikunci untuk mencegah dislocation.

Technical & particular masing-masing fitting & accessories harus diisi lengkap sesuai dengan
persyaratan.

TENSIONCLAMP UNTUK KAWAT TANAH

Tension clamp untuk kawat tanah harus type kompres. Semua bagian/parts dari bahan
aluminium dari tension clamp dan joint harus galvanized steel.

Tension joint dan clamp tidak boleh slip saat kawat tanah bekerja pada beban kurang dari 95 %
Ultimate Tensile Strength.

Desain konstruksi harus tidak menyebabkan kerusakan pada kawat tanah bila digunakan pada
beban kurang dari 2 kali maximum working tension. Clamp harus mempunyai bonding yang
terukur ke tower untuk menjamin pentanahan.

SUSPENSION CLAMP UNTUK KAWAT TANAH

Material suspension clamp harus terbuat dari malleable iron atau forged steel dengan hot dip
galvanized.

ARMOUR ROD

Armour rod yang di-mounted pada suspension clamp untuk kawat tanah harus preformed type
dan harus dari anti-corrosion aluminum alloy yang setara dengan anti-corrosion property pada
kawat tanah.

Armour rod harus didesain dapat melindungi ground wire dari vibrasi dan kelelahan (fatigue).
Arah belitan armour rod harus sama dengan arah belitan terluar kawat tanah.

JOINTING GSW
Joint sleeve harus type kompres dan harus mempunyai kekuatan (strength) tidak kurang dari 95
% Ultimate Tensile Strength kawat tanah.

Sleeves harus mempunyai resistance kurang dari resistance kawat tanah pada panjang yang
sama dan tidak akan terjadi kerusakan (damaged) atau retak bila dikompres.

Pada permukaan sleeves harus diberi tanda yang jelas posisi kompres sleeves.

Pada saat melakukan pengompresan sleeves, harus diberi lapisan anti-corrosion antara kawat
tanah dengan lapisan sebelah dalam sleeves.

Material pelapis harus diakomodasi didalam container yang layak dan disuplay bersama-sama
dengan instruction manual-nya.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.33
Angka petunjuk ukuran yang digunakan untuk dimension compressed parts dan panjang kawat
yang diselipkan kedalam sleeves harus diberikan untuk keperluan pekerjaan pengompresan.

VIBRATION DAMPER

Stockbridge vibration dampers dipasang pada kawat tanah.

Damper harus di design untuk dapat diaplikasikan pada kawat tanah serta efektif melindungi
kawat tanah dari torgue yang disebabkan untuk vibration dan sesuai untuk dipasang pada tiap
kawat tanah tanpa menyebabkan sliding. Damper harus terbuat dari anti corrosion aluminium
alloy.

Keterangan mengenai respect of fatigue resistance, clamp to conductor grip, damping of aeolin
vibration dan osilasi subspan dengan pembagian sepanjang span yang direkomendasi oleh pabrik
pembuat harus diberikan.

Resistance terhadap ozone dan sinar ultra violet pada material yang menggunakan bahan
elastomer harus ditetapkan.

INSPEKSI DAN PENGUJIAN

Pengujian line hardware fittings harus sesuai dengan persyaratan pada BS3288 : Part 1 (1973)
“Performance and General Requirement”.

SAMPLE TEST

Line hardware fittings untuk sample test harus dipilih secara random pada tumpukan yang akan
disuplay.

Jumlah pieces yang akan diuji ditentukan dengan rumus berikut ini :
P = 0 (Tidak di uji), bila n < 100
P = 4, bila 100  n  500
P = 4 + (1,5 n /1.000), bila 500  n  20.000
P = 19 + (0,75 n /1.000), bila n > 20.000
Dimana : P adalah jumlah pieces fittings yang diuji.
n adalah jumlah hardware fittings didalam tumpukan.

Pengujian yang dilakukan terhadap pieces yang diplih adalah :

- Verification of dimensions.

- Mechanical test.

- Galvanizing test.

REFERENCE TEST

Pengujian berikutnya dilakukan pada 1 (satu) suspension clamp diambil secara random, yaitu
pengujian : Slip load test.

2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan test, Penyedia Barang/Jasa harus mengirimkan test
prosedur ke Pengguna Barang/Jasa untuk mendapat persetujuan.

Pelaksanaan pengujian harus disaksikan oleh Pengguna Barang/Jasa. Semua biaya yang timbul
untuk pengujian dan biaya perjalanan dinas (transportasi, akomodasi dan penginapan) Pengguna
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.34
Barang/Jasa untuk menyaksikan pengujian menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa dan
sudah termasuk dalam harga penawaran.

PENGIRIMAN

Pengepakkan dan pengiriman harus sesuai dengan syarat pada point 3.6.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan pengadaan accessories + fitting GSW dibayar dalam satuan buah (bh) dan set mengacu
pada harga kesepakatan.

Harga satuan sudah mencakup pengadaan material, test material, pabrikasi, inpeksi Pengguna
Barang/Jasa/Direksi Lapangan, galvanisasi, pengepakan material, pengiriman (transportasi &
bongkar-muat) sampai lokasi pekerjaan/titik tower, asuransi pengiriman, gambar-gambar,
instruction/manual book, sertifikat pengujian dan lain lain yang diperlukan untuk kesempurnaan
pekerjaan ini.

3.10. PENGADAAN OPGW + ACCESSORIES + FITTING

PENGADAAN OPGW

LINGKUPPEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi desain, pabrikasi, pengadaan, pengetesan, asuransi, pengepakan,


pengiriman dan termasuk pekerjaan atau perlengkapan lain yang dibutuhkan Optical Ground
Wire agar berfungsi sebagai groundwire pada Sistem Saluran Udara Tegangan Tinggi, pada
umumnya Optical Ground Wire disebut OPGW.

RUJUKAN

Semua peralatan yang akan diadakan dalam scope pekerjaan ini harus mengacu pada standar
yang terbaru, berhubungan dan mendapat rekomendasi dari International Electrotechnical
Commission (IEC) dan International Telecommunication Union, Telecommunication
Standarization Sector (ITU-T). Apabila ada perubahan specifikasi maka semua standar IEC harus
secara langsung diaplikasikan untuk semua bagian dan perubahannya.

Semua standar yang berhubugan harus dimasukan tetapi tidak membatasi / mengurangi
penggunaan standar standar sebagai berikut :

IEC 61089 ...................... Round wire concentric lay overhead electrical stranded conductors.
IEC 61232 ...................... Alumunium clad steel wires for electrical purpose.
IEC 60793 ...................... Optical fibers generic and product specification.
IEC 60794 ...................... Optical fibers cables and product specification.
IEC 60889 ...................... Hard drawn aluminium wires for overhead line conductors.
IEC 60104 ...................... Aluminium-magnesium-silicon alloy wire for overhead line.
ITU- T G65[2] ................. Characteristics of Single-Mode Optical Fibre Cable.
Dan atau standar lain yang berhubungan dan disetujui.

DEFINISI
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.35
OPGW OPGW mempunyai dua fungsi yaitu sebagai kawat pentanahan dan
mempunyai kemampuan sebagai sarana komunikasi.
Optical Unit Komposisi Fiber Optic dan material material pelindungnya, tidak
termasuk untaian logam.
MAT Maksimum tarikan yang diijinkan.
Maksimum tarikan diharapkan di bawah kondisi kemampuan
pembebanan terburuk atau nilai yang lain yang disyaratkan.
RTS Rating Tensile Strength adalah penjumlahan antara kuat tarik dan
faktor untaian untuk masing masing kekuatan pembebanan material di
dalam konstruksi OPGW ( refer to Annex A )
Strain Margin Strain margin adalah besarnya tegangan yang timbul pada OPGW saat
menopang dengan kondisi tanpa menimbulkan tegangan pada fibers.
Istilah yang lain dapat dimunculkan tergantung kebutuhan sistem.

DAERAHOPERASI DAN KONDISI DESAIN

OPGW dan semua peralatan yang akan diadakan harus sesuai untuk operasi pada daerah tropis,
dengan kondisi temperatur, kelembaban, radiasi ultra violet dan kondisi kecepatan angin seperti
yang disyaratkan pada Syarat Umum.

Keterangan-keterangan lain tentang OPGW harus dilengkapi dalam daftar Technical Particulars
and Guarantee (TPG).

UMUM

OPGW terdiri dari bagian Fiber Optic yang dilindungi helaian lempengan konduktor atau kawat
pentanahan/kawat baja. OPGW harus dilengkapi dengan kelengkapan layaknya kawat
pentanahan pada Saluran Udara Tegangan Tinggi, seperti karateristik mekanik, karateristik
elektris, dan harus tahan terhadap arus gangguan sistem dan arus sambaran petir tanpa terjadi
penurunan kualitas luar dan dalam dari bagian optic pada fiber.

KUALIFIKASI

Untuk setiap spesifikasi OPGW yang diajukan, Penyedia Barang/Jasa harus menyertakan design
calculation/ equipment sizing calculation dan clarification of equipment selection (klarifikasi atas
pemilihan OPGW) dilengkapi dengan bukti dokumen standar yang digunakan sebagai acuan
dalam pemilihan OPGW (seperti IEC, ITU, dsb).

KONSTRUKSI

OPGW harus terbuat dari helaian Alumunium clad steel melingkupi Fiber Optic yang tertutup
dalam unit optical. Material pelindung optic dapat menggunakan logam. Unit optical harus
terlindungi dari pengaruh mekanik dan suhu yang dapat merusak dan perembesan air.

WIRESTRANDING (HELAIAN KAWAT)

Helaian / untaian kawat harus mangacu ke standar IEC 61089 atau bentuk potongan seperti
batang / pipa trapezium, bentuk belitan Z seperti beberapa material berdasarkan standar sebagai
berikut :

- Aluminium alloy (AI alloy) IEC 60104.


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.36
- Aluminium (AI) IEC 60889.
- Aluminium-clad steel wires IEC 61232.

KARAKTERISTIKFIBER OPTIC

Fiber Optic harus memenuhi standar International Electrotechinal Commission (IEC) 60793 dan
60794. Fiber Optic harus tipe Single Mode sesuai ITU -T G65[2].

Lapisan utama dari Fiber optic harus jenis UV Hardened acrylate atau jenis silicon untuk
memudahkan mencapai garis untuk sambungan.

Panjang cadangan fiber yang ada di dalam batang optic harus tersedia sepanjang OPGW lengkap
untuk mencegah fiber dari tekanan. Untuk menjamin, contoh sekurang-kurangnya dari 80 m
harus ditarik untuk mengetahui daya tahan dari daya rentangnya selama beberapa pengukuran
optical secara kontinyu dari panjang fiber dan attenuation harus dilaksanakan secara bersamaan.

Kabel Fiber Optic yang ditawarkan harus memenuhi ketentuan berikut :

 Fiber Optik harus mempunyai Merk / sudah telordaftar dengan Merk tertentu
(Branded).
 Kabel optik merupakan serat optik minimum sesuai Rec. ITU-T G.652. (latest technology
G.652 D)
 Kabel FO harus memenuhi kebutuhan karakteristik elektris, mekanis, dan kebutuhan
lainnya untuk minimal 15 tahun life time pada lokasi kabel dipasang.
 Untuk Identifikasi, warna Tube dan warna tiap serat dalam satu Tube harus berbeda.
 Radius bending minimum kabel tanpa beban adalah 20 (dua puluh kali) diameter kabel.
Peserta harus menyatakan radius bending minimum dan jumlah reverse bends.
 Menggunakan dry core technology dengan water blocking binder/water blocking tape
yang melindungi tube sebagai penghalang masuknya air.
 Mempunyai Tube Serat Optik sebagai pelindung sekunder (secondary protection) dari
serat optik dengan tiap 6 (enam) serat optik dimasukan ke dalam tube dengan bahan
tube minimum adalah PBT (Polybutylene Terephthalate Buffer Tube).
 Mempunyai Tube Filling Gel. Tube Filling gel digunakan untuk mengisi bagian dalam
Tube pengaman sekelompok serat optik. Pengisian tube filling gel harus dapat melapisi
dengan penuh dan menyeluruh pada serat optik sampai dapat mengisi kedalam celah-
celah diantara serat sedemikian rupa untuk mencegah kelembaban dan penetrasi air
atau uap lainya yang dapat mempengaruhi kualitas dari kabel.
 Mempunyai Filler Rods. Filler Rods digunakan sebagai pengganti posisi tube untuk
memenuhi persyaratan jumlah tube dalam kabel sehingga karekteristik kabel
berbentuk lingkaran pejal penuh. Diameter Filler Rods kira-kira harus sama dengan
diameter tube. Jumlah tube dan filler rods adalah 5 (lima) buah.
 Mempunyai Rip Cord. Dua utas Rip cords harus dipasang masing-masing pada posisi
berseberangan 180 secara Horizontal terhadap penampang kabel, secara longitudinal
/ sejajar sumbu kabel yang diletakan dibagian dalam selubung lapisan sepanjang kabel.
Rip Cord tersebut harus berbahan Nilon sehingga kuat dan dapat dipergunakan sebagai
penolong dalam proses pengupasan pelindung kabel saat proses instalasi.
 Mempunyai Strength Member (Central Strength Member). Central Strength Member
terbuat dari bahan GRP/FRP dan ditempatkan pada tengah-tengah diameter kabel dan
harus dapat menahan beban tarik yang diberikan pada kabel dan serat-serat optik
pada saat pelaksanaan pemasangan instalasi.
 Peripheral Strain Element. Untuk meningkatkan karakteristik kekuatan dari kabel,
harus ditambahkan peripheral strain element dari bahan Polyaramid atau Aramid Yarn
atau yang sejenis dengan kualitas lebih bagus serta harus mampu menahan beban
tarik pada saat instalasi dan setelah kabel Fiber Optik terpasang sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan.
 Minimumbreaking load kabel harus secara jelas dinyatakan dan harus konsisten
dengan kebutuhan storage, handling, loading, installation, recovering, dan relaying
kabel. Penyedia Barang/Jasa harus menguraikan efek dari insure residual selama
proses manufaktur (seperti kelembaban pada kabel).
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.37
 Jumlah kabel dan tipenya adalah sesuai yang disebutkan dalam permintaan, dipasok
dalam drum (haspel) dengan rapi.
 Kabel harus mempunyai konstruksi sehingga selama proses instalasi dan saat
dipergunakan tidak melilit (berpuntir).
 Dapat tersambung baik dengan kabel FO tipe OPGW (Optical Ground Wire), ADSS,
Aerial Figure-8, Armoured, Duct dan Direct Burried.
 Seluruh material yang digunakan harus memakai material berkualitas tinggi
mempunyai bahan tambahan tertentu sehingga tidak terjadi interaksi oksidasi dan
korosi antara permukaan material kabel dan pelindungnya, tanpa cacat sehingga dapat
memudahkan pemeliharaan dan sesuai untuk keperluan dimana kabel tersebut
dipakai.
 Kabel FO dirancang agar terlindung dari kerusakan selama proses instalasi, tarikan-
tarikan dan arus hubung singkat setelah sistem terpasang sehingga performa sistem
dapat bertahan untuk jangka waktu life time sistem dilokasi instalasi.
 Harus dijelaskan proses yang digunakan untuk inspeksi manufaktur pada kabel yang
dipesan untuk meyakinkan dimensi nominal seluruh struktur kabel dan toleransinya.
 Toleransi diameter luar kabel yang disyaratkan adalah maksimum 0,3 mm.
 Diameter mode field, diameter cladding, karakteristik concentricity mode field dan
cladding non circulating dari jaket fiber harus sesuai dengan rekomendasi ITU-T G.652.
 Diameter luar tube ( pelindung sekunder ) dan diameter luar kabel harus sesuai
persyaratan, yang disesuaikan dengan penguatnya untuk instalasi dan konstruksi kabel
jenis dari masing-masing type kabel.
 Hasil sambungan kabel optik harus dapat memiliki nilai rata-rata maksimum sebesar
0,05 dB secara bidirectional.
 Bahan jacket luar kabel adalah dari bahan polyethelene type Bimodal HDPE. Harus
diuraikan secara rinci konstruksi kabel, spesifikasi, karakteristik, serta performance
kabel.
 Tahan terhadap efek sinar ultra violet (UV) dari sinar matahari.
 Mempunyai atau mampu sebagai pelindung sekunder (secondary protection) serat
optik, dari akibat tekanan ataupun tekukan
 Kabel optik memiliki meter band setiap meternya dengan menggunakan bahan yang
tidak mudah luntur dan pengurutan dimulai dari ujung kabel terdalam pada haspel.
Proses Marking tidak diperkenankan menggores/melukai pelindung luar kabel atau
Outer Sheath.
 Peserta tender harus memberikan uraian rekomendasi spesifikasi material instalasi,
rancangan instalasi secara rinci konstruksi kabel, spesifikasi, karakteristik, serta
performance kabel.
 Seluruh material yang digunakan harus memakai material berkualitas tinggi, tanpa
cacat, memudahkan pemeliharaan dan sesuai untuk keperluan dimana kabel tersebut
dipakai.
 Seluruh material harus mempunyai bahan tambahan tertentu sehingga tidak terjadi
interaksi oksidasi dan korosi antara permukaan material kabel dan pelindungnya.
 Harus diberikan seluruh informasi yang berkaitan dengan kabel, seperti dimensi dan
karakteristik mekanis kabel untuk seluruh material yang digunakan, termasuk gambar
mengenai cross section kabel. Informasi lainnya yang harus dijelaskan :

 Tensile strength dari strand yang digunakan.


 Diameter nominal strands dan toleransinya.
 Diameter nominal dan toleransinya untuk masing-masing strength member.
 Komposisi dan karakteristik dari insulant.
 Toleransi nominal insulant untuk diameter.
 Ketebalan nominal dan toleransinya untuk jaket pelindung paling luar serta-
karakteristik utama untuk produk yang dipakai sebagai jaket pelindung tersebut.

 Harus dijelaskan proses yang digunakan untuk inspeksi manufaktur pada kabel yang
dipesan untuk meyakinkan dimensi nominal seluruh struktur kabel dan toleransinya.
 Contoh potongan kabel yang mempunyai bagian yang terkupas sebanyak 3 (tiga) buah
untuk masing-masing tipe kabel fiber optic, yang ditempatkan kedalam pipa
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.38
PENGUJIAN OPGW

Penyedia Barang/Jasa harus melaksanakan Factory test dan disaksikan oleh staf PLN.

Sebelum dilaksanakan Factory test, Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan usulan tahapan,
prosedur, item-item test serta jadualnya, untuk mendapat persetujuan dari PLN.

Test ini untuk membuktikan bahwa unjuk kerja pada sistem tersebut dapat berfungsi dengan
baik.

Perangkat atau instrument untuk melakukan Factory test adalah menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa.

Contoh pengujian dimaksudkan untuk menjamin kualitas dari OPGW dan pemenuhan dari syarat-
syarat standard.

(Kekuatan renggang dan pemanjangan, dan tahanan listrik yang akan dilakukan hanya jika
“optical unit merupakan sebuah bagian dari elemen yang kuat, dan optical unit merupakan
bagian elemen konduktif”.

Pada kabel sebelum stranding :


 sesuai IEC 60104 untuk kabel campuran alumunium.
 sesuai IEC 60889 untuk kabel alumunium.
 sesuai IEC 61232 untuk kabel alumunium berlapis baja
Pengetesan dan pengujian harus meliputi :
1. Keseluruhan OPGW
2. Harus memenuhi IEC 61089 klausa 6.2.2b
3. Fisik Serat Optik
4. Karakteristik optis kabel serat optik. Pengetesan dilakukan dengan menggunakan
OTDR dan PMD :
 Dimensi
 Kekuatan renggang dan pemanjangan
 Tahanan Listrik
 Pengujian lain (jika dibutuhkan)
5. Penipisan serat dan rugi-rugi redaman baik menggunakan Optical Time Domain
Reflector (OTDR) atau metode cut back dan hasil pengetesan harus ditampilkan
pada hasil print out
6. Zooming hasil print-out OTDR yang dilakukan untuk semua fiber/core.
7. Hasil print-out OTDR harus dilakukan untuk rugi-rugi redaman secara keseluruhan
dari station A ke station B,
8. Semuahasilprint-out OTDR harus dilampirkan pada lembar tes (Test Sheet). Pada
Test Sheet harus tercantum :
 Tanggal pengetesan
 Alat ukur yang digunakan
 Tipe kabel
 Jumlah fiber/core
 Nomor fiber/core yang di-Test
 Panjang fiber/core yang di-Test
 Arah pengetesan
 Nama/Tanggal
 Tanda tangan pihak PLN dan pihak Penyedia Barang/Jasa

PEMERIKSAAN

Sesuai IEC 61089.

PENGEPAKANDAN PENANDAAN
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.39
Sesuai IEC 61089 dan sesuai syarat tambahan sebagai berikut :
- Pengemasan dari OPGW harus memberikan akses untuk salah satu atau kedua ujung dari
OPGW dengan tujuan memberikan pengecekan yang berkualitas :
- Ujung dari OPGW harus terletak di bagian dalam haspel dan harus diberi penutup (end cap)
dari bahan plastik panas kerut (heat shrinkable) sehingga kompak, kuat dan rapi dengan
tujuan untuk mencegah kelembaban.
- Pengiriman dan pengangkutan kabel harus digulung erat-erat dalam haspel/drum kayu yang
kuat dan kemudian haspel ditutup rapat dengan papan kayu. Diameter haspel harus cukup
besar untuk mencegah terjadinya kerusakan terhadap kabel selama pengiriman,
pengangkutan dan bongkar muat serta pemasang
- OPGW harus diberikan 4000 m untuk tiap satu drum dan tidak diperbolehkan menggunakan
mid span joint, bagaimanapun panjang OPGW per drum dapat dinegosiasikan kemudian
asalkan titik-titik tower sudah ditentukan untuk memperkecil persambungan.
- Pengacakan jarak tidak dapat diperbolehkan.
- OPGW harus dilindungi pada saat pengapalan. Tiap barang harus mendapatkan tanda
pengapalan seperti yang dirincikan dalam syarat-syarat umum dan pada logam berlabel harus
ditempelkan data cetakan sebagai berikut :
- Jenis, tipe dan kapasitas kabel OPGW
- Cross Section (bagian perpotongan)
- Panjang kabel dalam meter
- Nomor haspel
- Tahun Pembuatan
- Berat kotor dalam kilogram
- Tanda pengenal pemilik
- Tanda pengenal pabrikan
- Arah panah menunjukkan arah putaran haspel
- Tanda awal dan akhir gulungan kabel

PENGIRIMAN

Pengepakkan dan pengiriman harus sesuai dengan syarat pada point 3.6.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan pengadaan OPGW dibayar dalam satuan meter mengacu pada harga kesepakatan.

Harga satuan sudah mencakup pengadaan material, test material, pabrikasi, inpeksi Pengguna
Barang/Jasa/Direksi Lapangan, pengepakan material, pengiriman (transportasi & bongkar-muat)
sampai lokasi pekerjaan, asuransi pengiriman, gambar-gambar, instruction/manual book,
sertifikat pengujian dan lain lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

PENGADAAN ACCESSORIES + FITTING OPGW

KABEL FIBER OPTIK FIBER ARMOURED (FA)

Spesifikasi ini berlaku untuk desain, fabrikasi, dan test material kabel optik tipe Fiber Armoured.

Fiber Optik harus menggunakan dua lapisan UV-Curableresin dengan lapisan pertama mempunyai
modulus rendah dan lapisan kedua mempunyai modulus tinggi, yang mempunyai diameter
nominal 250  15 m.

Warna tube yang digunakan harus berbeda satu dengan lainnya (Biru, Orange, Hijau, Coklat, Abu-
abu dan Putih).

Ketebalan dinding Loose tube adalah 0,4 mm dan Diameter Loose tube adalah 2,2 s/d 2,4 mm.

Mempunyai atau mampu sebagai pelindung sekunder (secondary protection) serat optik, dari
akibat tekanan ataupun tekukan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.40
Tube yang digunakan harus dari bahan yang tahan terhadap tekanan ataupun tekukan/bending
sehingga tidak luka atau berbekas pada saat di-install/dipasang.

Mempunyai Penahan Air (Water Blocking).

Water blocking menggunakan double layer absorbent tape pada celah-celah di-antara beberapa
tube dan atau Filler Rod yang mengelilingi Central Strength Member setelah diisi dengan flooding
compound atau sebagai fungsi Water Blocking untuk mencegah masuknya air.

Fiber Optik jenis Fiber Armoured Single Jacket yang dapat dipasang pada berbagai jenis gorong-
gorong atau ditanam dalam tanah dan dapat dipasang pada dinding tembok atau pada konstruksi
besi.

Peserta harus memberikan spesifikasi material instalasi dan rancangan instalasi yang disarankan
(direkomendasikan) seperti pelindung plastik, jalur kabel gedung, kabel tray, atau tempat-tempat
lainnya.

Tipe kabel pelindung/pelapis yang dimaksud adalah berbahan pelindung/pelapis baja/ steel.

Peserta harus memberikan spesifikasi pabrik yang memberitahukan spesifikasi material serta
kualitas kabel sudah/ pernah lolos uji.

Peserta harus menjelaskan proses yang digunakan untuk inspeksi manufaktur pada kabel yang
dipesan untuk meyakinkan dimensi nominal seluruh struktur kabel dan toleransinya.

Kabel harus mempunyai konstruksi dimana performa mekanis dan transmisi tidak rusak terhadap
kemungkinan kejatuhan balok beton. Contoh harus lolos terhadap test timpahan balok beton
seberat 10 kg pada ketinggian 400 mm untuk setiap sudut balok. Balok yang dipakai harus
mempunyai sudut radius maksimum 10 mm. Kabel FO akan diterima jika tidak terdapat
perubahan yang terjadi untuk performa transmisi serta kerusakan mekanis kabel hanya boleh
terjadi pada permukaan luar, yang mungkin secara efektif dapat diperbaiki dengan menggunakan
standard pelindung kabel berbahan HDPE atau dengan teknik lainnya.

Kabel yang dipasang pada saluran kabel dan gorong-gorong harus mempunyai konstruksi yang
tahan terhadap genangan air terus menerus setinggi 600 mm air dengan tidak mengganggu
performa mekanis dan transmisi kabel.

JOINTBOX DAN GANTRY BOX

Sebelum melaksanakan penyambungan (jointing), Penyedia Barang/Jasa harus menunjukkan


secara detail lokasi dari joint boxes yang akan dipasang. Joint boxes minimal harus mempunyai IP
65 tipe outdoor dan bahan non metal berwarna hitam.

Apabila joint boxes dipasang pada tiang, maka joint boxes harus dipasang pada suatu titik
tertentu dengan ketinggian dan cara pemasangan yang diperkirakan aman dari jangkuan.

OPTICALTERMINATION BOX (OTB)

Optical Termination Box (OTB) ini akan dipasang di ruang komunikasi yang ada di Gardu. Penyedia
Barang/Jasa harus menyediakan flexible patch cord untuk menghubungkan OTB dengan
perangkat transmisi optik yang panjangnya paling sedikit 10 meter. Patch cord harus dipasang
diatas communication cable tray. Patch cord dan perangkat transmisi optik (optical transmission
equipment) harus menggunakan FC/PC konektor. Dimana patch cord ini harus sesuai dengan
ketetapan ITU/T Recommendation G652.

CONTOHPENGUJIAN ACCESSORIES OPGW

Pengujian aksesoris OPGW harus dilakukan sesuai dengan BS.3288 bagian 1.


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.41
Contoh pengujian terdiri dari :
- Tampilan / Visual
- Verifikasi dimensi
Banyaknya contoh pengujian harus dipilih secara acak dari sekumpulan.

Banyaknya satuan dari tiap tipe adalah P, atau keseluruhan nomor terdekat lebih besar dari P
yajng diberikan oleh formula berikut ini :
P = 2 ketika n < 100
P = 4 ketika 100 ≤ n ≤ 500
1 .5 N
P = 4 + 1000 ketika 500 ≤ n ≤ 20000
0.75 N
P = 19 + 1000 ketika n > 20000

Dimana : P = Banyaknya contoh


N = Banyaknya perangkat keras OPGW pada kumpulan.

Referensi pengujian :
- Pengujian berikut harus dilakukan untuk satu clamp suspensi yang diambil acak.
- Pengujian berbeban (slip load test).

PENGIRIMAN

Pengepakkan dan pengiriman harus sesuai dengan syarat pada point 3.6.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan pengadaan OPGW dibayar dalam satuan buah (bh) dan set mengacu pada harga
kesepakatan.

Harga satuan sudah mencakup pengadaan material, test material, pabrikasi, inpeksi Pengguna
Barang/Jasa/Direksi Lapangan, galvanisasi, pengepakan material, pengiriman (transportasi &
bongkar-muat) sampai lokasi pekerjaan/titik tower, asuransi pengiriman, gambar-gambar,
instruction/manual book, sertifikat pengujian dan lain lain yang diperlukan untuk kesempurnaan
pekerjaan ini.

3.11. PENGADAAN ACCESSORIES + FITTING KONDUKTOR ACSR/AS

LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan pengadaan fitting & accessories konduktor phasa mencakup desain,


pembuatan/pabrikasi, pengepakan, pengiriman, pengangkutan, bongkar muat, asuransi,
pengujian, garansi dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

RUJUKAN

Semua material dalam proses pabrikasi dan pengujian harus sesuai dengan schedule of technical
particular and guarantee dan memenuhi standar berikut ini:

BS 3288 : Part 1 Performance and General Requirement.


BS 3288 : Part 2 General Fittings
BS 3288 : Part 3 Insulator and conductor fittings for overhead power lines.
BS 3288 : Part 4 Locking devices for ball and socker couplings of string
insulator units.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.42
DIN VDE 0212 : Part 50, 51, 52, 53 Fittings for overhead lines and switchgear.
Standar lainnya yang disetujui Pengguna Barang/Jasa cq. Bagian Perencanaan Elektromekanik.
Hasil pengujian type test agar dilampirkan pada dokumen penawaran.

PERSYARATAN UMUM

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyampaikan rencana


kerja yang berisi metoda kerja, pabrikasi, jadwal pelaksanaan, peralatan, tenaga kerja, test
laboratorium dan hal-hal lain yang diperlukan untuk kesempurnaan rencana kerja ini.

Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa bersama-sama Direksi Lapangan harus


mengadakan pemeriksaan bersama kesiapan pekerjaan yang dinyatakan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan.

Semua hardware components untuk konduktor phasa harus dipabrikasi supaya tidak terjadi
electrolytic action antara accessories dgn konduktor dan antar komponent. Semua parts dan
komponen harus dibuat dari bahan berkualitas baik dari malleable cast iron, galvanized steel atau
aluminium alloy.

Semua material ferous tidak termasuk stainless steel harus di galvanis dengan zinc secara
lengkap. Lapisan zinc minimum 500 g / sq.m dan untuk bolts, cotter pins, washers dan nuts 300
g/sq.m.

Semua bolts, nuts dan cotter pins harus dikunci untuk mencegah dislocation.

Desain fittings konduktor phasa harus menghindari sudut yang tajam atau permukaan yang tidak
rata/halus yang dapat menyebabkan electrical stress dalam keadaan bekerja normal.

Technical & particular masing-masing fitting & accessories harus diisi lengkap sesuai dengan
persyaratan.

ARMOUR ROD

Armour rod yang di-mounted pada suspension clamp untuk konduktor phasa harus preformed
type dan harus dari anti-corrosion aluminum alloy yang setara dengan anti-corrosion property
pada konduktor.

Armour rod harus didesain dapat melindungi konduktor dari vibrasi dan kelelahan (fatigue). Arah
belitan armour rod harus sama dengan arah belitan terluar konduktor.

JOINT SLEEVE

Joint sleeve harus type kompres dan harus mempunyai kekuatan (strength) tidak kurang dari 95
% Ultimate Tensile Strength konduktor phasa.

Sleeves harus mempunyai resistance kurang dari resistance konduktor phasa pada panjang yang
sama dan tidak akan terjadi kerusakan (damaged) atau retak bila dikompres.

Pada permukaan sleeves harus diberi tanda yang jelas posisi kompres sleeves.

Pada saat melakukan pengompresan sleeves, harus diberi lapisan anti-corrosion antara
konduktor dengan lapisan sebelah dalam sleeves.

Material pelapis harus diakomodasi didalam container yang layak dan disuplay bersama-sama
dengan instruction manual-nya.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.43
Angka petunjuk ukuran yang digunakan untuk dimension compressed parts dan panjang kawat
yang diselipkan kedalam sleeves harus diberikan untuk keperluan pekerjaan pengompresan.

REPAIR SLEEVE

Repair sleeve harus tipe kompres dan mempunyai kekuatan (strenght) tidak kurang dari 95 %
Ultimate Tensile strength konduktor dan kawat tanah, dan harus mempunyai resistance kurang
dari resistance konduktor phasa dan kawat tanah pada panjang yang sama.

Tanda untuk posisi kompres harus jelas pada permukaan sleeve.

SPACER DAMPERS ( DUAL FUNCTION)

Untuk konfigurasi konduktor double hawk, setiap span konduktor dilengkapi dengan sub-
konduktor spacer sesuai desain yang disetujui dengan jarak antar sub-konduktor sejauh 400 mm.

Semua spacer harus mampu menahan (menoleransi) tegangan relative (relative tensional) dan
pergerakan axial antar sub-konduktor dan tetap mempertahankan jarak yang benar antar sub-
konduktor meskipun dihadapkan pada faktor lain seperti angin, hubungan arus pendek, dll.

Semua spacer harus didesain sedemikian rupa sebagai damper tambahan untuk konduktor dan
mengontrol getaran serta pergerakan sub-span untuk memastikan tingkat/level “tarikan-kabel”
pada suspension clamp dan pada clamp spacer damper berada dibawah titik jenuh (tarikan
maksimal) dari konductor.

Spacer clamp harus terbuat dari alumunium alloy dengan panjang minimal 120 mm dan memiliki
permukaan clamp yang aman yang menggunakan minimal 2 baut untuk kuncian serta rentang
mulut clamp agak lebar untuk mencegah kerusakan dari konduktor. Semua baut dan mur pada
spacer harus dikunci dan dihubungkan permanent dari clamp.

Bukti penggunaan yang harus disediakan berupa tahanan clamp, grip konduktor, dan karakteristik
damping di sepanjang span (rentang jaringan) yang diusulkan oleh pabrikan serta tahan terhadap
efek dari ozone dan ultra violet apabila menggunakan bahan karet. Catatan keandalan dari spacer
damper juga harus diberikan.

Lokasi terakhir harus sudah diketahui oleh pabrikan setelah proses studi kelayakan dan
persetujuan pengajuan gambar.

Syarat – syarat pengujian meliputi pengujian kekuatan mekanis dan pengujian dinamis, pengujian
korona dan pengujian arus gangguan.

SPACER JUMPERS

Spacer disesuaikan dengan semua jenis jumper connection dengan jarak antara sub-conductors
200 mm. Jumper harus dilengkapi paling sedikit 2 spacers dalam design-nya dan dimungkinkan
untuk menggabungkan jumpers weight jika terletak di posisi terakhir untuk membatasi ayunan
jumper.

Spesifikasi accessories dan fitting ACSR/AS tersebut di atas harus menyesuaikan Spesifikasi
Konduktor ACSR/AS.

SPESIFIKASI KONDUKTOR ACSR/AS

Konduktor ACSR/AS 250 mm2 :


a. Number and diameter of Aluminum wire (number/mm) 26/3.43
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.44
b. Number and diameter of Steel wire (number/mm) 7/2.67
c. Overall diameter approximately (mm) 21.70
d. Sectional area of aluminum (mm2) 240
e. Sectional area of steel wire (mm2) 39.10
f. Number of layer 3
g. Direction of stranding of outermost layer : right hand (Z-stranding)
h. Total section area (mm2) ±987
i. Max. resistance at 20 0C (ohm/km) 0.115
j. Modulus of elasticity (GPa) 81.10
k. Coefficient of linear expansion (per 0C) 19.90 x 10-6
l. Length of one drum (m) 2,000
m. Approximate grose weight of one drum (kg) Required
n. Approximate net weight of one drum (kg) Required
o. Dimension of drum (diameter x widht) (mmxmm) Required

Individual Wires For Conductors Al Steel

a. Diameter (mm) 3.43 2.67


b. Tolerance of diameter (%). 1  1.5
c. Minimum tensile strength (MPa). 165 1340
d. Modulus of elasticity (GPa). 68 162
e. Coefficient of linear expansion (per °C). 23x10-6 13x10-6
f. Constant mass temperature coefficient of resistance at 20°C (per °C).
0.00403 0.0036
g. Final modulus of elasticity (Gpa). 68 162
h. Minimum thickness of aluminium covering (% nominal wire radius) (%). 10

INSPEKSI DAN PENGUJIAN

Pengujian line hardware fittings harus sesuai dengan persyaratan pada BS3288 : Part 1 (1973)
“Performance and General Requirement”.

SAMPLE TEST

Line hardware fittings untuk sample test harus dipilih secara random pada tumpukan yang akan
disuplay.

Jumlah pieces yang akan diuji ditentukan dengan rumus berikut ini :
P = 0 (Tidak di uji), bila n < 100
P = 4, bila 100  n  500
P = 4 + (1,5 n /1.000), bila 500  n  20.000
P = 19 + (0,75 n /1.000), bila n > 20.000

Dimana : P adalah jumlah pieces fittings yang diuji.


n adalah jumlah hardware fittings didalam tumpukan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.45
Pengujian yang dilakukan terhadap pieces yang diplih adalah :

 Verification of dimensions.

 Mechanical test.

 Galvanizing test.

REFERENCE TEST

Pengujian berikutnya dilakukan pada 1 (satu) suspension clamp diambil secara random, yaitu
pengujian : Slip load test.

2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan test, Penyedia Barang/Jasa harus mengirimkan test
prosedur ke Pengguna Barang/Jasa untuk mendapat persetujuan.

Pelaksanaan pengujian harus disaksikan oleh Pengguna Barang/Jasa. Semua biaya yang timbul
untuk pengujian dan biaya perjalanan dinas (transportasi, akomodasi dan penginapan) Pengguna
Barang/Jasa untuk menyaksikan pengujian menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa dan
sudah termasuk dalam harga penawaran.

PENGIRIMAN

Pengepakkan dan pengiriman harus sesuai dengan syarat pada point 3.6.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Pekerjaan pengadaan accessories + fitting Konduktor ASCR/AS dibayar dalam satuan buah (bh)
mengacu pada harga kesepakatan.

Harga satuan sudah mencakup pengadaan material, test material, pabrikasi, inpeksi Pengguna
Barang/Jasa/Direksi Lapangan, galvanisasi, pengepakan material, pengiriman (transportasi &
bongkar-muat) sampai lokasi pekerjaan/titik tower, asuransi pengiriman, gambar-gambar,
instruction/manual book, sertifikat pengujian dan lain lain yang diperlukan untuk kesempurnaan
pekerjaan ini.

4. PEKERJAAN PENGANGKUTAN MATERIAL

Dalam hal ini Penyedia Barang/Jasa harus sudah meneliti terlebih dahulu lokasi pekerjaan
berdasarkan route map dan meneliti rute perjalanan pengangkutan, untuk mendapatkan
informasi dan data-data keadaan jalan dan jembatan yang akan dilalui.

Bilamana diperlukan perbaikan dan perkuatan jalan dan jembatan, maka akan menjadi tanggung
jawab Penyedia Barang/Jasa.

Penyedia Barang/Jasa agar memperhatikan keadaan atau kelas jalan yang akan dilalui dan agar
mematuhi peraturan batas maximum berat kendaraan dan muatan yang diperbolehkan.
Bilamana diperlukan izin penggunaan jalan untuk pengangkutan material proyek ini, maka izin
harus diusahakan sendiri oleh Penyedia Barang/Jasa. Bilamana diperlukan Direksi Pekerjaan
dapat membantu mengusahakan izin tersebut dengan semua akibat biaya yang timbul akan
menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

Bilamana terjadi kerusakan jalan, jembatan dan semua kerugian lain yang diderita oleh pihak
ketiga akibat dari pekerjaan pengangkutan material dan pekerjaan penarikan kawat, menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa untuk menggantinya.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.46
Dalam pelaksanaan pekerjaan pengangkutan, Penyedia Barang/Jasa harus bertindak teliti dan
hati-hati serta mengutamakan keamanan material Proyek dan umum.

4.1. PENGIRIMAN DARI PABRIK KE GUDANG SITE


Material yang dikirim adalah:
- Material Tower
- Material Konduktor ACSR/AS
Pengiriman material termasuk didalamnya transportasi, bongkar-muat, asuransi pengiriman material
boleh dilaksanakan dengan menggunakan angkutan darat, laut, udara atau kombinasi diantaranya.
Dalam menggunakan angkutan laut dan darat harus diperhatikan keamanan material terhadap bahaya
korosi, goncangan, benturan dan hal-hal lain yang mempengaruhi keutuhan serta kualitas material.
Pengiriman harus dilaksanakan secara hati-hati agar tidak merusak material. Apabila ditemukan
kerusakan pada saat pengiriman, misalnya bengkok (slight distortion), penyok, retak, pecah, atau
lapisan catnya/galvanis rusak, maka Penyedia Barang/Jasa harus segera memperbaikinya dengan cara
perbaikan yang disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa. Segala biaya yang diperlukan untuk perbaikan
tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya.
Apabila menurut penilaian Pengguna Barang/Jasa bahwa material yang rusak tersebut sudah tidak
memenuhi persyaratan setelah diperbaiki, maka material tersebut harus diuji di laboratorium milik
PLN atau laboratorium independent di dalam negeri atau di luar negeri yang disaksikan oleh
Pengguna Barang/Jasa atau material yang rusak tersebut ditukar dengan yang sejenis dan setara
mutunya.
Biaya perbaikan atau penggantian barang yang terjadi termasuk biaya-biaya pengujian, pengepakan
dan pengiriman menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa harus mengantisipasi segala kendala yang mungkin timbul pada saat
pelaksanaan pengiriman sehingga waktu yang diperlukan untuk pengiriman tidak menjadi kendala
untuk penyelesaian pekerjaan tepat waktu.
Penyedia Barang/Jasa harus memberitahukan jadwal waktu pengiriman kepada Pengguna
Barang/Jasa.
Setelah material sampai digudang yang telah ditentukan Penyedia Barang/Jasa harus melakukan
pengamanan sebagai berikut :
Untuk material Konduktor ditempatkan di gudang tetutup dan harus diberi bantalan balok kayu setara
ulin (min 10x10 cm) untuk menghindari kerusakan.
Pengangkutan material tower dan konduktor phasa (ACSR/AS) mencakup pengangkutan dari pabrik
sampai dengan gudang penyimpanan di site termasuk di dalamnya sortir, pengepakan, pengiriman
termasuk asuransi, pembongkaran dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
Kekurangan material tower dan konduktor phasa (ACSR/AS), setelah pemeriksaan bersama antara
pihak PLN dan Penyedia Barang/Jasa, kemudian serah terima dari PLN kepada Penyedia Barang/Jasa
(dibuktikan dengan berita acara serah terima), merupakan tanggung jawab dari Penyedia Barang/Jasa.
Pekerjaan pengangkutan material tower dan konduktor phasa (ACSR/AS) dari pabrikan ke gudang
dihitung berdasarkan berat (kg).
Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab terhadap keamanan semua material tersebut di atas
sampai serah terima material dengan Pengguna Barang/Jasa. Jika selama penyimpanan terdapat
kehilangan material sepenuhnya tanggung jawab Penyedia Barang/ Jasa.
Pada saat serah terima material di gudang pengguna barang/jasa maupun lokasi pekerjaan (gudang
Penyedia Barang/Jasa), harus dilakukan pemeriksaan bersama antara Penyedia Barang/Jasa dengan
Pengguna Barang/Jasa/Direksi Pemeriksaan, hasil pemeriksaan tersebut harus dituangkan dalam
Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa dan Pengguna Barang/Jasa.
Berita Acara pemeriksaan bersama tersebut harus menyebutkan kondisi dan kelengkapan material
secara visual.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.47
Pekerjaan Pengiriman Dari Pabrik Ke Gudang Site dibayar dalam satuan kilo gram mengacu pada harga
kesepakatan.
Harga satuan sudah mencakup pengangkutan dari pabrik sampai dengan gudang penyimpanan di site
termasuk di dalamnya sortir di pabrik dan di gudang site, pengepakan, pengiriman (di masukkan
kontainer min 20 feet) sampai ke gudang site, asuransi, bongkar muat dan lain-lain yang diperlukan
untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

4.2. PENGANGKUTAN DARI GUDANG SITE KE TEPI JALAN


Material yang dikirim adalah:
- Material Tower
- Material Konduktor ACSR/AS

Pengangkutan Dari Gudang Site Ke Tepi Jalan ini dikelompokkan menjadi:


- Jarak 0 - 20 Kilometer
- Jarak 21 - 40 Kilometer
- Jarak 41 - 60 Kilometer
- Jarak 61 - 80 Kilometer
- Jarak 81 - 100 Kilometer
- Jarak 101 - 120 Kilometer
- Jarak 121 - 140 Kilometer
- Jarak 141 - 160 Kilometer
Peralatan yang digunakan dalam pengangkutan dari gudang site ke tepi jalan adalah sebagai berikut:
- Dump Truck kapasitas minimal 10 ton

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Pekerjaan Pengangkutan Dari Gudang Site Ke Tepi Jalan dibayar dalam satuan kilo gram mengacu pada
harga kesepakatan.
Harga satuan sudah mencakup sortir di gudang site sebelum dinaikkan truk, pengiriman sampai ke tepi
jalan, bongkar muat, sewa peralatan dan bbm serta lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan
pekerjaan ini. Apabila ditemukan kerusakan pada saat pengiriman, maka Penyedia Barang/Jasa harus
segera memperbaikinya dengan cara perbaikan yang disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa. Segala
biaya yang diperlukan untuk perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa
sepenuhnya.

4.3. PENGANGKUTAN DARI TEPI JALAN KE LOKASI TITIK TOWER


Material yang dikirim adalah:
- Material Borepile
- Material Pondasi
- Material Tower
- Material Konduktor ACSR/AS
Pengangkutan Dari Tepi Jalan kelokasi titik tower ini dikelompokkan menjadi:
- Medan Datar dengan masing-masing jarak (0-100, 101-200, 201-300, 301-400, 401-500,
501 - 600 meter)
- Medan Bukit/Rawa dengan masing-masing jarak (0-100, 101-200, 201-300, 301-400, 401-
500, 501 - 600 meter)
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.48
- Medan Datar + Klotok dengan masing-masing jarak (0-100, 101-200, 201-300, 301-400,
401-500, 501 - 600 meter) yaitu medan datar yang dilanjutkan dengan medan air
menggunakan perahu klotok.
- Medan Bukit/Rawa + Klotok dengan masing-masing jarak (0-100, 101-200, 201-300, 301-
400, 401-500, 501 - 600 meter) yaitu medan bukit/rawa yang dilanjutkan dengan medan
air menggunakan perahu klotok.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Pekerjaan Pengangkutan Dari Tepi Jalan Ke Lokasi Titik Tower dibayar dalam satuan kilo gram
mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan sudah mencakup bongkar muat, pengangkutan dari tepi jalan sampai ke lokasi titik
tower, sewa peralatan dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini. Apabila
ditemukan kerusakan pada saat pengiriman, maka Penyedia Barang/Jasa harus segera
memperbaikinya dengan cara perbaikan yang disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa. Segala biaya yang
diperlukan untuk perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya.

5. PEKERJAAN PONDASI

5.1. PEKERJAAN BORE PILE

LINGKUP KERJA
Pekerjaan ini mencakup pengadaan material bore pile, peralatan, pengangkutan, pemasangan, tenaga
kerja dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini

PERSYARATAN UMUM
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyampaikan rencana kerja
pemancangan yang mencakup metoda kerja, peralatan yang digunakan, jadwal pelaksanaan dan hal-
hal lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
Penyedia Barang/Jasa diwajibkan melaksanakan pengukuran (staking out) untuk menentukan posisi
masing-masing titik bore pile. Pelaksanaan pengukuran harus disaksikan Direksi Pekerjaan. Hasil
pengukuran tersebut dituangkan dalam gambar kerja dan diajukan kepada Direksi Pekerjaan untuk
mendapat persetujuan.

BORE PILE
Dalam pelaksanaan pekerjaan Bore pile ini diperlukan faktor keamanan (safety factor) terhadap daya
dukung ujung tiang (SF = 3) dan Daya lekat tiang (SF = 5)
Seluruh detail yang meliputi dimensi Pile, panjang, penulangan (reinforcement), casing dll, harus
ditunjukkan pada gambar kerja dan diajukan untuk persetujuan kepada Direksi Pekerjaan. Kekuatan
tekan beton minimum adalah K-225. Seluruh penulangan bore pile menggunakan mutu besi U-24.

PERALATAN BORE PILE, PEMASANGAN DAN TENAGA KERJA


Pihak Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan proposal lengkap termasuk peralatan pengeboran
beserta metode transportasinya ke lokasi kerja kepada Direksi Pekerjaan, informasi tersebut harus
meliputi seluruh deskripsi frames, peralatan pengangkut, dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk
pemasangan.
Peralatan tersebut berupa bor mesin yang harus memiliki kemampuan pengeboran sampai lapisan
pengeboran batuan besar, serpih, susunan tanah liat, kerikil, pasir, batu gamping dan kapur, dan
memiliki kemampuan pengeboran pada diameter dalam range 400 mm sampai 600 mm dan
kedalaman 20 meter.
Diameter dari auger dan clearing bucket minimum sama dengan diameter Pile yang akan dipasang.
Dimana ditemukan lapisan batuan, coringbucket digunakan pada lapisan batuan tersebut sebelum
coring dimulai.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.49

KEDALAMAN BORE PILE


Kedalaman Bore Pile adalah berdasarkan kebutuhan untuk keperluan daya dukung/kapasitas Pile.
Pihak Penyedia Barang/Jasa harus menentukan kedalaman Bore Pile berdasarkan data geoteknik yang
disediakan oleh Direksi Pekerjaan atau data hasil penyelidikan tanah ulang oleh Penyedia Barang/Jasa.

SETTING OUT
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan keseluruhan pasak, balok, instrument survey, adonan beton
dll yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan Settingout, bertanggung jawab pada penentuan
lokasi Pile dari gambar yang sudah disetujui.

PENGEBORAN
Seluruh Pile harus memenuhi ketentuan ukuran dan jumlah yang tercantum dalam gambar. Deviasi
atau perubahan posisi dari titik tengah Pile atau proyeksi dari garis tengah seperti yang ditunjukkan
pada gambar setting out tidak boleh melebihi 75 mm dari setiap arah pada posisi sebenarnya dari Pile
rencana. Harus diperhatikan juga bahwa posisi tengah Pile tidak boleh berdeviasi lateral dari posisi
tengah Pile rencana lebih dari 40 mm.
Jika terdapat Pile yang terpasang diluar rencana atau digaris diluar toleransi yang diijinkan, Penyedia
Barang/Jasa berkewajiban untuk memperbaiki sesuai dengan klausul diatas tanpa tambahan biaya.
Pile tidak boleh dibor berdekatan dengan Pile yang lain, yang baru dicetak dan dikerjakan dengan
maksud agar tidak menyebabkan kerusakan pada Pile yang baru selesai dicetak.
Pile yang dibor minimal berjarak lima kali diameter pile (dari garis tengah ke garis tengah) dari lubang
pengeboran pile yang belum diisi atau dari pile beton yang baru selesai pengecoran pada masa 24 jam
sebelumnya.
Pada pelaksanaan pengeboran dan setelah siap pencetakan, segala kekurangan, gangguan, pada
cetakan apabila ada tanah atau batuan harus dipindahkan dari dasar Pile. Kecuali tidak ada ketentuan
lain maka pembersihan dasar Pile harus dilakukan dengan menggunakan plat bottom cleaning bucket.
Berbagai langkah yang baik harus dilakukan untuk mengantisipasi luapan cairan drilling pada area
kerja disekitar lokasi pengeboran. Yang utama, discarded bentonite harus segera dipindahkan dari site
tanpa penundaan. Segala pembuangan bentonite harus berdasarkan peraturan dari pemerintah
setempat.
Seluruh Pile yang rusak harus diafkirkan dan diganti atau diperbaiki dengan persetujuan dari owner.
Pile yang ditinggalkan harus segera diisi dengan tanah tanpa tambahan biaya dari pihak owner. Pile
tambahan harus segera dipasang sesuai permintaan, untuk mengantisipasi kondisi pembebanan dan
menghindari penekanan yang berlebihan pada Pile. Pihak Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab
untuk pemasangan Pile tambahan tanpa biaya tambahan dari pihak owner.

PENGECORAN BOREPILE
Persyaratan untuk spesifikasi beton harus diaplikasikan pada konstruksi bore pile.
Beton dari setiap Pile harus berasal dari sumber yang sama. Pihak Penyedia Barang/Jasa harus
memastikan bahwa seluruh supply dari sumber manapun (baik Site-mixed maupun ready mixed)
dalam jumlah yang sesuai sehingga beton dari setiap Pile harus dituangkan tanpa ada jeda yang
panjang yang dapat mempengaruhi hasil kerja dari adukan beton sebelumnya.
Seluruh lubang bore harus dicor dalam hari yang sama. Pada cuaca hujan pihak Penyedia Barang/Jasa
harus menyediakan pelindung yang memadai sehingga lubang tetap kering dan lapisan beton tetap
terlindung.
Metode penempatan dan pengerjaan lapisan beton harus menggunakan beton monolitik dan
dilakukan terus menerus sampai lapisan beton memanjang terbentuk. Metode penempatan harus
disetujui owner. Penyedia Barang/Jasa harus mempertimbangkan segala tindakan pencegahan
campuran dan pengerjaan pengecoran untuk mencegah lengkungan pada Pileshaft.

SAMBUNGAN ANTARA PILE DAN PILE CAP


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.50
Sambungan struktural yang memadai antara Pile dan cap harus dilaksanakan dengan baik dan aman.

PENCATATAN KONSTRUKSIPILE
Selama tahapan pengerjaan, pihak Penyedia Barang/Jasa harus melakukan pencatatan lengkap dari
konstruksi Pile dan melaporkan kepada Direksi Pekerjaan. Dalam format yang sudah disetujui, untuk
setiap pengerjaan Pile. Setiap catatan Pile harus segera dilakukan setelah pengerjaan setiap Pile
selesai, dan meliputi :

- Type, lokasi dan keadaan Pile


- Nomor Pile dan karakteristik prinsip Pile termasuk dimensi
- Detail pengeboran dan progress pengerjaan pengecoran meliputi tanggal, waktu,
peralatan yang digunakan dan tenaga kerja (operator, pegawai, dll)
- Lokasi aktual dari Pile, dengan variasi dari lokasi plan dan perubahan berdasarkan indikasi
lapangan
- Tanggal dan waktu pengeboran
- Kondisi cuaca
- Level tanah sebelum pekerjaan pemasangan Pile
- Panjang casting sementara
- Segala hal-hal tidak wajar yang ditemukan
- Kedalaman dan type lapisan tanah
- Hasil observasi level tanah dan laju aliran air bawah tanah
- Nama pengawas tiap Pile
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
Pengukuran dan Pembayaran untuk pekerjaan bore pile dibayar dalam satuan meter (m) yang diukur
dari ujung atas tiang bore pile setelah cut off hingga posisi bottom pile sesuai dengan aktual
pelaksanaan di lapangan yang mengacu pada gambar pelaksanaan.
Harga satuan pekerjaan bore pile mengacu pada harga kesepakatan
Harga satuan pekerjaan bore pile mencakup pengadaan material, pengeboran, pengecoran, cut off
pile, sewa peralatan dan pembuatan sample beton serta pengujian kuat tekan beton.

5.2. PONDASI TOWER


LINGKUP KERJA
1. Membuat desain pondasi (perhitungan konstruksi, gambar pondasi)
2. Pengukuran & bouwplank (termasuk stub setting & modifikasi stub)
3. Erection stub
4. Galian tanah
5. Urugan pasir dibawah pondasi dan pemadatan
6. Urugan tanah kembali dan pemadatan
7. Beton lantai kerja B-0
8. Beton K.225
9. Besi Beton U-24 / U-32
10. Bekisting
11. Tes beton di Lab (umur kubus 7, 14 dan 28 hari)
12. Patok batas tanah beton 10/10-80

PERSIAPAN
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan pondasi, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan untuk membuat
desain pondasi, meliputi perhitungan konstruksi, gambar pondasi, daftar volume pondasi.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.51
Dalam membuat desain pondasi Penyedia Barang/Jasa harus mempersiapkan tenaga Ahli,
pengumpulan data lapangan, data pendukung (berat tower, footing load, soil investigation) dan data
lainya serta peralatan kerja untuk kegiatan rancang bangun.
Desain pondasi dibuat oleh tenaga ahli sipil/Civil Engineer yang berpengalaman ditambah dengan
beberapa orang pembantu.
Gambar pondasi tower yang terlampir didalam dokumen kontrak hanya merupakan gambar referensi
dan bukan merupakan gambar pelaksanaan.
Gambar pondasi yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan adalah gambar yang didesain oleh
Penyedia Barang/Jasa, dievaluasi oleh Team ahli dan mendapatkan persetujuan/approval dari Pemberi
Pekerjaan.
Biaya untuk membuat desain pondasi sudah termasuk didalam harga pondasi.

PRESENTASI DESAIN PONDASI


Penyedia Barang/Jasa dapat menyampaikan presentasi desain pondasi dihadapan Pemberi Pekerjaan,
apabila diperlukan atau diminta oleh direksi pekerjaan.

Presentasi harus disampaikan oleh Tenaga Ahli Sipil/Civil Engineer yang membuat desain pondasi,
dihadiri oleh Direksi Pekerjaan/yang mewakili dan Team ahli yang ditunjuk oleh Pemberi Pekerjaan.

DESAIN PONDASI
Dalam membuat desain pondasi tower, digunakan 2 type pondasi sebagaimana berikut ini :
a. PONDASI TYPE – I :
Pondasi yang terdiri dari bagian plat beton (Pad) dan kolom beton (chimney). Dimana
Pad pada kedalaman minimal 3 meter dan dapat didukung oleh beberapa tiang
Borepile.

b. PONDASI TYPE – II :
Pondasi yang terdiri dari bagian plat beton (Pad), kolom beton (Chimney) dan
Connection Beam. Dimana Pad pada kedalaman ± 1 meter dan dapat didukung oleh
beberapa tiang Borepile.

STANDAR PERHITUNGAN PONDASI


Kecuali dinyatakan lain dalam syarat-syarat teknis ini, standar berikut (edisi terakhir) secara khusus
yang digunakan berlaku untuk pelaksanaan pekerjaan namun tidak terbatas pada:
- IEC 61773 Ed.1.0b. : Corringendum 1 – Overhead lines testing of foundation for
structure.
- IEEE Std 691-2001 : IEEE Guide for Transmission Structure Foundation Design and
Testing.
- SK SNI 03-2847-2002 : Tatacara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan.
- IEC 61773 : Overhead lines – testing of foundation for structure.
- IEEE Std 691-2001 : IEEE Guide for Transmission Structure Foundation Design and
Testing.
- ASTM : American Society for Testing and Material
- ACI : American Concrete Institute
- JIS : Japan Industrial Standard
- PBI 1971 NI – 2 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
- SNI T-15-1991-03 : Tatacara Perhitungan Struktur untuk Bangunan Gedung
- SNI 03-3976-1995 : Tatacara Pengadukan dan Pengecoran Beton
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.52
- SNI M-62-1990–03 : Metoda Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di
Laboratorium
- SNI T-15-1990 F : Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal
- SNI 2847-2013 : Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.
- SNI 1726-2012 : Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung & Non Gedung
FAKTOR KEAMANAN (SAFETY FACTOR)
Faktor keamanan minimum untuk desain pondasi tower :
- Stabilitas putar (Over turning stability) : 2.00
- Stabilitas geser (Sliding stability) : 1.50
- Stabilitas terhadap gaya angkat (Uplift stability) : 2.00
- Faktor beban untuk perencanaan pondasi (Load factor for foundation design) : 1.00
- Daya dukung untuk pondasi dangkal/Blok normal : 2.00

Kapasitas tahanan untuk pondasi dalam (pancang/bore pile )/Bearing capacity for deep foundation) :
- Daya lekat tiang (friction pile) : 5.00
- Daya dukung ujung tiang (Bearing capacity of end pile) : 3.00

PERHITUNGAN DETAIL
Dalam perhitungan semua type pondasi harus memperhatikan beban tekan/compression, beban
angkat/Uplift, penurunan pondasi, gaya guling dan gaya geser sesuai dengan pembebanan tower
(footing load). Tekanan hidrostatic yang terjadi akibat pengaruh dari musim hujan, pembebanan pada
saat kering dan angin yang menyebabkan getaran pada bagian tower pada perencanaan pondasi perlu
dipertimbangkan.
Semua pondasi dibuat sesuai dengan ketetapan yang ditentukan untuk tahan terhadap gaya geser
horizontal, dalam lapisan tanah tertentu.
Stub tower harus direncanakan terpasang sampai dasar beton pad secara utuh dan dilengkapi dengan
besi cleat. Dalam membuat desain untuk semua tipe tower standar ukuran dari masing-masing
pondasi harus sama untuk tower standar, tower yang ditinggikan, tower dengan perpanjangan kaki
dan sesuai dengan kebutuhan dari spesifikasi konstruksi.
Semua stub tower didalam pondasi kecuali baja tulangan, harus dilapisi galvanis dan posisi dasar stub
tower minimum 75 mm dari dasar pondasi.
Pengawasan harus dilakukan untuk memastikan tidak ada retak yang akan menyebabkan adanya jarak
antara lapisan beton dan beton pondasi utama. Lubang yang dikelilingi oleh potongan harus diperkuat
dengan beton. Tebal penutup semua baja tulangan tidak boleh kurang dari 50 mm.

SYARAT TEKNIK PONDASI


Jenis-jenis pondasi untuk tower lurus dan belok, sebagai berikut :
a. Pondasi Type I
b. Pondasi Type II

Tapak pondasi untuk masing-masing jenis pondasi tower direncanakan berdasarkan ketentuan yang
diberikan dalam syarat teknik dan untuk pondasi khusus perlu dipertimbangkan untuk dites
berdasarkan spesifikasi teknik tes beban/loading test.
Beton untuk pondasi tower adalah beton bertulang dengan mutu K-225 dan besi tulangan mutu U-24
(polos) atau U-39 (ulir). Mutu beton dibuat berdasarkan rencana campuran SNI 03-2834-2000
(Tatacara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal).
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.53
Dalam perhitungan beton untuk pondasi tower maka tegangan-tegangan Ijin yang digunakan
(berdasarkan PBI 1971) , sebagai berikut :
- Beton K-225 = 75 kg/cm2 (tegangan tekan)
7 kg/cm2 (tegangan tarik)
- Beton K-175 = 60 kg/cm2 (tegangan tekan)
- 6,5 kg/cm2 (tegangan tarik)
- Besi polos U-24 = 1.400 kg/cm2 (tegangan tarik/tekan)
- Besi ulir U-32 = 1.850 kg/cm2 (tegangan tarik/tekan)
Tipe pondasi yang digunakan untuk masing-masing tower harus didesain dan diputuskan berdasarkan
pertimbangan yang paling ekonomis.

Pondasi harus sesuai dengan ketentuan umum berikut ini :

a. Pondasi Type I
Beton untuk pondasi type I blok dan chimney adalah beton bertulang. Semua stub tower
didalam pondasi (kecuali besi tulangan) harus terkunci dengan baja cleat yang
direncanakan berdasarkan pada beban yang bekerja.
Stub tower harus dicor secara langsung dengan beton pondasi sehingga beban pada stub
bisa disalurkan pada blok beton utama menggunakan baja cleat.
Kapasitas tahanan ijin dari tanah tidak diperbolehkan untuk dilampaui dan semua
eksentrisitas yang terjadi akibat daya tekan dari dua arah harus terletak pada dua per tiga
dari bawah dari dua arah. Gaya angkat tidak diperbolehkan seluas bagian dasar karena
berakibat eksentrisitas lebih besar dari 25% luas total bagian dasar.

b. Pondasi Type II
Sebagai tambahan pada pondasi dasar dimana penyelidikan terhadap lapisan tanah
berdasarkan spesifikasi yang menyatakan tanah memiliki kapasitas tahanan yang sangat
rendah dan atau kadar air yang tinggi pada partikel tanah atau keadaan tertentu lainnya,
pondasi khusus perlu dipertimbangkan (pondasi terapung atau pondasi tiang). Pondasi
khusus akan menjadi salah satu dari perencanaan khusus untuk lokasi dan harus sesuai
dengan kondisi satu pilihan untuk lokasi tertentu, sesuai dengan kondisi geoteknik.
Pondasi ini harus direncanakan berdasarkan pada prinsip bangunan dari mekanika tanah
dan merupakan salah satu dari tipe berikut ini, yaitu : berupa pad dan Chimney dengan
didukung beberapa tiang beton bertulang/borepile, sampai pada kedalaman tanah yang
memiliki daya dukung ujung (end bearing) dan daya lekat (friction) tinggi. Jenis material
tiang pancang besi dan kayu tidak direkomendasikan dalam spesifikasi ini.
Untuk menentukan jenis dan ukuran dari pondasi khusus harus ditentukan oleh Penyedia
Barang/Jasa dan apabila membutuhkan penyelidikan tanah khusus yang perlu dilakukan
maka harus dilaporkan untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan. Parameter
termasuk kohesi tanah dan atau nilai gaya geser didapatkan dari tes penekanan dari tiga
arah sesuai SNI M-05-1990 dan tes tekan sesuai SNI M-14-1989 dari contoh tanah yang
tidak rusak bersamaan dengan pelengkap hasil tes laboratorium yang lain.
Pondasi tiang terdiri dari tiang beton bertulang dengan cara dibor hingga kedalaman yang
ditentukan sesuai dengan lokasi penyelidikan tanah.
Jumlah tiang bor minimum 4 (empat) tiang untuk tiap-tiap kaki tower. Rasio panjang dan
diameter dari semua borpile tidak melebihi 50:1. Ketika kondisi lapisan tanah teratur,
penutup baja (casing) akan ditinggalkan pada lubang sebagai pencegahan terhadap
timbulnya rongga. Pengeboran dihentikan pada tanah keras atau lapisan yang cocok
lainnya yang ditunjukkan oleh alat ukur atau pengeboran sudah mencapai dasar.
Agar tiang kuat menahan gaya geser horizontal harus dihubungkan dengan balok antara
kaki tower yang terletak dipermukaan tanah. Stub tower atau angker harus disisipi
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.54
dengan cairan semen (grouting) pada blok beton untuk memastikan tidak terjadi
keretakan pada beton ketika dilakukan pembebanan maksimum yang terus menerus.
Tahanan pada pondasi tiang terdiri dari tahanan dasar tiang atau tahanan geser/lekatan
dari tanah kepada luas permukaan efektif dari tiang.
Ketahanan pondasi tiang dari gaya angkat keatas merupakan penjumlahan dari
ketahanan geser dari tanah terhadap luas permukaan efektif dari tiang dan berat dari
tiang beton termasuk kepala tiang. Kapasitas beban dari kelompok tiang harus dikurangi
dengan faktor effisiensi (Effisiency group) yang sesuai dengan konfigurasi dari tiang.
Apabila dalam pelaksanaanya perlu ada tambahan bore pile yang dipasang pada pondasi
tower dengan tujuan untuk menambah kekuatan terhadap gaya angkat dikarenakan
kapasitas tahanan dari bore pile rendah maka harus terlebih dahulu mendapatkan ijin
Direksi Pekerjaan.
Apabila dipandang perlu maka pengetesan harus dilakukan sebelum pengecoran kepala
tiang dari pondasi tower untuk mengetahui apakah diperlukan tiang tambahan atau tidak.

PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK


Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank mencakup, pengukuran dan pemasangan
bouwplank untuk pekerjaan tanah, pancang/bore pile, stub setting, pondasi dan lain-lain yang
diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
Berdasarkan hasil pengukuran yang telah disetujui Direksi Lapangan, Penyedia Barang/Jasa harus
memasang bouwplank untuk pelaksanaan pekerjaan tanah. Bouwplank harus terbuat dari kayu kelas
III.
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan alat ukur yang memadai yaitu theodolite/Total Station yang
masa kalibrasinya masih aktif untuk pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pemasangan Bouwplank
serta stub setting.
Sebelum pekerjaan tanah dimulai, Penyedia Barang/Jasa harus memindahkan titik tengah tower
(center peg) ketempat yang aman dan tidak terganggu selama pelaksanaan pekerjaan dengan patok-
patok bantu yang cukup kuat dan jelas (titik ikat sementara).
Direksi Pekerjaan/Direksi Lapangan berhak setiap waktu melakukan pemeriksaan kontrol terhadap
pekerjaan pengukuran yang dilakukan Penyedia Barang/Jasa dan memeriksa hasil pemasangan
Bouwplank dan stub setting. Penyedia Barang/Jasa harus membantu untuk memudahkan
pelaksanaannya. Bila diperlukan pelaksanaan pekerjaan dapat ditangguhkan untuk memungkinkan
Direksi Pekerjaan/Direksi Lapangan melakukan pemeriksaan.

PEKERJAAN GALIAN
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan galian untuk konstruksi perkuatan pondasi sebagaimana yang
tercantum dalam syarat teknik/gambar. Jika tidak ditentukan secara khusus dalam syarat teknik ini
maka pelaksanaan pekerjaan tanah ini mengacu pada ASTM dan AASHTO.

PERSIAPAN PELAKSANAAN
Sebelum melaksanakan pekerjaan Galian Penyedia Barang/Jasa berkewajiban untuk membuat gambar
kerja yang mengacu pada hasil pengukuran yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Direksi
Lapangan. Selanjutnya gambar kerja tersebut diajukan kepada Direksi Lapangan untuk disetujui
menjadi pedoman pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban mengajukan metoda kerja untuk pelaksanaan pekerjaan galian
dan diajukan kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan. Metoda kerja harus mencakup,
cara penggalian, peralatan yang digunakan, tenaga kerja, sistem drainase (dewatering), perkuatan
sementara, jadwal pelaksanaan, serta kegiatan lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan
ini.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.55
Penyedia Barang/Jasa harus memasang bouwplank di lokasi pekerjaan Galian mengacu pada gambar
kerja yang telah disetujui Direksi Lapangan.
Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan secara tertulis permintaan untuk melakukan pekerjaan galian
kepada Direksi Lapangan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan dimulai untuk
memberi kesempatan kepada Direksi Lapangan memeriksa persiapan pelaksanaan pekerjaan.

PELAKSANAAN GALIAN
Kecuali ada ketentuan lain, seluruh pekerjaan galian harus dilaksanakan sesuai dengan dimensi yang
tertera dalam gambar pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan. Jika karena sesuatu hal
Penyedia Barang/Jasa melaksanakan pekerjaan galian melebihi dimensi yang ditentukan dalam
gambar maka segala konsekuensi biaya yang diperlukan untuk memperbaikinya menjadi tanggung
jawab Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab menyediakan seluruh peralatan yang diperlukan agar
pekerjaan galian bisa dilaksanakan dengan sempurna, termasuk menyediakan terpal/plastik penutup
sementara bila diperlukan serta peralatan lainnya untuk kesempurnaan pekerjaan.
Pekerjaan galian tanah harus dilaksanakan sesuai kemiringan dalam gambar. Permukaan dasar galian
harus benar-benar rata sehingga memudahkan pelaksanaan tahapan pekerjaan selanjutnya. Jika
Penyedia Barang/Jasa memerlukan galian melebihi ketentuan gambar (untuk kemudahan
pelaksanaan) maka segala biaya untuk kelebihan galian tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.
Pekerjaan galian di bawah muka air tanah disarankan dilakukan dengan turap kayu atau besi untuk
menjaga agar dinding galian tidak longsor. Desain turap dibuat Penyedia Barang/Jasa dan diajukan
kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan.
Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab penuh atas keselamatan pekerjaan maupun keselamatan
para pekerja sampai pekerjaan tersebut dinyatakan benar-benar selesai.
Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan pompa air lengkap dengan aksesoris dan kapasitas yang
memadai untuk pengeringan air hujan.
Penyedia Barang / Jasa harus mengatur penempatan galian tanah selama pekerjaan tanah agar dapat
digunakan untuk pengurugan kembali kecuali kualitas tanah yang buruk harus diganti dengan tanah
yang baik.
Pekerjaan Galian mengacu pada gambar pelaksanaan/gambar kerja yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan/Direksi Lapangan.
Pekerjaan Galian ini sudah termasuk pekerjaan galian, termasuk juga harus sudah mencakup
pembuatan perkuatan sementara (turap), pelaksanaan dewatering dan lain-lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan pekerjaan ini.

PEKERJAAN URUGAN TANAH KEMBALI


Pekerjaan ini mencakup pelaksanaan pengurugan dan pemadatannya sesuai dengan gambar
pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan serta pekerjaan-pekerjaan lainnya yang
diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

PERSIAPAN PELAKSANAAN
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban mengajukan metoda kerja untuk pelaksanaan pekerjaan urugan
dan diajukan kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan. Metoda kerja harus mencakup,
cara penimbunan dan pemadatannya, peralatan yang digunakan, tenaga kerja yang diperlukan serta
lama pelaksanaan.
Kecuali ditentukan secara khusus, material yang akan digunakan untuk urugan harus diajukan terlebih
dahulu kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan dan bila diperlukan dilaksanakan test
laboratorium untuk menentukan metoda pemadatannya. Biaya yang diperlukan untuk pengetesan ini
harus sudah tercakup pada harga satuan pekerjaan urugan
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.56
Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan secara tertulis kepada Direksi Lapangan selambat-lambatnya
3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan urugan dimulai untuk memberi kesempatan kepada
Direksi Lapangan memeriksa persiapan pelaksanaan pekerjaan.

PELAKSANAAN URUGAN
Pekerjaan urugan baru dapat dilaksanakan apabila umur beton pondasi sudah mencapai umur
minimum 2 (dua) hari dan telah mendapat ijin tertulis dari Direksi Pekerjaan .
Kecuali ada ketentuan lain, seluruh pekerjaan urugan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan
dipadatkan sampai elevasi yang sesuai dengan gambar pelaksanaan.
Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab menyediakan seluruh peralatan yang diperlukan agar
pekerjaan urugan bisa dilaksanakan dengan sempurna, termasuk menyediakan terpal/plastik penutup
(bila diperlukan) serta peralatan lainnya untuk kesempurnaan pekerjaan.
Permukaan tanah urugan kembali harus dibuat rata. Penyedia Barang/Jasa juga harus merapihkan
tanah bekas pekerjaan yang ada disekitar lokasi pekerjaan.
Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab penuh atas keselamatan pekerjaan maupun keselamatan
para pekerja sampai pekerjaan tersebut dinyatakan benar-benar selesai.
Pekerjaan Urugan mengacu pada gambar pelaksanaan/gambar kerja yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan/Direksi Lapangan.
Pekerjaan Urugan sudah termasuk tenaga kerja dan sewa peralatan serta lain-lain yang diperlukan
untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

PEKERJAAN BETON
Pekerjaan ini mencakup pembuatan cetakan, pembesian, pembetonan, pembasahan, dan pekerjaan-
pekerjaan lain untuk kesempurnaan pekerjaan ini, termasuk didalamnya transportasi, pengadaan
material, peralatan dan tenaga kerja.

RUJUKAN
Jika tidak ditentukan secara khusus dalam syarat teknik ini maka pekerjaan beton mengacu pada
peraturan-peraturan sebagai berikut :
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia SNI 03-2002
- Standard Industri Indonesia (S I I)
- American Concrete Institute (A C I)
- Concrete Reinforcing Steel Institute (C R S I)
- American Welding Society (A W S)
- American Society For Testing and Materials (A S T M)
Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan metoda kerja pengecoran termasuk didalamnya cara
mengaplikasikan komposisi campuran untuk kemudahan pelaksanaan dan diajukan kepada Direksi
Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Persetujuan Direksi Pekerjaan tidak melepaskan Penyedia
Barang/Jasa dari tanggung jawabnya memenuhi kualitas beton yang disyaratkan.

PERSIAPAN PENGECORAN
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pengecoran Penyedia Barang/Jasa harus
mengajukan metoda pengecoran kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Pengecoran
tidak dapat dilaksanakan sampai ada persetujuan terhadap metoda pengecoran yang diajukan
Penyedia Barang/Jasa.
Sebelum pengecoran dilaksanakan, posisi dan dimensi cetakan, besi tulangan, dan material/peralatan
yang harus ditanam dalam beton harus sudah terpasang sesuai dengan gambar pelaksanaan dan
syarat teknik. Selain itu seluruh kotoran, lumpur, genangan air dan sampah harus dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan sehingga benar-benar bersih dan kering.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.57
Direksi Pekerjaan akan memeriksa kesiapan pengecoran, termasuk juga kesiapan material, peralatan,
tenaga kerja dan persiapan-persiapan lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan
pengecoran. Semua hasil pemeriksaan tersebut dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Persiapan
Pekerjaan. Pelaksanaan pengecoran baru boleh dilaksanakan apabila seluruh persiapan telah
terpenuhi dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan yang dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan
Persiapan Pekerjaan.
Bila pelaksanaan pengecoran harus dilaksanakan malam hari maka Penyedia Barang/Jasa harus
menyediakan sistem penerangan yang memadai, yang harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Pengecoran harus dihentikan pada saat hujan kecuali telah disiapkan cover yang memadai untuk
melindungi peralatan dan beton yang telah dicor. Segala konsekuensi yang timbul akibat terhentinya
pengecoran tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya.
Harus selalu diusahakan agar penempatan material beton dan peralatannya berdekatan dengan lokasi
pengecoran. Dalam hal lokasi penempatan material dan peralatannya dipilih di satu tempat yang
relatif tetap maka Penyedia Barang/Jasa harus mengusahakan agar transportasi ke lokasi pengecoran
harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga tidak merusak mutu beton.

PELAKSANAAN PENGECORAN
PENGADUKAN
Penyedia Barang/Jasa minimal harus menyediakan beton mixer untuk mengaduk beton dengan
kapasitas minimum 0,35 m3, serta menyiapkan tenaga operator yang handal untuk mengoperasikan
peralatan beton mixer yang digunakan. Beton mixer harus disediakan dalam jumlah yang cukup
sehingga pelaksanaan pengecoran dapat dilaksanakan secara menerus sesuai rencana. Suku cadang
Beton mixer yang sering rusak harus selalu tersedia di lokasi pekerjaan.
Beton Mixer yang rusak atau memberikan hasil yang kurang memuaskan Direksi Pekerjaan harus
segera diperbaiki atau dikeluarkan dari lokasi pekerjaan untuk diganti dengan yang lebih baik. Proses
perbaikan/pergantian beton mixer tersebut tidak boleh mempengaruhi kelancaran pekerjaan.
Peralatan bantu yang digunakan untuk mengangkut dan mengukur komponen material campuran
beton (air, pasir, koral) haruslah dengan tingkat ketelitian yang memadai. Perbandingan jumlah tiap
komponen material beton dapat dibuat dalam perbandingan berat ataupun perbandingan isi yang
mengacu pada ukuran berat atau isi zak semen.
Beton mixer harus benar-benar kosong dan bersih sebelum diisi bahan-bahan untuk mengaduk beton,
dan harus segera dicuci dengan bersih setelah selesai mengaduk pada suatu pengecoran.
Lama pengadukan harus disesuaikan dengan kapasitas beton mixer dengan ketentuan sebagai berikut:
 kapasitas kurang dari 1,5 m3 minimum 1,5 menit
 kapasitas 2 m3 minimum 2,0 menit
 kapasitas 3 m3 minimum 2,5 menit
 kapasitas lebih dari 4 m3 minimum 3,0 menit
Jika diperlukan, Direksi Pekerjaan berhak memperpanjang waktu pengadukan untuk kesempurnaan
pekerjaan.

TRANSPORTASI
Beton hasil pengadukan harus segera diangkat ke tempat pengecoran dengan metoda pengangkutan
yang disetjui oleh Direksi Pekerjaan. Metoda pengangkutan yang dipilih tidak boleh menyebabkan
terjadinya pemisahan bahan-bahan campuran beton (segregasi), kehilangan unsur betonnya, dan
harus dapat menjaga tidak timbulnya hal-hal negatif yang diakibatkan naiknya temperatur ataupun
berubahnya kadar air dalam adukan.
Adukan yang diangkut harus segera dituangkan ke tempat pengecoran/cetakan. Apabila setelah 30
menit adukan belum dituangkan ke tempat pengecoran maka adukan tersebut harus dibuang dan
tidak boleh dipakai lagi.
Apabila digunakan konstruksi talang maka harus dibuat dari material kedap air, dan penempatannya
harus sedemikian rupa sehingga tinggi jatuhnya adukan beton lebih rendah dari 1,5 meter.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.58

PENGECORAN
Pengecoran harus dilaksanakan secara hati-hati agar tidak merusak cetakan dan merubah posisi besi
tulangan atau posisi peralatan yang harus ditanam dalam beton (embaded materials).

Pengecoran harus langsung pada tempatnya, lapis demi lapis secara horizontal, dan diatur sedemikian
rupa sehingga pelaksanaannya bisa berjalan menerus dan tidak menimbulkan bidang pelemahan.
Setiap lapisan harus dipadatkan dengan menggunakan mesin vibrasi (vibrator) sehingga adukan beton
menjadi homogen dan tidak berongga dan mengisi celah-celah diantara besi tulangan.

Lamanya vibrasi tergantung dari ukuran dan type mesin vibrasi yang digunakan. Hal ini akan
ditentukan oleh Pengawas Lapangan.
Penambahan air pada adukan beton setelah keluar dari beton mixer untuk mengurangi kekentalan
beton atau kemudahan pekerjaan tidak diperbolehkan.

BAHAN CAMPURAN TAMBAHAN (ADMIXTURES)


Bahan campuran tambahan (admixtures) hanya dapat digunakan setelah mendapat persetujuan dari
Direksi Pekerjaan. Persetujuan yang diberikan tidak melepaskan kewajiban kontraktor untuk
memenuhi kualitas beton yang sesuai dengan syarat teknik.
Bahan campuran tambahan harus disimpan sedemikian rupa sehingga terhindar dari kerusakan akibat
kondisi cuaca atau dari hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kualitasnya.
Penggunaannya harus mengikuti rekomendasi dari pabrik atau berdasarkan hasil pengujian di
laboratorium yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

JOINTS
Pelaksanaan pengecoran harus berlangsung menerus sampai batas construction joint sebagaimana
yang terdapat dalam gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan. Penambahan construction joint yang
dikehendaki Penyedia Barang/Jasa demi pertimbangan pelaksanaan harus memperhatikan pola gaya-
gaya yang bekerja pada kontruksi dan mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Segala
konsekuensi biaya yang timbul akibat tambahan construction joint tersebut menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya.
Apabila tidak ditentukan secara khusus maka perlakuan pada construction joint harus dilaksanakan
sebagai berikut :
Permukaan beton harus dikasarkan dengan menggunakan gurinda atau sikat besi hingga agregat kasar
(koral) muncul. Dibersihkan dengan air hingga benar-benar bersih kemudian dikeringkan.
Setelah benar-benar kering, sebelum pengecoran dilanjutkan maka permukaan construction joint
disiram dengan air mortar.

PEMBASAHAN (CURING)
Beton yang sedang mengeras harus dipelihara dari kemungkinan kerusakan yang diakibatkan
benturan, cuaca, perubahan temperatur yang tiba-tiba, dengan melakukan pembasahan pada
permukaannya, dengan menggunakan karung basah atau yang sejenis secara terus-menerus,
sedikitnya selama 2 (dua) hari atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Air yang digunakan untuk keperluan pembasahan ini harus yang sama kualitasnya dengan air untuk
campuran beton.

TES KUBUS BETON


Pengambilan sample beton untuk pelaksanaan Test kubus beton harus dilaksanakan oleh Penyedia
Barang/Jasa dengan disaksikan oleh Pengawas Lapangan.
Pengambilan sample beton harus langsung dari Beton Mixer, dengan ember atau alat yang tidak
menyerap air kemudian dimasukan kedalam cetakan yang sudah disediakan dalam 3 lapis dimana
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.59
masing-masing lapisan ditusuk 10 kali dengan tongkat baja diameter 16 mm sampai permukaan beton
tampak mengkilat.

Kubus-kubus benda uji yang baru dicetak harus disimpan ditempat yang bebas dari getaran dan
ditutupi dengan karung basah 24 jam kemudian diberi tanda dan disimpan secara hati-hati agar tidak
merusak mutu beton.
Pengetesan kekuatan kubus beton dilakukan untuk umur beton 7, 14, dan 28 hari, dan dilaksanakan di
laboratorium resmi dengan disaksikan oleh Pengawas Lapangan. Jumlah minimal untuk 1 set pondasi
adalah 15 sample.
Pembayaran sudah termasuk dalam harga satu set pondasi yang terdapat dalam penawaran (Bill of
Quantities).
PENGUKURAN& PEMBAYARAN
Pekerjaan Beton diukur berdasarkan gambar pelaksanaan/gambar kerja yang telah disetujui oleh
Direksi Pekerjaan/Direksi Lapangan.
Pembayaran sudah termasuk dalam harga satu set pondasi yang terdapat dalam Penawaran (Bill of
Quantities) untuk pekerjaan Beton yang sesuai dengan kelasnya.
Harga satuan Beton harus sudah mencakup pengadaan, pengiriman, penyimpanan material, termasuk
didalamnya pengadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan dan lain-lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan pekerjaan.
Harga satuan Beton harus sudah mencakup persiapan, sewa peralatan, pengadukan, pengecoran,
pemadatan, construction joint, perbaikan beton dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan
pekerjaan ini.
Harga satuan Beton harus sudah mencakup pengadaan, pemasangan dan pembongkaran cetakan
serta pekerjaan pembasahan (curing) dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

PEKERJAAN CETAKAN BETON / BEKISTING


Penyedia Barang/Jasa berkewajiban untuk membuat desain cetakan untuk memenuhi bentuk serta
kualitas Beton yang sesuai dengan gambar pelaksanaan. Desain Cetakan harus kuat menahan beban
dan dapat mencegah terjadinya lendutan serta mudah untuk membongkarnya. Desain Cetakan
tersebut harus diajukan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Persetujuan yang
diberikan tidak melepaskan Penyedia Barang/Jasa dari tanggung jawabnya memenuhi kualitas beton
yang sesuai dengan syarat teknik.
Desain Cetakan harus sudah mempertimbangkan kemudahan pada saat pelaksanaan pengecoran
serta memperhatikan tinggi jatuh pengecoran yang tidak boleh lebih dari 1,50 m, kecuali atas
persetujuan Direksi Pekerjaan dengan membuat usaha untuk mencegah segregasi.
Material cetakan dapat berupa kayu, kayu lapis, plat baja, atau material lain yang telah disetujui oleh
Direksi Pekerjaan. Kerangka cetakan dapat terbuat dari kayu atau baja profil. Khusus untuk beton
expose material cetakan yang digunakan harus berupa kayu lapis dengan tebal minimum 9 mm.
Cetakan harus dijamin tidak bocor. Konstruksi cetakan harus cukup kaku dengan pengaku-pengaku
(bracing) dan pengikat (ties) untuk mencegah terjadinya pergeseran maupun perubahan bentuk yang
diakibatkan gaya-gaya yang mungkin bekerja pada cetakan. Sambungan-sambungan yang terdapat
dalam cetakan harus direncanakan agar didapat bentuk dan kekakuan yang baik.
Semua sudut-sudut pekerjaan beton harus ditakik 2 cm, kecuali ada ketentuan lain dari gambar
pelaksanaan atau Direksi Pekerjaan.
Bagian dalam dari cetakan boleh dipoles dengan non-staining mineral oil asal tidak mengenai bidang
dasar pondasi dan/atau besi tulangan, setelah mendapat izin dari Direksi Pekerjaan.
Pembongkaran cetakan dapat dilaksanakan apabila umur beton telah mempunyai kekuatan yang
mampu memikul beratnya sendiri tanpa melendut. Dalam segala hal, pembongkaran tidak boleh
dilakukan sebelum umur beton mencapai 48 jam. Penyedia Barang/Jasa harus mengajukan kepada
Direksi Pekerjaan rencana pembongkaran cetakan beton.
Apabila terjadi kerusakan beton akibat pembukaan cetakan maka kerusakan tersebut harus segera
diperbaiki dengan menggunakan material yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.60

PEKERJAAN BESI TULANGAN BETON


Pekerjaan ini harus sudah mencakup pengadaan, penyimpanan, pabrikasi, pemasangan material dan
pekerjaan-pekerjaan lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kecuali ada ketentuan lain, mutu besi tulangan yang digunakan adalah U-24 atau ST-37 dengan
tegangan putus karekteristik 2400 kg/cm2. Besi tulangan yang akan digunakan harus baru dan lurus.
Penyimpanan besi tulangan harus sedemikian rupa sehingga tidak langsung mengenai tanah dan harus
dikelompokan sesuai dengan ukurannya.
Besi tulangan harus dipotong dengan akurat dan dibentuk sesuai dengan gambar pelaksanaan dan
bending schedulle yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Peralatan yang digunakan untuk
membentuk besi tulangan harus benar-benar memadai sehingga tidak merusak besi tulangan akibat
tegangan yang berlebihan.
Sebelum pemasangan, besi tulangan harus dalam keadaan bersih, bebas dari karat, kotoran, minyak,
cat atau material lain yang dapat mempengaruhi kekuatan ikatan dengan beton. Kebersihan ini harus
tetap terjaga sampai proses pengecoran beton. Direksi Pekerjaan berhak menolak besi tulangan yang
tidak memenuhi ketentuan.
Pemasangan besi tulangan harus mengikuti gambar pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan serta ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 71). Pengukuran
jarak harus dilakukan terhadap as besi tulangan dengan jarak minimum 3 cm. Pengikatan harus
menggunakan kawat yang kuat dan didudukan pada blok beton kecil atau hanger agar besi tulangan
tidak menyentuh cetakan dan posisinya tidak berubah selama proses pemasangan dan pengecoran
berlangsung.
Pemasangan besi tulangan harus memperhatikan adanya selimut beton sebagaimana yang ditunjukan
pada gambar pelaksanaan yang telah disetujui Direksi Pekerjaan. Dalam segala hal tebal selimut beton
tidak boleh kurang dari 2,5 cm.

PENGUKURAN
Pekerjaan Besi Tulangan diukur berdasarkan gambar pelaksanaan atau daftar tulangan yang telah
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Pembayaran sudah termasuk pada harga satu set pondasi yang terdapat dalam Penawaran (Bill of
Quantities).
Harga satuan Besi Tulangan harus sudah mencakup pengadaan, pabrikasi dan pemasangan material,
termasuk didalamnya pengadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan dan lain-lain yang diperlukan
untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

ERECTION STUB TOWER


Pekerjaan erection stub mencakup pengadaan alat ukur atau alat yang sejenis, pengukuran, dan
pemasangan kaki menara (stub).
Sebelum melaksanakan pekerjaan penyetelan kaki tower Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan
rencana kerja kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan. Rencana kerja tersebut harus
mencakup peralatan dan material yang akan digunakan, tenaga ahli yang melaksanakan, cara
pengukuran dan kontrolnya, serta cara pemasangan dan perbaikan jika diperlukan.
Pekerjaan erection stubharus sudah selesai dilaksanakan sebelum pengecoran beton pondasi. Tidak
boleh ada pengecoran pondasi jika hasil penyetelan kaki menara belum disetujui oleh Pengawas
Lapangan.

PELAKSANAAN
Kecuali ada metoda lain yang disetujui Direksi Pekerjaan, kaki tower (Stub) yang akan ditanam pada
pondasi harus diset pada posisi dan level yang sesuai dengan gambar pelaksanaan dengan
menggunakan trussed beam templates.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.61
Stub harus dipasang dengan baik, rigid, dan selama proses pengecoran beton tidak boleh ada
perubahan posisi. Templates tidak boleh diubah posisinya atau diambil sampai pekerjaan urugan
kembali pondasi selesai dikerjakan.
Ketelitian pemasangan stub menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya. Toleransi
yang diijinkan sebagai berikut :

- Untuk inklinasi dari siku stub tidak boleh melebihi 2 mm.

- Untuk jarak antara sisi belakang bidang siku stub dengan belakang siku stub yang
bersebelahan tidak boleh lebih dari 7 mm.

- Untuk jarak antara stub diagonal tidak boleh lebih dari 10 mm.

- Untuk bidang atas antar stub setelah pengerjaan pengurugan kembali selesai dilakukan adalah
5 mm.
Direksi pekerjaan berhak untuk memeriksa setiap saat ketelitian pemasangan kaki tower (stub). Bila
batas toleransi terlampaui maka Direksi Pekerjaan/Direksi Lapangan berhak memerintah Penyedia
Barang/Jasa untuk melaksanakan pembongkaran dan mengulangi prosedur pemasangan kaki menara
(stub) dari awal. Semua biaya yang timbul untuk perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa sepenuhnya.
Pada akhir pekerjaan pondasi harus dipastikan bahwa kaki tower (stub) tidak bersentuhan dengan
tanah. Oleh karena itu pada saat pelaksanaan pekerjaan urugan kembali, finishing (pembentukan
muka tanah dan pembersihan lapangan) harus diperhatikan elevasinya, bila diperlukan kaki menara
(stub) harus dilindungi dengan membungkusnya dengan adukan atau dengan cara lain, yang disetujui
Direksi Pekerjaan.
Harga satuan erection stub tower harus mencakup sewa peralatan, tenaga kerja/tukang ukur,
pemasangan, inal check dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN PEKERJAAN PONDASI


Pengukuran dan Pembayaran untuk pekerjaan pondasi dibayar dalam satuan set yang mengacu pada
gambar pelaksanaan.
Harga satuan pekerjaan pondasi mengacu pada harga kesepakatan
Harga satuan pekerjaan pondasi sudah mencakup tenaga kerja, pengadaan material, sewa peralatan,
Pengukuran & bouwplank (termasuk stub setting & modifikasi stub), erection stub, Galian tanah,
Urugan pasir dibawah pondasi, Urugan tanah kembali dan pemadatan, Beton lantai kerja B-0, Beton
K.225, Besi Beton U-24 / U-32, Bekisting, pembuatan sample beton serta pengujian kuat tekan/Tes
beton di Lab (umur kubus 7, 14 dan 28 hari).

6. PEKERJAAN SISTEM PENTANAHAN


Pekerjaan Pentanahan mencakup pengadaan, pengangkutan dan pemasangan material untuk
pentanahan (Grounding) yang sesuai dengan gambar pelaksanaan termasuk didalamnya pekerjaan-
pekerjaan lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
Semua tower harus dilengkapi dengan sistim pentanahan sebagaimana yang ditunjukan dalam gambar
pelaksanaan sehingga diperoleh Groundingresistance maksimum 10 Ohm. Setiap tower harus
dilengkapi minimal 2 set sistem pentanahan.
Sebelum melaksanakan pekerjaan pentanahan Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan desain &
rencana kerja kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan. Rencana kerja dan desain
tersebut harus mencakup material yang digunakan, cara pemasangan, cara pengukuran dan cara
perbaikan jika diperlukan.
Peralatan pentanahan dipasang dibawah pondasi, sebagaimana yang ditunjukan gambar pelaksanaan,
dan harus dipasang pada saat ‘stubsetting’ dan sebelum pelaksanaan pengecoran beton pondasi.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.62
Setelah pekerjaan pondasi selesai, Penyedia Barang/Jasa harus mengukur Groundingresistance dari
tiap menara, disaksikan oleh Direksi Lapangan. Groundingresistance harus diukur dengan cara yang
telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Data hasil pengukuran harus dituangkan dalam Berita Acara Hasi Pengukuran dimana didalamnya
harus dilengkapi informasi tanggal pelaksanaan pengukuran, cuaca dan arah dari electrodetest, serta
Groundingresistance yang terukur.
Apabila hasil pengukuran terhadap Groundingresistance melebihi 10 Ohm maka harus digunakan
dipergunakanya counterpoiseGrounding system berupa tembaga (bare cooper) dengan luas
penampang minimal 150 mm2 dan Groundrod yang terbuat dari baja siku dilapisi galvanized.
Counterpoissed harus ditanam kedalam tanah sekurang-kurangnya 60 cm. Cara pemasangan
sebagaimana ditunjukan dalam gambar pelaksanaan. Jika diperlukan maka penambahan kabel
counterpoise dapat dihubungkan dengan seri.
Setelah selesai pemasangan kabel counterpoise Penyedia Barang/Jasa harus mengukur kembali
Groundingresistance, dengan disaksikan oleh Pengawas Lapangan.
Pelaksanaan pemasangan counterpoise dan pengukuran Groundingresistance harus diselesaikan
sebelum pemasangan power Conductor dan OverheadGround Wires.
Bahan yang digunakan adalah Konduktor pentanahan BC 150 mm2 yang digunakan untuk sistem
pentanahan. Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan desain kepada Direksi Lapangan untuk
mendapat persetujuan. Material yang diadakan untuk pekerjaan sistem pentanahan ini adalah kawat
tembaga (bare cooper) dengan luas penampang minimal150 mm 2 dengan ukuran sesuai gambar
pelaksanaan.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Pekerjaan sistem pentanahan dibayar dalam satuan set mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan sudah mencakup pengadaan BC 150 mm2termasuk skun dan pipa PVC, pengepakan dan
pengiriman sampai lokasi pekerjaan/titik tower serta pemasangan.

7. PEKERJAAN PEMASANGAN PATOK BATAS TANAH


Patok batas tanah terbuat dari beton yang mencakup pengadaan material, cetak dan pemasangan
dengan ukuran penampang 10 x 10 cm panjang 80 cm, dipasang di sudut-sudut batas tanah, tertanam
kedalam tanah +/- 60 cm, timbul diatas tanah 20 cm dan dicat warna kuning.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Pengukuran dan Pembayaran untuk pekerjaan pemasangan patok batas tanah dalam satuan patok.
Harga satuan pekerjaan pondasi mengacu pada harga kesepakatan
Harga satuanpekerjaan pondasi sudah mencakup tenaga kerja, bahan, sewa peralatan dan
pengangkutan sampai lokasi pekerjaan serta pemasangan.

8. PEKERJAAN ERECTION DAN PEMASANGAN ACCESSORIES TOWER (TERMASUK FINAL CHECK)

8.1. ERECTION TOWER (Termasuk pemasangan accessories tower)

PEKERJAAN TOWER “ DOUBLEHAWK ”

Lingkup pekerjaan Tower mencakup :

- Mengusulkan jenis–jenis/standar tower yang akan diadakan kepada Pemberi Pekerjaan


apabila terjadi perubahan jalur (re-route).

- Pemasangan/erection tower.

- Pekerjaan lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.63
RUJUKAN

Jika tidak ditentukan secara khusus dalam syarat teknik ini maka pekerjaan Tower mengacu pada
peraturan-peraturan sebagai berikut :

- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982

- International Electro Technical Commision (I E C)

- International Standard Organization (I S O)

- American Welding Society (A W S)

- American Society For Testing and Materials (A S T M)

- Japanese Industrial Standards (JIS)

- Standar PLN (SPLN)

- ASCE Standard ANSI/ASCE 10-15 , 2015, American Society of Civil Engineers : Design of
Latticed Steel Transmission Structure.

- Standar Nasional Indonesia (SNI)

- Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1997

- Atau standard lain yang disetujui.

Apabila Penyedia Barang/Jasa akan menggunakan standar yang lain dari tersebut di atas maka sebelum
penggunaannya harus diajukan terlebih dahulu kepada Direksi Pekerjaan.

TIPE TOWER

1. Tipe standar

Untuk tiap tipe yang sesuai dengan tower standar akan disediakan dalam seri yang berbeda untuk
memenuhi kebutuhan konstruksi. Standar tower terdiri dari lima tipe dasar dan bodyextensions, leg
extensions dan stub.

Konduktor : 2 x ACSR 250 mm2


Tower No. Of Angle of
Applied Conduktor Type of Insulator
Type circuit Deviation
AA2 2xACSR/AS 250 mm2 2 0 – 3o Suspension

BB2 2xACSR/AS 250 mm2 2 3 – 20o Tension

CC2 2xACSR/AS 250 mm2 2 20 – 40o Tension

DD2 2xACSR/AS250 mm2 2 40 – 60o Tension

DRD2 2xACSR/AS250 mm2 2 40 – 60o Tension/Dead End

EE2 2xACSR/AS250 mm2 2 >60o Tension

2. Penambahan tower (body extension)


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.64
Tinggi aktual dari tiap tipe tower akan bertambah atau berkurang dengan jarak tetap tiap 3 m
berdasarkan dari beda tinggi tanah sepanjang jalur/long section dengan
penambahan/pengurangan yang sesuai.

Dari tinggi dasar, tinggi tipe tower standar dan stub atau panjang leg extensions dinyatakan
sebagai berikut :

Tinggi tower standard : -3, 0, +3, +6, +9 , +12, + 15

Panjang stub : Sesuai ukuran tinggi pondasi

Panjang leg extension : 3.00 m ; 2.00 m dan 1.00 m

Pemakaian Tower Standar

Jika rute jalur transmisi merupakan garis lurus, tower tipe Suspension dengan insulator set
Suspension secara normal dapat digunakan.

Jika rute jalur transmisi memiliki deviasi tidak melebihi 3⁰, tower tipe Suspension dengan
insulator set Suspension secara normal dapat digunakan.

Jika rute jalur transmisi memiliki deviasi melebihi 30, tower sudut dengan insulator set Tension
dapat digunakan.

3. Pemasangan (Erection)Tower
Sebelum pemasangan (Erection) tower dimulai maka metoda kerja yang diajukan oleh Penyedia
Barang/Jasa harus sudah disetujui Direksi Pekerjaan. Metoda kerja yang dibuat harus mengacu pada
gambar pelaksanaan.
Pemasangan (Erection) tower dapat dipasang setelah beton pondasi berumur sekurang-kurangnya 14
(empat belas) hari, dimana kekuatannya telah memenuhi syarat, dan pekerjaan urugan kembali
(backfill) pondasi telah selesai dilaksanakan. Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia Barang/Jasa
harus menyampaikan hasil test beton umur 14 (empat belas) hari kepada Direksi Lapangan untuk
menjadi dasar persetujuannya.
Material yang sudah diangkut ke lokasi pekerjaan harus ditempatkan di atas kayu sehingga tidak
kontak langsung dengan tanah dan disusun berdasarkan urutan pemasangannya.
Alat-alat yang akan digunakan untuk pemasangan (Erection) harus diajukan terlebih dahulu kepada
Direksi Pekerjaan untuk persetujuan. Peralatan tersebut harus sudah siap berada di lokasi pada saat
pemasangan (Erection) akan dimulai. Semua peralatan harus dalam keadaan baik dan yang perlu
kalibrasi harus dapat ditunjukan proses kalibrasinya yang masih berlaku. Khusus kunci pas harus yang
berkualitas baik sehingga, terutama ukuran segi enamnya, agar tidak merusak kepala baut dan mur.
Pada tahap perangkaian sementara, semua baut harus dikencangkan seperlunya agar tahan terhadap
beban Erection (berat sendiri, angin, orang dll). Namun tidak boleh terlalu kencang untuk
memungkinkan proses penyetelan dan pemasangan bagian atau batang yang berhubungan dengan
batang tadi.
Khusus bagian bawah tower (legs), sebelum rangkaian tower bagian atas dipasang, harus dipasang
lengkap dengan ‘bracing’ berikut baut-bautnya,
Selama proses pemasangan, material tower tidak boleh ditarik atau ditekuk. Penggunaan alat-alat
bantu untuk pelaksanaan pemasangan (Erection) tower tidak boleh sampai merusak lapisan galvanis
maupun material towernya.
Pemasangan bagian sambungan harus sangat hati-hati. Sebelum dipasang, bidang pertemuan dari
sambungan harus benar-benar bersih, bebas dari kotoran dan material lain. Pengeboran untuk
pembesaran lobang baut, dengan alasan apapun, tidak diperkenankan kecuali atas persetujuan Direksi
Pekerjaan.
Setiap tindakan pengeboran atau pembesaran lobang tersebut diatas harus diikuti dengan langkah
pengecetan kembali dengan cat yang mengandung minyak zinc sebagaimana diinstruksikan Pengguna
Barang/Jasa atau Direksi Pekerjaan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.65
Baut-baut yang akan dipasang harus diberi minyak terlebih dahulu. Minyak yang digunakan harus
disetujui Direksi Pekerjaan. Pada saat pemasangan kepala baut harus berada pada posisi " Down and
in" sejauh mungkin.
Pengencangan baut baru boleh dilaksanakan apabila seluruh rangkaian tower sudah terpasang dan
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Pengecangan baut menggunakan kunci torsi,
yang telah dikalibrasi, harus disaksikan oleh Pengawas Lapangan. Penyedia Barang/Jasa harus dengan
teliti mengukur kekencangan baut agar tidak melampaui kekencangan torsi maximum
Penyedia Barang/Jasa harus setiap saat menyediakan beberapa kunci torsi, yang telah dikalibrasi,
untuk digunakan oleh Pengawas Lapangan memeriksa kekencangan baut.
Kekencangan torsi maximum dihitung untuk stiap jenis baut yang akan digunakan. Penyedia
Barang/Jasa harus menghitung kekuatan torsi maximun ini dan diajukan kepada Direksi Pekerjaan
untuk mendapat persetujuan.

Perlengkapan tambahan khusus untuk tower (plat nomor, plat peringatan bahaya, anti panjat dan
injakan) harus dipasang sesuai ketentuan yang terdapat dalam gambar pelaksanaan.
Setelah Erection selesai, semua tower harus dibersihkan dari segala kotoran atau benda asing lainnya
termasuk bekas–bekas beton pada stub.
Kerusakan yang timbul pada permukaan baja yang Galvanized bila dikehendaki Direksi pekerjaan,
harus disikat bersih dan dicuci, untuk kemudian dicat dengan cat galvanis yang mengandung banyak
zinc sebagaimana instruksi Direksi Pekerjaan. Biaya untuk pengecatan menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa.

PEMASANGAN ACCESSORIES TOWER


Accessories tower terdiri atas:

- Anti Panjat / anti climbing

- Baut Tangga / step bolt

- Plat Nomor dan Fasa / number+phase plate

- Plat tanda bahaya / danger plate

Bentuk, ukuran dan kualitas pengaman panjat (anti climbing) seperti yang ditunjukan dalam gambar
referensi. Pengaman panjat dipasang pada ketinggian 3 sampai 4,5 meter diatas permukaan tanah.
Material yang digunakan harus sesuai dengan material tower.
Bentuk, ukuran dan kualitas baut tangga seperti yang ditunjukan dalam gambar referensi. Lubang-
lubang untuk pemasangan baut tangga harus sudah disiapkan pada saat pabrikasi material tower. Yang
perlu mendapat perhatian tidak semua batang utama tower dilubangi.
Bentuk, ukuran dan kualitas Plat nomor dan fasa seperti yang ditunjukan dalam gambar referensi. Plat
nomor dan fasa harus terbuat dari material anti karat dengan ketebalan plat minimum 0,6 mm. Plat
nomor dan fasa haruslah sudah dilengkapi dengan huruf R.S.T berwarna merah, kuning, biru.
Pemasangan harus sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah disetujui Pemberi Pekerjaan.
Bentuk, ukuran dan kualitas Plat tanda bahaya seperti yang ditunjukan dalam gambar referensi. Plat
tanda bahaya harus terbuat dari material anti karat dengan ketebalan plat minimum 0,6 mm.
Pemasangan harus sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah disetujui Pemberi Pekerjaan.

PEKERJAAN FINAL CHECK TOWER DAN PONDASI


Seluruh pekerjaan pondasi, tower dan perlengkapan lainya yang sudah selesai dikerjakan harus
dilakukan penyempurnaan terhadap kekurangan-kurangan selama pelaksanaan, meliputi :

- Pemadatan timbunan tanah pondasi tower

- Pengetesan arde/pentanahan.

- Pengencangan baut & mur tower.


Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.66

Final check harus dilaksanakan bersama-sama antara Penyedia Barang/Jasa dan Pengawas lapangan,
hasil final check dituangkan dalam Berita Acara dan ditanda tangani oleh kedua pihak.
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban untuk melaksanakan perbaikan apabila diketemukan adanya
kekurangan, sehingga menjadi sempurna sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Biaya untuk kegiatan final check menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN PEKERJAAN ERECTION TOWER DAN PEMASANGAN ACCESSORIES


TOWER (TERMASUK FINAL CHECK)
Pekerjaan Pemasangan (Erection) Tower dibayar dalam satuan set dihitung berdasarkan progress
pemasangan yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dan mengacu pada gambar pelaksanaan.
Pembayaran mengacu pada harga kesepakatan untuk pekerjaan Pemasangan (Erection) tower.
Harga satuan Pemasangan (Erection) tower sudah mencakup tenaga kerja, sewa peralatan, material
bantu, Sortir Material di lokasi pekerjaan, Erection tower, pemasangan anti climbing, pemasangan
number+phase plate, pemasangan danger plate, Final Chek, dan lain-lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan pekerjaan ini.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN PEKERJAAN ERECTION TOWER DAN PEMASANGAN ACCESSORIES


TOWER (TERMASUK FINAL CHECK) TOWER SPESIAL DAN TOWER MULTI
Untuk pekerjaan erection tower spesial dan multi, pengukuran pekerjaan dihitung dalam satuan kilo
gram dihitung berdasarkan progress pemasangan yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dan mengacu
pada material list dan atau gambar pelaksanaan (jika diperlukan).
Pembayaran mengacu pada harga kesepakatan untuk pekerjaan Pemasangan (Erection) tower.
Harga satuan Pemasangan (Erection) tower sudah mencakup tenaga kerja, sewa peralatan, material
bantu, Sortir Material di lokasi pekerjaan, Erection tower, pemasangan anti climbing, pemasangan
number+phase plate, pemasangan danger plate, Final Chek, dan lain-lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan pekerjaan ini.

9. PEMASANGAN ANTI THEFT NUT S/D KETINGGIAN 9 M


Pekerjaan Pemasangan Anti Theft Nut dibayar dalam satuan set tower dihitung berdasarkan progress
pemasangan yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dan mengacu pada gambar pelaksanaan.
Pembayaran mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan Pemasangan Anti Theft Nut sudah mencakup tenaga kerja, sewa peralatan, Sortir
Material di lokasi pekerjaan, pemasangan, Final Chek, dan lain-lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan pekerjaan ini.

10. PEKERJAAN STRINGING (PENARIKAN) KAWAT


Penyedia Barang/Jasa harus menyelenggarakan persiapan-persiapan untuk melaksanakan pekerjaan
agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancer sesuai jadual yang telah ditentukan.
Penyedia Barang/Jasa harus memeriksa dengan sungguh-sungguh mengenai route, letak, jenis dan
kondisi tower agar mengetahui kesulitan – kesulitan yang mungkin dihadapi pada saat penarikan
kawat (stringing).
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menyelidiki batas – batas kemampuan jalan, jembatan dan
mengurus ijin, biaya yang timbul untuk hal tersebut diatas.
Lingkup pekerjaan ini adalah pemasangan insulator dan hardware, penarikan kawat/stringing,
pemasangan aksesoris konduktor, pembuatan sagging schedule, penyetelan andongan, pengujian
pemberian tegangan / komissioning, penyediaan tenaga kerja, asuransi, peralatan dan lain-lain yang
diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan.
Penyedia Barang/Jasa harus menggunakan cover pelindung insulator dan special tools ketika
pelaksanaan penarikan kawat/stringing, pemasangan aksesoris konduktor, pembuatan sagging
schedule, dan penyetelan andongan serta memastikan kualitas insulator tetap terjaga.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.67

RUJUKAN
Jika tidak ditentukan secara khusus dalam syarat teknik ini maka pekerjaan Penarikan Kabel mengacu
pada peraturan-peraturan sebagai berikut :
P U I L 2000
International Electro Technical Commission (I E C)
International Standard Organization (I S O)
American Society For Testing and Materials (A S T M)
Japanese Industrial Standards (JIS)
SNI 04-6918-2002
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015
tentang Ruang Bebas Minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi, Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi, dan Saluran Udara Tegangan Tinggi Arus Searah untuk Penyaluran Tenaga Listrik.
Standar PLN (SPLN)
Apabila Penyedia Barang/Jasa akan menggunakan standar yang lain dari standar tersebut di atas maka
sebelum penggunaannya harus diajukan terlebih dahulu kepada Pengguna Barang/Jasa.

PERSYARATAN UMUM
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyampaikan rencana kerja
yang berisi metoda kerja, material dan peralatan yang digunakan, jadwal pelaksanaan, tenaga kerja
dan hal-hal lain yang diperlukan untuk kesempurnaan rencana kerja ini.
Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa bersama-sama Pengguna Barang/Jasa harus
mengadakan pemeriksaan bersama kesiapan pekerjaan yang dinyatakan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan.

10.1. PENARIKAN KONDUKTOR ACSR/AS, GSW DAN OPGW


Penarikan/pemasangan kawat phasa (ACSR/AS), kawat tanah (GSW) dan OPGW dilaksanakan
perbagian antara dua tension tower, penarikan kawat fasa dilaksanakan secara satu persatu.
Agar menjadi perhatian Penyedia Barang/Jasa bahwa pada waktu penarikan kawat phasa (ACSR/AS),
kawat tanah (GSW) dan OPGW tidak diperbolehkan menyentuh benda keras/tajam yang dapat
meyebabkan rusaknya kawat phasa (ACSR/AS), kawat tanah (GSW) dan OPGW.
Sistem penarikan dan pengereman peralatan penarik dan penegang harus dapat beroperasi secara
halus untuk menghindari adanya sentakan pada saat penarikan, dan sanggup mempertahankan
tarikan yang tetap (konstan) sesuai tegangan tarikan yang dikehendaki. Alur peralatan penegang harus
mempunyai permukaan yang halus atau bahan lain yang telah disetujui.Panas yang terjadi pada
peralatan pengerem tidak boleh menjalar ke konduktor atau mempengaruhi konduktor.Conductor
reels harus dilengkapi dengan peralatan rem sendiri guna mencegah berputarnya conductor reels dari
putaran yang tidak dikehendaki (over running).
Bilamana dipandang perlu Penyedia Barang/Jasa agar membangun mendirikan scafolding / steger
(penyangga) sementara untuk penarikan kawat phasa (ACSR/AS), kawat tanah (GSW) dan OPGW ini,
semua bahan-bahan dan peralatan pendukung diusahakan sendiri oleh Penyedia Barang/Jasa.
Pengurusan ijin ke otoritas setempat atau yang mempunyai lahan dimana akan didirikan perancah
supaya tidak ada masalah dikemudian hari.
Tempat-tempat yang dipandang perlu untuk didirikan scafolding / steger (penyangga) antara lain :
Penyeberangan jalan raya, penyeberangan kereta api, penyeberangan kawat telepon atau kawat
listrik, bangunan-bangunan dan lain-lain yang dianggap perlu menurut pendapat Pengguna
Barang/Jasa.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.68
Apabila dalam pelaksanaan penarikan kawat phasa (ACSR/AS), kawat tanah (GSW) dan OPGWini perlu
perijinan maka perijinan akan diusahakan Pengguna Barang/Jasa dengan ketentuan biaya yang
diperlukan hal tersebut akan dibebankan kepada Penyedia Barang/Jasa.
Apabila perijinan diperlukan, maka Penyedia Barang/Jasa agar memberitahukan kepada Pengguna
Barang/Jasa dalam waktu yang memadai sebelum pekerjaan yang memerlukan perijinan tersebut
dimulai.
Alat-alat untuk penarikan dan penyetelan andongan kawat phasa (ACSR/AS), kawat tanah (GSW) dan
OPGWseperti pulling winches machine, konduktor tensions, tension winch machine dll disediakan dan
menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Penarikan kawat phasa dan kawat tanah (ACSR/AS & GSW) menggunakan yoke (counter weight) yang
ditarik dengan pilot wire, penyambungan kawat phasa ke pilot wire menggunakan stocking dan
swivels. Pada waktu penyetelan andongan harus digunakan clamps tarikan yang diperlengkapi dengan
come along clamp agar kawat phasa tidak luka atau rusak.
Montage roll (sheaves) yang digunakan untuk penarikan kawat phasa diameter effectifnya harus
cukup besar, minimum 30 x diameter konduktor dan permukaan montage roll yang akan dilalui
konduktor harus halus dan bersih dari kotoran-kotoran yang dapat menyebabkan luka atau rusaknya
konduktor.
Bila diperlukan harus memotong konduktor kawat phasa dan kawat tanah, maka pemotongan
dilakukan harus menggunakan cable cutter hydraulic dan sebelum dipotong konduktor diikat terlebih
dahulu agar lilitannya tidak terlepas/pecah. Ujung kawat bekas potongan harus diikat dengan kawat
dan dilindungi dengan grease (minyak grease/gemuk).
Setiap ada penarikan kawat yang dilakukan pada salah satu sisi tower, maka pada setiap cross arm
yang terletak disebelah sisi yang lain harus dipasang guy wire.
Guy wire menggunakan baja (steel wire rope) dengan diameter disesuaikan dengan kebutuhan pada
saat penarikan dan menggunakan anchor cukup kuat.
Harus diperhatikan betul bahwa pada waktu pekerjaan penarikan kawat berlangsung, kawat sama
sekali tidak boleh menyentuh tanah dan benda-benda keras yang akan menyebabkan kawat akan
menjadi rusak atau lecet.
Bilamana kawat akan bersentuhan dengan gearfolding yang keras maka bagian gearfolding yang akan
bersentuhan harus disekat dengan bahan kayu yang lunak atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
Bilamana ternyata ada konduktor yang rusak, baik rusak asli dari gulungan maupun rusak oleh
kesalahan Penyedia Barang/Jasa maka bagian yang rusak dipotong dan tidak ikut dipasang untuk
konstruksi.
Cara penyambungan konduktor adalah system joint sleeve atau tension joint dengan menggunakan
peralatan hydraulic compressor dengan tekanan 750 kg/cm2 untuk GSW dan 600 kg/cm2 untuk
ACSR/AS.
Penyedia Barang/Jasa harus tahu betul cara-cara penyambungan konduktor ini dan posisi
pengompresan harus tepat sesuai tanda pada permukaan luar tension joint, diameter joint setelah
dikompres harus sesuai dengan gambar petunjuk pelaksanaan material tension joint.
Letak sambungan minimum 25 meter dari clamps insulator pada tower. Sambungan konduktor tidak
diperkenankan terletak di atas lintasan jalan raya, jaringan listrik, rumah, lalulintas sungai, lapangan
olah raga dan tempat-tempat lain yang dapat membahayakan manusia. Midspan/compression joint
harus mampu menerima 85% dari failing load conductor serta earth wire yang digunakan.
Pada setiap penyambungan, clamp kawat phasa dan kawat tanah agar diolesi terlebih dahulu dengan
grease. Pekerja harus mengetahui benar cara-cara pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bertanggung
jawab penuh dengan hasil pekerjaannya.
Konduktor yang rusak, baik rusak asli dari dalam gulungan maupun rusak karena kesalahan potong
tidak diperbolehkan dipasang untuk konstruksi, kecuali bila menurut pertimbangan Pengguna
Barang/Jasa masih bisa perbaiki dengan memasang repair sleeve. Bilamana banyak sisa kawat berupa
potongan-potongan yang disebabkan kesalahan atau kelalaian Penyedia Barang/Jasa maka hal itu akan
diklasifikasikan sebagai material proyek yang rusak akibat kesalahan Penyedia Barang/Jasa.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.69
Repair sleeve adalah type kompresi, pelaksanaan pengompresan harus sesuai dan tepat posisinya
pada tanda telah ditentukan di permukaan luar repair sleeve, diameter repair sleeve setelah
dikompres harus sesuai dengan gambar petunjuk pelaksanaan material repaire sleeve.
Setelah seluruh kawat phasa dan kawat tanah ditarik agar dibiarkan dahulu pada montage roll selama
minimum 3x24 jam dengan andongan 80 % dari andongan sebenarnya (perhitungan andongan
sebenarnya), kemudian dapat disetel andongannya sesuai perhitungan andongan/sagging schedule
yang telah disetujui Pengguna Barang/Jasa.
Besarnya tarikan kawat phasa dan kawat tanah pada saat penyetelan andongan harus disesuaikan
dengan sagging schedule dan temperatur saat itu. Pada saat penyetelan andongan diantara 2 tension
tower tidak diperbolehkan ada sekur yang terpasang.
Pada tiang penegang (tension tower) dimana tarikan kawat phasa dan kawat tanah baru dilaksanakan
satu sisi, maka disisi lainnya harus dipasang sekur pada setiap crossarm. Sekur menggunakan kawat
baja minimum 10 mm dan menggunakan angker yang cukup kuat.
Bila hari mendung dan kemungkinan adanya petir, pekerjaan harus dihentikan untuk menghindari
sambaran petir terhadap pekerja.
Selama pekerjaan stringing pentanahan harus dipasang pada bagian depan Tensioner/drum, bagian
depan engine/puller, pada setiap arching horn dari tension insulator disambungkankan grounding
sementara.
Setelah selesai penarikan GSW perseksi tarikan, maka kedua ujung tarikan disambungkan pada strain
clamp.
Setelah selesai penarikan kawat phasa (ACSR/AS )perseksi tarikan, maka kedua ujung konduktor
dihubungkan ke body tower.
Setelah penarikan konduktor selesai beberapa seksi maka harus dipasang grounding sementara
dengan menghubungkan ke body tower untuk setiap jarak 3 km dan grounding sementara sebelumnya
untuk penarikan perseksi dapat dibuka.
Setelah pekerjaan stringing dan penyetelan andongan selesai, maka seluruh grounding sementara
harus dibuka jangan sampai ada yang tertinggal.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN PENARIKAN / STRINGING


Pekerjaan Penarikan Konduktor ACSR/AS, GSW dan OPGW dibayar dalam satuan kilo meter dihitung
berdasarkan progress penarikan yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dan mengacu pada gambar
pelaksanaan.
Pembayaran mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan pekerjaan stringing sudah mencakup tenaga kerja, sewa peralatan (selain peralatan
stringing set), bahan (bbm dan oli), sewa lokasi penempatan peralatan stringing set dan lain-lain yang
diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

10.2. PEMASANGAN ACCESSORIES KONDUKTOR ACSR/AS, GSW DAN OPGW


PEMASANGAN INSULATOR SET
String atau gandengan insulator yang akan dipasang adalah insulator yang terbuat dari bahan porcelin
tipe ball & socket. Setiap string/gandengan single suspension dan single tension insolator terdiri dari 1
set insulator, dan setiap string/gandengan double suspension dan double tension insolator terdiri dari
2 set insulator. Agar dipastikan bahwa pada waktu/selama pekerjaan berlangsung insulator string set
tidak boleh dipanjat, dan saat pemasangannya pada cross arm tower hanya boleh ada maximum 2
(dua) orang yang bekerja.
Penyambungan/pemasangan antar unit insulator dan antar piringan insulator dengan fitting dilakukan
dengan sistem ball dan socket yang diperlengkapi dengan spring pin.
Agar menjadi perhatian Penyedia Barang/Jasa, bahwa setiap sambungan insulator string harus
diperlengkapi dengan spring pin dan pemasangannya tidak boleh terbalik.
Perakitan setiap set string insulator dilakukan di atas tanah yang diberi lapisan agar insulator tidak
kotor, kemudian dinaikkan dan dipasang pada menara/tower. Sebelum penyetelan string dilakukan,
setiap insulator disk harus dibersihkan dari segala kotoran yang menempel.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.70
Penggunaan bahan cairan pembantu diperbolehkan yang berifat non-conductive dan tidak merusak
permukaan insulator, setelah insulator terpasang harus masih tetap dalam keadaan bersih dan
mengkilat.
Setiap suspension dan tension insulator string akan diperlengkapi dengan arching horn (tanduk api)
pada bagian atas (sisi tower) dan bagian bawah (sisi konduktor).
Untuk suspension string insulator arching horn dipasang pada kedua sisi kanan-kiri insulator,
sedangkan untuk tension string insulator arching horn dipasang hanya pada sisi yang berlawanan
dengan jumper konduktor.
Tension insulator string set akan diperlengkapi dengan turn buckle dan atau extension chain yang
gunanya untuk penyetelan sag.
Jarak antara arching horn dapat dilihat pada gambar konstruksi.Setelah suspension dan tension
insulator string dilengkapi dengan aksesoris termasuk arching horn dan telah benar-benar bersih,
maka dapat dinaikkan/dipasang pada tower, dalam menaikkan insulator set harus hati-hati jangan
sampai membentur body tower.
Setelah insulator terpasang di atas tower harus diadakan pemeriksaan bersama dengan pengawas
pekerjaan meliputi : jumlah insulator setiap set, keutuhan insulator (insulator tidak boleh ada yang
retak, tergores atau sompel), kebersihan insulator, kebenaran pemasangan spring pin, kebenaran
pemasangan arching horn dan lain-lain sesuai gambar konstruksi.
Pemasangan kawat pada Fitting insulator di tower penegang (tension tower) adalah menggunakan
compression type clamp, dimana diperlengkapi pula extension link untuk penyetelan andongan dan
clearence antara konduktor dan tower bila diperlukan.
Compression sleeves pada insulator tension harus diberi tanda indikasi pada posisi star dan petunjuk
dari pengepresan (posisi setelah di press) dan tidak terjadi keretakan atau kerusakan pada alumunium
atau steel sleeves pada saat di-pres.
Angka petunjuk yang digunakan untuk memeriksa dimension compressed parts dan panjang kawat
yang diselipkan kedalam sleeves harus diberikan untuk keperluan pekerjaan pengepresan.
Pada saat melakukan pengepresan sleeves, harus diberi lapisan anti karat antara konduktor dengan
lapisan sebelah dalam sleeves.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN PEMASANGAN INSULATOR SET


Pekerjaan Pemasangan Insulator Set dibayar dalam satuan set dihitung berdasarkan progress
pemasangan yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dan mengacu pada gambar pelaksanaan.
Pembayaran mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan pekerjaan Pemasangan Insulator Set sudah mencakup tenaga kerja, sewa peralatan dan
lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

PEMASANGAN OPTICAL GROUND WIRE (OPGW) DAN ACCESSORIES


PEMASANGAN HARDWARE DAN AKSESORIS OPGW
Pemasangan aksesoris dilakukan setelah pengencangan kabel di bagian tension. Tampilan dari OPGW
tidak jauh berbeda dengan kabel konduktor. Biasanya termasuk : tension clamp, suspension clamp,
tied earth wire, stockbridge damper, protection strip, drop in fixture, joint-box, termination box,
pigtails dsb. Kuat tarik dari pretension pre-stranding tension klem harus melebihi 9.5% UTS dari OPGW
dan beeline suspension clamp harus 10-15% UTS dari OPGW. Dan harus dipesan berdasar pedoman
huruf (seri) OPGW.

INSTALASI TENSION KLEM


Tension klem merupakan peralatan kunci pada proses instalasi OPGW. Tension klem tidak hanya
digunakan untuk menentukan posisi kabel ke tiang dan memberikan tekanan lebih tapi juga berfungsi
untuk menarik kabel dengan kuat tanpa melebihi intensitas tekanan OPGW. Tension klem biasanya
digunakan pada terminasi tower, tower sudut lebih dari 15˚ dan cabling tower atau pole tower dengan
perbedaan ketinggian yang besar.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.71
Pre-standing standar dari tension klem terdapat pada bagian dalam dan luar kabel strand, thimble,
baut dan mur, dsb.

Langkah-langkah instalasi :
Tentukan posisi hardware di tower setelah kabel arc diatur oleh peralatan pull-off.
Tarik bagian luar kabel strand dari tension set melewati heart-shaped loop dari hardware transit.
Posisikan kabel strand paralel dengan kabel dan tandai sesuai dengan urutan pewarnaan dari kabel.
Cocokkan bagian dalam kabel strand sesuai tanda pada kabel, kemudian, gulung gulungan pertama
pre-stranding wire pada kabel. Gulung pre-stranding wire lainnya atau masukkan grounding flake
berdasar tanda warna untuk memastikan semua pre-stranding wire digulung dengan kuat dan
ujungnya dipotong proporsional. Jaga agar pre-stranding wire tidak mengalami perubahan akibat
pembebanan berlebih yang dapat mempengaruhi jarak dari baut.
Masukkan pre-stranding wire kedalam thimble dan cocokkan tanda cross-section dari bagian luar
kabel strand dengan ciri-ciri pewarnaan dari bagian dalam kabel strand. Lalu, gulung bagian luar kabel
strand. Jaga jarak simetris gulungan dari satu bagian atau dua bagian.

INSTALASI SUSPENSION KLEM


Pre-stranding suspension clamp digunakan untuk menggantungkan kabel pada tower, Suspension
clamp terletak pada bagian dalam & luar kabel strand, rubber clamp, alloy ingot crust, baut, mur dan
gasket.
Langkah-langkah instalasi:
Tandai titik suspensi yang ditentukan pada kabel OPGW dan gulung bagian dalam kabel strand dari
tengah, yang sebelumnya sudah ditandai. Dianjurkan menggunakan tangan daripada peralatan untuk
menggulung bagian akhir setelah menggulung semua bagian dalam kabel strand.
Posisikan poros bagian dalam kabel strand ke poros rubber klem kemudian isolasi dengan rapat.
Setelah itu, gulung bagian luar kabel strand sepanjang dengan belokan atau masukan grounding flake.
Jaga jarak simetris dan upayakan tidak terjadi perpotongan.
Posisikan poros crush ke poros kabel strand kencangkan dengan baut. Lalu hubungkan dengan staple
suspensi, kencangkan dengan baut dan gantung ke tower.

INSTALASI VIBRATION DAMPER


Vibration damper digunakan untuk memberikan kelonggaran dari pengaruh Aeolian, mengamankan
kabel OPGW dan dapat memperpanjang umur dari kabel. Biasanya vibration damper diletakkan di
sebelah tension clamp dan suspension clamp. Pada kondisi ideal, vibration damper harus dipasang
pada titik ketinggian maksimum dengan moment harus kurang dari 4.9 kN/cm.

DROP IN FIXTURE.
Drop in fixture biasanya terdapat pada bagian dasar dan klem. Drop in fixture biasanya digunakan
untuk menentukan pull up dan drop in kabel OPGW pada tower untuk mencegah goyangan dan
gesekan. Biasanya dipasang pada tower pertama atau tower terakhir, tower persambungan fiber,
transit tension tower dan menuju ruang computer. Biasanya dipasang tiap 1.5-2 m dengan momen
tidak kurang dari 3.9 kN/cm. Kuantitas pemasangan dan posisi harus dilaksanakan berdasar pada
petunjuk instalasi dari pabrikan.

EARTH WIRE.
Earth wire sebagian besar digunakan sebagai jalan pintas listrik ketika OPGW diketanahkan.
Untaiannya berupa alloy wire dan ujungnya disambung dengan wire nose dan dihubungkan dengan
hardware. Earth wire mempunyai jarak optimum untuk melawan resistansi dari earth wire.

PENYAMBUNGAN FIBER DAN PENGUJIAN KESELURUHAN BAGIAN


METODE PENYAMBUNGAN FIBER
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.72
Metode normal yang digunakan untuk menyambung kabel fiber adalah dengan menggunakan metode
fixed splicing way. Pada prinsipnya metode ini menggunakan tekanan tinggi untuk menghasilkan
busur listrik sehingga bagian dari fiber head akan dilebur sehingga didapat perpotongan yang
diinginkan. Cara memotong kabel fiber dari OPGW pada dasarnya sama dengan kabel fiber optik.

PENANGANAN HEAD SECTION PADA PENYAMBUNGAN KABEL OPGW


Dengan mempertimbangkan keamanan dan kemudahan untuk memperbaiki OPGW, bebaskan area
untuk meletakkan sisa OPGW dan ukur panjangnya, potong bagian yang rusak dan jaga jarak aman
untuk proses penyambungan di permukaan dan proses penggulungan di tower.
OPGW akan diletakkan kedalam connecting box, 1 atau 2 plester nilon akan digunakan untuk
mengencangkan kabel fiber optik untuk mencegah kabel terberai dan gunakan baja tipis untuk
memotong layer armour. OPGW seharusnya lebih baik dijepit pada saat pemotongan lapisan armour.
Op-unit bagian tabung baja termasuk cutting trace dan simpul ikatan tidak boleh rusak selama proses
pemotongan kabel AA dan AS. Permukaan kabel yang dipotong harus rapih dan licin.
Cara penanganan tabung SUS. Gunakan peralatan tipe sepuluh (ten type tool) untuk mengencangkan
tabung baja; tandai permukaan didekat bagian luar pada jarak 50-100 m dan gunakan pisau potong
khusus tabung baja untuk memotong tabung baja. Pertama, fungsikan pisau potong khusus itu untuk
menjepit tabung baja sehingga tidak slip ke kanan ataupun ke kiri; kemudian putar tabung satu kali
putaran, pilin mata pisau, kemudian putar tabung satu kali putaran sekali lagi. Setelah empat kali
perulangan, amati hasil irisan dan kemudian lepaskan pisau potong; Gunakan kedua tangan untuk
memegang tabung baja dan jempol untuk menekan potongan yang diiris tadi setelah itu lepaskan
tabung baja perlahan sebanyak dua kali depan dan belakang agar tabung steel tidak menyimpang dan
pinggiran yang tajam tidak merusak fiber setelah diputus. Lepaskan tabung baja perlahan setelah
proses pemindahan tabung baja selesai dilakukan.
Cara penanganan tabung SUS; Jaga bagian lapisan dalam PBT, kupas tabung baja 15-20 mm
membujur; gunakan bola kapas yang mengandung alkohol murni kemudian gosokkan minyak pada
permukaan fiber dan kenakan PE transitional soft tube.
Suntik pada bagian hasil potongan pada OPGW dengan resign water intercerp jelly untuk mengisi
celah lapisan armour dan lekatkan plester untuk meredam penetrasi air. Masukkan OPGW ke dalam
lubang segel, kemudian gunakan sekrup dan lingkarkan pada bagian depan dan belakang lalu
kencangkan semua sekrup. Persambungan antara OPGW dan kabel fiber pada dasarnya sama antara
OPGW dan OPGW.
Sambung kabel fiber dengan cara yang normal dilakukan, pastikan letak tabung baja dan pengaman
tabung baja berada di dalam kabel dan pastikan juga thermal sleeve untuk penyambungan kabel fiber
berada pada gulungan. Gunakan OTDR untuk menguji kedua sisi kabel sebelum penyambungan hanya
untuk memastikan kualitas lapisan.

PENANGANAN JOINT BOX.


Penutup sekat joint box untuk komunikasi kabel fiber optik di udara yang biasanya digunakan pada
OPGW berlapiskan logam, yang memiliki kemampuan baik terhadap pengaruh anti-electric, tahan
terhadap kekuatan luar yang merusak dan juga mampu menahan penetrasi air, dsb.
Sebelum menutup joint box, bersihkan area disekitar segel joint box, tempelkan bahan perekat atau
plester pelengket pada ujung-ujungnya, letakkan dryer pada joint box, lalu tutupi segel tersebut dan
hubungkan box cover, hubungkan locked band dan filling loop, gunakan sekrup untuk mengencangkan
kedua sisi hingga setara sampai celah antara cover joint box dan box sama dan terintegrasi
sepenuhnya.
Masuk dan keluarnya OPGW berada pada satu sisi dari joint box. Gunakan double tank drop sebagai
peralatan tetap untuk menjepit OPGW sehingga bagian hasil sambungan tidak akan terurai atau
tercecer pada saat dipelintir.
Tidak diperbolehkan untuk memelintir OPGW dan membengkokkannya (pre-left) dengan radius kecil.
Drop in fixture akan digunakan untuk mengatur bagian dari tower besi per interval 1.5-2 m untuk
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.73
menjaga jarak 6-8 m atau lebih dari kabel ke tanah dan mencegah pengerusakan dari manusia. Joint
box ditempatkan di sisi bagian dalam dari tower besi dan akan diproteksi oleh perisai listrik
disekelilingnya. Cara normal yang biasa dilakukan adalah dengan memilin sebanyak dua kali putaran
dengan diameter lebih dari 1.2 m.
Introducing kabel fiber optik disambungkan pada terminal kabel fiber optik atau panel distribusi.
PEMASANGAN DAMPER
Untuk setiap span, setiap kawat phasa dan kawat tanah akan dipasang vibration damper tipe stock
bridge atau spacer damper (sesuai peralatan yang tersedia) sesuai dengan gambar konstruksi. Untuk
konstruksi double konduktor phasa damper yang digunakan adalah spacer damper, sedangkan untuk
single konduktor phasa dan kawat tanah dipasang stock bridge vibration damper.
Jumlah vibration damper yang akan dipasang adalah 2 (dua) buah untuk span sampai dengan 350 m,
masing-masing 1 buah diujung span dan 4 (empat) buah untuk span diatas 350 m, masing-masing 2
buah diujung span.
Jarak Vibration Damper dari Suspension atau Tension clamp adalah sebagai berikut :
Damper I Damper II
Kawat fasa 1,2 m 2,4 m
Kawat tanah 0,5 m 1,0 m
Pemasangan spacer atau spacer damper adalah 10 meter dari suspension clamp atau compression
strain clamp dan jarak ke spacer atau spacer damper berikutnya tidak lebih dari 90 m.

PEMASANGAN ARMOUR ROD


Setelah 3x24 jam selesai penyetalan sagging, pully block harus diambil dari tower tipe suspension dan
konduktor harus di dipasang pada clamp insulator set dengan memasang armour rod dan di-clip
setelah posisi insulator benar-benar tegak lurus terhadap traves dan konduktor.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN PENARIKAN OPGW


Pekerjaan penarikan OPGW dibayar dalam satuan kilo meter dihitung berdasarkan progress
pemasangan yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dan mengacu pada gambar pelaksanaan.
Pembayaran mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan pekerjaan penarikan OPGW sudah mencakup tenaga kerja, sewa peralatan (selain
peralatan stringing set), bahan (bbm dan oli), sewa lokasi penempatan peralatan stringing set dan lain-
lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN PEMASANGAN ACCESSORIES OPGW


Pekerjaan Pemasangan accessories OPGW dibayar dalam satuan set dan buah dihitung berdasarkan
progress pemasangan yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dan mengacu pada gambar pelaksanaan.
Pembayaran mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan pekerjaan Pemasangan accessories OPGW sudah mencakup tenaga kerja, sewa
peralatan dan lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

10.3. SAGGING DAN CLAMPING


PENYETELAN ANDONGAN (SAGGING) DAN TEGANGAN TARIK.
Untuk penyetelan andongan, Penyedia Barang/Jasa harus menggunakan pesawat teodolit yang cukup
presisi dan perlengkapan pembantu lainnya.
Penyetelan andongan (saging) dan tegangan tarik kawat phasa agar disesuaikan dengan saging
schedule yang telah dibuat dan disetujui Pengguna Barang/Jasa.
Tegangan tarik kawat tanah harus sedemikian rupa sehingga menyebabkan ukuran andonganya 85 %
dari andongan kawat phasa.
Tegangan tarik pada kawat tidak boleh melebihi tegangan tarik yang diperlukan sesuai temperatur
pada saat sagging dilaksanakan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.74
Temperatur kawat dapat ditentukan/diukur pada saat sagging dilaksanakan dengan menggunakan
gelas termometer yang presisi, pengukuran temperatur dilaksanakan pada ketinggian 4,5 meter diatas
tanah.
Temperatur hasil pengukuran tersebut akan dipakai sebagai pedoman sagging temperatur.
Bilamana pekerjaan sagging ini terletak diantara 2 (dua) buah tension tower yang mempunyai lebih
dari 6 span, maka pelaksanaan sag dilakukan paling sedikit dilakukan dengan 3 titik referensi
penunjang (targets).
Penempatan targets sedemikian rupa sehingga jaraknya pada span terbagi menjadi 4 jarak yang sama.
Pengukuran sag dimulai pada targets yang dekat dengan tensioner machine kemudian dilanjutkan
kearah puller.
Hasil penyetelan andongan untuk setiap span harus betul sesuai dengan tegangan tarik menurut
perhitungan. Kesalahan yang diperbolehkan pada hasil penyetelan andongan maksimum 4 % atau
paling tinggi 10 cm dari tinggi andongan menurut sagging schedule. Setelah selesai pekerjaan
penarikan konduktor kawat phasa dan kawat tanah beserta penyetelan saggingnya, maka Penyedia
Barang/Jasa harus mengecek clearance antara konduktor kawat phasa dengan kawat tanah serta
antara jumper dan tower.
Penyedia Barang/Jasa diharuskan membuat daftar catatan yang teliti pada sagging ini dengan
mencantumkan tanggal, jam, temperatur, span atau nomer dimana pelaksanaan sagging dilakukan,
data data pengukuran sag dan lain lain data serta penjelasan penjelasannya. Daftar pekerjaan sagging
ini diserahkan kepada Direksi Pekerjaan setelah selesai, dan setelah dicheck daftar catatan ini
kemudian menjadi milik Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan sagging tidak boleh dilaksanakan pada keadaan ada angin keras/kencang atau temperatur
udara (ambient temperatur) lebih tinggi dari 35°C.

JARAK BEBAS KE TANAH.


Jarak bebas (vertical clearance) untuk kawat phasa terendah dengan tanah harus sesuai dengan SNI
04-6918-2002.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN SAGGING DAN CLAMPING


Pekerjaan Sagging Dan Clamping dibayar dalam satuan kilo meter dihitung berdasarkan progress
pemasangan yang telah disetujui Direksi Pekerjaan dan mengacu pada gambar pelaksanaan.
Pembayaran mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan pekerjaan Sagging Dan Clamping sudah mencakup tenaga kerja, sewa peralatan dan lain-
lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
Material sisa seluruh pekerjaaan ini harus diserahkan ke PLN dan dikirim ke gudang PLN.

PEKERJAAN FINAL CHECK


Penyedia Barang/Jasa mengusahakan tenaga teknik, supervisi, buruh dan peralatan untuk
melaksanakan pengecekan transmisi sesuai dengan lingkup pekerjaan yang tersebut dalam perjanjian
ini. Penyedia Barang/Jasa mengatur schedule penyelesaian pekerjaan untuk setiap bagian dari
transmisi.
Pengecekan transmisi ini tidak terbatas pada pengechekan transmisi secara umum/keseluruhan tetapi
juga hal lain yang dianggap perlu, antara lain : pengecekan ROW
Pada setiap tower transmisi agar dicheck dan diuji oleh Penyedia Barang/Jasa apakah konstruksi sudah
terpasang dengan baik dan lengkap, antara lain:
Insulator, pin insulator, counter weight assembly, dampers dan spacers (bila ada.) apakah sudah
lengkap dan terpasang sesuai persyaratan
Jumlah dan kedudukan insulator diperiksa sudah benar dan tegak lurus pada suspension string
insulator.
Pengecekan pada urutan urutan phase (RST) apakah sudah benar.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.75
Pengecekan clearing route dan clearance antara kawat dengan kawat dan antara kawat dengan pohon
pohon dan bangunan lain.
Pengukuran tahanan insulator (megger) antara kawat phase dengan phase dan antara kawat phase
dengan ground.
Pengecekan jarak gap arching horn sesuai standart yaitu 75% s/d 85% dari total panjang insulator.

ENERGIZING (PERCOBAAN PENGISIAN TEGANGAN)


Setelah pekerjaan pemeriksaan akhir selesai dikerjakan oleh Penyedia Barang/Jasa dan hasilnya sudah
dapat disetujui/diterima oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa memberitahukan kepada
Direksi Pekerjaan secara tertulis bahwa transmisi sudah selesai dikerjakan dan siap untuk dicoba dan
diberi tegangan.
Tegangan yang akan diberikan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Dalam hal ini Penyedia
Barang/Jasa tetap bertanggung jawab pada konstruksi yang menjadi lingkup pekerjaannya.
Sesuai ketentuan lamanya uji tegangan, setelah tegangan transmisi dimatikan, maka Penyedia
Barang/Jasa bertanggung jawab memperbaiki instalasi transmisi yang menjadi pekerjaan Penyedia
Barang/Jasa bila terjadi kerusakan atau kesalahan.
Setelah pengukuran tersebut diatas selesai dan hasilnya dinilai memenuhi syarat oleh PLN Pusertif
maka jaringan siap untuk dioperasikan dan dinyatakan dengan surat Rekomendasi Laik Bertegangan
(RLB).
Seluruh biaya akibat dari energizing serta Sertifikat Rekomendasi Laik Bertegangan menjadi tanggung
jawab Penyedia Barang/Jasa dan harus sudah diperhitungkan dalam harga/nilai dari pekerjaan ini
secara keseluruhan.

11. PEKERJAAN COMMISSIONING


Setelah pekerjaan penarikan kawat selesai, Penyedia Barang/Jasa harus melaksanakan pengujian listrik
meliputi pengukuran tahanan pentanahan (grounding masing-masing tower, tahanan isolasi (megger)
dan parameter elektrik lainnya yaitu pengujian impedansi, resistansi dan reaktansi. Penyedia
barang/jasa juga harus melakukan pengujian OTDR untuk mengetahui kualitas dari OPGW yang telah
terpasang. Pengujian suhu konduktor (thermovision) harus dilakukan setelah konduktor (ACSR/AS)
dialiri arus listrik. Semua pengujian tersebut diatas dilakukan dengan persetujuan dari Pengguna
Barang/Jasa dan hasilnya memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan oleh PLN Pusertif atau lembaga
sertifikasi lainnya.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN COMMISSIONING


Pekerjaan commissioning dibayar dalam satuan lump sum mengacu pada harga kesepakatan.
Harga satuan pekerjaan commissioning sudah mencakup tenaga kerja/engineer, sewa peralatan dan
lain-lain yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

12. ASBUILT DRAWING, DOKUMEN PENGECEKAN, FOTO DOKUMENTASI,PETUNJUK OPERASIONAL


Penyedia Barang/Jasa harus membuat dan mengajukan As Built Drawing berupa gambar detail semua
material/peralatan yang dipasang serta tower schedule ke Pengguna Barang/Jasa untuk disetujui.
Semua As Built Drawing harus dilengkapi dan disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa paling lambat 4
minggu sebelum batas waktu pemeliharaan berakhir.
Setelah AS Built Drawing disetujui Pengguna Barang/Jasa, Penyedia Barang/Jasa harus memperbanyak
AS Built Drawing tersebut sebanyak sebanyak 7 set yang terdiri dari 1 (satu) set asli dan 3 (tiga) set
hard copy dan 3 (tiga) set soft copy dalam bentuk CD dengan format Cad untuk gambar.
Penyedia Barang/Jasa yang telah ditunjuk sebagai pemenang harus memberikan jaminan (garansi)
berupa surat jaminan dan Garansi Pabrikan atas material-material yang disuplai dari segala kerusakan
mulai dari berakhirnya masa pemeliharaan (ST II) dan beroperasinya material-material tersebut selama
1 (satu) tahun, yang selanjutnya disebut sebagai Masa Jaminan.
Syarat Teknis Pekerjaan SUTT 150 kV IV.76
Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menyerahkan kepada Pemberi Pekerjaan, As built drawing,
Dokumen/data-data pengecekan pekerjaan, Foto Dokumentasi dan Petunjuk Operasional (apabila
ada) yang telah mendapatkan pengesahan oleh Direksi Pekerjaan dalam bentuk Soft Copy dan Hard
Copy yang jumlahnya sebagaimana yang ditentukan dalam BAB – III SYARAT KHUSUS.
Lampiran-lampiran

PERNYATAAN KANDUNGAN LOKAL

Yang bertanda tangan di bawah ini: SAMPUL 1


Nama
Jabatan
Perusahaan
Alamat
Telepon
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
1. Kandungan lokal yang kami sampaikan untuk penawaran pekerjaan " " telah sesuai dengan
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 54/M-IND/PER/3/2012 yang berlaku dan disusun
berdasarkan data-data barang/jasa yang benar dan sah.
2. Kami bersedia melakukan klarifikasi data kandungan lokal dimaksud apabila dijumpai kejanggalan yang
nyata, kami bersedia untuk mendapat penilaian TIDAK MEMENUHI;
3. Apabila di kemudian hari ditemui ketidaksesuaian kami bersedia dikenai sanksi administratif maupun finansial,
dan kami bertanggungjawab pula atas sanksi yang dapat dikenakan kepada pihak pengguna barang/jasa akibat
ketidaksesuaian tersebut.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan benar untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PT. .

Meterai Rp 6.000,­
Tanda tangan dan
Cap Perusahaan

Nama terang
Direktur

PT PLN (PERSERO) UIP


KALIMANTAN BAGIAN TIMUR
NO. TOWER JARAK SUDUT HORISONTAL KOORDINAT UTM PONDASI BOREPILE BERAT CROSSING INSULATOR KONDUKTOR ACCESSORIES + FITTING KONDUKTOR
TYPE
NO JARAK (m) KOMULATIF KANAN TIPE BERAT PANJANG BERAT TOWER+STUB SUNGAI JUMLAH SET KEBUTUHAN SPARE PENGADAAN BERAT JOINTING ARMOUR REPAIR SPACER SPACER JUMPER
GI TOWER TOWER ° ' " X Y TIPE JALAN TM/TR GEDUNG Ʃ CROSS TIPE
(m) / KIRI (kg) (m) (kg) (kg) / DANAU SS DS ST DT RVS JP (m) (m) (m) (kg) (bh) (bh) (bh) JUMLAH (bh) (bh)
96 32.891,3 32.891,3 96 12.126.481,5 4.760,0 1.387.854,6 959.059,0 75,0 48,0 366,0 - 324,0 - 6,0 413.170,1 - 414.000,0 449.397,0 207,0 828,0 52,0 2.958,0 324,0
223 T.217 BB2+9 74.686,1 19,0 34,0 53,0 R 523.395,6 335.586,5 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 11.839,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
SECTION 3 430,0 semak & sungai 1,0 1,0 5.418,0 36,0
224 T.218 AA2+9 75.116,1 523.376,5 335.156,9 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
440,0 semak - 5.544,2 36,0
225 T.219 AA2+9 75.556,1 - - - - 523.356,5 334.717,4 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
290,0 semak, sawit & jalan 1,0 1,0 3.654,0 24,0
226 T.220 AA2+9 75.846,1 - - - - 523.343,5 334.427,7 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
300,0 semak - 3.780,0 30,0
227 T.221 AA2+9 76.146,1 - - - - 523.330,0 334.128,0 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
420,0 semak - 5.292,0 36,0
228 T.222 AA2+9 76.566,1 - - - - 523.311,2 333.708,4 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
350,0 semak & hutan - 4.410,0 30,0
229 T.223 AA2+9 76.916,1 - - - - 523.295,5 333.358,8 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 SS - 6,0 - - - - - 12,0 -
290,0 semak & hutan - 3.654,0 24,0
230 T.224 AA2+9 77.206,1 - - - - 523.282,5 333.069,0 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
270,0 semak, hutan & sungai 1,0 1,0 3.402,0 24,0
231 T.225 AA2+9 77.476,1 - - - - 523.270,4 332.799,3 TIPE II L5-16 101.930,5 5 Meter - 16 Batang 80,0 23.325,3 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
410,0 semak, kebun, rumah & jalan
1,0 1,0 2,0 5.166,0 36,0
232 T.226 AA2+9 77.886,1 - - - - 523.251,9 332.389,7 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
390,0 kebun, rumah, jalan & semak
1,0 1,0 2,0 4.914,0 36,0
233 T.227 AA2+9 78.276,1 - - - - 523.234,4 332.000,1 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
350,0 semak - 4.410,0 30,0
234 T.228 AA2+9 78.626,1 - - - - 523.218,7 331.650,5 TIPE II L6-16 101.930,5 6 Meter - 16 Batang 96,0 27.990,3 8.828,0 SS - 6,0 - - - - - 12,0 -
350,0 kebun & semak - 4.410,0 30,0
235 T.229 AA2+9 78.976,1 - - - - 523.203,0 331.300,8 TIPE II L7-16 101.930,5 7 Meter - 16 Batang 112,0 32.655,4 8.828,0 SS - 6,0 - - - - - 12,0 -
350,0 semak & akasia - 4.410,0 30,0
236 T.230 AA2+9 79.326,1 - - - - 523.187,3 330.951,2 TIPE II L5-16 101.930,5 5 Meter - 16 Batang 80,0 23.325,3 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
350,0 semak, akasia & sungai 1,0 1,0 4.410,0 30,0
237 T.231 AA2+9 79.676,1 - - - - 523.171,6 330.601,5 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
360,0 rawa - 4.536,0 30,0
238 T.232 AA2+9 80.036,1 - - - - 523.155,5 330.241,9 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 SS - 6,0 - - - - - 12,0 -
340,0 rawa - 4.284,0 30,0
239 T.233 AA2+9 80.376,1 - - - - 523.140,2 329.902,2 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
370,0 kebun - 4.662,0 36,0
240 T.234 AA2+9 80.746,1 - - - - 523.123,6 329.532,6 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
330,0 kebun, jalan, semak, rumah1,0
& akasia 1,0 2,0 4.158,0 30,0
241 T.235 DD2+9 81.076,1 50,0 20,0 26,0 L 523.108,8 329.202,9 TIPE I 358.403,7 - Meter - - Batang - - 19.756,0 DT-DT JP - - - 12,0 - 3,0 - 6,0
351,6 akasia, semak & hutan - 4.430,8 30,0
242 T.236 AA2+9 81.427,8 - - - - 523.369,1 328.966,6 TIPE II L5-32 101.930,5 5 Meter - 32 Batang 160,0 46.650,6 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
350,0 semak & sungai 1,0 1,0 4.410,0 30,0
243 T.237 AA2+9 81.777,8 - - - - 523.628,3 328.731,3 TIPE II L7-16 101.930,5 7 Meter - 16 Batang 112,0 32.655,4 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
300,0 - 3.780,0 30,0
244 T.238 AA2+9 82.077,8 - - - - 523.850,4 328.529,7 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
300,0 hutan - 3.780,0 30,0
245 T.239 AA2+15 82.377,8 - - - - 524.072,6 328.328,1 TIPE II L6-16 101.930,5 6 Meter - 16 Batang 96,0 27.990,3 10.496,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
350,0 hutan & sungai 1,0 1,0 4.410,0 30,0
246 T.240 AA2+3 82.727,8 - - - - 524.331,7 328.092,8 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 7.392,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
310,0 sungai & hutan 1,0 1,0 3.906,0 30,0
247 T.241 AA2+9 83.037,8 - - - - 524.561,2 327.884,5 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
380,0 sungai, hutan & semak 1,0 1,0 4.788,0 36,0
248 T.242 BB2+15 83.417,8 - - - - 524.842,6 327.629,1 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 15.012,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
363,0 - 4.573,8 30,0
249 T.243 BB2+15 83.780,8 - - - - 525.111,4 327.385,1 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 15.012,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
371,0 hutan & sungai 1,0 1,0 4.674,6 36,0
250 T.244 BB2+6 84.151,8 - - - - 525.386,1 327.135,7 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 10.596,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
286,0 hutan & sungai 1,0 1,0 3.603,6 24,0
251 T.245 AA2+9 84.437,8 - - - - 525.597,8 326.943,5 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
460,0 hutan - 5.796,0 42,0
252 T.246 BB2+9 84.897,8 - - - - 525.938,4 326.634,3 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 11.839,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
382,0 sawit, hutan & sungai 1,0 1,0 4.813,2 36,0
253 T.247 AA2+9 85.279,8 - - - - 526.221,3 326.377,5 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
288,0 sungai & hutan 1,0 1,0 3.628,8 24,0
254 T.248 AA2+0 85.567,8 - - - - 526.434,5 326.184,0 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 6.806,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
259,8 sungai & hutan 1,0 1,0 3.273,6 24,0
255 T.249 BB2+9 85.827,6 4,0 10,0 30,0 R 526.626,9 326.009,3 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 11.839,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
381,1 sawit & sungai 1,0 1,0 4.802,0 36,0
256 T.250 BB2+9 86.208,7 - - - - 526.889,7 325.733,3 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 11.839,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
360,0 sungai & hutan 1,0 1,0 4.536,0 30,0
257 T.251 BB2+3 86.568,7 - - - - 527.137,9 325.472,6 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 9.670,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
200,0 sungai 1,0 1,0 2.520,0 18,0
258 T.252 BB2+12 86.768,7 - - - - 527.275,8 325.327,7 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 12.832,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
325,0 sungai & hutan 1,0 1,0 4.095,0 30,0
259 T.253 AA2+6 87.093,7 - - - - 527.499,9 325.092,4 TIPE II L6-20 101.930,5 6 Meter - 20 Batang 120,0 34.987,9 8.254,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
245,0 sungai & hutan 1,0 1,0 3.087,0 24,0
260 T.254 AA2+12 87.338,7 - - - - 527.668,9 324.914,9 TIPE II L6-16 101.930,5 6 Meter - 16 Batang 96,0 27.990,3 9.797,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
342,0 sungai & hutan 1,0 1,0 4.309,2 30,0
261 T.255 AA2+9 87.680,7 - - - - 527.904,7 324.667,2 TIPE II L6-16 101.930,5 6 Meter - 16 Batang 96,0 27.990,3 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
385,0 hutan - 4.851,0 36,0
262 T.256 AA2+9 88.065,7 - - - - 528.170,2 324.388,4 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
195,0 hutan - 2.457,0 18,0
263 T.257 BB2+9 88.260,7 - - - - 528.304,6 324.247,2 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 11.839,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
315,0 hutan - 3.969,0 30,0
264 T.258 BB2+12 88.575,7 - - - - 528.521,8 324.019,0 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 12.832,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
290,0 kebun & sungai 1,0 1,0 3.654,0 24,0
265 T.259 AA2+9 88.865,7 - - - - 528.721,8 323.809,0 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
270,0 akasia & semak - 3.402,0 24,0
266 T.260 BB2+9 89.135,7 19,0 28,0 19,0 R 528.908,0 323.613,4 TIPE II L5-32 130.045,5 5 Meter - 32 Batang 160,0 46.650,6 11.839,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
315,7 hutan - 3.978,0 30,0
267 T.261 AA2+9 89.451,4 - - - - 529.031,3 323.322,8 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
305,0 sungai 1,0 1,0 3.843,0 30,0
268 T.262 AA2+9 89.756,4 - - - - 529.150,5 323.042,0 TIPE II L8-16 101.930,5 8 Meter - 16 Batang 128,0 37.320,5 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
250,0 hutan & sungai 1,0 1,0 3.150,0 24,0
269 T.263 AA2+9 90.006,4 - - - - 529.248,1 322.811,9 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
300,0 hutan - 3.780,0 30,0
270 T.264 BB2+9 90.306,4 - - - - 529.365,3 322.535,8 TIPE II L5-16 130.045,5 5 Meter - 16 Batang 80,0 23.325,3 11.839,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
370,0 hutan & sungai 1,0 1,0 4.662,0 36,0
271 T.265 AA2+9 90.676,4 - - - - 529.509,9 322.195,2 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
400,0 hutan & sungai 1,0 1,0 5.040,0 36,0
272 T.266 AA2+6 91.076,4 - - - - 529.666,1 321.826,9 TIPE II L5-32 101.930,5 5 Meter - 32 Batang 160,0 46.650,6 8.254,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
450,0 hutan - 5.670,0 42,0
273 T.267 BB2+12 91.526,4 - - - - 529.841,9 321.412,7 TIPE II L5-32 130.045,5 5 Meter - 32 Batang 160,0 46.650,6 12.832,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
250,0 hutan & sungai 1,0 1,0 3.150,0 24,0
274 T.268 AA2+9 91.776,4 - - - - 529.939,6 321.182,6 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
325,0 hutan & sungai 1,0 1,0 4.095,0 30,0
275 T.269 AA2+9 92.101,4 - - - - 530.066,5 320.883,4 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
410,0 sungai 1,0 1,0 5.166,0 36,0
276 T.270 AA2+9 92.511,4 - - - - 530.226,7 320.506,0 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
390,0 hutan & sungai 1,0 1,0 4.914,0 36,0
277 T.271 AA2+9 92.901,4 - - - - 530.379,1 320.147,0 TIPE II L5-32 101.930,5 5 Meter - 32 Batang 160,0 46.650,6 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
325,0 hutan & sungai 1,0 1,0 4.095,0 30,0
278 T.272 AA2+15 93.226,4 - - - - 530.506,0 319.847,8 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 10.496,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
465,0 hutan & sungai 1,0 1,0 5.859,0 42,0
279 T.273 BB2+3 93.691,4 - - - - 530.687,7 319.419,7 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 9.670,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
400,0 hutan & sungai 1,0 1,0 5.040,0 36,0
280 T.274 AA2+9 94.091,4 - - - - 530.843,9 319.051,5 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
490,0 hutan - 6.174,0 42,0
281 T.275 AA2+12 94.581,4 - - - - 531.035,4 318.600,5 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 9.797,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
410,0 hutan & sungai 1,0 1,0 5.166,0 36,0
282 T.276 BB2+12 94.991,4 - - - - 531.195,5 318.223,0 TIPE II L5-32 130.045,5 5 Meter - 32 Batang 160,0 46.650,6 12.832,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
380,0 sungai 1,0 1,0 4.788,0 36,0
283 T.277 CC2+9 95.371,4 31,0 40,0 58,0 L 531.344,0 317.873,2 TIPE II L5-32 185.506,9 5 Meter - 32 Batang 160,0 46.650,6 15.279,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
440,0 - 5.544,0 36,0
284 T.278 BB2+12 95.811,4 - - - - 531.705,8 317.622,9 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 12.832,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
221,6 sungai 1,0 1,0 2.791,9 24,0
285 T.279 BB2+6 96.033,0 - - - - 531.888,1 317.496,9 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 10.596,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
390,0 sungai 1,0 1,0 4.914,0 36,0
286 T.280 BB2+12 96.423,0 - - - - 532.208,8 317.275,0 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 12.832,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
330,0 hutan - 4.158,0 30,0
287 T.281 AA2+9 96.753,0 - - - - 532.480,2 317.087,3 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
330,0 rumah, jalan & sungai 1,0 1,0 1,0 3,0 4.158,0 30,0
288 T.282 BB2+12 97.083,0 - - - - 532.751,6 316.899,5 TIPE II L5-32 130.045,5 5 Meter - 32 Batang 160,0 46.650,6 12.832,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
305,0 sungai & danau 1,0 1,0 3.843,0 30,0
289 T.283 AA2+6 97.388,0 - - - - 533.002,4 316.726,0 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.254,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
300,0 sungai 1,0 1,0 3.780,0 30,0
290 T.284 BB2+12 97.688,0 - - - - 533.249,2 316.555,3 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 12.832,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
350,0 - 4.410,0 30,0
291 T.285 AA2+9 98.038,0 - - - - 533.537,0 316.356,2 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
300,0 - 3.780,0 30,0
292 T.286 AA2+9 98.338,0 - - - - 533.783,7 316.185,6 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 SS - 6,0 - - - - - 12,0 -
300,0 - 3.780,0 30,0
293 T.287 AA2+9 98.638,0 - - - - 534.030,4 316.014,9 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 SS - 6,0 - - - - - 12,0 -
300,0 - 3.780,0 30,0
294 T.288 AA2+9 98.938,0 - - - - 534.277,2 315.844,2 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
350,0 sungai 1,0 1,0 4.410,0 30,0
295 T.289 AA2+9 99.288,0 - - - - 534.565,0 315.645,1 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
350,0 sungai 1,0 1,0 4.410,0 30,0
296 T.290 AA2+9 99.638,0 - - - - 534.852,9 315.446,0 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
350,0 jalan 1,0 1,0 4.410,0 30,0
297 T.291 AA2+9 99.988,0 - - - - 535.140,7 315.246,9 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
350,0 - 4.410,0 30,0
298 T.292 AA2+9 100.338,0 - - - - 535.428,5 315.047,8 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 SS - 6,0 - - - - - 12,0 -
350,0 - 4.410,0 30,0
299 T.293 AA2+9 100.688,0 - - - - 535.716,4 314.848,7 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 SS - 6,0 - - - - - 12,0 -
350,0 - 4.410,0 30,0
300 T.294 AA2+9 101.038,0 - - - - 536.004,2 314.649,5 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
350,0 jalan 1,0 1,0 4.410,0 30,0
301 T.295 AA2+9 101.388,0 - - - - 536.292,1 314.450,4 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
350,0 kebun, jalan & rumah 1,0 1,0 2,0 4.410,0 30,0
302 T.296 BB2+9 101.738,0 11,0 51,0 50,0 R 536.579,9 314.251,3 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 11.839,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
250,0 kebun, jalan & rumah 1,0 1,0 2,0 3.150,0 24,0
303 T.297 AA2+9 101.988,0 - - - - 536.751,9 314.069,9 TIPE II L10-20 101.930,5 10 Meter - 20 Batang 200,0 58.313,2 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
350,0 jalan 1,0 1,0 4.410,0 30,0
304 T.298 AA2+9 102.338,0 - - - - 536.992,7 313.815,8 TIPE II L9-20 101.930,5 9 Meter - 20 Batang 180,0 52.481,9 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
310,0 kebun, jalan & rumah 1,0 1,0 2,0 3.906,0 30,0
305 T.299 AA2+9 102.648,0 - - - - 537.205,9 313.590,8 TIPE II L9-20 101.930,5 9 Meter - 20 Batang 180,0 52.481,9 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
290,0 jalan & rumah 1,0 1,0 2,0 3.654,0 24,0
306 T.300 AA2+9 102.938,0 - - - - 537.405,4 313.380,3 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
368,3 kebun, jalan & rumah 1,0 1,0 2,0 4.640,0 30,0
307 T.301 BB2+9 103.306,2 16,0 24,0 35,0 L 537.658,7 313.113,1 TIPE I 191.956,6 - Meter - - Batang - - 11.839,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
284,2 kebun, jalan & rumah 1,0 1,0 2,0 3.580,8 24,0
308 T.302 AA2+9 103.590,4 - - - - 537.904,5 312.970,4 TIPE I 103.184,7 - Meter - - Batang - - 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
325,0 kebun, jalan & rumah 1,0 1,0 2,0 4.095,0 30,0
309 T.303 AA2+9 103.915,4 - - - - 538.185,6 312.807,3 TIPE II L12-16 101.930,5 12 Meter - 16 Batang 192,0 55.980,7 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
300,0 kebun & rumah 1,0 1,0 3.780,0 30,0
310 T.304 AA2+9 104.215,4 - - - - 538.445,1 312.656,7 TIPE II L8-16 101.930,5 8 Meter - 16 Batang 128,0 37.320,5 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
300,0 kebun, jalan & rumah 1,0 1,0 2,0 3.779,6 30,0
311 T.305 CC2+9 104.515,4 25,0 21,0 27,0 R 538.704,5 312.506,2 TIPE II L5-16 185.506,9 5 Meter - 16 Batang 80,0 23.325,3 15.279,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
358,0 kebun - 4.511,0 30,0
312 T.306 AA2+9 104.873,4 - - - - 538.907,4 312.211,2 TIPE II L10-32 101.930,5 10 Meter - 32 Batang 320,0 93.301,1 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
380,3 kebun - 4.792,3 36,0
313 T.307 AA2+9 105.253,8 - - - - 539.122,9 311.897,8 TIPE II L7-16 101.930,5 7 Meter - 16 Batang 112,0 32.655,4 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
332,8 kebun & rumah 1,0 1,0 4.193,3 30,0
314 T.308 AA2+9 105.586,6 - - - - 539.311,5 311.623,5 TIPE II L7-16 101.930,5 7 Meter - 16 Batang 112,0 32.655,4 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
350,0 Jalan propinsi, Rumah 1,0 1,0 2,0 4.409,7 30,0
315 T.309 AA2+9 105.936,5 - - - - 539.509,8 311.335,2 TIPE II L7-16 101.930,5 7 Meter - 16 Batang 112,0 32.655,4 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
334,1 - 4.210,0 30,0
316 T.310 DD2+9 106.270,7 40,0 23,0 39,0 L 539.699,1 311.059,9 TIPE II L11-16 263.889,1 11 Meter - 16 Batang 176,0 51.315,6 19.756,0 DT-DT JP - - - 12,0 - 3,0 - 6,0
275,4 Rumah, sungai 1,0 1,0 2,0 3.469,9 24,0
317 T.311 AA2+9 106.546,1 - - - - 539.964,4 310.986,2 TIPE II L7-48 101.930,5 7 Meter - 48 Batang 336,0 97.966,2 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
409,7 Jalan propinsi 1,0 1,0 5.162,7 36,0
318 T.312 AA2+9 106.955,8 - - - - 540.358,8 310.876,6 TIPE II L6-16 101.930,5 6 Meter - 16 Batang 96,0 27.990,3 8.828,0 DS - - 6,0 - - - - 12,0 -
394,2 Jalan PLTU Selor 1,0 1,0 4.966,5 36,0
319 T.313 BB2+9 107.350,0 6,0 32,0 49,0 R 540.740,9 310.780,5 TIPE II L5-32 130.045,5 5 Meter - 32 Batang 160,0 46.650,6 11.839,0 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
127,4 - 1.605,6 12,0
320 T.314/T.2074DRD2+3 107.477,4 540.858,4 310.736,9 #N/A - Meter - Batang #VALUE! #VALUE! 47.041,1 DT-DT - - - - 12,0 - - - 12,0
100,0 - - -
321 GI TANJUNG SELOR 107.577,4 - - Meter - Batang - - - RVS - - - - - - - - -
NO. TOWER GSW ACCESSORIES + FITTING GSW OPGW ACCESSORIES + FITTING OPGW JARAK LANSIR (m)
NO KEBUTUHAN SPARE PENGADAAN BERAT SUSPENSION TENSION DAMPER JOINTING ARMOUR KEBUTUHAN SPARE PENGADAAN BERAT SUSPENSION TENSION VIBRATION DAMPER JOINT ARMOUR MEDAN DATAR MEDAN BUKIT/RAWA MEDAN DATAR + KLOTOK MEDAN BUKIT/RAWA + KLOTOK
GI TOWER
(m) (m) (m) (kg) (set) (set) (bh) (bh) (bh) (m) (m) (m) (kg) (set) (set) (bh) (bh) (bh) 0-100 101-200 201-300 301-400 401-500 501-600 0-100 101-200 201-300 301-400 401-500 501-600 0-100 101-200 201-300 301-400 401-500 501-600 0-100 101-200 201-300 301-400 401-500 501-600
33.878,0 - 34.000,0 15.164,0 69,0 56,0 278,0 - 69,0 33.878,0 - 36.000,0 13.140,0 69,0 56,0 278,0 9,0 69,0 11,0 17,0 11,0 1,0 - 1,0 - 4,0 2,0 10,0 5,0 6,0 - 1,0 - 1,0 1,0 10,0 - - - 1,0 7,0 7,0
223 T.217 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 383,0
SECTION 3 442,9 442,9
224 T.218 1,0 - 4,0 1,0 1,0 - 4,0 1,0 600,0 600,0
453,2 453,2
225 T.219 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 600,0
298,7 298,7
226 T.220 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 600,0
309,0 309,0
227 T.221 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 600,0
432,6 432,6
228 T.222 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 600,0
360,5 360,5
229 T.223 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 600,0
298,7 298,7
230 T.224 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 600,0
278,1 278,1
231 T.225 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0
422,3 422,3
232 T.226 1,0 - 4,0 1,0 1,0 - 4,0 1,0 306,0
401,7 401,7
233 T.227 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 102,0
360,5 360,5
234 T.228 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 254,0
360,5 360,5
235 T.229 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 600,0
360,5 360,5
236 T.230 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 600,0
360,5 360,5
237 T.231 1,0 - 4,0 1,0 1,0 - 4,0 1,0 600,0
370,8 370,8
238 T.232 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 600,0
350,2 350,2
239 T.233 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 600,0
381,1 381,1
240 T.234 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 385,0
339,9 339,9
241 T.235 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 105,0
362,2 362,2
242 T.236 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 107,0
360,5 360,5
243 T.237 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 270,0
309,0 309,0
244 T.238 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 350,0
309,0 309,0
245 T.239 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 350,0
360,5 360,5
246 T.240 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 350,0
319,3 319,3
247 T.241 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 123,0
391,4 391,4
248 T.242 - 2,0 4,0 - - 2,0 4,0 - 165,0
373,9 373,9
249 T.243 - 2,0 4,0 - - 2,0 4,0 - 206,0
382,1 382,1
250 T.244 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 263,0
294,6 294,6
251 T.245 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 425,0
473,8 473,8
252 T.246 - 2,0 4,0 - - 2,0 4,0 - 600,0
393,5 393,5
253 T.247 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 138,0
296,6 296,6
254 T.248 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 169,0
267,6 267,6
255 T.249 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 152,0
392,5 392,5
256 T.250 - 2,0 4,0 - - 2,0 4,0 - 210,0
370,8 370,8
257 T.251 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 235,0
206,0 206,0
258 T.252 - 2,0 2,0 - - 2,0 2,0 - 272,0
334,8 334,8
259 T.253 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 285,0
252,3 252,3
260 T.254 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 205,0
352,3 352,3
261 T.255 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 225,0
396,5 396,5
262 T.256 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 235,0
200,8 200,8
263 T.257 - 2,0 2,0 - - 2,0 2,0 - 258,0
324,5 324,5
264 T.258 - 2,0 2,0 - - 2,0 2,0 - 347,0
298,7 298,7
265 T.259 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 335,0
278,1 278,1
266 T.260 - 2,0 2,0 - - 2,0 2,0 - 109,0
325,2 325,2
267 T.261 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 105,0
314,2 314,2
268 T.262 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 175,0
257,5 257,5
269 T.263 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 265,0
309,0 309,0
270 T.264 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 393,0
381,1 381,1
271 T.265 1,0 - 4,0 1,0 1,0 - 4,0 1,0 308,0
412,0 412,0
272 T.266 1,0 - 4,0 1,0 1,0 - 4,0 1,0 177,0
463,5 463,5
273 T.267 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 405,0
257,5 257,5
274 T.268 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 405,0
334,8 334,8
275 T.269 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 405,0 405,0
422,3 422,3
276 T.270 1,0 - 4,0 1,0 1,0 - 4,0 1,0 405,0
401,7 401,7
277 T.271 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 405,0
334,7 334,7
278 T.272 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 405,0
479,0 479,0
279 T.273 - 2,0 4,0 - - 2,0 4,0 - 405,0
412,0 412,0
280 T.274 1,0 - 4,0 1,0 1,0 - 4,0 1,0 405,0
504,7 504,7
281 T.275 1,0 - 4,0 1,0 1,0 - 4,0 1,0 405,0
422,3 422,3
282 T.276 - 2,0 4,0 - - 2,0 4,0 -
391,4 391,4
283 T.277 - 2,0 4,0 - - 2,0 4,0 - 132,0
453,2 453,2
284 T.278 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 464,0
228,2 228,2
285 T.279 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 365,0 345,0
401,7 401,7
286 T.280 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 -
339,9 339,9
287 T.281 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 346,0
339,9 339,9
288 T.282 - 2,0 2,0 - - 2,0 2,0 - 83,0 131,0
314,1 314,1
289 T.283 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 330,0
309,0 309,0
290 T.284 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 600,0
360,5 360,5
291 T.285 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 600,0
309,0 309,0
292 T.286 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 600,0
309,0 309,0
293 T.287 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 600,0
309,0 309,0
294 T.288 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 600,0
360,5 360,5
295 T.289 1,0 - 4,0 1,0 1,0 - 4,0 1,0 600,0
360,5 360,5
296 T.290 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 600,0
360,5 360,5
297 T.291 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 600,0
360,5 360,5
298 T.292 1,0 - 4,0 1,0 1,0 - 4,0 1,0 600,0
360,5 360,5
299 T.293 1,0 - 4,0 1,0 1,0 - 4,0 1,0 600,0
360,5 360,5
300 T.294 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 468,0
360,5 360,5
301 T.295 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0
360,5 360,5
302 T.296 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 129,0
257,5 257,5
303 T.297 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 63,0
360,5 360,5
304 T.298 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 81,0
319,3 319,3
305 T.299 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 121,0
298,7 298,7
306 T.300 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 98,0
379,3 379,3
307 T.301 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 143,0
292,7 292,7
308 T.302 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 67,0
334,8 334,8
309 T.303 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 73,0
309,0 309,0
310 T.304 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 85,0
309,0 309,0
311 T.305 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 93,0
368,8 368,8
312 T.306 1,0 - 4,0 1,0 1,0 - 4,0 1,0 75,0
391,8 391,8
313 T.307 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 106,0
342,8 342,8
314 T.308 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 110,0
360,5 360,5
315 T.309 1,0 - 2,0 1,0 1,0 - 2,0 1,0 119,0
344,2 344,2
316 T.310 - 2,0 2,0 - - 2,0 2,0 - 68,0
283,7 283,7
317 T.311 1,0 - 3,0 1,0 1,0 - 3,0 1,0 153,0
422,0 422,0
318 T.312 1,0 - 4,0 1,0 1,0 - 4,0 1,0 167,0
406,0 406,0
319 T.313 - 2,0 3,0 - - 2,0 3,0 - 50,0
131,3 131,3
320 T.314/T.207 - 2,0 2,0 - - 2,0 2,0 - 50,0
103,0 103,0
321 GI TANJUNG SELOR - - 1,0 - - - 1,0 -
PEMBANGUNAN SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV GI.TANJUNG SELOR – GI.TIDANG PALE SECTION 3
Ʃ TANAH BEBAS S/D SAAT INI 57 TAPAK KALIMANTAN TIMUR
TERMASUK PEKERJAAN PENDAMPINGAN PEMBEBASAN TANAH LOKASI TITIK TOWER DAN PEKERJAAN
SECTION PAKET 3 Ʃ DESA 7 Ʃ TOWER 96 TITIK Ʃ SPAN 96 PANJANG JALUR 32,9 KM KALIMANTAN UTARA
BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 5 BULAN 6 BULAN 7 BULAN 8 BULAN 9 BULAN 10BULAN 11BULAN 12BULAN 13BULAN 14BULAN 15BULAN 16BULAN 17BULAN 18BULAN 19BULAN 20BULAN 21BULAN 22BULAN 23
NO URAIAN Ʃ GROUP KEMAMPUAN TIAP GROUP DURASI MULAI SELESAI

A TANDA TANGAN KONTRAK 1,0 1,0 1,0


B PENYAMPAIAN DOKUMEN KONSINYERING PERALATAN E/M 1,0 6,0 6,0
C KICK OFF MEETING 1,0 8,0 8,0
D APPROVAL DOC & DWG MATERIAL UTAMA E/M 7,0 9,0 15,0
E PENGADAAN MATERIAL 269,0 40,0 308,0
1 KHS-Permintaan stub tower dan tower 70 %atau sebanyak 68 set 1,0 2,0 2,0
2 KHS-Pabrikasi material stub tower dan tower 60,0 3,0 62,0
3 KHS-Pengiriman Pabrik-Site (material stub tower) 14,0 17,0 30,0
4 KHS-Pengiriman Pabrik-Site (tower) 30,0 63,0 92,0
5 KHS-Permintaan stub tower dan tower 30 %atau sebanyak 28 set 1,0 40,0 40,0
6 KHS-Pabrikasi material stub tower dan tower 30,0 41,0 70,0
7 KHS-Pengiriman Pabrik-Site (material stub tower) 14,0 55,0 68,0
8 KHS-Pengiriman Pabrik-Site (tower) 15,0 71,0 85,0
9 KHS-Permintaan konduktor 100 % 1,0 218,0 218,0
10 KHS-Pabrikasi material konduktor 45,0 219,0 263,0
11 KHS-Pengiriman Pabrik-Site (material konduktor) 30,0 264,0 293,0
12 Non KHS-PO s/d Pabrikasi 150,0 112,0 261,0
13 Non KHS-Pengiriman Pabrik-Site 45,0 262,0 308,0
F TARIKAN 1 SECTION PAKET 312 18 TOWER
1 RE-CHECK SURVEY 1 3,00 hr 3,00 TOWER 18,0 15,0 32,0
2 APPROVAL HASIL RECHECK RENUM (LONG PROFIL DAN DIAGONAL PROFIL) 7,0 33,0 39,0
3 APPROVAL DOC & DWG SIPIL (TIPE PONDASI, LEG EXTENSION, PENAHAN TANAH) 3,0 46,0 48,0
4 APPROVAL DOC & DWG MATERIAL UTAMA E/M (MATERIAL SCHEDULE & SAGGING) 3,0 50,0 52,0
5 PEMBEBASAN TANAH 0 TAPAK TOWER 1,0 - -
6 PONDASI 3 45 hr 1 tower 270,0 49,0 318,0
7 KOMPENSASI ROW & PENEBANGAN 18 SPAN 90,0 248,0 337,0
8 ERECTION TOWER 1 7 hr 1 tower 126,0 207,0 332,0
9 FINAL CHECK UNTUK PERSIAPAN PEKERJAAN STRINGING 1 1 hr 4 tower 5,0 333,0 337,0
10 STRINGING 1 45 hr 20 tower 41,0 338,0 378,0
G TARIKAN 2 SECTION PAKET 313 22 TOWER
1 RE-CHECK SURVEY 1 3,00 hr 3,00 TOWER 22,0 15,0 36,0
2 APPROVAL HASIL RECHECK RENUM (LONG PROFIL DAN DIAGONAL PROFIL) 7,0 37,0 43,0
3 APPROVAL DOC & DWG SIPIL (TIPE PONDASI, LEG EXTENSION, PENAHAN TANAH) 3,0 50,0 52,0
4 APPROVAL DOC & DWG MATERIAL UTAMA E/M (MATERIAL SCHEDULE & SAGGING) 3,0 54,0 56,0
5 PEMBEBASAN TANAH 4 TAPAK TOWER 249,0 44,0 292,0
6 PONDASI 3 45 hr 1 tower 330,0 53,0 382,0
7 KOMPENSASI ROW & PENEBANGAN 22 SPAN 110,0 292,0 401,0
8 ERECTION TOWER 1 7 hr 1 tower 154,0 243,0 396,0
9 FINAL CHECK UNTUK PERSIAPAN PEKERJAAN STRINGING 1 1 hr 4 tower 6,0 397,0 402,0
10 STRINGING 1 45 hr 20 tower 41,0 402,0 442,0
H TARIKAN 3 SECTION PAKET 314 21 TOWER
1 RE-CHECK SURVEY 1 3,00 hr 3,00 TOWER 21,0 15,0 35,0
2 APPROVAL HASIL RECHECK RENUM (LONG PROFIL DAN DIAGONAL PROFIL) 7,0 36,0 42,0
3 APPROVAL DOC & DWG SIPIL (TIPE PONDASI, LEG EXTENSION, PENAHAN TANAH) 3,0 49,0 51,0
4 APPROVAL DOC & DWG MATERIAL UTAMA E/M (MATERIAL SCHEDULE & SAGGING) 3,0 53,0 55,0
5 PEMBEBASAN TANAH 6 TAPAK TOWER 234,0 43,0 276,0
6 PONDASI 3 45 hr 1 tower 315,0 52,0 366,0
7 KOMPENSASI ROW & PENEBANGAN 21 SPAN 110,0 333,0 442,0
8 ERECTION TOWER 1 7 hr 1 tower 147,0 234,0 380,0
9 FINAL CHECK UNTUK PERSIAPAN PEKERJAAN STRINGING 1 1 hr 4 tower 61,0 381,0 442,0
10 STRINGING 1 45 hr 20 tower 41,0 443,0 483,0
I TARIKAN 4 SECTION PAKET 315 18 TOWER
1 RE-CHECK SURVEY 1 3,00 hr 3,00 TOWER 18,0 15,0 32,0
2 APPROVAL HASIL RECHECK RENUM (LONG PROFIL DAN DIAGONAL PROFIL) 7,0 33,0 39,0
3 APPROVAL DOC & DWG SIPIL (TIPE PONDASI, LEG EXTENSION, PENAHAN TANAH) 3,0 46,0 48,0
4 APPROVAL DOC & DWG MATERIAL UTAMA E/M (MATERIAL SCHEDULE & SAGGING) 3,0 50,0 52,0
5 PEMBEBASAN TANAH 12 TAPAK TOWER 84,0 40,0 123,0
6 PONDASI 3 45 hr 1 tower 270,0 83,0 352,0
7 KOMPENSASI ROW & PENEBANGAN 18 SPAN 110,0 262,0 371,0
8 ERECTION TOWER 1 7 hr 1 tower 126,0 241,0 366,0
9 FINAL CHECK UNTUK PERSIAPAN PEKERJAAN STRINGING 1 1 hr 4 tower 5,0 367,0 371,0
10 STRINGING 1 45 hr 20 tower 41,0 372,0 412,0
J TARIKAN 5 SECTION PAKET 316 17 TOWER
1 RE-CHECK SURVEY 1 3,00 hr 3,00 TOWER 17,0 15,0 31,0
2 APPROVAL HASIL RECHECK RENUM (LONG PROFIL DAN DIAGONAL PROFIL) 7,0 32,0 38,0
3 APPROVAL DOC & DWG SIPIL (TIPE PONDASI, LEG EXTENSION, PENAHAN TANAH) 3,0 45,0 47,0
4 APPROVAL DOC & DWG MATERIAL UTAMA E/M (MATERIAL SCHEDULE & SAGGING) 3,0 49,0 51,0
5 PEMBEBASAN TANAH 17 TAPAK TOWER 119,0 39,0 157,0
6 PONDASI 3 45 hr 1 tower 255,0 100,0 354,0
7 KOMPENSASI ROW & PENEBANGAN 17 SPAN 110,0 303,0 412,0
8 ERECTION TOWER 1 7 hr 1 tower 119,0 250,0 368,0
9 FINAL CHECK UNTUK PERSIAPAN PEKERJAAN STRINGING 1 1 hr 4 tower 43,0 369,0 412,0
10 STRINGING 1 45 hr 20 tower 41,0 413,0 453,0
UNTUK SATU JALUR UTUH
1 FINAL CHECK 1 1 hr 4 tower 24,0 484,0 507,0
2 COMMISSIONING DAN PENGUJIAN 1 1 hr 10 tower 10,0 508,0 517,0

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN 517,00 hari


17,23 bulan
1,44 tahun
TECHNICAL PARTICULARS AND GUARANTEE
SUTT 150 kV TANJUNG SELOR - TIDANG PALE
DI KALIMANTAN UTARA

No. DESCRIPTION UNIT REQUAIRED PROPOSED AND GUARANTEE

A. Tower Earthing

1.A Terminal and earthing angles for counterpoise wire

a. Terminal
- Manufacture's Name or equivalent

- Materials Galvaized Steel

- Type Compression type

b. Erathing Angle
- Manufacture's Name

- Materials Galvaized Steel

c. Maximum grounding resistance 10 Ohm


No. DESCRIPTION UNIT REQUAIRED PROPOSED AND GUARANTEE

2.A Counterpoise wire ( galvanized iron wire )

a. Manufacture's Name
b. Materials BC 150 mm2
c. Classification SPLN 41-5
d. Construction of wire, component iron wire 7 / 3.25
(number / diameter )
e. Direction of standing ofoutermost layer Right hand (Z- stranding )
f. Length of one wire m 5
Tolerance in length % 1
g. Ultimate breaking strength kg 2 x 678
h. Component iron wire

- Diameter mm Base on calculation depend on earth resistance


( Tolerance in diameter ) mm Base on calculation depend on earth resistance
- Minimum breaking strength kg Base on calculation depend on earth resistance
- Minimum Number of twisting times Base on calculation depend on earth resistance
- Minimum weight of zinc coating g/m2 Base on calculation depend on earth resistance

Anda mungkin juga menyukai