PEKERJAAN
PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) - SUKAMARA SECTION 1
ANTARA
DAN
DAFTAR ISI:
1. SURVEY
1.1. Pendahuluan
1.2. Sasaran Survey
1.3. Persiapan
1.4. Metoda Survey
1.5. Kendaraan, Peralatan dan Peta
1.6. Alur Kegiatan
1.7. Lembaran Laporan Survey
2. DESAIN
2.1. Pendahuluan
2.2. Faktor yang diperhatikan pada saat perencanaan
2.3. Menandai Item Pekerjaan dan Jarak pada Gambar Rencana
4. PERIJINAN
4.1. Pendahuluan
4.2. Perijinan dan Koordinasi
4.3. Penggunaan Tata Ruang
4.4. Dasar Hukum
4.5. Ruang Bebas SUTT dan Ruang Aman SUTT
5. PEKERJAAN SIPIL
5.1. Pekerjaan Persiapan
5.2. Pekerjaan Galian
5.3. Pekerjaan Pembesian
5.4. Pekerjaan Bekisting
5.5. Setting Stub
5.6. Pengecoran
5.7. Pekerjaan Pemadatan Tanah
6. PEKERJAAN ERECTION
6.1. Pendahuluan
6.2. Urutan Pekerjaan
6.3. Penutup
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 1 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
7. STRINGING
7.1. Pendahuluan
7.2. Peralatan yang Digunakan
7.3. Menggantung Isolator V-String
7.4. Running Out Block
7.5. Esteger
7.6. Backstays
7.7. Pilot Stringing
7.8. Tension Stringing
7.9. Mid Span Joints
7.10. Sagging
7.11. Tangent Sag
7.12. Half Span Sag
7.13. Dead Ending
7.14. Clamping In
7.15. Spacering
7.16. Jumpering of Tension Towers
7.17. Downleads
7.18. OPGW
7.19. Pemadaman (Outage Work)
7.20. Stringing Checking
8. SAFETY
8.1. Pendahuluan
8.2. Konsep dasar
8.3. Manajemen Keselamatan Kerja
8.4. Evaluasi dan Dokumentasi
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 2 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
BAGIAN 1
SURVEY
1.1 Pendahuluan
Dalam rangka mencapai tujuan listrik untuk kehidupan yang lebih baik bagi
pelanggannya, PT PLN (PERSERO) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat
akan melakukan Pekerjaan Pembangunan SUTT 150 Marau (Ex. Air Upas) –
Sukamara Section 1. Lingkup pekerjaan pembangunan jaringan transmisi ini
meliputi :
1. Pekerjaan Pengukuran/Survey route dan Soil investigasi.
2. Pekerjaan Pengadaan Tower
3. Pekerjaan Pengadaan Fitting Insulator dan Accessories (FIA).
4. Pekerjaan Pengadaan Ground Wire dan OPGW.
5. Pekerjaan Pondasi dan Erection Tower.
6. Pekerjaan Stringing (Pemasangan FIA dan Penarikan Konduktor ACSR dan OPGW).
7. Komissioning.
8. Pembuatan As Built Drawing.
9. Pemeliharaan.
Untuk itu perlu dibuat tahapan pekerjaan pembangunan tersebut diatas yang
mencakup survey, desain, perhitungan material, peralatan, perijinan, manufacturing,
pondasi tower, packing, transportasi, erection, stringing, testing dan commissioning,
safety, sistem mutu serta dokumentasi.
1.3 Persiapan
Sebelum memulai/melaksanakan survey, sangat penting memiliki peta yang akurat.
Dalam proyek ini, kami merencanakan mengadakan/menggunakan peta dasar
topografi dari wilayah Kalimantan Barat.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 3 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
Tugas pertama dari tim survey adalah mengecek kebenaran peta di area tertentu.
Apabila peta sudah akurat baru dapat dilakukan survey untuk mengumpulkan
informasi yang diminta. Namun apabila peta tidak akurat, maka tim survey harus
mengkoreksi peta di lapangan. Setelah peta selesai dikoreksi, maka survey di lokasi
segera dimulai.
Segera setelah tim survey menyelesaikan surveynya, mereka harus membuat Laporan
Survey berdasarkan informasi yang telah ditandai yang terdapat di peta. Data ini
kemudian diserahkan ke team planning untuk dimasukkan ke komputer dan mengecek
keakuratannya. Apabila menemukan ketidakcocokan/ketidaksesuaian, mereka harus
mengidentifikasi dan mengembalikan kepada tim survey untuk dicek ulang.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 4 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
MULAI
Persiapan Survey:
Peta dasar, BoQ dan
Design Rencana
SURVEY bersama
(PLN dan kontraktor)
NO Kondisi sesuai
Revisi BoQ / Revisi Peta
perencanaan
Dasar
awal?
YES
Pembuatan
Gambar Design
Pengajuan persetujuan
PLN
Revisi Design
NO Design
disetujui ?
YES
Design disetujui dan siap
dilaksanakan
SELESAI
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 5 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
BAGIAN 2
DESAIN
2.1. Pendahuluan
Desain dapat dilakukan setelah tahap survey dilaksanakan dengan detail, dimana
informasi yang lengkap dan akurat tentang area tempat kita akan memasang jaringan
SUTT tersebut dapat kita peroleh terlebih dahulu.
Data – data hasil survey ditampung dan dituangkan dalam peta AutoCAD oleh team
desain. Tim desain mengidentifikasi rute secara rinci dan fasilitas yang akan dibangun
sepanjang rute atas dasar kemudahan pembangunan, kemudahan pemeliharaan,
serta perijinan yang diperoleh, untuk selanjutnya dituangkan pada As Plan drawing.
Proses perencanaan selain membuat gambar pelaksanaan juga menghitung
kebutuhan material dan bobot pekerjaan.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 6 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
BAGIAN 3
3.1. Pendahuluan
Menghitung volume pekerjaan merupakan tugas utama dari seorang planner. Dasar
untuk menghitung volume pekerjaan adalah “Assembly Unit” dimana tertuang aturan-
aturan penghitungan volume pekerjaan per item pekerjaan. Dengan mengacu pada
hasil survey dan Assembly unit yang ada, volume pekerjaan sudah dapat
dihitung/ditentukan.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 7 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 8 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
BAGIAN 4
PERIJINAN
4.1. Pendahuluan
Perizinan dalam Pekerjaan Pembangunan SUTT 150 Marau (Ex. Air Upas) – Sukamara
Section 1 sangat menentukan terhadap pencapaian kemajuan pekerjaan, dimana
perizinan tersebut harus dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan sehingga sinkron
dengan pelbagai kepentingan lainnya yang menggunakan lahan sepanjang jalur SUTT
tersebut.
Untuk Pekerjaan Pembangunan SUTT 150 Marau (Ex. Air Upas) - Sukamara Section 1,
pembebasan lahan, bangunan dan tanaman untuk tapak menara dilakukan oleh pihak
PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat sedangkan
untuk Tanah, bangunan dan tanaman yang di bawah sepanjang SUTT untuk
kompensasinya dilakukan oleh pihak PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan
Kalimantan bagian Barat. Pihak kontraktor berkewajiban untuk melakukan perijinan
sehubungan dengan gangguan yang terjadi akibat pembangunan tower di site, baik
itu ke Kepolisian, Aparat pemerintahan atau warga sekitar yang tanaman lunaknya
rusak karena proses kerja di site.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 9 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
yang berada di bawah SUTT tidak perlu dibebaskan dan tetap digunakan oleh
pemiliknya.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 10 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
Tabel 1
Jarak bebas minimum antara penghantar SUTT
dengan tanah dan benda lain
b. Angin
Makin besar tekanan angin, makin besar ayunan kawat penghantar ke kiri atau ke
kanan. Pada satu gawang (jarak antara dua menara) ayunan yang terbesar karena
pengaruh angin adalah pada kawat penghantar yang lengkungannya paling rendah
sedangkan ayunan semakin kecil kearah menara.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 11 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
BAGIAN 5
PEKERJAAN SIPIL
B. Urutan Pekerjaan
a. Metode galian disesuaikan dengan jenis pondasi, yaitu open cut dengan slope
tertentu untuk pondasi raft. Apabila pondasi borr pile atau tiang pancang,
galian open cut dilakukan setelah pengeboran atau pemancangan.
b. Menyiapkan jalan kerja, sistem dewatering dan pengamanan.
c. Menata level tanah yang ada.
d. Melakukan galian sesuai dengan yang sudah direncanakan.
e. Pada akhir galian (finishing) harus disiapkan garis-garis as pondasi dan level
(transfer dari bouwplank).
f. Melaksanakan pemadatan tanah dengan stamper atau baby roller.
g. Melaksanakan pengetesan pemadatan tanah dengan metode sand cone test.
h. Membuat bekisting di sekeliling batas galian setinggi pondasi raft.
i. Membuat dewatering diluar bekisting untuk mencegah genangan air didalam
pondasi.
j. Membuat pasir urug dan lantai kerja dengan arah kemiringan untuk air ke
sistem dewatering.
k. Marking dilantai kerja posisi as kolom tower dan shelter.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 12 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
B. Urutan Pekerjaan
a. Membuat shop drawing dan bar bending schedule sesuai gambar desain.
b. Pembersihan lokasi diatas lantai kerja
c. Memfabrikasi besi sesuai BBS diluar lokasi galian.
d. Pemasangan beton deking.
e. Penekukan/penyebaran stek-stek dari pondasi borr pile/tiang pancang (bila
ada).
f. Menggunakan mal sebagai alat Bantu untuk mendapatkan jarak tulangan yang
sama satu sama lain.
g. Memasang besi pondasi tower dengan jumlah tulangan sesuai design
h. Melakukan ikatan kaki ayam.
i. Melakukan pembersihan ulang.
A. Tujuan
Prosedur kerja ini disusun untuk mendapatkan hasil pekerjaan pondasi raft yang
sesuai design.
B. Urutan Pekerjaan
a. Memfabrikasi material sesuai system dan sesuai pada gambar.
b. Pembersihan dasar pondasi raft.
c. Marking as kolom tower dan shelter.
d. Pemasangan sepatu kolom tower dan shelter.
e. Memasang bekisting lengkap dengan asesoris.
f. Membuat pocket (lobang) untuk pemasangan tiang BRC dan tiang KWH.
g. Memasang sparing pipa-pipa untuk jalur kabel grounding, PLN dan manhole.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 13 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
5.6 Pengecoran
Untuk menghasilkan cor beton yang monolit/menyatu, maka pekerjaan pengecoran
harus dilakukan secara kontinyu. Untuk itu perlu adanya persiapan yang matang
sebelum pekerjaan pengecoran dimulai.
A. Tujuan
Untuk memperoleh hasil beton yang optimal sesuai ukuran dalam gambar dan
mutu sesuai spesifikasi.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 14 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
B. Urutan Pekerjaan
a. Pembersihan.
b. Chek sesuai dengan daftar checklist.
I. Bekisting.
II. Besi beton.
III. Stub, cleat dan template.
IV. Dan lain-lain.
c. Membuat access untuk cor, alat dan material beton.
d. Menyiapkan semua material beton dan peralatan untuk pengecoran site mix
dan sesuai dengan design mix.
e. Pengecoran dengan molen/ready mix (bila available) dan pemadatan dengan
vibrator.
f. Mengambil slump test dan benda uji untuk tes kubus beton.
g. Chek level pengecoran.
h. Chek posisi kolom tower pada saat pengecoran, untuk panjang pendeknya
kolom mengikuti tinggi dari elevasi lahan.
i. Chek posisi stub dan cleat.
j. Finishing permukaan.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 15 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
BAGIAN 6
PEKERJAAN ERECTION
6.1. Pendahuluan
Pekerjaan erection tower merupakan pekerjaan yang memerlukan tingkat ketelitian
dan keamanan yang tinggi.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 16 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
6.3. Penutup
Setelah selesai perakitan, harus diadakan Final Check yaitu pemeriksaan bersama
dengan pengawas PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan bagian
Barat untuk memastikan baik/buruknya perakitan, terutama kekencangan baut-
bautnya.
BAGIAN 7
STRINGING
7.1. Pendahuluan
Bab. 7 berisi penjelasan Metoda Kerja Stringing dimana dengan Metoda kerja ini akan
dicapai hasil kerja yang effektif dan effisien terhindar dari kecelakaan kerja.
Penjelasan meliputi metoda pemasangan-pemasangan Insulator, Fitting, dan Stringing
Kabel itu sendiri. Dibahas juga persiapan-persiapan yang meliputi material, peralatan
kerja, peralatan safety, dll.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 17 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
dan diangkat ke crossarm. Ropes digantung pada bagian bawah dari masing-masing
string untuk ditarik dalam formasi V.
7.5. Esteger
Pemasangan Esteger diperlukan apabila melewati crossing jalan atau crossing jalur
Tegangan Menengah atau Tegangan Rendah. Pemasangan Esteger ini digunakan
untuk pengaman pada saat pelaksanaan stringing.
7.6. Backstays
Untuk beban normal, Terminal tower tidak memerlukan backstays. Earthwire
crossarms tidak memerlukan backstays.
Backstays akan diperlukan di bagian lain section tower dimana conductors secara
temporer diterminasi .
Tower DD/EE akan di backstayed dari body tower
Tower BB/CC akan dibackstay dari crossarm nya
Dua tali kawat baja (dia > 12.5 mm) dipasang pada masing-masing crossarm. Harus
diperhatikan dan dijaga jangan sampai merusak galvanis.
Backstays akan di angkur ke tanah menggunakan blok beton pada sledges. Jarak yang
minimum dari tower ke angkur adalah untuk memastikan backstays diletakkan 30º
dengan tanah.
Apabila posisi ujung konduktor berada ditengah bentangan antara dua tower, maka
konduktor akan diangkur secara terpisah menggunakan temberang tersendiri.
Backstay diangkur ke tanah cukup kuat dan baik, hal ini menjadi tanggung jawab
engineer.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 18 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
sebelumnya dihubungkan ke tarikan kawat yang paling luar. Ujung lainnya dari
earthwire berada di winch. Winch kemudian ditarik earthwire ke section. Tegangan
disimpan earthwire di bawah tegangan dan bebas dari tanah dan penghalang lain.
Kemudian earthwire mendekat ke posisi winch yang ditangkap dan backhung lainnya
di tower, dipegang oleh angkur.
Pada saat tower diangkat Pengangkatan tower ke atas perlu menggunakan holding-
down block atau yang sejenis untuk mencegah pilot bond lepas dari running – out
block.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 19 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
7.10. Sagging
Ketika section yang melengkung ke earthwire dan conductor akan dibawa keluar dari
satu ujung ke ujung yang lain. Conductor akan menjadi tegang atau melengkung
menurut ‘sag data book’ dibuat untuk kontrak.
Dalam penentuan sagging selalu berpedoman kepada lembar rencana sagging yang
telah dihitung sesuai dengan conductor yang dipakai (sagging schedule chart) dan
telah disetujui oleh Direksi Proyek.
Selain itu Tangent – Sag atau metode Half Span yang melengkung akan digunakan
menggantung pada tanah lapang.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 20 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
Kehilangan ujung dari insulator string lebih naik dan dicoba untuk dead end. Pull lifts
dilepaskan dan klem come along dipindahkan.
Penyesuaian akhir dari live end sag adjuster mungkin dapat dibuat untuk memastikan
sag yang benar di tiap conductor.
7.14. Clamping In
Setelah sagging di tiap section selesai, klem di suspension tower dapat diproses.
Armour rods ditempelkan di samping running out block. Tali kawat baja V-sling ditarik
ke crossarm dan diangkat sedekat mungkin ke yoke plate. Nylon straps dicoba
mengelilingi armour rods di tengah antara conductors diangkat sampai nylon straps
dapat menempel pada yoke plate. Dua conduktor kemudian diangkat sampai semua
conductor bersih dari running out block sheaves. Gerbang running out block dibuka
dan blok diturunkan ke tanah. Dua conductor dibawa ke atas dan ditarik sampai
suspension clamps di ujung atas dari yoke plate. Dua conductor dipegang di dalam
nylon straps kemudian ditarik ke dalam suspension clamps di bawah yoke plate.
7.15. Spacering
Spaser dampers ditarik ke conductor setelah selesai pengeklemannya. Trolley ditarik
dengan system pengereman yang digunakan untuk membawa seorang ahli garis dan
diperlukan nomer dari spaser dampers along tiap phase. Trolley ditarik dan diturunkan
dari tower menggunakan polypropylene rope dipasang melalui block dipasang pada
conductor di ujung insulator string.
Spanometer digunakan untuk memastikan jarak dampers dengan ditarik kearah yang
benar mengacu pada jadwal yang disampaikan oleh koordinator teknik.
Torque wrench digunakan untuk memastikan baut dikencangkan untuk tegangan yang
benar. Tenaga teknik untuk wiring harus memastikan torque wrenches secara teratur
di kalibrasi.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 21 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
7.17. Downleads
Semua downleads menegang sesuai gambar yang dimaksud.
Perijinan untuk bekerja akan diperlukan untuk bekerja di setiap struktur sub station.
7.18. OPGW
Methode penarikan OPGW seperti pada conductor yang lain. Perbedaan penting
adalah OPGW dikirim dalam pre-cut lengths jadi posisi sambungan jatuh pada tower
yang sudah ditentukan sebelumnya.
Dan tidak ada joint di tengah span dan setiap usaha harus dibuat untuk menghindari
bahaya dari fibre optical dalam OPGW. OPGW diturunkan dari tower yang dipilih ke
ACD dan dijamin aman pada jarak 2 meter dari klem support.
Sambungan khusus dibuat untuk sambungan ujung yang bersebelahan dengan tarikan
OPGW. Penyambungan adalah prosedur khusus yang membawa keluar mendekati
dasar tower dan menghasilkan sambungan di posisinya dalam tempat baja di ACD
OPGW tidak boleh dibengkokkan atau dipatahkan. OPGW hanya boleh diklem dengan
grip khusus yang telah ditentukan.
Catatan : Drum harus disusun menggunakan format yang ada. Ini harus dibuat untuk
kelengkapan kantor proyek.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 22 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
BAGIAN 8
SAFETY
(Keselamatan Kerja)
8.1. Pendahuluan
Keselamatan kerja merupakan unsur penting dari penilaian kualitas penyelesaian
proyek. Keselamatan kerja dapat mengakibatkan kerugian materi maupun manusia
yang tentunya akan berpengaruh langsung terhadap pendapatan keuntungan dari
pelaksanaan suatu proyek. Pelaksanaan Proyek yang melibatkan material dan tenaga
kerja serta melibatkan kontak dengan energi atau suatu bahan selalu mengandung
unsur resiko kerja yang berupa kecelakaan. Pada Proyek Pekerjaan Pembangunan
SUTT 150 Marau (Ex. Air Upas) – Sukamara Section 1 tentu tidak terlepas dari
adanya resiko kecelakaan kerja. Dalam pelaksanaan proyek di lapangan pelaksana
proyek (kontraktor) dituntut untuk dapat memenuhi standart keselamatan kerja yang
merupakan bagian dari prosedur keselamatan kerja yang menjadi syarat pencapaian
kualitas pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu kontraktor pelaksana proyek harus
memenuhi standart keselamatan kerja yang menjadi bagian integral dalam suatu
Sistem Manajemen Keselamatan Kerja. Kontraktor harus menerapkan prosedur
keselamatan kerja dalam lingkungan pekerjaan yang secara berkala diadakan
peninjauan tentang penerapannya di lapangan sehingga dapat diambil langkah-
langkah perbaikan prosedur kerja oleh manajemen perusahaan.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 23 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
- Bahaya
Yaitu suatu sumber atau suatu keadaan yang berpotensi untuk menimbulkan
kerugian pada manusia, kerugian harta benda, kerugian proses maupun kerugian
lingkungan sekitar.
- Resiko
Yaitu suatu kombinasi dari kemungkinan dan akibat yang dapat ditimbulkan dari
suatu kejadian berbahaya.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 24 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
b. Mobilisasi Material
Mobilisasi material yang dimaksud dalam lingkup manajemen keselamatan kerja
adalah mobilisasi material yang dilakukan dari gudang material kontraktor ke
lokasi proyek. Tidak termasuk untuk mobilisasi material dari vendor material ke
gudang kontraktor dikarenakan mobilisasi tersebut masalah keselamatan kerja
sepenuhnya merupakan tanggung-jawab pihak vendor pengadaan material.
Sebelum melaksanakan aktifitas mobilisasi material, pelaksana tugas mobilisasi
material harus memenuhi beberapa prosedur keselamatan kerja khusus untuk
pekerjaan mobilisasi material sebagai berikut :
- Tenaga bongkar muat atau pemindahan barang harus dilengkapi dengan
perlengkapan keselamatan seperti sepatu safety (untuk bongkar muat barang-
barang yang berat) dan kaos tangan (untuk bongkar muat barang-barang
yang tajam yang dapat melukai badan)
- Jumlah tenaga bongkar-muat atau pemindahan barang harus mencukupi
sesuai dengan berat dan volume dari barang-barang yang akan dibongkar-
muat atau dipindahkan.
- Untuk barang-barang dengan berat diatas 50 Kg. disarankan untuk
menggunakan alat pengangkat atau pemindah seperti forklift/katrol/trolly.
- Kemasan barang-barang harus cukup aman dari kebocoran
- Lokasi bongkar muat atau pemindahan barang harus mendapatkan
penerangan yang cukup.
- Lokasi bongkar muat harus diberi tanda atau rambu-rambu sedemikian rupa
sehingga tidak ada ancaman bahaya yang mungkin diakibatkan oleh pihak luar
area bongkar muat.
- Mobiliasi material dari satu tempat ke tempat lainnya harus menggunakan alat
transportasi yang memadai kapasitasnya sesuai dengan berat material yang
dipindahkan.
- Penempatan material disusun sedemikian rupa agar tidak menimbulkan resiko
yang membahayakan keselamatan sekitar dan memudahkan dalam
pengecekan maupun pengambilan kembali. Penempatan material dipisahkan
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 25 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 27 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
d. Pemasangan Tower
Pemasangan tower adalah pekerjaan yang sangat beresiko tinggi bagi
keselamatan jiwa pekerja maupun orang disekitarnya. Resiko yang sering terjadi
adalah jatuhnya benda-benda dari ketinggian, jatuhnya pekerja tower dan yang
paling parah adalah runtuhnya bangunan tower. Untuk mengantisipasi beberapa
hal tersebut pekerja installasi tower harus mentaati dan melaksanakan prosedur
keselamatan kerja sebagai berikut :
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 28 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
f. Stringing
Pekerjaan Stringing adalah pekerjaan instalasi kabel listrik yang biasa dilakukan
setelah pekerjaan tower selesai dilaksanakan. Karena pertambatan kabelnya
berada di daerah puncak tower maka pekerjaan ini juga sangat beriko terhadap
adanya kecelakaan kerja. Untuk itu para pelaksana pekerjaan tersebut harus
mentaati dan melaksanakan prosedur keselamatan kerja sebagai berikut :
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 29 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
g. Pengetesan
Pekerjaan pengetesan adalah tahap akhir dari proses pelaksanaan suatu proyek
yang merupakan proses pengujian/penghitungan kualitas dan kuantitas pekerjaan
sebagai syarat untuk serah terima pekerjaan dari kontraktor pelaksana kepada
pemilik proyek. Tim pengetesan biasanya terdiri atas perwakilan dari pihak
kontraktor dan petugas yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melakukan
pengetesan secara bersama-sama. Prosedur keselamatan kerja untuk pengetesan
adalah sebagai berikut :
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 30 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 31 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
START
METODE KERJA
ANALISA RESIKO
PROSEDUR
KESELAMATAN KERJA
NOK
EVALUASI ?
OK
END
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 32 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
START
PELAKSANA PROYEK
PENGAJUAN
IJIN KERJA
PENGECEKAN
KESELAMATAN
KERJA NOK
OK
END
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 33 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
Date :
No. Dok. :
IJIN KERJA
Nama proyek : No. Kontrak :
Lokasi pekerjaan : Tanggal Kontrak :
Jenis pekerjaan : Jumlah tenaga kerja : orang
Rincian pekerjaan :
DIMULAI SELESAI
Tanggal : Tanggal :
Jam : Jam : WIB.
WIB.
CONTACT PERSON
Nama Jabatan Telepon
Catatan :
Lembar IJIN KERJA ini harus dibawa selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan harus dikembalikan
kepada bagian keselamatan kerja setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
Lembar 1 (asli): proyek, Lembar 2(copy) : bag. Keselamatan Kerja, Lembar 3(copy) : arsip
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 34 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
BAGIAN 9
9.1. Pendahuluan
Pada bab ini akan dijelaskan tentang metode inspeksi dan pengetesan yang akan
dilakukan pada proyek Pekerjaan Pembangunan SUTT 150 Marau (Ex. Air Upas) -
Sukamara Section 1. Inspeksi dan Pengetesan Komisioning ini dlakukan oleh
kontraktor pelaksana proyek setelah menyelesaikan keseluruhan pekerjaan sebagai
prasyarat untuk mengajukan permohonan Test on Completion (Test Penyelesaian
Pekerjaan). Dalam pelaksanaan inspeksi dan pengetesan komisioning kontraktor
menggunakan semua standart pengetesan yang sama dengan standart pengetesan
pada pelaksanaan Test on Completion. Hanya saja semuanya dilakukan oleh
kontraktor sendiri tanpa melibatkan tim inspeksi dari pemilik proyek. Dengan inspeksi
dan pengetesan komisioning ini dapat diketahui apakah pekerjaan tersebut telah siap
untuk dilakukan Tes Penyelesaian Pekerjaan atau belum. Apabila terdapat masalah-
masalah tentang hasil pengetesan yang muncul pada pelaksanaan inspeksi dan
pengetesan komisioning maka kontraktor harus melakukan perbaikan untuk kemudian
dilakukan inspeksi dan pengetesan komisioning ulang sampai pekerjaan tersebut telah
dinyatakan lolos dan benar-benar siap untuk dilakukan Tes Penyelesaian Pekerjaan.
Inspeksi dan pengetesan komisioning meliputi pekerjaan Tower, Pondasi dan Stringing
yang telah diselesaikan pengerjaannya di lapangan. Sedangkan Pengetesan terhadap
material dilakukan sebelum material dipasang di lapangan. Pengetesan material
biasanya dilakukan di pabrikan atau tempat lain atas persetujuan pemilik proyek.
Khusus untuk pengetesan Tower ada athapan pengetesan sebelum dilakukan
pemasangan di lapangan. Semua peralatan, tenaga kerja dan biaya yang timbul untuk
semua pengetesan ini ditanggung sepenuhnya oleh kontraktor.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 35 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
Pengetesan berikut ini harus dilaksanakan dengan mengacu pada spesifikasi yang ada
dan dilakukan oleh fabrikan (atau ditentukan lain atas persetujuan pemilik proyek),
yaitu :
1. Line Conductor ACSR, Earth Wire dan OPGW –----- pengetesan rutin
2. Tension and Suspensions clamps dan joints –---- pengetesan jenis material dan
pengetesan metode sample
3. Insulators, insulator fittings dan conductor mechanical protective fittings –---
pengetesan rutin, pengetesan jenis material dan pengetesan metode sample.
4. Tower dan metal fittings untuk tower ---- pengetesan jenis material dan
pengetesan metode sample.
5. Zink coating –--- pengetesan dengan metode sample
6. Line insulation, conductivity dan tower footing---- tes tahanan.
7. Pengetesan pada semen dan beton
8. Pengetesan pondasi
9. Semua proses pengetesan wajib disaksikan oleh engineer untuk memastikan
apakah memenuhi standart atau tidak terkecuali tes yang telah dilakukan oleh
pabrikan atau tempat lain.
b. Pengetesan Mekanikal
Pengetesan Regangan (tensile test) harus dilaksanakan untuk material
conductor tension clamp dan tension joints dengan mengacu ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
1. Dua tension clamp harus dipasang pada ujung dari conductor tidak
kurang dari 6 m.
2. Tension joint harus dipasang di tengah conductor, masing-masing
harus dipegang di tengah joint. Pembebanan regangan sekitar 50 %
dari batas pembebanan yang diperkenankan. Posisi conductor harus
ditandai agar dapat dideteksi apabila terjadi pergeseran fitting.
Selanjutnya beban dinaikkan hingga 95% dan kemudian diturunkan
sampai 90% dan ditahan selama 1 menit. Pada periode ini conductor
harus dalam posisi yang tetap dan tidak ada pergeseran termasuk
juga fitting harus dalam kondisi stabil tidak terlepas atau putus.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 36 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
c. Pengetesan Elektris
Pengetesan elektris meliputi tahanan dan pengetesan siklus panas.
Pengetesan ini mengambil 1(satu) sample dari tiap type pada tengah joint,
ujung dan repair sleeve.
Pengetesan corona meliputi Insulator, fitting insulator dan lengan
pelindung conductor mekanis, harus diterapkan untuk semua conductor
fittings, termasuk dampers dan spacer dan dalam pengetesan ini mengkin
dapat dilakukan secara bersamaan dengan pengetesan insulator set jika
memungkinkan.
Tiap tower harus mengacu pada standart IEC 60652 dan pengetesan beban
dilakukan oleh engineer secara khusus untuk mencapai batas pembebanan
maksimal dan factor kelebihan beban. Pengetesan ini harus dapat menjamin
tidak adanya kegagalan atau perubahan permanen di bagian manapun.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 37 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 38 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
BAGIAN 10
QUALITY CONTROL
(PENGENDALIAN MUTU )
10.1. Pendahuluan
Pengendalian Mutu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem manajemen
mutu. Pada setiap proses pelaksanaan pekerjaan pengendalian mutu harus dilakukan
agar tercipta suatu produk yang terjamin kualitasnya. Produk yang berkualitas
tentunya merupakan nilai tambah terhadap nama baik suatu perusahaan. Sehingga
diharapkan dengan penciptaan produk-produk yang berkualitas akan meningkatkan
kepercayaan customer/pembeli produk kepada suatu perusahaan. Proses akhir yang
ingin dicapai adalah dengan menciptakan produk-produk yang berkualitas suatu
perusahaan secara langsung maupun tidak langsung berarti telah melakukan langkah-
langkah positif untuk memajukan perusahaan.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 39 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
a. pengadaan material
meliputi pengadaan material pengecoran pondasi, GSW, OPGW, Insulator dan
fitting dll.
b. pekerjaan pondasi
meliputi pekerjaan penggalian, pembesian dan pengecoran pondasi
c. pekerjaan pemasangan tower
meliputi pekerjaan erection, dan pemasangan asesoris tower
d. pekerjaan stringing
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 40 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
- Diameter dan jarak antar besi tulangan pondasi harus sesuai dengan
desain. Besi tulangan sesuai standart KS atau JIS.
- Perhitungan desain pondasi harus memperhatikan minimum safety factor
seperti yang tertulis dalam Technical Particulars and Guarantees.
DESCRIPTION SAFETY FACTOR
Sliding stability 1.5
Overturning stability 2.0
Uplift foundation 2.0
Structure reinforce concrete 1.1
Bearing capacity for shallow foundation 3.0
Bearing capacity for deep foundation :
- friction of pile 5.0
- point bearing capacity of pile 3.0
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 41 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
MINIMAL VERTICAL
DESCRIPTION
CLEARANCE
Above normal ground, open and agricultural land 15 m
Above pedestrian access 15 m
At main road crossing 15 m
Above trees 4.5 m
At power circuit crossing regardless the voltage from shield
4.5 m
wire
At telephone line crossing 4m
Urban/inhabitat area 15 m
Above big river crossing 40 m
- Penarikan kabel harus aman jangan sampai kabel kelipat atau menyimpul
pada saat penarikan sehingga patah atau bengkok dan tidak dapat
berfungsi dengan sempurna.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 42 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
- Pastikan bahwa hanya produk yang lolos FIT yang akan dikirim ke
proyek.
- Dicatat dengan rapi kapan tanggal order material, tanggal permintaan
pengiriman material, tanggal material dikirim dari pabrikan/vendor,
tanggal material sampai di lokasi proyek
- Dicatat dengan betul berapa jumlah material diorder, jumlah terkirim
dan jumlah tidak terkirim/belum terkirim.
- Vendor pengadaan material minimal harus 2 vendor. Ini untuk
menghindari monopoli agar vendor senantiasa dapat bertindak kompetitif
sehingga menguntungkan pembeli. Yang akhirnya akan sangat berguna
untuk kepentingan kelancaran suatu proyek.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 43 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 44 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
- Kabel yang melintasi area yang tidak bebas semisal banyak pepohonan
dll. Harus mendapat perhatian dan diberi penyangga agar kabel tidak
terhambat saat ditarik.
- Kabel yang belum ditarik harus tetap digulung rapi diatas tanah
membentuk angka 8 untuk menghindari kabel yang terlipat atau patah.
- Pemasangan kabel pada tower harus dilakukan oleh tenaga yang sudah
ahli dan berpengalaman dan diawasi oleh teknisi yang berpengalaman.
Bentuk dari kepatuhan dan ketaatan melaksanakan prosedur mutu ini akan
tercermin dari kualitas pekerjaan yang baik ditinjau dari sisi ketepatan waktu,
hasil kerja yang sesuai dengan rencana dan pengeluaran anggaran yang
terkendali. Manajemen proyek yang modern sangat memperhatikan perihal
kualitas dan biasanya telah menjadi suatu kebutuhan untuk memproduksi
sesuatu dengan hasil produksi yang berkualitas.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 45 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
START
RENCANA MUTU
PROSES PRODUKSI
PROSEDUR MUTU
NOK
SESUAI
PROSEDUR ?
OK
END
Hasil produksi yang tidak sesuai dengan prosedur mutu harus di “reject” (diproduksi
ulang) sampai memenuhi standart mutu untuk kemudian baru bisa dijual kepada
pembeli produk/customer. Fungsi pengawasan ini dilaksanakan sepenuhnya oleh
Satuan Pengendali Mutu (QC).
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 46 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
Date :
No. Dok. :
PENGENDALIAN MUTU
Pekerjaan Pondasi Tower
A. Galian
Volume Galian : m3 Jam mulai :
Jumlah Pekerja : org. Jam selesai :
Jumlah Mandor : org. Cuaca :
Jumlah Pengawas : org. Efektif : Ya / Tidak
Bowplank : Ada / Tidak ada Buangan tanah :Baik / Tidak baik
Dinding galian : Baik / Tidak baik Kecepatan :Baik / Cukup / Kurang
B. Pembesian
Diameter besi : Benar / Salah Penyambungan tulangan : Benar / Salah
Jarak antar tulangan : Benar / Salah Jarak ke bekisting : Benar / Salah
Ikatan tulangan : Benar / Salah Kerapian : Rapi/Cukup/Kurang
C. Bekisting
Tebal papan : Benar / Salah Kelurusan : Lurus / Bengkok
Rangka : Kuat / Lemah Kerapatan : Rapat / Bocor
Lantai Kerja : Ada / Tidak ada Spacer : Ada / Tidak ada
D. Pengecoran
Type Campuran : Readymix/Sitemix Vibrator : Ada / Tidak ada
Kualitas Beton : K……. Additive : Ada / Tidak ada
Slump : Baik/Cukup/Kurang Continuitas : Terus / bertahap
E. Finishing
Kelurusan : Lurus / bengkok Kehalusan : Halus/bergelombang/kasar
Rekomendasi :
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 47 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
Date :
No. Dok. :
PENGENDALIAN MUTU
Pekerjaan Stringing
A. Tenaga Kerja
Volume Tarikan : m Jam mulai :
Jumlah Pekerja : org. Jam selesai :
Jumlah Mandor : org. Cuaca :
Jumlah Pengawas : org. Efektif : Ya / Tidak
B. Perlengkapan Kerja
Alat komunikasi : Ada / Tidak ada Penyangga kabel : Ada / Tidak ada
Winch : Ada / Tidak ada Track tang : Ada / Tidak ada
Drum jack : Ada / Tidak ada Tool set : Ada / Tidak ada
C. Kabel
Sagging : Baik/Cukup/Kurang Spacer : Ada / Tidak ada
Vertical clearance : Baik/Cukup/Kurang Posisi spacer : Baik/ Cukup / Kurang
D. Pemasangan Asesoris
Insulator : Baik/Cukup/Kurang Fitting Insulator : Baik / Cukup / Kurang
Konduktor : Baik/Cukup/Kurang : Baik / Cukup / Kurang
Sign ball : Baik/Cukup/Kurang : Baik / Cukup / Kurang
E. Finishing
Kelurusan : Baik/Cukup/Kurang Kerapian : Baik / Cukup / Kurang
Rekomendasi :
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 48 of 49
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN SUTT 150 KV
MARAU (EX. AIR UPAS) – SUKAMARA SECTION 1
BAGIAN 11
ANALISA PEKERJAAN
11.1. Pendahuluan
Pekerjaan Pembangunan SUTT 150 Marau (Ex. Air Upas) - Sukamara Section 1:
Total bentang transmisi 29.21 Km Route
Total pemasangan Tower 85 Tower
Untuk memenuhi batas waktu konstruksi yang telah disepakati yaitu 420 hari, seperti
tercantum pada jadual implementasi, diperlukan suatu susunan rencana kerja
termasuk didalamnya mobilisasi tenaga dan material baik itu material lokal, material
tower, material kabel maupun material accesories.
KSO PT. INTAN MUFAKAT RAYA – PT. DELTA SARANA ENGINEERING Page 49 of 49