Anda di halaman 1dari 22

PT.

PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

5. PROSEDUR STRINGING
(PEMASANGAN KONDUKTOR) SUTT / SUTET

Stringing adalah pekerjaan pemasangan kondutor saluran udara tegangan


tinggi/ekstra tinggi baik untuk kawat penghantar fasa maupun kawat tanah. Ini
merupakan tahap akhir dari seluruh kegiatan pembangunan SUTT/SUTET.
Prosedur stringing terdiri dar tahapan – tahapan sebagai berikut :
- Persiapan pelaksanaan.
- Pekerjaan persiapan.
- Penempatan dan pemasangan peralatan stringing.
- Pelaksanaan penarikan kawat.
- Sagging dan clipping in.
- Pemasangn jumper (jumpering).
- Pemasanngan asesoris.

Secara umum metode stringing yang digunakan adalah “Metode Tegang”


(Tension Method), dimana kawat penghantar dipertahankan pada kondisi tegang
selama proses stringing berlangsung. Beberapa hal perlu diperhatikan yaitu:
 Konduktor dijaga dari gesekan langsung dan terus menerus dengan tanah.
 Konduktor harus bebas dan terlindung dari kemungkinan bersentuhan
dengan bagian sistem instalasi lainnya yang dalam keadaan bertegangan.
 Rintangan lainnya,seperti rintangan terhadap pandangan dll.

5.1. Persiapan pelaksanaan.


5.1.1. Pemeriksaan spesifikasi teknik dan gambar
Spesifikasi teknik dan gambar pelaksanaan, line profile dan route map
diteliti dengan baik dan telah disetujui. Demikian juga dengan
peralatan stringing dan alat kerja lainnya sebaiknya dipastikan
berfungsi baik.
5.1.2. Pemeriksaan Right of Way dan jalan masuk ke lokasi
 Kondisi tanam tumbuh sepanjang jalur telah bebas.
 Kondasi tanah, topografi sepanjang jalur SUTT/SUTET, halang
On Becoming the Center of Excellence
49
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

rintang yang harus dilewati/dipindah.


 Jalan tol, jalan propinsi, saluran telepon, SUTR dan SUTM yang
harus dilewati.
 Ketersediaan lahan untuk penempatan puller dan drum site.
 Kesiapan tower untuk memulai pekerjaan stringing.

5.1.3. Pembuatan jadwal pelaksanaan stringing.


 Pembagian stringing section dan tension section sepanjang jalur
SUTT/SUTET.
 Rencana lokasi puller dan drum site
 Penentuan sagging methode.
 Rencana temporary back staying tower dan perkuatan cross arm.
 Rencana pemasangan scaffolding(guard structure).
 Pengaturan perlatan stringing dan alat kerja lainnya
Dengan tersusunnya jadwal pelaksanaan stringing yang baik maka
akan dapat ditargetkan penyelesaian pekerjaan.

5.2. Pekerjaan persiapan


5.2.1. Pemeriksaan tower
Seluruh tower dalam stringing section harus diperiksa dengan teliti
terutama kelengkapan member tower, pengerasan baut dan plat, dan
telah dilakukan pengukuran pentahanan tower.

5.2.2. Back staying guys


 Back staying guys dipasang pada kedua ujung tower dalam satu
stringing section yang berfungsi sebagai penyeimbang pada saat
stringing dan sagging, biasanya menggunakan tali atau kawat.
Demikian juga pada mid-span tower dimana beban yang timbul
selama proses stringing dapat lebih besar dari beban design juga
diperkuat dengan back staying guys.
 Pemasangan back staying guys diikatkan pada main post tower
pada setiap level cross arm pada arah center line tower atau pada
sisi yang berlawanan dari titik beban konduktor.
On Becoming the Center of Excellence
50
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

 Cross arm yang akan dibebani dengan gaya tarik yang berlebihan
juga harus dipasang temporary skur.

5.2.3. Pengaturan alat komunikasi


Pengaturan alat komunikasi diperlukan pada posisi drum site, puller
site, main guard structure dan lokasi lainnya yang dianggap perlu. Alat
komunikasi juga diperlukan untuk petugas yang mengikuti stringing
yoke selama proses paying out konduktor.

5.2.4. Pemasangan guard structure/scaffolding/staiger.


Guard structure/schaffolding/staiger dipasang pada setiap jalur kawat
yang akan melewati bangunan ataupun fasilitas umum (SUTR, SUTM,
saluran komunikasi, rel kereta api, jalan umum, jalan tol) yang
diperkirakan akan membahayakan makhluk hidup yang ada
dibawahnya pada saat proses penarikan kawat. Apabila selama proses
penarikan kawat tersebut tidak bisa dihindarkan menyentuh guard
structure terus menerus maka harus dipasang stringing sheaves
(roller).
Jarak minimum standard guard structure terhadap tegangan listrik
sebagai berikut :
Tegangan Jarak bebas
(m)
SUTR 380/220 V 1,2
SUTM 20 kV 1,8
70 kV 2,2
150 kV 3,2
SUTT
500 kV 8,5

5.3. Penempatan dan pemasangan peralatan Stringing


Penempatan peralatan stringing dilakukan setelah adanya kepastian akan
ketersediaan lahan yang akan dipakai/disewa.

5.3.1. Penempatan puller site


Luas area yang diperlukan untuk puller site pada umumnya 150 –

On Becoming the Center of Excellence


51
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

300 m2. Puller site biasa disebut dengan stringing car, reel winders
dan reel untuk messanger wire ditempatkan dengan susunan sesuai
gambar berikut :

Reel winder Stringing Car Tower

Dalam pemilihan lokasi perlu diperhatikan bahwa kondisi tanah


cukup keras, rata dan akses jalan masuknya mudah.

a. Pemasangan Stringing Car


Stringing car harus diletakkan pada posisi dimana shaft capstan
harus tegak lurus terhadap arah penarikan konduktor. Antara tower
dan stringing car dipasang snatch block agar messanger wire
masuk ke capstan secara horisontal sehingga akan meminimalkan
daya angkat (lifting force) pada saat penarikan. Selain itu stringing
car harus dijangkar ke bumi dengan menggunakan sling baja. Bila
pekerjaan stringing berdekatan dengan saluran tenaga listrik yang
bertegangan, maka stringing car harus diketanahkan.

b. Pemasangan Reel Winder


Reel winder dipasang horisontal tepat dibelakang stringing car dan
dijangkar ke bumi dengan sling baja. Reel winder didesain untuk
mengukur panjang messenger wire yang telah digulung oleh puller
kedalam reel. Bila reel telah penuh dengan kawat maka harus
digantikam dengan reel yang masih kosong.

5.3.2. Penempatan Drum site.


Luas area yang diperlukan untuk drum site umumnya 500 – 1000
m2. Drum site ditempatkan sesuai susunan seperti gambar berikut :

On Becoming the Center of Excellence


52
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Drum Stand Tensioner Tower

Drum

c. Pemasangan Tensioner
Tensioner ditempatkan segaris dengan arah penarikan
konduktor dan berfungsi untuk memberikan tegangan
konstan pada penarikan. Bila konduktor ditarik dari tensioner
dengan sudut >50 terhadap horisontal maka didepan
tensioner harus dipasang snatch block yang berfungsi untuk
memperkecil sudut atau dapat juga dengan memasang
stringing sheaves (montage roll).

d. Pemasangan Drum Stand


Drum stand ditempatkan segaris dengan tensioner pada
posisi tetap dan dijangkar ke tanah + 10 m dibelakang
tensioner. Drum stand berfungsi untuk menyangga drum
konduktor yang akan ditarik.

5.3.3. Pemasangan stringing sheaves (montage roll).


Stringing sheaves terbuat dari alluminium alloy dengan alurnya
dilapisi dengan polyrethane rubber sehingga dapat digunakan untuk
messanger wire dan konduktor secara bersamaan. Pada tower
suspension stringing sheaves dipasang pada suspension insulator
string set, sedangkan pada tower tension dipasang langsung pada
cross arm dan diperkuat dengan skur untuk menjaga agar posisinya
tetap pada saat penarikan.

On Becoming the Center of Excellence


53
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

5.3.4. Pemasangan isolator dan montage roll konduktor serta montage roll
GSW di tower suspensi.
Untuk tower tension hanya dipasang montage roll, sedangkan
isolator di tower tension dipasang saat sagging.

Urutan pemasangan isolator dan montase rol :


 Material siap dilokasi tower, yaitu insulator disc dan fitting
kemudian keduanya dirangkai sehingga terbentuk insulator set
 Rangkaian insulator terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu Suspension
insulator set dan tension insulator set.
 Insulator set diangkat dengan bantuan tackle untuk dipasang
(dikaitkan) pada cross arm paling atas (upper cross arm),
selanjutnya dilakukan hal yang sama insulator set dipasang
pada middle cross arm dan lower cross arm
 Pada saat pemasangan insulator set di upper, middle dan lower
cross arm, masing – masing diikuti pemasangan running out
block/roll block/montage roll. Di tension tower, running out block
telah digantung langsung dibawah titik crossarm dari landing
plate.
 Pemasangan sudah benar sesuai dengan gambar referensi
 Disck insulator – nya dalam kondisi baik dan bersih dari kotoran
lumpur, tidak ada yang retak, gumpil dll.
 Fitting dalam keadaan baik, tidak ada yang cacat, galvanize –
nya dalam kodisi baik (tidak luka/terbuka/terkelupas).
 Posisi sackle yang dipasang / dikaitkan ke cross arm tower
sudah benar (posisi baut/mur sudah benar).

5.4. Pelaksanaan penarikan kawat.


5.4.1. Penarikan messenger wire.
Setelah penempatan dan pemasangan peralatan stringing
dipastikan selesai, maka proses penarikan kawat sudah dapat
dilaksanakan. Penarikan kawat ini dimulai dengan penarikan pilot

On Becoming the Center of Excellence


54
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

wire (steel wire) 8 mm, yang biasa disebut dengan kawat pancingan,
dilakukan secara manual dari tower ke tower sepanjang stringing
section. Apabila stringing section tersebut melewati sungai yang
lebar, rawa – rawa, lembah atau daerah yang sulit untuk dilewati
dengan berjalan kaki ataupun tidak adanya moda transportasi yang
bisa digunakan, maka pilot wire digelar dengan menggunakan
messanger wire gun. Messenger wire gun ini mampu membawa
pilot wire dalam jarak + 300 m dengan pilot wire dari nylon rope,
yang nantinya akan diganti dengan steel wire.

Apabila penggelaran pilot wire selesai, maka ujung pilot wire


disambung menggunakan shackle dengan ujung messenger wire
(anti twist wire rope 12 mm – 25 mm) yang telah digulung pada reel
pada posisi drum site. Pilot wire kemudian ditarik dengan stringing
car melalui capstan membawa messanger wire. Bersamaan dengan
itu pilot wire digulung dan sambungannya dengan messanger wire
dilepas bila pilot wire tersebut telah melewati capstan.

5.4.2. Penarikan konduktor/kawat tanah.


Setelah messenger wire selesai ditarik maka penarikan selanjutnya
adalah penarikan kawat tanah, konduktor pada cross arm top, midle
dan bottom.
a. Drum site
Konduktor/ kawat tanah ditarik dari drum yang telah ditempatkan
pada drum stand dan diulur melalui tensioner ke arah tower.
Konduktor masuk ke tensioner dari sisi kiri melalui guide roll dan
keluar melalui sisi kanan menghadap ke penarikan. Ujung
konduktor disambung dengan messenger wire dengan
menggunakan stringing yoke, clamp grip dan swivel. Counter
weight dipasang pada stringing yoke untuk mencegah
terputarnya yoke akibat puntiran messenger wire.
Konduktor dan kawat tanah yang dapat ditarik oleh stringing
yoke dalam satu tarikan tergantung dari jadwal stringing.

On Becoming the Center of Excellence


55
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Messenger wire yang akan digunakan untuk penarikan


konduktor lainnya juga harus dipasang stringing yoke.

b. Puller site
Setelah semua persiapan yang diperlukan siap maka konduktor
ditarik dengan stringing car melalui messenger wire yang
dilewatkan melalui capstan dan digulung pada reel yang
dipasang pada reel winder menurut arah penarikan. Tegangan
tarik maksimum yang diberikan pada konduktor selama
penarikan berlangsung dijaga agar < 1/3 tegangan sagging
maksimum konduktor atau dijaga agar konduktor tetap diatas
semua halangan – halangan yang terdapat ditanah. Untuk
mengetahui kuat tarikan konduktor/kawat tanah dapat diketahui
melalui Tension meter.

Kecepatan penarikan konduktor tergantung pada tenaga tarikan


stringing car dan kemampuan tensioner. Secara umum
kecepatan penarikan dijaga pada 30 m/menit untuk konduktor
tunggal dan 20 m/menit untuk twin konduktor.
Pelu diperhatikan bahwa pada saat proses penarikan harus ada
komunikasi yang baik antara operator pada stringing car,
operator tensioner, petugas yang mengikuti stringing yoke dan
petugas yang ditempatkan pada lokasi crossing utama.

c. Pemindahan stringing yoke yang melewati stringing sheaves.


Apabila stringing yoke mendekati stringing sheaves, maka
petugas yang mengikuti stringing yoke menginformasikan ke
operator stringing car untuk menurunkan kecepatan tarikan dan
menghentikannya bilamana stringing yoke tiba di stringing
sheaves. Prosedur perpindahan stringing yoke melewati
stringing sheaves sebagai berikut :
 Stringing yoke dinaikkan dengan bantuan lever block
yang telah disiapkan sebelumnya pada cross arm.

On Becoming the Center of Excellence


56
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Kemudian digantung pada sambungan messenger wire


sedemikian rupa sehinga beban stringing yoke
dipindahkan dari stringing sheaves pada insulator string
ke lever block.
 Gate stringing sheaves dibuka dan messenger wire
dikeluarkan. Kemudian stringing sheaves ditarik mundur
kearah sisi tensioner dari stringing yoke sehingga
konduktor dapat dimasukkan ke kedalam stringing
sheaves, kemudian gate ditutup kembali.
 Kemudian stringing yoke diturunkan dengan menggulung
lever block ke stringing sheaves. Setelah itu pindahkan
sling lever block dari stringing yoke.
 Setelah pelepasan stringing yoke selesai, tarik
messenger wire dengan perlahan – lahan dan proses
penarikan dilanjutkan.

d. Penyambungan konduktor / kawat tanah.


Bila seluruh konduktor /kawat tanah telah habis ditarik dari
drum pertama, maka ujung konduktor/kawat tanah
disambung dengan ujung konduktor/kawat tanah pada drum
kedua. Sambungan ini dilakukan dibelakang tensioner dan
sifatnya sementara dengan menggunakan stringing clamp
atau pulling grip. Setelah melewati tensioner maka
sambungan sementara ini diganti dengan compression joint
permanen (joint sleeve).
Prosedur penyambungan compression joint adalah sebagai
berikut :
 Setelah penyambungan sementara melewati tensioner,
proses penarikan dihentikan.
 Dengan menggunakan come along, konduktor yang
terdapat diantara ujung tower dan tensioner diikat dengan
jangkar pada base tensioner. Akibatnya tegangan tarik
konduktor dipindahkan ke sling come along dengan

On Becoming the Center of Excellence


57
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

menggulungnya dengan winch atau lever hoist yang telah


dipasang untuk mengontrol tegangan tarik come along.
 Konduktor diturunkan ketanah untuk dilakukan
pengupasan kawat aluminium sampai ke inti baja pada
jarak tertentu untuk kedua ujung konduktor yang akan
disambung.
 Penyambungan inti baja pertama sekali dilakukan dengan
menggunakan compression joint untuk inti baja
menggunakan hydraulic compressor machine (mesin
press).. Perlu diperhatikan didalam compression joint
untuk inti baja harus ada grease untuk memudahkan
pemasangan.
 Selanjutnya inti baja yang telah tersambung dimasukkan
kedalam compression joint kawat aluminium untuk
dilakukan compression joint permanen menggunakan
hydraulic compressor machine.
 Setelah penyambungan selesai tegangan tarik
dikembalikan ketensioner dan come along dilepas
dengan hati - hati.

Setelah semua konduktor dan kawat tanah ditarik dalam


stringing section maka konduktor ditegangkan sementara
dengan tegangan 80% - 90% dari tegangan sagging yang
telah direncanakan.

e. Penegangan sementara pada puller site.


 Konduktor ditarik dengan stringing car sampai pada
tegangan yang diinginkan, kemudian dijangkar sementara
ke tanah dengan menggunakan come along.
 Pada tower section puller site, tension clamp dipasang ke
ujung konduktor yang telah dipotong dan dirangkai ke
tension insulator string yang telah dipasang pada cross
arm.

On Becoming the Center of Excellence


58
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

f. Penegangan sementara pada drum site.


 Pada drum site, come along dipasang pada konduktor
dan dilewatkan dengan hand winch ke tanah. Kemudian
konduktor ditarik dengan sling come along melalui snatch
block yang telah diikat pada cross arm dan tower leg.
 Pada tower section drum site, tension clamp dipasang ke
ujung konduktor yang telah dipotong dan dirangkai ke
tension insulator string yang telah dipasang pada cross
arm.

g. Konduktor ditegangkan ke section stringing yang telah


ditegangkan sementara.
 Pada drum site, konduktor yang telah ditegangkan
sementara dijangkar ke tanah dengan sling come along,
maka konduktor yang akan ditegangkan disambung ke
konduktor yang telah dijangkar tadi.
 Konduktor ditarik dari puller site, sementara itu come
along pada drum site dilepas dari konduktornya dengan
maksud memindahkan tegangan konduktor pada
stringing section sebelumnya ke konduktor pada stringing
section berikutnya.

5.5. Sagging dan Clipping In


Konduktor dan kawat tanah yang telah selesai ditarik dalam satu stringing
section harus disagging sesuai dengan rencana sagging schedule yang
telah disetujui. Sebelum pekerjaan sagging dilaksanakan harus
dipersiapkan pengaturan thermometer, pemasangan transit dan arget
pada sagging span, fasilitas komunikasi antara sagging winch site dan
sag sighting site.
Sagging konduktor tidak boleh dilaksanakan pada kondisi angin kencang
karena dapat mengakibatkan terangkatnya konduktor akibat tekanan
angin.

On Becoming the Center of Excellence


59
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pada umumnya sagging dilaksanakan dengan 2(dua) metode, yaitu :


5.5.1. Metode Sending out
Pada metode ini, konduktor yang ditegangkan sementara ditarik
kedepan sedemikian rupa, sehingga konduktor disagging dari arah
dimana sagging section sebelumnya telah selesai.

Metode send out


 Gambar diatas memperlihatkan konduktor yang berada pada
posisi yang berlawanan dengan sagging section harus diikat ke
cross arm dengan menggunakan come along untuk
meminimalkan tegangan tarik yang tidak seimbang pada tower.
Come along yang berada pada sagging section ditarik dengan
wire rope dari winch yang dipasang di tanah melalui snatch block
yang dirangkai ke cross arm dan tower leg.
 Setelah panjang konduktor yang terdapat pada sagging section
diatur, maka konduktor diklem pada sagging side dari tower.
Ujung konduktor yang berlawanan dengan tower dipasang pada
tension insulator string dengan menggunakan tension clamp.

On Becoming the Center of Excellence


60
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Urutan pelaksanaan Metode Sending Out

Kemudian konduktor untuk span berikutnya diulur dengan


merewinding winch dan mengendurkan tegangan sling dari come
along.
 Konduktor harus ditarik bersamaan oleh winch yang ditempatkan
pada ujung dari sagging secion berikutnya agar tegangan
konduktor tidak mengakibatkan terjadinya ketidak seimbangan
beban pada tower.
 Come along kemudian dibuka setelah beban tarikan dipindahkan
keseluruhannya ke tension insulator string.

5.5.2. Metode Seimbang.


Metode ini digunakan untuk sagging 2 (dua) section pada saat yang
bersamaan untuk mempercepat jadwal penyelesaian.

Sagging dengan metode seimbang

On Becoming the Center of Excellence


61
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

 Konduktor diklem ke tension insulator string pada tower di kedua


ujung dari 2 (dua) sagging section berdekatan yang mempunyai
tegangan sedikit lebih kecil dari tegangan sagging.
 Kemudian konduktor pada kedua section ditegangkan dan diklem
serentak pada section tower untuk menjaga keseimbangan
tegangan pada tower.
Metode sagging seimbang ini menghasilkan sisa konduktor yang
tidak terpakai lebih banyak.
5.5.3. Pemasangan Sagging Winch.
Sagging winch digunakan untuk pengaturan tegangan konduktor
pada saat sagging dan dipasang di kaki tower. Ada 2 (dua) jenis
winch yaitu portable hand winch atau engine driver winch. Winch
harus memiliki kapasitas gulungan dan kekuatan yang cukup untuk
operasi sagging. Pemasangan winch pada lokasi sedemikian rupa
sehingga aman buat orang yang bekerja ditower maupun di tanah.
Portable hand winch yang dipasang pada main post harus dilapisi
dengan material pengaman sehingga tid ak merusak tower.

5.5.4. Pemasangan come along


Untuk menahan konduktor pada saat penegangan digunakan come
along yang dihubungkan ke bagian atas tension insulator string
dengan wire rope langsung atau dapat juga dikombinasikan dengan
pulling block yang disusun diantara come along dan insulator string.
Wire rope diarahkan ke winch melalui snatch block yang
ditempatkan ditower.

Come along dipasang pada konduktor pada posisi + 3 m didepan


tension clamp ketika konduktor ditegangkan. Setelah come along
dipasang, maka pulling block dihibingkan ke come along. Pada
konduktor yang lebih besar diameternya lebih baik menggunaan
counter weight untuk mencegah rotasi come along akibat gaya
puntir yang timbul karena penarikan.

On Becoming the Center of Excellence


62
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

5.5.5. Sambungan wire rope


Wire rope dikencangkan ke bagian atas tension insulator string
yang, dilewatkan melalui block yang dipasang di tower, kemudian
dilewatkan melalui block yang dipasang pada come along dan
ditarik ke cross arm dan diarahkan ke winch melalui block yang
dipasang di tower.
Untuk single insulator string, clamp insulator replacer dapat
digunakan untu mengencangkan wire rope ke insulator string
Untuk double insulator string, wire rope dikencangan ke yoke dari
double insulator string.

5.5.6. Pemasangan snatch block


Snatch block diikatkan pada bagian bawah cross arm sedemikian
rupa sehingga wire rope dapat lewat melalui main member cross
arm dan body tower.

5.5.7. Pemasangan Tension Clamp


Tension clamp dipasang pada ujung konduktor dan dipasangpada
tension insulator string sebagai berikut :
 Konduktor antara come along dan insulator set ditndai pada titik
yang akan menjadi bagian atas insulator hardware.
 Konduktor dipotong pada posisi yang telah ditandai untuk
tension clamp.
 Tension clamp kemudian dipasang pada ujung konduktor
dengan menggunakan hydraulic compressor.
 Konduktor ditarik ke arah tower dengan winch sehingga tension
clamp dapat dipasangkan pada insulator string, setelah itu
konduktor digulung ulang denngan winch.
 Come along kemudian dibuka setelah seluruh tegangan
konduktor dipindahkan ke tension insulator.

5.5.8. Pengukuran Sag (Andongan)


Andongan diukur dengan transit dan target yang dipasang pada

On Becoming the Center of Excellence


63
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

tower yang dianggap sebagai sighting span. Sighting span pada


suatu section dipilh bergantung pada jarak span dalam 1 (satu)
sagging section sebagai berikut :

Jumlah span/sagging Jumlah sighting span Pemilihan sighting


section span
1
3 span atau kurang Span panjang
6 span atau kurang 2 atau lebih Span terpanjang atau
span akhir
7 span atau kurang 3 atau lebih Span panjang diikat
dengan pusat section
dan span pendek
dngan kedua ujung
section

Jika terdapat beberapa span dengan perbedaan level yang cukup


besar diantara tower – tower pada keseluruhan section, maka
sighting span harus dipilih span yang berdekatan dengan kedua
ujung. Target (sagging board) dan transit (pocket compass)
dipasang pada tower yang berada pada kedua sisi sighting span
dibawah titik penopang konduktor sesuai hasil perhitungan sag.

5.5.9. Pengukuran temperature pada saat sagging dengan menggunakan


glass thermometer. Untuk mengetahui temperature dalam
konduktor, maka core wire harus diambil untuk memasukkan
thermometer kedalamnya. Untuk menghindari efek radiasi panas
maka contoh konduktor harus ditempatkan + 3 meter diatas tanah.

5.5.10. Pelaksanaan Penentuan Andongan.


 Setelah semua persiapan selesai dan petugas yang terlibat telah
On Becoming the Center of Excellence
64
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

berada ditempat sesuai tugasnya, maka konduktor ditarik dengan


mengoperasikan sagging winch atas komando komunikasi antara
winch operator dan setiap transit observer sehingga andongan
memenuhi target.
 Bila panjang konduktor yang ditarik melebihi beberapa span,
maka tegangan pada pulling end menjadi lebih tinggi
dibandingkan dengan ujung yang lain akibat gesekan dengan
sheaves. Untuk mengatur konduktor pada andongan yang
dikehendaki pada tegangan tertentu pada seluruh span, maka
konduktor harus ditarik hati – hati dengan tegangan sedikit lebih
tinggi daripada tegangan pada andongan yang dikehendaki,
kemudian andongan diatur sesuai target.
 Konduktor tidak boleh di sagging dengan level yang sama
dengan span sebelumnya. Andongan setiap span tergantung
pada jarak antar tower, ketinggian dan lain sebaginya.

5.5.11. Clamping
 Sekali konduktor telah ditarik dan diatur sesuai target, maka
konduktor harus di klem ke tension insulator string pada section
tower.
 Untuk SUTT dengan twin konduktor dan SUTET Quaddrupple,
untuk meminimalkan perbedaan antara 2 (dua) sag sub
konduktor, maka come along salah satu sub konduktor dilengkapi
dengan tambahan lever block ditarik dan diatur untuk
menentukan posisi pemotongan konduktor untuk clamping.
 Sag untuk konduktor twin dan konduktor Quaddruple dapat diatur
dengan sag adjuster.

5.5.12. Pemasangan Armour Rod dan Clipping In.


 Dalam waktu 48 jam setelah semua konduktor pada 1(satu)
section stringing selesai di sagging, stringing sheaves harus
dibuka dari intermediate suspension tower dan konduktor harus di
clip in ke suspension insulator clamp secara permanen, bersama

On Becoming the Center of Excellence


65
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

sama dengan armour rod.


 Prosedure pemasangan armour rod dan clipping in sebagai
berikut :
 Konduktor ditandai langsung dibawah titik insulator attachment
pada cross arm.
 Konduktor ditopang dengan lever block yang telah disiapkan
pada cross arm dengan menggunakan sebuah konduktor hook
untuk memindahkan berat konduktor dari stringing sheaves dan.
 Stringing sheaves dilepas dari insulator string.
 Armour rod dipasang pada konduktor tepat dibawah yang
ditandai pada konduktor dan merupakan titik tengah suspension
clamp.
 Suspension clamp dipasang pada insulator konduktor kemudian
di clipping in bersama - sama dengan armour rod.

5.6. Jumpering
Sebagai tindak lanjut proses clamping dan clipping in, pada kedua sisi
tension tower jumper dipasang diantara kedua tension clamp.
Pemasangan jumper ini untuk mendapatkan jarak bebas yang cukup antar
tower member dengan konduktor. Panjang konduktor untuk jumper untuk
setiap tower tension ditentukan dengan pengukuran langsung
menggunakan jumper buatan dalam bentuk busur. Jumper socket dari
tension clamp dipasang pada kedua ujung dari jumper konduktor dengan
menggunakan hydraulic compressor sesuai spesifikasi pabrikan. Jumper
untuk setiap phase harus dibentuk sama/identik. Khusus untuk twin
konduktor, jumper harus diatur pada level yang sama dan ditempatkan
seragam dengan jumper spacer.

5.7. Pemasangan Asesories.


5.7.1. Pemasangan Vibration Dampers.
Vibration dampers berfungsi untuk mencegah kerusakan yang mungkin
terjadi akibat vibrasi akibat angin. Lokasi pemasngan vibration
dampers harus ditentukan terlebih dahulu dengan toleransi 5 cm dari

On Becoming the Center of Excellence


66
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

lokasi yang telah ditentukan.

5.7.2. Pemasangan Spacer


Spacer hanya dipasang pada SUTT/SUTET dengan twin konduktor
setelah selesai clipping in. Pemasangannya dengan menggunakan
conductor car yang dijalankan dari tower ke tower. Lokasi spacer pada
setiap span ditentukan berdasarkan jarak maksimum dari clamp dan
spacer yang berdekatan dalam posisi + 60 cm dari posisi yang telah
ditentukan.

5.7.3. Penggunaan Conductor Car.


 Conductor car dipasang pada tower site dan 4 (empat) rodanya
ditempatkan dengan sebaik – baiknya pada kedua sub konduktor.
Rem tangan dan pengukur jarak (distance couter) harus dipasang
dengan benar pada konduktor. Pengukur jarak harus diatur dalam
posisi 0 (nol) sebelum dijalankan.
 3 (tiga) conductor car harus digunakan pada saat bersamaan,
masing – masing pada konduktor atas, tengah dan bawah.
 Distribusi beban orang, car dan alat kerja harus dijaga agar tidak
menambah andongan, sehingga dapat merusak konduktor pada
saat conductor car lewat.
 Conductor car sebaiknya digerakkan sendiri oleh petugas yang
bersangkutan ke lokasi spacer yang telah ditentukan atau ditarik
dari tanah oleh petugas yang lain.
 Supaya conductor car tidak merusak conductor strands, maka
conductor car harus dimaju mundurkan didekat pemasangan
spacer.

On Becoming the Center of Excellence


67
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Arah tarikan
sagging

Pemotongan konduktor untuk di Persiapan sagging. Petugas


press ke tension clamp siap di tangga sagging (aspan)

Contoh pemasangan schoor saat sagging

On Becoming the Center of Excellence


68
Pelaksanaan pengepresan
Sayang sekali petugas alpa menggunakan sarung tangan bahkan ada
yang tidak menggunakan safety helmet.
PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pemasangan jumper support SUTET 500 kV


Konduktor berkas 4 (quadruple)

On Becoming the Center of Excellence


69

Jumper Tower Tension SUTT 150 kV


PT. PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Lampiran Materi 3. Teknik Memanjat Tower

On Becoming the Center of Excellence


70

Anda mungkin juga menyukai