Anda di halaman 1dari 22

STRINGING

Stringing adalah pekerjaan penarikan kawat konduktor pada saat pembangunan transmisi tenaga listrik ,
pekerjaan stringing ini adalah pekerjaan yang paling sulit dilaksanakan mengingat pakerjaan ini sangat
komplek, banyak masalah yang dihadapi baik teknik maupun masalah sosial , untuk masalah teknik lebih
mudah diselesaikan sedangkan masalah sosial tidak ada rumus pasti untuk menyelesaikan permasalahan.
Dalam tulisan ini yang dibahas adalah masalah teknik stringing untuk transmisi baru bukan rekonduktoring
atau uprating.
Pekerjaan stringing pada rekonduktoring maupun uprating masalah teknik pelaksanaannya bisa lebih sulit
apalagi pekerjaan tersebut terkait dengan operasi system, yang selanjutnya akan dibahas tersendiri
1. Persiapan stringing
Apabila tower-tower sudah didirikan yang memungkinkan dapat dilaksanakan stringing maka dilakukan
persiapan untuk pelaksanaan stringing, persiapan yang harus dilakukan adalah menentukan lokasi winch
station, drum station, memasang isolator, memasang pulley block, memeriksa kondisi tower, memeriksa
pondasi tower , memasang steger bambu pada daerah crossing dengan jalan, rel kereta api, SUTM,
SUTR dll, memasang Skur body pada tower pertama dekat winch dan brake machine, memasang skur
tanah pada mesin winch dan brake machine dll.
Peralatan stringing yang harus dipenuhi :
1. Winch machine
2. Brake machine
3. Pulley Block ( Montage Roll )
4. Pilot wire ( nylon dan Sling baja ) ukuran disesuaikan dengan konduktor yang akan ditarik
5. Kondom Konduktor
6. Swipel
7. Mesin press konduktor
8. Joint Protector
9. Skur tanam ( Snap) atau Anker Drill
10. Radio Komunikasi
11. Alat ukur sagging
12. Dinamo meter
13. Takel rantai

1
14. Camelong
15. Tierfor
16. BV winch
17. dll

1.1 Brake machine


Brake machine adalah mesin rem yang berfungsi memberi imbangan terhadap tarikan mesin tarik
(Winch machine ) agar konduktor tidak terlalu rendah dan menggesek tanah atau pepohonan pada saat
ditarik dan tetap mengapung namun tidak terlalu tegang, peralatan ini sering disebut tensioner
Menentukan drum station
Drum station adalah lokasi dimana akan ditempatkan peralatan stringing yaitu berupa mesin rem ( Brake
Machine ) dan drum-drum konduktor
Persyaratan Drum station :
Dalam pemilihan lokasi drum station harus dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
- Lokasi drum station harus luas dan datar
- Harus ada jalan masuk kelokasi minimal untuk mesin rem dan truck kecil yang mampu membawa
drum konduktor yang beratnya > 2 ton per drum dapat masuk
- Lokasi harus tidak berair dan memungkinkan untuk menanam skur

2
1.2 Winch Machine
Winch Machine adalah mesin tarik konduktor yang berfungsi untuk menarik konduktor, peralatan ini
sering disebut Puller
Menentukan winch station
Winch station adalah lokasi dimana ditempatkan peralatan stringing yaitu berupa mesin tarik ( Winch
Machine )
Persyaratan Winch Station
Dalam memilih lokasi winch station juga harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Lokasi winch station harus datar
- Harus ada jalan masuk kelokasi minimal untuk mesin tarik dapat masuk
- Lokasi harus tidak berair dan memungkinkan untuk menanam skur

Dalam menentukan winch station ataupun drum station tidak harus memilih pada tension tower namun
harus dipenuhi syarat –syarat tersebut diatas tetapi kalau kebetulan dapat lokasi pas pada tension tower
akan lebih baik, namun kadang – kadang posisi tension tower berada pada lokasi yang tidak memenuhi
syarat, misalnya ditepi tebing, dipinggir kali dan jalan masuk kelokasi tidak ada, maka dipilih lokasi
yang memenuhi syarat seperti tersebut diatas walaupun pada tower suspension, dalam memilih lokasi
drum station ataupun winch station juga dapat dilihat dari line profile.

3
2. Pelaksanaan stringing
Setelah beberapa tower berdiri dan telah diperiksa kondisi dari pondasi apakah telah diurug dan
dipadatkan, kemudian semua tower diperiksa apakah sudah lengkap dan semua baut telah dikeraskan,
setelah pondasi dan tower siap maka dilakukan pemasangan isolator untuk semua tower suspension,
sedangkan pada tower tension belum dipasang, setelah semua isolator dipasang kemudian dipasang
pulley block
2.1 Pulley block
Pulley block adalah roda-roda kerekan yang berfungsi untuk penarikan konduktor yang di pasang pada
isolator , jumlah roda kerekan disesuaikan dengan jumlah konduktor bundle yang akan ditarik, kalau
konduktor hanya satu dibutuhkan pulley block dengan satu roda, kalau konduktor dua maka pulley block
dengan tiga roda yang tengah untuk pilot wire, kalau empat maka pulley block dengan lima roda yang
tengah untuk pilot wire

4
2.2 Pilot wire
Setelah isolator dan pulley block dipasang kemudian dipasang pilot wire dari nylon, cara
pemasangannya dengan ditarik dengan manusia dan memanjat setiap tower untuk memasukan kedalam
pulley block , setelah selesai memasang pilot wire dari nylon kemudian disambung dengan pilot wire
dari sling baja kemudian ditarik dengan mesin tarik.
Setelah sling baja terpasang kemudian disambung dengan konduktor kemudian ditarik dengan mesin
tarik

S S S S S S

Pilot wire dari sling baja


Pilot wire dari tambang nylon

5
S S S S S S

Pilot wire dari sling baja


Konduktor

S = Suspension Tower
T = Tension Tower

2.3 Kondom konduktor


Kondom konduktor adalah alat penyambung dari anyaman kawat baja yang berbentuk selongsong yang
bila ditekan akan mengembang dan bila ditarik akan menciut , sehingga untuk menyambung antara sling
baja dengan konduktor cukup kuat, hal ini diperlukan supaya sambungan tersebut tidak ada hambatan
pada saat masuk pulley block.

2.4 Swipel
Dalam penarikan konduktor akan terjadi puntiran baik dari sling baja maupun dari konduktor maka
untuk menetralisir puntiran tersebut dipasang yang namanya swipel yang berfunsi untuk membebaskan
puntiran tersebut

6
2.5 Mesin Press konduktor
Mesin press konduktor adalah alat untuk menyambung konduktor , dalam penyambungan konduktor harus
diperhatikan bahwa dies yang digunakan harus sesuai dengan ukuran konduktor yang akan disambung,
karena bila dies tidak sesuai hasil penyambungan tidak baik.

7
Dalam penyambungan konduktor harus diperhatikan cara pengepresan yaitu dari tengah kearah keluar ,
kemudian diambil satu sampel untuk dilakukan pengujian , yaitu dengan cara dipotong kemudian dilihat
penampangnya , bila penampangnya masif tidak ada celah berarti hasil penyambungan baik tetapi bila
penampang sambungan masih terdapat celah-celah kecil atau masih terlihat bentuk-bentuk urat konduktor
berarti penyambungan tidak baik

Arah pengepresan
Arah pengepresan

Di pres dari tengah kepinggir

Pengujian sambungan dipotong kemudian dilihat penampangnya


bila penampangnya masif tidak ada celah berarti sambungan baik
tapi bila masih ada celah sambungan tidak baik

Penampang sambungan Penampang sambungan


yang baik yang tidak baik

2.6 Joint Protector


Joint protector adalah pelindung sambungan konduktor , karena panjang konduktor per drum kurang
lebih 2000 meter sedangkan satu section penarikan bisa lebih dari 5 km maka konduktor perlu
disambung, karena konduktor ditarik diatas pulley block maka sambungan akan berkali-kali melewati
pulley block , kalau tidak dilindungi maka sambungan tersebut akan bengkok(rusak )

Joint protector terbuat dari setengah tabung baja terbelah yang disatukan dengan baut

8
Konduktor Joint konduktor Joint Protector Konduktor

2.7 Skur
Anker drill atau skur snap
Anker drill atau skur snap adalah anker yang ditanam kedalam tanah yang berfungsi untuk mengikat
mesin tarik atau mesin rem agar tidak begerak sewaktu mesin bekerja
Skur snap terbuat dari pohon kelapa panjang +/- 2,5 m yang ditanam melintang sedalam +/- 2 m dan
diikat dengan sling baja , pemilihan lokasi dipilih tanah yang keras, dan tidak terkena air sewaktu turun
hujan, snap batang pohon kelapa ini dapat ditanam beberapa lokasi berbeda kemudian disatukan untuk
memperkuat skur

+/- 2m

Batang Pohon kelapa


Panjang +/- 2,5 m

Mesin tarik/rem

Papan kayu

Anker drill

9
Anker drill ditanam kedalam tanah dengan cara ditancapkan kemudian diputar dan dapat ditanam
beberapa buah kemudian disatukan dengan papan kayu untuk memperkuat skur
Skur snap dan anker drill ini dapat digunakan untuk menyekur tower dan lain-lain
Untuk memegang skur juga dapat digunakan dengan kubus-kubus beton okuran 1m 3 yang ditumpuk dan
dan dapat dipindah dengan diangkut dengan kendaraan , keuntungannya tidak terkendala dengan kondisi
tanah , namun transportasinya agak repot.

10
Untuk memegang skur tidak direkomendasikan diikatkan pada pohon karena kita tidak tahu kekuatan
pohon , skur yang diikatkan pada pohon sangat berbahaya karena bila skur tersebut tercabut bersama
pohonnya maka dapat mengakibatkan robohnya tower yang sedang dilakukan stringing / sagging

2.8 Radio komunikasi


Dalam pelaksanaan stringing radio komunikasi ini sangat penting karena komando tarik di winch
machine dan rem di brake machine , mengurangi kecepatan pada saat joint akan melewati pulley block
atau pada saat akan berhenti untuk keperluan penyambungan dan lain-lain semua dikomunikasikan
melalui radio karena komunikasi ini dapat dipergunakan secara instan tidak ada delay dan dapat
melayani beberapa titik sekaligus
2.9 Camelong
Camelong adalah klem pemegang konduktor sementara untuk keperluan clamping di tower tension atau
memegang konduktor dengan skur ke tanah

11
3. Sagging
Setelah selesai penarikan kemudian dilakukan sagging, sagging adalah memberikan tarikan kerja pada
section yaitu antara tower tension ke tower tension yang berturutan , tarikan diukur dengan dinamo
meter , sedangkan pengamatan tinggi rendahnya konduktor ( besarnya sagging ) di ukur pada span
terpanjang pada section tersebut dengan alat ukur sagging, karena apabila pada span terpanjang sudah
betul maka span yang lain sudah pasti betul, dan pada saat sagging harus memperhatikan tabel sagging
dengan memperhatikan suhu udara saat sagging, dan harus diperhitungkan sagging pada saat suhu
minimum yang mungkin terjadi karena pada saat sagging belum ada beban arus listrik sehingga belum
ada pemanasan pada konduktor dan suhu udara terendah akan mempengaruhi konduktor mengakibatkan
tarikan pada konduktor akan naik.
Dalam melaksanakan pekerjaan sagging ini harus hati-hati karena memberikan tarikan kerja yang
sesungguhnya yang merupakan tarikan tetap pada saat operasi dan besarnya tarikan kerja ini adalah
kurang lebih sebesar 20 % dari breaking load, yang harus diperhatikan adalah kondisi tower tension ,
kondisi pondasi apakah sudah diurug dan dipadatkan kemudian imbangan skur pada tower tension saat
ditarik sebelah, juga pada tower suspension bila terpaksa harus dilakukan sagging tanah, artinya sagging
sebelah dengan tower tension dan sebelah dengan tower suspension yang diskur ketanah , dalam hal ini
harus benar-benar diperhatikan keamanan dan kekuatan skur tanah.

12
Sudah banyak kejadian tower roboh pada saat sagging karena tidak diperhatikan keamanan dan kekuatan
skur serta kekuatan pondasi.
4. Clamping
Setelah selesai sagging kemudian dilakukan clamping , clamping adalah memindahkan konduktor dari
pulley block ke suspension clamp pada tower suspension dan memasang tension string insulator dan
memasang tension clamp pada tension tower.
5. Spacering dan damping
Spacering adalah pemasangan spacer pada konduktor bundle , spacer berfungsi untuk menjaga jarak
pada konduktor bundle dan juga untuk meredam getaran akibat tiupan angin,
Pemasanganya dengan menggunakan speda konduktor/ trully kondoktor
Damping adalah pemasangan damper peredam getaran yang dipasang pada dekat suspension clamp.

6. Gaya yang bekerja pada tower pada saat pelaksanaan stringing


S S S S S S

T PULLER
TENSIONER

Konduktor Pilot wire dari sling baja

13
6.1 Gaya yang bekerja pada tower pertama dekat dengan brake machine
Pada tower ini akan bekerja gaya berat arah vertikal ke bawah yang besarnya adalah resultante dari gaya
tarik konduktor oleh mesin tarik ditambah weight span dari berat konduktor yang mengapit tower
tersebut, makin jauh lokasi mesin rem gaya yang dipikul oleh tower tersebut makin kecil , namun tower
tersebut akan bekerja gaya vertikal kebawah diatas beban normal , untuk menghindari patahnya
crossarm maka crossarm tersebut harus diskur ke body.

DRUM STATION TOWER PERTAMA


UNTUK STRINGING

TENSIONER T T

Wh

Brake Machine
SKUR

Rt
Rt
T T

UNTUK MENGAMANKAN CROSSARM PADA SAAT DILAKUKAN Wh


STRINGING MAKA CROSSARM HARUS DISEKUR Wh
KE BODY TOWER

GAYA YANG BEKERJA PADA TOWER PERTAMA


ADALAH GAYA BERAT VERTIKAL SEBESAR
LOKASI TENSIONER MAKIN JAUH DARI TOWER MAKIN BAIK RESULTANTE GAYA TARIK DITAMBAH
KARENA GAYA YANG DIDERITA OLEH TOWER MAKIN KECIL WEIGH SPAN

14
6.2 Gaya yang bekerja pada tower-tower suspension pada section yang di stringing
Pada tower suspension tersebut akan bekerja gaya berat yang diakibatkan oleh berat konduktor sebesar
weight span

Gaya yang bekerja pada tower berikutnya adalah


Gaya berat dari konduktor yaitu sebesar weightspan

T T T T

Wh=weihgtspan

Weight span adalah jarak terendah konduktor dari


span yang mengapit tower

6.3 Gaya yang bekerja pada tower tension dengan sudut belok sebesar Φ
Pada tower tension dengan sudut belok sebesar Φ akan bekerja gaya vertical akibat berat konduktor
sebesar weight span dan akan bekerja gaya horizontal sebesar resultante gaya tarik sebesar 2T sin Φ/2

Wh

Wh

PADA TOWER SUDUT AKAN MENGALAMI


GAYA TARIK ARAH HORISONTAL SEBESAR Rt = 2T Sin Φ/2
YANG DISEBABKAN OLEH TARIKAN KONDUKTOR
SAAT STRINGING, JUGA MENGALAMI GAYA BERAT
ARAH VERTIKAL KARENA BERAT KONDUKTOR SEBESAR R
WEIGH SPAN t

Rw
Wh

Φ
T Φ/ T Rw = arah gaya yang diderita oleh tower sudut
R
2 t

15
6.4 Gaya yang bekerja pada tower pertama dekat dengan winch machine
Pada tower ini akan bekerja gaya berat arah vertikal ke bawah yang besarnya adalah resultante dari gaya
tarik konduktor oleh mesin tarik ditambah weight span dari berat konduktor yang mengapit tower
tersebut, makin jauh lokasi mesin tarik maka gaya yang dipikul oleh tower tersebut makin kecil , namun
tower tersebut akan bekerja gaya veritkal arah kebawah diatas beban normal , untuk menghindari
patahnya crossarm maka crossarm tersebut harus diskur ke body.

16
WINCH STATION
TOWER PERTAMA
UNTUK STRINGING

T T
PULLER

Winch Machine
GAYA YANG BEKERJA PADA TWR PERTAMA
ADALAH GAYA BERAT VERTIKAL SEBESAR
RESULTANTE GAYA TARIKAN DITAMBAH
WEIGH SPAN
SKUR

R
T T
R
UNTUK MENGAMANKAN CROSSARM PADA SAAT DILAKUKAN
STRINGING MAKA CROSSARM HARUS DISEKUR
KE BODY TOWER KARENA GAYA YANG BEKERJA PADA TOWER
TERSEBUT CUKUP BERAT Wh
Wh

6.5 Gaya yang disebabkan oleh tiupan angin


Gaya akibat tiupan angin akan dirasakan oleh semua tower sebesar wind span yaitu separo dari span
dikiri tower ditambah separo dari span sebelah kanan tower, gaya yang timbul adalah gaya horisotal
transversal yang diperhitungkan adalah tiupan angin tranversal yang memotong konduktor sedangkan
tiupan angin longitudinal tidak diperhitungkan.
Tiupan angin ini akan mengakibatkan gaya uplift pada tower-tower suspension sedangkan pada tower
sudut ditambah sebesar resultante gaya akibat tarikan konduktor , namun semua ini telah diperhitungkan
dari desain awal baik untuk tower maupun pondasinya , sedangkan gaya yang disebabkan oleh adanya
pekerjaan stringing masih dibawah gaya yang akan bekerja pada saat operasi kecuali pada tower pertama
dekat winch station dan drum station
7. Panjang section stringing
Panjangnya section penarikan konduktor pada saat stringing tergantung dari kemampuan mesin tarik,
lokasi winch station dan drum station yang memenuhi syarat, kemampuan pikul tower pertama dekat

17
winch station dan brake station, dan makin jauh lokasi winch station dan brake station dari tower
pertama makin panjang section yang dapat ditarik, dari pengalaman yang pernah dilakukan section
stringing adalah sejauh 16 kM dan bisa mencapai 20 kM sekali tarik
8. Contoh perhitungan gaya
Contoh perhitungan gaya yang bekerja pada tower pada saat stringing dan sagging, dalam hal ini diambil
contoh pada tower No 47 pada pekerjaan paket : 8 Uprating SUTT 70 kV menjadi 150 kV Sukamandi-
Kosambi Baru
Data diambil dari buku kontrak dan approval drawing paket : 8
1 Pondasi klas 3
- Pad and chimney
- Dimensi: Pad Lebar (lp) 6.1 m
( approval PLN JE ) Tebal ( tp ) 0.7 m
Chimney Lebar ( lc ) 0.7 m
Tinggi ( tc ) 3.6 m
- Berat beton Bb 2400 kg/m3
- Berat tanah Bt 1,600 kg/m3
- Angle Of Friction 10 o
2 Tiupan Angin pada:
- Konduktor Vk 40 kg/m2
- Insulator dan Fiting Vi 60 kg/m2
- Tower Vt 120 kg/m2
3 Konduktor TACSR 410
- Diameter TACSR Dt 0.00285 m
- Berat / m P 1.571 kg
- Breaking Load Bl 13,910 kg
4 Konduktor AS 70
- Diameter AS 70 Da 0.00105 m
- Berat / m Ba 0.440 kg
- Breaking Load Bla 7,900 kg

5 Konduktor OPGW 70
- Diameter OPGW 70 Do 0.00114 mm
- Berat / m Bo 0.469 kg
- Breaking Load Blo 7,900 kg

6 Isolator
- Diameter Insulator Di 0.254 m
- Panjang insulator/unit Li 0.146 m
- Berat Insulator/unit Bi 5.5 kg

7 Data Tower

18
7.1 Type CC6 + 9
7.2 Berat tower Btw 19,083 kg
7.3 Span C 208.411 388.838 m
7.4 Sudut deviasi φ 30o 44' 46.92"
7.5 Sin φ /2 = Sin 15o 22' 0.2368
7.6 Weight span Wh 332.153 m
7.7 Wind span Wn 298.625 m
7.8 Ground Clearance GC 15 m
7.9 Tinggi Tower =
EW Hg 42.400 m
Fasa Atas Ha 38.300 m
Fasa Tengah Ht 34.000 m
Fasa Bawah Hb 29.700 m
7.10 Lebar Antara Kaki Tower Lt 10.76 m

8 Data sagging
Span diambil span terpanjang C 336 m
dalam satu section penarikan
Sagging S 6.525 m

9 Perhitungan Tarikan konduktor pada saat sagging Tc


Tarikan Konduktor : Tc
S =(C2xP)/8Tc
Tc = ( C2xP)/8S = 2,671.079 kg
Tarikan OPGW dan GSW Dihitung sebesar 20 % dari Breaking Load
Tg = 1580 kg
10 Resultan gaya karena tarikan satu konduktor
Rc = 2 Tc sin φ/2
Rc = 2 Tc sin 15o 22' = 1,265.02 kg
untuk 4 Koduktor Rc = 5,060.09 kg
11 Resultan gaya karena tarikan GSW/OPGW
Rg = 2 Tg sin φ/2
Rg = 2 Tg sin 15o 22' = 748.29 kg
untuk 2 konduktor = Rg = 1,496.58 kg
12 Momen gaya yang disebabkan karena tarikan OPGW/GSW
Mg = Hg x Rg = 63,454.82 kgm
13 Momen gaya yang disebabkan karena tarikan Konduktor
Konduktor atas = Mca = HaxRc = 193,801.49 kgm
Konduktor tengah =Mct = HtxRc = 172,043.10 kgm
Konduktor bawah = Mcb = HbxRc = 150,284.71 kgm
14 Total momen yang disebabkan oleh tarikan konduktor dan earthwire
Mc = Mg+Mca+Mct+Mcb = 579,584.13 kgm

19
Y
W

L
A B
CW/4
CW/4
Y/2
X/2

CW/4 CW/4
Y/2 D C X/2

15 Gaya yang timbul karena tiupan angin


Pemukaan konduktor TACSR yang tertiup angin
Ac=DtXWnX4 = 3.40 m2
Pemukaan konduktor OPGW 70 yang tertiup angin
Ao= DoXWnX1 = 0.34 m2
Pemukaan konduktor AS70 yang tertiup angin
Ag=DaXWnX1 = 0.34 m2
Permukaan Insulator yang tertiup angin
Ai=Di X Li X 12 X12X2 = 10.68 m2
Permukaan tower yang tertiup angin diambil 10 % dari permukaan tower At = 45.62 m 2
Gaya Horisontal pada earth wire karena tiupan angin
Pada OPGW

20
Go = AoxVk = 13.62 kg
Pada GSW
Gg = AgxVk = 13.62 kg
Jumlah gaya pada EW = Ggv = 27.23 kg
Gaya Horisontal pada konduktor karena tiupan angin
Gc = Ac xVk = 136.17 kg
Gaya horizontal pada isolator karena tiupan angin
Gi = Ai x Vi = 640.81kg
Gaya horisontal pada tower karena tiupan angin
Gt = At x Vt = 5,474.69 kg
Momen gaya pada OPGW/GSW karena tiupan angin yang dirasakan oleh kaki tower
Mgv = GgvxHg = 1,154.75 kgm
Momen gaya pada Konduktor atas karena tiupan angin yang dirasakan oleh kaki tower
Mva = GcxHa = 5,215.43 kgm
Momen gaya pada Konduktor tengah karena tiupan angin yang dirasakan oleh kaki tower
Mvt = GcxHt = 4,629.88 kgm
Momen gaya pada Konduktor bawah karena tiupan angin yang dirasakan oleh kaki tower
Mvb = GcxHb = 4,044.34 kgm
Momen gaya pada insulator karena tiupan angin yang dirasakan oleh kaki tower
Mi = Gi x Ht = 21,787.59 kgm
Momen gaya pada tower karena tiupan angin diambil pada ketinggian setengah tinggi tower
Mtw = 0,5xHgxGt = 116,063.39 kgm
Jumlah momen karena tiupan angin
Mv=Mgv+Mva+Mvt+Mvb + Mtw + Mi = 152,895.37 kgm
Jumlah momen yang disebabkan oleh tarikan konduktor ditambah tiupan angin
adalah Mt = Mc + Mv = 732,479.50 kgm
16 Gaya berat arah vertikal kebawah yang dipikul oleh tower
Beban Konduktor yang dipikul oleh tower
Wc = WhxPx12 = 6,261.75 kg
Beban isolator yang dipikul oleh tower
Wi = Bix12x12x2 =1,584.00 kg
Beban GSW yang dipikul oleh tower
Wg = BaxWh = 146.15 kg
Beban OPGW yang dipikul oleh tower
Wo = BoxWh = 155.78 kg
Total berat yang dipikul oleh pondasi adalah :
WT = Berat Tower +Berat Konduktor + Berat Isolator + Berat OPGW + Berat GSW
WT = Btw+Wc+Wi+Wg+Wo = 27,230.68 kg
Gaya berat arah kebawah yang dipikul oleh satu pondasi ( Gaya Compression )
Wp = WT/4 = 6,807.67 kg
17 Momen lawan
Momen lawan pada kaki B dan C yang disebabkan oleh adanya momen
akibat tarikan konduktor dan tiupan angin = Mx =LtxX
Untuk supaya tower tidak roboh maka Momen akibat tarikan konduktor
dan tiupan angin harus sama dengan momen lawan
Mt = Mx = Mc+Mv = Lt x X
Gaya lawan total pada kaki B dan C = X = (Mc+Mv) / Lt = 68,074.30 kg
Gaya Uplift untuk setiap kaki pada kaki B dan C
akibat tarikan konduktor dan tiupan angin = X/2 = 34,037.15 kg
Momen lawan gaya compression akibat angin dan tarikan konduktor pada kaki A dan D

21
sama dengan Gaya Uplift pada kaki B dan C = Y/2 = X/2 = 33,054.49 kg
Gaya Uplift pada kaki B dan C adalah gaya berat total yang dipikul pondasi dikurangi gaya Uplift
W/4 - X/2 = -27,229.48 kg
Agar tower tidak terangkat di kaki B dan C maka gaya uplift tersebut harus di imbangi
dengan beratnya pondasi ditambah berat tanah diatas pondasi
Volume Pad Vp = lp xlp xtp = 26.047 m3
Volume Chimney Vc = tc x tc x tc = 1.296 m3
Volume Pondasi Vf = Vp+Vc = 27.343 m3
Berat Pondasi = Volume pondasi X Berat beton = VfxBb = 65,623.20 kg
Berat pondasi lebih besar dari gaya Uplift sehingga tower cukup aman
belum ditambah dengan berat tanah diatas pondasi
Volume diatas pondasi = lp x lp x tc = 133.96 m3
Volume tanah = Volume diatas pondasi dikurangi volume chimney = Vt = 132.66 m 3
Berat tanah diatas pondasi VtxBt = 212,256.00 kg ( tanpa angle of friction )
Angle of friction belum diperhitungkan karena tanah urug belum menyatu dengan tanah di sekeliling pondasi
sehingg berat Pondasi + Berat tanah = 277,879.20 kg
18 Angka Keamanan
Dibanding dengan gaya Uplift yang timbul dalam keadaan operasi
maka angka keamanan adalah 10.21
Seandainya diperhitungkan dengan putusnya semua konduktor sebelah
atau konduktor baru ditarik sebelah dan sudah disagging
maka momen yang bekerja pada tower adalah
Momen pada Earthwire = 2x TgxHg = 133,984.00 kgm
Momen pada fasa atas = 4xTcxHa = 409,209.23 kgm
Momen pada fasa tengah = 4xTcxHt = 363,266.68 kgm
Momen pada fasa bawah = 4xTcxHb = 317,324.13 kgm
Momen pada insulator = Gi x Vi = 21,787.59 kgm
Momen pada tower = Mtwr = 116,063.39 kgm
Total Momen = Mt = 1,361,635.03 kgm
Momen lawan pada kaki A dan B
Mt = Mx sehingga X = Mt/Lt = 126,546.01 kg
Gaya uplift pada kaki A dan B adalah X/2 = 63,273.00 kg < dari 277,879.20 kg
Dibanding dengan berat pondasi dan berat tanah diatas pondasi
gaya uplift lebih kecil sehingga tower masih aman
angka keamanan adalah 4.4

22

Anda mungkin juga menyukai