Anda di halaman 1dari 12

Instalasi Kabel Serat Optik

1.1       Umum 

Prinsip instalasi kabel serat optik tidak berbeda dengan instalasi kabel tembaga, namun ada hal-hal
khusus dalam instalasinya seperti penyediaan slack kabel yang cukup untuk setiap titik sambungan
maupun terminasi, kehati-hatian dalam penarikan karena kabel serat optik rawan terhadap
tekukan (maksimum bending radius adalah 20 kali diameter kabel) serta penyedian alat sambung
dan toolkit khusus untuk penyambungan kabel serat optik.

Diameter dan berat kabel serat optik lebih kecil daripada kabel tembaga sehingga panjang span
dalam satu kali penarikan dapat lebih panjang dan menghemat alat sambung, maka untuk
mengurangi gesekan dari rute yang dilalui terhadap kabel serat optik diperlukan kabel rol (cable
reel)  pada saat penarikan kabel tersebut.

Agar instalasi kabel teratur, maka kabel serat optik yang akan dipasang harus memenuhi
spesifikasi teknis yang telah dikeluarkan TELKOM dan dipergunakan sesuai dengan fungsinya
sesuai konfigurasi berikut :

Untuk menjaga kelancaran instalasi kabel serat optik, maka surat ijin dari PEMDA mutlak
diperlukan sebelum pekerjaan instalasi dimulai.

Spesifikasi teknis kabel serat optik yang dikeluarkan TELKOM adalah :

a.    STEL QA - K - 015


     Technical Specification Single Mode Jelly Filled Loose Tube Optical Fibre Cable For Duct
Application.

b.    STEL QA - K - 016


       Technical Specification Single Mode Jelly Filled Loose Tube Optical Fibre Cable For Direct
Burried Application.

c.    STEL QA - K - 017


       Technical Specification Single Mode Jelly Filled Loose Tube Optical Fibre Cable For Aerial
Application.

d.    STEL QA - K - 018


       Technical Specification Single Mode Tight Buffered Optical Fibre Cable For Indoor Application.

1.2       Persiapan pemasangan


a.    Sebelum peralatan dan material dikirim ke lapangan perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai
berikut :
-      Posisi peletakkan haspel dan alat penarik kabel.
-      Kondisi trafik lalu lintas, prioritaskan pada jalan yang tidak macet.
-      Kondisi ruang kerja dan kemudahan bagi lalu lintas petugas dan material.
-      Kemudahan pemasangan alat bantu penarikan kabel.
-      Kemampuan alat penarik kabel (Winching Equipment).

b.    Faktor keselamatan kerja yang perlu diperhatikan :


-     Pasang rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan untuk melindungi lokasi kerja dari
gangguan kendaraan.
-     Gunakan pakaian dan perkakas kerja yang sesuai termasuk helm selama bekerja, khusus
bila bekerja di tiang gunakan sabuk pengaman. 
-     Untuk pekerjaan di manhole, periksa manhole tersebut terhadap bahaya gas beracun dan
mempunyai ventilasi/ sirkulasi udara yang cukup, selama bekerja ruangan manhole tidak
boleh merokok.
-     Gunakan lampu penerangan bila kondisi didalam manhole gelap, perhatikan kabel listrik
yang mencatu lampu tersebut agar tidak terinjak atau kena stroom.
-     Jaga komunikasi antar petugas instalasi dengan bantuan handy talkieatau sarana lain pada
saat penarikan kabel.
-     Haspel habis pakai maupun yang masih berisi sub-duct/ kabel serat optik harus diamankan
agar tidak menggelinding.
-       Atur parkir kendaraan agar asapnya tidak masuk kedalam manhole. 

1.3       Instalasi Kabel Duct

1.3.1    Persiapan/ Rodding Duct


Rodding Duct dilaksanakan untuk memastikan bahwa pipa duct yang akan dipakai untuk
penggelaransub duct maupun kabel serat optik dalam kondisi baik dan bebas dari kotoran.
Adapun persyaratannya adalah sebagai berikut :
a.     Dalam hal membuka maupun menutup tutup manholegunakan katrol yang sesuai
dengan berat dari tutupmanhole tersebut.
b.     Bila manhole tergenang air gunakan pompa air untuk menguras air tersebut, air
buangan/ lumpur dari pompa tidak boleh dibuang ke jalan tetapi disarankan dibuang
ke parit.
c.     Pipa duct yang akan dipakai harus berada pada jalur yang sama dalam satu rute duct.
d.     Pipa duct harus dipilih mulai posisi paling pinggir (disesuaikan dengan rute) dan paling
atas. Bila pipa ductyang dipilih rusak/ ngeblok dan tidak dapat diperbaiki lagi maka
dipilih pipa duct sebelahnya.
e.     Pemasangan tali pemancing pada duct (rodding duct) dengan berbagai macam cara
yang dapat dipilih :
-      Peniupan parasut.
-      Penghisapan.
-      Dengan Stik (pipa).
-      Roader.
f.     Pembersihan dan pemeriksaan pipa duct dengan cara :
       -    Konvensional (Sikat Baja dan Mandril).
       -    Modern (Kamera Pipa dan WaterJet).
g.      Pada saat pengiriman ke lokasi pemasangan, sub duct maupun kabel serat optik yang
akan dipasang harus berada pada haspel / gulungan yang tertutup dan sesuai dengan
peruntukkan mainhole.
h.     Pada saat pemasangan subduct, haspel dapat diletakan diatas trailer kemudian tarik
dengan kendaraan, atauhaspel ditempatkan didekatmanhole dengan mempergunakan
dongkrak (flexible hause) kemudian ujung sub-duct/ kabel serat optiknya yang ditarik.
i.       Pada saat membuka tutuphaspel laksanakan dengan hati-hati agar sub-duct/ kabel
serat optik didalamnya tidak rusak, lalu bersihkan paku yang menancap dan material
sebelum sub duct/ kabel lainnya agar tidak membahayakan dan tidak mengganggu
putaran haspel.

1.3.2    Pemasangan sub-duct

a.      Ukur panjang sub-duct yang akan dipasang sesuai dengan panjang rute duct dan


dipasang span per span dimana ujung sub duct tepat di bibir
lubang/pipa duct kemudian diklem, seperti gambar berikut :
b.      Penarikan dapat dimulai dari awal/ tengah/ akhir dari ruteduct dengan
memperhatikan kondisi lalu lintas pada saat itu, posisi sub-duct dalammanhole harus
satu jalan (pada duct yang sama) agarsub-duct tidak saling menyilang.
c.      Celah antara pipa sub-ductdengan pipa duct dengan harus ditutup dengan duct seal
sedemikian rupa sehinggan air tidak masuk kedalam pipaduct, begitu pula
pipa subduct yang tidak terpakai.
d.      Semua pipa duct yang akan dipakai kabel serat optik harus dipasang sub-duct, jumlah
kabel serat optik yang dipasang pada 1 (satu) pipasub duct maksimum 1 (satu) buah.
e.      Alat penarik harus cukup kuat untuk menarik sub ductmaupun kabel duct dan
ditempatkan sedemikian rupa dekat manhole agar tension(tegangan tarik) yang
bekerja seminim mungkin.
f.     Tali penarik harus cukup kuat dan tidak boleh putus, untuk itu disarankan
menggunakan tali penarik yang terbuat dari serabut kawat baja. Sedangkan untuk tali
pemancing diperbolehkan menggunakan tali plastik.
g.      Untuk mengurangi gesekan pada saat penarikan sub ductmaupun kabel duct maka
penarikan tidak boleh terlalu cepat dan jalur yang dilalui harus diberi gemuk.
h.      Pemasangan kabel rol (cable reel) adalah pada rute ductyang membelok tajam dan 
pada awal dan akhir manholeseperti berikut :
Gambar 6.3  Tampak atas pemasangan kabel rol
i.       Agar dalam penarikan tidak merusak sub duct maka ujungsub duct harus dipasang
kabel grip/ pulling eye dan agar tidak melintir pada sub-ductalat anti pullir alat
(swivel ).
j.      Gunakan kabel guide untuk memasukkan sub-duct ke pipaduct dan
gunakanintermediate puller (penarik antara) pada duct antara.
k.      Tenaga penarik ditentukan berdasarkan panjang rute sebagai berikut :
-      Tenaga manusia semuanya untuk rute duct jarak pendek.
-      Tenaga manusia dan alat bantu penarik (tirfor) untuk rute duct jarak sedang.
-      Dengan winch truk/ pulling machine untuk rute  duct  jarak jauh,  pulling
  force minimum adalah 2000 Newton.
l.        Untuk memperlancar jalannya penarikan di dalam pipa ductdan manhole, maka perlu
petugas pengawas dan handy talkie ditempat-tempat yang diperlukan.
m.    Pekerjaan penarikan harus dilaksanakan secara hati-hati untuk menghindari terjadinya
kerusakan pada alat penarik,sub-duct dan tidak menimbulkan kecelakaan kerja.
n.      Sub-duct yang baru dipasang di dalam pipa duct sebaiknya dibiarkan dahulu minimal 1
(satu) hari setelah penarikan dengan maksud menormalisasi material sub-duct sebagai
akibat penarikan.
o.     Sub-duct sebaiknya diletakkan disebelah kiri atau kanan dekat dinding manhole dan
menumpang pada besi beareryang ada sehingga bagian tengah manhole ada ruang
kosong untuk kerja.
p.     Sub-duct yang baru dipasang atau belum digunakan harus ditutup dengan stopper agar
air atau lumpur tidak masuk kedalam pipa sub-duct.
q.     Bila rute duct banyak belokan maka haspel diletakkan sedekat mungkin dengan lokasi
belokan dengan maksud mengurangi beban alat penarik.

1.3.3    Pemasangan kabel duct


           
a.      Slack atau spare kabel disediakan pada kondisi sebagai berikut :
·    Pada lokasi sekitar lokasimanhole terdapat demandyang cukup tinggi sehingga ada
rencana pengembangan dikemudian hari.
·    Pada lokasi sambungan/ pencabangan.
·    Pada manhole belokan dari rute duct yang tidak lurus.
Panjang slack/ sparedisediakan sepanjang 10 (sepuluh) meter atau masing-masing
sepanjang 5 meter pada setiap ujung kabel  pada saat penyambungan.
b.     Slack atau spare kabel digulung dan diikat di dindingmanhole pada dudukan besi yang
tersedia, besarnya radius gulungan adalah minimum sebesar 20 D (D = Diameter kabel)
c.      Penarikan dapat dimulai dari awal/ tengah/ akhir rute ductdengan memperhatikan
kondisi lalu lintas pada saat itu, atur kabel serat optik sedemikian rupa agar ujungnya
tidak ditengah duct.
d.      Posisi kabel dalam manholeharus didalam pipa sub ductyang sama dan satu jalan agar
kabel tidak saling menyilang.
e.      Alat penarik harus cukup kuat untuk menarik kabel dan ditempatkan sedemikian rupa
dekat manhole agar tension(tegangan tarik) yang bekerja seminim mungkin.
f.       Untuk menghindari banyaknya gesekan pada kabel oleh benda yang dilaluinya dalam
penarikan sub duct tidak boleh terlalu cepat dan bila perlu dapat menggunakan roda
jalan (roller).
g.      Tali penarik harus cukup kuat dan tidak boleh putus untuk itu disarankan
menggunakan (kawat serabut baja), sedangkan untuk tali pemancing yang dimasukkan
terlebih dahulu kedalam pipaduct diperbolehkan menggunakan tali plastik.
h.      Agar dalam penarikan tidak merusak sub duct maka ujungsub duct harus dipasang
kabelgrip/ pulling eye dan agar tidak melintir pada sub-ductalat anti pullir alat (swivel ).
i.        Gunakan kabel guide untuk memasukkan kabel serat optik ke pipa duct dan
gunakanintermediate puller (penarik antara) pada duct antara.
j.        Cara pemasangan kabel serat optik di duct dapat dilakukan dengan berbagai cara
tergantung teknologi yang dipilih yaitu :
-      Manual, yaitu dengan tenaga manusia umumnya untuk rute duct/ jarak pendek.
-      Semi Otomatis, yaitu tenaga manusia dibantu alat penarik (Tirfor) umumnya untuk
rute duct/ jarak sedang.
-       Otomatis, yaitu dengan winch truk/ pulling machine umumnya untuk ruteduct/
jarak jauh, pulling force minimum adalah 2000 Newton.
-       Modern, yaitu dengan cara ditiup dengan kompressor (air blown).
k.     Untuk memperlancar jalannya penarikan di dalam pipa ductdan manhole, maka perlu
petugas pengawas dan handy talkie ditempat-tempat yang diperlukan.
l.        Pekerjaan penarikan harus dilaksanakan secara hati-hati untuk menghindari
terjadinya kerusakan pada alat penarik, kabel serat optik dan tidak menimbulkan
kecelakaan kerja.
m.    Kabel serat optik yang baru dipasang di dalam pipa ductsebaiknya dibiarkan dahulu
minimal 1 (satu) hari setelah penarikan dengan maksud menormalisasi perubahan
material serat optik sebagai akibat penarikan.
o.      Kabel serat optik sebaiknya diletakkan disebelah kiri atau kanan dekat
dinding manholedan menumpang pada besi bearer yang ada sehingga bagian
tengah Manhole ada ruang kosong untuk kerja.
p.      Pada saat penarikan perlu diperhatikan bending radius (radius tekukan), bending
radius minimum 20 x diameter kabel.
q.      Bila rute duct banyak belokan maka haspel diletakkan sedekat mungkin dengan lokasi
belokan dengan maksud mengurangi beban alat penarik.
q.    Penempatan kabel serat optik didalam sub duct diatur sebagai berikut dengan asumsi
jumlah pipa/ lubang sub-duct 3 (tiga) buah untuk 1 (satu) pipaduct, kecuali bila
pada manhole tersebut terdapat pencabangan, sub-duct dapat dipilih dari
pipa duct yang berbeda :

Kabel serat optik ke : Sub-ductlubang no : Pipaductno :


1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 1 2
5 2 2
dst. dst. dst.

r.       Pipa duct berisi kabel yang menuju ke gedung harus dilengkapi dengan seal untuk
menghindari gangguan dari binatang pengerat atau serangga.
s.      Setiap kabel yang dipasang harus dilengkapi dengan label yang menerangkan jenis
kabel dan nama proyeknya.

1.4       Instalasi Kabel Tanam Langsung

1.4.1    Persiapan pemasangan kabel tanam langsung


a.      Persiapkan alat dan bahan sebagai berikut :
-  Alat untuk penggalian seperti cangkul, belincong dan sejenisnya untuk penggalian alur
kabel.
-  Alat bor horizontal untuk lokasi yang tidak boleh digali seperti menyebrang jalan tol,
jalan kereta api dan sejenisnya.
-  Alat untuk menaikan kabel keatas truk seperti tali dan papan peluncur atau katrol
atau fork lift atau truk khusus yang dapat menaikan, menurunkan, mengangkut kabel
dan sebagai jack drum.
-  Alat untuk penarikan kabel seperti dongkrak haspel, alat penarik kabel, rambu-rambu
lalu lintas dan alat pengaman lainnya.
-  Batu pelindung kabel yang ditanam (deskteen).
-   Alat pangangkut personil dan material.
-   Alat komunikasi (handy Talkie).
-   Pilar pengaman.
-   Alat pemotong hotmix.
-   Label kabel.
b.      Buat galian di pinggir jalan/ trotoar sedalam ± 70 cm atau sesuai peraturan PEMDA
setempat dengan lebar galian bagian atas ± 50 cm dan bagian bawah ± 30 cm, tanah
galian tidak boleh berserakan ke jalan.
c.      Galian yang memotong jalan atau pintu masuk rumah penduduk harus segera ditimbun
karena dapat mengganggu lalu lintas orang/ kendaraan, dan galian yang belum dipasang
kabel harus diberi pilar pengaman (gambar 6.3) sepanjang rute galian.
d.      Lubang tempat penyambungan kabel digali dengan ukuran sesuai radius putaran
kabelslack/ spare dengan kedalaman sama dengan kedalaman galian alur kabel.
e.      Setelah alur galian kabel dibuat dengan kedalaman tertentu, kemudian dasar galian
tersebut diisi dengan pasir urug setebal 5 cm.
f.       Pada saat pengiriman ke lokasi pemasangan, kabel serat optik yang akan dipasang
harus berada pada haspel/ gulungan yang tertutup dan sesuai dengan peruntukkannya
(sesuai gambar rencana).
g.      Pada saat pemasangan kabel,haspel dapat diletakan diatas trailer kemudian tarik
dengan kendaraan, atau haspelditempatkan di suatu tempat dengan mempergunakan
dongkrak (flexible hause)kemudian ujung kabel serat optiknya yang ditarik
h.      Pada saat membuka tutuphaspel laksanakan dengan hati-hati agar kabel serat optik
didalamnya tidak rusak, lalu bersihkan paku yang menancap dan material lainnya
sebelum kabel dikeluarkan agar tidak membahayakan dan tidak mengganggu
putaran haspel.

1.4.2    Pemasangan kabel tanam langsung


           
a.     Slack atau spare kabel disediakan pada kondisi sebagai berikut :
·      Pada lokasi sekitar rute kabel terdapat demandyang cukup tinggi sehingga ada rencana
pengembangan dikemudian hari.
·       Pada lokasi sambungan/ pencabangan.
Panjang slack/ sparedisediakan sepanjang 10 (sepuluh) meter atau masing-masing
sepanjang 5 meter pada setiap ujung kabel  pada saat penyambungan.
b.      Untuk lokasi yang ada sambungan/ pencabangan maupun slack kabel serat optik
maka diatas permukaan tanah dari sambungan kabel tersebut dibuat patok dari beton,
dengan maksud untuk memudahkan pencarian letak sambungan/ pencabangan/slack.
c.      Slack dari sambungan/ pencabangan atau spare kabel serat optik digulung dan
diletakkan dekat sambungan dengan radius gulungan minimal 20 kali diameter kabel
yang ditanam dengan kedalaman sama dengan kedalaman alur galian.
d.      Bila setelah penarikan kabel tidak langsung dilaksanakan penyambungan, maka ujung
kabel yang akan disambung supaya diperlihatkan keatas permukaan tanah dan
diberiseal/ end cap agar mudah ditemukan kembali.
e.      Teknik penarikan :
-    Penarikan kabel serat optik dilaksanakan dengan memperhatikan faktor
kemudahan, keamanan dan kondisi lalu lintas pada saat itu.
-     Kabel ditarik melalui bagian bawah haspel yang ditempatkan pada trailer
kemudian ujung kepala kabel ditambatkan kemudian kabel digelar dengan cara
menjalankan kendaraan penarik secara pelan-pelan atau haspel dipasang diatas
dongkrak yang kuat kemudian ujung kepala ditarik menjauhi haspel.
-     Untuk menghindari kerusakan kulit kabel akibat gesekan pada saat penarikan
maka pada sepanjang jalur penarikan harus dipasang rol-rol kabel dengan interval
jarak ± 2 meter.
-     Kabel yang sudah tergelar sepanjang alur galian kemudian dimasukan kedalam
galian yang sudah diisi pasir setebal 5 cm.
-     Setelah panjang kabel cukup maka kabel dapat dipotong dan ujungnya harus
ditutup/ didop dengan end cap panas kerut.
-     Pada saat penarikan kabel serat optik terutama pada alur kabel yang banyak
tikungan supaya dihindari tekukan yang tajam, bending radius minimum 20 x
diameter kabel.
-     Tidak diperkenanakan kabel dilucuti semua dari haspel kemudian ditanam (sistim
angka delapan), karena dikhawatirkan kabel tertekuk atau melilit.
f.        Posisi kabel dalam tanah harus teratur rapi dan tidak boleh melilit dengan
kabel existing, kabel PLN atau pipa PAM . Bila perlu dipilih alur lain yang relatif aman.
g.      Semua kabel serat optik tanam langsung harus masuk kedalam pipa bila :
-      Menyebrang Jalan.
        Dipakai pipa galvanis Æ 10 cm untuk lalu lintas padat atau pipa PVC Æ10 cm tebal
5,5 cm untuk lalu lintas sedang dengan kedalaman galian ± 100 cm atau sesuai
peraturan PEMDA setempat.
-      Menyebrang Parit.
        Dipakai pipa galvanis Æ 10 cm dipasang dibawah parit atau diatas parit atas izin
PEMDA setempat.
-      Menyebrang Rel Kereta Api.
        Dipakai pipa galvanis Æ 10 cm dengan kedalaman  ± 100 cm atau menurut
ketentuan PERUMKA.
-      Menyebrang Jalan Bebas Hambatan.
        Dipakai pipa galvanis Æ 10 cm dengan kedalaman  ± 100 cm.
-      Menyebrang Sungai.
       Pipa dipasang menempel pada sisi atau bawah jembatan, bila tidak memungkinkan
dapat dibuat jembatan kabel dengan konstruksi sesuai dengan lebar bentangan
sungai.
h.    Pada pipa galvanis/ PVC tersebut dimasukan beberapasub-duct sebelum kabel serat
optik dimasukan kedalamnya disamping itu perlu disiapkan pipa cadangan yang kosong
untuk keperluan selanjutnya. Pipa pelindung yang tidak langsung dipakai maka harus
ditutup stopper pada kedua ujungnya untuk mencegah masuknya tanah/ kotoran.
i.      Tenaga penarik ditentukan berdasarkan panjang rute sebagai berikut :
-      Manual, yaitu dengan tenaga manusia umumnya untuk rute duct/ jarak pendek.
-      Semi Otomatis, yaitu tenaga manusia dibantu alat penarik (tirfor) umumnya untuk
rute duct/ jarak sedang.
-         Otomatis, yaitu dengan winch truk/ pulling machine umumnya untuk ruteduct/
jarak jauh, pulling force minimum adalah 2000 Newton.
j.      Galian yang sudah dibuat harus segera dilaksanakan penarikan kabel (paling lambat tiga
hari), setelah penarikan kabel selesai galian kabel harus segera ditutup/ ditimbun
kembali dengan tahapan sebagai berikut :
-      Lakukan penimbunan pasir setinggi ±5 cm diatas kabel.
-      Pasang batu pelindung (deskteen) diatas timbunan pasir tersebut secara berderet
rapat berurutan disepanjang alur galian.
-       Pasang warning tape/Pita pengaman diatas batu pelindung (deskteen) tersebut
disepanjang alur galian.
-      Timbun tanah bekas galian dengan tanah dan berangkal kemudian padatkan dengan
alat pemadat.
-      Permukaan bekas galian dikembalikan lagi sama seperti semula dengan dilebihi 5 cm
pada bagian atasnya (antisipasi permukaan tanah turun).
-      Untuk galian yang menyebrang jalan, timbunan bekas galian harus dilapisi aspal
pada bagian atasnya. Sedangkan untuk galian di trotoar, timbunan bekas galian
harus ditutup dengan tegel/ paving block yang baru dan sama dengan
tegel/ paving blockterpasang.
Konstruksi pemasangan kabel tanam langsung dan persaratan Pita
pengaman/warning tape seperti pada gambar 6.4 dan gambar 6.5 berikut :
Persyaratan :
·     Bahan pita :           Plastik
·     Lebar pita       :           7 cm.
·     Tinggi hurup   :           5 cm.
·     Lebar hurup    :           3 cm.
·     Tebal hurup    :           0.5 cm.
·     Jarak antara tulisan Indonesia dan Inggris    :   1 meter (selang seling).
·     Jenis huruf     :           Arial Bold.
·     Warna huruf   :           Hitam
·      Tulisan           :          “HATI-HATI KABEL SERAT OPTIK” dan     “CAUTION OPTICAL
CABLE” (bergantian)
·         Jarak antara logo Telkom      :           1 meter.
·         Ukuran logo                           :           4 x 4 cm.
k.      Setelah persiapan kabel selesai dan penempatan tenaga penarik selesai, maka
penarikan kabel serat optik dapat dilaksanakan.Untuk memperlancar jalannya
penarikan, maka perlu petugas pengawas dan handy talkieditempat-tempat yang
diperlukan.
l.      Pekerjaan penarikan harus dilaksanakan secara hati-hati untuk menghindari terjadinya
kerusakan pada alat penarik, kabel serat optik dan tidak menimbulkan kecelakaan kerja.

m. Sambungan
Lubang galian tempat penyambungan harus diberi tanda agar sambungan mudah
ditemukan, adapun ukuran tanda tersebut sebagai berikut : 
n.      Bila pada alur galian terdapat lebih dari 1 (satu) kabel serat optik yang perlu dipasang
maka penarikan kabel serat optik dilaksanakan sekaligus.
o.      Sisa bekas galian (setelah sebagian digunakan untuk penimbunan kembali) wajib
dipindahkan atau dibuang paling lambat 3 (hari) setelah pekerjaaan di tempat tersebut
selesai.

1.5       Instalasi Kabel Udara


1.5.1    Persiapan pemasangan kabel udara
a.    Persiapkan alat dan bahan sebagai berikut :
-      Alat untuk membuat lubang sebagai tempat berdirinya tiang seperti linggis atau bor
tanah
-      Tiang Besi (STEL-L-003, 018, 019 dan 020) atau Tiang Beton (STEL-L-022, 023 dan 024).
-      Alat untuk menaikan kabel keatas truk seperti tali dan papan peluncur atau katrol
atau fork lift atau truk khusus yang dapat menaikkan, menurunkan, mengangkut kabel
dan sebagai jackdrum.
-      Alat untuk penarikan kabel seperti dongkrak haspel, alat penarik kabel, rambu-rambu
lalu lintas dan alat pengaman lainnya.
-      Alat pengangkut personil dan material.
-      Alat komunikasi (Handy Talkie).
b.    Buat lubang galian di pinggir jalan/ trotoar untuk penanaman tiang sedalam 1/5
panjang tiang dengan diameter lubang sama dengan diameter tiang ditambah 5 cm
sekelilingnya, dengan mempertimbangkan :
-      Lokasi tiang tidak boleh mengganggu pejalan kaki/ kendaraan.
-      Penempatan tiang diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu estetika
pemandangan/ keindahan kota.
-      Jarak antar tiang ± 50 meter.
c.    Tiang didirikan tegak lurus di tengah-tengah lobang , kemudian lobang ditimbun
dengan tanah galian dan dipadatkan.
d.      Tiang dicat dengan cat besi warna hitam dan ban warna perak, untuk mencegah
korosi bagian tiang yang berada 30 cm diatas dan dibawah permukaan tanah harus
dicor beton (voetstuk). Bagianvoetstuk yang ada diatas permukaan tanah diplester
halus dan permukaan atasnya dibuat miring dengan kemiringan 15 derajat.
e.    Pasang temberang pada :
-      Tiang awal dan akhir dari rute kabel udara.
-      Tiang rute kabel udara dengan sudut tikungan lebih besar 15 derajat.
-      Tiang rute lurus dengan beban cukup berat dan sering teganggu oleh angin kencang
pada setiap 5 (lima) gawang atau sesuai kebutuhan.
       Pemasangan temberang dapat dipilih dari 3 (tiga) jenis temberang yang ada yaitu
temberang tarik, temberang sokong dan temberang labrang, cara pemasangan
temberang dapat mengacu kepada PPJT 2000–1 (JARLOKAT)/18 Desember 2000,
Nomor Dokumen : PED T-005-2000.
f.     Periksa haspel dari kabel serat optik  yang akan dipasang agar sesuai dengan gambar/
section dari rute yang direncanakan.
g.    Naikkan haspel tersebut keatas alat pengangkut kemudian kirim ke lokasi, tempatkan
pada tempat yang aman untuk persiapan penarikan.
h.    Buka tutup haspel dengan hati-hati agar kabel serat optik didalamnya tidak rusak, lalu
bersihkan paku yang menancap dan material lainnya agar tidak membahayakan dan
tidak mengganggu putaran haspel.
i.        Haspel habis pakai maupun yang masih berisi kabel serat optik harus diamankan agar
tidak menggelinding.

1.5.2    Pemasangan kabel udara


           a.    Kabel udara dapat dipasang pada tiang baru maupun tiang lama (existing), bila
mempergunakan tiang existing perlu diperhitungkan besarnya gaya rentang kabel
tersebut ditambah gaya rentang kabel existing.
b.    Penambatan kabel udara pada tiang disesuaikan dengan kondisi di lapangan yaitu :
-      Cara gantung
        dipergunakan pada rute lurus, jarang terjadi angin kencang dan jarak antar tiang
antara 40 m sampai 50 m.
-      Cara tambat
        dipergunakan pada rute belok/ menikung atau rute lurus dengan jarak antar tiang
lebih dari 50 m. Penambatan dilakukan dengan mempergunakan alat bantu khusus
dan diusahakan tidak memotong kawat penggantung (bearer).
-      Cara tambat awal/ akhir
        dipergunakan pada tiang DP (Distribution Point), pada tiang sambungan peralihan
antara kabel tanah dan kabel udara atau kabel udara dengan kabel udara.
c.    Semua penjepit kabel udara (klem “J”) harus terpasang lebih dahulu pada setiap tiang
yang akan dipakai sebagai tumpuan dalam penarikan.
d.    Pada setiap tiang harus dipasang rolkabel guna memperlancar jalannya penarikan,
disamping untuk menghindari terjadinya gesekan kabel dengan klem penjepit atau
benda keras lainnya.
e.    Tempatkan haspel sedemikian rupa pada tempat yang paling mudah dalam penarikan,
kemudian ujung kabel dikupas sepanjang 25 cm dan diambil bearernya kemudian
sambungkan dengan tali penarik dan alat anti pulir.
f.     Pasang tali penarik pada rol kabel kemudian kabel udara ditarik melalui rol kabel
tersebut, panjang satu kali penarikan maksimum 1 (satu) km.
g.    Alat/ tenaga penarik ditentukan berdasarkan panjang rute sebagai berikut :
-      Tenaga manusia semuanya untuk rute/ jarak pendek.
-      Tenaga manusia dan alat bantu penarik (Tirfor) untuk rute/ jarak sedang.
-      Dengan winch truk/ pulling machineuntuk rute/ jarak jauh, pulling forceminimum
adalah 2000 Newton.
       pada tiang antara dapat pula dipasang penarik antara (intermediatepuller) untuk
meringankan penarikan.
h.   Setelah selesai penarikan buat tambat awal/ akhir dengan mempergunakan track
tang dan pasangkan span wartel (pengatur lentur kabel), sedangkan pada tiang antara
kencangkan kabel dengan cara menjepitkan bearer pada klem penjepit “J”.

i.      Atur  kelenturan kabel sebesar 2 % dari lebar gawang dengan memperhatikan
kerapihan dan faktor-faktor sebagai berikut :
-      Batas putus gaya tegangan (breaking tension) dari kawat penggantung (bearer).
-      Berat dari kabel udara (kg/ m) termasuk kawat penggantung.
-      Gaya tegangan tambahan seperti beban angin dan batas panjang gawang
(critical span).
j.      Buat spare sepanjang 5 meter pada masing-masing ujung kabelnya untuk
penyambungan, setelah panjang kabel cukup maka kabel dapat dipotong.

k.    Slack dari sambungan/ pencabangan atau spare kabel serat optik digulung dan
dipasang pada tiang dengan radius gulungan 20 kali diameter kabel yang
dipasang.
l.      Bila setelah penarikan tidak langsung dilaksanakan penyambungan, maka ujung
kabel diamankan dari gangguan dan ujungnya harus ditutup/ didop dengan end
cap panas kerut.
m.   Teknik penarikan :
-      Penarikan kabel serat optik dilaksanakan dengan memperhatikan faktor
kemudahan, keamanan dan kondisi lalu lintas pada saat itu.
-         Kabel ditarik melalui bagian bawah haspel yang ditempatkan pada trailer
kemudian ujung kepala kabel ditambatkan kemudian kabel digelar dengan cara
menjalankan kendaraan penarik secara pelan-pelan (metode drive off routes)
atau haspel dipasang diatas dongkrak yang kuat kemudian ujung kepala ditarik
menjauhi haspel (metode back pull routes).
-         Pada saat penarikan kabel serat optik terutama pada alur kabel yang banyak
tikungan supaya dihindari tekukan yang tajam, bending radius minimum 20 x
diameter kabel.
n.     Posisi kabel harus teratur rapi pada tiang tidak boleh melintir atau melilit dengan
kabel existing.
o.     Apabila kabel serat optik menyebrang jalan raya, menyebrang sungai atau
menyebrang rel kereta api maka pemasangannya pada tiang dengan cara
ditambat dan dilengkapi temberang serta tidak boleh ada sambungan.
p.     Sudut penyeberangan diatur sedemikian rupa sehingga lintasan kabel yang
menyebrang sependek mungkin, tinggi rute kabel udara diatas jalan raya dan
diatas sungai minimal 6 meter atau sesuai peraturan PEMDA setempat
sedangkan untuk rute diatas rel kereta api minimal 7,5 meter atau menurut
ketentuan PERUMKA.
q.     Untuk rute kabel udara yang berada dibawah saluran listrik tegangan tinggi maka
disarankan dipilih kabel udara yang sedikit mengandung unsur metallic dan perlu
memperhatikan keselamatan kerja.
r.      Setelah persiapan kabel selesai dan penempatan tenaga penarik selesai, maka
penarikan kabel serat optik dapat dilaksanakan.Untuk memperlancar jalannya
penarikan, maka perlu petugas pengawas dan handy talkie ditempat-tempat
yang diperlukan.
s.     Pekerjaan penarikan harus dilaksanakan secara hati-hati untuk menghindari
terjadinya kerusakan pada alat penarik, kabel serat optik dan menghindari
kecelakaan kerja.

1.6       Instalasi Kabel Indoor

1.6.1    Persiapan pemasangan kabel indoor


a.    Persiapkan alat dan bahan sebagai berikut :
-      Alat pemasangan kabel indoor seperti tangga, bor dan toolkit lainnya.
-      Alat komunikasi (Handy Talkie).
-      Paku klem atau pita pengikat.
-      Kabel tray.
-      Pipa PVC sesuai dengan ukuran kabel.
b.    Buat alur kabel dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
-      Alur kabel tidak boleh mengganggu keindahan pemandangan.
-      Alur kabel tidak boleh dekat sumber api/ panas.
-      Alur kabel tidak boleh mengganggu lalu lintas orang.
-      Mudah dalam pemasangan.
c.    Pemasangan kabel serat optik indoor dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu
instalasi tanam atau instalasi tempel. Instalasi tanam yaitu instalasi kabel dengan
menggunakan pipa yang ditanam pada dinding atau lantai bangunan, sedangkan
instalasi tempel yaitu instalasi kabel yang menggunakan pipa atau kabel tray
yang ditempelkan pada dinding, plafond atau rangka bangunan.
d.    Pada keadaan ruangan yang tidak memungkinkan dalam suatu bangunan dapat
digunakan instalasi kombinasi antara tanam dan tempel, intalasi kabel serat
optik indoor secara umum dapat mengacu kepada Pedoman Instalasi Kabel
telepon Rumah/ Gedung (TEK-IKR-001) dan Liberalisasi Terminal dan Instalasi
Kabel Rumah (KR11/HK220/OPSAR-12/95).
e.    Pemasangan kabel tray maupun pipa didalam gedung harus dihindari rute yang
menyudut terlalu tajam, pada belokan harus dibuat lengkungan sebesar 20 kali
diameter kabel.
f.     Periksa haspel dari kabel serat optik  yang akan dipasang agar sesuai dengan
gambar/ section dari rute yang direncanakan kemudian kirim ke lokasi dan
tempatkan pada tempat yang aman untuk persiapan penarikan.
g.    Buka tutup haspel dengan hati-hati agar kabel serat optik didalamnya tidak
rusak, lalu bersihkan paku yang menancap dan material lainnya agar tidak
membahayakan dan tidak mengganggu putaran haspel.
h.    Haspel habis pakai maupun yang masih berisi kabel serat optik harus diamankan
agar tidak menggelinding.

1.6.2    Pemasangan kabel indoor


            a.    Instalasi Tanam.
-      Tanam pipa pada dinding atau lantai bangunan.
-      Atur jarak antara rute kabel serat optik indoor dgn instalasi listrik minimal 30 cm.
-      Pada rute membelok pasang pipa plastik elastis.
-      Masukan kabel pemancing kedalam pipa kemudian ujungnya sambungkan
dengan kabel.
-      Tarik kabel pemancing sehingga kabel masuk kedalam pipa.
-      Kabel yang dipasang didalam pipa hindari kerusakan kulit kabel akibat gesekan
pada saat penarikan.
-      Setelah panjang kabel cukup maka kabel dapat dipotong dan ujungnya
diamankan.
b.    Instalasi Tempel
-      Pasang pipa atau tray pada dinding bangunan.
-      Pada rute membelok pasang pipa plastik elastis.
-      Masukan kabel pemancing kedalam pipa kemudian ujungnya sambungkan
dengan kabel.
-      Tarik kabel pemancing sehingga kabel masuk kedalam pipa.
-      Kabel yang dipasang pada tray harus diklem atau diikat setiap 50 cm bila
dipasang vertikal dan setiap 100 cm bila dipasang horizontal.
-      Kabel yang dipasang didalam pipa hindari kerusakan kulit kabel akibat gesekan
pada saat penarikan.
-      Setelah panjang kabel cukup maka kabel dapat dipotong dan ujungnya
diamankan.

 Item Pekerjaan
 Item Material
 Kebutuhan material secara keseluruhan
 Form BAST
 Form Berita Acara
 Label Stiker di terminal box

Anda mungkin juga menyukai