INSTALASI DISTRIBUSI
NIM : 2018-71-124
Kelas :B
ABSTRACT
In this practicum, the third practicum module 3, entitled installation of air duct
construction with the aim of practicum: Can carry out the installation of medium
voltage / low voltage air duct construction according to construction standards and
installation procedures. Where it has several tools and materials, including: Schematic
drawing of survey results, Construction Standards, crowbars or soil drills, ground
transport shovels, hoes, pulleys of at least 2 tons of chain length 12 meters, alternating
tianTool kits, chain tackle at least 500 kg, Kamlong 2 tons, Nylon mine 60 meters,
Dinamo meter or sight board10 - 12 meters. In this journal, we will also discuss the
construction of air ducts, both medium and low and do not forget the steps in erecting
or lowering the air duct mast. Distribution network planning cannot be separated from
determining the amount of power or load that will be transmitted through the network
system, especially with regard to determining the current conductive strength at the
cross-sectional wire size and the type of conductor chosen.
Keywords: Installation, Electrical, Construction
ABSTRAK
Pada praktikum kali ini yaitu praktikum ketiga modul 3 yang berjudul pemasangan konstruksi
saluran udara dengan tujuan praktikum: Dapat melaksanakan pemasangan konstruksi saluran
udara tegangan menengah / tegangan rendah sesuai standar konstruksi dan prosedur
pemasangannya. Dimana memiliki beberapa alat dan bahan antara lain yaitu : Gambar skema
hasil survey, Standar Konstruksi, Linggis atau bor tanah, Skop pengangkut tanah, Cangkul,
Katrol minimal 2 ton panjang rantai 12 meter, Seling pengikat tianTool kit, Takel rantai minimal
500 kg, Kamlong 2 ton, Tambang nilon 60 meter, Dinamo meter atau papan bidik10 – 12 meter.
Di jurnal ini juga kita akan membahas tentang konstruksi saluran udara entah menegah maupun
yang rendah dan tidak lupa juga dengan langkah-langkah dalam mendirikan atau menurunkan
tiang saluran udara tersebut. Perencanaan jaringan distribusi tidak lepas dari penentuan
besarnya daya atau beban yang akan di salurkan melalui sistem jaringan tersebut, terutama
berkaitan dengan penentuan kuat hantar arus pada ukuran kawat penampang dan jenis
penghantar yang di pilih.
Kata kunci: Instalasi, Listrik, Lokasi, Konstruksi
NAMA : SABASTIAN HALOMOAN SIHOMBING NIM :201871124
1. PENDAHULUAN
2. LANDASAN TEORI
dengan daerah yang tepat untuk pendirian tiang dan menghindari bangunan, jalan, jalan layang, dan
saluran tengangan rendah.Saluran udara tegangan rendah dibuat berdekatan dengan jalan maupun
jalan layang,hal ini bertujuan agar memudahkan saluran untuk terhubung kepada konsumen
danuntuk memudahkan akses untuk perbaikan dan pemeliharaan saluran. Konstruksi
ini berbeda dengan konstruksi transmisi saluran udara yang tidak berhubungan secaralangsung
dengan konsumen sehingga sebisa mungkin menghindari lokasi-lokasi sepertiyang telah disebutkan
pada paragraf sebelumnya.Untuk saluran udara rendah atau saluran distribusi pada daerah pusat
kota atau pinggiran kota, antar tiang saluran ditempatkan dengan jarak 100 sampai 150 ft, hal
ini bertujuan untuk mencari titik paling mudah melakukan pemeliharaan dan juga untuk
memperkecil jarak pemeliharaan seminimum mungkin. Dipinggir jalan, tiang ditanam beberapa ft
dibawah trotoar.Saluran transmisi kemungkinan memliki jarak regangan sebesar beberapa ratus
ft.Karakteristik wilayah/negara dimana saluran ini akan ditempatkan akan
mempengaruhi jenis konstruksi tiang, konduktor, dan isolator yang akan dipakai. Penentuantempat/
wilayah atau rute dimana saluran udara ini akan didirikan membutuhkankeputusan, pengalaman,
dan keahlian yang tepat dalam meminimalisir biaya izin pendirian dan biaya konstruksi serta untuk
menyediakan kemudahan pemeliharaan danmengurangi gangguan operasi dalam waktu
mendatangSecara umum faktor yang mempengaruhi panjang dari regangan adalah : Karakteristik
rute, Zona netral yang tepat bagi konduktor, Tekanan berlebih saat beban maksimum, Struktur yang
memadai untuk menahan beban tambahan.
3. METODE PRAKTEK
Peletakan tiang
NAMA : SABASTIAN HALOMOAN SIHOMBING NIM :201871124
7. Kuatkan posisi tiang pada keadaan tegak lurus, gunakan batu-batu kecil dan tanah untuk
menguatkannya serta dipadatkan dengan menggunakan linggis.
9. Pemasangan kawat
Harus meperhatikan:
Andongan:
Jarak antara posisi terendah dari kawat yang terbentang dengan posisi dimana kawat tersebut
ditopang / disangga, digantungkan oleh tiang. Dipengaruhi oleh bahan kawat, ukuran kawat, suhu
sekitar., lebar gawang.
Kuat tarik kawat:
Tarikan pada kawat yang diijinkan antara 10 s/d 60% dari ultimate tensile strength. Kuat tarik pada
kawat jangan melebihi beban kerja tiang.
Kuat tarik pada saat penarikan kawat dipengaruhi oleh: bahan kawat, ukuran kawat, suhu
sekitardan lebar gawang.
NAMA : SABASTIAN HALOMOAN SIHOMBING NIM :201871124
Kuat tarik pada kawat dapat diukur dengan menggunakan dinamo meter
Lebar gawang:
Jarak antara tiang ke tiang untuk lebar gawang yang tidak sama pada satu seksi, maka nilai lebar
gawang ekivalennya adalah:
Jarak aman:
Jarak minimum yang diperbolehkan antara jaring bertegangan dengan jaring lain atau benda lain
NAMA : SABASTIAN HALOMOAN SIHOMBING NIM :201871124
11. Penegangan kawat ( Saging ) Pada pekerjaan penegangan kawat sampai dengan pengaturan
lendutan dan jarak aman yang ditentukan harus didasarkan pada :
Kawat yang digunakan : bahannya, penampangnya, modulus kenyalnya, kuat tariknya dan
koefisien muai panjangnya.
Jarak rentangan.
Suhu keliling saat penegangan.
Tekanan angin saat penegangan.
Cara penegangan :
1. Mula-mula 2 ( dua ) penghantar bagian luar atau bila memungkinkan semua penghantar
ditarik bersama-sama supaya seimbang dengan menggunakan takel oleh seorang petugas
yang berada pada salah satu ujung kawat.
2. Seorang petugas memeriksa lendutan dengan menggunakan papan bidik
4. Cara lain untuk mengukur besarnya lendutan dapat dilakukan dengan cara mengukur besarnya
gaya tarik pada waktu penegangan dengan menggunakan Dinamo-meter yang dilakukan oleh
petugas pengangan.
Besarnya gaya tarik dapat dilihat pada tabel (horizontal pull)
NAMA : SABASTIAN HALOMOAN SIHOMBING NIM :201871124
NAMA : SABASTIAN HALOMOAN SIHOMBING NIM :201871124
4.1 Data
3
Hantaran udara ketanah (lapangan) 4,56 6,09
4.2 Analisa
Pada praktikum kali ini yaitu modul ketiga dan praktikum ketiga iniyang berjudul
pemasangan konstruksi saluran udara yang memiliki tujuan : Dapat melaksanakan pemasangan
konstruksi saluran udara tegangan menengah / tegangan rendah sesuai standar konstruksi dan
prosedur pemasangannya. Dimana memiliki beberapa alat dan bahan antara lain yaitu : Gambar
skema hasil survey, Standar Konstruksi, Linggis atau bor tanah, Skop pengangkut tanah, Cangkul,
Katrol minimal 2 ton panjang rantai 12 meter, Seling pengikat tianTool kit, Takel rantai minimal
500 kg, Kamlong 2 ton, Tambang nilon 60 meter, Dinamo meter atau papan bidik10 – 12 meter.
Tembaga dan aluminium merupakan logam yang sering digunakan sebagai materialkonduktor
untuk jaringan distribusi. Kriteria pemilihannya meliputi konduktivitas,kekuatan mekanis, harga,
dan berat. Berdasarkan kriteria pemilihan tersebut, tembagamerupakan konduktor yang memiliki
kualitas terbaik dan aluminium merupakan yangkedua dalam hal konduktivitas dan keberadaannya.
Aluminium memiliki beberapakelebihan yaitu beratnya yang merupakan 70 persen lebih kecil dari
ukurannya, namun konduktivitasnya hanyalah 61 persen dari kekuatan konduktivitas
tembaga.Kekuatan maksimumnya (breaking strength) sekitar 43 persen dari tembaga jenis hard-
drawn.Kawat tembaga dibuat dalam 3 jenis standar berdasarkan tingkat kekerasannya. (1)hard
drawn, (2)medium hard-drawn, (3)soft drawn. Tembaga jenis Hard-drawn memiliki kekuatan tensi
(tensile strength) tertinggi dan digunakan untuk saluran udara dengan panjang bentangan 200 ft
atau lebih. Untuk jenis medium hard-drawn memiliki kekuatan tensi yang lebih rendah dan
digunakan secara umumnya pada saluran udara
jaringan distribusi dengan panjang bentangan yang lebih pendek. Jenis soft drawn digunakan untuk
kabel bawah tanah (underground cable) karena memiliki kekuatantensi kecil sehingga lebih
fleksibel.Aluminium yang diuntai dengan inti besi digunakan pada saluran udara di
daerah pedalaman. Dinamakan aluminum cable steel-reinforced(ACSR). Pengembangan
dari pembentukan material dengan kekuatan tinggi melalui campuran aluminium telah
menghasilkan beberapa kabel alternatif, diantaranya aluminum conductor alloy-reinforced
(ACAR) dan all-aluminum-alloy conductor (AAAC) dengan konduktivitasdan kekuatan tensi
terkombinasi.Secara umum, ukuran konduktor yang digunakan untuk saluran udara
ditentukandengan daya elektris yang akan ditransmisikan dan drop tegangan yang
diperbolehkan.Kebutuhan kekuatan mekanis merupakan hal yang perlu dipertimbangkan
seminimummungkin namun masih dapat memenuhi persyaratan. NESC memberikan
spesifikasiukuran minimum konduktor yang diperbolehkan untuk digunakan.Isolator pada saluran
udara diklasifikasikan menjadi (1) pin-type insulators, (2) suspension insulators, and (3)strain
insulators. Isolator jenis pin (pin-type insulators)digunakan untuk tegangan rendah dan sedang
dalam jaringan distribusi. Untuk jenissuspensi (suspension insulators) digunakan untuk seluruh
NAMA : SABASTIAN HALOMOAN SIHOMBING NIM :201871124
5. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Dalam perencanaan ini dapat dilanjutkan untuk merencanakan pembangunan trafo
distribusi, jaringan tegangan rendah yang akan diperlukan untuk melayani pada calon
konsumen dalam jangka waktu jangka panjang ( ± 30 tahun)
2. Karena masalah pemadaman atau gangguan listrik umumnya terjadi pada jaringan, maka
diharapkan saat setiap pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan waktu yang telah
dijadwalkan dengan berkodinasi kepada pengawas lapangan guna untuk menghindari
lamanya pemadaman dan kecelakaan kerja.
3. Karena masalah pemadaman atau gangguan listrik umumnya terjadi pada jaringan, maka
diharapkan saat setiap pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan waktu yang telah
dijadwalkan dengan berkodinasi kepada pengawas lapangan guna untuk menghindari
lamanya pemadaman dan kecelakaan kerja.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena tanpa
keputusannya apapun yang kita rencanakan tidak akan selesai. Penulis berterima kasih kepada
NAMA : SABASTIAN HALOMOAN SIHOMBING NIM :201871124
kampus tersayang Institut Teknologi PLN dimana mau dan bisa mewadahi dan memfasilitasi
kami mahasiswa dan praktikan dalam melakukan percobaan dan praktikum ini. Penulis juga
berterima kasih kepada dosen, abang dan kakak Asisten Laboratorium yang dengan baik, sabar
mau mengajar dan mengarahkan kami sebagai praktikan dalam menyelesaikan praktikum ini
serta pelaksanaan laporan ini. Tidak lupa berterima kasih kepada Teman-teman seperjuangan
sekalian yang terkasih yang selalu memberi support dan mendorong penulis serta meyemangati
penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Mohon maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan
oleh sebab itu penulis memohon koreksi dari pembaca sekalian untuk dapat membuat laporan
dan jurnal dengan lebih baik di kemudian hari. Sekian dari penulis, sekali lagi terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
1. American Standards Association (1949) American Standarrds for Step - Voltage and
Induction -Voltage Regulators - ANSI/IEE-C57.17
2. Arismunandar - A ( 1993 ) Teknik Tenaga Listrik Jilid II. PT. Pradnya Paramita
Jakarta.
3. Gonen Turan ( 1986 ) Electric Power Distribution System Engineering - Mc Graw-
Hill Book Company - New York.
4. Lokay - HE (1965 ) Electricity Utility Engineering Reference Book-Distribution
System - Electric Utility Engineers of the Westinghouse Electric Corporation - East
Pittburgh Pennsylvania.
5. Lokay - HE and D.N Reps ( 1958 ) Distribution System Priman' Feeder