Dosen:
Dr. Ir. Darmawan Pontan, SE., MT., MM.
Disusun Oleh:
051001800118 – Arvyant Arrazaqi Fawwaz
UNIVERSITAS TRISAKTI
2022
Webinar K3
Tujuan K3 :
SUMBER HUKUM
Jenis Pekerjaan :
1. Arsitektural.
2. Sipil.
3. Mekanikal.
4. Elektrikal.
5. Tata Lingkungan.
Pekerjaan Arsitektural dan Sipil
1. Galian Tanah.
2. Timbunan.
3. Pemadatan.
4. Sumuran.
5. Terowongan.
Terdapat beberapa jenis tanah seperti tanah lempung basah dan kering, cadas, pasir bawah, pasir
basah dan kering, kerikil dan lumpur. Pekerjaan diatas dapat menimbulkan kecelakaan kerja sehingga
diberikanlah pengendalian resiko seperti pemasangan dinding turap, stabilisasi tanah, pemasangan
tangga akses, paggar pengaman dan juga masker oksigen bagi pekerja.
1. Tebing longsor.
2. Galian runtuh.
3. Akses licin.
4. Terhirup gas O2.
Hal Yang Harus Diperhatikan Pada Pekerjaan Sumuran :
1. Ventilasi udara.
2. Kebutuhan O2.
3. Alat komunikasi.
4. Identifikasi gas beracun.
5. Pemadam kebakaran.
6. Antisipasi keadaan darurat.
K3 Pekerjaan Pemancangan
Identifikasi Bahaya :
1. Kabel putus.
2. Pekerja terbentur.
3. Tenggelam.
4. Sheetpile terlepas.
Pengendalian Resiko :
1. Pekerjaan Perancah.
2. Pekerjaan Bekisting.
3. Pekerjaan Besi Beton.
4. Pekerjaan Struktur Beton.
5. Pekerjaan Shotcrete.
6. Pekerjaan Tempat Tinggi.
7. Pekerjaan Struktur Baja.
8. Pekerjaan Perkerasan Jalan.
9. Pekerjaan Bendung,
Jenis Kecelakaan Fatal Konstruksi :
1. Perancah ambruk.
2. Bekisting jebol.
3. Terbentur benda konstruksi.
4. Terperosok atau terpeleset.
5. Tersengat listrik.
Pengendalian Risiko Bahaya Teridentifikasi :
Identifikasi Bahaya :
1. Komponen jatuh.
2. Sambungan lepas.
3. Sling putus.
4. Tertimpa benda.
5. Mesin las terbakar.
6. Jatuh dari ketinggian.
Pengendalian Resiko :
RENCANA KERJA
Peremajaan Stasiun
o Bekasi, Tambun dan Cikarang.
Pembangunan Stasiun Baru
o Bekasi Timur
o Cibitung
Pekerjaan Track (UIC 54 kereta api dan wesel, bantalan, ballast dan perlintasan
sebidang)
Gardu Pembangkit/Daya (DC 1.500V silikon rectifier, AC 6kV transformator, sistem
kontrol gardu dan fasilitas perlindungan)
Catenary Overhead (tunggal kawat troli perakitan, sistem feeder, sistem grounding
dan struktur catenary) antara Bekasi dan Cikarang termasuk penggatian span wire di
mangarai menjadi truss beam
Medium Power Distribution (AC 6kV kabel distribusi listrik, sistem kontrol listrik
dan penerangan)
Sinyal (instalasi sistim persinyalan elektronik dan pekerjaan modifikasi, sistem sinyal
blok, shunting sinyal dan sistim keselamatan perlintasan sebidang)
Telekomunikasi (serat optik dan sistem kabel internal, sistem telepon, talk back
sistemi, sistem penunjuk waktu dan sistem system public address)
Beberapa produk hukum yang mengatur reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil antara lain adalah Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, serta
Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun
2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang, dan juga Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun
2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Selain itu Peraturan Pemerintah No. 38
tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota telah mengatur kewenangan
masing-masing sektor terkait dengan reklamasi agar dalam pelaksanaan reklamasi tidak
menimbulkan konflik antar pemangku kepentingan.