Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
A. UMUM
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, kontraktor diwajibkan
mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan
Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam buku ini.
Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas/untuk mendapatkan
penyelesaian.
B. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan
ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama
masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna. Adapaun lingkup
pekerjaannya adalah sbb :
a. Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pembangunan Gedung kantor Balai Dikmen di kawasan Daerah
Kabupaten/Kota.
b. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Belanja Modal Bangunan kantor (Pembangunan Balai Dikemen Kab.
Kulonprogo) , yang terdiri dari :
1
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
1. Lingkup Kerja
a. Pekerjaan ini mencakup ketentuan-ketentuan penanganan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi ( SMK2) kepada setiap orang yang berada di tempat kerja yang berhubungan dengan
pemindahan bahan material, penggunaan peralatan kerja konstruksi, dan lingkungan sekitar tempat
kerja.
b. Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan perlindungan kesehatan
kerja konstruksi maupun penyediaan personil yang kompeten dan organisasi pengendalian K3
Konstruksi sesuai dengan tingkat risiko yang ditetapkan.
c. Penyedia Jasa harus mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3 yang tertuang dalam Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.05/PRT/M/2014 dan No.02/PRT/M/2018 atau
perubahannya (jika ada) tentang Pedoman Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, serta peraturan terkait lainnya.
2. Sistem Manajeman K3 Konstruksi
a. Penyedia Jasa harus membuat, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk identifikasi bahaya,
penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinambungan sesuai dengan Rencana Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K) yang telah disetujui.
b. Penyedia Jasa wajib melengkapi RK3K dengan rencana penerapan K3 Konstruksi untuk seluruh
tahapan pekerjaan.
c. Penyedia Jasa wajib mempresentasikan RK3K pada rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
untuk disahkan dan ditanda tangani oleh Wakil Pengguna Jasa sesuai ketentuan Permen PUPR
No.05/PRT/M/2014 dan No.02/PRT/M/2018 atau perubahannya (jika ada) tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
d. Penyedia Jasa bersama dengan Pengawas Pekerjaan melakukan inspeksi K3 Konstruksi secara periodik
dalam laporan harian, mingguan dan/atau bulanan.
2
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
e. Penyedia Jasa segera melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan terhadap ketidaksesuaian yang
ditemukan pada saat inspeksi K3 Konstruksi. Hasil inspeksi K3 Konstruksi disampaikan oleh Penyedia
Jasa kepada Pengawas Pekerjaan.
f. Penyedia Jasa haras melakukan tinjauan ulang terhadap RK3K (pada bagian yang memang perlu
dilakukan kaji ulang) secara berkesinambungan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi
berlangsung.
g. Penyusunan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K)
3. Biaya Penyelenggaran Sistem Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja mengacu pada :
NO URAIAN
2 Spanduk (banner)
3 Papan Informasi K3
12 Rambu Petunjuk
13 Rambu Larangan
14 Rambu Peringatan
15 Rambu Kewajiban
17 Bendera K3
Kontraktor juga wajib membuatkan identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-
masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan
pekerjaan inii. Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak yang aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal lain yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana yang
digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan
kerja di tapak dapat tercapai.
D. SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan proyek ini adalah 240 hari kalender
a. Kebutuhan minimal personil inti yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini yaitu:
Jenis Keahlian Pengalaman Jumlah
No Personil
SKT / SKA ( Tahun ) ( orang )
SKT 051 ( Pelaksana
bangunan
1 Pelaksana 2 tahun 1
Gedung/pekerjaan
Gedung)
Petugas K3
2 Sertifikat K3 Konstruksi 0 tahun 1
Konstruksi
3
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
E. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
1. Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada dalam Buku
Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan ditapak, Kontraktor diwajibkan
melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan
keputusan pelaksanaan di tapak setelah Konsultan Pengawas berunding terlebih dahulu dengan
Perencana.
Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu
pelaksanaan.
2. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai/terpasang.
3. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti
terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas
penampang dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan.
Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum dicantumkan dalam gambar
Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan
Pengawas memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikkan pegangan setelah
berunding terlebih dahulu dengan Perencana.
4. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum di dalam
gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas.
Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari
segi biaya maupun waktu.
5. Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan, segala gambar-
gambar, spesifikasi teknis, addendum, berita-berita perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan
yang telah disetujui ditempat pekerjaan.
Dokumen-dokumen ini haruss dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Tim Teknis setiap saat sampai
dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumendokumen tersebut akan
didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.
1. Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi, jadwal, brosur
atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor, Supplier atau Prosedur yang menjelaskan
bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
2. Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukkan bahan,
kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas untuk menilai pekerjaan,
setelah disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Perencana.
3. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan segera semua
gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau oleh
Konsultan Pengawas.
Gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan
Konsultan Pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan
dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.
4
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
G. JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan
untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen
Kontrak.
Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini.
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan
sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
H. NAMA PABRIK/MERK YANG DITENTUKAN
Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek dari satu jenis bahan/komponen, maka
Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor
pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar
didapat dipasaran.
Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Kontraktor harus
sesegera mungkin memesan pada agennya di Indonesia.
Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan bahan/merek tersebut
tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan menentukan sendiri alternatif merek lain dengan spesifikasi
minimum yang sama. Setelah 1 (satu) bulan menunjukkan pemenang, Kontraktor harus memberikan kepada
Pemberi Tugas fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada agen ataupun Importir lainnya, yang
menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order import).
I. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera disediakan atas
biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga
5
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan
nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan
dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh,
baik kualitas maupun sifatnya.
J. SUBSTITUSI
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan material harus tahan
terhadap iklim tropik.
Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap Pekerja harus mempunyai
ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus
melaksanakannya.
Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikat yang sah untuk setiap personil ahli yang menyatakan bahwa
personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman
khusus dalam bidang keahlian masing-masing.
Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan kembali pada butir lain, maka ini
bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya.
Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis, maka diambil
sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan/atau yang mempunyai bobot biaya yang paling
tinggi.
Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-hak
khusus seperti patent dan lain-lain.
M. KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat didalam
kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan
konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.
Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik,
serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
6
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan
dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yangg bertugas dan para penjaga.
3. Perlindungan terhadap bangunan yang ada :
Selama masa-masa pelaksanaan Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan
bangunan yang ada, utilitas, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dan
kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan operasi-operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas.
Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.
4. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :
Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang
dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam.
Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor, atass kehilangan
atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan.
5. Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama :
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan yang
layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke lokasi.
Fasilitas daan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugas dan juga
harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang yang berlaku pada waktu itu.
Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan
pertama, yang mudah dicapai. Sebagai tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit
seorang petugas yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
6. Kontraktor bertanggung jawab terhadap pekerjaan RTH yang rusak akibat dari pekerjaan konstruksi
yang dilakukan untuk merealisasi Pembangunan Gedung Balai RW tersebut, dan apabila sudah selesai
harus dikembalikan seperti sedia kala dan berfungsi kembali.
Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner)) terhadap semua “claim” atau tuntutan, biaya atau kenaikan
harga karena bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua
material dan peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.
P. IKLAN
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan (batas)) site atau di
tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya :
a. Keppres 29/1994 dengan lampiran-lampirannya.
b. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwaarden
voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Werken (AV) 1941.
c. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari Dewan Teknik
Pembangunan Indonesia ( DTPI ).
d. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).
e. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
f. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979k dan PLN setempat.
g. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalassi Pembuangan dan
Perusahaan Air Minum.
h. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-1961).
i. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08.
j. Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan.
k. Peraturan Muatan Indonesia.
7
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
l. Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah setempat, yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas
termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah
disahkan/disetujui Tim Teknis.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Berita Acara Penunjukkan.
e. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor.
f. Surat Perintah Kerja (SPK).
g. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
h. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
i. Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.
A. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi ini proyek terletak di jalan Bhayangkara, kota Wates Kabupaten Kulonprogo
D. URAIAN PEKERJAAAN
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah kegiatan pelaksanaan pekerjaan ini, secara rinci diuraikan sebagai
berikut.:
8
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
3. PEKERJAAN PENDAHULUAN
B. PENGUKURAN KEMBALI
1. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor di tapak proyek atau disuplai dari luar atau dapat juga
membuat kesepakatan dengan pemilik proyek seandainya menggunakan sumber air yang saat ini ada.
Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang
merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.
2. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara PLN
setempat selama masa pembangunan, dengan daya sekurang-kurangnya (minimum) 20 KVA, dapat juga
membuat kesepakatan dengan pemilik proyek seandainya menggunakan sumber listrik yang saat ini
ada. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan
sementara atas persetujuan Konsultan Pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk suplai Kantor
Konsultan Pengawas.
1. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam kebakaran
(fire extinguisher) YAMATO lengkap dengan isinya, dengan jumlah sekurangkurangnya minimal 2 (dua)
tabung, berkapasitas 3.5 Kg.
2. Apabila pelaksanaan “pembangunan telah berakhir, maka alat pemadam kebakaran tersebut tetap
kembali ke rekanan karena sistem sewa
1. Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka terlebih dahulu memberi pagar
pengaman pada bagian depan lokasi proyek.
2. Pembuatan pagar pengaman dibuat supaya tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan yang sedang
dilakukan, serta tempat penimbunan bahan-bahan.
9
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
1. Ukuran luas Kantor Kontraktor Los Kerja serta tempat simpan bahan, disesuaikan dengan kebutuhan
Kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan serta dilengkapi dengan pemadam
kebakaran, minimal seluas 20 m2 untuk kebutuhan gudang dan kantor. Kantor tersebut dapat
menggunakan ruang-ruang yang akan dikerjakan, tetapi harus dijaga dari kerusakan yang mungkin
timbul. Di kantor tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas meja kursi dan alat tulis serta komputer
lengkap dengan printernya sehingga bisa dijadikan juga utk rapat evaluasi.
2. Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil harus dibuatkan kotak simpan yang
dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-masing bahan tidak tercampur.
1. Selama pembangunan berlangsung, kontraktor wajib melaksanakan aturan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja dari Kementrian Pekerjaan Umum.
2. Menugaskan seorang petugas K3 untuk mengawal kesehatan dan keselamatan pekerja mengingat
pekerjaan berada di ketinggian sehingga dibutuhkan pengawas dari pihak kontraktor
3. Kontraktor menyediakan alat – alat keselamatan diri yang wajib dipakai oleh pekerja dan harus
melalui ceklis pengawas, alat tersebut antara lain:
a. Helm proyek
b. Savety shoes
c. Rompi proyek
d. Kaos tangan proyek
4. Kontraktor harus memasang rambu – rambu keselamatan untuk para pekerja, petugas proyek
maupun orang – orang yang beraktifitas disekitar pelaksanaan pembangunan proyek
4. PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Pekerjaan 1. Pekerjaan Pembersihan Lokasi
Persiapan a. Lingkup pekerjaan
10
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
2. Pengukuran
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pengukuran adalah pekerjaan pengukuran lokasi proyek
untuk menentukan luasan, batas-batas lokasi, ketinggian dan level
eksisting lokasi proyek.
b. Pelaksanaan pekerjaan
1). Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan mengadakan pengukuran
dan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan
dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil, ketinggian
tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat
yang sudah ditera kebenarannya.
2). Mengecek kebenaran/ ketepatan ukuran-ukuran gambar
dalam pelaksanaan di lapangan dan menentukan peil-peil
bangunan. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara
gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan
untuk dimintakan keputusan.
3). Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan
dengan alat-alat waterpass/ Theodolith yang ketepatannya
dapat dipertanggung jawabkan.
4). Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas
Segitiga Phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian
kecil yang disetujui Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan.
11
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
12
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
13
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
14
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
15
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
16
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
IX Pekerjaan Mekanikal
1 Pemasangan Pompa Air Semi Jet Pump + Rumah - Terjadi luka fisik akibat penggunaan
Pompa peralatan/mesin kerja,
2 Pemasangan Rooftank kap. 500 liter lengkap - Terjadi luka fisik akibat material,
dengan WLC - Terjadi gangguan pernafasan akibat
3 Pembuatan sumur bor debu/material
4 Pemasangan Pipa PVC tipe AW - Terjadi gangguan pendengaran akibat
5 Pemasangan Kran ¾" penggunaan peralatan/mesin kerja,
6 Pemasangan Jet Washer - Terjadi kebakaran akibat penggunaan
7 Pemasangan Bak Cuci Piring Stainles Steel peralatan/mesin kerja,
8 Pemasangan Floor Drain - Terjadi sengatan listrik akibat
9 Pemasangan Kloset Duduk penggunaan peralatan/mesin kerja,
10 Pemasangan Kloset Jongkok - Terjatuh dari ketinggian,
11 Pemasangan Bak Kontrol - Terjatuh ke dalam galian,
12 Pekerjaan Sumur peresapan dalam 3 meter, - Tertimbun longsoran,
tanpa tutup
13 Pekerjaan beton bertulang Plat tutup sumur
peresapan
X Pekerjaan Elektrikal
1 Pemasangan daya listrik / kWh meter 1300 VA - Terjadi luka fisik akibat penggunaan
2 Pemasangan Box Panel peralatan/mesin kerja,
3 Pemasangan MCB - Terjadi luka fisik akibat material,
4 Pemasangan Kabel Toevoer - Terjadi kebakaran,
5 Pemasangan Sistem Pentanahan - Terjadi sengatan listrik,
6 Instalasi Titik Lampu - Terjatuh dari ketinggian
17
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
18
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
19
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
20
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
A. PEKERJAAN GALIAN
a. Segala pekerjaan galian dilaksanakan sesuai dengan panjang, dalam, pemiringan dan lengkungan sesuai
dengan kebutuhan konstruksinya atau sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.
b. Bilamana tanah yang digali ternyata baik untuk digunakan sebagai lapisan permukaan atau pembatas maka
tanah ini perlu diamankan dahulu untuk penggunaan tersebut di atas.
c. Tanah/galian yang tidak berguna harus disingkirkan dan diangkut ke luar lokasi proyek.
d. Penggalian tanah dilakukan dengan alat manual.
e. Galian harus dalam keadaan kering pada saat pengerjaan pondasi, jika galian tergenang dengan air maka
harus di sedot dengan menggunakan pompa.
f. Jenis pompa disesuaikan dengan debit yang ada.
g. Penyingkiran dan pengangkutan di atas merupakan tanggungjawab Penyedia Pekerjaan Konstruksi atau
bilamana perlu memindahkan tanah-tanah atau bahan yang tidak dipakai atau kelebihan-kelebihan tanah
yang digunakan untuk urugan atau sebagaimana yang di instruksikan oleh Pengawas.
21
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
B. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan galian dan urugan meliputi pekerjaan galian pondasi footplate , pondasi menerus, urugan
tanah kembali dan urugan pasir.
E. PEMADATAN
a. Hanya bahan-bahan yang telah disetujui yang dapat digunakanuntuk pengurugan dan harus dilakukan lapis
demi lapis dengan tebal sebesar-besarnya 20 cm.
b. Setiap lapis harus ditimbris dan dipadatkan.
1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah mulai dari penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan,
pabrikasi dan instalasi dari dari pekerjaan pondasi titik footplate seperti yang tertera dalam gambar
rencana dan buku uraian rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan ini.
Secara garis besar pekerjaan ini meliputi dan tidak terbatas pada pekerjaan-pekerjaan :
a. Pekerjaan footplate kolom
b. Pengecoran beton.
2. Standar / Rujukan
3. Prosedur Umum
a. Kontraktor harus menyerahkan contoh dari semua bahan-bahan yang akan digunakakn untuk
pekerjaan ini sesuai dengan referensi yang ditentukan dalam Spesifikasi Teknik ini kepada Tim
Teknis/Pengawas Teknik yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuan.
b. Shop Drawing / Gambar Kerja
Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja / shop drawing kepada Tim Teknis / Pengaras Teknik
untuk keperluan pemeriksaan dan persetujuan yang di dalamnya minimal meliputi:
22
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
B. BAHAN / PRODUK
1. Beton
Material untuk beton harus sesua dengan persyarataan yang tertera pada pasal mengenai Pekerjaan Beton
2. Baja Tulangan
Persyaratan untuk bahan Baja Tulangan dan pembuatannya, harus sesuai dengan persyaratan mengenai
Pekerjaan Beton dan sepert yang tertera pada gambar desain.
C. PELAKSANAAN
7. PEKERJAAN PASANGAN
A. U M U M
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pasangan adalah sebagai berikut pekerjaan pasangan pondasi batu kali, pasangan bata
merah dan pasangan Profil Beton sudut Topi topi.
B. BAHAN - BAHAN
1. Batu kali
Batu kali harus memiliki sisi terpanjang maksimal 150 cm, dan memiliki minimal 3 bidang kotak, batu kali
bulat tidak boleh digunakan untuk pasangan. Batu kali harus keras, bersifat kekal dan tidak boleh mengandung
bahan yang dapat merusak.
2. Batu bata
Bahan batu harus memenuhi syarat-syarat :
a. Bermutu, matang, keras, ukuran-ukuran sama rata, seragamdan saling tegak lurus, tidak retak-retak
tidak mengandung batu dan tidak berlubang-lubang.
b. Ukuran :
sesuai dengan produk local dan yang ada di pasaran, minimal sesuai dengan yg ditawar di harga
satuannya
c. Penyedia Barang/Pekerjaan harus menyerahkan sample daripadabata yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas. Batu bata yang ternyata tidak memenuhi syarat
harus segera dikeluarkan dari site.
d. Bata bata merah yang digunakan mempunyai toleransiukuran sesuai dengan tabel 27-1 dan 27-2 PUBI
23
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
tahun 1982dan tabel 27-3 PUBI tahun 1982 (tentang kuat tekan) sedangbagian yang pecah tidak boleh
lebih dari 10%.
3. Pasir
Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat yangditentukan dalam PBI 1971/NI-3,
diantaranya yang paling penting :
1. Butir-butir harus tajam, keras tidak dapat dihancurkan dengan jari dan pengaruh cuaca.
2. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.
3. Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragambesarnya, apabila diayak dengan ayakan
150, maka sisa butiran di atas 4 mm, minimal 2 % dari berat sisa butiran-butiran di atas ayakan 1 mm
minimal 10 % dari berat sisabutiran-butiran di atas ayakan 0,25 mm, berkisar antara 80 % sampai 90 %
dari berat.
4. Pasir laut tidak boleh digunakan.
5. Syarat-syarat tersebut harus dibuktikan dengan pengujian dilaboratorium.
6. Kadar warna zat organik tidak lebih dari grid 3 (diuji denganNaOH 7%)..
4. .Semen
Semen yang digunakan adalah Portland Composite Cement (PCC). Semen tersebut merupakan hasil
produksi dalam negeri satu merk (tidak diperkenankan menggunakan bermacam-macam
jenis/merk).Semen harus disimpan sedemikian rupa hingga mencegah terjadinya kerusakan bahan atau
pengotoran oleh bahan lain. Penyimpanan semen harus dilakukan di dalam gudang tertutup,sedemikian
rupa sehingga semen terhindar dari basah atau kemungkinan lembab, terjamin tidak tercampur dengan
bahan lain.
C. PELAKSANAAN
1. Pekerjaan pasangan batu kali
Pelaksanaan pasangan batu kali sebagai berikut.
a.Sebelum dipasang semua batu harus dibersihkan secara menyeluruh dan dibasahi sebelum dipasang.
b.Batu-batu harus diletakkan dengan bagian terpanjang menghadap kearah horizontal dengan adukan
penuh, dan sambungan-sambungan harus ditutup dengan adukan, antar batu tidak bersinggungan.
c. Adukan harus dilaksanakan dengan molen adukan yang mulai mengeras tidak boleh digunakan lagi. .
d.Selama konstruksi, batu batu kali harus diperlakukan sedemikian rupa agar tidak mengganggu atau
merusak batu kali yang telah terpasang.
e. Ukuran dan dimensi sesuai dengan gambar kerja
2. Pekerjaan pasangan dinding ½ batu bata
Pelaksanaan dari pasangan dinding adalah sebagai berikut.
a. Sebelum digunakan, batu bata harus disiram dengan air.
b. Setelah terpasang dengan adukan, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan
sapu lidi, dan kemudian disiram air.
c. Pemasangan batu bata dilakukan bertahap, setiap tahan terdiri dari (maksimal) 20 lapis setiap hari,
diikuti cor kolom praktis.
d. Adukan harus dilaksanakan dengan molen adukan yang mulaimengeras tidak boleh digunakan lagi.
e. Bidang bata yang luasnya lebih dari 9 m2 dan maksimajarak vertikal maupun horizontal 3 m harus
ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom dan ring praktis).
f. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi
penguat stekbesi beton diameter 10mm, jarak 40 cm yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada
bagian beton dan bagian yang ditanam pada bata sekurang-kurangnya 30 cm.
g. Tidak diperkenankan memasang bata yang patah dua melebihi 50 %.
h. Pasangan bata merah untuk dinding ½ batu harusmenghasilkan dinding finish setebal 15 cm.
Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
24
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
A. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam terlaksananya pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil
pekerjaan yang baik.
b. Pekerjaan plester ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar sebagai
alas dinding finishing.
2. Pekerjaan yang berhubungan
3. Standard
a. C144 : Anggreate for Mansonry Mortar.
C150 : Portland Cement
C631 : Bonding Compounds for Interior Plastering
b. PCA : Portland Cement Association.Plesterer’s Manual, PVB 1962
c. PBI 1971 ( NO-2)
d. Peraturan Cement Portland Indonesia 1972 (NI-8)
4. Persetujuan
Kontraktor wajib membuat shop drawing dan memperlihatkan contoh bahan plester/screeding untuk disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
B. BAHAN
C. PELAKSANAAN
1. Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan dipasang sub-lantai harus dipadatkan untuk
mendapatkan permukaan yang rata dan padat sehingga diperoleh daya dukung tanah yang maksimum,
pemadatan dipergunakan alat timbris.
2. Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan permukaan yang keras, bersih dan bebas alkali,
asam maupun bahan organik lainnya yang dapat mengurangi mutu pasangan.Tebal lapisan pasir urug yang
disyaratkan minimal 10 cm atau sesuai gambar, disiram air dan ditimbris sehingga diperoleh kepadatan
yang maksimal.
3. Diatas pasir urug dilakukan pekerjaan sub-lantai setebal 5 cm atua yang ditunjukkan dalam gambar detail
dengan campuran 1 pc : 3 pasir : 5 koral.
4. Untuk pasangan diatas pelat beton (lantai tingkat), pelat beton diberi lapisan plester (screed) campuran
1 pc : 3 pasir setebal minimum 2 cm dengan memperhatikan kemiringan lantai, terutama didaerah basah
dan teras, serta pasir setebal 3 cm.
5. Sub-lantai beton tumbuk diatas lantai dasar permukaannya harus dibuat benar-benar rata, dengan
memperhatikan kemiringan lantai didaerah basah dan teras.
D. COMITIONING
1. Plesteran dianggap layak untuk ditandatangani pihak konsultan Pengawas, apabila plesteran rata dan tidak
bergelombang
2. Pengujan plesteran dilakukan pada malam hari atau pada kondisi kondisi gelap dengan peralatan senter
yang disediakan oleh kontraktor, yang disorotkan ke plestern dengan arah sejajar bidang dinding
3. Toleransi gelombang dinding akan dikoordinasikan dengan pengawas dan pemilik proyek.
25
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
A. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan granite / keramik keramik pada tempat-tempat
sesuai petunjuk Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini. Pekerjaan keramik ini sesuai dengan item pekerjaan
yang dilaksanakan yaitu:
a. Keramik lantai 1
b. Keramik lantai 2
c. Keramik Kamar mandi lt. 1 dan lt. 2
d. Keramik Tangga
2. Standar / Rujukan
a. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
b. Standar Nasional Indonesia (SNI)
- SNI 03-4062-1996
- Granite / keramik Lantai Keramik Bergaris
c. Spesifikasi Teknis.
- Adukan dan Plesteran.
- Penutup dan Pengisi Celah.
3. Prosedur umum
Contoh bahan dan teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada TPTK untuk
disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.
Contoh bahan granite / keramik harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) set masing-masing dengan 4
(empat) gradasi warna untuk setiap set.
Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pengiriman granite / keramik ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang
belum dibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh dan jelas.
Kontraktor wajib menyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan bahan terpasang untuk
diserahkan kepada Pemilik Proyek.
B. BAHAN – BAHAN
1. Umum.
keramik harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal yang memenuhi ketentuan SNI.
keramik yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudut-sudutnya tidak siku, retak
atau cacat lainnya, tidak boleh dipasang.
2. Keramik
a. Keramik
- Keramik HT yang dipakai ukuran 60 x 60 cm, produk Indogress
- Keramik Tangga dipakai Keramik Un polished , produk Indogress
- Keramik kamar mandi yang dipakai ukuran 30 x 30 cm dan 30 x 60 cm, produk Mulia
- Keramik Untuk Meja dan dinding Pantry menggunakan ukuran 30x60 produk Mulia
- Sedangkan untuk step nosing tangga ukuran 30x60
26
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
b. Tipe dan warna masing-masing keramik keramik harus sesuai Skema Warna yang ditentukan
kemudian.
3. Adukan.
a. Adukan terdiri dari campuran semen dan pasir yang diberi bahan tambahan penguat dalam
jumlah penggunaan sesuai petunjuk dari pabri pembuat.
Bahan-bahan adukan dan bahan-bahan tambahan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis
04060.
b. Adukan perekat khusus untuk memasang granite / keramik, jika ditunjukkan dalam Gambar
Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan, harus memenuhi ketentuan AS 2356, ANSI 118.1,
118.4 dan BS 5385, seperti Lemkra FK 101 dan Lemkra FK 103 (khusus daerah basah), AM 30
Mortarflex, ASA Fixall atau yang setar.
Adukan pengisi celah harus merupakan produk campuran semen siap pakai, yang diberi warna dari
pabrik pembuat, seperti Lekra FS Nat Flexible, AM 50 Coloured Ceramic Grout, ASA Coloured Grout
atau yang setara yang disetujui.
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Persiapan.
a. Pekerjaan pemasangan keramik baru boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya benar-benar
selesai.
b. Pemasangan keramik harus menunggu sampai semua pekerjaan pemipaan air bersih/air kotor
atau pekerjaan lainnya yang terletak dibelakang atau dibawah pasangan granite / keramik ini
telah diselesaikan terlebih dahulu.
2. Pemasangan.
a. Sebelum pemasangan keramik pada dinding dimulai, plesteran harus dalam keadaan kering,
padat, rata dan bersih.
Adukan untuk pasangan keramik pada lantai, dinding luar dan bagian lain yang harus kedap air
harus terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir dan sejumlah bahan tambahan, kecuali bila
ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
Adukan untuk pasangan keramik pada tempat-tempat lainnya menggunakan campuran 1 semen
dan 5 pasir.
Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 25 mm, kecuali bila ditentukan lain
dalam Gambar Kerja.
b. Adukan untuk pasangan keramik pada dinding harus diberikan pada permukaan plesteran dan
permukaan belakang granite / keramik, kemudian diletakkan pada tempat yang sesuai dengan
yang direncanakan atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.
c. Adukan untuk pasangan keramik pada lantai harus ditempatkan diatas lapisan pasir dengan
ketebalan sesuai Gambar Kerja.
d. keramik harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga. Harus dilakukan
pemeriksaan untuk menjaga agar bidang granite / keramik yamg terpasang tetap lurus dan rat.
e. keramik yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan diganti.
f. keramik mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang dikehendaki dapat terbentuk
dengan baik.
g. Sambungan atau celah-celah antar keramik harus lurus, rat dan seragam, saling tegak lurus.
Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,6mm, kecuali bila ditentukan lain.
Adukan harus rapi, tidak keluar dari celah sambungan.
h. Pemotongan keramik harus dikerjakan dengan keahlian dan dilakukan hanya pada satu sisi, bila
tidak terhindarkan.
Pada pemasangan khusus seperti pada sudut-sudut pertemuan, pengakhiran dan bentuk-bentuk
yang lainnya harus dikerjakan serapi dan sesempuna mungkin.
27
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
i. Siar antar keramik dicor dengan semen pengisi/grout yang berwarna sama dengan warna
keramiknya dan disetujui Pengawas Lapangan.
Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis siar.
Setelah semen mengisi cukup mengeras, bekas-bekas pengecoran segera dibersihkan dengan
kain lunak yang baru dan bersih.
j. Setiap pemasangan keramik keramik seluas 8m2 harus diberi celah mulai yang terdiri dari
penutup celah yang ditumpu dengan batang penyangga berupa polystyrene atau polyethylene.
Lebar celah mulai harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja atau sesuai pengarahan dari
Pengawas Lapangan.
Bahan berikut cara pemasangan penutup celah dan penyangganya harus sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis 07920.
Setelah pemasangan selesai, permukaan granite / keramik harus benar-benar bersih, tidak ada yang
cacat, bila dianggap perlu permukaan granite / keramik harus diberi perlindungan misalnya dengan
sabun anti karat atau cara lain yang diperbolehkan, tanpa merusak permukaan granite / keramik.
1. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi struktur beton, yang dilaksanakan sesuai dengan garis, mutu dan dimensi
sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Semua pekerjaan, bahan dan petunjuk kerja yang berkaitan dengan beton cor di tempat harus sesuai
dengan Spesifikasi Teknis ini dan Spesifikasi Teknis dan standar terkait.
Pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Seluruh pekerjaan beton struktural berupa sloof, kolom, balok atau pondasi footplat, seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan mempunyai mutu beton fc’”21,7 Mpa.
b. Beton tumbuk, lantai kerja dan beton ringan serta beton non-struktural lainnya seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
c. Seluruh beton praktis dengan perbandingan campuran : 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.
d. Beton lantai kerja menggunakan beton campuran 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil
2. Ketentuan Umum
a. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan atau syarat-syarat pelaksanaan
pekerjaan beton secara umum menjadi satu kesatuan dalam persyaratan teknis ini. Di dalam segala
hal yang menyangkut pekerjaan beton dan struktur beton harus sesuai dengan standard-standard yang
berlaku, yaitu :
1) SNI 03-2847-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.
2) Standard Industri Indonesia (SII).
3) SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung.
4) SNI 03-1726-2002 tentang Tata Cara Parencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bagunan Gedung.
5) Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung, 1983.
6) PBI 1971 dan peraturan-peraturan lain yang terkait.
7) Tahapan tahapan yang harus dilalui :
b. Penyedia Penyedia Barang/Jasa Pemborongan wajib melaksanakan pekerjaan ini dengan
ketepatan dan presisi tinggi, sebagaimana tercantum di dalam persyaratan teknis ini, gambar-
gambar rencana, dan atau instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas.
c. Semua material yang digunakan di dalam Pekerjaan ini harus merupakan material yang kualitasnya
teruji dan atau dapat dibuktikan memenuhi ketentuan yang disyaratkan.
28
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
d. Penyedia Penyedia Barang/Jasa Pemborongan wajib melakukan pengujian beton yang akan
digunakan di dalam pekerjaan ini. Pengujian yang harus dipersiapkan adalah sbb :
• Mix Design dan Trial Mix
• Pembuatan sampel beton uji dan pengujiannya
• Pengujian slump
• Pengujian lain apabila diperlukan sesuai kondisi lapangan/atas permintaan Konsultan Pengawas
Seluruh material yang oleh Konsultan Pengawas dinyatakan tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi kegiatan dan tidak diperkenankan menggunakan kembali.
2. BAHAN – BAHAN
a. Batu Pondasi
Batu Pondasi yg digunakan adalah batu hitam, keras, dan padat. Diameter maksimal 30 cm. Perbandingan
batukali dan adukan ádalah 40% volume batukali dan 60% volume campuran beton.
b. Semen
Semen yang digunakan adalah Semen Portland Tipe I dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1). Peraturan Semen Portland Indonesia (SNI-8) tahun 1972
2). SNI (Standar Nasional Indonesia) 15-2049-2004 untuk PC I
3). Peraturan Beton Bertulang Indonesia SKSNI T-15-1991-03
Semen yang digunakan adalah Portland Cement (PC) Type I dan merupakan hasil produksi dalam negeri
satu merk (tidak diperkenankan menggunakan bermacam-macam jenis/merk). Semen harus disimpan
sedemikian rupa hingga mencegah terjadinya kerusakan bahan atau pengotoran oleh bahan lain.
Penyimpanan semen harus dilakukan di dalam gudang tertutup, sedemikian rupa sehingga semen
terhindar dari basah atau kemungkinan lembab, terjamin tidak tercampur dengan bahan lain.
Urutan penggunaan semen harus sesuai dengan kedatangan semen tersebut di lokasi pekerjaan.
c. Agregat Kasar
Agregat untuk beton harus memenuhi seluruh ketentuan berikut ini :
Agregat beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari SII 0052-80 tentang “Mutu dan Cara Uji
Agregat Beton”. Bila tidak tercakup di dalam SII 0052-80, maka agregat tersebut harus memenuhi
ketentuan ASTM C23 “Specification for Concrete Aggregates”.
Agregat kasar yang digunakan untuk beton struktur adalah batu pecah dengan persyaratan sebagai berikut
:
1) Batu pecah adalah butiran mineral hasil pecahan batu alam yang dapat melalui ayakan berlubang
persegi 76 mm dan tertinggal di atas ayakan berlubang persegi 2 mm
2) Kerikil dan batu pecah harus keras, bersih serta besar butirannya dan gradasinya tergantung pada
penggunaannya
3) Kerikil dan batu pecah tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 %
c. Agregat Halus
Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI-1971/NI-3
diantaranya yang paling penting :
1) Butir-butir harus tajam, keras tidak dapat dihancurkan dengan jari dan pengaruh cuaca.
2) Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%
3) Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam besarnya, apabila diayak dengan ayakan
150, maka sisa butiran di atas 4 mm, minimal 2 % dari berat sisa butiran-butiran di atas ayakan 1 mm
minimal 10 % dari berat sisa butiran-butiran di atas ayakan 0,25 mm, berkisar antara 80 % sampai 90
% dari berat.
4) Pasir laut tidak boleh digunakan
5) Syarat-syarat tersebut harus dibuktikan dengan pengujian di laboratorium
d. Air
Air yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini :
29
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
1) Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya yang dapat dilihat secara
visual.
2) Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2 gram/ liter.
3) Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat merusak beton (asam-asam, zat organic,
dan sebagainya) lebih dari 15 gram/ liter. Kandungan clorida (Cl) tidak lebih dari 500 ppm dan senyawa
sulfat (sebagai SO3) tidak lebih dari 100 ppm.
e. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini :
1) Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, retak-retak, gelombang-gelombang, cerna-
cerna yang dalam, atau berlapis-lapis.
2) Untuk tulangan utama (tarik / tekan lentur) harus digunakan baja tulangan deform (BJTD), dengan
jarak antara dua sirip melintang tidak boleh lebih dari 70 % diameter nominalnya, dan tinggi siripnya
tidak boleh kurang dari 5 % diameter nominalnya.
3) Tulangan dengan Ø ≤12 mm dipakai BJTP 24 (polos), dan untuk tulangan dengan Ø > 16 mm memakai
BJTD 40 (deform/ulir)
4) Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yang digunakan harus dibuktikan dengan sertifikat
pengujian laboratorium, yang pada prinsipnya menyatakan nilai kuat – leleh dan berat per meter
panjang dari bahan tulangan dimaksud. Penyedia Barang Jasa Pemborongan harus mengajukan
brosur atau hasil tes tulangan pada proyek sebelumnya yang memenuhi syarat dan dapat
digunakan pada pekerjaan ini dan dimasukkan dalam usulan data teknis.
5) Diameter nominal baja tulangan (baik deform / BJTD) yang digunakan harus ditentukan dari sertifikat
pengujian tersebut dan harus ditentukan dari rumus :
Dimana :
d = diameter nominal dalam mm
B = berat baja tulangan (N/mm)
G = berat baja tulangan (kg/m)
6) Toleransi berat batang contoh yang diijinkan di dalam pasal ini sebagai berikut :
Ø < 10 mm ±7%
10 mm < Ø < 16 mm ±6%
Ø 8 mm ± 0.4 mm
Ø 12 mm ± 0.4 mm
Ø 16 mm ± 0.5 mm
Ø 19 mm ± 0.5 mm
Ø 22 mm ± 0.5 mm
30
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
8) Batas ukur, kuat tarik, dan regangan minimum adalah sebagi berikut :
4) Benda Uji Beton harus teridentifikasi, dan dikelompokan berdasar waktu pemakaian saat penuangan
mortal pada Formwork/Bekesting. Untuk pekerjaan ini dilokasi proyek Penyedia Barang Jasa
Pemborongan harus menyediakan alat slump test minimal 1 unit untuk uji workability dan cetakan
silinder beton/ kubus beton sebanyak 10 unit untuk pembuatan benda uji beton.
5) Apabila ada hal-hal yang belum tercakup di dalam persyaratan teknis ini, Pelaksana harus mengacu
pada seluruh ketentuan yang tercakup di dalam Bab V, Tata Cara Pembuatan Renc. Campuran Beton
Normal ( SK SNI T-15-1990-03 ).
31
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
Cara penggunaan Add mixture harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari Produsen bahan-bahan
tersebut.
h. Cetakan Beton
Acuan yang dibuat dari kayu balok dan multipleks tebal minimum 9 mm dan harus memenuhi syarat-syarat
kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing. Penyedia Penyedia
Barang/ Jasa harus memberikan contoh (sample) bahan yang akan dipergunakan sebagai acuan untuk
disetujui Konsultan Pengawas.
i. Beton selimut beton (decking)
Beton decking terbuat dari campuran semen dengan ketebalan sebagai berikut :
Bagian Konstruksi Tebal selimut beton minimal
a. Fondasi Footplat 40 mm
b. Kolom Struktur 20 mm
c. Balok-balok 20 mm
d. Pelat Lantai 20 mm
Sumber : SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung
1) Pengujian Beton
a) Benda Uji Beton
Benda Uji harus diberi kode / tanda yang menunjukan tanggal pengecoran, lokasi pengecoran dari
bagian struktur yang bersangkutan. Benda uji harus diambil sebelum beton dituang ke lokasi
penggocoran sesuai dengan yang disaratkan oleh Konsultan Pengawas .
b) Jumlah benda uji beton
(1) Pada awal pelaksanaan, harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,50 m3 beton hingga
cepat dapat diperoleh 30 benda uji yang pertama benda uji harus berbentuk silinder. benda
uji bentuk lainya dapat digunakan bila disetujui oleh Konsultan Pengawas . Selanjutnya
pengambilan benda uji sebanyak 2 (dua) buah dilakukan setiap 5 m3 beton. Benda uji
tersebut ditentukan secara acak oleh Konsultan Pengawas dan harus dirawat sesuai dengan
persyaratan.
(2) Jumlah uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap tekan dari setiap mutu beton mutu yang
dituang pada suatu hari harus diambil minimal satu kali. Satu data hasil uji kuat tekan
adalah hasil rata-rata dari uji tekan dua spesimen ini yang diuji pada umur yang ditentukan,
yaitu umur 7 hari dan 28 hari.
(3) Jika hasil uji beton kurang memuaskan, maka Konsultan Pengawas dapat meminta jumlah
benda uji yang lebih besar dari ketentuan di atas. Dengan beban biaya ditangung oleh
kontrator.
c) Laporan Hasil Uji Beton
Penyedia Barang Jasa Pemborongan harus membuat laporan tertulis atas uji beton dari boratorium
penguji untuk disahkan oleh Konsultan Pengawas . Laporan tersebut harus dilengkapi dengan
perhitungan tekanan beton Karakteristik.
d) Evaluasi Kualitas Beton berdasarkan Hasil Uji Beton
(1) Deviasi Standart – S
Deviasi Standart produksi neton ditetapkan berdasarkan jumlah 30 buah hasil tes kubus atau
silinder. Deviasi yang dihitung dari jumlah contoh kubus yang kurang dari 30 buah harus
dikoreksi dengan faktor pengali seperti tercantum dalam tabel berikut :
∑ (fc − fcr )
2
S=
N −1
Jumlah Benda Uji ( N ) buah Faktor Pengali ( S )
32
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
≤ 15 1.16
20 1.08
25 1.03
≥ 30 1.00
Jika hasil Evaluasi terhadap mutu beton yang disyaratkan ternyata tidak dapat dipenuhi, maka
jika diminta oleh Konsultan Pengawas , Penyedia Barang Jasa Pemborongan harus melaksanakan
pengujian beban dan lain-lain. Semua biaya pengujian ini menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang Jasa Pemborongan . Lokasi dan banyaknya pengujian akan ditentukan secara khusus dengan
melihat kasus perkasus.
2) Pengujian Besi Beton
a) Benda Uji Besi Beton
(1) Sebelum besi beton dipesan, Penyedia Barang Jasa Pemborongan wajib mengambil benda uji
besi beton masing-masing 2 buah dengan ukuran panjang 100 cm sesuai dengan diameter dan
mutu yang akan digunakan. Selanjutnya benda uji besi beton harus diambil dengan disaksikan
oleh Konsultan Pengawas sebanyak 2 buah untuk setiap 20 ton untuk masing masing diameter
besi beton. Uji besi beton terdiri dari uji tarik dan uji lentur.
(2) Pengujian mutu besi juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu oleh Konsultan
Pengawas. Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa disaksikan Konsultan
Pengawas tidak diperkenankan dan hasil uji dianggap tidak sah. Semua biaya uji tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Barang Jasa Pemborongan .
(3) Benda uji harus diberi tanda dengan kode yang menunjukkan tanggal pengiriman, lokasi
terpasang bagian struktur yang bersangkutan dan lain-lain data yang perlu dicatat.
(4) Jika akibat suatu alasan, seperti hasil uji yang kurang memuaskan, maka Konsultan Pengawas
berhak untuk meminta pengambilan contoh benda uji lebih besar dari yang ditentukan di atas,
dengan beban biaya ditanggung oleh Penyedia Barang Jasa Pemborongan .
b) Laporan Hasil Uji Besi Beton
Penyedia Barang Jasa Pemborongan harus membuat dan menyusun hasil uji besi beton dari
laboratorium penguji untuk diserahkan kepada Konsultan Pengawas dan laporan tersebut harus
dilengkapi dengan kesimpulan apakah kualitas besi beton tersebut memenuhi syarat yang telah
ditentukan.
3. PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Perancah/ scaffolding dan Acuan
33
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
1.b.1 Perancah/ scafolding/ scafolding harus dibuat di atas pondasi dengan kekuatan yang memadai
untuk menerima beban tanpa penurunan.
1.b.2 Perancah/ scafolding yang berdiri di atas tanah lembek harus didukung dan diperkuat dengan
Perancah/ scafolding tambahan yang sesuai. Sebelum menempatkan Perancah/ scafolding, gambar
rancangan pemasangan / penempatan Perancah/ scafolding harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas untuk disetujui.
1.b.3 Perencah/ scafolding harus diperkuat dg accesoriesnya ( kress, joint, baseplate) sehingga
kekakuan kan kekuatannya bisa terjamin dan diandalkan
1.b.4 Acuan harus memenuhi ketentuan berikut :
a) Semua acuan harus dilengkapi dengan lubang pembersihan yang memadai untuk pemeriksaan dan
pembersihan setelah pemasangan baja tulangan.
b) Bahan acuan harus dari papan kayu tebal minimum 20 mm, multiplek tebal minimal 9 mm, baja
pelat lembaran tebal minimal 0.6 mm atau bahan lain yang disetujui.
c) Permukaan beton yang menghendaki penyelesaian halus dan diekspos harus menggunakan acuan
multiplek..
d) Desain dan konstruksi acuan, penopang dan penguat menjadi tanggung jawab Penyedia Barang
Jasa Pemborongan .
e) Acuan harus rapat dan kaku agar tidak terjadi distorsi yang diakibatkan oleh tekanan alat
penggetar dan beban beton atau lainnya.
f) Acuan harus dibuat dengan teliti dan diperiksa kemampuan konstruksinya sebelum pengecoran.
g) Semua sudut sambungan / pertemuan harus kaku untuk mencegah terbukanya acuan selama
pekerjaan pengecoran berlangsung. Penyedia Barang Jasa Pemborongan bertanggung jawab untuk
acuan dan penopangnya yang memadai.
h) Ikatan metal, penunjang, baut dan batang harus disusun sedemikian rupa sehingga ketika acuan
dibuka, semua metal harus berada tidak kurang dari 50 mm dari permukaan beton ekspos.
i) Untuk permukaan beton ekspos, ikatan metal, bila diijinkan, harus disingkirkan sampai kedalaman
minimal 25 cm dari permukaan beton tanpa merusak.
j) Kerucut yang sesuai harus disediakan. Cekungan – cekungan harus diisi dengan adukan dan
permukaan harus tetap halus, rata dan seragam dalam warna.
1.b.5 Bila dasar acuan sukar dicapai, dinding bagian bawah acuan harus dibiarkan terbuka, atau
perlengkapan lain harus disediakan sehingga bahan-bahan asing dapat disingkirkan dari acuan dengan
mudah sebelum penempatan beton.
2. Penulangan
1) Penulangan harus dilengkapi dengan kait / bengkokan sesuai dengan ketentuan PBI (NI-2, 1971). Atau
sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas , dan atau gambar kerja.
2) Jumlah tulangan maupun diameter tulangan harus sesuai dengan gambar kerja.
3) Panjang baja tulangan yang melebihi ketentuan Gambar Kerja (kecuali lewatan) harus dipotong
dengan alat pemotong besi atau alat pemotong yang disetujui Konsultan Pengawas .
4) Pada sambungan besi tulangan panjang oversteak minimal 40 D.
3. Pengadukan beton
1) Pelaksana wajib menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memiliki ketelitian cukup untuk
menetapkan dan mengawasi jumlah takaran masing-masing bahan beton. Seluruh peralatan,
perlengkapan dan tata cara pengadukan harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
2) Pengaturan pengangkutan dan cara penakaran yang dilakukan, harus mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas. Seluruh operasi harus dikontrol/diawasi secara kontinyu oleh Konsultan
Pengawas.
3) Pengadukan harus dilakukan dengan mesin aduk beton (batch mixer atau portable continous mixer).
Sebelum digunakan, mesin aduk ini harus benar-benar kosong, dan harus dicuci terlebih dahulu bila
tidak digunakan lebih dari 30 menit. Campuran/bahan beton yang digunakan untuk plat lantai dan
34
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
balok harus menggunakan beton ready mix dari perusahaan yang ada di Yogyakarta supaya mudah
pengawasannya. Penyedia Barang Jasa Pemborongan harus membuat surat pernyataan kerjasama
dengan sub Penyedia Barang Jasa Pemborongan ready mix dan sub Penyedia Barang Jasa Pemborongan
sebelum pembuatan beton harus menyampaikan rancangan campuran beton untuk mutu minimal 20
MPa. Surat kerjasama dan rancangan campuran di lampirkan dalam penawaran dokumen teknis,
Penyedia Barang Jasa Pemborongan harus menyediakan beton molen sebanyak minimal 2 buah dilokasi
proyek.
4) Selain ketentuan tersebut di dalam butir 3). diatas, maka pengadukan beton di lapangan harus
mengikuti ketentuan berikut ini :
a) Harus dilakukan di dalam suatu mesin aduk dari tipe yang telah disetujui Konsultan Pengawas .
b) Mesin-aduk harus berputar pada suatu kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat
mesin-aduk tersebut.
c) Pengadukan harus diteruskan sedikitnya 1,5 menit setelah semua material dimasukkan ke dalam
drum aduk, kecuali jika dapat dibuktikan/ ditunjukkan bahwa dengan waktu pengadukan yang
menyimpang dari ketentuan ini masih dapat dihasilkan beton yang memenuhi syarat.
4. Pengangkutan Beton
1) Pengangkutan beton dari tempat pengadukan ke tempat penyimpanan akhir (sebelum di tuang), harus
sedemikian hingga tercegah terjadinya pemisahan (segregasi) atau kehilangan material.
2) Alat angkut yang digunakan harus mampu menyediakan beton di tempat penyimpanan akhir dengan
lancar, tanpa mengakibatkan pemisahan bahan yang telah dicampur dan tanpa hambatan yang dapat
mengakibatkan hilangnya plastisitas beton antara pengangkutan yang berurutan.
3) Penggunakan bahan aditif harus seijin Konsultan Pengawas.
5. Penuangan Beton
1) Beton yang akan dituang harus sedekat mungkin ke cetakan akhir (maksimum 1 meter) untuk
mencegah terjadinya segregasi karena penuanganan kembali atau pengaliran adukan.
2) Pelaksanaan penuangan beton harus dilaksanakan dengan suatu kecepatan penuangan sedemikian
hingga beton selalu dalam keadaan plastis dan dapat mengalir dengan mudah ke dalam rongga di
antara tulangan.
3) Beton yang telah mengeras sebagian dan atau telah dikotori oleh material asing, tidak boleh dituang
ke dalam cetakan.
4) Beton setengah mengeras yang ditambah air atau beton yang diaduk kembali setelah mengalami
pengerasan tidak boleh dipergunakan kembali.
6. Pemadatan Beton
1) Pemadatan beton harus dilakukan dengan penggetar mekanis / mechanical vibrator dan tidak
diperkenankan melakukan penggetaran dengan maksud untuk mengalirkan beton. Penyedia Barang
Jasa Pemborongan harus menyediakan mesin alat pemadat/vibrator sebanyak minimal 3unit.
2) Pemadatan ini harus dilakukan sedemikian rupa hingga beton yang dihasilkan merupakan massa yang
utuh, bebas dari lubang-lubang, segregasi atau keropos.
3) Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan alat penggetar yang mempunyai
frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton dan pemadatan yang baik.
4) Alat penggetar tidak boleh disentuhkan pada tulangan terutama pada tulangan yang telah masuk pada
beton yang telah mulai mengeras.
5) Pada lokasi pengecoran kolom, bila tidak menggunakan mesin penggetar elektrik, maka pada bekisting
kolom harus dibuat jendela dengan fungsi untuk memasukkan vibrator dengan ketinggian maxsimum
1,5 m dari dasar kolom.
7. Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor terutama plat, lantai dan luifel harus dijaga agar tidak terlalu cepat kehilangan
kelembaban minimum 14 hari dengan cara :
35
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
4. Perbaikan Beton
a. Penyedia Barang Jasa Pemborongan harus meminta Konsultan Pengawas untuk memeriksa permukaan
beton segera setelah pembongkaran acuan.
b. Penyedia Barang Jasa Pemborongan , atas biayanya harus mengganti beton yang tidak sesuai dengan garis,
detail atau elevasi yang telah ditentukan atau yang rusaknya berlebihan. (Jangan menambal, mengisi,
memulas, memperbaiki atau mengganti beton ekspos kecuali atas petunjuk Konsultan Pengawas ).
c. Semua beton yang membentuk permukaan harus memiliki penyelesaian cor di tempat menggunakan acuan
khusus. Lubang pengikat harus ditutup. Permukaan ekspos dan permukaan yang akan dicat harus bersih
dari tambalan, memiliki sirip – sirip dan tetesan adukan yang tersikat halus, dan memiliki permukaan yang
bebas dari lapisan penutup dan debu.
d. Keropos, lubang atau sambungan dingin harus diperbaiki segera setelah pembongkaran acuan. Bahan
tambalan harus kohesif, tidak berkerut dan melebihi kekuatan beton.
e. Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang luntur warnanya atau beton yang akan dicat dengan
:
1) Semprotan pasir ringan
2) Pembersihan dengan larutan lembut sabun deterjen dan air yang diaplikasikan dengan menggosok
secara keras dengan sikat lembut, kemudian disiram dengan air.
3) Hilangkan noda karat dengan mengaplikasikan pasta asam oksalid, biarkan sejenak, dan sikat dengan
kikir yang disetujui.
4) Pembersihan dengan larutan asal muriatik yang mengandung tidak kurang dari 2 % dan tidak lebih dari
5 % asal dalam volume, yang diaplikasikan pada permukaan yang sebelumnya telah dilembabkan
dengan air bersih.
5) Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau lainnya yang dapat rusak karena asam.
6) Tambalan semen.
7) Mengikir dan menggerinda.
5. Pondasi cyclope
Pondasi cyclope dipasang dengan perbandingan 40% batu belah dan 60% campuran(1 semen : 3 pasir : 5
kerikil). Dalam mendapatkan campuran ini diperbolehkan menggunakan mesin molen.
36
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
A. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa-jasa lain sehubungan dengan
pekerjaan kolom dan balok ring praktis dan bagian lain sesuai dengan gambar-gambar dan persyaratan teknis
ini.
B. PENGENDALIAN PEKERJAAN
Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketentuan-ketentuan seperti tertera
dalam: ASTM C150, ASTM C 33, SII - 0051 - 74, SII - 0013 - 81, dan SII - 0136 – 84.
C. BAHAN-BAHAN
Bahan-bahan / material yang digunakan berupa agregat kasar, agregat halus, PC, dan sebagainya sesuai
dengan yang dipakai pada beton konstruksi. Demikian juga mengenai cara penyimpanan.
Jarak sengkang adalah 150 mm dan 100 mm. Seluruh beton praktis menggunakan campuran 1 semen:2 pasir:3
kerikil. Atau setara dg mutu beton fc 14,8 Mpa
Sedangkan beton rabat lantai kerja menggunakan campuran 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil atau setara dengan
mutu beton f’c 7,4 Mpa
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.
b. Pekerjaan pemasangan plafond Gypsumboard produk Jayaboard tebal 9 mm dengan cornist C7 untuk
area dalam. Area sesuai dengan yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai dengan
petunjuk Konsultan pengawas, sedangkan untuk Tritis menggunakan Kalsiboard/ GRC tebal 6 mm
dengan nut 4 mm dan untuk profil sudut menggunakan shadowline metal/ Allumunium
c. Meliputi penyediaan bahan langit-langit plafond Gypsumboard dan kalsiboard/ GRC dan konstruksi
penggantungnya, penyiapan tempat serta pemasangan pada tempat-tempat yang tercantum pada
gambar untuk itu.
1. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan atap
b. Pekerjaan Logam Non Struktur
2. Standard
a. SNI
b. A 42.4 : Interior Lathing and Furning
4. Plafond Gypsumboard
a. Bahan Rangka dari Hollow Galvanish uk 4x4 dan 2x4 sekualitas Kencana
b. Sebagai Rangka Langit-Langit Gypsum adalah menggunakan Hollow Galvanis kombinasi antara uk 4x4
dan 2x4 serta penggantung dan memiliki kualitas yang baik.
c. Penutup langit-langit
37
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
Digunakan Kalsiboard uk. 2400x1200x6 mm dan Gypsumboard ukuran 2400x1200x9 yang bermutu baik
produk Jayaboard dan GRC dan telah disetujui oleh Tim Teknis / konsultan pengawas, tebal =6 mm
untuk kalsiboard, 9 mm untuk gypsum dan yang disetujui dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan
produk dari bahan tersebut. Atau penutup sesuai gambar rencana.
d. List penutup langit-langit dengan Profil Gypsum C 7 dan profil Shadowline
Digunakan bahan Profil C 7 dan profil Sadowline ( utk Trtisan) yang bermutu baik, dari produk yang
telah disetujui oleh Konsultan pengawas dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan
tersebut.
e. Bahan finishing penutup plafond
Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar cat yang bermutu baik produk
yang telah disetujui Konsultan pengawas. Sebelum pengecatan semua sambungan / pertemuan harus
rata dan halus (ditreatment). Plafond Kalsirata ini difinish dengan cat emulsi.
f. Warna , bentuk dan corak sesuai gambar / ditentukan kemudian
g. Untuk Plafond di nut per modul 60 cm sesuai rangka nya
13.PEKERJAAN PENGECATAN
A. UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
3. Standard
a. PUBI : 54, 1982
PUBI : 58, 1982
b. ASTM : D - 361.
c. BS No. 3900, 1970
d. AS K-41
4. Persetujuan
- Sebelum pengecatan yang dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada satu bidang
untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh
pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai
mock-up ini akan ditentukan oleh Tim Teknis Lapangan.
- Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Tim Teknis Lapangan dan Perencana,
bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
- Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang-bidang
transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas
warna, formila cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
38
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
- Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Tim Teknis Lapangan dan Perencana.
Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan Tim Teknis
Lapangan, barulah pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock-up seperti tersebut diatas.
- Pemborong harus menyerahkan kepada Tim Teknis Lapangan untuk kemudian akan diteruskan
kepada pemberi tugas minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat
tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas indentitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh pemberi tugas.
B. BAHAN / PRODUK
C. PELAKSANAAN
a. Pengecatan dinding
1) Dinding baru yang akan dicat harus mempunyai waktu untuk mengering. Setelah permukaan
dinding kering, maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan tembok tersebut
tahapan pengkristalan/ pengapuran, dengan amplas kemudian diplamur.
2) Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi dengan amplas halus sampai rata.
3) Bagian-bagian yang masih kurang baik diberi plamur dinding lagi dan amplas halus setelah kering.
4) Pada bagian-bagian dimana reaksi alkali dipakai lapisan plamur dan bagian dimana banyak
rembasan air dipakai wall seater.
5) Sebelum digunakan , cat harus diaduk terlebih dahulu sampai semua mengendap larut dan apabila
perlu menggunakan bahan pengecer, proporsi cat dan bahan pengencer harus sesuai dengan
rekomendasi pabrik cat yang bersangkutan.
6) Pengecatan dilakukan dengan roller dan kuas halus pada bidang yang sulit - sulit dan tidak mudah
lepas serabut-serabutnya.
7) Setelah bidang-bidang tersebut rata dan halus, pengecatan dimulai lapis demi lapis secara merata,
minimum 3 kali sampai mencapai warna yang dikehendaki pengecatan lapisan berikutnya
baru boleh dilaksanakan apabila lapisan sebelumnya telah cukup kering.
8) Warna akan ditentukan kemudian oleh Pengguna Jasa dan melalui Konsultan pengawas.
9) Untuk tembok/dinding lama, lubang-lubang atau pecah-pecah diplester/perbaikan sebelum dilakukan
pengecatan.
10) Tembok lama cat yang sudah ada dibersihkan dan dikelupas sampai bersih dan digosok dengan amplas
sampai rata.
39
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
7) Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada gelembung-gelembung
dan sesuai yang diinginkan, tidak ada bagian yang belang dandijaga terhadap pengotoran-
pengotoran, atau menjadi cacat akibat pekerjaan lanjutan.
A. UMUM
3. LINGKUP PEKERJAAN
a. Bagian ini mencakup ketentuan / syarat ( pembayaran, pengiriman, penyimpanan, pemasangan) untuk
pekerja, material, dan peralatan.
b. Meliputi penyediaan kusen-kusen, pintu-pintu / jendela yang sesuai yang ditunjukan dalam gambar
dan spesifikasi ini, aksesories yang diperlukan untuk pemasangan dan kelengkapannya, penyimpanan
dan perawatan, serta pembangunannya sesua yang telah ditunjukan dalam gambar. Bagian ini
menjelaskan “Commercial Quality” kusen dan pintu-pintu alluminium untuk pintu dan buka-bukaan
yang berhubungan, termasuk alluminium panel dan lauvers pada pintu-pintu dan frame tersebut.
c. Bagian yang terkait :
Pekerjaan pasangan dinding & plesteran
Pekerjaan pengecetan
Pekerjaan kusen dan daun pintu / jendela
Pekerjaan alat penggantung dan pengunci
4. REFERENSI
a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :
SII 00649 – 82 - extrusi jendela
SII 0405 – 80 - alluminium extrusion
SII 0695 – 82 - alluminium extruder number
ASTM B221 – 83 - alluminium alloy extruded bars, shapes tubes
ASTM B209 – 83 - alluminium alloy sheets & plates
ASTM A308 – 81 - steel structural
ASTM A308 – 84 - alluminium alloy, rulled atau extruded
ASTM E330 – 84 - structural performance
ASTM E331 – 84 - water leakage
b. Quality assurance :
Kualifikasi manufaktur: produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah
terkenal dan mempuyai pengalaman yang baik dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
dan Pemberi Tugas.
Single source responsibility: untuk menjamin kualitas penampilan dan performance, harus memakai
material untuk system yang berasal dari satu manufaktur (single manufaktur) dengan system yang
tersedia atau disetujui oleh system manufaktur.
System akan dites oleh laboratorium testing independent yang dipilih oleh Pemberi Tugas dengan
mock-up system harus dibuat oleh Kontraktor.
Building concrete structural tolerances; harus tidak boleh lebih dari toleransi pemasangan system
alluminium seperti: batas-batas perbedaan untuk posisi tegak dan level.
c. Kualifikasi pekerja :
Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan
selama pelaksanaan.
Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skiil yang dibutuhkan.
Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas
tidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skillnya.
b. Submittals ( Pengiriman )
Kontraktor harus mengirimkan hal-hal berikut untuk persetujuan Pemberi Tugas, Konsultan manajemen
Konstruksi, dan Perencana.
a. Shop drawing yang menunjukan fabrikasi, pemasangan dan finish dari spesifikasi berdasarkan
pengecekan kembali dimensi-dimensi pada site, yang terdiri dari :
40
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
2. UMUM
2.1. Material
a. Jendela dan Pintu dan Boven
1. Material : Alluminium extrusion produk Allexindo coklat
2. extrusion : sesuai dengan ditunjukan dalam shopdrawing yang disetujui oleh
Pemberi Tugas,Konsultan manajemen Konstruksi, Perencana, dan
Konsultan kusen pintu dan jendela.
3. Color extrusion : coklat powder coating atau ditentukan kemudian
4. Profile width : 4 inci, atau sesuai gambar rencana.
5. Maximum allowable deflection : 20 mm (1/175)
6. Tebal material allumunium : Ketebalan 1.05 mm
7. Sistem pintu-pintu : - film thickness 24 micron
- ukuran daun pintu sesuai gambar
- tebal kaca : 5 mm, kaca bening atau sesuai gambar
- glass fitting termasuk :
∗ Lock system / lock set
∗ Engsel ( jumlah engsel sesuai dengan gambar rencana ).
∗ Sekrup
∗ Steel plate penguat untuk engsel-engsel t=3 mm Atau sesuai
penjelasan dalam pasal alat pengunci dan penggantung, atau
sesuai
rekomendasi manufaktur.
c. Finish Coating
- Harus di sesuaikan dengan rekomendasi spesifikasi teknis dari manufaktur yang disetujui, dan haus
memiliki kekuatan yang cukup.
41
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
42
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
g. Potongan alluminium profil harus di buat dengan dasar yang baik untuk menghindari kerusakan,
tergores atau rusak pada permukaannya ; dan harus dijauhkan dari material-meterial baja / besi untuk
menghindari debu-debu besi menempel pada permukaan alluminium.
h. Pengelasan diijikan hanya dari bagian dalam, menggunakan non activated gas (argon) dan tidak boleh
di ekspose.
i. Buatlah macth joints members dengan sekrup yang cocok, rivets, las; untuk mendapatkan bentuk dan
kualitas yang dibutuhkan atau sesuai dengan yang terlihat dalam gambar.
j. Peralatan anchor untuk alluminium frame haruslah dengan hot dip galvanized steel tebal 2-3 mm diset
pada interval 60 mm.
k. Fastener harus dari stainless steel atau material non corrosive lain, concealed type. Pasangkan frame
bersama-sama pada titik-titik contact joints dengan hairline joints, waterproof joints dari bagian
belakan dengan sealant untuk menahan ( watertight ) 1000 kg / cm2
l. Alluminium frame harus disiapkan untuk mengantisipasi modifikasi-modifikasi berikut :
Perubahan fixed-window
Properl window, rotate window, etc
Sediakan dengan aksesori-aksesori penunjan untuk tujuan diatas.
m. Paskan hardware dan material-material reinforcing pada metal lain yang berhubungan langsung dengan
alluminium frame dan hubungan harus dengan chromium coat pada permukaanya untuk menghindari
kontak korosif.
n. Toleransi pemasangan ( erection ) untuk alluminium frame pada sisi dinding 10 – 15 mm harus diisi
dengan grouting.
o. Sebelum pemasangan alluminium frame, khususnya pada propel window, upper dan lower window, sill
harus di check level dan waterpass pada bukaan-bukaan dinding.
p. Untuk pemasangan (erection) frame pada area watertight khususnya pada ruang dengan AC, harus
disediakan synthetic rubber atau synthetic resin untuk swing door dan double door.
q. Tepi-tepi akhir frame pada dinding harus diset dengan sealant untuk membuatnya sound proof dan
watertight.
r. Lower sill pada frame alluminium exterior harus diberi flashing untuk menahan air hujan.
2.7. Adjusting
Test fungsi pintu-pintu setelah penutupan operasi daun pintu, latching speeds dan hardware-hardware
lain sesuai dengan instruksi manufaktur untuk memastikan operasi daun pintu yang halus (smooth).
2.8. Protection
a.Semua alluminium harus dilindungi dengan tipe-tipe proteksi atau material- material lain yang disetujui
oleh Owner saat diserahkan ke lapangan.
b. Protecticve material tersebut hanya boleh dibuka bila diperlukan pada saat protective material akan
dipakai pada alluminium.
c. Tepi-tepi pintu harus dilindungi dengan plastic tape atau zincchromate primer (transparent
varnish) pada saat plasteran akan dilaksanakan. Bagian-bagian lain harus tetap dilindungi dengan lacquer
film sampai seluruh pekerjaan selesai.
Pemakaian varnish tidak diijinkan pada parmukaan-permukaan yang akan didempul atau di sealent.
15. PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. URAIAN PEKERJAAN.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan semua alat penggantung dan pengunci pada
semua daun pintu dan jendela sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
2. BAHAN-BAHAN.
2.1. Umum.
Semua bahan / alat yang tertulis di bawah ini harus seluruhnya baru, kualitas baik, buatan pabrik yang
dikenal dan disetujui. Semua bahan harus anti karat untuk semua tempat yang memiliki nilai kelembaban
lebih dari 70%. Kecuali ditentukan lain, semua alat penggantung dan pengunci yang didatangkan harus
sesuai dengan tipe-tipe tersebut dibawah.
43
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
3. PELAKSANAAN PEKERJAAN.
3.1. Umum.
3.1.1. Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai dengan persyaratan serta sesuai
dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih pada tempatnya, untuk
menjamin kekuatan serta kesempurnaan fungsinya.
3.1.2. Setiap daun jendela dengan ukuran kurang dari 200 cm dipasangkan ke kusen dengan
menggunakan 2 ( dua ) buah engsel yang diletakkan di atas atau sesuai steebuah alat pengunci
ber-handle dan 1 (satu) buah hak angin setara, tipe sesuai dengan lampiran material.
3.1.3. Setiap daun pintu dipasangkan ke kusen dengan menggunakan 3 (tiga) buah engsel, kecuali pintu
dengan engsel pivot.
3.1.5. Sedangkan pintu 2 daun, ditambah kunci / grendel tanam lengkap pada salah satu daunnya.
3.1.6. Setiap pintu dilengkapi dengan badan kunci / lockcase dan lever hendel, kecuali untuk pintu KM /
WC menggunakan kunci knob. Sesuai dengan lampiran daftar material.
1.2 Pemasangan Pintu.
3.2.1. Kunci pintu dipasang pada ketinggian 100 cm dari lantai.
3.2.2. Pemasangan engsel atas berjarak maksimal 28 cm dari tepi atas daun pintu dan engsel bawah
berjarak maksimal 33 cm dari tepi bawah daun pintu, sedang engsel tengah dipasang di antara
kedua engsel tersebut.
3.2.3. Semua pintu memakai lockcase lengkap dengan pegangan, pelat penutup muka dan pelat kunci.
3.2.4. Pada pintu yang terdiri dari dua daun, salah satu daunnya yang tidak berhendel maka harus
dipasang gerendel tanam atau setara yang ditanam pada sisi ketebalannya, baik bagian atas
ataupun bawah sebagaimana mestinya dan lihat lampiran material.
3.3. Pemasangan Jendela.
3.3.1. Pemasangan engsel atas daun jendela berjarak maksimal 15 cm dari tepi atas, dan berjarak 10 cm
dari tepi bawah, harus benar-benar menutup sempurna, kuat dan kokoh.
3.3.2. Setiap daun jendela diberi hak angin, yang pemasangannya di tepi bawah, dan bila dibuka
memungkinkan sampai tegak lurus.
3.3.3. Pengunci jendela berada ditengah-tengah sisi vertikal yang berseberangan dengan engsel.
3.4. Pemasangan Partisi dan Pintu dorong.
3.4.1. Setiap satu daun panel partisi berdiri sendiri, yang dipegang / digantung dengan 1 roda atas pada
lajur rel. Hubungan antara panel satu dengan panel yang lain saling bertaut, sehingga bila seluruh
panel dirapatkan dan dikunci pada salah satu satu sisi, maka panel partisi tersebut dapat rapat
berdiri, kokoh, lurus dan kokoh tidak dapat diputar atau dibuka.
3.4.2. Pada bagian bawah panel partisi juga diberi roda bawah yang berjalan pada rel
bawah.Pemasangan rel, roda-roda serta aksessoris lainnya dipasang sesuai dengan petunjuk pabrik
yang memproduksi dan dilakukan oleh tenaga ahlinya. Seluruh perlengkapan tersebut harus kuat,
kokoh dan benar, serta lurus. Overlaping antar panel yang ditengah dan tepi harus benar-benar
diperhatikan.
44
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
3.4.4. Sedangkan perlengkapan pengunci seperti Lockcase dari jenis pintu dorong dan pull handle yang
berjarak 100 cm dari muka lantai serta dilengkapi dengan grendel.
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan atap baja dengan Mutu baja 240 Mpa , meliputi pekerjaan rangka dan penutup
atap utama dalam pembuatan, pemasangan, penyetelan rangka atap dengan rincian sebagai
berikut :
I. RANGAKA ATAP GEDUNG INDUK
• Kuda-kuda baja profil IWF 250 x 125 x 6 x 9 mm
• Nok baja profil IWF 250 x 125 x 6 x 9 mm
• Jurai baja profil IWF 250 x 125 x 6 x 9 mm
B. Standar Pelaksanaan
1) Pd S-25-2000-03 (Spesifikasi Baja Struktural ).
2) SNI 03-1729-2002 (Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung)
C. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 (Dua) hari, Penyedia Jasa Konstruksi
harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan rangka atap.
2) Rencana kerja meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal
pelaksanaan dan alur pekerjaan, serta contoh material yang akan dipakai disertai
sertifikat hasil pengujian material untuk mendapat persetujuan dari TPTK dan Konsultan
Pengawas, disertai gambar shop drawing.
3) Tiap gording dihubungkan dengan gording di atas dan di bawahnya dengan trackstang baja
12 mm / sagrood baja diameter 12 mm.
4) Las yang digunakan adalah las listrik dengan mutu FE 360 atau E 6013 sesuai dengan JIS.
5) Baut yang digunakan adalah Baut HTB mutu tinggi dia. 19 mm.
45
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
14) Pengelasan
• Sebelum pekerjaan las dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan
prosedur kerja cara-cara pengelasan yang akan dikerjakan di lapangan dan harus
disetujui oleh TPTK dan Konsultan Pengawas.
• Sebelum pekerjaan las dimulai, maka harus ada dipastikan bahwa bidang-bidang yang
akan disambung dengan sambungan las tidak boleh bergerak sampai pekerjaan las
selesai dilakukan.
• Bagian-bagian yang akan dilas sebaiknya dalam keadaan datar, dan bila ada yang
harus dilas tegak, maka pengelasan harus dimulai dari bawah kemudian ke arah atas.
• Bagian ujung dari suatu las tumpul harus mendapat dipastikan bahwa sambungan
dilaksanakan dalam keadaan penuh. Untuk itu sebaiknya dipakai batang-batang
penyambungan pada bagian ujung dari sambungan tersebut agar pengelasan dapat
dilaksanakan dengan penuh.
• Pengelasan harus dilaksanakan dengan las busur listrik dan batang las harus dari bahan
yang sama campurannya dengan bahan yang akan dilas.
• Pengelasan harus dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman dan dengan
ketepatan tinggi. Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan sertifikat keahlian dari
masing-masing tukang lasnya sesuai peraturan.
• Pengelasan hanya dilakukan pada tempat-tempat yang dinyatakan dalam gambar
kerja. Ukuran las yang tercantum adalah ukuran efektif.
• Apabila diperlukan pengelasan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan gambar
rencana baik ukuran panjang maupun ketebalannya
• Setelah pengelasan selesai, maka sisa-sisa kerak las harus dibersihkan dengan baik.
46
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
A. Lingkup Pekerjaan
Seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan seperti dalam gambar kerja meliputi :
1) Pengukuran bentang (sebelum fabrikasi) dan desain
2) Pengangkutan (delivery) dan kebutuhan bahan di lapangan
3) Pekerjaan pemasangan rangka atap pada usuk dan reng sesuai gambar rencana
4) Pekerjaan pemasangan penutup atap genteng beton berwarna sesuai gambar rencana
B. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Desain rangka atap harus didukung oleh analisis perhitungan yang akurat serta
memenuhi kaidah teknik yang benar dalam perancangan standard batas desain
struktur baja cetak dingin (Limit State Cold Formed Steel Structure Design)
2) Kontraktor wajib menyerahkan mill certificate (sertifikat pabrik) dari material baja
yang akan digunakan serta dokumen data-data produk. Dan garansi produk minimal
10 (Sepuluh) tahun dan garansi pemasangan minimal 10 (Sepuluh) tahun.
47
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
9) Pemotongan material
a. Pekerjaan pemotongan material baja ringan harus menggunakan peralatan yang
sesuai, alat potong listrik dan gunting, dan telah ditentukan oleh pabrik.
b. Alat potong harus dalam kondisi baik
c. Pemotongan material harus mengikuti gambar kerja
d. Bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih.
C. Material
1) Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties) :
• Baja Mutu Tinggi G550
• Tegangan Leleh Minimum (Minimum Yield Strength) 550 Mpa
• Tegangan maksimum 550 Mpa
• Modulus Elastisitas : 200.000 Mpa
• Modulus Geser : 80.000 Mpa
48
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
1) Jaminan yang dimaksud adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan
maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap meliputi struktur
pengaku usuk dan reng.
2) Kekuatan rangka atap dijamin dengan kondisi sesuai Peraturan Pembebanan
Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang tercantum pada
“Cold Formed Code for Structural Steel“ (Australian Standard / New Zealand
Standard 4600 : 1996).
3) Desain kekuatan struktural berdasarkan “Dead and Live Loads and Load
Combinations” (Australian Standard 1170.1 Part 1) dan “Wind Loads” (Australian
Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan “Screws
Self Drilling for The Building and Construction Industries” (Australian Standard
3566).
Tata cara pemasangan mengacu kepada katalog atau brosur M CLASS, dengan jarak antar reng 27 cm. Sedangkan
untuk Nok menyesuaikan gentengnya untuk yang ujung menggunakan type “Right Ride end dan Left Ride end” /
nok penutup ujung kiri dan kanan
CATATAN UNTUK PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN :
49
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
1. Bila penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan atau keahlian dalam pengerjaan setiap bagian
pekerjaan tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam persyaratan teknis,
maka bagian pekerjaan tersebut harus digolongkan sebagai cacat pekerjaan.
2. Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan diganti sesuai dengan yang
dikehendaki oleh Pengawas
3. Seluruh pembongkaran dan pemulihan pekerjaan yang digolongkan cacat tersebut serta semua biaya
yang timbul akibat hal itu seluruhnya menjadi beban Pemborong.
4. Untuk pekerjaan Bongkaran dilingkungan fasilitas RTH, harus dikembalikan seperti sedia kala (
akibat pekerjaan Ground Tank dan Pemipaan, serta saluran2 lainnya)
A. UMUM
Selama masa penanganan pelaksanaan pihak Kontraktor harus tetap memelihara pekerjaan sedemikian rupa
sehingga terbebas dari sisa bangunan, kotoran dan sampah yang dihasilkan sebagai akibat adanya kegiatan
proyek. Pada saat selesainya pekerjaan, pihak Kontraktor diharuskan menyingkirkan seluruh bahan sisa dan
bahan kelebihan, sampah, perlengkapan, peralatan dan mesin dari lapangan, seluruh bagian permukaan hasil
penanganan harus terlihat bersih dan proyek yang akan diserahkan harus sudah dalam keadaan siap pakai.
1. Pembersihan Selama Pelaksanaan
a. Pihak Kontraktor harus melakukan pembersihan rutin untuk menjamin daerah kerja, kantor darurat dan
hunian, tetap terbebas dari tumpukan bahan sisa sampah, dan terbebas dari kotoran lainnya yang
dihasilkan dari operasi pekerjaan lapangan dan harus tetap memelihara daerah kerja dalam keadaan
bersih setiap waktu.
b. Menjamin bahwa sistem drainase terbebas dari kotoran dan terbebas dari bahan lepas dan tetap berfungsi
setiap waktu.
c. Bila dianggap perlu, semprot bahan yang kering dan kotoran lainnya dengan air, sehingga dapat dicegah
debu atau pasir yang tertiup angin.
d. Siapkan di daerah kerja tempat sampah untuk pengumpulan bahan sisa, kotoran dan sampah sebelum
dibuang.
e. Buang bahan sisa, kotoran dan sampah pada tempat yang telah ditentukan dan sesuai dengan peraturan /
perundangan yang berlaku secara nasional dan peraturan pemerintah daerah setempat dan harus mentaati
undang-undang anti pencemaran.
f. Jangan menanam sampah-sampah atau bahan sisa di daerah kerja proyek.
g. Jangan membuang bahan sisa yang mudah menguap seperti misalnya cairan mineral, minyak atau minyak
cat ke dalam selokan jalan atau ke dalam saluran yang ada.
h. Juga tidak diperkenankan menumpuk / membuang bahan sisa ke saluran air.
i. Jika Kontraktor memperhatikan bahwa saluran air drainase samping atau bagian lain dari sistem drainase
dipakai baik oleh karyawan Kontraktor atau oleh orang lain, untuk pembuangan yang lain-lain di luar air
permukaan. Pihak Kontraktor harus segera melaporkan hal yang terjadi dan segera mengambil tindakan
yang perlu sesuai petunjuk Konsultan MK untuk mencegah terjadinya pencemaran lebih lanjut.
2. Pembersihan Akhir
a. Pada saat selesainya pekerjaan lapangan, daerah proyek harus tetap dijaga kebersihannya dan siap dipakai
oleh pemilik. Pihak Kontraktor harus memulihkan daerah proyek yang tidak merupakan bagian pekerjaan
untuk perbaikan seperti dijelaskan dalam dokumen kontrak sesuai keadaan aslinya.
b. Pada saat pembersihan akhir, seluruh perkerasan harus diperiksa kembali, karena kemungkinan ada
kerusakan fisik yang ditemukan sebelum pembersihan akhir. Daerah kerja yang diperkeras dan seluruh
daerah fasilitas umum yang diperkeras yang terletak di dekat daerah lokasi kerja harus disikat bersih.
Seluruh permukaan harus dibersihkan dengan garu dan sampahnya harus dibuang seluruhn
20. PENUTUP
50
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS, dan bila ternyata diperlukan, akan dicantumkan dalam
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
2. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan akan dibicarakan dan di atur
dengan Kontraktor dan bila diperlukan akan dibicarakan bersama Konsultan Perencana dalam Rapat Berkala
1. UMUM
Syarat-syarat umum instalasi mekanikal/elektrikal ini berisi perincian yang memperjelas atau
menambahkan hal-hal yang tercantum dalam buku syarat-syarat administrasi. Dalam hal ini buku
syarat-syarat administrasi saling melengkapi dangan syatar-syarat umum teknis mekanikal/elektrikal.
2. PERSYARATAN PELAKSANAAN
1. Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi harus dilaksanakan sesuai dengan undang-undang dan
peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dari jawatan keselamatan kerja.
2. Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dan telah ditetapkan
sebagai peraturan pemasangan instalasi ini oleh badan yang berwenang dalam hal ini, bila tidak ada
petunjuk dari Tim Teknis, Manajemen Konstruksi (MK) atau Pengawas.
3. Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam instalasi mekanikal/elektrikal,
untuk dapat dipertanggungjawabkan .
4. Tenaga ahli harus ditempatkan dilapangan oleh kontraktor sehingga dapat berdiskusi dengan Tim
Teknis atau Pengawas/MK pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
5. Kontraktor diharuskan melaksanakan pekerjaan tes penuh dibawah persyaratan operasionil. Testing
harus dilaksanakan dihadapan Tim Teknis atau Pengawas/MK.
6. Penggantian material yang kurang baik atas pemasangan adalah tanggung jawab kontraktor dan
kontraktor harus mengganti/memperbaiki hal tersebut di atas.
7. Semua biaya dan pengurusan perijin, lisensi, pengujian adalah tanggung jawab kontrator.
8. Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan cara-cara pemasangan, kualitas pekerjaan
dan lain-lain, untuk sistem instalasi mekanikal/elektrikal ini harus sesuai dengan standar-standar
sebagai berikut :
a. Standar Nasional Indonesia (SNI).
b. Peraturan umum listrik tahun 2000 (PUIL 200) atau yang terbaru.
c. Peraturan yang telah ditetapkan oleh PLN.
d. Peraturan-peraturan yang telah ditentukan oleh Pemda setempat.
e. Pedoman Plumbing Indonesia yang berlaku
f. Penanggulangan bahaya kebakaran, peraturan Pemda setempat.
g. Peraturan instalasi air minum dari PAM setempat.
h. Peraturan-peraturan dan standar yang telah disesuaikan dengan peraturan dan standar
internasional dari KRT, ASME, ASHRAE, ASTM, VDE, BS, NEC, IEC, dll.
i. N.F.P.A. dan F.O.C. sebagai pelengkap.
j. Peraturan-peraturan lain yang berlaku setempat.
k. Peraturan-peraturan yang ditentukan dalam spesifikasi ini maupun yang terdapat dalam gambar-
gambar.
Semua peralatan yang dipasang untuk sistem mekanikal/elektrikal ini selain dari persyaratan-tersebut
diatas, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
9. Pekerjaan dianggap selesai apabila :
a. Telah mendapat surat peryataan bahwa instalasi baik dari Tim Teknis, atau Pengawas/MK
51
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
b. Semua persoalan mengenai kontrak dengan pemilik telah dipenuhi sehingga pemilik dapat
membenarkan.
c. Seluruh instalasi terpasang telah dites bersama-sama dengan Tim Teknis, atau Pengawas/MK,
konsultan perencana dan pemilik dengan hasil baik, sesuai dengan spasifikasi teknis.
10. Kontraktor
a. Kontraktor harus memiliki tenaga ahli yang mempunyai PAS PLN dan PAS PAM sesuai kelasnya
untuk pekerjaan instalasi listrik dan pekerjaan plambing dan kebakaran (pemipaan) sebagai
penanggungjawab dibidang masing-masing.
b. Kontraktor harus memiliki tenaga ahli minimal bersertifikat Ahli Madya di bidang mekanik dan
listrik yang berafiliasi dengan Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia (APEI).
c. Kontaraktor bertanggung jawab atas pelaksanaan instalasi mekanikal/elektrikal dalam proyek ini
dan menempatkan seorang tenaga ahli yang setiap saat dapat berdiskusi dan dapat memutuskan
setiap persoalan teknis dan administrasi dilapangan.
d. Kontraktor harus bersedia mengikuti peraturan-peraturan dilapangan yang ditentukan oleh Tim
Teknis atau Pengawas/MK.
e. Kontraktor wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang, peraturan-peraturan,
persyaratan umum, maupun suplemennya, persyaratan standar internasional, persyaratan pabrik
pembuat unit-unit peralatan, buku-buku pelelangan, bundel gambar-gambar serta segala
petunjuk tertulis yang telah dikeluarkan.
f. Kontraktor dapat minta penjelasan pada Tim Teknis atau Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk
bilamana menurut pendapatnya pada dokumen pelelangan, gambar-gambar atau lainnya terdapat
hal-hal kurang jelas.
g. Kontraktor wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan-pekerjaan pelaksanaan dari pihak-
pihak kontraktor lain yang ikut mengerjakan proyek ini apabila pekerjaan pihak lain dapat
mempengaruhi kelancaran pekerjaan. Bila mana sampai terjadi gangguan, maka kontraktor wajib
mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak, apabila hal ini dilakukan, kontraktor
tetap bertanggung jawab atas segala kerugian yang ditimbulkan.
11. Koordinasi dengan pihak lain
a. Untuk kelancaran pekerjaan, kontraktor harus mengadakan koordinasi/penyesuaian pelaksanaan
pekerjaanya dengan seluruh disiplin pekerjaan lain atas petunjuk ahli sebelum pengerjaan
dimulai maupun pada waktu pelakasanaan.Gangguan dan konflik diantara kontraktor harus
dihindari. Keterlambatan pekerjaan akibat tidak adanya kooordinasi menjadi tanggung jawab
kontraktor.
b. Kontraktor wajib bekerja sama dengan pihak-pihak lain, demi kelancaran proyek ini, terutama
koordinasi dengan pihak kontraktor sipil maupun arsitektur.
c. Kontraktor wajib berkonsultasi dengan pihak-pihak lain, agar sedapat mungkin digunakan
peralatan yang seragam dan merk yang sama untuk seluruh proyek ini agar mudah perawatannya.
d. Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan, atau diselesaikan dari pihak lain atau yang
dibeli dari pihak lain yang termasuk dalm instalasi sistem ini, kontraktor bertanggungjawab penuh
atas segala peralatan dan pekerjaan ini.
e. Kontraktor harus mengijinkan atau mengawasi, dan memberikan petunjuk pada kontraktor lain
untuk melakukan penyambungan kabel-kabel, pemasangan peralatan kontrol, peletakan
peralatan/instalasi, pembuatan sparing dan lain-lain pada dan untuk peralatan
mekanikal/elektrikal agar sistem mekanikal/elektrikal keseluruhan dapat berjalan dengan
sempurna. Dalam hal ini kontraktor masih bertanggung jawab penuh atas peralatan-peralatan
tersebut.
12. Penolakan Pekerjaan Sistem Mekanikal/Elektrikal.
Apabila sistem pekerjaan ini tidak lengkap atau ada bagian yang cacat, gagal, atau tidak memenuhi
persyaratan dalam spesifikasi dan gambar, ternyata kontraktor gagal dalam melaksanakan perbaikan
ini dalam waktu yang cukup menurut Tim Teknis atau Pengawas/MK serta pihak yang berwenang, maka
keseluruhan atau sebagian dari sistem ini sebagaimana kenyataan, dapat ditolak dan diganti.
52
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
Dalam hal ini Tim Teknis atau Pengawas/MK dapat menunjuk pihak ketiga untuk melasanakan
pekerjaan tersebut di atas dengan baik atas biaya dan tanggung jawab kontraktor.
13. Pengawasan instalasi
a. Shop drawing
b. Sebelum mengerjakan pekerjaan, kontraktor harus membuat gambar kerja/shop drawing rangkap
4 (empat). Gambar kerja tersebut haruslah gambar yang telah dikoordinasikan dengan semua
disiplin pekerjaan pada proyek ini dan disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada. Pekerjaan
baru dapat dimulai apabila gambar kerja telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Teknis atau
Pengawas/MK.
c. Kontraktor harus memberikan contoh semua bahan yang akan digunakannya pada Tim Teknis atau
Pengawas/MK atau pihak yang ditunjuk untuk dimintai persetujuan secara tertulis untuk dapat
dipasang. Seluruh contoh harus sudah diserahkan dalam jangka waktu 1 (satu) minggu sesudah
kontraktor mendapat SPK.
d. Kontraktor harus membuat jadwal/schedule tenaga kerja, schedule pengadaan peralatan, dan
net-work planing yang terinci untuk setiap pekerjaan dan diserahkan pada Tim Teknis atau
Pengawas/MKatau pihak lain yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya. Schedule dan
net-work planing harus diserahkan dalam waktu 14 hari kalender sesudah menerima SPK.
e. Kontraktor harus mengadakan:
1) Laporan pekerjaan harian
2) Laporan prestasi pekerjaan dan pengadaan material mingguan
3) Laporan prestasi pekerjaan bulanan beserta foto-foto dokumentasi.
f. Untuk setiap tahapan pekerjaan mekanikal dan elektikal yang telah selesai dikerjakan,
Kontraktor harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak Tim Teknis atau Pengawas/MKatau
pihak yang ditunjuk yang menerangkan bahwa tahapan pekerjaan mekanikal dan elektrikal telah
selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada. Tahap-tahap pekerjaan ini ditentukan
kemudian, berdasarkan pada jadwal perincian waktu yang diserahkan oleh kontraktor.
g. Dalam setiap pelaksanaan pengujian dan “trial run” pekerjaan mekanikal dan elektrikal ini harus
dihadiri oleh pihak Tim Teknis atau Pengawas/MK, konsultan, ahli teknik atau pihak-pihak lain
yang ditunjuk oleh Tim Teknis atau Pengawas/MK. Untuk itu harus dibuat berita acaranya bersama
pemegang merek peralatan yang diuji dan dari kontraktor yang bersangkutan. Peralatan untuk
pengujian harus berkualitas baik dan sudah ditera. Semua biaya pada pengetesan sepenuhnya
menjadi tanggung jawab kontraktor.
h. Kontraktor wajib melaporkan pada Tim Teknis atau Pengawas/MKatau tenaga ahli yang
ditugaskan apabila terjadi kesulitan atau gangguan yang mungkin terjadi pada saat melaksanakan
pekerjaan.
i. Untuk pekerjaan diluar jam kerja, biaya yang dikeluarkan Tim Teknis atau Pengawas/MK untuk
pengarahan dan pengawasan ditanggung oleh kontraktor.
14. Pembersihan lapangan
a. Setiap hari setelah selesai bekerja, kontraktor harus membersihkan lapangan yang digunakan.
Kontraktor hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi pembersihan lapangan
tersebut.
b. Setelah kontrak selesai, kontraktor harus memindahkan semua sisa bahan pekerjaan dan
peralatannya, kecuali yang masih diperlukan selama masa pemeliharaan.
c. Kontraktor harus melindungi daerah kerja didalam gedung/ bangunan dengan portable Fire
Extinguisher Class A/B/C (15 lbs) atau jenis lain untuk setiap luasan sesuai dengan peraturan yang
berlaku atas biaya kontraktor.
15. Petunjuk operasi, pemeliharaan, dan pendidikan
a. Pada saat penyerahan pertama, kontraktor harus menyerahkan:
1) Gambar-gambar jadi (as-built drawing), dalam bentuk gambar cetak sebanyak 3 (tiga) set
dan dalam bentuk kertas kalkir sebanyak 1(satu) set.
2) Katalog spare-parts
53
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
54
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
b. Semua pekerjaan pembuatan lubang-lubangdan penutupan kembali pada dinding, lantai, langit-
langit dan jalan pipa dan kabel, dilaksanakan oleh kontraktor berikut finishing dan kerapiannya.
c. Kontraktor harus menyediakan dan menyambung kabel-kabel listrik dari peralatan-peralatan ke
panel yang disediakan oleh kontraktor listrik sesuai dengan gambar dokumen tender. Untuk itu
kontraktor wajib memeriksa terlebih dahulu panel tersebut apakah sudah sesuai dengan peralatan
yang akan timbul akibat penyambungan ini menjadi tanggungjawab kontraktor.
d. Semua pekerjaan pembuatan pondasi untuk mesin dilakukan oleh kontraktor, kontraktor harus
memberikan data-data, ukuran-ukuran gambar-gambar dan peralatan yang diperlukan pada Tim
Teknis atau Pengawas/MKuntuk mendapat persetujuan.
e. Semua fasilitas yang diperlukan pada saat proyek berjalan yaitu listrik, air, saniter darurat harus
disediakan oleh kontraktor dengan terlebih dahulu membuat gambar untuk mendapat persetujuan
Tim Teknis atau Pengawas/MK
f. Untuk pipa yang menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-lain, harus diberi lapisan isolasi
peredam getaran dan pipa selubung (sleeve) untuk memudahkan perbaikan dan pemeliharaan
dari segi teknis. Untuk itu kontraktor harus menyerahkan ganbar kerja kepada Tim Teknis atau
Pengawas/MK untuk mendapat persetujuan. Segala akibat tersebut pekerjaan harus sudah
diperhitungkan dalam penawaran oleh Kontraktor.
g. Akibat pekerjaan tersebut di atas (pembobokan, pembongkaran, dsb) harus ditutup kembali
seperti semula dan dirapikan/finishing sehingga tidak terlihat lagi bekas-bekas pembobokan.
h. Selambatnya 1 (satu) minggu sesudah ditunjuk, kontraktor harus menyerahkan gambar/data
teknis listrik sesuai dengan keperluan peralatan yang akan dipasang, agar peralatan tersebut
dapat dioperasikan dengan baik berikut pengamanannya. Jika hal ini tidak dilaksanakan, segala
akibatnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
19. Sub Kontraktor
a. Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus karena tenaga-tenaga pelaksana yang ada tidak
mampu melaksanakan pemasangannya, penyetelan, pengujian dan lain-lain, kontraktor dapat
menyerahkan sebagian instalasinya kepada sub kontraktor lain setelah mendapat persetujuan
secara tertulis dari Tim Teknis atau Pengawas/MK.
b. Kontraktor harus masih bertanggung jawab sepenuhnya atas segala lingkup pekerjaannya, baik
yang dilaksanakannya sendiri maupun pekerjaan yang deserahkan kepada subkontraktor.
20. Site Manager
a. Semua pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi oleh seorang yang cukup
berpengalaman dan diberi wewenang oleh penanda tangan kontrak untuk mengambil keputusan
di lapangan. Ia bertanggung jawab sepenuhnya atas segala pekerjaaan instalasi pada proyek dan
harus selalu berada di lapangan (site). Bila ia akan meninggalkan lapangan harus ada orang lain
yang secara tertulis diberikan wewenang untuk mewakilinya.
b. Nama, perincian pengalaman kerja site manager harus disertakan oleh kontraktor pada saat
penawaran dilakukan.
c. Bilamana ternyata menurut pendapat Tim Teknis atau Pengawas/MK, kosultan perencana atau
pihak yang berwenang, Site manager yang ditunjuk kurang cakap menjalankan tugas, kontraktor
harus menggantinya dengan yang laindan yang dapat menjalankan tugas dengan baik.
d. Selama site manager belum ditunjuk penandatangan kontrak harus menjadi site manager.
21. Bahan
a. Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis asli peralatan utama
mekanikal/elektrikal juga brosur asli pipa, kabel, pipa konduit, katup-katup, detektor, sensor,
dan lainnya beserta data-data teknis dan mengisi daftar skedul dari peralatan tersebut. Pada
brosur peralatan/bahan yang diberikan tanda dengan warna yang jelas.
b. Apabila ada data-data serta bahan yang diajukan menyimpang dari bahan tersebut dalam gambar-
gambar dan spesifikasinya maka nilai evaluasi penawaran kontraktor tersebut akan dikurangi dan
kontraktor tetap menggantinya sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
55
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
c. Semua instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan gambar rencana, tanpa persetujuan tertulis
dari pihak berwenang harus diperbaiki dan diubah sesuai dengan spesifikasi dan gambar yang
telah disepakati bersama, atas tanggungan biaya kontraktor.
d. Semua bahan yang digunakan dalam instalasi harus baru, dalam keadaan baik, tidak cacat atau
rusak sesuai dengan spasifikasi dan gambar. Kontraktor harus menjaga kebersihan serta
melindungi semua bahan-bahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum dipasang.
e. Bilamana ternyata digunakan bahan/peralatan lama/bekas dipergunakan,bercacat atau rusak,
kontraktor harus menggantinya dengan bahan-bahan atau peralatan yang baru dan tetap sesuai
dengan spesifikasi dan gambar, atas biaya tanggungan kontraktor.
f. Tidak diperkenankan mendatangkan bahan/peralatan masuk ke site sebelum contoh atau
brosurnya disetujui oleh Tim Teknis atau Pengawas/MK, semua bahan yang telah masuk ke site
dan menyimpang dari ketentuan dari ketentuan dalam spesifikasi, contoh ataupun brosur yang
telah disetujui maka bahan atau peralatan tersebut harus dikeluarkan dari site dalam waktu 1x
24 jam sejak diketahui penyimpangan itu oleh Tim Teknis atau Pengawas/MK. bila hal ini belum
dilakukan maka bahan tersebut segera akan dimusnahkan.
A. SYARAT-SYARAT UMUM
1. Syarat-syarat umum merupakan bagian dari persyaratan teknis. Apabila ada beberapa klausul dari
syarat-syarat umum yang dituliskan dalam persyaratan teknis, berarti menuntut perhatian khusus
pada klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausul lainnya dari syarat-
syarat umum. Klausul-klausul dari syarat-syarat umum hanya dianggap tidak berlaku apabila
dinyatakan secara tegas dalam persyaratan teknis.
2. Persyaratan teknis dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan segala pekerjaan, bahan-bahan
dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting)
dari seluruh sistem, agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik.
3. Persyaratan teknis merupakan satu kesatuan dengan gambar-gambar teknis yang menyertainya. Bila
ada suatu bagian pekerjaan yang hanya disebutkan didalam salah satu dari kedua dokumen tersebut,
maka pemborong wajib melaksanakannya dengan baik dan lengkap.
4. Gambar-gambar teknis tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua fitting, katup, sambungan dan
fixture secara terinci. Semua bagian bagian tersebut walaupun tidak digambarkan atau disebutkan
secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh pemborong.
5. Pemborong harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya, agar dapat memberikan
jaminan hasil kerja yang baik dan rapi.
6. Pemborong bertanggung jawab dalam pengawasan yang ketat terhadap jadwal atau urutan
pekerjaan, sehingga tidak mengganggu penyelesaian proyek secara keseluruhan pada waktu yang
telah ditetapkan.
7. Pemborong harus menyatakan secara tertulis bahwa bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang
diserahkan oleh pemborong harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, dan pelaksanaan
pekerjaan dilakukan dengan cara yang wajar dan terbaik. Instalasi yang dilakukan harus lengkap dan
dapat bekerja dengan baik dalam kondisi yang terjelek sekalipun, tanpa mengurangi atau
menghilangkan bahan-bahan/ peralatan-peralatan yang seharusnya disediakan, walaupun tidak
disebutkan secara nyata dalam persyaratan teknis ataupun tidak dinyatakan secara tegas dalam
gambar-gambar teknis.
8. Pemborong harus menyerahkan brosur/katalog teknis, diagram dan kurva dari setiap barang/bahan
yang ditawarkan (seperti: pompa, pipa, pilar hidran, alat-alat kontrol, peralatan
tambahan/penunjang, dan lain-lain), serta memberi tanda dengan jelas nomor/type dari bahan –
bahan yang ditawarkan.
56
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
9. Semua peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dan diserahkan untuk menyelesaikan pekerjaan
harus dalam keadaan baru dan dari kualitas terbaik.
10. Pemborong harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar dapat mengetahui hal-
hal yang akan mengganggu/mempengaruhi pekerjaan. Apabila timbul persoalan, Pemborong wajib
mengajukan saran penyelesaian kepada pengawas, paling lambat satu minggu sebelum bagian
pekerjaan ini seharusnya dilaksanakan.
11. Pemborong harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan dan syarat-syarat yang diperlukan
dengan pemborong lainnya, sehingga peralatan-peralatan mekanikal dapat dipasang pada tempat
dan ruang yang telah disediakan.
12. Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus memeriksa dan memahami pekerjaan pelaksanaan
dari pihak lain yang ikut melaksanakan proyek ini, apabila pekerjaan pelaksanaan dari pihak lain
tersebut dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan Pemborong itu sendiri.
13. Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus membuat rencana kerja dengan jadwal yang
disesuaikan dengan pemborong yang lain. Apabila terjadi sesuatu perubahan, pemborong wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Pengawas/MK dan mengajukan saran-saran perubahan /
perbaikan.
14. Pada waktu akan memulai pelaksanaan, pemborong wajib menyerahkan gambar-gambar kerja (shop
drawing) terlebih dahulu untuk memperoleh persetujuan dari Tim Teknis. Gambar-gambar tersebut
harus diserahkan kepada Tim Teknis minimal dalam waktu 2 (dua) minggu sebelum instalasi
dilaksanakan.
15. Pemasangan peralatan harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan
tersebut. Untuk itu, pemborong harus membuat dan menyertakan gambar-gambar rencana instalasi
secara rinci sebelum melaksanakan pekerjaan.
16. Apabila terjadi sesuatu keadaan pemborong tidak mungkin menghasilkan kualitas pekerjaan yang
terbaik, maka pemborong wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pengawas/MK dan
mengajukan saran-saran perubahan/perbaikan. Apabila hal ini tidak dilakukan, pemborong tetap
bertanggung jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin ditimbulkannya.
17. Selama pelaksanaan instalasi berlangsung, pemborong harus memberi tanda-tanda (misalnya:
dengan pensil atau tinta merah) pada dua set gambar pelaksanaan, atas segala perubahan pada
rancangan instalasi semula.
B. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan Mekanikal yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan pemasangan Unit Mekanikal
beserta peralatan dan alat-alat bantu pendukung instalasi.
2. Instalasi-instalasi yang termasuk dalam pekerjaan mekanikal untuk proyek ini adalah sebagai berikut
:
a. Instalasi Pemipaan Air Bersih
b. Instalasi Pemipaan Air Bekas, Air Kotor
1. Instalasi yang dinyatakan dalam persyaratan teknis harus sesuai dengan peraturan-peraturan dan
undang-undang yang berlaku serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari departemen
tenaga kerja.
2. Pemborong harus memperoleh izin-izin yang mungkin diperlukan untuk menjalankan instalasi yang
dinyatakan dalam persyaratan teknis atas tanggungan sendiri.
3. Pemborong harus menyediakan peralatan, alat-alat pengatur dan alat-alat pengaman tambahan yang
diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.
57
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
4. Semua pekerjaan yang dinyatakan dalam persyaratan ini harus dilaksanakan sesuai dengan syarat-
syarat pelaksanaan atau peraturan peraturan pelaksanaan dari badan pemerintah yang berwenang.
Pemborong harus menanggung biaya-biaya untuk memperoleh izin, pemeriksaan, pengujian dan lain-
lain, dan pemborong harus menyerahkan semua izin-izin atau keterangan-keterangan resmi lainnya
tentang instalasi ini kepada Tim Teknis.
5. Syarat-syarat penerimaan untuk bahan-bahan, peralatan-peralatan, cara-cara pemasangan dan
kualitas pekerjaan harus sesuai dengan satu atau beberapa standar dibawah ini, seperti:
- SNI : Standart Nasional Indonesia
- PPI : Pedoman Plumbing Indonesia
- ASTM : American Society for Testing and Materials
- ANSI : American National Standart Institute
- PDI : Plumbing and Drainage Institute
- JIS : Japanese Industrial Standart
- ASHRAE : American Society of Heating, Refrigerating and
Air-Conditioned Engineer
- PUIL : Pedoman Umum Instalasi Listrik
6. Atau sesuai dengan standar-standar internasional yang lain. Peraturan Daerah, Ketetapan Gubernur
Daerah setempat, Keputusan Menteri, yang berlaku untuk pekerjaan-pekerjaan yang tercakup di
dalam persyaratan teknis.
D. PERSYARATAN TEKNIS
1. Persyaratan Teknis
a. Pelaksana/Pemborong pekerjaan mekanikal adalah kontraktor atau pelaksana yang memiliki
Surat Ijin Pemborong Pembangunan (SIPP) dan telah terpilih serta memperoleh kontrak kerja
untuk penyediaan dan pemasangan sistem instalasi ini sampai selesai.
b. Pelaksana/Pemborong pekerjaan mekanikal harus mempunyai pengalaman pekerjaan yang sama
dengan bidang pekerjaan instalasi Sistem mekanikal dalam pekerjaan ini.
c. Untuk Pekerjaan Plumbing DAN Instalsi PDAM disyaratkan Pelaksana/Pemborong harus memiliki
Surat Ijin Pemborong Pembangunan dari Perusahaan Air Minum (SIPP PAM ).
2. Persyaratan Material
a. Selain persyaratan teknis tersebut diatas, Pelaksana/Pemborong pekerjaan mekanikal harus
didukung dengan peralatan dan material yang memadai untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar
Material dan Peralatan dilampirkan untuk referensi pendukung kesiapan dan kemampuan
Pelaksana/Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Material yang terpasang harus menyesuaikan spesifikasi yang disyaratkan secara khusus pada bab-
bab pekerjaan yang bersangkutan dan Daftar Merk Material (Outline Specification) yang
dilampirkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini.
c. Semua peralatan dan material yang terpasang dalam pekerjaan mekanikal harus dalam kondisi
baru (brand new) dari pabrikan dan atau agent yang ditunjuk dari pabrik produk yang
bersangkutan. Pelaksana/Pemborong harus juga bertanggung jawab atas keutuhan peralatan dan
material bantu tersebut , sehingga apabila terjadi kerusakan dan cacat material saat pengadaan
maupun pemasangan Pelaksana/Pemborong harus mengganti dengan yang baru.
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pelaksanaan pekerjaan mekanikal di lapangan didasarkan pengajuan pelaksanaan pekerjaan yang
telah disetujui oleh Pengawas/MK atau Managemen Kontruksi.
b. Rencana Kerja pekerjaan mekanikal harus dibuat Pelaksana/Pemborong menyesuaikan Jadwal
Pelaksanaan Utama yang telah disepakati bersama dengan Managemen Kontruksi dan Pimpinan
proyek dan atau pihak-pihak yang diberikan wewenang untuk persetujuan tersebut.
58
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
59
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
F. GAMBAR-GAMBAR
1. Selama pelaksanaan pemasangan sistem mekanikal berlangsung pemborong harus memberi tanda-
tanda dalam gambar kerja (shop drawing) segala perubahan pada rancangan sistem semula.
2. Pemborong harus menyerahkan kepada Tim Teknis gambar-gambar instalasi sesungguhnya
sebagaimana yang terpasang pada bangunan (as built drawing) yang memuat lengkap segala
perubahan yang telah dilakukan. Gambar-gambar yang harus diserahkan tersebut terdiri dari 1 (satu)
set gambar asli diatas kertas kalkir ditambah 3 (tiga) set gambar copy.
4. SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PLAMBING AIR BERSIH, AIR BEKAS,AIR KOTOR & PIPA VEN
A. U M U M
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Instalasi Air Bersih yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan pemasangan
peralatan alat bersih dan alat-alat bantu pendukung instalasi, dari sumber air, penampung air,
dan distribusi air sampai pengguna air bersih, pekerjaan Instalasi Air Bekas Kotor yang
dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan pemasangan peralatan untuk instalasi Air Bekas dan
instalasi Air Kotor dan pipa Ven meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
- Pekerjaan Instalasi air bersih dari PDAM
60
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
B. PERSYARATAN TEKNIS
1. Persyaratan Teknis Sistem
a. Sistem Instalasi Air Bersih merupakan Sistem penyediaan air bersih, penampungan air bersih, dan
distribusi air bersih
b. Air bersih (Clean Water) berasal dari air PDAM dan air sumur. Air yang berasal dari PDAM (jaringan
PDAM terdekat)
c. Instalasi Sistem Air Bekas merupakan Sistem penyaluran air buangan yang berasal dari air buangan
floor drain dan sink di toilet maupun pantry melewati pipa datar dan pipa tegak ke unit pengolahan
limbah.
d. Instalasi Sistem Air Kotor merupakan Sistem penyaluran air buangan yang berasal dari air buangan
closet dan urinal di toilet melewati pipa datar dan pipa tegak menuju ke unit pengolahan limbah.
e. Instalasi Sistem Ven merupakan Sistem sirkulasi udara yang terperangkap dalam instalasi sistem
air bekas dan air kotor, dengan tujuan menjaga kelancaran aliran dalam pipa.
f. Instalasi Sistem Air Hujan merupakan Sistem penyaluran air hujan yang berasal dari atap gedung,
dan atau tempias hujan di balkon melewati pipa datar dan pipa tegak menuju ke penampungan
atau ke saluran drainasi gedung/kawasan/kota atau masuk ke sumur peresapan.
g. Instalasi Sistem Pengolah Air Limbah merupakan Sistem pengolah air limbah yang berasal dari
gedung kemudian diolah di unit STP, sehingga air keluar menuju ke saluran gedung/kawasan/kota
memenuhi persyaratan/ketentuan air limbah
2. Persyaratan Material
a. Material Pipa :
- Pipa Instalasi Pipa Air Bersih
- Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, AW Class, 10 kg/cm2. Standard : SNI 06-0084-2002
- Pipa Instalasi Pipa Air Bekas, Air Kotor dan Air Hujan
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, AW Class, 10 kg/cm2. Standard : SNI 06-0084-2002
- Pipa Ventilasi Udara.
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2. Standard : SNI 06-0084-2002
b. Material Fittings :
- Fitting Instalasi Pipa Air Bersih, Air Bekas , Air Kotor
• Untuk ukuran 15 mm s/d 50 mm : Injection Moulding connection, , AW Class. 10
kg/cm2, Standard : SNI 06-0135-1989
• Untuk ukuran 65 mm s/d 300 mm : Slip-on Ring Connection , AW Class , 10 kg/cm2,
Standard : SNI 06-0135-1989
- Fitting Instalasi Pipa Air Hujan
• Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2. Standard : SNI 06-0135-1989
3. Persyaratan Pelaksanaan.
a. Pelaksana/Pemborong pekerjaan instalasi plambing harus memenuhi persyaratan yang telah
diisyaratkan dalam persyaratan pelaksanaan mekanikal dan sudah berpengalaman dalam
pekerjaan instalasi plambing. Selain itu Pelaksana/Pemborong harus melaksanakan prosedure
pelaksanaan sebagaimana Rencana Kerja, Pengajuan Material, Gambar Kerja, Prosedure
61
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
Kerja, dan Ijin- ijin pelakasanaan, As-built drawing dan K3 dalam persyaratan pelaksanaan
pekerjaan mekanikal.
b. Pemasangan pipa dalam gedung.
Pemasangan Pipa pada ruang terbuka disini yang dimaksudkan adalah pemasangan pipa di atas
plafon, dan beberapa tempat dalam bangunan yang pada akhirnya nanti tidak tertutup dengan
kontruksi lainnya. Beberapa ketentuan pemasangan pipa tersebut adalah sebagai berikut :
− Pipa baja dan pipa PVC di pasang dalam ruang terbuka terdiri dari pipa tegak/vertikal
yang biasanya terpasang dalam shaft atau dalam dinding dan pipa mendatar/horisontal
yang sebagian besar terpasang di atas plafon atau di bawah lantai dan dalam tanah.
Ukuran Pipa Jarak Hanger /
Support
Dia. ≤ 1” 1m
1” s/d 1 ½” 2m
2” s/d 3” 3m
4” s/d 6” 4m
− Untuk pipa PVC mendatar dan pipa tegak digantung, ditumpu, dan diclamp dengan
penggantung dan penumpu yang dapat diatur (Adjustable) dengan jarak sesuai
ketentuan sebagai berikut
Ukuran Pipa Jarak Hanger /
Support
Dia. ≤ 1” 0,7 m
1” s/d 1 ½” 1m
2” 1,2 m
2 /2” s/d 5”
1
1,5 m
− Pipa tegak dan mendatar di dalam tembok yang menuju fixture unit harus ditanam
didalam tembok / lantai. Pelaksana harus membuat alur - alur lubang yang diperlukan
pada tembok sesuai dengan kebutuhan pipa.
− Untuk pipa yang menembus tembok, lantai , atap, atau kontruksi bangunan, maka perlu
di pasang sleves mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimum 0,2 cm dan
memberikan kelonggaran kira-kira 1 cm pada masing-masing sisi di luar pipa ataupun
isolasinya. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa baja bangunan yang mempunyai lapisan
kedap air (Water Proofing). Sleeves tersebut harus khusus untuk penggunaan tersebut.
Flens dari Sleeves tersebut harus menjadi satu atau diberi klem (Clamp) yang akan
mengikat "Flashing Sleeves". Rongga antara pipa dan sleeves harus dibuat kedap air
dengan mengisinya dengan gasket atau material lain yang kedap air.
− Untuk pipa terpasang pada line yang sama, atau pipa bersebelahan dan pipa yang dekat
dinding atau kontruksi mati, maka jarak pipa ke pipa dan pipa ke dinding harus memenuhi
jarak tertentu. Jarak tersebut untuk menghandiri tumpang tindih pipa, mudahkan
operasional dan pemeliharaan.
− Semua pipa dari besi/baja yang dilapis harus dicat dasar/primer dan dicat finish dengan
warna jenis instalasi pipa.
c. Pemasangan Pipa dalam tanah.
Pelaksanaan pemasangan pipa dalam tanah harus memperhatikan ketentuan sebagai berikut
:
− Pipa yang dipasang dan ditanam di bawah/di dalam tanah harus mempunyai kedalaman
minimal 60 cm diukur dari pipa bagian atas sampai permukaan tanah. Dasar lubang galian
harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak/tertumpu dengan
dengan baik. Apabila dijumpai perletakan pipa melintasi jalan kendaraan karena
62
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
dalamnya galian tidak memenuhi syarat (60 cm), maka pipa pada bagian pengurugan
teratas harus pelindung berupa pipa besi dengan diameter diatas pipa terpasang atau
dengan plat beton bertulang setebal 10 cm yang dipasang sedemikian rupa sehingga plat
beton tidak bertumpu pada pipa.
− Semua pipa yang akan ditutup/ditimbun dengan tanah, telah dilakukan test tekan dan
desinfeksi terhadap pipa yang bersangkutan.
− Untuk menjaga kestabilan posisi pipa, pada setiap belokan dan dekat fitting dipasang
thrust block.
− Penimbunan tanah dilakukan terlebih dahulu dengan pasir setebal 15 cm kemudian tanah
asli atau urugan. Tanah timbunan selanjutnya dipadatkan disesuaikan dengan kekerasan
tanah asli.
d. Test dan Commisioning.
Yang dimaksudkan dengan Test dan Commisioning disini adalah pengujian dan treatment
terhadap instalasi pipa yang akan dipasang maupun yang sudah dipasang. Pengujian pipa
dilaksnakan secara partial (bagian-per bagian) dan atau secara menyeluruh. Beberapa
ketentuan pengujian pipa tersebut adalah sebagai berikut :
− Pipa Air Bekas, Air Kotor, Air Hujan, dan Ventilasi Udara
Untuk pipa air bekas, air kotor, air hujan, dan ventilasi udara dilakukan test genang
dengan menyumbat semua ujung pipa dan menyediakan lubang yang tertinggi untuk
pengisian air. Sistem tersebut harus menahan air yang diisikan minimum selama 2 jam
tanpa terjadi penurunan air.
C. LINGKUP PEKERJAAN
1. Instalasi Pipa Cabang Air Bersih Lantai 1 & 2 dengan uk 1 inch dan ¾ inch pipa PPR
2. Instalasi Pipa Cabang Air Bekas Lantai 1 & 2 dengan uk 2 inch pipa PVC AW
3. Instalasi Pipa Cabang Air Kotor Lantai 1 & 2 dengan uk 4 inch pipa PVC AW
4. Instalasi Pipa Cabang Ven Lantai 1 & 2 demgan Pipa PVC AW uk 2 inch
5. Instalasi Roofdrain dan Pipa Air Hujan dg Pipa PVC AW uk 3 inch
6. Instalasi Saluran Air hujan horizontal anatar Bak control ke SPAH dg Pipa PVC Type AW uk 4 inch
7. Pembuatan Saluran Drainasi &Sumur Resapan dan Instalasi pemipaan yang dibutuhkan
63
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
1. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, alat plambing (fixture), dan peralatan-peralatan
yang akan dipasang pada instalasi, harus mempunyai tanda (merek) yang jelas dari pabrik
pembuatnya. Pipa, fitting, dan fixture yang tidak mempunyai (merek) tersebut harus diganti atas
tanggung jawab Pemborong.
2. Kemiringan/slope saluran air bekas dan air kotor tidak boleh kurang dari 1%, untuk saluran air hujan
tidak boleh kurang dari 0.05%.
E. PERANCANGAN PLAMBING AIR BERSIH, AIR BEKAS KOTOR & AIR HUJAN
1. Sistem pembuangan gedung dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu pertama, instalasi Air
Kotor dari toilet dan urinoir disalurkan ke unit pengolah limbah (septic tank). Kedua, instalasi Air
Bekas dari wastafel, floordrain dan sink disalurkan keunit peresapan. Ketiga, instalasi air hujan
disalurkan ke unit peresapan air hujan dan selanjutnya ke saluran drainase lingkungan.
2. Produk dari unit pengolah limbah (sewage treatment plan) akan disalurkan ke unit peresapan yang
memiliki overflow menuju saluran drainase lingkungan atau riol kota.
3. Buangan air hujan disalurkan menuju unit peresapan air hujan dan overflow-nya disalurkan ke
saluran drainase lingkungan.
4. Besar kapasitas unit pengolah limbah, sumpit, sumur resapan, dan sumur peresapan air hujan (SPAH)
sebagaimana yang tercantum dalam gambar kerja.
G. STANDARD MERK
Sebagai standard kwalitas yang dipergunakan untuk peralatan dan bahan adalah :
1. Pipa PVC/PPR : Wavin, Rucika
2. Fitting, elbow, reducer : Rucika, Pralon
kecuali ditunjukkan pada spesifikasi, merk-merk lain tidak disarankan.
64
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
UNTUK MENGGANTI BAHAN ATAU PERALATAN TERSEBUT SEHINGGA SESUAI DENGAN KETENTUAN
PADA BAB INI TANPA ADANYA KETENTUAN TAMBAHAN BIAYA.
2. PADA DASARNYA SEMUA BAHAN DAN PERALATAN HARUS SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG
TERTERA PADA PERATURAN-PERATURAN SEPERTI :
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000, atau yang terbaru.
b. Peraturan Instalasi Listrik (PIL),
c. Syarat-Syarat Penyambungan Listrik (SBL),
d. Standard lain: AVE Belanda, VDE/DIN Jerman, IEC Standard, JIS Jepang, NFC Perancis, NEMA
USA,
e. Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan,
f. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenangdan Pemerintah daerah.
3. PEKERJAAN INSTALASI INI HARUS DILAKSANAKAN OLEH PERUSAHAAN YANG MEMILIKI SURAT IJIN
INSTALASI DARI INSTALASI YANG BERWENANG DAN TELAH BIASA MENGERJAKANNYA DAN SUATU
DAFTAR REFERENSI PEMASANGAN HARUS DILAMPIRKAN DALAM SURAT PENAWARAN.
65
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
66
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
67
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
3) Seluruh Assembly termasuk Housing, Busbar, alat-alat pengaman harus direncanakan, dibuat
dan dicoba.
4) Plat penutup harus ada “louver“ yang cukup untuk ventilasi sesuai dengan persyaratan
PUIL/VDE untuk peralatan yang tertutup.
5) Menggunakan komponen MG atau setara.
d. Label Nama
Setiap pemutus daya (Circuit Breaker) harus dilengkapi label nama pada pintu atau dekat
komponen komponen yang dapat dilihat dengan mudah. Pemberian nama harus menunjukkan
secara jelas rangkaian Pemutus daya atau alat-alat yang tersambung.
e. Busbar/ Rel Tembaga
1) Busbar harus terbuat dari tembaga dengan kemampuan arus minimal 150 % arus beban
terpasang atau disesuaikan dengan aturan PUIL 2000 atau peraturan yang berlaku.
2) Semua busbar dicat yang warnanya disesuaikan dengan yang disebutkan pada PUIL. Cat harus
tahan sampai temperatur 75 C.
3) Busbar ditumpu oleh isolator dan disusun dengan baik setiap panel harus mempunyai 5 jalur
busbar, terdiri dari 3 jalur busbar phase (R,S,T) 1 jalur busbar Netral dan 1 jalur busbar
Grounding yang dihubungkan secara listrik dengan Frame Panel.
4) Gambar Pelaksanaan (shop drawing) harus menunjukkan ukuran dan susunan busbar.
f. Cadangan
Bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan maka panel tsb harus dilengkapi terminal
pemasangan, pendukung dan sebagainya untuk mengantisipasi pemasangan peralatan
dikemudian hari. Peralatan dapat berupa Equipment busbar, switch, Circuit Breaker dan lain-
lain.
g. Terminal dan Mur Baut.
Semua terminal cabang harus diberi lapis tembaga (vertin) dan disekrup menggunakan mur baut
ring dari bahan tembaga atau yang diberi nikel (stainless)
h. Alat Ukur& Pengukuran Besaran Listrik
1) Alat ukur yang digunakan ukuran 144 x 144 mm atau 96 x 96 mm, dipasang secara rata
terhadap permukaan atau semi (flush atau semi flush), tahan getar.
2) Ketelitian alat ukur 0,5 - 1,5 %, skala linear.
3) Sekitar switch untuk Voltmeter harus jelas tandanya.
i. Transformator Arus.
Transformator arus yang dipakai adalah tipe jendela dengan ketelitian 0,3 dengan burden sesuai
dengan Standar VDE. Pemasangan harus kuat dan dapat menahan gaya mekanis pada bila terjadi
hubung singkat.
j. Kabel Kontrol
1) Kabel kontrol panel harus di set di bengkel/pabrik secara lengkap dan dibundel dan
dilindungi dari kerusakan akibat tekanan mekanis.
2) Ukuran minimum kabel 1,5 mm2, 600 V, fleksibel, isolasi PVC.
k. Pilot Lamp.
1) Semua panel harus dilengkapi pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R,S, dan T.
Pengadaan pilot lamp merupakan suatu keharusan, walaupun pada gambar tidak tertera.
2) Warna-warna pilot lamp : phase R : warna merah; phase S : warna kuning; phase T: warna
hitam
3) untuk menyatakan sistem telah diatur dengan push button atau dengan saklar:
4) Sistem On : warna merah; Sistem Off : warna hijau.
l. Circuit Breaker
1) Circuit Breaker yang digunakan adalah MCB (Miniatur Circuit Breaker), NFB (No Fuse Breaker)
dan MCCB (Moulded Case Circuit Breaker), ACB yang sesuai tertera pada gambar rencana.
2) Circuit Breaker harus tipeautomatic trip dengan kombinasi thermal dan instantaneous
magnetic.
68
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
2. Kabel-Kabel Toevoer
a. Kabel-kabel toevoer yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan 600 Volts.
b. Kabel-kabel toevoer antara saluran distribusi PLN menuju LVMDP yang ditanam dalam tanah
melintasi jalan, mempergunakan jenis NYY, sedang kabel yang ditanam dari MDP menuju sub-sub
panel dalam gedung dan kabel-kabel yang menghubungkan antar panel menggunakan jenis NYY.
c. Menghubungkan kabel pada terminal busbar panel harus menggunakan schoen kabel yang
dipres.
d. Kabel-kabel toevoer ke panel-panel distribusi yang berada di atas selasar dan plafon harus
dipasang di atas rak kabel (trunking).
e. Kabel toevoer yang diajukan untuk dipasang adalah buatan pabrik Kabel Metal, Kabelindo atau
Supreme yang memenuhi standar SII dan PLN.
69
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
digunakan sehingga diperoleh hasil penyambungan yang handal, tahan terhadap kelembaban,
mempunyai isolasi yang tinggi dan mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
6. Splice/ percabangan
Tidak diperkenankan adanya percabangan (splice) ataupun sambungan didalam pipa konduit.
Sambungan atau percabangan harus dilakukan didalam kotak-kotak cabang atau kotak sambung, yang
mudah dicapai serta kotak saklar dan stop kontak. Sambungan pada panel harus dibuat secara mekanis
dan harus kuat secara elektrik dengan solderless connector jenis tekan, jenis compression atau
soldered. Dalam membuat percabangan atau sambungan konektor harus dihubungkan dengan
konduktor-konduktor dengan baik sedemikian sehingga semua konduktor tersambung dan tidak ada
konduktor telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.Setiap kabel turun menuju
armatur harus malalui kotak sambung/doos. Penyambuangan antara kabel catu dengan kabel dari
armatur dilakukan melalui blok terminal yang ditempatkan didalam kotak tersebut.
7. Kabel Kontrol
Ditempat-tempat yang ditunjuk pada gambar atau disyaratkan, kabel kontrol motor, stater dan
peralatan lain harus terbuat dari tembaga jenis stranded annealed copper yang fleksibel. Isolasi harus
dari PVC, tahan lembab, dengan rating tegangan sampai 600V.
Ukuran koduktor harus sesuai dengan yang diperlukan (minimum2,5 sqmm untuk panjang lebih dari
30m) untuk mendapatkan operasi yang memuaskan dari peralatan yang dikontrol, dengan
pertimbagan-pertimbangan mengenai panjang circuit dan sebagainya.
8. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, varnished cambric dan
lain-lain harus dari tipe yang disetujui untuk penggunaan, lokasi, tegangan kerja, dan lain-lain yang
tertentu dan harus dipasang dengan cara yang disetujui, menurut aturan yang berlaku atau pabrik
pembuatnya.
9. Pemasangan Kabel
Pemasangan mendatar (horizotal)
a. Kabel instalasi daya dan penerangan didalam bangunan. Semua kabel harus dipasang dalam koduit,
dengan ketentuan-ketentuan pemasangan konduit sebagai berikut :
1) Dipasang dipermuakaan plat beton langit-langit untuk ruang dengan langit-langit (plafond).
2) Dipasang tertanam didalam plat beton langit-langit untuk ruang yang tidak berplafond
(exposed ceilling).Untuk pemasangan pipa konduit dipermukaan plat beton, konduit harus
dilengkapi pendukung-pendukung yang dicat anti karat.
70
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
3) Semua kabel harus dipasang lurus/sejajar dengan rapi dan teratur. Pembelokan kabel harus
delakukan dengan jari-jari lengkung tidak boleh kurang dari syarat-syarat pabrik (minimum
15 kali diameter kabel).
b. Kabel Daya Penghubung Antar Panel
1) Kabel-kabel daya diruang exposed ceilling diletakkan didalam konduit yang ditanam di plat
lantai, sedangkan untuk ruangan yang berplafon, kabel dilewatkan diatas cable tray, diklem
pada cable tray dengan pita besi yang dicat anti karat.
2) Harus digunakan sekrup-sekrup yang digalvanisir dengan ring-ring dari fibre diantara pita besi
dengan cable tray. Pemasangan cable tray harus mengikuti jalur yang direncanakan secara
rapi dan digantung atau disangga secara kokoh dengan penggantung/ penyangga besi yang
diklem ke pelat beton.
3) Untuk keperluan pemasangan kabel, kontraktor harus menyediakan sendiri peralatan
penunjang seperti tray, klem, besi penunjang, penggantung dan peralatan lainya, baik untuk
kabel yang dipasang horisontal maupun vertikal. Peralatan penunjang tersebut harus sudah
diperhitungkan pada biaya pemasangan kabel tersebut.
c. Kabel Daya dari Panel Daya AC ke Motor-motor AC
1) Jenis kabel yang digunakan adalah NYY yang ditempatkan didalam konduit metal tahan
karat.Setiap pipa konduit berisi hanya satu jalur kabel menuju motor dengan foktor pengisian
40%. Dari pipa konduit yang dipasang horizontal menuju motor, kabel ditarik ke terminal
motor melalui flexible conduit yang juga tahan karat. Ukuran konduit fleksibel ini harus sesuai
dengan ukuran pipa konduit dan disambung dengan cara sedemikian rupa sehingga benar-
benar kedap air. Demikian juga penyambungan pipa fleksibel terhadap box terminal motor.
2) Dalam hal ini Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan contoh konduit flesibel serta cara
penyambungannya terlebih dahulu kepada Tim Teknis atau Pengawas/MK untuk disetujui.
d. Pemasangan di Dalam Dinding (vertikal)
Kabel instalasi penerangan dan stop kontak yang dipasang vertikal tertanam didalam dinding harus
diletakan didalam konduit sesuai yang disyaratkan dengan ukuran minimum 20mm.
e. Pemasangan Menembus Dinding
Setiap penembusan kabel dalam konduit pada dinding harus melalui sparing kabel yang terbuat
dari pipa PVC dengan ukuran yang cukup terhadap penampang pipa konduit.
1) Untuk penerangan dan stop kontak biasa, kabel yang dapat dipergunakan adalah type NYA
atau NYM, penampang kabel minimum yang dapat dipakai adalah 2,5 mm². Kabel-kabel ini
harus dipasang di dalam pipa PVC 5/8", atau diameter pipa konduit disesuaikan dengan
kabel yang dipakai.
2) Untuk penerangan dan stop kontak biasa yang dipasang pada dak beton, kabel yang
dipergunakan adalah type NYA, penampang kabel minimum yang dapat dipakai adalah 2,5
mm². Kabel-kabel ini harus dipasang di dalam pipa PVC 5/8" atau diameter pipa konduit
disesuaikan dengan kabel yang dipakai.
3) Kabel-kabel yang turun dari plafond ke stop kontak dan saklar melalui dinding dapat
memakai pipa PVC. Diameter pipa yang dipergunakan disesuaikan dengan kabel yang
dipakai.
4) Untuk penyambungan kabel-kabel harus menggunakan terminal box (dura doos, tee doos)
dari PVC. Terminal box tersebut tutupnya harus dapat dilepas dan dipasang kembali dengan
mudah, dengan memakai skrup. Sedang untuk penyambungan di dalam beton harus memakai
terminal box metal.
5) Pemasangan pipa kabel-kabel di atas plafon harus disusun rapih dan harus diklem/ diikat
dengan kawat pada rak-rak kabel (trunking) dan pada prinsipnya kabel-kabel tidak
diperkenankan langsung diklem pada konstruksi bangunan.
6) Kabel-kabel yang terpasang di dalam dak beton kolom beton, dinding beton harus
menggunakan pipa PVC.
71
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
7) Penyambungan kabel-kabel penerangan dan stop kontak di dalam doos harus memakai las
dop yang terbuat dari bakelit berwarna (buatan Legrand, 3M atau setara yang dapat
disetujui oleh Tim Teknis). Las dop dari bahan porselin tidak diperkenankan untuk
dipergunakan.
8) Saluran cadangan (stop kontak dan penerangan) harus dipasang sampai di atas plafond,
dilengkapi kotak sambung.
9) Semua instalasi pengabelan harus dipasang didalam conduit, baik yang dipasang rak kabel
(trunking) maupun yang menuju ke titik-titik lampu dan stop kontak.
10) Kode warna isolasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL :
1) Fasa 1 : Merah
2) Fasa 2 : Kuning
3) Fasa 3 : Hitam
4) Netral : Biru
5) Grounding : Hijau - Kuning.
10. Stop Kontak dan Saklar
a. Peralatan instalasi tegangan rendah
Meliputi pengadan dan pemasangan power receptacle outlet (stop-kontak), saklar, kotak-kotak
tarik (pull box), kabinet/panel daya, kabel,konduit, rak kabel, alat-alat bantu, dan semua
peralatan lain yang diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian yang memuaskan dari sistem
instalasi daya tegangan rendah 220/380 V dan penerangan.
b. Kotak-kotak (doos) Outlet.
1) Jenis
Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE, PUIL, AVE atau standar lain. Kotak-
kotak ini bisa berbentuk single/multi gang box empat persegi atau segi delapan. Ceiling box
dan kotak-kotak lainnya yang tertutup rapi harus terpasang dengan baik dan benar.
2) Ukuran
Setiap box outlet harus diberi bukaan untuk konduit hanya ditempat yang diperlukan. Setiap
kontak harus cukup besar untuk menampung jumlah dan ukuran konduit, sesuai dengan
persyaratan, tetapi tidak kurang dari ukuran yang ditunjuk atau dipersyaratkan.
3) Tipe tahan Cuaca (Watherproof type)
Kotak-kotak outlet ditempat-tempat tersebut dibawah ini harus dari tipe yangdiberi gasket
tahan cuaca.
- Tempat-tempat yang kena sinar matahari
- Tempat-tempat yang kena hujan
- Tempat-tempat yang kena minyak
- Tempat –tempat yang kena udara lembab
- Tempat-tempat yang ditunjuk gambar
4) Outlet Pada Permukaan Khusus
Kotak outlet untuk stop kontak dan saklar-saklar yang dipasang pada partisi, blok beton,
marmer, frame besi, bata atau dinding kayu harus berbentuk persegi dan harus mempunyai
sudut dan sesi-sesi tegak.
c. Saklar dan Stop-kontak
1) Bahan doos
Kecuali tercatat atau disyaratkan lain, maka kotak-kotak outlet untuk saklar dinding dan
receptacle outlet harus berukuran lebih dari 10,1 cm x 10,1 cm untuk peralatan tunggal. Dan
11,9 cmx11,9cm untuk dua peralatan dan kotak-kotak multi gang untuk lebih dari dua
peralatan.
2) Cara pemasangan
- Saklar-saklar (saklar biasa atau grid switch) harus dari jenis rockermechanism dengan
rating minimum 10A/250V.
72
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
73
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
74
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
Konduit flexible logam yang tahan air harus dipakai pada kondisi dimana ada kemungkunan
pengerasan, getaran atau penempatan pada atmosfir yang korosif, lembab atau berupa
minyak. Termasuk dalam hal ini adalah pemakaian pada kabel masuk keterminal motor
pompa.
Suatu bungkus yang tahan cairan dari polivinyl chlorida (PVC) harus menonjol pada inti baja
yang fleksibel. Sambungan antara konduit yang kaku, fitting dari konduit dan sebagainya
dengan konduit fleksibel harus dibuat dengan fitting jenis insulate troat type yang dianjurkan
dari pembuat dari konduit tahan cairan tersebut. Suatu konduktor yang dapat digunakan untuk
meneruskan pentanahan harus pula dimiliki oleh race way/konduit ini.
11) Pengakhiran dan Sambungan
Race way harus diakhiri pada outlet persipangan, pull box cabinet dan lain-lain, dengan dua
lock nut dan sebuah insulating bushing insert yang harus terbuat dari termoplastic atau fiber
minded yang dimatikan untuk mencegah rusaknya kawat dan kabel dan tidak mengurangi
kontinuitas dari sistem grounding dari race way/pipa logam elektrikal harus dari jenis yang
tahan hujan atau fitting dengan kosentrasi tinggi dengan sistem penguncian interlock
compressed.
12) Pentanahan
Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar dari tegangan extra rendah (50
VAC) harus ditanahkan secara efektif. Bahan-bahan logam/metal dari peralatan listrik yang
terbuka, termasuk pelindung kabel (sheath/armour), konduit, saluran metal, rack, saklar
dengan penutup metal harus dihubungkan dengan konduktor pentanahan.
Penggunaan konduit metal sebagai satu-satunya konduktor pentanahan tidak diperbolehkan.
Dalam hal ini harus digunakan konduktor pentanahan tersendiri yang terbuat dari tembaga
dengan daya hantar yang tinggi.
Luas penampang minimum konduktor pentanahan adalah 2,5 sqmm dan dimasukan kedalam
konduit. Penyambungan konduktor pentanahan harus menggunakan penyambung mekanis
yang disetujui oleh Tim Teknis atau Pengawas/MK.
Tahanan pentanahan yang disyaratkan adalah sebagai berikut:
a. Pentanahan netral generator maks 1 ohm
b. Pentanahan netral bus-bar dan panel maks. 2 ohm
c. Pentanahan penangkal petir maks. 2 ohm
14. G r o u n d i n g
a. Semua panel, ligthting fixtures, stop kontak, cable trunking , cable ladder dan bagian-bagian
metal lainnya yang berhubungan dengan instalasi listrik harus digrounding.
b. Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC = Bare Copper Conductor) atau
kawat yang terisolasi yang diberi warna kuning strip hijau.
75
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
c. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang sama dengan
penampang kabel masuk (incoming feeder).
d. Nilai tahanan grounding sistem untuk panel-panel harus lebih kecil dari 2 Ohm, diukur setelah
tidak hujan selama 2 hari.
e. Elektrode pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanis yang ujungnya dipasang copper
rod sepanjang 0,5 m, atau elektroda tipe lain yang memenuhi standar teknis.
f. Elektrode pentanahan yang dipantek hingga mencapai permukaan air atau minimal sedalam 12
meter.
g. Semua sambungan pada sistem grounding harus menggunakan baut dengan bahan campuran
tembaga.
h. Pembumian peralatan elektronik; dilakukan secara terpisah, dengan menyambungkan terminal
pembumian khusus arus lemah.
E. PERSYARATAN BAHAN/MATERIAL
Daftar material untuk semua material yang ditawarkan, pemborong wajib mengisi daftar material yang
menyebutkan: merk, tipe, dan kelas. Juga dilengkapi dengan brosur/katalog yang dilampirkan pada
waktu tender.
• Semua material yang disuplai dan dipasang oleh pemborong harus baru dan cocok untuk dipasang
di daerah tropis.
• Material harus dari produk dengan kualitas baik dari produksi baru.
4.5. PENUTUP
76
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
perusahaan-perusahaan yang membuat atau memproduksi bahan-bahan atau alat-alat yang akan
dipasang dalam instalasi ini, untuk memperoleh persetujuan dari pemberi tugas.
2. Setelah daftar tersebut disetujui dan sebelum melakukan pembelian atas bahan-bahan dan alat-alat,
pemborong harus menyerahkan kepada Pengawas/MK daftar yang lengkap dari peralatan-peralatan
dan bahan-bahan yang akan dipasang dalam instalasi ini, untuk memperoleh persetujuan dari pemberi
tugas.
3. Pemborong bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pembiayaan yang perlu karena timbulnya
perubahan-perubahan dari contoh barang-barang yang akan dipasang dan atau brosur-brosur untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas/MK.
B. PENUTUP
1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS, dan bila ternyata diperlukan akan dicantumkan
dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
2. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan akan dibicarakan dan
diatur oleh Pengawas dengan pemborong dan bila diperlukan akan dibicarakan bersama Konsultan
Perencana dan Pengawas dalam Rapat Berkala.
3. Adapun untuk ringkasan spesifikasi Teknis materal sbb :
Tabel Spesifikasi Material
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo :
77
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
B PEKERJAAN MEKANIKAL
1 Pipa Jaringan Suplay air bersih PVC uk 1 inch Rucika AW
2 Pipa Jaringan Distribusi air bersih PVC uk 1 inch, 3/4 inch Rucika AW
3 Pompa Air Bersih 75 ltr/min, 250 watt hisap 30 m, dorong
30 m
total Head 60 m , otomatis dan jet pump Shimizu, Jet pump PC-
260
4 Gate Valve Kuningan, uk 3/4 dan 1 inch /268 BIT
5 Jaringan Pipa Header PVC uk 2 inch Rucika AW
6 Jaringan Pipa Peluap/ Kuras PVC uk 1 inch Rucika AW
7 Tanki Air Kapasitas 1050 ltr fiberglass Pinguin
8 Otomatis level kontrol OMRON
9 Jaringan Pipa Air Bekas PVC uk 2 inch dan 3 inch Rucika AW
10 Jaringan Pipa Air Kotor PVC uk 4 inch Rucika AW
11 Jaringan Pipa Limbah Medis PVC uk 2 inch Pinguin
12 Clean out air bekas ukuran 2 dan 3 inch
13 Clean out Air Kotor ukuran 4 inch RUCIKA
14 Septictank Air Kotor Kapasitas 3000 ltr Type BF 08 BIOFIL
15 Bak Kontrol Air Bekas dan air Kotor Ukuran 45 x 45 x 50 cm Dicantumkan pilihan
merk
16 Sumur Peresapan ukuran diameter 80 cm dalam 4 m
17 Bak Kontrol Limbah Medis Ukuran 60 x 60 x 50 cm
18 Bak Tandon Limbah Medis (BTML) Cor Beton kedap air uk 1,5x2x1,5 m
19 Jaringan Pipa Air Hujan talang dan torong PVC ukuran 3 inch Rucika AW
20 Jaringan Pipa Air Hujan Pipa PVC uk 4 inch Rucika AW
21 Bak Kontrol Air hujan Ukuran 45 x 45 x 50 cm
22 SPAH ukuran diameter 80 cm dalam 4 m
23 Roof Drain Ukuran 3 inch SAN EI
24 Kran Dinding ukuran 1/2 inch SAN EI type Y20C
25 Kran Wastafel ukuran 1/2 inch SAN EI type A57 JP
26 Floordrain ukuran 3 inch SAN EI
27 Wastafel Body Toto type LW240CJ
28 Kloset Jongkok C1N INA, Amstad
78
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
C PEKERJAAN ELEKTRIKAL
BOX PANEL LAMPU DAN DAYA
1 MCCB 3 PHASE 15A/7,7kA Schneider
2 MCB 1 PHASE 4A/4,5 kA Schneider
3 MCB 1 PHASE 6A/4,5 kA Schneider
4 BOX PANEL UKURAN (400x600x200mm)
5 Surge arrester 3 Phase
6 Grounding Kabel BC 50 mm
BOX PANEL AC
1 MCCB 3 PHASE 10A/10 kA Schneider
2 MCB 1 PHASE 10A/4,5 kA Schneider
3 BOX PANEL UKURAN (400x300x200mm) tebal 1,2 mm Schneider
4 Surge arrester 3 Phase
5 Grounding Kabel BC 50 mm
BOX PANEL SDP
1 MCCB 3 Phase 25A EZC100F3025 10kA Schneider
2 MCCB 3 phase 15A EZC100B3015 7,5kA Schneider
3 MCCB 3 phase 10A EZC100B3010 10kA Schneider
4 BOX PANEL UK.(400x600x250mm)
5 AMPERE METER 0 - 150A
6 Volt Meter 0 - 500V
7 Surge arrester 3 phase
8 Grounding kabel BC diameter 50mm
PEKERJAAN KABEL
1 Kabel NYY 4x4 mm. 4x2 mm Supreme
2 Kabel NYY 4 x 10 mm Supreme
LAMPU
1 Lampu LED Outbouw fitting E 27 Philips
2 Down light LED 9 watt Philips
3 Armatur Downlihgt uk 5 inch, E 27 Sanly
4 Lampu Baret LED 6 watt Philips
5 Lampu RM TL Led 2x18 watt dan 2x18 watt Philips
6 Ceilling exhouse fan 5,5 watt Panasonic
7 Saklar Tunggal Broco
8 Saklar Ganda Broco
9 Saklar Hotel Broco
10 Stop kontak Daya Broco
11 Stop Kontak AC Broco
PEKERJAAN FAÇADE
1 Panel GRC cutting Motif Geblek renteng/ cetak GRC Home industri
79
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pembangunan Balai Dikmen Kab. Kulonprogo TA 2022 Arsitektur,Struktur, Mekanikal dan Elektrikal
80