DAN METODE
SMPN 10 MESUJI
Dibuat oleh
I WAYAN ARYUDI
JENIS - JENIS PEMBEYARAN LUMP SUM DAN HARGA SATUAN UNTUK ITEM PEKERJAAN
SKK IV(EMPAT)
1 Pelaksana 1 Tahun Pelaksan
Lapangan a
Pekerjaan Banguna
Gedung n
Gedung
Dalam pekerjaan ini semua material menggunakan material produksi dalam negeri dan berstandar
Nasional Indonesia.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Kontraktor harus melaksanakan pengukuran untuk menentukan batas bangunan dan penentuan peil +
0,00, dengan disaksikan dan disetujui oleh Direksi / Pengawas.
Alat-alat ukur yang dapat dipakai adalah Waterpass dilengkapi dengan papan / kaso sebagai patok atau
profil.
Bahan yang digunakan untuk bowplank kayu racuk papan dan kaso kls IV, benang nyilon, paku, meteran
;
dan peralatan tukang lainnya.
METODE PEKERJAAN :
Pekerjaan pengkuran dilakukan menggunakan waterpass, pengukuran dilaksanakan sekaligus membuat
bouwplank. Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm
yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata bagian
atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik
As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dan
ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank
dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok – patok yang terlebih
dahulu ditancapkan kedalam tanah.
- Manager Pelaksanaan
- Petugas K3
- Mandor
- Pekerja
1. Penyiapan RKK:
- Pembuatan dokumen Rencana
- Pembuatan prosedur dan instruksi kerja
- Penyiapan formulir
2. Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan :
- Spanduk Bener
- Papan Informasi K3
5. Personel K3 Konstruksi
- Petugas Kontruksi
METODE PEKERJAAN :
Keselamatan Kerja Kontruksi adalah alat – alat perlengkapan yang wajib di gunakan untuk melindungi dan
menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan
kerja. Keselamatan Kerja Konstruksi (K3) yang di gunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko
pekerjaannya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai pengunanya.
Berikut alat-alat yang digunakan dalam bekerja:
b. Penyiapan RKK:
- Pembuatan dokumen Rencana
- Pembuatan prosedur dan instruksi kerja
- Penyiapan formulir
f. Personel K3 Konstruksi
- Petugas K3 Kontruksi
METODE PEKERJAAN :
Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan. Papan Nama Proyek
ini dibuat dari triplek t. 6 mm dengan ukuran 100 x 120 cm, ditopang kayu kaso (5/7) kelas 2 dengan tinggi 250 cm
dari permukaan tanah dan dicat dasar warna yang sesuai dan huruf cetak berwarna hitam yang berisi informasi
mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain :
- Nama Kegiatan
- Pekerjaan yang harus dilaksanakan
- Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
- Sumber dana dan Jangka waktu
- Nama penyedian jasa
METODE PEKERJAAN :
Setelah proses bouwlplank selesai, maka dilakukan pekerjaan Penggalian tanah untuk pondasi dengan
menggunakan alat manual. Kita akan melakukan penggalian ini dengan mengikuti gambar rencana.
4Cara Pelaksanaan :
- Galian tanah harus terlebih dahulu melakukan pengukuran posisi, lebar galian.
- Galian tanah untuk pondasi batu kali menembus tiap pondasi setempat. Galian pondasi setempat diisi
kembali dengan tanah bekas galian setelah bekesting dibuka. Timbunan galian pedestal dilakukan
sampai elevasi dasar rencana galian pondasi Footplat
- Galian tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan harus dibuang ke luar areal kerja
- Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan timbunan harus mendapat persetujuan
dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan pondasi sehingga level permukaan rata dan sama.
Tenaga yang di gunakan
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
METODE PEKERJAAN :
pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan kembali bekas galian Pondasi dan atau untuk
peninggian elevasi bangunan/lantai dengan tanah bekas galian atau jenis dan kualitas tanah yang
tertentu. Material untuk setiap timbunan harus sesuai dengan kondisi tanah yang telah disetujui oleh
Pengawas setelah sampel tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi yang diatur dan disetujui oleh
pengawas. Material urugan bisa menggunakan tanah bekas galian jika kondisi tanahnya layak untuk
material urugan atau material luar yang diambil dari luar lokasi yang sesuai dengan spesifikasi tanah
urugan bila material bekas galian tidak memenuhi syarat sebagai material urugan.
Cara Pelaksanaan :
- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila dibutuhkan disiram air untuk
pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang diinginkan guna
memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.
- Pekerjaan urugan kembali dilaksanakan umumnya setelah dilakukan pekerjaan sloof.
METODE PEKERJAAN :
pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari bawah Pondasi Penimbunan pasir harus diperhatikan tinggi
urugan dalam gambar.
Cara Pelaksanaan :
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Pondasi
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.
Tenaga yang di gunakan
- Mandor
- Pekerja
METODE PEKERJAAN :
- Timbunan tanah menggunakan tanah urug Biasa , tanah yang didatangkan dari daerah luar,
tingginya timbunan biasanya diatas Sloof yang direncanakan.
- Tanah timbunan dipadatkan menggunakan alat stemper kodok.
- Tanah bersih dari bahan –bahan organik yang mudah ancur seperti plastik, kayu-kayu dan masih
banyak lagi
- Tanah yang telah dipadatkan disiram dengan air dan dipadatkan lagi hingga benar-benar padat.
- Peninggian rata-rata ± 35cm dari muka tanah asli Sesuai Dengan Gambar Rencana
METODE PEKERJAAN :
Pek. Pasangan Pondasi Batu Kali
LINGKUP PEKERJAAN
Bagian Pondasi Batu Belah ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi batu belah sesuai dengan
gambar dan persyaratan disini.
BAHAN - BAHAN
1. Batu Belah
Batu-batu harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat/ retak.dan cara pengerjaannya harus
dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal disini.
2. Pasir
Galian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 5 cm dan dipadatkan dengan alat timbris tangan
terbuat dari logam atau stamper.
3. Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1semen : 4 pasir.
PEMASANGAN
Pondasi batu belah
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjukkan dalam
gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua hubungan batu melekat satu
sama lain dengan sempurna.Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya
hingga teguh.Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar batu untuk mendapatkan massa yang kuat
dan integral di beberapa sisi luar dan dalam.Batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu dibentuk
menjadi bidang luar yang harus sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Ahli. Anker/ stek
dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan adukan 10
cm sekelilingnya, sedalam 20 cm tiap 1 m' dengan diameter anker/ stek minimum 10 mm. Yang
termasuk dalam pekerjaan pondasi batu belahadalah :
- Material batu belah yang keras tidak cacat dan tidak retak.
- Air yang digunakan bersih, tawar dari bahan kimia yang dapat merusak pondasi, asam kali atau
bahan organik.
- Pasir pasang sama seperti syarat pasir beton, kadar lumpur yang boleh dikandung maksimal 10 %
dan mempunyai butiran antara 0 sampai 1 mm
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk dan
pelapisan yang akan merusak dan mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada
gambar kerja.besi tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua batang
tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat
diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap mengikuti
gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis Besi (SNI)untuk diameter sampai dengan 6 - 12 mm sedangkan untuk
diameter yang lebih dari 12 mm menggunakan jenis Besi (SNI) dengan mutu baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, cat, minyak, dan
bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.
c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas III Dan Usuk Bambu Tidak
Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus
dikerjakan oleh tukang yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan yang lolos,
sebelum mulai mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu pengecoran dan
pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi bahan-bahan bekisting.
Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan
selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk
memudahkan pembersihan
METODE PEKERJAAN :
a. Pekerjaan Beton K : 180
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sloof 15/20
Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 180).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah
diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan sloof. Panjang penyaluran
pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding
dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan
pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan
penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi polos.
c. Pekerjaan Bekisting
- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu
tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak miring dengan
bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-180 menggunakan concrete mixer (Molen).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton.
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah dilakukan bekisting
dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan cor
Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan karung basah
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk dan
pelapisan yang akan merusak dan mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada
gambar kerja.besi tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua batang
tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat
diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap mengikuti
gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis Besi (SNI)untuk diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk
diameter yang lebih dari 12 mm menggunakan jenis Besi (SNI) dengan mutu baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, cat, minyak, dan
bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas III Dan Usuk Bambu Tidak
Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus
dikerjakan oleh tukang yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan yang lolos,
sebelum mulai mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu pengecoran dan
pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi bahan-bahan bekisting.
Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan
selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk
memudahkan pembersihan.
METODE PEKERJAAN :
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kolom Praktis 11/11
Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan cor Beton
- Untuk kolom dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang kolom dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah
diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton
- Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang penyaluran
pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding
dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan
pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan
penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.
- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya Kolom beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu
tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak miring dengan
bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-180 menggunakan concrete mixer (Molen).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton.
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah dilakukan bekisting
dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan cor
Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan karung basah
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk
dan pelapisan yang akan merusak dan mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali
dengan cara merusak bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua
batang tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya
dapat diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap
mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis Besi (SNI) untuk diameter sampai dengan 8 - 12 mm
sedangkan untuk diameter yang lebih dari 12 mm menggunakan jenis Besi (SNI) dengan mutu baja
minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, cat, minyak,
dan bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.
c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas III Dan Usuk Bambu Tidak
Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus
dikerjakan oleh tukang yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan
yang lolos, sebelum mulai mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan
dari kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu
pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun
perubahan-perubahan bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada beton
yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi bahan-bahan
bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-
kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
METODE PEKERJAAN :
a. Pekerjaan Beton K : 180
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Ring Balok 10/15
Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan cor Beton
- Untuk ring Balok dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 180).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang ring Balok dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah
diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang ring Balok dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton.
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Ring Balk. Panjang penyaluran
pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding
dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan
pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan
penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi polos.
c. Pekerjaan Bekisting
- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu
tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak miring dengan
bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor.
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-180 menggunakan concrete mixer (Molen).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran.
- Pengetokan pada keliling luar bekisting.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah dilakukan bekisting
dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan cor
Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan karung basah
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk dan
pelapisan yang akan merusak dan mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada
gambar kerja.besi tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua batang
tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat
diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap mengikuti
gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis Besi (SNI)untuk diameter sampai dengan 6 - 12 mm sedangkan untuk
diameter yang lebih dari 12 mm menggunakan jenis Besi (SNI) dengan mutu baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, cat, minyak, dan
bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.
C. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Multriplek 12 mm serta Balok Kayu Kelas II Dan Usuk
Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat pekerjaan
bekisting harus dikerjakan oleh tukang yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan yang lolos,
sebelum mulai mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu pengecoran dan
pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi bahan-bahan bekisting.
Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan
selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk
memudahkan pembersihan.
METODE PEKERJAAN :
a. Pekerjaan Beton K : 180
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Kolom 20/20
Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan cor Beton
- Untuk kolom dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 180).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang kolom dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah
diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang penyaluran
pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding
dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan
pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan
penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.
a. Pekerjaan Bekisting
- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya Kolom beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu
tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak miring dengan
bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-180 menggunakan concrete mixer (Molen).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton.
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah dilakukan bekisting
dilepas Melepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan cor
Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan karung basah
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk
dan pelapisan yang akan merusak dan mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali
dengan cara merusak bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua
batang tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya
dapat diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap
mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis Besi (SNI)untuk diameter sampai dengan 6 - 12 mm
sedangkan untuk diameter yang lebih dari 12 mm menggunakan jenis Besi (SNI) dengan mutu baja
minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, cat, minyak,
dan bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.
C. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan multriplek 12 mm serta balok kayu kelas II
Dan Usuk Bambu TidakDiperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat
pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan
yang lolos, sebelum mulai mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan
dari kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu
pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun
perubahan-perubahan bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi bahan-
bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga mencegah
kebocoran- kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus
disediakan di dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
METODE PEKERJAAN :
a. Pekerjaan Beton K : 180
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Balok Gantung 15/20
Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan cor Beton
- Untuk Balok 15/20 dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 180).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dengan ketebalan yang sesuai rencana dan
telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Balok Gantung 15/20dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Balok Gantung 15/20. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi
Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak
pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah
pekerjaan penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.
c. Pekerjaan Bekisting
- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari Multriplek 12 mm dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu
tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak miring dengan
bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-180 menggunakan concrete mixer (Molen).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton.
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah dilakukan bekisting
dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan cor
Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan karung basah
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk
dan pelapisan yang akan merusak dan mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali
dengan cara merusak bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua
batang tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya
dapat diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap
mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis Besi (SNI)untuk diameter sampai dengan 6 - 12 mm
sedangkan untuk diameter yang lebih dari 12 mm menggunakan jenis Besi (SNI) dengan mutu baja
minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, cat, minyak,
dan bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.
C. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan multriplek 12 mm serta balok kayu kelas II
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat
pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan
yang lolos, sebelum mulai mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan
dari kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu
pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun
perubahan-perubahan bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada beton
yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi bahan-bahan
bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-
kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
METODE PEKERJAAN :
a. Pekerjaan Beton K : 180
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Balok pet/latei atas kusen 10/15
Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan cor Beton
- Untuk Balok pet/latei atas kusen 10/15 dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 180).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok pet/latei atas kusen dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Balok pet/latei atas kusen 10/15 dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Balok pet/latei atas kusen
10/15. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak
terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas
hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi
ulir/polos.
c. Pekerjaan Bekisting
- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu
tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak miring dengan
bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-180 menggunakan concrete mixer (Molen).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton.
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah dilakukan bekisting
dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan cor
Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan karung basah
- Material :
1. Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah.
2. Adukan yang digunakan untuk pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 4 Pasir.
- Pelaksanaan
A. Pekerjaan Pasangan Dinding Tembok
- Batu bata yang dipakai pada bangunan ini, menggunakan bata yang berkualitas baik, utuh dan
tidak cacat serta bata yang dipakai harus dengan ukuran yang sama.
- Bata merah sebelum dipasang harus direndam dahulu dalam bak atau drum air, sampai jenuh
yang harus disiapkan di lapangan.
- Pasangan dinding bata merah dipasang sesuai dengan gambar kerja yang sudah ada dan
untuk pasangan tembok bata menggunakan pasangan setengah bata.
METODE PEKERJAAN :
Pasangan bata dimulai diatas sloof. Benang bantu ditarik dari profilan/kerangka bantu. Benang ditarik
biasanya pada sisi luar atau sisi dalam pasangan bata. Pemasangan bata pada sekat RKB adalah rata as,
sedangkan pemasangan atas pada sisi belakang, sisi depan dan sisi samping adalah rata dalam, artinya
kolom tidak terlihat dari dalam ruangan (kolom hanya terlihat dari luar bangunan). Pasangan bata
dilaksanakan untuk ketinggian dibawah kusen (sekitar 120 cm di atas sloof), sampai sekeliling bangunan dan
sekat. Pemasangan bata selanjutnya dilakukan sampai level bawah balok lintel.
METODE PEKERJAAN :
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat jugadilakukan sehari setelah
dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu:
- Pasirpasangyangakandigunakanterlebihdahuludiayak.Haliniuntukmenghilangkansampah-
sampahyangadapadapasir.
- Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yangdiperlukan.
- Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiramair
- Dibuat kepala plesteran pada beberapabagian
- Permukaan dinding diplester kemudian diratakan dengansipatan
- Setelahproses plesteranselesaidilakukanbarulahdapat
dilakukanprosespengaciandenganmenggunakancampuransemendanair.
- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hinggahalus.
- Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang digunakan pada
pekerjaandinding.
Campuran adukan dan plester
- Perbandingan campuran dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1 minggu dan tidak ada
penambahan waktu lagi untukitu.
- Plester/adukandengancampuran1Pc:4Ps digunakan pada aerah-
daerahseluruhdindingbatasepertiditunjukkandalamgambar.
- Plester/adukan harus dicampur dengan bahan“Additive”untuk mencegah keretakan yang tidak diinginkan
dan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan pengawas
Tenaga yang di gunakan
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja
METODE PEKERJAAN :
- Mengajukan Request dan Check list KepadaDireksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukupumur).
- Permukaan plesteran sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil Acian yang
halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen pc, permukaan acian sebelum mengering digosok
dengan menggunakan kertas gosok
Setelah pekerjaan plesteran telah selesai dan telah di cek kebenarannyamaka pekerjaan dilanjutkan dengan
pekerjaan Acian.
Tahapan pekerjaan :
- Lakukan kuring pada Plesteran dengan di siram setiap hari, guna menjaga penyusutan yangberlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan ratakan dengan jidar
alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk menghindari retak rambut pada permukaan
dinding.
- Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertassemen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3hari
Pengukuran
- Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen
aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
METODE PEKERJAAN :
- Pekerjaan pembuatan/ penyetelan dan pemasangan Daun Pintu Multriplek Rangka Aluminium,
dilaksanakan oleh Pekerja Aluminium yang ahli dalam bidang aluminium.
- Untuk mendapat ukuran yang tepat, tukang aluminium melakukan pengukuran di lapangan.
- Pemasangan Daun Multriplek pada kusen aluminium harus diisi karet gasket/ Sealant Semua detail
pertemuan harus halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan
aluminium.
- Pemasangan Lapisan HPL pada daun Multriplek harus rapih dan semua detail pertemuan harus
halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan HPL
- Sambungan-sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang, demikian
juga pengkombinasian profil-profil aluminium harus dipasang sempurna.
METODE PEKERJAAN :
- Pekerjaan pembuatan/ penyetelan dan pemasangan daun Jendela Kaca, dilaksanakan oleh Pekerja
Aluminium yang ahli dalam bidang aluminium.
- Untuk mendapat ukuran yang tepat, tukang aluminium melakukan pengukuran di lapangan.
- Pemasangan daun Jendela Kaca pada kusen aluminium harus diisi karet gasket. Semua detail pertemuan
harus halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan aluminium.
- Sambungan-sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang, demikian juga
pengkombinasian profil-profil aluminium harus dipasang sempurna.
METODE PEKERJAAN :
- Kaca dipotong menurut ukuran kusen dengan kelonggaran cukup, sehingga pada waktu kaca berkembang
tidak pecah.
- Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk memegang kaca.
- Pasang karet/silicon list kaca dan sealent untuk pengunci/pengikat agar kaca melekat kuat.
- Setelah selesai dipasang, kaca dibersihkan dan yang sudutnya retak/pecah atau tergores harus diganti
METODE PEKERJAAN :
- Mengukur ketinggian kunci pintu
- Menandai pada bagian mana akan dipasangnya Kunci pintu Untuk menandai pintu gunakan dengan pensil
ataupun bolpoin agar tidak mudah hilang dan bisa terlihat saat akan dilubangi dengan bor.
- selanjutnya yakni dengan melakukan pengeboran pada bagian pintu yang sudah ditandai sebelumnya.
Setelah dirasa cukup dan pas anda bisa mengebor pada bagian yang sudah ditandai guna memasang
pengait (baut) untuk memasangkan handle pintu pada pintu menandai pada bagian mana akan dipasangnya
handle pintu.
- Buat poros untuk memperlebar lubang bekas pengeboran pada proses sebelumnya. Ulangi proses
pengeboran ini di sisi lain dari pintu. Fungsi lubang ini nanti adalah untuk menentukan di mana pegangan /
Kunci pintu akan disisipkan dan diaplikasikan.
- Buat lubang pada bagian samping pintu dengan cara mengebornya setelah memberikan tanda yang tepat
dan benar sehingga bisa pas pada tempat yang seharusnya.
- memasukkan pengait dari pegangan pintu ke dalam lubang yang telah di bor pada sisi samping pintu.
Gunakan pensil atau bolpoin untuk menandai dan menggambar di sekitar cover depan. Tandai dengan pola
yang jelas agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang dapat merusak bagian-bagian dari pintu anda.
- Gunakan pahat tajam dan palu pahat untuk membuat lubang pengait. Lakukan pahatan secara perlahan-
lahan, hati-hati, dan lakukan dengan teliti agar tidak merusak bagian-bagian dari pintu itu sendiri. Pahat
sesuai pol yang sudah ditentukan, sehingga pada saat proses pemasangan pengait tidak kelebaran ataupun
kekecilan.
- Apabila lubang pengait sudah rapi, memasukkan pengait pada lubang tersebut yang ada di sisi pintu / cover
depannya. Pastikan pengait sudah terpasang dan duduk dengan pas di lubang pengait agar pengaitnya tidak
mudah lepas. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada
- Untuk membuat pelat pada pintu, tutup pintu terlebih dahulu untuk menandai kusen dengan memanfaatkan
pengait yang sebelumnya sudah dipasang. Setelah dirasa cukup anda bisa memasang pelatnya. Pastikan
terpasang dengan baik agar tidak mudah lepas. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang
yang sudah ada..
- Masukkan dua sekrup ke dalam ke dalam lubang kecil pintu yang sebelumnya sudah di bor dan masukkan
baut ke dalam lubang yang lebih besar. Kemudian masukkan dan pasang handle pintu ke dalam lubang yang
sudah dibuat. Masukkan sekrup pada lubang yang sudah ada. Kencangkan sekrup dan baut agar handle
pintu terpasang dengan baik dan kencang.
-
Tenaga yang di gunakan
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
METODE PEKERJAAN :
- Tentukan jumlah pasangan engsel (sesuai dengan tinggi pintu dan ketentuan gambar kerja)
- Tandai titik – titik pemasangan dengan menggunakan pensil.
- Berdirikan pintu, dan dalam keadaan yang rata seimbang, tandai juga pasangan engsel pada bagian kusen tempat
akan digantungkannya daun pintu serta pasang kaso kamper kering sebagai penguat engsel.
- Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras engsel, dan pastikan bahwa posisi engsel telah
rapi dan benar.
- Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel pintu ke bagian dinding, dan pastikan bahwa pintu
dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
- Sebagai langkah terakhir, lumasi engsel dengan pelumas.
- Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Tenaga yang di gunakan
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
METODE PEKERJAAN :
- Posisi slot Rambuncis yang akan dipasang pada daun Jendela Pada Sisi Kanan Dan Sisi Kiri
- Ukur dan beri tanda dengan pensil tempat pemasangan slot Rambuncis Jendela.
- Apabila tempat pemasangan Rambuncis sudah rapi, kemudian memasukkan slot Rambuncis pada lubang tempat
pemasangan slot Rambuncis. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada.
Tenaga yang di gunakan
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
METODE PEKERJAAN :
Pekerjaan Baja ringan untuk rangka atap ada 4 tahapan yaitu :
a. Perencanaan gambar kerja untuk fabrikasi
b. Fabrikasi di sekitar site
c. Marking posisi racket (kuda – kuda)
d. Pemasangan Rangka
Pemahaman gambar .
Pemahaman gambar-gambar / Gambar Pelaksanaan sebelum masuk pabrikasi :
- Denah keseluruhan, ukuran -ukuran total bangunan, jarak dan dimensi
- Detail-detail gambar ( yang terkait dengan tabel baja ringan ):
- Pemasangan bracket Sambungan Baut dan dudukan bracket
- Profil : yang tersedia di pasaran : sesuai dengan perhitunganDalam gambar detail baja ringan
dipakai bahan dengan ukuran yang tersedia dipasaran untuk mempermudah dan mempercepat
pemasangan.
Fabrikasi:
Setelah gambar kerja telah di check dan recheck serta disetujui oleh Pimpinan Teknik untuk
dilaksanakan maka dapat segera melaksanakan fabrikasi di site; dengan selalu diadakan pengawasan
dan pengecekan oleh pelaksana. Untuk pabrikasi rangka/kuda-kuda yang tipikal, dapat ditimpa dengan
rangka/kuda-kuda yang telah jadi. Sedapat mungkin semua ukuran potongan rangka baja ringan sudah
didaftar dan dipotong serta disusun pada tempat sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk
mengambil dan mengirim ke atas. Pemotongan rangka baja ringan pada posisi atas hanya untuk
bahagian yang secara teknis sulit untuk ditentukan/diperkirakan. Jadi harus mengukur lebih dahulu baru
dipotong. Memotong rangka baja ringan menggunakan gunting seng.
METODE PEKERJAAN :
- Setelah seluruh kuda-kuda baja ringan dan reng terpasang dengan benar (setting) dilanjutkan
dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan genteng Metal Pasir Warna Hitam
- Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng serta kuda-
kuda diperiksa ulang, karena kemiringan reng dan kuda-kuda tidak sama mengakibatkan genangan
air.
- Atap dipasang tanpa terputus dari posisi nok sampai ujung melewati rangka.
- Dengan cara pemasangan atap pada bagian atas diangkat atau diungkit setelah itu dimasukan atap
pada bagian samping.
- Paku genteng metal Pasir pada lekukan lurus vertikal samping.
- Sambungan samping dan juga sambungan atas bawah di cek terlebih dahulu apakah sudah benar
atau belum.
- Jika sudah benar, kalian dapat memasangnya dengan mengikuti alur pemasangan yang sudah ada.
METODE PEKERJAAN :
- Pemasangan Nok Bubungan ini akan dilakukan setelah pemasangan atap pada tiap – tiap bagian
selesai terpasang,dengan menggunakan bahan dan peralatan sesuai dengan kebutuhan.
- Pemasangan Harus Tepat Dan Rapi Sesuai Yang Diisyaratkan Oleh Pihak Pabrik Dan Gambar
Kerja.
- Paku Bubungan metal Pasir pada lekukan lurus vertikal samping.
- Sambungan di cek terlebih dahulu apakah sudah benar atau belum.
- Jika sudah benar, kalian dapat memasangnya dengan mengikuti alur pemasangan yang sudah ada.
METODE PEKERJAAN :
• Pemasangan lisplank GRC
- Pertama ukur besar lisplang yang akan dipakai, memiliki tinggi 20 cm untuk panjangnya sesuai
dengan kebutuhan.
- berikan tanda pada bagian yang akan dipotong menggunakan pensil. Lanjut pada proses
pemotongan menggunakan gerinda.
- Papan lisplank disekrup pada rangka Baja Ringan menggunakan bor listrik
- Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus.
- Setelah pemasangan Lisplank selesai, lakukan pendempulan pada setiap Sekrup Lisplank dan
Sambungan antar Papan Lisplank,
METODE PEKERJAAN :
• Pemasangan Alumunium Foil
- Sebelum memulai pemasangan, pastikan semua bahan dan alat yang diperlukan.
Bahan-bahannya antara lain aluminium foil yang jumlahnya cukup untuk menutupi
seluruh atap, plester atau perekat aluminium foil, dan klem atau paku,
- Selanjutnya, periksa lebar rangka reng pada atap . untuk mengetahui ukuran dan
dimensi aluminium foil yang akan dipotong.
- Berdasarkan hasil pengukuran selanjutnya, potong aluminium foil menggunakan
pengukur dan cutter atau pisau yang tajam dengan panjang sesuai bentangan
atap yang ingin dilapisi.
- Aluminium foil dapat dipasang mengikuti bidang horizontal atau vertikal,
tergantung pada preferensi.
- Selanjutnya, bentangkan potongan aluminium foil di atas rangka Baja Ringan atap
tepat pada area yang ingin Anda pasangi. Pastikan lembarannya terbentang
dengan rapi dan menutupi seluruh area yang diinginkan
METODE PEKERJAAN :
1). Rangka plafond
- Setelah posisipeil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan rangka hollow
padabagian tepi untuk memperolehtitiktetap plafond.
- Dilanjutkan pemasangan rangka pembagi yang digantung keplat beton dengan menggunakan
paku beton/penggantung. Perkuatan antara rangka dengan menggunakan sekrup.
- Penempatan jarak rangka disesuikan dengan gambar kerja.
- Setalah semua rangka terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan menggunakan tarikan
benang, setelah itu penggantung bias dimatikan.
METODE PEKERJAAN :
- Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list plafond pvc. Untuk List
plafond pvc dipasang pada pertemuan antara dinding.
- Untuk List Pvc, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di compound kemudian
digosok dengan ampelas untuk permukaan yang rata/flat.
- Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas halus.
METODE PEKERJAAN :
Pelaksanaan Pemasangan Keramik 60/60
- Sebagai patokan pemasangan kita ikuti gambar rencana pemasangan yang telah dibuat
sebelumnya.
- Pemasangan Keramik kepalaan yang vertikal dan horizontal dimulai dari tengah dinding menuju
kearah pinggir
- Pasangan Keramik bagian pinggir tidak boleh terpadat potongan yang kecil, harus > ½ tegel Keramik
- Pasangan Keramik harus mengikuti tarikan benang vertikal dan horizontal yang waterpas dan
benang
- Untuk pasangan baris pertama Keramik harus diplot dulu agar sesuai dengan gambar rencana dan
tidak terdapat potongan yang kecil dibagian pinggir
- Tiap baris pasangan Keramik nad –nadnya harus dijamin lurus dan sejajar
- Spesi pasangan harus mempergunakan campuran yang kuat dan kedap air, cara pemasangannya
spesi harus dipasang pada Keramik dulu baru ditempelkan pada dasar dengan cara titekan dan
diketok –ketok sampai dengan rata dan padat
- Pasangan spesi Keramik harus padat dan rata tidak boleh terdapat bagian yang kosong
- Sebelum pemasangan dilakukan lantai kerja maupun Keramik nya harus dibasahi air terlebih dahulu.
- Setelah Keramik kepalaan terpasang, untuk pemasangan Keramik selanjutnya dilakukan tegak
lurus kepalaan.
- Untuk mendapatkan permukaan yang rata, pasangan Keramik tiap baris harus ditap (diratakan)
dengan jidar panjang dan diraba dengan tangan tiap sambungan nad Keramik Nad-nad Keramik
yang diberi celah, pengisiannya dengan mengoleskan adonan semen kental atau dengan bahan
khusus
- Pertemuan nad Keramik pada pojokan harus ketemu dan sudutnya harus siku-siku dan lurus
- Pertemuan Keramik pada pojokan sebaiknya dipinggul (dibulatkan) atau dislep serong
METODE PEKERJAAN :
- Sebagai patokan pemasangan kita ikuti gambar rencana pemasangan yang telah dibuat
sebelumnya.
- Dinding yang akan dipasang plint Keramik pada Dinding bawah jangan diplester + aci dahulu
supaya tidak ada pekerjaan bobokan.
- Rendam plint Keramik dalam air.
- Pasang plint Keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat memakai acian.
- Pada ketika pemasangan, tekan plint Keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapat
permukaan Keramik yang rata.
- Cek kerataan pasangan plint Keramik dengan waterpass.
- Untuk mendapatkan permukaan yang rata, pasangan Keramik tiap baris harus ditap (diratakan)
dengan jidar panjang dan diraba dengan tangan tiap sambungan nad Keramik
- Nad-nad Keramik yang diberi celah, pengisiannya dengan mengoleskan adonan semen kental atau
dengan bahan khusus
- Pertemuan nad Keramik pada pojokan harus ketemu dan sudutnya harus siku-siku dan lurus
METODE PEKERJAAN :
Tahap-tahap pekerjaan lantai keramik 20 x 20 untuk kamar mandi sebagai berikut :
- Lantai dasarnya dibersihkan daridebu/kotoran dan disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan
pasangan keramik.
- Rendam terlebih dulu keramik di dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
- Buat adukan untuk pasangan keramik.
- Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
- Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar
dengan dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan
acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
- Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan lantai keramik yang rata.
- Cek kerataan permukaan dengan menggunakan waterpass.
- Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara
yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik
- Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
- Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan lantai keramik dari kotoran.
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
METODE PEKERJAAN :
Pekerjaan pengecatan dilakukan setelah pekerjaan struktur dan ME selesai dilakukan Bahan :
Dinding dalam.
• Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat Spektrum/Duluk Cat ini tidak mengandung
bahan-bahan tambahan yang membahayakan lingkungan dan kesehatan penghuni, dengan
lapisan dasar Alkali Resistance Sealer warna ditentukan Perencana.
• Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer wall Putty kualitas
Dinding Luar.
• Untuk dinding luar bangunan digunakan Cat Spektrum/Duluk. Dengan lapisan dasar cat primer
berbahandasar alkali resistant sealer.
• Cat luar bangunan tidak boleh di plamur, bila permukaan tidak rata/ bergelombang harus
diratakan dengan bahan / semen khusus
S y a r a t Pel ak s a n a a n
Pekerjaan dinding
1. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran kolom dan balok
dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
2. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dan plat baja tipis dan lapisan plamur
dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
3.. Lapisan pengecatan dinding kolom balok dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer
atau cat primer untuk exterior yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan
kekentalan cat sebagai berikut :
- Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
- Lapis II kental
- Lapis III encer
Pelaksanaan :
- Bersihkan permukaan dinding kolom balok dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kain.
- Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding kolom balok yang akan dicat dengan
kertas semen/ koran dan lakban.
- Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding kolom blok yang retak & kurang rata dengan
pilamur, kemudian tunggu sampai kering.
- Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata.
- Cek, apakah permukaan dinding sudah rata ?
- Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas &
dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
- Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
- Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir (jumlah pelapisan
cat sesuai dengan spesifikasi).
- Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
- Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang seharusnya tidak
terrkena cat dengan kain lap.
d. Hasil akhir :
hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut:
- Permukaan rata
- Tidak mengenai bidang lain
- Tidak mengelupas
METODE PEKERJAAN :
- Bersihkan permukaan Lisplang GRC Dari kotoran dan bekas percikan Kotoran.
- Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir (jumlah
pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
- Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
- Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap.
hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut:
- Permukaan rata
- Tidak mengenai bidang lain
- Tidak mengelupas
X. PEKERJAAN PLUMBING
1. Pas.Kran Air 1/2" + Acc
- Kran yang digunakan standar SNI yang ada di pasar/toko
- Kran-kran tembok di pakai yang berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus di pasang
menempel pada dinding.
- Kran-kran harus di pasang pada pipa air bersih dengan kuat,siku,penempatannya harus sesuai dengan
gambar kerja.
METODE PEKERJAAN :
- Semua kan air yang dipakai sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair.
Kran-kran tembok dipakai dengan panjang standard dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang
menempel pada dinding. Kran-kran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir sink di ruang saji
dan dapat disambung dengan pipa leher angsa (extention).
- Stop kran yang dapat digunakan sesuai dengan spesifikasi
Selanjutnya cara memasang kran air
• Lilitkan seal tape pada drat kran yang akan dipasang. Hal ini untuk mencegah supaya
sambunga tidak bocor saat dialiri air
• Pasang Kran ke pipa searah jarum jam
• Periksalah sambungan kran dari kebocoran dengan mengaliri air pada instalasi
METODE PEKERJAAN :
Yang dimaksud Instalasi air bersih disini adalah :
Sarana pipa untuk menyalurkan air bersih dari sumber air bersih pada lokasi pekerjaan
Sarana pipa dari reservoir ke tiap-tiap titik pemakaian (kran, fixtures sanitary) dengan sistim gravitasi atau
dilengkapi pompa boster bila tekanan air diperlukan lebih besar dari tekanan gravitasi.
Urutan Pelaksanaan :
1. Pemasangan Pipa Indoor:
- Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.
- Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking.
- Gunakan benang dan water pass untuk mengukur ke-lurusan pipa.
- Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa
- Lakukan tets tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
- Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoor-dinasikan dahulu dengan pekerjaan keramik (arsitek)
dan sanitary.
- Lakukan test tekan ulang jika pipa di dinding telah terpasang.
Metode Pelaksanaan:
1. Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan alat bantu kerja
2. Pengukuran
Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatandan elevasi ketinggian alat
sanitair.
METODE PEKERJAAN :
Untuk instalasi air kotor, biasanya langsung melalui buangan Kesaluran Air, mengalir secara gravitasi
dari masing-masing Pembuangan .
Metode Pelaksanaan:
1. Persiapan
2. Pengukuran
Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatandan elevasi ketinggian alat
sanitair.
METODE PEKERJAAN :
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai Rabatbeton.
Approval material yang akan digunakan.
Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling Rabat Beton.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan Rabat Beton
- Sebelum Pengecoran Dilakukan, Lantai Tanah Harus Di ratakan Dan Dipadatkan Menggunakan
Alat Stemper.
- Untuk Rabat Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk RabatBeton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan” (MIXDESIGNED).
(k 100).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang RabatBeton sudah terdapat urugan pasir dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang RabatBeton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling Rabat Beton yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
lantai kerja.
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
METODE PEKERJAAN :
- Areal sekeliling bangunan dibuatkan saluran drainase terbuka dari bahan bata saluran tinggi 40-50cm.
- saluran Pinggiran bangunan yang akan dibuatkan drainase digali sesuai elevasi dan kemiringan
rencana drainase.
- Urugan pasir dipadatkan digelar pada dasar galian, lalu diberi adukan berentuk dasar cekung sebagai
dasar pemasangan drainase.
- Pemasangan drainase pasangan ½ bata mengacu kepada benang yang ditarik dari patok bouwplank
pada ujung-ujung galian.
- Dasar pemasangan bata diletakkan pada dasar spesi lantai kerja berbentuk cekung tadi dan ditekan
sesuai tanda/marking elevasi.
- Pasangan bata kemudian di plaster dan di aci.
Setelah pekerjaan plesteran telah selesai dan telah di cek kebenarannyamaka pekerjaan dilanjutkan dengan
pekerjaan Perapihan opening kusen.
Tahapan pekerjaan :
- Lakukan kuring pada Plesteran dengan di siram setiap hari, guna menjaga penyusutan yangberlebihan.
- Lakukan Perapihan opening kusen dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan ratakan
dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk menghindari retak rambut pada
permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan Perapihan opening kusen
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertassemen.
- Curing permukaan Perapihan opening kusen minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3hari
METODE PEKERJAAN :
- Pelaksanaan pekerjaan Pagar tralis Besi harus menggunakan tenaga ahli yang disyaratkan dan
profesional pada bidangnya
- Melakukan Pengukuran Lebar Dan Tinggi Pada Lokasi Yang Dipasang tralis Besi
- Potong Besi siku L 30.30.3 t= 1 mm, Besi Hollow 360x36 t= 1 mm , Besi Hollow 20x36 t= 1 mm.menjadi
beberapa bagian sesuat dengan ukuran dan gambar kerja. Kemudian merangkai tralis Besi yang
sebelumnya sudah dipotong tadi menjadi rangkaian tralisBesi sesuai dengan gambar kerja.
- Bekas potongan api harus digrinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
- Pengecatan Pagar tralis Besi dengan cat kualitas baik..
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang dikehendaki.
- Untuk Warna Pengecatan Ditentukan Pada Saat Pekerjaan Dan Disetujui Oleh Konsultan Pengawas
Dan Pengawas Dinas
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan Finishing dilakukan dengan Cat Semprot.
- Pemasangan Pagar Tralis Besi Menggunakan Waterpass, Bahan Dan Asessoris Harus Sesuai Dengan
Gambar Kerja.
METODE PEKERJAAN :
- Pelaksanaan pekerjaan Pagar tralis Besi harus menggunakan tenaga ahli yang disyaratkan dan
profesional pada bidangnya
- Melakukan Pengukuran Lebar Dan Tinggi Pada Lokasi Yang Dipasang tralis Besi
- Potong Besi Siku 20x20 1 mm , Besi Nako Dia. 10 mm.menjadi beberapa bagian sesuat dengan ukuran
dan gambar kerja. Kemudian merangkai tralis Besi yang sebelumnya sudah dipotong tadi menjadi
rangkaian tralisBesi sesuai dengan gambar kerja.
- Bekas potongan api harus digrinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
- Pengecatan Pagar tralis Besi dengan cat kualitas baik..
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang dikehendaki.
- Untuk Warna Pengecatan Ditentukan Pada Saat Pekerjaan Dan Disetujui Oleh Konsultan Pengawas
Dan Pengawas Dinas
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan Finishing dilakukan dengan Cat Semprot.
- Pemasangan Pagar Tralis Besi Menggunakan Waterpass, Bahan Dan Asessoris Harus Sesuai Dengan
Gambar Kerja.
METODE PEKERJAAN :
Pemasangan Instalasi kabel listrik
METODE PEKERJAAN :
Urutan Pelaksanaan
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel
- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok
setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan rungan. Saklar-saklar harus
dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang standard, dilengkapi dengan tutup persegi.
Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating 250 V – 10 A,
Singel gang .
METODE PEKERJAAN :
Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Single, gunakan waterpass agar rata
- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok
setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan rungan. Saklar-saklar harus
dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang standard, dilengkapi dengan tutup persegi.
Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating 250 V – 10 A,
Double gang .
METODE PEKERJAAN :
Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Doubel, gunakan waterpass agar rata
6. Stop Kontak
- Stop kontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan rating 10 A 250 V,
semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ketanah
(Grounding). Stop kontak harus dipasang rata dari atas dengan permukaan dinding dengan
ketinggian 40 cm dari atas lantai yang sudah jadi atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
- Posisi Stop Kontak Lihat pada gambar kerja .
METODE PEKERJAAN :
Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang Stop Kontak, gunakan waterpass agar rata
- Pemasangan lantai dilakukan diatas pasir urug (tebal 5 cm) yang telah dipadatkan. Pemasangan
lantai dilakukan dengan rata dan adukan terisi padat (tidak boleh terdapat rongga).
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland (PC 50 kg/zak)
yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan
merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak lebih dari diameter
0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung
5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama dengan kualitas
dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
METODE PEKERJAAN :
Pelaksanaan Pemasangan Keramik 30/30
- Sebagai patokan pemasangan kita ikuti gambar rencana pemasangan yang telah dibuat
sebelumnya.
- Pemasangan keramik kepalaan yang vertikal dan horizontal dimulai dari tengah dinding menuju
kearah pinggir
- Pasangan keramik bagian pinggir tidak boleh terpadat potongan yang kecil, harus > ½ tegel keramik
- Pasangan keramik harus mengikuti tarikan benang vertikal dan horizontal yang waterpas dan
benang
- Untuk pasangan baris pertama keramik harus diplot dulu agar sesuai dengan gambar rencana dan
tidak terdapat potongan yang kecil dibagian pinggir
- Tiap baris pasangan Keramik nad –nadnya harus dijamin lurus dan sejajar
- Spesi pasangan harus mempergunakan campuran yang kuat dan kedap air, cara pemasangannya
spesi harus dipasang pada keramik dulu baru ditempelkan pada dasar dengan cara titekan dan
diketok –ketok sampai dengan rata dan padat
- Pasangan spesi Keramik harus padat dan rata tidak boleh terdapat bagian yang kosong
- Sebelum pemasangan dilakukan lantai kerja maupun Keramiknya harus dibasahi air terlebih
dahulu.
- Setelah keramik kepalaan terpasang, untuk pemasangan Keramik selanjutnya dilakukan tegak
lurus kepalaan.
- Untuk mendapatkan permukaan yang rata, pasangan keramik tiap baris harus ditap (diratakan)
dengan jidar panjang dan diraba dengan tangan tiap sambungan nad keramik
- Nad-nad keramik yang diberi celah, pengisiannya dengan mengoleskan adonan semen kental atau
dengan bahan khusus
- Pertemuan nad keramik pada pojokan harus ketemu dan sudutnya harus siku-siku dan lurus
- Pertemuan keramik pada pojokan sebaiknya dipinggul (dibulatkan) atau dislep serong
- METODE PEKERJAAN :
Pelaksanaan Pekerjaan
- Pipa yang di gunakan pipa staniless 2“
- Ukur pipa yang akan di pasang sesuai ukuran yang tertera pada gambar
- Lakukan pemotongan pipa secara rapih dengan mengunakan alat potong besi
- Lakukan pengelasan dengan rapih mengunakan kawat las stainless
- Penyambungan Pipa Stainless harus jangan kelihatan mencolok
- Lakukan pengampals dengan rapih agar tidak terlihat sambungan Pengelasan