Anda di halaman 1dari 62

SPESIFIKASI TEKNIS

DAN METODE

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN MESUJI

SMPN 10 MESUJI

TAHUN ANGGARAN 2024


PERSYARATAN 1. Nama Kegiatan : Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah
TEKNIS 2. Nama Pekerjaan:Revitalisasi SMP Negeri 10 Mesuji
3. Sumber Dana : DAK 2024
4. Waktu Pelaksanaan : 180 hari kelender
5. Tanggal HPS : 12 Maret 2024
6. Sumber Informasi dalam Penyusunan HPS : Kontrak Tahun
Sebelumnya, Survey, Perubahan SSH
7. Peralatan Utama Yang dipersyaratkan
Cncret mixer beton molen 350-500 ltr 1 bh, Stemper 5500
Vip/menit 1 bh
8. Penyedia wajib memakai bahan bahan Produk Dalam Negeri
(PDN) dalam melaksanakan item – item pekerjaan
9. Syarat Kualifikasi Badan Usaha : BG006 (Konstruksi
Bangunan Pendidikan)

Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK):


Peserta menyampaikan rencana keselamatan konstruksi sesuai tabel jenis pekerjaan dan
identifikasi bahayanya di bawah ini :

Identifikasi Tingkat Resiko Skor


No Uraian Pekerjaan
Bahaya
Pekerjaan Kuda-kuda dan Terjatuh dari Kecil 3
1
Rangka Atap ketinggian

Dibuat oleh

I WAYAN ARYUDI
JENIS - JENIS PEMBEYARAN LUMP SUM DAN HARGA SATUAN UNTUK ITEM PEKERJAAN

No Jenis Pekerjaan Keterangan

1 Pekerjaan Persiapan Lump Sum

2 Pekerjaan Tanah dan Galian Lump Sum

3 Pekerjaan Pondasi dan Pasangan Lump Sum

4 Pekerjaan Beton Bertulang Adk. 1:2:3 Lump Sum

5 Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela Lump Sum

6 Pekerjaan Besi Lump Sum

7 Pekerjaan Atap Harga Satuan

8 Pekerjaan Plafon Harga Satuan

9 Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding Lump Sum

10 Pekerjaan Sanitasi Lump Sum

11 Pekerjaan Instalasi Listrik Lump Sum

12 Pekerjaan Pengecatan Harga Satuan

13 Pekerjaan Aksesibilitas Bangunan Lump Sum


PERSONEL Tenaga ahli yang diperlukan dalam pelaksanaan kontrak antara
MANAJERIAL lain :

Jabatan Dalam Pengala Sertifik JENJANG


NO Pekerjaan man at
Yang Akan Kerja Kompet
Dilaksanakan (Tahun) ensi
Kerja

SKK IV(EMPAT)
1 Pelaksana 1 Tahun Pelaksan
Lapangan a
Pekerjaan Banguna
Gedung n
Gedung

Petugas III (TIGA)


2 Keselamatan 0 Tahun Memiliki
Konstruksi Sertifikat
Petugas
K3

Dalam pekerjaan ini semua material menggunakan material produksi dalam negeri dan berstandar
Nasional Indonesia.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pek. Bowplank dan Pengukuran Ulang

 Kontraktor harus melaksanakan pengukuran untuk menentukan batas bangunan dan penentuan peil +
0,00, dengan disaksikan dan disetujui oleh Direksi / Pengawas.
 Alat-alat ukur yang dapat dipakai adalah Waterpass dilengkapi dengan papan / kaso sebagai patok atau
profil.
 Bahan yang digunakan untuk bowplank kayu racuk papan dan kaso kls IV, benang nyilon, paku, meteran
;
 dan peralatan tukang lainnya.

METODE PEKERJAAN :
Pekerjaan pengkuran dilakukan menggunakan waterpass, pengukuran dilaksanakan sekaligus membuat
bouwplank. Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm
yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata bagian
atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik
As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dan
ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank
dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok – patok yang terlebih
dahulu ditancapkan kedalam tanah.

Tenaga yang di gunakan

- Manager Pelaksanaan
- Petugas K3
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Kaso
- Benang
- Paku

Peralatan Yang Digunakan


- Meteran
- Waterpas
- Palu
- Gergaji

2. Pek. Pembuatan Plakat dari Marmer


 Membuat plakat dari batu marmer Granit yang berisi informasi Sesuai Dengan Gambar Kerja.
 Bentuk Ukuran Dan Informasi Plakat Sesuai Dengan Gambar Kerja.
 Plakat dipasang/ditempatkan di samping pintu masuk pada setiap ruang yang di bangun.

3. Penerapan SMKK (K3)


Keselamatan Kerja Kontruksi adalah alat – alat perlengkapan yang wajib di gunakan untuk melindungi dan
menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan
kerja. Keselamatan Kerja Konstruksi (K3) yang di gunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko
pekerjaannya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai pengunanya.
Berikut alat-alat yang digunakan dalam bekerja:

1. Penyiapan RKK:
- Pembuatan dokumen Rencana
- Pembuatan prosedur dan instruksi kerja
- Penyiapan formulir
2. Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan :
- Spanduk Bener
- Papan Informasi K3

3. Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri :


- Topi pelindung (Safety Helmet)
- Pelindung mata (Googles,Spectades)
- Pelindung pernafasan dan mulut (Masker)
- Pelindung tangan (Safety gloves)
- Sepatu keselamatan(Safety Shoes and toe cap)
- Rompi keselamatan (Safety Vest)

4. Asuransi dan Perizinan


- Asuransi

5. Personel K3 Konstruksi
- Petugas Kontruksi

6. Fasilitas Sarana,Prasarana, dan Alat Kesehatan


- Peralatan P3K(Kotak P3K,Tandu,Obat Luka,Perban)
- Pengukur suhu badan nir-sentuh (Thermoscan )

7. Kegiatan dan Peralatan Terkait Pengendalian Resiko Keselamatan Kontruksi


- Bendera K3

METODE PEKERJAAN :
Keselamatan Kerja Kontruksi adalah alat – alat perlengkapan yang wajib di gunakan untuk melindungi dan
menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan
kerja. Keselamatan Kerja Konstruksi (K3) yang di gunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko
pekerjaannya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai pengunanya.
Berikut alat-alat yang digunakan dalam bekerja:
b. Penyiapan RKK:
- Pembuatan dokumen Rencana
- Pembuatan prosedur dan instruksi kerja
- Penyiapan formulir

c. Sosialisasi, Promosi dan Pelatihan :


- Papan Informasi K3

d. Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri :


- Topi pelindung (Safety Helmet)
- Pelindung mata (Googles,Spectades)
- Pelindung pernafasan dan mulut (Masker)
- Pelindung tangan (Safety gloves)
- Sepatu keselamatan(Safety Shoes and toe cap)
- Rompi keselamatan (Safety Vest)

e. Asuransi dan Perizinan


- Asuransi

f. Personel K3 Konstruksi
- Petugas K3 Kontruksi

g. Fasilitas Sarana,Prasarana, dan Alat Kesehatan


- Peralatan P3K(Kotak P3K,Tandu,Obat Luka,Perban)
- Pengukur suhu badan nir-sentuh (Thermoscan )

h. Kegiatan dan Peralatan Terkait Pengendalian Resiko Keselamatan Kontruksi


- Bendera K3

4. Papan Nama Proyek


Kontraktor diharuskan membuat papan nama kegiatan yang sudah diperhitungkan didalam penawaran sesuai
dengan petunjuk Direksi / Pengawas Lapangan, yang memuat segala informasi tentang pelaksanaan kegiatan
tersebut seperti nama pekerjaan, sumber dana dan tahun anggaran, biaya pekerjaan, pelaksana pekerjaan, waktu
pelaksanaan dan lain-lain.

METODE PEKERJAAN :
Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan. Papan Nama Proyek
ini dibuat dari triplek t. 6 mm dengan ukuran 100 x 120 cm, ditopang kayu kaso (5/7) kelas 2 dengan tinggi 250 cm
dari permukaan tanah dan dicat dasar warna yang sesuai dan huruf cetak berwarna hitam yang berisi informasi
mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain :
- Nama Kegiatan
- Pekerjaan yang harus dilaksanakan
- Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
- Sumber dana dan Jangka waktu
- Nama penyedian jasa

Tenaga yang di gunakan


- Pekerja
- Mandor

Bahan Yang Digunakan


- Kaso
- Triplek
- Paku

Peralatan Yang Digunakan


- Meteran
- Waterpas
- Palu
- Gergaji

5. Dokumentasi dan Laporan


Mempersiapkan format pelaporan progress kemajuan proyek yang disepakati dari Konsultan MK,
sehingga begitu proyek mulai berjalan, bisa dibuat laporan-laporan yang diperlukan selama proyek.
Selain itu diperlukan juga membuat laporan foto-foto perkembangan proyek secara berkala sesuai
tahapan pekerjaan di lapangan. Sehingga semua proses pelaksanaan di lapangan terdokumentasi
dengan baik dan lengkap. Untuk kelengkapan laporan harus dibuat foto-foto dokumentasi ukuran 4 R,
dibuat sebelum pekerjaan dimulai (0%), tahap pelaksanaan(50%), hingga selesai (100%) dan setiap kali
akan melakukan
tagihan/termyn, foto dokumentasi harus selalu diambil pada posisi yang sama untuk setiap kemajuan
dan setiap bagian yang penting.

II. PEKERJAAN TANAH DAN GALIAN

1. Pek. Galian Tanah pondasi


Pekerjaan galian dilakukan pada item pekerjaan galian tanah untuk pondasi, baik pondasi menerus ataupun
setempat dan saluran air hujan yaitu pada kondisi tanah asli digali untuk dipasangan pondasi sesuai dengan
gambar rencana. Galian harus sesuai dengan gambar rencana baik mengenai ukuran lebar dan kedalaman serta
kemiringan untuk mendapatkan elevasi sesuai rencana.

METODE PEKERJAAN :
Setelah proses bouwlplank selesai, maka dilakukan pekerjaan Penggalian tanah untuk pondasi dengan
menggunakan alat manual. Kita akan melakukan penggalian ini dengan mengikuti gambar rencana.
4Cara Pelaksanaan :
- Galian tanah harus terlebih dahulu melakukan pengukuran posisi, lebar galian.
- Galian tanah untuk pondasi batu kali menembus tiap pondasi setempat. Galian pondasi setempat diisi
kembali dengan tanah bekas galian setelah bekesting dibuka. Timbunan galian pedestal dilakukan
sampai elevasi dasar rencana galian pondasi Footplat
- Galian tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan harus dibuang ke luar areal kerja
- Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan timbunan harus mendapat persetujuan
dari pengawas.
- Kemudian dilakukan perataan permukaan pondasi sehingga level permukaan rata dan sama.
Tenaga yang di gunakan
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Peralatan Yang Digunakan


- Cangkul
- Blancong
- Garpu
- Sekop

2. Pek Timbunanbekas galian


Pekerjaan timbunan yang dimaksud adalah menimbun tempat-tempat yang telah ditentukan yang tanahnya
berasal dari bekas galian.Timbunan ini dilakukan disisi kanan kiri pondasi karena setelah pemasangan pondasi
selesai sisi pondasi terdapat celah / lubang bekas galian.

METODE PEKERJAAN :
pekerjaan urugan tanah disini adalah penimbunan kembali bekas galian Pondasi dan atau untuk
peninggian elevasi bangunan/lantai dengan tanah bekas galian atau jenis dan kualitas tanah yang
tertentu. Material untuk setiap timbunan harus sesuai dengan kondisi tanah yang telah disetujui oleh
Pengawas setelah sampel tanah tersebut sesuai dengan spesifikasi yang diatur dan disetujui oleh
pengawas. Material urugan bisa menggunakan tanah bekas galian jika kondisi tanahnya layak untuk
material urugan atau material luar yang diambil dari luar lokasi yang sesuai dengan spesifikasi tanah
urugan bila material bekas galian tidak memenuhi syarat sebagai material urugan.
Cara Pelaksanaan :
- Material urugan digunakanyang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material urugan dihampar lapis demi lapis dan apabila dibutuhkan disiram air untuk
pemadatan.
- Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat stamper.
- Kepadatan timbunan kemudian ditentukan sesuai spesifikasi yang diinginkan guna
memperoleh hasil pemadatan yang baik
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.
- Pekerjaan urugan kembali dilaksanakan umumnya setelah dilakukan pekerjaan sloof.

Tenaga yang di gunakan


- Mandor
- Pekerja
Peralatan Yang Digunakan
- Cangkul
- Sekop

3. Pek. Timbunan lapisan pasir urug bawah pondasi dan lantai


Urugan pasir harus dilaksanakan/dipasang dibawah semua pekerjaan pondasi minimal setebal 5 cm.
 Sebelum pekerjaan diatasnya dilaksanakan (pondasi) lapisan pasir harus dipadatkan dengan diberi air
dan diratakan.
 Pasir urug yang digunakan harus bersih dari akar-akaran dan kotoran lainnya.

METODE PEKERJAAN :
pekerjaan urugan pasir disini adalah bagian dari bawah Pondasi Penimbunan pasir harus diperhatikan tinggi
urugan dalam gambar.
Cara Pelaksanaan :
- Material pasir yang digunakan adalah pasir urug yang telah disetujui oleh Pengawas.
- Material pasir urug dihampar Dibawah Pondasi
- Ukuran dan dimensi ditentukan berdasarkan gambar.
Tenaga yang di gunakan
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Pasir Urug

Peralatan Yang Digunakan


- Waterpas
- Cangkul
- Sekop

4. Pek. Urugan peninggi lantai


- Selain urugan galian pondasi urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yang perlu
ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai tanah urug yang didatangkan. Tanah
dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai
dengan spesifikasiteknis. Material timbunan yang dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat
stamper.

METODE PEKERJAAN :
- Timbunan tanah menggunakan tanah urug Biasa , tanah yang didatangkan dari daerah luar,
tingginya timbunan biasanya diatas Sloof yang direncanakan.
- Tanah timbunan dipadatkan menggunakan alat stemper kodok.
- Tanah bersih dari bahan –bahan organik yang mudah ancur seperti plastik, kayu-kayu dan masih
banyak lagi
- Tanah yang telah dipadatkan disiram dengan air dan dipadatkan lagi hingga benar-benar padat.
- Peninggian rata-rata ± 35cm dari muka tanah asli Sesuai Dengan Gambar Rencana

Tenaga yang di gunakan


- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Tanah Urug Biasa

Peralatan Yang Digunakan


- Stemper
- Cangkul
- Sekop

5. Pas. Pondasi Batu belah adk. 1 Pc : 4 Ps


- semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan pasangan batu belah
menggunakan batu belah hitam.Bentuk dan dimensi sesuai dengan gambar kerja.
- Batu belah yang digunakan adalah jenis batu belah yang berasal dari gunung atau dari kali yaitu jenis batu
belah hitam.
- Batu belah harus benar-benar padat dan tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Batu karang sama sekali tidak boleh digunakan sebagai pasangan pondasi.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland (PC 50 kg/zak)yang beredar
di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak lebih dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama dengan kualitas dan syarat
air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan titak berbau.

METODE PEKERJAAN :
 Pek. Pasangan Pondasi Batu Kali
LINGKUP PEKERJAAN
Bagian Pondasi Batu Belah ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi batu belah sesuai dengan
gambar dan persyaratan disini.

BAHAN - BAHAN
1. Batu Belah
Batu-batu harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat/ retak.dan cara pengerjaannya harus
dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal disini.
2. Pasir
Galian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 5 cm dan dipadatkan dengan alat timbris tangan
terbuat dari logam atau stamper.
3. Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1semen : 4 pasir.

PEMASANGAN
 Pondasi batu belah

Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang ditunjukkan dalam
gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua hubungan batu melekat satu
sama lain dengan sempurna.Setiap batu harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya
hingga teguh.Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar batu untuk mendapatkan massa yang kuat
dan integral di beberapa sisi luar dan dalam.Batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu dibentuk
menjadi bidang luar yang harus sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Ahli. Anker/ stek
dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan adukan 10
cm sekelilingnya, sedalam 20 cm tiap 1 m' dengan diameter anker/ stek minimum 10 mm. Yang
termasuk dalam pekerjaan pondasi batu belahadalah :
- Material batu belah yang keras tidak cacat dan tidak retak.
- Air yang digunakan bersih, tawar dari bahan kimia yang dapat merusak pondasi, asam kali atau
bahan organik.
- Pasir pasang sama seperti syarat pasir beton, kadar lumpur yang boleh dikandung maksimal 10 %
dan mempunyai butiran antara 0 sampai 1 mm

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- Pasir Pasang
- Batu Belah
- semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Merah Putih)
- Air
Peralatan Yang Digunakan
- Waterpas
- Benang
- Cangkul
- Sendok Semen
- Selang air
- Ember
- Bak
- Unting-Unting
- Meteran
- Profil

III. PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Pek. Sloof 15/20


a. Pekerjaan Beton K : 180
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c =15MPa (K 180) untuk Cor Sloof
15/20.
- Pasangan Sloofdibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk.
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai dengan 2/3 cm dengan tidak
memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk dan
pelapisan yang akan merusak dan mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada
gambar kerja.besi tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua batang
tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat
diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap mengikuti
gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis Besi (SNI)untuk diameter sampai dengan 6 - 12 mm sedangkan untuk
diameter yang lebih dari 12 mm menggunakan jenis Besi (SNI) dengan mutu baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, cat, minyak, dan
bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas III Dan Usuk Bambu Tidak
Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus
dikerjakan oleh tukang yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan yang lolos,
sebelum mulai mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu pengecoran dan
pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi bahan-bahan bekisting.
Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan
selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk
memudahkan pembersihan

METODE PEKERJAAN :
a. Pekerjaan Beton K : 180
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sloof 15/20
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan cor Beton
- Untuk sloof dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 180).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang sloof dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah
diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan sloof. Panjang penyaluran
pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding
dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan
pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan
penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu
tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak miring dengan
bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.

 Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-180 menggunakan concrete mixer (Molen).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton.

 Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah dilakukan bekisting
dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan cor

 Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan karung basah

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Pasir Cor / Beton
- split
- air
- semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Merah Putih)
- Besi (SNI)
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan Yang Digunakan


- concrete mixer (Molen)
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
selang air, dll.

2. pek. pasangan Kolom Praktis


- Pasangan Kolom Praktisdibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai dengan 2/3 cm dengan tidak
memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton

- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk dan
pelapisan yang akan merusak dan mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada
gambar kerja.besi tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua batang
tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat
diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap mengikuti
gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis Besi (SNI)untuk diameter sampai dengan 8 - 12 mm sedangkan untuk
diameter yang lebih dari 12 mm menggunakan jenis Besi (SNI) dengan mutu baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, cat, minyak, dan
bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.

- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas III Dan Usuk Bambu Tidak
Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus
dikerjakan oleh tukang yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan yang lolos,
sebelum mulai mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu pengecoran dan
pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi bahan-bahan bekisting.
Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan
selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk
memudahkan pembersihan.

METODE PEKERJAAN :
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kolom Praktis 11/11
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan cor Beton
- Untuk kolom dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan”
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang kolom dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah
diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton

- Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang penyaluran
pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding
dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan
pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan
penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya Kolom beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu
tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak miring dengan
bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.

 Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-180 menggunakan concrete mixer (Molen).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton.

 Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah dilakukan bekisting
dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan cor

 Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan karung basah

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Pasir Cor / Beton
- split
- air
- semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Merah Putih)
- Besi (SNI)
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan Yang Digunakan


- concrete mixer (Molen)
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

3. Pek. pasangan RingBalk 10/15

a. Pekerjaan Beton K:180


- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 15 MPa (K 180) untuk
Cor Ring Balok 10/15.
- Pasangan Ring Balokdibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak kurang dari diameter 0,35
mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai dengan 2/3 cm dengan
tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk
dan pelapisan yang akan merusak dan mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali
dengan cara merusak bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua
batang tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya
dapat diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap
mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis Besi (SNI) untuk diameter sampai dengan 8 - 12 mm
sedangkan untuk diameter yang lebih dari 12 mm menggunakan jenis Besi (SNI) dengan mutu baja
minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, cat, minyak,
dan bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.

c. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Kayu Papan Kelas III Dan Usuk Bambu Tidak
Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat pekerjaan bekisting harus
dikerjakan oleh tukang yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan
yang lolos, sebelum mulai mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan
dari kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu
pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun
perubahan-perubahan bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada beton
yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi bahan-bahan
bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-
kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

METODE PEKERJAAN :
a. Pekerjaan Beton K : 180
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Ring Balok 10/15
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan cor Beton
- Untuk ring Balok dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 180).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang ring Balok dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah
diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang ring Balok dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton.

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Ring Balk. Panjang penyaluran
pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding
dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan
pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan
penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu
tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak miring dengan
bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor.
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
 Proses pengecoran
- Digunakan beton mutu K-180 menggunakan concrete mixer (Molen).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran.
- Pengetokan pada keliling luar bekisting.
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton

 Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah dilakukan bekisting
dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan cor

 Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan karung basah

Tenaga yang di gunakan

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Pasir Cor / Beton
- split
- air
- semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Merah Putih)
- Besi (SNI)
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan Yang Digunakan


- concrete mixer (Molen)
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

4. Pek. Kolom Struktur Uk. 20/20


a. Pekerjaan Beton K:180
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 15 MPa (K 180) untuk Cor Kolom
Dia 20/20.
- Pasangan Kolom dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak kurang dari diameter 0,35 mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai dengan 2/3 cm dengan tidak
memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk dan
pelapisan yang akan merusak dan mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada
gambar kerja.besi tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak
bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua batang
tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya dapat
diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap mengikuti
gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis Besi (SNI)untuk diameter sampai dengan 6 - 12 mm sedangkan untuk
diameter yang lebih dari 12 mm menggunakan jenis Besi (SNI) dengan mutu baja minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, cat, minyak, dan
bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.

C. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan Multriplek 12 mm serta Balok Kayu Kelas II Dan Usuk
Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat pekerjaan
bekisting harus dikerjakan oleh tukang yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan yang lolos,
sebelum mulai mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan dari kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu pengecoran dan
pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun perubahan-perubahan
bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi bahan-bahan bekisting.
Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-kebocoran adukan
selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk
memudahkan pembersihan.

METODE PEKERJAAN :
a. Pekerjaan Beton K : 180

Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Kolom 20/20
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan cor Beton
- Untuk kolom dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 180).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang kolom dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah
diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang kolom dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling kolom yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton

b. Pekerjaan Pembesian

- Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan kolom. Panjang penyaluran
pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi Dinding
dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan
pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan
penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

a. Pekerjaan Bekisting
- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya Kolom beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu
tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak miring dengan
bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.

 Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-180 menggunakan concrete mixer (Molen).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton.
 Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah dilakukan bekisting
dilepas Melepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan cor

 Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan karung basah

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Pasir Cor / Beton
- split
- air
- PC SNI (Merk Semen Jakarta, Merah Putih)
- Besi (SNI)
- Multriplek 12 mm
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan Yang Digunakan


- concrete mixer (Molen)
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

5. Pek. Balok Gantung 15/20


a. Pekerjaan Beton K:180
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 15 MPa (K 180) untuk
Cor Pasangan Balok Gantung 15/20.
- Pasangan Balok dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak kurang dari diameter 0,35
mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai dengan 2/3 cm dengan
tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk
dan pelapisan yang akan merusak dan mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali
dengan cara merusak bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua
batang tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya
dapat diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap
mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis Besi (SNI)untuk diameter sampai dengan 6 - 12 mm
sedangkan untuk diameter yang lebih dari 12 mm menggunakan jenis Besi (SNI) dengan mutu baja
minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, cat, minyak,
dan bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.

C. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan multriplek 12 mm serta balok kayu kelas II
Dan Usuk Bambu TidakDiperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat
pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan
yang lolos, sebelum mulai mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan
dari kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu
pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun
perubahan-perubahan bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi bahan-
bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga mencegah
kebocoran- kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus
disediakan di dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan

METODE PEKERJAAN :
a. Pekerjaan Beton K : 180

Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Balok Gantung 15/20
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan cor Beton
- Untuk Balok 15/20 dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 180).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok Gantung dengan ketebalan yang sesuai rencana dan
telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Balok Gantung 15/20dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton
b. Pekerjaan Pembesian
- Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Balok Gantung 15/20. Panjang
penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan besi. Sebelum besi
Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak terlalu banyak
pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas hanyalah
pekerjaan penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting
- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari Multriplek 12 mm dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu
tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak miring dengan
bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.
 Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-180 menggunakan concrete mixer (Molen).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton.

 Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah dilakukan bekisting
dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan cor
 Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan karung basah

Tenaga yang di gunakan

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Pasir Cor / Beton
- split
- air
- semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Merah Putih)
- Besi (SNI)
- Multriplek 12 mm
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan Yang Digunakan


- concrete mixer (Molen)
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

6. Pek. Balok pet/latei atas kusen 10/15


a. Pekerjaan Beton K:180
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik f’c = 15 MPa (K 180) untuk
CorPasangan Balok pet/latei atas kusen 10/15
- Pasangan Balok pet/latei atas kusen 10/15 dibuat sesuai dengan gambar baik ukuran maupun
bentuk
- Semen yang digunakan adalah sama dengan semen pada syarat pekerjaan pasangan.
- Pasir untuk pekerjaan beton harus pasir yang kasar dengan gradasi tidak kurang dari diameter 0,35
mm.
- Pasir harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai dengan 2/3 cm dengan
tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur.
- Pemadatan Beton Menggunakan Alat Pemadat Beton

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi tulangan beton sebelum dipasang harus dibersihkan dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk
dan pelapisan yang akan merusak dan mengurangi daya rekatnya dengan beton.
- Besi tulangan harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang
tertera pada gambar kerja.besi tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali
dengan cara merusak bahannya.
- Besi tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua
batang tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin. Pemasangan dari besi beton hanya
dapat diperkenankan bila seluruh cara-cara pengerjaanya disetujui oleh Pengawas.
- Sistem pemasangan, penggunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap
mengikuti gambar yang ada,
- Besi beton yang dipakai adalah jenis Besi (SNI)untuk diameter sampai dengan 6 - 12 mm
sedangkan untuk diameter yang lebih dari 12 mm menggunakan jenis Besi (SNI) dengan mutu baja
minimal U 24
- Besi bekas tidak boleh dipasang / dipergunakan.
- Kawat beton dan kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal 1 mm.
- Besi dan kawat beton seperti dimaksud di atas harus bebas dari kotoran-kotoran, karat, cat, minyak,
dan bahan lain yang mengurangi daya lekat terhadap beton.

C. Pekerjaan Begisting
- Seluruh bahan pekerjaan bekisting menggunakan multriplek 12 mm serta balok kayu kelas II
Dan Usuk Bambu Tidak Diperbolehkan ,untuk mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat
pekerjaan bekisting harus dikerjakan oleh tukang yang ahli.
- Celah-celah antara papan bekisting harus cukup rapat, agar waktu mengecor tidak ada air adukan
yang lolos, sebelum mulai mengecor bagian dari dalam bekisting harus disiram air dan dibersihkan
dari kotoran.
- Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar waktu
pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang-gelombang maupun
perubahan-perubahan bentuk, ukuran-ukuran, ketinggian-ketinggian serta posisi daripada beton
yang dicor.
- Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara, yang dapat mencegah defleksi bahan-bahan
bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga mencegah kebocoran-
kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan di
dalam bekisting untuk memudahkan pembersihan
METODE PEKERJAAN :
a. Pekerjaan Beton K : 180

Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan Balok pet/latei atas kusen 10/15
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan cor Beton
- Untuk Balok pet/latei atas kusen 10/15 dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk Beton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan” (MIXDESIGNED). (k 180).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang Balok pet/latei atas kusen dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang Balok pet/latei atas kusen 10/15 dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.
- Lakukan Pemadatan Menggunakan Alat pemadat Beton

b. Pekerjaan Pembesian
- Besi Beton dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan Balok pet/latei atas kusen
10/15. Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi Dinding dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi diukur kembali di bawah, agar tidak
terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan pembesian yang dilakukan di atas
hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan pelurusan pemasangan besi.menggunakan besi
ulir/polos.

c. Pekerjaan Bekisting

- Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari papan/triplek dan perkuatan balok kayu 5/7.
- Supaya balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu
tumpuan bekistingnya harus memenuhi persyaratan tertentu.
- Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
- Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak miring dengan
bantuan alat waterpass.
- Bekisting tidak boleh bocor
- Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit
- Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.

 Proses pengecoran :
- Digunakan beton mutu K-180 menggunakan concrete mixer (Molen).
- Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari, agar menghemat waktu pelaksanaan.
- Vibrasi yang cukup selama pengecoran
- Pengetokan pada keliling luar bekisting
- Dipadatkan Menggunakan Alat Pemadat Beton.

 Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah dilakukan bekisting
dilepasMelepas scafolding/perancah Melepas tripleks/papan cor

 Perawatan beton
Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan karung basah

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Pasir Cor / Beton
- split
- air
- semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Merah Putih)
- Besi (SNI)
- papan /triplek
- kaso
- kawat
- paku

Peralatan Yang Digunakan


- concrete mixer (Molen)
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- Palu
- raskam
- benang
- selang air, dll.

IV. PEKERJAAN DINDING

1. Pek. Pasangan Dinding Bata adk. 1Pc : 4Ps


- Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua pasangan bata seperti yang
tertera pada gambar,yaitupasangan dinding bata biasa.Pelaksanaan pemasangannya harus benar-benar
mengikuti garis-garis ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam
spesifikasi ini.

- Material :
1. Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan tidak patah-patah.
2. Adukan yang digunakan untuk pasangan bata biasa adalah campuran 1 PC : 4 Pasir.
- Pelaksanaan
A. Pekerjaan Pasangan Dinding Tembok
- Batu bata yang dipakai pada bangunan ini, menggunakan bata yang berkualitas baik, utuh dan
tidak cacat serta bata yang dipakai harus dengan ukuran yang sama.
- Bata merah sebelum dipasang harus direndam dahulu dalam bak atau drum air, sampai jenuh
yang harus disiapkan di lapangan.
- Pasangan dinding bata merah dipasang sesuai dengan gambar kerja yang sudah ada dan
untuk pasangan tembok bata menggunakan pasangan setengah bata.

Perekat yang dipergunakan untuk pasangan bata adalah sebagai berikut :


o Untuk pasangan tembok bata biasa menggunakan campuran 1 PC : 4 Ps
o Hubungan kolom beton dengan pasangan bata maupun kusen diberi angker dari
besi Ø 10 mm dengan jarak maksimal 80 cm.
o Bata yang mentah, retak/tidak memenuhi syarat dan tetap terpasang agar dibongkar
dan segera digantii dengan bata yang memenuhi syarat tersebut.

METODE PEKERJAAN :
Pasangan bata dimulai diatas sloof. Benang bantu ditarik dari profilan/kerangka bantu. Benang ditarik
biasanya pada sisi luar atau sisi dalam pasangan bata. Pemasangan bata pada sekat RKB adalah rata as,
sedangkan pemasangan atas pada sisi belakang, sisi depan dan sisi samping adalah rata dalam, artinya
kolom tidak terlihat dari dalam ruangan (kolom hanya terlihat dari luar bangunan). Pasangan bata
dilaksanakan untuk ketinggian dibawah kusen (sekitar 120 cm di atas sloof), sampai sekeliling bangunan dan
sekat. Pemasangan bata selanjutnya dilakukan sampai level bawah balok lintel.

- TATA CARA PELAKSANAN PEKERJAAN PASANGAN DINDING ½ BATA


o Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding ½ bata.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : bata, semen PC, pasir pasang dan air..
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : water pass, meteran, benang, unting-unting, profil, selang
air, sendok semen, dll.
o Pengukuran
- Pengukuran dengan menggunakan alat ukur waterpass.
- Juru ukur/tukang menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan dipasang batu bata
termasuk titik-titik kolom praktis, as dinding, ketinggian pasangan, siku ruangan dan ketebalan
dinding.
o Pelaksanaan pekerjaan pasang dinding bata ½ bata
- Pasangan bata biasa dengan menggunakan adukan 1PC : 4Psr.
- Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh, agar air semen adukan tidak
terserap dalam bata yang mana akan mengakibatkan adukan mudah rontok dan pasangan batu
bata cukup kuat.
- Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
- Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding bata.
- Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking dengan menggunakan perekat
adukan.
- Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
- Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap ketinggian 1 m.
- Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah kolom praktis dicor dan
pasangan bata /kuat baru pekerjaan pemasangan bata dapat dilanjutkan kembali

Tenaga yang di gunakan


- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Bata
- semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Merah Putih)
- pasir pasang
- air

Peralatan Yang Digunakan


- water pass
- meteran
- benang
- unting-unting
- profil
- selang air
- sendok semen, dll.

2. Pek.Plesteran adk. 1Pc : 4Ps


a. semua pekerjaan, dinding bata di plester lihat gambar kerja
b. Plesteran harus rata dan tegak lurus dengan ketebalan 1,5 mm.
c. Plesteran dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diplester dinding bata harus disiram dengan air hingga kedap.
d. Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland (PC 50 kg/zak) yang
beredar dipasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang sama
e. Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak lebih dari diameter 0,35 mm.
f. Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung 5%.
g. Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
h. Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama dengan kualitas dan
syarat airminum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan tidak berbau.

METODE PEKERJAAN :
 Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat jugadilakukan sehari setelah
dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu:
- Pasirpasangyangakandigunakanterlebihdahuludiayak.Haliniuntukmenghilangkansampah-
sampahyangadapadapasir.
- Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yangdiperlukan.
- Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiramair
- Dibuat kepala plesteran pada beberapabagian
- Permukaan dinding diplester kemudian diratakan dengansipatan
- Setelahproses plesteranselesaidilakukanbarulahdapat
dilakukanprosespengaciandenganmenggunakancampuransemendanair.
- Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hinggahalus.
- Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang digunakan pada
pekerjaandinding.
Campuran adukan dan plester
- Perbandingan campuran dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1 minggu dan tidak ada
penambahan waktu lagi untukitu.
- Plester/adukandengancampuran1Pc:4Ps digunakan pada aerah-
daerahseluruhdindingbatasepertiditunjukkandalamgambar.

- Plester/adukan harus dicampur dengan bahan“Additive”untuk mencegah keretakan yang tidak diinginkan
dan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan pengawas
Tenaga yang di gunakan
- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Merah Putih)
- pasir pasang
- air

Peralatan Yang Digunakan


- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.
3. Pek. Pas. Acian
a. semua pekerjaan, dinding bata diaci lihat gambar kerja
b. acian harus rata dan tegak lurus
c. Acian dinding dikerjakan luar dalam, sebelum diaci Plesteran,Kolom harus disiram dengan air hingga kedap.
d. Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland (PC 50 kg/zak) yang
beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang
sama
e. Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
f. Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama dengan kualitas dan
syarat airminum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan titak berbau.

METODE PEKERJAAN :
- Mengajukan Request dan Check list KepadaDireksi
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukupumur).
- Permukaan plesteran sebelum di Acian telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil Acian yang
halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen pc, permukaan acian sebelum mengering digosok
dengan menggunakan kertas gosok

Setelah pekerjaan plesteran telah selesai dan telah di cek kebenarannyamaka pekerjaan dilanjutkan dengan
pekerjaan Acian.
Tahapan pekerjaan :
- Lakukan kuring pada Plesteran dengan di siram setiap hari, guna menjaga penyusutan yangberlebihan.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan ratakan dengan jidar
alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk menghindari retak rambut pada permukaan
dinding.
- Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertassemen.
- Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3hari

Tenaga yang di gunakan


- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Merah Putih)
- Air

Peralatan Yang Digunakan


- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

V. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, DAN JENDELA


1. Pek. Kusen Pintu dan Jendela Allmunium
- Kusen dibuat dari Alumunium” yang dipasang Sesuai Pada Gambar.
- Kusen yang Di gunakan Mengunakan Alumunium, Ukuran 4 “ (Hitam),maka semua kusen
harus sesuai bentuk dan ukurannya. Pemasangan kusen baru dapat dilakukan setelah
diadakan pemeriksaan / persetujuan dari Direksi dan Pengawas.
- Bidang permukaan kusen yang dipasang harus rata dan waterpass,.
- Bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar rencanaPosisi kusen mengikuti gambar kerja dan
ukuran lihat pada gambar kerja.
METODE PEKERJAAN :
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium frame, hardware, sekrup,
fisher, engsel, sealant, baut dynabolt,dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji, waterpass, meteran,
unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter,dll.

Pengukuran
- Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen
aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.

Fabrikasi kusen alumunium


- Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila ada
perbaikan.
- Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis.
- Alumunium yang sudah difabrikasi diproteksi dengan menggunakan protectiontape (bluesheet)
dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan.

Pemasangan kusen alumunium dan frame


- Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu
pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher
menggunakan fisherS8.
- Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen
alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka diganjal
dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahanlama.
- Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi
siliconesealant.
- Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk
pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen dengan
menggunakan penggantung engsel yang disekrup kekusen.
- Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak ada
lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dandaunnya. Proteksi plastik (blue
sheet) pada bagian kusen alumunium dapat dilepas, apabila lokasi pekerjaan sudah benar-
benar bersih dari kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak aluminium

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Kusen Almunium 4" (Merk Inkalum)
- Skrup fixer
- Sealant
Peralatan Yang Digunakan
- Unting – Unting
- Waterpass
- Bor ListrikAlat Bantu dll.

2. Pas. Daun Pintu Multriplek Lapis HPL Rangka Allumunium


- Daun Pintu menggunakan Profil Allumunium Dan Multriplek Lapis HPL
- Setiap Daun Pintu terdapat 3 buah engsel Pintu yang dipasang sesuai dengan kebutuhan
dilapangan.
- Profil Allumunium , Multriplek dan HPL yang Cacat tidak diperbolehkan digunakan
- Profil Allumunium Dan Multriplek Lapis HPL dibuat sesuai dengan gambar kerja baik ukuran
maupun bentuknya.

METODE PEKERJAAN :
- Pekerjaan pembuatan/ penyetelan dan pemasangan Daun Pintu Multriplek Rangka Aluminium,
dilaksanakan oleh Pekerja Aluminium yang ahli dalam bidang aluminium.
- Untuk mendapat ukuran yang tepat, tukang aluminium melakukan pengukuran di lapangan.
- Pemasangan Daun Multriplek pada kusen aluminium harus diisi karet gasket/ Sealant Semua detail
pertemuan harus halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan
aluminium.
- Pemasangan Lapisan HPL pada daun Multriplek harus rapih dan semua detail pertemuan harus
halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan HPL
- Sambungan-sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang, demikian
juga pengkombinasian profil-profil aluminium harus dipasang sempurna.

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Profil Pintu Allmunium
- Multriplek 9 mm
- HPL
- Sealant

Peralatan Yang Digunakan


- Unting – Unting
- Waterpass
- Bor Listrik
- Alat Bantu dll.

3. Pas. Daun Jendela Allumunium, Kaca Polos 5 mm


- Daun Jendela menggunakan Profil Allumunium Dan Profil Kaca 5 mm.
- Setiap daun Jendela terdapat 2 buah engsel casement yang dipasang sesuai dengan kebutuhan
dilapangan.
- Pasangan Rambuncis Jendela dipasang dengan rapih dan benar.
- Profil Allumunium Dan Profil Kaca yang Cacat tidak diperbolehkan digunakan
- Profil Allumunium Dan Profil Kaca dibuat sesuai dengan gambar kerja baik ukuran maupun bentuknya.

METODE PEKERJAAN :
- Pekerjaan pembuatan/ penyetelan dan pemasangan daun Jendela Kaca, dilaksanakan oleh Pekerja
Aluminium yang ahli dalam bidang aluminium.
- Untuk mendapat ukuran yang tepat, tukang aluminium melakukan pengukuran di lapangan.
- Pemasangan daun Jendela Kaca pada kusen aluminium harus diisi karet gasket. Semua detail pertemuan
harus halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan aluminium.
- Sambungan-sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang, demikian juga
pengkombinasian profil-profil aluminium harus dipasang sempurna.

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- Profil Jendela Alumunium
- Karet Kaca
- Kaca Polos 5 mm
- Sealant

Peralatan Yang Digunakan


- Unting – Unting
- Waterpass
- Bor Listrik
- Alat Bantu dll.

4. Pas. Kaca Mati Pintu & Jendela Allumunium, Kaca Polos 5 mm


- semua kaca yang digunakan kualitas baik, flat glass, bening dan tidak bergelombang serta dapat menahan
angin
- kaca 5 mm digunakan untuk jendela kaca, Boven Dan Pintu sesuai dengan gambar kerja,
- Pemasangan kaca harus tepat masuk kedalam rangkanya setiap pemasangan kaca harus diberi list didempul
dan difinish rapi dan tidak menimbulkan bunyi bila ditiup angin.
- Kaca dipasang sedemikian rupa sehingga tidak bocor, tertanam rapi dan kokoh, kaca yang telah terpasang
harus dibersihkan dan dilap. Kaca yang retak atau ada goresan harus diganti.

METODE PEKERJAAN :
- Kaca dipotong menurut ukuran kusen dengan kelonggaran cukup, sehingga pada waktu kaca berkembang
tidak pecah.
- Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk memegang kaca.
- Pasang karet/silicon list kaca dan sealent untuk pengunci/pengikat agar kaca melekat kuat.
- Setelah selesai dipasang, kaca dibersihkan dan yang sudutnya retak/pecah atau tergores harus diganti

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Kaca 5 mm
- Sealant

Peralatan Yang Digunakan


- Alat Pemotong Kaca
- Alat Bantu dll.

5. Pasangan Kunci Pintu 2x Putar


- Setiap Daun Pintu dipasang kunci 2 x putar dengan kwalitas terbaik.
- Pemasangan Kunci daun pintu disesuikan ketingiannya.
- Kunci dipasang jangan sampai sulit dibuka atau di tutup karena biasanya pemasangan kunci terlalu
kepinggi/tepi.

METODE PEKERJAAN :
- Mengukur ketinggian kunci pintu
- Menandai pada bagian mana akan dipasangnya Kunci pintu Untuk menandai pintu gunakan dengan pensil
ataupun bolpoin agar tidak mudah hilang dan bisa terlihat saat akan dilubangi dengan bor.
- selanjutnya yakni dengan melakukan pengeboran pada bagian pintu yang sudah ditandai sebelumnya.
Setelah dirasa cukup dan pas anda bisa mengebor pada bagian yang sudah ditandai guna memasang
pengait (baut) untuk memasangkan handle pintu pada pintu menandai pada bagian mana akan dipasangnya
handle pintu.
- Buat poros untuk memperlebar lubang bekas pengeboran pada proses sebelumnya. Ulangi proses
pengeboran ini di sisi lain dari pintu. Fungsi lubang ini nanti adalah untuk menentukan di mana pegangan /
Kunci pintu akan disisipkan dan diaplikasikan.
- Buat lubang pada bagian samping pintu dengan cara mengebornya setelah memberikan tanda yang tepat
dan benar sehingga bisa pas pada tempat yang seharusnya.
- memasukkan pengait dari pegangan pintu ke dalam lubang yang telah di bor pada sisi samping pintu.
Gunakan pensil atau bolpoin untuk menandai dan menggambar di sekitar cover depan. Tandai dengan pola
yang jelas agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang dapat merusak bagian-bagian dari pintu anda.
- Gunakan pahat tajam dan palu pahat untuk membuat lubang pengait. Lakukan pahatan secara perlahan-
lahan, hati-hati, dan lakukan dengan teliti agar tidak merusak bagian-bagian dari pintu itu sendiri. Pahat
sesuai pol yang sudah ditentukan, sehingga pada saat proses pemasangan pengait tidak kelebaran ataupun
kekecilan.
- Apabila lubang pengait sudah rapi, memasukkan pengait pada lubang tersebut yang ada di sisi pintu / cover
depannya. Pastikan pengait sudah terpasang dan duduk dengan pas di lubang pengait agar pengaitnya tidak
mudah lepas. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada
- Untuk membuat pelat pada pintu, tutup pintu terlebih dahulu untuk menandai kusen dengan memanfaatkan
pengait yang sebelumnya sudah dipasang. Setelah dirasa cukup anda bisa memasang pelatnya. Pastikan
terpasang dengan baik agar tidak mudah lepas. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang
yang sudah ada..
- Masukkan dua sekrup ke dalam ke dalam lubang kecil pintu yang sebelumnya sudah di bor dan masukkan
baut ke dalam lubang yang lebih besar. Kemudian masukkan dan pasang handle pintu ke dalam lubang yang
sudah dibuat. Masukkan sekrup pada lubang yang sudah ada. Kencangkan sekrup dan baut agar handle
pintu terpasang dengan baik dan kencang.
-
Tenaga yang di gunakan
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Kunci Pintu Tanam

Peralatan Yang Digunakan


- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll.

6. Pasangan engsel pintu @ 3 bh


- Setiap Daun Pintu dipasang engsel pintu masing – masing 3 bh
- Untuk Pemasangan engsel pintu, daun pintu dibagi tiga yaitu atas, tengah dan bawah diusahakan pemasngan
pada engsel yang atas .
- Kunci dipasang jangan sampai sulit dibuka atau di tutup karena biasanya pemasangan kunci terlalu
kepinggi/tepi
- Engsel Tebal 4 mm Warna Stainless
-

METODE PEKERJAAN :
- Tentukan jumlah pasangan engsel (sesuai dengan tinggi pintu dan ketentuan gambar kerja)
- Tandai titik – titik pemasangan dengan menggunakan pensil.
- Berdirikan pintu, dan dalam keadaan yang rata seimbang, tandai juga pasangan engsel pada bagian kusen tempat
akan digantungkannya daun pintu serta pasang kaso kamper kering sebagai penguat engsel.
- Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras engsel, dan pastikan bahwa posisi engsel telah
rapi dan benar.
- Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel pintu ke bagian dinding, dan pastikan bahwa pintu
dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
- Sebagai langkah terakhir, lumasi engsel dengan pelumas.
- Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Tenaga yang di gunakan
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Engsel Pintu Stainlees

Peralatan Yang Digunakan


- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll.

7. Pasangan engsel jendela @ 2 Bh


- Setiap Daun Jendela dipasang engsel Jendela masing – masing 2 bh
- Untuk Pemasangan engsel Jendela, daun Jendela dibagi Dua yaitu Samping Kanan Dan Samping kiri,
- Engsel Tebal 4 mm Warna Stainless
- Tentukan jumlah pasangan engsel Engsel Jendela ketentuan gambar kerja
- Tandai titik – titik pemasangan dengan menggunakan pensil.
- Berdirikan pintu, dan dalam keadaan yang rata seimbang, tandai juga pasangan engsel pada bagian kusen tempat
akan digantungkannya daun Jendela serta pasang kaso kamper kering sebagai penguat engsel.
- Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras engsel, dan pastikan bahwa posisi engsel telah
rapi dan benar.
- Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel Jendela ke bagian dinding, dan pastikan bahwa
Jendela dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
- Sebagai langkah terakhir, lumasi engsel dengan pelumas.
- Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- Engsel jendela Stainlees
- Paku skrup

Peralatan Yang Digunakan


- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll.

8. Pasangan Rambuncis jendela @ 1 Bh


- Setiap Daun Jendela kupu – kupu dipasang Rambuncis jendela masing – masing 1 bh

METODE PEKERJAAN :
- Posisi slot Rambuncis yang akan dipasang pada daun Jendela Pada Sisi Kanan Dan Sisi Kiri
- Ukur dan beri tanda dengan pensil tempat pemasangan slot Rambuncis Jendela.
- Apabila tempat pemasangan Rambuncis sudah rapi, kemudian memasukkan slot Rambuncis pada lubang tempat
pemasangan slot Rambuncis. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada.
Tenaga yang di gunakan
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Rambuncis jendela
- Paku skrup

Peralatan Yang Digunakan


- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll
-

9. Tarikan pintu utama @ 2 Bh


- Setiap Daun Jendela dipasang Tarikan pintu masing – masing 2 bh
- Posisi slot Tarikan pintu yang akan dipasang pada daun Pintu Pada Sisi Kanan Dan Sisi Kiri
- Ukur dan beri tanda dengan pensil tempat pemasangan slot Tarikan pintu.
- Apabila tempat pemasangan Tarikan pintu sudah rapi, kemudian memasukkan slot Tarikan pintu pada lubang
tempat pemasangan slot Tarikan pintu. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah
ada.

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Tarikan pintu Stainlees
- Paku skrup

Peralatan Yang Digunakan


- Palu
- Bor
- Waterpass
- Obeng dll

VI. PEKERJAAN ATAP


1. Pek. Rangka Atap Baja Ringan Zincalumne
- Kuda-kuda dan rangka atap menggunakan baja Ringan C.75 dengan ketebalan 0.75 mm danAZ100
/sesuai dengan gambar rencana. Bentuk sesuai dengan gambar kerja.
- Setiap bahan memiliki standar SNI pada pemasangan baja ringan.
- Gambar Kuda-Kuda Rangka Atap Baja Ringan Didapat Dari Hasil Desain Dan Perhitungan Struktur Dari
Pabrikasi Rangka Baja,Yang Diajukan Kontraktor Pelaksana Melalui Uji Laboratorium
- Kontraktor Pelaksana Wajib Memberikan Data Perhitungan Struktur,SOP DRAWING (Gambar Kerja)
Dan Melampirkan Sertifikat Bahan Baja Ringan Yang Digunakan.
- Baja Ringan Yang Digunakan Memiliki Sertifikat Layak Uji Dari Lembaga Yang Berkompeten.
- Mampu Memberikan Sertifikat Garansi Minimal 10 Tahun.
- Baja Ringan Yang Digunakan Memiliki Mutu Tinggi.
- Baja Ringan Yang Digunakan Memiliki Kekuatan Tarik Min 550 Mpa.
- Bahan Baja ringan merupakan Pabrikasi, dengan Kuda-kuda dipasang dengan jarak maksimal 120 cm
antar kuda-kuda.

METODE PEKERJAAN :
Pekerjaan Baja ringan untuk rangka atap ada 4 tahapan yaitu :
a. Perencanaan gambar kerja untuk fabrikasi
b. Fabrikasi di sekitar site
c. Marking posisi racket (kuda – kuda)
d. Pemasangan Rangka

a) Perencanaan gambar kerja untuk fabrikasi


 Mekanisme perencanaan dan penggambaran konstruksi baja ringan.
Perencanaan struktur rangka atap berdasarkan beban hidup (angin dll) dan beban mati (berat
keseluruhan komponen atap). Pembuatan gambar kerja berdasarkan bentuk struktur rangka atap
dengan melampirkan analisa struktur menggunakan program struktur (SAP 2000 dll).

 Pemahaman gambar .
Pemahaman gambar-gambar / Gambar Pelaksanaan sebelum masuk pabrikasi :
- Denah keseluruhan, ukuran -ukuran total bangunan, jarak dan dimensi
- Detail-detail gambar ( yang terkait dengan tabel baja ringan ):
- Pemasangan bracket Sambungan Baut dan dudukan bracket
- Profil : yang tersedia di pasaran : sesuai dengan perhitunganDalam gambar detail baja ringan
dipakai bahan dengan ukuran yang tersedia dipasaran untuk mempermudah dan mempercepat
pemasangan.

 Fabrikasi:
Setelah gambar kerja telah di check dan recheck serta disetujui oleh Pimpinan Teknik untuk
dilaksanakan maka dapat segera melaksanakan fabrikasi di site; dengan selalu diadakan pengawasan
dan pengecekan oleh pelaksana. Untuk pabrikasi rangka/kuda-kuda yang tipikal, dapat ditimpa dengan
rangka/kuda-kuda yang telah jadi. Sedapat mungkin semua ukuran potongan rangka baja ringan sudah
didaftar dan dipotong serta disusun pada tempat sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk
mengambil dan mengirim ke atas. Pemotongan rangka baja ringan pada posisi atas hanya untuk
bahagian yang secara teknis sulit untuk ditentukan/diperkirakan. Jadi harus mengukur lebih dahulu baru
dipotong. Memotong rangka baja ringan menggunakan gunting seng.

 Marking posisi dan pemasangan bracket (kuda – kuda)

Cara Pemasangan Bracket Rangka baja Ringan.


- Tandai pada posisi ring balok sisi berlawanan untuk pemasangan kuda-kuda baja ringan
- Penandaan menggunakan spidol atau kapur pada as bracket
- Bor pada horizontal bracket menembus ring balok sedalam 10 cm diameter bor 12 m
- Lakukan pengeboran pada 4 titik pada horizontal bracke
- Tanamkan dynabolt M12 dengan dalam 10 cm pada keempat lubang yang telah dibor, tempatkan
horizontal bracket pada posisi keempat lubang, kencangkan mur pada keempat dynabolt
- Lakukan pemasangan racket pada setiap titik rencana pemasangan kuda-kuda,
- Jarak maksimal pemasangan kuda-kuda adalah 120 cm untuk tebal rangka truss 0,75 mm, untuk
rangka setebal 0,75 mm, jarak tiap kuda-kuda adalah 120 cm.

Cara pemasangan rangka baja ringan :


- Dekatkan Ujung rangka baja ringan pada vertikal bracket yang telah dipasang dengan baik.
- Bor pada pertemuan body rangka baja ringan vertikal bracket dan ujung rangka menggunakan baut
skrup
- Baut skrup pada tiap perletakan bracket sebanyak 4 pcs
- Rangka pertama yang terpasang, diberi skur samping agar tidak rebah. Skur dibuat dua buah pada
sisi/arah berlawanan rebahan rangka.
- Rangka berikutnya dipasang mengikuti cara sebelumnya. Pedoman elevasi dan verticality rangka
senantiasa dikontrol
- Jarak reng sesuai dengan jarak interlocking Penutup Atap Genteng Metal Pasir
- Reng dipasang dari posisi atas (nok/rabung) ke arah bawah

 Pek. Rangka Kasau dan Reng Baja Ringan


- Kasau mengunakan baja ringan Chanal 0,75
- Reng Mengunakan Baja ringan R32
- Bahan Baja ringan merupakan Pabrikasi, dengan jarak kasau maksimal 50 cm,atau sesuai
petunjuk distributor untuk pemasangan atap metal pasir
- Baja yang di gunakan harus bersetifakat
- Baja yang Digunakan Harus Bergaransi dan SNI
- Bentuk Dan Ukuran Disesuaikan Dilapangan Dan disetujui Oleh Dinas Terkait Dan Pengawas.

 Pasca Pemasangan rangka


- Pemeriksaan tegaklurus (lot).
- Pemeriksaan pemasangan /sambungan dan baut dikencangkan (Check Total)
- Semua sambungan dicheck
-

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Profil baja ringan C.75 0,75 milli/ AZ 100 SNI merk : SUNPLUS, KENCA INTAN METALINDO
- Profil baja ringan reng 32.45 (SNI) merk : SUNPLUS, KENCA INTAN METALINDO
- Skrup

Peralatan Yang Digunakan


- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor Listrik

2. Pek. Atap Metal Pasir Warna Hitam


- Atap Metal baja Ringan yang terbuat dari bahan seng/alumunium anti karat.
- Atap metal menggunakan atap metal Pasir
- Setiap bahan memiliki standar SNI pada pemasangan baja ringan.
- Bahan Atap Metal Pasir Warna Hitam merupakan Pabrikasi, dan warna hitam.
- Pemasangan harus rapi dan tidak bergelombang
- Sudut pasangan Atap Metal Pasir warna hitam mengikuti gambar kerja.

METODE PEKERJAAN :
- Setelah seluruh kuda-kuda baja ringan dan reng terpasang dengan benar (setting) dilanjutkan
dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan genteng Metal Pasir Warna Hitam
- Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng serta kuda-
kuda diperiksa ulang, karena kemiringan reng dan kuda-kuda tidak sama mengakibatkan genangan
air.
- Atap dipasang tanpa terputus dari posisi nok sampai ujung melewati rangka.
- Dengan cara pemasangan atap pada bagian atas diangkat atau diungkit setelah itu dimasukan atap
pada bagian samping.
- Paku genteng metal Pasir pada lekukan lurus vertikal samping.
- Sambungan samping dan juga sambungan atas bawah di cek terlebih dahulu apakah sudah benar
atau belum.
- Jika sudah benar, kalian dapat memasangnya dengan mengikuti alur pemasangan yang sudah ada.

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Genteng metal Pasir SNI Warna Hitam
- Skrup

Peralatan Yang Digunakan


- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor Listrik

3. Pek. Nok Genteng Metal


- Nok Bubungan Atap Metal Pasir Warna Hitam yang terbuat dari bahan seng/alumunium anti karat.
- Nok Bubungan menggunakan Nok Bubungan metal Pasir Warna Hitam.
- Setiap bahan memiliki standar SNI pada pemasangan baja ringan.
- Bahan Nok Bubungan Metal Pasir warna hitam merupakan Pabrikasi,
- Pemasangan harus rapi dan tidak bergelombang

METODE PEKERJAAN :
- Pemasangan Nok Bubungan ini akan dilakukan setelah pemasangan atap pada tiap – tiap bagian
selesai terpasang,dengan menggunakan bahan dan peralatan sesuai dengan kebutuhan.
- Pemasangan Harus Tepat Dan Rapi Sesuai Yang Diisyaratkan Oleh Pihak Pabrik Dan Gambar
Kerja.
- Paku Bubungan metal Pasir pada lekukan lurus vertikal samping.
- Sambungan di cek terlebih dahulu apakah sudah benar atau belum.
- Jika sudah benar, kalian dapat memasangnya dengan mengikuti alur pemasangan yang sudah ada.

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Bubungan Genteng Pasir (SNI)
- Skup

Peralatan Yang Digunakan


- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor Listrik
4. Pek. Lisplank GRC L=20cm
- Listplank menggunakan GRC/ silica yang merupakan prabrikasi, Listplank telah banyak dijual
ditoko-toko besi setempat.
- Lisplank dipasang dengan waterpass
- Sebelum dipasang sebaiknya listplank dicat terlebih dahulu
- Lisplank GRC yang memiliki corak seperti serat kayu sebaiknya di taru pada sisi luar pada saat
pemasangan

METODE PEKERJAAN :
• Pemasangan lisplank GRC
- Pertama ukur besar lisplang yang akan dipakai, memiliki tinggi 20 cm untuk panjangnya sesuai
dengan kebutuhan.
- berikan tanda pada bagian yang akan dipotong menggunakan pensil. Lanjut pada proses
pemotongan menggunakan gerinda.
- Papan lisplank disekrup pada rangka Baja Ringan menggunakan bor listrik
- Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus.
- Setelah pemasangan Lisplank selesai, lakukan pendempulan pada setiap Sekrup Lisplank dan
Sambungan antar Papan Lisplank,

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Listplank GRC 20cm (SNI)
- Skup

Peralatan Yang Digunakan


- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor Listrik

5. Pek. Alumunium Foil


- Alumunium Foil Baubel Tebal 4 mm yang merupakan prabrikasi, Alumunium Foil Baubel Tebal 4
mm telah banyak dijual ditoko-toko besi setempat.
- Alumunium Foil dipasang Dibawah Pasangan Reng
- Sebelum dipasang sebaiknya Alumunium di cek terlebih dahulu

METODE PEKERJAAN :
• Pemasangan Alumunium Foil
- Sebelum memulai pemasangan, pastikan semua bahan dan alat yang diperlukan.
Bahan-bahannya antara lain aluminium foil yang jumlahnya cukup untuk menutupi
seluruh atap, plester atau perekat aluminium foil, dan klem atau paku,
- Selanjutnya, periksa lebar rangka reng pada atap . untuk mengetahui ukuran dan
dimensi aluminium foil yang akan dipotong.
- Berdasarkan hasil pengukuran selanjutnya, potong aluminium foil menggunakan
pengukur dan cutter atau pisau yang tajam dengan panjang sesuai bentangan
atap yang ingin dilapisi.
- Aluminium foil dapat dipasang mengikuti bidang horizontal atau vertikal,
tergantung pada preferensi.
- Selanjutnya, bentangkan potongan aluminium foil di atas rangka Baja Ringan atap
tepat pada area yang ingin Anda pasangi. Pastikan lembarannya terbentang
dengan rapi dan menutupi seluruh area yang diinginkan

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Alumunium Foil Baubel t : 4 mm
- Skup

Peralatan Yang Digunakan


- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor Listrik

VII. PEKERJAAN PLAFOND

1. Pekerjaan Plafond PVC


1). Rangka plafond
- Rangka plafond menggunakan rangka Hollow Galvalum dengan ukuran hollow 36 x 36 mm.
- Gambar-gambar detail, pemasangan rangka serta langit-langit / plafond harus sesuai dengan
gambar rencana.

2). Pekerjaan langit-langit


Pemasanganlangit-langitmenggunakanbahanPapan PVC
- Bahanpapan PVC harus rata tidak melengkung, tidak cacat / pecah-pecah,
harussesuaidenganbahan yang sudahadadenganmemberitahupengawasLapangan.
- PVC harusdipasangkuat pada rangkanya, menggunakan paku skrup 1 cm - 2 cm denganjarak 10
cm
- Skrup harus masuk melebihi permukaan papan PVC.
- Bidang papan PVC satu sama lain harus rata tidak bergelombang
- Bahan plafond menggunakan papan PVC dengan tebal 8 mm
- Ukuran dan bentuk plafond sesuai dengan type yang digunakan adalah type standard atau sesuai
dengan keputusan pihak Direksi atau Pengawas Lapangan (motif ditentukan kembali).

METODE PEKERJAAN :
1). Rangka plafond
- Setelah posisipeil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan rangka hollow
padabagian tepi untuk memperolehtitiktetap plafond.
- Dilanjutkan pemasangan rangka pembagi yang digantung keplat beton dengan menggunakan
paku beton/penggantung. Perkuatan antara rangka dengan menggunakan sekrup.
- Penempatan jarak rangka disesuikan dengan gambar kerja.
- Setalah semua rangka terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan menggunakan tarikan
benang, setelah itu penggantung bias dimatikan.

2). Pekerjaan langit-langit


Setelah rangka terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah terpasang semua,
maka lembaran PVC dapat mulai dipasang.
- Untuk PVC, pertemuan diatur secara menyilang.
- Sebelum pemasangan sekrup pastikan borsekrup disesuaikan benar, sehingga kepala sekrup
hanya masuk sedikit kedalam permukaanl embaran PVC.
- Tekan jung sekrup perlahan kedalam permukaan lembaran PVC sbelum menjalankan mesin bor
untuk memasukkan sekrup.
- Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
- Setelah lembaran PVC terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Hollow 36/36 SNI
- Papan PVC
- Skup

Peralatan Yang Digunakan


- Benang/Talitambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selang waterpass
- Paku beton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor Listrik

3. List Plafond PVC


- List Plafond Menggunakan List Pvc yang ada dipasaran/toko Tidak Diperkenankan Menggunaan
List Yang Lain Tanpa Persetujuan Dari PengawasLapangan.
- List yang rusak tidak diperbolehkan untuk dipergunakan.
- List dipasang keliling Bangunan Sesuai Dengan Gambar Kerja.

METODE PEKERJAAN :
- Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list plafond pvc. Untuk List
plafond pvc dipasang pada pertemuan antara dinding.
- Untuk List Pvc, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di compound kemudian
digosok dengan ampelas untuk permukaan yang rata/flat.
- Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas halus.

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- List PVC (SNI)
- Skup

Peralatan Yang Digunakan


- Benang/Tali tambang
- Tangga atau scafolding
- Waterpass dan selangwaterpass
- Pakubeton, spidol atau kapur
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)
- Bor Listrik
VIII. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

1. Pek. Pas. Lantai Granit 60 x 60 cm


- Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan plafond dan seluruh
pemasangan lapisan-lapisan pada dinding selesai dikerjakan.
- Permukaan yang akan dipasang Keramik harus bersih dan bebas dari kontaminasi material yang
mengandung bahan kimia.
- Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
- Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar benar rata.
- Jarak antara unit unit pemasangan Keramik yang terpasang (lebar siar siar), harus sama lebarnya.
Siar-siar harus membentuk garis garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya.
Untuk siar siar yang berpotongan harus membentuk siku dan saling berpotongan tegak lurus
sesamanya.
- Siar siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan, dengan warna
bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang dipasangnya.
- Pemotongan unit unit Keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan dari
pabrik bersangkutan.
- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang terjadi pada
permukaan hingga betul betul bersih.
- Ruang –ruang yang di pasang Keramik lihat pada gambar kerja.Keramik yang digunakan ukuran
60/60cm.
- Semua jenis bahan, bentuk, ukuran dan ketinggian telah ditentukan pada gambar.
- Pemasangan lantai harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan tidak bergelombang.
Untuk daerah-daerah tertentu, pemasangan dilaksanakan dengan kemiringan 1% kearah lubang
pembuangan (floor drain). Pada lantai yang tidak berhubungan dengan dinding / pengakhiran bebas
atau karena perbedaan tinggi dengan lantai lainnya, harus dipasang ubin pinggul.
- Pemasangan lantai dilakukan diatas pasir urug (tebal 5 cm) yang telah dipadatkan. Pemasangan
lantai dilakukan dengan rata dan adukan terisi padat (tidak boleh terdapat rongga).
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland (PC 50 kg/zak)
yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan
merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak lebih dari diameter
0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung
5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama dengan kualitas
dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan tidak berbau.

METODE PEKERJAAN :
Pelaksanaan Pemasangan Keramik 60/60
- Sebagai patokan pemasangan kita ikuti gambar rencana pemasangan yang telah dibuat
sebelumnya.
- Pemasangan Keramik kepalaan yang vertikal dan horizontal dimulai dari tengah dinding menuju
kearah pinggir
- Pasangan Keramik bagian pinggir tidak boleh terpadat potongan yang kecil, harus > ½ tegel Keramik
- Pasangan Keramik harus mengikuti tarikan benang vertikal dan horizontal yang waterpas dan
benang
- Untuk pasangan baris pertama Keramik harus diplot dulu agar sesuai dengan gambar rencana dan
tidak terdapat potongan yang kecil dibagian pinggir
- Tiap baris pasangan Keramik nad –nadnya harus dijamin lurus dan sejajar
- Spesi pasangan harus mempergunakan campuran yang kuat dan kedap air, cara pemasangannya
spesi harus dipasang pada Keramik dulu baru ditempelkan pada dasar dengan cara titekan dan
diketok –ketok sampai dengan rata dan padat
- Pasangan spesi Keramik harus padat dan rata tidak boleh terdapat bagian yang kosong
- Sebelum pemasangan dilakukan lantai kerja maupun Keramik nya harus dibasahi air terlebih dahulu.
- Setelah Keramik kepalaan terpasang, untuk pemasangan Keramik selanjutnya dilakukan tegak
lurus kepalaan.
- Untuk mendapatkan permukaan yang rata, pasangan Keramik tiap baris harus ditap (diratakan)
dengan jidar panjang dan diraba dengan tangan tiap sambungan nad Keramik Nad-nad Keramik
yang diberi celah, pengisiannya dengan mengoleskan adonan semen kental atau dengan bahan
khusus
- Pertemuan nad Keramik pada pojokan harus ketemu dan sudutnya harus siku-siku dan lurus
- Pertemuan Keramik pada pojokan sebaiknya dipinggul (dibulatkan) atau dislep serong

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Granit 60x60 SNI (Merk LUXURY HOME)
- semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Semen Merah Putih)
- pasir pasang
- air
- Semen warna

Peralatan Yang Digunakan


- Sendok Semen
- Benang
- Waterpass
- Palu karet.
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)

2. Pek. Plin Keramik 10x60


- Pekerjaan Plin Keramik 10x60 baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan Lantai
Keramikdan seluruh pemasangan lapisan-lapisan pada dinding selesai dikerjakan.
- Permukaan yang akan dipasang Plin Keramik harus bersih dan bebas dari kontaminasi material
yang mengandung bahan kimia.
- Plin Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
- Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar benar rata.
- Jarak antara unit unit pemasangan Plin Keramik yang terpasang (lebar siar siar), harus sama
lebarnya. Siar-siar harus membentuk garis garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama
dalamnya. Untuk siar siar yang berpotongan harus membentuk siku dan saling berpotongan tegak
lurus sesamanya.
- Siar siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan, dengan warna
bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang dipasangnya.
- Pemotongan unit unit Plin Keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan
dari pabrik bersangkutan.
- Plin Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang terjadi
padapermukaan hingga betul betul bersih.
- Ruang –ruang yang di pasang Plin Keramik lihat pada gambar kerja.Plin Keramik yang
digunakan ukuran 10/60 cm.
- Semua jenis bahan, bentuk, ukuran dan ketinggian telah ditentukan pada gambar.
- Pemasangan Plin Keramik harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan tidak
bergelombang.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland (PC 50 kg/zak)
yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan
merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak lebih dari diameter
0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung
5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama dengan kualitas
dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan tidak berbau.

METODE PEKERJAAN :
- Sebagai patokan pemasangan kita ikuti gambar rencana pemasangan yang telah dibuat
sebelumnya.
- Dinding yang akan dipasang plint Keramik pada Dinding bawah jangan diplester + aci dahulu
supaya tidak ada pekerjaan bobokan.
- Rendam plint Keramik dalam air.
- Pasang plint Keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat memakai acian.
- Pada ketika pemasangan, tekan plint Keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapat
permukaan Keramik yang rata.
- Cek kerataan pasangan plint Keramik dengan waterpass.
- Untuk mendapatkan permukaan yang rata, pasangan Keramik tiap baris harus ditap (diratakan)
dengan jidar panjang dan diraba dengan tangan tiap sambungan nad Keramik
- Nad-nad Keramik yang diberi celah, pengisiannya dengan mengoleskan adonan semen kental atau
dengan bahan khusus
- Pertemuan nad Keramik pada pojokan harus ketemu dan sudutnya harus siku-siku dan lurus

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Plin Keramik SNI (Merk LUXURY HOME)
- semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Semen Merah Putih)
- pasir pasang
- air
- Semen warna

Peralatan Yang Digunakan


- Sendok Semen
- Benang
- Waterpass
- Palu karet.
- Alat Bantu

3. Pek. Pas. Lantai Keramik 20 x 20 cm KM


- Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan plafond dan seluruh
pemasangan lapisan-lapisan pada dinding selesai dikerjakan.
- Permukaan yang akan dipasang Keramik harus bersih dan bebas dari kontaminasi material yang
mengandung bahan kimia.
- Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
- Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar benar rata.
- Jarak antara unit unit pemasangan Keramik yang terpasang (lebar siar siar), harus sama lebarnya.
Siar-siar harus membentuk garis garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya.
Untuk siar siar yang berpotongan harus membentuk siku dan saling berpotongan tegak lurus
sesamanya.
- Siar siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan, dengan
warna bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang dipasangnya.
- Pemotongan unit unit Keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan dari
pabrik bersangkutan.
- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang terjadi pada
permukaan hingga betul betul bersih.
- Ruang –ruang yang di pasang keramik lihat pada gambar kerja.Keramik yang digunakan ukuran
20/20 cm dengan KW I.
- Semua jenis bahan, bentuk, ukuran dan ketinggian telah ditentukan pada gambar.
- Pemasangan lantai harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan tidak bergelombang.
Untuk daerah-daerah tertentu, pemasangan dilaksanakan dengan kemiringan 1% kearah lubang
pembuangan (floor drain). Pada lantai yang tidak berhubungan dengan dinding / pengakhiran
bebas atau karena perbedaan tinggi dengan lantai lainnya, harus dipasang ubin pinggul.
- Pemasangan lantai dilakukan diatas pasir urug (tebal 5 cm) yang telah dipadatkan. Pemasangan
lantai dilakukan dengan rata dan adukan terisi padat (tidak boleh terdapat rongga).
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland (PC 50 kg/zak)
yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis
dan merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak lebih dari diameter
0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang
terkandung 5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama dengan kualitas
dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan tidak berbau.

METODE PEKERJAAN :
Tahap-tahap pekerjaan lantai keramik 20 x 20 untuk kamar mandi sebagai berikut :
- Lantai dasarnya dibersihkan daridebu/kotoran dan disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan
pasangan keramik.
- Rendam terlebih dulu keramik di dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
- Buat adukan untuk pasangan keramik.
- Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
- Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar
dengan dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan
acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
- Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan lantai keramik yang rata.
- Cek kerataan permukaan dengan menggunakan waterpass.
- Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara
yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik
- Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
- Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan lantai keramik dari kotoran.

Tenaga yang di gunakan

- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Keramik bermotif warna 20 x 20 cm
- semen PC (Merk Semen Jakarta, Semen Merah Putih)
- pasir pasang
- air
- Semen warna

Peralatan Yang Digunakan


- Sendok Semen
- Benang
- Waterpass
- Palu karet.
Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)

IX. PEKERJAAN PENGECATAN


1. Pengecetan Dinding
 Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah cat emulsi Spektrum/Duluk atau yang
disepakati oleh pihak Direksi dan Pengawas lapangan. Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada
seluruh permukaan Dinding Pada Bangunan.
 Sebelum pengecatan pada Dinding terlebih dahulu bidang-bidang tersebut dibersihkan dari kotoran yang
melekat serta dibuat rata dengan cara menggosok dengan menggunakan kertas gosok/amplas.
 Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat diplamir/cat dasar Spektrum/Duluk
 Setelah plamir benar-benar kering pekerjaan dilanjutkan dengan menggosok plamir hingga
permukaan bidang yang akan dicat benar-benar rata.
 Pekerjaan akhir adalah pengecatan permukaan tersebut dilaksanakan hingga pekat dan rata.
 Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang dikehendaki.
 Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan kuas/Roll.

METODE PEKERJAAN :
Pekerjaan pengecatan dilakukan setelah pekerjaan struktur dan ME selesai dilakukan Bahan :
Dinding dalam.
• Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat Spektrum/Duluk Cat ini tidak mengandung
bahan-bahan tambahan yang membahayakan lingkungan dan kesehatan penghuni, dengan
lapisan dasar Alkali Resistance Sealer warna ditentukan Perencana.
• Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer wall Putty kualitas

Dinding Luar.
• Untuk dinding luar bangunan digunakan Cat Spektrum/Duluk. Dengan lapisan dasar cat primer
berbahandasar alkali resistant sealer.
• Cat luar bangunan tidak boleh di plamur, bila permukaan tidak rata/ bergelombang harus
diratakan dengan bahan / semen khusus

S y a r a t Pel ak s a n a a n
Pekerjaan dinding
1. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran kolom dan balok
dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
2. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dan plat baja tipis dan lapisan plamur
dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
3.. Lapisan pengecatan dinding kolom balok dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer
atau cat primer untuk exterior yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan
kekentalan cat sebagai berikut :
- Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
- Lapis II kental
- Lapis III encer

Pelaksanaan :
- Bersihkan permukaan dinding kolom balok dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kain.
- Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding kolom balok yang akan dicat dengan
kertas semen/ koran dan lakban.
- Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding kolom blok yang retak & kurang rata dengan
pilamur, kemudian tunggu sampai kering.
- Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata.
- Cek, apakah permukaan dinding sudah rata ?
- Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas &
dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
- Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
- Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir (jumlah pelapisan
cat sesuai dengan spesifikasi).
- Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
- Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang seharusnya tidak
terrkena cat dengan kain lap.
d. Hasil akhir :
hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut:
- Permukaan rata
- Tidak mengenai bidang lain
- Tidak mengelupas

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Plamur
- Cat dasar Tembok (Merk Spektrum/Duluk)
- Cat Penutup Tembok (Merk Spektrum/Duluk)

Peralatan Yang Digunakan


- Kertas semen/Koran
- Lakban
- Amplas
- Rol
- Kuas
- Skrap
- Kain lap

2. pengecetan Lisplang GRC


 Lisplang Grc yang akan dicat harus dibersihkan permukaan dengan lap hingga benar-benar bersih.
 Kemudian dicat dengan lapisan pertama dengan campuran kira-kira 15% air.
 Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang dikehendaki.
 Pekerjaan-pekerjaan pengecatan dilakukan dengan kuas/Roll.

METODE PEKERJAAN :
- Bersihkan permukaan Lisplang GRC Dari kotoran dan bekas percikan Kotoran.
- Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir (jumlah
pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
- Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
- Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap.
hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut:
- Permukaan rata
- Tidak mengenai bidang lain
- Tidak mengelupas

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Cat dasar
- Cat Penutup

Peralatan Yang Digunakan


- Kertas semen/Koran
- Lakban
- Amplas
- Rol
- Kuas
- Skrap
- Kain lap

X. PEKERJAAN PLUMBING
1. Pas.Kran Air 1/2" + Acc
- Kran yang digunakan standar SNI yang ada di pasar/toko
- Kran-kran tembok di pakai yang berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus di pasang
menempel pada dinding.
- Kran-kran harus di pasang pada pipa air bersih dengan kuat,siku,penempatannya harus sesuai dengan
gambar kerja.

METODE PEKERJAAN :
- Semua kan air yang dipakai sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair.
Kran-kran tembok dipakai dengan panjang standard dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang
menempel pada dinding. Kran-kran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir sink di ruang saji
dan dapat disambung dengan pipa leher angsa (extention).
- Stop kran yang dapat digunakan sesuai dengan spesifikasi
Selanjutnya cara memasang kran air
• Lilitkan seal tape pada drat kran yang akan dipasang. Hal ini untuk mencegah supaya
sambunga tidak bocor saat dialiri air
• Pasang Kran ke pipa searah jarum jam
• Periksalah sambungan kran dari kebocoran dengan mengaliri air pada instalasi

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Kran Air 1/2” + assesoris
- Lem, Sealtape dll.

Peralatan Yang Digunakan


- Alat bantu

2. Pipa Intalasi Air Bersih 1/2" + Acc


- Pipa – pipa Dia 1/2” dapat diletakan di dalam tanah,dipasang pada kedalaman minimum 10 cm
- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik.
- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan pembagi yang melalui dinding
harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di pasang dengan klem-klem/
angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat pada bangunan.

METODE PEKERJAAN :
Yang dimaksud Instalasi air bersih disini adalah :
 Sarana pipa untuk menyalurkan air bersih dari sumber air bersih pada lokasi pekerjaan
 Sarana pipa dari reservoir ke tiap-tiap titik pemakaian (kran, fixtures sanitary) dengan sistim gravitasi atau
dilengkapi pompa boster bila tekanan air diperlukan lebih besar dari tekanan gravitasi.

Urutan Pelaksanaan :
1. Pemasangan Pipa Indoor:
- Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.
- Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking.
- Gunakan benang dan water pass untuk mengukur ke-lurusan pipa.
- Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa
- Lakukan tets tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
- Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoor-dinasikan dahulu dengan pekerjaan keramik (arsitek)
dan sanitary.
- Lakukan test tekan ulang jika pipa di dinding telah terpasang.

2. Pemasangan Pipa Outdoor:


- Marking jalur pipa.
- Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya.
- Sambung pipa di atas galian.
- Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi teknis yang berlaku.
- Beri lapisan pasir pada dasar galian.
- Turunkan pipa ke dalam galian.
- Lapis kembali galian dengan pasir.
- Urug galian.

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Pipa PVC 1/2”
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll)
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan Yang Digunakan


- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll

3. Pas. Wastafel Cuci Keramik Tangan + Asesories


- Wastafel yang digunakan adalah lengkap dengan segala accessorisnya.
- Wastafel dan perlengkapannya yang di pasang adalah yang telah di seleksi baik,tidak ada bagian yang
gompal, retak atau cacat lainya
- Ketinggian dan konstruksi harus sesuai dengan gambar,pemasangan harus baik,rapi,watee pass dan di
bersihkan dari semua kotoran dan noda serta penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.

Metode Pelaksanaan:
1. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan alat bantu kerja

2. Pengukuran
 Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatandan elevasi ketinggian alat
sanitair.

3. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitiar


 Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitair dan asseccoriesnya dapat dikerjakan bersamaan dengan
pekerjaan pengecatan atau pada saat bangunan pada tahap penyelesaian untuk serah terima, hal ini
dilakukan untuk menjaga alat-alat sanitair tersebut tidak rusak/hilang sebelum bangunan digunakan.
 Beri tanda (marking area) untuk penempatan posisi alat sanitair.
 Pastikan posisi titik inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai dengan gambar kerja.

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Wastafel Keramik
- Semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Semen Merah Putih)
- Pasir Pasang
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

4. pek. Pasang Pipa PVC AW dia 2" Air kotor

- Pipa – pipa Dia 2” dapat diletakan di dalam tiang wastafel.


- Pipa yang di gunakan dengan kwalitas terbaik.
- Jaringan utama pipa di pasang melalui “shaft” yang disediakan ,jaringan pembagi yang melalui dinding
harus tertanam pada/dalam lapisan plesteran
- Jaringan pipa yang tegak lurus dan yang tergantung dalam bangunan di pasang dengan klem-klem/
angker baut setiap jarak 2 m yang tertanam kuat pada bangunan.

METODE PEKERJAAN :
Untuk instalasi air kotor, biasanya langsung melalui buangan Kesaluran Air, mengalir secara gravitasi
dari masing-masing Pembuangan .

Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :


- Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing pipa air kotor & air buangan harus
dilengkapi pettrap (saluran leher angsa).

Cara pemasangan pipa :


- Pada pemasangan instalasi air kotor, denah plumbing dan diagram isometrik yang berguna untuk
menentukan jalur-jalur pembuangan instalasi pipa-pipa yang akan dipasang sesuai dengan gambar kerja
dan isntruksi pengawas.
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Tentukan lokasi pembuangan.
- Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan accessories
lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
- Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus cukup, minimal 50
cm supaya tidak mudah pecah.
- Pipa yang akan disambung,bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya sambungan
dapat lengket dengan kuat
- Pipa dipasang dan disambung dengan menggunakan lem perekat pipa pada tiap sambungan dan tiap
pemasangan aksesoris pipa

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Pipa PVC 2”
- Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll)
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan Yang Digunakan


- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll

5. Pas. Wastafel Keramik Cuci Tangan + Asesories


- Wastafel yang digunakan adalah lengkap dengan segala accessorisnya seperti tercantum dalam
brosurnya,warna putih,kecuali ditentukan lain.
- Wastafel dan perlengkapannya yang di pasang adalah yang telah di seleksi baik,tidak ada bagian
yang gompal, retak atau cacat lainya
- Ketinggian dan konstruksi harus sesuai dengan gambar,pemasangan harus baik,rapi,watee pass
dan di bersihkan dari semua kotoran dan noda serta penyambungan instalasi plumbingnya tidak
boleh ada kebocoran-kebocoran.

Metode Pelaksanaan:
1. Persiapan

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.


 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : Mangkuk wastafel,keran,pipa embuangan(Sifon atau Leher
angsa),Stop Kran,Fithing,(PVC,HDPE,Besi,Pipa Galvanis) seal tape, sealant, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : Meteran,Bor, gerinda, waterpass, obeng, kunci pas, gun sealant,
dll.

2. Pengukuran

 Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatandan elevasi ketinggian alat
sanitair.

3. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitiar


 Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitair dan asseccoriesnya dapat dikerjakan bersamaan dengan
pekerjaan pengecatan atau pada saat bangunan pada tahap penyelesaian untuk serah terima, hal ini
dilakukan untuk menjaga alat-alat sanitair tersebut tidak rusak/hilang sebelum bangunan digunakan.
 Beri tanda (marking area) untuk penempatan posisi alat sanitair.
 Pastikan posisi titik inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai dengan gambar kerja.

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Wastafel Keramik
- Semen PC
- Pasir Pasang
- Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

Peralatan Yang Digunakan


- Gergaji besi
- Gerinda Tangan
- Bor Duduk & Bor Tangan
- Gunting
- Kunci Pipa, Kunci Pas
- Tang, obeng dll
9 . Pek. Rabat Beton
- Tanah yang akan di jadikan dasar lantai harus di padatkan sehingga terdapat permukaan yang rata
dan untuk memperoleh daya dukung tanah yang maksimal,dengan menggunaka alat trimbis
- adukan beton harus mencapai Kekuatan Tekan Beton karakteristik (K 100)
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland (PC 50 kg/zak)
yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan
merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak lebih dari diameter
0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung
5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama dengan kualitas
dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
- Semua jenis bahan, ukuran dan ketinggian telah ditentukan pada gambar.
- Pemasangan lantai harus dilaksanakan dengan rata/waterpass, rapi dan tidak bergelombang. Untuk
daerah-daerah tertentu,
- Pemasangan lantai dilakukan diatas pasir urug (tebal 5 cm) yang telah dipadatkan. Pemasangan
lantai dilakukan dengan rata dan adukan terisi padat (tidak boleh terdapat rongga).
- Split / batu pecah yang digunakan adalah dengan ukuran 1/2 cm sampai dengan 2/3 cm dengan
tidak memperlihatkan tanda-tanda kelapukan.
- Split harus bersih dari kotoran dan lumpur

METODE PEKERJAAN :
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai Rabatbeton.
 Approval material yang akan digunakan.

Pengukuran
- Terlebih dahulu juru ukur melaksanakan pengukuran dengan Meteran Dan WaterPass untuk
menentukan leveling Rabat Beton.
- Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat Pelaksanaan
pekerjaan Rabat Beton
- Sebelum Pengecoran Dilakukan, Lantai Tanah Harus Di ratakan Dan Dipadatkan Menggunakan
Alat Stemper.
- Untuk Rabat Beton dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
- Buat adukan untuk RabatBeton Sesuai Dengan “campuran yang direncanakan” (MIXDESIGNED).
(k 100).
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang RabatBeton sudah terdapat urugan pasir dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang RabatBeton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling Rabat Beton yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling
lantai kerja.
- Tuangkan adukan Beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan Beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga
ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu
dengan yang lainnya.

Tenaga yang di gunakan


- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Pasir Cor / Beton
- split
- air
- semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Semen Merah Putih)

Peralatan Yang Digunakan


- concrete mixer (Molen)
- Stemper
- meteran
- waterpass
- cangkul
- talang cor
- ember
- sendok semen
- raskam
- benang
- selang air, dll.

10. Pek. Saluran Air Hujan


- Saluran air hujan terdiri atas selokan yang terbuat Batu Bata dengan pasangan trasram yang dibuat
dari pasangan trasram,
- Persyaratan pelaksanaan mulai dari galian, pasangan batu Bata trasram, plesteran dan lain-lian.
- Pemasangan harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan tidak bergelombang. Untuk
daerah-daerah tertentu,

METODE PEKERJAAN :
- Areal sekeliling bangunan dibuatkan saluran drainase terbuka dari bahan bata saluran tinggi 40-50cm.
- saluran Pinggiran bangunan yang akan dibuatkan drainase digali sesuai elevasi dan kemiringan
rencana drainase.
- Urugan pasir dipadatkan digelar pada dasar galian, lalu diberi adukan berentuk dasar cekung sebagai
dasar pemasangan drainase.
- Pemasangan drainase pasangan ½ bata mengacu kepada benang yang ditarik dari patok bouwplank
pada ujung-ujung galian.
- Dasar pemasangan bata diletakkan pada dasar spesi lantai kerja berbentuk cekung tadi dan ditekan
sesuai tanda/marking elevasi.
- Pasangan bata kemudian di plaster dan di aci.

Tenaga yang di gunakan


- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Bata
- semen PC (SNI)
- pasir pasang
- air

Peralatan Yang Digunakan


- water pass
- meteran
- benang
- unting-unting
- profil
- selang air
- sendok semen, dll.
- Cangkul
- Sekop

11. Pek. Perapihan opening kusen pintu dan jendela


- semua pekerjaan, Perapihan opening kusen pintu dan jendela lihat gambar kerja
- Perapihan opening kusen pintu dan jendela harus rata dan tegak lurus
- ukuran tinggi dan lebar opening menyesuaikan ukuran Kusen Aluminium yang sudah ditentukan
sebelumnya.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland (PC 50 kg/zak) yang
beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan merk yang
sama
- Dan syarat-syarat lain sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama dengan kualitas dan
syarat airminum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan titak berbau.
-
METODE PEKERJAAN :
- Perapihan opening kusen pintu dan jendela dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah
kering (cukupumur).
- Permukaan plesteran sebelum di Perapihan opening kusen telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil Perapihan opening kusen yang halus, setelah plesteran diberi lapisan semen pc,
permukaan opening kusen sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok

Setelah pekerjaan plesteran telah selesai dan telah di cek kebenarannyamaka pekerjaan dilanjutkan dengan
pekerjaan Perapihan opening kusen.
Tahapan pekerjaan :
- Lakukan kuring pada Plesteran dengan di siram setiap hari, guna menjaga penyusutan yangberlebihan.
- Lakukan Perapihan opening kusen dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan ratakan
dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk menghindari retak rambut pada
permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan Perapihan opening kusen
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertassemen.
- Curing permukaan Perapihan opening kusen minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3hari

Tenaga yang di gunakan


- Mandor
- Tukang
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Semen pc SNI (Merk Semen Jakarta, Semen Merah Putih)
- Air

Peralatan Yang Digunakan


- Waterpas
- Selang Air
- Jidar
- Benang
- Sendok Semen dll.

12. Pekerjaaan Besi


a. Pas. Pintu Besi
- Semua Pekerjaan tralis pintu harus di kerjakan sesuai gambar kerja yang sudah ditentukan.
- Bahan yang di gunakan Untuk Menggunakan Besi siku L 30.30.3 t= 1 mm, Besi Hollow 360x36 t= 1 mm
, Besi Hollow 20x36 t= 1 mm.
- Pekerjaan Pasangan Tralis Besi harus di kerjakan oleh tukang Las profesional.
- Besi Siku , Besi Nako Dia. 10 mm .yang di gunakan atau dipasang dalam kualitas baik tidak cacat
atau rusak .
- Pengelasan Pasangan tralis Besi dilaksanakan sesuai Dengan Pengelasan SNI.
- Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil pengalaman yang
baik.Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-
bekas potongan api yang kasar.
- Pihak pengawas dan PPK wajib menolak jika dalam pelaksanaan pekerjaan material ataupun
pelaksana pekerjaan tidak sesuai dengan mutu dan syarat yang telah disyaratkan dan tertuang
dalam satu kesatuan kontrak pekerjaan.

METODE PEKERJAAN :
- Pelaksanaan pekerjaan Pagar tralis Besi harus menggunakan tenaga ahli yang disyaratkan dan
profesional pada bidangnya
- Melakukan Pengukuran Lebar Dan Tinggi Pada Lokasi Yang Dipasang tralis Besi
- Potong Besi siku L 30.30.3 t= 1 mm, Besi Hollow 360x36 t= 1 mm , Besi Hollow 20x36 t= 1 mm.menjadi
beberapa bagian sesuat dengan ukuran dan gambar kerja. Kemudian merangkai tralis Besi yang
sebelumnya sudah dipotong tadi menjadi rangkaian tralisBesi sesuai dengan gambar kerja.
- Bekas potongan api harus digrinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
- Pengecatan Pagar tralis Besi dengan cat kualitas baik..
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang dikehendaki.
- Untuk Warna Pengecatan Ditentukan Pada Saat Pekerjaan Dan Disetujui Oleh Konsultan Pengawas
Dan Pengawas Dinas
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan Finishing dilakukan dengan Cat Semprot.
- Pemasangan Pagar Tralis Besi Menggunakan Waterpass, Bahan Dan Asessoris Harus Sesuai Dengan
Gambar Kerja.

Tenaga yang di gunakan


- Mandor
- Tukang Khusus Besi
- Kepala Tukang
- Pekerja
-

Bahan Yang Digunakan


- Besi siku L 30.30.3 t= 1 mm,
- Besi Hollow 360x36 t= 1 mm ,
- Besi Hollow 20x36 t= 1 mm
- Cat Besi

Peralatan Yang Digunakan


- Alat Las
- Alat bantu dll.

b. Pas. Tralis Jendela


- Semua Pekerjaan tralis Jendela harus di kerjakan sesuai gambar kerja yang sudah ditentukan.
- Bahan yang di gunakan Untuk Menggunakan Besi Siku 20x20 1 mm ,Besi Nako Dia. 10 mm.
- Pekerjaan Pasangan Tralis Besi harus di kerjakan oleh tukang Las profesional.
- Besi Siku 20x20 1 mm , Besi Nako Dia. 10 mm .yang di gunakan atau dipasang dalam kualitas baik tidak
cacat atau rusak .
- Pengelasan Pasangan tralis Besi dilaksanakan sesuai Dengan Pengelasan SNI.
- Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil pengalaman yang
baik.Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas
potongan api yang kasar.
- Pihak pengawas dan PPK wajib menolak jika dalam pelaksanaan pekerjaan material ataupun pelaksana
pekerjaan tidak sesuai dengan mutu dan syarat yang telah disyaratkan dan tertuang dalam satu
kesatuan kontrak pekerjaan.

METODE PEKERJAAN :
- Pelaksanaan pekerjaan Pagar tralis Besi harus menggunakan tenaga ahli yang disyaratkan dan
profesional pada bidangnya
- Melakukan Pengukuran Lebar Dan Tinggi Pada Lokasi Yang Dipasang tralis Besi
- Potong Besi Siku 20x20 1 mm , Besi Nako Dia. 10 mm.menjadi beberapa bagian sesuat dengan ukuran
dan gambar kerja. Kemudian merangkai tralis Besi yang sebelumnya sudah dipotong tadi menjadi
rangkaian tralisBesi sesuai dengan gambar kerja.
- Bekas potongan api harus digrinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
- Pengecatan Pagar tralis Besi dengan cat kualitas baik..
- Pengecatan akhir berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang dikehendaki.
- Untuk Warna Pengecatan Ditentukan Pada Saat Pekerjaan Dan Disetujui Oleh Konsultan Pengawas
Dan Pengawas Dinas
- Pekerjaan-pekerjaan pengecatan Finishing dilakukan dengan Cat Semprot.
- Pemasangan Pagar Tralis Besi Menggunakan Waterpass, Bahan Dan Asessoris Harus Sesuai Dengan
Gambar Kerja.

Tenaga yang di gunakan


- Mandor
- Tukang Khusus Besi
- Kepala Tukang
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Besi Siku 20x20 1 mm (SNI)
- Besi Nako Dia. 10 mm
- Cat Besi

Peralatan Yang Digunakan


- Alat Las
- Alat bantu dll.
XI. PEKERJAAN INTALASI LISTRIK
1. Pek. Pasangan Instalasi kabel NYM
1. Pekerjaan Pasang Instalasi Kabel Listrik NYM 2 x 1,5 mm
a. Galian dan Bobokan, Pemborong harus menutup dan merapikan kembali setiap galian dan
bobokan yang dilakukan pada konstruksi bangunan, yang disebabkan pekerjaan-pekerjaan
instalasi elektrikal. Untuk menghindari sejauh mungkin pekerjaan pembobokan maka harus
telah dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan konstruksi.
b. kabel yang digunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL / LMK. Semua
kabel / kawat harus baru dan jelas ditandai dengan ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis
pintalannya. Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah kabel SM dengan luas
penampang yang sesuai dengan Gambar Rencana. Tidak diperbolehkan adanya splice
ataupun sambungan-sambugan kecuali outlet, sambungan pada kabel harus dibuat secara
mekanis dan harus teguh electric dengan cara-cara Solderlees Conductor dalam membuat
Splice, konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik sehingga semua
konduktor tersambung dengan kuat dan tidak bisa lepas oleh getaran.
c. Penyambungan Kabel Instalasi Penerangan. Semua penyambungan kabel harus dilakukan
dalam kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk itu (misalnya Juction Box). Pemborong
harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh
Pabrik kepada Direksi
d. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan PV / Protolen yang khusus
untuk listrik.
e. Kabel-kabel yang disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya masing-
masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan
dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Direksi.
f. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8” diameternya.
Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan junction box yang
sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip didalam
junction box. Juction box yang terlihat dipakai juction box BERKER ex. Jerman, Eropa tutup
blank plate stainless steel, type star point.
g. Pada umunya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus kabel inti tembaga
dengan insulasi PVC, satu inci atau kabel NYY dan untuk instalasi bawah tanah menggunakan
kabel tuwisteed all berpenampang 4 x 25 mm (SM) dan kabel tuwisteed all berpenampang 2 x
16 mm (SR).
Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut:
1. Fasa -1 : Merah
2. Fasa -2 : Kuning
3. Fasa -3 : Hitam
4. Netral : Biru
5. Tanah (Ground) : Hijau-Kuning
h. Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil.

METODE PEKERJAAN :
Pemasangan Instalasi kabel listrik

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI INDOOR


 Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya
 Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut
 Tandai kabel sesuai group dengan lakban & spidol
 Sambungan kabel banya boleh pada tee dos dan dengan las dop
 Merger kabel yang telah terpasang

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI OUTDOOR


 Marking jalur inscalasi
 Tandai lokasi tiang lampu
 Gali jalur yang relah demarking
 Gelar Kabel Listrik NYM 2 x 1,5 mm sesuai ukuran pada shop drawing sesuai groupnya
 Timbun dengan pasir
 Urug galian dengan tanah kembali

METODE PEMASANGAN KABEL


KABEL PADA TRAY
- Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
- Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER


- Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
- Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan
- Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
- Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertical
- Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meterKabel siap disambung dengan panel

Tenaga yang di gunakan


- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor

Bahan Yang Digunakan


- KabelListrik NYM 2 x 1,5 mm (Merk Peraba)
- Las Dop
- Pipa Coudit

Peralatan Yang Digunakan


- Tang ampere
- Kabel ties
- Tang, Obeng
- Alat Bantu dll.

2. Pek. Pas. MCB


- MCB yang digunakan 6 V.
- Sebelum Memasang MCB Matikan Arus Listrik Terlebih Dahulu,
- Memasang MCB harus menentukan kabel fasa/netral untuk Menyambung Kabel Output.
- Posisi MCB Lihat pada gambar kerja
METODE PEKERJAAN :
- MCB yang digunakan 6 V.
- Sebelum Memasang MCB Matikan Arus Listrik Terlebih Dahulu
- Memasang MCB harus menentukan kabel fasa/netral untuk Menyambung Kabel Output.

Tenaga yang di gunakan


- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- MCB 6 A ( SNI)
- Grid switch
- Kabel
-
Peralatan Yang Digunakan
- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

3. Pek. Pas. Lampu Downlight Led 18 Watt


- Pemborong harus menyiapkan tenaga ahli bidang kelistrikan yang terampil dalam pemasangan
Lampu Led
- Lampu Led yang dipasang sesuai dengan gambar kerja
- Menggunakan Lampu LED 18 Watt
- Lampu Yang Rusak / Putus Tidak Boleh Di Pasang.

METODE PEKERJAAN :
Urutan Pelaksanaan
- Marking posisi lampu Sesuai Dengan Gambar Kerja
- Buat dudukan fitting lampu
- Pasang lampu pada dudukan Fitting Lampu
- Sambung ke instalasi/Kabel

Tenaga yang di gunakan


- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Fitting Lampu
- Lampu Downlight Led 18 Watt
- Isolasi
- Kabel

Peralatan Yang Digunakan


- Tang
- Obeng dll

4. Pek. Pas. Saklar Tunggal

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok
setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan rungan. Saklar-saklar harus
dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang standard, dilengkapi dengan tutup persegi.
Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating 250 V – 10 A,
Singel gang .

METODE PEKERJAAN :
Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Single, gunakan waterpass agar rata

Tenaga yang di gunakan


- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja
Bahan Yang Digunakan
- Saklar Singgle
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan Yang Digunakan


- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

5. Pek. Pas. Saklar Ganda

- Jika tidak ditentukan lain, saklar-saklar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok
setinggi 150 cm diatas lantai dapat disesuiakan dengan kebutuhan rungan. Saklar-saklar harus
dipasang dalam kotak-kotak dan ring setelannya yang standard, dilengkapi dengan tutup persegi.
Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara yang berdekatan.
- Saklar dinding dari type untuk pemasangan rata dinding, type rocker dengan rating 250 V – 10 A,
Double gang .

METODE PEKERJAAN :
Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang saklar Doubel, gunakan waterpass agar rata

Tenaga yang di gunakan


- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Saklar Double
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan Yang Digunakan


- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

6. Stop Kontak

- Stop kontak haruslah dengan type yang memakai earthing contact dengan rating 10 A 250 V,
semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ketanah
(Grounding). Stop kontak harus dipasang rata dari atas dengan permukaan dinding dengan
ketinggian 40 cm dari atas lantai yang sudah jadi atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
- Posisi Stop Kontak Lihat pada gambar kerja .
METODE PEKERJAAN :
Urutan Pelaksanaan
- Marking jalur konduit pada dinding
- Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
- Pasang konduit dan inbow dos
- Tunggu sampai dinding plester akhir
- Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
- Pasang Stop Kontak, gunakan waterpass agar rata

Tenaga yang di gunakan


- Instalatur Listrik
- Asisten Instalatur Listrik
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Stop Kontak
- Grid switch
- Isolasi
- Kabel

Peralatan Yang Digunakan


- Tang
- Waterpass
- Obeng dll

XIII. PEKERJAAN AKSESIBILITAS BANGUNAN


1. Pas. Jalur Pemandu dan Peringatan Uk. 30x30 cm (Difabelitas)
- Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan plafond dan seluruh
pemasangan lapisan-lapisan pada dinding selesai dikerjakan.
- Permukaan yang akan dipasang Keramik harus bersih dan bebas dari kontaminasi material yang
mengandung bahan kimia.
- Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
- Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar benar rata.
- Jarak antara unit unit pemasangan Keramik yang terpasang (lebar siar siar), harus sama lebarnya.
Siar-siar harus membentuk garis garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya.
Untuk siar siar yang berpotongan harus membentuk siku dan saling berpotongan tegak lurus
sesamanya.
- Siar siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan dalam persyaratan bahan, dengan warna
bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang dipasangnya.
- Pemotongan unit Keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan dari
pabrik bersangkutan.
- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang terjadi pada
permukaan hingga betul betul bersih.
- Ruang –ruang yang di pasang keramik lihat pada gambar kerja.Keramik yang digunakan ukuran
30/30 cm dengan KW I.
- Semua jenis bahan, bentuk, ukuran dan ketinggian telah ditentukan pada gambar.
- Pemasangan lantai harus dilaksanakan dengan rata / waterpass, rapi dan tidak bergelombang.
Untuk daerah-daerah tertentu, pemasangan dilaksanakan dengan kemiringan 1% kearah lubang
pembuangan (floor drain). Pada lantai yang tidak berhubungan dengan dinding / pengakhiran bebas
atau karena perbedaan tinggi dengan lantai lainnya, harus dipasang ubin pinggul.

- Pemasangan lantai dilakukan diatas pasir urug (tebal 5 cm) yang telah dipadatkan. Pemasangan
lantai dilakukan dengan rata dan adukan terisi padat (tidak boleh terdapat rongga).
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan adalah jenis semen portland (PC 50 kg/zak)
yang beredar di pasaran dan disahkan oleh Pemerintah dan Instansi yang berwenang dari jenis dan
merk yang sama
- Pasir untuk pekerjaan pasangan harus pasir yang halus dengan gradasi tidak lebih dari diameter
0,35 mm.
- Pasir yang digunakan pasir pasang dan harus bersih dan kadar lumpur maksimum yang terkandung
5%.
- Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus berkualitas baik yang sama dengan kualitas
dan syarat air minum yaitu tidak merwarna, tidak berasa dan tidak berbau.

METODE PEKERJAAN :
Pelaksanaan Pemasangan Keramik 30/30
- Sebagai patokan pemasangan kita ikuti gambar rencana pemasangan yang telah dibuat
sebelumnya.
- Pemasangan keramik kepalaan yang vertikal dan horizontal dimulai dari tengah dinding menuju
kearah pinggir
- Pasangan keramik bagian pinggir tidak boleh terpadat potongan yang kecil, harus > ½ tegel keramik
- Pasangan keramik harus mengikuti tarikan benang vertikal dan horizontal yang waterpas dan
benang
- Untuk pasangan baris pertama keramik harus diplot dulu agar sesuai dengan gambar rencana dan
tidak terdapat potongan yang kecil dibagian pinggir
- Tiap baris pasangan Keramik nad –nadnya harus dijamin lurus dan sejajar
- Spesi pasangan harus mempergunakan campuran yang kuat dan kedap air, cara pemasangannya
spesi harus dipasang pada keramik dulu baru ditempelkan pada dasar dengan cara titekan dan
diketok –ketok sampai dengan rata dan padat
- Pasangan spesi Keramik harus padat dan rata tidak boleh terdapat bagian yang kosong
- Sebelum pemasangan dilakukan lantai kerja maupun Keramiknya harus dibasahi air terlebih
dahulu.
- Setelah keramik kepalaan terpasang, untuk pemasangan Keramik selanjutnya dilakukan tegak
lurus kepalaan.
- Untuk mendapatkan permukaan yang rata, pasangan keramik tiap baris harus ditap (diratakan)
dengan jidar panjang dan diraba dengan tangan tiap sambungan nad keramik
- Nad-nad keramik yang diberi celah, pengisiannya dengan mengoleskan adonan semen kental atau
dengan bahan khusus
- Pertemuan nad keramik pada pojokan harus ketemu dan sudutnya harus siku-siku dan lurus
- Pertemuan keramik pada pojokan sebaiknya dipinggul (dibulatkan) atau dislep serong

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Keramik Difabelitas 30 x 30 cm (SNI)
- semen PC SNI (Merk Semen Jakarta, Semen Merah Putih)
- pasir pasang
- air
- Semen warna
Peralatan Yang Digunakan
- Sendok Semen
- Benang
- Waterpass
- Palu karet.
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)

2. Pek. Pas. Handrail (Pegangan Rambat) Pipa Stainless Ø 2"


- Bagian ini meliputi pengadaan bahan tenaga ,peralatan dan perlengkapan lain nya serta pemasangan
pekerjaan pipa staniless seperti yang taercantum dalam gambar dan sesuai petunjuk pengawasatau MK
pekerjaan ini meliputi pekerjaan handrail pipa staniless.
- Seluruh pekerjaan ini meliputi pekerjaan staniless stell
- Pemotongan di lakukan dengan tukang yang terlatih dan mengunkan alat sesuai yang dibutuhkan.
- Bahan yang di gunakan harus sesuai dengan gamabr yang di gunakan pipa stainless 2 “
- Semua kelengkapan atau barang barang /pekerja lain yang perlu demi kesempurnaan Pemasangan
walau tidak secara khusus Diperlihatkan Dalam Gambar gamabr atau persyartan teknis harus diadakan
- Bahan baja yang di gunakan harus sesuai spesifkiasi teknis pakbrik Dan telak disetujui oleh pengawas
dan MK
- Untuk benda benda ini untuk sebelum Pemakaian harus di perlihatkan oleh pengawas dan MK.

- METODE PEKERJAAN :
Pelaksanaan Pekerjaan
- Pipa yang di gunakan pipa staniless 2“
- Ukur pipa yang akan di pasang sesuai ukuran yang tertera pada gambar
- Lakukan pemotongan pipa secara rapih dengan mengunakan alat potong besi
- Lakukan pengelasan dengan rapih mengunakan kawat las stainless
- Penyambungan Pipa Stainless harus jangan kelihatan mencolok
- Lakukan pengampals dengan rapih agar tidak terlihat sambungan Pengelasan

Tenaga yang di gunakan


- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

Bahan Yang Digunakan


- Pipa Stainless Dia.2”
- Kawat Las
- Amplas Besi

Peralatan Yang Digunakan


- Alat Las Listrik
- Kawat Las
- Grenda Potong Pipa
- Waterpass
- Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)

Anda mungkin juga menyukai