Anda di halaman 1dari 43

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Rehab Total SDN Samudrajaya 03


Tujuan pembuatan metode pelaksanaan kerja ini adalah sebagai acuan / arahan dalam melaksanakan
pekerjaan di lapangan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik biaya, mutu dan waktu. Metode Kerja
ini mencantum sistem kerja lapangan yang akan dipakai mulai dari awal proyek hingga selesainya proyek serta
hubungan unsur-unsur pelaksanaan proyek yang terkait selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Dengan adanya
perencanaan metode yang tetap / baik, maka diharapkan proyek dapat diselesaikan dengan baik.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1) PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK
 Peralatan
- Alat Ukur/Meteran Pita Roll
- Palu Kambing
- Palu Bodem
 Tenaga
- Pekerja
 Bahan
- Kayu Jenis Balok Kelas II
- Paku rata-rata
- Kayu jenis papan Borneo Super
 Metode Pelaksanaan
- Sebagai patokan pekerjaan yang akan dilaksanakan, dilaksanakan pengukuran menggunakan
alat ukur di lokasi. Pekerjaan ini juga sebagai pekerjaan MC0 pelaksanaan pekerjaan. As dan
peil bangunan menentukan letak/posisi dan orientasi bangunan dgn alat ukur.
- Bowplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran:
- Posisi As bangunan diukur dari titik acuan yang telah ditentukanAs bangunan harus ditandai
dengan jelas (umumnya dengan warna merah) dan diletakan pada ketinggian referensi (mis. +
0,00)
- As bangunan ini menjadi acuan/referensi as-as yang lain untuk mementukan posisi pondasi,
kolom, lantai, dll, pada bangunan yang akan dibuat.
Pemasangan Bowplank:
- Kayu yang digunakan adalah kayu jenis Balok dan kayu Papan Borneo Super
- Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa tempat
untuk menarik benang-benang as.
- Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak elemen
bangunan, lebar pondasi dan tembok, kedalaman galian, dan ketinggian elemen bangunan
(lantai, pintu, jendela, dll).
- Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan untuk
jalan pekerja.

2) MEMBERSIHKAN LAPANGAN DAN PERATAAN


 Peralatan
- Gergaji tebang pohon
- Alat pemotong semak/rumput
- Peralatan yang digunakan untuk membersihkan peralatan kerja misal lap kain
 Tenaga
- Pekerja  Bahan
- Bahan-bahan yang digunakan untuk
pembersihan misal air atau cairan pembersih khusus
 Metode Pelaksanaan
- Pembersihan lahan adalah pekerjaan yang terdiri dari pembersihan lahan dari semua pohon,
halangan-halangan, semak-semak, sampah, dan bahan lainnya yang keberadaannya
mengganggu kegiatan konstruksi.
- Pembersihan peralatan adalah pekerjaan membersihkan peralatan-peralatan yang akan
digunakan untuk pelaksanaan pembangunan sehingga peralatan-peralatan tersebut bersih dari
noda atau dari sesuatu yang kotor dan mengganggu akibat penggunaan peralatan pada proyek
sebelumnya.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pembersihan lapangan/lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat mengganggu atau
menghambat pelaksanaan pembangunan.
- Penebangan pohon/pembersihan pohon dan semak-semak harus tuntas sampai pada
akarakarnya sehingga selanjutnya tidak akan merusak bangunan.
- Permbersihan peralatan dari hal-hal yang mengganggu supaya siap kembali digunakan untuk
pelaksanaan pembangunan.

3) PASANG PAPAN NAMA PROYEK


 Peralatan
- Alat Ukur/Meteran Pita
 Tenaga
- Pekerja
 Bahan
- Banner Digital Printing  Metode Pelaksanaan
- Papan nama proyek sebagai papan informasi yang bertuliskan
keterangan terkait proyek yang sedang berlangsung kegiatan
konstruksinya.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Papan nama proyek dibuat setelah pelaksana selesai mendapat surat perintah mulai kerja dari
pemilik proyek.
- Papan nama proyek merupakan papan informasi pekerjaan yang dilaksanakan. Pada papan
nama tercantum nama pemilik proyek, nama perusahaan pelaksana, nama perusahaan
pengawas pekerjaan, angka / nilai kontrak pekerjaan, jangka waktu pekerjaan.
- Pembuatan papan nama proyek dibuat 1 buah di lokasi pekerjaan.
- Papan nama ditempatkan didepan lokasi proyek menghadap jalan utama agar dapat terlihat
dan terbaca dengan jelas dari luar lokasi proyek.

4) PENGADAAN AIR KERJA


 Peralatan
- Selang
- Bak-bak penampungan air
 Tenaga
- Pekerja
- Mandor
 Bahan
- Air Kerja
 Metode Pelaksanaan
- Air Kerja diperoleh dengan pembelian air bersih dan di tamping ditangki – tangki air.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Air kerja disiapkan di lokasi pekerjaan sebagai bahan perekat untuk pekerjaan campuran
seperti pada pekerjaan pasangan batu pondasi, pekerjaan plesteran dan acian, pekerjaan
pengecatan, pekerjaan keramik, pembersihan alat kerja, dan kebutuhan air pekerjaan.
- Air yang digunakan adalah air bersih (air laut tidak dianjurkan).
- Dalam pekerjaan ini pula turut disediakan penampung air. Penyediaan air kerja selama
pekerjaan disediakan ± 1 m3 per hari dengan membuat bak penampungan.

5) DOKUMENTASI PROYEK
 Peralatan
- Camera
- Printer
 Tenaga
- Pelaksana Lapangan

-
- Pekerja
 Bahan
Kertas A4 da F4
- Kertas Cetak Foto  Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan
laporan administrasi untuk melihat hasil kemajuan
pekerjaan.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Penyediaan perlengkapan untuk keperluan administrasi proyek, seperti alat tulis menulis,
kertas A4 dan F4 Untuk membuat laporan kemajuan pekerjaan Harian, Mingguan dan
Bulanan.
- Pengambilan dokumentasi berupa foto keadaan lokasi proyek, sebelum (0%), sementara
(25%), (50%), (75%) dan setelah proyek berlangsung (100%), diperlukan sebagai bukti dan
pengendalian berlangsungnya suatu proyek.

6) PEKERJAAN PENGADAAN K3
- Dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, pelaksanaannya bisa saja berpotensi terjadinya
kecelakaan konstruksi yang membahayakan keselamatan pekerja, keselamatan publik,
keselamatan harta benda, dan keselamatan lingkungan sehingga untuk menjamin keselamatan
pekerjaan konstruksi perlu membentuk Komite Keselamatan Konstruksi.
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disingkat K3 Konstruksi
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan
konstruksi.
- Untuk menerapkan Sistem Manajemen K3 pada setiap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi
maka dibentuklah Komite Keselamatan Konstruksi.
- Pekerjaan konstruksi yang menjadi kewenangan Komite Keselamatan Konstruksi sesuai
dengan Permen PU Nomor 02/PRT/M/2018 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum meliputi: a.
potensi bahaya tinggi;dan/atau
b. mengalami kecelakaan konstruksi yang dapat menimbulkan hilangnya nyawa orang;
- Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
yang selanjutnya disingkat SMK3 Konstruksi Bidang PU adalah bagian dari sistem
manajemen organisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka pengendalian risiko
K3 pada setiap pekerjaan konstruksi bidang Pekerjaan Umum.

Berdasarkan IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN yang telah dibuat maka
didapatkan data keperluan APD Sebagai Berikut:
1. Sarung Tangan
2. Sarung Tangan Karet untuk Pekerjaan kelistrikan
3. Helm Proyek
4. Rompi Proyek
5. Sepatu Boot
6. Kaca mata pengaman
7. Penutup Telinga
8. Masker
9. Sabun Cuci Tangan
Kemudian terkait dengan Instruksi Menteri No. 02/IN/M/2020 merupakan bagian dari
keseluruhan kebijakan untuk mewujudkan keselamatan konstruksi, kesehatan kerja, keselamatan publik,
dan keselamatan lingkungan setiap tahapan penyelenggaraan konstruksi.

Protokol tersebut berlaku pada proyek konstruksi yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, BUMN, maupun investasi swasta dan atau gabungan, Instruksi Menteri tersebut
memuat mekanisme tentang protokol pencegahan Covid-19 dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yaitu:

Pertama, membentuk satuan tugas (satgas) pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh pengguna jasa dan
penyedia jasa;
Kedua, menyediakan fasilitas pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh penyedia jasa pekerjaan
konstruksi;
Ketiga, mengedukasi semua orang untuk menjaga diri dari Covid-19 oleh satuan tugas;
Keempat, mengukur suhu semua orang pada setiap pagi, siang, dan sore yang dilakukan oleh penyedia
jasa konstruksi.
Kelima, membuat kerja sama penanganan suspect Covid-19 dengan Rumah Sakit dan Puskesmas setempat
yang dilakukan penyedia jasa pekerjaan konstruksi;
Keenam, menghentikan sementara pekerjaan jika terindikasi ada tenaga kerja yang terpapar Covid-19
yang dilakukan oleh pengguna dan atau penyedi jasa pekerjaan;
Ketujuh, melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan disinfektan sarana dan prasarana kantor dan
lapangan yang dilakukan penyedia jasa dan pekerjaan konstruksi.

7) MOBILISASI
 Peralatan
- Alat angkut yang dibutuhkan untuk mobilisasi, misal troli
 Tenaga
- Pelaksana Lapangan
- Pekerja
 Bahan
-
 Metode Pelaksanaan
- Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi
maka ketepatan waktu mobilisasi sangat penting untuk dijadwalkan dengan baik.
- Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal 7 hari setelah
mendapat surat perintah mulai kerja (SPMK).
- Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan. Peralatan
tersebut di atas di simpan di lokasi pekerjaan dan di jaga sehingga dapat dipergunakan pada
waktunya tanpa ada kendala yang dapat mengganggu pekerjaan, misalkan terjadi kerusakan
pada alat yang akan digunakan
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan material dan peralatan yang akan dimobilisasi.
- Siapkan alat angkut yang dapat memuat material dan peralatan yang butuh dipindahkan.
- Pindahkan material dan peralatan dari titik awal ke lokasi yang telah ditentukan (sesuai
dengan rencana peletakan material), biasanya dekat dengan tahap pekerjaan yang akan
dikerjakan.
- Material dan peralatan dipindahkan dengan hati-hati dan diangkut dengan batas maksimal
beban setiap mobilisasi.
- Material dan peralatan yang sudah dipindahkan disusun sesuai dengan jenis material dan
warna material atau sesuai dengan kebutuhan dengan tetap memperhatikan batas tumpukan
material dan ketentuan penyimpanan.

8) BONGKARAN BANGUNAN LAMA


 Peralatan
- Alat-alat yang digunakan untuk pembongkaran sesuai dengan komponen bangunan misal
palu, alat bobok tembok, alat bobok keramik, dan lain-lain
- Pahat beton
- Alat pemotong besi
- Pahat nut
- Grenda keramik
- Cement remover
- Pisau dempul
- Palu
- Lap basah / vacum debu
- Tangga kerja
- Safety belt
- Tali
- Palu bodem
- Cetok
- Cangkul/pacul
- Pengki
- Skop
 Tenaga
- Tukang batu

-
- Tukang kayu
Pekerja
- Mandor
- Kepala tukang
 Bahan
-
 Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan bongkaran merupakan pekerjaan yang perlu dilakukan sebagai bagian dari
pekerjaan rehab. Komponen bangunan yang perlu dibongkar harus dicocokan dengan
rencana gambar kerja rehab. Pekerjaan bongkaran existing harus jelas batasannya dan
dilakukan dengan hati- hati agar tidak merusak area yang akan tetap dipertahankan.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan material dan peralatan yang akan digunakan.
- Tandai area bangunan yang akan dibongkar sesuai dengan gambar kerja rehab.
- Bongkar area bangunan dengan peralatan yang digunakan sesuai dengan komponen
bangunan yang akan dibongkar.
- Perhatikan posisi instalasi mekanikal dan instalasi elektrikal pada bidang yang akan
dibongkar, lebih berhati-hati pada area tersebut.
- Pembongkaran kusen ( seluruh kusen pintu dan jendela ) dilakukan dengan membobok sisi
pasangan bata yang mengikat kusen dengan pahat beton, angkur dilepas, kusen diangkat dan
ditumpuk dengan sebaik-baiknya
- Pekerjaan bongkaran lantai keramik terdiri dari 3 tahap yaitu melepas nut, membuka keramik
dan membersihkan adukan semen lama
- Pekerjaan bongkaran penutup atap dilakukan dengan membongkar yang dimulai dari sudut
tepi bawah, menurunkan atap dan menyortir atap
- Pekerjaan bongkaran pasangan batu bata dimulai dari bagian atas ke bawah
- Setelah pembongkaran selesai, bersihkan area. Buang bongkahan pembongkaran ke area
yang aman.

9) PROTOKOL PENANGANAN COVID 19


 Peralatan
- Bak cuci tangan
- Thermo Gun
- Alat penyemprot disinfektan
- Uji Petik Sampling Rapid Test Antigen COVID-19 Pekerja
 Tenaga
- Pelaksana Lapangan
- Pekerja
 Bahan
- Masker
- Sabun cuci tangan
- Handsanitizer
- Tisu
- Cairan disinfektan
- Vaksin, vitamin dan nutrisi peningkat imunitas pekerja
 Metode Pelaksanaan
- Protokol penanganan covid 19 dimaksudkan sebagai panduan umum bagi Pengguna/
Penyelenggara bersarna Konsultan, Kontraktor, Supplier dan Fabrikator, Mandor serta para
Pekerja dalam mencegah wabah COVID-19 di lokasi kerja.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Petugas melaksanakan pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja.
- Melarang seseorang yang sakit dengan indikasi suhu > 38 derajat Celcius datang ke lokasi
kerja.
- Melaksanakan protocol pencegahan covid19 seperti mencuci tangan, memakai masker,
menggunakan handsanitizer.
- Melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di lingkungan kerja.
- Meminum vitamin secara rutin guna meningkatkan daya tahan tubuh pekerja.

II. PEKERJAAN STRUKTUR


II-1 PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
1. PEKERJAAN GALIAN TANAH UNTUK PONDASI TELAPAK DAN TIE BEAM
 Peralatan

-
Cangkul/Pacul
- Pengki Tanah
 Tenaga
- Pekerja
- Mandor
 Bahan
 Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan laporan administrasi untuk melihat
hasil kemajuan pekerjaan.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar pelaksanaan atau
sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik,dasar galian
harus dipadatkan/ditumbuk.
- Jika galian melampaui batas kedalaman, Kontraktor harus menimbun kembali dan dipadatkan
sampai kepadatan maksimum
- Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkut langsung ke tempat yang
sudah direncanakan dan disetujui oleh Direksi.

2. PEKERJAAN URUGAN PASIR DI BAWAH PONDASI DAN TIE BEAM, T=10 CM


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Sekop
 Tenaga
- Pekerja
- Mandor
 Bahan
- Pasir Urug
 Metode Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan pondasi batu, perlu dilakukan penaburan pasir urug disepanjang lubang
galian. Hal ini dilakukan untuk menghindari tercampurnya adukan spesi dan tanah liat.
Ketebalan urugan minimal sekitar 5 cm dan selebar galian.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama material pasir diangkut ke papangan dan menumpukkan material pada lokasi tempat
dimana akan dilaksanakan pekerjaan urugan.
- Setelah itu material dihampar dengan menggunakan alat sesuai ketebalan dan kemiringan
yang direncanakan.

3. PEKERJAAN LANTAI KERJA DI BAWAH PONDASI DAN TIE BEAM, T=5 CM


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
o Membuat beton dengan mutuf'c = 7,4 Mpa (K100), slump (12 ± 2)cm
-
- Semen Portland -
Pasir Beton
Kerikil (Maks 30 mm)
 Metode Pelaksanaan
- Sebelum dilakukan pengecoran rabat, pertama menyiapkan bak ukur, dibuat sesuai dengan
ukuran berdasarkan perhitungan mix desain.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Bak ukur ini akan dipergunakan sebagai takaran pada proses pencampuran material beton.
Selanjutnya penempatan material (Semen, Pasir, dan Kerikil) dan juga penempatan peralatan
lain sehingga memudahkan mobilisasi material campuran beton saat pengecoran. Pengawas
dan pelaksana memastikan kondisi peralatan dalam keadaan baik dan layak pakai.
- Kondisi peralatan akan mempengaruhi kecepatan pengecoran. Persiapkan jumlah pekerja
sebaik mungkin.
- Semua area yang akan dicor harus bersih dari kotoran, minyak, dan genangan air.
- Ketika pengadukan beton sudah dimulai, konsultan pengawas dan pelaksana memerintahkan
dan mengingatkan secara tegas ke pekerja komposisi campuran material yang harus
dituangkan. Apabila campuran beton sudah siap.
- Bahan cor dibawa dengan menggunakan alat bantu ember cor. Setelah dituangkan kemudian
diratakan dan dipadatkan.
- Pemadatan harus padat dan merata sehingga kepadatan beton dapat memenuhhi syarat
sehingga tidak ada rongga.

4. PEKERJAAN PONDASI TELAPAK TYPE PT1, 100X100X30


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
o Membuat beton dengan mutu f'c = 19,3 Mpa (K225), slump (12+/-2)cm
- Semen Portland
- Pasir Beton - Kerikil (Maks 30 mm)
o Bekisting, Pas. 1/2 Bata 1PCC:5PP
- Batu bata 5x11x22 cm
- Pasir pasang - Semen portland
o Pembesian dengan besi polos
- Besi beton polos SNI
- Kawat Beton
 Metode Pelaksanaan
- Sebelum dilakukan pengecoran, pertama menyiapkan bak ukur, dibuat sesuai dengan ukuran
berdasarkan perhitungan mix desain.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Bak ukur ini akan dipergunakan sebagai takaran pada proses pencampuran material beton.
- Selanjutnya penempatan material (Semen, Pasir, dan Kerikil) dan juga penempatan peralatan
lain sehingga memudahkan mobilisasi material campuran beton saat pengecoran.

-
- Konsultan pengawas dan pelaksana memastikan kondisi peralatan dalam keadaan baik dan
layak pakai. Kondisi peralatan akan mempengaruhi kecepatan pengecoran.
- Persiapkan jumlah pekerja sebaik mungkin. Sebelum pengecoran dimulai, konsultan
pengawas dan pelaksana harus memeriksa ukuran besi dan sistem penulangan yang akan
dikerjakan sudah sesuai dengan gambar kerja. Semua area yang akan dicor harus bersih dari
kotoran, minyak, dan genangan air.
Susun pasangan bata sesuai gambar.
- Ketika pengadukan beton sudah dimulai, konsultan pengawas dan pelaksana memerintahkan
dan mengingatkan secara tegas ke pekerja komposisi campuran material yang harus
dituangkan.
- Apabila campuran beton sudah siap, dimana kekentalan campuran harus sesuai denga
persetujuan dari direksi lapangan. Bahan cor dibawa dengan menggunakan alat bantu ember
cor. Setelah dituangkan kemudoan diratakan dan dipadatkan.
- Pemadatan harus padat dan merata sehingga kepadatan beton dapat memenuhi syarat
sehingga tidak ada rongga.

5. PEKERJAAN KOLOM PEDESTAL 30x30


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok SemenRambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
o Membuat beton dengan mutu f'c = 19,3 Mpa (K225), slump (12+/-2)cm
- Semen Portland
- Pasir Beton - Kerikil (Maks 30 mm)
o Bekisting, Pas. 1/2 Bata 1PCC:5PP
- Batu bata 5x11x22 cm
- Pasir pasang - Semen portland
o Pembesian dengan besi polos
- Besi beton polos SNI
- Kawat Beton
 Metode Pelaksanaan
- Pengecoran untuk kolom beton. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan
bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak
untuk semua kolom beton pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu,
dimana pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut ke reng balok berikutnya.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Diawali dengan pembuatan bekisting menggunakan kayu untuk menopang, dipaku sesuai
gambar dan petunjuk sesuai direksi lapangan.
- Setelah pekerjaan bekisting selesai, dilanjutkan dengan pembesian. Besi dipotong sesuai
dengan ukuran dan fungsi yaitu tulangan utama dan tulangan geser.
- Setelah dipotong, besi diikat dengan kawat beton jarak dan tumpuan disesuaikan dengan
gambar dan petunjuk direksi lapangan.
- Pemasangan pembesian harus dilakukan dengan cermat dan tepat agar tidak terjadi
pergeseran pada saat pengecoran dan diikat dengan kawat beton pastikan ikatan telah kuat.
-
- Apabila campuran beton telah siap kemudian tuangkan pada bekisting. Kemudian diratakan
dan dipadatkan.

6. PEKERJAAN SLOOF UK. 15x25


 Peralatan
Cangkul/Pacul

-
-
Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
o Membuat beton dengan mutu f'c = 19,3 Mpa (K225), slump (12+/-2)cm
- Semen Portland
- Pasir Beton - Kerikil (Maks 30 mm)
o Bekisting, Pas. 1/2 Bata 1PCC:5PP
- Batu bata 5x11x22 cm
- Pasir pasang - Semen portland
o Pembesian dengan besi ulir
- Besi beton ulir
- Kawat Beton
 Metode Pelaksanaan
- Pengecoran untuk tie beam. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan
bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak
untuk semua tie beam pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana
pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut ke balok tie beam berikutnya.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Penuangan spesi beton ke tie beam beton dengan menggunakan talang cor / atau mengunakan
pump concrate dan dalam pelaksanaan ini kami menngunakan beton jadi (Ready mix) - Sebelum
pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1) Menyiapkan bak ukur untuk takaran pada proses pencampuran material beton
2) Sebelum pengecoran, pastikan area yang akan di cor bersih dari kotoran 3)
Mempersiapkan jumlah pekerja sebaik mungkin.
4) Bahan cor yang telah disiapkan kemudian dituang ke bekisting, setelah dituangkan
kemudian diratakan dan dipadatkan. Pemadatan harus padat sehingga tidak ada rongga.

7. PEKERJAAN PASANG PONDASI BATU KALI 1PCC:5PP


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Palu Bodem
- Sendok Spesi
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu

-
-
-
- Kepala Tukang
- Mandor
Bahan
Batu Belah 15/20 cm
Semen Portland
Pasir Pasang
 Metode Pelaksanaan
- Pondasi bangunan yang digunakan adalah pondasi batu kali / batu gunung yang memenuhi
persyaratan teknis atau sesuai keadaan dilapangan.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pasangan pondasi adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana
pondasi atau pondasi batu belah dengan spesi perekat dan kemudian diplester kasar.
- Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat diantaranya
hinga rapat.
- Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk sloof, kedalaman anker ± 20
cm dan panjang besi yang muncul diatasnya minimal 10 cm.
- Cor stek kolom dan rapikan Kembali
1) Setelah pasangan mengeras, tanah dapat diurug kembali untuk pondasi telapak terbuat dari
beton bertulang yang letaknya dibawah kolom (tiang), untuk kedalamannya disesuaikan
dengan gambar.

8. PEKERJAAN MENGURUG KEMBALI


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Sekop
 Tenaga
- Pekerja
- Mandor
 Bahan
- Tanah Urug
 Metode Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan galian selesai, perlu dilakukan pengurugan tanah urug disepanjang lubang
galian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kepadatan agar struktur stabil dan di bekas
galian.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama material Tanah diangkut ke lapangan dan menumpukkan material pada lokasi tempat
dimana akan dilaksanakan pekerjaan urugan.
- Setelah itu material dihampar dengan menggunakan alat sesuai ketebalan dan kemiringan
yang direncanakan.

9. PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH MERAH DIPADATKAN


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Sekop
 Tenaga
- Pekerja
- Mandor
 Bahan
- Tanah Merah
 Metode Pelaksanaan


-
-
-
- Perlu dilakukan pekerjaan timbunan tanah merah yang dipadatkan. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan kepadatan agar struktur stabil dan siap untuk pembangunan.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama material tanah diangkut ke lapangan dan menumpukkan material pada lokasi tempat
dimana akan dilaksanakan pekerjaan urugan.
- Setelah itu material dihampar dengan menggunakan alat sesuai ketebalan dan kemiringan
yang direncanakan.

II-2 PEKERJAAN STRUKTUR ATAS


1. PEKERJAAN KOLOM TYPE K1 20X30
Peralatan Cangkul/Pacul
Pengki
Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok SemenRambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan o Pemasangan
Bekisting - Papan
Kayu Kelas III
- Paku biasa 2” – 5”
- Minyak Bekisting
- Balok Kayu Kelas II
- Plywood tebal 9 mm - Kayu Kaso 5/7
o Pembesian dengan besi ulir
- Besi beton ulir - Kawat Beton o Pembuatan beton
- Semen Portland
- Pasir beton
- Kerikil (maks 30mm)  Metode Pelaksanaan
- Pengecoran untuk kolom beton. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah
pemasangan bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan
serentak untuk semua kolom beton pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu,
dimana pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut ke reng balok berikutnya.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Diawali dengan pembuatan bekisting menggunakan kayu untuk menopang, dipaku sesuai
gambar dan petunjuk sesuai direksi lapangan.
- Setelah pekerjaan bekisting selesai, dilanjutkan dengan pembesian. Besi dipotong sesuai
dengan ukuran dan fungsi yaitu tulangan utama dan tulangan geser.
- Setelah dipotong, besi diikat dengan kawat beton jarak dan tumpuan disesuaikan dengan
gambar dan petunjuk direksi lapangan.
- Pemasangan pembesian harus dilakukan dengan cermat dan tepat agar tidak terjadi
pergeseran pada saat pengecoran dan diikat dengan kawat beton pastikan ikatan telah kuat.
- Apabila campuran beton telah siap kemudian tuangkan pada bekisting. Kemudian diratakan
dan dipadatkan.

-
-
-

2. PEKERJAAN KOLOM TYPE K2 20X20


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok SemenRambu Ukur
- Waterpass
- Meteran Tenaga Pekerja
Tukang Besi


-
-
-
Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan o Pemasangan
Bekisting - Papan
Kayu Kelas III
-Paku biasa 2” – 5”
-Minyak Bekisting
-Balok Kayu Kelas II
-Plywood tebal 9 mm
-Kayu Kaso 5/7 - Ready mix K-225 o Pembuatan beton
-Semen Portland
-Pasir beton
-Kerikil (maks 30mm)  Metode Pelaksanaan
-Pengecoran untuk kolom beton. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan
bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk
semua kolom beton pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana
pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut ke reng balok berikutnya.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Diawali dengan pembuatan bekisting menggunakan kayu untuk menopang, dipaku sesuai
gambar dan petunjuk sesuai direksi lapangan.
- Setelah pekerjaan bekisting selesai, dilanjutkan dengan pembesian. Besi dipotong sesuai
dengan ukuran dan fungsi yaitu tulangan utama dan tulangan geser.
- Setelah dipotong, besi diikat dengan kawat beton jarak dan tumpuan disesuaikan dengan
gambar dan petunjuk direksi lapangan.
- Pemasangan pembesian harus dilakukan dengan cermat dan tepat agar tidak terjadi
pergeseran pada saat pengecoran dan diikat dengan kawat beton pastikan ikatan telah kuat.
- Apabila campuran beton telah siap kemudian tuangkan pada bekisting. Kemudian diratakan
dan dipadatkan.

3. PEKERJAAN RING BALOK 15X20


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan o Pemasangan
Bekisting - Papan
Kayu Kelas III
-Paku biasa 2” – 5” - Minyak Bekisting Balok Kayu Kelas II
Plywood tebal 9 mm

-
-
Kayu Kaso 5/7 o Membuat beton dengan
mutuf'c = 19,3 Mpa (K225)
-Semen Portland
-Pasir Beton - Kerikil (Maks 30 mm) o Pembesian dengan besi polos
-Besi beton polos SNI
-Kawat Beton
 Metode Pelaksanaan
- Ring Balok merupakan struktur atas dalam suatu bangunan, pekerjaan balok dibuat untuk
menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelum pekerjaan ini dilakukan, terlebih dahulu pihak kontraktor harus mengajukan usulan
rencana kerja dan mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.
- Untuk pekerjaan balok diperlukan beberapa tahap seperti pekerjaan pembesian, pembuatan
dan pemasangan bekisting, pekerjaan pengecoran dan pembongkaran bekisting.
- Ring balok adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding
bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari
struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-kuda.
- Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter, dimensi ring balk
yang biasa digunakan adalah lebar 15 cm tinggi 15 cm dengan tulangan (besi beton) sesuai
gambar kerja.

-
-
III. PEKERJAAN ATAP
1. PEKERJAAN RANGKA PENUTUP ATAP, BAJA RINGAN
 Peralatan
- Mesin Gerinda
- Mesin Bor
- Mata Bor Besi
- Mata KepalaBajaRingan
- Tang
- Tang Baja Ringan
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Main Truss Baja Ringan C.75 t:75
- Reng/Roof Bottom Baja Ringan
- Skrup Truss
- Skrup Reng
 Metode Pelaksanaan
- Pemahaman gambar kerja.Konsep pemahaman gambar-gambar baja / gambar pelaksanaan
sebelum masuk bengkel. Dalam gambar detail baja untuk ukuran-ukuran yang biasanya tidak
ditentukan seperti misalnya pada kelekan kuda-kuda portal sebaiknya di pakai standarisasi
ukuran yang dipakai, jadi tidak menggunakan skala.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan o
Persiapan kerja
- Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak diperkenankan
menggunakan gambar draft sebagai panduan.
- Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan
memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melaksanakan pekerjaan di atas ketinggian
(lihat belahan keselamatan kerja).
- Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan
hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji
besi, palu, dan sebagainya.
o Leveling dan marking
- Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan
menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
- Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua belahan bangunan dan
tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
- Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap.
Mengukur jarak antar kuda-kuda.

2. PEKERJAAN PENUTUP ATAP, GENTENG BITUMEN SELULOSA


 Peralatan
- Mesin Gerinda
- Mesin Bor
- Mata Bor Besi
- Mata KepalaBajaRingan
- Tang
- Tang Baja Ringan
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Baja
Kepala Tukang

-
-Mandor
 Bahan
- Atap onduvilla tebal 0,3
- Skrup atap onduvilla  Metode Pelaksanaan
- Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga terciptalah
ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Ada berbagai pilihan penutup atap dengan
pilihan bentuk dan sifat yang berbeda.Dua faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihannya adalah faktor keringanan material agar tidak terlalu membebani struktur
bangunan dan faktor keawetan terhadap cuaca (angin,panas,hujan). Faktor lain adalah
kecocokan/keindahan terhadap desain rumah. Ukuran dan desain dari penutup atap juga
memberi pengaruh pada struktur,misalnya konstruksi kuda-kuda,ukuran reng,dan sudut
kemiringan.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pasang reng ke-1 dan ke-2 dengan jarak 27 cm (as ke as), selanjutnya pasang reng dengan
jarak 32 cm (as ke as).
- Pasang atap Onduvill, mulai dengan lembar ke-1. • Overlap ke samping = 1 gelombang. •
Overlap ke atas = 8 cm. • Jarak menggantung dari lisplank (overhang) = max. 5 cm • Jumlah
sekrup per lembar = 5 pcs. • Lanjutkan dengan pemasangan lembar berikutnya, sampai 1 baris
penuh.
- Pasang atap Onduvilla di baris ke-2, mulailah dengan ½ lembar atap, agar terbentuk pola
zigzag / susun bata (lembar ke-4).
- Lanjutkan dengan pemasangan lembar berikutnya, hingga baris ke-2 penuh.
- Untuk baris ke-3, (lembar ke-8 – 10) mengulang sama seperti baris ke-1.
- Untuk baris ke-4, (lembar ke-11 – 14) mengulang sama seperti baris ke-2, dst.

3. PEKERJAAN NOK ATAP, GENTENG BITUMEN SELULOSA


 Peralatan
- Mesin Gerinda
- Mesin Bor
- Mata Bor Besi
- Mata KepalaBajaRingan
- Tang
- Tang Baja Ringan
- Palu
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Baja
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Nok onduvilla 100 cm x 50 cm
- Skrup atap onduvilla  Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pemasangan nok harus sesuai dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan nok seng
dilakukan setelah pekerjaan pemasangan kuda-kuda, atap dan gording. Pekerjaan
dilaksanakan harus mendapat persetujuan direksi proyek (pemilik proyek, konsultan
pengawas dan seluruh pihak terkait dalam pelaksanan pekerjaan).
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Gunakan nok pada puncak atap antar genteng. Diletakkan berlawanan dengan arah angin.
- Gunakan nok tepi (closure cap) untuk menyempurnakan hasil pemasangan

4. PEKERJAAN NOK SAMPING, GENTENG BITUMEN SELULOSA


 Peralatan
- Mesin Gerinda
- Mesin Bor
- Mata Bor Besi
- Mata Kepala Baja Ringan
- Tang
- Tang Baja Ringan
- Palu
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Baja
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Nok onduvilla 100 cm x 50 cm
- Skrup atap onduvilla  Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pemasangan nok harus sesuai dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan nok seng
dilakukan setelah pekerjaan pemasangan kuda-kuda, atap dan gording. Pekerjaan
dilaksanakan harus mendapat persetujuan direksi proyek (pemilik proyek, konsultan
pengawas dan seluruh pihak terkait dalam pelaksanan pekerjaan).
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Gunakan nok pada puncak atap antar genteng. Diletakkan berlawanan dengan arah angin.
- Gunakan nok tepi (closure cap) untuk menyempurnakan hasil pemasangan

5. PEMASANGAN LISPLANG MOTIF BETAWI UK (2X10) / (2X30) CM, KAYU BORNEO 


Peralatan
- Mesin Gerinda
- Mesin Bor
- Mata Kepala Baja Ringan
- Palu
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Kayu Borneo papan
- Paku biasa 2”-5”  Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pemasangan lisplank dapat dilakukan setelah pekerjaan atap baja ringan dan
penutup atap selesai dilaksanakan.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Karena Lisplank didudukan pada Profil C Baja Ringan yang sebelumnya mesti dipasang
terlebih dahulu, sehingga memerlukan Profil C Baja Ringan yang lebih banyak.
Namun cara ini lebih baik dari segi kekuatan, alasannya Lisplank tersebut sanggup disekrup 2
buah (2 baris) pada setiap profil melintangnya.
- Lisplank ini dipasang memanjang sesuai dengan kebutuhan atap dan sesuai dengan gambar
kerja yang ada. Hal yang perlu diperhatikan yaitu jarak antar sekrup yang dipasang pada
lisplank sebaiknya tidak terlalu jauh. Jarak ini dapat bervariasi, dapat dibentuk antara 20 cm
s/d 40 cm (sepanjang profil memanjang lisplank tersebut), supaya terkunci dengan baik dan
kuat.
- Setelah pemasangan lisplank selesai, lakukan pendempulan pada setiap sekrup lisplank dan
sambungan antar papan lisplank, biar tampak rapi sebelum melaksanakan pengecatan.
IV. PEKERJAAN DINDING
1. PEKERJAAN PASANGAN BATA RINGAN 600x200x10
 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Benang Bangunan
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Hebel tb. 10 cm
- Mortar MU 380
 Metode Pelaksanaan
- Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata ringan dan di kontrol
kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
- Basahi bata ringan yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
- Beri adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara bata ringan dan pada
setiap sambungan atas dan bawah.
- Bata ringan tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal. Usahakan potongan bata ringan yang
besarnya kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak dipasang.

2. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING DENGAN SEMEN INSTAN, TERMASUK FINISHING


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Jidar
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Mortar MU 100
 Metode Pelaksanaan
- Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding yang
akan di plester.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siram permukaan batako dengan air sampai basah secara merata (curing). Buat adukan
untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan = 1 pc : 2 ps)
- Lakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring dengan jarak
lemparan ± 50 cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan 15 ~ 20 mm.
- Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman
(curing) selama 3 hari; pagi, siang & sore.
- Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc : 3 ps. Buat kepalaan
dengan ketebalan 15 mm.Lanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan mengering.
Pastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.
Buat adukan 1 pc : 3 ps, gunakan pasir yang diayak ( halus ).
- Lakukan plesteran pada bidang–bidang yang telah ada kepalaannya sampai selesai seluruh
permukaan padasetiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm. Gunakan jidar
untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
- Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
- Lanjutkan dengan curing selama 7 hari: pagi, siang dan sore sampai permukaan plesteran
benar – benar basah seluruhnya.
- Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1 hari. Haluskan
permukaan dinding dengan amplas halus.
- Plamir bidang-bidang plesteran yang telah kering dengan menggunakan plamir yang
baik. Lakukan sebanyak 3 lapis ( tiga kali pelaksanaan ) sampai dinding benar – benar
rata dan halus.

3. PEKERJAAN ACIAN DINDING DENGAN SEMEN INSTAN, TERMASUK FINISHING


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Sendok Semen
- Amlplas Halus
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Mortar MU 200
 Metode Pelaksanaan
- Persiapakan bahan dan peralatan, seperti : air, semen, sethok, dan bahan-bahan yang lainnya
sesuai kebutuhan
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Persiapakan bahan dan peralatan, seperti : air, semen, sethok, dan bahan-bahan yang lainnya
sesuai kebutuhan
- Siapkan tempat penampungan air, seperti : ember cor, ember bekas cat atau tempat lainnya
yang dapat digunakan untuk menampung air
- Campurkan semen dengan air secara perlahan-lahan, cukup ditaburkan saja jangan diaduk
agar semen tidak menggumpal dan tidak cepat kering
- Siram dinding yang akan diaci dengan kertas bekas semen sehingga permukaan dinding
dengan menggunakan sethok
- Menghaluskan pekerjaan acian dengan menggunakan kertas bekas semen sehingga
permukaan benar-benar rata dan halus
- Usahakan agar hasil acian dinding tidap cepat kering, bisa dengan cara menyiram air. Karena
pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding

4. PEKERJAAN KOLOM PRAKTIS 15X15


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok SemenRambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan o Pemasangan
Bekisting - Papan
Kayu Kelas III
- Paku biasa 2” – 5”
- Minyak Bekisting
- Balok Kayu Kelas II
- Plywood tebal 9 mm - Kayu Kaso 5/7
o Membuat beton dengan mutuf'c = 14,5 Mpa (K-175)
- Semen Portland
- Pasir Beton - Kerikil (Maks 30 mm) o Pembesian dengan besi polos
- Besi beton polos SNI
- Kawat Beton
 Metode Pelaksanaan
- Pengecoran untuk kolom beton. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan
bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak
untuk semua kolom beton pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu,
dimana pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut ke reng balok berikutnya.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Diawali dengan pembuatan bekisting menggunakan kayu untuk menopang, dipaku sesuai
gambar dan petunjuk sesuai direksi lapangan.
- Setelah pekerjaan bekisting selesai, dilanjutkan dengan pembesian. Besi dipotong sesuai
dengan ukuran dan fungsi yaitu tulangan utama dan tulangan geser.
- Setelah dipotong, besi diikat dengan kawat beton jarak dan tumpuan disesuaikan dengan
gambar dan petunjuk direksi lapangan.
- Pemasangan pembesian harus dilakukan dengan cermat dan tepat agar tidak terjadi
pergeseran pada saat pengecoran dan diikat dengan kawat beton pastikan ikatan telah kuat.
- Apabila campuran beton telah siap kemudian tuangkan pada bekisting. Kemudian diratakan
dan dipadatkan.

5. PEKERJAAN BALOK LINTEL 10X15


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan o Pemasangan
Bekisting - Papan
Kayu Kelas III
- Paku biasa 2” – 5”
- Minyak Bekisting
- Balok Kayu Kelas II
- Plywood tebal 9 mm - Kayu Kaso 5/7
o Membuat beton dengan mutuf'c = 14,5 Mpa (K-175)
- Semen Portland
- Pasir Beton - Kerikil (Maks 30 mm) o Pembesian dengan besi polos
- Besi beton polos SNI
- Kawat Beton
 Metode Pelaksanaan
- Balok lintel merupakan struktur atas dalam suatu bangunan, pekerjaan balok dibuat untuk
menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelum pekerjaan ini dilakukan, terlebih dahulu pihak kontraktor harus mengajukan usulan
rencana kerja dan mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.
- Untuk pekerjaan balok diperlukan beberapa tahap seperti pekerjaan pembesian, pembuatan
dan pemasangan bekisting, pekerjaan pengecoran dan pembongkaran bekisting.
- Ring balok adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding
bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata
- Pemasangan balok maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter, dimensi ring balk yang
biasa digunakan adalah lebar 15 cm tinggi 15 cm dengan tulangan (besi beton) sesuai gambar
kerja.

V. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


1. PEMASANGAN KUSEN ALUMINIUM 4” WARNA HITAM
 Peralatan
- Gergaji
- Mesin Bor Beton
- Mata Bor Beton
- Pendulum / Bandul
- Obeng / Mata obeng untuk mesin bor
- Palu
- Pistol Sealant
- Isolasi Kertas
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Aluminium kusen 4” warna
- Fisher
- Sealant
- Paku Keling
 Metode Pelaksanaan o Setelah peralatan sudah siap, berikut langkah-langkah cara
pemasangan kusen aluminium:
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan lubang dinding sesuai ukuran kusen. Lebar ukuran ditambah 3mm pada sisi kanan
dan kiri, untuk tingginya ditambah 3 mm juga.
- Memasukan kusen ke dalam lubang dinding. Periksa level kelurusan opening tembok
menggunakan pendulum atau bandul. Pastikan posisi kusen tegak lurus.
- Tandai dinding sesuai lubang yang ada pada kusen. Kemudian lepas kusen dari dinding.
- Bor/ lubangi tembok yang sudah ditandai. Masukkan fisher di setiap lubang yang sudah
dibuat.
- Masukkan kusen ke dinding dan pasang sekrup mengikuti lubang skrup yang sudah disiapkan
sebelumnya. Pastikan kusen merekat kuat pada dinding tembok.
- Setelah itu pastikan posisi kusen sudah terpasang tegak lurus, kemudian pasang penutup
sekrup.

2. FRAME DAUN JENDELA ALUMINIUM WARNA HITAM


 Peralatan
- Gergaji
- Mesin Bor Beton
- Mata Bor Beton
- Pendulum / Bandul
- Obeng / Mata obeng untuk mesin bor
- Palu
- Pistol Sealant
- Isolasi Kertas
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Aluminium frame warna hitam
- Fisher
- Sealant
- Paku Keling
- Alat bantu
 Metode Pelaksanaan o Setelah peralatan sudah siap, berikut langkah-langkah cara
pemasangan frame daun jendela aluminium:
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan lubang dinding sesuai ukuran kusen jendela. Lebar ukuran ditambah 3mm pada sisi
kanan dan kiri, untuk tingginya ditambah 3 mm juga.
- Memasukan kusen ke dalam lubang dinding. Periksa level kelurusan opening tembok
menggunakan pendulum atau bandul. Pastikan posisi kusen tegak lurus.
- Tandai dinding sesuai lubang yang ada pada kusen. Kemudian lepas kusen dari dinding.
- Bor/ lubangi tembok yang sudah ditandai. Masukkan fisher di setiap lubang yang sudah
dibuat.
- Masukkan kusen ke dinding dan pasang sekrup mengikuti lubang skrup yang sudah disiapkan
sebelumnya. Pastikan kusen merekat kuat pada dinding tembok.
- Setelah itu pastikan posisi kusen sudah terpasang tegak lurus, kemudian pasang penutup
sekrup.
- Pasang daun pintu atau jendela dengan menyekrup engsel / pasang engsel pada kusen.
- Pasang aksesoris transmisi pada daun pintu / jendela, kemudian pasang handle pintu. Lalu
pasang pengait pada kusen.
- Pengecekkan fungsi pintu dengan membuka tutup daun pintu dan sistem pengunciannya.
- Pasang isolasi kertas pada sekeliling kusen mengikuti bagian pinggir kusen.
- Pasangkan sealant pada rongga antara kusen dan dinding ( perhatikan kerapiannya )
- Yang terakhir lepas isolasi kertas, stiker pelindung dan bersihkan kusen / jendela aluminium
dari kotoran.

3. PEMASANGAN KUSEN PINTU KAYU BORNEO


 Peralatan
- Gergaji
- Mesin Bor Beton
- Mata Bor Beton
- Benang
- Angkur
- Pendulum/bandul
- Obeng / Mata obeng untuk mesin bor
- Palu
- Skur
- Patok
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Kayu Borneo, balok
 Metode Pelaksanaan o Setelah peralatan sudah siap, berikut langkah-langkah cara
pemasangan kusen pintu kayu:
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
- Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk
menentukan kedudukan kusen.
- Pasang angkur pada kusen secukupnya.
- Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu misal 2 meter dari tinggi
bouwplank (sesuaikan dengan gambar).
- Sesuaikan kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan
pendulum/bandul.
- Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
- Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh.
- Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan
ketegakan dari kusen.
- Bersihkan tempat sekelilingnya.

4. PEMASANGAN PINTU PANEL KAYU SAMARINDA


 Peralatan
- Gergaji
- Mesin Bor Beton
- Mata Bor Beton
- Obeng / Mata obeng untuk mesin bor
- Palu
- Skur
- Spidol/Pulpen
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Kayu kamper, papan
- Lem kayu
 Metode Pelaksanaan o Setelah peralatan sudah siap, berikut langkah-langkah cara
pemasangan pintu panel kayu kamper yaitu:
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan - Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
- Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
- Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
- Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, atur sampai masuk dengan toleransi
kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun ke arah tinggi.
- Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal)
dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu
dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel). Sesuaikan dengan
gambar.
- Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, atur sampai benar kedudukannya,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada
daun pintu.
- Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian
pasang/tanam pada tiang kusen.
- Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian
masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
- Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
- Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen.
- Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan
kusen.

5. PEMASANGAN JENDELA KACA KAYU BORNEO


 Peralatan
- Gergaji
- Mesin Bor Beton
- Mata Bor Beton
- Obeng / Mata obeng untuk mesin bor
- Palu
- Skur
- Spidol/Pulpen
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Kayu borneo, papan
- Lem kayu
 Metode Pelaksanaan o Setelah peralatan sudah siap, berikut langkah-langkah cara
pemasangan jendela kaca kayu borneo yaitu:
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
- Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
- Ketam dan potong daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
- Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi
kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
- Lepaskan daun jendela, pasang/tanam engsel daun jendela pada tiang daun jendela (sisi tebal)
dengan jarak dari sisi bagian bawah 15-20 cm dari bagian tepi (untuk putaran horizontal) atau
engsel ditanam pada bagian ambang atas daun jendela dengan jarak 15-20 cm dari bagian tepi
(untuk putaran vertikal). Sesuaikan dengan gambar.
- Masukkan/pasang lagi daun jendela pada kusennya, atur sampai sesuai kedudukannya,
kemudian beri tanda pada tiang/ambang atas jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel
pada daun jendela.
- Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun jendela dengan cara melepas pennya, kemudian
pasang/tanam pada tiang/ambang atas kusen.
- Pasang kembali daun jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian
masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun jendela pada kusen jendelanya.
- Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup.
- Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara melepaskan pen.
- Atur lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus
dengan kusen.

6. PEMASANGAN KACA TEBAL 5 MM


 Peralatan
- Amplas Kaca
- Karton/kain
- Paku
- Martil
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Kaca
 Metode Pelaksanaan
o Setelah peralatan sudah siap, berikut langkah-langkah cara pemasangan kaca yaitu:
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan letakkan
pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada lantai
yang datar.
- Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
- Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk
memegang kaca.
- Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela.
- Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
- Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis kayu. Ini
untuk menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil.

7. PEMASANGAN ENGSEL JENDELA CASHMENT 12”


 Peralatan
- Bor listrik
- Sekrup
- Spidol
- Siku
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang kayu
- Kepala tukang
- Mandor
 Bahan
- Engsel jendela cashment 12”
 Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pasang engsel jendela cashment 12” dilakukan saaat frame daun jendela
alumunium telah selesai dirakit
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Tentukan jumlah engsel casment 12”
- Tandai titik pemasangan dengan menggunakan spidol
- Berdirikan frame jendela , dan dalam keadaan yang rata dan seimbang
- Kencangkan dengan sekrup dan pastikan bahwa jendela dapat dibuka tutup dengan pas
- Lumasi dengan pelumas

8. PEMASANGAN ENGSEL PINTU


 Peralatan
- Bor listrik
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang kayu
- Kepala tukang
- Mandor
 Bahan
- Engsel pintu
- Pen engsel
 Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan ini dilakukan setela daun pintu kayu kamper selesai dikerjakan
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pasang / tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu ( sisi tebal ) dengan jarak dari sisi
bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm ( untuk pintu dengan dua engsel ), dan
pada bagian tengah untuk pintu dengan tiga engsel
- Masukkan atau pasang lagi daun pintu pada kusennya , setel sampai baik kedudukannya ,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada
daun pintu
- Lepaskan sebela bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian
pasang/ tanam pada tiang kusen
Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya , kemudian
masukkan pennya sampai pas
9. PEMASANGAN KUNCI PINTU
 Peralatan
- Meteran
- Pensil
- Pahat kayu
- Sekrup
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang kayu
- Kepala tukang
- Mandor
 Bahan
- Kunci tanam biasa  Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pasang kunci pintu merupakan salah satu finishing pintu yang berfungsi untuk
meningkatkan keamanan kelas  Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Ukur lebar dan tinggi pintu untuk menentukan letak titik pemasangan kunci yang disesuaikan
dengan tinggi pengguna pintu.
- Tandai titik pemasangan kunci dengan pensil.
- Buat lubang pada titik yang telah ditandai sebelumnya dengan menggunakan pahat kayu,
rapikan kemudian pasanglah kunci dalam posisi yang pas dan tepat.
- Langkah selanjutnya adalah pemasangan kuci bagian akhir, gunakan sekrup untuk
mengencangkannya.
- Pada posisi yang sama dan seimbang sejajar dengan titik pemasangan kunci pada daun pintu,
buat juga lubang pada batang kusen pintu dengan pahat kayu sebagai tempat striking
platenya.
- Pasang badan kunci dan pastikan posisi lidah pengait (Latch Bolt) sudah benar dan sesuai
dengan arah bukaan pintu, kemudian pasang plat lawan pada kusen.
- Setelah semua instalasi terpasang, kemudian lakukan pengujian agar kunci dapat berfungsi
dengan sempurna.
- Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas

10. PEMASANGAN KUNCI SLOT


 Peralatan
- Bor listrik
- Sekrup / reevet
- Palu reevet
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang kayu
- Kepala tukang
- Mandor
 Bahan
- Kunci selot
 Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan ini dilakukan harus dengan teliti dan kencang , agar pas dan lancar sat digunakan
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Mengukur titik slot grendel dengan tepat
- Memastikan slot grendel pada saat digunakan lancar dan pas

VI. PEKERJAAN PLAFOND


1. PEK. PLAFOND PVC LEBAR EXPOSE 16 CM, T = 9 MM, RANGKA PLAFOND HOLLOW
GALVANIZE 40MMX40MM DAN 20MMX40MM, T = 0,3 MM

 Peralatan
Gergaji
-
-
-
-
-
Palu Kambing
Bor Listrik
Mata Bor Sekrup
Meteran
- Scaffolding / Steger
- Tangga
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Hollow 40 x 40 mm
- Hollow 20 x 40 mm
- Paku sekrup
- PVC
 Metode pelaksanaan
- Pekerjaan plafond PVC dikerjakan setelah dilaksanakan pekerjaan rangka plafon.
 Teknis pelaksanaan pekerjaan
- Pasang rangka hollow / kayu sesuai ukuran ruangan.
- Memotong list menjadi sudut 45 derajat kemudian ditempatkan pada sisi-sisi dinding.
- Kencangkan list dengan sekrup pada hollow / kayu.
- Potong plafon sesuai ukuran dengan pisau cutter / gergaji.
- Pasang plafon sesuai urutan
- Kancing plafon menggunakan sekrup

2. PEKERJAAN LIST PLAFOND PVC


 Peralatan
- Gergaji
- Palu Kambing
- Bor Listrik
- Mata Bor Sekrup
- Meteran
- Scaffolding / Steger
- Tangga
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- List PVC
- Screw
 Metode Pelaksanaan
- Setelah plafon selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list plafon PVC
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- List profil di ukur terlebih dahulu berapa meter keliling tepian plafon agar di dapat hasil yang
efektif dan efisien.
- Untuk List plafon kayu dipasang pada pertemuan antara dinding dan plafon dengan perkuatan
menggunakan Sekrup ke rangka plafond dan paku ke tembok.

VII. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN DINDING


-
-
1. PEKERJAAN URUGAN PASIR DIBAWAH PELAPIS LANTAI, T = 5 CM
 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Sekop  Tenaga
Pekerja
Mandor
 Bahan
- Pasir Urug
 Metode Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan pondasi batu, perlu dilakukan penaburan pasir urug disepanjang lubang
galian. Hal ini dilakukan untuk menghindari tercampurnya adukan spesi dan tanah liat.
Ketebalan urugan minimal sekitar 5 cm dan selebar galian.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama material pasir diangkut ke papangan dan menumpukkan material pada lokasi tempat
dimana akan dilaksanakan pekerjaan urugan.
- Setelah itu material dihampar dengan menggunakan alat sesuai ketebalan dan kemiringan
yang direncanakan.

2. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI KERAMIK 40X40 PUTIH POLOS


 Peralatan
- Mesin Gerinda
- Alat Potong Keramik
- Palu Karet
- Sendok Semen
- Ember
- Rambu Ukur
- Waterpass
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Ubin Keramik 40 x 40 cm Putih
- Semen Portland
- Pasir Pasang
- Semen Warna
 Metode Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan.
- Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain.
- Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman : ukuran / dimensi, presisi, warna.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu
sebelum ditebar adukan pasangan keramik. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air
sampai jenuh sebelum dipasang.
- Buat adukan untuk pasang keramik. Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan
permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
- Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar permukaannya yang
rata/flat.Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
- Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar
dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan
acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
- Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan lantai keramik yang rata. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik
dengan waterpass.
-
-
-
-
-
- Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara
yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan
pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan
lantai keramik dari kotoran.

VIII. PEKERJAAN FINISHING


1. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING, CAT INTERIOR
 Peralatan Kuas
Kape
Bak cat

-
-
-
-
Kuas rol dan tongkatnya
Amplas
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Cat
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Plamir
- Cat Dasar
- Cat Penutup 2X
 Metode Pelaksanaan
- Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat untuk interior jenisnya sesuai dengan
spesifikasi teknis
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
- Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata dengan
plamir, tunggu sampai kering.
- Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas.
- Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk
bidang yang sempit
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan
hasilnya benar - benar rata.

2. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING EXTERIOR


 Peralatan
- Kuas
- Kape
- Bak cat
- Kuas rol dan tongkatnya
- Amplas
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Cat
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Plamir
- Cat Dasar
- Cat Penutup 2X
 Metode Pelaksanaan
- Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat untuk exterior jenisnya sesuai dengan
spesifikasi teknis
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
- Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
-
-
-
-
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata dengan
plamir, tunggu sampai kering. Untuk dinding bagian luar tidak digunakan plamir tapi
digunakan sealer.
Haluskan plamIr/sealer yang telah kering dengan amplas.
Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk
bidang yang sempit
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan
hasilnya benar - benar rata.

3. PENGECATAN LYSPLANK
 Peralatan
- kuas
- kape
- bak cat
- kuas rol dan tongkat
- amplas
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Cat
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Cat Menie Kayu
- Plamir
- Cat Dasar
- Cat Penutup 2X
 Metode Pelaksanaan
- Pengecatan lisplang dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu mengecat terlebih dahulu baru
kemudian dipasangkan kemudian menambal dan mengecat kembali lubang bekas
pemasangan dan yang kedua dipasang terlebih dahulu baru dilakukan pengecatan.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
- Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Bersihkan permukaan lisplang dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan lisplang yang akan dicat
dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan kuas untuk bidang yang sempit
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan
hasilnya benar - benar rata.

4. PELABURAN BIDANG KAYU DENGAN PLITUR


 Peralatan
- Kuas
- Kape
- Bak
- Kuas rol dan tongkat
- Ampelas
 Tenaga

-
-
-
- Pekerja
- Tukang Politur
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Politur
- Politur jadi
- Ampelas
 Metode Pelaksanaan
- Pelaburan bidang kayu dengan plitur merupakan cara finishing material kayu yang cukup
umum digunakan. Mudah diaplikasikan dengan kuas.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
Bersihkan permukaan kayu dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan kayu yang akan dicat dengan
kertas semen, koran dan lakban.
- Aduk politur sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan berulang-ulang sampai finish dan hasilnya benar - benar rata.

IX. PEKERJAAN FASILITAS EXTERIOR BANGUNAN


1. PAVING BLOK NATURAL KELILING BANGUNAN TEBAL 6 CM
 Peralatan
- Stamper kuda
- Waterpass
- Meteran
- Unting-unting
- Jidar
- Raskam
- Benang
- Gerobak sorong
- Patok kayu
- Cat
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Paving blok tebal 6 cm ukuran 10x20 cm
- Pasir urug
 Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan paving blok natural keliling bangunan merupakan pekerjaan finishing sebagai
metode perkerasan yang terakhir kali dikerjakan setelah hampir semua pekerjaan konstruksi
bangunan selesai dikerjakan.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Cek keadaan tanah
- Bersihkan lahan
- Siapkan paving blok dan peralatan kerja
- Melakukan pengukuran dengan waterpass untuk menentukan levelling permukaan lahan
- Menandai hasil dengan patok kayu yang diberi warna cat
- Lapisi area dengan pasir urug
- Pasang paving blok dengan benar, tekun, dan teliti sesuai gambar. Lakukan pemasangan
dengan cara maju ke depan
-
-
-
- Padatkan dengan stamper kuda. Isi celah antar paving blok dengan abu batu -
Bersihkan paving blok

2. SALURAN GRAVEL BETON ½ DIA. 20 CM


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Benang Bangunan
- Rambu Ukur
- Meteran
- Alat las
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu - Tukang las
Kepala Tukang

-
-
Mandor
 Bahan
- Gravel beton ½ dia. 20 cm
- Semen perekat
- Plat penyambung
 Metode Pelaksanaan
- Pemasangan gravel beton untuk saluran.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan o Pekerjaan persiapan
- Melakukan pengukuran longitudinal yang berfungsi mencari trase saluran dan batas
pembebasan dan pengukuran cross section yang berfungsi mencari elevasi saluran.
- Setelah menemukan lokasi yang tepat dan lahan galian yang dibutuhkan, selanjutnya
mempersiapkan semua yang dibutuhkan seperti tata letak material, peralatan, dan ruang
istirahat pekerja.
o Pekerjaan penggalian
- Dalam proses penggalian ini, terdapat du acara yaitu menggunakan cara manual (digali oleh
para pekerja menggunakan sekop dan pacul) atau menggunakan excavator dengan system
trimming slope, yaitu area urugan memakai tanah dari hasil galian. Agar kemiringan lahan
yang digali sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan, penggalian harus sesuai dengan elevasi
cross section. Setelah proses penggalian selesai, membuat lining agar tanah tidak masuk
kembali ke dalam galian, Kemudian menutup kembali area galian sehingga elevasi sesuai
rencana.
o Pekerjaan pemasangan Gravel Beton
- Dalam pemasangan Gravel Beton dapat dilakukan dengan manual atau menggunakan alat
berat seperti excavator yang disesuaikan dengan seberapa dan banyak berat gravel beton yang
akan dipasang. Dalam pemasangan gravel beton dipasang berjajar dan saling disambungkan
antara satu dengan yang lainnya. Pertemuan antara gravel beton dengan yang lainnya harus
disambungkan dengan cara dilas dengan menggunakan pelat penyambung, setelah itu
sambungan perlu di nat dengan semen agar lebih kuat.
o Pekerjaan Finishing
- Jika gravel beton untuk saluran telah semua terpasang dengan sempurna, proses paling akhir
adalah melakukan perurugan kembali galian yang ada ditiap samping saluran. Dalam proses
pengurugan, jangan sampai gravel beton yang sudah dipasang bergeser akibat dorongan
ketika sedang mengurug dan memadatkan. Kemudian area penggalian untuk gravel beton
dibersihkan dari semua bekas tanah galian, berbagai material lainnya.

3. PEKERJAAN PASANG ½ BATA 1 PCC : 5 PP


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Benang Bangunan
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Batu bata 5x11x22
- Semen portland
- Pasir pasang
 Metode Pelaksanaan
-
- Pasang acuan secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
Di ukur dan ditandai jarak setiap ketinggian pasangan bata dan dikontrol kesetimbangan
horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
- Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
- Beri adukan (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara bata dan pada setiap sambungan
atas dan bawah.

4. PLESTERAN 1 PCC : 5 PP, TEBAL 15 MM


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Jidar
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Semen Portland
- Pasir pasang
 Metode Pelaksanaan
- Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari area yang akan
diplester.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siram permukaan dengan air sampai basah secara merata (
curing ).
Buat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan = 1 pc : 2 ps)
- Lakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring dengan jarak
lemparan ± 50 cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan 15 ~ 20 mm.
- Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman
(curing) selama 3 hari; pagi, siang & sore.
- Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc : 5 ps. Buat kepalaan
dengan ketebalan 15 mm. Lanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah
mengering. Pastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.
Buat adukan 1 pc : 5 ps, gunakan pasir yang diayak ( halus ).
- Lakukan plesteran pada bidang–bidang yang telah ada kepalaannya sampai selesai seluruh
permukaan padasetiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm. Gunakan jidar
untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
- Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
- Lanjutkan dengan curing selama 7 hari: pagi, siang dan sore sampai permukaan plesteran
benar – benar basah seluruhnya.
- Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1 hari. Haluskan
permukaan dinding dengan amplas halus.
- Plamir bidang-bidang plesteran yang telah kering dengan menggunakan plamir yang
baik. Lakukan sebanyak 3 lapis ( tiga kali pelaksanaan ) sampai dinding benar – benar
rata dan halus.

5. ACIAN
 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
-
- Ember Cor
- Sendok Semen
- Amlplas Halus
 Tenaga
- Pekerja
Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Mortar MU 100
 Metode Pelaksanaan
- Persiapakan bahan dan peralatan, seperti : air, semen, sethok, dan bahan-bahan yang lainnya
sesuai kebutuhan
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Persiapakan bahan dan peralatan, seperti : air, semen, sethok, dan bahan-bahan yang lainnya
sesuai kebutuhan
- Siapkan tempat penampungan air, seperti : ember cor, ember bekas cat atau tempat lainnya
yang dapat digunakan untuk menampung air
- Campurkan semen dengan air secara perlahan-lahan, cukup ditaburkan saja jangan diaduk
agar semen tidak menggumpal dan tidak cepat kering
- Siram dinding yang akan diaci dengan kertas bekas semen sehingga permukaan dinding
dengan menggunakan sethok
- Menghaluskan pekerjaan acian dengan menggunakan kertas bekas semen sehingga
permukaan benar-benar rata dan halus
- Usahakan agar hasil acian dinding tidap cepat kering, bisa dengan cara menyiram air. Karena
pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.

X.2 PEKERJAAN ELEKTRIKAL


2.1 PEKERJAAN PANEL DAYA
1. PASANG BOX PANEL MCB 20X20
 Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Box Panel MCB 20x20  Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pasang Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan
dengan pekerjaan plesteran dinding, agar kabel dari intsalasi
listrik tertutup dengan plesteran. Semua hantaran (kabel) yang
ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak
dari luar (tertanam).
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama, pastikan tidak ada aliran listrik dengan mematikan sumber listrik.
- Tentukan dan ketahui mana kabel Fase mana kabel Netral pada kabel keluaran MCB utama ,
dapat menggunakan test pen atau juga kode warna dari kabel tersebut.
-
- Pasang Box MCB atau Box panel pada tempat yang diinginkan, usahakan tempatkan di lokasi
yang mudah dilihat.
- Buatlah jalur pipa di tembok dari Plafon menuju lokasi Box MCB yang telah dipasang
- Pasang kabel keluaran (output) dari MCB utama menuju Box MCB tambahan (pembagi) di
dalam ruang.
- Pasang dan dudukkan MCB pada Box MCB, dan pastikan terjepit dengan baik dan benar.
- Pasang dan sambungkan kabel dari keluaran (output) MCB utama pada terminal kabel
masukan (Input) MCB Tambahan, pastikan kabel telah terpasang dengan benar dan terikat
pada baut terminal MCB dengan kencang.
Untuk kabel netral dan ground dapat dihubungkan ke masing-masing terminal netral dan
terminal grpund. Kedua terminal tersebut memiliki fungsi sebagai titik penyambungan
sebelum menuju beban.

2. PASANG MCB 6 AMPERE/220 V


 Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- MCB 6 Ampere/220 V
- Kabel Listrik NYY tunggal
 Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pasang Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan plesteran dinding,
agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran. Semua hantaran (kabel) yang ditarik
dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam).
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama, pastikan tidak ada aliran listrik dengan mematikan sumber listrik.
- Tentukan dan ketahui mana kabel Fase mana kabel Netral pada kabel keluaran MCB utama ,
dapat menggunakan test pen atau juga kode warna dari kabel tersebut.
- Pasang Box MCB atau Box panel pada tempat yang diinginkan, usahakan tempatkan di lokasi
yang mudah dilihat.
- Buatlah jalur pipa di tembok dari Plafon menuju lokasi Box MCB yang telah dipasang
- Pasang kabel keluaran (output) dari MCB utama menuju Box MCB tambahan (pembagi) di
dalam ruang.
- Pasang dan dudukkan MCB pada Box MCB, dan pastikan terjepit dengan baik dan benar.
- Pasang dan sambungkan kabel dari keluaran (output) MCB utama pada terminal kabel
masukan (Input) MCB Tambahan, pastikan kabel telah terpasang dengan benar dan terikat
pada baut terminal MCB dengan kencang.
- Untuk kabel netral dan ground dapat dihubungkan ke masing-masing terminal netral dan
terminal grpund. Kedua terminal tersebut memiliki fungsi sebagai titik penyambungan
sebelum menuju beban.
- Tutup Box MCB

2.2 PEKERJAAN LAMPU PENERANGAN & DAYA


 Peralatan
- Palu
-
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
Lampu RMI 2 x TLD 18 watt, Recessed Mounted (M2)
- Kabel listrik NYY tunggal
- Pipa listrik EGA ½”
- Lampu downlight PL - C 18 W
- Stop kontak 1 Phasa, 16 A
- Saklar seri/ganda  Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan plesteran
dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.Semua hantaran (kabel)
yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam).
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o PEKERJAAN PASANGAN INSTALASI LISTRIK
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan plesteran
dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.
- Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak
dari luar (tertanam).
- Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing
listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan sparing.
- Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
- Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk
perbaikan (perawatan).
- Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga
tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
- Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada
balok kayu rangka langit-langit.
- Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem atau
dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
- Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang
setinggi.
- 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan saklar
harus rata dengan dinding.

o PEKERJAAN PASANG LAMPU


- Sediakan terlebih dahulu kap lampu yang akan dipasang, isolasi, kabel, baut, obeng, cutter,
gunting dan lainnya.
- Siapkan gambar rencana kerja untuk mengetahui jumlah lampu yang akan dipasang, jarak
antara lampu satu dengan yang lain, posisi sklar, dll.
- Pastikan kap lampu sudah terinstalasi dengan kabe lampu saklar. Isolasi pda kabel terdapat
hubungan antara kabel saklar dengan kabel kap lampu bawaan, perhatikan kabel sudah
terisolasi dengan rapat/
- Tata rapih kabel diatas plafon untuk mencegah terjadinya konsleting listrik
- Pasang kap lampu pada plafon, dan kunci bagian bawah dengan baut
-
- Setelah kap lampu terpasang, kemudian pasang lampu 8 Watt sesuai gambar rencana kerja

o PEKERJAAN PASANGAN STOP KONTAK


- Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih dahulu di check
kembali.Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis muatam dari
kabel tersebut. Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke stop kontak dan
pastikan kabel sudah terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak terjadi korsleting pada
listrik. Setelah kabel pada saklar terpasang, selanjutnya stop kontak dipasang pada dinding
sesuai dengan denah pada gambar rencana kerja. Lakukan pekerjaan ini secara hati-hati agar
tidak merusak bahan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

o PEKERJAAN PASANGAN SAKLAR GANDA


- Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih dahulu di check
kembali.Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis muatam dari
kabel tersebut.
- Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke saklar dan pastikan kabel sudah
terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak terjadi korsleting pada listrik. Setelah kabel
pada saklar terpasang, selanjutnya saklar ganda dipasang pada dinding sesuai dengan denah
pada gambar rencana kerja. Lakukan pekerjaan ini secara hati-hati agar tidak merusak bahan
dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Keterangan Peralatan:
1. Concrete Mixer : digunakan di seluruh pekerjaan Beton Site Mix
2. Bar Bender : digunakan di seluruh pekerjaan Pembesian
3. Bar Cutter : digunakan di seluruh pekerjaan Pembesian
4. Stamper : digunakan di seluruh pekerjaan Urugan dan Pemadatan
5. Generator Set : digunakan di pengadaan listrik kerja sebagai sumber listrik kerja.
6. Mobil Pickup : digunakan untuk mobilisasi dan demobilisasi

Anda mungkin juga menyukai