I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1) PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK
Peralatan
- Alat Ukur/Meteran Pita Roll
- Palu Kambing
- Palu Bodem
Tenaga
- Pekerja
Bahan
- Kayu Jenis Balok Kelas II
- Paku rata-rata
- Kayu jenis papan Borneo Super
Metode Pelaksanaan
- Sebagai patokan pekerjaan yang akan dilaksanakan, dilaksanakan pengukuran menggunakan
alat ukur di lokasi. Pekerjaan ini juga sebagai pekerjaan MC0 pelaksanaan pekerjaan. As dan
peil bangunan menentukan letak/posisi dan orientasi bangunan dgn alat ukur.
- Bowplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran:
- Posisi As bangunan diukur dari titik acuan yang telah ditentukanAs bangunan harus ditandai
dengan jelas (umumnya dengan warna merah) dan diletakan pada ketinggian referensi (mis. +
0,00)
- As bangunan ini menjadi acuan/referensi as-as yang lain untuk mementukan posisi pondasi,
kolom, lantai, dll, pada bangunan yang akan dibuat.
Pemasangan Bowplank:
- Kayu yang digunakan adalah kayu jenis Balok dan kayu Papan Borneo Super
- Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa tempat
untuk menarik benang-benang as.
- Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak elemen
bangunan, lebar pondasi dan tembok, kedalaman galian, dan ketinggian elemen bangunan
(lantai, pintu, jendela, dll).
- Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan untuk
jalan pekerja.
5) DOKUMENTASI PROYEK
Peralatan
- Camera
- Printer
Tenaga
- Pelaksana Lapangan
-
- Pekerja
Bahan
Kertas A4 da F4
- Kertas Cetak Foto Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan
laporan administrasi untuk melihat hasil kemajuan
pekerjaan.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Penyediaan perlengkapan untuk keperluan administrasi proyek, seperti alat tulis menulis,
kertas A4 dan F4 Untuk membuat laporan kemajuan pekerjaan Harian, Mingguan dan
Bulanan.
- Pengambilan dokumentasi berupa foto keadaan lokasi proyek, sebelum (0%), sementara
(25%), (50%), (75%) dan setelah proyek berlangsung (100%), diperlukan sebagai bukti dan
pengendalian berlangsungnya suatu proyek.
6) PEKERJAAN PENGADAAN K3
- Dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, pelaksanaannya bisa saja berpotensi terjadinya
kecelakaan konstruksi yang membahayakan keselamatan pekerja, keselamatan publik,
keselamatan harta benda, dan keselamatan lingkungan sehingga untuk menjamin keselamatan
pekerjaan konstruksi perlu membentuk Komite Keselamatan Konstruksi.
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disingkat K3 Konstruksi
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan
konstruksi.
- Untuk menerapkan Sistem Manajemen K3 pada setiap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi
maka dibentuklah Komite Keselamatan Konstruksi.
- Pekerjaan konstruksi yang menjadi kewenangan Komite Keselamatan Konstruksi sesuai
dengan Permen PU Nomor 02/PRT/M/2018 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum meliputi: a.
potensi bahaya tinggi;dan/atau
b. mengalami kecelakaan konstruksi yang dapat menimbulkan hilangnya nyawa orang;
- Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
yang selanjutnya disingkat SMK3 Konstruksi Bidang PU adalah bagian dari sistem
manajemen organisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka pengendalian risiko
K3 pada setiap pekerjaan konstruksi bidang Pekerjaan Umum.
Berdasarkan IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN yang telah dibuat maka
didapatkan data keperluan APD Sebagai Berikut:
1. Sarung Tangan
2. Sarung Tangan Karet untuk Pekerjaan kelistrikan
3. Helm Proyek
4. Rompi Proyek
5. Sepatu Boot
6. Kaca mata pengaman
7. Penutup Telinga
8. Masker
9. Sabun Cuci Tangan
Kemudian terkait dengan Instruksi Menteri No. 02/IN/M/2020 merupakan bagian dari
keseluruhan kebijakan untuk mewujudkan keselamatan konstruksi, kesehatan kerja, keselamatan publik,
dan keselamatan lingkungan setiap tahapan penyelenggaraan konstruksi.
Protokol tersebut berlaku pada proyek konstruksi yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, BUMN, maupun investasi swasta dan atau gabungan, Instruksi Menteri tersebut
memuat mekanisme tentang protokol pencegahan Covid-19 dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yaitu:
Pertama, membentuk satuan tugas (satgas) pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh pengguna jasa dan
penyedia jasa;
Kedua, menyediakan fasilitas pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh penyedia jasa pekerjaan
konstruksi;
Ketiga, mengedukasi semua orang untuk menjaga diri dari Covid-19 oleh satuan tugas;
Keempat, mengukur suhu semua orang pada setiap pagi, siang, dan sore yang dilakukan oleh penyedia
jasa konstruksi.
Kelima, membuat kerja sama penanganan suspect Covid-19 dengan Rumah Sakit dan Puskesmas setempat
yang dilakukan penyedia jasa pekerjaan konstruksi;
Keenam, menghentikan sementara pekerjaan jika terindikasi ada tenaga kerja yang terpapar Covid-19
yang dilakukan oleh pengguna dan atau penyedi jasa pekerjaan;
Ketujuh, melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan disinfektan sarana dan prasarana kantor dan
lapangan yang dilakukan penyedia jasa dan pekerjaan konstruksi.
7) MOBILISASI
Peralatan
- Alat angkut yang dibutuhkan untuk mobilisasi, misal troli
Tenaga
- Pelaksana Lapangan
- Pekerja
Bahan
-
Metode Pelaksanaan
- Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi
maka ketepatan waktu mobilisasi sangat penting untuk dijadwalkan dengan baik.
- Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal 7 hari setelah
mendapat surat perintah mulai kerja (SPMK).
- Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan. Peralatan
tersebut di atas di simpan di lokasi pekerjaan dan di jaga sehingga dapat dipergunakan pada
waktunya tanpa ada kendala yang dapat mengganggu pekerjaan, misalkan terjadi kerusakan
pada alat yang akan digunakan
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan material dan peralatan yang akan dimobilisasi.
- Siapkan alat angkut yang dapat memuat material dan peralatan yang butuh dipindahkan.
- Pindahkan material dan peralatan dari titik awal ke lokasi yang telah ditentukan (sesuai
dengan rencana peletakan material), biasanya dekat dengan tahap pekerjaan yang akan
dikerjakan.
- Material dan peralatan dipindahkan dengan hati-hati dan diangkut dengan batas maksimal
beban setiap mobilisasi.
- Material dan peralatan yang sudah dipindahkan disusun sesuai dengan jenis material dan
warna material atau sesuai dengan kebutuhan dengan tetap memperhatikan batas tumpukan
material dan ketentuan penyimpanan.
-
- Tukang kayu
Pekerja
- Mandor
- Kepala tukang
Bahan
-
Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan bongkaran merupakan pekerjaan yang perlu dilakukan sebagai bagian dari
pekerjaan rehab. Komponen bangunan yang perlu dibongkar harus dicocokan dengan
rencana gambar kerja rehab. Pekerjaan bongkaran existing harus jelas batasannya dan
dilakukan dengan hati- hati agar tidak merusak area yang akan tetap dipertahankan.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan material dan peralatan yang akan digunakan.
- Tandai area bangunan yang akan dibongkar sesuai dengan gambar kerja rehab.
- Bongkar area bangunan dengan peralatan yang digunakan sesuai dengan komponen
bangunan yang akan dibongkar.
- Perhatikan posisi instalasi mekanikal dan instalasi elektrikal pada bidang yang akan
dibongkar, lebih berhati-hati pada area tersebut.
- Pembongkaran kusen ( seluruh kusen pintu dan jendela ) dilakukan dengan membobok sisi
pasangan bata yang mengikat kusen dengan pahat beton, angkur dilepas, kusen diangkat dan
ditumpuk dengan sebaik-baiknya
- Pekerjaan bongkaran lantai keramik terdiri dari 3 tahap yaitu melepas nut, membuka keramik
dan membersihkan adukan semen lama
- Pekerjaan bongkaran penutup atap dilakukan dengan membongkar yang dimulai dari sudut
tepi bawah, menurunkan atap dan menyortir atap
- Pekerjaan bongkaran pasangan batu bata dimulai dari bagian atas ke bawah
- Setelah pembongkaran selesai, bersihkan area. Buang bongkahan pembongkaran ke area
yang aman.
-
Cangkul/Pacul
- Pengki Tanah
Tenaga
- Pekerja
- Mandor
Bahan
Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan laporan administrasi untuk melihat
hasil kemajuan pekerjaan.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar pelaksanaan atau
sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik,dasar galian
harus dipadatkan/ditumbuk.
- Jika galian melampaui batas kedalaman, Kontraktor harus menimbun kembali dan dipadatkan
sampai kepadatan maksimum
- Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkut langsung ke tempat yang
sudah direncanakan dan disetujui oleh Direksi.
-
- Konsultan pengawas dan pelaksana memastikan kondisi peralatan dalam keadaan baik dan
layak pakai. Kondisi peralatan akan mempengaruhi kecepatan pengecoran.
- Persiapkan jumlah pekerja sebaik mungkin. Sebelum pengecoran dimulai, konsultan
pengawas dan pelaksana harus memeriksa ukuran besi dan sistem penulangan yang akan
dikerjakan sudah sesuai dengan gambar kerja. Semua area yang akan dicor harus bersih dari
kotoran, minyak, dan genangan air.
Susun pasangan bata sesuai gambar.
- Ketika pengadukan beton sudah dimulai, konsultan pengawas dan pelaksana memerintahkan
dan mengingatkan secara tegas ke pekerja komposisi campuran material yang harus
dituangkan.
- Apabila campuran beton sudah siap, dimana kekentalan campuran harus sesuai denga
persetujuan dari direksi lapangan. Bahan cor dibawa dengan menggunakan alat bantu ember
cor. Setelah dituangkan kemudoan diratakan dan dipadatkan.
- Pemadatan harus padat dan merata sehingga kepadatan beton dapat memenuhi syarat
sehingga tidak ada rongga.
-
-
Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
Bahan
o Membuat beton dengan mutu f'c = 19,3 Mpa (K225), slump (12+/-2)cm
- Semen Portland
- Pasir Beton - Kerikil (Maks 30 mm)
o Bekisting, Pas. 1/2 Bata 1PCC:5PP
- Batu bata 5x11x22 cm
- Pasir pasang - Semen portland
o Pembesian dengan besi ulir
- Besi beton ulir
- Kawat Beton
Metode Pelaksanaan
- Pengecoran untuk tie beam. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan
bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak
untuk semua tie beam pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana
pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut ke balok tie beam berikutnya.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Penuangan spesi beton ke tie beam beton dengan menggunakan talang cor / atau mengunakan
pump concrate dan dalam pelaksanaan ini kami menngunakan beton jadi (Ready mix) - Sebelum
pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1) Menyiapkan bak ukur untuk takaran pada proses pencampuran material beton
2) Sebelum pengecoran, pastikan area yang akan di cor bersih dari kotoran 3)
Mempersiapkan jumlah pekerja sebaik mungkin.
4) Bahan cor yang telah disiapkan kemudian dituang ke bekisting, setelah dituangkan
kemudian diratakan dan dipadatkan. Pemadatan harus padat sehingga tidak ada rongga.
-
-
-
- Perlu dilakukan pekerjaan timbunan tanah merah yang dipadatkan. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan kepadatan agar struktur stabil dan siap untuk pembangunan.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama material tanah diangkut ke lapangan dan menumpukkan material pada lokasi tempat
dimana akan dilaksanakan pekerjaan urugan.
- Setelah itu material dihampar dengan menggunakan alat sesuai ketebalan dan kemiringan
yang direncanakan.
-
-
-
Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
Bahan o Pemasangan
Bekisting - Papan
Kayu Kelas III
-Paku biasa 2” – 5”
-Minyak Bekisting
-Balok Kayu Kelas II
-Plywood tebal 9 mm
-Kayu Kaso 5/7 - Ready mix K-225 o Pembuatan beton
-Semen Portland
-Pasir beton
-Kerikil (maks 30mm) Metode Pelaksanaan
-Pengecoran untuk kolom beton. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan
bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk
semua kolom beton pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana
pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut ke reng balok berikutnya.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Diawali dengan pembuatan bekisting menggunakan kayu untuk menopang, dipaku sesuai
gambar dan petunjuk sesuai direksi lapangan.
- Setelah pekerjaan bekisting selesai, dilanjutkan dengan pembesian. Besi dipotong sesuai
dengan ukuran dan fungsi yaitu tulangan utama dan tulangan geser.
- Setelah dipotong, besi diikat dengan kawat beton jarak dan tumpuan disesuaikan dengan
gambar dan petunjuk direksi lapangan.
- Pemasangan pembesian harus dilakukan dengan cermat dan tepat agar tidak terjadi
pergeseran pada saat pengecoran dan diikat dengan kawat beton pastikan ikatan telah kuat.
- Apabila campuran beton telah siap kemudian tuangkan pada bekisting. Kemudian diratakan
dan dipadatkan.
-
-
Kayu Kaso 5/7 o Membuat beton dengan
mutuf'c = 19,3 Mpa (K225)
-Semen Portland
-Pasir Beton - Kerikil (Maks 30 mm) o Pembesian dengan besi polos
-Besi beton polos SNI
-Kawat Beton
Metode Pelaksanaan
- Ring Balok merupakan struktur atas dalam suatu bangunan, pekerjaan balok dibuat untuk
menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelum pekerjaan ini dilakukan, terlebih dahulu pihak kontraktor harus mengajukan usulan
rencana kerja dan mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.
- Untuk pekerjaan balok diperlukan beberapa tahap seperti pekerjaan pembesian, pembuatan
dan pemasangan bekisting, pekerjaan pengecoran dan pembongkaran bekisting.
- Ring balok adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding
bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari
struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-kuda.
- Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter, dimensi ring balk
yang biasa digunakan adalah lebar 15 cm tinggi 15 cm dengan tulangan (besi beton) sesuai
gambar kerja.
-
-
III. PEKERJAAN ATAP
1. PEKERJAAN RANGKA PENUTUP ATAP, BAJA RINGAN
Peralatan
- Mesin Gerinda
- Mesin Bor
- Mata Bor Besi
- Mata KepalaBajaRingan
- Tang
- Tang Baja Ringan
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
Bahan
- Main Truss Baja Ringan C.75 t:75
- Reng/Roof Bottom Baja Ringan
- Skrup Truss
- Skrup Reng
Metode Pelaksanaan
- Pemahaman gambar kerja.Konsep pemahaman gambar-gambar baja / gambar pelaksanaan
sebelum masuk bengkel. Dalam gambar detail baja untuk ukuran-ukuran yang biasanya tidak
ditentukan seperti misalnya pada kelekan kuda-kuda portal sebaiknya di pakai standarisasi
ukuran yang dipakai, jadi tidak menggunakan skala.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan o
Persiapan kerja
- Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak diperkenankan
menggunakan gambar draft sebagai panduan.
- Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan
memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melaksanakan pekerjaan di atas ketinggian
(lihat belahan keselamatan kerja).
- Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan
hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji
besi, palu, dan sebagainya.
o Leveling dan marking
- Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan
menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
- Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua belahan bangunan dan
tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
- Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap.
Mengukur jarak antar kuda-kuda.
-
-Mandor
Bahan
- Atap onduvilla tebal 0,3
- Skrup atap onduvilla Metode Pelaksanaan
- Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga terciptalah
ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Ada berbagai pilihan penutup atap dengan
pilihan bentuk dan sifat yang berbeda.Dua faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihannya adalah faktor keringanan material agar tidak terlalu membebani struktur
bangunan dan faktor keawetan terhadap cuaca (angin,panas,hujan). Faktor lain adalah
kecocokan/keindahan terhadap desain rumah. Ukuran dan desain dari penutup atap juga
memberi pengaruh pada struktur,misalnya konstruksi kuda-kuda,ukuran reng,dan sudut
kemiringan.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pasang reng ke-1 dan ke-2 dengan jarak 27 cm (as ke as), selanjutnya pasang reng dengan
jarak 32 cm (as ke as).
- Pasang atap Onduvill, mulai dengan lembar ke-1. • Overlap ke samping = 1 gelombang. •
Overlap ke atas = 8 cm. • Jarak menggantung dari lisplank (overhang) = max. 5 cm • Jumlah
sekrup per lembar = 5 pcs. • Lanjutkan dengan pemasangan lembar berikutnya, sampai 1 baris
penuh.
- Pasang atap Onduvilla di baris ke-2, mulailah dengan ½ lembar atap, agar terbentuk pola
zigzag / susun bata (lembar ke-4).
- Lanjutkan dengan pemasangan lembar berikutnya, hingga baris ke-2 penuh.
- Untuk baris ke-3, (lembar ke-8 – 10) mengulang sama seperti baris ke-1.
- Untuk baris ke-4, (lembar ke-11 – 14) mengulang sama seperti baris ke-2, dst.
Peralatan
Gergaji
-
-
-
-
-
Palu Kambing
Bor Listrik
Mata Bor Sekrup
Meteran
- Scaffolding / Steger
- Tangga
Tenaga
- Pekerja
- Tukang kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
Bahan
- Hollow 40 x 40 mm
- Hollow 20 x 40 mm
- Paku sekrup
- PVC
Metode pelaksanaan
- Pekerjaan plafond PVC dikerjakan setelah dilaksanakan pekerjaan rangka plafon.
Teknis pelaksanaan pekerjaan
- Pasang rangka hollow / kayu sesuai ukuran ruangan.
- Memotong list menjadi sudut 45 derajat kemudian ditempatkan pada sisi-sisi dinding.
- Kencangkan list dengan sekrup pada hollow / kayu.
- Potong plafon sesuai ukuran dengan pisau cutter / gergaji.
- Pasang plafon sesuai urutan
- Kancing plafon menggunakan sekrup
-
-
-
-
Kuas rol dan tongkatnya
Amplas
Tenaga
- Pekerja
- Tukang Cat
- Kepala Tukang
- Mandor
Bahan
- Plamir
- Cat Dasar
- Cat Penutup 2X
Metode Pelaksanaan
- Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat untuk interior jenisnya sesuai dengan
spesifikasi teknis
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
- Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata dengan
plamir, tunggu sampai kering.
- Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas.
- Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk
bidang yang sempit
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan
hasilnya benar - benar rata.
3. PENGECATAN LYSPLANK
Peralatan
- kuas
- kape
- bak cat
- kuas rol dan tongkat
- amplas
Tenaga
- Pekerja
- Tukang Cat
- Kepala Tukang
- Mandor
Bahan
- Cat Menie Kayu
- Plamir
- Cat Dasar
- Cat Penutup 2X
Metode Pelaksanaan
- Pengecatan lisplang dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu mengecat terlebih dahulu baru
kemudian dipasangkan kemudian menambal dan mengecat kembali lubang bekas
pemasangan dan yang kedua dipasang terlebih dahulu baru dilakukan pengecatan.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
- Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Bersihkan permukaan lisplang dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan lisplang yang akan dicat
dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan kuas untuk bidang yang sempit
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan
hasilnya benar - benar rata.
-
-
-
- Pekerja
- Tukang Politur
- Kepala Tukang
- Mandor
Bahan
- Politur
- Politur jadi
- Ampelas
Metode Pelaksanaan
- Pelaburan bidang kayu dengan plitur merupakan cara finishing material kayu yang cukup
umum digunakan. Mudah diaplikasikan dengan kuas.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
Bersihkan permukaan kayu dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan kayu yang akan dicat dengan
kertas semen, koran dan lakban.
- Aduk politur sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan berulang-ulang sampai finish dan hasilnya benar - benar rata.
-
-
Mandor
Bahan
- Gravel beton ½ dia. 20 cm
- Semen perekat
- Plat penyambung
Metode Pelaksanaan
- Pemasangan gravel beton untuk saluran.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan o Pekerjaan persiapan
- Melakukan pengukuran longitudinal yang berfungsi mencari trase saluran dan batas
pembebasan dan pengukuran cross section yang berfungsi mencari elevasi saluran.
- Setelah menemukan lokasi yang tepat dan lahan galian yang dibutuhkan, selanjutnya
mempersiapkan semua yang dibutuhkan seperti tata letak material, peralatan, dan ruang
istirahat pekerja.
o Pekerjaan penggalian
- Dalam proses penggalian ini, terdapat du acara yaitu menggunakan cara manual (digali oleh
para pekerja menggunakan sekop dan pacul) atau menggunakan excavator dengan system
trimming slope, yaitu area urugan memakai tanah dari hasil galian. Agar kemiringan lahan
yang digali sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan, penggalian harus sesuai dengan elevasi
cross section. Setelah proses penggalian selesai, membuat lining agar tanah tidak masuk
kembali ke dalam galian, Kemudian menutup kembali area galian sehingga elevasi sesuai
rencana.
o Pekerjaan pemasangan Gravel Beton
- Dalam pemasangan Gravel Beton dapat dilakukan dengan manual atau menggunakan alat
berat seperti excavator yang disesuaikan dengan seberapa dan banyak berat gravel beton yang
akan dipasang. Dalam pemasangan gravel beton dipasang berjajar dan saling disambungkan
antara satu dengan yang lainnya. Pertemuan antara gravel beton dengan yang lainnya harus
disambungkan dengan cara dilas dengan menggunakan pelat penyambung, setelah itu
sambungan perlu di nat dengan semen agar lebih kuat.
o Pekerjaan Finishing
- Jika gravel beton untuk saluran telah semua terpasang dengan sempurna, proses paling akhir
adalah melakukan perurugan kembali galian yang ada ditiap samping saluran. Dalam proses
pengurugan, jangan sampai gravel beton yang sudah dipasang bergeser akibat dorongan
ketika sedang mengurug dan memadatkan. Kemudian area penggalian untuk gravel beton
dibersihkan dari semua bekas tanah galian, berbagai material lainnya.
5. ACIAN
Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
-
- Ember Cor
- Sendok Semen
- Amlplas Halus
Tenaga
- Pekerja
Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
Bahan
- Mortar MU 100
Metode Pelaksanaan
- Persiapakan bahan dan peralatan, seperti : air, semen, sethok, dan bahan-bahan yang lainnya
sesuai kebutuhan
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Persiapakan bahan dan peralatan, seperti : air, semen, sethok, dan bahan-bahan yang lainnya
sesuai kebutuhan
- Siapkan tempat penampungan air, seperti : ember cor, ember bekas cat atau tempat lainnya
yang dapat digunakan untuk menampung air
- Campurkan semen dengan air secara perlahan-lahan, cukup ditaburkan saja jangan diaduk
agar semen tidak menggumpal dan tidak cepat kering
- Siram dinding yang akan diaci dengan kertas bekas semen sehingga permukaan dinding
dengan menggunakan sethok
- Menghaluskan pekerjaan acian dengan menggunakan kertas bekas semen sehingga
permukaan benar-benar rata dan halus
- Usahakan agar hasil acian dinding tidap cepat kering, bisa dengan cara menyiram air. Karena
pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.
Keterangan Peralatan:
1. Concrete Mixer : digunakan di seluruh pekerjaan Beton Site Mix
2. Bar Bender : digunakan di seluruh pekerjaan Pembesian
3. Bar Cutter : digunakan di seluruh pekerjaan Pembesian
4. Stamper : digunakan di seluruh pekerjaan Urugan dan Pemadatan
5. Generator Set : digunakan di pengadaan listrik kerja sebagai sumber listrik kerja.
6. Mobil Pickup : digunakan untuk mobilisasi dan demobilisasi