Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : Pembangunan Rumah Sakit Beserta Sarana dan Prasarana


Pendukungnya
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua
Tahun Anggaran : 2021

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pemasangan Uitzet dan Bouwplank
Adapun metode pelaksanaan pemasangan uitzet dan bouwplank sebagai
berikut:
- Kontraktor Pelaksana mengajukan permohonan Uitzet dan Bouwplank
kepada Direksi Dinas sebagai persetujuan pelaksana pekerjan.
- Uitzet dilaksanakan menggunakan peralatan standar yang disetujui
Direksi Dinas. Pengukuran dilakukan sesuai dengan rencana gambar
kerja dan petunjuk dari tenaga ahli yang bersangkutan.
- Apabila terjadi perbedaan pengukuran, kontraktor pelaksana dapat
melaporkan kepada konsultan supervisi dan Direksi Dinas agar dapat
dilakukan arahan selanjutnya.
- Bouwplank dipasang dengan menggunakan material papan dan kayu.
Dipastikan bouwpalnk dipasang dengan kuat dan mudah dilihat.
- Selama pekerjaan pengukuran belum selesai, bouwplank dipastikan tetap
baik dalam posisinya dan harus selalu dilakukan pengecekan.

2. Pagar Pengaman Proyek


Pembuatan pagar pengaman proyek dilaksanakan sebelum aktivitas
pelaksanaan dilapangan dilakukan. Tujuannya adalah untuk menjamin
keamanan kerja didalam lingkungan proyek dan sekaligus sebagai pemisah
aktifitas diluar dan didalam areal proyek. Pagar pengaman ini dibuat
berdinding seng dan disokong oleh tiang-tiang penyanggah yang kokoh,
dibangun mengitari lokasi proyek sehingga dapat memenuhi fungsinya
sebagai pengaman. Pembuatan pagar pengaman proyek membutuhkan
waktu pelaksanaan ± 7 hari.
 Teknis pelaksanaan pekerjaan
- Mempersiapkan peralatanyang digunakan seperti : Meteran, Tang,
Gergaji, Kakatua (Gegep), Palu dan Gunting Seng.
- bMelakukan pengukuran untuk menentukan batas-batas yang termasuk
kedalam wilayah proyek.
- cPemasangan papan kayu dan seng gelombang sebagai bahan utama
pembuatan pagar pengaman.
- Setelah papan dan seng siap untuk dipasang, maka pada bagian dalam
pagar akan diberikan kayu penopang sebagai tumpuan.

3. Pembuatan Papan Nama Proyek


Papan nama proyek dibuat pada bidang datar yang berukuran standard
dan tulisannya mudah dibaca, papan nama tersebut di pajang pada lokasi
pembangunan dan 100 m pada jalan masuk menuju lokasi proyek
pembangunan harus diberi tanda arah menuju lokasi.
Dalam pelaksanaan pembuatan papan nama proyek ini adapun alat dan
bahan yang digunakan, yaitu:
- Palu
- Paku
- Spanduk / Baliho papan nama proyek
- Balok kayu 5/10
- Balok kayu 5/5

4. Air Kerja dan Listrik Kerja


Listrik kerja diharapkan untuk membantu pekerjaan pemotongan
keramik, pemotongan besi,  pompa air, penerangan kerja serta power
untuk mengoperasikan alat bantu kerja lainnya. Pengadaan listrik kerja
dengan menciptakan meteran listrik gres dengan pengajuan ke PLN atau
dari Genset  tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan pekerjaan.
Air kerja sangat diharapkan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan,
dimana air kerja berfungsi untuk pekerjaan  testing comissioning dan
gabungan adukan pekerjaan lainnya. Untuk pengadaan air kerja
diharapkan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja. Pemasangan
pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melaksanakan pemantekan
untuk mendapat sumber air, lalu dilakukan pemasangan pipa dan kran air.
Air untuk keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja
sanggup juga diperoleh dari sumber existing yang ada dengan
penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah ditentukan.

5. Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/mendatangkan peralatan, personil,
dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan,
dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai gambar kerja.
Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi dan demobilisasi peralatan yang
dilakukan terdiri dari :
- Excavator set, 140 HP(2 Unit)
- Concrete Mixer Truck M3 (3 Unit)
- Dump Truck, 3,5 Ton (3 Unit)
- Water Tank, 3500-5000 L (1 Unit)
- Concrete Mixer 0,3 M3 (3 Unit)
- Concrete Vibrator, 5,5 HP (5 Unit)
- Concrete pump, 1,6 MHP (1 Unit)
- Generator Set, Minimal 5000 watt (1 Unit)
- Air Compressor, 3500-5000 L/M (1 Unit)
- Mesin Las, 300 Amp (1 Unit)
- Bar Banner, 30 mm (3 Unit)
- Bar Cutter 30 mm (3 Unit)
- Scafholdeng, (150 Unit)
Personil terdiri dari :
- Manager Proyek
- Manajer Teknik
- Manajer Teknik
- Manajer Keuangan
- Ahli K3
- Ahli Teknik SIstem/tata udara
- Ahli Teknik Transportasi dalam Gedung
- Ahli Teknik Plumbing dan Pompa Mekanik
- Manajer Keuangan
- Ahli K3 muda
Pada saat mobilisasi alat berat diangkur menggunakan Trailer yang
memiliki perlengkapan yang memadai.
Demobilisasi merupakan pengembalian/pemindahan kembali peralatan
maupun personil dari lapangan.
6. Kantor Sementara
Kantor sementara proyek dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf
dari kontraktor, pengawas maupun pemilik proyek di lapangan yang dilengkapi
dengan ruang-ruang kerja staf, ruang rapat, ruang pimpinan, mushola dan toilet.
Besar kecilnya kantor proyek ini tergantung pada jenis proyek maupun jumlah
staf yang bekerja Seluruh fasilitas dan sarana yang dibangun untuk pekerjaan
persiapan ini adalah sementara. Oleh karena itu, desain kantor proyek / direksi
keet tersebut dibuat tidak permanen, namun tetap harus mengutamakan
kenyamanan dan persyaratan sebagai tempat kerja. Karena sifatnya tidak
permanen maka desain bangunan kantor ini sebisa mungkin dibangun dengan
biaya konstruksi yang semurah mungkin. Salah satu cara adalah dengan
membuat konstruksi bangunan kantor yang dapat digunakan berulang kali
(sistem rakitan). Desain bangunan kantor proyek, konstruksinya dapat terbuat
dari rangka baja atau balok kayu, dindingnya menggunakan material triplek atau
plywood.
Penutup atap terbuat dari bahan seng atau asbes, dan plafon menggunakan
bahan triplek. Untuk lantai dasar, penutup lantai menggunakan bahan keramik,
dan apabila kantor proyek bangunan berlantai 2, penutup lantai atas
menggunkan triplek tebal 20 mm.

7. Gudang Material dan Bahan


Bangunan Gudang Material dan Bahan, berfungsi untuk melindungi
material dari pengaruh cuaca seperti material semen dan insulasi atap, triplek,
perlengkapan kerja, material finishing yang memerlukan tempat
penyimpanan.Sebagai tempat penyimpanan material, bagunan gudang harus
memenuhi persyaratan antara lain kondisi ruangan harus tetap kering dan tidak
lembab, karena kondisi ruangan dalam bangunan gudang mempengaruhi
kualitas bahan yang disimpan.Gudang penyimpanan material dan gudang
penyimpanan peralatan, dapat disatukan atau dapat juga dipisahkan, hal ini
ditentukan besar kecilnya proyek, dan luas lahan gudang penyimpanan.Gudang
peralatan berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat-alat ringan seperti vibartor
untuk pemadatan beton, mesin genset, alat ukur, mesin potong keramik, mesin
bor, mesin las, tabung oksigen, tabung lpg, kabel listrik, kabel las, dan
perlengkapan lainnya.

8. Pasang Jaring Pengaman dan Plastik debu


Jaring pengaman pada umumnya dilaksanakan pada pelaksanaan proyek
pembangunan gedung besar dan bertingkat sedang berlangsung yang
bertujuan untuk menahan matrial bangunan supaya tak jatuh kebawah serta
bisa mencegah orang sekitar kejatuhan material. Teknis pelaksanaan
pekerjaan sebagai berikut :
 Pekerjaan persiapan

- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang


jaring pengaman (plastik)
- Approval persetujuan material yang akan digunakan
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan alat dan bahan kerja, antara lain : jaring pengaman, gunting,
tali, paku, dan alat ukur.
 Pekerjaan pengukuran
Melaksanakan pengukuran gedung yang akan dipasangi jaring
pengaman, ukur panjang dan lebar gedung yang akan dilapisi dengan
jaring pengaman.

 Pemangkasan jaring
Pemangkasan dilaksanakan supaya jaring pengaman yang akan
dipasang bisa sesuai dengan gedung yang akan dilapisi jaring pengaman.
Pemangkasan dilaksanakan dengan memakai gunting.

 Pemasangan jaring pengaman


Proses pemasangan jaring pengaman dilaksanakan secara bertahap,
pemasangan dikerjakan dengan 2 orang atau lebih, pasangkan jaring
pengaman sebelah kiri pada bagian pondasi sisi kiri, tempelkan kemudian
paku dengan paku payung supaya tak lepas, dan pasangkan jaring
pengaman sebelah kanan pada bagian pondasi sisi kanan, dan tempelkan
jaring pengaman kemudian paku dengan paku payung. Laksanakan proses
tersebut secara bertahap dan sampai selesai.

 Pemeriksaan jaring pengaman


Ada beberapa hal yang harus diperiksa. Berikut ini yang harus diperiksa :
- Memastikan jaring pengaman tak sobek ataupun rusak
- Cek paku apakah sudah cukup kuat untuk menahan tiupan angin
- Memastikan jaring pengaman, aman dari benda yang bisa merusak
jaring

9. Pasang Penagaman Multipleks 9mm rgk kayu ruing


Proses pemasangan pengaman multipleks ini bertujuan agar para
pekerja aman pada saat memijakan kaki mereka di scafholdeng yang berguna
sebagai penyangga dalam pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan.

10. Pekerjaan Bongkaran


Metode pembongkaran bangunan gedung terdiri dari macam yaitu:
 Pembongkaran segmen demi segmen bangunan
Pembongkaran persegmen ini bisa dengan alat sederhana, peralatan
modern, bahan kimia dan lain-lain. Dengan alat sederhana, pembongkaran
yang dilakukan dengan tenaga manusia beserta peralatannya.
Pembongkaran ini dilakukan apabila bangunan gedung yang dibongkar
tidak lebih dari 1 lantai serta tidak membutuhkan waktu yang cepat.
Penggunaan tenaga manusia dilakukan apabila pembongkaran tidak
berdampak pada kecelakaan manusia dan lingkungannya.Peralatan
modern bisa berupa mesin potong, mesin las,bahan kimia, water jet dan
lain-lain. Water jet adalah penyemprotan Air yang bertekanan dan
kecepatan dingin terhadap komponen bangunan.

 Pembongkaran dengan Peralatan High Reach Arm


Pembongkaran ini menggunakan alat berat yang dilakukan untuk
bangunan lebih dari 1 lantai dengan ketinggian yang masih dapat dicapai
dengan lengan alat berat tersebut. Dalam pembongkaran ini, penggunaan
tenaga manusia sangat rendah karena untuk menghindari kecelakaan yang
mengakibatkan kematian manusia.

 Pembongkaran dengan Pembebanan


Pembongkaran dilaksanakan dengan memberikan beban kepada
bangunan yang melebihi daya dukung struktur bangunan. Dengan alat-alat
mekanis, seperti mobile crane, excavator, beban diangkat dan diletakkan
pada lantai tertinggi bangunan. Beban ini dapat berupa pasir yang telah
disiram dengan air, dan dimasukkan dalam karung, lalau diletakkan pada
plat lantai paling atas. Dengan demikian, keruntuhan akan dimulai dari lantai
paling atas, yang akan meniimbulkan beban akumulatif pada lantai2
dibawahnya, sehingga bangunan akan rubuh secara keseluruhan. Metode
ini membutuhkan data as built drawing serta perhitungan struktur dari
banguna tersebut, agar dapat diketahui besar beban yg dibutuhkan serta
rencana perletakan dari beban-beban tersebut.

 Pembongkaran dengan crane dan bola besi (Wrecking ball)


Crane akan berfungsi semacam pengayun untuk menggerakkan bola
besi saat menghancurkan tembok. Bola besi tersebut memiliki berat sekitar
6 ton dan mampu menghancurkan apa pun di struktur bangunan.

 Pembongkaran dengan Alat Peledakan ( Implosion)


Pembongkaran dengan alat peledak dilakukan apabila kebutuhan
dipelukan waktu yang cepat untuk pembongkaran. Penggunaan peledak
tersebut apabila bangunan tidak dapat dilakukan oleh alat berat.
B. PEKERJAAN TANAH

1.Galian tanah biasa sedalam 1 Meter


Adapun metodenya sebagai berikut :
- Melakukan penandaan pada lokasi yang diperlukan, panjang, arah aliran
dan kelandaian , sesuai gambar atau sesuai perintah Direksi Pekerjaan.
- Penggalian secara manual dengan ukuran dan kelandaian galian sesuai
gambar, hasil galian dipindahkandengan dump truck ke lokasi yang tepat
dan diratakan  sehingga dapat mencegah dampak lingkungan yang
mungkin terjadi.
- Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian.
- Selama proses pengerjaan, petugas lalu lintas memasang rambu
peringatan adanya pekerjaan jalan sekaligus mengatur arus lalu lintas.
Bersama direksi melakukan pemeriksaan akhir terhadap pelaksanaan

2. Galian Tanah Pile cap


Adapun metodenya sebagai berikut :
- memastikan titik as Pile Cap terlebih dahulu untuk dapat melanjutkan
pengerjaan selanjutnya.
- Setelahnya adalah pekerjaan menggali tanah untuk penempatan Pile
Cap yang akan dibuat nantinya.
- Menggali tanah harus disesuaikan dengan dimensi atau ukuran dari
Pile Cap tersebut. Sehingga Pile Cap bisa ditempatkan dengan sesuai
atau pas pada tanah dan tidak melenceng dari galian tanah yang akan
dipakai untuk landasan Pile Cap.

3. Urugan Tanah Kembali


Adapun metodenya sebagai berikut :
- Tanah yang digunakan untuk pengurugan harus dari tanah yang baik
dan memenuhi syarat teknis, bebas dari akar, bahan-bahan organis,
barang bekas/sampah dan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
Direksi lapangan. Jika diijinkan dapat digunakan tanah bekasgalian.
- Pengurugan dilakukan lapis demi lapis tiap 20 cm dengan ketebalan +
40 cm dalam keadaan padat, kemudian dibasahi dan dipadatkan.
Direksi dapat memerintahkan pengurugan melebihi ukuran,
diperhitungkan penyusutan tanah akibat konsolidasi.

4. Urugan Sirtu Bawah Pondasi


Adapun metodenya sebagai berikut :
- Material sirtu ditimbun disekitar areal pekerjaan
- Pengangkutan material sirtu ketitik pekerjaan dilakukan dengan tenaga
manusia dengan bantuan peralatan gerobak dorong.
- Membersihkan lokasi yang akan diurug dari sampah atau kotoran.
- Material sirtu dihamparkan dengan cara manual (tenaga manusia)
menggunakan cangkul, sekrop, keranjang dan gerobak sorong.
- Sebelum dilaksanakan pemadatan hamparan disiram air
- Sirtu dipadatkan dengan alat pemadat (stemper kuda)
- Melakukan pengecekan/pengukuran ketebalan urugan dengan meteran
apakah sesuai dengan ketebalan rencana.
- Jika belum mencapai ketebalan rencana, kemudian dipadatkan kembali
sampai mencapai ketebalan rencana yaitu tebal = 25 cm.
- Perapihan hasil pekerjaan.

5. Urugan Pasir Bawah Lantai


Adapun metodenya sebagai berikut :
- Pada dasar galian pondasi diberi urugan pasir padat setebal 5 cm
padat.
- Pasir diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol
ketebalan dari pasir tersebut.
- Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata
- Pengurugan pasir ini pekerjakan berbarengan dengan lantai kerja
pondasi.

C. PEKERJAAN PASANGAN

Anda mungkin juga menyukai