Anda di halaman 1dari 10

Pelaksanaan Pengerjaan Abutment

Metode pelaksanaan adalah uraian mengenai cara pelaksanaan dan penguasaan

teknis dilapangan sehingga tahapan pelaksanaannya dari setiap pekerjaan

berjalan secara efisien dan sistematis, yaitu item pekerjaan mana yang harus

dikerjakan terlebih dahulu dan item mana yang harus melanjutkannya.

Skup pekerjaan adalah semua pekerjaan yang tercantum dalam daftar

kuantitas, dimana dari semua skup pekerjaan diantaranya pada pekerjaan

konstruksi dan ada beberapa item pekerjaan yang merupakan item pekerjaan

Mata Pembayaran Utama.

Pekerjaan Struktur Abutment

Pekerjaan Abutment Jembatan

Kepala Jembatan (Abutment) Kepala Jembatan atau abutment adalah tempat

perletakan bangunan bagian atas jembatan.

Abutment disesuaikan dengan hasil penyelidikan tanah dan sedapat mungkin

harus diletakan diatas tanah keras supaya dapat tercapai tegang tanah yang

diizinkan.

Dengan memperhitungkan resiko terjadinya erosi maka paling tidak dasar

abutment harus berada 2 m dibawah muka tanah asli, terutama untuk abutment

dengan pondasi langsung.


Pada pekerjaan struktur abutment ini ada beberapa tahapan yaitu:

1)  Pekerjaan Pour (abutment bagian bawah)

Pour ini adalah struktur bagian bawah pada pekerjaan abutment, pelaksanaan

pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan struktur bawah pondasi dan lantai

kerja selesai.

Proses pengerjaannya yaitu pemasangan bekisting, kemudian dilanjutkan

dengan pemasangan tulangan dan setelah itu kemudian pengerjaan pengecoran.

Sebelum pengecoran dilakasanakan yang harus dikerjakan adalah mengecek

semua pekerjaan bekisting dan pemasangan tulangan agar hasil dari pengecoran

tersebut sesuai sengan rencana.

Pekerjaan pengecoran ini digunakan mutu beton K 250, dan menggunakan

beton ready mix.

2)  Pekerjaan Badan dan Dinding Sayap Abutment

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pour selesai, dengan

menggunakan mutu beton K 350.

Proses pekerjaannya yaitu pemasangan tulangan, kemudian pemasangan

bekisting, pada saat pemasangan tulangan untuk badan abutment digunakan

besi D 19 uril untuk tulangan pokok dan digunakan besi D 13 uril untuk tulangan

sengkang sedangkan untuk dinding sayap digunakan besi D 16 uril. Fungsi dari

abutment ini adalah sebagai dinding penahan tanah.

Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan ini meliputi joint survey bersma–sama direksi menentukan referensi

BM dan titik awal bangunan atau Stationing Koordinat dan Elevasi.

Sesudah disepakati bersama kontraktor melaksanakaan pengukuran poligon

untuk membuat kerangka sistem pekerjaan, melakukan situasi Exiting 0%, dan

Cross Section 0% dan pengambilan Dokumentasi Lapangan 0%.

Kontraktor membuat jalan kerja atau akses untuk memudahkan alat berat

mobilisasi atau demobilisasi dari lokasi pekerjaan disetiap masing–masing

jembatan, melaksanakan Cut and Fill disetiap lokasi pekerjaan jembatan, team

survey kembali Staking Out untuk menentukan titik disetiap item pekerjaan

jembatan.

Berikut pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada pekerjaan persiapan

diantaranya:

-        Pemesanan dan kontrak pembelian material dan alat

-        Mobilisasi dan De-mobilisasi

-        Pemasangan papan nama proyek

-        Direksikeet dan gudang

-        Quality control alat dan bahan

-        Listrik kerja

-        Pekerjaan pengukuran dan bowplank

-        Keamanan dan ketertiban proyek.

-        Kesehatan dan keselamatan kerja

Persyaratan Bahan

Semua bahan yang akan digunakan untuk penyelesaian pekerjaan ini, harus

berkualitas baik dan atas persetujuan konsultan pengawas.


Bahan yang akan digunakan disimpan dengan baik dan ditempatkan di tempat

yang aman, sehingga bebas dari pengaruh yang dapat mengurangi kualitas

bahan.

Pengendalian pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam

gambar rencana dan spesifikasi.

Persyaratan Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, penyedia jasa memberikan contoh

bahan yang akan digunakan serta melakukan percobaan contoh hasil atau

kualitas dari bahan tersebut, untuk mendapatkan persetujuan konsultan

pengawas.

Penyedia jasa memperhatikan dan mempelajari bagian pekerjaan sesuai gambar

rencana dan kondisi lapangan, membuat shop drawing dari konstruksi

pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan untuk mendapatkan persetujuan

konsultan pengawas.

Apabila ditemukan perbedaan bagian pekerjaan antara gambar rencana dengan

kondisi lapangan, penyedia jasa memberitahukan secara tertulis kepada

konsultan pengawas untuk segera ditindak-lanjuti pemecahannya.

Semua bagian pekerjaan dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman

dibidangnya dengan memperhatikan dan mengikuti persyaratan teknis

pelaksanaan serta pemakaian bahannya.

Apabila hasil atau kualitas pekerjaan dinilai kurang sempurna oleh konsultan

pengawas, disebabkan kelalaian pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya

atau dikarenakan pekerjaan ini telah merusak pekerjaan lainnya, maka penyedia

jasa bertanggung jawab untuk memperbaiki dan menyelesaikannya, dengan

adanya tambahan biaya.


Penyedia jasa bertanggung jawab menjaga dan memelihara hasil pekerjaan

yang telah selesai hingga serah terima pekerjaan dilakukan pada konsultan

pengawas.

Mobilisasi dan De-mobilisasi

Penyedia jasa melakukan mobilisasi segera setelah ditetapkan jadwal mulai

pelaksanaan pekerjaan (serah terima pelaksanaan pekerjaan), meliputi

pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang akan

diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini, sehingga tercapai hasil pekerjaan

yang berkualitas baik dan sempurna.

Penyedia jasa melakukan de-mobilisasi segera setelah ditetapkan selesai seluruh

pelaksanaan pekerjaan (serah-terima hasil pekerjaan), meliputi pengembalian

tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang telah

dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini.

1)  Pagar Sementara Proyek

Penyedia jasa melakukan pemagaran sementara proyek pada batas keliling

lokasi untuk memberikan perlindungan kenyamanan, ketertiban dan keamanan

terhadap seluruh komponen kegiatan pelaksanaan pekerjaan.

Pagar sementara proyek terbuat dari bahan penutup seng, tinggi ±200 cm,

diperkuat rangka dan penyangga menggunakan balok-balok kayu atau bahan

lainnya, ditempatkan setiap jarak interval ±200 cm.

Setelah selesai dikerjakan, pagar sementara proyek harus di hindarkan dan di

lindungi dari kemungkinan adanya pengaruh yang dapat mengurangi

kualitasnya.

Pemagaran sementara proyek diusulkan oleh penyedia jasa dan disetujui

konsultan pengawas.

Baca: Perhitungan Pilar Jembatan


2)  Pembersihan Lokasi Proyek

Penyedia jasa melakukan pembersihan lokasi proyek diseluruh tempat

pelaksanaan pekerjaan.

Pembersihan yang dilakukan meliputi semua belukar, semak, sampah dan

benda-benda lain yang tidak diinginkan, kemudian dibuang keluar lokasi proyek.

Bangunan ataupun bekas bangunan yang masih ada pada lokasi dan harus

dibongkar atau dipindahkan karena mengganggu kelancaran pelaksanaan harus

atas persetujuan konsultan pengawas atau MK.

3)  Papan dasar pelaksanaan (Bouwplank)

Penyedia jasa memasang papan dasar pelaksanaan yang dibuat dari kayu

dengan ukuran tebal 3 cm lebar 20 cm dan dipasang pada penopang.

Patok penopang dibuat dari kayu dengan ukuran 5 x 7 cm yang ditancapkan

kedalam tanah.

4)  Direksikeet dan Gudang

Penyedia jasa mengadakan direksikeet sedemikian rupa untuk dapat melakukan

aktifitas sehari-hari secara baik, ukuran min. 24 m2. Direksikeet terdiri dari

ruangan untuk konsultan Pengawas, Enginer, staf, koordinasi dan simpan

peralatan, berikut kelengkapan sarana dan prasarananya.

Penyedia jasa mengadakan gudang sehingga bahan-bahan dapat tersimpan

secara baik dan terlindungi dari pengaruh yang dapat mengurangi kualitas

bahan. Lokasi dan lay-out direksikeet dan gudang diusulkan oleh penyedia jasa

dan disetujui konsultan pengawas.

5)  Listrik Kerja
Penyedia jasa mengadakan listrik kerja untuk kebutuhan pelaksanaan dan

kegiatan sehari-hari. Sumber listrik kerja diadakan dari Genset dengan fasilitas

yang sudah ada di lapangan dengan persetujuan dari pengawas.

6)  Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah meliputi pengukuran, land clearing, penggalian, pengurugan,

pemadatan tanah.

7)  Pengukuran dan Pematokan

Kegiatan ini meliputi pekerjaan pengukuran untuk pemasangan patok-patok

sehingga membentuk garis - garis yang sesuai dengan gambar. Kontraktor

bertanggung jawab atas kesempurnaan dan kebenaran pengukuran.

Tim pengawas akan memberikan titik acuan sebagai dasar pengukuran titik

koordinat. Atas tanggungan sendiri kontraktor harus mengadakan survei dan

pengukuran tambahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.

Setiap tanda yang di buat oleh tim pengawas ataupun oleh kontraktor harus di

jaga baik – baik.

8)  Land Clearing (Pembersihan dan Kupasan).

Pekerjaan ini mencakup:

-       Penggalian, penimbunan dan pemadatan atau pembuangan material sisa.

-   Pembersihan terhadap semak-semak dan pohon yang berada pada lokasi proyek

-        Pekerjaan stripping atau galian tanah existing

-        Pekerjaan galian tie beam & pile cap

-        Pekerjaan pecah batu

-    Bekas-bekas hasil kupasan, tanaman, dan semak-semak, diangkut ke luar area

proyek.
Pengawasan Umum

Pada umunya pengawasan terhadap proyek menyangkut masalah biaya, mutu

dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan. Secara umum pengawasan

pekerjaan ini bertugas mengawasi pelaksanaan pekerjaan proyek agar sesuai

dengan sfesifikasi yang telah disepakati bersama.

Juga untuk mengetahui kemajuan proyek, apakah sudah berjalan sesuai dengan

time schedule yang ada serta apabila ada kekurangan atau perubahan dalam

teknis dilapangan dapat segera dirundingakan oleh pihak kontraktor dengan

pihak pemilik yang diwakilkan oleh konsultan.

1)  Pengawasan Dalam Bidang Teknis

Pengawasan dalam bidang teknis ini menyangkut masalah mutu pekerjaan.

Pengawasan dalam pelaksanaan pada dasarnya dibagi atas tiga pekerjaan, yaitu

sebagai berikut:

a)  Tahap pra pengecoran

Pada tahap pra pengecoran dilakukan pengawasan dalam segala aspek yang

menyangkut pengecoran, sehingga dapat dihindari kesalahan–kesalahan yang

dapat menghambat pekerjaan dan dapat menurunkan mutu hasil pengecoran.

Sebelum izin cor dikeluarkan oleh konsultan, terlebih dahulu dilakukan

pemeriksaan dilapangan.

Hal – hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

-   Memeriksa kesiapan bucket dan concrete pump harus siap pakai dalam kondisi

yang bailk.

-        Pemeriksaan material.

-        Peralatan.

Pemeriksaan bekisting, diantaranya yaitu sebagai berikut:


-  Konstruksi bekisting diperiksa sehingga dapat dipastikan bahwa bekisting cukup

kuat menerima beban pada tahap pengecoran dan pasca pengecoran.

-        Posisi bekisting dan ukurannya diperiksa, posisi dan elevasi bekisting serta

dengan ukurannya harus sudah tepat.

-  Pemeriksaan pembesian. Penulangan harus sudah sesuai dengan gambar rencana.

-    Setelah semua memenuhi syarat, konsultan baru boleh mengeluarkan surat izin

cor. Apabila salah satu syarat belum terpenuhi, konsultan dapat menunda

pengeluaran surat izin cor sampai kekurangan tersebut diselesaikan oleh

kontraktor.

b)  Tahap Pengecoran

Pengawasan pada tahap pengecoran perlu dilakukan supaya kekuatan hasil

pengecoran memenuhi syarat yang telah ditetapkan.

Adapun pengawasan ini meliputi:

-        Arah pengecoran.

-        Kekentalan adukan.

-        Uji slump.

-        Pemadatan, dilakukan dengan vibrator.

-        Finishing, agar permukaan beton merata.

-        Tahap pasca pengecoran

Pengawasan pada tahap pasca pengecoran perlu dilakukan karena akan

mempengaruhi kualitas hasil pengecoran.

Pengawasan yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

-     Permukaan beton selama tiga hari berturut – turut harus dijaga selama beton

tersebut belum mengeras, pada daerah tersebut tidak boleh diberi beban dulu.
-        Pembukaan bekisting hanya boleh dilkakukan minimal 10 hari.

Dari uraian materi diatas yang berkaitan dengan metode pelaksanaan pekerjaan

abutment jembatan sengaja ditulis untuk bisa membantu kalian untuk mendaptkan

informasi lebih dan berguna baik untuk perkuliahan dan pelaksanaan lapangan

terutaman dalam pengawasan pekerjaan. Sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai