Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 01 – PROYEK 02

Khoko Setiawan (1706987072)


M. Rizki Anugrah (1706035624)

SPESIFIKASI TEKNIS DAN METODE PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan persiapan pada proyek ini adalah sebagai berikut:


PERSIAPAN AREA
1) Site Planning
Yang termasuk dalam perencanaan Site Plan, pada prinsipnya adalah perencanaan tata
letak atau lay out dari fasilitas-fasilitas yang diperlukan selama pelaksanaan proyek. Fasilitas-
fasilitas proyek yang dimaksud antara lain: ·
• Direksi Keet
• Gudang Material dan Peralatan
• Base Camp staf proyek dan Barak Pekerja
• Pos Jaga dan Pagar Kerja

2) Pengukuran Area
Sebelum pekerjaan utama dilaksanakan harus dilakukan pengukuran dilokasi proyek,
untuk mendapatkan gambar topographi dan elevasi di lokasi tersebut. Dari hasil pengukuran ini
Pengukuran dilaksanakan oleh seorang surveyor yang berpengalaman dibantu oleh tenaga kerja
yang telah dipilih untuk pekerjaan ini. Setelah pengukuran selesai dilanjutkan dengan pemasangan
bowplank sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan. Pemasangan bowplank harus dipandu oleh
Surveyor agar penempatan bangunan benarbenar tepat
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
• Melakukan koordinasi dengan pihak direksi untuk pengukuran.
• Menentukan Lokasi Kerja, konfirmasi dengan pihak direksi.
• Melakukan Pengukuran dengan menggunakan teodolit dan water pass.

3) Pemasangan Bowplank
Pada pelaksanaan pekerjaan ini digunakan bowplank tertutup supaya pekerjaan dapat
dilaksanakan lebih mudah. Jarak pemasangan bouwplank dari struktur terluar bangunan yang akan
dibangun minimal 1 m dan maksimal 2 m.
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
• Pembuatan patok acuan (bouw plank) setiap 2 meter atau sesuai petunjuk/arahan dari
direksi, dibuat dari kayu ukuran 5/7 cm, ditanam sedalam 40 cmdan diberi cat warna merah
untuk memudahkan pandangan. Untuk keperluanacuan elevasi dipakai papan kayu 2.5/25
cm atau kayu 25 2.5/7 cm yangdipakukan pada tiang kayu 5/7 cm. Posisi bouwplank
disesuaikan dengan hasilpekerjaan setting out.
• Namun apabila bowplank tidak dapat ditancap di area sekitar proyek maka pemberian
tanda akan diganti dengan penyemprotan pilox atau sejenisnya pada jalan
• Membuat peta situasi beserta cross section dan long section.
• Ploting data ukur ke construction

4) Pembuatan Pagar Pengaman


Pembuatan pagar proyek dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi merupakan suatu
keharusan. Hal tersebut, untuk menjamin keaanan kerja dalam lingkungan proyek. Karena
fungsinya sebagai pengaman, maka pagar harus dibuat kokoh agar tidak mudah roboh. Di samping
itu, untuk keserasian denga lingkungan sekitarnya, maka pagar proyek harus rapi, bersih dan estetis.
Untuk itu pagar proyek harus dicat dan diberi dekorasi secukupnya, sehingga terlihat lebih
asri.Konstruksi pagar proyek, dibuat dengan menggunakan dinding seng dan didukung oleh tiang-
tiang besi atau kayu dan diikat dengan baut pengikat pada jarak tertentu. Sehingga konstruksinya
kuat sebagai pengaman proyek yang sedang dikerjakan.

5) Pemanssangan Papan Nama Proyek


Papan nama ini berisi nama pemilik proyek, nama proyek, nama konsultan, pengawas,
nama kontraktor, nilai kontrak dan waktu pelaksanaan. Papan nama ini berfungsi memberi
informasi secara tertulis kepada masyarakat sekitar bahwa tempat tersebut akan dibangun sebuah
bangunan. Papan nama ditempatkan di depan lokasi proyek menghadap jalan utama agar dapat
terlihat dan terbaca dengan jelas dari luar lokasi proyek Teknis pelaksanaan pekerjaan :
• Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
• Triplek 4 mm
• Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian disesuaikan
dengan lokasi. • Digital printing Bahan Spanduk
• Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.
• Setelah tulisan jadi, tegakkan papan nama dengan menancapkan pada tanah

6) Traffic Management
Terdapat 5 hal yang harus disiapkan sebelum melaksanakan pekerjaan pengaturan lalu
lintas, yaitu sebagai berikut :
• Penghitungan arus lalu lintas : Penghitungan arus lalu lintas dilaksanakan dengan beberapa
keadaan (pagi, siang dan malam), perhitungan ini sebagai dasar untuk menentukan
besarnya jalan sementara yang dibuat.
• Koordinasi dengan instansi terkait :Koordinasi dengan Dinas LLAJ dan Kepolisian
setempat diperlukan untuk merencanakan pengaturan lalu lintas dan pelaksanaan
pengaturan lalu lintas.
• Pembuatan rambu-rambu lalu lintas : Pembuatan rambu-rambu lalu lintas baru di
koordinasikan dengan Dinas LLAJ dan Kepolisian setempat karena pihak tersebutlah yang
bertanggung jawab atas perencanaan pengaturan lalu lintas dan pelaksanaannya.
• Sosialisasi ke masyarakat : Sebelum penutupan jalan utama dilakukan, hal tersebut perlu
diumumkan/diinformasikan ke masyarakat. Hal tersebut dapat dilakukan melalui media
cetak dan/atau elektronik (radio).

Terdapat hal dalam pelaksanaan pengaturan lalu lintas dalam bentuk penutupan jalan
setelah semua persiapan telah selesai dilakukan, yaitu :
• Pelaksanaan pengalihan jalan : Pelaksanaan penutupan jalan (pengalihan lalu lintas)
dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan, selama proyek berjalan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan selama pelaksanaan pengalihan jalan, adalah Pemantauan arus selama
penutupan dilakukan setiap hari dan pemeriksaan rambu-rambu petunjuk.

PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG KERJA


1) Pengadaan Barak Pekerja dan Direksi Keet
Kantor Proyek/Direksi Keet dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf baik staf dari
kontraktor, Pengawas maupun Pemilik Proyek di lapangan, yang dilengkapi dengan ruang-
ruang kerja staf, ruang rapat, ruang pimpinan, mushola, dan toilet.
Untuk barak pekerja dibangun di samping kantor supaya memudahkan dalam instalasi
listrik dan air nanti, selain itu juga untuk menghemat ruang kerja yang sempit pada proyek.
Konstruksi bangunan base camp dan barak ini, dapat menggunakan sistem rakitan.
2) Penyediaan Toilet Sementara
Fasilitas toilet sementara yang di lokasi proyek merupakan toilet yang dapat di
pindahpindahkan lokasinya sesuai dengan kebutuhan. Toilet ini harus dijaga kebersihannya
untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan dari semua personel konstruksi yang
menggunakannya.
3) Pembuatan Tempat Penyimpanan (Gudang)
Gudang material dan peralatan sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan yang harus
terlindungi dari pengaruh cuaca, seperti semen dan material finishing lainnya yang harus
disimpan dalam tempat tertutup.
4) Penyediaan Instalasi Air dan Listrik
• Instalasi Air
Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air
kerja berfungsi untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan
lainnya. Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi
air kerja. Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan
pemantekan untuk mendapatkan sumber air sementara, kemudian dilakukan
pemasangan pipa dan kran air. Air untuk keperluan kerja ditampung dalam toren air
atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari sumber existing yang ada dengan
penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah ditentukan.
• Instalasi Listrik
Kebutuhan tenaga listrik yang dimaksud, adalah jumlah daya yang diperlukan oleh
Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi selama pelaksanaan proyek.
Kebutuhan tenaga listrik ini, di luar daya listrik untuk proyek bangunan gedung itu
sendiri, merupakan tanggungan pihak kontraktor. Sumber daya listrik, biasanya
diperoleh dari PLN maupun penyediaan genset sendiri, tergantung penggunaannya.
Daya listrik yang diperlukan oleh proyek, meliputi:
o Penerangan
o Peralatan Kerja, seperti:, Lift Bahan, Mesin Potong.
o Bor, Bar Bender, Bar Cutter, Pompa Air, dan lainnya.
Jumlah daya listrik yang diperlukan, harus memenuhi berbagai keperluan tersebut.
Sedangkan besar kecilnya daya listrik yang diperlukan tergantung pada besar kecilnya
fasilitas kerja yang dibutuhkan untuk bangunan kantor proyek, Gudang material,
maupun sarana pendukung lainnya.

MOBILISASI
Peralatan yang dimobilisasi pada tahap awal, adalah peralatan yang diperlukan untuk
membangun fasilitas-fasilitas proyek, seperti: Kantor Proyek, Gudang, Stockyard (Gudang
Terbuka), dan bangunan-bangunan sementara lainnya. Pada tahap ini, peralatan yang dibutuhkan
masih terbatas. Mobilisasi dilakukan setelah urusan kontrak dengan penyalur alat berat selesai
dilakukan

K3 PROYEK
Sebagai upaya perlindungan terhadap kebakaran, pihak kontraktor memastikan dan
menetapkan rute keadaan darurat sesuai persyaratan yang ada dan disetujui oleh pihak konsultan.
Usaha tersebut ditunjang dengan adanya fasilitas alat pemadam kebakaran (fire extinguisher) dan
dibuatnya sistem alarm kebakaran. Selain itu peralatan P3K juga selalu disediakan di lokasi kerja.
Jumlah persediaan dipersiapkan dengan mempertimbangkan jumlah pekerja yang tersedia di suatu
area. K3 Proyek juga melakukan identifikasi kira-kira bahaya apa yang dapat terjadi sehingga
dapa meminimalisir terjadinya kecelakaan.
METODE PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

PEKERJAAN BORED PILE


1) Pendahuluan
Pada proyek Jembatan Penyeberangan Orang Dmall Margonda ini, akan digunakan tipe
pondasi bored pile dengan menggunakan mesin bor mini-crane. Wash boring digunakan
dikarenakan lokasi yang sangat pada dan lahan yang sempir sehingga tidak memungkinkan untuk
penggunaan alat berat.

2) Spesifikasi Teknis
Diameter : 50 cm
Panjang Efektif : 11 meter
Mutu beton : fc’30 MPa
Mutu tulangan : BJTD 240
: Longitudinal 10D22
: Spiral D10-150

3) Daftar Peralatan
- Mesin Bor- Mini Crane :
• Rangka Mesin (Lebar 1,2m ; Panjang 3 m; tinggi 6m) terbuat dari besi UNP
• Penggerak Bor
• Pipa Bor / Rod
• Mata Bor (Bor Spiral)
• Katrol/ diesel winch
• Pompa Air
- Pipa Tremie
- Tremie Cone
- Truck Mixer
4) Metode Pelaksanaan
• Menentukan titik tiang bor menggunakan theodolite atau totalstation
• Merangkai alat bor mini-crane dan aksesorisnya, dan melakukan setting alat dan
menempatkan alat bor di titik yang akan dilakukan pengeboran
• Mengecek vertikalitas alat bor
• Melakukan fabrikasi besi tulangan bored pile
• Pengeboran dilakukan hingga kedalaman -12m dari BM yang telah ditentukan
• Setelah itu, memasang tulangan yang telah dirakit. Tulangan diangkat menggunakan
man power dikarenakan diameter tulangan yang tidak terlalu besar (40cm)
• Memasang pipa tremie hingga kedasar lubang
• Melakukan pengecoran menggunakan ready mix concrete (tersedia mini mix 2-3m3
pertruck mixer)
• Mengangkat kembali tremie
PEKERJAAN PILE CAP
1) Pendahuluan
Pile Cap merupakan struktur penghubung antar kolom dengan pondasi. Konfigurasi pile
cap disesuaikan seperti pada denah pondasi terlampir.

2) Spesifikasi Teknis
Dimensi : 2500 mm x 1000 mm x 1000 mm
Beton : fc’ 30 MPa
Tulangan : BJTD 240
Angkur : Tipe A-325 D20 Le 650mm

3) Daftar Peralatan
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Truck Mixer
- Bata/batako
- Alat bobok (Jack Hammer)

4) Metode Pelaksanaan
• Melakukan penggalian tanah hingga elevasi dasar pile cap dan dimensi rencana.
• Apabila terdapat bored pile yang melebihi top elevasi, maka dilakukan pembobokan
sehingga batas yang ditentukan dan tulangannya dibiarkan sebagai overlap.
• Melakukan pelabisan dasar pile cap dengan pasir atau lean concrete
• Tulangan yang telah difabrikasi sesuai shop drawing dipasang.
• Bekisting permanen dibuat pada keempat sisi pile cap menggunakan batako.
• Setelah itu, pasang angkur pada tulangan dan titik yang telah ditentukan.
• Pengecoran dilakukan menggunakan ready mix concrete.
METODE PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

PEKERJAAN KOLOM DAN BALOK UTAMA


1) Pendahuluan
Pada Pekerjaan Kolom ini dilakukan fabrikasi terlebih dahulu pada kolom, balok utama,
dan base plate sebelum dilakukan ereksi.

2) Spesifikasi Teknis
Kolom : Baja Hollow Pipe D600
Balok Utama : Baja WF600x350
Base Plate : 800mm x 800mm
Sambungan Kolom Balok Utam : Las t = 5mm
Sambungan Kolom Base Plate : las t= 10 mm melingkari kolom

3) Daftar Peralatan
- Mesin Las
- Elektrode
- Mobile Crane 25 ton

4) Metode Pelaksanaan
• Fabrikasi kolom dan balok serta panjang kebutuhan telah dilakukan di pabrik.
• Setelah itu, dilakukan penyambungan seperti gambar konstruksi dari perencana
• Sambungan antar balok dan kolom menggunakan sambungan las
• Setelah itu, dilakukan penyambungan dilakukan antar kolom dan base plate menggunakan
las melingkari kolom
• Setelah siap, dilakukan ereksi menggunakan mobile crane
• Kolom dan Base Plate dipasang pada pile cap dan angkur yang telah terpasang dan
dikencangkan, lalu pada bagian angkur dilakukan pengelasan untuk mengunci baut.
PEKERJAAN BALOK GIRDER
1) Pendahuluan
Pada Pekerjaan Balok Girder, dengan kebutuhan dua balok girder dengan panjang masing-
masing 36m. Pada pabrik, untuk tiap panjang 12 meter, dilakukan fabrikasi girder dan gelagar dan
dilakukan penyambungan seperti pada gambar dibawah. Lalu, 3 segmen akan disatukan
menggunakan sambungan pada girder. Setelah itu, akan dilakukan ereksi dan dilakukan
pemasangan sambungan antara balok girder dan balok utama. Pekerjaan dilakukan pada larut
malam sekirar pukul (01.00-03.00) karena diperlukan penutupan jalan.

2) Spesifikasi Teknis
Balok Girder : Baja WF600x350
Balok Gelagar : Baja WF 250x125

3) Daftar Peralatan
- Mesin Bor
- Mesin Impact Wrench (Pengencang Baut)
- 2 buah Mobile Crane 25 ton
- Scaffolding
4) Metode Pelaksanaan
• Segmen baja dari pabrik sepanjang 12m (3 buah) seperti pada gambar diatas disambung
pada bagian girder hingga didapatkan panjang 36m menggunakan sambungan baut sesuai
desain.

• Setelah itu, buat lubang baut pada balok girder dan balok utama pada titik yang telah
ditentukan yang akan digunakan sebagai sambungan antara balok utama dan balok girder.

• Setelah itu, dilakukan ereksi menggunakan 2 buah mobile crane kapasitas 30 ton (total
beban 6,3 ton). Titik lifting diletakkan seperti gambar dibawah ini.
• Setelah posisi pas, pekerja melakukan pemasangan sambungan baut, dengan posisi girder
masih ditahan oleh mobile crane.
• Setelah semua baut terpasang pada 3 bagian kolom, maka kaitan pada mobile crane dapat
dilepas.
PEKERJAAN PELAT
1) Penjelasan
Pada pekerjaan plat hal yang pertama dilakukan adalah melakukan pemasangan balok
penahan plat WF 150x75 yang kemudian dilakukan pemasangan sambungan plat menggunakan
baut. Setelah semua selesai terpasang dilakukan pemasangan chequer plate dengan tebal 6mm.

2) Spesifikasi Teknis Pelat


Material : Plat Baja 6mm
Balok Plat : WF150x75
Sambungan Pelat-Balok : Baut

3) Metode Pelaksanaan
• Pada pekerjaan plat hal yang pertama dilakukan adalah melakukan pemasangan balok
penahan plat WF 150x75
• kemudian dilakukan pemasangan sambungan plat menggunakan baut.
• Setelah semua selesai terpasang dilakukan pemasangan chequer plate dengan tebal 6mm.
PEKERJAAN TANGGA
1) Penjelasan
Tahap pertama dalam pengerjaan tangga adalah dengan menyambung balok utama tangga
dengan balok utama JPO kemudian dilakukan pekerjaan anak tangga dengan menggunakan baja
siku. Selanjutnya, penutup anak tangga dipasang dengan material chequer plate dan disambung
dengan sambungan las yang dilakukan secara manual oleh tenaga manusia. Pemasangan balok
utama tangga dipasang satu persatu secara bertahap dan menggunakan sambungan baut.

2) Spesifikasi Teknis Tangga


Balok Tangga : WF 350x250
Pelat : Plat Baja 6mm

3) Metode Pelaksanaan
• Tahap pertama dalam pengerjaan tangga adalah dengan menyambung balok utama tangga
dengan balok utama JPO
• kemudian dilakukan pekerjaan anak tangga dengan menggunakan baja siku.
• Selanjutnya, penutup anak tangga dipasang dengan material chequer plate dan disambung
dengan sambungan las yang dilakukan secara manual oleh tenaga manusia.
• Pemasangan balok utama tangga dipasang satu persatu secara bertahap dan menggunakan
sambungan baut.
METODE PEKERJAAN ARSITEKTURAL

Pemasangan Atap Polycarbonate


Pemasangan penutup atap menggunakan polycarbonate dengan menggunakan pengencang
anti karat dimana tiap-tiap polycarbonate dipasang lubang-lubang yang dibor dengan jarak 2 mm.
Penggunaan pengencang harus disesuaikan jumlahnya dengan spesifikasi dari profil yang dipakai.
Pemasangan Railing
Pemasangan railing dilakungan denga menggunakan alat las listrik dan bor listrik yang
dikerjakan oleh tukang las dan tukang besi yang diawasi oleh mandor. Fabrikasi baja dilakukan
terlebih dahulu sehingga nantinya pada saat di tempat hanya akan dilakukan pemasangannya saja.
Elektrikal
Dalam pekerjaan arus kuat perlu dilakukan pemasangan kabel NYM ukuran 2x2.5 mm dan
4x2.5 mm yang dipasang pada bagian tengah langit-langit JPO. Kabel NYM 2x2.5 mm
dihubunkan dengan kabel NYM 4x2.5 mm dan dililit sebanyak minimal 3 putaran. Kemudian,
setelah kabel NYM disambungkan dan dipasang penerangan lampu JPO yang dipasang secara
paralalel dan dipasang memanjang mengikuti arah jembatan. Lampu diikat pada besi yang berada
di langit-laing jembatan menggunakan kawat dan kabel tis. Kemudian kabel NYM 4x2.5 mm
dihubungkan ke sumber tegangan yang berada pada panel distribusi. Panel tersebut akan
menyalakan lampu JPO secara otomatis menggunakan timer. Selain itu, lampu juga dapat
dinyalakan secara manual.

Anda mungkin juga menyukai