Anda di halaman 1dari 26

Metode Perbaikan

Tanah
Nabila Alfa Aizzana 170603564
3
Rafly Muzady 170603596
5
Abby Dwiputra L 150667544
0
Micahel Binsar 160688353
0
PREFABRICATED
VERTICAL DRAIN (PVD)
PREFABRICATED VERTICAL
DRAIN (PVD)
• PREFABRICATED VERTICAL DRAIN (PVD) adalah lembaran plastik
untuk drainase vertikal yang panjang dan berkantung yang
merupakan kombinasi antara bahan inti (core) polypropylene
berkekuatan mekanik tinggi dan lapisan pembungkus dari bahan
geotekstil.

• Tujuan:
-Meningkatkan daya dukung tanah sehingga tanah menjadi lebih
padat dan siap konstruksi
Prosedur
Prosedur pemancangan vertikal drain sebagai berikut :
1. Bagi lahan kerja menjadi seksi-seksi yang secara praktis dapat ditangani oleh sejumlah alat tertentu
sesuai dengan periode waktu kerja yang ad
2. Buat titik referensi untuk setiap se Untuk setiap seksi minimal harus tersedia tiga titik referensi
agar grid bagi titik-titik pemasangan dapat dibuat.
3. Berdasarkan pada  titik-titik  referensi  ini,  dibuat  grid  untuk  titik-titik  pemasangan  sesuai
dengan pola (pola segitiga) dan jarak pemasangan yang ditetapkan pada rancangan perbaikan
tanah.
4. Setelah gulungan vertikal drain dipasang pada peralatan dan ujung vertikal drain dipasangpada 
jarum  (mandril),  pemancangan  dilakukan  secara  berulang  dengan  langkah-langkah sebagai
berikut:
• Pasang besi angkur diameter 10 mm sepanjang ± 30 cm(sepatu) dengan ujung vertikal drain pada
ujung bagian bawah mand
• Posisi alat  pemancangan  drain  diatur  sehingga  ujung  bawah  mandril  tepat  pada  titik
pemasangan.
• Pancang vertikal drain ke dalam tanah sampai dengan kedalaman yang telah ditentukan dengan
menggunakan tekanan hidraulik dari Excavato Kedalaman pemasangan dapat dimonitor melalui alat
pengukur kedalaman yang terhubung Rig.
• Potong vertikal drain yang berada di atas tanah sepanjang ukuran yang telah ditentukan.
• Biasanya panjang ukuran tersebut berkisar antara 40 cm sampai dengan 50 cm.
• Dengan mengulangi langkah-langkah diatas, maka vertical drain akan terpasang dari satu seksi ke seksi
berikutnya sehingga semua area selesai dipasang.
• 5. Catatan pada detail pemasangan:
• Penyambungan antar  vertikal  drain  harus  dilakukan  sesuai  dengan  kententuan  yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuat atau sesuai dengan syarat yang disetujui oleh Engin Umumnya, penyambungan dilaksanakan
dengan meng-overlap isi vertikal drain sebesar 20 cm kemudian ditutup kembali.
• Bila kedalaman yang dituju tidak tercapai akibat adanya hambatan dalam menekan jarum mandrel kedalam
tanah, Hal ini dapat digantikan dengan melakukan penetrasi ulang padat titik berdekat dengan titik sebelumny
• Pada umumnya, base machine bergerak mundur selama proses pemasangan, dan setiap langkah pergerakan
dapat mencakup beberapa point dengan melakukan gerakan memutar sejauh jangkauan dari boom, sehingga
titik yang telah terpasang dari setiap langkah pergerakan akan mengikuti pola yang telah direncanakan.
Aplikasi PVD
• Lahan reklamasi pantai
• Lahan perumahan dan industri
• Jalan  raya  ,  jalan  kereta  api  dan  landasan  pesawat
terbang
• Konstruksi  pelabuhan dan  lapangan  penumpukan
(container yard)
• Konstruksi tanah timbunan
Penambahan material additive
sebagai stabilizer tanah
Material Yang Dapat Digunakan
• Kapur
• Semen
• Abu terbang (Fly Ash)
• Serbuk gypsum
• Abu sekam padi
Cara Penambahan Material
Additive
• Penaburan dengan pemadatan
• Penyuntikan
• Pengadukan
Parameter Yang Ingin Diperbaiki
• Daya dukung
• Kadar air untuk tekanan pori
• Permeabilitas
• Kuat geser
Kesesuaian Antara Tanah Dengan Metode
Perbaikan Tanah (Berger, 2007)
Contoh Aplikasi Penambahan
Material Kapur
• Kapur merupakan bahan stabilizer yang secara kimiawi
bersifat basa. Prinsip perbaikan tanah dengan kapur
adalah mencampurkan kapur untuk meanfaatkan
keunggulan sifat-sifat teknis dari bahan kapur
Secara khusus, kriteria tanah yang efektif untuk diperbaiki
dengan stabilizer dari bahan kapur adalah:
1) Jenis tanah lempung yang bersifat asam (pH 7.00)
2) Tanah lempung dengan plastisitas tinggi.
3) Tanah lempung dengan swelling potential tinggi
4) Tanah lempung dengan kompresibilitas tinggi
5) Tanah lempung dengan permeabilitas tinggi
Mekanisme reaksi
Reaksi pertukaran ion (ionic change reaction)
CaCo3 + H2O Ca(OH)2 + H2CO3
Ca(OH)2 Ca2+ + 2(OH–)

Reaksi sementasi
M Na + Ca2+ M Ca + Na+
Notes!
• Reaksi antara tanah dengan kapur atau semen, hanya
akan berlangsung saat air hadir dan mampu membawa ion
kalsium dan hidroksil ke permukaan tanah
Perubahan Karakteristik Tanah
Akibat Kapur
Pengaruh Kadar Kapur Terhadap Parameter Atterberg (Metcalf, 1959)
Perubahan Karakteristik Tanah
Akibat Kapur

Gambar 3.20. Pengaruh Kapur Terhadap Batas-batas Atterberg Pada Tanah Kaolin (Muhmed & Wanatowski, 2013)
Perubahan Karakteristik Tanah
Akibat Kapur
Pengaruh Kadar Kapur Terhadap Kuat Tekan Bebas (Metcalf, 1959)
Perubahan Karakteristik Tanah
Akibat Kapur
Hubungan Prosentase Kadar Kapur Dengan CBR (Warsiti, 2009)
Hubungan Prosentase Kadar Kapur Dengan
Prosentase Swelling (Warsiti, 2009)
Contoh Aplikasi Penambahan Material
Gypsum dan Abu Sekam Padi
• Dalam ilmu kimia, gypsum disebut sebagai Kalsium Sulfat
Hidrat (CaSO42(H)2O)), yaitu suatu material yang
termasuk kedalam mineral sulfat yang berada di bumi dan
nilainya sangat menguntungkan.
• Serbuk gypsum dapat meningkatkan stabilitas tanah
organik karena mengandung kalsium yang mengikat
tanah bermateri organik terhadap lempung yang
memberikan stabilitas terhadap agregat tanah
• Serbuk gypsum meningkatkan kecepatan rembesan air,
dikarenakan serbuk gypsum lebih menyerap banyak air.
• Abu sekam padi merupakan bahan hasil sampingan dari
produk pertanian, yang dinilai hanyalah limbah. Akan
tetapi sekam apabila dibakar memiliki sifat pozzolan yang
mempunyai unsur silikat tinggi, rata-rata SiO2 yaitu
91,72% dengan pozzolanic activity index sebesar 87%.
Pozzolan ini mengandung sifat sementasi jika bercampur
dengan air.
• Abu sekam padi sebagai filler. Fungsi dari filler adalah
sebagai bahan pengisi rongga-rongga antar agregat
(kasar) yang diharapkan dapat meningkatkan kerapatan
dan memperkecil permeabilitas dari campuran.
• Persentase gypsum yang digunakan adalah 4% dari berat
kering tanah.
• Persentasi abu sekam padi dibuat variatif yaitu 4%,6%,8%
dan 12% dari berat tanah,untuk kadar paling optimum
akan dilakukan setelah ketiga pengujian dari bebearapa
variasi tersebut dilakukan.
Perubahan Karakteristik Tanah
Akibat Gypsum dan Abu Sekam Padi
• Dengan penambahan bahan campuran berupa serbuk
gypsum dan abu sekam padi, nilai specific gravity
mengalami penurunan dibandingkan dengan tanah asli.
Sedangkan untuk nilai liquid limit, indeks plastisitas
mengalami penurunan dibandingkan dengan tanah
asli,sedangkan untuk shrinkage limit dan plastic limit
mengalami peningkatan.
Perubahan Karakteristik Tanah
Akibat Gypsum dan Abu Sekam Padi
• Untuk klasifikasi tanah tidak berubah karena penambahan
bahan campuran berupa serbuk gypsum dan abu sekam
padi.
• Untuk kadar air optimum atau OMC, semakin banyak
campuran serbuk gypsum dan abu sekam padi yang
ditambahkan, maka semakin kecil nilai kadar air yang
dibutuhkan untuk mencapai berat isi kering maksimum.

Anda mungkin juga menyukai