I. PENDAHULUAN
Metodologi ini diajukan dalam rangka Pengajuan Dokumen Penawaran Teknis pada
Interior dan Penambahan Ruangan Gedung Binayudha, Dokumen pelelangan terdiri dari
:
- BQ ( Bill of Quantity )
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
- Gambar Struktur, Arsitektur, M/E dan Revisi
- Berita acara Penjelasan Pekerjaan / Aanwijzing
5. Air kerja
Pekerjaan Sarana Air Kerja dimaksud sebagai penyediaan air bersih untuk keperluan
pekerjaan curing dan pembersihan selama pekerjaan pondasi dan struktur, d an air
saat pekerjaan finishing.
6. Listrik kerja
Pekerjaan Sarana dan Prasarana Listrik dimaksudkan untuk menyediakan tenaga listrik
untuk menjalankan peralatan-peralatan kerja seperti vibrator, Travo Las, Gerinda
Potong, tools dan tenaga listrik untuk penerangan kerja
Sumber listrik yang lebih bersifat ‘permanen’ dan berlangsung selama 24 jam
diupayakan
berasal dari PLN, sedangkan yang bersifat lain dari pada itu bisa menggunakan
tenaga generator set.
PT. KARYA SINGASARI ABADI – Metode Pelaksanaan
7. Administrasi dan dokumentasi
Kantor wajib mencatat dan melaporkan setiap pekerjaan yang berkenaan
dengan pelaksanaan pekerjaan, yaitu data administrasi proyek berupa:
Laporan harian
Laporan mingguan
Backup data laporan kemajuan pekerjaan
Asbuilt drawing
Kami juga akan menyiapkan fasilitas P3K, untuk penanggulangan sementara apa
bila terjadi kecelakaan.
8. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang harus dilakukan secara rinci adalah sebagai
berikut:
c. Pekerjaan Plafond
Merupakan pekerjaan rangka dan Plafon gypsum board serta pekerjaan drop celling.
d. Pekerjaan Pemasangan Keramik
e. Pekerjaan Elektrikal
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan,
pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan,
untuk pekerjaan istrik tegangan rendah.
1. Gambar-gambar kerja dan juga catalog, brosur dan tipe peralataan yang akan dipasang
harus diserahkan kepada konsultan pengawas untuk diperiksa.
Shop drawing harus sudah diserahkan kepada pengawas 14 hari sebelum pemasangan.
PT. KARYA SINGASARI ABADI – Metode Pelaksanaan
1.3. Gambar-Gambar Sesuai Pelaksanaan (Asbuilt Drawing)
Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set lengkap gambar (kalkir) dan
tiga set lengkap blue print sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built
drawing). As built drawing harus diserahkan kepada direksi segera setelah pekerjaan
selesai.
Seluruh pekerjaan instalasi elektrikal harus dilaksanakan mengikuti standart dalam PUIL
terbitan terakhir (2000), SPLN, SII atau standart-standart internasional yang tidak
bertentangan dangan PUIL.
F. PEKERJAAN INTERIOR
PROSES PRODUKSI :
1. Pembelian Bahan Baku
2. Pemotongan Bahan Baku
3. Proses Perakitan
3. PROSES PERAKITAN
etelah bahan – bahan di atas telah di potong sesuai ukuran komponen yang akan di buat
,pekerjaan selanjutnya adalah proses perakitan total/ Assembling full dengan menggunakan
mesin cold press di support dengan bahan – bahan pendukung untuk menjadikan benda utuh
seperti : Locker PenitipanTas . Proses Selanjutnya adalah membersihkan sisa lem dan kotoran yang
masih menempel sebelum barang diserahkan pada bagian paking / Pengiriman.
PROSES PEMASANGAN :
1. Pemesanan Bahan / Material;
2. Pekerjaan / Bongkaran / Bobokan;
3. Proses Pemasangan;
3. PROSES PEMASANGAN
Setelah area bidang yang akan dilakukan pekerjaan pasangan telah siap ( pekerjaan plumbing ),
maka selanjutnya dapat dilakukan Pekerjaan Pasangan untuk area tersebut, termasuk misalnya
pekerjaan Lantai, Sanitasi, Armature, Vertical Blind, Sunblast dan lain sebagainya.
C. (Jenis Pekerjaan Pengecatan)
PT. KARYA SINGASARI ABADI – Metode Pelaksanaan
PROSES PENGECATAN :
1. Pemesanan Bahan / Material;
2. Proses Pengecatan;
3. Finishing / Perapihan Pekerjaan;
4. Inspeksi & Serah Terima
2. PROSES PENGECATAN
Setelah bahan tersedia, maka dilakukan pekerjaan pengecatan pada area yang telah ditentukan,
ketebalan cat, kerapihan, dan kebersihan pekerjaan, mutlak harus diperhatikan dalam pengerjaan
pekerjaan ini. Tenaga Ahli dan tenaga teknis perlu memperhatikan sisi pekerjaan ini secara detail,
dan menyeluruh, agar didapat hasil yang memuaskan
D. FINISHING / PERAPIHAN
Pekerjaan Perapihan wajib dilakukan, setelah seluruh tahapan pekerjaan sebelumnya, telah
selesai dilakukan. Finishing untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu yang membutuhkan “Setting”
terhadap Layout Ruangan, juga dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan ini, termasuk juga dengan
mobilisasi peralatan, dan sisa-sisa bahan yang tidak digunakan.
PT. KARYA SINGASARI ABADI – Metode Pelaksanaan
G. PEKERJAAN ASPAL
A. Persiapan
Pada tahap persiapan, peralatan serta alat-alat berat yang diperlukan harus sudah siap, yaitu paver
(perata) bertenaga mesin, alat penyebaran, alat pemadat, dan alat finishing. Selain itu, sebelum
pekerjaan mulai dilaksanakan, kontraktor harus membersihkan seluruh lokasi pekerjaan dari segala
macam sampah atau kotoran yang mengganggu. Pembersihan lapangan tetap dilakukan selama
pekerjaan berlangsung hingga pekerjaan selesai.
B. Penyiapan Lapangan
Pengukuran tapak yang merujuk pada gambar kerja perlu dilakukan sebelum pembongkaran aspal
dilakukan, di bawah pengawasan konsultan pengawas. Pembongkaran dilakukan dengan membentuk
persegi empat dengan sisi-sisi yang tegak lurus dan rata. Kemudian aspal bekas bongkaran diangkut
keluar dan dibuang pada tempatnya. Bekas bongkaran harus bersih dari material lepas dan kotoran.
Aspal dapat mulai diaplikasikan kepada permukaan yang dapat berupa pondasi bagian atas (aspal
baru) atau di atas aspal lama (perbaikan jalan). Proses pemasangan aspal harus dengan persetujuan
pengawas lapangan.
Penyebaran aspal dapat dilakukan dengan alat berat atau manusia. Penggunaan mesin dapat
mempercepat pekerjaan, sedangkan menggunakan tenaga manusia lebih hemat biaya. Jika
menggunakan paver, maka paver tersebut harus beroperasi pada satu kecepatan yang tidak
menimbulkan retak-retak pada permukaan, cabik-cabik atau ketidakteraturan lainnya dalam
permukaan. Tingkat penyebaran harus sebagaimana yang disetujui oleh Pengawas Lapangan
memenuhi tebal rencana.
PT. KARYA SINGASARI ABADI – Metode Pelaksanaan
4). Pemadatan aspal
Segera setelah aspal disebarkan, maka permukaan yang telah terbentuk harus segera diperiksa dan
diteliti apakah terdapat kualitas yang tidak baik sehingga dapat segera diperbaiki. Pemadatan
dilakukan ketika suhu aspal hotmix yang terpasang telah mencapai 110° C dan harus selesai sebelum
suhu turun di bawah 65° C. Proses penggilasan diulang hingga minimal tiga kali. Penggilasan awal
dan akhir dikerjakan oleh mesin gilas roda baja, sedangkan penggilasan antara menggunakan mesin
gilas bas pneumatic.
5). Finishing
Pada tahap akhir, permukaan aspal hotmix yang telah selesai dipadatkan harus ditunggu hingga
mendingin secara menyeluruh sebelum alat-alat berat boleh diletakkan di atasnya. Jika ditemukan
beberapa bagian permukaan yang lepas atau hancur, maka harus segera dipadatkan atas instruksi
pengawas lapangan. Bentuk akhir lapisan aspal hotmix harus halus dan rata, jika ada yang berlebih
harus dipotong lurus dan rapi.
MARIYANTO
Direktur Utama