Anda di halaman 1dari 7

BAB. XII.

SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
1. URAIAN PEKERJAAN
a. Lingkup pekerjaan
1. Lingkup pekerjaan :
Pembangunan Talud Penahan Tanah .
-

2.

Lokasi Pekerjaan : Jl. Dolog Halong Atas Ambon.

b. Uraian Umum.
- Kontraktor harus melakukan pengaturan daerah operasinya sendiri
antara lain penyimpanan material, peralatan dll.
-

Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan :


- Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar
Diperoleh kemajuan/hasil yang memuaskan yang sesuai dengan
program rencana kerja pelaksanaan yang telah disetujui Direksi.
- Penyedia Jasa/Kontraktor harus meyediakan :
- Tenaga kerja / tenaga ahli yang cukup memadai sesuai dengan
Jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
- Alatalat yang diperlukan seperti : alat berat, skop,cangkul,
linggis, gerobak dorong dll.
Atau peralatan lain yang diperlukan selama masa pelaksanaan
pekerjaan.
- Bahan-bahan/material dalam jumlah yang cukup untuk setiap
Pekerjaan yang akan dilaksanakan.

PASAL 2
CARA PELAKSANAAN

2.1. Kontraktor harus menyelesaiakan pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam


Dokumen Kontrak dan Gambar-gambar pelaksanaan dengan menggunakan
bahan yang berkualitas baik dan metode pelaksanaan pe kerjaan, dengan
kemampuan terbaiknya, dilakukan dengan penuh keahlian, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam gambar rencana, atau RKS, Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan dan mengikuti Petunjuk serta Keputusan
Direksi Lapangan.
Sebelum meminta persetujuan untuk setiap macam pekerjaan kontraktor
harus memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 24 jam
sebelumnya agar dapat dilakukan persiapan-persiapan untuk pemeriksaan
oleh Direksi.
- 1 -

Pekerjaan harus diserahkan dalam keadaan selesai seluruhnya hingga


memuaskan pengguna jasa, termasuk menyingkirkan segala bahan -bahan,
dan lain-lain yang tidak dipergunakan lagi .

PASAL 3
SITUASI DAN UKURAN

3.1.

Situasi
a. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah, sifat
dan luasnya pekerjaan dan hal hal lain yang dapat mempengaruhi
penawarannya.
b. Kelalaian atau kekurangan ketelitian kontraktor dalam hal ini tidak
dapat dijadikan alasan untuk mengajukan claim.

3.2.

Ukuran
Ukuran satuan yang digunakan dinyatakan dalam centimeter.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk seluruh produk dan pelaksanaan pengukuran, survey dan pemasangan tanda -tanda yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 4
PEKERJAAN PERSIAPAN
4.1.

Pembersihan Halaman.
Kontraktor harus membersihkan lokasi yang akan digali dari segala
sesuatu yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

4.2.

Mobilisasi dan demobilisasi bahan, peralatan dll. Kontraktor harus


mengadakan mobilisasi tenaga, bahan dan peralatan ke lokasi pekerjaan
dan demobilisasi pada saat pekerjaan selesai.

4.3.

Pekerjaan pemasangan bouplank.


Kontraktor harus melaksanakan pemasanga n dan memelihara bouplank
untuk pekerjaan yang sesuai.Kayu yang dipakai kayu Kls. II 5/7 x 3 m dan
dipasang sesuai ukuran pada gambar kerja/sesuai instruksi Direksi
Lapangan. Papan bouwplank boleh dibongkar apabila telah selesai
pekerjaan.

4.4.

Papan proyek.
Kontraktor harus memasang Papan Proyek yang berisi tulisan minimal :
Nama Satker, Nama Pekerjaan, Harga Pekerjaan, W aktu Pelaksanaan,
Nama Kontraktor, Nama Konsultan Perencana, Nama Konsultan
pengawas atau sesuai dengan Petunjuk direksi.

4.5.

Penyediaan Air Kerja.


Apabila diperlukan, Air Kerja untuk keperluan pekerjaan harus disediakan
oleh Kontraktor dan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam
- 2 -

alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lainnya yang dapat


merusak beton, baja tulangan, serta mencu kupi bagi keperluan selama
pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 5
PEKERJAAN TANAH
Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah yaitu :
5.1. Galian Tanah
5.2. Urugan Tanah Kembali
Pekerjaan pekerjaan tersebut dilakukan pada seluruh jalur jalan yang akan
dibangun.
Sebelum dilakukan pekerjaan galian pondasi, kontraktor Pelaksana harus
memastikan lokasi disekitar penggalian bersih dari pepohonan, semak
belukar,dll.
Tanah humus harus digali serta dipisahkan dari lapisan tanah
dibawahnya, dan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
Pekerjaan galian pondasi tidak boleh merusak struktur tanah disekitar
galian. Penggalian harus dikerjakan sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja baik panjang, lebar, kemiringan maupun kedalamannya.
Perubahan-perubahan dari gambar bestek yang diperlukan untuk
kemudahan pekerjaan galian pondasi harus mendapat persetujuan dari konsultan
Supervisi. Kesalahan penggalian sehingga kedalaman galian melebihi dari
kedalaman yang diperlukan, maka kelebihan kedalaman harus diurug kembali
dengan biaya sendiri dari kontraktor.
PASAL 6
PEKERJAAN PASANGAN
6.1. Pekerjaan Pasangan.
Yang dimaksud didsini adalah pasangan batu pecah batu kali tanpa
Campuran/spesi, meliputi :
- Pasangan pondasi talud batu pecah kali ( 5 15 cm ) dan Kawat bronjong,
4 mm.
- Pasangan dinding talud batu pecah batu kali ( 5 15 ) dan kawat bronjong
4 mm.
Perletakan, ukuran serta bentuk dapat dilihat pada gambar rencana.
6.42. Bahan bahan Pasangan.
- Batu Pecah Batu Kali.
Batu yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus kualitas baik
untuk digunakan dalam konstruksi. Batu yang digunakan harus keras,
- 3 -

tahan lama, tahan terhadap goresan dan cuaca d an bebas dari tanah
atau sampah-sampah lain dan cacat-cacat lain. Batu pecah tidak
boleh mengandung clay, bagian-bagian yang pipih atau panjang atau
cadas yang lapuk. Sumber tempat pengambilan batu harus mendapat
persetujuan Direksi. Kontraktor harus mengatur sedemikian rupa
sehingga persediaaan dari batu yang dipersyaratkan untuk pekerjaan
ini dapat terjamin. Pengisian batu kali pada bronjong harus penuh
terisi.
- Kawat Bronjong..
Kawat bronjong yang dipakai harus kualitas baik, dibuat dari hasil
pabrikasi, berukuran 4 mm. Penyi mpanan Kawat harus ditempat yang
dilindungi dari segala kotoran. Pada saat pemasangan, kawat bronjong
harus benar benar baik dan tidak berkarat, berminyak atau kotor.
Pemasangan harus teliti, terikat satu dengan yang lain. Ukuran
perletakan dan penyusunan bronjong dapat dilihat pada gambar rencana.

PASAL 6
PEKERJAAN PELENGKAP
6.1. Laporan Laporan.
Kontraktor diharuskan membuat / mempersiapkan dan menandatangani
laporan laporan berupa :
a. Laporan Harian.
Laporan harian yang disiapkan kontraktor se suai lembaran laporan
Meliputi :
1. Jumlah dan macam bahan / barang yang didatangkan kelokasi
pekerjaan, jumlah yang ditolak dan yang diterima.
2. Jumlah tenaga kerja untuk setiap macam tugas dan atau
ketrampilan.
3. Jumlah dan jenis peralatan yang dipergunakan.
4. Jenis / bagian pekerjaan yang dilaksanakan
5. Perhitungan volume pekerjaan yang dikerjakan.
6. Keadaan cuaca seperti : hujan, panas, angin, banjir dan peristiwa
peristiwa alam lainnya yang dapat mempengaruhi kelangsungan
pelaksanaan pekerjaan.
7. Catatan lain yang berkenan dengan pekerjaan, perubahan
Design dan lain-lain.

Laporan harian tersebut harus diserahkan kepada Direksi untuk


diperiksa dan diserahkan. Laporan harian yang merupakan rekaman
kejadian dan kenyataan disekitar pelaksanaan pekerjaan setiap hari,
setelah disahkan harus disimpan
secara baik oleh Direksi dan
kontraktor untuk digunakan sebagai kelengkapan administrasi
pelaporan kegiatan.
b. Gambar-gambar pelaksanaan.

- 4 -

6.2. Laporan Mingguan, Bulanan dan Buku Harian.


a. Laporan mingguan / bulanan yang dibuat kontraktor, meliputi :
Laporan mingguan mengenai pekerjaan setiap mi nggu atau disebut
Laporan Mingguan Kemajuan Pekerjaan.
b. Laporan bulanan mengenai kemajuan pekerjaan setiap bulan yang
merupakan gabungan kemajuan pekerjaan 4 (empat) munggu atau
disebut Laporan Kemajuan Bulanan Kemajuan Pekerjaan.
Kontraktor selain membuat laporan, harus menyediakan buku harian
pada setiap hari kerja yang dapat digunakan oleh Direksi untuk
menyampaikan perintah atau catatan catatan penting lainnya
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
6.3. Dokumentasi.
Guna melengkapi buku laporan, maka kontraktor diwajibkan membuat
foto foto atas kemajuan pekerjaan per minggu termasuk prosentasi saat
pengambilan termin. Foto-foto tersebut dimulai dari prosentasi pekerjaan
0,00 % sampai dengan prosentasi 100%, dimana arah pengambilan foto
diatur sedemikian rupa agar titik penganbilan gambar berlangsung terus
menerus pada titik yang sama guna mengetahui perkembangan
prosentasi pekerjaan dengan jelas dari dokumentasi tersebut.
Foto-foto sesuai prosentasi pekerjaan akan menjadi lampiran dari
Laporan Bulanan Kemajuan Pekerjaan .

PASAL 7
PEKERJAAN AKHIR/PENYELESAIAN PEKERJAAN
7.1.

Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, kontraktor harus meneliti


semua bagian pekerjaan dan dapat menyelesaikan bagian pekerjaan
yang dinilai belum sempurna sesuai spesifikasi.

7.2.

Pada waktu penyerahan pekerjaan, maka ruangan maupun halaman


harus benar-benar telah dibersihkan dari segala macam kotoran/sampah .

7.3.

Kontraktor tetap bertanggung jawab selama masa pemeliharaan


pekerjaan dalam memperbaiki segala kekurangan yang terjadi.

7.4.

Setelah penyerahan ke dua pekerjaan, maka semua barang dan


peralatan milik kontraktor sudah harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.

- 5 -

PASAL 8
PEKERJAAN PENUTUP
8.1.

Sebagai penutup perlu diingatkan bahwa uraian Rencana Kerja dan


Syarat-syarat (RKS) ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan
dengan gambar kerja serta rizalah penjelasan pekerjaan.

8.2.

Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini, dan pada petunjuk
pelaksanaan pekerjaan ternyata diperlukan, maka akan dicantumkan
pada Berita Acara Penunjukan atau Berita Acara Rapat Evaluasi.

8.3.

W alaupun dalam uraian Rencana Kerja dan Syarat syarat (RKS) ini
tidak dinyatakan bahwa harus disediakan / dikerjakan oleh kontraktor,
namun penyediaan / pekerjaan tersebut merupakan bagian pelengkap
dari keseluruan pekerjaan dimaksud, maka hal tersebut dianggap suda h
dimuat dalam uraian ini dan harus dikerjakan/diselesaikan oleh
kontraktor untuk menuju suatu penyelesaian pekerjaan yang sempurna.

8.4.

Hal-hal yang belum tercantum dalam spesifikasi teknis ini akan


ditentukan lebih lanjut oleh pihak Direksi/Pemberi Tugas dan konsultan
Perencana dan menjadi satu kesatuan yang mengikat serta harus
Dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana, bila mana perlu akan diadakan
perbaikan dalam speksifikasi Teknis.

- 6 -

Anda mungkin juga menyukai