KONTRAKTOR:
PT. ANPAMAS JAYA ABADI
Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Sebelum memulai pekerjaan proyek, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan Pekerjaan
Persiapan, antara lain:
Pembersihan Lahan/stripping
Langkah pertama sebelum melakukan pekerjaan galian yaitu melakukan pekerjaan pembersihan
lokasi pekerjaan/stripping.
Pembersihan saluran ini dilakukan menggunakan alat berat berupa bulldozer dan dibantu dengan
tenaga manusia yang dibantu menggunakan alat pembersihan seperti chainsaw, cangkul dll.
Pembersihan dilakukan terhadap semak-semak, pohon-pohon rerumputan, sampah-sampah dll.
Pekerjaan pembersihan ini dilakukan sampai saluran lama terlihat bebas dari segala puing-puing dan
tumbuhan liar.
Jika terdapat pepohonan yang berukuran cukup besar, maka dapat dilakukan penebangan sesuai izin
dari Direksi.
Semua penebangan dan pembongkaran harus seijin Direksi dan dilaksanakan sampai kedalaman
tanah 30 cm dibawah elevasi permukaaan tanah rencana.
Selanjutnya juga dilakukan pekerjaan tripping atau pengupasan lapisan permukaan tanah.
Pekerjaan pengupasan ini dilakukan untuk merapikan tanah yang sudah dilakukan pekerjaan
perintisan. Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua bidang areal pekerjaan dimana akan dilakukan
pekerjaan timbunan.
Setelah lahan bersih maka areal yang akan ditimbun tersebut dikupas dengan mengunakan buldozer,
besaran kupasan dengan tebal ± 20 cm atau sesuai spesifikasi teknik dengan persetujuan direksi
pekerjaan.
Hasil kupasan dibuang dikanan kiri lokasi yang tidak mengganggu pekerjaan serta ada yang dibuang
ke tempat pembuangan.
Membuat laporan, mempelajari gambar, membuat gambar kerja dan semua administrasi
proyek.
Penempatan alat komunikasi, sehingga hubungan/komunikasi antara pemilik, pengawas
dan kontraktor dapat berjalan dengan baik.
Bahan untuk bangunan direksi keet lapangan menggunakan rangka kayu kaso, penutup
dindingnya dari multiplek 9 mm dan penutup atap menggunakan asbes gelombang atau
seng gelombang, lantai dengan discreeding.
Selain bangunan direksi keet lapangan, juga diperlukan bangunan gudang untuk menyimpan
alat kerja dan material yang rentan terhadap cuaca dan yang mudah hilang seperti : bor
listrik, gerinda listrik, vibrator, semen, keramik, cat, kabel, alat sanitair dan lainnya.
Bangunan gudang menggunakan rangka kayu kaso, penutup dinding dari multiplek 9 mm
dan penutup atap menggunakan asbes/seng gelombang, lantai dengan discreeding. Direksi
keet lapangan dan gudang didirikan pada area yang tidak mengganggu proses
berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan.
Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja.
Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk
mendapatkan sumber air, kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk
keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari
sumber existing yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah
ditentukan.
Langkah Kerja :
Persiapan
- Menyiapkan dan mempelajari Schedule Peralatan
- Menyiapkan instruksi kerja Mob & Demob
- Menyiapkan Daftar Peralatan, Personil, Bahan yang dibutuhkan
- Mengajukan persetujuan Mobilisasi (awal) dan Demobilisasi (akhir) kepada Direksi.
- Menyiapkan perijinan yang diperlukan dan koordinasi dengan pihak terkait
Mobilisasi
- Menyiapkan jalan akses
- Menyiapkan lokasi datangnya Peralatan, Personil, Material
- Memobilisasi Peralatan, Personil, Material ke lapangan dengan hati-hati.
- Setelah peralatan tiba dilapangan, dilakukan pengecekan dan
- uji coba.
- Setelah material tiba di lapangan, dilakukan pengecekan mengenai jumlah, kualitas,
spesifikasi, kondisi, merk, dsb, untuk kemudian diterima dan dilakukan
penempatan/penyimpanan/pemasangan di lapangan sesuai ketentuan
- Setelah personil tiba di lapangan, dilakukan Penjelasan dan pengarahan instruksi kerja
kepada seluruh tim kerja. Termasuk kegiatan di luar jam kerja.
- Pengecekan akhir.
DeMobilisasi
- Menyiapkan jalan akses
- Pembersihan alat dan lokasi yang ditinggalkan.
- Demobilisasi bahan yang tidak terpakai.
- Demobilisasi peralatan kembali ke lokasi pengambilan dengan hati-hati.
- Demobilisasi personil.
- Pengecekan akhir.
Masih soal pemasangan papan nama proyek, dalam proyek pembangunan sistem drainase
perkotaan misalnya, pemasangan papan nama proyek ini termasuk pekerjaan persiapan (Pre-
Construction). Pekerjaan Persiapan (Pre-Construction) salah satunya adalah pemasangan
papan nama proyek sebanyak yang diperlukan, minimal 2 (dua) buah, dengan ukuran dan
penempatan yang ditunjuk oleh Direksi Teknik.2[2] Cara pengerjaan yang harus dilakukan
berkaitan dengan persiapan lapangan ini adalah tentukan lokasi pemasangan papan nama
proyek yang strategis, mudah dibaca, dan aman terhadap gangguan.3[3]
Kewajiban Pemasangan Papan Proyek
Dalam praktiknya, aturan soal kewajiban pemasangan papan proyek ini dituangkan dalam
keputusan gubernur. Sebagai contoh di DKI Jakarta yang tertuang dalam Pasal 9 Keputusan
Gubernur DKI Jakarta Nomor 72 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pengawasan Pelaksanaan
Kegiatan Membangun di Propinsi DKI Jakarta (“Kepgub DKI Jakarta 72/2002”)
(1) Sebelum dan selama kegiatan membangun dilaksanakan harus dipasang papan proyek
yang mencantumkan nama proyek, nama pemilik, lokasi, tanggal izin, pemborong, dan Direksi
Pengawas dengan cara pemasangan yang rapi dan kuat serta ditempatkan pada lokasi yang
mudah dilihat.
(2) Dalam hal proyek cukup besar, atau berada pada pekarangan yang luas maka papan
proyek tersebut harus dipasang pada beberapa tempat yang mudah dilihat.
(3) Bentuk ukuran dan warna papan proyek sebagaimana dimaksud pada ayat (1), akan
ditetapkan kemudian.
Aturan Pemasangan Papan Proyek Secara Teknis
Secara teknis pemasangan papan nama proyek diatur kembali oleh gubernur setempat dalam
bentuk peraturan gubernur. Selain itu, papan nama proyek ini terbagi menjadi beberapa jenis
papan nama proyek.
Di dalam proyek papan nama proyek munggunakan material Multiplek 9mm dan banner
ukuran 60x90 digital printing.
Laporan mingguan proyek merupakah sebuah pertanggung jawaban dalam bentuk tertulis
mengenai kegiatan yang sudah dijalankan selama satu minggu untuk kemudian dituangkan
dalam bentuk tertulis, laporan mingguan ini dibuat oleh kontraktor atau konsultan pengawas
untuk diberikan kepada owner atau pemilik proyek. dengan adanya laporan ini maka proses
pelaksanaan pekerjaan dapat diarsipkan. Sebelum membuat laporan mingguan proyek maka
terlebih dahulu dibuat laporan harian proyek yang merupakan laporan per hari mengenai
pekerjaan yang sedang dilaksanakan, dari 7 laporan harian proyek tersebut maka dapat dibuat
rekap selama satu minggu kerja dalam bentuk laporan mingguan. Laporan mingguan proyek
kontraktor berisi berbagai data pekerjaan yang antara lain sebagai berikut: Nomor laporan
mingguan Nama kontraktor dan nama konsultan Judul laporan Nama proyek yang dibuat
laporan. Periode tanggal dan waktu laporan Jumlah tenaga kerja dan keahlian masing-masing
tenaga kerja selama satu minggu bekerja di proyek, dapat dibuat dalam bentuk tabel untuk
mengisi jumlah absen harian. Pekerjaan yang dilaksanakan dibuat sejelas mungkin mengenai
lokasi pekerjaan, nama pekerjaan dan besarnya volume progres yang sudah diselesaikan
selama satu minggu penuh. Bahan atau material yang telah digunakan Alat kerja yang dipakai
untuk melaksanakan pekerjaan. laporan curah hujan atau cuaca selama proses pelaksanaan
proyek berlangsung satu minggu , laporan ini cuaca ini dapat digunakan kontraktor sebagai
alasan keterlambatan kerja untuk menghindari denda keterlambatan pekerjaan dikemudian
hari. form perseyujuan konsultan pengawas atau managemen konstruksi. Form pengajuan
kontraktor atau yang membuat laporan mingguan proyek. Lampiran -lampiran foto
pelaksanaan proyek maupun hasil akhir kegiatan. serta data-data lain menyesuaikan
kebutuhan dan permintaan pemilik proyek. Masing-masing perusahaan kontraktor atau
konsultan pengawas biasanya mempunyai starandar formulir laporan minggunan tersendiri
untuk digunakan disetiap pekerjaan proyek. dari laporan mingguan proyek ini kemudian
dibuat rekap dalam bentuk bulan selama 1 bulan penuh.
Tentukan letak dari scaffolding atau atur jarak scaffolding misalnya as balok pada
pekerjaan bekisting balok.
Pasang base plat atau jack base pada landasan yang stabil.
Pasang kerangka (frame).
Berikutnya pasang cross brace pada dua sisi supaya elemen perancah bisa berdiri dengan
baik.
Jika selesai atau pemasangan perancah dianggap cukup maka pasang shoring head jika
ketinggian perancah dianggap cukup, artinya ketinggian dapat dilakukan dengan mengatur
jack dan u-head. namun jika belum cukup maka pasang frame vertikal berikutnya.
Langkah akhir aturlah ketinggian perancah pada bakesting yang diinginkan.
a. Perlengkapan PPPK
Kotak P3K wajib dimiliki oleh setiap keluarga baik itu diletakan di rumah atau di kendaraan.
Hal tersebut bukannya berarti sebagai tanda akan terjadinya kecelakaan, namun untuk
mempersiapkan diri apabila hal buruk terjadi kepada anda atau anggota keluarga yang lain.
Dengan adalah Peralatan Dan Daftar Obat untuk Kotak P3K, dapat membantu anda melakukan
pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan atau anggota keluarga yang sakit sebelum
dibawa ke dokter.
Memang tidak ada pedoman baku mengenai peralatan atau obat-obatan apa saja yang harus
ada di First Aid, namun beberapa daftar dibawah ini bisa menjadi referensi sederhana untuk
mengisi Kotak P3K yang ada di rumah atau di dalam kendaraan:
Selain hal-hal diatas anda wajib memasukan Obat-obatan pribadi yang dibutuhkan oleh anda
dan anggota keluarga yang lain. Obat-obatan pribadi tersebut diantaranya apabila anggota
keluarga anda ada yang menderita asma, maka tabung oksigen untuk meredakan asma harus
ada di dalam Kotak P3K. First Aid Box sebaiknya terbuat dari bahan yang ringan namun kuat,
mudah dibawa, berwarna cerah, dan anti air. Letakan First Aid Box di tempat yang mudah
dijangkau dan mudah dilihat, saat anda merasa panic.
Ada juga harus paham bagaimana menggunakan perlengkapan dan obat-obatan yang ada di
dalam First Aid Box. Dan apabila anda sudah memahaminya, berikan ilmu tersebut kepada
anggota keluarga yang lain, sehingga mereka tidak sepenuhnya tergantung pada anda. Hal
yang penting lainnya adalah anda harus memeriksa keadaan barang dan obat-obatan dalam
kotak Kotak P3K, Jangan sampai anda membawa obat yang kadaluarsa. Karena bukannya akan
menolong namun anda bisa saja memperparah keadaan.
Sabuk pegaman merupakan perlengkapan yang sangat penting dan harus digunakan terutama
pada saat melakukan pekerjaan pada ketinggian lebih dari 3 meter. Sabuk pengaman dipasang
pada pinggang seperti ikat pinggang biasa dan meningkatkan bagian talinya kepada bagian
konstruksi yang diperkirakan cukup kuat dan dapat menahan beban manusia, sehingga jika
pekerja terpeleset tidak akan langsung jatuh akan tetapi dapat tertahan oleh sabuk pengaman
sehingga terhindar dari kecelakaan yang lebih fatal.
Topi keras (helm) sangat berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda-benda yang
mungkin jatuh, untuk itu topi keras (helm) harus dipilih yang baik mutunya.
c. Sarung Tangan
Sarung tangan digunakan untuk menghindari kulit tangan dari luka akibat serpihan besi, batu-
batuan tajam atau cairan semen dari adukan. Penggunaan sarung tangan harus sesuai dengan
jenis pekerjaan yang dilakukan
d. Sepatu Kerja
Sepatu kerja digunakan untuk melindungi kaki dari luka akibat terjepit benda benda tajam dan
sejenisnya. Penggunaan sepatu juga harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan
Penutup hidung (masker) digunakan pada saat bekerja pada daerah yang berdebu atau yang
mengandung unsur kimia seperti debu semen yang dapat menimbulkan gangguan pada
pernapasan
f. Kacamata
g. Pelindung Telinga
Pelindung telinga harus dugunakan pada lingkungan pekerjaan yabg bising dimana dapat
menimbulkan gangguan pendengaran
c. APAR 12 Kg
Persyaratan Tehnis APAR
Untuk semua jenis APAR yang biasanya dikemas dalam tabung harus memenhui syarat :
- Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat )
- Dilengkapi dengan etiket cara – cara penggunaan yang memuat urutan singkat dan jelas
tetang cara penggunaannya
- Segel harus dalam keadaan baik
- Tidak ada kebocoran pada membran tabung gas tekanan tinggi (Cartridge )
- Slang harus dalam keadaan baik dan tahan tekanan tinggi
- Bagi APAR yang jenis Busa tabung dalam tidak bocor serta lubang pengeluaran (neszel)
harus tidak tersumbat baik.
- Bahan baku pemadam harus selalu dalam keadaan baik
- Tutup lubang harus baik dan tertutup rapat
- Isi tabung gas sesuai dg tekanan yang dipergunakan
- Belum lewat batas masa berlakunya
- Warna tabung harus mudah dilihat.
- Setiap APAR harus dipasang menggantung pada dinding dengan sengkang atau dalam
lemari kaca
- Pemasangan dilakukan sedemikian rupa sehingga bagian paling atas pada ketinggian
1,3 meter dari permukaan lantai
- Tidak boleh dipasang didalam ruangan yang mempunyai suhu lebih dari 49o C
- Penempatan APAR didasarkan pada kemampuan jangkauan sera jenis bangunannya.
Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan terus
disebarkan ke daya dukung tanah.
Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding bata dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang
dinding bata merah, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang
dibutuhkan.
2. Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom
praktis, ring balok, dan lubang kusen.
3. Bata merah direndam dulu (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai untuk
mengurangi penyerapan air.
4. Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah dipasang
pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1 m dengan
menggunakan adukan 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps untuk
pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan
yang ditetapkan).
5. Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke
permukaan bata merah.
6. Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa
kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai elevasi
yang diinginkan.
7. Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor
beton kolom praktis.
8. Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan sesuai
dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi maksimum 1
m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu dilanjutkan cor kolom
praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai elevasi yang ditentukan dan cor
kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar
Plesteran
Selanjutnya dilakukan pekerjaan plesteran yang dimulai dengan jalan membuat kepalaan
plesteran pada sisi vertical jarak 2 m sesuai dengan ketebalan yang diinginkan dengan bantuan
unting-unting pada sisi horizontal pada elevasi plafond atau diujung atas dinding dengan bantuan
benang.
Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah disiram / dibasahi dengan air,
kemudian dilakukan pekerjaan plesteran pada dinding secara merata, menggunakan adukan
mortar 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps untuk pasangan dinding trasram
(komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan yang ditetapkan) sampai 10 – 15
mm atau sampai ketebalan yang ditentukan.
Acian
Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan dengan
pekerjaan acian menggunakan acian semen. Sesudah pekerjaan acian selesai, permukaan dinding
difinish dengan plamur tembok. Untuk dasaran/plamur tembok jika diperlukan dan hanya
dipergunakan pada ruangan interior yang permukaannya tidak rata atau retak-retak. Dinding yang
telah selesai diplamur kemudian diampelas, sehingga memberikan permukaan dinding tembok
yang halus, licin dan rapi.
Sekonengan
Pekerjaan sekonangan ini sama hal nya dengan pekerjaan plesteran dan pengacian, namun hanya
posisinyasaja, sekonengan itu pekerjaan di sudut dinding dan openingan kusen dan jendela.
Pekerjaan sekongan ini dibuat agar terlihat halus, licin dan rapi.
Pekerjaan Lantai
Meliputi:
Pekerjaan Lantai Homogeneus Tile uk. 60 x 60 cm, polished
Pekerjaan Lantai Keramik 30x30 unpolished (toilet)
Taburkan semen diatas mortar yang sudah diratakan (air dipermukaan mortar diubah menjadi
pasta sehingga memperkuat ikatan keramik dengan mortar).
Tempelkan keramik yang telah disortir (ukuran dan warna) dan direndam selama 12 jam
diatas permukaan mortar sesuai benang acuan, tekan keramik dengan bantuan palu kayu
sampai level yang ditentukan.
Pasang keramik disampingnya sesuai langkah diatas dengan jarak naad yang sudah ditentukan
sepanjang kepalaan (memanjang dan melintang).
Setelah acuan/kepalaan keramik selesai, pindahkan benang ke baris selanjutnya sesuai
keramik acuan yang pertama (cek permukaan keramik dan naad).
Gelar adukan untuk suatu luas tertentu, ratakan dengan jidar aluminium. Lakukan
pemasangan keramik seperti cara diatas pada baris berikutnya berdasarkan keramik
acuan/kepalaan, maks. 4 baris.
Pekerjaan Dinding
Untuk material yang dibutuhkan antara lain bata merah, semen, pasir, dan air. Untuk peralatan
tidak diperlukan alat yang khusus, hanya diperlukan peralatan sederhana seperti saringan pasir,
cangkul, sekop, ember, sendok semen, dolak, meteran, waterpass, jidar aluminium, profil kayu,
dan benang nylon.
Pekerjaan Dinding Keramik Toilet 30x60 unpolished (Toilet)
Langkah-langkah Pekerjaan Dinding Keramik Toilet 30x60
1. Pasang terlebih dahulu seluruh pipa saluran air bersih, dan saluran air pembuangan.
2. Jika keramik lama telah dikelupas, plester kembali dengan adukan 1 bagian semen dan 2,5
bagian pasir beton. Pastikan dinding tegak lurus dengan mengeceknya menggunakan lot
(besi berat berbentuk kerucut pada bagian bawahnya-red). Plester pada bagian yang akan
dipasang keramik saja cukup diratakan dengan penggaris kayu dan tidak perlu dihaluskan.
3. Jika dinding kamar mandi telah diplester sebelumnya, maka tindakan selanjutnya
mengukur tegak lurus dinding dengan lot dan tancapkan paku, pasang benang dari titik
atas ke bawah. Hal ini dilakukan di kedua sisi, kanan dan kiri.
4. Ukur ketinggian satu meter dan tandai dengan pensil. Timbang ke empat sudut dinding
dengan selang kecil sabagai waterpas. Tandai dengan paku dan pasang benang.
5. Tarik meteran ukur dari tanda paling atas tadi ke arah bawah, pada salah satu dinding
terlebih dahulu. Karena keramik yang akan dipasang berukuran 30 cm x 60 cm, kemudian
batas akhir pemasangan dinding keramik adalah 1 meter, maka tarik ke arah bawah
meteran ukur 40 cm dan 80 cm, tancapkan paku beton pada kedua sisi dan pasang benang
sebagai permulaan pemasangan keramik dinding. Jangan lupa cari posisi tengah dinding,
sehingga potongan keramik sebelah kanan dan kiri akan sama besarnya.
6. Siapkan adukan dengan perbandingan 1 bagian semen PC dan 1,5-2 bagian pasir beton.
Kadangkala adonan kurang bagus, maka ditambah semen lagi sembari memasang keramik.
7. Jika keramik telah direndam, kemudian ditiriskan. Pasang kepingan keramik satu per satu
dengan cara mengoleskan adonan di permukaan bawah keramik, ketebalan disesusaikan
dengan ketebalan benang dari dinding.
8. Tempelkan keramik ke dinding, ratakan bagian atas dan bawah dengan benang. Pukul
dengan palu karet perlahan, hingga keramik merekat di permukaan dinding.
9. Selanjutnya pemasangan berikutnya sama dengan cara di atas. Pada bagian pinggir
dipotong menggunakan gunting keramik atau angel grinder.
Begitu juga pada bagian bawah, pemotongan disesuaikan dengan tinggi bagian bawah
keramik dengan batas coran lantai kamar mandi. Secara teori, jika pasangan diding hanya
1 meter, maka jumlah baris dari bawah keatas adalah 2,5 keping keramik.
10. Pada bagian pojok, salah satu sudut kamar mandi dapat dipasang semacam dudukan
terbuat dari pasangan bata, dicor pada bagian atasnya, kemudian dibungkus dengan
keramik. Bangku ini dapat digunakan sebagai tempat untuk berlulur atau membersihkan
badan sembari duduk manis.
11. Hal terpenting yang harus dilakukan ketika memasang keramik lantai kamar mandi adalah
kemiringan lantai paling rendah harus diarahkan ke lobang pembuangan mandi.
Sediakan lubang utuk kloset duduk dan saluran pembuangan air kotor dengan mengukur
pipa yang tertanam.
12. Bersihkan semua permukaan keramik menggunakan kain lap atau spoons.
13. Satu hari setelah pemasangan selesai, lakukan pengisian nat, silakan baca artikel tentang
cara mengisi nat yang benar. Tekan nat dengan padat terutama pada bagian keramik
lantai. Gunakan grout yang berkualitas tinggi agar tidak cepat mengelupas. Lihat cara
mengisi nat keramik yang baik di sini.
14. Tahap terakhir, pemasangan kran, shower set dan kloset duduk.
Pekerjaan Plafond
Pada pekerjaan plafond terdapat macam-macam pekerjaan yaitu pekerjaan Plafond alumunium
spaindrail rangka hollow galvanish, Plafond gypsumboard rangka hollow galvanish, Plafond
calcyboard rangka hollow galvanish, List gypsum, List alumunium dan List wall angel.
Pekerjaan Pemasangan Plafond Gypsum
Langkah-langkah Pekerjaan
Tentukan elevasi plavond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu ruangan
Pasang rangka tepi (steel hollow) dan wall angle profil L/ moulding profil W sebagai list tepi
tepat pada sipatan
Tentukan jarak penempatan kait penggantung
Pasang benang untuk pedoman penentuan titik paku penggantung untuk menjamin
kelurusan
Pasang paku kait dan rod/penggantung
Pasang rangka utama
Pasang rangka pembagi
Pasang dan kencangkan klip / rod.
Pasang panel gypsum ukuran (120x240x9) mm, tebal 9 mm
Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond
Tutup sambungan antara panel gypsum dengan paper tape dan compound lalu diampelas
dan difinishing dengan cat
Tempelkan paper tape diatas nat sedemikian rupa setelah sebelumnya nat dibersihkan dari
debu dengan kuas bersih
Dengan kapi aplikasikan kompon gypsum sebagai kompon pengisi sekaligus menutup paper
tape setipis mungkin namun pastikan menembus paper tape dan mengisi nat dibelakangnya.
Sekaligus pula tutup kepala sektup dengan kompon gypsum (sebagai tahap 1)
Setelah kompon pengisi mengering, dengan kapi aplikasikan kompon gypsum sebagai
kompon penutup selebar +/- 35 cm diatas kompon tahap 1 setipis dan serapi mungkin.
Sekaligus pula tutup kepala sekrup dengan kompon gypsum
Setelah kompon penutup kering, amplas seluruh permukaan yang ber-kompon dengan
amplas ukuran sedang dan menggunakan alat bantu
Agar pekerjaan menutup sambungan mendapatkan hasil yang maksimal gunakanlah alat
mesin amplas (Hand Sander)
Pekerjaan Pengecatan
Pelaksanaan pekerjaan pengecatan dilaksanakan di minggu ke 17 s/d minggu ke 28. Dalam
pekerjaan pengecatan obyek yang akan dicat yakni: Cat Interior (cat dinding, cat plafond), Cat
Exterior (Dinding luar).
Langkah-langkah Pekerjaan
pengerokan dinding eksisting
Biarkan permukaan kering sempurna
Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kape dan
amplas
Perbaiki bagian-bagian yang retak dan kurang rata dengan plamir dan biarkan mengering
Haluskan permukaan dengan amplas dan bersihkan dengan debu, kemudian ulaskan cat
tembok emulasi
Untuk permukaan yang sangat menyerap, cat tembok emulasi agar diencerkan dengan air
bersih 30% – 50%
Persiapan Bahan
1. Cat tembok emulasi (bahan pengecet air)
Untuk pemakaian menggunakan kuas atau roller pada:
Permukaan halus
Permukaan kasar
Penggunaan Plamir
Dinding dihaluskan permukaannya dengan amplas kasar dan dibersihkan
Untuk menutup pori pori pada permukaan digunakan plamir
Permukaan diratakan lagi dengan amplas halus setelah kering
Dianjurkan tidak mempergunakan bahan plamir pada pengecatan dinding yang
berhubungan langsung dengan cuaca luar
Pengecetan
1. Tahap pengecetan
Penggunaan plamir
Penggunaan cat penutup (cat emulasi)
Pengecatan ulang setelah kering sampai rata (30 – 40 mikro), atau sesui petunjuk yang
terdapat pada kemasan masing masing produk
Pengecatan yang dilakukan sekaligus tebal, hasilnya akan kurang baik
Diusahakan sebelum umur pengecatan 1 hari tidak terkena air / hujan.
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur menentukan dan menandai pada bagian area yang akan dibuat meja
beton.
- Fischer
- Skrup
- Isolasi plastik atau kertas.
- Kusen alumunium yang mau dipasang.
Setelah bahan bangunan sudah tersedia maka bisa kita lanjutkan dengan menyiapkan peralatan
pemasangan yaitu
- Obeng Bor tembok.
- Baji kayu atau karet.
Mekanikal
Instalasi Air bersih :
Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri
dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk
instalasi dalam bangunan).
Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah
pekerjaan plesteran diselesaikan.
Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau
pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah
lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris
dengan luas keramik.
Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
- Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
- Untuk pipa PVC maximum 6 Bar
Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur
pembuangan.
Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
Sambungan harus betul-betul rapat.
Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak kontrol)
pada tempat-tempat tertentu.
Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25 cm, dibawah
plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan cara
dipanaskan.
Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), dimana letak
sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah untuk
pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan saluran
pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada saat
closet di gelontor dengan air.
Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.
- Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : monoblock, washtafel, cove ligth washtafel, kaca
cermin, hand drayer, jet washer, tisue holder, hand shower, soap dish, urinoir, penyekat
urinoir, floor drain, kran dinding, kichen zink, seal tape, sealant, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : bor, gerinda, waterpass, obeng, kunci pas, gun
sealant, dll.
- Pengukuran
Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatan dan elevasi
ketinggian alat sanitair.
- Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitiar
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitair dan asseccoriesnya dapat dikerjakan
bersamaan dengan pekerjaan pengecatan atau pada saat bangunan pada tahap
penyelesaian untuk serah terima, hal ini dilakukan untuk menjaga alat-alat sanitair tersebut
tidak rusak/hilang sebelum bangunan digunakan.
Beri tanda (marking area) untuk penempatan posisi alat sanitair.
Pastikan posisi titik inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai dengan
gambar kerja.
Untuk inlet berupa drat, penyambungan terlebih dahulu menggunakan seal tape.
Pasang alat sanitary pada posisi yang telah diberi tanda.
Pekerjaan Elektrikal
Langkah-langkah Pekerjaan
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan elektrikal arus kuat
dan arus lemah.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat bantu
kerja disiapkan.
Pemasangan sparing kabel
Sparing dipasang dulu apabila ada pengecoran beton lantai, untuk menghindari
bobokan beton pada saat penyambungan kabel antar lantai.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pengukuran kembali atau Setting out lokasi pekerjaan.
b. Pembuatan Papan Nama Proyek dan Rambu-Rambu yang diperlukan.
c. Pengadaan alat-alat kantor dan alat-alat bantu untuk penunjang Proyek.
d. Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan berikut tenaga kerja.
e. Soft Drawing
Sebelum pelaksanaan pekerjaan maka dilakukan pengukuran ulang di lapangan meng update
data volume pekerjaan terbaru sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan, terutama site plant
lokasi WTP.
Papan nama proyek merupakan bahan bahan informasi ke dunia luar tentang pelaksanaan
pekerjaan yang memuat tentang Nama Pekerjaan, Nama Pelaksana Pekerjaan, Nilai Pekerjaan,
Sumber Dana dan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan.
Pengadaan alat-alat kantor dan alat-alat bantu untuk penunjang Proyek dilakukan untuk
mempermudah dan memperlancar pelaksanaan pekerjaan.
Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan berikut tenaga kerja dilakukan untuk pengiriman
tenaga pelaksana yang dipimpin oleh Site Manager selanjutnya mempersiapkan atau
merekrut tenaga lokal untuk membantu pekerjaan ini terutama masyarakat sekitar
proyek, begitu pula terhadap rencana alokasi material lokal seperti pasir pasang, pasir
beton, batu kali dan lain-lain dan bahan-bahan yang diperlukan.
Lingkup Pekerjaan Persiapan yang dimaksud adalah pembagian divisi tenaga, melaksanakan
pekerjaan dilokasi lapangan adalah bagian pemotongan besi beton dan bagian sipil.
telah kami tentukan yang sudah pasti telah disetujui oleh Direksi pemberi tugas.
Sementara untuk memasang handrill, atap, jalan inpeksi dari plat bordes akan
dilakukan dilapanga atau di lokasi proyek.Dalam melaksanakan pekerjaan Pembuatan
WTP paket Baja Kapasitas 2m3/hari ini dibagi dalam beberapa bagian yaitu:
b. Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pemasangan pondasi betonl. Ini dilakukan untuk
memperkuat hasil pembetonan. Campuran plesteran disesuaikan dengan spesifikasi teknik
dan luas permukaan beton yang akan diplester.
c. Pekerjaan Beton
Didalam pekerjaan beton ini akan kami dahulukan pekerjaan pembesian dan bekisting. Jenis
besi beton yang akan dipakai adalah kelas U.24 dan untuk jenis kayu untuk bekisting adalah jenis
kayu kruing dan multipleks. Volume material seperti pasir beton, split, semen, besi beton
dan kayu bekisting akan disiapkan sesuai kebutuhan volume beton. Campuran adukan
beton disesuaikan dengan karakteristik yang sudah ditentukan dan mengikuti gambar
spesifikasi. Sebelum pengecoran dimulai, konstruksi pembesian dan bekisting akan diperiksa
dahulu oleh pihak Direksi. Alat bantu untuk pekerjaan beton ini sudah tentu dipersiapkan
terlebih dahulu.
Secara garis besar pekerjaan ini meliputi penyetelan pembesian pondasi lantai dan pondasi
setempat, kemudian mempersiapkan bekisting lantai yang kemudian dilanjutkan dengan
pengecoran, pembuatan adukan campuran beton dilakukan dengan molen, jumlah molen dan
personil disesuaikan dengan volume beton yang telah ditentukan oleh pemberi tugas dengan
beton K – 300.
Semua pakerjaan pengecoran pondasi WTP inii selalu koordinasi dengan pihak Direksi untuk
rnendapatkan persetujuan semua pihak dalam hal melaksanakan pengecoran ini.
3. Pekerjaan Akhir
Setelah semua pekerjaan selesai dan telah melakukan uji coba, maka dilanjutkan dengan
melatih Operator yang dipersiapkan oleh pihak Pemberi Tugas untuk Pengoperasian dan
Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) ini dan terakhir penyerahan semua pekerjaan
Kepada pihak Direksi yang disertai Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
Peralatan Pekerjaan
Peralatan pekerjaan merupakan penunjang utama penyelesaian pekerjaan, maka sangat
penting bagi kami menyampaikan jenis dan fungsi alat sebagai bahan penunjang dalam
penjelasan metode pelaksanaan ini, adapun untuk proyek ini diperlukan beberapa peralatan
sebagai berikut :Alat Pengelasan
Alat Pengelasan dapat menggunakan mesin las portable (mesin diesel) ataupun Trafo ks listrik
dengan menggunakan Power dari PLN atau Genset.
Alat ini digunakan untuk mengelas plat-plat, pipa-pipa atau bahan dari besi lainnya, aplikasi
pengelasan bisa dengan horizontal, vertical, fillet, normal atau over head. Perlengkapan alat
las ini antara lain adalah handle las/stang las, kabel las electrode.
Alat bantu pengelasan terdiri dari : Sarung tangan las, safety hand, safety body, kedok
las/kacarnata las, ketokan las, sepatu dan masker.
a. Alat Potong Plate ( Hand Flame Cutters)
Digunakan untuk memotong plate, pipa, besi canal atau bahan besi lainnya baik bentuk
memanjang, oval atau bentuk-bentuk lainnya yang direncanakan.
Alat bantunya adalah : LPG, Oxigen Slang, regulator, kapur besi kaca mata serta sarung
tangan.
b. Steger / triport
Alat ini sangat penting guna berdirinya bagian-bagian dari kornparetern karena sebagai
penyangga untuk tackel guna menarik maupun mengangkat plat-plat berat yang dalam
proses mendirikan dan menyarnbung bagian satu dengan bagian lainnya.
c. Tackel
Tackel sangat penting untuk mendirikan bangunan IPA, digunakan untuk menarik dan
mengangkat bagian-bagian IPA guna penyetel dinding dinding kornpartemen flokulasi,
sedimentasi ataupun bagian lainnya.
d. Crane
Crane sangat penting untuk mendirikan bangunan IPA, digunakan untuk menarik dan
mengangkat bagian-bagian IPA guna penyetel dinding dinding kornpartemen flokulasi,
sedimentasi ataupun bagian lainnya.
e. Dongkrak
Kapasitas dongkrak yang digunakan antara 3 sampai dengan 10 ton, digunakan untuk
mengungkit bila alat pengungkit manual tidak mampu.
f. Tambang / Dadung / Rantai
Peralatan ini digunakan untuk alat bantu tackel juga digunakan untuk moving material yang
ada di lapangan.
g. Gurinda Tangan
Untuk finishing pekerjaan misalnya sebelum aplikasi pengecatan dilaksanakan, maka gurinda
tangan digunakan untuk membersihkan bagian-bagian plat yang menonjol akibat dari
peregangan. Alat bantunya terdiri dari : Batu Gurinda, Folishing whell, sarung tangan,
kacamata dll.
h. Kunci ring / kunci pas
Untuk pemasangan / pengencangan mur dan baud, terutama pada bagian IPA yaitu pada
Manhole, Accessories dan peralatan lainnya.
i. Bor Listrik dan Mata Bor
Untuk melubangi bagian-bagian seperti strainer, lubang baud dan lain sebagainya yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
j. Alat Bantu Lainnya
Alat Bantu Lainnya misalnya spaner, siku, waterpass magnet, drip, palu, penggaris stainless
dan peralatan lainnya yang digunakan untuk menunjang pekerjaan di lapangan.
Horizontal, vertikal, fillet, normal atau over head. Perlengkapan alat las ini antara lain adalah
handle las/stang las, kabel las electrode. Alat bantu pengelasan terdiri dari : Sarung tangan las,
safety hand, safety body, kedok las/kacamata las, ketokan las, sepatu dan masker.
2. Alat potong plate (Hand Flame Cutters)
Digunakan untuk memotong plate, pipa, besi canal atau bahan besi lainnya baik bentuk
memanjang, oval atau bentuk-bentuk lainnya yang direncanakan. Alat bantunva adalah : LPG,
Oxigen, slang, regulator, kapur besi kaca mata serta sarung tangan.
3. Steger / triport
Alat ini sangat penting guna berdirinya bagian~bagian dari kompartemen karena sebagai
penyangga untuk tackel guna menarik maupun mengangkat plat-palt berat yang dalam proses
mendirikan dan menyambung bagian satu dengan bagian lainnya.
4. Tackel
Tackel sangat penting untuk mendirikan bangunan IPA, digunakan untuk menarik dan
nengangkat bagian-bagian IPA guna menyetel dinding-dinding kompartemen-kompatemen
flokulasi, sedimentasi ataupun bagian lainnya.
5. Crane
Crane sangat penting untuk mendirikan bangunan IPA, digunakan untuk menarik dan
nengangkat bagian-bagian IPA guna menyetel dinding-dinding kompartemen-kompatemen
flokulasi, sedimentasi ataupun bagian lainnya.
6. Dongkrak
Kapasitas dongkrak yang digunakan antara 3 sampai dengan 10 ton, digunakan untuk
mengungkit. bila alat pengungkit manual tidak mampu.
7. Tambangl dadung/rantai
Peralatan ini digunakan untuk alat bantu tackel juga digunakan untuk moving material
yang ada dilapangan.
8. Gurinda tangan
Untuk finishing pekerjaan misalnya sebelum aplikasi pengecatan dilaksanakan, maka
gurinda tangan digunakan untuk membersihkan bagian-bagian plat yang menonjol akibat dari
peregangan. Alat bantunya :
batu gurinda
folishing whell
sarung tangan
kacamata, dil
9. Kunci ring l kunci pas
Untuk pemasangan/pengencangan mur dan baud, terutama pada bagian IPA yaitu pada
Manhole, Accessories dan peralatan lainnya.
5. Pekerjaan Atap
Pekerjaan atap WTP akan dilakukan di lokasi proyek setelah WTP terpasang dan perlengkapan
lainnya. Pemilihan atap Zincalum/Spandek akan dikoordinasikan dahulu pada direksi pemberi
tugas, agar mendapat persetujuan
6. Pekerjaan Lain-lain
Pekerjaan lain-lain yang akan dilaksanakan ini meliputi:
1. Pengetesan WTP
2. Dokumentasi pekerjaan
3. As-Built Drawing
Pekerjaan pengetesan ini dilakukan guna memperoleh kondisi hasil pelaksanaan pekerjaan
kami dan apabila terjadi kerusakan kontruksi pada WTP dan pipa akibat pelaksanaan
pekerjaan kami atau bukan akibat bencana alam, maka kami melakukan perbaikan kembali
selama masa pemeliharaan yang telah disepakati.
Masing-masing skup pekerjaan, sebelum dan setelah selesai dikerjakan atau dari
pelaksanaan pekerjaan 0% sampai 100% diambil fotonya sebagai dokumentasi proyek.
Pembersihan lokasi proyek dari sisa material bekas kontruksi.
Melaksanakan pengembalian material yang tidak terpakai beserta perhitungan
pendatangan dan pemakaian serta jumlah yang dikembalikan.
Realisasi seluruh skup pekerjaan baik pekerjaan bangunan maupun perpipaan akan
dituangkan dalam As-Built Drawing.
Laporan Harian, Mingguan, Berita Acara Pemeriksaan, Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
ke I dan II serta pemeliharaan pekerjaan selama 30 hari kalender.
Demikian Rencana Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan WTP Paket Baja Kapasitas
60 lt/det ini kami buat sebagai dasar dari tahapan pelaksanaan pekerjaan untuk dapat
diterapkan dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
"Airlift" dan "Scum Skimmer" yang digunakan menggunakan tenaga udara yang di hembuskan
dari air blower.Pengembalian kembali Lumpur aktif dan buih harus kontinyu(terus menerus)
agar proses berhasil.Dalam "Sedimentation Tank" terjadi pengendapan lumpur aktif,
sedangkan air limbah yang sudah diolah (lebih jernih) mengalir secara gravitasi melalui gutter
masuk kedalam chlorin tank dan sebagian masuk kedalam Buffer Tank yang selanjutnya masuk
kedalam proses Recycle.
Chlorination Tank adalah Air olahan yang berasal dari proses pengendapan, di injeksikan
"kaporit" / chlorine terlebih dulu untuk membunuh bakteri - bakteri pathogen, kemudian akan
mengalir secara gravitasi ke dalam bak effluent.(Effluent Tank).
Effluent Tank adalah Bak proses akhir dengan bantuan pompa submersible, air hasil
pengolahan sebagian akan di alirkan kedalam saluran pembuangan.
Sludge Tank adalah merupakan bak penampung lumpur sementara sebelum di buang oleh
mobil tinja.untuk mencegah terjadinya kondisi septic,maka dipergunakan udara untuk
mengaduk , sehingga kondisi aerob tetap terjaga. Bak ini apabila sudah hampir penuh, harus
dibuang dengan menggunakan mobil tinja.
Blower Room adalah merupakan ruang kontrol sistem STP, dimana blower control panel dan
pompa dossing serta tanki kimia berada di sini. Setiap harinya operator STP harus masuk ke
dalam ruangan ini untuk pengecekan sistem dan pembuatan larutan desinfektan.
Water Recycling Plant adalah alat yang terdiri Filter Pump, Sand Filter dan Carbon Filter plus
Chlorinator lengkap dengan aksesorisnya.Penjelasan proses sebagai berikut :
1. Clear Water Pump merupakan bak penampung air yang telah melalui proses filtrasi sand filter
dan carbon filter.
2. Filter Pump berfungsi untuk memompa air dari Effluent Tank STP menuju Sand Filter dan
Carbon Filter. Pompa bekerja secara auto berdasarkan Water Level Control dan Pressure
switch.
3. Sand Filter berfungsi untuk mengurangi kekeruhan (turbidity) di dalam air.Media yang
digunakan adalah Silica Sand dan Gravel sebagai support.Sand Filter bekerja secara
manual/sistem pencuciannya (backwash) dengan mengubah posisi valve sesuai instruksi arah
valve.Proses backwash di maksudkan untuk membuang kotoran yang tertahan pada lapisan
atas media filter dengan cara merubah aliran air berlawanan yaitu dari bawah ke
atas.dilakukan setiap hari selama 15-30 menit.tergantung kapasitas tabung filter.
4. Carbon Filter berfungsi untuk menghilangkan bau, warna dan zat organik yang larut dalam air.
Carbon aktif sebagai media filter bekerja dengan menyerap /adsorbsi material organikyang
larut dalam air. Sistem pencuciannya sama persis dengan Sand Filter.