Anda di halaman 1dari 45

METODE KERJA

Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi


POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II
Tahun Anggaran 2019

KONTRAKTOR:
PT. ANPAMAS JAYA ABADI
Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Sebelum memulai pekerjaan proyek, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan Pekerjaan
Persiapan, antara lain:
Pembersihan Lahan/stripping
Langkah pertama sebelum melakukan pekerjaan galian yaitu melakukan pekerjaan pembersihan
lokasi pekerjaan/stripping.
Pembersihan saluran ini dilakukan menggunakan alat berat berupa bulldozer dan dibantu dengan
tenaga manusia yang dibantu menggunakan alat pembersihan seperti chainsaw, cangkul dll.
Pembersihan dilakukan terhadap semak-semak, pohon-pohon rerumputan, sampah-sampah dll.
Pekerjaan pembersihan ini dilakukan sampai saluran lama terlihat bebas dari segala puing-puing dan
tumbuhan liar.
Jika terdapat pepohonan yang berukuran cukup besar, maka dapat dilakukan penebangan sesuai izin
dari Direksi.
Semua penebangan dan pembongkaran harus seijin Direksi dan dilaksanakan sampai kedalaman
tanah 30 cm dibawah elevasi permukaaan tanah rencana.
Selanjutnya juga dilakukan pekerjaan tripping atau pengupasan lapisan permukaan tanah.
Pekerjaan pengupasan ini dilakukan untuk merapikan tanah yang sudah dilakukan pekerjaan
perintisan. Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua bidang areal pekerjaan dimana akan dilakukan
pekerjaan timbunan.
Setelah lahan bersih maka areal yang akan ditimbun tersebut dikupas dengan mengunakan buldozer,
besaran kupasan dengan tebal ± 20 cm atau sesuai spesifikasi teknik dengan persetujuan direksi
pekerjaan.
Hasil kupasan dibuang dikanan kiri lokasi yang tidak mengganggu pekerjaan serta ada yang dibuang
ke tempat pembuangan.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

I.1. Pagar Pengaman Proyek


Meliputi:
-Penutup seng gelombang BJLS 30
-Penutup triplek 3mm + digital printing/banner
Pembuatan pagar pengaman proyek dilaksanakan sebelum aktivitas pelaksanaan di lapangan
dilakukan. Tujuannya adalah untuk menjamin keamanan kerja didalam lingkungan proyek dan
sekaligus sebagai pemisah aktifitas diluar dan didalam areal proyek. Pagar pengaman ini
dibuat berdinding seng dan disokong oleh tiang-tiang penyanggah yang kokoh, dibangun
mengitari lokasi proyek sehingga dapat memenuhi fungsinya sebagai pengaman. Pembuatan
pagar pengaman proyek membutuhkan waktu pelaksanaan ± 7 hari.
Tahapan Pelaksanaan
- Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pengukuran untuk menentukan
batas-batas yang termasuk kedalam wilayah proyek.
- Pemasangan papan kayu dan seng sebagai bahan utama pembuatan pagar pengaman.
- Setelah papan dan seng yang sudah di lapiskan / di tutupi dengan printing siap untuk
dipasang, maka pada bagian dalam pagar akan diberikan kayu penopang sebagai
tumpuan.
Peralatan yang digunakan :
- Meteran
- Tang
- Gergaji
- Kakatua ( Gegep )
- Palu
- Gunting Seng

I.2. Gudang Kerja 3.00 x 3.00 m


Peleksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan dapat berhasil dengan baik dari segi waktu dan
kualitasnya/mutu bila dikelola dengan baik. Salah satu sarana untuk dapat mengelola proyek
dengan baik adalah tersedianya tempat bagi pengawas proyek dan kontraktor yang berupa
direksi keet, untuk :

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

 Membuat laporan, mempelajari gambar, membuat gambar kerja dan semua administrasi
proyek.
 Penempatan alat komunikasi, sehingga hubungan/komunikasi antara pemilik, pengawas
dan kontraktor dapat berjalan dengan baik.
Bahan untuk bangunan direksi keet lapangan menggunakan rangka kayu kaso, penutup
dindingnya dari multiplek 9 mm dan penutup atap menggunakan asbes gelombang atau
seng gelombang, lantai dengan discreeding.
Selain bangunan direksi keet lapangan, juga diperlukan bangunan gudang untuk menyimpan
alat kerja dan material yang rentan terhadap cuaca dan yang mudah hilang seperti : bor
listrik, gerinda listrik, vibrator, semen, keramik, cat, kabel, alat sanitair dan lainnya.
Bangunan gudang menggunakan rangka kayu kaso, penutup dinding dari multiplek 9 mm
dan penutup atap menggunakan asbes/seng gelombang, lantai dengan discreeding. Direksi
keet lapangan dan gudang didirikan pada area yang tidak mengganggu proses
berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan.

I.3. Penyediaan Listrik Kerja


Listrik kerja diperlukan untuk membantu pekerjaan pemotongan keramik, pemotongan
besi, pompa air, penerangan kerja serta power untuk mengoperasikan alat bantu kerja
lainnya. Pengadaan listrik kerja dengan membuat meteran listrik baru dengan pengajuan ke
PLN atau dari Genset tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan pekerjaan.

I.4. Penyediaan Air Kerja


Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja
berfungsi untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja.
Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk
mendapatkan sumber air, kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk
keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari
sumber existing yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah
ditentukan.

I.5. Mobilisasi dan Demobilisasi


- Pekerjaan mendatangkan (mobilisasi) dan mengembalikan (demobilisasi) alat – alat
proyek, personil dan material yang digunakan selama pekerjaan berlangsung sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
- Penyedia Jasa harus mempersiapkan seluruh personil dan peralatan yang akan
dipergunakan di tempat kerja untuk melaksanakan pekerjaannya. Biaya mobilisasi dan
demobilisasi merupakan tanggung jawab penyedia jasa.
- Peralatan yang dimobilisasi adalah alat yang siap kerja beserta dengan operator dan bahan
- pendukungnya.
- Penyedia Jasa menyiapkan jalan akses untuk mobilisasi beserta keamanannya.
- Semua kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik umum atau Perorangan yang
diakibatkan
- pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa harus diperbaiki atau diganti biaya
Penyedia Jasa.
- Semua pengeluaran yang timbul akibat dari pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.

Langkah Kerja :
Persiapan
- Menyiapkan dan mempelajari Schedule Peralatan
- Menyiapkan instruksi kerja Mob & Demob
- Menyiapkan Daftar Peralatan, Personil, Bahan yang dibutuhkan
- Mengajukan persetujuan Mobilisasi (awal) dan Demobilisasi (akhir) kepada Direksi.
- Menyiapkan perijinan yang diperlukan dan koordinasi dengan pihak terkait

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

- Menyiapkan Peralatan pendukung, bahan/peralatan penunjang K3 dan APD

Mobilisasi
- Menyiapkan jalan akses
- Menyiapkan lokasi datangnya Peralatan, Personil, Material
- Memobilisasi Peralatan, Personil, Material ke lapangan dengan hati-hati.
- Setelah peralatan tiba dilapangan, dilakukan pengecekan dan
- uji coba.
- Setelah material tiba di lapangan, dilakukan pengecekan mengenai jumlah, kualitas,
spesifikasi, kondisi, merk, dsb, untuk kemudian diterima dan dilakukan
penempatan/penyimpanan/pemasangan di lapangan sesuai ketentuan
- Setelah personil tiba di lapangan, dilakukan Penjelasan dan pengarahan instruksi kerja
kepada seluruh tim kerja. Termasuk kegiatan di luar jam kerja.
- Pengecekan akhir.

DeMobilisasi
- Menyiapkan jalan akses
- Pembersihan alat dan lokasi yang ditinggalkan.
- Demobilisasi bahan yang tidak terpakai.
- Demobilisasi peralatan kembali ke lokasi pengambilan dengan hati-hati.
- Demobilisasi personil.
- Pengecekan akhir.

I.6. Pembuatan Papan Nama Proyek


Secara umum, terkait pemasangan papan nama proyek, ada sejumlah peraturan perundang-
undangan yang dapat menjadi rujukan, antara lain yaitu:
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (“Permen PU 29/2006”)
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan
Sistem Drainase Perkotaan (“Permen PU 12/2014”)
Soal pemasangan papan nama proyek dalam Permen PU 29/2006 disebutkan salah satunya
terkait persyaratan penampilan bangunan gedung, yang salah satunya memperhatikan aspek
tapak bangunan. Pada daerah/lingkungan tertentu dapat ditetapkan ketentuan khusus
tentang pemagaran suatu pekarangan kosong atau sedang dibangun, pemasangan nama
proyek dan sejenisnya dengan memperhatikan keamanan, keselamatan, keindahan dan
keserasian lingkungan.1[1]

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Masih soal pemasangan papan nama proyek, dalam proyek pembangunan sistem drainase
perkotaan misalnya, pemasangan papan nama proyek ini termasuk pekerjaan persiapan (Pre-
Construction). Pekerjaan Persiapan (Pre-Construction) salah satunya adalah pemasangan
papan nama proyek sebanyak yang diperlukan, minimal 2 (dua) buah, dengan ukuran dan
penempatan yang ditunjuk oleh Direksi Teknik.2[2] Cara pengerjaan yang harus dilakukan
berkaitan dengan persiapan lapangan ini adalah tentukan lokasi pemasangan papan nama
proyek yang strategis, mudah dibaca, dan aman terhadap gangguan.3[3]
Kewajiban Pemasangan Papan Proyek
Dalam praktiknya, aturan soal kewajiban pemasangan papan proyek ini dituangkan dalam
keputusan gubernur. Sebagai contoh di DKI Jakarta yang tertuang dalam Pasal 9 Keputusan
Gubernur DKI Jakarta Nomor 72 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pengawasan Pelaksanaan
Kegiatan Membangun di Propinsi DKI Jakarta (“Kepgub DKI Jakarta 72/2002”)
(1) Sebelum dan selama kegiatan membangun dilaksanakan harus dipasang papan proyek
yang mencantumkan nama proyek, nama pemilik, lokasi, tanggal izin, pemborong, dan Direksi
Pengawas dengan cara pemasangan yang rapi dan kuat serta ditempatkan pada lokasi yang
mudah dilihat.
(2) Dalam hal proyek cukup besar, atau berada pada pekarangan yang luas maka papan
proyek tersebut harus dipasang pada beberapa tempat yang mudah dilihat.
(3) Bentuk ukuran dan warna papan proyek sebagaimana dimaksud pada ayat (1), akan
ditetapkan kemudian.
Aturan Pemasangan Papan Proyek Secara Teknis
Secara teknis pemasangan papan nama proyek diatur kembali oleh gubernur setempat dalam
bentuk peraturan gubernur. Selain itu, papan nama proyek ini terbagi menjadi beberapa jenis
papan nama proyek.
Di dalam proyek papan nama proyek munggunakan material Multiplek 9mm dan banner
ukuran 60x90 digital printing.

I.7. Administasi dan Dokumentasi


Melaksanakan foto dokumentasi dari awal pekerjaan hingga pekerjaan diserahterimakan,
dokumentasi ini di susun dalam album sesuai kemajuan yang dicapai untuk laporan bulanan
dan diserahkan ke pengawas teknis.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Laporan mingguan proyek merupakah sebuah pertanggung jawaban dalam bentuk tertulis
mengenai kegiatan yang sudah dijalankan selama satu minggu untuk kemudian dituangkan
dalam bentuk tertulis, laporan mingguan ini dibuat oleh kontraktor atau konsultan pengawas
untuk diberikan kepada owner atau pemilik proyek. dengan adanya laporan ini maka proses
pelaksanaan pekerjaan dapat diarsipkan. Sebelum membuat laporan mingguan proyek maka
terlebih dahulu dibuat laporan harian proyek yang merupakan laporan per hari mengenai
pekerjaan yang sedang dilaksanakan, dari 7 laporan harian proyek tersebut maka dapat dibuat
rekap selama satu minggu kerja dalam bentuk laporan mingguan. Laporan mingguan proyek
kontraktor berisi berbagai data pekerjaan yang antara lain sebagai berikut: Nomor laporan
mingguan Nama kontraktor dan nama konsultan Judul laporan Nama proyek yang dibuat
laporan. Periode tanggal dan waktu laporan Jumlah tenaga kerja dan keahlian masing-masing
tenaga kerja selama satu minggu bekerja di proyek, dapat dibuat dalam bentuk tabel untuk
mengisi jumlah absen harian. Pekerjaan yang dilaksanakan dibuat sejelas mungkin mengenai
lokasi pekerjaan, nama pekerjaan dan besarnya volume progres yang sudah diselesaikan
selama satu minggu penuh. Bahan atau material yang telah digunakan Alat kerja yang dipakai
untuk melaksanakan pekerjaan. laporan curah hujan atau cuaca selama proses pelaksanaan
proyek berlangsung satu minggu , laporan ini cuaca ini dapat digunakan kontraktor sebagai
alasan keterlambatan kerja untuk menghindari denda keterlambatan pekerjaan dikemudian
hari. form perseyujuan konsultan pengawas atau managemen konstruksi. Form pengajuan
kontraktor atau yang membuat laporan mingguan proyek. Lampiran -lampiran foto
pelaksanaan proyek maupun hasil akhir kegiatan. serta data-data lain menyesuaikan
kebutuhan dan permintaan pemilik proyek. Masing-masing perusahaan kontraktor atau
konsultan pengawas biasanya mempunyai starandar formulir laporan minggunan tersendiri
untuk digunakan disetiap pekerjaan proyek. dari laporan mingguan proyek ini kemudian
dibuat rekap dalam bentuk bulan selama 1 bulan penuh.

I.8. Pembuatan Steger


Pada uraian berikut ini disajikan langkah-langkah pemasangan dan pembongkaran perancah
(scaffolding) sebagai sumber informasi bagi para pekerja konstruksi pada saat bertugas di
lokasi pekerjaan.
Cara Penyambungan Perancah (Scaffolding)
Pada dasarnya instalasi perancah sangat sederhana sekali dan mudah akan tetapi yang
menjadi permasalahan adalah ketika ketinggian bekisting yang di pasang tidak sesuai dan
spesifikasi (ketinggian) scaffolding yang dimiliki. Oleh sebab itu data teknis atau gambar
pekerjaan sangat diperlukan agar pada saat pemasangan perancah tidak menemukan
hambatan.
Secara sederhana berikut adalah urutan singkat bagaimana tata cara penyetingan dan
penyambungan instalasi perancah sebagai berikut:

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

 Tentukan letak dari scaffolding atau atur jarak scaffolding misalnya as balok pada
pekerjaan bekisting balok.
 Pasang base plat atau jack base pada landasan yang stabil.
 Pasang kerangka (frame).
 Berikutnya pasang cross brace pada dua sisi supaya elemen perancah bisa berdiri dengan
baik.
 Jika selesai atau pemasangan perancah dianggap cukup maka pasang shoring head jika
ketinggian perancah dianggap cukup, artinya ketinggian dapat dilakukan dengan mengatur
jack dan u-head. namun jika belum cukup maka pasang frame vertikal berikutnya.
 Langkah akhir aturlah ketinggian perancah pada bakesting yang diinginkan.

Cara Pembongkaran Perancah (Scaffolding)


Pembongkaran scaffolding harus memperhitungkan kekuatan atau umur beton serta
memperhatikan kebutuhan pekerjaan berikutnya. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemantapun
terhadap perawat agar pada saat pembongkaran tidak terjadi masalah. Apabila ketentuan
beton sudah cukup maka persiapan, maka siap persiapan pembongkaran.
- Disamping kekuatan beton juga perlu diperhatikan arah dan bagian mana yang lebih
dahulu dibongkar. Langkah pembongkaran perancah (scaffolding) :
- Didahului dengan penurunan u-head pada bagian tengah bentangan atau daerah momen
terbesar ke arah tepi, untuk menghindari penurunan mendadak.
- Dilanjutkan dengan pembongkaran frame scaffolding.
- Jika dibutuhkan sebagai perancah pada saat pembongkaran bekisting cetak maka frame
lapis pertama tidak dibongkar.
- Selanjutnya melepas join pin dan cross brace.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Urutan pemasangan dan pembongkaran perancah (Scaffolding) harus dilakukan dengan


benar agar pekerjaan dapat berjalan dengan tepat sasaran, tepat waktu dan yang utama
adalah keselamatan pekerja dapat terlindungi.

I.9. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontruksi (SMK3)


Meliputi:
-Penyiapan RK3K, Sosialisasi dan Promosi K3,
-Kesehatan, Personil K3
-Alat pelindung kerja, Alat pelindung diri

a. Perlengkapan PPPK
Kotak P3K wajib dimiliki oleh setiap keluarga baik itu diletakan di rumah atau di kendaraan.
Hal tersebut bukannya berarti sebagai tanda akan terjadinya kecelakaan, namun untuk
mempersiapkan diri apabila hal buruk terjadi kepada anda atau anggota keluarga yang lain.
Dengan adalah Peralatan Dan Daftar Obat untuk Kotak P3K, dapat membantu anda melakukan
pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan atau anggota keluarga yang sakit sebelum
dibawa ke dokter.
Memang tidak ada pedoman baku mengenai peralatan atau obat-obatan apa saja yang harus
ada di First Aid, namun beberapa daftar dibawah ini bisa menjadi referensi sederhana untuk
mengisi Kotak P3K yang ada di rumah atau di dalam kendaraan:

1. Sabun atau Cairan Antiseptic,


2. Kassa steril,
3. Plester perekat,
4. Tissue antiseptic,
5. Perban elastic,
6. Perban berperekat berbagai ukuran,
7. Salep/ Krim Antibiotik,
8. Salep/ Krim yang mengandung hidrokortison 1%,
9. Obat pereda nyeri (misalnya paracetamol/ ibuprofen),
10. Kapas yang mengandung Alkohol,

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

11. Alkohol 70%,


12. Pinset,
13. Gunting tajam,
14. Peniti,
15. Lotion yang mengandung calamine,
16. Termometer badan,
17. Sarung tangan karet,
18. Senter dengan baterai tambahan,
19. Daftar nomor telepon untuk keadaan darurat,
20. Daftar Golongan Darah seluruh anggota,
21. Daftar penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang memerlukan penanganan
khusus,
22. Buku petunjuk cara memberikan P3K,

Selain hal-hal diatas anda wajib memasukan Obat-obatan pribadi yang dibutuhkan oleh anda
dan anggota keluarga yang lain. Obat-obatan pribadi tersebut diantaranya apabila anggota
keluarga anda ada yang menderita asma, maka tabung oksigen untuk meredakan asma harus
ada di dalam Kotak P3K. First Aid Box sebaiknya terbuat dari bahan yang ringan namun kuat,
mudah dibawa, berwarna cerah, dan anti air. Letakan First Aid Box di tempat yang mudah
dijangkau dan mudah dilihat, saat anda merasa panic.
Ada juga harus paham bagaimana menggunakan perlengkapan dan obat-obatan yang ada di
dalam First Aid Box. Dan apabila anda sudah memahaminya, berikan ilmu tersebut kepada
anggota keluarga yang lain, sehingga mereka tidak sepenuhnya tergantung pada anda. Hal
yang penting lainnya adalah anda harus memeriksa keadaan barang dan obat-obatan dalam
kotak Kotak P3K, Jangan sampai anda membawa obat yang kadaluarsa. Karena bukannya akan
menolong namun anda bisa saja memperparah keadaan.

b. Perlengkapan Keselamatan Kerja (helm, safety Belt, sepatu lapangan Dll)


Pelindung badan berfungsi untuk melindungi diri agar tidak mengalami cedera akibat kerja.
Perlengkapan badan yang harus digunakan pada pekerjaan konstruksi adalah sebagai berikut:
Sabuk Pengaman, Topi Keras (Helm, Sarung Tangan, Sepatu Kerja, Penutup Hidung (Masker),
Kacamata, Pelindung Telinga
a. Sabuk Pengaman

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Sabuk pegaman merupakan perlengkapan yang sangat penting dan harus digunakan terutama
pada saat melakukan pekerjaan pada ketinggian lebih dari 3 meter. Sabuk pengaman dipasang
pada pinggang seperti ikat pinggang biasa dan meningkatkan bagian talinya kepada bagian
konstruksi yang diperkirakan cukup kuat dan dapat menahan beban manusia, sehingga jika
pekerja terpeleset tidak akan langsung jatuh akan tetapi dapat tertahan oleh sabuk pengaman
sehingga terhindar dari kecelakaan yang lebih fatal.

b. Topi Keras (Helm)

Topi keras (helm) sangat berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda-benda yang
mungkin jatuh, untuk itu topi keras (helm) harus dipilih yang baik mutunya.

c. Sarung Tangan

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Sarung tangan digunakan untuk menghindari kulit tangan dari luka akibat serpihan besi, batu-
batuan tajam atau cairan semen dari adukan. Penggunaan sarung tangan harus sesuai dengan
jenis pekerjaan yang dilakukan

d. Sepatu Kerja

Sepatu kerja digunakan untuk melindungi kaki dari luka akibat terjepit benda benda tajam dan
sejenisnya. Penggunaan sepatu juga harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan

e. Penutup Hidung (Masker)

Penutup hidung (masker) digunakan pada saat bekerja pada daerah yang berdebu atau yang
mengandung unsur kimia seperti debu semen yang dapat menimbulkan gangguan pada
pernapasan

f. Kacamata

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Kacamata harus digunakan pada saat melakukan pekerjaan-pekerjaan khusus seperti


memecah batu, mengelas, menggerinda dan sebagainya.

g. Pelindung Telinga

Pelindung telinga harus dugunakan pada lingkungan pekerjaan yabg bising dimana dapat
menimbulkan gangguan pendengaran

c. APAR 12 Kg
Persyaratan Tehnis APAR
Untuk semua jenis APAR yang biasanya dikemas dalam tabung harus memenhui syarat :
- Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat )
- Dilengkapi dengan etiket cara – cara penggunaan yang memuat urutan singkat dan jelas
tetang cara penggunaannya
- Segel harus dalam keadaan baik
- Tidak ada kebocoran pada membran tabung gas tekanan tinggi (Cartridge )
- Slang harus dalam keadaan baik dan tahan tekanan tinggi
- Bagi APAR yang jenis Busa tabung dalam tidak bocor serta lubang pengeluaran (neszel)
harus tidak tersumbat baik.
- Bahan baku pemadam harus selalu dalam keadaan baik
- Tutup lubang harus baik dan tertutup rapat
- Isi tabung gas sesuai dg tekanan yang dipergunakan
- Belum lewat batas masa berlakunya
- Warna tabung harus mudah dilihat.

Pemasangan dan penempatan harus memenuhi syarat :


- Setiap APAR dipasang pada posisi yang mudah dilihat, diambil serta dilengkapi dengan
pemberian tanda pemasangan.
- Pemasangan APAR harus sesuai dengan jenis dan penggolongan kebakaran

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

- Setiap APAR harus dipasang menggantung pada dinding dengan sengkang atau dalam
lemari kaca
- Pemasangan dilakukan sedemikian rupa sehingga bagian paling atas pada ketinggian
1,3 meter dari permukaan lantai
- Tidak boleh dipasang didalam ruangan yang mempunyai suhu lebih dari 49o C
- Penempatan APAR didasarkan pada kemampuan jangkauan sera jenis bangunannya.

II. PEKERJAAAN PEMBONGKARAN


Pekerjaan Bongkaran
Pekerjaan Bongkaran adalah pekerjaan pembongkaran pasangan yang akan direhabilitasi dengan
menggunakan alat bantu yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah mendapat persetujuan dari
Direksi.
Cara Pelaksanaan
Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang dijamin tidak akan mengganggu
kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari semua hasil bongkaran tersebut harus sesuai petunjuk
Direksi.
Pekerjaan bongkaran pada proyek ini meliputi:
- Bongkar Dinding Eksisting
- Bongkar pintu dan jendela eksisting
- Bongkar lantai eksisting
- Galian lantai eksisting
- Relokasi barang-barang dalam bangunan
- Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang dijamin tidak akan
mengganggu kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari semua hasil bongkaran tersebut harus
sesuai petunjuk Direksi.
- Penyimpanan bekas bongkaran yang ke gudang
- Bekas bongkaran yang telah dibongkar disimpan digudang penyimpanan. Dan disertakan
berita acara yang harus sesuai petunjuk Direksi.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

III. PEKERJAAAN PONDASI DAN BETON


Dalam hal ini meliputi pekerjaan tanah dan pekerjaan pembetonan yaitu membuat pondasi pile
cap / pondasi tapak.

Metode Pekerjaan Pondasi Tapak


Pile cap 60x60x25cm (5 buah), beton K-300 merupakan pondasi yang nantinya akan
mengikat pondasi dibawahnya sebelum didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap tersusun atas
tulangan baja yang membentuk suatu bidang seperti tapak dengan ketebalan tertentu dan lebar
yang berbeda-beda.
Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan terus
disebarkan ke daya dukung tanah.
Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak
menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu,
seperti halnya kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan
yang ada. Bentuk dari pile cap juga bervariasi dengan bentuk segitiga dan persegi panjang. Jumlah
kolom yang diikat pada tiap pile cap pun berbeda tergantung kebutuhan atas beban yang akan
diterimanya.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Langkah - Langkah Pekerjaan Pile Cap


Untuk langkah kerja pelaksanaan pekerjaan pile cap dapat diuraikan sebagai berikut :
- Menggali tanah sesuai rencana (berdasarkan gambar rencana)
- Urug Pasir 5 cm sebagai alas pembuatan lantai kerja pile cap.
- Pembuatan lantai kerja 5 cm dengan campuran 1pc : 3pasir : 5 kerikil, pile cap sesuai dengan
gambar rencana.
- Pembesian pile cap, untuk perakitan tulangan pile cap dapat langsung dikerjakan didalam galian
pondasi atau dirakit diluar. pilecap dirakit bersamaan dengan kolom pedestal.

- Memasang bekisting untuk memberi bentuk pile cap.


- Pengecoran :
Untuk pengecoran mutu beton yang digunakan adalah K-300 Ready Mix dengan Non Fly Ash,
Dengan Slump 12±2.
Pengecoran pondasi tapak dan sloof dilanjutkan sampai dengan elevasi Bottom Slab.
Pengecoran pondasi tapak dilakukan dengan menggunakan 1 buah concrete pump. Kemudian
dilakukan pengecoran pondasi tapak. pada saat pengecoran pondasi tapak gunakan alat
concrete vibrator, ini berfungsi untuk memadatkan beton dan meratakan beton kesegala arah
agar tidak terdapat rongga udara saat pengerasan beton.

- yang terakhir yaitu mengurug tanah kembali menutupi lubang pondasi.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan terus
disebarkan ke daya dukung tanah.

IV. PEKERJAAN ARSITEKTUR


Pasangan Dinding
Untuk material yang dibutuhkan antara lain bata merah, semen, pasir, dan air. Untuk peralatan
tidak diperlukan alat yang khusus, hanya diperlukan peralatan sederhana seperti saringan pasir,
cangkul, sekop, ember, sendok semen, dolak, meteran, waterpass, jidar aluminium, profil kayu,
dan benang nylon.

Pasangan Dinding Bata Merah

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding bata dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang
dinding bata merah, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang
dibutuhkan.
2. Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom
praktis, ring balok, dan lubang kusen.
3. Bata merah direndam dulu (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai untuk
mengurangi penyerapan air.
4. Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah dipasang
pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1 m dengan
menggunakan adukan 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps untuk
pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan
yang ditetapkan).
5. Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke
permukaan bata merah.
6. Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa
kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai elevasi
yang diinginkan.
7. Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor
beton kolom praktis.
8. Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan sesuai
dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi maksimum 1
m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu dilanjutkan cor kolom
praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai elevasi yang ditentukan dan cor
kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar

Plesteran
Selanjutnya dilakukan pekerjaan plesteran yang dimulai dengan jalan membuat kepalaan
plesteran pada sisi vertical jarak 2 m sesuai dengan ketebalan yang diinginkan dengan bantuan
unting-unting pada sisi horizontal pada elevasi plafond atau diujung atas dinding dengan bantuan
benang.
Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah disiram / dibasahi dengan air,
kemudian dilakukan pekerjaan plesteran pada dinding secara merata, menggunakan adukan
mortar 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps untuk pasangan dinding trasram
(komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan yang ditetapkan) sampai 10 – 15
mm atau sampai ketebalan yang ditentukan.

Acian

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan dengan
pekerjaan acian menggunakan acian semen. Sesudah pekerjaan acian selesai, permukaan dinding
difinish dengan plamur tembok. Untuk dasaran/plamur tembok jika diperlukan dan hanya
dipergunakan pada ruangan interior yang permukaannya tidak rata atau retak-retak. Dinding yang
telah selesai diplamur kemudian diampelas, sehingga memberikan permukaan dinding tembok
yang halus, licin dan rapi.

Sekonengan
Pekerjaan sekonangan ini sama hal nya dengan pekerjaan plesteran dan pengacian, namun hanya
posisinyasaja, sekonengan itu pekerjaan di sudut dinding dan openingan kusen dan jendela.
Pekerjaan sekongan ini dibuat agar terlihat halus, licin dan rapi.

Pekerjaan Lantai
Meliputi:
Pekerjaan Lantai Homogeneus Tile uk. 60 x 60 cm, polished
Pekerjaan Lantai Keramik 30x30 unpolished (toilet)

Langkah Langkah Pekerjaan Lantai Keramik


 Sediakan adukan mortar (dengan campuran sesuai spesifikasi) secukupnya untuk membuat
acuan /kepalaan keramik. Tuangkan adukan mortar ke permukaan lantai sepanjang benang
acuan kepalaan, ratakan dengan jidar sesuai level.

( Tahapan Pekerjaan Keramik )

 Taburkan semen diatas mortar yang sudah diratakan (air dipermukaan mortar diubah menjadi
pasta sehingga memperkuat ikatan keramik dengan mortar).
 Tempelkan keramik yang telah disortir (ukuran dan warna) dan direndam selama 12 jam
diatas permukaan mortar sesuai benang acuan, tekan keramik dengan bantuan palu kayu
sampai level yang ditentukan.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

 Pasang keramik disampingnya sesuai langkah diatas dengan jarak naad yang sudah ditentukan
sepanjang kepalaan (memanjang dan melintang).
 Setelah acuan/kepalaan keramik selesai, pindahkan benang ke baris selanjutnya sesuai
keramik acuan yang pertama (cek permukaan keramik dan naad).
 Gelar adukan untuk suatu luas tertentu, ratakan dengan jidar aluminium. Lakukan
pemasangan keramik seperti cara diatas pada baris berikutnya berdasarkan keramik
acuan/kepalaan, maks. 4 baris.

( Arah Pemasangan Keramik )

 Bersihkan naad sebelum mortar kering dan lap permukaan keramik.


 Lakukan pengecekan (kelurusan naad, kerataan permukaan, lekatan keramik, cacat dan nuasa
warna) ± 1 minggu setelah pemasangan.
 Grouting naad dilakukan setelah pengecekan dan perbaikan dilakukan. Pasangan tepi (las-
lasan) dikerjakan belakangan untuk memudahkan akses keluar melalui bagian tepi tersebut

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

( Pembersihan Keramik dan Pemasangan Naad )

Pekerjaan Dinding
Untuk material yang dibutuhkan antara lain bata merah, semen, pasir, dan air. Untuk peralatan
tidak diperlukan alat yang khusus, hanya diperlukan peralatan sederhana seperti saringan pasir,
cangkul, sekop, ember, sendok semen, dolak, meteran, waterpass, jidar aluminium, profil kayu,
dan benang nylon.
Pekerjaan Dinding Keramik Toilet 30x60 unpolished (Toilet)
Langkah-langkah Pekerjaan Dinding Keramik Toilet 30x60
1. Pasang terlebih dahulu seluruh pipa saluran air bersih, dan saluran air pembuangan.
2. Jika keramik lama telah dikelupas, plester kembali dengan adukan 1 bagian semen dan 2,5
bagian pasir beton. Pastikan dinding tegak lurus dengan mengeceknya menggunakan lot
(besi berat berbentuk kerucut pada bagian bawahnya-red). Plester pada bagian yang akan
dipasang keramik saja cukup diratakan dengan penggaris kayu dan tidak perlu dihaluskan.
3. Jika dinding kamar mandi telah diplester sebelumnya, maka tindakan selanjutnya
mengukur tegak lurus dinding dengan lot dan tancapkan paku, pasang benang dari titik
atas ke bawah. Hal ini dilakukan di kedua sisi, kanan dan kiri.
4. Ukur ketinggian satu meter dan tandai dengan pensil. Timbang ke empat sudut dinding
dengan selang kecil sabagai waterpas. Tandai dengan paku dan pasang benang.
5. Tarik meteran ukur dari tanda paling atas tadi ke arah bawah, pada salah satu dinding
terlebih dahulu. Karena keramik yang akan dipasang berukuran 30 cm x 60 cm, kemudian
batas akhir pemasangan dinding keramik adalah 1 meter, maka tarik ke arah bawah
meteran ukur 40 cm dan 80 cm, tancapkan paku beton pada kedua sisi dan pasang benang
sebagai permulaan pemasangan keramik dinding. Jangan lupa cari posisi tengah dinding,
sehingga potongan keramik sebelah kanan dan kiri akan sama besarnya.
6. Siapkan adukan dengan perbandingan 1 bagian semen PC dan 1,5-2 bagian pasir beton.
Kadangkala adonan kurang bagus, maka ditambah semen lagi sembari memasang keramik.
7. Jika keramik telah direndam, kemudian ditiriskan. Pasang kepingan keramik satu per satu
dengan cara mengoleskan adonan di permukaan bawah keramik, ketebalan disesusaikan
dengan ketebalan benang dari dinding.
8. Tempelkan keramik ke dinding, ratakan bagian atas dan bawah dengan benang. Pukul
dengan palu karet perlahan, hingga keramik merekat di permukaan dinding.
9. Selanjutnya pemasangan berikutnya sama dengan cara di atas. Pada bagian pinggir
dipotong menggunakan gunting keramik atau angel grinder.
Begitu juga pada bagian bawah, pemotongan disesuaikan dengan tinggi bagian bawah
keramik dengan batas coran lantai kamar mandi. Secara teori, jika pasangan diding hanya
1 meter, maka jumlah baris dari bawah keatas adalah 2,5 keping keramik.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

10. Pada bagian pojok, salah satu sudut kamar mandi dapat dipasang semacam dudukan
terbuat dari pasangan bata, dicor pada bagian atasnya, kemudian dibungkus dengan
keramik. Bangku ini dapat digunakan sebagai tempat untuk berlulur atau membersihkan
badan sembari duduk manis.
11. Hal terpenting yang harus dilakukan ketika memasang keramik lantai kamar mandi adalah
kemiringan lantai paling rendah harus diarahkan ke lobang pembuangan mandi.
Sediakan lubang utuk kloset duduk dan saluran pembuangan air kotor dengan mengukur
pipa yang tertanam.
12. Bersihkan semua permukaan keramik menggunakan kain lap atau spoons.
13. Satu hari setelah pemasangan selesai, lakukan pengisian nat, silakan baca artikel tentang
cara mengisi nat yang benar. Tekan nat dengan padat terutama pada bagian keramik
lantai. Gunakan grout yang berkualitas tinggi agar tidak cepat mengelupas. Lihat cara
mengisi nat keramik yang baik di sini.
14. Tahap terakhir, pemasangan kran, shower set dan kloset duduk.

Pekerjaan Plafond
Pada pekerjaan plafond terdapat macam-macam pekerjaan yaitu pekerjaan Plafond alumunium
spaindrail rangka hollow galvanish, Plafond gypsumboard rangka hollow galvanish, Plafond
calcyboard rangka hollow galvanish, List gypsum, List alumunium dan List wall angel.
Pekerjaan Pemasangan Plafond Gypsum
Langkah-langkah Pekerjaan
 Tentukan elevasi plavond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu ruangan
 Pasang rangka tepi (steel hollow) dan wall angle profil L/ moulding profil W sebagai list tepi
tepat pada sipatan
 Tentukan jarak penempatan kait penggantung
 Pasang benang untuk pedoman penentuan titik paku penggantung untuk menjamin
kelurusan
 Pasang paku kait dan rod/penggantung
 Pasang rangka utama
 Pasang rangka pembagi
 Pasang dan kencangkan klip / rod.
 Pasang panel gypsum ukuran (120x240x9) mm, tebal 9 mm
 Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond
 Tutup sambungan antara panel gypsum dengan paper tape dan compound lalu diampelas
dan difinishing dengan cat

Tata cara Pemasangan Compound pada sambungan nat Plafond


 Lakukan pelapisan pada petemuan bidang panel dengan compound

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

 Tempelkan paper tape diatas nat sedemikian rupa setelah sebelumnya nat dibersihkan dari
debu dengan kuas bersih
 Dengan kapi aplikasikan kompon gypsum sebagai kompon pengisi sekaligus menutup paper
tape setipis mungkin namun pastikan menembus paper tape dan mengisi nat dibelakangnya.
Sekaligus pula tutup kepala sektup dengan kompon gypsum (sebagai tahap 1)
 Setelah kompon pengisi mengering, dengan kapi aplikasikan kompon gypsum sebagai
kompon penutup selebar +/- 35 cm diatas kompon tahap 1 setipis dan serapi mungkin.
Sekaligus pula tutup kepala sekrup dengan kompon gypsum
 Setelah kompon penutup kering, amplas seluruh permukaan yang ber-kompon dengan
amplas ukuran sedang dan menggunakan alat bantu
 Agar pekerjaan menutup sambungan mendapatkan hasil yang maksimal gunakanlah alat
mesin amplas (Hand Sander)

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Pekerjaan Pemasangan List Gypsum


Langkah-langkah Pekerjaan
- Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat karena jika meleset
beberapa centimeter aja bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang lain (terutama
bagian sambungan pojok).
- Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan menggunakan
cutter atau gergaji besi.
- Selanjutnya buatlah "perekat" dari compound untuk menempelkan list pada dinding yang
akan dipasang. Sediakan air, bubuk compound, wadah, dan kape. Bubuk compound
diletakkan di suatu wadah (biasanya potongan papan gypsum atau potongan tripleks).
Dikarenakan compound setelah terkena air cepat mengeras (kurang lebih 10 menit), maka
saat pencampuran usahakan agar air yang dicampur sedikit demi sedikit sambil diaduk pelan-
pelan.
- Perekat" yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi. Oleskan
"perekat" tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel pada dinding dan
plafond secara merata.
- Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi "perekat" tersebut ke dinding dan plafond yang
akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi (usahakan diberi tanda
tempat yang akan ditempel list).
- Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya rapikan bagian atas dan bawah
list dengan kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas "perekat" yang keluar.
Perapihan dapat dilakukan dengan amplas atau kape.
- Pada sambungan list, usahakan agar tidak sampai keliatan. Caranya dengan menambah
"perekat" atau membuat motif motif yang seolah-olah list tersebut keliatan sambung-
menyambung.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Pekerjaan Pengecatan
Pelaksanaan pekerjaan pengecatan dilaksanakan di minggu ke 17 s/d minggu ke 28. Dalam
pekerjaan pengecatan obyek yang akan dicat yakni: Cat Interior (cat dinding, cat plafond), Cat
Exterior (Dinding luar).
Langkah-langkah Pekerjaan
 pengerokan dinding eksisting
 Biarkan permukaan kering sempurna
 Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kape dan
amplas
 Perbaiki bagian-bagian yang retak dan kurang rata dengan plamir dan biarkan mengering
 Haluskan permukaan dengan amplas dan bersihkan dengan debu, kemudian ulaskan cat
tembok emulasi
 Untuk permukaan yang sangat menyerap, cat tembok emulasi agar diencerkan dengan air
bersih 30% – 50%

Persiapan Bahan
1. Cat tembok emulasi (bahan pengecet air)
Untuk pemakaian menggunakan kuas atau roller pada:
 Permukaan halus
 Permukaan kasar

Penggunaan Plamir
 Dinding dihaluskan permukaannya dengan amplas kasar dan dibersihkan
 Untuk menutup pori pori pada permukaan digunakan plamir
 Permukaan diratakan lagi dengan amplas halus setelah kering
 Dianjurkan tidak mempergunakan bahan plamir pada pengecatan dinding yang
berhubungan langsung dengan cuaca luar

Pengecetan
1. Tahap pengecetan
 Penggunaan plamir
 Penggunaan cat penutup (cat emulasi)
 Pengecatan ulang setelah kering sampai rata (30 – 40 mikro), atau sesui petunjuk yang
terdapat pada kemasan masing masing produk
 Pengecatan yang dilakukan sekaligus tebal, hasilnya akan kurang baik
 Diusahakan sebelum umur pengecatan 1 hari tidak terkena air / hujan.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Meja Beton Lab Tebal 10cm


Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan meja beton.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : multiplek, kaso, besi beton, kawat beton, paku, semen
PC, split, pasir, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, selang air, raskam, benang,
gergaji, dll.

Pengukuran
 Lebih dahulu juru ukur menentukan dan menandai pada bagian area yang akan dibuat meja
beton.

Pelaksanaan pekerjaan meja beton

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

 Pasang bata yang elevasinya disesuaikan dengan tinggi meja dapur.


 Pasang bekesting multiplek dan diberi perkuatan dengan kaso. Beri lubang pada bekesting
untuk sparing penempatan alat sanitair.
 Bekesting untuk plat untuk meja beton dibuat dengan ketebalan 10 cm.
 Fabrikasi besi beton dengan perkuatan kawat beton.
 Letakkan besi beton yang sudah difabrikasi diatas bekesting. Apabila diperlukan, pasang stek
besi pada bagian dinding.
 Pasang beton decking sesuai dengan kebutuhan.
 Cek elevasi dan kerataan meja beton sebelum di cor.
 Setelah bekesting dan pembesian siap, tuang adukan beton cor kedalam bekesting secara
merata dan dipadatkan.

Pemasangan HPL Untuk Meja Lab


Bahan dasar multiplek, blockboard, mdf atau sejenis bahan kayu dengan pemukaan rata.
Permukaan tersebut dibersihkan dengan diampas kemudian dipakai lem kuning seperti lem Fox.
HPL yang mau ditempelkan juga dilapisi lem dengan merata
Tunggu sampai kering kemudian rekatkan HPL dgn bidang mulitpek/ MDF tadi (rekatkan dgn hati-
hati untuk menghindari gelembung udara)
Pemotongan HPL dengan pisau cutter, kikir atau

Pekerjaan Kusen Pintu & Jendela


Meliputi:
Kusen + Pintu uk. 155x251 cm (P1)
Kusen + Pintu uk. 98x251 cm (P2)
Kusen + Pintu uk. 95x200 cm (P3)
Kusen + Pintu uk. 130x200 cm (P4)
Kusen + Pintu uk. 98x200 cm (P5)
Kusen + Pintu uk. 94x200 cm (P6)
Kusen + Pintu uk. 98x200 cm (P7)
Kusen + Pintu uk. 80x200 cm (P8)
Kusen + Jendela uk. 215x143 cm (J1)
Kusen + Jendela uk. 80x90 cm (J2)
Kusen + Jendela uk. 272x152 cm (J3)
Langkah-langkah Pekerjaan
bahan-bahan yang akan dipakai yaitu
- Sealent , semen atau mortar
- Rangkaian pintu atau jendela yang sudah siap pasang, misalnya terdiri dari kusen, daun pintu
serta kaca.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

- Fischer
- Skrup
- Isolasi plastik atau kertas.
- Kusen alumunium yang mau dipasang.
Setelah bahan bangunan sudah tersedia maka bisa kita lanjutkan dengan menyiapkan peralatan
pemasangan yaitu
- Obeng Bor tembok.
- Baji kayu atau karet.

Metode pemasangan kusen aluminium


- Pada saat pemasangan dinding entah itu batu bata atau gypsum maka harus kita persiapkan
lobang kusen agar tidak perlu melakukan pembongkaran, ukuran lobang disesuaikan dengan
ukuran kusen ditambah 1 cm untuk tempat sealent.
- Lalu kita masukan kusen kedalam lobang, mengatur agar posisinya pas dengan menggunakan
alat beji, setelah posisi pas maka kita stel kelurusan kusen dengan dinding, ketegakan dan
kedataran sampai benar-benar bagus.
- Kita buat lobang untuk tempat skrup pada dinding melalui lobang kusen dengan
menggunakan alat bor, kemudian kita masukan fischer kedalam lobang bor yang telah kita
buat. lalu kita ambil obeng untuk mengencangkan fischer.
- Kita siapkan daun pintu atau jendela yang sudah dirangkai penuh, misalnya sudah terpasang
kaca dengan sempurna.
- Daun pintu atau jendela tersebut kita masukan ke lobang kusen, kemudian kita pasang semua
aksesorisnya seperti engsel, roda, rel, hendle, door closer dan yang lainya.
- Kemudian kita lakukan finishing tembok dengan menggunakan bahan mortar/ semen dan
sealent. pengisian dilakukan sampai tertutup semua celah antara dinding dan kusen.
Selama proses pelaksanaan pembangunan berlangsung maka rawan terjadi goresan atau
benturan sehingga terjadi kerusakan kusen.
oleh karena itu kita buat pelindung dengan bahan isolasi plastik atau kertas.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

V. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

Mekanikal
Instalasi Air bersih :
 Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri
dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
 Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk
instalasi dalam bangunan).
 Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah
pekerjaan plesteran diselesaikan.
 Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau
pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
 Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah
lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
 Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
 Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
 Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris
dengan luas keramik.
 Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa :
- Untuk pipa Gip maximum 10 Bar
- Untuk pipa PVC maximum 6 Bar

Instalasi air Kotor

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

 Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur
pembuangan.
 Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
 Sambungan harus betul-betul rapat.
 Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak kontrol)
pada tempat-tempat tertentu.
 Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
 Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25 cm, dibawah
plat = 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan cara
dipanaskan.
 Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).
 Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.
 Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), dimana letak
sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah untuk
pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.
 Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan saluran
pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada saat
closet di gelontor dengan air.
 Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.

Saluran Air Hujan.


 Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.
 Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan menggunakan lem
atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 “.
 Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol pada
pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.
 Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya harus benar-
benar kuat.

Saluran Pipa Wc ke Septictank


 Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya, karena
kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor dengan air,
kemiringan minimal 2 %.
 Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.
 Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai), karena bila
ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus
dibuat clean out dan fan out.
Penyambungan Pipa

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

 Alat : Gergaji, Amplas, Lem PVC, Shell tape, Kunci Pipa


 Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih dahulu
dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera
masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum
kering betul posisi sambungan jangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem
yang telah dioles menjadi tidak rekat.
 Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus
sheeltape secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar
sampai kencang dan rapat.
 Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las. Untuk
penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.

Pekerjaan Alat Sanitair


Lingkup pekerjaan sanitair antara lain kloset duduk, wastafel counter set, kran dinding, shower
spray, floor drain, kaca cermin.

- Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : monoblock, washtafel, cove ligth washtafel, kaca
cermin, hand drayer, jet washer, tisue holder, hand shower, soap dish, urinoir, penyekat
urinoir, floor drain, kran dinding, kichen zink, seal tape, sealant, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : bor, gerinda, waterpass, obeng, kunci pas, gun
sealant, dll.
- Pengukuran
 Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatan dan elevasi
ketinggian alat sanitair.
- Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitiar
 Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitair dan asseccoriesnya dapat dikerjakan
bersamaan dengan pekerjaan pengecatan atau pada saat bangunan pada tahap
penyelesaian untuk serah terima, hal ini dilakukan untuk menjaga alat-alat sanitair tersebut
tidak rusak/hilang sebelum bangunan digunakan.
 Beri tanda (marking area) untuk penempatan posisi alat sanitair.
 Pastikan posisi titik inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai dengan
gambar kerja.
 Untuk inlet berupa drat, penyambungan terlebih dahulu menggunakan seal tape.
 Pasang alat sanitary pada posisi yang telah diberi tanda.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

 Proteksi alat sanitair yang sudah terpasang.


 Untuk testing pada pekerjaan sanitair adalah test fungsi alat sanitair.

Pekerjaan Elektrikal
Langkah-langkah Pekerjaan
Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan elektrikal arus kuat
dan arus lemah.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat bantu
kerja disiapkan.
Pemasangan sparing kabel
 Sparing dipasang dulu apabila ada pengecoran beton lantai, untuk menghindari
bobokan beton pada saat penyambungan kabel antar lantai.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Pekerjaan Elektrikal Arus Kuat dan Arus Lemah

Pemasangan instalasi kabel


 Kabel vertical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit, dimana
pipa tersebut harus ditanam dulu pada dinding bata sebelum dinding diplester.
Supaya tidak mudah bergerak pada saat dinding diplester, maka pipa yang ditanam
diberi klem dengan jarak sekitar 1 m.
 Kabel horizontal dipasang pada plat lantai beton dengan menggunakan pipa
pelindung conduit yang diberi perkuatan klem dengan jarak sekitar 1 m, hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan maintenance. Pemasangan kabel horizontal
harus sejajar, tidak boleh saling melintas.
Pemasangan panel
 Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata dan tidak miring.
 Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai dengan
kegunaannya dan dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel bagian atas
dapat terlindung dari debu/kotoran. Khusus untuk kabel dengan Ø 16 mm2 harus
diberi sepatu kabel dalam panel.
 Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya termasuk
daya cadangan yang sudah direncanakan, hal ini perlu untuk memudahkan bila ada
perbaikan instalasi.
Pemasangan fitting dan armature
 Fitting dan armature dipasang setelah kabel ditest ketahanannya, agar tidak terjadi
bongkar/pasang armature.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Pemasangan saklar dan stop kontak


 Marking jalur conduit pada dinding dan bobok dinding bata, jangan lupa gunakan
cutter.
 Pasang conduit dan inbow dos.
 Tunggu sampai plester dinding akhir.
 Sambungan saklar, stop kontak dengan aslinya.
 Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata.
Testing dan commissioning
 Test tahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta test fitting/armature
selama ± 1 x 24 jam

VI. PEKERJAAN LAIN-LAIN


Pekerjaan WTP

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pengukuran kembali atau Setting out lokasi pekerjaan.
b. Pembuatan Papan Nama Proyek dan Rambu-Rambu yang diperlukan.
c. Pengadaan alat-alat kantor dan alat-alat bantu untuk penunjang Proyek.
d. Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan berikut tenaga kerja.
e. Soft Drawing
Sebelum pelaksanaan pekerjaan maka dilakukan pengukuran ulang di lapangan meng update
data volume pekerjaan terbaru sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan, terutama site plant
lokasi WTP.
Papan nama proyek merupakan bahan bahan informasi ke dunia luar tentang pelaksanaan
pekerjaan yang memuat tentang Nama Pekerjaan, Nama Pelaksana Pekerjaan, Nilai Pekerjaan,
Sumber Dana dan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan.
Pengadaan alat-alat kantor dan alat-alat bantu untuk penunjang Proyek dilakukan untuk
mempermudah dan memperlancar pelaksanaan pekerjaan.
Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan berikut tenaga kerja dilakukan untuk pengiriman
tenaga pelaksana yang dipimpin oleh Site Manager selanjutnya mempersiapkan atau
merekrut tenaga lokal untuk membantu pekerjaan ini terutama masyarakat sekitar
proyek, begitu pula terhadap rencana alokasi material lokal seperti pasir pasang, pasir
beton, batu kali dan lain-lain dan bahan-bahan yang diperlukan.
Lingkup Pekerjaan Persiapan yang dimaksud adalah pembagian divisi tenaga, melaksanakan
pekerjaan dilokasi lapangan adalah bagian pemotongan besi beton dan bagian sipil.

2. PEKERJAAN PEMBUATAN WTP 2 m3 / Hari


Pelaksanaan atau pembuatan kontruksi WTP paket baja ini dilakukan di workshop y ang

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

telah kami tentukan yang sudah pasti telah disetujui oleh Direksi pemberi tugas.
Sementara untuk memasang handrill, atap, jalan inpeksi dari plat bordes akan
dilakukan dilapanga atau di lokasi proyek.Dalam melaksanakan pekerjaan Pembuatan
WTP paket Baja Kapasitas 2m3/hari ini dibagi dalam beberapa bagian yaitu:

a. Pekerjaan Galian dan Uruqan Tanah


Dalam melaksanakan pekerjaan pondasi WTP pelaksanaan galian tanah, urugan pasir,
urugan tanah kembali, pemadatan, dan pembuangan tanah sisa galian yang telah
disetujui oleh Direksi.
Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan alat bantu beko dan bila memungkinkan
dilaksanakan dengan mempergunakan tenaga manual menyesuaikan dengan kondisi
lapangan. Volume galian dilakukan sesuai yang telah ditentukan, tanah galian akan
ditertibkan atau disimpan dahulu sebelum dibuang dilokasi setempat agar tidak menggangu
terhadap kelancaran pekerjaan selanjutnya.
Mengenai pekerjaan galian dan urugan akan dikerjakan sesuai dengan spesifikasi dan
ketentuan yang ada di gambar kerja, baik lebar maupun kedalamannya akan
mengikuti jenis pekerjaan. Tenaga kerja/tukang gali akan kami bagi dalam
beberapa group agar pekerjaan galian b is a dilaksanakan secara simultan dan tepat
waktu, dan tiap group akan diawasi oleh satu orang mandor.

b. Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pemasangan pondasi betonl. Ini dilakukan untuk
memperkuat hasil pembetonan. Campuran plesteran disesuaikan dengan spesifikasi teknik
dan luas permukaan beton yang akan diplester.

c. Pekerjaan Beton
Didalam pekerjaan beton ini akan kami dahulukan pekerjaan pembesian dan bekisting. Jenis
besi beton yang akan dipakai adalah kelas U.24 dan untuk jenis kayu untuk bekisting adalah jenis
kayu kruing dan multipleks. Volume material seperti pasir beton, split, semen, besi beton
dan kayu bekisting akan disiapkan sesuai kebutuhan volume beton. Campuran adukan
beton disesuaikan dengan karakteristik yang sudah ditentukan dan mengikuti gambar
spesifikasi. Sebelum pengecoran dimulai, konstruksi pembesian dan bekisting akan diperiksa
dahulu oleh pihak Direksi. Alat bantu untuk pekerjaan beton ini sudah tentu dipersiapkan
terlebih dahulu.
Secara garis besar pekerjaan ini meliputi penyetelan pembesian pondasi lantai dan pondasi
setempat, kemudian mempersiapkan bekisting lantai yang kemudian dilanjutkan dengan
pengecoran, pembuatan adukan campuran beton dilakukan dengan molen, jumlah molen dan

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

personil disesuaikan dengan volume beton yang telah ditentukan oleh pemberi tugas dengan
beton K – 300.
Semua pakerjaan pengecoran pondasi WTP inii selalu koordinasi dengan pihak Direksi untuk
rnendapatkan persetujuan semua pihak dalam hal melaksanakan pengecoran ini.

d. Pekerjaan Water Treatment Plant


Pekerjaan ini meliputi :
- Pemotongan plat baja sesuai gambar rencana
- Sands blasting plat baja yang sudah dipotong/dirnal sesuai ukuran dalam gambar rencana
- Pengecatan dasar/primer coats untuk plat yang telah disand blasting
- Pengiriman seluruh bagian plat-plat yang telah dipotong/dimal dan telah selesai dikerjakan
di workshop
- Perakitan dengan sistem pengelasan untuk mencapai bentuk dan standar sesuai dengan
gambar rencana.
- Pengelasan unsur penunjang seperti tanga naik, bordes, hand railing, pipa. inlet/outlet dan
pipa penguras serta pipa dan accessories lainnya
- Pekerjaan pengecatan akhir dan pekerjaan finishing lainnya
- Uji coba sistem IPA

Pekerjaan Uji Coba


Pengertian uji coba, dalam hal ini dilaksanakan untuk pengetesan segi fungsi maupun segi
kapasitas IPA serta hasil dari sistem yang dilaksanakan sesuai gambar dengan waktu uji coba
secara simultan selarna waktu pelaksanaan uji coba. yang disepakati dalam Kontrak atau
sebagaimana yang dientukan dalam sfesifikasi Dokumen Kontrak.

3. Pekerjaan Akhir
Setelah semua pekerjaan selesai dan telah melakukan uji coba, maka dilanjutkan dengan
melatih Operator yang dipersiapkan oleh pihak Pemberi Tugas untuk Pengoperasian dan
Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) ini dan terakhir penyerahan semua pekerjaan
Kepada pihak Direksi yang disertai Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
Peralatan Pekerjaan
Peralatan pekerjaan merupakan penunjang utama penyelesaian pekerjaan, maka sangat
penting bagi kami menyampaikan jenis dan fungsi alat sebagai bahan penunjang dalam
penjelasan metode pelaksanaan ini, adapun untuk proyek ini diperlukan beberapa peralatan
sebagai berikut :Alat Pengelasan

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Alat Pengelasan dapat menggunakan mesin las portable (mesin diesel) ataupun Trafo ks listrik
dengan menggunakan Power dari PLN atau Genset.
Alat ini digunakan untuk mengelas plat-plat, pipa-pipa atau bahan dari besi lainnya, aplikasi
pengelasan bisa dengan horizontal, vertical, fillet, normal atau over head. Perlengkapan alat
las ini antara lain adalah handle las/stang las, kabel las electrode.
Alat bantu pengelasan terdiri dari : Sarung tangan las, safety hand, safety body, kedok
las/kacarnata las, ketokan las, sepatu dan masker.
a. Alat Potong Plate ( Hand Flame Cutters)
Digunakan untuk memotong plate, pipa, besi canal atau bahan besi lainnya baik bentuk
memanjang, oval atau bentuk-bentuk lainnya yang direncanakan.
Alat bantunya adalah : LPG, Oxigen Slang, regulator, kapur besi kaca mata serta sarung
tangan.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

b. Steger / triport
Alat ini sangat penting guna berdirinya bagian-bagian dari kornparetern karena sebagai
penyangga untuk tackel guna menarik maupun mengangkat plat-plat berat yang dalam
proses mendirikan dan menyarnbung bagian satu dengan bagian lainnya.
c. Tackel
Tackel sangat penting untuk mendirikan bangunan IPA, digunakan untuk menarik dan
mengangkat bagian-bagian IPA guna penyetel dinding dinding kornpartemen flokulasi,
sedimentasi ataupun bagian lainnya.
d. Crane
Crane sangat penting untuk mendirikan bangunan IPA, digunakan untuk menarik dan
mengangkat bagian-bagian IPA guna penyetel dinding dinding kornpartemen flokulasi,
sedimentasi ataupun bagian lainnya.
e. Dongkrak
Kapasitas dongkrak yang digunakan antara 3 sampai dengan 10 ton, digunakan untuk
mengungkit bila alat pengungkit manual tidak mampu.
f. Tambang / Dadung / Rantai
Peralatan ini digunakan untuk alat bantu tackel juga digunakan untuk moving material yang
ada di lapangan.
g. Gurinda Tangan
Untuk finishing pekerjaan misalnya sebelum aplikasi pengecatan dilaksanakan, maka gurinda
tangan digunakan untuk membersihkan bagian-bagian plat yang menonjol akibat dari
peregangan. Alat bantunya terdiri dari : Batu Gurinda, Folishing whell, sarung tangan,
kacamata dll.
h. Kunci ring / kunci pas
Untuk pemasangan / pengencangan mur dan baud, terutama pada bagian IPA yaitu pada
Manhole, Accessories dan peralatan lainnya.
i. Bor Listrik dan Mata Bor
Untuk melubangi bagian-bagian seperti strainer, lubang baud dan lain sebagainya yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
j. Alat Bantu Lainnya
Alat Bantu Lainnya misalnya spaner, siku, waterpass magnet, drip, palu, penggaris stainless
dan peralatan lainnya yang digunakan untuk menunjang pekerjaan di lapangan.

Adapun uraian Penggunaan alat tersebut adalah sbb;


1. Alat Pengelasan
Alat pengelasan dapat menggunakan mesin las portable (mesin diesel) ataupun Trafo las
Listrik dengan menggunakan Power dari WJ atau Genset. Alat ini digunakan untuk mengelas
plat-plat, pipa-pipa atau bahan dari besi lainnya, aplikasi pengelasaii bisa dengan teknik

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Horizontal, vertikal, fillet, normal atau over head. Perlengkapan alat las ini antara lain adalah
handle las/stang las, kabel las electrode. Alat bantu pengelasan terdiri dari : Sarung tangan las,
safety hand, safety body, kedok las/kacamata las, ketokan las, sepatu dan masker.
2. Alat potong plate (Hand Flame Cutters)
Digunakan untuk memotong plate, pipa, besi canal atau bahan besi lainnya baik bentuk
memanjang, oval atau bentuk-bentuk lainnya yang direncanakan. Alat bantunva adalah : LPG,
Oxigen, slang, regulator, kapur besi kaca mata serta sarung tangan.
3. Steger / triport
Alat ini sangat penting guna berdirinya bagian~bagian dari kompartemen karena sebagai
penyangga untuk tackel guna menarik maupun mengangkat plat-palt berat yang dalam proses
mendirikan dan menyambung bagian satu dengan bagian lainnya.
4. Tackel
Tackel sangat penting untuk mendirikan bangunan IPA, digunakan untuk menarik dan
nengangkat bagian-bagian IPA guna menyetel dinding-dinding kompartemen-kompatemen
flokulasi, sedimentasi ataupun bagian lainnya.
5. Crane
Crane sangat penting untuk mendirikan bangunan IPA, digunakan untuk menarik dan
nengangkat bagian-bagian IPA guna menyetel dinding-dinding kompartemen-kompatemen
flokulasi, sedimentasi ataupun bagian lainnya.
6. Dongkrak
Kapasitas dongkrak yang digunakan antara 3 sampai dengan 10 ton, digunakan untuk
mengungkit. bila alat pengungkit manual tidak mampu.
7. Tambangl dadung/rantai
Peralatan ini digunakan untuk alat bantu tackel juga digunakan untuk moving material
yang ada dilapangan.
8. Gurinda tangan
Untuk finishing pekerjaan misalnya sebelum aplikasi pengecatan dilaksanakan, maka
gurinda tangan digunakan untuk membersihkan bagian-bagian plat yang menonjol akibat dari
peregangan. Alat bantunya :
 batu gurinda
 folishing whell
 sarung tangan
 kacamata, dil
9. Kunci ring l kunci pas
Untuk pemasangan/pengencangan mur dan baud, terutama pada bagian IPA yaitu pada
Manhole, Accessories dan peralatan lainnya.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

10. Bor listrik dan mala bor


Untuk melubangi bagian-bagian seperti strainer, lubang baud dan lain sebagainya yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
11. Alat Bantu lain
Alat bantu lain misalnya spaner, siku, water pass magnet, drip, palu, penggaris stainless dan
peralatan lainnya yang digunakan untuk menunjang pekerjaan dilapangan.

4. Pekerjaan Pipa dan Accessories


Pengadaan pipa dalam pekerjaan ini disesuaikan dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam
kontrak, adapun pemilihan pipa Galvanish Iron ini sekelas dengan Medium B atau pipa stell ber
laining. Sebelum pipa didatangkan ke lokasi proyek kami koordinasikan terlebih dahulu dengan
pemberi tugas guna mendapatkan persetujuan material pipa yang akan dibeli.
Penyambungan akan menggunakan system pengelasan dilakukan untuk sistem pipa dan
accessories. Sumua pekerjaan sambungan pipa, accessories pipa tangga dan handrill akan kami
laksanakan di lokasi kerja, dan sebelum mulai pekerjaan pengelasan yang akan dilaksanakan akan
dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran.

5. Pekerjaan Atap
Pekerjaan atap WTP akan dilakukan di lokasi proyek setelah WTP terpasang dan perlengkapan
lainnya. Pemilihan atap Zincalum/Spandek akan dikoordinasikan dahulu pada direksi pemberi
tugas, agar mendapat persetujuan

6. Pekerjaan Lain-lain
Pekerjaan lain-lain yang akan dilaksanakan ini meliputi:
1. Pengetesan WTP
2. Dokumentasi pekerjaan
3. As-Built Drawing
Pekerjaan pengetesan ini dilakukan guna memperoleh kondisi hasil pelaksanaan pekerjaan
kami dan apabila terjadi kerusakan kontruksi pada WTP dan pipa akibat pelaksanaan
pekerjaan kami atau bukan akibat bencana alam, maka kami melakukan perbaikan kembali
selama masa pemeliharaan yang telah disepakati.
Masing-masing skup pekerjaan, sebelum dan setelah selesai dikerjakan atau dari
pelaksanaan pekerjaan 0% sampai 100% diambil fotonya sebagai dokumentasi proyek.
Pembersihan lokasi proyek dari sisa material bekas kontruksi.
Melaksanakan pengembalian material yang tidak terpakai beserta perhitungan
pendatangan dan pemakaian serta jumlah yang dikembalikan.
Realisasi seluruh skup pekerjaan baik pekerjaan bangunan maupun perpipaan akan
dituangkan dalam As-Built Drawing.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

Laporan Harian, Mingguan, Berita Acara Pemeriksaan, Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
ke I dan II serta pemeliharaan pekerjaan selama 30 hari kalender.
Demikian Rencana Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan WTP Paket Baja Kapasitas
60 lt/det ini kami buat sebagai dasar dari tahapan pelaksanaan pekerjaan untuk dapat
diterapkan dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

SEWAGE TRATMENT PLANT


Terdiri dari Screen Chamber, Equalization Tank, Aeration Tank, Sedimentation Tank, Chlorination
Tank, Sludge Tank, Blower Room dan Effluent Tank .
 Screen Chamber adalah Suatu "Bak" yang dilengkapi dengan screen ( Tipe Basket Screen) yang
memiliki fungsi sebagai penyaring sampah-sampah / padatan kasar seperti kertas tissue,
plastik, pembalut, dll. yang ada dalam air limbah awal,sebelum masuk pada Equalization Tank.
Juga di tambahkan Comunitor untuk membantu memperkecil sampah organic, dan dilengkapi
dengan diffuser untuk menghancurkan tinja (feces).
 Equalization Tank adalah Suatu "Bak" yang digunakan untuk menyama-ratakan
(homogenisasi) aliran air dan kualitas air limbah. Di dalam bak ini juga di suplai udara dari "air
blower", yang berfungsi sebagai pengaduk yang ditransfer menggunakan diffuser (tipe Air Seal
Diffuser), sehingga proses homogenisasi dapat tercapai. Kemudian akan di alirkan
menggunakan "Equalizing pump" yang bekerja secara automatic berdasarkan flow
switch(pelampung).
 Aeration Tank adalah komponen utama dalam sistem ini,dimana pada bagian ini terjadi
penguraian zat-zat pencemar (Senyawa Organic). Di dalam Aeration Tank ini, air limbah di
hembus dengan udara,sehingga mikro organisme "aerob" yang ada akan menguraikan zat
organic dalam air limbah. Energi yang diperoleh dari hasil penguraian tadi akan di pergunakan
oleh mikro organisme untuk proses pertumbuhannya. Dengan demikian biomassa akan
tumbuh dan berkembang dalam jumlah besar, yang akan menguraikan senyawa polutan yang
ada dalam air limbah.
Penambahan udara dalam air tersebut mempergunakan air blower yang berfungsi menyuplai
udara, sehingga tercipta kondisi aerobik. Selain itu, bak aerasi in dilengkapi dengan diffuser
(air seal diffuser), yang berfungsi menciptakan gelembung-gelembung udara (bubble) agar proses
penyerapan oksigen oleh mikro organisme dapat lebih optimal.
 Sedimentation Tank adalah Sistem untuk pengendapan partikel - partikel floc( Activated
Sludge / lumpur aktif ).sebagian lumpur aktif akan di kembalikan kedalam bak aerasi dan
sebagian lagi akan di buang kedalam bak penampung lumpur(sludge tank).
"Airlift System" yang dipasang pada tanki ini bertujuan mengembalikan / recycle sebagian
besar lumour mengendap untuk di olah kembali,sementara Scum Skimmer berfungsi
menyedot permukaan air dari sampah/padatan ringan.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI


Metode Kerja
Renovasi Gedung Laboratorium Jurusan Farmasi

"Airlift" dan "Scum Skimmer" yang digunakan menggunakan tenaga udara yang di hembuskan
dari air blower.Pengembalian kembali Lumpur aktif dan buih harus kontinyu(terus menerus)
agar proses berhasil.Dalam "Sedimentation Tank" terjadi pengendapan lumpur aktif,
sedangkan air limbah yang sudah diolah (lebih jernih) mengalir secara gravitasi melalui gutter
masuk kedalam chlorin tank dan sebagian masuk kedalam Buffer Tank yang selanjutnya masuk
kedalam proses Recycle.
 Chlorination Tank adalah Air olahan yang berasal dari proses pengendapan, di injeksikan
"kaporit" / chlorine terlebih dulu untuk membunuh bakteri - bakteri pathogen, kemudian akan
mengalir secara gravitasi ke dalam bak effluent.(Effluent Tank).
 Effluent Tank adalah Bak proses akhir dengan bantuan pompa submersible, air hasil
pengolahan sebagian akan di alirkan kedalam saluran pembuangan.
 Sludge Tank adalah merupakan bak penampung lumpur sementara sebelum di buang oleh
mobil tinja.untuk mencegah terjadinya kondisi septic,maka dipergunakan udara untuk
mengaduk , sehingga kondisi aerob tetap terjaga. Bak ini apabila sudah hampir penuh, harus
dibuang dengan menggunakan mobil tinja.
 Blower Room adalah merupakan ruang kontrol sistem STP, dimana blower control panel dan
pompa dossing serta tanki kimia berada di sini. Setiap harinya operator STP harus masuk ke
dalam ruangan ini untuk pengecekan sistem dan pembuatan larutan desinfektan.
 Water Recycling Plant adalah alat yang terdiri Filter Pump, Sand Filter dan Carbon Filter plus
Chlorinator lengkap dengan aksesorisnya.Penjelasan proses sebagai berikut :
1. Clear Water Pump merupakan bak penampung air yang telah melalui proses filtrasi sand filter
dan carbon filter.
2. Filter Pump berfungsi untuk memompa air dari Effluent Tank STP menuju Sand Filter dan
Carbon Filter. Pompa bekerja secara auto berdasarkan Water Level Control dan Pressure
switch.
3. Sand Filter berfungsi untuk mengurangi kekeruhan (turbidity) di dalam air.Media yang
digunakan adalah Silica Sand dan Gravel sebagai support.Sand Filter bekerja secara
manual/sistem pencuciannya (backwash) dengan mengubah posisi valve sesuai instruksi arah
valve.Proses backwash di maksudkan untuk membuang kotoran yang tertahan pada lapisan
atas media filter dengan cara merubah aliran air berlawanan yaitu dari bawah ke
atas.dilakukan setiap hari selama 15-30 menit.tergantung kapasitas tabung filter.
4. Carbon Filter berfungsi untuk menghilangkan bau, warna dan zat organik yang larut dalam air.
Carbon aktif sebagai media filter bekerja dengan menyerap /adsorbsi material organikyang
larut dalam air. Sistem pencuciannya sama persis dengan Sand Filter.

PT. ANPAMAS JAYA ABADI

Anda mungkin juga menyukai