Anda di halaman 1dari 18

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PENATAAN HALAMAN DAN FASILITAS PENUNJANG


GEDUNG DENPOM JAYA/2-3 KABUPATEN BEKASI
(LANJUTAN)
Tujuan pembuatan metode pelaksanaan kerja ini adalah sebagai acuan / arahan dalam melaksanakan
pekerjaan di lapangan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik biaya, mutu dan waktu. Metode Kerja
ini mencantum sistem kerja lapangan yang akan dipakai mulai dari awal proyek hingga selesainya proyek serta
hubungan unsur-unsur pelaksanaan proyek yang terkait selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Dengan adanya
perencanaan metode yang tetap / baik, maka diharapkan proyek dapat diselesaikan dengan baik.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. PASANG PAPAN NAMA PROYEK


 Peralatan
- Alat Ukur/Meteran Pita
 Tenaga
- Pekerja
 Bahan
- Banner Digital Printing
 Metode Pelaksanaan
- Papan nama proyek sebagai papan informasi yang bertuliskan keterangan terkait proyek yang
sedang berlangsung kegiatan konstruksinya
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Papan nama proyek dibuat setelah pelaksana selesai mendapat surat perintah mulai kerja dari
pemilik proyek.
- Papan nama proyek merupakan papan informasi pekerjaan yang dilaksanakan. Pada papan
nama tercantum nama pemilik proyek, nama perusahaan pelaksana, nama perusahaan
pengawas pekerjaan, angka / nilai kontrak pekerjaan, jangka waktu pekerjaan.
- Pembuatan papan nama proyek dibuat 1 buah di lokasi pekerjaan.
- Papan nama ditempatkan didepan lokasi proyek menghadap jalan utama agar dapat terlihat
dan terbaca dengan jelas dari luar lokasi proyek.

2. PENGADAAN AIR KERJA


 Peralatan
- Bor pantek + pemipaan dalam sumur
- Pemipaan site PVC ∅1”
- Tengki air kapasitas 2000 lt
- Dudukan tengki air dari baja siku
- Pompa hisap Grunpos 500 watt
 Tenaga
- Pekerja
- Mandor
 Bahan
- Air Kerja
 Metode Pelaksanaan
- Air Kerja diperoleh dengan pembelian air bersih dan di tamping ditangki – tangki air.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Air kerja disiapkan dilokasi pekerjaan sebagai bahan perekat untuk pekerjaan campuran
seperti pada pekerjaan pasangan batu pondasi, pekerjaan plesteran dan acian, pekerjaan
pengecatan, pekerjaan keramik, pembersihan alat kerja, dan kebutuhan air pekerjaan.
- Air yang digunakan adalah air bersih (air laut tidak dianjurkan).
- Dalam pekerjaan ini pula turut disediakan penampung air. Penyediaan air kerja selama
pekerjaan disediakan ± 1 m3 per hari dengan membuat bak penampungan.

3. DOKUMENTASI PROYEK
 Peralatan
- Camera
- Printer
 Tenaga
- Pelaksana Lapangan
- Pekerja
 Bahan
- Kertas A4 da F4
- Kertas Cetak Foto
 Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan laporan administrasi untuk melihat
hasil kemajuan pekerjaan.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Penyediaan perlengkapan untuk keperluan administrasi proyek, seperti alat tulis menulis,
kertas A4 dan F4 Untuk membuat laporan kemajuan pekerjaan Harian, Mingguan dan
Bulanan.
- Pengambilan dokumentasi berupa foto keadaan lokasi proyek, sebelum (0%), sementara
(25%), (50%), (75%) dan setelah proyek berlangsung (100%), diperlukan sebagai bukti dan
pengendalian berlangsungnya suatu proyek.

4. PEK. PENGADAAN K3
- Dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, pelaksanaannya bisa saja berpotensi terjadinya
kecelakaan konstruksi yang membahayakan keselamatan pekerja, keselamatan publik,
keselamatan harta benda, dan keselamatan lingkungan sehingga untuk menjamin keselamatan
pekerjaan konstruksi perlu membentuk Komite Keselamatan Konstruksi.
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disingkat K3 Konstruksi
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan
konstruksi.
- Untuk menerapkan Sistem Manajemen K3 pada setiap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi
maka dibentuklah Komite Keselamatan Konstruksi.
- Pekerjaan konstruksi yang menjadi kewenangan Komite Keselamatan Konstruksi sesuai
dengan Permen PU Nomor 02/PRT/M/2018 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum meliputi:
a. potensi bahaya tinggi;dan/atau
b. mengalami kecelakaan konstruksi yang dapat menimbulkan hilangnya nyawa orang;
- Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
yang selanjutnya disingkat SMK3 Konstruksi Bidang PU adalah bagian dari sistem
manajemen organisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka pengendalian risiko
K3 pada setiap pekerjaan konstruksi bidang Pekerjaan Umum.

Berdasarkan IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN yang telah dibuat maka
didapatkan data keperluan APD Sebagai Berikut:
1. Sarung Tangan
2. Sarung Tangan Karet untuk Pekerjaan kelistrikan
3. Helm Proyek
4. Rompi Proyek
5. Sepatu Boot
6. Kaca mata pengaman
7. Penutup Telinga
8. Masker
9. Sabun Cuci Tangan
Kemudian terkait dengan Instruksi Menteri No. 02/IN/M/2020 merupakan bagian dari
keseluruhan kebijakan untuk mewujudkan keselamatan konstruksi, kesehatan kerja, keselamatan publik,
dan keselamatan lingkungan setiap tahapan penyelenggaraan konstruksi.
Protokol tersebut berlaku pada proyek konstruksi yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, BUMN, maupun investasi swasta dan atau gabungan, Instruksi Menteri tersebut
memuat mekanisme tentang protokol pencegahan Covid-19 dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yaitu:
Pertama, membentuk satuan tugas (satgas) pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh pengguna jasa dan
penyedia jasa;
Kedua, menyediakan fasilitas pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh penyedia jasa pekerjaan
konstruksi;
Ketiga, mengedukasi semua orang untuk menjaga diri dari Covid-19 oleh satuan tugas;
Keempat, mengukur suhu semua orang pada setiap pagi, siang, dan sore yang dilakukan oleh penyedia jasa
konstruksi.
Kelima, membuat kerja sama penanganan suspect Covid-19 dengan Rumah Sakit dan Puskesmas setempat
yang dilakukan penyedia jasa pekerjaan konstruksi;
Keenam, menghentikan sementara pekerjaan jika terindikasi ada tenaga kerja yang terpapar Covid-19 yang
dilakukan oleh pengguna dan atau penyedi jasa pekerjaan;
Ketujuh, melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan disinfektan sarana dan prasarana kantor dan
lapangan yang dilakukan penyedia jasa dan pekerjaan konstruksi.

5. MOBILISASI
 Peralatan
- Alat angkut yang dibutuhkan untuk mobilisasi, misal troli
- Mobil Pickup
 Tenaga
- Pelaksana Lapangan
- Pekerja
 Bahan
-
 Metode Pelaksanaan
- Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi
maka ketepatan waktu mobilisasi sangat penting untuk dijadwalkan dengan baik.
- Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal 7 hari setelah
mendapat surat perintah mulai kerja (SPMK).
- Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan. Peralatan
tersebut di atas di simpan di lokasi pekerjaan dan dijaga sehingga dapat dipergunakan pada
waktunya tanpa ada kendala yang dapat mengganggu pekerjaan, misalkan terjadi kerusakan
pada alat yang akan digunakan
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan material dan peralatan yang akan dimobilisasi.
- Siapkan alat angkut yang dapat memuat material dan peralatan yang butuh dipindahkan.
- Pindahkan material dan peralatan dari titik awal ke lokasi yang telah ditentukan (sesuai
dengan rencana peletakan material), biasanya dekat dengan tahap pekerjaan yang akan
dikerjakan.
- Material dan peralatan dipindahkan dengan hati-hati dan diangkut dengan batas maksimal
beban setiap mobilisasi.
- Material dan peralatan yang sudah dipindahkan disusun sesuai dengan jenis material dan
warna material atau sesuai dengan kebutuhan dengan tetap memperhatikan batas tumpukan
material dan ketentuan penyimpanan.

6. PROTOKOL PENANGANAN COVID-19


 Peralatan
- Bak cuci tangan
- Thermo Gun
- Alat penyemprot disinfektan
- Uji Petik Sampling Rapid Test Antigen COVID-19 Pekerja
 Tenaga
- Pelaksana Lapangan
- Pekerja
 Bahan
- Masker
- Sabun cuci tangan
- Handsanitizer
- Tisu
- Cairan disinfektan
- Vaksin, vitamin dan nutrisi peningkat imunitas pekerja
 Metode Pelaksanaan
- Protokol penanganan covid 19 dimaksudkan sebagai panduan umum bagi Pengguna/
Penyelenggara bersarna Konsultan, Kontraktor, Supplier dan Fabrikator, Mandor serta para
Pekerja dalam mencegah wabah COVID-19 di lokasi kerja.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Petugas melaksanakan pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja.
- Melarang seseorang yang sakit dengan indikasi suhu > 38 derajat Celcius datang ke lokasi
kerja.
- Melaksanakan protocol pencegahan covid19 seperti mencuci tangan, memakai masker,
menggunakan handsanitizer.
- Melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di lingkungan kerja.
- Meminum vitamin secara rutin guna meningkatkan daya tahan tubuh pekerja.

II. PEKERJAAN TAMAN


1. PASANG RELIEF LOGO UKIRAN
 Peralatan
- Cutter
- Obeng
- Meteran
- Bor listrik
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang besi
 Bahan
- Logo dan Huruf stainless steel
- Baut
- Lem
- Paku
 Metode Pelaksanaan
- Persiapkan hurup yang sudah dibentuk
- Mengukur media yang akan digunakan sebagai tempat peletakan hurup stainless steel, serta
penentuan ketinggian letak pemasangan. Lalu pasang paku dan tali untuk menandai area
pemasangan agar hurup- hurup dapat diletakan dengan lurus
- Atur rencana peletakan sesuai keinginan . Apabila telah menemukan susunan dan peletakan
yang tepat , gambar pola cetakan pada media dengan pensil. Ukur jarak masing-masing hurup
dengan menggunakan meteran . Buat pola hurup pada tembok dengan pensil satu persatu
sampai semua hurup selesai
- Tandai dan lubangi dengan menggunakan bor pada titik-titik yang telah ditentukan.
Sesuaikan dengan lubang pemasangan baut pada belakang huruf stainless.Ini merupakan
salah satu tahapan paling penting
- Pasanglah baut dan mur pada masing-masing lubang di belakang huruf timbul satu-per satu
hingga selesai. Pastikan baut terpasang baik dan kuat
- Setelah baut terpasang dengan baik pada huruf, cocokkan baut dengan lubang pada dinding,
Apabila telah sesuai, lepaskan kembali huruf, lalu masukkan lem pada lubang didinding,
sampai penuh
- Kemudian pasangkan kembali huruf stainless tersebut, dengan baut-baut ditanamkan ke
dalam lubang didinding yang sudah diberi lem tadi
- Pada tahap finishing, bersihkan bekas pola pensil pada tembok, dan lap bersih tiap-tiap huruf
agar terlihat bagus dan berkilau. Biarkan hingga lem mengering
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Dimulai dengan pekerjaan persiapan alat dan bahan dan kemudian dilanjutkan pelaksanaan
pekerjaan

2. URUGAN TANAH MERAH


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Sekop
 Tenaga
- Pekerja
- Mandor

 Bahan
- Tanah Merah
 Metode Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan galian selesai, perlu dilakukan pengurugan tanah urug disepanjang lubang
galian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kepadatan agar struktur stabil dan di
bekasgalian.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama material Tanah diangkut ke lapangan dan menumpukkan material pada lokasi
tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan urugan.
- Setelah itu material dihampar dengan menggunakan alat sesuai ketebalan dan kemiringan
yang direncanakan.

3. RUMPUT GAJAH MINI


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Sekop
- Meteran
- Benang
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kebun
- Mandor
 Bahan
- Rumput Gajah Mini
 Metode Pelaksanaan
- Posisi penanaman dilakukan sesuai dengan gambar kerja.
- Rumput ditanam kedalam tanah hingga seluruh akarnya tertimbun tanah dengan jarak sesuai
dengan gambar rencana..
- Benamkan rumput secara motif zigzag sehingga pertumbuhan rumput subur, rapat, dan rapi.
- Pengaturan kemiringan agar tidak terjadi genangan air.
- Melakukan pemadatan atau perataan dengan manual dengan penyiraman agar rumput yang
telah ditanam tidak menempel pada alat pemadat.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Setelah penanaman, perlu dilakukan pemeliharaan dengan cara penyiraman secara berkala
dan pemupukan

4. TANAMAN
 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Sekop
- Meteran
- Benang
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kebun
- Mandor
 Bahan
- Tanaman
 Metode Pelaksanaan
- Posisi penanaman dilakukan sesuai dengan gambar kerja.
- Tanaman ditanam kedalam tanah hingga seluruh akarnya tertimbun tanah dengan jarak sesuai
dengan gambar rencana..
- Benamkan tanaman secara jarak yang di asbuilt drawing
- Pengaturan kemiringan agar tidak terjadi genangan air.
- Melakukan pemadatan atau perataan dengan manual dengan penyiraman agar tanaman yang
telah ditanam tidak menempel pada alat pemadat.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Setelah penanaman, perlu dilakukan pemeliharaan dengan cara penyiraman secara berkala
dan pemupukan

5. PAS. 1/2 BATA 1PCC:5PP KELILING LAPANGAN


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Benang Bangunan
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Batu Bata Merah
- Semen Portland
 Metode Pelaksanaan
- Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata dan di kontrol
kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
- Basahi bata ringan yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
- Beri adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara bata dan pada setiap
sambungan atas dan bawah.
- Bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal. Usahakan potongan bata ringan yang besarnya
kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak dipasang.

6. PELESTERAN+ACIAN
 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Jidar
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Mortar MU 100
 Metode Pelaksanaan
- Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding
yang akan di plester.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siram permukaan batako dengan air sampai basah secara merata (curing).
Buat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan = 1 pc : 2 ps)
- Lakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring dengan
jarak lemparan ± 50 cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan 15
~ 20 mm.
- Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman
(curing) selama 3 hari; pagi, siang & sore.
- Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc : 3 ps.
Buat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.Lanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan
mengering. Pastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.
Buat adukan 1 pc : 3 ps, gunakan pasir yang diayak ( halus ).
- Lakukan plesteran pada bidang–bidang yang telah ada kepalaannya sampai
selesai seluruh permukaan padasetiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50
cm. Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
- Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
- Lanjutkan dengan curing selama 7 hari: pagi, siang dan sore sampai permukaan plesteran
benar – benar basah seluruhnya.
- Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1 hari.
Haluskan permukaan dinding dengan amplas halus.
- Plamir bidang-bidang plesteran yang telah kering dengan menggunakan plamir yang
baik. Lakukan sebanyak 3 lapis ( tiga kali pelaksanaan ) sampai dinding benar –
benar rata dan halus.

7. PENGECATAN DINDING KELILING LAPANGAN


 Peralatan
- Kuas
- Kape
- Bak cat
- Kuas rol dan tongkatnya
- Amplas
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Cat
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Plamir
- Cat Dasar
- Cat Penutup 2X
 Metode Pelaksanaan
- Untuk dinding-dinding bangunan digunakan cat sesuai dengan spesifikasi teknis
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
- Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata dengan
plamir, tunggu sampai kering. Untuk dinding bagian luar tidak digunakan plamir tapi
digunakan sealer.
- Haluskan plamIr/sealer yang telah kering dengan amplas.
- Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk
bidang yang sempit
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan
hasilnya benar - benar rata.

8. BONGKAR PASANG PAGAR BESI & PENAMBAHAN ACCESSORIES


 Peralatan
- Meteran
- Bor listrik
- Mesin las
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang besi
 Bahan
- Accessories
 Metode Pelaksanaan
- Melakukan pengukuran lebar dan tinggi pada lokasi yang dipasang besi hollow dengan
meteran
- Pastikan area kerja anda bersih dan bebas dari penghalang atau sampah yang dapat
mengganggu proses pembuatan
- Dilanjutkan dengan pembongkaran accessories besi yang rusak atau sudah tidak terpakai
- Ketika ukuran sudah didapatkan , memulai proses pemotongan besi hollow menjadi beberapa
bagian , sesuai dengan ukuran dan gambar kerja.
- Kemudian merangkai besi hollow yng sebelumnya sudah dipotong tadi , menjadi rangkaian
pagar besi hollow sesuai dengan gambar rencana
- Setelah potongan besi hollow tersusun rapi , besi hollow dilas menggunakan alat las.
Sehingga terbentuk pagar besi hollow sesuai dengan gambar kerja
- Sebelum pemasangan besi hollow terlebih dahulu dilakukan pengeboran pada tembok sampai
menembus besi kolom, selanjutnya melakukan penyambunganbesi hollow dengan besi kolom
dengan dilas untuk menyatukan pagar besi hollow sehingga pagar kaku dan kuat
- Selanjutnya dilakukan perapihan
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Dimulai dengan pekerjaan persiapan alat dan bahan
- Kemudian dilakukan pekerjaan pembongkaran
- Dilanjutkan dengan pekerjaan perakitan dengan cara dilas
- Kemudian perapihan dan pengecatan

III. PEKERJAAN FINISHING


1. PELESTERAN DAN ACIAN DINDING EXISTING SAMPING LAPANGAN
 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Jidar
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Mortar MU 100
 Metode Pelaksanaan
- Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding
yang akan di plester.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siram permukaan batako dengan air sampai basah secara merata (curing).
Buat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan = 1 pc : 2 ps)
- Lakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring dengan
jarak lemparan ± 50 cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan 15
~ 20 mm.
- Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman
(curing) selama 3 hari; pagi, siang & sore.
- Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc : 3 ps.
Buat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.Lanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan
mengering. Pastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.
Buat adukan 1 pc : 3 ps, gunakan pasir yang diayak ( halus ).
- Lakukan plesteran pada bidang–bidang yang telah ada kepalaannya sampai
selesai seluruh permukaan padasetiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50
cm. Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
- Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
- Lanjutkan dengan curing selama 7 hari: pagi, siang dan sore sampai permukaan plesteran
benar – benar basah seluruhnya.
- Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1 hari.
Haluskan permukaan dinding dengan amplas halus.
- Plamir bidang-bidang plesteran yang telah kering dengan menggunakan plamir yang
baik. Lakukan sebanyak 3 lapis ( tiga kali pelaksanaan ) sampai dinding benar –
benar rata dan halus.

2. PELESTERAN DAN ACIAN DINDING EXISTING MUSHOLA AREA SAMPING DAN


BELAKANG
 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Jidar
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Mortar MU 100
 Metode Pelaksanaan
- Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding
yang akan di plester.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siram permukaan batako dengan air sampai basah secara merata (curing).
Buat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan = 1 pc : 2 ps)
- Lakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring dengan
jarak lemparan ± 50 cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan 15
~ 20 mm.
- Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman
(curing) selama 3 hari; pagi, siang & sore.
- Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc : 3 ps.
Buat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.Lanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan
mengering. Pastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.
Buat adukan 1 pc : 3 ps, gunakan pasir yang diayak ( halus ).
- Lakukan plesteran pada bidang–bidang yang telah ada kepalaannya sampai
selesai seluruh permukaan padasetiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50
cm. Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
- Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
- Lanjutkan dengan curing selama 7 hari: pagi, siang dan sore sampai permukaan plesteran
benar – benar basah seluruhnya.
- Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1 hari.
Haluskan permukaan dinding dengan amplas halus.
- Plamir bidang-bidang plesteran yang telah kering dengan menggunakan plamir yang
baik. Lakukan sebanyak 3 lapis ( tiga kali pelaksanaan ) sampai dinding benar –
benar rata dan halus.

3. KAPROT DINDING EXISTING SAMPING LAPANGAN


 Peralatan
- Saringan dari kawat ayan berbingkai kayu atau kain
- Sarung tangan, sendok atau cetok semen
- Roskam
- Semen putih
- Pasir tekstur kasar
- Ember
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Cat emulsi
- Air
 Metode Pelaksanaan
- Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding
yang akan di plester.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siram permukaan batako dengan air sampai basah secara merata (curing).
Buat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan = 1 pc : 2 ps)
- Lakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring dengan
jarak lemparan ± 50 cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan 15
~ 20 mm.
- Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman
(curing) selama 3 hari; pagi, siang & sore.

4. ACIAN DINDING EXISTING MUSHOLA AREA SAMPING DAN BELAKANG


 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Sendok Semen
- Amlplas Halus
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Mortar MU 200
 Metode Pelaksanaan
- Persiapakan bahan dan peralatan, seperti : air, semen, sethok, dan bahan-bahan yang lainnya
sesuai kebutuhan
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Persiapakan bahan dan peralatan, seperti : air, semen, sethok, dan bahan-bahan yang lainnya
sesuai kebutuhan
- Siapkan tempat penampungan air, seperti : ember cor, ember bekas cat atau tempat lainnya
yang dapat digunakan untuk menampung air
- Campurkan semen dengan air secara perlahan-lahan, cukup ditaburkan saja jangan diaduk
agar semen tidak menggumpal dan tidak cepat kering
- Siram dinding yang akan diaci dengan kertas bekas semen sehingga permukaan dinding
dengan menggunakan sethok
- Menghaluskan pekerjaan acian dengan menggunakan kertas bekas semen sehingga
permukaan benar-benar rata dan halus
- Usahakan agar hasil acian dinding tidap cepat kering, bisa dengan cara menyiram air. Karena
pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.

5. PENGECATAN DINDING SAMPING LAPANGAN


 Peralatan
- Kuas
- Kape
- Bak cat
- Kuas rol dan tongkatnya
- Amplas
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Cat
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Plamir
- Cat Dasar
- Cat Penutup 2x
 Metode Pelaksanaan
- Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat untuk exterior jenisnya sesuai dengan
spesifikasi teknis
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
- Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata dengan
plamir, tunggu sampai kering. Untuk dinding bagian luar tidak digunakan plamir tapi
digunakan sealer.
- Haluskan plamIr/sealer yang telah kering dengan amplas.
- Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk
bidang yang sempit
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan
hasilnya benar - benar rata.

6. PENGECATAN DINDING MUSOLA AREA SAMPING DAN BELAKANG


 Peralatan
- Kuas
- Kape
- Bak cat
- Kuas rol dan tongkatnya
- Amplas
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Cat
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Plamir
- Cat Dasar
- Cat Penutup 2x
 Metode Pelaksanaan
- Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat untuk exterior jenisnya sesuai dengan
spesifikasi teknis
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
- Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata dengan
plamir, tunggu sampai kering. Untuk dinding bagian luar tidak digunakan plamir tapi
digunakan sealer.
- Haluskan plamIr/sealer yang telah kering dengan amplas.
- Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk
bidang yang sempit
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan
hasilnya benar - benar rata.

IV. PEKERJAAN PENGASPALAN


1. LAPIS ASPAL BETON
 Peralatan
- Alat pemadat (Vibrator Roller)
- Tandem Roller
- Air Compressor
- Mesin Finisher
- Peuneumatic Roller
 Tenaga
- Pekerja
- Mandor
 Bahan
- Lapisan Bawah
- Lapisan Atas
- Lem Pengikat
- Asphalt Treated Base
 Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan Pemetaan (Pengukuran badan Jalan)
- Pekerjaan Clearing & Grubbing (Pembersihan badan Jalan dari Pohon dan sampah)
- Pekerjaan Stripping (Pembentukan badan Jalan)
- Pekerjaan Sub Grade (Pemadatan tanah)
- Pekerjaan Sub Base Course (Pondasi Bawah)
- Pekerjaan Base Course (Pondasi Atas)
- Pekerjaan Wearing Coarse (Lapisan Atas ATB)
- Pekerjaan Surface Course (Lapisan Permukaan)
- Pekerjaan Finishing
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pekerjaan Pemetaan (Pengukuran badan Jalan)
Tahapan pekerjaan ini dilakukan agar badan jalan sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
- Pekerjaan Clearing & Grubbing (Pembersihan badan Jalan dari Pohon dan sampah)
Sebelum Jalan di bangun lahan perlu dibersihkan dahulu dari sampah dan pepohonan
agar tidak jadi masalah di kemudian hari
- Pekerjaan Stripping (Pembentukan badan Jalan)
Pekerjaan ini dilakukan agar bentuk badan jalan ,tinggi dan belokannya sesuai apa yang
di inginkan
- Pekerjaan Sub Grade (Pemadatan tanah)
Alat pemadatan tanah
Sebelum dihampar Pondasi bawah,Tanah perlu dipadatkan dahulu,untuk pemadatan
nya menggunakan Alat Buldozer dan Vibrator Roller
- Pekerjaan Sub Base Course (Pondasi Bawah)
Selanjutnya penghamparan Material pondsi bawah berupa Batu Kali menggunakan
alat transportasi Dump Truck kemudian diratakan dan di padatkan dengan mengguna
kan alat Tandem Roller pemadaan subgrade
- Pekerjaan Base Course (Pondasi Atas)
Penghamparan Material Pondasi Bawah berupa Macadam sama menggunakan Dump
Truck dan diratakan lagi dengan Tandem Roller,dan sebelum di hampar lapisan atas (ATB
=Asphalt Treated Base) diperlukan lempengikat antara Base Course dan ATB
yaitu Prime coat,dan untuk membersihkan debu penggunakan Air Compressor
- Pekerjaan Wearing Coarse (Lapisan Atas ATB)
Setelah di cor dengan Prime Coat kemudian dilakukan Pelapisan atas menggunakan
material ashpalt jenis ATB (Asphalt Treated Base) Dan pelapisannya menggunakan
mesin finisher lalu di padatkan menggunakan mesin TR.
- Pekerjaan Surface Course (Lapisan Permukaan)
Pekerjaan selanjutnya setelah dicor tack coat adalah penghamparan lapisan permukaan
menggunakan Asphalt hotmix penghamparannya sama menggunakan mesin finisher
lalu dipadatkan mengunakan Tandem Roller
- Pekerjaan Finishing
Untuk pekerjaan Finishing dilakukan pemadatan dan Perataan jalan dengan alat

V. PEKERJAAN LISTRIK
1. PENYAMBUNGAN DAN PEMASANGAN METERAN LISTRIK
 Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
- Dan semua peralatan yang dibutuhkan untuk pekerjaan pengadaan dan pemasangan
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
- Petugas PLN terkait
 Bahan
- Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan sambungan daya PLN sesuai gambar dan
spesifikasi
 Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan sambungan daya PLN dan pemasangannya dilakukan dengan terstruktur dan telah
dikoordinasikan dengan baik dengan semua pihak yang terlibat.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pengadaan, Pemasangan dan pengujian seluruh pekerjaan lengkap sesuai dengan gambar
rencana dan syarat teknis.

2. STOP KONTAK
 Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Stop Kontak
 Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pasang Titik Saklar dilakukan bersamaan dengan pekerjaan plesteran dinding, agar
kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.Semua hantaran (kabel) yang ditarik
dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam).
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih dahulu di check
kembali.Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis muatam dari
kabel tersebut. Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke stop kontak dan
pastikan kabel sudah terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak terjadi korsleting pada
listrik. Setelah kabel pada saklar terpasang, selanjutnya stop kontak dipasang pada dinding
sesuai dengan denah pada gambar rencana kerja. Lakukan pekerjaan ini secara hati-hati agar
tidak merusak bahan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

3. PAS. INSTALASI + LAMPU TAMAN


 Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Fitting Lampu Taman
- Kabel Kawat
- Pipa PVC ½ Inch
 Metode Pelaksanaan
- Tentukan lokasi titik-titik lampu
- Buat alur instalasi kabel listrik dari stop kontak terdekat ke lokasi titik-titik lampu. Sebaikna
alur instalasi kabel itu merapat ke tembok untuk memperkecil kemungkinan kabel terkena
cangkul atau benda tajam lainna saat perawatan atau renovasi taman
- Gali tanah sesuai instalasi kabel listrik. Kadalaman galian 20 cm
- Potong panjang pipa PVC sesuai alur ang ada. Warnai pipa dengan cat besi
- Masukkan kabel ke dalam pipa dan tanam di dalam tanah
- Setelah itu, hubungkan bagian ujung kabel ke rumah lampu, sedangkan ujung yang lainnya
ke stopkontak.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Untuk kepentingan luar ruang, pergunakan lampu dan rumah lampu dengan spesifikasi water
resistant
- Pergunakan kabel yang tepat

VI. PEKERJAAN AREA PARKIRAN


1. COR BETON,READY MIX FC' 19,3 MPA, K-225, SLUMP 12±2 CM, W/C = 0,58 (PARKIRAN)
 Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki Tanah
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
 Bahan
- Beton Ready Mix Fc' 19,3 Mpa, K-225, Slump 12±2 Cm, W/C = 0,58
- Kayu kelas III
- Paku biasa 5cm - 10cm
- Minyak beksisting
 Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan laporan administrasi untuk melihat
hasil kemajuan pekerjaan.
- Sebelum pekerjaan galian selesai, perlu dilakukan pengurugan tanah urug disepanjang lubang
galian.
- Sebelum dilakukan pengecoran, pertama menyiapkan bak ukur, dibuat sesuai dengan ukuran
berdasarkan perhitungan mix desain.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Bak ukur ini akan dipergunakan sebagai takaran pada proses pencampuran material beton.
- Selanjutnya penempatan material (Semen, Pasir, dan Kerikil) dan juga penempatan peralatan
lain sehingga memudahkan mobilisasi material campuran beton saat pengecoran.
- Konsultan pengawas dan pelaksana memastikan kondisi peralatan dalam keadaan baik dan
layak pakai. Kondisi peralatan akan mempengaruhi kecepatan pengecoran.
- Persiapkan jumlah pekerja sebaik mungkin. Sebelum pengecoran dimulai, konsultan
pengawas dan pelaksana harus memeriksa ukuran besi dan sistem penulangan yang akan
dikerjakan sudah sesuai dengan gambar kerja. Semua area yang akan dicor harus bersih dari
kotoran, minyak, dan genangan air.
- Susun pasangan bata sesuai gambar.
- Ketika pengadukan beton sudah dimulai, konsultan pengawas dan pelaksana memerintahkan
dan mengingatkan secara tegas ke pekerja komposisi campuran material yang harus
dituangkan.
- Apabila campuran beton sudah siap, dimana kekentalan campuran harus sesuai denga
persetujuan dari direksi lapangan. Bahan cor dibawa dengan menggunakan alat bantu ember
cor. Setelah dituangkan kemudoan diratakan dan dipadatkan.
- Pemadatan harus padat dan merata sehingga kepadatan beton dapat memenuhi syarat
sehingga tidak ada rongga.

VII. PEKERJAAN PERBAIKAN MUSHOLA DAN POS JAGA


1. PEK. PASANG BATU ANDESIT FINISING PERNIS KOLOM BANGUNAN
 Peralatan
- Meteran
- Waterpass
- Gerinda listrik
- Benang
- Selang Air
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
 Bahan
- Batu Andesit
- Semen PC
- Pasir
- Air
 Metode Pelaksanaan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang batu andesit/batu templek.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : batu andesit, batu templek, semen PC, pasir dan air.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, waterpass, gerinda listrik, benang, selang air,
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Permukaan dinding dibersihakan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan batu andesit/batu templek.
- Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan dinding batu andesit/batu
templek yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
- Buat adukan untuk melekatkan batu andesit/templek.
- Rendam batu andesit/templek terlebih dahulu dalam air.
- Buat kepalaan pemasangan batu andesit/templek yang nantinya dijadikan acuan untuk
pemasangan berikutnya.Kemudian lekatkan batu andesit/templek selanjutnya pada
permukaan dinding dengan acuan pasangan kepalaan batu andesit yang telah dibuat.
- Tekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan permukaan pasangan
batu andesit/templek yang rata.
- Batu andesit/templek dipasang pada dinding sampai dengan ketinggian yang direncanakan,
- Cek dengan waterpass untuk kerataan pemasangan batu andesit/templek.
- Setelah pemasangan batu andesit/templek selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan pasangan batu andesit/templek. Setelah itu baru dilanjutkan
dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
- Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan pasangan batu andesit/templek dari sisa
adukan semen.

2. PERBAIKAN PLAFON POS JAGA


 Peralatan
- Alat-alat yang digunakan untuk pembongkaran sesuai dengan komponen bangunan misal
palu, alat bobok tembok, alat bobok keramik, dan lain-lain
- Pahat beton
- Alat pemotong besi
- Pahat nut
- Grenda keramik
- Cement remover
- Pisau dempul
- Palu
- Lap basah / vacum debu
- Tangga kerja
- Safety belt
- Tali
- Palu bodem
- Cetok
- Cangkul/pacul
- Pengki
- Skop
 Tenaga
- Tukang batu
- Tukang kayu
- Pekerja
- Mandor
- Kepala tukang
 Bahan
- Sesuai Spesifikasi Yang Tercantum
 Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan perbaikan merupakan pekerjaan yang perlu dilakukan sebagai bagian dari
pekerjaan rehab. Komponen bangunan yang perlu diperbaiki harus dicocokan dengan rencana
gambar kerja rehab. Pekerjaan perbaikan existing harus jelas batasannya dan dilakukan
dengan hati- hati agar tidak merusak area yang akan tetap dipertahankan.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan material dan peralatan yang akan digunakan.
- Tandai area bangunan yang akan dibongkar sesuai dengan gambar kerja rehab.
- Bongkar dan perbaiki area bangunan dengan peralatan yang digunakan sesuai dengan
komponen bangunan yang akan diperbaiki.
- Perhatikan posisi instalasi mekanikal dan instalasi elektrikal pada bidang yang akan
diperbaiki, lebih berhati-hati pada area tersebut.
- Setelah perbaikan selesai, bersihkan area. Buang bongkahan pembongkaran ke area yang
aman.

3. PAVING BLOK T. 6 CM SAMPING MUSHOLA


 Peralatan
- Stamper kuda
- Waterpass
- Meteran
- Unting-unting
- Jidar
- Raskam
- Benang
- Gerobak sorong
- Patok kayu
- Cat
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Paving blok tebal 6 cm
- Pasir urug
 Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan paving blok natural keliling bangunan merupakan pekerjaan finishing sebagai
metode perkerasan yang terakhir kali dikerjakan setelah hampir semua pekerjaan konstruksi
bangunan selesai dikerjakan.
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Cek keadaan tanah
- Bersihkan lahan
- Siapkan paving blok dan peralatan kerja
- Melakukan pengukuran dengan waterpass untuk menentukan levelling permukaan lahan
- Menandai hasil dengan patok kayu yang diberi warna cat
- Lapisi area dengan pasir urug
- Pasang paving blok dengan benar, tekun, dan teliti sesuai gambar. Lakukan pemasangan
dengan cara maju ke depan
- Padatkan dengan stamper kuda. Isi celah antar paving blok dengan abu batu
- Bersihkan paving blok

4. PENGECATAN POS JAGA EXTERIOR


 Peralatan
- kuas
- kape
- bak cat
- kuas rol dan tongkatnya
- amplas
 Tenaga
- Pekerja
- Tukang Cat
- Kepala Tukang
- Mandor
 Bahan
- Plamir
- Cat Dasar
- Cat Penutup 2X, Ex Dulux/ Jotun
 Metode Pelaksanaan
- Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat untuk interior jenisnya sesuai dengan
spesifikasi teknis
 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
- Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen, koran dan lakban.
- Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk
bidang yang sempit
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan
hasilnya benar - benar rata.
Keterangan Peralatan:
1. Concrete Mixer : digunakan di seluruh pekerjaan Beton Site Mix
2. Bar Bender : digunakan di seluruh pekerjaan Pembesian
3. Bar Cutter : digunakan di seluruh pekerjaan Pembesian
4. Stamper : digunakan di seluruh pekerjaan Urugan dan Pemadatan
5. Generator Set : digunakan di pengadaan listrik kerja sebagai sumber listrik kerja.
6. Mobil Pickup : digunakan untuk mobilisasi dan demobilisasi

Anda mungkin juga menyukai