Anda di halaman 1dari 43

METODE PELAKSANAAN

SKPA : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH (BPBA)


NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GUDANG LOGISTIK KEBENCANAAN
KAB. ACEH TENGAH
LOKASI : KABUPATEN ACEH TENGAH
SUMBER DANA : APBA
T. ANGGARAN : 2019

URAIAN SINGKAT
Metode pelaksanaan adalah merupakan acuan untuk melaksanakan pekerjaan di
lapangan agar dapat menghasilkan mutu pekerjaan yang ditetapkan sesuai dengan spesifikasi
yang disyaratkan dalam dokumen lelang.

I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lapangan
Tahap Pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah membersihkan areal
pekerjaan sesuai dengan volume yang ada dengan cara membersihkan tanaman semak belukar
yang ada disekitar lokasi agar dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendala.
lagi api yang menyala/membara ditanam dan diurug kembali secara rapi.
Durasi Pelaksanaan : 1 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Terkena Alat Kerja
- Terluka karena tersayat seng dan paku
- Terguling akibat medan kerja.
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Menggunakan peralatan K3 sesuai aturan
- menggunakan rambu peringatan dan barikade

2 Pengukuran dan pemasangan Bowplank


Pekerjaan ini dimulai secara bertahap diawali dengan Pengukuran dan pemasangan bouwplank,
Untuk Pekerjaan Uitzetten / Pengukuran kembali untuk mendudukan bangunan Pekerjaan ini
adalah pekerjaan pengukuran ulang guna menentukan posisi bangunan atau saluran yang akan
dibangun serta sekaligus untuk membuat mutual check awal (MC-0)

pengukuran ulang ini kami laksanakan pada minggu pertama selama 3 Hari kerja, Pekerjaan
pengukuran lapangan dengan memakai theodolitte dan waterpass sampai kami melakukan
penggambaran untuk perhitungan gambar mutual check awal (MC-0), dan untuk gambar
pelaksanaan sementara kami pakai fotocopy draf pengukuran untuk melakukan pemancangan
lapangan. pengukuran selanjutnya dilakukan pada saat pematokan pasangan saluran dan galian
yang mengacu pada kemiringan perencanaan. pelaksanaan pengukuran pada galian tanah
dilakukan tiap-tiap 10 meter mengacu pada elevasi perencanaan atau yang disetujui direksi
pengawas.

Tanda tetap (BM) harus dipasangan dan diukur secara teliti pada lokasi tertentu
sepanjang proyek. Jika terjadi ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan
keadaan lapangan yang sebenarnya, harus segera dilaporkan kepada Pengawas Lapangan untuk
dimintakan keputusannya. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan
alat-alat waterpass/teodolit yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
Untuk menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan :
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
Water pass dan theodolite
Bahan
- meteran, kaso 5/7, paku
Durasi Pelaksanaan : 1 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Terkena Sisa Sampah
- Terkena Ujung Kayu
- Terluka/tertusuk karena paku
- Tertimpa material bongkaran, jatuh dari ketinggian
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Memakai sarung tangan
- Berhati-hati dalam melakukan pekerjaan tersebut

3 Pembuatan Barak Pekerja/Bedeng


Fasilitas Kontraktor, & dan pondok kerja diharuskan mendukung pelaksanaan proyek, fasilitas
tersebut akan dibangun dengan jenis non-permanen dan dipertahankan selama pelaksanaan
proyek.
Semua fasilitas ini akan ditempatkan di daerah strategis, yang dapat dicapai dari beberapa
akses. Lokasi untuk fasilitas akan ditentukan di area proyek, dimensi dari setiap fasilitas akan
ditentukan kemudian oleh persetujuan dari Engineer.
Sistem penyediaan air akan disediakan dengan kapasitas yang memadai dengan peralatan yang
cocok untuk mendukung pelaksanaan proyek, untuk kebutuhan staf, dan juga untuk kebutuhan
lainnya. Kualitas air untuk pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi spesifikasi teknis,
sementara kualitas air untuk staf dan tenaga kerja harus memenuhi standar kualitas air dari
Departemen Kesehatan.
Selama periode pelaksanaan proyek, daya listrik akan dipasok dari Generator Set dengan
pasokan yang cukup dan konstan. Semua fasilitas akan siap untuk digunakan selama
pelaksanaan periode proyek dari tanggal dimulainya proyek.
Durasi Pelaksanaan : 1 Minggu
Pengendalian K3 pada pekerjaan ini akan kami lakukan sesuai prosedur yang ditetapkan dalan
RK3K . Resiko K3 pada pekerjaan ini adalah pekerja dapat terkena peralatan galian sehingga
dapat menyebabkan luka ringan, luka berat bahkan kematian, maka pada pekerjaan ini seluruh
pekerja memakai peralatan safety standar seperti sepatu boot, helm dan sarung tangan serta
peralatan lainnya sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.
4 Pengadaan Air dan Listrik Kerja
Kontraktor Pelaksana atas biaya sendiri akan menyediakan instalasi air bersih, air kerja dan
instalasi listrik sementara selama berlangsungnya masa pelaksanaan pekerjaan untuk keperluan
operasional dan keperluan pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Selama periode pelaksanaan proyek,
daya listrik akan dipasok dari Generator Set dengan pasokan yang cukup dan konstan. Semua
fasilitas akan siap untuk digunakan selama pelaksanaan periode proyek dari tanggal dimulainya
proyek.
Dan juga pemasangan pompa air untuk keperluan proyek, yang dipasangkan pada tempat yang
mudah dicakup lokasi proyek
Durasi Pelaksanaan : 25 Minggu
Pengendalian K3 pada pekerjaan ini akan kami lakukan sesuai prosedur yang ditetapkan dalan
RK3K . Resiko K3 pada pekerjaan ini adalah pekerja dapat terkena peralatan galian sehingga
dapat menyebabkan luka ringan, luka berat bahkan kematian, maka pada pekerjaan ini seluruh
pekerja memakai peralatan safety standar seperti sepatu boot, helm dan sarung tangan serta
peralatan lainnya sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.

5 Dokumentasi, Pelaporan dan Administrasi


Administrasi merupakan media kontrol pekerjaan selama proses pelaksanaan berlangsung
dan akan di tangani secara khusus. Pengalaman kami untuk administrasi yang sifatnya teknis
dan berhubungan dengan masalah pelaksanaan pekerjaan termasuk surat – menyurat, kontrak
dan segala perubahannya akan ditangani oleh bagian kontrak. Sejak saat di keluarkannya
SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja), maka administrasi proyek mulai dikerjakan yang terdiri
dari :
a) Berita acara serah terima lokasi pekerjaan
b) Jadwal pelaksanaan yang terdiri dari :
Jadwal pelaksanaan pekerjaan sesuai perioda kontrak
Jadwal mingguan, bulanan dan tiga bulanan.
Jadwal kedatangan bahan dan personil.
c) Pelaporan rencana dan realisasi prestasi pekerjaan yang terdiri dari :
- Harian,
- Mingguan dan bulanan serta pelaporan kondisi cuaca
d) Progres Fisik sesuai Termyn certificate
e) Quality control
f) Persetujuan penggunaan produk yang dipasok
g) Gambar rencana dan gambar kerja / pelaksanaan.
h) Request sheet, dan lain – lain yang berkaitan langsung dengan aktivitas selama
berlangsungnya kontrak pelaksanaan pekerjaan pembangunan.
Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan baik berupa photo ataupun gambar kerja,akan diarsipkan
sesuai kemajuan pekerjaan. Dokumentasi proyek dibuat mulai kondisi (0% kondisi awal
proyek) sampai akhir proyek (100%), photo – photober warna disajikan dalam album dari
bagian pekerjaan yang sedang dilaksanakan atau yang telah selesai. Kelengkapan dokumentasi,
administrasi proyek untuk menjamin ketepatan laporan, komnikasi, dokumentasi dan kebenaran
gambar, baik shop drawing maupun as built drawing. Untuk pekerjaan dokumentasi /
administrasi / as built drawing ini harus sesuai dengan yang diinstruksikan oleh pemberi
tugas. Pembuatan shop drawing dimulai setelah memperoleh ijin dari Direksi. Setiap bagian
dan detail dari pekerjaan yang akan dilaksanakan terlebih dahulu dibuatkan shop drawing yang
memuat semua ukuran, dimensi dan informasi secara detail dan disetujui dahulu oleh Direksi.
Untuk menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan :
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
Kamera, Printer, Laptop dan Alat bantu
Bahan
-
Durasi Pelaksanaan : 26 minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Terjatuh dalam pengambilan gambar/fhoto kerja
- Terkena paku dalam pengambilan gambar/foto
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Memakai sarung tangan
- Berhati-hati dalam melakukan pekerjaan tersebut

6 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SM K3)


Rencana penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dalam
pelaksanaan suatu proyek merupakan hal yang utama yang harus dipersiapkan dengan tujuan
supaya semua yang terlibat dalam pekerjaan yang berada dilokasi pekerjaan terlindungi
keselamatannya, terjaga kesehatannya, dan merasa aman dalam melaksanakan tugasnya. Selain
hal tesebut diatas, sasaran dari penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) adalah agar semua bahan dan material, alat dan mesin produksi terjamin
keamanannya mulai dari mobilisasi,penyimpanan, pemakaian maupun setelah dipergunakan,
dengan menggunakan prosedur/tahapan yang benar. Untuk keperluan itu perusahaan akan
memberikan suatu makalah/dokumen tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) yang terbaik dalam pekerjaan ini. Adapun Prosedur/tahapan yang akan kami
terapkan dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya, sangat memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Memenuhi Kelengkapan Administrasi K3
2. Penyusunan Safety Plan (Rencana K3) untuk proyek
3. Melaksanakan Kegiatan K3 di lapangan
4. Pelatihan Program K3
5. Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Program K3
6. Penataan Lingkungan Proyek
Untuk menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan sumber daya berupa :
Alat bantu : APD, Spanduk dll
Bahan yang digunakan :-
Durasi Pelaksanaan : 26 Minggu

7 Pengurusan IMB
Untuk kelancaran pelaksanaan maka sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
akan segera mengurus perijinan- perijinan mendirikan bangunan dan izin lainnya.

8 Papan Nama & Papan Informasi Proyek


Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan. Papan Nama
Proyek ini dibuat dari triplek t. 6 mm dengan ukuran (telah disesuaikan), ditopang kayu kaso
(5/7) dengan tinggi (telah disesuaikan) dari permukaan tanah dan dicat dasar warna yang sesuai
dan huruf cetak berwarna hitam yang berisi informasi mengenai cakupan kegiatan yang akan
dilaksanakan, antara lain :
- Nama Kegiatan
- Pekerjaan yang harus dilaksanakan
- Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
- Sumber dana
- Jangka waktu
- Nama Penyeedia jasa
Papan nama proyek dipasang pada lokasi yang mudah dilihat oleh masyarakat serta tidak
menggangu lalu lintas.
Untuk menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan :
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
Alat bantu
Bahan
- meteran, kaso 5/7, paku
Durasi Pelaksanaan : (1 Minggu)
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Gangguan kesehatan
- Gatal-gatal akibat sablon (simbul)
- Terluka/tertusuk karena paku
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Memakai sarung tangan
- Berhati-hati dalam melakukan pekerjaan tersebut

II PEMBANGUNAN GEDUNG
II-APEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Pondasi Tapak, Menerus & rolaag tangga/ramp
Persiapkan alat bantu kerja sesuai dengan MS (Method Schedule) pekerjaan galian : manual
Adapun langkah-langkah galain tanah adalah sebagia berikut :
a. Persiapkan alat bantu ukur untuk penentuan batas galian dan pompa air.
b. Untuk galian yang besar dan dalam serta berbatasan dengan bangunan lain perlu disiapkan
turap untuk dapat menahan tanah di sekelilingnya dan mencegah terjadinya kelongsoran
seperti.
c. Periksa kemungkinan adanya prasarana lingkungan yang melintasi atau berada di sekitar area
galian (jalur kabel/pipa/telepon, dll).
d. Menentukan batas daerah galian (survey & marking koordinat serta elevasi).
e. Menentukan peralatan yang cocok untuk pekerjaan penggalian dan jumlah alat untuk
kelancaran pekerjaan.
Untuk menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan :
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
Cangkul, Kereta Sorong, Pompa Air
Bahan
-
Durasi Pelaksanaan : 1 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan tanah tidak rata akibat galian, terjatuh, luka ringan dan lecet memar
- Kecelakaan akibat bongkaran sisi-sisa kayu patok -> luka berat
- Kecelakaan labil tanah galian, terseret -> luka ringanPengendalian Resiko Dalam
Pelaksanaan:
- Mengunakan sepatu dan helmen alat pelindung
- Memberikan polis lane pada titik bahaya disekitar galian saat pengalian
- Pengendalian jarak dengan patok-patok yang akan digali

2 Urugan Kembali bekas Galian


Pekerjaan ini dimulai saat pekerjan pondasi selesai dikerjakan
Persiapan :
Menyiapkan alat bantu kerja : pacul, pengki (manual), Menyiapkan peralatan pemadatan
(compacting) dan alat ukur untuk pengecekan level akhir urugan.
Untuk urugan yang besar dan dalam serta berbatasan dengan lereng perlu dipersiapkan
turap untuk dapat menahan tanah. Siapkan jalur kendaraan dump truck sesuai urutan
pengurungan (apabila outsoucing material urugan)
Pengurugan dan pemadatan
• Menyiapkan area urugan (Keadaan lapangan)
• Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-semak, sampah, dll
• Menyediakan tanah urug dengan kualitas baik
• Lokasi yang akan diurug/ditinggikan dipersiapkan terlebih dahulu supaya terdapat
hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan
• Jika diperlukan/dipersyaratkan, tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat sebagai
sampel untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
• Urugan tanah dilaukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 40 cm) dan setiap
lapis diikuti dengan pemadatan
• Untuk pemadatan menggunkan alat sesuai dengan keperluannya (stamper, baby roller atau
alat pemadatan)
• Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi (bila diperlukan) kukuatan
penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu diperiksa.
Untuk menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan :
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
Cangkul, Kereta Sorong
Bahan
Tanah urug
Durasi Pelaksanaan : 1 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan tanah tdk rata akibat galian, terjatuh, luka ringan dan lecet memar
- Kecelakaan akibat bongkaran sisi-sisa kayu patok -> luka berat
- Kecelakaan labil tanah galian, terseret -> luka ringan
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Mengunakan sepatu dan helmen alat pelindung
- Memberikan polis lane pada titik bahaya disekitar area Kerja

3 Urugan Pasir bawah Pondasi


Pasir yang didatangkan harus memenuhi spesifikasi digunakan untuk penimbunan kembali dan
yang tidak memenuhi spesifikasi dibuang ke lokasi pembuangan yang telah ditentukan.
Durasi Pelaksanaan : 1 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan tanah tdk rata akibat galian, terjatuh, luka ringan dan lecet memar
- Kecelakaan akibat bongkaran sisi-sisa kayu patok -> luka berat
- Kecelakaan labil tanah galian, terseret -> luka ringan
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Mengunakan sepatu dan helmen alat pelindung
- Memberikan polis lane pada titik bahaya disekitar galian saat pengalian
- Pengendalian jarak dengan patok-patok yang akan digali
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
- Peralatan kerja yang dibutuhkan berupa alat bantu
- Bahan yang diperlukan berupa kabel, pipa, mesin air
4 Urugan Pasir Bawah Lantai Bangunan
Pada pekerjaan ini dikerjakan saat selesai pekerjaan urugan lantai sembelum penimbunan
tanah. Pasir yang didatangkan harus memenuhi spesifikasi digunakan untuk penimbunan
kembali dan yang tidak memenuhi spesifikasi dibuang ke lokasi pembuangan yang telah
ditentukan.
Durasi Pelaksanaan : 1 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan tanah tdk rata akibat galian, terjatuh, luka ringan dan lecet memar
- Kecelakaan akibat bongkaran sisi-sisa kayu patok -> luka berat
- Kecelakaan labil tanah galian, terseret -> luka ringan
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Mengunakan sepatu dan helmen alat pelindung
- Memberikan polis lane pada titik bahaya disekitar galian saat pengalian
- Pengendalian jarak dengan patok-patok yang akan digali
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
- Peralatan kerja yang dibutuhkan berupa alat bantu
- Bahan yang diperlukan berupa kabel, pipa, mesin air

5 Urugan Tanah Bawah Lantai Bangunan


Setelah pekerjaan pondasi, dilannjutkan dengan pekerjan penimbunan tanah bawah lantai dan
pekerjaan urugan pasir bawah lantai sebelum pekerjaan pengeocoran lantai
Persiapan :
Menyiapkan alat bantu kerja : pacul, pengki (manual). Menyiapkan peralatan pemadatan
(manual) dan alat ukur untuk pengecekan level akhir urugan.
Untuk urugan yang besar dan dalam serta berbatasan dengan lereng perlu dipersiapkan
turap untuk dapat menahan tanah. Siapkan jalur kendaraan dump truck sesuai urutan
pengurungan (apabila outsoucing material urugan)
Pengurugan dan pemadatan
• Menyiapkan area urugan (Keadaan lapangan)
• Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-semak, sampah, dll
• Menyediakan tanah urug dengan kualitas baik
• Lokasi yang akan diurug/ditinggikan dipersiapkan terlebih dahulu supaya terdapat
hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan
• Jika diperlukan/dipersyaratkan, tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat sebagai
sampel untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
• Urugan tanah dilaukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 40 cm) dan setiap
lapis diikuti dengan pemadatan
• Untuk pemadatan menggunkan alat sesuai dengan keperluannya (stamper, baby roller atau
alat pemadatan)
• Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi (bila diperlukan) kukuatan
penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu diperiksa.
Untuk menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan :
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
Cangkul, Kereta Sorong
Bahan
Tanah urug
Durasi Pelaksanaan : 3 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan tanah tdk rata akibat galian, terjatuh, luka ringan dan lecet memar
- Kecelakaan akibat bongkaran sisi-sisa kayu patok -> luka berat
- Kecelakaan labil tanah galian, terseret -> luka ringan
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Mengunakan sepatu dan helmen alat pelindung
- Memberikan polis lane pada titik bahaya disekitar area Kerja

II-BPEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1 Aanstamping Batu Gunung/Kali
Pemasangan batu kosong (Aanstamping) setinggi 10 cm dan pasir urug setebal 5 cm. Pasangan
batu kali merupakan pemasangan batu yang diseragamkan berdasarkan spesifikasi dan gambar.
Batu-batu tersebut di pasang di atas pasir urug untuk mengisi ruang pori antara batu satu
dengan batu yang lain.
Durasi Pelaksanaan : 1 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan terjatuh batu saat pemasangan batu akibatkan kelalaian pekerja -> Luka ringan
- Kecelakaan Terjepit kereta sorong -> luka lecet
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan batu pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian alat kerja ditempatkan sesuai dengan arahan pengawas
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala, menempatkan tanaga yang ahli di peralatan
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
- Peralatan kerja yang dibutuhkan berupa alat bantu
- Bahan yang diperlukan berupa batu kali/ batu gunung

2 Beton Lantai Kerja Bawah Pondasi Tapak & rolaag


Cor lantai kerja pondasi tapak beton bertulang dikerjaan dengan adukan 1pc : 2ps : 3kr sesuai
dengan ukuran penampang yang tercantum pada gambar. Setelah pekerjaan dilanjutkan pada
pasangan batu kosong. merupakan beton bertulang dengan adukan pasir, semen, air, batu yang
diberikan besi sesuai dengan gambar rencana dan sesudah pemasangan batu kosang dilanjutkan
dengan pemasangan pas. batu gunung Semua pekerjaan adukan beton menggunakan
Molen/redymix sehingga hasil campuran yang diperoleh akan lebih sempurna. Pada saat
pelaksanaan pekerjaan beton bertulang akan dimulai terlebih dahulu sehingga nantinya akan
diketahui kualitas material adukan dan jumlah perbandingan campurannya. Pengecoran beton
hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan direksi lapangan.
urasi Pelaksanaan : 1 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan terjatuh batu saat pemasangan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka ringan
- Kecelakaan terjepit mesin molen sewaktu mengaduk semen -> Luka Berat
- Kecelakaan Terjepit kereta sorong -> luka lecet
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan batu pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian alat kerja ditempatkan sesuai dengan arahan pengawas
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala, menempatkan tanaga yang ahli di
peralatan.
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
- Peralatan kerja yang dibutuhkan berupa alat bantu

3 Pasangan Pondasi Batu Gunung


Pemasangan batu kali bahan yang dipergunakan adalah pasir, batu kali, semen dan air,
ketinggian pemasangan sesuai gambar teknis system pelaksanaan sesudah tanah siap digali
rencana kemudian mortar udah siap diaduk lalu batu disusun sedemikian rupa dipondasi atau
didalam galian dengan rata dan rapi sesuai dengan terpersium gambar rencana. Pasangan batu
kali merupakan pemasangan batu yang diseragamkan berdasarkan spesifikasi dan gambar.
Batu-batu tersebut di pasang di atas pasir urug untuk dijadikan sebagai pondasi batu kali atau
gudung untuk menahan beban konstruksi
Durasi Pelaksanaan : 4 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan terjatuh batu saat pemasangan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka ringan
- Kecelakaan terjepit mesin molen sewaktu mengaduk semen -> Luka Berat
- Kecelakaan Terjepit kereta sorong -> luka lecet
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan batu pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian alat kerja ditempatkan sesuai dengan arahan pengawas
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala, menempatkan tanaga yang ahli di
peralatan.
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
- Peralatan kerja yang dibutuhkan berupa alat bantu
- Bahan yang diperlukan berupa batu kali/ batu gunung

4 Pasangan Bata Trasraam 1 pc : 2 ps (1/2 bata)


Pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan pondasi selesai dan mencapai umur beton
Tahapan pekerjaan ini adalah :
1. Pasangan batu bata . bata campuran 1 Pc : 2 Ps dikerjakan hanya pada dinding- dinding yang
langsung berhubungan dengan air.
2. Perekat atau spesi yang dipakai adalah dari campuran 1 Pc : 2 Psdengan ketebalan maksimal
1,5 cm dan minimal 1 cm.
3. Batu bata harus disiram terlebih dahulu dengan air sebelum dipasang.
4.Batu bata harus dipasang dengan posisi lapis demi lapis saling bersilangan dan tidak satu
garis sambungan.
5. Pasangan batu bata . bata dengan campuran 1 Pc : 2 Ps harus kedap air (trasram).
6. Pasangan batu bata tidak boleh melengkung dalam arah vertikal dan dalam arah horizontal.
7. Setiap tinggi 30 cm pemasangan bata harus disediakan benang-benang untuk ketepatan
elevasi dan kedataran permukaan.
8. Hasil pemasangan batu bata. bata dengan campuran 1 Pc : 2 Ps harus disetujui oleh direksi.
Durasi Pelaksanaan : 4 Minggu
Untuk menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan :
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
alat bantu
Bahan
Pasir pasang, semen, batu bata, air
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan terjatuh batu saat pemasangan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka ringan
- Kecelakaan terjatuh batu dari atas sewaktu pemasangan batu
- Kecelakaan terjatuh spasi semen ke bawah
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan batu pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian alat kerja ditempatkan sesuai dengan arahan pengawas
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala, menempatkan tanaga yang ahli di
peralatan.

5 Plasteran Bata 1 Pc : 2 Ps
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan estetika dari sebuah bangunan, hal yang paling berperan
dari pekerjaan ini adalah kerapian ketepatan pengukuran. Pada plasteran standar pemasangan
dan pengukuran kemiringan harus tercapai.
Syarat-syarat material :
Pasir yang digunakan adalah pasir yang berkualitas baik, berbutir tajam, tidak mengandung
lumpur/kotoran lebih dari 5% berasal dari sungai/batu-batuan tidak mengandung garam.Untuk
menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan :
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
alat bantu
Bahan
Pasir pasang, semen, air
Durasi Pelaksanaan : 1 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan terjatuh batu saat pemasangan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka ringan
- Kecelakaan terjatuh batu dari atas sewaktu pemasangan batu
- Kecelakaan terjatuh spasi semen ke bawah
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan batu pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian alat kerja ditempatkan sesuai dengan arahan pengawas
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala, menempatkan tanaga yang ahli di
peralatan.

6 Pasangan Bata Trasraam 1 pc : 4 ps (1/2 bata)


Pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan pasangan bata transram mulai dikerjakan
Tahapan pekerjaan ini adalah :
1. Pasangan batu bata . bata campuran 1 Pc : 4 Ps dikerjakan pada semua dinding
kecuali dinding-dinding yang langsung berhubungan dengan air.
2. Perekat atau spesi yang dipakai adalah dari campuran 1 Pc : 4 Ps dengan ketebalan
maksimal 1,5 cm dan minimal 1 cm.
3. Batu bata harus disiram terlebih dahulu dengan air sebelum dipasang.
4. Batu bata harus dipasang dengan posisi lapis demi lapis saling bersilangan dan tidak satu
garis sambungan.
5. Pasangan batu bata tidak boleh melengkung dalam arah vertikal dan dalam arah
horizontal.
6. Setiap tinggi 30 cm pemasangan bata harus disediakan benang-benang untuk
ketepatan elevasi dan kedataran permukaan.
7. Hasil pemasangan batu bata . bata dengan campuran 1 Pc : 4 Ps harus disetujui oleh
direksi.
Untuk menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan :
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
alat bantu
Bahan
Pasir pasang, semen, batu bata, air
Durasi Pelaksanaan : 6 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan terjatuh batu saat pemasangan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka ringan
- Kecelakaan terjatuh batu dari atas sewaktu pemasangan batu
- Kecelakaan terjatuh spasi semen ke bawah
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan batu pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian alat kerja ditempatkan sesuai dengan arahan pengawas
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala, menempatkan tanaga yang ahli di
peralatan.

7 Plasteran Bata 1 Pc : 4 Ps
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan estetika dari sebuah bangunan, hal yang paling berperan
dari pekerjaan ini adalah kerapian ketepatan pengukuran. Pada plasteran standar pemasangan
dan pengukuran kemiringan harus tercapai.
Syarat-syarat material :
Pasir yang digunakan adalah pasir yang berkualitas baik, berbutir tajam, tidak mengandung
lumpur/kotoran lebih dari 5% berasal dari sungai/batu-batuan tidak mengandung garam.
Untuk menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan :
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
alat bantu
Bahan
Pasir pasang, semen, air
Durasi Pelaksanaan : 12 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan terjatuh batu saat pemasangan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka ringan
- Kecelakaan terjatuh batu dari atas sewaktu pemasangan batu
- Kecelakaan terjatuh spasi semen ke bawah
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan batu pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian alat kerja ditempatkan sesuai dengan arahan pengawas
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala, menempatkan tanaga yang ahli di
peralatan.

8 Acian Dinding Bata


Sebagai Finishing Pada Permukaann dinding Akan dilakuan pengacian untuk mendapatkan
permukaan yang halus dan rapi. dengan cara menggunakan semen yang dicampurkan dengan
air dengan kekentalan yang sessuia, lalu dihamparkan pada permukaan dindin yang telah
diplaster. Pengerjaan dikerjakan oleh tenaga ahli dibidangnya, pengerjaan dikerjakan dengan
perlahan hingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
alat bantu
Bahan
Semen, air
Durasi Pelaksanaan : 9 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan terjatuh batu saat pemasangan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka ringan
- Kecelakaan terjatuh batu dari atas sewaktu pemasangan batu
- Kecelakaan terjatuh spasi semen ke bawah
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan batu pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian alat kerja ditempatkan sesuai dengan arahan pengawas
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala, menempatkan tanaga yang ahli di
peralatan.

9 Plasteran Pondasi, sloof dan ramp


Pekerjaan ini merupakan pekerjaan estetika dari sebuah bangunan, hal yang paling berperan
dari pekerjaan ini adalah kerapian ketepatan pengukuran. Pada plasteran standar pemasangan
dan pengukuran kemiringan harus tercapai.
Syarat-syarat material :
Pasir yang digunakan adalah pasir yang berkualitas baik, berbutir tajam, tidak mengandung
lumpur/kotoran lebih dari 5% berasal dari sungai/batu-batuan tidak mengandung garam.
Untuk menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan :
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
alat bantu
Bahan
Pasir pasang, semen, air
Durasi Pelaksanaan : 1 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan terjatuh batu saat pemasangan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka ringan
- Kecelakaan terjatuh batu dari atas sewaktu pemasangan batu
- Kecelakaan terjatuh spasi semen ke bawah
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan batu pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian alat kerja ditempatkan sesuai dengan arahan pengawas
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala, menempatkan tanaga yang ahli di
peralatan.

10 Acian Pondasi, sloof dan ramp


11 Acian Kolom
Sebagai Finishing Pada Permukaann pondasi Sloof Ramp dan kolom Akan dilakuan pengacian
untuk mendapatkan permukaan yang halus dan rapi. dengan cara menggunakan semen yang
dicampurkan dengan air dengan kekentalan yang sessuia, lalu dihamparkan pada permukaan
dindin yang telah diplaster. Pengerjaan dikerjakan oleh tenaga ahli dibidangnya, pengerjaan
dikerjakan dengan perlahan hingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
alat bantu
Bahan
Semen, air
Durasi Pelaksanaan : 2 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan terjatuh batu saat pemasangan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka ringan
- Kecelakaan terjatuh batu dari atas sewaktu pemasangan batu
- Kecelakaan terjatuh spasi semen ke bawah
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan batu pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian alat kerja ditempatkan sesuai dengan arahan pengawas
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala, menempatkan tanaga yang ahli di
peralatan.
II-CPEKERJAAN BETON BERTULANG
1 Pondasi FootPlat P1 Uk. 0,8 m x 0,8 m
a Beton K-225
b Tulangan Besi Ø 12 mm
c Bekisting + Bongkar dan Siram (3x pakai)
Merupakan beton /beton bertulang dengan adukan K.225 pasir, semen, air, batu yang diberikan
besi/tulangan sesuai dengan gambar rencana. Semua pekerjaan dilakukan sesudah selesai
pengecoran dasar kemudian baru dilakukan pemasangan besi kolom dan mal serta mortal
dengan jarak sesuai dengan gambar rencana, adukan beton menggunakan molen sehingga hasil
campuran yang diperoleh akan lebih sempurna. Pada saat pelaksanaan pekerjaan beton
bertulang akan dimulai terlebih dahulu harus melakukan pengujian mutu beton. Pengecoran
beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan direksi lapangan. setelah pemasangan
bekisting telah sempurna.

2 Kolom K1 Uk. 30 x 30 cm
a Beton K-225
b Tulangan Besi Ø 12 mm
c Sengkang Besi Ø 8 mm
d Bekisting + Bongkar dan Siram (3x pakai)
Merupakan beton bertulang dengan adukan K225 pasir, semen, air, batu yang diberikan
besi/tulangan sesuai dengan gambar rencana Semua pekerjaan sesudah Tapak dan besi sloof
selesai pengecoran sloof selesai kemudian baru dilakukan pemasangan besi kolom dan mal
serta mortal dengan jarak sesuai dengan gambar rencana, adukan beton menggunakan molen
sehingga hasil campuran yang diperoleh akan lebih sempurna. Pada saat pelaksanaan pekerjaan
beton bertulang akan dimulai terlebih dahulu harus melakukan pengujian mutu beton.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan direksi lapangan. setelah
pemasangan bekisting telah sempurna.

3 Kolom Praktis Kp Uk. 13 x 13 cm


a Beton K-175
b Tulangan Besi Ø 12 mm
c Sengkang Besi Ø 8 mm
d Bekisting + Bongkar dan Siram (3x pakai)
Merupakan beton bertulang dengan adukan K175 pasir, semen, air, batu yang diberikan
besi/tulangan sesuai dengan gambar rencana Semua pekerjaan sesudah Tapak dan besi sloof
selesai pengecoran sloof selesai kemudian baru dilakukan pemasangan besi kolom dan mal
serta mortal dengan jarak sesuai dengan gambar rencana, adukan beton menggunakan molen
sehingga hasil campuran yang diperoleh akan lebih sempurna. Pada saat pelaksanaan pekerjaan
beton bertulang akan dimulai terlebih dahulu harus melakukan pengujian mutu beton.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan direksi lapangan. setelah
pemasangan bekisting telah sempurna.

4 Sloof SL-1 Uk. 20/30 cm


a Beton K-225
b Tulangan Besi Ø 12 mm
c Sengkang Besi Ø 8 mm
d Bekisting + Bongkar dan Siram (3x pakai)
Merupakan beton bertulang dengan adukan K225 pasir, semen, air, batu yang diberikan
besi/tulangan sesuai dengan gambar rencana Semua pekerjaan sesudah Pondasi selesai,
kemudian baru dilakukan pemasangan besi slof dan mal serta mortal dengan jarak sesuai
dengan gambar rencana, adukan beton menggunakan molen sehingga hasil campuran yang
diperoleh akan lebih sempurna. Pada saat pelaksanaan pekerjaan beton bertulang akan dimulai
terlebih dahulu harus melakukan pengujian mutu beton. Pengecoran beton hanya dapat
dilaksanakan atas persetujuan direksi lapangan. setelah pemasangan bekisting telah sempurna.

5 Balok Latai BLT Ukr.13/15 cm


a Beton K-175
b Tulangan Besi Ø 12 mm
c Sengkang Besi Ø 8 mm
d Bekisting + Bongkar dan Siram (3x pakai)
Merupakan beton bertulang dengan adukan K175 pasir, semen, air, batu yang diberikan besi
sesudah semua pekerjaan kolom selesai kemudian dilanjutkan pekerjaan pengecoran balok
latai. sesuai gambar rencana Semua pekerjaan sesudah, adukan beton menggunakan molen
sehingga hasil campuran yang diperoleh akan lebih sempurna. Pelaksanaan pekerjaan beton
bertulang akan dimulai setelah selesai dikerjakan pembesian . Pengecoran beton hanya dapat
dilaksanakan atas persetujuan direksi lapangan. setelah pemasangan bekisting telah sempurna.
6 Balok Latai Atas Atap Dak BLTop Ukr.13/15 cm
a Beton K-175
b Tulangan Besi Ø 12 mm
c Sengkang Besi Ø 8 mm
d Bekisting + Bongkar dan Siram (3x pakai)
Merupakan beton bertulang dengan adukan K175 pasir, semen, air, batu yang diberikan besi
sesudah semua pekerjaan kolom selesai kemudian dilanjutkan pekerjaan pengecoran balok
latai. sesuai gambar rencana Semua pekerjaan sesudah, adukan beton menggunakan molen
sehingga hasil campuran yang diperoleh akan lebih sempurna. Pelaksanaan pekerjaan beton
bertulang akan dimulai setelah selesai dikerjakan pembesian . Pengecoran beton hanya dapat
dilaksanakan atas persetujuan direksi lapangan. setelah pemasangan bekisting telah sempurna.

7 Ring Balok RB 1 Ukr.15/25 cm


a Beton K-225
b Tulangan Besi Ø 12 mm
c Sengkang Besi Ø 8 mm
d Bekisting + Bongkar dan Siram (3x pakai)
Merupakan beton bertulang dengan adukan K225 pasir, semen, air, batu yang diberikan besi
sesudah semua pasangan lantai selesai baik pasangan Batu Bata dan juga kolom selesai
kemudian dilanjutkan pekerjaan Ring balk. sesuai gambar rencana Semua pekerjaan sesudah,
adukan beton menggunakan molen sehingga hasil campuran yang diperoleh akan lebih
sempurna. Pelaksanaan pekerjaan beton bertulang akan dimulai setelah selesai dikerjakan
pembesian . Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan direksi lapangan.
setelah pemasangan bekisting telah sempurna.

8 Atap Dak Beton, tebal 10 cm (Elev. + 3.00 m)


a Beton K-225
b Tulangan Besi Ø 10 mm
c Bekisting + Bongkar dan Siram (1x pakai)
Merupakan beton bertulang dengan adukan K225 pasir, semen, air, batu yang diberikan besi
sesudah semua pasangan ringbalk dan kolom mencapai umur beton, sesuai gambar rencana
Semua pekerjaan sesudah, adukan beton menggunakan molen sehingga hasil campuran yang
diperoleh akan lebih sempurna. Pelaksanaan pekerjaan beton bertulang akan dimulai setelah
selesai dikerjakan pembesian . Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
direksi lapangan. setelah pemasangan bekisting telah sempurna.

Pekerjaan Beton
 Pasir Beton
a. Terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tajam.
b. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dari berat kering, apabila lebih dari 5% maka
pasir tersebut akan dicuci sebelum dipergunakan.
c. Ada tidaknya kandungan lumpur dalam pasir akan dibuktikan dengan penelitian di
Laboratorium Beton.
d. Bersifat kekal dan tidak hancur oleh karena pengaruh panas matahari.
e. Mempunyai gradasi atau susunan butiran yang baik dan sesuai untuk campuran material
beton.
f. Tidak mengandung zat alkali atau zat-zat lain yang dapat merusak beton.
g. Pasir yang akan digunakan untuk campuran beton akan melalui proses penyelidikan di
Laboratorium Beton.
h. Semua Peraturan dan Standar yang disyaratkan untuk Pasir Beton dalam Peraturan Beton
Indonesia (PBI) berlaku juga pada Spesifikasi Teknis ini.
 Kerikil Beton
a. Terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tajam serta bersifat kekal.
b. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dari berat kering, apabila lebih dari 1% maka
kerikil tersebut akan dicuci sebelum dipergunakan.
c. Ada tidaknya kandungan lumpur dalam pasir akan dibuktikan dengan penelitian di
Laboratorium Beton.
d. Bersifat kekal dan tidak hancur oleh karena pengaruh panas matahari.
e. Mempunyai gradasi atau susunan butiran yang baik dan sesuai untuk campuran material
beton.
f. Tidak mengandung zat alkali atau zat-zat lain yang dapat merusak beton.
g. Kerikil yang akan digunakan untuk campuran beton akan melalui proses penyelidikan di
Laboratorium Beton.
h. Semua Peraturan dan Standar yang disyaratkan untuk Kerikil Beton dalam Peraturan Beton
Indonesia (PBI) berlaku juga pada Spesifikasi Teknis ini.
Batu Pecah
a. Hasil produksi mesin pemecah batu (Stone Crusher) bukan hasil pekerjaan manual
(manusia).
b. Batu pecah berasal dari batuan kali.
c. Terdiri dari butiran yang keras dan bersifat kekal.
d. Tingkat ketahanan terhadap keausan butiran minimal 95%.
e. Jumlah butiran Lonjong dan Pipih minimal 5%.
f. Tidak boleh mengandung lumpur dan zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat alkali.
g. Ukuran butiran terkecil minimal 1 cm dan ukuran butiran terbesar maksimal 3 cm.
h. Batu pecah yang akan dipakai untuk material campuran beton akan melalui proses
pemeriksaan di Laboratorium Beton.
i. Batu pecah hanya dan akan dipakai pada campuran beton struktural atau beton dengan mutu
K-200 sampai mutu K350.

Semen Portland
a. Terdaftar dalam merek dagang.
b. Merk Semen Portland yang dipakai akan seragam untuk semua pekerjaan beton struktural
maupun beton non struktural.
c. Mempunyai butiran yang halus dan seragam.
d. Tidak berbongkah-bongkah/tidak keras.
e. Untuk pekerjaan beton dan komponen struktur yang berhubungan langsung dengan tanah
dan air dipakai Semen Portland Type II.
f. Untuk pekerjaan beton dan komponen struktur yang tidak berhubungan dengan air dan tanah
dipakai Semen Portland Type I.
g. Semua peraturan tentang penggunaan semen Portland di Indonesia untuk bangunan gedung
berlaku juga pada spesifikasi teknis ini.

Air
a. Secara visual air akan bersih dan bening, tidak berwarna dan tidak berasa.
b. Tidak mengandung minyak, asam alkali, garam dan zat organik yang dapat merusak beton.
c. Air setempat dari sumur dangkal atau sumur bor serta yang didatangkan dari tempat lain ke
lokasi pekerjaan akan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas sebelum digunakan.
Zat Additive
a. Pemakaian zat additive pada campuran beton untuk segala alasan yang berhubungan dengan
kemudahan dalam pengerjaan beton atau workability akan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
b. Penggunaan zat additive dalam campuran beton akan melalui proses penelitian dan
percobaan di laboratorium beton dengan biaya sendiri dari Kontraktor Pelaksana.
c. Kontraktor Pelaksana akan menunjukkan standar, aturan, dan syarat yang berlaku secara
umum mengenai zat additive yang akan dipakai.
d. Kerusakan dan kegagalan struktur akibat penggunaan zat additive yang dapat dibuktikan
secara teknis sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

Tulangan Beton
a. Bebas dari karatan. Toleransi terhadap karatan pada baja tulangan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas.
b. Baja tulangan diatas diameter 12 mm adalah Baja Ulir.
c. Baja tulangan sengkang/begel atau dibawah diameter 10 mm adalah baja polos.
d. Semua baja tulangan mempunyai tegangan tarik/luluh baja minimal 3000 kg/cm2 atau 300
MPa.
e. Kebenaran akan tegangan tarik/luluh baja tulangan akan dibuktikan dengan percobaan pada
Laboratorium Beton.
f. Baja tulangan mempunyai bentuk dan penampang yang sesuai dengan yang dibutuhkan atau
sesuai Gambar Bestek.
g. Baja ulir untuk semua diameter tidak boleh didatangkan ke lokasi pekerjaan dalam keadaan
bengkok.
h. Baja ulir yang telah sekali dibengkokkan tidak boleh dibengkokkan lagi dalam arah yang
berlawanan.
i. Baja tulangan akan disimpan sedemikian rupa sehingga terlindung dari hubungan langsung
dengan tanah dan terlindung dari air hujan.
j. Semua peraturan tentang baja di Indonesia untuk bangunan gedung berlaku juga pada
spesifikasi teknis ini.

Perakitan Tulangan
a. Perakitan tulangan balok, kolom, dan pondasi dapat dilakukan di bengkel kerja oleh
Kontraktor Pelaksana atau langsung pada lokasi konstruksi
b. Dimensi, model, bengkokan, dan pajang penyaluran tulangan akan sesuai dengan Gambar
Bestek atau standar yang ada dalam Peraturan Beton Indonesia (PBI).
c. Kontraktor Pelaksana akan menyediakan gambar dan daftar bengkokan, dimensi, model, dan
panjang penyaluran tulangan pada bengkel kerja untuk menghindari kesalahan dalam
pekerjaan perakitan tulangan.
d. Tulangan balok, kolom dan pondasi yang telah selesai dirakit jika tidak langsung dipasang
akan diletakkan ditempat yang terlindungi dari hujan dan tidak boleh bersentuhan langsung
dengan tanah.
e. Untuk tulangan plat lantai dan plat atap dirakit langsung diatas bekisting yang terlebih
dahulu telah selesai dikerjakan.
f. Pada tulangan kolom, balok, pondasi tapak, plat atap, dan plat lantai akan diberi balok-balok
beton tahu dengan tebal yang disesuaikan dengan tebal selimut beton. Beton tahu akan
ditempatkan pada semua sisi tulangan yang bersentuhan dengan bekisting. Jarak
pemasangan beton tahu minimal 30 cm dan maksimal 60 cm untuk balok dan kolom,
sedangkan untuk plat lantai dan plat atap setiap 1 m2 akan ada minimal 4 buah beton tahu.
Mutu beton tahu minimal sama dengan mutu beton konstruksi penempatan.
g. Untuk tulangan plat lantai dan plat atap akan diberi support atau penyangga untuk keperluan
menjaga kestabilan jaring tulangan dari besi tulangan dengan diameter yang lebih besar dari
diameter tulangan plat. Setiap 1 m2 akan ada minimal 4 buah support atau penyangga.
h. Semua tulangan utama balok dan kolom akan terikat dengan baik oleh sengkang dengan alat
ikat kawat beton.
i. Jaring tulangan plat akan terikat dengan baik satu dengan yang lain dengan alat ikat kawat
beton.
j. Tulangan yang telah selesai dirakit tidak boleh dibiarkan terlalu lama dalam bekisting.

Pengecoran Beton (Casting Concrete)


a. Sebelum memulai pekerjaan pengecoran Kontraktor Pelaksana akan memastikan
Acuan/Bekisting telah selesai 100% dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b. Sedapat mungkin untuk melakukan sekali pengecoran untuk setiap bagian konstruksi
sehingga dapat menghindari sambungan-sambungan beton.
c. Pengecoran dalam kondisi cuaca hujan tidak dibenarkan kecuali Kontraktor Pelaksana
menjamin bahwa bekisting dan hasil pengecoran tidak berhubungan langsung dengan air
hujan.
d. Pengecoran beton akan dilakukan dengan Concrete Mixer (molen) dan tidak diperbolehkan
melakukan pengecoran dengan cara pengadukan manual kecuali untuk beton -beton dengan
mutu dibawah K-175.
e. Urutan pemasukan material beton dimulai dengan batu pecah, pasir beton, semen, air, dan
zat additive jika ada. Urutan ini bisa diubah dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
f. Lama pengadukan material beton dalam Concrete Mixer minimal 1,5 menit kecuali
ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
g. Hasil pengadukan beton dalam Concrete Mixer apabila diputuskan oleh Konsultan
Pengawas sudah cukup langsung dituang dalam wadah yang sebelumnya telah disiapkan
oleh Kontraktor Pelaksana.
h. Beton segar hasil pengadukan molen dapat diangkut dengan kereta dorong oleh pekerja ke
lokasi bekisting untuk dituang.
i. Beton segar akan segera dituang ke dalam bekisting dan tidak boleh dibiarkan lebih dari 10
menit berada dalam wadah kereta sorong atau bak tampungan beton. Penggunaan zat
additive seperti Super Plasticizer juga tidak membolehkan beton segar terlalu lama dalam
wadah tampungan kecuali disetujui oleh Konsultan Pengawas.
j. Untuk pengecoran pada daerah tinggi (lantai 2) dapat dipakai media angkut lift.
k. Beton segar yang telah dituangkan akan dipadatkan dengan Concrete Vibrator sampai
mencapai kepadatan optimum.
l. Tinggi jauh penuangan beton untuk bekisting kolom minimal 1,5 meter.
m. Penuangan beton dalam balok, plat lantai, plat atap, dan kolom tidak boleh menciptakan
sangkar kerikil atau penumpukan kerikil pada posisi tertentu pada saat bekisting dibuka.
n. Jika terjadi sangkar kerikil Kontraktor Pelaksana akan memperbaiki bagian itu dengan
mempergunakan beton campuran zat kimia khusus untuk sambungan (joint) dengan
persetujuan Konsultan Pengawas.
o. Pengecoran beton tidak boleh dilakukan langsung diatas tanah, Kontraktor Pelaksana akan
membuat lantai kerja dari campuran 1 Sm : 3 Ps : 6 Kr sehingga air semen tidak meresap
dalam tanah dan bentuk penampang beton sesuai dengan yang direncanakan.
p. Antara pengecoran pertama dengan pengecoran kedua untuk konstruksi yang sama tidak
boleh dari 1 hari.
q. Untuk pengecoran dengan Beton Ready Mix (beton curah) alat-alat untuk pengecoran seperti
Mixer Dump Truck, Concrete Pump, Air Pump, dan Concrete Vibrator akan tersedia di
lapangan.
r. Hasil pekerjaan pengecoran dengan Ready Mix sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor Pelaksana.

Pekerjaan Bekisting
Acuan / Bekisting
a. Bahan utama bekisting adalah multiplex 6 mm yang diperkuat oleh balok-balok kayu
penyangga dari kayu kelas kuat III.
b. Kontraktor Pelaksana akan mengajukan gambar-gambar rencana pelaksanaan untuk
bekisting balok, kolom, plat lantai, dan plat atap serta konstruksi lain yang dianggap perlu
oleh Konsultan Pengawas.
c. Penggunaan bekisting sistem bongkar-pasang dari bahan besi akan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
d. Permukaan bekisting akan dilumuri atau dioleskan dengan cairan Residu atau cairan Ter
supaya hasil campuran beton tidak menempel pada bekisting waktu akan dibuka sehingga
dapat menghasilkan permukaan beton yang rapi.
e. Bentuk bekisting akan menghasilkan konstruksi akhir sesuai rencana.
f. Bekisting akan kokoh dan rapat sehingga pada waktu diisi dengan campuran beton tidak
bocor atau berubah bentuknya.
g. Hasil pekerjaan bekisting akan diperiksa kembali kebenaran elevasi, kelurusannya terhadap
arah vertikal oleh Kontraktor Pelaksana dengan alat Theodolit dan Waterpass. Pemeriksaan
secara manual tidak dibenarkan.
h. Hasil pekerjaan bekisting akan disetujui oleh Konsultan Pengawas sebelum dilakukan
pekerjaan pengecoran beton.
i. Bekisting yang telah dicor beton tidak boleh dibuka kurang dari 28 hari terhitung sejak
waktu pengecoran kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas karena alasan
penggunaan zat additive yang dapat mempercepat proses pengerasan beton.
j. Pekerjaan membuka bekisting tidak boleh merusak permukaan beton jika hal ini terjadi
Kontraktor Pelaksana akan memperbaikinya.
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Terluka tangan saat pemotongan kayu
- Tangan tertimpa martil
- Jatuh papan atau kayu mal tertimpa pekerja
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan tenaga bekesting/mal yang propesional, serta melihat
sambungan kayu yg terpasang dengan kuat.
- Gunakanlah alat dengan tepat
- Berhati-hati dalam mengangkat kayu
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
- Peralatan kerja yang dibutuhkan berupa alat bantu
- Bahan yang diperlukan berupa kayu kwlas III, paku 5-10 cm, balok kayu bekisting II,
minyak bekisting, playwood 9 mm, dolken diameter kayu 8-10 mm

Perawatan Beton (Curing)


a. Kontraktor Pelaksana akan melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap beton yang
telah selesai dituang dalam bekisting.
b. Perawatan dapat berupa menutup permukaan beton dengan karung goni kemudian menyiram
air secara rutin ke permukaan beton sampai beton seumur satu minggu. Penggunaan metode
lain untuk perawatan beton akan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Quality Kontrol
a. Slump test
b. Pemeriksaan kekentalan beton (konsistensi) akan dilakukan setiap beton dituangkan dari
Concrete Mixer atau minimal setiap 5 m3 pekerjaan beton pada setiap mutu beton.
c. Pemeriksaan kekentalan beton dilakukan dengan metode Slump Test dimana nilai slump
yang diperoleh akan sesuai dengan nilai slump rencana yang ada pada Job Mix Desain Mix
Desain.

Sambungan Antar Beton


a. Penyambungan-penyambungan antara beton lama dengan beton baru sebaiknya dihindari
pada konstruksi beton kecuali sambungan antar kolom tiap lantai.
b. Jika penyambungan terpaksa dilakukan permukaan beton lama akan dibersihkan dan
dikasarkan sebelum disambung dengan beton baru.
c. Penyambungan pada posisi tengah kolom dan tengah bentang balok tidak diperbolehkan.
d. Untuk sambungan pada balok dan plat lantai akan dilakukan pada posisi 80 cm dari tumpuan
sedangkan untuk kolom akan disambung pada posisi tumpuan kedua.
e. Bentuk akhir dari konstruksi beton lama (plat lantai dan balok) akan dibuat sedemikian rupa
sehingga ketika disambung beton baru akan menumpu pada beton lama.
f. Penyambungan pada kondisi beton lama yang sudah berumur lebih dari 3 hari akan
dilakukan dengan Bonding Agent, hal ini akan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
g. Penggunaan zat-zat kimia untuk memperkuat sambungan akan dengan persetujuan
Konsultan Pengawas.

Pembukaan Bekesting
a. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi Lapangan atau jika
umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
 Bagian sisi balok 48 jam
 Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
 Balok dengan beban konstruksi 21 hari
 Plat lantai 21 hari
b. Dengan persetujuan direksi lapangan cetakan beton dapat dibongkar lebih awal asal benda
uji yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah mencapai kekuatan 75
% dari kekuatan pada umur 28 hari. Segala izin yang diberikan oleh Direksi Lapangan
sekali-kali tidak boleh menjadi bahan untuk mengurangi/ membebaskan tanggung jawab
kontraktor dari adanya kerusakan-kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan
tersebut. Pembongkaran cetakan beton akan dilaksanakan dengan hati-hati sedemikian
rupa sehingga tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap dihasilkan sudut-
sudut yang tajam dan tidak pecah.
c. Berkas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah akan
dicabut dan dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan tanah kembali.
d. Bekesting bagian konstruksi yang memikul beban pelaksanaan lantai diatasnya tidak boleh
dibongkar sebelum beton lantai di atasnya tersebut mencapai 75 % dari kekuatan umur 28
hari dan lantai itu sendiri sudah mencapai kekuatan 75 % dari kekuatan umur 28 hari.
e. Semua beton yang tampak dalam pandangan, pertemuan dua bidang akan tajam dan halus
di bidang-bidangnya. Segera setelah cetakan dibuka dan beton masih relatif segar semua
bidang-bidangnya akan dipahat sedangkan lekukan serta lubang-lubang akan diisi dengan
adukan satu semen dan satu pasir. Sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas akan
dibasahi secara menyeluruh. Semua bagian-bagian atau permukaan yang kasar akan
digosok dengan batu karburandum dengan air dan ditinggalkan dalam warna yang merata.
Penggosokan hanya diperlukan pada permukaan yang kasar akibat cetakan atau tetesan air
semen.
f. Permukaan lantai beton akan mempunyai permukaan bentuk fisik yang rata dan halus.
Menaburkan semen kering pada permukaan beton dengan maksud menyerap kelebihan air
tidak dibenarkan sama sekali.
Untuk menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan :
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
alat bantu, molen
Bahan
pasir beton, semen, kerikil, Pasir pasang
Durasi Pelaksanaan : 8 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan di akibatkan mesin pengaduk beton terpotongnya tangan akibatkan kelalaian
pekerja, -> Luka-luka.
- Kecelakaan Terjepit mesin molen sewaktu mengaduk semen -> Luka Berat
- Resiko terkena tumpukan kayu, -> luka ringan lecet-lecet
- Resiko terjatuh pada saat pengecoran -> luka, patah tulang,lecet-lecat tubuh
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Memakai Sefty sepatu dan helmen Pengendalian Menempatkan tenaga bekesting/mal yang
propesional, serta melihat sambungan kayu yg terpasang dengan kuat.
- Pengendalian alat kerja ditempatkan sesuai dengan arahan pengawas
- Pengendalianya membuat jalan menuju tempat pengecoran yang kuat dan bisa dilalui tenaga
untuk pengecoran

II-DPEKERJAAN KOSEN JENDELA DAN VENTILASI


1 Kusen Aluminium (warna coklat)
2 Daun Pintu Aluminium Type P-1 + Kaca Rayband 5mm (warna coklat)
3 Daun Pintu Aluminium Type P -2 + Kaca Rayband 5mm (warna coklat)
4 Daun Pintu Aluminium Type P-3 (warna coklat)
5 Pintu Besi Plat + Kusen Besi P-4
6 Daun Jendela Aluminium Type J-1 + Kaca Rayband 5mm (warna coklat)
7 Ventilasi Aluminium Type V-1 + Kaca Rayband 5mm (warna coklat)
8 Ventilasi Aluminium Type V-2 + Kaca Rayband 5mm (warna coklat)
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pembuatan kosen jendela terbuat dari Alumunuum warna
coklat dikerjakan sesuai gambar dan volume dan ukuran harus pas pada pemasangan jendela,
pintu dan ventilasi
Untuk pekerjan kusen pintu dan jendela, semua dikerjakan pada workshop kerja, bentuk dan
bahan yang digunakan akan sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
Pada pekerjaan ini akan kami pasang sesuai dengan menurut aturan yang anjurkan oleh pabrik,
Engsel pintu akan dipasangan dengan ketinggian sesuai gambar, Grendel jendela dan ventilasi
harus dipasang minimal 2 grendel untuk satu daun jendela serta ventilasi. Grendel dipasang
pada rangka jendela dan ventilasi bagian bawah. Pengangan jendela dipasang pada posisi
tengah dari rangka daun jendela Pengangan jendela dipasang pada posisi tengah dari rangka
daun jendela yaitu di rangka bagian bawah jendela diantara dua grendel.
Seluruh kosen pintu dan jendela akan dibuat dengan bahan alumunium sesuai dengan
penempatan dan gambar kerja bestek, dimana dalam pemasangan akan menggunakan tenaga
yang sesuai dengan bidangnya untuk menghidari kesalahan serta menjaga mutu dan kualitas
kerja
Untuk pekerjaan pemasangan reyben dikerjakan oleh tenaga ahli yang dikerjakan setelah kusen
sudah terpasang dengan rapi.
Pemasangan kusen pintu, jendela dan ventilasi bersamaan saat pekerjaan pasangan dinding
bata. Pengadaan kusen untuk pintu dan jendela langsung jadi ditempat dan siap pasang sesuai
dengan ukuran dan bentuk dalam gambar rencana, pemasangan direncanakan pada saat seluruh
pekerjaan konstruksi selesai.
Durasi Pelaksanaan : 6 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan tertusuk kayu pada saat pengangkatan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka
ringan
- Kecelakaan akibat pemasangan kusen
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan bahan pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala
- Memakai sefty pelindung serat helem dan sepatu
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
- Peralatan kerja yang dibutuhkan berupa alat bantu,
- Bahan yang diperlukan berupa kusen pintu, jendela dan ventilasi
II-EPEKERJAAN PENUTUP LANTAI & PELAPIS DINDING
1 Cor lantai beton tumbuk t = 7 cm
merupakan beton bertulang dengan adukan pasir, semen, air, batu yang diberikan besi sesuai
dengan gambar rencana dan sesudah pemasangan batu kosang dilanjutkan dengan pemasangan
pas. batu gunung Semua pekerjaan adukan beton menggunakan Molen/redymix sehingga hasil
campuran yang diperoleh akan lebih sempurna. Pada saat pelaksanaan pekerjaan beton
bertulang akan dimulai terlebih dahulu sehingga nantinya akan diketahui kualitas material
adukan dan jumlah perbandingan campurannya. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan
atas persetujuan direksi lapangan.

2 Acian Lantai Dalam


Sebagai Finishing Pada Permukaann lantai ruangan Akan dilakuan pengacian untuk
mendapatkan permukaan yang halus dan rapi. dengan cara menggunakan semen yang
dicampurkan dengan air dengan kekentalan yang sessuia, lalu dihamparkan pada permukaan
lantai yang telah mencapai umur beton. Pengerjaan dikerjakan oleh tenaga ahli dibidangnya,
pengerjaan dikerjakan dengan perlahan hingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi.
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
alat bantu
Bahan
Semen, air
Durasi Pelaksanaan : 2 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan terjatuh batu saat pemasangan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka ringan
- Kecelakaan terjatuh batu dari atas sewaktu pemasangan batu
- Kecelakaan terjatuh spasi semen ke bawah
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan batu pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian alat kerja ditempatkan sesuai dengan arahan pengawas
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala, menempatkan tanaga yang ahli di
peralatan.
3 Lantai Keramik Ukr. 20 x 20 Cm anti slip (toilet)
4 Dinding Keramik 20 x 40 cm (Toilet)
Pada bagian kamar mandi, lantai dan dinding di pasangkan keramik 20 x 30 pada lantai dan 20
x 40 pada dinding keramik ,setelah semua pekerjaan rabat selesai dikerjakan maka perkerjaan
keramik dapat dimulai sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana, setelah sesuai selanjutnya
dipasang oleh tukang yang berpengalaman di bidang pemasangan lantai. Setelah dipasang
keramik tidak boleh dipijak karena akan terjadi pergeseran pada keramik yang sudah terpasang.
Setelah kering keramik dibersihkan dari kotoran dan dapat digunakan.
Durasi Pelaksanaan : 3 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan tertimpa keramik pada saat pengangkatan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka
ringan
- Kecelakaan akibat kena mesin potong keramik
- Ispa akibat debu keramik
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan bahan pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala
- Masker depu keramik
- Memakai sefty pelindung serat helem dan sepatu
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
- Peralatan kerja yang dibutuhkan berupa alat bantu, molen
- Bahan yang diperlukan berupa keramik, pasir, waterpass, semen, semen warna

5 Dinding Keramik 20 x 40 cm warna orange (teras depan)


Sama seperti pekerjaan lantai keramik kamar mandi, pekerjaan ini dikerjakan pada ruang teras
depan, yang menggunakan kermaik 20 x 40cm dengan spesifikasi dan gambar rencana, setelah
sesuai selanjutnya di pasang oleh tukang yang berpengalaman di bidang pemasangan lantai.
Setelah dipasang keramik tidak boleh dipijak karena akan terjadi pergeseran pada keramik yang
sudah terpasang. Setelah kering keramik dibersihkan dari kotoran dan dapat
digunakan
Durasi Pelaksanaan : 2 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan tertimpa keramik pada saat pengangkatan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka
ringan
- Kecelakaan akibat kena mesin pot keramik
- Ispa akibat debu keramik
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan bahan pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala
- Masker depu keramik
- Memakai sefty pelindung serat helem dan sepatu

6 Acian Lantai Ramp


Sebagai Finishing Pada Permukaann lantai ramp ruangan Akan dilakuan pengacian untuk
mendapatkan permukaan yang halus dan rapi. dengan cara menggunakan semen yang
dicampurkan dengan air dengan kekentalan yang sessuia, lalu dihamparkan pada permukaan
lantai yang telah mencapai umur beton. Pengerjaan dikerjakan oleh tenaga ahli dibidangnya,
pengerjaan dikerjakan dengan perlahan hingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi.
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
Alat Kerja
alat bantu
Bahan
Semen, air
Durasi Pelaksanaan : 2 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Kecelakaan terjatuh batu saat pemasangan akibatkan kelalaian pekerja -> Luka ringan
- Kecelakaan terjatuh batu dari atas sewaktu pemasangan batu
- Kecelakaan terjatuh spasi semen ke bawah
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Pengendalian Menempatkan batu pada posisi yang diizinkan
- Pengendalian alat kerja ditempatkan sesuai dengan arahan pengawas
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala, menempatkan tanaga yang ahli di
peralatan.
II-F PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND
1 Plafond PVC Board Tebal 6 mm
2 List Profil PVC Board
3 Atap Spandek 0,30 mm
4 Rabung Genteng Metal
5 Kuda-kuda Rangka Baja Ringan
6 Papan Listplank GRC Board
Setelah pekerjaan ringbalk selesai dilanjutkan dengan pekerjaan rangka kuda baja ringan dan
gording baja ringan, dari kuda-kuda dengan bahan baja ringan, gording dan ikatan angin
seluruhnya akan menggunakan konstruksi rangka baja ringan dengan spesifikasi mutu baja
ringan. Untuk jarak gording C45, penempatan, sambungan-sambungan konstruksi akan
disesuaikan dengan spesifikasi fabrik. Pemasangannya dilakukan secara manual dengan
tukang-tukang terlatih dengan menggunakan kunci-kunci pas yang sesuai dengan ukuran baut-
baut yang digunakan. pekerjaan ini dikerjakan oleh tenaga ahli dibidang baja ringan, rangka
kuda kuda tersebut dipasangkan dan dikat menggukan baut skrup, dan diikat menggunakan bor
tangan.
Penutup atap yang terbuat dari atap seng pandek dan rabung 0,30 cm. Perletakan atap yang
pertama harus dipasang berlawanan arah angin. Maksud dari berlawanan arah angin adalah tepi
ujung yang mempunyai kaki atap harus dipasang berlawanan arah angin, kemudian baru
ditimpa dengan atap yang tepi ujung yang tanpa kaki atap dan seterusnya diikuti oleh lembaran-
lembaran yang berikutnya. Setelah selesai kemudian dipasang bubungan seng dari jenis seng
genteng metal juga. Bubungan ditutup dengan bahan rabung seng genteng metal dan dipasang
Listplank dengan bahan Grc Board.
Pada pekerjaan plafond dikerjakan setelah pekerjaan pemasangan rangka plafond dengan bahan
ranggka furing dan plafond pvc board.
Pekerjaan ini dimulai dengan pemasangan Rangka langit langit induk yang dipasang dengan
urutan pertama, yang dipakukan pada gapit kuda kuda (balok tarik baja ringan) . Rangka ini
kemudian dipakai penggantung dari ke kaki kuda kuda dan gording. Setelah rangka induk
terpasang, dilanjutkan pemasangan rangka pembagi. Jarak pemasangan rangka plafond tersebut
disesuaikan dengan gambar. Pemasangan rangka ini harus rapi dan waterpass. Setelah rangka
Plafond selesai selanjutnya dipasang lembaran plafond yang terbuat dari PVC Board serta
list PVC Board yang digantung antara puring-puring rangka. Pada sambungan-sambungan
dilakukan pendempulan agar tidak nampak garis-garis.
Durasi Pelaksanaan : 8 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Terjatuh pada saat pemasangan
- terkena alat kerja dan benda-benda tajam
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- pelindung seperti, sepatu helem
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala. Program Sumber Daya Dalam
Pelaksanaan:
- Peralatan kerja yang dibutuhkan berupa alat bantu, bor tangan
- Bahan yang diperlukan berupa atap genteng metal kuda – kuda baja ringan, lisplank, palfond
pvc rangka furng list profil

II-G PEKERJAAN PENGECATAN


1 Cat Dinding
- Pek. Pengecetan dinding
Pekerjaan ini meliputi pemasangan bata merah setebal ½ bata dan sekat dinding partisi
dilakukan seluruh pembatasan ruangan, dan dinding penahanan tanah emperan keliling
bangunan dan Pemasamngan batu batu batu harus rapi dan diupayakan tukang untuk menarik
benang agar pemasangan batu bata tidak mereng dan as tidak lari dan batu bata harus yang baik
dan mengunaka pasir halus dan air secukupnya dan semen dan pasir dan dicampur dengan air
dan dihyak dengan merata agar pemasangan batu bata dapat dipasang dengan baik. Dan waktu
sudah disiapkan pemasangan batu-bata agar dapat dilakukan pleseterandengan baik sebelum
dilakukan plesteran terlebih dahulu disiram air pada batu-bata agar pleseteran dapat merekat
pada dinding agar mutunya baik.dan pemasangan batu krawang harus melihat gambar dan
volume yang tertera dalam rencana anggaran biaya agar pemasangan batu krawang dapat
dikerjakan dengan baik.
- Pek. Pengecetan kolom dan plafond
Pekerjaan ini meliputi Pengecatan dinding dan pengecatan plafond ,cat kayu dan pekerjaan
relief tombak layar dan ornamen aceh tombak layar agar dikerjakan sesuai gambar dan ukuran
tertera dalam volume Rencana anggaran biaya dan dikerjakan oleh tukangn yang sudah
berpengalaman agar mutunya baik.
Pengecatan dibagi dalam 2 bagian, yaitu pengecatan menggunakan cat minyak dikhususkan
untuk kayu, serta pengecatan dengan cat tembok untuk dinding bangunan. Pekerjaan cat kayu
harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang
digunakan. Urutan pekerjaan sebagai berikut : 2 (dua) kali pengerjaan meni kayu/cat dasar, 1
(satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu, Penghalusan dengan amplas. Finishing dengan
cat kayu sampai rata minimal 3 (tiga) kali.
Untuk pengecatan dinding Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai
berikut : Penggosokan dinding dengan kertas gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap
dengan kain basah hingga bersih. Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata.
Setelah betul betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang
bersih. Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga) kali.
Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat belang belang
atau noda noda mengelupas. Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses
membersihkan bidang plafond yang akan dicat. Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga
menghasilkan bidang pengecatan yang merata sama dan tidak terdapat belang belang atau noda
noda mengelupas.
Durasi Pelaksanaan : 3 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Mengganggu pernafasan ditimbulkan dari bahan cat, zat pelarut dan debu
- Terkena mata di waktu pengecatan
- Iritasi kulit
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Menggunakan masker penutup mulut
- Pengecatan tidak berlawanan arah angin
- Memakai sefty pelindung serat helem dan sepatu.
Program Sumber Daya Dalam Pelaksanaan:
- Peralatan kerja yang dibutuhkan berupa molen
- Bahan yang diperlukan Palmur, kuas cat serta air, cat dasar, minyak cat, cat enutup

II-H PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1 Instalasi titik penerangan, instalasi termasuk kabelnya 2,5 mm dlm pipa PVC fitting lampu
dan kelengkapan instalasi terpasang
2 Instalasi titik kontak, instalasi termasuk kabelnya 2,5 mm dlm pipa conduit PVC Dan
kelengkapan instalasi terpasang
3 Lampu TL LED Armatur (inbow) 2 x 18 watt
4 Lampu Downlight LED (inbow) 18 watt
5 Lampu LED 11 watt
6 Saklar Tunggal
7 Saklar Ganda
8 Stop Kontak 2 socket
9 Pemasukan Arus Baru 3 Phase (3 x 15 Ampere)
10 Box Panel
PEKERJAAN KELISTRIKAN YANG MELIPUTI :
- Supply daya listrik dari PLN sampai ke panel MDB- Distribusi daya listrik dari MDB sampai
ke panel Distribusi pada setiap lantai (P.Lantai ), atau ke setiap unit Panel.- Pentanahan
( grounding ).
- Instalasi daya untuk setiap lantai dan beberapa lokasi yang memerlukan.
- Instalasi penerangan termasuk armature dan saklar.
1. PEMASANGAN SYSTEM KELISTRIKAN
- Pekerjaan panel dilaksanankan didalam work shop, berdasarkan pada gambar shop drawing
yang telah disetujui oleh Direksi/pengawaspekerjaan.
- Kabel toevor dari jenis NYY masuk ke site dalam kondisi baru, dipotong berdasarkan ukuran
yang telah disesuaikan dengan kondisi lapangan.
- Pemasangan kabel toevor melalui rak kabel, dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan/jumlah
kabel yang dipasang pada rak kabeltersebut.
- Terminasi dilakukan setelah panel distribusi ditempatkan pada posisiyang tepat.
Instalasi lampu maupun stop kontak merupakan instalasi inbow yangtertanam dalam dinding,
sedemikian rupa sehingga rapi
Instalasi didalam plafond merupakan instalasi didalam conduit, darimaterial PVC.
2. PENGETESAN SYSTEM KELISTRIKAN.
- Sebelum dilaksanakan pembebanan maka dilakukan merger testdengan disaksikan oleh
Direksi/pengawas pekerjaan.
- Pentanahan/grounding harus di test sampai mencapai nilai tahanansekitar 0,1 ohm.
- Apabila semua pengetesan merger dan grounding mendapatkan hasilsesuai dengan yang
disyaratkan dan telah diterima dan disetujui olehDireksi/pengawas, maka system sudah dapat
dibebani dengan dayalistrik dari PLN.- Pengetesan genset dilaksanakan dengan jalan
membebani sampai dengan 100 persen .
Untuk pemasangan lampu dilakukan saat semua pekerjan mayor selesai dilaksanakan.
menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan sumber daya berupa :
Alat bantu
Palu. Bor Tangan, Tang dan Alat kelistrikan lainnya
Material
kabel listrik, pipa kabel, Saklar, Lampu, Box MCB
Durasi Pelaksanaan : 4 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Terjatuh pada saat pemasangan Kabel Listrk
- Tertimpa tangga
- Terbakar
- Terkena alat kerja
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Memakai sefty pelindung seperti sepatu dan memastikan arus bahwa sudah terputus
- Memastikan arus bahwa sudah terputus
- Memakai rambu tanda bahaya
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala

II-I PEKERJAAN INSTALASI AIR


1 Instalasi Air Bersih
2 Instalasi Air kotor
3 Kloset Duduk
4 Urinoir
5 Wastafel
6 Kran Air
7 Floor drain
8 Septictank + Peresapan
9 Bak kontrol
10 Mesin Pompa Air
11 Pemasukan Sambungan Air PDAM
Pada pekerjaan instalasi air, dikerjaan bersamaan dengan pekerjaan pasangan bata, dan
pengecoran kolom, pipa yang telah diinstalasi berdasarkan jalur pad gambar, di pasang kedalam
dinding atau kolom sesuai pada ttik yang telah ditentukan, pada bagian sumber air, setelah
proses pemasukan sumber air dari PDAM siap, maka akan dipasangkan Pipa dari material
Galvanis Medium klas disambungkan langsung pada jaringan tersebut . Pemasangan pipa
dilaksanakan dengan system tertanam pada kedalaman sekitar 80 cm sampai 100 cm dari
permukaan tanah. Pada bagian perubahan arah dari aliran, misalnya elbow ataupun
Tee,dilengkapi dengan trust blok dari material beton untuk menahan agar pipa tidak bergeser.
Pipa bagian dalam gedung menggunakan pipa PVC kelas AW sesuai dengan RKS. Pemasangan
pipa didalam gedung untuk pemasangan horizontal, dilengkapi dengan hanger dan support.
Hanger atau support dipasang pada jarak yang cukup setiap jarak sekitar 2 meter atau kurang
dari 2 meter, tergantung keperluan
Untuk pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam didalam tembok,sehingga tidak terlihat
dari luar.
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pemipaan instalasi air bersih dan air
kotor.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat bantu kerja disiapkan.
Pekerjaan instalasi plumbing air bersih
Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan
accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus cukup,
minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat.
Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi lapisan seal
tape baru disambungkan ke alat sanitair.
Sebelum disambung ke sanitair semua pipa plumbing harus di test dulu dengan menggunakan
tekanan hydrostatis sebesar 5 – 8 bar selama 24 jam, dimana pada saat itu tidak boleh ada
penurunan tanah.
Khusus untuk instalasi air bersih, sebelum digunakan pipa dibersihkan dahulu (flushing) dari
kotoran yang mungkin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan pipa dapat melalui lubang clean
out.
Pada Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan terhadap tekanan 10 bar,
penyambungan pipa menggunakan lem PVC yang kuat sehingga tidak mudah bocor.
Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan
accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
Pasangan clean out dan accessories lainnya.
Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi siku dan pipa
diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding belum diplester +
aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat menerima beban air.
Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus
cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat.
Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar sambungan tidak
kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan kebocoran.
Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.
Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan.
Buat sumur resapan dan bak kontrol.
Sebelum disambung ke sanitair semua pipa plumbing harus di test dulu dengan menggunakan
tekanan hydrostatis sebesar 5 – 8 bar selama 24 jam, dimana pada saat itu tidak boleh ada
penurunan tanah.
Khusus untuk instalasi air bersih, sebelum digunakan pipa dibersihkan dahulu (flushing) dari
kotoran yang mungkin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan pipa dapat melalui lubang clean
out.
Selanjutnya dipasangkan pompa air yang diletakan pada sambungan dari PDAM Sebelum test
commissioning terlebih dahulu dilakukan test intern yang dimaksudkan apabila ada kegagalan
fungsi dari instalasi dan peralatan yang terpasang dapat segera ditanggulangi/diperbaiki.
Setelah selesai nya sambungan pipa air bersih dan air kotor, di lanjutkan dengan pemasangan
kloset duduk, urinoir, westafel dan kran air, untuk pekerjaan floordrain dikerjakan bersamaan
dengan pekerjaan pemasangan keramik dan setelah selesainya instalasi air kotor.
menyelesaikan item pekerjaan ini memerlukan sumber daya berupa :
Alat bantu
Alat Potong pipa, lem pipa, dan alat bantu perpipaan
Material
Pompa Air, Pipa PVC, Kran ari, Bak Fiber, Cincin sumur bor
Durasi Pelaksanaan : 1 Minggu
Indentifikasi Bahaya Dalam Pelaksanaan:
- Terjatuh pada saat pemasangan Kabel Listrk
- Tertimpa tangga
- Terbakar
- Terkena alat kerja
Pengendalian Resiko Dalam Pelaksanaan:
- Memakai sefty pelindung seperti sepatu dan memastikan arus bahwa sudah terputus
- Memastikan arus bahwa sudah terputus
- Memakai rambu tanda bahaya
- Pengendalian memeriksa alat kerja secara berkala

II-J PEKERJAAN FINISHING DAN LAIN-LAIN


1 Relif Listplank Beton Atas
2 Relif Ornament Vertikal
3 Relif Ornament Motif Garis
Untuk pekerjaan relif dikerjakan pada finising listplang beton dan ornament yang telah selesai
diplaster,
Pekerjaan ini dikerjakan oleh tenaga ahli relif, bahan yang digunakan ialah semen, dan pasir
pasang. Setiap bentuk akan mengukuti gambar dan spesifikasi.
Syarat-syarat material :
- Pasir yang digunakan adalah pasir yang berkualitas baik, berbutir tajam, tidak
mengandung lumpur/kotoran lebih dari 5% berasal dari sungai/batu-batuan tidak mengandung
garam.
Pekerjaan plesteran ini akan dilakukan pada seluruh permukaan dinding bata yang tampak, baik
pada bagian dalam maupun pada bagian luar bangunan. Ketebalan rata-rata plesteran ini akan
dilakukan 1,5 cm atau sesuai petunjuk Direksi. Dan Sebagai Finishing Pada Permukaanj Kolom
Akan dilakuan pengacian untuk mendapatkan permukaan yang halus dan rapi.
Pekerjaan pasangan bata dan plesteran di sini dimaksudkan untuk membuat dinding bangunan
yang akan diperkuat dengan kolom Induk dan praktis dari beton bertulang.
Untuk pekerjaan seng spandek dipasangkan pada bagian sudut yang telah ditentukan dan
diberikan rangka yang sesuai gambar dan spesifikasi.
Setelah pekerjaan fisik selesai (Pra PHO) maka dilanjutkan dengan demobilisasi
peralatan untuk dikembalikan ke gudang kontraktor. Setelah pekerjaan selesai maka diadakan
pembersihan akhir dari sisa material, kotoran bekas bongkaran dan kotoran lain yang dapat
mengganggu kelancaran lalu lintas, bekas kotoran dibuang di luar lokasi pekerjaan. Dengan
dibuatnya metode pelaksanaan ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana
dan langkah–langkah apa saja yang akan dilaksanakan dalam pengerjaan pekerjaan
tersebut. Kesemuanya itu untuk mendukung kelancaran jalannya proyek sehingga proyek
dapat selesai tepat waktu namun semua pekerjaannya selesai dengan baik dan optimal
sehingga Owner selaku pemilik proyek tidak merasa kecewa dan dirugikan. Kamipun akan
merasa puas jika telah menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu atau sesuai dengan jangka
panjang waktu pelaksanaan yang ditetapkan namun dengan hasil yang optimal.

Banda Aceh, 31 Mei 2019


CV. TEGAR UTAMA

ANDY HARI UTAMA


Wakil Direktur

Anda mungkin juga menyukai