Anda di halaman 1dari 42

PEMERINTAH ACEH

DINAS PERHUBUNGAN
Jalan Mayjend T. Hamzah Bendahara No.52 Kuta Alam, Kota Banda Aceh 23121

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

PEMBANGUNAN FOODCOURT
PELABUHAN PENYEBERANGAN ULEE LHEUE (TAHAP 2)

SUMBER DANA APBA


TAHUN ANGGARAN 2023
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

Paket Pengadaan Pembangunan Foodcourt Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue (Tahap 2)


KPA Muhammad Dahlan, ST, M.Si
ID RUP 39357336
Lokasi Pekerjaan Kota Banda Aceh
150 (seratus lima puluh) hari kalender terhitung sejak terbitnya Surat Perintah
Waktu Pelaksanaan
Mulai Kerja (SPMK)

Spesifikasi Fungsi Umum : Terbangunnya bangunan kantin didalam area pelabuhan

Spesifikasi Kinerja Bangunan : Bangunan kantin yang memuat 12 konter

Uraian Singkat Pekerjaan : Pekerjaan pembangunan kantin tahap ke 2 dengan tahapan


pelaksanaannya yaitu pekerjaan lantai, plesteran, plafond,
pengecatan, furniture, listrik, sanitasi dan bangunan toilet

A. URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS


1. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi:
a. Semen menggunakan semen portland tipe I sesuai SNI 15-2049-2004
b. Baja tulangan harus memenuhi persyaratan SNI 2847-2002
c. Aluminium Composite Panel (ACP) interior tipe PE tebal 3 mm, eksterior tipe PVDF tebal 4 mm
d. Material conwood tipe conwood plank, yang tahan segala cuaca eksterior
e. Granit unpolished sebagai penutup lantai
f. Granit polished sebagai penutup dinding
g. Kusen dan daun pintu material UPVC
h. Penutup atap dari spandek ketebalan minimal 3 mm
i. Kuda-kuda atap dari baja ringan C75.75, Ring U45
j. Instalasi sumber daya kelistrikan tersambung ke bangunan hangar. Box panel listrik dengan
pengaturan tiap konter memiliki rekening listrik tersendiri
k. Cat dengan kualitas tahan segala cuaca tipe eksterior

2. Spesifikasi Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan

NO JENIS PERALATAN JUMLAH KAPASITAS MINIMAL KEPEMILIKAN

1 Mesin las 1 unit 900 – 1600 watt Milik / Sewa


2 Concrete Mixer 1 unit 0,3 – 0,5 m3 Milik / Sewa
3 Scafolding 3 set - Milik / Sewa

3. Spesifikasi Proses/Kegiatan
a. Ruang lingkup pekerjaan ini sudah memperhitungkan penerapan K3 Konstruksi
b. Setiap kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem perlindungan terhadap pekerja,
perlengkapan pengaman, rambu-rambu peringatan dan kewajiban pekerja menggunakan alat
pelindung diri (APD) yang sesuai dengan potensi bahaya
c. Setiap jenis kegiatan pekerjaan yang berisiko tinggi, atau pekerjaan yang berisiko tinggi pada
keadaan yang berbeda, harus lebih dulu dilakukan analisis keselamatan pekerjaan (job safety
analysis) dan tindakan pengendaliannya
d. Setiap kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja lebih dulu dari penanggung jawab
kegiatan dan diawasi secara rutin
e. Setiap pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau operator yang telah terlatih dan
telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis pekerjaan, termasuk kompetensi
melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.
4. Rencana Keselamatan Konstruksi
Berdasarkan indentifikasi risiko tertinggi pada pekerjaan Pembangunan Foodcourt Pelabuhan
Penyeberangan Ulee Lheue (Tahap 2), maka paket pekerjaan ini memiliki kategori tingkat risiko: Sedang

IDENTIFIKASI NILAI TINGKAT


NO URAIAN PEKERJAAN F A
RISIKO RESIKO RESIKO
1 Pas. Aluminium Composite Panel PVDF t=4 mm Terjatuh 2 4 8 Sedang
(ACP) Rangka Besi Siku 40 x 40 mm Siap
Terpasang

Identifikasi Pengendalian Resiko secara keseluruhan terlampir.

5. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi


Jabatan yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah:

PENGALAMAN
NO JABATAN JUMLAH SERTIFIKAT
MINIMAL

1 Pelaksana 1 orang SKT - Pelaksana Bangunan Gedung / 2 Tahun


Pekerjaan Gedung (TS 051)
atau
SKK – Gedung level 6
2 Ahli K3 Konstruksi 1 orang SKA - Ahli Muda K3 Konstruksi / Ahli 3 tahun
Muda Keselamatan Konstruksi
atau
SKK – Keselamatan Konstruksi level 7
atau
SKA - Ahli Madya K3 Konstruksi / Ahli 0 tahun
Madya Keselamatan Konstruksi
atau
SKK – Keselamatan Konstruksi level 8

6. Metode pelaksanaan
(terlampir)

B. KETERANGAN GAMBAR (Terlampir)


1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail konstruksi

Banda Aceh 24 Januari 2023


Ditetapkan oleh:
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
BIDANG PELAYARAN
DINAS PERHUBUNGAN ACEH

Muhammad Dahlan, ST, M.Si


NIP. 19720103 199703 1 001
PEMERINTAH ACEH
DINAS PERHUBUNGAN
Jalan Mayjend T. Hamzah Bendahara No.52 Kuta Alam, Kota Banda Aceh 23121

IDENTIFIKASI
RESIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN FOODCOURT
PELABUHAN PENYEBERANGAN ULEE LHEUE (TAHAP 2)

SUMBER DANA APBA


TAHUN ANGGARAN 2023
IDENTIFIKASI PENGENDALIAN RISIKO K3
Pekerjaan : Pembangunan Food Court di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue (Tahap 2)
Lokasi : Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue
Kab/Kota : Banda Aceh
Sumber Dana : APBA
Tahun Anggaran : 2023

IDENTIFIKASI NILAI TINGKAT


NO. URAIAN PEKERJAAN F A
RISIKO K3 RISIKO RISIKO
A BANGUNAN FOOD COURT
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Administrasi Dan Dokumentasi - - -
Tertusuk
2 Papan nama Proyek
Tertimpa
3 Peralatan SMK3 -
4 Sewa Perancah / Scaffolding -
Tertusuk
5 Barak kerja / Direksi Keed
Tertimpa
II. PEKERJAAN TANAH PONDASI
Terjatuh
2 Pondasi batu Menerus Roster Beton Area Depan
Tertimbun
III. PEKERJAAN BETON BERTULANG
Tertimpa
1 Meja Plat Beton Bertulang Area Belakang
Tertusuk
Tertimpa
2 Kolom meja Uk. 10x30 Area Belakang
Tertusuk
Tertimpa
3 Kolom Pedestal Uk. 20x20 Pergola Area Depan
Tertusuk
Tertimbun
4 Sloof Uk. 18/20 Pergola Area Depan
Tertusuk
Tertimpa
5 Kolom Uk. 20x20 Pergola Area Depan
Tertusuk
Tertimpa
6 Sloof UK 20/20 Frame Roaster Beton Area Depan
Tertusuk
Tertimpa
7 Kolom uk. 20x20 Frame Roaster Beton Area Depan
Tertusuk
Tertimpa
8 Balok Uk. 20x20 Frame Roaster Beton Area Depan
Tertusuk
Tertimpa
9 Meja Wastafel Plat Beton Bertulang Area Conter
Tertusuk
IV. PEKERJAAN PASANGAN BATA DAN PLESTERAN
Tertimpa
1 Plasteran Trasram 1 : 2
Teriris
Tertimpa
2 Plasteran Bata 1 : 4
Teriris
V. PEKERJAAN TANAH LANTAI DAN DINDING
Tertimpa
1 Pas. Lantai Keramik Upholished Uk. 40x40 Cm
Teriris
Tertimpa
2 Pas. Lantai Keramik Pholished Uk. 40x40 Cm
Teriris
Terjatuh
3 Pengecatan Dnding Conter L/D
Teriris
Terjatuh
4 pengecatan Kolom dan balok
Teriris
Tertimpa
8 Pas. Conwood Uk. 2.5 x 10 x 305 + Cat Conwood Siap Terpasang
Teriris
Tertimpa
9 Pas. Aluminium Composite Panel PVDF t=4 mm (ACP) Rangka Besi Siku 40 x 40 mm Siap Terpasang
Teriris
Terjatuh
10 Pas. Roster beton Uk. 20x20 cm (Area Depan Food Court)
Tertimpa
VI. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFON
Tertimpa
1 Pas. Plafon Aluminium Composite Panel PE t= 3 mm (ACP) + Rangka Besi Siku 40 x 40 mm Siap Terpasang
Terjatuh
VII. PEKERJAAN FURNITURE / CUSTOME MOBILER
Rak Conter Type M1 Uk. 0.60 x 3.00 cm Blockboard 18 mm+Kaca 5mm Fin.HPL+ Conwood Sisi depan+ Aksesories Tertimpa
1
Lengkap Terpasang (Sesuai Gambar) Teriris

Pas. Pintu Sliding Pada Meja Beton Wastafel, Blockboard 18 mm Fin.HPL + Aksesories Lengkap Terpasang (Sesuai Tertimpa
2
Gambar) Teriris

Meja Wastafel Type W1 Uk. 0.60 x 0.60 cm Blockboard 18 mm Fin.HPL + Alas Atas Granit +Aksesories Lengkap Tertimpa
3
Terpasang (Sesuai Gambar) Teriris
Tertimpa
4 Pas. Menu Uk. 0.60 x 3.00 cm Acrilik Doubel 3 mm + aksesories Lengkap Terpasang
Teriris
IDENTIFIKASI NILAI TINGKAT
NO. URAIAN PEKERJAAN F A
RISIKO K3 RISIKO RISIKO
VIII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Terjatuh
1 Instalasi Sumber Daya Kelistrikan Panel
Terbakar
Terjatuh
2 Box Panel Listrik Standar + MCB, Terpasang Terlindun dari Hujan
Terbakar
Armatur
a. Lampu LED Celling
Terjatuh
3 b. Lampu Roll LED
c. Lampu Hias Gantung Terbakar
d. Lampu Gantung Philips 16w T8 Uk.120cm + Kap (Area Belakang)
Terjatuh
4 Titik Lampu + Fitting dan kelengkapan + Instalasi terpasang (termasuk kabel)
Terbakar
Teriris
5 Saklar Ganda setara Panasonic + Instalasi
Terbakar
Teriris
6 Stop Kontak 2 Lubang + Instalasi
Terbakar
Terjatuh
7 Adaptor LED
Terbakar
Terjatuh
8 Pemasangan Tray Kabel
Terbakar
Terjatuh
9 Pemasangan Charging Station
Terbakar
IX PEKERJAAN SANITAIR
Pemasangan Instalasi Pipa Air Bersih (Termasuk Pengadaan Pipa PVC Ø 3/4 inchi + Pembobokan, Penyambungan Teriris
1
Koneksi & Acsesoris Terjepit

Pemasangan Instalasi Pipa Air Bekas (Termasuk Pengadaan Pipa PVC Ø 4 inchi + Pembobokan, Penyambungan Teriris
2
Koneksi & Acsesoris Terjepit

Pemasangan Instalasi Pipa Air Bagian Talang (Termasuk Pengadaan Pipa PVC Ø 4 inchi + Pembobokan, Teriris
3
Penyambungan Koneksi & Acsesoris Terjepit

Teriris
4 Pas. Wastafel /Bak cuci piring 2 lobang Stainless + Kran Lengkap aksesories Terpasang (Area Conter)
Terjepit
Pas. Wastafel Keramik Cuci tangan (Setara Toto) + Kran Lengkap aksesories Terpasang Teriris
5
(W1 Area Luar) Terjepit
Teriris
6 Pas. Bok Kontrol (Area Conter)
Terjepit
B TOILET PRIA DAN WANITA
I. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
Terjatuh
1 Pondasi tapak P1
Tertimbun
Terjatuh
2 Pondasi Batu menerus
Tertimbun
Tertimpa
3 Pondasi Rolag Bata
Terjatuh
II. PEKERJAAN BETON BERTULANG
Terjatuh
1 Tapak Pondasi Uk. 0.55x0.65
Tertimbun
Tertimpa
2 Kolom Padestal Uk. 15x25
Tertusuk
Tertimpa
3 Sloof Uk. 18/20
Tertusuk
Tertimpa
4 Kolom Uk. 15x15
Tertusuk
Tertimpa
5 Kolom Kp Uk. 15x15
Tertusuk
Tertimpa
6 Balok RB-Uk 15x20 Elv. + 2.80
Tertusuk
Tertimpa
7 Balok BL-1 Uk. 15x15 Elv. +3.50
Tertusuk
III. PEKERJAAN PASANGAN BATA DAN PLASTERAN
Tertimpa
1 Pasangan Trasram Bata 1/2 bata 1 : 2
Teriris
Tertimpa
2 Plasteran Trasram Bata 1 : 2
Teriris
Tertimpa
3 Pasangan bata 1/2 bata 1 : 4
Teriris
Tertimpa
4 Plasteran Bata 1 : 4
Teriris
IV. PEKERJAAN TANAH, LANTAI DAN DINDING
Terjatuh
1 Timbunan Tanah bangunan
Tertimbun
Terjatuh
2 Pasir Urug Bangunan
Tertimbun
Terjatuh
3 Beton Tumbuk
Tertimbun
Terjatuh
4 Pas. Lantai Keramik Upholished Uk. 40x40 Cm
Teriris
Terjatuh
5 Pas. Dinding Keramik Pholished Uk. 40x40 Cm
Teriris
Terjatuh
6 Pas. Dinding Granit 60x60 cm Pholished Uk. 60x60 Cm (Area Luar Toilet)
Teriris
Terjatuh
7 Pengecatan Dinding L/D
Teriris
Terjatuh
8 Pas. Aluminium Composite Panel PVDF t= 4 mm (ACP) + Rangka Besi Siku 40 x 40 mm Siap Terpasang
Teriris
IDENTIFIKASI NILAI TINGKAT
NO. URAIAN PEKERJAAN F A
RISIKO K3 RISIKO RISIKO
V. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA, DAN VENTILASI
Tertimpa
1 Kusen + Daun Pintu UPVC + Assesoris Siap Terpasang (Type P-4)
Terjepit
Tertimpa
2 Ventilasi UPVC + Assesoris Siap Terpasang (Type V-2)
Terjepit
Tertimpa
3 Pas. Glass Block G1(Uk. 20 x 20 cm + Aksesoris Siap Terpasang)
Terjepit
Tertimpa
4 Pas. Roster beton Uk. 20x20 cm (Area Toilet)
Terjepit
VI. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFON
Tertimpa
1 Kuda - kuda Baja Ringan C75.75, Ring U45 + Perlengkapan (Terpasang)
Terjatuh
Tertimpa
2 Atap Seng Spandek tebal 0.3 mm
Terjatuh
Tertimpa
3 Atap Spandek Transparan tebal 0.3 mm Siap Terpasang
Terjatuh
Tertimpa
4 Talang Air seng plat tebal 0.3 mm
Terjatuh
Tertimpa
5 Pas. Plafond PVC + Rangka Furring (Siap Terpasang)
Terjatuh
VII. PEKERAJAAN INSTALASI LISTRIK
Armatur Terjatuh
1
Terbakar
Terjatuh
a. Lampu LED Ceiling 19 watt
Terbakar
Terjatuh
b. Lampu Roll LED
Terbakar

Titik Lampu + Instalasi (Instalasi Sudah Termasuk Kabel) NYA 2,5 mm Dalam Pipa PVC Fitting dan Terjatuh
2
Kelengkapan Instalasi Terpasang Terbakar

Terjatuh
3 Saklar Ganda setara Panasonic
Terbakar
Terjatuh
4 Saklar Tunggal setara Panasonic
Terbakar
Adaptor LED Terjatuh
5
Terbakar
VIII. PEKERJAAN SANITAIR
Pemasangan Instalasi Pipa Air Bersih ( Termasuk Pengadaan Pipa PVC Ø 3/4 inchi + Pembobokan, Teriris
1
Penyambungan Koneksi & Acsesoris ) Terjepit

Pemasangan Instalasi Pipa Air Bekas ( Termasuk Pengadaan Pipa PVC Ø 4 inchi + Pembobokan, Teriris
2
Penyambungan Koneksi & Acsesoris ) Terjepit

Pemasangan Instalasi Pipa Air Bagian Talang ( Termasuk Pengadaan Pipa PVC Ø 4 inchi + Pembobokan, Teriris
3
Penyambungan Koneksi & Acsesoris ) Terjepit

Pemasangan Kloset Jongkok + Accessories (Setara Toto) Lengkap aksesories Terpasang Tertimpa
4
Terjepit
Pemasangan Kloset Duduk + Tabung (Setara Toto) + Kran lengkap aksesories Terpasang Tertimpa
5
Terjepit
Pemasangan Floor drain Staninless Tertimpa
6
Terjepit
Pas. Wastafel Keramik Cuci Tangan (Setara Toto) + Kran Lengkap aksesories Terpasang Tertimpa
7
Terjepit
Pas. Urinoir + Accessories (Setara Toto) Tertimpa
8
Terjepit
Pemasangan Kran Air 3/4" (Setara Toto) Tertimpa
9
Terjepit
Bak Mandi Fiber Plastik/Bak Air Sudut Fiber Tertimpa
10
Terjepit
Sptictank Tertimpa
11
Terjepit
IX. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pas. Font nama Food Court Acrilik 15 mm + Lampu + aksesories Lengkap Terpasang (Sesuai Gambar) Terjatuh
1
Tertimpa
Pembersihan Akhir Terjatuh
2
Tertimpa
PEMERINTAH ACEH
DINAS PERHUBUNGAN
Jalan Mayjend T. Hamzah Bendahara No.52 Kuta Alam, Kota Banda Aceh 23121

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEMBANGUNAN FOODCOURT
PELABUHAN PENYEBERANGAN ULEE LHEUE (TAHAP 2)

SUMBER DANA APBA


TAHUN ANGGARAN 2023
BAB I
PERSYARATAN TEKNIS UMUM PELAKSANAAN

PASAL 01
PERATURAN TEKNIS

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan lembar-lembar ketentuan-ketentuan dan


peraturan seperti tercantum di bawah ini :
1.1. Peraturan-peraturan umum atau Algemene Voorwaarden (A.V)
1.2. Peraturan Konstuksi Kayu Indonesia (PKKI NI - 5/1971)
1.3. Peraturan Umum Instalasi Listrik (A.V.E)
1.4. Peraturan Direktorat Jenderal Perawatan Departemen Tenaga Kerja Tentang
Penggunaan Tenaga Kerja, Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja
1.5. Persyaratan Umum Dewan Teknik Pembangunan Indonesia (PDTPI - 1980)
1.6. Peraturan Bahan Bangunan Indonesia (PBBI – 1983) Peraturan Pemerintah Daerah
setempat.

Jika ternyata pada rencana kerja dan syarat-syarat ini terdapat kelainan/ penyimpangan dari
peraturan-peraturan sebagaimana dinyatakan dalam ayat (1) di atas, maka rencana kerja
dan syarat-syarat ini yang mengikat.

PASAL 02
PEMAKAIAN UKURAN

2.1. Pemborong tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan yang
tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat dan gambar kerja berikut
tambahan dan perubahannya.
2.2. Pemborong wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun
bagiannya dan segera memberitahukan pengawas tentang setiap perbedaan yang
ditemukannya di dalam rencana kerja dan syarat-syarat dan gambar kerja maupun
dalam persetujuan tertulis dari pengawas.
2.3. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, di dalam hal apapun
menjadi tanggung jawab pemborong, oleh karaena itu pemborong diwajibkan
mengadakan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap gambar-gambar dan
dokumen yang ada.
PASAL 03
INFORMASI SITE

3.1. Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus benar-benar memahami kondisi/


keadaan site atau hal-hal lain yang mungkin akan mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan dan harus sudah memperhitungkan segala akibatnya.
3.2. Pemborong harus memperhatikan secara khusus mengenai peraturan lokasi tempat
kerja, penempatan material, pengamanan dan kelangsungan operasi selama
pekerjaan berlangsung.
3.3. Pemborong harus mempelajari dengan seksama seluruh bagian gambar, RKS dan
agenda dalam dokumen lelang, guna penyesuaian dengan kondisi lapangan
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

PASAL 04
KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN

4.1. Selama berlangsungnya pembangunan, kebersihan halaman, kantor, gudang, los


kerja dan bagian dalam bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib,
bebas dari bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain. Kelalaian dalam hal ini dapat
menyebabkan pengawas memberi perintah menghentikan seluruh pekerjaan dan
pemborong harus menanggung seluruh akibatnya.
4.2. Penimbunan bahan-bahan yang ada dalam gudang-gudang maupun yang berada di
halaman bebas, harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran
dan keamanan pekerjaan/umum dan juga agar memudahkan jalannya pemeriksaan
dan penelitian bahan-bahan oleh pengawas maupun pemberi tugas.
4.3. Para pekerja pemborong tidak diperkenankan untuk :
a. Menginap ditempat pekerjaan kecuali dengan ijin pengawas/pemberi tugas.
b. Memasak di tempat bekerja kecuali dengan ijin pengawas.
c. Membawa masuk penjual-penjual makanan, minuman, rokok dan sebagainya di
tempat pekerjaan.
d. Keluar masuk lokasi pekerjaan dengan bebas.
e. Peraturan lain mengenai ketertiban akan dikeluarkan oleh pengawas atau
pemberi tugas pada waktu pelaksanaan.
PASAL 05
PEMERIKSAAN DAN PENYEDIAAN BAHAN / BARANG

5.1. Bila dalam RKS disebut nama dan pabrik pembuat dari suatu bahan dan barang,
maka dalam hal ini dimaksud untuk menunjukan tingkat mutu bahan dan barang
yang digunakan.
5.2. Setiap penggatian nama dan pabrik pembuat dari suatu bahan dan baraang harus
disetujui oleh perencana/pemberi tugas dan bila tidak ditentukan dalam RKS serta
gambar kerja maka bahan dan barang tersebut diusahakan dan disediakan oleh
pemborong yang harus mendapat persetujuan dahulu dari pengawas atau pemberi
tugas.
5.3. Contoh bahan dan barang yang akan digunakan dalam pekerjaan harus segera
disediakan atas biaya pemborong, setelah disetujui oleh pengawas atau pemberi
tugas, harus dianggap bahwa bahan dan barang tersebut yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti.
5.4. Contoh bahan dan barang tersebut, disimpan oleh pengawas atau pemberi tugas
untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak
sesuai tidak sesuai kualitas maupun sifatnya.
5.5. Dalam mengajukan harga penawaran, pemborong harus sudah memasukkan sejauh
keperluan biaya untuk pengujian berbagai bahan dan barang. Tanpa mengingat
jumlah tersebut, pemborong tetap bertanggung jawab pula atas biaya pengujian
bahan dan barang yang tidak memenuhi syarat atas perintah pengawas atau
pemberi tugas.

PASAL 06
PERBEDAAN DALAM DOKUMEN

6.1. Jika terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar kerja dan RKS ini, maka
pemborong harus menanyakannya secara tertulis kepada pengawas dan pemborong
harus mentaati keputusan tersebut.
6.2. Ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar yang terbesar dan terakhirlah yang
berlaku dan ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti dari pada ukuran
dengan skala dari gambar-gambar, tetapi jika mungkin ukuran ini harus diambil dari
pekerjaan yang telah selesai.
6.3. Apabila ada hal-hal yang disebut pada gambar kerja, RKS atau dokumen, yang
berlainan atau bertentangan, maka ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan
satu terhadap lainnya. Tetapi untuk menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal ini
maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis atau yang
mempunyai bobot biaya yang tinggi.
6.4. Apabila terdapat perbedaan antara gambar arsitektur dengan gambar elektrikal,
maka yang dipakai sebagai pegangan dalam ukuran fungsional adalah gambar
arsitektur, sedangkan untuk ukuran dan kualitas bahan adalah gambar elektrikal.

PASAL 07
GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)

7.1. Jika terdapat kekurangan-kekurangan penjelasan dalam gambar kerja, atau


diperlukan gambar tambahan/gambar detail atau untuk memungkinkan pemborong
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, maka
pemborong harus membuat gambar tersebut dalam rangkap 3 (tiga) dan biaya atas
pembuatan gambar tersebut menjadi tanggung jawab pemborong. Pekerjaan
berdasarkan gambar tersebut baru dapat dilaksanakan setelah mendapat
persetujuan dari pengawas.
7.2. Gambar kerja hanya berubah apabila diperintahkan secara tertulis oleh pemberi
tugas, dengan mengikuti penjelasan dan pertimbangan dari perencana.
7.3. Perubahan rencana ini harus dibuat gambarnya yang sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh pemberi tugas, yang jelas memperlihatkan perbedaan antara
gambar kerja dan gambar perubahan rencana.
7.4. Gambar tersebut harus diserahkan kepada pengawas untuk disetujui sebelum
dilaksanakan.

PASAL 08
GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN PEKERJAAN (ASBUILT DRAWING)

8.1. Semua yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena penyimpangan,
perubahan atas perintah pemberi tugas/pengawas, maka pemborong harus
membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan, yang
jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar kerja dan pekerjaan yang
dilaksanakan.
8.2. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya (gambar
asli) yang biaya pembuatan ditanggung oleh pemborong.

BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pendayagunaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan


dan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembangunan pada proyek
ini. Bagian ini meliputi pembersihan lokasi, penyediaan air kerja dan penerangan kerja, serta
mobilisasi dan demobilisasi.
PASAL 01
PAPAN NAMA PROYEK

1.1. emasangan papan nama proyek harus mencantum semua informasi yang jelas
tentang kegiatan proyek minimal memuat nama pekerjaan, tanggal dimulainya dan
berakhirnya kontrak, jumlah waktu pelaksanaan,sumber dana dan nama Kontraktor
Pelaksana pelaksana.

PASAL 02
IJIN-IJIN

2.1. Pemborong harus mengurus dan memperhitungkan biaya untuk membuat ijin-ijin
yang diperlukan dan berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, antara lain : ijin
peneringan, ijin pengambilan material, ijin pembuangan, ijin trayek dan pemakaian
jalan, ijin penggunaan bangunan serta ijin-ijin lain yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan/peraturan daerah setempat.
2.2. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh hal tersebut ayat (1) di
atas menjadi tanggung jawab pemborong.

PASAL 03
DOKUMENTASI

3.1. Pemborong harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta


pengirimannya ke pemberi tugas serta pihak-pihak lain yang diperlukan.
3.2. Yang dimaksudkan dengan pekerjaan dokumentasi adalah : Foto-foto proyek,
berwarna, minimal ukuran postcard, untuk keperluan laporan bulanan yang dibuat
oleh konsultan pengawas, dan 3(tiga) set album yang harus diserahkan pada serah
terima pekerjaan untuk pertama kalinya.
PASAL 04
KESELAMATAN KERJA

4.1 Pemborong harus menjamin keselamatan kerja sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam peraturan perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk
setiap bidang pekerjaan.
4.2 Di dalam lokasi harus tersedia kotak obat pelengkap untuk pertolongan pertama
pada kecelakaan (PPPK).

PASAL 05
PERALATAN KERJA

5.1 Pemborong harus mempersiapkan dan mengadakan peralatan-peralatan kerja dan


perlatan bantu yang akan digunakan di lokasi proyek sesuai dengan lingkup
pekerjaan.
5.2 Bila pekerjaan telah selesai, pemborong diwajibkan untuk segera menyingkirkan alat-
alat tersebut, memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya dan membersihkan
bekas-bekasnya.
5.3 Disamping untuk menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti dimaksudkan pada
ayat (1), pemborong harus menyediakan alat-alat bantu sehingga dapat bekerja pada
kondisi apapun, seperti : perancah (scafolding) pada sisi luar dan dalam bangunan
atau tempat lain yang memerlukan, serta peralatan lainnya.

PASAL 06
SARANA AIR DAN PENERANGAN

6.1 Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung, pemborong


harus memperhitungkan biaya penyediaan air bersih guna keperluan air kerja, air
minum untuk pekerja dan air kamar mandi.
6.2 Air yang dimaksud adalah bersih, baik yang berasal dari PAM atau sumber air, serta
pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi keperluan pelaksanaan
pekerjaan dan untuk keperluan direksi keet, kantor pemborong, kamar mandi/WC
atau tempat-tempat lain yang dianggap perlu.
6.3 Pemborong juga harus menyediakan sumber tenaga listrik untuk keperluan
pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan direksi keet dan penerangan proyek pada malam
hari sebagai keamanan selama proyek berlangsung selama 24 jam penuh dalam
sehari.
PASAL 07
DIREKSI KEET (RUANG KERJA KONSULTAN)

7.1 Kantor Direksi Lapangan merupakan bangunan sementara harus disediakan saat
dimulai pekerjaan yaitu setelah adanya Serah Terima Lapangan. Kantor Direksi
bersifat bangunan sementara, sedangkan perlengkapannya bersifat sewa, digunakan
sampai dengan selesainya pembangunan. Seluruh biaya perawatan dan
operasionalnya menjadi tanggungan Kontraktor sampai dengan Serah Terima
Pertama Pekerjaan. Segera setelah Serah Terima Pertama Pekerjaan, fasilitas ini
harus dibongkar dan diangkut keluar.

BAB III
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Pasal 01
PEKERJAAN GALIAN PONDASI

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/ peralatan- peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi untuk pekerjaan sub struktur,
seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk
pengguna jasa/pengawas lapangan, termasuk di dalamnya adalah pekerjaan galian
untuk septictank, saluran-saluran dan pekerjaan- pekerjaan lain sesuai gambar.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Galian tanah untuk septictank, saluran air, pondasi dan galian-galian lainnya harus
sesuai dengan peil-peil yang tercantum di dalam gambar.
b. Apabila ternyata pengalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka
Pelaksana harus mengisi/mengurug kembali daerah tersebut dengan bahan yang
sejenis untuk daerah ybs.
c. Pelaksana harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari
longsoran-longsoran tanah di kiri-kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat-alat
penahan tanah dan bebas dari genangan air) sehingga pekerjaan pondasi dapat
dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi struktur. Pemompaan, bila
dianggap perlu harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengganggu struktur
bangunan yang sudah ada.
d. Pengurugan/pengisian kembali bekas galian, dilakukan selapis demi selapis, dan
ditumbuk sampai padat sesuai dengan yang disyaratkan pada "Pekerjaan Urugan
Kembali dan Pemadatan"

Pasal 02
PEKERJAAN URUGAN PASIR PADAT

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk memperoleh hasil
pekerjaan yang baik.

2. Persyaratan Bahan Pasir


a. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras,
bebas dari lumpur, tanah lempung dan lain sebagainya, serta konsisten
terhadap SNI 03-2847-2002.
b. Untuk air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam alkali dan bahan-bahan organis lainnya, serta memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu, pengguna
jasa/pengawas lapangan dapat minta kepada Pelaksana, supaya air yang dipakai
untuk keperluan ini diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan
sah, atas biaya Pelaksana.
c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
di atas dan harus dengan persetujuan pengguna jasa/pengawas lapangan.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis maksimum setiap lapis 5 cm hingga
mencapai tebal padat yang disyaratkan dalam gambar.
b. Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan/atau dipadatkan dengan
alat pemadat yang disetujui pengguna jasa/pengawas lapangan. Pemadatan
dilakukan hingga mencapai tidak kurang dari 95 % dari kepadatan optimum
hasil laboratorium.
c. Tebal pasir urug minimum 10 cm padat atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
Ukuran tebal dalam gambar adalah ukuran tebal padat.
d. Lapisan pekerjaan di atasnya, dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat
persetujuan pihak Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.

Pasal 03
PEKERJAAN URUGAN TANAH DAN PEMADATAN

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan cangkul,
sekop, arco, dan alat- alat bantu lainnya yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini
dengan baik. Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan kembali untuk
pekerjaan substruktur yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk pengguna
jasa/pengawas lapangan.

2. Persyaratan Bahan-bahan
Bahan untuk urugan tersebut menggunakan material bekas galian atau dengan
mendatangkan dari lokasi lain dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Jenis tanah adalah Silty Clay
b. Tanah harus bersih dan tidak mengandung akar, kotoran dan bahan organis lainnya.
c. Tidak mengandung batuan yang lebih besar dari 10 cm.
d. Puing-puing bekas bongkaran dinding bata, beton sama sekali tidak diperbolehkan
digunakan untuk urugan.
Pengguna jasa/pengawas lapangan berhak menolak material yang tidak memenuhi
persyaratan tersebut di atas.
Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pengurugan harus diperiksa sebelum disetujui oleh pengawas lapangan.
Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max tiap-
tiap lapisan 20 cm dan dipadatkan sampai mencapai Kepadatan Optimum, dan
mencapai peil permukaan tanah yang direncanakan.
b. Pada lokasi yang diurug harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan
ketinggian rencana.
c. Untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu, dibuat patok dengan warna
tertentu pula. Pada daerah yang basah/ada genangan air, Pelaksana harus membuat
saluran-saluran sementara untuk mengeringkan lokasi-lokasi tersebut, misalnya
dengan bantuan pompa air.
d. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan
sebagainya. Jika tidak ada persetujuan sebelumnya dari pengguna
jasa/pengawas lapangan maka pemadatan tidak boleh dengan dibasahi air.
Pemadatan urugan dilakukan dengan memakai alat stamper/ compactor yang
disetujui oleh pengguna jasa/pengawas lapangan.
e. Bahan galian dapat dipergunakan kembali untuk mengurug bila memenuhi syarat
sebagai tanah urugan dan bila perlu dapat dilakukan penyelidikan laboratorium
mekanika tanah yang disetujui oleh Pengawas Lapangan. Segala biaya-biaya
penyelidikan tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana. Penggalian yang
melebihi batas yang ditentukan, harus diurug kembali sehingga mencapai
perataan yang ditetapkan dengan bahan urugan yang dipadatkan, kecuali untuk
daerah galian pondasi harus mengikuti C.1. mengenai "Pekerjaan Galian
Pondasi".
f. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan
adalah 50 mm terhadap kerataan yang ditentukan. Semua drainase darurat harus
disetujui oleh pengguna jasa/pengawas lapangan cara kerja yang dilakukan
Pelaksana harus disetujui oleh Pengguna jasa/pengawas lapangan.
g. Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan dan dijaga
jangan sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air hujan dan
sebagainya. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah mendapat
persetujuan tertulis pengguna jasa/pengawas lapangan.
h. Bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki, lapisan
tersebut harus diulangi kembali pekerjaannya atau diganti, dengan cara-cara
pelaksanaan yang telah ditentukan, guna mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan.
Jadwal pengujian akan ditentukan/ditetapkan oleh perencana/pengguna
jasa/pengawas lapangan.
i. Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang kelebihan harus dipindahkan ke
tempat yang ditentukan oleh pengawas lapangan. Ketinggian (peil) disesuaikan
dengan gambar.
j. Sarana-sarana Darurat : Pelaksana harus mengadakan drainase yang sempurna
setiap saat. Ia harus membangun saluran-saluran memasang parit-parit, memompa
dan atau mengeringkan drainase.

Pasal 03
PEKERJAAN PONDASI

1. Persyaratan Bahan
Untuk pekerjaan pondasi Batu gunung, digunakan campuran 1 Pc : 4 Ps untuk
mengikat batu kali/gunung/belah sehingga tidak ada lagi rongga diantara sambungan batu
kali/gunung/belah.
2. Pedoman Pelaksanaan
a. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengukuran untuk
as-as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan
Direksi tentang kesempurnaan galian.
b. Sebelum pondasi Batu Gunung dikerjakan, Pelaksana Pelaksana harus memastikan
galian pondasi sudah selesai 100%.
c. Pemasangan pondasi batu kali dilakukan dengan cara lapis demi lapis
menggunakan perekat adukan/spesi 1:4. Pemasangan dilakukan dengan rata
dengan bagian atas batu gunung akan diberi spesi untuk mencapai kerataan yang
diinginkan. Pemasangan dilakukan sesuai dengan gambar bestek.
d. Pekerjaan pondasi batu gunung dapat dilakukan sebelum pemasangan sloof
bangunan. Di atas pasangan batu gunung dipasang angker besi minimal diameter 9”
dengan jarak minimal 1,5 – 2 m sebagai pengikat sloof.
e. Hasil pekerjaan pondasi harus disetujui oleh Konsultan supervisi.

BAB VI
PEKERJAAN BETON BERTULANG

PASAL 01
KETENTUAN UMUM

1.1 Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan syarat pelaksanaan beton
secara umum menjadi kesatuan dalam bagian buku persyaratan teknis ini. Kecuali
ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis ini, maka semua pekerjaan beton
harus sesuai dengan standar di bawah ini :
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI NI – 2 1971)
- Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983
- Standar Industri Indonesia
1.2 Penyedia harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan kesesuaian yang
tinggi menurut persyaratan teknis ini, gambar rencana dan instruksi-instruksi yang
tidak memenuhi syarat harus dibongkar dan diganti atas biaya kontraktor pelaksana.
1.3 Semua material harus baru dengan kualitas yang terbaik sesuai dengan
persyaratan dan disetujui oleh pengawas, dan pengawas berhak meminta diadakan
pengujian bahan-bahan tersebut dan Penyedia jawab atas segala biayanya. Semua
material yang tidak disetujui oleh pengawas harus segera dikeluarkan dari lokasi
proyek.
PASAL 02
LINGKUP PEKERJAAN

2.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendaya gunaan semua tenaga kerja,
bahan-bahan, upah dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pekerjaan
beton/beton bertulang yang terdapat dalam gambar rencana.
2.2 Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan bagian-bagian
dari pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.
Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran acuan beton, penyelesaian dan
pemeliharaan beton dan semua jenis pekerjaan yang menunjang pekerjaan beton.

PASAL 03
PENGENDALIAN PEKERJAAN

3.1 Penyedia harus bertanggung jawab atas instalasi semua alat yang terpasang,
selubung- selubung dan sebagainya yang tertanam dalam beton.
3.2 Pengendalian pekerjaan ini tercantum pada syarat-syarat dalam Peraturan Beton
Indonesia (PBI – 1971).
3.3 Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tercantum dalam
gambar- gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah ukuran-ukuran dalam garis
besar. Ukuran- ukuran yang tepat, begitu pula besi penulangannya ditetapkan dalam
gambar-gambar struktur konstruksi beton bertulang. Jika terdapat selisih dalam ukuran
antara kedua macam gambar itu, maka ukuran yang berlaku harus dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan Pengawas untuk mendapatkan ukuran sesungguhnya.
3.4 Jika karena keadaan pasaran penulangan perlu diganti guna kelangsungan
pelaksanaan, maka jumlah luas penampang tidak boleh berkurang dengan
memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat dalam PBI–1971. Dalam hal ini
harus mendapatkan persetujuan Pengawas.

PASAL 04
BAHAN-BAHAN

4.1. Semen Portland


a) Semen Portland harus memenuhi persyaratan Standard International atau NI–8
untuk butir pengikat awal, kekekalan bentuk, kekuatan tekan aduk dan susunan
kemia. Semen yang cepat mengeras hanya boleh digunakan jika atas petunjuk
Pengawas. Semen yang digunakan untuk seluruh pekerjaan pondasi dan beton
harus dari satu merk saja yang disetujui Pengawas.
b) Penyedia harus mengirim contoh semen yang akan digunakan guna mengetahui type
dan kualitas dari semen yang digunakan.
c) Penyimpanan semen harus dilaksanakan dalam tempat penyimpanan dan dijaga agar
semen tidak lembab, dengan lantai terangkat bebas dari tanah dan ditumpuk sesuai
dengan syarat penumpukan semen dan menurut urutan pengiriman. Semen yang telah
rusak karena terlalu lama disimpan sehingga mengeras atau tercampur bahan lain,
tidak boleh digunakan dan harus disingkirkan dari tempat pekerjaan. Semen harus
dalam zak-zak yang utuh dan terlindung baik dari pengaruh cuaca, dengan ventilasi
secukupnya dan dipergunakan sesuai dengan urutan pengiriman.

4.2. Material Alam


a) Agregat Halus (Pasir) dan Agregat Kasar (Koral/Batu Pecah)
1) Agregat Halus (Pasir)
▪ Jenis dan syarat campuran agregat harus memenuhi syarat-syarat dalam PBI–
1971, Bab 3
▪ Mutu Pasir keras, bersih dan tidak mengandung lumpur dan bahan-bahan organis.
2) Agregat Kasar (Koral/ Batu Pecah)
▪ Mutu :Butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, jumlah butir-butir pipih maksimal
20% berat ; tidak pecah atau hancur serta tidak mengandung zat-zat reaktif alkali.
▪ Ukuran : Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 0 % berat ; Sisa di atas ayakan 4
mm, harus berkisar antara 90 % - 98 % berat, selisir antara sisa-sisa kumulatif di
atas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimal 60 % dan minimal 10 % berat.
▪ Penyimpanan : Pasir dan kerikil atau batu pecah harus disimpan sedemikian rupa
sehingga terlindung dari pengotoran oleh bahan-bahan lain.
b) Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak beton serta baja
tulangan atau jaringan kawat baja. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat
diminum. Pengawas dapat memerintahkan untuk diadakan pengujian contoh air di
lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui apabila terdapat keragu-raguan
mengenai mutu air tersebut. Biaya pengujian contoh air tersebut untuk keperluan
pelaksanaan proyek ini adalah sepenuhnya menjadi tanggungan Penyedia.
c) Penulangan
1) Baja tulangan harus memenuhi persyaratan PBI NI – 2 1971, dengan tegangan
leleh ( = 4000 kg / cm 2 ) atau Baja U – 40. Untuk diameter ≥ 10 MM dan
tegangan leleh ( = 4000 kg / cm 2 ) atau baja U-24 untuk diameter < 10
MM.
2) Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa
sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab ataupun basah.
Juga besi penulangan harus disimpan rata (Round Bars) harus sesuai dengan
persyaratan dalam NI–2 pasal 3.7.
3) Besi yang akan digunakan harus bebas dari karat dan kotoran lain. Apabila
terdapat karat pada bagian permukaan besi, maka besi harus di bersihkan dengan
cara disikat atau digosok tanpa mengurangi diameter penampang besi, atau
menggunakan bahan cairan sejenis “Vikaoxy off” produksi yang telah memenuhi
SII atau yang setaraf dan disetujui Pengawas.
4) Apabila baja tulangan yang digunakan telah distel di pabrik dan perlu
penyambungan yang berbeda antara penulangan di lapangan dengan ketentuan
dari pabrik pembuat, maka harus atas persetujuan Pengawas.
5) Kawat Pengikat, harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti yang disyaratkan
dalam PBI NI–2 pasal 3.7.

PASAL 05
ADUKAN BETON

5.1. Adukan beton untuk pekerjaan struktur bangunan (pondasi, kolom, balok dan
plat lantai) menggunakan beton dengan mutu beton K-175.
5.2. Adukan beton untuk pekerjaan non structural (lantai kerja, pondasi batu kali)
menggunakan mutu beton K-100.

PASAL 06
CETAKAN DAN ACUAN

5.3. Penyedia harus terlebih dahulu mengajukan gambar-gambar rencana cetakan dan
acuan untuk mendapatkan persetujuan Pengawas, sebelum pekerjaan tersebut
dilaksanakan. Dalam gambar-gambar tersebut harus secara jelas terlihat konstruksi
cetakan atau acuan, sambungan- sabungan dan kedudukan serta sistem rangkanya.
5.4. Cetakan dan acuan untuk pekerjaan beton harus memenuhi persyaratan dalam PBI–
1971, NI– 2.
5.5. Pembongkaran cetakan dan acuan harus dilaksanakan sedemikian agar keamanan
konstruksi tetap terjamin dan disesuaikan dengan persyaratan PBI–1971, NI–2.
5.6. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari pengawas, atau jika
umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
- Bagian sisi balok 48 Jam
- Balok tanpa beban konstruksi 7 Hari
- Balok dengan beban konstruksi 21 Hari
5.7. Pelat beton 21 Hari
5.8. Cetakan untuk pekerjaan kolom dan pekerjaan beton lainnya harus menggunakan
papan tebal minimal 2,5 cm atau multliptek 18 mm, balok 5/7, 6/10, 8/10 dan dolken
diameter 8-12 cm, dapat digunakan dari mutu kayu Klas II.

PASAL 07
PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON BERTULANG

7.1. Proporsi
Kecuali disebut lain, maka campuran dari beton harus sedemikian sehingga mencapai
kekuatan kubus 28 hari sebesar yang disyaratkan pada PBI–1971 yaitu untuk Beton K-225
(untuk beton structural) dan K-125 (untuk beton non structural).

7.2. Slump
Nilai yang diijinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal adalah 7,5–10 cm
dan disesuaikan terhadap mutu beton yang disyaratkan. Slump yang terjadi diluar batas
tersebut harus mendapatkan persetujuan Pengawas.

7.3. Penyambungan Beton dan Grouting


Sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang telah mengeras, maka
permukaanya harus dibersihkan dan dikasarkan terlebih dahulu. Cetakan harus
dikencangkan kembali dan permukaan sambungan disiram dengan bahan “Bonding Agent”
untuk maksud tersebut dengan persetujuan Pengawas.

PASAL 08
PERALATAN KERJA

Dalam pelaksanaan pekerjaan beton bertukang, peralatan kerja yang digunakan yaitu
concrete mixer, scaffolding dan peralatan tukang.

BAB V
PEKERJAAN PASANGAN BATA DAN PLASTER
PASAL 01
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

1.1. Lingkup pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenagakerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantunya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan batu bata pada dinding,
pasangan rooster, dan lain-lain sesuai gambar detail dan petunjuk Pengawas.

1.2. Syarat-syarat Bahan :


1.2.1. Batu Bata Harus matang pembakarannya, bila direndam dalam air akan tetap utuh,
tidak pecah atau hancur. Ukuran batu bata 200 x 100 x 50 mm atau disesuaikan
dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan dalam Gambar Kerja. Karena itu
Penyedia jasa harus memberikan contoh pada Pengawas Lapangan sebelumnya
untuk diperiksa kualitasnya. Apabila bahan-bahan yang datang, oleh Pengawas
Lapangan dianggap tidak memenuhi syarat, Pengawas Lapangan berhak menolak
bahan-bahan tersebut dan penyedia jasa wajib mengangkutnya ke luar lokasi
pembangunan.
1.2.2. Semen Portland
1.2.3. Bahan yang digunakan sama dengan semen/PC untuk konstruksi beton. Semen
yang datang di lokasi pekerjaan dan menunggu pemakaiannya, harus disimpan
didalam gudang yang lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah
di sekitarnya. Bilamana pada setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah
membatu, maka semen tersebut harus disingkirkan keluar dari lokasi pembangunan
dan tidak boleh dipergunakan Supplier/pedagang yang mengirimkan semen untuk
pekerjaan ini hendaknya dapat menunjukan sertifikasi dari pabriknya. Semen yang
sudah lembab atau menunjukkan gejala membatu akan ditolak. Secepatnya semen
yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi pembangunan untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
1.2.4. Pasir Pasang
1.2.5. Bahan yang digunakan sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton.
Pasir yang dimaksud harus bersih, pasir asli yang bebas dari segala macam kotoran
dan bahan-bahan kimia, satu dan lain hal sesuai dengan NI-3 pasal 14 ayat 2.
Bilamana pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat tersebut diatas,
Pengawas Lapangan berhak memerintahkan untuk mencuci pasirnya, melihat
hasilnya sampai didapat persetujuan. Khusus untuk plester, harus dicarikan pasir
yang lebih halus.
1.2.6. Pasangan Kedap Air
1.2.7. Untuk dinding-dinding biasa yang di atas tanah, pasangan kedap air dengan
perbandingan 1 (satu) semen PC dan 2 (dua) pasir dimulai dari sloof sampai 40 cm
di atas lantai. Untuk dinding kamar mandi, pasangan kedap air minimum sampai
setinggi keramik ( 175 cm dari lantai), satu dan lain hal sesuai gambar Denah dan
Potongan. Pasangan biasa dengan adukan 1 (satu) semen PC dan 4 (lima) pasir,
berada di atas pasangan kedap air tersebut. Tebal tembok jadi adalah 15 cm
(termasuk plin), satu dan lain hal sesuai dengan gambar Denah dan Potongan

1.3. Pemasangan dan tata cara kerja :


1.3.1. Sebelum dilakukan pekerjaan galian pondasi Pelaksana Pelaksana harus
memastikan lokasi di sekitar penggalian bersih dari pepohonan, semak belukar, dan
tanah humus. Adukan semen harus diaduk dengan mesin pengaduk seperti yang
dipersyaratkan dalam pekerjaan beton.
1.3.2. Semua pemasangan harus diletakkan tegak lurus, datar dalam satu garis lurus dan
berjarak sama. Sebelum dipasang batu bata harus dibasahi dengan air. Tebal spesie
adalah 1 cm – 2 cm.
1.3.3. Untuk dinding biasa yang diatas tanah seperti pada saluran serta untuk dinding –
dinding yang dimulai dari sloof pasangan batanya setinggi 50 cm dan pada dinding
kamar mandi/WC setinggi 150 cm dipakai pasangan kedap air (trasram) dengan
perbandingan 1 semen : 2 pasir (1 pc : 2 ps).
1.3.4. Pasangan biasa dengan adukan 1 semen : 4 pasir (1pc : 4 ps) berada diatas
pasangan kedap air (trasram).
1.3.5. Benda-benda yang tertanam, pasangan semua penulangan, baut-baut, angker dan
barang-barang lain yang diperlukan untuk pekerjaan lain ditempatkan pada tempat
yang telah ditentukan.
1.3.6. Perawatan : sebelum diplester pasangan bata harus dibasahi terlebih dahulu dengan
air.
1.3.7. Contoh : berikan contoh dari batu bata yang digunakan untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas.

PASAL 02
PEKERJAAN PLESTERAN

2.1. Lingkup pekerjaan :


Pekerjaaan yang dimaksud meliputi :
2.1.1. Plesteran Bata 1 : 2
2.1.2. Plesteran Bata 1 : 4
2.2. Syarat-syarat Bahan
2.2.1. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur
atau campuran- campuran lain.
2.2.2. Semen Portland
Semen Portland yang dipakai harus baru dalam sak yang tertutup seperti
disyaratkan dalam NI-8. Hanya sebuah merk dari satu jenis semen yang boleh
dipakai dalam pekerjaan, yaitu merk yang disetujui Pengawas.
2.2.3. Air
Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti
minyak, asam atau unsur-unsur organik lainnya.

2.3. Penyerahan dan penyimpanan


2.3.1. Bahan-bahan jadi harus dalam bungkus dan ikatan asli yang masih ada nama dan
merk dari pabrik.
2.3.2. Simpan bahan-bahan untuk plesteran di tempat yang aman sehingga tidak
terkena tanah, jauh dari tembok basah dan harus ditutup rapat sehingga tidak
terkena air.
2.4. Persiapan plesteran
2.4.1. Bersihkan permukaan dinding batu bata atau permukaan beton dari noda debu,
minyak cat, bahan-bahan lainnya yang dapat mengurangi daya ikat plesteran.
2.4.2. Basahi seluruh permukaan bidang yang akan diplester untuk peresapan.
Plesteran dapat dimulai setelah bidang tersebut kering.
2.5. Tata Kerja :
2.5.1. Pemeriksaan permukaan yang akan diplester :
a) Periksa semua permukaan yang akan diplester dan pekerjaan yang
berhubungan sebelum melakukan pekerjaan plesteran. Berikan laporan
kepada Konsultan Pengawas semua kondisi yang tidak memungkinkan
terlaksananya pekerjaan tersebut dengan baik.
b) Bila Pelaksana mulai mengerjakan pekerjaan ini tanpa berhubungan/
melaporkan adanya hal-hal yang tidak memenuhi syarat kepada Konsultan
Pengawas Pelaksana bertanggung jawab sepenuhnya akan hasil pekerjaan
tersebut. Setiap perbaikan yang diperlukan untuk penyempurnaan pekerjaan
buruk sebelumnya, harus dikerjakan oleh Pelaksana tanpa adanya biaya
tambahan.
2.5.2. Persiapan dinding yang akan di plester
a) Semua siar dipermukaan dinding batu bata hendaknya dikerok sedalam ± 10
mm.
b) Permukaan dinding beton yang diplesteran harus diketrik (dibuat kasar) agar
bahan plesterannya dapat mereket.
c) Semua pekerjaan yang akan diplesteran harus disikat sampai bersih dan
disiram air sebelum bahan plesterannya di tempelkan (permukaan dindingnya
harus dipelihara kelembabannya selama seminggu semenjak penempelan
plesterannya.
2.5.3. Mencampur Plesteran
a) Ukurlah bahan-bahan dengan tepat dan campuran menurut proporsi yang
sesuai. Cara pengukuran harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b) Campurlah lebih dahulu bahan-bahan kering sebelum diberi air.
c) Pergunakan alat-alat pencampur mekanis dari type yang disetujui untuk segala
macam campuran plesteran
d) Campur plesteran dengan jumlah air yang sesuai sehingga diperoleh
campuran yang baik.
e) Tidak diizinkan untuk memakai kembali adukan yang sudah mengeras.
2.5.4. Proporsi Plesteran
a) Standar berdasarkan volume ; 1 bagian semen : 4 bagian pasir
b) Transram berdasarkan volume ; 1 bagian semen : 2 bagian pasir.
c) Plesteran trassram dilakukan pada daerah 50 cm diatas dan dibawah
permukaan tanah atau pada daerah yang basah. Plesteran transram toilet
harus setinggi ± 1,5 m.
2.5.5. Penggunaan
a) Permukaan beton ; tebal min. 0,05 cm dan max. 0,8 cm.
b) Permukaan batu bata; tebal min. 1,5 cm dan max. 2 cm. − Logam pelindung
plesteran :
c) Tempelkan tepat pada pasangan batu bata dengan menggunakan baut-baut
pengikat sedemikian rupa sehingga lurus dan tidak miring. Logam pelindung
harus rata dengan plesteran sekitarnya.
d) Perawatan
e) Jagalah agar permukaan yang baru diplester tetap basah selama 48 jam.
Basahilah secukupnya tiap-tiap plesteran, bila plesteran tersebut mulai
mengeras, untuk mencegah kerusaka maka lindungilah plesteran dari
penguapan yang berlebihan selama udara panas dan kering.
f) Penambalan
g) Sesudah pekerjaan selesai dilakukan, penambalan dan pelaburan yang
dibutuhkan, tambalkan sebaik-baiknya agar tambalan tidak tampak. Pekerjaan
yang sudah selesai harus bersih dan tidak ada kerusakan.
h) Perlindungan untuk pekerjaan Lain :
i) Tutuplah pekerjaan lain dengan kantung semen atau yang lain. Singkirkan
sisa- sisa plesteran yang masuk dalam lubang-lubang yang disiapkan untuk
panel listrik.

PASAL 03
PERALATAN KERJA

Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding dan plesteran, peralatan kerja yang
digunakan yaitu concrete mixer, scaffolding dan peralatan tukang.

BAB V
PEKERJAAN TANAH, LANTAI DAN DINDING

Pasal 01
KETENTUAN UMUM

Lingkup Pekerjaan
Lantai Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split dan air.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : concrete mixer, meteran, waterpass, cangkul,
talang cor, ember, sendok semen, raskam, benang, selang air, dll

Pasal 02
BAHAN - BAHAN
Lantai Beton Tumbuk
Bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan beton tumbuk adalah dari campuran
beton sitemix 1 pc : 3 ps : 5 kr. Namun bisa juga menggunakan beton ready mix B0 ataupun
readymix K-100. Hal tersebut tergantung dari pihak perencana. Beton tumbuk untuk lantai
kerja biasanya diperhitungkan dengan menggunakan satuan m3 atau bisa juga dalam
satuan m2.

Pasal 03
SYARAT PELAKSANAAN

Lantai Beton Tumbuk


Adukan pengikat untuk pemasangan keramik pada lantai menggunakan campuran 1
PC : 3 PS, : 5 kr. sedangkan untuk daerah basah (toilet) adukan pengikat dengan campuran
1 PC : 3 PS, : 5 kr.
Pasal 04
PERALATAN KERJA

Dalam pelaksanaan pekerjaan lantai, peralatan kerja yang digunakan yaitu concrete
mixer dan peralatan tukang.
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING GRANITE
1. Lingkup Pekerjaan.
Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan sendok semen,
benang, dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan seluruh pekerjaan lantai
Keramik dan marmer sesuai dengan detail yang disebutkan dalam gambar atau petunjuk
Pengawas.
2. Persyaratan dan Bahan
Spesifikasi Bahan yang digunakan adalah:
- Jenis : Granite
- Ukuran-ukuran : 60 x 60 cm atau seperti tertera pada gambar
- Warna : akan ditentukan kemudian
3. Contoh - Contoh
1. Sebelum diadakan pemasangan, Pelaksana harus memberikan contoh bahan-
bahan yang akan digunakan untuk disetujui Pengawas.
2. Contoh bahan yang telah disetujui akan digunakan sebagai pedoman/standard bagi
Pengawas untuk menerima atau memeriksa bahan yang dikirim oleh Pelaksana ke
lapangan.
4. Pelaksanaan
1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing pola
keramik yang akan dipasang.
2. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap
keramik harus sama, tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya.
3. Lebar celah lantai Keramik maksimal 4 mm. Pengisi celah/naad/siar diberi warna
dengan warna sesuai keramik yang dipasang atau warna lain atas persetujuan
Pengawas.
4. Pola pemasangan Keramik harus sesuai dengan gambar detail atau sesuai
petunjuk Pengawas.
5. Pemotongan Keramik harus menggunakan alat pemotong khusus, sesuai
petunjuk produsen pembuat.
6. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda- noda
yang melekat sehingga benar-benar bersih (warna keramik tidak kusam/buram).
7. Adukan pengikat untuk pemasangan Keramik pada lantai menggunakan
campuran 1 PC : 4 PS, sedangkan untuk daerah basah (toilet) adukan pengikat
dengan campuran 1 PC : 2 PS.
8. Lebar siar-siar harus sama dengan kedalaman maksimal 3 mm membentuk garis
lurus atau sesuai dengan gambar atau petunjuk Pengawas. Siar-siar harus diisi
bahan pengisi berwarna (grout semen berwarna) yang sesuai dengan warna
lantai.
Sebelum Keramik dipasang, terlebih dahulu harus direndam dalam air sampai jenuh

Pasal 05
PEMASANGAN ROASTER/LUBANG ANGIN

Menyediakan tenaga kerja, bahan, peralatan dan alat bantu untuk melaksanakan
pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan sesuai pada desain
perencanaan. Pemasangan roaster/lubang angin, lokasi pemasangan dan bentuk atau
susunan roaster mengikuti desain pada gambar.

BAB
PEKERJAAN PLAFOND

5. Linkup Pekerjaan Plafond dan Dinding ACP


a. Bahan rangka :
Sebagai rangka digunakan material rangka dari bahan besi hollow 40 x 40 tebal
minimal 2 mm dan hollow 100 x 50 tebal minimal 2 mm .

b. Penutup Langit-langit dan dinding


Digunakan material Alumunium Composite Panel (ACP) jenis Interior Polyester (PE)
untuk plafond dan PVDF untuk penutup dinding, dapat digambarkan sebagai panel
datar yang terdiri dari bahan non-alumunium berupa bahan polytthylene yang disatukan
di antara dua lembaran alumunium. Tebal 2,1 s/d 5 mm dan yang telah disetujui dalam
arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut.
c. Bahan untuk material yang digunakan pada pekerjaan ACP diantaranya:
1. Masking tape atau lakban kertas
2. Bracket siku panel acp
3. Bracket besi rangka hollow
4. Panel Aluminium Composite Panel
5. Screw skrup
6. Dynabolt
7. Mur – Baut
8. Sealant (Silikon)
9. Backrod dengan diameter minimal 2 mm lebih tebal dari lebar Nat yang
ditentukan

6. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Pekerjaan ini dikerjakan oleh pemborong yang berpengalaman dan dengan tenaga-
tenaga ahli
2. Pekerjaan ini melaksanakan perkerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk membuat shop
Drawing dan meniliti gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapanagn (ukuran dan
Peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out/penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
3. Rangka langit-langit dari besi dengan pengantung Hollow 60 x 60 x 2mm dan Hollow,
pengantung-pengantung terikat kuat pada beton, dinding atau rangka baja yang ada.
Sedangkan rangka untuk ACP penutup dinding mengunakan Besi siku 40 x 40 mm
4. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan, pemasangan
sesuai dengan yang ditunjukan/ disebutkan dalam gambar dengan memperhatikan
modul pemasangan penutup langit-langit yang dipasang.
5. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit dan dinding harus rata, tidak
cembung, kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan
bidang miring/tegak sesuia yang ditunjukan dalam gambar.
6. Setelah seluruh rangka langit-langit dan dinding terpasang, seluruh permukaan harus
rata, lurus dan waterplas, tidak ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang
rangka harus saling tegak lurus.
7. Bahan penutup langit-langit adalah ACP jenis Interior PE dengan mutu bahan seperti
yang telah diisyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukan dalam
gambar.
8. Bahan penutup langit-langit adalah ACP jenis Outdor PVDF dengan mutu bahan
seperti yang telah diisyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukan
dalam gambar.
9. Pertemuan dengan bidang langit-langit dan dinding, digunakan bahan seperti yang
ditunjukan dalam gambar.
10. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata,tidak melundut.
11. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/acces panel dilangit-langit yang
bisa dibuka, tanpa merusak plafond disekelilingnya, unutk keperluan pemeriksaan/
pemeliharan M & E.

7. Lingkup Pekerjaan Plafond PVC


a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjan pemasangan plafond PVC
atau seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
8. Persyaratan Bahan
a. Spesifikasi PVC
Jenis : PVC
Tebal : 8 mm
Ukuran : 20 x 400 cm
Merk : PVC atau setara
b. Rangka plafon dari bahan furing

9. Persyaratan Pelaksanaan
c. Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Penyedia jasa agar meneliti
gambar-gambar dan kondisi/keadaan di lapangan, dan diwajibkan kepada Penyedia
jasa untuk membuat shop drawing menggambarkan mengenai sistem
pemasangan dan juga pola pemasangan plafon.
d. Pada pekerjaan langit-langit dan partisi ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan
lain yang dalam pelaksanaannya sangat berkaitan.
e. Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit dan partisi, pekerjan lain yang
terletak pada langit-langit dan partisi tersebut harus sudah terpasang dengan
sempurna antara lain elektrikal, AC, sound system, fire alarm/fire detector, sprinkler,
saklar, stop kontak, dan instalasi lain yang diperlukan.
f. Untuk detail pemasangan, Penyedia jasa harus berkonsultasi dengan
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan/Perencana dan distributor material. Langit-
langit harus sesuai dengan pola gambar kerja dan wajib diperhatikan terhadap peil
rencana, untuk partisi harus dipasang rata dan tidak bergelombang. Rangka
yang datar harus rata air.
BAB
PEKERJAAN FURNITURE / CUSTOM MOBILER

1. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya uyang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
- Pekerjaan furniture / costum mobiler ini dipasang atau di tempatkan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar. Untuk detail bentuk, model dan ukuruan juga merujuk
pada desain yang sudah di gambar pada gambar kerja.

2. Persyaratan Bahan
- Block Board 18 mm
- HPL
- Assesoris sesuai pada desain/gambar
- Granit
- Akrilik 3 mm

3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksanaan , Penyedia jasa agar memperhatikan desain dan
gambar kerja serta kondisi/keadaan di lapangan, dan diwajibkan kepada Penyedia
jasa untuk membuat shop drawing menggambarkan mengenai sistem
pemasangan dan detail ukuran dan bentuk desain furnitur.
b. Ada pun hal-hal yang tidak tercantum di sini, maupun di gambar rencana akan di
kondisikan dan di diskusikan di kemudian hari sesuai dengan kedaan di lapangan.

BAB
PEKERJAAN LISTRIK
11.1 Persyaratan Teknis Umum Bahan dan Peralatan :

1. Umum
Pemasanan instalasi pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai
berikut :
a. PUIL tahun 2000 ;
b. Peraturan-peaturan yang lain yang dikeluarkan olhe Perumtel, Ditjen Bina
Lindung, dan Lembaga Pemerintah lainnya yang berwenang ;
c. ASHRAE, ARI, ASTM, ASME, dan SMACNA ;
d. National Fire Protection Association (NFPA) ;
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.05/MEN/1982 ;
f. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti PLN,
DInas Pemadam Kebakaran, dll ;
g. Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan.

Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki tenaga
ahli yang mempunyai surat izin Pemasangan Instalasi dari Instansi berwenang
yang telah biasa mengerjakan suatu daftar referensi pemasangan.

2. Gambar Rencana
• Gambar Rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan
yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
• Gambar-gambar system ini menunjukkan secara umum tata letak dari
peralatan, sedangkan pemasanan harus dikerjakan dengan memperhatikan
kondisi dari bangunan yang ada.
• Gambar-gambar Arsitektur, Struktur/Sipil, maupun Interior harus dipakai
sebagai referensi untuk Pelaksanaan.

3. Koordinasi
• Pemborong hendaknya bekerja sama dengan teknisi internal (Teknisi Rumah
Tangga) agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan.
• Koordinasi dengan Tim Teknis dari Pemberi Tugas dan Tim Pengelola Teknis
PU harus selalu dijalankan agar kendal-kendala yang ada di lapangan dapat
segera diatasi.

4. Pelaksanaan Pemasangan
• Sebelum melaksanakan pemasangan instalasi Pemborong harus
menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi Lapangan/Pengawas
dalam rangkap 4 (empat) untuk disetujui.. Yang dimaksud gambar kerja disini
adalah gambar yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan, lengkap dengan
dimensi peralatan, jarak peralatan satu dengan lainnya, jarak terhadap dinding,
jarak pipa terhadap lantai, dinding dan peralatan, dimensi accessories yang
dipakai dan Pengawas berhak menolak gambar kerja yang tidak mengikuti
ketentuan diatas.
• Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan
kapasitas peralatan yang akan dipasang, apabila terdapat sesuatu yang
diragukan Pemborong harus segera menghubungi Konsultan Pengawas.
• Asumsi-asumsi Konsultan Perencana dalam penentuan performance suatu
peralatan harus diperiksa ulang oleh Kontraktor sesuai dengan peralatan yang
dipilih maupun kondisi actual/lapangan dan dimintakan persetujuan kepada
Konsultan Pengawas.

11.2 Persetujuan Material, Peralatan dan Dokumen yang Diserahkan


1. Umum
Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setalah menerima
SPK/KONTRAK/SPMK dan sebelum memulai pekerjaan, pengadaan material dan
peralatan, Kontraktor harus menyerahkan shop drawing, daftar peralatan, dan
bahan yang akan digunakan pada proyek ini untuk disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang akan dipakai dan
semua biaya yang timbul berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan
contoh/dokumen ini.

2. Shop Drawing
Pemborong harus mengajukan gambar kerja berikut detail dan potongan yang
diperlukan untuk diperiksa dan disetujui. Dengan mengajukan gambar-gambar
kerja ini berarti Kontraktor sudah mempelajari keadaan lapangan setempat,
gambar-gambar Struktur, Arsitek maupun gambar-gambar instalasi lainnya

3. Daftar Peralatan dan Bahan


Suatu daftar yang lengkap untuk peralatan dan bahan yang akan digunakan pada
proyek ini harus diserahkan untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
dengan dilampiri brosur-brosur yang lengkap dengan data-data teknis,
performance dari peralatan/bahan.

Daftar bahan dan peralatan ini harus sesuai spesifikasi.

11.3 Pekerjaan Listrik :


1. Pekerjaan instalasi listrik yan termasuk pekerjaan ini adalah system instalasi listrik
secara lengkap sehingga instalasi ini dapat berjalan dengan baik dan aman,
sehingga pada waktu serah terima pertama instalasi tersebut harus sudah dapat
dipergunakan oleh Pengguna Jasa.

11.4 Persyaratan Bahan :


1. Kabel Tegangan Rendah yan diapak harus dapat dipergunakan untuk tegangan
min. 0,6kV untuk kabel NYM, NYY, & NYFbY dengan spesifikasi :
• Conductor : Plain Copper (NYM & NYY), solid or Stranded (NYY),
Copper/Sector Shape (NYFGbY)
• Insulation : PVC
• Core Filter : Compound Elastic / Soft PVC
• Sheath : PVC
• Produk Kabel : 4 besar (Supreme, Tranka, Kabelindo, Kabel Metal) atau
setara
• Produk conduit : EGA, Cipsal, Double-H atau setara
• Metal Conduit : Maruichi, Matsushita atau setara

2. Pada prinsipnya kabel-kabel instalasi daya dipergunakan adalah :


• Kabel-kabel instalasi daya dipergunakan jenis NYFGbY dan NYY ;
• Kabel instalasi penerangan dan kotak kontak dipergunakan NYM 3x2,5 mm2
dengan HIP conduit diameter minimum 19mm sebagai pelindungnya.

3. Kabel-kabel daya yang ke sub-sub panel harus disertai dengan kawat BC atau
NYA sebagai kawat pentanahan dengan diameter sama dengan diameter kabel
feedernya atau minimal satu rating dibawahnya kecuali diatas diameter 50 mm2
dipergunakan BC 50 mm2.

4. Penampang kabel minimum yang dapat diapaki untuk instalasi adalah dengan
diameter 2,5mm, sedangkan untuk arde dengan diameter 6mm.
BAB
PEKERJAAN SANITAIR

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya uyang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
Pekerjaan sanitary ini dipasang pada ruang toilet / kamar mandi / wc serta seluruh detail
yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan

1. Bahan – bahan yang digunakan sebagai berikut :


- Closet Duduk + Tabung : merk setara TOTO
- Closet Jongkok + Assesoris : merk setara TOTO
- Urinoir : merk setara TOTO
- Wastafel Keramik : merk setara TOTO
- Kran Air Bersih : Kualitas Premium
- Floor Drain : Stainless
- Bak mandi fiber plastik/Bak air sudut fiber
- Grill Penutup Saluran

2. Warna akan ditentukan kemudian dan pemasangan harus dengan persetujuan Direksi
Pengawas

3. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan di pasaran,
kecuali bila ditentukan lain.

4. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai


dengan yang telah disediakan oleh pabrik.

5. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan
syarat-syarat dalam buku ini.

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan


1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas beserta
persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak
disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan pengganti harus
disetujui Direksi Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar
4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada
Direksi Pengawas.
5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
6. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan.
7. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
8. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi dan
lancar dipergunakannya/air tidak macet.

BAB
PEKERJAAN KUSEN UPVC

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan serta peralatan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.

2. Persyaratan Bahan Ambang Pintu Jendela


a. Profil-profil yang digunakan adalah UPVC produksi dalam negeri yang berkwalitas
baik, mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas.

b. Sealant yang digunakan structural silicon sealant produksi Dow-corning, Zink-


glass, Sin-etsu atau produksi lain yang setara.

3. Persyaratan bahan Kusen


a. Kusen UPVC harus dilengkapi dengan komponen perlengkapan antara lain :

1. Karet penjepit ( Neo prame basket )


2. Sekrup galvanized
3. Dynabolt
Bahan-bahan penguat atau penyambung apabila tidak terbuat dari UPVC haruslah
dari bahan yang tidak mengakibatkan korosi.

4. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing)

• Gambar pelaksanaan akan menunjukkan ukuran, bentuk, standart profil utama,


finish, perletakan masing-masing type secara keseluruhan. Kontraktor harus
membuat gambar secara rinci dengan usulan profil-profil sesuai dengan gambar
detail yang diberikan.
• Semua pekerjaan yang akan dirakit dan dipasang harus sesuai dengan disain
arsitek dan gambar kerja yang disetujui Direksi Pengawas.

b. Pekerjaan Persiapan

• Memeriksa semua ukuran di gambar kerja dan disesuaikan dengan kondisi


dilapangan sebelum dilakukan penyetelan. Setiap terdapat perbedaan segera
diberitahukan kepada Direksi Pengawas sebelum dilakukan penyetelan. Setiap
terdapat perbedaan segera diberitahukan kepada Direksi Pengawas untuk
mendapat persetujuan.
• Tanda-tanda cacat akibat proses anodizing seperti “rock” atau “gripper” pada
permukaan harus diganti.
• Untuk keseragaman warna disyaratkan sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus selama fabrikasi unit-unit jendela maupun pintu serta partisi dan
lainnya, maka profil harus diseleksi sehingga menjamin warna yang sama pada
unit-unit tersebut.

Pekerjaan memotong, punch serta drill harus dilakukan dengan mesin sehingga
diperoleh hasil yang setelah dirangkai untuk jendela, pintu, partisi dan lainnya
mempunyai toleransi sebagai berikut :
- untuk tinggi dan lebar sebesar 1 mm
- untuk tinggi diagonal sebesar 2 mm

c. Pekerjaan Pelaksanaan

• Pekerjaan pembuatan/penyetelan dan pemasangan kusen UPVC beserta kaca


harus dilaksanakan oleh orang yang ahli dalam bidangnya, dengan persetujuan
Direksi Pengawas.
• Untuk mendapat hasil yang baik, pembuatan/penyetelan kosen UPVC harus
dilakukan langsung dilapangan.
• Antara tembok / kolom /beton dan kosen UPVC harus diisi dengan “sealant”
yang elastis.
• Pemasangan kaca pada kosen UPVC harus diisi dengan “rubber sealant” (alur
karet).
• Semua detail pertemuan harus runcing, halus, rata dan bersih dari goresan
serta cacat yang mempengaruhi permukaan UPVC.
• Sambungan-sambungan vertikal maupun horisontal sambungan sudut maupun
silang, demikian juga pengkombinasian profil-profil UPVC harus dipasang
sempurna, bila perlu dengan skrup pengaku.
• Fixing accessories seperti sekrup assembling dan engsel-engsel harus terbuat
dari bahan yang tahan terhadap korosi.
• Sebelum maupun selama pemasangan permukaan UPVC harus dilindungi
terhadap pengotoran dari bahan-bahan plesteran, adukan beton serta benturan-
benturan benda lainnya.
Direksi Pekerjaan berhak menginstruksikan kontraktor untuk mengganti bagian-
bagian yang menurut pendapatnya menjadi rusak akibat terkena plesteran,
adukan beton maupun benturan tersebut.

d. Pada bagian-bagian dari konstruksi dimana terjadi persinggungan antara UPVC


dan besi yang dapat mengakibatkan terjadinya korosi, maka seluruh permukaan
pada bagian tersebut harus dilapisi dengan “sealant” yang elastis.

e. Pemasangan rangka UPVC pada lantai atau dinding dilakukan dengan


menggunakan angker dengan posisi sedemikian rupa sehingga rangka tersebut
betul-betul melekat/rapat pada tempatnya.

PEKERJAAN ATAP

1.1. Lingkup Pekerjaan Rangka Atap Meliputi :


Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan, alat dan bahan-bahan yang diperlukan
terbuat dari Kuda - kuda Baja Ringan C75.75, Ring U45 dan Atap Seng Spandek 0,30
mm dan Atap Seng Spandek Transparant 0,30 mm, sesuai dengan gambar rencana.
1.2. Syarat-syarat Bahan Rangka Atap :
1.2.1. Bahan – Bahan Penutup Atap
a) Kuat – Tahan terhadap tekanan dan terpaan angin hingga kecepatan 192
km/jam serta tahan terhadap gempa, Tahan lama – Tidak berkarat, tidak
berjamur atau rapuh dengan umur produk 30 thn.
b) Tahan bocor dan cuaca – Garansi water proof 10 thn dan cocok untuk iklim
tropis : panas, hujan, kelembaban seerta perubahan cuaca.
c) Ekonomis – Tidak memerlukan perawatan dan pemeliharaan.
d) Insulasi panas – Dapat meredam panas, memiliki daya hantar panas yang
rendah.
e) Pemasangan dan fleksibilitas – Pemasangan mudah dan dapat di
pergunakan untuk berbagai aplikasi.
f) Aman dan ramah lingkungan – Tidak mengandung bahan bahan yang
berbahaya.

1.3. Syarat Pelaksanaan


1.3.1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait harus
dilaksanakan sesuai dengan gambar desain yang telah dihitung dengan
komputer menggunakan software Roof dan sesuai dengan Truss System’s
Standards and Specifications.
1.3.2. Semua detail dan hubungan harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
1.3.3. Seluruh kelengkapan atau barang dan pekerjaan lain yang diperlukan demi
kesempurnaan pemasangan (walaupun tidak secara khusus diperlihatkan
dalam gambar ataupun dipersyaratkan di RKS ini) harus diadakan /
disediakan/dikerjakan.
1.3.4. Pembuatan / fabrikasi kuda-kuda baja ringan dilakukan dilokasi pekerjaan dan
dilaksanakan dengan mesin rakit / jig.
1.3.5. Pemasangan sekrup SCREW (baik saat perakitan kuda-kuda di dilokasi
pekerjaan maupun instalasi akhir di lapangan) harus dilakukan dengan mesin
screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi agar tidak terjadi
aus/overtighten.
1.3.6. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang
dipakai untuk tumpuan kuda-kuda berdasarkan spesifikasi desain dan
pembebanan yang telah disepakati. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan
perencana struktur berhak meminta informasi mengenai reaksi perletakan
kuda-kuda.
1.3.7. Pengawas berhak menolak / menunda pemasangan kudakuda jika struktur
yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda tidak kuat dan / atau tidak layak
dibebani kuda-kuda.
1.3.8. Direksi tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan dan /atau kerugian yang
terjadi akibat tidak kuat / tidak tahannya struktur yang dipakai sebagai tumpuan
kuda-kuda.
1.3.9. truktur yang tidak direncanakan untuk dipakai sebagai tumpuan kuda-kuda
tidak diperkenankan untuk ditambahkan dan / atau diubah sehingga pada saat
pelaksanaannya struktur tersebut menyangga dan / atau menempel pada
bagian dari kuda-kuda.
1.3.10. Pihak kontraktor tidak diperkenankan mengubah, menambah, mengurangi
maupun melakukan pengganjalan pada kuda-kuda tanpa supervisi ataupun
persetujuan dari direksi.

1.4. Lingkup Pekerjaan Penutup Atap Meliputi :


Pekerjaan meliputi pemasangan Atap bangunan dengan Atap SPANDECK 0,30 mm
dan Atap SPANDECK TRANSPARANT 0,30 mm. Sesuai dengan gambar bestek.

1.5. Syarat-syarat Bahan :


2.2.1. Kuat – Tahan terhadap tekanan dan terpaan angin hingga kecepatan 192
km/jam serta tahan terhadap gempa.
2.2.2. Tahan lama – Tidak berkarat, tidak berjamur atau rapuh dengan umur produk
30 thn.
2.2.3. Tahan bocor dan cuaca – Garansi water proof 10 thn dan cocok untuk iklim
tropis : panas, hujan, kelembaban seerta perubahan cuaca.
2.2.4. Ekonomis – Tidak memerlukan perawatan dan pemeliharaan.
2.2.5. Insulasi panas – Dapat meredam panas, memiliki daya hantar panas yang
rendah.
2.2.6. Pemasangan dan fleksibilitas – Pemasangan mudah dan dapat di pergunakan
untukberbagai aplikasi.
2.2.7. Aman dan ramah lingkungan – Tidak mengandung bahan bahan yang
berbahaya.
2.2.8. Untuk Listplank digunakan kayu kelas II (meranti) denagn dimensi 2,5/25 cm
dengan kualitas terbaik.
2.2.9. Kontraktor wajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan disertai
keterangan tertulis mengenai spesifikasi bahan, detail bentuk, ukuran serta
petunjuk cara pemasangan.
1.6. Syarat-syarat Pelaksanaan :
3.2.1. Pemasangan penutup Atap diletakkan di atas gording. Jarak antara reng sesuai
dengan petunjuk Gambar Kerja atau ketentuan yang disyaratkan untuk
pekerjaan pemasangan penutup Atap.
3.2.2. Bagian penutup Atap untuk menempatkan pada kedudukannya tidak boleh
dibuang.
3.2.3. Pemotongan penutup Atap harus menggunakan alat yang sesuai untuk
pekerjaan tersebut.
3.2.4. Pada pemasangan nok penutup Atap harus mengikuti spesifikasi dan cara/
petunjuk pemasangan yang disyaratkan .
3.2.5. Pada setiap bagian tertentu, penutup Atap tersebut harus dipaku dengan
penutup Atap dibawahnya gording. Jumlah dan tipe paku yang digunakan harus
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
3.2.6. Pada bagian ujung nok penutup Atap harus dipasang nok penutup untuk
pemasangan penutup Atap .
3.2.7. Apabila terdapat Pengakhiran jurai luar dan pertemuan nok dengan jurai harus
ditutup dengan bahan penutup yang sesuai persyaratan, dan sudah merupakan
asesori penutup Atap yang dipakai.

PASAL 02
PERALATAN KERJA

Dalam pelaksanaan pekerjaan atap, peralatan kerja yang digunakan yaitu scaffolding dan
peralatan tukang.

Ditetapkan oleh:
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
DINAS PERHUBUNGAN ACEH

MUHAMMAD DAHLAN, ST, M.Si


NIP. 19720103 199703 1 001

Anda mungkin juga menyukai