Anda di halaman 1dari 125

K3 KONSTRUKSI BANGUNAN

UTAMAKAN KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA

01/27/2023 1
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

01/27/2023 2
lead (paint containing lead)

52 3
52 4
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
PENGERTIAN

1.KONSTRUKSI BANGUNAN
KEGIATAN YG BERHUBUNGAN DENGAN SELURUH TAHAPAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI YANG DI LAKUKAN PADA TEMPAT
KERJA.

2. SARANA KONSTRUKSI BANGUNAN


SEMUA INSTALASI/PERALATAN/SARANA PENDUKUNG DARI
KEGIATAN TAHAPAN KONSTRUKSI BANGUNAN MULAI DARI
KEGIATAN PELAKSANAAN, SERAH TERIMA SAMPAI DENGAN
MASA PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN.

3. MASA KONSTRUKSI
TAHAPAN PEKERJAAN YANG DILAKUKAN KONTRAKTOR/
PELAKSANA YANG MENGHASILKAN PRODUK TEKNIS
01/27/2023 5
BANGUNAN.
PENGERTIAN
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
( Lanjutan )

4. MASA SERAH TERIMA PEKERJAAN KONSTRUKSI


SUATU TAHAPAN PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN
KONTRAKTOR/ PELAKSANA DALAM PENYELESAIAN PRODUK
TEKNIS BANGUNAN DAN MENYERAHKAN KEPADA PEMILIK/
PENGELOLA BANGUNAN TEMPAT KERJA.

5. MASA PEMELIHARAAN/PERAWATAN
SUATU TAHAPAN PEKERJAAN YANG DILAKUKAN PEMILIK/
PENGELOLA BANGUNAN DENGAN TUJUAN BANGUNAN
TEMPAT KERJA MEMENUHI SYARAT K3
01/27/2023 6
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

 Kegiatan konstruksi merupakan unsur


penting dalam pembangunan.
 Kegiatan konstruksi menimbulkan
berbagai dampak yang tidak
diinginkan, antara lain yang
menyangkut aspek keselamatan kerja
dan lingkungan.
 Kegiatan konstruksi harus dikelola
dengan memperhatikan standar dan
01/27/2023
ketentuan K3 & L yang berlaku. 7
UTAMAKAN
Karakteristik Kegiatan
Proyek Konstruksi
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Melibatkan banyak tenaga kerja


kasar berpendidikan relatif
rendah (Non Skill)
 Memiliki masa kerja terbatas
 Memiliki intensitas kerja yang
tinggi
 Bersifat multi disiplin dan multi
crafts
 Menggunakan peralatan kerja
beragam (jenis, teknologi,
kapasitas dan kondisinya)
01/27/2023 8
UNSUR TERKAIT DALAM PROYEK KONSTRUKSI

Pemilik Proyek Instansi Teknis

Masyarakat
Kontraktor
Proyek
Konstruksi
Sub Kontraktor Pemasok dll

Pekerja Proyek Pekerja Subkon

01/27/2023 9
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Data Kecelakaan

- Konstruksi : 31,9 %
- Industri : 31,6 %
- Transport : 9,3 %
- Pertambangan : 2,6 %
- Kehutanan : 3,8 %
- Lain-lain : 20 %

01/27/2023 10

previous next
Peraturan Perundangan
K3 Bidang Konstruksi Bangunan

UNDANG UNDANG
NO. 1 TAHUN 1970
tentang KESELAMATAN KERJA

PERMENAKER
NO. PER. 01/MEN/1980
tentang K3 PADA KONSTRUKSI BANGUNAN
SKB MENAKER DAN MENTERI PU
No. 174/MEN/1986 DAN No. 104/KPTS/1986
tentang
K3 PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUKSI BESERTA PEDOMAN
PELAKSANAAN K3 PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUKSI

01/27/2023 11
UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA

Ruang lingkup K3 Konstruksi

Bab II Psl 2 (1) K3 di segala tempat kerja di darat, di dalam


tanah, permukaan air, di dalam air, maupun di
udara dalam wilayah RI.

Ket. Psl 2 (2) c. Dikerjakan pembangunan, perbaikan,


perawatan, pembersihan atau pembongkaran
rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk
bangunan2 pengairan, saluran atau persiapan

i. Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian, di atas


permukaan tanah atau perairan.

01/27/2023 12
UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA

Ruang lingkup K3 Konstruksi (lanjutan)

k. Dilakukan pekerjaan yang mengandung


bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh atau terperosok,
hanyut atau terpelanting

m. Terdapat atau menyebar suhu,


kelembaban, debu, kotoran, api, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi,
suara atau getaran

01/27/2023 13
UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA

Syarat-syarat K3 (Konstruksi)
Psl 3 (1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-
syarat K3 untuk:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
…… dst …….
s/d
r.

01/27/2023 14
 Permenaker No. 01/Men/1980

tentang K3 Pada Konstruksi Bangunan, di dalamnya telah


ditetapkan berbagai prosedur K3 yang harus
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
dilaksanakan di sektor kegiatan konstruksi, antara lain :

1. Adanya kewajiban melapor keadaan proyek


konstruksi ke pemerintah dengan syarat untuk
dilakukan langkah-langkah antisipasi di bidang K3

2. Adanya kewajiban membentuk organisasi/kepanitiaan


K3 dalam proyek a.l. dalam bentuk P2K3 (Panitia
Pembina K3) perusahaan atau bentuk kepanitiaan
lainnya

3. Adanya kewajiban melakukan identifikasi K3 sebelum


proyek dimulai dan segera disiapkan syarat-syarat K3
sesuai ketentuan
01/27/2023 15
 Permenaker No. 01/Men/1980 lanjutan

UTAMAKAN
4. Dibuatkan Akte Pengawasan K3 Proyek
Konstruksi, untuk melihat hasil-hasil temuan
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

bidang K3 oleh pengurus maupun Ahli K3


perusahaan
5. Diadakan pelatihan bagi para teknisi sebagai
Ahli Muda K3, Ahli Madya K3 dan Ahli Utama
K3 Bidang Konstruksi untuk Petugas K3 di
proyek yang bersangkutan.

01/27/2023 16
Kep. Dirjen PPK No Kep 20/DJPKK/VI/2004
Tentang
Sertifikasi Kompetensi K3 Bid Konst Bangunan

Jenis Kompetensi Personil :


- Ahli K3 Utama,
- Ahli K3 Madya
- Ahli K3 Muda
- Teknisi Scaffolding

01/27/2023 17
SERTIFIKASI KOMPETENSI
PERSONIL K3 Pada Kegiatan Konst Bangunan
Kep. Dirjen PPK No Kep 20/DJPKK/VI/2004

A. Proyek > 6 bulan atau TK > 100 org


- Min. 1 org Ahli Utama
- Min. 1 org Ahli Madya
- Min. 2 org Ahli Muda
B. Proyek < 6 bulan atau TK < 100 org
- Min. 1 org Ahli Madya
- Min. 1 org Ahli Muda
C Proyek < 3 bulan atau TK < 25 org
- Min. 1 org Ahli Muda
D. Teknisi perancah harus memiliki SIO
01/27/2023 18
KEP. DIRJEN NO. KEP. 74/PPK/XII/2013
LISENSI K3 BIDANG SUPERVISI PERANCAH
31 DESEMBER 2013
 Permenaker No. 01/Men/1980 lanjutan

6. Disiapkan bahan pedoman K3 yang meliputi :


a. Catatan identifikasi kecelakaan kerja yang ada
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
b. Rekomendasi persyaratan K3 atas temuan
identifikasi di atas
c. Dibuatkan Prosedur Kerja Aman yang
menyangkut seluruh jenis kegiatan
d. Dibuatkan Instruksi Kerja Aman untuk langkah-
langkah kegiatan yang bersifat khusus
e. Dibuat rencana kerja K3 yang komprehensip
terkendali oleh pimpinan proyek.

01/27/2023 20
 Permenaker No. 01/Men/1980 lanjutan

7. Dibuatkan Pedoman Teknis K3 yang


khusus melaksanakan K3 untuk
pekerjaan yang bersifat spesifik
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

8. Dilakukan inspeksi oleh Ahli K3


khususnya oleh Pegawai Pengawas K3
(Pemerintah)
9. Dilakukan audit oleh ahli-ahli audit
independe

01/27/2023 21
SKB MENAKER DAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
No.174/MEN/1986 DAN No.104/KPTS/1986
TENTANG
K3 PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUKSI
BESERTA PEDOMAN PELAKSANAAN K3 PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUKSI
8 PASAL, 14 BAB

 PASAL 2 KONSTRAKTOR WAJIB PENUHI SYARAT –SYARAT K3


 PASAL 3 MENTERI PEKERJAAN UMUM MEMBERI SANKSI
ADMINISTRASI
 PASAL 4 KOORDINASI DEPNAKERTRANS DAN PEKERJAAN UMUM
 PASAL 5 AHLI K3 KONSTRUKSI
 PASAL 6 PENGAWASAN DEPNAKER DAN PEKERJAAN UMUM

PEDOMAN :
BAB I ADMINISTRASI  KEWAJIBAN KONTRAKTOR TERHADAP K3
TERMASUK BIAYA YANG TIMBUL.
 PETUGAS K3 FULL TIME < 100 ORANG
TK > 100 ORANG (P2K3)  STRUKTURAL
( 6 BULAN ) BUAT SOP
BAB II S/D XIV (TEKNIS)
01/27/2023 22
Pembinaan
Pembinaan dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya
melibatkan secara aktif peran masyarakat jasa konstruksi

Sangsi
- Teguran tertulis
- Penghentian sementara
- Pembatasan kegiatan
- Pembekuan ijin
- Pencabutan ijin

Pidana --> oleh Kemenakertrans


Administratif --> oleh Dep PU

01/27/2023 23
RUANG LINGKUP PENGAWASAN
K3 KONSTRUKSI & SARANA BANGUNAN

SERAH TERIMA PEKERJAAN


KONSTRUKSI

PERAWATAN/
MASA KONSTRUKSI PEMELIHARAAN BANGUNAN

Dilakukan pekerjaan dalam


DIKERJAKAN : ketinggian di atas permukaan
 Pembangunan. tanah atau perairan
 Perbaikan.
 Perawatan. Dilakukan pekerjaan mengandung
 Pembersihan, bahaya tertimbum tanah,
pembongkaran rumah,
gedung, bangunan kejatuhan, terkena pelantingan
pengairan, bangunan benda, terjatuh atau
lainnya, saluran atau terperosok,hanyut atau
terowongan di bawah tanah terpelanting
01/27/2023 24
 WAJIB LAPOR PEKERJAAN
KONSTRUKSI/PROYEK SURAT DIRJEN BINAWAS
 NO. 147/BW/KK/IV/1997
BAB I PASAL 2
PEMERIKSAAN
PENGAWAS SPESIALIS K3 KONSTRUKSI

KONTRAKTOR IPK3 PROPINSI


LAPORAN :
 NAMA & ALAMAT PERUSAHAAN
 NAMA & PEMILIK PERUSAHAAN
 NAMA & ALAMAT PELAKSANA KONSTRUKSI
 PROGRAM K3 PELAKSANA KONSTRUKSI
 KEGIATAN K3 PELAKSANAN KONSTRUKSI EVALUASI
 PESAWAT/INSTALASI/PERALATAN YANG
DIGUNAKAN.
 FASILITAS K3
 JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA.
 PESAWAT / INSTALASI YG TERPASANG WAJIB LAPOR PEKERJAAN
PADA BGN TEMPAT KERJA & KONSTRUKSI
SUBKONTRAKTOR YG MELAKSANAKAN. (Bila proyek > 6 bulan )
01/27/2023 25
BUKU AKTE PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN KONSTRUKSI

PEMERIKSAAN K3 KE LOKASI PEMERIKSAAN


PROYEK PENGAWAS SPESIALIS K3 KONSTRUKSI

KONTRAKTOR IPK3 PROPINSI

LAPORAN :
NAMA & ALAMAT PERUSAHAAN EVALUASI
NAMA & PEMILIK PERUSAHAAN
NAMA & ALAMAT PELAKSANA
PROGRAM K3 KONSTRUKSI BUKU AKTE PENGAWASAN
KEGIATAN K3 PELAKSANAN KETENAGAKERJAAN KONSTRUKSI/PROYEK
KONSTRUKSI (Diterbitkan bila proyek 6 bulan keatas)
PESAWAT/INSTALASI/PERALATAN
YANG DIGUNAKAN.  BERITA ACARA PEMERIKSAAN
FASILITAS K3  DATA PROYEK
JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA  LAP. CHECK LIST PEMERIKSAAN
PESAWAT / INSTALASI YG  HASIL PEMERIKSAAN
DIPASANG & SUB KONTRAKTOR PENGAWASAN
YG MELAKSANAKANNYA.
01/27/2023
 SARAN-SARAN 26
PROSEDUR STANDAR OPERASI
• TATA CARA ADMINISTRASI
• TAHAPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
KONTRAKTOR
* TAHAPAN PEKERJAAN PONDASI
* TAHAPAN PEKERJAAN BETON
* TAHAPAN PEKERJAAN BAJA.
* TAHAPAN PEKERJAAN MEKANIKAL
* TAHAPAN PEKERJAAN LISTRIK.
PROSEDUR STANDAR * TAHAPAN PEKERJAAN FINISHING.
OPERASI
AHLI K3 KONSTRUKSI

DINAS TENAGA KERJA


IPK3 PROPINSI
PEMERIKSAAN
PENGAWAS SPESIALIS EVALUASI
K3 KONSTRUKSI
• DATA UMUM & TEKNIS TAHAPAN
PERSYARATAN WAJIB PEKERJAAN KONSTRUKSI
DILAKSANAKAN • ANALISA HASIL PEMERIKSAAN
PROSEDUR STANDAR OPERASI
01/27/2023
• REKOMEDASI SYARAT-SYARAT K327
UNTUK PENCEGAHAN KECELAKAAN
PEMERIKSAAN PERTAMA
Pada awal kontraktor menyampaikan pekerjaan konstruksi

PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN KHUSUS PEMERIKSAAN PERIODIK/BERKALA


Dilakukan pada setiap tahapan :
 TAHAPAN PEKERJAAN PONDASi
 TAHAPAN PEKERJAAN BETON
 TAHAPAN PEKERJAAN BAJA
 TAHAPAN PEKERJAAN MEKANIKAL
 TAHAPAN PEKERJAAN LISTRIK
 TAHAPAN PEKERJAAN FINISHING

01/27/2023 28
K3 PENGGUNAAN ALAT DAN
PERALATAN KONSTRUKSI & SARANAN BANGUNAN

PERMOHONAN • Motor Diesel / Genset


• Scaffolding
 STANDAR • Pesawat Angkat
• Instalasi Pipa Air
• Instalasi Tata Udara
Surat • Instalasi Lift
KONTRAKTOR IPK3 keterangan • Instalasi Prot
Kebakaran
PEMBUATAN
• Instalasi Penyalur Petir
LAPORAN
(ADMINISTRATIF)
• Pondasi
• Tiang Pancang
 PEG. PENGAWAS (SPESIALIS) • Utilitas Bangunan
 AHLI K3 KONSTRUKSI • Hoisting Lift
• Struktur Bangunan
• Instalasi Penerangan
01/27/2023 29
K3 PENGGUNAAN ALAT DAN
PERALATAN KONSTRUKSI & SARANAN BANGUNAN

PERMOHONAN  Power
 STANDAR Shovel/Excavator
 Mesin Pancang / Alat
Pneumatic
Surat  Mobil Crane
KONTRAKTOR IPK3  Tower Crane
keterangan  Buldozer
PEMBUATAN  Mesin Aspal Mixer
LAPORAN Plant
(ADMINISTRATIF)  Clamp Shell
 Penggalian
 PEG. PENGAWAS (SPESIALIS)
 Backhoe
 AHLI K3 KONSTRUKSI  Dragline
 Sarana bangunan
01/27/2023 lainnya 30
PENYELENGGARAAN K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI

- Dimulai pada tahap perencanaan


- Unsur yang terlibat
- Komitmen manajemen
- Pembentukan organisasi P2K3
- Kerangka dan penjabaran tugas
- Pembinaan / sosialisasi, awal, rutin, dan khusus
- Aktivitas kegiatan
- Pengawasan internal dan eksternal
- Reward & Punishment

01/27/2023 31
OBYEK-OBYEK SPESIFIK PADA PROYEK KONSTRUKSI

- Tempat dan lingkungan kerja


- Alat, mesin, instalasi
- Perancah
- Tangga
- Alat angkat
- Alat konstruksi / alat berat
- Konstruksi bawah tanah
- Penggalian
- Pemancangan
- Pekerjaan beton
- Pekerjaan peledakan
- Pekerjaan penunjang / finishing

01/27/2023 32
SERTIFIKASI

Alat
- Persyaratan administratif
- Pemeriksaan visual
- Pengujian beban
- Rekomendasi / Ijin

Kompetensi Personil
- Persyaratan peserta
- Pelatihan
- Evaluasi
- Sertifikasi
- Lisensi
- Penunjukan
01/27/2023 33
PERATURAN PELAKSANA
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01 Tahun
1976, tentang Wajib Latihan Hiperkes bagi Dokter
Perusahaan.
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01 Tahun
1978, tentang Keselamatan dan kesehatan Kerja
Dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01 Tahun
1979, tentang Wajib Latihan Hiperkes bagi Paramedis
Perusahaan.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01 Tahun
1980, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Konstruksi Bangunan.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.02 Tahun
1980, tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
PERATURAN PELAKSANA

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.04


Tahun 1980, tentang syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam
Api Ringan.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01
Tahun 1981, tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01
Tahun 1982, tentang Bejana Tekanan.
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.02
Tahun 1982, tentang klasifikasi juru las .
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.03
Taahun 1982, tentang Pelayanan Kesehatan
Tenaga Kerja.
PERATURAN PELAKSANA

11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No . 02 Tahun 1983


tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik.
12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04 Tahun 1980
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian
Asbes.
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04 Tahun 1985
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga
dan Produksi.
14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1985
tentang K3 Pesawat Angkat dan Angkut.
15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03 Tahun 1986
tentang syarat - syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
tempat kerja yang mengelola pestisida.
PERATURAN PELAKSANA

16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04 tahun 1987


tentang Tata Cara Pembentukan P2K3 dan
Pengangkatan Ahli K3.
17. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01 Tahun 1988
tentang Syarat – syarat dan kualifikasi Operator
Pesawat Uap.
18. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02 Tahun 1989
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir.
19. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02 Tahun 1992
tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan
Kewenangan Ahli K3
20. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04 Tahun 1995
tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
PERATURAN PELAKSANA

21. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1996 tentang


Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
22. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per 01/Men/1998
tentang Program Jaminan Pemeliharaan dengan Manfaat
Lebih Baik.
23. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/Per/1998 tentang
Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.
24. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/Men/1999 tentang
Syarat – syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk
Pengangkutan Orang dan Barang.
25. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per
11/Men/2007 tentang Pencegahaan dan Penanggulangan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Di Tempat
Kerja.
PERATURAN PELAKSANA

26. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi No.


Per 01/Men/2007 tentang Pedoman Pemberian
Penghargaan K3.
27. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Kep.12/Men/2007 tentang Petunjuk Teknis
Pendaftaran Kepersertaan, Pembayaran Iuran,
Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek.
28. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.Kep .15/Men/2008 tentang Pertolongan pertama
Pada Kecelakaan di tempat Kerja.
29. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per 18/Men/2008 tentang Penyelenggaraan Audit
SMK3.
PERATURAN PELAKSANA

30. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi


No.Kep 25/Men/2008 tentang Pedoman Diagnosis
dan Penilaian Cacat karena Kecelakaan dan Penyakit
Akibat kerja.
31. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.Per 08/Men/2010 tentang alat pelindung diri.
32. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No. Per 09/Men/2010 tentang Petugas dan operator
Pesawat Angkat dan Angkut.
33. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.Per 13/Men/2011 tentang NAB Faktor fisika dan
Kimia di tempat Kerja. 40
PERATURAN PELAKSANA
34. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep
245/Men/1990 tentang hari Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Nasional.
35. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Kep 186/Men/1999
tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
36. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Kep 187/Men/1999
tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat
Kerja.
37. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Kep
75/Men/2002 tentang Perlakuan SNI No.04-0225-2000
Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 ( PUIL
2000 ) di tempat Kerja.
38. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep
68/Men/2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/Aids di Tempat kerja.
PERATURAN PELAKSANAAN TERBARU

PERMEN PUPR NO 21 TAHUN 2019, mengenai :


PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA

PERMEN PUPR NO 14 TAHUN 2020, mengenai :


TENAGA AHLI K3 KONSTRUKSI
JENIS BAHAYA KONSTRUKSI

 Physical Hazards
 Chemical Hazards
 Electrical Hazards
 Mechanical Hazards
 Biological Hazards
 Psychological Hazards

01/27/2023 43
ACCIDENT PREVENTION PROGRAM

Pengendalian Penangulangan
Pencegahan - Engineering
- Emergency Response Rehabilitasi
- Safe
Design System
- Human - Prasarana
- Hazard Identification - Administratives

Pra Insiden Insiden Pasca Insiden

01/27/2023 44
K3 dalam Proyek Konstruksi

Safety Construction
Engineering Safety

Personnel
Safety

01/27/2023 45
Pengawasan Pelaksanaan K3

Meliputi kegiatan-kegiatan, antara lain:


 Safety Patrol (team 2/3 orang)
 Safety Supervisor (petugas ditunjuk PM)
 Safety Meeting (bahasan hasil temuan
supervisor)

01/27/2023 46
SAFETY INDUCTION & TOOLBOX MEETING
Safety Induction
Program
Pendekatan K3 dan
Housekeeping bagi
orang baru di
Proyek (termasuk
Karyawan dan
Pekerja).

Tool Box Meeting


Pengarahan tentang
K3 & Housekeeping
yang ditujukan
kepada para Pekerja
dan Karyawan yang
akan berada di Area
Kerja

01/27/2023 47

previous next
SAFETY TALK

Kegiatan Safety Talk untuk Tukang Besi dan Cara Pemakaian Fire Extinguisher

Kegiatan Safety Talk untuk Tukang Kayu di Los Kerja Kayu Proyek

01/27/2023 48

previous next
SAFETY PATROL
Wajib Helm dan Sepatu

Petugas Safety Supervisor mengawasi K3 Pekerjaan Galian Pile Cap, Pasangan


01/27/2023 49
Bekisting Batako dan Erection TC
previous next
TAHAP PENGELOLAAN
K3 PROYEK
Tahap Kegiatan
TAHAP II Tahap III Tahap IV Tahap V Tahap VI
TAHAP I Tahap VII
Basic Equipment
CONCEPTUAL
ENGINEERING Engineering Detailed Procurement Commissioning Operation &
Demolition
Engineering and Constr. & Start-Up Maintenance

Aspek Keselamatan harus telah dimulai sejak


proyek dirancang dengan mempertimbangkan
keselamatan dalam pembangunan atau
pengoperasiannya.
 Safety Review
 AMDAL
 UKL-UPL
01/27/2023 50
TAHAP PENGELOLAAN
K3 PROYEK

Tahap Kegiatan
TAHAP II Tahap III Tahap IV Tahap V Tahap VI
TAHAP I Tahap VII
Basic Equipment
CONCEPTUAL
ENGINEERING Engineering Detailed Procurement Commissioning Operation &
Demolition
Engineering and Constr. & Start-Up Maintenance

Dilakukan Analisa Keselamatan terhadap


rancangan proyek dengan mengidentifikasi
potensi bahaya serta standar dan perundangan
yang terkait dengan rancangan
 What If Analysis

01/27/2023 51
TAHAP PENGELOLAAN
K3 PROYEK

Tahap Kegiatan
TAHAP II Tahap III Tahap IV Tahap V Tahap VI
TAHAP I Tahap VII
Basic Equipment
CONCEPTUAL
ENGINEERING Engineering Detailed Procurement Commissioning Operation &
Demolition
Engineering and Constr. & Start-Up Maintenance

Dilakukan Analisa Keselamatan lebih rinci setelah


rancangan detail konstruksi selesai dan ada
rincian peralatan dan sistim yang akan digunakan
terhadap rancangan proyek
 Hazops
 Quantitative Risk Analysis

01/27/2023 52
TAHAP PENGELOLAAN
K3 PROYEK

Tahap Kegiatan
TAHAP II Tahap III Tahap IV Tahap V Tahap VI
TAHAP I Tahap VII
Basic Equipment
CONCEPTUAL
ENGINEERING Engineering Detailed Procurement Commissioning Operation &
Demolition
Engineering and Constr. & Start-Up Maintenance

Penerapan K3 dalam kegiatan fisik


konstruksi dengan menerapkan
Manajemen K3 Proyek :
 CSMS
 Safety Audit
 Safety Review

01/27/2023 53
TAHAP PENGELOLAAN
K3 PROYEK

Tahap Kegiatan
TAHAP II Tahap III Tahap IV Tahap V Tahap VI
TAHAP I Tahap VII
Basic Equipment
CONCEPTUAL
ENGINEERING Engineering Detailed Procurement Commissioning Operation &
Demolition
Engineering and Constr. & Start-Up Maintenance

Sebelum fasilitas dijalankan dan konstruksi


dinyatakan selesai diadakan kajian ulang untuk
meyakinkan standar keselamatan yang ada untuk
fasilitas tersebut sudah memenuhi :
- Pre Start-up Safety Review
- Safety Inspection

01/27/2023 54
TAHAP PENGELOLAAN
K3 PROYEK

Tahap Kegiatan
TAHAP II Tahap III Tahap IV Tahap V Tahap VI
TAHAP I Tahap VII
Basic Equipment
CONCEPTUAL
ENGINEERING Engineering Detailed Procurement Commissioning Operation &
Demolition
Engineering and Constr. & Start-Up Maintenance

Penerapan K3 dalam operasi (Operational Safety) sesuai


ketentuan yang berlaku untuk kegiatan yang bersangkutan
 Pabrik kimia
 Industri Umum
 Industri Jasa
 Fasilitas Umum dsb.

01/27/2023 55
Pendekatan K3
 Pendekatan Hukum
K3 merupakan ketentuan perundangan .
 Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas
 Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan penderitaan bagi
korban.
• K3 melindungi pekerja dan masyarakat
Pencegahan Kecelakaan Konstruksi

 Sebab Kecelakaan Konstruksi


• Human Factors
 Unsafe Acts
• Technical Factors
 Materials
 Equipments
 Working Environment

01/27/2023 57
PENCEGAHAN KECELAKAAN

Adm
Procedure

Safety
Approach/
Engineering pendekatan K3 Human
Control Control

01/27/2023 58
FAKTOR MANUSIA
 Sangat dominan di lingkungan konstruksi.

 Pekerja heterogen, tingkat skill dan


edukasi berbeda, pengetahuan tentang
keselamatan rendah.

 Perlu penanganan khusus.

01/27/2023 59
Pencegahan Faktor Manusia
 Pemilihan tenaga kerja

 Pelatihan sebelum mulai kerja

 Pembinaan dan pengawasan selama


kegiatan berlangsung

01/27/2023 60
FAKTOR TEKNIS
 Berkaitan dengan kegiatan kerja proyek
seperti penggunaan peralatan dan alat
berat, penggalian, pembangunan,
pengangkutan dsb.

 Disebabkan kondisi teknis dan metoda


kerja yang tidak memenuhi standar
keselamatan (substandards condition)

01/27/2023 61
Pencegahan Faktor Teknis
 Perencanaan kerja yang baik.
 Pemeliharaan dan perawatan peralatan
 Pengawasan dan pengujian peralatan kerja
 Penggunaan metoda dan teknik konstruksi
yang aman
 Penerapan Sistim Manajemen Mutu

01/27/2023 62
STRATEGI PENERAPAN K3 DI PROYEK KONSTRUKSI

Develops
Identification Evaluation Implementasi Monitoring
The Plan

 Setiap proyek memiliki karakteristik


berbeda, misalnya proyek bangunan
bertingkat, pembangunan bendungan,
pabrik dsb.
 Lakukan identifikasi potensi bahaya dalam
kegiatan konstruksi yang akan
dilaksanakan.
 Buat mapping potensi bahaya menurut area
atau bidang kegiatan masing-masing
01/27/2023 63
STRATEGI PENERAPAN K3 DI PROYEK KONSTRUKSI

Develops
Identification Evaluation Implementasi Monitoring
The Plan

 Adakan evaluasi tentang potensi


bahaya untuk menentukan skala
prioritas berdasarkan Hazards Rating.
 Susun Risk Rating dari semua kegiatan
konstruksi yang akan dilakukan

01/27/2023 64
STRATEGI PENERAPAN K3 DI PROYEK KONSTRUKSI

Develops
Identification Evaluation Implementasi Monitoring
The Plan

 Berdasarkan hasil Identifikasi dan


Evaluasi susun rencana pengendalian dan
pencegahan kecelakaan
 Terapkan konsep Manajemen
Keselamatan Kerja yang baku
 Susun Program Implementasi dan
program-program K3 yang akan
dilakukan
(buat dalam bentuk elemen kegiatan)
01/27/2023 65
STRATEGI PENERAPAN K3 DI PROYEK KONSTRUKSI

Develops
Identification Evaluation Implementasi Monitoring
The Plan

 Rencana kerja yang telah disusun


diimplementasikan dengan baik.
 Sediakan sumberdaya yang
diperlukan untuk menjalankan
program K3
 Susun Kebijakan K3 terpadu

01/27/2023 66
STRATEGI PENERAPAN K3 DI PROYEK KONSTRUKSI

Develops
Identification Evaluation Implementasi Monitoring
The Plan

 Buat program untuk memonitor


pelaksanaan K3 dalam
perusahaan.
 Susun sistim audit dan inspeksi
yang baik sesuai dengan kondisi
perusahaan.
01/27/2023 67
Implementasi K3 dalam Kegiatan Proyek

 Dikembangkan dengan
mempertimbangkan berbagai aspek
antara lain :
• Skala Proyek
• Jumlah Tenaga Kerja
• Lokasi Kegiatan
• Potensi dan Resiko Bahaya
• Peraturan dan standar yang berlaku
• Teknologi proyek yang digunakan

01/27/2023 68
Elemen Program K3 Proyek

Kebijakan Adm/Pros
Identifikasi
Audit Project
Safety
Investigasi Pembinaan

Emergency Safety
Elemen Comittee
Limbah Program Safety
Promotion
Lingkungan Safe Work
Practices
Transport Ijin
Safety Kerja
Contractor Safety
Safety Equipment Inspection
Insp.

01/27/2023 69
1. KEBIJAKAN K3
 Merupakan landasan keberhasilan
K3 dalam proyek.
 Memuat komitmen dan dukungan
manajemen puncak terhadap
pelaksanaan K3 dalam proyek.
 Harus disosialisasikan kepada
seluruh pekerja dan digunakan
sebagai landasan kebijakan proyek
lainnya.
01/27/2023 70
2. ADMINISTRATIF DAN PROSEDUR
 Menetapkan sistim organisasi
pengelolaan K3 dalam proyek.
 Menetapkan personal dan petugas
yang menangani K3 dalam proyek.
 Menetapkan prosedur dan sistim
kerja K3 selama proyek berlangsung
termasuk tugas dan wewenang
semua unsur terkait.

01/27/2023 71
2. ADMINISTRATIF DAN PROSEDUR
( Lanjutan )

 Kontraktor harus memiliki


kelengkapan dokumen kerja dan
perijinan yang berlaku.
 Kontraktor harus memiliki Manual
Keselamatan Kerja sebagai dasar
kebijakan K3 dalam perusahaan.
 Kontraktor harus memiliki prosedur
kerja aman sesuai dengan jenis
pekerjaan dalam kontrak yang akan
dikerjakannya.
01/27/2023 72
Organisasi dan SDM
 Kontraktor harus memiliki organisasi yang
menangani K3 yang besarnya sesuai dengan
kebutuhan dan lingkup kegiatan.
 Organisasi K3 harus memiliki asses kepada
penanggung jawab proyek.
 Kontraktor harus memiliki personil yang cukup
yang bertanggung jawab mengelola kegiatan K3
dalam perusahaan yang jumlahnya disesuaikan
dengan kebutuhan.
 Kontraktor harus memiliki personil atau pekerja
yang cakap dan kompeten dalam menangani
setiap jenis pekerjaan serta mengetahui sistim
cara kerja aman untuk masing-masing kegiatan.

01/27/2023 73
3. IDENTIFIKASI BAHAYA
 Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus
dilakukan Identifikasi Bahaya guna mengetahui
potensi bahaya dalam setiap pekerjaan.
 Identifikasi Bahaya dilakukan bersama
pengawas pekerjaan dan Safety Department.
 Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang
sudah baku seperti Check List, What If, Hazops,
dsb.
 Semua hasil Identifikasi Bahaya harus
didokumentasikan dengan baik dan dijadikan
sebagai pedoman dalam melakukan setiap
kegiatan.

01/27/2023 74
3. IDENTIFIKASI BAHAYA ( Lanjutan )

 Identifikasi Bahaya harus dilakukan pada


setiap tahapan proyek yang meliputi :

• Design Phase
• Procurement
• Construction
• Commisioning dan Start-up
• Penyerahan kepada pemilik

01/27/2023 75
4. PROJECT SAFETY REVIEW
 Sesuai perkembangan proyek
dilakukan kajian K3 yang mencakup
kehandalan K3 dalam rancangan dan
pelaksanaan pembangunannya.
 Kajian K3 dilaksanakan untuk
meyakinkan bahwa proyek dibangun
dengan standar keselamatan yang
baik sesuai dengan persyaratan

01/27/2023 76
4. Project Safety Review ( Lanjutan )

 Kontraktor jika diperlukan harus


melakukan project safety review
untuk setiap tahapan kegiatan kerja
yang dilakukan.
 Project Safety Review bertujuan
untuk mengevaluasi potensi bahaya
dalam setiap tahapan proyek secara
sistimatis.
01/27/2023 77
5. PEMBINAAN DAN PELATIHAN
 Pembinaan dan Pelatihan K3 untuk semua
pekerja dari level terendah sampai level
tertinggi.
 Dilakukan pada saat proyek dimulai dan
dilakukan secara berkala.
 Pokok Pembinaan dan Latihan :
• Kebijakan K3 Proyek.
• Cara melakukan pekerjaan dengan aman.
• Cara penyelamatan dan penanggulangan
darurat.

01/27/2023 78
6. SAFETY COMMITTEE
(P2K3)
 Panitia Pembina K3 merupakan salah satu
penyangga keberhasilan K3 dalam perusahaan.
 Panitia Pembina K3 merupakan saluran untuk
membina keterlibatan dan kepedulian semua
unsur terhadap K3.
 Kontraktor harus membentuk Panitia Pembina
K3 atau Komite K3 (Safety Committee).
 Komite K3 beranggotakan wakil dari masing-
masing fungsi yang ada dalam kegiatan kerja.
 Komite K3 membahas permasalahan K3 dalam
perusahaan serta memberikan masukan dan
pertimbangan kepada manajemen untuk
peningkatan K3 dalam perusahaan.
01/27/2023 79
7. PROMOSI K3

 Selama kegiatan proyek berlangsung


diselenggarakan program-program
Promosi K3.
 Bertujuan untuk mengingatkan dan
meningkatkan awareness para pekerja
proyek.
 Kegiatan Promosi berupa poster,
spanduk, buletin, lomba K3 dsb.
 Sebanyak mungkin keterlibatan pekerja.

01/27/2023 80
8. SAFE WORKING PRACTICES

 Harus disusun pedoman keselamatan


untuk setiap pekerjaan berbahaya di
lingkungan proyek misalnya :
• Pekerjaan pengelasan
• Scaffolding
• Bekerja di ketinggian
• Penggunaan bahan kimia berbahaya
• Bekerja di ruangan tertutup
• Bekerja dengan peralatan mekanis
• dsb.
01/27/2023 81
9. SISTIM IJIN KERJA
 Untuk mencegah kecelakaan dari
berbagai kegiatan berbahaya, perlu
dikembangkan sistim ijin kerja.
 Semua pekerjaan berbahaya hanya boleh
dimulai jika telah memiliki ijin kerja yang
dikeluarkan oleh fungsi berwenang
(pengawas proyek atau K3).
 Ijin Kerja memuat cara melakukan
pekerjaan, safety precaution dan
peralatan keselamatan yang diperlukan.

01/27/2023 82
10. SAFETY INSPECTION
 Merupakan program penting dalam
phase konstruksi untuk meyakinkan
bahwa tidak ada unsafe action dan
unsafe condition di lingkungan
proyek.
 Inspeksi dilakukan secara berkala.
 Dapat dilakukan oleh Petugas K3
atau dibentuk Joint Inspection
semua unsur dan Sub Kontraktor.
01/27/2023 83
11. EQUIPMENT INSPECTION
 Semua peralatan (mekanis, power
tools, alat berat dsb) harus
diperiksa oleh ahlinya sebelum
diijinkan digunakan dalam proyek.
 Semua alat yang telah diperiksa
harus diberi sertifikat penggunaan
dilengkapi dengan label khusus.
 Pemeriksaan dilakukan secara
berkala.
01/27/2023 84
12. KESELAMATAN KONTRAKTOR

(CONTRACTOR SAFETY)
 Harus disusun pedoman Keselamatan
Konstraktor / Sub Kontraktor.
 Sub Kontrakktor harus memenuhi standar
keselamatan yang telah ditetapkan.
 Setiap Sub Kontraktor harus memiliki
petugas K3.
 Pekerja Sub Kontraktor harus dilatih
mengenai K3 secara berkala.
01/27/2023 85
LATAR BELAKANG
CONTRACTOR SAFETY
 Kontraktor merupakan unsur penting
dalam perusahaan sebagai mitra yang
membantu kegiatan operasi
perusahaan
• Kontraktor Konstruksi
• Kontraktor Jasa
• Kontraktor Operasi

01/27/2023 86
LATAR BELAKANG
CONTRACTOR SAFETY ( Lanjutan )

 Kontraktor rawan terhadap kecelakaan


dalam menjalankan kegiatannya, dimana
faktor penyebabnya :
• Tenaga Kontraktor bersifat sementara
• Pekerja kasar dan pendidikan lebih rendah
• Tingkat disiplin dalam bekerja kurang
• Pemahaman tentang peraturan K3
perusahaan rendah
• Terlibat langsung dalam pelaksanaan
pekerjaan sehingga lebih banyak terpapar
bahaya.
01/27/2023 87
LATAR BELAKANG
CONTRACTOR SAFETY ( Lanjutan )

 Kecelakaan yang menimpa kontraktor


tinggi.
 Kelalaian yang dilakukan kontraktor
dapat menimbulkan bahaya bagi
operasi perusahaan dan berakibat
kecelakaan perusahaan.
 Kecelakaan yang menimpa kontraktor
juga berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan.
01/27/2023 88
CONTRACTOR SAFETY
 Kegiatan Kontraktor harus dikelola
dengan baik untuk menjamin
keselamatan dalam setiap kegiatan
kerja kontraktor yang dapat
membahayakan operasi
perusahaan.
 Perusahaan harus menerapkan
Contractor Safety Management
System (CSMS)

01/27/2023 89
Contractor Safety Management System
(CSMS)
 CSMS adalah suatu sistim
manajemen untuk mengelola
kontraktor yang bekerja di
lingkungan perusahaan.
 CSMS merupakan sistim
komprehensif dalam pengelolaan
kontraktor sejak tahap perencanaan
sampai pelaksanaan pekerjaan
01/27/2023 90
Tujuan CSMS
 Untuk meyakinkan bahwa kontraktor yang
bekerja di lingkungan perusahaan telah
memenuhi standar dan kriteria K3 yang
ditetapkan perusahaan.
 Sebagai alat untuk menjaga dan
meningkatkan kinerja keselamatan di
lingkungan kontraktor
 Untuk mencegah dan menghindarkan
kerugian yang timbul akibat aktivitas
kerja kontraktor

01/27/2023 91
Dasar Penerapan CSMS
 Undang-undang No.1 Tahun 1970
• Perusahaan bertanggung jawab menjamin
keselamatan setiap orang yang berada
ditempat kerjanya (termasuk kontraktor dan
pihak lainnya yang berada di tempat kerja).

 Undang Perlindungan Konsumen


• Perusahaan wajib melindungi keselamatan
konsumen sebagai akibat kegiatan
perusahaan.

01/27/2023 92
Struktur CSMS
CSMS terdiri dari 6 langkah yang terbagi 2
Tahapan, sebagai berikut :

Tahap Administrasi
• Risk Assessment
• Pra Kualifikasi
• Seleksi

Tahap Implementasi
• Pre-Job Activity
• Pelaksanaan Pekerjaan
• Evaluasi

01/27/2023 93
Tahapan CSMS
Administratif Implementasi

Risk Assessment

Pra Kualifikasi

Seleksi

Pre Job Activity

Job in progress

Evaluasi

Proses Kontrak
01/27/2023 94
Pra Kualifikasi
 Untuk melakukan seleksi awal kontraktor
yang memenuhi persyaratan K3 L untuk
melakukan pekerjaan.

 Mengevaluasi atas dasar daftar isian yang


diserahkan kontraktor tentang
persyaratan administratif, pengalaman
dalam K3 L, organisasi K3 L, personil K3 L
yang dimiliki, record K3 di proyek
sebelumnya, Manual K3 L yang dimiliki,
serta referensi yang pernah diperoleh.
01/27/2023 95
Seleksi
 Menentukan kontraktor yang akan
melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan proses penunjukan atau
pelelangan yang berlaku.
 Pra Kualifikasi aspek K3 L sebagai
salah satu unsur menentukan
pemenang.

01/27/2023 96
Pre Job Activities
 Dilaksanakan setelah pemenang/pelaksana
pekerjaan ditetapkan.
 Dilaksanakan kegiatan awal sebagai persiapan
sebelum pekerjaan dijalankan meliputi antara
lain :
• Pertemuan pendahuluan membahas rencana kerja.
• Menentukan strategi pelaksanaan pekerjaan.
• Menentukan persyaratan perijinan yang diperlukan.
• Menentukan persyaratan tenaga kerja yang
diperlukan.
• Menentukan sistim pengawasan selama pekerjaan
berlangsung.
01/27/2023 97
Pelaksanaan Pekerjaan
 Program K3 L diimplementasikan pada saat
kegiatan kerja berlangsung.
 Kontraktor melakukan upaya pencegahan
kecelakaan dalam setiap langkah
kegiatannya sesuai dengan sifat dan jenis
bahaya yang ada.
 Program K3 yang dijalankan disesuaikan
dengan skala pekerjaan, tingkat resiko dan
jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan.

01/27/2023 98
Evaluasi
 Hasil CSMS harus dievaluasi secara
berkala, khususnya setelah suatu
pekerjaan kontrak selesai.
 Hasil evaluasi digunakan untuk menilai
kinerja kontraktor.
 Sebagai masukan untuk meningkatkan
program CSMS dalam perusahaan.
 Dibentuk tim evaluasi yang melibatkan
semua unsur terkait dalam perusahaan.
01/27/2023 99
13. Keselamatan Transportasi
 Kegiatan Proyek melibatkan aktivitas
transportasi yang tinggi.
 Pembinaan dan Pengawasan
transportasi di luar dan di dalam
lokasi Proyek.
 Semua kendaraan angkutan Proyek
harus memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.

01/27/2023 100
14. Pengelolaan Lingkungan
 Selama proyek berlangsung harus
dilakukan pengelolaan lingkungan
dengan baik mengacu dokumen
Amdal.
 Selama proyek berlangsung dampak
negatif harus ditekan seminimal
mungkin untuk menghindarkan
kerusakan terhadap lingkungan.

01/27/2023 101
15. Pengelolaan Limbah dan B3
 Kegiatan proyek menimbulkan
limbah dalam jumlah besar, dalam
berbagai bentuk.
 Limbah harus dikelola dengan baik
sesuai dengan jenisnya.
 Limbah harus segera dikeluarkan
dari lokasi proyek

01/27/2023 102
16. Keadaan Darurat
 Perlu disusun prosedur keadaan
darurat sesuai dengan kondisi dan
sifat bahaya proyek misalnya bahaya
kebakaran, kecelakaan, peledakan
dsb.
 SOP Darurat harus disosialisasikan
dan dilatih kepada semua pekerja.

01/27/2023 103
01/27/2023 106
01/27/2023 107
01/27/2023 108
01/27/2023 109
01/27/2023 110
01/27/2023 111
01/27/2023 112
01/27/2023 113
01/27/2023 114
01/27/2023 115
01/27/2023 116
01/27/2023 117
01/27/2023 118
01/27/2023 119
01/27/2023 120
01/27/2023 121
01/27/2023 122
01/27/2023 123
01/27/2023 124
01/27/2023 125
01/27/2023 126
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

01/27/2023 127

Anda mungkin juga menyukai