Anda di halaman 1dari 111

Kecelakaan Kerja Fatal di

Beberapa Negara, Th 2000


Tingkat Kecelakaan Kerja
Country/Region
Occupational Fatal Industri di Singapura
Fatality Rate # 2002 - 2005
Sweden 1.2
United Kingdom 1.3
General
General Factories

Factories
33%
Australia 2.0

33%
USA (2000) 2.2
EU15 Average 2.5
54%
Japan 2.6
Singapore (2004) 4.9 13%
Taiwan (2001) 6.9 Construction
54%
Shipbuilding and
Hong Kong SAR 8.6 Ship
Malaysia 10.8
ship-repairing
13% Construction
building &
# Angka Kecelakaan kerja fatal Repairing
untuk setiap 100,000 pekerja Sumber: MOM, Singapore
Indonesia
26/09/2016 23 2
Statistik dari Depnaker Singapura
JENIS JENIS KECELAKAAN FATAL KONSTRUKSI
Jatuh dari ketinggian

Kejatuhan, tertimpa dsb

Kecelakaan di jalan

Sakit jantung, stoke dsb

Terkena, terjepit mesin dsb

Tersengat arus listrik

Terbentur, terlindas dsb

Jatuh, tergelincir di lantai Analysed by Labour


Inspectors in the
Tersambar petir, banjir dsb years 2002-2004.

Kebakaran, peledakan dsb


Dasar Hukum
• UU Keselamatan Kerja No 1 /1970, pasal 4:
– Syarat-syarat K3 harus dipenuhi dalam tahap:
perencanaan, pembuatan, pengangkutan, pemasangan,
pembongkaran, pemeliharaan. Dan harus dilakukan
pengujian & pengesahan pada perlengkapan perancah
dan alat pelindung diri.

• Permenakertrans No. PER-01/MEN/1980,


tentang K3 Konstruksi Bangunan, pada:
– Bab Perancah (pasal 12 sd 23),
– Bab Tangga dari Pasal 25 sd 27, dan
– Bab APD pada Pasal 99

• Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan


Menteri Pekerjaan Umum No. KEP.174/MEN/1986
& No. 104/ KPTS/1986, tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM:
• PESERTA DAPAT MENGETAHUI JENIS-JENIS
PERANCAH SESUAI DENGAN KEGUNAANNYA

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS:


PESERTA DAPAT
a. Mengetahui susunan setiap jenis perancah
b. Mengetahui syarat teknis setiap jenis perancah
c. Mengetahui syarat teknis setiap perlengkapan
perancah
Karakteristik Perancah & Tangga
• Sifat Pekerjaan Perancah : ada tempat
ketinggian dari permukaan tanah / lantai.
• Potensi Bahaya : bahaya jatuh, bahaya roboh,
bahaya terpeleset.
• Identifikasi Bahaya pada: tahap perencanaan,
pembuatan, pengangkutan, pemasangan,
pembongkaran, penggunaan dan perawatan.
• Pembinaan dan Pengawasan terhadap:
konstruksi perancah, tenaga kerja dan
lingkungan kerja
Tujuan K3 Perancah
• Perancah dapat dipasang, dipakai,
dibongkar secara aman, efisien dan
produktif.
• Tahapan konstruksi bangunan dengan
bantuan perancah dapat berlangsung
secara aman.
• Memberi perlindungan K3 bagi tenaga
kerja dan orang lain.
JENIS-JENIS PERANCAH

Berdasarkan penggunaannya, dibedakan:


a) Perancah Struktur, untuk menopang
bekisting, baja tulangan dan beton
b) Perancah Finishing, untuk menopang
pelataran kerja pekerjaan finishing.
PERANCAH STRUKTUR
Support pada balok
Perancah
Struktur
PERANCAH FINISHING /PLATFORM
Perancah
Finishing
Berdasarkan jenis strukturnya, dibedakan:
a) Perancah Penopang (Supporting),
b) Perancah Gantung (Hanging/suspended) T
c) Perancah Jenis lainnya (Mobile type dll)
Supporting Scaffold Hanging Scaffold

Mobile Scaffold
Bracket Mobile type

Mobile
scaffolding
Trestle sacaffolding
Berdasarkan Jenis bahan & bentuknya :
1. Perancah Frame (Frame Scaffolding )
2. Perancah Kayu (Round Pole Scaffolding)
3. Perancah Tiang Pipa (Single Pipe Scaffolding)
4. Perancah Tiang Berlantai Pelat
5. Perancah Siku Berpenunjang
6. Perancah Beroda (Movable Scaffolding)
7. Perancah Gantung (Hanging Scaffolding)
8. Perancah Kuda-kuda (Trestle Scaffolding)
9. Perancah Tupang Sudut (Cantilevered Scaffolding)
10.Perancah Persegi (Shelf Scaffolding)
11.Perancah Mekanik (Mechanical Scaffolding)
JPerancah Frame (Frame Scaffolding)jenis
Komponen Perancah Frame:
• Rangka Utama (Main
farame / Scaffolding
Uprights)
• Palang Penguat
(Diagonal / Cross Brace)
• Batang memanjang
(Ledge/Platform/ledge
with floor)
• Lantai Kerja (Platform)
• Penyambung (Join Pin)
• Pengunci sambungan
(Arm Lock/Frame
Coupler
• Sepatu Perancah (Jack
Material utama dari perancah frame adalah
Base Plate/Screw jack
pipa baja yang harus memenuhi syarat untuk
Base Plate)
mencegah kecelakaan yang mungkin terjadi.

Komponen Perancah Frame:

Join Pin Arm lock / Sepatu Perancah (Base Plate &


Frame Screw Jack Base Plate)
Rangka Utama Coupler
(Main Frame)

Platform/ledge with floor

Palang Penguat (Cross Brace)


Batang Memanjang (Ledge) dengan
Lantai Kerja (with floor/Platform)
Open End Type
6' 9" High
5' Wide

Step Type Frame


2' - 6' 4" High
5' Wide
Sesunan Perancah Frame
• Tiang vertikal dari bawah ke atas disambung dengan
join pin, diperkuat arm lock
• Bentuk dan ukuran frame bervariasi, pilih sesuai
kebutuhan dan kondisi pekerjaan.
• Ujung bawah tiang harus duduk pada base plate
• Jarak antara tiang vertikal berjarak 1,85 m atau
kurang.
• Tinggi tiang vertikal harus 2 m atau kurang
• Palang penguat, harus dipasang pada dua sisi dari
tiang vertikal, atau antar dua main frame
• Batang memanjang dipasang pada setiap lima tahap
dari Perancah
Sesunan Perancah Frame
• Jika setiap tahap dipakai sebagai lantai kerja maka
batang memanjang atau batang memanjang dengan
lantai kerja (ledge frame with floor) dipasang pada
setiap tahapan pemasangan Perancah.
• Untuk bagian perancah yang memiliki angkur , balok
memanjang (ledge frame atau ledge frame with
floor) harus dipasang setiap 2 tiang vertikal meman-
jang dengan lebar yang sama dengan tiang vertikal.
• Ketika batang memanjang (ledge frame) atau batang
memanjang dengan lantai kerja (ledge frame with
floor) dipasang , harus dijepit dengan pengunci.
Sesunan Perancah Frame
• Lebar lantai kerja adalah 40 cm, jarak antara dua
lantai kerja adalan 3 cm.
• Lantai kerja harus dari bahan yang baik.
• Tinggi dari Perancah tergantung pada hubungan
antara gaya yang diterima perancah, yaitu beban
dan berat perancah, dan daya dukung tiang vertikal.
Lantai Kerja Prefabrikasi (Platform) :

40 cm

3 cm

40 cm
Komponen Perancah Frame:

Join Pin Arm lock / Sepatu Perancah (Base Plate &


Frame Screw Jack Base Plate)
Rangka Utama Coupler
(Main Frame)

Platform/ledge with floor

Palang Penguat (Cross Brace)


Batang Memanjang (Ledge) dengan
Lantai Kerja (with floor/Platform)
Perlengkapan Perancah Frame
a. Pagar pengaman
(Handrail, top rail
& mid rail)

b. Papan Tepi Lantai


Kerja / Pengaman
Kaki (Toe Board)

c. Tangga (Ladder)

d. Angkur (Tie Wall/


Anchorage/ "Wall
Coupling Fixture)

Toe Board
Perlengkapan Perancah
• Perancah harus dilengkapi handrail bila tinggi > 2 m.
• Handrail harus dipasang mengelilingi perancah.
• Struktur tangga harus kuat.
• Ujung atas tangga harus 60 cm > dari platform
• Posisi tangga harus diikat untuk mencegah tangga
bergeser / goyang.
• Ukuran anak tangga harus tetap.
• Untuk tangga yang memiliki tinggi 10 m, maka
setiap 5 m dipasang lantai kerja.
• Sudut kemiringan tangga adalah 80°
Perlengkapan Perancah
• Jarak pemasangan Angkur harus dipasang 8 m secara
mendatar (horizontal) dan 9 m secara tegak lurus
(vertikal). Pemasangan Angkur yang pertama tidak
lebih tinggi dari 9 m (dari muka tanah).
• Angkur harus mengunakan menyambung khusus.
• Angkur harus dipasang dekat dengan titik temu
antara tiang vertical dengan balok memanjang dan
memancangnya dengan kuat ke dinding.
• Papan kayu pengaman kaki, tebal minimal 2,5 cm
dan tinggi 10 cm, dipasang di sekeliling lantai kerja
(platform), dari bahan kayu/plat logam yang kuat.
Handrail

Papan tepi (Toe Board)


Tangga (Ladder)

Ladder
FRAME
Jarak Pengikatan
SCAFFOLDS
Perancah Terha-
dap Struktur
Bangunan
(Stabilitas Struktur)

Angkur (Tie Wall)


Perancah Kayu
(Timber/Round Pole Scaffolding)
Timber Pole Scaffolding Railing
Lantai Kerja
Batang Melintang /Putlog
Tiang Vertikal

Round Pole
Scaffolding
Komponen Perancah Kayu
• Tiang vertical (Scaffolding Upright),
• Batang memanjang (Ledge),
• Batang melintang (putlog),
• Palang penguat (brace)
• Kayu alas landasan,
• Batang memanjang bawah (floor ledge),
• Angkur (anchorage/wall coupling fixture)
• Lantai Kerja (Platform)
Komponen Perancah Kayu
• Perancah kayu biasanya digunakan untuk pekerjaan
sederhana dan bangunan yang tak terlalu tinggi dengan
resiko kecelakaan kerja yang lebih rendah.
• Susunan dari perancah ini adalah Tiang vertical
(Scaffolding Upright), Batang memanjang (Ledge),
batang melintang (putlog), Palang penguat (brace),
batang memanjang bawah (floor ledge) dan Angkur
(anchorage/wall coupling fixture).
• Bahan kayu harus yang memenuhi syarat seperti :
– Lurus, padat, tak ada mata kayu yang besar.
– Kering, tidak membusuk.
– Mempunyai urat yang lurus.
– Usia kayu sudah cukup tua.
Komponen Perancah Kayu
• Jarak antara tiang vertikal maksimal 2,5 m, tapi biasanya
jarak memanjangnya 1,8 m & jarak melintangnya 1,5 m.
• Tiang vetikal harus dilindungi dari geseran dan endapan
dari landasan dibawahnya (ground).
• Tiang vertikal yang saling berdekatan tidak boleh
dihubungkan dengan tinggi yang sama.
• Jarak antara batang memanjang harus 1,5 m - 1,6 m.
Batang memanjang yang pertama harus dipasang tak
lebih tinggi dari 3m dari landasan.
• Batang memanjang harus menghuhungkan tiga atau
lebih 3 tiang vertikal secara memanjang.
• Batang memanjang harus dihubungkan dengan tiang
vertikal.
Komponen Perancah Kayu
• Jarak antara Batang melintang harus 1,5 m pada
tiang vertikal.
• Batang melintang harus ditempatkan di atas Batang
memanjang 10 cm keluar dari batang memanjang.
• Palang penguat pada arah memanjang harus
dipasang pada sisi samping dari Perancah dengan
jarak memanjang 14 m dan sudut 45° sehingga
dapat melewati setiap tiang vertikal.
• Lebar dari lantai kerja adalah 40 cm dengan jarak
antara dua lantai kerja adalah 3 cm.
• Lantai kerja harus dari bahan yang baik.
Perlengkapan Perancah Kayu
• Angkur harus dipasang vertical 5,5 m dan 7,5 m
horizontal. Angkur yang pertama dipasang pada posisi
tidak lebih tinggi dari 5,5 m dari landasan.
• Angkur hares dipasang diatas tiang vertical dekat titik
silang dari batang memanjang dan tiang vertikal.
• Bila angkur tidak dapat dipasang, penyangga harus
dipasang dengan jarak yang sama dengan angkur.
• Pagar pengaman (handrail) harus dipasang bila
tinggi perancah lebih dari 2 m.
• Handrail harus dipasang mengelilingi lantai kerja
perancah.
Perlengkapan Perancah Kayu
• Struktur tangga harus kuat. Ujung atas tangga harus 60
cm di atas lantai kerja, dan diikat untuk mencegah geser.
• Ukuran anak tangga harus tetap. Untuk tangga setinggi
10 m, setiap 5 m dipasang lantai kerja. Sudut kemiringan
dari tangga adalah 80°.
• Tiang vertical dihubungkan dengan sambungan langsung
antara tiang vertikal (Overlaid joint) dan sambungan
antara dua tiang vertikal yang dikuatkan dengan
sambungan tambahan (Butt Joint)
• Tiang vertikal, batang memanjang (ledge) dan batang
melintang (putlog), harus diikat kuat dengan
penyambung dan bagian menyilang.
• Cara-cara mengikat dan jenis ikatan batang lihat gambar
Jenis-jenis Ikatan Perancah Kayu

Cara Mengikat Mengikat Batang


Batang Penguat Penguat Secara
Tangga Diagonal

Sambungan Sambungan
Overlaid joint Butt Joint

Sambungan harus diikat


dengan tali. Tali yang
sudah lapuk tak boleh
digunakan lagi.
Perancah Pipa Tunggal
(Single Pipe Scaffolding)

Selain perancah frame,


perancah pipa tunggal ini juga
banyak dipakai pada kegiatan
konstruksi di Indonesia, karena
material pipa mudah didapat.
Material Perancah Pipa Tunggal
• Material utama pipa logam harus memenuhi syarat
keawetan dan kekuatan, yaitu :
– Pipa baja kelas kuat berlapis timah (galvanized).
– Cukup kuat untuk menahan beban
– Pipa-pipa lurus dan bebas dari karat / deformasi
– Diameter pipa minimal 5 cm dan tebal 4 mm.
– Kini banyak pabrik yang membuat sistem perancah
pipa dan asesorisnya dengan hak paten.
Komponen Perancah Pipa Tunggal
Perancah Pipa Tunggal tersusun dari:
• Tiang vertikal (scaffolding upright/standard/post),
• Batang memanjang (ledger/runner),
• Batang melintang (putlog/bearer),
• Palang penguat (cross/diagonal brace),
• Lantai kerja (plarform/planking),
• Landasan (floor board/sill),
• Batang melintang bawah (base bars),
• sepatu (fixed base/base plate),
• Alat sambung pipa (join pin/pipe join),
• Clamp tegak lurus (right angle clamp), dan
• Clamp universal (swivel clamp).
Komponen Perancah Pipa Tunggal
• Jarak memanjang antara tiang vertikal 1,85 m dan
Jarak melintang 1,5 m.
• Fixed type base metal harus dipasang pada alas
ujung bawah tiang vertikal.
• Harus mengunakan sepasang pipa bila tingginya
lebih dari 31 m dihitung mulai dari bagian atas tiang
vertikal, dan tiang vertical harus memiliki papan
lantai kerja setiap tahap.
• Tiang vertikal yang berdekatan tidak boleh memiliki
tinggi yang sama.
• Beban setiap tiang vertikal harus kurang atau sama
dengan 200 kg.
Komponen Perancah Pipa Tunggal
• Jarak antara batang memanjang sekitar 1,6 m.
Batang memanjang yang pertama harus dipasang
pada posisi tak lebih tinggi dari 2 m dari landasan.
• Jarak antara batang melintang adalah1,0 m.
• Batang melintang harus diikatkan dengan kuat pada
tiang vertical yaitu pada titik silang antara batang
memanjang dan tiang vertikal, dan diikatkan kuat
pada posisi tengah dari batang memanjang.
• Putlog harus ditempatkan menonjol keluar sekitar 5
cm dari tiang vertikal atau batang memanjang.
Komponen Perancah Pipa Tunggal
• Palang Penguat dalam arah memanjang harus dipasang
pada sisi luar perancah, yaitu pada jarak horizontal 16,5
m dan jarak vertikalnya 15 m dalam dua arah
persilangan. Palang penguat dekat dengan titik
persilangan. anatar tiang vertikal dengan batang
memanjang, jadi setiap palang penguat dengan tiang
vertikal saling bersilangan.
• Palang penguat dalam arah memanjang (Horizontal
diagonal brace) harus dipasang setiap tahap mul,u
dimana angkur (anchorage) dipasang,
• Lebar lantai kerja adalah 40 cm dan jarak antara dua
lantai kerja 3 cm. Harus dari bahan yang kuat, awet
(kayu papan, plat logam).
Komponen Perancah Pipa Tunggal
• Angkur harus dipasang dengan jarak 5m arah
vertikal dan 5,5 m arah horizontal. Angkur pertama
tak boleh lebih tinggi dari 5 m dari landasan.
• Angkur harus dipasang dekat dengan titik silang
antara tiang vertikal dengan batang memanjang
dan ditanamkan dengan kuat pada dinding.
• Jika Angkur tidak dipasang, maka penyokong harus
dipasang dengan spasi yang sama dengan angkur.
• Pengaman kaki dipasang dengan tebal 2,5 cm dan
tinggi 10 cm, dan dipasang disekeliling lantai kerja
perancah.
Komponen Perancah Pipa Tunggal
• Sambungan arah vertikal untuk menahan gaya
tekan aksial digunakan join pin.
• Sambungan pipa untuk memikul gaya aksial & tarik
digunakan sistem sambungan ooverlaid joint atau
butt joint dengan swivel clamp
• Ikatan antara batang-batang vertikal, memanjang,
menyilang dan pa-lang penguat harus digunakan
clamp.
• Untuk ikatan antar pipa tegak lurus digunakan Right
Angle Clamp, sedangkan untuk ikatan tidak tegak
lurus, digunakan Swivel Clamp
Komponen Perancah Pipa Tunggal
• Perancah harus dilengkapi Handrail bila tingginya
lebih dart 2 m.
• Handrail harus dipasang mengelilingi Perancah.
• Struktur dari tangga harus kuat.
• Bagian paling ujung dari tangga harus berjarak 60
cm atau lebih.
• Posisi tangga harus pasti untuk mencegah
perpindahan dari tangga.
• Ukuran dari anak tangga harus tetap.
• Untuk tangga yang memiliki panjang 10 m, setiap
5m dipasang lantai kerja.
• Sudut kemiringan dari tangga adalah 80°.
Ledger

Standard
Komponen Sistem Perancah Pipa
Tunggal yang difabrikasi dengan
hak patent
Komponen Sistem Pipa Tunggal:-
• 1, 2 Ledgers
• 3,4,5,6 Mono Standard – ukuran dari
900, 1200, 2700 & 3600mm.
• 7, 8 Mesh Planks
• 9 Bridging Ledgers
• 10, 11 Transom - ukuran 300mm,
600mm.
• 12 Base Jacks
• 13 Tilting base Jacks
• 14, 15 Diagonal Brace -- Two sizes of
braces are available – 2500 & 1250mm
• 16 Mono Staircase
• 17, 18 Hop-up Brackets.
Perancah Tiang Tunggal Pelat Lajur
(Ledge Plate Single Standard Scaffolding)

1 Tiang Vertikal 2 Ledge Plate 3 Batang Melintang 4 Palang Penguat


5 Landasan 6 Angkur ke Bangunan 7 Tangga 8 Handrail (pengaman)
Material & Komponen
Perancah Tiang Tunggal Pelat Lajur
• Biasanya perancah ini telah dilengkapi tangga untuk
menaiki dan menuruni perancah. Susunan perancah ini
lebih sederhana dibandingkan perancah Frame.
• Seluruh material perancah adalah metal, dengan tiang
vertikal dari pipa logam. Perancah ini belum banyak
digunakan di Indonesia, karena biaya besar
• Susunan Perancah, terdiri dari: Tiang vertical (scaffolding
upright), yang berdiri di atas landasan (ajusting base
metal) batang melintang (putlog), diikat dengan angkur
(anchorage), batang memanjang yang dilengkapi dengan
lantai kerja (ledge plate), palang penguat sudut (angle
brace metal) dan dilengkapi dengan tangga (ladders).
Komponen Perancah Tiang Tunggal Pelat Lajur
• Jarak antara tiang vertikal adalah 1,85 m.
• Fixed type base metal harus dipasang pada bagian
bawah tiang vertikal.
• Palang penguat pada perancah ini berbeda dengan
perancah lainnya yaitu berada pada sudut-sudut
perancah
• Ledge Plate yang pertama tidak boleh dipasang
lebih tinggi dari 2 m dari landasan (ground).
• Batang memanjang terbuat dari metal yang baik.
• Gambar Ledge Plate dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Gambar Batang Memanjang berplat lantai Ledgeplate:

• Batang melintang adalah


palang penguat (Angle Brace
Metal) yang berfungsi Ledge Plate
sehagai batang melintang,
dipasang pada pertcmuan
antara tiang vertikal dengan
batang memanjang, seperti
pada gambar berikut ini.
• Tinggi Perancah jenis ini
maksimum 5 tingkat.
• Beban setiap span harus
kurang dari 150 kg.

Angle Brace Metal


Perlengkapan
Perancah Tiang Tunggal Pelat Lajur
• Perlengkapan tangga pada perancah ini menyatu
dengan perancah utamanya
• Jarak antara angkur maksimum dipasang 3,6 m baik
arah horizontal maupun arah vertikal.
Perancah dengan Penunjang Siku
(Bracket Single Standard Scaffolding)
Material & Komponen
Perancah dengan Penunjang Siku

• Perancah jenis ini menggunakan penunjang pada


bagian hawah dari lantai kerja. untuk menopang
beban yang diterima oleh lantai kerja.
• Perancah ini ditopang tiang vertikal dan penunjang
siku (Bracket Single Standard Scaffolding). Perancah
jenis ini seluruh materialnya adalah metal dan pipa
logam, dengan landasan papan dengan lebar yang
cukup.
Komponen Perancah dengan Penunjang Siku
Perancah ini terdiri dari:
• tiang vertical (Scaffolding upright),
• batang memanjang (ledge),
• lantai kerja (board platform),
• palang penguat (diagonal brace),
• batang memanjang hawah (floor ledge),
• landasan (base plate)/adjusting base metal,
• rangka penunjang (bracket frame),
• angkur (wall coupling fixture),
• tangga (ladder),
• Pengaman (handrail),
• dengan alat sambung pipa (join pin).
Komponen Perancah dengan Penunjang Siku
• Fixed type base metal harus dipasang pada bagian
bawah dari tiang vertikal.
• Jarak antara tiang vertikal adalah 1,8 m.
• Tiang vertikal yang saling berdekatan tidak boleh
dipasang dengan tinggi yang sama.
• Jarak antara batang memanjang harus dipasang 1,6
m dengan batang memanjang yang pertama 2 m
dari landasan (ground).
• Palang penguat harus dipasang dengan sudut 45o
dari sisi horizontal, melawati titik silang antara
tiang vertikal dengan batang memanjang
Komponen & Perlengkapan
Perancah dengan Penunjang Siku
• Brackets harus dipasang dekat titik silang antara
tiang vertikal dengan batang memanjang.
• Papan lantai kcrja lebarnya 24 cm, harus dapat
menghubungkan tiga atau lcbih Brackets dan terikat
dengan aman
• Angkur (Anchorage) harus dipasang denga jarak 3,6
m baik secara horizontal maupun vertikal. Angkur
harus dipasang dekat dengan titik silang antara
tiang vertikal dengan batang memanjang, tegak
lurus lantai kerja.
• Perancah ini dilengkapi dengan tangga, untuk naik
turun pekerja
Perancah Beroda
(Movable Scaffolding)
Handrailing

Outriger
Perancah Beroda
• Perancah Beroda, dilengkapi dengan roda agar dapat
dipindah-pindah dari tempat satu ke tempat yang lain.
• Agar perancah tetap stabil, maka digunakan outringger,
atau rodanya dikunci.
• Perancah ini menggunakan frame khusus yang dapat
digunakan sebagai tangga naik dan turun dari perancah
(end frame/special frame).
• Dapat dipilih frame yang berfungsi juga sebagai tangga
atau disusun dengan pipa logam.
• Perancah ini biasanya digunakan untuk pekerjaan-
pekerjaan pengecatan, pemasangan internit dan lain
sebagainya.
Material & Komponen Perancah
• Material dari Perancah ini adalah pipa logam yang harus
memenuhi persyarat-an sebagai herikut :
– Dibuat dari material yang baik.
– Cukup kuat untuk menahan Behan .
– Pipa-pipa hares lurus dan hebas karat/deformasi .
• Susunan komponen perancah ini:
– Batang memanjang berlantai keria (ledge frame with floor),
– Palang penguat (diagonal brace),
– Outrigger (penguat kaki perancah),
– Papan pengaman kaki (toeboard/plinth),
– Penguat frame (arm lock),
– leg post jack,
– roda (caster),
– sambungan pipa (frame standard joint),
– Pagar pengaman (handrail).
TINGGI & BEBAN PERANCAH BERODA
• Batas Tinggi Perancah Beroda (tanpa outriggers):
H < 7,7 L – 5,9
Dengan : H = Tinggi dari alas roda sampai lantai kerj
L = Jarak antara roda
• Batas Tinggi Pernacah beroda pakai outriggers:
– Jika tinggi outriggers = 3 x lebarnya , maka :
L = A + b1 + b2
– Jika tinggi outriggers = lebarnya (Gbr 18 b), maka:
L = A + 0,5 (b1 + b2)
• Beban Perancah, tergantung luas lantai kerja
– Jika luasnya > 2 m, W = 250 kg
– Jika luasnya < 2 m, W = 50 + 100 x luas lantai kerja
Jika ukuran lantai kerja
adalah 150 cm x 150 cm,
berapa beban yang
diijinkan pada perancah
beroda?

W = 50 + 100 (1,5 x 1,5)


= 50 + 225 = 275 kg
Perancah Gantung
(Hanging Scaffolding)
Perancah Gantung
• Perancah ini menggunakan alat penggantung , untuk
menahan beban yang diterimanya serta untuk menahan
dari bahaya jatuh.
• Ada dua jenis, yaitu Hanging Shelf Scffolding dan Hanging
Frame Scaffolding. Kedua type ini biasanya digunakan
untuk konstruksi rangka baja
• Material perancah Gantung Persegi mengunakan rantai
baja sebagai pengantung sedangkan Perancah Gantung
Frame mengunakan balok baja yang harus memenuhi
persyaratan:
– Dibuat dari bahan yang haik.
– Cukup kuat menahan beban.
– Baja harus lurus dan bebas dari karat / deformasi.
– Rantainya kuat dan bebas dari karat.
Perancah Gantung
• Perancah Gantung Persegi (Hanging Shelf Scaffolding)
mengunakan rantai untuk mengantung pipa di mana
lantai kerja ditempatkan di bawah perancah, dan
dipasang jaring pengaman (safety net) untuk mencegah
kecelakaan kerja.
• Balok Memanjang (Stringers), dipasang dengan jarak
satu sama lain 1,5 sampai 1,8 m.
• Balok Melintang (Joists), dipasang dengan jarak 1,5m
sampai 1,8 m.
• Pagar Pengaman (Handrail), dipasang pada sekeliling
Perancah. Perancah harus dilindungi dari goyangan
dengan memasang tiang-tiang.
• Perancah Gantung Frame (Hanging Frame Scaffolding),
menggunakan alat penggantung rangka baja. Perancah ini
masih jarang digunakan di Indonesia, karena biaya yang
mahal.
Susunan Perancah Gantung Frame:
• Pengantung Frame (Hanging Frame), dipasang 1,8 m
• Angkur (Anchorage) dipasang ke dinding, untuk
menguatkan perancah
• Lantal Kerja (Platform), dengan lebar 40 cm.
• Pagar Pengaman (Handrail) dan middle frame dipasang
pada tepi Perancah.
Perancah kuda-kuda
(Trestle Scaffolding)
Bahan Perancah Kuda-kuda
• Kayu. Bila dibuat dari kayu, maka kayu harus lurus,
padat dan tidak ada mata kayu yang besar-besar;
Kering ,tidak membusuk; Urat kayu lurus; Usia kayu
cukup tua
• Aluminium . Bila dibuat dari aluminium, material
harus dari bahan yang balk, tidak mengalami
perubahan bentuk.
• Bambu . Bila dibuat dari bambu, bambu harus lurus;
Diameter bambu minimal 75 mm ; Kering dan tidak
membusuk; tidak mempunyai sayatan-sayatan di
permukaan, sehingg kulit Bambu masih utuh; usia
bambu cukup tua
Susunan Perancah Kuda-kuda
• Lantai Kerja , jarak dari lantai ke papan kerja
(board Platform) adalah kurang dari 2 m
• Papan lantai kerja, harus dipasang menjorok
keluar antara 10 sampai 20 cm.
• Sepatu Perancah harus digunakan untuk
menghindari terjadinya kecelakaan akibat
bergesernya posisi kaki perancah
• Jarak Antar Perancah , adalah 1,8 m
Perancah Tupang Sudut
(Cantilevered Scaffolding)
Perancah Tupang Sudut
• Digunakan jika perancah tidak bisa dipasang di atas
tanah atau lantai bangunan, maka dipakai perancah
jenis Tupang Sudut.
• Struktur utama berfungsi untuk mendukung
struktur atas yang berupa perancah.
• Material dari struktur utama dapat berupa kayu
atau baja, disesuaikan dengan beban yang akan
diterimanya.
– Baut Angkur (Anchor bolt) harus dipasang kuat
pada dinding (gambar 14).
– Balok Melintang (Sleepers), harus dipasang di
bawah struktur atas.

Perancah Tupang Sudut
• Biasanya struktur atas dari perancah ini dapat
berupa perancah frame atau perancah pipa, dengan
didukung oleh struktur utama.
• Angkur , harus dipasang dekat dengan tiang vertikal
• Struktur bawah dari Perancah harus didesain agar
aman terhadap beban yang akan diterima perancah
dan berat Perancah sendiri.
• Landasan perancah ini dapat berupa papan atau
kayu dan dapat juga dari metal.
Perancah Persegi
(Shelf Scaffolding)
Perancah Persegi
(Shelf Scaffolding)
• Material perancah terbuat dari pipa logam yang terbuat
dari material yang baik; cukup kuat menahan beban;
Pipa harus lurus dan bebas dari karat dan deformasi .
• Lantai Kerja, harus dipasang 160 sampai 175 cm dari
permukaan langit-langit.
• Tiang Vertikal (Scaffolding Uprights) berjarak 1,85 m
atau kurang; Tinggi tiang vertikal harus kurang dari 2 m
atau kurang
• Batang Memanjang (Ledge Frame) , dipasang pada
sekeliling Pcrancah.
• Palang Penguat (Brace) , pada dasarnya harus dipasang
pada kedua sisi dari tiang vertikal
Perancah Persegi
• Pagar pengaman (Handrail) yang kuat harus di
pasang ,tinggi top rail 90 cm, middle rail 45 cm dan
papan Pengaman kaki (plinths) 10 cm, dipasang di
sekeliling perancah.
• Tiang-tiang atau mainframe dipasang merata, baik
secara horizontal maupun vertikal, dengan
sambungan horizontal dan brace, dengan jarak 5
tahap dan 4 spans (jarak dua tiang vertikal) untuk
frame scaffolding dan 3 tahap dan 3 spans untuk
pipa tunggal.
• Tangga (Ladder) , dipasang pada sisi kiri dan kanan
pada perancah
Perancah Bertenaga Mekanis
(Mechanical Scaffolding)
Perancah Gondola

Perancah
Mekanik

Gondola Scaffolding Mechanically Driven


Scaffolding
Sangkar

Telescoping Scaffolding
Perancah Bertenaga Mekanik
• Perancah Gondola (Gondola Scaffolding) adalah:
– Perancah yang digantungkan pada atap gedung, dan
– Lantai kerja yang dapat bergerak turun dan naik,
dengan menggunakan tali baja.
– Penggunaan perancah ini harus mengikuti petunjuk
yang benar.
• Perancah Menara (Mechanically Driven Scaffolding) :
– Dipasang pada kedua sisi lantai kerja,
– Ada petunjuk bagi tenaga kerja memanjat ke atas.
– Lantai kerja bergerak keatas / ke bawah dg tali baja.
– Menara dipasang pada kedua sisi dari lantai kerja.
– Penggunaan perancah ini harus sesual dengan
petunjuk pcmakaiannya.
Sangkar
Telescoping Scaffolding
• Lantai kerja dipasang
pada ujung atas menara,
dan lantal kerja secara
otomatis bergerak naik
dan turun
• Pada bagian terbawah
dari perancah ini
dipasang penguat agar
perancah tidak bergerak.

Telescoping Scaffolding
Beberapa Perancah Jenis Lainnya
Perancah udara
Perancah dongkrak
(Aerial Scaffolding)
pompa (Pump Jack
Scaffolding)
Modular Scaffold
1. Cuplok System
2. All-Round System
Vertical member

Diagonal member
Ledger/Transom
TANGGA
JALAN AKSES KE LANTAI KERJA

STAIRS

LADDER

Melalui tangga miring


NO LADDER
LADDER dan jalur jalan
Tangga tegak
Akses langsung
tinggi < 2m Struktur menyatu
(built-in)
TANGGA
STAIRS
• Jenis Tangga Rumah (Stairsways)

• Jenis Tangga Kerja (Ladders)


LADDER

X
Dilarang keras naik / turun tanpa
melalui tangga
• Jenis Tangga Rumah (Stairsways)

Handrail vs. Stairrail

Stairrail
System Handrail

OSHA Office of Training & Education


5
Persyaratan Jenis Tangga Rumah
1. Railing harus mampu menahan gaya sebesar 100 kg
2. Tangga dengan 4 atau lebih anak tangga dengan
tinggi lebih dari 75 cm harus dilengkapi minimal
satu rel pegangan.
3. Kemiringan tangga adalah 30o – 50o
4. Ketinggian dan lebar setiap anak tangga harus
seragam, toleransi kurang dari 0,5 cm
5. Tangga pendaratan menuju lantai kedalaman
mimimal 75 cm dan lebar minimal 60 cm pada
setiap 3,5 m atau kurang dari tinggi vertikal.
Persyaratan Jenis Tangga Rumah
6. Tepi tangga pendaratan yang tak dilindungi harus
dipasang tiang railing 100 cm.
7. Pada tangga menuju pintu dengan daun pintu
membuka langsung ke arah tangga, maka harus
dibuat lantai kerja (platform) atau bordes, selebar
daun pintu ditambah 50 cm.
8. Pastikan tangga bebas dari kondisi licin dan
bahaya terpeleset sebelum memakainya.
9. Bagian-bagian tangga harus bebas dari tonjolan
(paku, stek besi beton dsb) yang dapat menyebab
kan cedera, tersangkutnya baju atau kaki terantuk.
Bahaya Tanpa ada
handrailing
Bahaya Tanpa ada
handrailing

BAHAYA
Stek besi
beton

LANDING

OK
Persyaratan Jenis Tangga Kerja (Ladders)
Persyaratan Umum Tangga Kerja:
• Tangga kerja harus dijaga dalam kondisi selamat
• Jaga area sekitar bagian atas & bawah tangga bersih
• Pastikan anak tangga, lebar ketinggiannya seragam
• Pastikan anak tangga berjarak 25 – 35 cm
• Jagalah tangga bebas dari bahaya tergelincir
• Gunakan tangga sesuai dg tujuan kegunaan tangga
• Kemiringan tangga terbaik adalah H:V = 1:4
• Jangan mengikat /menyambung tangga agar lebih
panjang, kecuali dirancang untuk maksud tsb.
• Jangan Menggunakan tangga dengan rel tunggal
• Jangan membebani tangga melampaui beban maksi-
mum rencana, atau melampaui kapasitas rata-ratanya
Jenis-jenis Tangga Kerja (Ladder)

• Tangga Jinjing (Portable Ladders)


• Tangga Lajur Ganda (Double - Cleated Ladder)
• Tangga Kayu untuk Pekerjaan Cat (Painting Wood
Ladders)
• Tangga Miring (Ladder Angle)
• Tangga Dengan Rel Perpanjangan (Ladder Rail
Extension)
• Tangga Tinggi Permanen (Tall Fixed Ladder)
Persyaratan Tangga Jinjing
(Portable Ladders)

• Periksa sebelum
mengunakan
terhadap retak,
keropos, atau anak
tangga lepas.
• Rancang atau perbaiki
anak tangga untuk
meminimalkan
bahaya terpeleset
• Harus mampu
menahan 4 kali beban
maksimum
Tangga Lajur Ganda
(Double - Cleated Ladder)
• Gunakan tangga lajur ganda
(dengan rel tengah) atau lebih
dai 2 tangga:
• Bila tangga ini hanya
merupakan satu-satunya
akses keluar dan masuk area
kerja dengan 25 atau lebih
pekerja.
• Bila satu tangga ini melayani
dua arah lalu lintas sekaligus.
Tangga Kayu untuk Pekerjaan Cat
(Painting Wood Ladders)

• Jangan mengecat tangga


• Jangan menggunakan
pelapis seperti vernis
pada tangga kayu
Tangga Miring
(Ladder Angle)
• Tangga yang tak menopang
sendiri (non-self-supporting
ladders) yang menyender pada
diding atau penopang lainnya:
• Posisi adalah pada suatu sudut
di mana jarak horisontal dari
sandaran di atas ke kaki
tangga adalah 1:4 atau ¼ nya
tinggi dinding
Tangga Dengan Rel Perpanjangan
(Ladder Rail Extension)
• Bila menggunakan
tangga jinjing untuk
menuju ke permukaan
pendaratan yang lebih
tinggi, maka rangka rel
tepi tangga harus
diperpanjang/
disambung sampai
ujung atas tangga
minimal 1 m di atas
permukaan
pendaratan.
Persyaratan Tangga Tinggi Permanen
(Tall Fixed Ladder)
• Tangga permanen dengan
tinggi 8 meter atau lebih
harus dilengkapi dengan,
apakah:
– Alat keselamatan tangga
– Tali yang dapat menarik
diri dengan bordes
(platform untuk istirahat)
setiap 45 m atau kurang.
– Diberi sangkar dan unit
tangga berganda, setiap
unit tangga tingginya
tidak melebihi 15 m.
BAHAYA TANGGA HARUS DIIDENTIFIKASI & DIATASI

Jangan gunakan tangga Jangan berdiri di anak


Jangan menambah palang
dekat ke instalasi listrik tangga puncak, karena
penguat /cross brace),
atau pakailah tangga tangga menjadi tidak
kecuali telah dirancang oleh
kayu & APD yang sesuai stabil dan mudah
pembuatnya.
terguling
BAHAYA TANGGA HARUS DIIDENTIFIKASI & DIATASI

Naik / turun tangga harus


menghadap /berpe gangan pada
tangga, jangan membawa
beban yangg menyebabkan
hilang keseimbangan
LANTAI KERJA (PLATFORM)
The platform is the work area of the scaffold. Make sure its safe!

Ada celah lebih


dari 35 cm antara
bangunan dan plat-
form. Pekerja dapat
terperosok jatuh

Platform tidak
sepenuhnya tertutup
papan. Pekerja dapat
jatuh di sini Jika papan
telah digunakan
sebagai alas peran-
Tak ada Tak ada cah, maka tak boleh
papan pelin- Pagar pelin- digunakan untuk
dung tepi lantai dung untuk Papan tidak di platform.
Untuk mencegah mencegah paku/diklos, diaman-
perkakas dan pekerja kan, atau overlap minimal
material jatuh 15 cm untuk mencegah
jatuh perubahan tempat
Ada pertanyaan?

Any Question?
Soal-soal
1. Apa sajakah syarat teknis dari:
a. Tiang vertikal pada perancah frame
b. Batang memanjang pada perancah frame
c. Palang penguat pada perancah frame
d. Angkur pada perancah frame
2. Jelaskan susunan perancah frame
3. Ada berapa macam sambungan kaki pada
perancah kayu? Jelaskan sambungan
tersebut
4. Bila panjang dan lebar lantai kerja adalah
150 cm, berapa beban yang diijinkan pada
perancah beroda?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai