Anda di halaman 1dari 23

PERANCAH ATAU SCAFFOLDING

1
OUTLINES

Objectives(tujuan)
Hazard (Bahaya)
Prosedur & Standard
Lesson Learned
How to work safely

2
Memberikan pengetahuan dasar kepada peserta seperti:

 Bekerja dengan aman di ketinggian

 Ketentuan PPE di Area Kerja

 Mengidentifikasi Resiko perancah

 Penilaian Resiko

 Bahaya-Bahaya

3
Pengertian Perancah

 Adalah platform yang dibuat untuk sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja,
bahan-bahan serta alat-alat pada setiap pekerjaan konstruksi bangunan termasuk pekerjaan
pemeliharaan dan pembongkaran.

 [Ref. PERMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NO. PER.01/MEN/1980].

4
FUNGSI SCAFFOLDING

 Digunakan sebagai lantai tempat bekerja dimana pekerja tidak dapat mencapai suatu
ketinggian dari lantai atau landasan.

 Bangunan atau konstruksi ini dipasang dan dipergunakan hanya bersifat sementara.

 Konstruksi perancah harus mampu menjamin keselamatan pekerja yang menggunakannya


( Dirancang berdasarkan jumlah beban )

PEMBAGIAN SCAFFOLDING BERDASAR BEBAN

5
ISTILAH PADA SCAFFOLDING
Base Plate : Base plate terbuat dari baja • Sole plate : Papan tebal yang
lembaran dengan kekuatan setara atau dipasang sebagai alas base plate yang
berfungsi sebagai ganjal khusus pada
lebih dari grade 250 hot rolled steel landasan yang lunak

•Standard :
Pipa tegak lurus pada perancah yang
meneruskan berat beban terhadap
lantai atau landasan

6
ISTILAH PADA SCAFFOLDING
•Transom : •PUTLOG LADDER •Ledger :
Pipa melintang pada Pipa melintang pada perancah Pipa membujur pada perancah
perancah yang terikat yang terikat rata pada ledger, yang terikat rata pada bagian dalam
yang berfungsi sebagai penahan / standard
rata pada bagian
penyangga tangga bagian bawah
dalam standard.

Brace :
Pipa menyilang yang terikat
pada bagian luar standard atau
transom atau ledger untuk
mengkokohkan perancah.
7
ISTILAH PADA SCAFFOLDING

Guard Rail : Platform :


Pipa pengaman yang dipasang Lantai kerja dari
pada tepi lantai kerja (platform) aluminium sebagai tempat
pijakan para pekerja dalam
Guard rail terbagi 2 : melaksanakan tugasnya.
-Top rail. (90-110 cm) Minimal platform yang
-Mid rail. (45 cm) terpasang adalah 2 platform
atau lebar >45 cm.

Toe Board :
Papan yang dipasang sebagai
pengaman pada tepi lantai kerja.
Minimal ketinggian toe board
adalah 15 cm.

8
 Jatuh dari ketinggian - Falls from elevation – dikarenakan terpeleset, akses yang
tidak aman, dan kelemahan perlindungan jatuh. Pada kegiatan konstruksi, 1
dalam 5 kejadian fatal terjatuh dari ketinggian terjadi dari scaffolding !!

 Kejatuhan sampah / perkakas

 Tersengat listrik – dari aliran listrik temporary konstruksi.

 Scaffold runtuh – disebabkan oleh ketidakstabilan atau beban yang berlebihan.

 Papan yang buruk – jalan yang disiapkan

9
Pekerjaan yang tidak baik seperti contoh ini tidak dibenarkan di plant

BASE PLATE (CONTOH)

10
BASE PLATE (CONTOH)

Kekurangan penahan – bisa


mengakibatkan perancah
roboh.

Penahan ini tidak mencukupi

11
Pekerja

 Pimpinan regu scaffolding harus memiliki sertifikat dari Kementerian Tenaga Kerja RI.

 Satu grup scaffolding maksimum 5 orang dengan 1 ketua bersertifikat scaffolding.

 Scaffolder dan scaffolds helper harus menggunakan armband yang disediakan sendiri ( Lihat Lampiran
5 Worker Identification CAP TAM 2015 )

 Hanya pekerja yang berkompeten yang dapat mendirikan dan membongkar scaffolding

Alat pelindung diri untuk pekerjaan scaffolding sesuai dengan JOHAN

Menggunakan APD dasar sesuai dengan persyaratan dari CAP :


 Memakai pakaian kerja yang rapi, tidak sempit atau terlampau longgar
 Memakai topi pengaman ( safety helmet )
 Memakai sepatu keselamatan ( safety shoes )
 Memakai Pelindung jatuh (Full body harness)
 Memakai Pelindung tangan : Sarung tangan katun
 Memakai Pelindung telinga dan pendengaran : Ear plug / Ear muff
 Memakai APD lain yang tercantum dalam JOHAN

12
Metode kerja, peralatan dan kondisi
 Standar minimal scaffolding sesuai standar JIS.
 Material kayu dilarang digunakan sebagai bagian scaffolding.
 Kunci inggris atau peralatan tangan yang lain harus diikatkan ke tangan scaffolder /pergelangan tangan menggunakan tali.
 Selama pemasangan dan pembongkaran scaffolding, pekerja harus menggunakan tali / tas / katrol / peralatan lain untuk memindahkan material scaffolding.
 Pipeline, pipe rack, pipe sleeper yang akan dilewati selama aktivitas wajib dipasang pengaman.
 Walkway/ platform untuk scaffolding minimal 2 papan (44 cm).
 Ketika pendirian dan pembongkaran scaffolding wajib dipasang label merah.
 Scaffolding harus diinspeksi oleh HSE sebelum digunakan
 Hanya scaffolding dengan label hijau diijinkan untuk digunakan.
 Semua scaffolding yang akan didirikan wajib mengikuti prosedur CAP
 Scaffolding akan diinspeksi dari HSE, semua modifikasi yang tidak sesuai dengan prosedur CAP akan diganti status menjadi scaffolding to unsafe (label merah
akan diberikan).
 Akses tangga wajib disediakan untuk setiap scaffolding, tangga industri sedang dapat digunakan untuk scaffolding setelah lulus inspeksi HSE & MTN dan diikat.
 Setiap 4 m atau 2 lift platform tangga wajib menyediakan platform untuk istirahat.
 Pipa yang melengkung, retakan, endapan minyak/kimia dilarang dipergunakan sebagai material scaffolding.

13
Minimum requirement for
Standard Safe Scaffolding
Safety Clamp, required for drop/hanging
1
scaffolding.

Ladder (Pre-Fabricated) and access way with


2
self closing drop bar.

Handrail (90~110 cm high) and Midrail (45 cm


3
high), for falling protection of personnel.

Toe-board, required for falling protection of tools


4
and equipments. Min 200 mm.

Wire (min 3.2 mm dia), required for binding


5
metal plank/ladder.

Working platform, using metal plank, max gap 1


6 cm, min distance from support to edge of plank
2 X plank thickness.

7 Sufficient Cross Bracing.

8 Sleeve Coupler and Joint Pin.

Standards, If distant between 2 Standards :


• 1.8 m, max load 675 kg
9 • 2.0 m, max load 450 kg.
• 2.2 m, max load 225 kg.
If used to lift material, max load can be lifted
from scaffolding : 75 kg.

Beam clamp, required when scaffolding erected


10
and attached at Beam.

Adjustable Base plate, used on uneven ground.


Base plates provide extra stability. On un paving
11
soil, Soleplate is required below Base plate.
BEKERJA DENGAN AMAN DI KETINGGIAN
 Telah mengikuti latihan untuk bekerja di ketinggian.
 Peraturan diarea kerja menyatakan bahwa siapapun yang bekerja diketinggian lebih dari
1,8 m harus menggunakan Full Safety body Harness dengan 2 lanyard/100% tie off.
 Bagaimanapun, jika pekerjaan yang dibawah 1,8 m yang mempunyai potensi untuk
terjatuh atau luka-luka harus mempunyai platform yang dilengkapi dengan barrikade
yang kuat atau full body harness dengan lanyard yang dikaitkan ke titik point 2m diatas
kedudukan tingginya seseorang.
 Sistem Life Line yang disetujui harus dipasang dengan memperhatikan kedua
ujung/tumpuan dari life line. DIPASANG DENGAN KUAT DI TITIK POINT YANG MENJADI
TUMPUAN LIFE LINE.

15
Persyaratan Umum
 Selama pembangunan perancah, Scaffolder membarikade area sekitar perancah, untuk mencegah orang yang tidak
berkepentingan masuk kedalam area.
 Selama pembangunan dan juga pembongkaran Scaffolder harus menggantungkan safety tag “NOT SAFE FOR
USE”(Lihat Lampiran-10) pada titik yang mudah terlihat.
 Tumpuan atau kaki perancah harus stabil, padat, keras dan mampu, manahan beban maksimal.
 Dilarang melemparkan material perancah untuk mencegah percikan api.
 Dilarang menginjak atau memukul-mukul peralatan proses seperti : pipa, alat-alat instrument, pompa, valve,
vessels dll.
 Dilarang menutup atau menghambat akses kepada peralatan-peralatan fire seperti : tabung F/E, fire hydrant, fire
hose box, dll
 Melakukan gas test secara teratur pada area proses dan tempat-tempat lain dimana terdapat bahan yang beracun
dan mudah terbakar.
 Melaporkan dengan segera kepada department AA atau WEA jikan menemukan peralatan proses atau peralatan
lainnya milik CAP yang rusak.
 Untuk perancah yang mempunyai ketinggian 45 meter keatas, harus dirancang dan diperiksa oleh seorang
Scaffolding Engineer

16
17
ATTACHMENT #10

18
LADDER (TANGGA)

19
Tangga Portabel
1.Panjang maksimum tangga portabel.
a.Tangga 20 ft (6.2 m)
b.Dua seksi ekstensi 48 ft (14.88 m)
c.Tiga seksi ekstensi 60 ft (18.6 m)
d.Cleat 30 ft (9.3m)
e.Tunggal 30 ft (9.3m)

2. Klasifikasi tangga portabel

20
Tangga
3. Tangga wajib diinspeksi oleh HSE sebelum
digunakan.
4. Tangga dari logam tidak boleh terkena zat asam
atau basa.
5. Semua tangga harus bebas dari minyak, pelumas
atau material yang licin.
6. Tangga tidak dapat digunakan sebagai penahan,
skid, sopi, gang-way.
7. Tangga yang tidak layak seperti rusak, bengkok,
atau hilang anak tangga, safety feet, dan susuran
samping tangga tidak dapat digunakan.
8. Tangga dari bahan logam tidak dapat digunakan
ketika ada bahaya listrik.

21
Tangga
9. Jangan berdiri atau bekerja di atas dua rungs.
10. Jangan letakkan tangga di tempat orang jalan,
pintu, jalan kendaraan.
11. Barikade area terdampak ketika aktivitas
berlangsung.
12. Jangan letakkan papan di atas cap.
13. Tangga tidak dapat digunakan di area yang licin.
14. Jangan mengikat dua atau lebih tangga terpisah
untuk mencapai area kerja yang tinggi.

22
Tangga
Inspeksi
1.Semua alat dan peralatan yang digunakan selama CAP TAM 2015
harus diinspeksi mengikuti prosedur inspeksi alat dan peralatan
CAP (Lihat Lampiran 8 Tools and Equipment Inspection Procedure
)

2.Cek harian/lembar inspeksi alat dan peralatan yang digunakan di


CAP TAM 2015 cth. peralatan berat, alat las, kendaraan dan
peralatan listrik harus disediakan oleh kontraktor.

23

Anda mungkin juga menyukai