Anda di halaman 1dari 122

PT SEPRO INDOTAMA

ASOSIASI AHLI KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
INDONESIA
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. DAPAT MEMAHAMI &
MENERAPKAN STANDAR K3 &
PEDOMAN TEKIS PERANCAH

2. DAPAT MERENCANAKAN,
MEMILIH, MEMASANG,
MENGGUNAKAN ,
MEMBONGKAR DAN
MENYIMPAN PERANCAH
SESUAI DENGAN PROSEDUR
YANG TEPAT, BENAR DAN
SELAMAT.
2. DAPAT MENCEGAH UNSAFE
ACTION & UNSAFE
CONDITION.
3. JIKA TERJADI KECELAKAAN
PERANCAH DAPAT
MENGETAHUI PENYEBABNYA.
PENDAHULUAN
Penyebab Dasar Kecelakaan Perancah

 25% disebabkan oleh


keterbatasan pengetahuan
tentang scaffolding.
 75% pemasangan yang tidak
tepat dan ketidak pedulian
PENDAHULUAN
Kecelakaan pada scaffolding :
Jatuh dan kejatuhan
Scaffolding collapse/ Roboh
Tersengat listrik
STATISTIK
Di amerika serikat

PENYEBAB JATUH:
• Perancah jatuh / runtuh 54%
• Pekerja jatuh / terpeleset 40%
• Pekerja terlempar dari 5%

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


JUMAT PAGI, 31 OKT 2014 JEMBATAN PENGHUBUNG DI
TIM ROBOH, 4 PEKERJA TEWAS

http://beritajakarta.com/read/5953/Jembatan_Penghubung_di_TIM_Roboh_4_Pe
kerja_Tewas#.Vgquovntmko
KORBAN TEWAS RUKO AMBRUK DI SAMARINDA JADI
12 ORANG JUMAT 06 JUN 2014

http://news.detik.com/berita/2601868/korban-tewas-ruko-
ambruk-di-samarinda-jadi-12-orang
PERANCAH RUNTUH
2 TEWAS, 7 OPNAME
DI RS

Diedit oleh M. Mushanif Mukti


PENDAHULUAN
Apa itu PERANCAH (scaffolding) ?

 Scaffolding adalah : Bangunan sementara


dan merupakan struktur yang dirakit di
lapangan dan biasanya dipakai untuk
sarana bekerja di ketinggian.
 Maka, untuk menjamin keselamatan kerja
harus dipasang secara tepat, mengikuti
prosedur yang selamat dan tidak boleh
dirubah oleh siapapun yang tidak berhak.
ACUAN STADAR & PEDOMAN TEKNIS
1. UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja.
Syarat-2 K3 harus dipenuhi dalam tahap: perencanaan,
pembuatan, pengangkutan, pemasangan, pembongkar-
an, pemeliharaan. Dan harus dilakukan pengujian dan
pengesahan pada perlengkapan perancah dan alat
pelindung diri.
1. SKB Menaker No. Kep. 174/Men/1986 dan Men PU
No. 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada tempat Kegiatan
Konstruksi. Pedoman Pelak-sanaan tentang K3 pada
Tempat Kegiatan Konstruksi, Bab III tentang Perancah &
Bab IV tentang Tangga Kerja.
2. Permenaker No.Per/01/MEN/1980 ttg Keselamatan dan
Kesehatan kerja pada konstruksi bangunan.
a. Bab Perancah (pasal 12 sd 23),
b. Bab Tangga dari Pasal 24 sd 27, dan
c. Bab APD pada Pasal 99
STANDAR PELAKSANAAN :
 Wajib mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang terkait
 Wajib dilakukan oleh tenaga kerja yang terlatih
dan kompeten.
 Harus dilakukan inspeksi terhadap kondisi
alas/pondasi dan setiap komponen perancah
sebelum dipasang, ketika dipasang, dan
setelah terpasang, serta ketika sebelum mulai
pekerjaan pada setiap pergantian shift .
 Setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan
perancah dan yang menggunakan perancah
bertanggung jawab dan peduli terhadap
keselamatan kerja dengan mentaati semua
persyaratan K3, serta saling mengingatkan.
HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN :
1. Lakukan evaluasi/perhitungan beban yang akan
dipikul perancah, dan tetapkan jenis perancah yang
akan digunakan, sesuai dengan hasil evaluasi.
2. Pastikan kondisi tanah pada dasar kaki perancah
kuat dan stabil, pastikan struktur perancah kuat,
stabil, dan kaku, termasuk ikatan & shoring nya
3. Gunakan tukang pasang/bongkar perancah yang
terlatih
4. Pastikan semua komponen perancah terpasang
dalam kondisi baik dan lengkap.
5. Lakukan indentifikasi bahaya, penilaian risikonya dan
tetapkan upaya pengendalian risikonya secara tepat
6. Gunakan APK & APD, sesuai upaya pengendalian
yang ditetapkan, untuk mencegah kecelakaan jatuh
dari ketinggian.
7. Pahami dan taati standar, peraturan dan undang-2.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 12
Perancah yang sesuai dan aman
harus disediakan untuk semua
pekerjaan yang tidak dapat
BANGUNAN
SEMENTARA dilakukan dengan aman oleh
UNTUK BEKERJA seseorang yang berdiri di atas
DI KETINGGIAN konstruksi yang kuat dan permanen,
kecuali apabila pekerjaan tersebut
dapat dilakukan dengan aman
dengan mempergunakan tangga.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 13

(1) Perancah harus diberi lantai


LANTAI KERJA papan yang kuat dan rapat
PAPAN HRS RAPAT sehingga dapat menahan
dengan aman tenaga kerja,
peralatan dan bahan yang
dipergunakan.
HARUS DIBERI (2) Lantai perancah harus diberi
PAGAR PELINDUNG
JIKA TINGGI
pagar pengaman, apabila
PERANCAH 2M LEBIH tingginya lebih dari 2 meter.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 14
Jalan-jalan sempit, jalan-jalan dan
JALAN & jalan-jalan landasan (runway)
JEMBATAN KERJA harus dari bahan dan konstruksi
HARUS KUAT
yang kuat, tidak rusak dan aman
untuk tujuan pemakaiannya.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 15
(1) Perancah tiang kayu yang
terdiri dari sejumlah tiang kayu
PERANCAH KAYU
HARUS DIBERI
dan bagian atasnya dipasang
BALOK DAN PALANG gelagar sebagai tempat untuk
PENGUAT meletakan papan-papan
perancah harus diberi palang
pada semua sisinya.

HARUS DIGUNAKAN (2) Untuk perancah tiang kayu


KAYU YANG LURUS harus digunakan kayu lurus
DAN BAIK yang baik.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 16
(1) Perancah gantung harus terdiri
PERANCAH GANTUNG: dari angker pengaman, kabel-
ANGKER, KABEL, kabel baja penggantung yang
SANGKAR, LANTAI & kuat dan sangkar gantung
PAGAR HARUS KUAT
dengan lantai papan yang
dilengkapi pagar pengaman.
HARUS DIUJI TIAP (2) Keamanan perancah gantung
HARI SEBELUM harus diuji tiap hari sebelum
DIGUNAKAN digunakan.
(3) Perancah gantung yang digerak-
MESIN PENGGERAK kan dengan mesin harus
HARUS MENGGUNA-
KAN KABEL BAJA
mengunakan kabel baja.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 17
Perancah tupang sudut (outrigger
PERANCAH cantilever) atau perancah tupang
TUPANG SUDUT siku (jib scaffold), hanya boleh
HANYA UNTUK digunakan oleh tukang kayu,
TUKANG KAYU, tukang cat, tukang listrik, dan
CAT, LISTRIK, & tukang-tukang lainnya yang
LAINNYA, BUKAN
UNTUK TEMPAT
sejenis, dan dilarang mengguna-
MATERIAL BERAT kan panggung perancah tersebut
untuk keperluan menempatkan
sejumlah bahan-bahan.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 18
(1) Tangga yang digunakan sebagai kaki perancah
harus dengan konstruksi yang kuat dan dengan
letak yang sempurna. Perancah tangga
hanya boleh digunakan untuk pekerjaan
ringan.
(2) Dilarang menggunakan perancah jenis
dongkrak tangga (ledder jack) untuk
pekerjaan pada permukaan yang tinggi.
(3) Perancah kuda-kuda hanya boleh digunakan
sewaktu bekerja pada permukaan rendah dan
jangka waktu pendek.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 18
(4) Perancah siku dengan penunjang (bracket
scaffold) harus dijangkarkan ke dalam dinding
dan diperhitungkan untuk dapat menahan
muatan maksimum pada sisi luar dari lantai
peralatan.
(5) Perancah persegi (square scaffold) harus
dibuat secara teliti untuk menjamin kestabilan
perancah tsb.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 19
Perancah tupang jendela hanya
PERANCAH boleh digunakan untuk pekerjaan-
TUPANG JENDELA pekerjaan ringan dengan jangka
HANYA UNTUK waktu pendek dan hanya untuk
PEKERJAAN melalui jendela terbuka dimana
RINGAN, WAKTU
SEBENTAR
perancah jenis tersebut
ditempatkan.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 20
Tindakan pencegahan harus
dilakukan agar dapat dihindarkan
pembebanan lebih terhadap lantai
perancah yang digunakan untuk
truck membuang sampah.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 21
Perancah pada pipa logam harus
terdiri dari kaki, gelagar palang
dan pipa penghubung dengan
ikatan yang kuat, dan pemasangan
pipa-pipa tersebut harus kuat dan
dilindungi terhadap karat dan
cacat-cacat lainnya.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 22
Perancah beroda yang dapat
dipindah-pindahkan (mobile
scaffold) harus dibuat sedemikian
rupa sehingga perancah tidak
memutar waktu dipakai.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 23
Perancah kursi gantung dan
alat-alat sejenisnya hanya
digunakan sebagai perancah
dalam hal pengecualian yaitu
apabila pekerjaan tidak dapat
dilakukan secara aman dengan
menggunakan alat-alat lainnya.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB III
TENTANG PERANCAH
Pasal 24
Truck dengan perancah bak (serial
basket trucks) harus dibuat dan
digunakan sedemikian rupa
sehingga tetap stabil dalam semua
kedudukan dan semua gerakan..
PERSYARATAN PERANCAH YANG AMAN
a. Platform harus dipasang kuat dan cukup leluasa
untuk mencegah pekerja jatuh, diberi papan tepi dan
handrail
b. Gunakan perancah yang telah diperiksa dan telah
diberi label:
 Hijau : aman
 Kuning: kurang aman, harus pakai sabuk pengaman

 Merah: tidak aman, perancah tidak boleh dipakai

c. Mengikat material agar tidak mudah jatuh


d. Batasi jumlah beban, agar tidak jatuh, sesuai
e. Dilarang meletakkan bahan berserakan
f. Ikatlah perkakas kerja kepinggang agar tak jatuh
PERSYARATAN PERANCAH YANG AMAN
g. Rapatkan celah-celah papan platform
h. Pinggirkan perkakas kerja
i. Landasan alas perancah harus kuat & stabil
j. Ikat rangka perancah dengan palang penguat dan
klem-klem yang erat/kuat, agar tak roboh
k. Sediakan tangga akses naik-turun yang cukup
l. Gunakan kedua tangan pada saat naik tangga,
gunakan tali untuk menaikkan bahan dan alat
m. Lengkapi tempat berjalan dan tali pengaman bagi
pekerja untuk bergerak aman di area struktur
n. Pasanglah tanda pembatas pada lokasi kerja untuk
mencegah orang tak berkepentingan
MATERIAL PERANCAH
 Pipa logam baja/aluminium, harus :
 Terbuat dari bahan yang baik dan kuat
 Kuat menahan beban

 Pipa harus lurus, tidak berubah bentuk

 Bebas dari karat

 Bahan Kayu
 Harus lurus, padat , bebas mata kayu besar
 Kering, tidak membusuk

 Urat-urat kayu lurus

 Urat kayu cukup tua


MATERIAL PERANCAH
 Bahan Bambu :
 Bambu harus lurus
 Diameter minimal 75 mm
 Kering, tidak membusuk
 Kulit utuh, tidak ada sayatan di permukaan
 Usia cukup tua
 Tali penyambung harus awet & kuat tidak
SAMBUNGAN
 Sambungan clamp untuk perancah pipa
 Sambungan pipa (join pin) utk perancah frame
 Sambungan tali utk perancah kayu & bambu

JENIS-JENIS PENGIKAT
PERANCAH
a. Cara mengikat batang dengan tali:
 Mengikat batang penguat secara diagonal
 Pengikat batang tegak lurus dengan tali
 Pengikat batang penguat tanggaah pipa
b. Mengikat batang dengan rotan
 Mengikat batang penguat secara diagonal
 Pengikat batang tegak lurus dengan tali
 Pengikat batang penguat tangga pipa
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB IV
TENTANG TANGGA DAN TANGGA
RUMAH
Pasal 25
(1) Tangga harus terdiri dari 2 kaki
tangga dan sejumlah anak
tangga yang dipasang pada
kedua kaki tangga dengan kuat.
(2) Tangga harus dibuat, dipelihara
dan digunakan sebaik-baiknya
sehingga dapat menjamin
keselamatan tenaga kerja.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB IV TENTANG
Pasal 26
TANGGA DAN TANGGA
RUMAH (1) Tangga yg dapat dipindah-pindah
kan (portable stepledders) dan
tangga kuda-kuda yang dapat
dipindah-pindahkan, panjangnya
tidak boleh lebih dari 6 meter dan
pengembangan antara kaki depan
dan kaki belakang harus diperkuat
dengan pengaman.
(2) Tangga bersambung dan tangga
mekanik, panjangnya tidak boleh
lebih dari 15 meter.
(3) Tangga tetap harus terbuat dari
bahan yang tahan terhadap cuaca
dan kondisi lainnya, yang panjang-
nya tidak boleh lebih dari 9 meter.
PERMENAKERTRANS No. 01/MEN/1980
BAB IV
TENTANG TANGGA DAN TANGGA
RUMAH
Pasal 27
Tangga rumah harus dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat
menahan dengan aman beban
yang harus dibawa melalui tangga
tersebut, dan harus cukup lebar
untuk pemakaiannya secara aman.
JENIS-JENIS TANGGA KERJA (LADDER)
 Tangga Jinjing (Portable Ladders)

 Tangga Lajur Ganda (Double - Cleated


Ladder)
 Tangga Kayu untuk Pekerjaan Cat
(Painting Wood Ladders)

 Tangga Miring (Ladder Angle)

 Tangga Dengan Rel Perpanjangan (Ladder Rail


Extension)
 Tangga Tinggi Permanen (Tall Fixed Ladder)
JENIS KELEBIHAN KELEMAHAN
KAYU  Tidak dialiri listrik jika  Berat
kering  Dapat kering dan pecah
 Peredam alami terhadap  Dapat gagal/runtuh tiba-
dingin/panas tiba

ALUMINIUM  Ringan  Dilewati arus listrik


 Kuat  Dilewati panas dan dingin
 Kokoh
 Sedikit perawatan

FIBREGLASS  Tidak dialiri arus listrik  Berat


 Dapat terpengaruh  Terkelupas atau retak jika
dingin dan panas terbentur
 Dapat retak/runtuh jika
ditumpangi beban berat
PERSYARATAN JENIS TANGGA KERJA
(LADDERS)
Persyaratan Umum Tangga Kerja:
a. Tangga kerja harus dijaga dlm kondisi
selamat
b. Jaga area sekitar bagian atas dan bawah
tangga bersih
c. Pastikan lebar & tinggi anak tangga
seragam
d. Pastikan anak tangga berjarak 25 – 35 cm
e. Jagalah tangga bebas dari bahaya
tergelincir
f. Gunakan tangga sesuai dengan tujuan
kegunaan tangga
Persyaratan Jenis Tangga Kerja (Ladders)
Persyaratan Umum Tangga Kerja:
g. Kemiringan tangga terbaik adalah H:V = 1:4
h. Jangan mengikat /menyambung tangga agar
lebih panjang, kecuali dirancang untuk
maksud tsb.
i. Jangan Menggunakan tangga dengan rel
tunggal
j. Jangan membebani tangga melampaui
beban maksi-mum rencana, atau melampaui
kapasitas rata-ratanya
PERSYARATAN TANGGA JINJING
(PORTABLE LADDERS)
 Periksa sebelum
menggunakannya
terhadap retak,
keropos, atau anak
tangga lepas.
 Rancang atau
perbaiki anak tangga
untuk meminimalkan
bahaya terpeleset
 Harus mampu
menahan 4 kali beban
maksimum
Tangga Lajur Ganda
(Double - Cleated Ladder)

 Gunakan tangga lajur


ganda (dengan rel
tengah) atau lebih dari
2 tangga:
 Bila tangga ini hanya
merupakan satu-
satunya akses keluar
dan masuk area kerja
dengan 25 atau lebih
pekerja.
 Bila satu tangga ini
melayani dua arah lalu
lintas sekaligus.
Tangga Kayu untuk Pekerjaan Cat
(Painting Wood Ladders)

Jangan mengecat tangga


Jangan menggunakan
pelapis seperti vernis pada
tangga kayu
Sudut Tangga
(Ladder Angle)

 Tangga yang tak menopang


sendiri (non-self-supporting
ladders) yang menyender pada
diding atau penopang lainnya:
 Posisi dengan sudut di mana
jarak horisontal dari sandaran
di atas ke kaki tangga adalah
1:4 atau ¼ nya tinggi dinding
Tangga Dengan Rel Perpanjangan
(Ladder Rail Extension)

Bila menggunakan tangga jinjing untuk menuju ke


permukaan pendaratan yang lebih tinggi, maka rangka rel
tepi tangga harus diperpanjang/ disambung sampai ujung
atas tangga minimal 1 m di atas permukaan pendaratan.
Persyaratan Tangga Tinggi
Permanen (Tall Fixed Ladder)
Tangga permanen dengan
tinggi 8 meter atau lebih
harus dilengkapi dengan,
apakah:
Alat keselamatan
tangga
Tali yang dapat menarik
diri dengan bordes
(platform untuk
istirahat) setiap 45 m
atau kurang.
Diberi sangkar dan unit
tangga berganda, setiap
unit tangga tingginya
tidak melebihi 15 m.
BAHAYA TANGGA HARUS DIIDENTIFIKASI & DIATASI

Jangan gunakan tangga Jangan berdiri di anak


Jangan menambah palang
dekat ke instalasi listrik tangga puncak, karena
penguat /cross brace), kecuali
atau pakailah tangga kayu tangga menjadi tidak
telah dirancang oleh
& APD yang sesuai stabil dan mudah
pembuatnya.
terguling
BAHAYA TANGGA HARUS DIIDENTIFIKASI & DIATASI
Naik/turun tangga harus menghadap
/berpegangan pada tangga, jangan
membawa beban yang menyebabkan
hilang keseimbangan
PERSYARATAN JENIS TANGGA RUMAH
a. Railing harus mampu menahan gaya
sebesar 100 kg
b. Tangga dengan anak tangga =/> 4 dan tinggi
> 75 cm harus dilengkapi min. satu rel
pegangan.
c. Kemiringan tangga adalah 30o – 50o
d. Ketinggian dan lebar setiap anak tangga
harus seragam, toleransi kurang dari 0,5 cm
e. Tangga pendaratan menuju lantai
kedalaman mimimal 75 cm dan lebar
minimal 60 cm pada setiap 3,5 m atau
kurang dari tinggi vertikal.
PERSYARATAN JENIS TANGGA RUMAH
f. Tepi tangga pendaratan yang tak dilindungi
harus dipasang tiang railing 100 cm.
g. Pada tangga menuju pintu dengan daun
pintu membuka langsung ke arah tangga,
maka harus dibuat lantai kerja (platform)
atau bordes, selebar daun pintu ditambah 50
cm.
h. Pastikan tangga bebas dari kondisi licin dan
bahaya terpeleset sebelum memakainya.
i. Bagian-bagian tangga harus bebas dari
tonjolan (paku, stek besi beton dsb) yang
dapat menyebab kan cedera, tersangkutnya
baju atau kaki terantuk.
§1926.450 - SUBPART L
SCAFFOLDS
§1926.451 General Requirements
For All Scaffolds
(a) Capacity
 support own weight and 4 X the
maximum intended load.
 suspension rope & hardware, 6 X the
maximum intended load.
 stall load of scaffold hoist not to
exceed 3 times its rated load.
 designed by a qualified person and
built and loaded to design.
§1926.451 General Requirements
For All Scaffolds
(b) Scaffold platform construction
• Platforms fully planked or decked
– no more than 1” gaps
– maximum openings of 9½”
– scaffold platforms and walkways 18” wide
– ladder jack, top plate bracket, roof bracket,
and pump jack scaffold at least 12” wide
– guardrails and/or personal fall arrest
systems for platforms and runways not 18”
wide
§1926.451 General Requirements
For All Scaffolds
(b) Scaffold platform construction(con’t)
• Front edge of all platforms
– No more than 14” from the face of the work

– 3” from the face for outrigger scaffolds

– 18” from the face for plastering and lathing


operations
• Platforms 10’ and less to extend at least 6”
but not more than 12” past support unless
designed and installed and/or guarded
properly
• Platforms greater than 10’ no more than 18”
past support unless designed and installed
and/or guarded properly
§1926.451 General Requirements
For All Scaffolds
(b) Scaffold platform construction(con’t)
• Each abutted end of plank shall rest on
a separate support surface.
• Overlap platforms not less than 12” only
over supports, unless restrained to
prevent movement.
• On direction changes, any platform on a
bearer at other than a right angle shall
be laid first, and platforms which rest at
right angles over the same bearer laid
second.
§1926.451 General Requirements
For All Scaffolds
(b) Scaffold Platform Construction(con’t)
– No paint on wood platforms, except edges
that may be marked for identification
– Fully planked between front upright and
guardrail support
– No mixed scaffold components used unless
compatible and integrity maintained
– No modification of mixed scaffold
components unless a competent person
approves
– No components of dissimilar metals unless
approved by competent person
§1926.451 General Requirements
For All Scaffolds

(c) Criteria for supported scaffolds


Higher than 4:1 ratio restrained from
tipping by guys, ties, or equivalent.
Guys, ties, installed per
recommendations or at the closest
horizontal member to the 4:1 height
Bear on adequate foundations
Plumbed and braced
§1926.451 General Requirements
For All Scaffolds
(d) Criteria for Suspension Scaffolds
• Support devices, 4 X • Counterweights
the imposed load. • Construction
• Outrigger beams; requirements for
metal or equal and outrigger beams
restrained • Minimum lengths for
• Stabilize outrigger suspension ropes
beams on hoists
• Direct connections • No repaired wire
evaluated by rope
competent person
§1926.451 General Requirements
For All Scaffolds
(d) Criteria for Suspension Scaffolds (con’t)
• Proper sized eye • Automatic brakes
splice thimbles • Positive crank force
required to descend
• Ropes inspected by • Tied to prevent
competent person swaying
• No swaged • Safety devices not
attachments unless used as platforms
approved
• No gasoline
powered equipment
§1926.451 General Requirements
For All Scaffolds
• (e) Access
• Must have safe access
• No access by cross braces

• Bottom rung not more than 24” high


• Rest platforms at 35’ intervals

• Sets access requirements for


erectors and dismantlers ( September
2, 1997)
• Can use some end frames for access
§1926.451 General Requirements
For All Scaffolds
(f) Use
• Never overload • Immediately removed
or repaired, braced if
• No shore or found substandard
lean-to scaffolds
• No horizontal
• Inspected by movement with
competent employees unless
person approved
• Maintain clearance
near powerlines
§1926.451 General Requirements
For All Scaffolds
(f) Use (con’t)
• Erected, moved, • Tag lines on
dismantled or swinging loads
altered only under
supervision of • Protect
competent person suspension ropes
from heat, acid
• No work on snow,
ice covered • No work during
platforms storms or high
winds
§1926.451 General Requirements
For All Scaffolds
(g) Fall protection(PFAS or guardrails)
– Required at 10 foot
– PFAS in lieu of guardrails on some scaffolds
– PFAS & guardrails on suspension scaffolds
– PFAS required for erectors and dismantlers
were feasible after September 2, 1997.
– Toprails after 1-1-2000, 38” to 45” high
– Use crossbracing in lieu of top or midrails in
some cases
§1926.451 General Requirements
For All Scaffolds
(h) falling object protection
• Hardhats required
• Protect employees below
• Barricades to exclude working below
• Toe boards at edges of platforms
• Allows panels and screens
• Canopies allowed
Section 1926.454
Training Requirements

• Five training areas


• Nature of electrical, fall, and falling object
hazards
• Correct procedures for protection of above
• Proper use the scaffold
• Load capacities of scaffolds
• Requirements of Subpart L
• Retraining as necessary to restore proficiency
Komponen scaffolding A-frame
Main Frame (main
frame)

Ukuran :
120cm x 190cm
120cm x 170cm
120cm x 090cm
120cm x 070cm

Tinggi batang
vertikal < 2 m
Jarak mendatar
kurang lebih 1,85m
Komponen scaffolding
A-frame
Silang (cross
brace)

L : 1.210 s/d
2.100
H : 280 s/d 1.219
Komponen scaffolding
A-frame
Cat-walk/ Plat form
Tangga (stair)
L : 1.829
T : 1.725
A : 450
Wall connector
Bisa menahan tes
penekanan beban 3.800 kg
Komponen scaffolding
A-frame
 Jack Base

 Roda Scaffolding

 U-Head

 Join Pin

 U-Head

 Arm Lock
Single Pipe
Scaffold Structure

Transom spacing dapat


berjarak : 1,5 m – 2,6 m
atau 3,25 m
Jaral ledger sekitar : 2 m
Single Pipe
Scaffolds Structure
Bay length max 2100,
tetapi untuk muatan
berat bisa 1800 s/d
2.000

Scaffolding width
berkisar antara 600 –
800.

Tinggi Base lift bisa


sampai 2,70 m
Single Pipe
Scaffolds Structure
Foundations
 Good foundations are essential. Often scaffold framworks will
require more than simple base plates to safely carry and spread the
load.
 Scaffolding can be used without base plates on concrete or similar
hard surfaces, although base plates are always recommended.
 For surfaces like pavements or tarmac base plates are necessary.
 For softer or more doubtful surfaces sole boards must be used,
beneath a single standard a sole board should be at least 1,000 cm²
with no dimension less than 220 mm, the thickness must be at least
350 mm.
 For heavier duty scaffold much more substantial baulks set in
concrete can be required.
 On uneven ground steps must be cut for the base plates, a
minimum step size of around 450 mm is recommended.
 A working platform requires certain other elements to be safe. They
must be close-boarded, have double guard rails and toe and stop
boards. Safe and secure access must also be provided.
Foundations
 Untuk dudukan perancah, fondasi yg baik sangat diutamakan.
 Perancah frame memerlukan “base plate” karena dipakai untuk
mendukung beban dan menyebarkan beban ke fondasi secara
aman.
 Jika perancah berdiri diatas lantai beton atau yang setara
kekuatannya dapat tidak menggunakan base plate, tetapi
sebenarnya tetap direkomendasikan penggunaan base plate.
 Untuk fondasi yang diragukan kekuatannya / tanah lunak
diperlukan “sole boards” yang memiliki luasan minimal 1.000
cm2. Atau ukuran 40 cm x 25 cm. lebar tidak boleh < dari 22 cm,
sedangkan tebalnya harus >= 350 mm.
 Untuk perancah yang menahan beban berat, sebagai landasan
nya diperlukan “substantials baulks set in concrete”
 Jika permukaan fondasi tidak rata, harus diratakan untuk dudukan
base plate, dengan ukuran step minimum direkomen dasikan
sekitar 45 cm.
 Lantai kerja mensyaratkan unsur lain tertentu agar selamat, yaitu
papan harus penuh, mempunyai railing ganda serta papan
penahan kaki tepi, dan harus diberi akses yang selamat dan aman.
Foundations
 Fondasi yang kuat atau bantalan keras dimaksudkan
agar beban perancah dapat didistribusikan sesuai
dengan kekuatan dasar perancah.
 Ukuran dari bantalan ditentukan atas dasar total beban
perancah yang disalurkan kedasar perancah, dan
tergantung juga oleh kondisi tanah dibawah bantalan.
STANDAR MENDIRIKAN SCAFFOLDING

3 – Tahap mendirikan Scaffolding:

 Pra-Mendirikan Scaffolding (pre-erection)

 Proses Mendirikan Scaffolding (erection)

 Setelah Scaffolding Didirikan (post-erection)


1. Pre-erection
 Buat perencanaan mendirikan scaffolding
 Pastikan scaffolding akan didirikan oleh
competent scaffolder
 Persiapkan seluruh APD dan peralatan lain
yang dibutuhkan
 Lakukan pre-use inspection terhadap seluruh
komponen scaffolding dan pastikan seluruh
komponen layak untuk digunakan.
1. Pre-erection
 Perencanaa
 Identifikasi bahaya

 Merancang luas bangun scaffolding

 Menentukan tipe scaffold yang akan digunakan

 Menghitung maximun beban yang


diperbolehkan
 Merancang urutan scaffolding (sequence)

 Sistem foundasi

 Kwalifikasi scaffolder

 Perijinan

 Storage / Handling
1. Pre-erection
 Competent scaffolder
 Terdidik

 Terlatih

 Berpengalaman

 Mengetahui sumber bahaya

 Trampil

 Cekatan
1. Pre-erection
 APD dan peralatan yang dibutuhkan :

Helm

Kaca mata

Body harness

Sarung Tangan
Kantong Alat – Kunci, Tang, Palu
1. Pre-erection
 Pre-use inspeksi komponen scaffolding
Cek bengkok, penyok / retak
Pada lubang pipa

Cek kelayakan pin pengunci

Cek tingkat kekaratan pada


seluruh body

Cek qualitas las pada setiap


sambungan

CEK KOMPONEN LAINYA


2. Proses
 Pastikan permukaan tempat scaffolding akan
didirikan rata dan kuat.
 Gunakan wooden plat sebagai dasar awal dari
scaffolding.
 Scaffolding berdiri dengan menggunakan jack-
base
 Pastikan dasar scaffolding berada pada level
yang sama dengan melakuakan “adjusting”
pada jack base karena dasar scaffolding
merupakan penentu utama dari berdirinya
scaffolding yang aman
Supervisi dan Pemeriksaan Perancah
 Tujuan pembelajaran agar para Peserta dapat
mengetahui masalah supervisi, inspeksi dan
sertifikasi perancah dari suatu konstruksi
yang akan dipergunakan
CHECK LIST – 1 : CHECK LIST – 2 :
1. Apakah ada bangunan Main Material
permanen didekatnya ? a. Frame
2. Berapa beban maks yang b. Brace
direncanakan.
Accessories Material
3. Berapa beban yang
a. Jack base
diperhitungkan
b. U Head
4. Berapa allowable bearing
capacity gound level. c. Joint Pin
d. Clamp
Fokus checking
1. Karat e. Wall connector
2. Lurus f. Working board
3. Cacat
4. Fungsi g. Stair
5. Las-lasan
CHECK LIST INSPEKSI PERANCAH :
1. Safety helmet
2. Lifeline
3. Fullbody harness
4. Lanyard
5. Hoist arm attach
6. Top rail
7. Mid rail
8. Toe board
9. Ladder
10. Vertical bracing
11. Frame coupler
12. End frame
13. Mudsill
14. Baseplate w/jack
secure to mudsill
15. Safety foodwear
16. Accurate
PEMERIKSAAN PERANCAH :
CHECK LIST – 3 :
Final and Daily Inspection of Erected Scaffolding
The following is a list of check points to be covered when
making a final and daily inspection of scaffolding prior to
use. All points should be carefully checked to insure a
safe and accident-free job and be periodically rechecked.
1. Check to see that there is proper support under every
leg of every frame on the job. Check also for possible
washout due to rain.
2. Check to make certain that all base plates and
adjustment screws are in firm contact with their
supports. All adjustment nuts should be snug against
the legs of theframe.
3. If there is a gap between the lower end of one frame
and the upper end of another frame it indicates that one
adjustment screw must be adjusted to bring the frames
in contact. If this does not help it indicates the frame is
out of square and should be replaced.
PEMERIKSAAN PERANCAH :
CHECK LIST – 3 :

Final and Daily Inspection of Erected Scaffolding


The following is a list of check points to be covered when
making a final and daily inspection of scaffolding prior to
use. All points should be carefully checked to insure a
safe and accident-free job and be periodically rechecked.
5. Each leg of each frame should be cross braced to the
corresponding leg of the next frame.
6. While checking the cross braces also check the
locking devices to assure that they are all in their
closed position or that they are all tight.
7. Check to be certain that all planking and accessories
are properly installed.
8. Check to make certain all ties are secured between the
structure and the scaffolding.
Tugas dari Scaffolder
 Memeriksa material utama dan material
asesoris dari cacat atau kerusakan
 Mengawasi para tenaga kerja bekerja sesuai
prosedur kerja yang aman dalam mendiri-kan,
menggunakan ataupun membongkar perancah
yang dibuat oleh Ahli Perancah.
 Melakukan inspeksi periodik dalam rangka
merawat dan memeriksa adanya “nearmiss”
yang kalau tdk segera diperbaiki akan
mengakibatkan kecelakaan fatal.
 Membina pekerja agar menggunakan APD
yang dipersyaratkan
Tugas dari Scaffolder
 Harus selalu memegang gambar detil
perencanaan pemasangan perancah yang
dibuat Ahli Perancah.
 Harus memperhatikan tanda-tanda (label) dari
inspektur atau Ahli Perancah mengenai
kondisi perancah
 Sebelum pemasangan harus memeriksa
apakah material scafolding sudah lolos
pemeriksaan Ahli Perancah.
SCAFFOLDING SELF INSPECTION CHECK LIST :

FOOTINGS BRACING BOARDING


INSPECTION INSPECTION INSPECTION
• Bad board
• Soft and uneven • Ledger
• Trap board
• No base plate • Some missing • Incomplete
boarding
• No sole board • Loose
• Insufficient
• Embank material • Wrong fitting supports
• SATISFACTORY • SATISFACTORY • SATISFACTORY
SCAFFOLDING SELF INSPECTION CHECK LIST :
STANDARDS COUPLINGS
INSPECTION INSPECTION
• Not plumb • Wrong fittings
• Joined at same • Loose
height
• Damaged
• Wrong spacing
GUARD RAILS & • No check couplers
• Damaged
TOE BOARD • SATISFACTORY
• SATISFACTORY
• Wrong height
• Loose
• Some missing
• Damage
• SATISFACTORY
SCAFFOLDING SELF INSPECTION CHECK LIST :
LEDGERS TIES INSPECTION
INSPECTION
• Some missing
• Not level
• Loose
• Joined at same
bays • Damaged

• Loose • Other
LADDERS
• Damaged INSPECTION • SATISFACTORY

• SATISFACTORY • Insufficient length


• Not tied
• Damaged
• Other
• SATISFACTORY
Scaffolding tag
TENAGA KERJA / OPERATOR PERANCAH
1. Harus selalu menggunakan safety belt,
helmet, sepatu kerja dan sarung tangan.
2. APD harus memenuhi standar (SNI/lain)
3. Taat pada aturan penerapan K3 Perancah
Contoh gambar
Dasar Scaffoldng
Penentu performa
Scaffolding

Wooden plate

Jack base
Contoh gambar
Contoh gambar
Contoh gambar
Angkur ke Dinding
(Wall Connector)
Setiap lebar 10 m
dan tinggi 9m.
Cat-walk PASTIKAN TERDAPAT
DOUBLE CAT-WALK
Cat-walk
3. Post Erection
 Setelah selesai erection, maka sebelum
digunakan Scaffolding harus disertifikasi/
diberi label sebelum digunakan
 Hanya orang yang berhak yang diperkenan-
kan memberi label layak tidaknya scaffolding
digunakan.
 Scaffolding harus tetap di inspeksi secara
reguler selama digunakan, terutama pada
saat pergantian shift.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
SETELAH “POST ERECTION” :
1. Beban yang diterima harus merata agar
kestabilan terjamin.
2. Beban pada perancah tidak Overload < ¼
beban maks
3. Pemilihan bahan secara ketat.
4. Perancah harus diberi lantai papan yang kuat
dan rapat, min 2 lb
5. Lantai kerja harus diberi pagar pengaman
apabila tingginya lebih dari 2 meter.
LINGKUNGAN KERJA
1. Perancah dengan tinggi > 5 m harus
dipasang jaring pengaman (safety net).
2. Untuk melindungi benda jatuh harus
dipasang perisai pengaman (safety deck)
dengan sudut 20 – 30 derajat.
3. Jalan keluar masuk pekerja lebar & tdk
licin.
4. Tempat kerja rapi, sampah dikumpulkan
dan dibuang
Peraturan umum
 Tidak seorangpun diperbolehkan berada di atas
scaffold structure yang dinyatakan dengan
tulisan merah sebagai tidak aman.
 Pekerja hanya diperbolehkan bekerja pada
perancah yang berlabel hijau.
 Semua scaffold harus dipasang oleh karyawan
yang mampu / Competent Person
 Rolling dan Tower scaffold dengan ketinggian
tiga kali lebih besar dari ukuran dasar minimal
harus diikat terlebih dahulu sebelum dipakai.
 Rolling scaffold harus bebas dari pekerja,
bahan dan peralatan sebelum dipindahkan.
Peraturan umum
 Semua hydraulic platform hanya boleh
dioperasikan oleh operator yang terlatih.
 Scaffold yang digunakan untuk menahan
structures wajib dirancang sebaik mungkin
 Tidak seorangpun diperbolehkan berada di
atas rolling scaffold yang sedang
dipindahkan.
USAHA PENCEGAHAN KECELAKAAN
1. Platform dibuat leluasa untuk bekerja dan diberi
pagar pengaman serta toe board.
2. Konstruksi perancah idealnya diberi tanda :
a. Hijau : Aman penuh.
b. Kuning : Aman dengan syarat
c. Merah : Tidak aman.
USAHA PENCEGAHAN KECELAKAAN
1. Mengikat material untuk mencegah jatuh.
2. Jika perancah untuk pekerjaan las, jangan lupa sediakan
APAR didekatnya.
3. Rapatkan papan platform untuk mencegah barang jatuh.
4. Fondasi tempat base plat harus kuat padat supaya tidak
amblas. Untuk beban berat agar ditest daya dukung di lab.
5. Ikatkan perancah yang tinggi pada struktur bangunan.
6. Sambungkan rangka perancah menjadi satu & pastikan
klem-2 nya cukup kuat, dan ikatlah untuk mencegah ambruk
7. Gunakan tangga-2 yang cukup guna sarana yang aman untuk
naik-turun
8. Pasanglah rambu-2 pengamanan ( K3)
Perancah
dalam satu
kesatuan
yang
Aman ??
PEMAKAIAN TANGGA YANG AMAN
1. Pastikan tidak ada beban lebih
2. Tangga perancah sebaiknya disisakan
min. 60 cm diatas tumpuan, hal ini untuk
menghindari ketidak seimbangan badan
waktu berada dipuncak
3. Sambungan tangga jika sampai 5 m, maka
min. 2 buah anak tangga yang berimpit
Jika sampai 6 m min 3 buah anak tangga

Disarankan jangan
Jumlah anak tangga menyambung tangga
Yang ber-impit kecuali buatan pabrik
TERJADINYA KECELAKAAN
terpeleset
KERJA KARENA SALAH DALAM
PENGGUNAAN PERANCAH

Jatuh

Tidak ada
Pagar pengaman

Tidak ada tangga

Jatuh saat naik Perancah tidak stabil

Unsafe condition
TERIMAKASIH, ANDA TELAH MEMPERHATIKAN KAMI
Palang penguat, tangga,
Platform, samb pipa,
outrigger

Frame sbg tangga

Bagaimana komentar Anda ?

Perancah diikatkan
pada gedung maks
Tiap 10 m kearah datar
Dan tiap 9 m arah tegak

Penggunaan scaffolding
clamp yang aman
Apa bedanya ??
Hati – hati dalam penggunaan perancah

Kelebihan beban
Komentar Anda ??
Pemakaian Safety Harness
dan Lanyard

Tangga maupun
papan injak harus
disisakan min. 60
cm atau 6 “
Lingkungankerja
rapi – bersih
dan sehat\
Perancah gantung :
> Anker pengaman
> Kabel baja penggantung
> Sangkar gantung
> Lantai papan
> Pagar pengaman
Keamanan perancah :
setiap hari sebelum
operasi di check :

Butir 1 s/d 4. Jika


melakukan pekerjaan las
harus disiapkan APAR

Anda mungkin juga menyukai