1
2 jp + 1 jp praktek
Operasi dan Keselamatan Pengangkatan
2
Tujuan
• Memahami bahaya-bahaya yang mungkin terjadi
pada operasi pengangkatan.
• Memahami prinsip-prinsip Keselamatan Kerja pada
operasi pengangkatan
• Memahami prinsip kerja pengangkatan.
• Memahami perhitungan berat beban yang akan
diangkat.
• Melakukan perencanaan pengangkatan sebuah
beban.
• Memahami fungsi, jenis dan penggerak pesawat
angkat.
• Memahami alat bantu angkat dan kriteria inspeksi.
• Dapat melakukan inspeksi dan pemeliharaan alat
bantu angkat.
• Dapat melakukan pengikatan beban secara benar.
• Dapat melakukan komunikasi pada operasi
pengangkatan
3
1. Konsep Dasar Pengangkatan
4
1.1.1. Pemilihan Peralatan dan Perlengkapan
5
1.1.2. Penentuan dan Perhitungan Berat Beban
Rule of Thumb
Penambahan 10% (US standard) atau 25% (UK standard) terhadap perkiraan
perhitungan berat beban harus diberikan sebagai faktor keselamatan (safety factor).
6
1.2. Titik Berat dan Keseimbangan Beban
Tower Crane
Overhead Crane Crane Pedestal Boom Kisi
(Lattice/Strut Boom)
9
Bagian-bagian dari Crane:
10
2.2. Sistem Keselamatan Crane
Beberapa sistem keselamatan pada Crane
yang harus menjadi perhatian adalah:
• Penyeimbang “Counterweight”
• Indikator sudut Boom. (Boom angle
indicator).
• Suatu perangkat yang menentukan
bahwa crane berdiri lurus (tidak
miring) untuk crane mobil di daratan
(onshore crane mobile). Boom Angle Indicator
• Perangkat tanda klakson/bel.
• Stopper and Break: Boom stopper,
Swing Brake, rem untuk parkir.
• Perangkat “Anti-two blocking” atau
sebuah indikator seperti tanda pita
yang dipasang di atas balok hook
• Hook Crane mempunyai “Safety Latch”.
• Crane mobil harus dilengkapi dengan
alarm yang berbunyi ketika mundur.
11
2.3. Gerakan pada Crane
12
2.4. KAPASITAS PESAWAT ANGKAT
”CRANE”
13
Kapasitas pengangkatan oleh pesawat angkat juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
• Letak pengangkatan awal.
Penambahan radius kerja karena adanya kelengkungan boom
menjadikan kapasitas pesawat angkat menjadi lebih kecil.
• Radius pengangkatan.
Semakin jauh radius pengangkatan, maka kapasitasnya menjadi
lebih kecil. Demikian juga sebaliknya.
• Panjang boom.
Semakin panjang boom, maka kapasitasnya menjadi lebih kecil.
Demikian juga sebaliknya.
14
3.1. Tali Penyandang
3.1.1. Tali Kawat Baja (Wire Rope Sling)
3.1.2. Tali Pita Sintetis
3.2. Pengait/Pancing
3.3. Belenggu
3.4. Pengekang Kaki Majemuk
3.5. Tali Penyandang Tak Berujung
3.6. Batang Sebar / Angkat
3.7. Klem Plat
3.8. Inspeksi Alat Bantu Angkat
15
3.1.1. Tali Kawat Baja (Wire Rope Sling)
16
Macam-macam inti kawat baja:
17
Perawatan tali penyandang kawat baja:
1. Pastikan semua tali baja telah memiliki sertifikat laik pakai.
2. Identitas tali harus jelas (panjang, diameter, jenis, konstruksi, jenis
inti, arah untaian, dan lain sebagainya).
3. Lakukan pemeriksaan secara berkala, sesuai standard yang berlaku,
baik dalam kondisi tidak digunakan maupun pada waktu akan
digunakan.
4. Lakukan pelumasan secara berkala sesuai prosedur yang berlaku.
5. Simpan pada landasan yang kering dan letakan di atas ganjal, dan
jauhkan dari bahan kimia, serta panas yang berlebihan.
6. Jangan menggulung tali dengan membuat angka 8, namun lakukan
sesuai dengan prosedur atau gulung pada gulungan tali yang tersedia.
7. Mengurai tali dari gulungan dilakukan pada landasan yang kering dan
bersih serta jangan ditarik atau diseret secara paksa.
8. Hindari beban kejut (shock load) pada saat tali dipergunakan.
9. Penggunaan tali sesuai dengan identitas Batas Kerja Aman ”Safe
Working Limit” (SWL).
18
3.1.2. Tali Pita Sintetis (synthetic webbing sling)
bantalan perata (wear pad) untuk menjaga pita sintetis ini dari
Sambungan Pita Sintetis tergores, terpotong ataupun bahaya bahan kimia.
19
3.2. Pengait / Pancing (Hook)
20
3.4. Pengekang Kaki Majemuk
21
3.5. Tali Penyandang Tak Berujung (Endless Sling)
22
3.6. Batang Sebar / Angkat (Spreader Bar)
Batang angkat (Spreader Bar) digunakan untuk mengangkat beban yang sangat
panjang.
Jenis-jenis Spreader
23
3.8. Inspeksi Alat Bantu Angkat
24
Inspeksi tali penyandang kawat baja
(Wire Rope Sling)
Inspeksi tali penyandang kawat baja dengan cara:
• Telusuri secara menyeluruh dan amati dengan teliti sepanjang tali
penyandang. Perhatikan bagian yang menunjukkan keausan.
• Perhatikan sambungan dan daerah disekitarnya serta bagian-
bagian ujung yang ada kaitannya.
• Ketika ditemukan bagian yang rusak atau berubah dari yang
seharusnya, lakukan evaluasi terhadap bagian ini. Pengukuran
diameter tali dan penelitian lebih lanjut harus dilakukan.
25
Inspeksi tali penyandang kawat baja
(Wire Rope Sling)
Tali penyandang kawat baja tidak boleh digunakan lagi jika:
a. 10 serat/kawat baja putus secara acak pada seutas tali.
b. 5 serat/kawat baja putus pada satu untaian/lilitan.
c. Terjadi perubahan/distorsi struktur tali.
d. Ada tanda kerusakan panas.
e. Rusak, retak atau bengkok pada ujung sambungan.
f. Pengait ujung tali, bengkok (lebih dari 15% ukuran mulut pengait) atau melintir
(lebih dari 10 derajat).
g. Korosi logam pada tali atau bagian kaitan ujung tali.
h. Terjadi ”Bird Cage” pada sling.
i. Terjadi keausan lebih dari 1/3 diameter kawat luar.
j. Diameter sling mengecil atau berubah
k. Tanda kerusakan lain seperti terpelintir atau terbelit (kink rope), berkarat,
memanjang, dan perubahan bentuk lain.
26
Inspeksi tali penyandang Pita Sintetis
(synthetic webbing sling)
Hangus/leleh/terbakar
27
VIDEO
RANE RIGGING SAFETY
(youtube)
28
4. Prosedur dan Tata Cara Pengangkatan
29
4.1. Keselamatan Kerja Pengangkatan
Untuk menghindari terjadinya
kecelakaan tersebut, maka perlu
diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
4.1.1. Kompetensi Personal
4.1.2. Persiapan Pengangkatan
4.1.3. Saat Pengangkatan
30
4.2. Pengikatan Beban
31
4.3. Komunikasi
32
4.4. Cara Kerja Aman pada Operasi
Pengangkatan.
• Ketahui beban kerja. Jangan melebihi batas.
• Periksa kelaikan semua peralatan.
• Perhatikan kondisi lingkungan (Cuaca, dll dsbg.)
• Perhatikan jarak kerja dengan jaringan listrik tegangan tinggi.
• Beban kerja aman (SWL) harus sesuai dengan beban yang akan diangkat &
dihitung berdasarkan beban statis dan faktor keamanan
• Beban kerja aman yang tertera pada identitas tali penyandang adalah
beban vertikal. Bila digunakan pengangkatan sudut, maka kapasitasnya
akan berkurang.
• Pemutaran cepat (rapid swing) akan menambah tekanan pada peralatan
bantu angkat.
• Jangan menggunakan kawat baja yang rusak.
• Tali penyandang dijauhkan dari sudut yang tajam,
• Semua alat harus mempunyai identitas.
• Semua beban harus diikat dengan baik, selalu diperhatikan / diawasi &
diletakkan dengan aman dan diganjal.
33
4.4. Cara Kerja Aman pada Operasi
Pengangkatan.
• Tali angkat tidak boleh digunakan sebagai penyandang.
• Perhatikan tali angkat agar tidak terpelintir, harus segaris dengan titik berat & tidak
kendur.
• Jauhkan tangan dari tali yang kendur.
• Pergunakan sarung tangan.
• Yakinkan semua personal pada area aman.
• Sebelum pengangkatan, periksa ulang pengikatan.
• Hindari beban kejut karena gerakan cepat.
• Orang dilarang naik diatas beban saat diangkat.
• Jangan mengangkat beban diatas orang.
• Jangan meninggalkan crane saat tergantung.
• Jangan memperbaiki tali saat menyandang .
• Jangan menggunakan satu atau dua kaki tali penyandang dengan kaki majemuk,
sebelum kaki lainnya diamankan.
• Yakinkan bahwa beban bebas dan semua kaki tali penyandang berfungsi baik
sebelum diangkat.
• Jika menggunakan dua atau lebih tali penyandang, yakinkan semua tali dibuat dari
bahan yang sama.
34
5. Studi Kasus
35
Perhatikan apa penyebab langsung kecelakaan ini!
36
6.PENGOPERASIAN
FORKLIFT
37
RISIKO KECELAKAAN
38
Penyebab cedera yang disebabkan Forklift
40
PENGELOLAAN BEBAN
41
42
DRIVER BEHAVIOUR MANAGEMENT
43
Types of Forklifts: OSHA standards
• Class 1 - Electric Motor, Rider, Counter-Balanced Trucks
(Solid &Pneumatic Tires)
• Class 2 - Electric Motor Narrow Aisle Trucks (Solid Tires)
• Class 3 - Electric Motor Hand Trucks or Hand/Rider Trucks
(Solid Tires)
• Class 4 - Internal Combustion Engine Trucks (Solid Tires)
• Class 5 - Internal Combustion Engine Trucks (Pneumatic
Tires)
• Class 6 - Electric and Internal Combustion Engine Tractors
(Solid & Pneumatic Tires). There are no forklifts in this
class.
• Class 7 - Rough Terrain Forklift Trucks (Pneumatic Tires)
44
Class 2 Electric Narrow Aisle Truck (untuk
Class 1 Electric Rider Counterbalanced Truck
gang sempit)
Class 2 Electric Narrow Aisle Truck Class 2 Electric Narrow Aisle Truck
45
Example of:
• Class 1 Truck if electric powered.
• Class 4 Truck if internal combustion (gas, diesel
or LP gas) powered with solid tires.
• Class 5 Truck if internal combustion powered
with pneumatic tires.
46
Kadang-kadang dipasang peralatan khusus
untuk berbagai keperluan
47
Persyaratan Peraturan yg berlaku
48
Mengemudikan forklift berbeda dengan mobil
49
Tanda agar forklift tetap aman
bila membelok
Untuk menjaga agar beban yang tidak
mengenai operator
51
stability triangle
52
Tindakan berikut akan berpengaruh
53
Prosedur untuk mengurangi risiko
• Untuk mencegah terguling atau beban jatuh
• Pastikan beban diletakkan stabil pada garpu
• Jangan menggeserkan garpu kecuali saat mengambil beban
• Menggeser beban ke belakang hanya bila beban cukup
stabil
• Atur beban cukup rendah di atas sedikit dari lantai (aspal)
saat mundur atau bergerak (berjalan)
• Posisikan beban di atas saat naik atau turun ·
• Operasikan pada kecepatan sedemikian sehingga pada
waktu berhenti aman tetap pada posisi stability triangle.
• Pelan pada permukaan baah dan licin
• Pelan pada saat membelok
• Hindari melindas benda atau lubang.
54
• Lantai kerja forklift drives harus mampu
menyangga beban forklift dengan muatan
dengan faktor keselamatan = “empat”.
• Bila berat forklift = 7,000 pound denga beban
= a 3,000 pound maka lantai hrs mampu
menyanggabeban = 40,000 pounds.
• Ingat bahwa pd beban penuh beban akan
terpusat pd salah satu roda.
• Lantai kerja yg basah, ada oli hrs dihindari.
Bersihkan segera.
55
57