Holcim Indonesia
Definisi :
Peralatan / mesin angkat dan angkut didefinisikan sebagai
mesin atau komponen yang menggunakan keuntungan
mekanis untuk menaikkan, menurunkan dan menahan /
menggantungkan beban.
Holcim Indonesia
Safety Alert :
Pada bulan November 2006, di pabrik Holcim Marocco
terjadi kecelakaan yang mengakibatkan cacat tetap
(tangan diamputasi) pada saat memindahkan barang
dengan berat 53 ton dengan menggunakan
overheadcrane
Holcim Indonesia
Safety Alert :
Atau.. Masih ingatkan kejadian Kecelakaan Crane Runtuh
yang di kenal sebagai Big Blue Accident ?
Holcim Indonesia
Penyebab kecelakaan pada Lifting :
Holcim Indonesia
Hirarki Control :
Holcim Indonesia
Pengangkatan menggunakan
Alat Angkat / Mesin :
Holcim Indonesia
Prinsip Kerja Rigging :
Holcim Indonesia
Istilah dalam Rigging :
Lifting Plans : Dokumen yang berisi informasi, gambar dan prosedur
bagaimana melakukan kegiatan angkat mengangkat dengan aman
Rigging equipment / lifting gear : Perangkat keras atau peralatan
yang digunakan untuk mengaitkan beban ke alat angkat; dimana
peralatan tersebut tidak dapat bergerak sendiri untuk menaikkan
dan menurunkan beban, contoh : Sling, Shackle, dll
Working Load limit (WLL) : Adalah berat beban maksimum yang
boleh diangkat oleh peralatan angkat baik untuk menaikkan,
menurunkan maupun menahannya
Safe Working Load (SWL) : Umumnya, SWL sama dengan WLL.
Perbedaannya adalah jika dalam kondisi tertentu diperlukan untuk
menurunkan kapasitas maka digunakan SWL. Misalnya kondisi
lingkungan seperti temperatur, penerangan yang kurang atau
kemungkinan terjadinya beban hentak
Factor of Safety (FOS) : Adalah rasio perbandingan antara
minimum breaking load dan safe working load
10
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan
Rigging antara lain :
Perhatikan penerangan
bekerja malam hari
12
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
Hindari
benturan
dan beban
kejut
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
14
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
15
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
Benar, mata sling
mempergunakan
timbel
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
17
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
18
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
Pergunakan
tali tambera
(tag line),
terutama
pada beban
yang besar
dan lebar
19
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
Beberapa tambahan yang memerlukan perhatian :
Jangan menarik atau menyeret sling yang terjepit
Hindari menjatuhkan sling atau benda lainnya dari ketinggian
Simpan perlengkapan rigging pada tempatnya
Pergunakan diameter sling yang lebih besar apabila :
Berat beban tidak pasti
Kemungkinan adanya beban kejut
Keadaan tidak normal dan beban berat
Pengangkatan beban membahayakan orang lain
Area pengangkatan harus dijauhkan dari orang, atau
dilakukan isolasi (barikade) agar area tsb tidak digunakan
sebagai lalulintas pejalan kaki atau kendaraan lain.
Dilarang berdiri atau menumpang pada barang yang akan
diangkat
20
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
Cara mengetahui dan memperkirakan berat beban :
Cari informasi berat beban pada : Cargo Manifest,
Name Plate, Owner, dll
Menghitung berat beban dengan cara ketahui :
Bentuk dan ukuran barang
Jenis bahan atau material
Volume barang
Konversi ke dalam ukuran yang sesuai
Tambahkan 10-25% dari hasil perhitungan
21
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
Penempatan Lifting Point :
22
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
Penempatan Lifting Point apabila barang tidak
simetris atau seimbang :
23
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
CoG akan berada pada garis tegak lurus yang ditarik dari
hook ke beban.
Sling harus disesuaikan agar beban seimbang
Jika beban miring > 5 setelah terangkat dari tanah harus di
atur ulang penempatan slingnya.
24
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
Gunakan Spreader jika Sebaiknya Eye Lifting Untuk benda panjang Jangan dipukul sampai
mengangkat barang tidak digunakan jika yang harus diangkat ke rapat ke beban sehingga
panjang seperti pipa hanya tersedia satu atas , lingkarkan sudutnya > 1200
dsb titik saja slingnya 2 kali, lalu kait
ke badan sling
25
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
Hitch : Bentuk pengikatan sling pada beban, baik langsung
maupun dililitkan :
Basket hitch : Bentuk pengikatan sling yang melewati bagian
bawah beban dengan kedua kuping, atau ujungnya dicantelkan
ke hook.
Choker hitch : Bentuk pengikatan sling dimana salah satu ujung
sling melewati bagian bawah beban dan masuk ke badan sling
dimana ujung lainnya dikaitkan ke hook.
Angle of loading : Kemiringan dari lengan sling diukur secara
melintang atau tegak lurus. Sudut yang terbentuk < 5 derajat
dapat dianggap sebagai pengangkatan sudut tegak lurus.
26
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
27
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
SLING
BENGKOK
28
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
29
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan Rigging :
30
Holcim Indonesia
Alat Bantu Angkat / Rigging Hardware :
Rigging Hardware :
Natural Synthetics ropes
Synthetic Web Sling
Chain Sling
Wire Rope Sling
Hardware :
Shackles
Hooks
Clamps
Eyebolts
Turnbuckle
31
Holcim Indonesia
Tali serat / Fiber line :
Tali
serat
Strand
Natural
fiber rope
Yarn
lay
Filame
nt
Syntetic
fiber rope
Holcim Indonesia
Tali serat / Fiber line :
33
Holcim Indonesia
Tali serat / Fiber line :
Contoh Simpul Kunci :
34
34
Holcim Indonesia
Tali serat / Fiber line :
Contoh Simpul Sambung :
35
Holcim Indonesia
Tali serat / Fiber line :
Contoh Simpul Ikat :
36
Holcim Indonesia
Tali serat / Fiber line :
Contoh Ikat Lingkar :
37
Holcim Indonesia
Tali serat / Fiber line :
Kerusakan Tali :
Diameter mengecil
Strand menonjol
38
Holcim Indonesia
Webbing Sling :
Webbing adalah bentuk sling rata pipih, terbuat dari
anyaman benang biasanya dengan anyaman kasar
dan benang berlapis-lapis, dengan fungsi utama
sebagai alat angkat untuk barang yang mudah rusak.
Sling Web ada juga yang berbentuk bulat yang
disebut Web Round Sling
Two Ply
One Ply 39
Holcim Indonesia
Webbing Sling :
Color Code :
BS 6668 Part 2:1987
BS 3481 Part2:1983
Color Code of WLL
SWL (ton) Warna
1 Violet
2 Hijau
3 Kuning
4 Abu - abu
5 Merah
6 Coklat
8 Biru
> 10 Orange 40
Holcim Indonesia
Webbing Sling :
Endless
Twisted Eye
Continuous Eye
Reversed Eye
41
Holcim Indonesia
Webbing Sling :
Kerusakan Web Sling :
PANAS TERLILIT
Holcim Indonesia
Webbing Sling :
Kriteria Web Sling Rusak / Reject :
Bagian yang terpotong melebihi ketebalan sling itu sendiri
Aus tergesek lebih dari 15% dari ketebalan webbing diambil
dari semua keausan
Gesekan terjadi di kedua sisi melebihi 15% dari ketebalan
sling secara keseluruhan.
Pembungkus benang rusak sampai 50% ketebalan sling
mencapai atau lebih dari lebar sling
Pembungkus benang rusak secara keseluruhan mencapai
dari lebar sling atau lebar sling rusak sampai dengan 1/8
bagian.
Anyaman benang sobek hingga melebihi lebar sling dan
sling sudah mulur melebihi 2 X lebar sling.
Ada bagian sling yang sudah rusak karena terpapar zat kimia
Jahitan pada kuping sudah putus atau rusak.
Fitting-nya sudah berkarat, somplak, retak atau putus.
43
Holcim Indonesia
Perawatan Sling :
44
44 Holcim Indonesia
Wire Rope Sling / Tali kawat baja :
Wire rope dibuat dari tiga bagian:
Kawat ,
Untaian , dan
Isi tengah (core)
Bahan dasarnya adalah kawat.
Holcim Indonesia
Wire Rope Sling / Tali kawat baja :
46
Holcim Indonesia
Wire Rope Sling / Tali kawat baja :
47
Holcim Indonesia
Wire Rope Sling / Tali kawat baja :
48
Holcim Indonesia
Wire Rope Sling / Tali kawat baja :
Fiber Core (FC)
Inti dari tali baja ini terbuat dari bahan serat atau
fiber baik itu serat alami maupun sintetis sehingga
sling lebih fleksibel dibanding dengan IWRC
Independent Wire Rope Core (IWRC)
biasa dibuat dari 7x7 wire rope yang dirancang
sebagai IWRC. Inti yang terbuat dari kawat baja ini
akan memperbesar kekuatan sling sekitar 7% tapi
juga beratnya bertambah 10%.
Wire Strand Core (WSC),
Inti atau core-nya terbuat dari bahan dan susunan yang
sama dengan untaiannya biasa disebut juga Strand
Structure atau S.S.
49
Holcim Indonesia
Wire Rope Sling / Tali kawat baja :
Beban : 8
50
Holcim Indonesia
Wire Rope Sling / Tali kawat baja :
Tipe Mata Sling :
51
Holcim Indonesia
Wire Rope Sling / Tali kawat baja :
Thimble : digunakan untuk melindungi sling dari gesekan
Casing &
Chocker
Equalizing Slip-On
Thimbles Tube Hawser
Thimbles Thimbles
52
Holcim Indonesia
Wire Rope Sling / Tali kawat baja :
Jenis kerusakan pada Sling (TKB) :
53
Holcim Indonesia
Wire Rope Sling / Tali kawat baja :
Jenis kerusakan pada Sling (TKB) :
54
Holcim Indonesia
Chain Sling :
Yang terkuat diantara semua sling
Tahan terhadap beban bersudut tajam dan gesekan
Sangat cocok dengan lingkungan kerja yang kasar
Sling yang sangat efektif buat kondisi berat.
Panjangnya dapat diatur
Dapat diperbaiki, proof tested, dan sertifikasi ulang
Tersedia untuk berbagai kebutuhan
Lentur, tahan lama, mudah pemeriksaannya, dapat dipanjang -
pendekkan, mudah penyimpanannya dan mengikat beban dengan
erat dan kencang.
Dapat mulur hingga 20% sebelum mata rantainya putus, sementara
bahan lain langsung putus.
55
Holcim Indonesia
Chain Sling :
Menghitung SWL Sling Rantai Grade 80 :
Beban : 32
56
Holcim Indonesia
Chain Sling :
Kerusakan pada Chain Sling :
Perubahan bentuk
Retak
Bend Twisted
57
Holcim Indonesia
Chain Sling :
Pemanjangan rantai :
Periksa 10 - 20 link,
pemanjangan
maks. 3% dari
panjang awal
Link memanjang
Twist 58
Shackle :
Ukuran Shackles ditentukan oleh diameter bow
section bukan ukuran pin nya
Rings harus dari bahan forged steel dan weld-less.
Tidak boleh dilas kecuali dgn pengelasan khusus
Anchor shackles
dirancang untuk
dapat dibebani dari
berbagai sudut.
Screw Pin Anchor Shackle Round Pin Anchor Shackle Safety Pin Anchor Shackle
Chain shackles
dirancang untuk di
bebani lurus ke
atas saja.
59
Screw Pin Chain Shackle Round Pin Chain Shackle Safety Pin Chain Shackle
Holcim Indonesia
Shackles :
JANGAN bebani
Shackle Pin yang
disambung dengan
Shackle Pin
Holcim Indonesia
Clips / Clamp :
Disarankan tidak menggunakan sling yang
dibuat sendiri dengan menggunakan clips.
Jika sangat mendesak harus dibuat oleh
ahlinya
Clip yang pabrikannya jelas.
Ikuti rekomendasi pabrikan.
Sling dengan clips tidak boleh untuk
angkatan choker.
Slings yang dibuat dengan clip hanya boleh
digunakan 80% dari kapasitas slingnya.
61
Holcim Indonesia
Turnbuckles :
Turnbuckle dibuat sebagai bagian dari alat rigging atau
hanya untuk mengencangkan kawat tali baja.
62
Holcim Indonesia
Hook :
Hook / Pengait harus Hook
attachment
di lengkapi dengan
Swivel
Safety Latch bearing
63
Holcim Indonesia
Bolt :
Collared
Kind of
Eye Bolt
Collared
Dynamo or Ring
Vertical only
64
Holcim Indonesia
Master link :
RING
PEER
65
Holcim Indonesia
66
Holcim Indonesia
Crane :
Fungsi Crane :
67
Holcim Indonesia
Crane :
Type Crane :
Mobile Crane
Telescopic Crane
Tower Crane
Loader Crane
Overhead Crane
68
Holcim Indonesia 68
Crane :
Pengangkatan Kritikal :
Pengangkatan menggunakan mobile crane atau boom yang > 90% dari
kapasitasnya dan dengan radius > 50% dari max. load radius
Angkatan tandem dimana beban setiap crane, hoist atau alat angkat
lainnya > 75% dari kapasitasnya.
Angkatan tandem melibatkan lebih dari satu crane, atau alat angkat lainnya.
69
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan dengan Crane :
70
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan dengan Crane :
71
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan dengan Crane :
72
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan dengan Crane :
73
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan dengan Crane :
Outriggers
74
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan dengan Crane :
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan dengan Crane :
Operator :
Harus memiliki sertifikat /
SIO
Memastikan Peralatan
dalam kondisi yang aman
saat dipergunakan
76
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan dengan Crane :
Tempatkan kaitan crane langsung diatas muatan untuk
mencegah beban terayun saat diangkat
Pada saat memindahkan barang pastikan area kerja dalam
kondisi aman
Semua alat angkat yang digunakan pada Crane [ shackle ,
rantai , sling dan websling ] harus memiliki limit muatan yang
tertera diperalatan tersebut.
Dilarang berjalan atau berdiri dibawah beban yang
tergantung
Berjalanlah mendahului atau disamping muatan yang
bergerak , Dilarang memelewatkan bebang yang tergantung
diatas orang-orang yang sedang bekerja atau berdiri
Untuk pemindahan barang yang memiliki berat lebih besar
dari 5 ton dengan menggunakan mobile crane harus memiliki
rencana pemindahan yang disetujui oleh OHS Departemen
77
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan dengan Crane :
Aba-aba / signal man :
78
Holcim Indonesia
Prinsip Keselamatan dengan Crane :
79
Holcim Indonesia
Forklift :
Prinsip Keselamatan Kerja dengan Forklift :
Dioperasikan oleh Operator yang sudah mendapatkan
pelatihan khusus forklift
Gunakan seat belt saat menjalankan forklift
Gunakan alarm (reverse alarm) setiap melakukan
pergerakan mundur
Hindari pergerakan dengan kondisi beban terangkat tinggi
Gunakan pada batas angkat aman [ SWL / Safe Working
Load ]
Cek kondisi mesin dan bagian vital dari forklift sebelum
digunakan
Tidak diperbolehkan melakukan modifikasi yang dapat
merubah struktur dan kapasitas forklift
80
Holcim Indonesia
Manual Handling :
Penanganan bahaya cidera tulang belakang akibat
manual handling yang salah, dapat disiasati dengan:
Proses pergerakkan tubuh yang benar saat
memindahkan benda.
Menggunakan alat bantu mekanikal.
Proses kegiatan manual handling yang benar (tidak
menitik beratkan beban pada punggung atau tulang
belakang).
Pembatasan jumlah berat benda yang boleh diangkat
oleh satu orang pekerja. Jika berlebih, minta bantuan.
81
Holcim Indonesia
Manual Handling :
Resiko bahaya dari manual handling dapat berasal dari
postur tubuh, umur, kondisi kesehatan tubuh, gerakan
manual handling yang berulang-ulang atau posisi tubuh yang
tidak benar.
82
Holcim Indonesia
83
Holcim Indonesia