Anda di halaman 1dari 46

Pengetahuan Umum Alat Bantu Angkat

Materi disampaikan oleh :

Mohamad Reza Huzain


Tujuan Pelatihan

Pada akhir sesi, anda diharapkan untuk :


▪ Memiliki pengetahuan mengenai jenis-jenis alat bantu angkat
▪ Memiliki pengetahuan dasar mengenai rigging
▪ Memahami standar yang digunakan dalam pekerjaan lifting
▪ Mampu mengidentifikasi potensi bahaya yang timbul akibat pekerjaan
lifting dan menentukan pengendalian bahayanya
Definisi Rigging

Rigging adalah suatu tehnik


mengkaitkan atau mengikatkan
suatu beban dengan cara yang
benar dan aman pada alat angkat
(seperti Crane dan lainnya).
Jenis-jenis Alat Bantu Angkat (ABA)

Secara umum jenis ABA untuk


tali temali, terdiri dari:
Dalam Proses
Rigging digunakan ▪ Tali Serat (Fiber Rope)

alat bantu angkat ▪ Tali Anyam (Webbing Sling)


(ABA)
▪ Tali Rantai (Chain Sling)

▪ Tali Kawat Baja (Wire Rope Sling)


Tali Serat (Fiber Rope)
Tali serat dapat digunakan sebagai ABA, karena sifatnya yang lentur,
memiliki daya cengkram yang baik, dan tidak merusak permukaan beban.
Tali serat biasanya hanya digunakan untuk mengangkat beban yang
enteng dan tidak memiliki bagian-bagian beban yang tajam (karena, dapat
memotong tali serat itu sendiri).
Tali serat terbagi menjadi dua jenis :
▪ Tali Serat Alam, seperti tali manila, sisal, cotton, dan lainnya.
▪ Tali Serat Sintetis, seperti tali nylon, polyester, dan lainnya.
Tali serat saat ini, tidak lagi populer untuk digunakan dalam kegiatan
angkat mengangkat, karena tali serat mudah rusak, lapuk serta kekuatan
angkatnya sangat sulit untuk diukur.
Jaman sekarang, tali serat ini tidak lagi digunakan dalam kegiatan angkat
mengangkat, namun masih dapat digunakan sebagai “Tag Line”.
Tag Line adalah tali yang diikatkan pada ujung-ujung beban yang akan
diangkat untuk mengendalikan pergerakan beban selama proses
pengangkatan, agar tidak menabrak struktur/benda lain yang dapat
merusak beban itu sendiri.
Tag Line

Tag Line

Basic Rigging &


Slinging
Tali Anyam (Webbing Sling/Belt Sling)
Ada 2 bentuk dari Webbing Sling :

1. Flat Webbing Sling


2. Round Synthetic Sling
Tali Anyam (Webbing Sling/Belt Sling)
Tali Anyam biasanya digunakan dalam pengangkatan pada kegiatan
perkapalan, mengangkat barang-barang mahal, mudah rusak dan atau
lunak.

Tali Anyam biasanya terbuat dari bahan nylon, dacron dan polyester.

Kelebihan yang dimiliki oleh web sling, antara lain:


- Kuat, dapat menahan beban sampai dengan 300.000 lbs (136,077 ton )
- Dapat mengikuti bentuk fisik beban
- Aman, mengikat kuat dan erat
- Melindungi beban, terhindar dari goresan dan kerusakan yang dapat
merubah bentuk fisik beban
- Meredam kejutan keras tanpa merusak tali anyam itu sendiri.
- Tahan terhadap temperatur, tidak terpengaruh dengan panas sampai
dengan 83°c
Tali Anyam (Webbing Sling/Belt Sling)
Berdasarkan standar BS EN 1492-1:2000, tali anyam diberi warna tertentu
yang memudahkan kita untuk mengetahui kekuatannya (Working Load
Limit). Masing-masing warna sling web menunjukkan batas beban
kerjanya.

Jumlah jahitan juga


dapat menunjukkan 1 Ton 2 Ton 3 Ton
kekuatannya

4 Ton 5 Ton 6 Ton

8 Ton 10 Ton ≥ 12 Ton


Tali Anyam (Webbing Sling/Belt Sling)
Tali Anyam (Webbing Sling/Belt Sling)
Selain menunjukan bahan pembuat, pada label berisikan
informasi:

• Nama pabrikan
• Panjang Sling
• Standar yang digunakan
• Informasi penggunaan
• Batas kekuatan beban
diangkat (WLL)
• WLL dalam tehnik
pengangkatan
- Vertical
- Basket
- Chocker
Tali Anyam (Webbing Sling/Belt Sling)
Tali Anyam (Webbing Sling/Belt Sling)
Kriteria Webbing Sling Reject
Kerusakan Pada Webbing Sling
Metoda Penyimpanan Webbing Sling
Tali Rantai (Chain Sling)
Tali rantai merupakan tali yang paling banyak digunakan dalam proses
pengangkatan, dikarenakan memiliki kekuatan dan daya tahannya sangat
baik.

Tali rantai dapat menahan panas sampai dengan 578°C. Namun, jika tali
rantai secara terus menerus terpapar oleh panas minimum 316°C, maka
kekuatannya akan berkurang (WLL-nya harus diturunkan sesuai dengan
rekomendasi pabriknya).

Tali rantai yang banyak digunakan adalah memiliki tingkat kekerasan 80


(atau Grade 80) yang tercetak timbul pada mata rantainya dengan simbol
T8, CA8 atau C8.
Simbol pada mata
rantai ini menunjukkan
tali rantai memiliki
kekerasan Grade 70
(tidak dapat
digunakan sebagai alat
angkat)
Tali Kawat Baja (Wire Rope Sling)
Sebuah tali kawat baja terdiri dari
kawat (wires), serat (strands) dan
inti (core)
Serat (strands) terdiri dari beberapa
wire yang dililitkan (proses
stranding) dan beberapa serat
dililitkan pada sebuat inti
6 x 19 (terdiri dari 6
“strand”, 19 buah kawat Jika Core terbuat dari tali serat,
baja per satu “strand”) maka tali kawat baja akan lebih
IWRC : Independent Wire fleksibel.
Rope Core Dan sebaliknya, bila Core terbuat
dari untaian beberapa kawat baja,
maka kekuatan tali kawat baja
tersebut akan semakin besar dan
daya tahannya terhadap panas jauh
lebih tinggi, namun tidak fleksibel.
Panjang Pilinan
Jarak antara titik dimana sebuah serat muncul kembali sepanjang bidang
tali yang sama

Tali dengan pilinan pendek mempunyai elastisitas lebih besar dan gaya
pemutus lebih rendah dibandingkan tali sejenis dengan pilinan panjang

Note :

Panjang pilinan tali = 6 X Diameter Tali


Jenis Sling Kawat Baja

Mechanical Grommet Cable Laid Braided


Splices (Lingkaran (Terbentuk (Terbuat
(Sambungan yang tidak dari dengan
mesin) berujung) beberapa memlin
tali) beberapa
tali)
Kriteria Wire Rope yang Harus Disingkirkan
Assesoris ABA – Shackles
Shackle adalah besi baja (dari besi alloy atau besi carbon) yang
berbentuk U dilengkapi dengan pin berkualitas tinggi sebagai pengunci
di mulut U-nya.

Shackle biasanya digunakan sebagai alat penghubung atau penyambung


bagi ABA dalam kegiatan pengangkatan.

Sesuai dengan standar internasional, ada tiga jenis Shackle pada saat ini:
▪ Round Pin Shackles
 Dapat digunakan untuk mengikat, menarik, menahan atau mengangkat jika
beban diangkat tegak lurus ke atas atau menyamping.

▪ Screw Pin Shackles


 Dapat digunakan sama dengan Round Pin Shackle.
 Sebagai tambahan, dipakai jika penggunaan untuk sementara saja.
 Dalam penggunaannya screw pin jangan sampai berputar khususnya dalam
tehnik pengikatan chocker.

▪ Bolt-Type Shackles
 Dapat digunakan untuk apa saja.
 Sebagai tambahan, dipakai jika penggunaan untuk jangka panjang atau
permanen, di mana beban mungkin saja bergerak atau berputar saat diangkat.
“Bow” Shackle dan “D” Shackle

Screw Pin Bow Shackle Round Pin Bow Shackle Bolt Type Pin Bow Shackle

Screw Pin Dee Shackle Round Pin Dee Shackle Bolt Type Pin Dee Shackle

Bow Shackle dirancang untuk dibebani dari berbagai sudut.


D Shackle dirancang untuk di bebani tegak lurus ke atas saja.
Tanda Informasi pada Shackle
Tanda atau cap timbul/tenggelam pada Shackle
menunjukkan informasi:
• Nama pabrik pembuatnya.
• Ukuran diameternya.
• Working Load Limit (WLL) atau Safe Working
Load (SWL)
• Grade kekerasan material besi-nya

Pada pin tidak terdapat tanda atau cap apa pun.


Beberapa Contoh Aplikasi Shackle

USE BOLT-TYPE
SHACKLES WHEN A
PERMANENT OR LONG
TERM CONNECTION

USE SCREW PIN


SHACKLES WHEN IT
WILL BE A TEMPORARY
CONNECTION
Beberapa Contoh Aplikasi Shackle

DO NOT LOAD SHACKLE PIN TO SHACKLE PIN


Beberapa Contoh Aplikasi Shackle
Beberapa Contoh Aplikasi Shackle

Basic Rigging &


Slinging
Beberapa Contoh Aplikasi Shackle
Tali Anyam dapat terlipat, berkerut atau terjepit apabila menggunakan
Shackle yang tidak sesuai (dapat menurunkan kemampuannya)

Basic Rigging &


Slinging
Beberapa Contoh Aplikasi Shackle
▪ JANGAN mengganti pin dengan baut, karena Baut bukan untuk
mengangkat beban.
▪ Shackles JANGAN digunakan, jika pin-nya tidak masuk dengan
penuh.
▪ JANGAN menarik Shackles dari samping, karena kekuatannya
menurun.
▪ Pasang “Washer”, jika diangkat dari pin-nya dengan menggunakan
hook yang tidak sesuai.
▪ Screw Pin Shackle, JANGAN digunakan pada beban yang dapat
berputar
Assesoris ABA – Hook (Pengait)

Hook adalah alat kait untuk


menghubungkan beban angkat ke
alat angkat.
Lebar mulut hook harus dapat
menampung sling, link, shackle atau
Lebar peralatan alat bantu angkat lainnya
Mulut yang akan dikaitkan pada hook.
Hook
Hook yang mulutnya sudah melebar
5 % atau badannya sudah aus sampai
10 % jangan digunakan lagi sebagai
alat bantu angkat

Area Kerja Pembebanan


Beragam Macam Hook (Pengait)

Sorting Hook Snap Hook Ramshorn Hook

Replacement
Eye Hook Swivel Hook Choker Hook
Hook
Beberapa Contoh Aplikasi Hook (Pengait)

Saat mengangkat
hook tidak boleh
langsung terhubung
pada lifting lug (
kupingan ) harus
gunakan shackle
Assesoris ABA – Wire Rope Clamps
Aplikasi Wire Rope Clamps

3
Aplikasi Wire Rope Clamps
Memasang Clip

• Tarik sling dari sling sesuai keperluan.

• Pasang clamp pertama pada bagian ujung sling. thimble. (U-


bolt pada sisi ujung sling – dudukan dari bagian sling).

• Kencangkan sesuai torsi yang direkomendasikan.

• Pasang clamp selanjutnya sedekat mungkin dengan kuping


sling, baut dikencangkan seadanya dulu.

• Pasang clamp selanjutnya diantaranya. Kencangkan seadanya


periksa kerataan sling, kunci sesuai rekomendasi.

• PERHATIAN ! Gantungkan beban dan kencangkan clamp


kembali sesuai rekomendasi
Aplikasi Wire Rope Clamps
Assesoris ABA – Master Link
Adalah alat bantu angkat yang dibuat untuk memudahkan pekerjaan
sewaktu mengaitkan sling pada hook. Master link juga mencegah agar
mata sling dan badan hook tidak cepat aus atau rusak

OBLONG

OBLONG OBLON SUBASSEMBLY OPEN CLEVIS END


Assesoris ABA – Lifting Eye Bolt
Assesoris ABA – Wedged Socket

Perhatikan instalasi wedge socket yang benar !


Clip hanya dipasang pada tali pendek atau tali
mati
Assesoris ABA – Thimble

Crescent / Solid
Slip-Thru Half
Open Pattern Combination
Thimbles Thimble

Casing &
Equalizing Chocker Slip-On
Tube Hawser
Thimbles Thimbles Thimbles

Anda mungkin juga menyukai