Anda di halaman 1dari 89

•HMs 25 12 No.

12/HSE-BS/2012
2012

INTRODUCTION OF LIFTING OPERATION

•HSE Training Center Pertamina, Sungai Gerong


•2

DAFTAR ISI
1. Tujuan Modul
2. Konsep Dasar Pengangkatan
3. Pesawat Angkat Crane
4. Alat Bantu Angkat
5. Prosedur dan Tata Cara Pengangkatan
6. Tanggung jawab yang terkait
7. Pelatihan

•HMs 25 12 2012
 Memahami bahaya-bahaya yang mungkin terjadi pada operasi
pengangkatan.
 Memahami prinsip-prinsip Keselamatan Kerja pada operasi
pengangkatan
 Memahami prinsip kerja pengangkatan.
 Memahami perhitungan berat beban yang akan diangkat.
 Melakukan perencanaan pengangkatan sebuah beban.
 Memahami fungsi, jenis dan penggerak pesawat angkat.
 Memahami alat bantu angkat dan kriteria inspeksi.
 Dapat melakukan inspeksi dan pemeliharaan alat bantu angkat.
 Dapat melakukan pengikatan beban secara benar.
 Dapat melakukan komunikasi pada operasi pengangkatan
Operasi pengangkatan merupakan suatu proses
pengangkatan barang atau beban melalui bantuan peralatan
mekanis, yang berupa angkat dan sistem tali-temali.

Mekanisme pengangkatan yang aman memerlukan


pengetahuan dan pengalaman yang cukup bagi pekerja yang
melaksanakannya.
PERENCANAAN OPERASI PENGANGKATAN

Suatu perencanaan operasi pengangkatan harus dibuat


sebelum pengangkatan dimulai yang mencakup pemilihan dan
penentuan Pesawat Angkat serta alat bantu yang akan
digunakan, pengetahuan beban yang akan diangkat, perkiraan
berat dan titik berat beban yang akan diangkat, dari mana dan
dimana/kemana beban akan dipindahkan, dsb.
PEMILIHAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

Peralatan dan perlengkapan pengangkatan yang diperlukan


meliputi:
1.Pesawat angkat untuk mengangkat, memindahkan dan
meletakkan beban / barang.
2.Dongkrak untuk meratakan dan mengangkat beban.
3.Kayu / besi untuk mengganjal, menahan dan menopang
beban.
4.Perlengkapan / aksesoris pengangkatan untuk mengikat,
menghubungkan, mengencangkan dan meratakan beban.
PENENTUAN DAN PERHITUNGAN BERAT BEBAN

Sebelum pengangkatan suatu beban, yang harus diketahui


terlebih dahulu adalah berat beban yang akan diangkat
tersebut. Informasi berat beban biasanya dapat diperoleh
dari :
Surat pengiriman barang (cargo manifest).
Pemilik barang.
Label dan simbol pada kemasan atau barang.
Apabila berat beban tidak dapat diketahui dari informasi
di atas, maka perhitungan perkiraan berat beban harus
dilakukan dengan cara mengetahui :
Bentuk dan ukuran barang atau kemasan
Jenis bahan atau material dan isi barang (jika
memungkinkan)
Tempat pengangkatan.
Rule of Thumb

Penambahan 10% (US standard) atau 25% (UK standard) terhadap


perkiraan perhitungan berat beban harus diberikan sebagai faktor
keselamatan (safety factor).
MENENTUKAN TITIK BERAT DAN KESEIMBANGAN
BEBAN
Pada operasi pengangkatan, pemindahan dan peletakan
berbagai beban, penting untuk diketahui bagaimana cara
menentukan titik berat suatu beban untuk menjaga
keseimbangan beban saat diangkat, dipindahkan dan
diletakkan.

Keseimbangan pada suatu operasi pengangkatan,


dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
 Penggunaan pesawat angkat lebih dari satu dengan
kapasitas yang berbeda untuk mengangkat suatu
beban, dalam hal ini perlu diperhatikan distribusi
beban pada masing-masing pesawat angkat.
 Kemampuan masing-masing tali yang terpasang pada
sebuah pancing (hook) blok untuk mencegah kelebihan
beban pada tali.
 Penempatan pengikatan (lifting point) pada suatu
beban agar distribusi beban merata pada semua titik,
sehingga kerusakan beban dapat dicegah.
RULE OF THUMB

Pada operasi pengangkatan, titik berat harus


berada tepat di bawah hook dari crane jika
ditarik secara garis lurus ke bawah.
PENGENALAN ”CRANE”

Pada dasarnya suatu pesawat angkat (crane) adalah suatu alat


yang digunakan untuk mengangkat dan menurunkan suatu
beban secara tegak lurus dan memindahkannya secara
mendatar.

Jenis-jenis pesawat angkat terdiri dari :


Darat (onshore): crane mobil, menara, overhead, portal,
lokomotif dan kontainer.
Lepas pantai (offshore): crane pedestal, apung dan derek.
Contoh Crane Mobil (Truk)
Crane Pedestal Boom Kisi
Crane Mobil – Crawler
(Lattice/Strut Boom)
Boom Kisi
(Lattice/Strut Boom)
Overhead Crane

Tower Crane
BAGIAN – BAGIAN CRANE
SISTEM KESELAMATAN CRANE
Beberapa sistem keselamatan pada Crane yang harus
menjadi perhatian adalah :
Penyeimbang “Counterweight”, sebagaimana yang
dispesifikasikan oleh manufaktur crane mobil.
Indikator sudut Boom. (Boom angle indicator).
Suatu perangkat yang menentukan bahwa crane berdiri lurus
(tidak miring) untuk crane mobil di daratan (onshore crane
mobile).
Perangkat tanda klakson/bel.
Stopper and Break: Boom stopper, Swing Brake, rem untuk
parkir.
SISTEM KESELAMATAN CRANE

Perangkat “Anti-two blocking” atau sebuah indikator


seperti tanda pita yang dipasang di atas balok hook yang
dapat terlihat oleh operator crane untuk mencegah keadaan
“two block”

Two Block yakni kedaan dimana balok tersebut melewati


kepala Boom atau Boom Tip. “Anti Two Block” terdiri dari
“switch” dan alarm yang menghentikan kerekan (hoist) dan
mengaktifkan rem untuk mencegah keadaan tersebut.
Boom Angle Indicator
GERAKAN PADA CRANE

1. Gerakan boom (derreck): gerakan naik (boomup) dan turun


(boom – down).
2. Gerakan tali angkat beban (hoist): naik (hoisting) dan turun
(lowering).
3. Gerakan putar (swing): ke kiri (left) dan ke kanan (right).
4. Gerakan teleskop (telescoping) – untuk crane dengan boom
telescoping: memanjang (extend) dan memendek (retract).
5. Gerakan berpindah (travelling) – untuk crane mobil: maju
(foreward) dan mundur (reverse).
KAPASITAS PESAWAT ANGKAT ”CRANE”

 Pemilihan pesawat angkat untuk suatu operasi


pengangkatan ditentukan oleh kapasitas dan
kelayakan pesawat angkat tersebut.
 Kapasitas angkat sesungguhnya dapat diketahui dari
daftar beban yang tertera di pesawat angkat.
 Kapasitas pengangkatan oleh pesawat angkat juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
KAPASITAS PESAWAT ANGKAT ”CRANE”
 Letak pengangkatan awal.
Penambahan radius kerja karena adanya kelengkungan boom
menjadikan kapasitas pesawat angkat menjadi lebih kecil.
 Radius pengangkatan.
pengangkatan
Semakin jauh radius pengangkatan, maka kapasitasnya
menjadi lebih kecil. Demikian juga sebaliknya.
 Panjang boom.
Semakin panjang boom, maka kapasitasnya menjadi lebih
kecil. Demikian juga sebaliknya.
KAPASITAS PESAWAT ANGKAT ”CRANE”
Untuk radius pengangkatan dan panjang boom, perhatikan ”Crane Load
Chart” yang berlaku untuk Crane yang sedang digunakan. ”Crane Load
Chart” adalah tabel dan grafik yang menunjukkan kapasitas beban yang
dapat diangkat oleh suatu Crane pada sudut, panjang boom, dan radius
pengangkatan tertentu.

Perhitungan beban.
Kapasitas bersih = kapasitas kotor – kapasitas pengurang.
Kapasitas kotor : SWL pada daftar beban
Kapasitas pengurang : tali, hoist, hook, dsb.
Kapasitas bersih harus sama atau lebih besar dari beban yang diangkat.
KAPASITAS PESAWAT ANGKAT ”CRANE”
o Gerakan-gerakan mendadak. Gerakan ini akan
mempengaruhi kapasitas sesaat pesawat angkat dan
perlengkapannya.

o Kecepatan angin. Dapat mempengaruhi


keseimbangan beban dan berat beban itu sendiri.

o Jumlah fase tali terpasang. Semakin banyak jumlah


fase tali yang terpasang, semakin besar kapasitas
pesawat angkat.
Contoh Crane load chart
TALI PENYANDANG
Ada dua jenis tali penyandang (sling) yang umumnya
digunakan untuk operasi pengangkatan menggunakan
pesawat angkat, yaitu :

1)Tali Kawat Baja (Wire Rope Sling)

2)Tali pita sintetis (Synthetic Webbing Sling).


TALI KAWAT BAJA ( WIRE ROPE SLING )

Konstruksi Tali Kawat Baja

Tali kawat baja ini menggunakan “independent wire rope core” yang
terbuat dari Improved Plow Steel (IPS), Extra Improved Plow Steel
(XIP) atau Extra-Extra Improved Plow Steel (XXIP).
TALI PENYANDANG KAWAT BAJA TUNGGAL
Terdiri dari tali kawat tunggal yang membentuk tali penyandang
yang biasanya digunakan untuk melakukan pengangkatan beban
ringan yang sederhana dan mudah.
TALI PENYANDANG KAWAT BAJA MAJEMUK
Merupakan jalinan beberapa tali kawat baja yang membentuk tali
penyandang dan dilengkapi dengan kaitan di kedua ujungnya.
Kelebihan dari tali penyandang ini adalah memberikan daya gesek dan
cengkraman yang lebih baik bagi beban yang berbentuk bulat atau rol,
serta dapat mengurangi efek melintir/membelit bagi beban yang
tergantung dengan bebas.
Macam- Macam Inti Kawat Baja
 Inti kawat baja “fiber”, terbuat dari fiber atau polypropylene
dan memberikan elastisitas yang lebih dari pada “independent
wire rope”.

 Inti kawat baja “Independent” Intinya biasanya terbuat


dari 7x7 kawat baja terpisah yang dirancang sebagai IWRC
(Independent Wire Rope Core). Inti baja meningkatkan
kekuatan sekitar 7% dan dapat menambah berat sekitar 10%.
 Inti kawat baja “Armoured”

 Inti kawat baja “Untaian” (Steel Strand Core)


Kekuatan Putus Tali (BS)
Beban Kerja Aman (SWL) = ---------------------------------------
Faktor Keselamatan (SF)

Faktor Keselamatan (SF) – Rule of Thumb

Tali Diam (Standing Rope) => 3


Tali Berjalan (Running Rope) => 3.5
Tali Bantu Angkat (Sling) => 5
MANFAAT FAKTOR KESELAMATAN (SF) :

Untuk mengakomodasikan kekuatan putus tali


karena penggunaan yang kurang tepat atau karena
perkiraan berat barang yang tidak tepat
SWL = 8 x D2

SWL (Ton) = Safe Work Limit = Batas aman


penggunaan sling kawat baja

D (inch) = Diameter

Catatan :
Faktor Keselamatan (SF) pada formula ini adalah lima (5),
artinya kekuatan putus tali adalah 5 x SWL
Kekuatan Putus Tali (Breaking Strength/BS) diperoleh dari data
pabrik pembuat tali pengangkat.
Ujung tali penyandang dapat dibuat sedemikian rupa
tergantung pada fungsi tali penyandang itu sendiri.

Pada umumnya ada dua cara pembentukan ujung tali


penyandang, yaitu :
Penyambatan dengan tangan (hand spliced), yaitu
menyelipkan kembali ujung-ujung tali kawat baja ke dalam serat
tali penyandang dengan memanfaatkan ketegangan tali kawat
baja.

Hand Spliced
 Penyambatan mekanis (mechanical spliced) menggunakan
logam yang membungkus dan mengikat ujung tambatan.

Flemish Eye Mechanical Splice


Berbagai Jenis Penyambatan Secara
Mekanik
PERAWATAN TALI PENYANDANG KAWAT BAJA :

1.Pastikan semua tali baja telah memiliki sertifikat laik pakai.


2.Identitas tali harus jelas (panjang, diameter, jenis, konstruksi,
jenis inti, arah untaian, dan lain sebagainya).
3.Lakukan pemeriksaan secara berkala, sesuai standard yang
berlaku, baik dalam kondisi tidak dipergunakan maupun pada
waktu akan dipergunakan.
4.Lakukan pelumasan secara berkala sesuai prosedur yang
berlaku.
5.Simpan pada landasan yang kering dan letakan di atas ganjal,
dan jauhkan dari bahan kimia, serta panas yang berlebihan.
PERAWATAN TALI PENYANDANG KAWAT BAJA :

6.Jangan menggulung tali dengan membuat ” Angka 8 ”, namun


lakukan sesuai dengan prosedur atau gulung pada gulungan tali
yang tersedia.
7.Mengurai tali dari gulungan dilakukan pada landasan yang
kering dan bersih serta jangan ditarik atau diseret secara paksa.
8.Hindari beban kejut (shock load) pada saat tali dipergunakan.
9.Penggunaan tali sesuai dengan identitas Batas Kerja Aman
”Safe Working Limit” (SWL).
TALI PITA SINTETIS

Tali pita sintetis (synthetic webbing sling) digunakan untuk


mengikat dan mengangkat beban yang mempunyai
permukaan halus, licin atau beban lembut yang jika
menggunakan tali kawat baja akan mengurangi daya
cengkram tali atau bahkan merusak beban tersebut.

Keuntungan dari tali penyandang pita sintetis ini adalah :


Fleksibel
Tahan terhadap korosi
Tidak dapat menimbulkan percikan api
Mengurangi kemungkinan melintir / melilit
Berbagai macam synthetic webbing sling
Ujung dari tali pita sintetis biasanya dibuat dengan menekuk
ujung tali dan menyatukannya kembali dengan cara dijahit.

Pada ujung tali yang dijahit, juga dapat dilengkapi dengan


sambungan / kaitan logam yang umumnya berbentuk segitiga
dan perangkat penjepit.

Sambungan Pita
Sintetis
Beberapa bentuk bantalan perata (wear pad) digunakan pada
operasi pengangkatan untuk menjaga pita sintetis ini dari tergores,
terpotong ataupun bahaya bahan kimia.

“Wear Pad”
PENGAIT/PANCING ( HOOK )

Berbagai bentuk dan ukuran pengait (hook) tersedia sesuai dengan


ukuran tali penyandang dan penggunaannya. Pastikan pengait
yang digunakan untuk operasi pengangkatan sesuai dengan
ukuran, kapasitas serta cocok dengan aktifitas pengangkatan yang
sedang dilakukan. Pastikan pula kapasitas angkat dan pabrik
pembuatnya tertera pada pengait. Pastikan terdapat palang
pengaman (safety latch) pada pengait / pancing (hook) yang
digunakan.
Hook Attachment

Leher Hook

“Safety Latch”
Pengait / Hook “Cup of Hook”
BELENGGU ( SHACKLE )
 Belenggu merupakan alat bantu angkat yang paling sering digunakan
dengan tali penyandang (Sling).

 Ada beberapa jenis belenggu yang umum digunakan pada operasi


pengangkatan, yaitu “Round Pin With Cotter”, “Bolt With Nut and
Cotter”, dan yang paling popular adalah “Screw Pin Anchor”.

 Shackle merupakan alat bantu angkat yang paling aman digunakan


untuk mengaitkan tali penyandang dengan beban yang akan diangkat.

 Pastikan Shackle yang digunakan untuk operasi pengangkatan sesuai


dengan ukuran, kapasitas serta cocok dengan aktifitas pengangkatan
yang sedang dilakukan.

 Pastikan pula kapasitas angkat dan pabrik pembuatnya


tertera pada Shackle.
Jenis - jenis Shackle
PENGEKANG KAKI MAJEMUK

Pada saat mengangkat beban, jika tali penyandang tunggal tidak


memadai dan beban akan berbahaya jika berputar, maka
digunakan pengekang kaki majemuk (Multi Leg Bridle).
Pengekang dengan 2, 3 atau 4 kaki menjadikan beban lebih stabil.

Alat ini biasanya dikaitkan langsung dengan cincin utama (master


ring) untuk memudahkan pada saat mengaitkan ke pengait di
pesawat angkat.

Multi Leg Bridle


TALI PENYANDANG TAK BERUJUNG

Tali penyandang tidak berujung (Endless Sling) ini dibuat


sedemikian rupa sehingga ujung satu dengan yang lainnya saling
bersambungan.
Tali penyandang ini sangat fleksibel tetapi cenderung untuk lebih
mudah aus.

Jenis-jenis Endless Sling


BATANG SEBAR / ANGKAT

Batang angkat (Spreader Bar) digunakan untuk mengangkat beban


yang sangat panjang.

Alat ini membantu mengurangi terbentur dan tergelincirnya beban


panjang yang diangkat, serta mencegah menyempitnya sudut tali
penyandang dan mencegah kecenderungan tali penyandang
menyentuh beban.
Lifting Beam Spreader Beam
KLEM PLAT
Klem Plat Horisontal (Horizontal Clamps): dipakai untuk
pemindahan horizontal dan pengangkatan materi/barang yang
tidak mudah melentur atau melengkung. Klem ini harus dipakai
berpasangan.

Klem Tegak Lurus (Vertical Clamps): digunakan untuk memutar,


mengangkat, atau memindahkan lempengan, lembaran, plat dari
horizontal ke vertikal sesuai keperluan. Engsel mata kerekan (eye
hoist) dari klem vertikal memungkinkannya untuk menempatkan
dan mengangkat beban dari segala arah.
Jenis-jenis Clamps

Klem Mendatar Klem Vertikal


INSPEKSI ALAT BANTU ANGKAT
Beberapa standard industri dan peraturan pemerintah seperti
ANSI, API, LOLER SI 1998 No 2307, MIGAS, dsb mengharuskan
inspeksi untuk setiap alat bantu angkat. Setiap perusahaan pemilik
dan pengguna alat bantu angkat dapat menentukan periode
inspeksi.
Periode inspeksi tersebut ditentukan berdasarkan kriteria
berikut :
o Seberapa sering alat bantu angkat tersebut digunakan.
o Kondisi dimana alat bantu angkat tersebut digunakan.
o Bentuk dan jenis/tipe pengangkatan yang dilakukan.
o Pengalaman berdasarkan umur pakai alat bantu angkat yang
sama yang digunakan ditempat lain
Inspeksi Alat Bantu Angkat
1.Initial / Awal : dilakukan oleh inspektor yang memenuhi syarat pada saat alat
bantu angkat tersebut dibeli, dipindahkan ke tempat lain dan setelah dilakukan
perbaikan.
2.Pre-use / Sebelum Digunakan : dilakukan oleh Operator/Rigger yang
memenuhi syarat untuk setiap kali sebelum alat bantu angkat tersebut akan
digunakan.
3.Monthly / Bulanan : dilakukan oleh Operator/ Rigger yang memenuhi syarat
untuk setiap alat bantu angkat yang masuk kategori penggunaan ”sering atau
berat”.
4.Quarterly / Setiap Tiga Bulan : dilakukan oleh inspektor yang memenuhi
syarat untuk setiap alat bantu angkat yang masuk kategori penggunaan ”sedang
atau berat”.
5.Annual / Tahunan : dilakukan oleh inspektor yang memenuhi syarat untuk
setiap alat bantu angkat.
Tali Penyandang kawat baja tidak boleh
digunakan lagi jika :
1.Ada 10 serat/kawat baja putus secara acak pada seutas tali
penyandang kawat baja.
2.Ada 5 serat/kawat baja putus pada satu untaian/lilitan pada
seutas tali penyandang kawat baja.

Kerusakan pada Sling

3.Terjadi perubahan/distorsi struktur tali. Yang utama adalah


terjadinya perubahan dudukan serat dari untaian/lilitan kawat
baja atau untaian/lilitan kawat dari talinya.
Tali Penyandang kawat baja tidak boleh digunakan
lagi jika :
4. Ada tanda kerusakan panas. Hal ini biasanya ditandai dengan
adanya perubahan warna (memudar) atau kehilangan pelumasan
bagian dalam yang disebabkan oleh paparan panas.
5. Terjadi kerusakan, retak atau bengkok pada ujung sambungan
yang disebabkan oleh penyalah-gunaan, aus atau kecelakaan.
6. Pengait yang tersambung di ujung tali penyandang, bengkok (lebih
dari 15% ukuran mulut pengait) atau melintir (lebih dari 10
derajat).
7. Terjadi korosi logam pada tali atau bagian kaitan ujung tali yang
dapat menyebabkan keropos atau menyelimuti tali.
Tali Penyandang kawat baja tidak boleh digunakan
lagi jika :
8. Terjadi ”Bird Cage” pada sling.

Kerusakan ”Bird Cage” pada sling

9. Terjadi keausan di lebih dari 1/3 dari diameter kawat sebelah


luar
10. Diameter sling mengecil atau berubah
11. Tanda kerusakan lain pada sling seperti terpelintir atau
terbelit (kink rope), berkarat, memanjang, dan perubahan
bentuk lain.
Pada Tali Penyandang Pita Sintetis apabila terlihat ada bagian
yang leleh, terikat kusut, hangus, berlubang, aus, robek, terpotong,
putus jahitannya/benang, lecet/tergores, maka tali penyandang
tersebut tidak boleh digunakan lagi

Contoh Kerusakan pada Pita Sintetis

Berlubang
Terikat kusut

Hangus/leleh/terbakar
KESELAMATAN KERJA
PENGANGKATAN
Secara umum, kecelakaan yang mungkin terjadi dari
suatu operasi pengangkatan beban adalah :
Jatuhnya beban yang terlepas dari kaitan (hook) atau pengikatan
oleh juru ikat yang tidak kompeten.
Alat bantu angkat jatuh dari ketinggian.
Kegagalan peralatan atau alat bantu angkat karena kurangnya
perawatan, inspeksi dan salah dalam penggunaan.
Landasan yang tidak memadai untuk crane di permukaan yang dapat
menyebabkan crane terguling.
Kecelakaan lain yang disebabkan oleh tingkah laku orang lain seperti
tidak menggunakan tag line.
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan tersebut,
maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Kompetensi Personal
•Pelatihan merupakan salah satu faktor penting untuk mencegah
terjadinya kecelakaan. Pelatihan ini meliputi pelatihan dasar yang
harus dimiliki oleh setiap personal yang terlibat.

Persiapan Pengangkatan
•Lakukan penilaian dan pengamanan daerah kerja termasuk,
dimana dan ke arah mana beban akan diangkat.

•Ketahui berat dan jenis barang/beban yang akan diangkat, serta


tentukan titik berat barang/ beban tersebut..
Beban yang tidak sesuai dapat menyebabkan
crane jatuh atau terguling.
Persiapan Pengangkatan
•Tentukan peralatan bantu angkat yang sesuai. Pergunakan alat
bantu angkat dengan kapasitas yang lebih tinggi bilamana berat
beban tidak diketahui, dimungkinkan adanya beban kejut, kondisi
cuaca/sekitar yang tidak normal atau jika dimungkinkan adanya
bahaya terhadap orang lain yang berada disekitar pengangkatan.

•Lakukan inspeksi dan pengecekan terhadap pesawat angkat dan


alat bantu angkat yang akan digunakan. Gunakan peralatan yang
sesuai dan memenuhi syarat.

•Tentukan letak dan jenis pengikatan barang yang akan diangkat.

•Kencangkan semua peralatan pengikat dan penguat.


Persiapan Pengangkatan
•Perkirakan faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi
pengangkatan.
•Lakukan pengangkatan dan pemindahan beban dengan
perlahan-lahan.

Saat Pengangkatan
•Jangan melakukan pekerjaan pengangkatan apabila kondisi cuaca
tidak menunjang seperti berkabut, berdebu, kecepatan angin, petir,
dan lain sebagainya’.
•Pastikan penerangan yang cukup untuk pengangkatan. Menurut
OSHA 1926.56, penerangan yang cukup untuk pengangkatan
adalah 10 ft candles (=107 lux).
Saat Pengangkatan
•Awasi dan pastikan titik berat (center of gravity) berada di bawah
garis pengait (hook).
•Pastikan tidak ada orang yang melintas di bawah lintasan
beban angkat.

Salah satu contoh kesalahan kerja operasi pengangkatan


Saat Pengangkatan
•Hindari perpindahan ”swing” yang terlalu cepat sehingga
menyebabkan beban berayun.
•Hindari gerakan kejut pada saat mengangkat beban agar sling
tidak kelebihan beban. Beban kejut dapat menyebabkan beban
dinamis yang menaikkan beban hingga 5 kali beban yang ada.
•Lindungi sling pada tepi beban yang menyudut.
•Hindari tekukan yang terjadi mata sling pada saat digunakan.

Mata Sling
Saat Pengangkatan
•Jangan melilitkan sling pada pancing blok dan hindari sling terpelintir.
•Hindari sudut kaki sling yang terlalu besar (maksimum 90o)
•Perhatikan papan alas sebelum barang diletakan pada landasan.
•Pastikan Hook terpasang dengan baik dan aman
•Hindari pengangkatan secara menyamping.

Pengangkatan
Menyamping
Saat Pengangkatan
•Komando operasi pengangkatan hanya dilakukan oleh satu
orang yang disebut ”Signal Man”.
•Operator bantu operasi pengangkatan (rigger) selalu
menggunakan tag line dalam mengarahkan beban angkat.

Penggunaan Tag Line


Saat Pengangkatan
•Pastikan pandangan Operator Crane tidak terhalang terhadap
beban. Jika tidak memungkinkan, dapat menggunakan arahan dari
Signal Man dan telah melalui penilaian risiko (Risk Assessment).

Pengikatan Beban
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengikatan suatu tali penyandang
adalah:
•Bentuk mata tali penyandang
•Jumlah kaki tali penyandang
•Berat beban yang ditanggung oleh setiap kaki tali penyandang
•Kapasitas tali penyandang yang hilang akibat tekukan pada tepi
barang/beban.
Berikut cara dan perhitungan effisiensi pengikatan :
•Pengaruh sudut kaki sling terhadap SWL pada mata sling yang
mengikat pada kaki sling

SWL Sling = 1.5 x berat beban


Berikut cara dan perhitungan effisiensi pengikatan :
• Tekukan kaki sling pada sisi beban yang tajam.

SWL Sling = 2 x berat beban

• Menghitung efisiensi pengikatan dapat dihitung dengan


formula:
Berat beban
SWL = ----------------- x faktor (f)
Jumlah kaki sling
Faktor (f): faktor perkalian sudut kaki sling.
Faktor perkalian sudut kaki sling.

Page 75
Berikut cara dan perhitungan effisiensi pengikatan :
• Pengikatan langsung (Bridle Hitches)

2t
SWL Sling = ----- x 1 = 2 t
1

• Kaki satu atau tunggal :

2t
SWL Sling = --------- x 1.15 = 1.15 t
2
Berikut cara dan perhitungan effisiensi pengikatan :
• Pengikatan banyak kaki (Multiple Legs).

Pada saat mengangkat beban yang lentur / fleksibel, beban


akan dirasakan oleh semua kaki sling secara merata.
Pada saat mengangkat beban yang kaku (rigid), beban
dirasakan hanya dua kaki sling saja.

2t
SWL Sling = ------- x 1.4 = 1.4 t
2
Berikut cara dan perhitungan effisiensi pengikatan :
• Pengikatan Jerat (Chocker Hitches).

• Pengikatan Keranjang
(Basket Hitches).
KOMUNIKASI
•Fungsi aba-aba pada operasi pengangkatan adalah suatu alat
komunikasi antara operator pesawat angkat dan personal yang
terlibat dalam operasi pengangkatan.
•Fungsi aba-aba ini sebagai pengganti informasi lisan karena
jarak mereka yang berjauhan atau adanya kebisingan disekitar
lokasi kerja.

Jenis aba-aba terdiri dari :


Aba-aba tangan (hand signal)
Aba-aba suara dan peluit (sound signal)
Aba-aba cahaya (light signal)
CARA KERJA AMAN PADA OPERASI
PENGANGKATAN

• Ketahui dengan pasti beban kerja aman setiap peralatan bantu


angkat yang akan dipergunakan. Jangan melebihi batas beban yang
telah ditetapkan.

• Tentukan berat beban dengan pasti sebelum diikat.

• Periksa kelaikan semua peralatan bantu angkat sebelum digunakan,


bila ada yang tidak laik agar dipisahkan dan dihancurkan karena
dapat membahayakan bila dipergunakan oleh orang lain.

• Jangan lakukan operasi pengangkatan jika kondisi lingkungan tidak


memungkinkan, seperti hujan lebat, angin kencang, petir, dan
sebagainya.
Bahaya Alam Saat Operasi Pengangkatan
• Perhatikan jarak kerja dengan jaringan listrik tegangan tinggi.
Jangan sampai pesawat dan peralatan bantu angkat
bersentuhan dengan listrik.

Bahaya Listrik Terhadap Crane


• Beban kerja aman (SWL) semua peralatan bantu angkat
harus sesuai dengan beban yang akan diangkat.

• Beban kerja aman (SWL) harus dihitung berdasarkan beban


statis dan faktor keamanan (beban dinamis dan peralatan
bantu angkat yang digunakan).

• Beban kerja aman yang tertera pada identitas tali penyandang


adalah beban kerja aman untuk pengangkatan vertikal. Bila
digunakan pada pengangkatan berbentuk sudut, maka
kapasitasnya akan berkurang.

• Pemutaran cepat (rapid swing) pada beban yang tergantung


akan menambah tekanan pada peralatan bantu angkat.
• Jangan menggunakan tali penyandang kawat baja yang
terpelintir atau rusak. Periksa dan peliharalah peralatan bantu
angkat secara berkala.

• Tali penyandang harus dijauhkan dari sudut yang tajam,


tergencet dan sebagainya. Mata tali penyandang hendaknya
untuk mencegah keausan dan kerusakan. Pada sudut yang
tajam hendaknya diberi ganjal agar tali penyandang tidak
rusak.

• Semua alat bantu angkat harus mempunyai identitas. Jangan


menggunakan peralatan yang tidak jelas identitasnya.
• Semua beban harus diikat dengan baik dan kuat agar beban
tidak terlepas. Beban yang tergantung harus disandang dengan
baik dan benar serta seimbang.

• Beban yang diangkat harus selalu diperhatikan / diawasi.

• Beban harus diletakkan dengan aman dan diganjal dengan


cukup untuk mencegah kerusakan tali, sebelum tali angkat
dilepas.

• Tali angkat tidak boleh dililitkan ke beban sebagai pengganti tali


penyandang.
• Perhatikan tali angkat di pesawat angkat yang menggunakan
kawat baja majemuk tali banyak agar tidak terpelintir.

• Tali angkat harus tepat segaris dengan titik berat beban


sebelum beban diangkat.

• Tali angkat tidak boleh kendur, karena bisa terlepas dari


dudukannya pada drum dan puli.

• Jauhkan tangan dari tali yang kendur untuk menghindari


terjepit.

• Pergunakan sarung tangan selama melakukan operasi


pengangkatan.
• Yakinkan semua personal berada di luar daerah
pengangkatan, sebelum pengangkatan dimulai.
• Sesaat sebelum pengangkatan, periksa kembali pengikatan
beban, jangan sampai ada pengikatan yang longgar atau tidak
pada tempatnya.
• Hindari beban kejut yang disebabkan oleh gerakan yang cepat
sewaktu mengangkat atau menurunkan beban.
• Tidak dibenarkan dalam keadaan apapun ada orang yang ikut
naik diatas beban.
• Jangan mengangkat atau memutar beban diatas orang.
• Jangan meninggalkan pesawat angkat dengan beban masih
tergantung.
• Jangan melakukan perbaikan pada tali penyandang yang sedang
menyandang beban.
• Jangan menggunakan satu atau dua kaki tali penyandang dengan
kaki majemuk, sebelum kaki lainnya diamankan.
• Yakinkan bahwa beban bebas dan semua kaki tali penyandang
berfungsi dengan baik sebelum beban diangkat.
• Jika menggunakan dua buah atau lebih tali penyandang, yakinkan
bahwa semua tali penyandang dibuat dari bahan dan jenis yang
sama.
TERIMA KASIH

Page 89

Anda mungkin juga menyukai