TINJAUAN PUSTAKA
1. 4 Supporting legs
2. 2 Supporting legs
3. Semigantry crane
Pada gantry crane jenis 4 supporting legs, salah satu kaki penyangga double
girder dapat direnggangkan atau dirapatkan sesuai kebutuhan. Untuk gantry crane
jenis 2 supporting legs, kaki penyangga double girder mempunyai konstruksi
yang tetap. Untuk semigantry crane mempunyai satu jenis kaki penyangga yang
terpasang pada runway atau elevated rail.
Pada pelabuhan terminal petikemas, jenis gantry crane yang digunakan untuk
mengangkat dan memindahkan kontainer pada tempat penyusunan kontainer /
container yard adalah gantry crane jenis Rubber Tyred Gantry Crane.
a. Gerakan Travelling
c. Gerakan Hoisting
Gerakan Hoisting adalah gerakan naik dan turun pada pengait crane
guna mengangkat dan menurunkan kontainer. Gerakan ini disebabkan
adanya penggulungan tali baja oleh drum tali baja yang digerakkan oleh
motor penggerak tali baja melalui transmisi pada gearbox. Pada saat kait
berada di ketinggian yang diinginkan, maka motor akan berhenti otomatis
dan pengereman otomatis bekerja. (Report Life Assesment RTG PT.
Sucofindo (Persero). Jenis kait yang digunakan menggunakan kait jenis
spreader. Tujuan menggunakan kait jenis spreader dikarenakan spreader
mempunyai empat pengunci / twist lock yang terdapat disetiap sudutnya
yang berguna untuk mengunci kontainer saat proses pengangkatan. Jika
tetap menggunakan kait jenis hook, maka akan ada penambahan
perlengkapan dalam proses pengangkatannya, seperti penambahan rigger
/ orang yang melakukan pengikatan sling tambahan, dan juga menambah
sling tambahan untuk mengaitkan kontainer pada hook.
Sumber : kalmarglobal.com
2.2 Pengertian Perangkat Angkat
Pada Rubber Tyred Gantry Crane, terdapat perangkat angkat yang terpasang
diatas trolley. Trolley ini terpasang diatas rel, terdapat pada double girder yang
ditopang dengan keempat kaki Rubber Tyred Gantry Crane. Perangkat angkat ini
digunakan sebagai alat pengangkat suatu kontainer yang dikaitkan oleh spreader.
Perangkat angkat mempunyai peranan penting dalam pengoperasian disetiap
crane yang digunakan dimanapun berada. Perangkat angkat ini dirancang untuk
memudahkan manusia dalam mengangkat komoditi dalam jumlah besar namun
dalam waktu yang seefisien mungkin. Menurut standard ASME B30.2-2011
Section 2-1.14 yang membahas tentang Hoisting Equipment pada Overhead dan
Gantry Cranes, secara umum perangkat angkat dari Rubber Tyred Gantry Crane
adalah :
1. Tali baja
2. Drum tali baja
3. Pulley
4. Spreader
5. Gearbox Transmisi
GEARBOX
DRUM
TRANSMISI
TALI BAJA
TALI BAJA
SPREADER
PULLEY
Tali baja adalah tali yang digunakan sebagai alat pengangkatan yang
dibentuk dari kumpulan serat-serat baja / steel wire lalu dipintal hingga
menjadi satu untaian yang disebut strand. Kemudian kumpulan strand
dipintal kembali hingga membentuk tali baja / wire rope (Ir. Syamsir A.
Muin, 1987).
1. Ringan
2. Tahan terhadap tarikan secara tiba-tiba
3. Keandalan operasional yang tinggi
4. Operasional yang tidak bising pada saat kecepatan tinggi.
Sumber : Alibaba.com
1. Core
Core adalah komponen tali yang terdapat pada inti tali baja.
Terbuat dari kawat yang bertujuan untuk menopang strand pada
tali baja. Core tidak termasuk sebagai komponen penahan beban
tali baja saat menghitung minimum breaking force.
2. Wire
Wire adalah kawat baja yang panjang, ramping dan lentur.
Berbentuk silinder, digunakan sebagai komponen penahan beban
yang lebih kecil atau tali kawat.
3. Strand
Strand adalah gabungan dari susunan wire yang disusun
secara heliks pada core untuk menghasilkan penampang simetris
pada tali baja.
1. Tali inti baja / core WSC atau IRWC yang memiliki peletakan
dengan arah yang sama dengan tali baja yang digunakan.
2. Tanpa beban inti
3. Tanpa core
4. Serat sintetis bantalan beban di strand, core, atau keduanya (disebut
dengan hybrid rope)
Dengan catatan tali torsi rendah dianggap sebagai tali baja standard
Sumber : hcmaterial.com.my
Berikut dilampirkan tabel dari minimum breaking force pada tali baja
tipe IWRC dari PT. Asmarines.
Sumber : steelwirerope.org
𝒅 = 𝟏, 𝟓 × 𝜹 × √𝒊
Dimana :
𝟒×𝑨
𝜹=√ (mm)
𝝅×𝒊
Dimana :
𝛿 = 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑚𝑚
𝑺
𝑨= (cm2)
𝝈𝒃 𝒅
×𝑬′
𝑲−𝑫𝒎𝒊𝒏
Dimana :
𝑘𝑔
𝜎𝑏 = 𝑈𝑙𝑡𝑖𝑚𝑎𝑡𝑒 𝐵𝑟𝑒𝑎𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑆𝑡𝑟𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡 ( )
𝑐𝑚2
𝐾 = 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
3
𝐸′ = 𝐸 = 𝑀𝑜𝑑𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑒𝑙𝑎𝑠𝑡𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
8
𝐷𝑚𝑖𝑛
Jumlah lengkungan pada tali baja ini mempunyai rasio sesuai dengan
𝑑
𝜺
𝒁= (kg)
𝟏+𝜺
Dimana :
𝒁𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂 = 𝒁 × 𝑺𝒇 (kg/cm2)
Dimana :
𝑷𝒃
𝑺= (kg/mm2)
𝑲
Dimana :
𝑫𝒎𝒊𝒏
= 𝟐𝟎
𝒅 mm
𝑫𝒎𝒊𝒏 = 𝟐𝟎 × 𝒅
Dimana :
𝑫 ≥ 𝒆𝟏 × 𝒆𝟐 × 𝒅 mm
Dimana :
Dimana :
𝐷𝑚𝑖𝑛 = 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎 (𝑚𝑚)
𝑑 = 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎 (𝑚𝑚)
Dimana :
𝜔 = 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑑𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
𝐶 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑠
Sumber : Bahan ajar Elemen Mesin 2 Teknik Mesin UMM.
Tabel 2. 8 Tabel kelonggaran mekanis
𝑯×𝒊
𝒏= +𝟐 mm
𝝅×𝑫
Dimana :
𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛
𝐻 = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 (𝑚𝑚)
𝑖 = 𝑆𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑠𝑢𝑠𝑝𝑒𝑛𝑠𝑖
𝐷 = 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎 (𝑚𝑚)
2.2.2.5 Menghitung Panjang drum tali baja
Drum alur tunggal :
𝑯 ×𝒊
𝑳=( + 𝟕) × 𝒔 mm
𝝅 ×𝑫
Dimana :
𝐿 = 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
𝑠 = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 (𝑃𝑖𝑡𝑐ℎ)
𝐷 = 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
Sumber : Ir. Syamsir A.Muin, 1987 halaman 83
Drum alur ganda :
𝟐×𝑯×𝒊
𝑳=( + 𝟏𝟐) × 𝒔 + 𝒍𝟏 mm
𝝅×𝑫
Dimana :
𝑙1 = 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑖𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎𝑙𝑢𝑟
𝐷 = 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
Sumber : N. Rudenko, 1992 halaman 75
Dimana :
𝐷 = 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
Sumber : Ir. Syamsir A. Muin, 1987 halaman 84
Dimana :
𝐷𝑚𝑖𝑛 = 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
𝜔 = 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑑𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
𝒁𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂
𝝈𝒎𝒂𝒌𝒔 = mm
𝝎×𝒔
Dimana :
𝑙 = 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑠𝑝𝑖𝑟𝑎𝑙
𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛
𝑠 = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑝𝑖𝑡𝑐ℎ (𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2.4)
sumber : Ir. Syamsir A. Muin, 1987 halaman 83
Sumber : vidiagram.mbreporter.it
2. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar pada motor AC [12]. Rotor
terbuat dari beberapa lapisan tipis dari baja dengan memiliki bar
dengan jarak yang sama. Bar tersebut terbuat dari aluminium atau
tembaga. Bar ini dihubungan pada tiap ujungnya secara mekanis
dan elektrik dengan menggunakan ring.
Menurut standard ASME B30.2-2011, Sheaves Pulley adalah roda atau katrol
beralur yang digunakan dengan Tali Baja berguna untuk mengubah arah dan titik
penerapan tarik gaya.
b. Sistem puli dengan tali penarik dari arah puli penggerak / Movable
Pulley
Menurut Ir. Syamsir A. Muin, 1987, Sistem puli penggerak
digambarkan seperti berikut :
𝑫𝒑𝒖𝒍𝒍𝒆𝒚
= 𝟐𝟎
𝒅
mm
𝑫𝒑𝒖𝒍𝒍𝒆𝒚 = 𝟐𝟎 × 𝒅
Dimana :
Dimana :
Dimana :
𝑣 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡
𝝅×𝑫×𝒏𝒅𝒓𝒖𝒎
𝒗𝒅𝒓𝒖𝒎 = m/s
𝟔𝟎
Dimana :
𝑣𝑑𝑟𝑢𝑚 = 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
𝐷 = 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐷𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
𝑛𝑑𝑟𝑢𝑚 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
Maka besar putaran yang terjadi pada drum tali baja diperoleh
dengan persamaan sebagai berikut.
𝟔𝟎 × 𝒗 Rpm
𝒏𝒅𝒓𝒖𝒎 =
𝝅×𝑫
Dimana :
𝑣 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
𝑑 = 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
Sumber : Ir. Syamsir A. Muin, 1987 halaman 132
𝑻 = 𝟐 × (𝒁 × 𝒓𝒅𝒓𝒖𝒎 ) mm
Dimana :
𝑍 = 𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
𝑟𝑑𝑟𝑢𝑚 = 𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑟𝑢𝑚 𝑡𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑗𝑎
Setelah mendapatkan torsi yang terjadi pada drum tali baja, maka
diperoleh daya pengangkatan drum sebesar :
𝒏𝒅𝒓𝒖𝒎 × 𝑻
𝑵𝒅𝒓𝒖𝒎 = HP
𝟕𝟏𝟔, 𝟐
Dimana :
𝑛𝑑𝑟𝑢𝑚 = 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑟𝑢𝑚
𝑇 = 𝑡𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑑𝑟𝑢𝑚
𝑵𝒅𝒓𝒖𝒎 HP
𝑵𝒎𝒐𝒕𝒐𝒓 =
𝜼𝒃𝒆𝒂𝒓𝒊𝒏𝒈 × 𝜼𝒓𝒐𝒅𝒂 𝒈𝒊𝒈𝒊
Dimana :
𝑁𝑑𝑟𝑢𝑚 = 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑟𝑢𝑚
𝜂𝑏𝑒𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 = 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔 (0,95)
𝜂𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑔𝑖𝑔𝑖 = 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑔𝑖𝑔𝑖 (0,95)
𝒏𝒎𝒐𝒕𝒐𝒓
𝒊= (20)
𝒏𝒅𝒓𝒖𝒎
Dimana :
𝑖 = 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑚𝑖𝑠𝑖
𝑛𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟
𝑛𝑑𝑟𝑢𝑚 = 𝑃𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑟𝑢𝑚
Sumber : Ir. Syamsir A. Muin, 1987 halaman 133
𝟐×𝒂 mm
𝒅=
𝟏+𝒊
Dimana :
𝑎 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
𝑖 = 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
Sumber : Sularso, 1978 halaman 216
2. Modul
Modul adalah ukuran praktis dari besarnya jarak bagi lingkar.
Penggunaan modul dilakukan guna menyederhanakan bilangan
jarak bagi lingkar yang selalu mengandung faktor 𝜋. Modul sudah
tersedia dengan tabel yang berkaitan dengan rpm motor di buku
Sularso, 1978 halaman 245.
3. Jumlah gigi
𝒅 mm
𝒛=
𝒎
Dimana :
𝑑 = 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑔𝑖
𝑚 = 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
Sumber : Sularso 1978 halaman 216
4. Kelonggaran
𝑪𝒌 = 𝟎, 𝟐𝟓 × 𝒎 mm
Dimana :
𝑚 = 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
Sumber : Sularso 1978 halaman 219
5. Diameter kepala
𝑫𝒌 = (𝒛 + 𝟐) × 𝒎 mm
Dimana :
𝑧 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑖𝑔𝑖
𝑚 = 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
Sumber : Sularso 1978 halaman 216
6. Diameter kaki
𝑫𝒇 = (𝒛 − 𝟐) × 𝒎 mm
Dimana :
𝑧 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑖𝑔𝑖
𝑚 = 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
Sumber : Sularso 1978 halaman 248
7. Tinggi gigi
𝑯 = 𝟐 × 𝒎 + 𝑪𝒌 mm
Dimana :
𝑚 = 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
𝐶𝑘 = 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛
Sumber : Sularso, 1978 halaman 219
8. Kecepatan keliling
𝝅 × 𝑫𝒑 × 𝒏𝒎𝒐𝒕𝒐𝒓 mm
𝒗=
𝟔𝟎 × 𝟏𝟎𝟎
Dimana :
𝑣 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔
𝐷𝑝 = 𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑃𝑖𝑡𝑐ℎ
𝑛𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠/𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 (𝑟𝑝𝑚)
Sumber : Sularso, 1987
9. Gaya tangensial
𝟏𝟎𝟐 × 𝑷 kg
𝑭𝒕 =
𝒗
Dimana :
𝑃 = 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑚𝑖𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑣 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔
Sumber : Sularso 1978 halaman 238
10. Faktor dinamis
Kecepatan rendah (𝑣 = 0,5 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 10 𝑚/𝑠 )
𝟑
𝒇𝒗 =
𝟑+𝒗
𝟔
𝒇𝒗 =
𝟔+𝒗
Kecepatan cepat (𝑣 = 20 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 50 𝑚/𝑠)
𝟓, 𝟓
𝒇𝒗 =
𝟓, 𝟓 + 𝒗
Dimana :
𝑣 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔
Sumber : Sularso 1978 halaman 240
𝑭𝒕 × 𝒍
𝝈𝒃 = mm
𝒉𝟐
𝒃× 𝟔
𝟔 × 𝑭𝒕 × 𝒍
𝒃=
𝝈𝒃 × 𝒉𝟐
Dimana :
𝐹𝑡 = 𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙
𝑙 = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑔𝑖𝑔𝑖
Dimana :
𝑧 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑖𝑔𝑖
𝑏 = 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑔𝑒𝑎𝑟 (𝑐𝑚)
𝑚 = 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
Sumber : Bahan ajar Elemen Mesin 2 Teknik Mesin UMM
Sumber : [13]
2.2.6 Spreader
FLIPPER
TWIST
LOCK
TELESCOPIC
BEAM
a) Flipper
Alat ini berfungsi sebagai penempatan posisi letak spreader supaya
tepat dengan kontainer yang akan diangkat. Jumlah flipper ini berjumlah
sebanyak empat buah yang terletak disetiap sudut spreader, digerakkan
dengan gerakan naik-turun dengan flipper switch melalui operator pada
ruang kendali.
b) Skewing switch
c) Twist lock
Alat ini berfungsi sebagai pengunci spreader terhadap kontainer agar
aman pada saat pengangkatan. Twist lock ini berjumlah sebanyak empat
buah yang terletak disetiap sudut spreader yang menghadap kontainer.
Gambar 2. 40 Twist lock pada spreader