TINJAUAN PUSTAKA
Belt conveyor atau conveyor sabuk adalah pesawat pengangkut yang digunakan
untuk memindahkan muatan dalam bentuk satuan atau tumpahan, dengan arah
horizontal atau membentuk sudut dakian/inklinasi dari suatu sistem operasi yang satu
kesistem operasi yang lain dalam suatu line proses produksi, yang menggunakan
sabuk sebagai penghantar muatannya. Belt Conveyor pada dasarnya merupakan
peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap
pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat
dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam
yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut (Zainuri, ST, 2006).
Belt Conveyor (conveyor sabuk) memiliki komponen utama berupa sabuk
yang berada diatas roller-roller penumpu. Sabuk digerakkan oleh motor penggerak
melalui suatu pulley, sabuk bergerak secara translasi dengan melintas datar atau
miring tergantung kepada kebutuhan dan perencanaan. Material diletakkan diatas
sabuk dan bersama sabuk bergerak kesatu arah. Pada pengoperasiannya konveyor
sabuk menggunakan tenaga penggerak berupa motor listrik dengan perantara roda
gigi yang dikopel langsung ke puli penggerak. Sabuk yang berada diatas roller-roller
akan bergerak melintasi roller-roller dengan kecepatan sesuai putaran dan puli
penggerak
Ada beberapa pertimbangan yang mendasari dalam penelitian pesawat
pengangkut :
1. Karakteristik pemakaian, hal ini menyangkut jenis dan ukuran material,
sifat material, serta kondisi medan atau ruang kerja alat.
2. Proses produksi, mengangkut kapasitas perjam dari unit, kontinuitas
pemindahan, metode penumpukan material dan lamanya alat beroperasi.
3. Prinsip-prinsip ekonomi, meliputi ongkos pembuatan, pemeliharaan,
pemasangan, biaya operasi dan juga biaya penyusutan dari harga awal
alat tersebut.
5
6
kapasitas cukup besar (500 s.d 5000 m3 /jam atau lebih), sanggup
memindahkan material pada jarak relative besar (500 s.d 1000 m atau
lebih),desain yang sangat sederhana dan pengoperasian yang baik
(http://www.hksystems.com,conveyor). Belt conveyor dapat digunakan untuk
memindahkan berbagai unit material sepanjang arah horizontal atau pada suatu
kemiringan tertentu pada berbagai industri. Contohnya pada industry pengecoran
logam, tambang batu bara, produksi beton, industry makanan dan lain-lain.
1) Sabuk sangat peka terhadap pengaruh luar, misalnya timbul kerusakan pada
pinggir dan permukaan belt, sabuk bisa robek karena batuan yang keras dan
tajam atau lepasnya sambungan sabuk.
2) Biaya perawatannya sangat mahal.
3) Jalur pemindahan (transfer line). Karena untuk satu unit belt conveyor hanya
bisa dipasang untuk jalur lurus.
4) Kemiringan/sudutinklinasi yang terbatas.
Geometri dari belt conveyor dapat dilihat pada Gambar 2.1 yang memperlihatkan
lintasan dari belt conveyor.
2.7.1 Belt
Belt terbuat dari bahan tekstil, baja lembaran atau jalinan kawat baja. Belt
yang terbuat dari tekstil berlapis karet paling banyak ditemukan dilapangan.
Syarat-syarat belt:
1) Tahan terhadap beban tarik.
8
2.7.1.4.2 Idlers
Belt disangga oleh idler. Jenis idler yang digunakan kebanyakan adalah
rolleridler. Gambar susunan idler dapat dilihat pada Gambar 2.3. Sudut idler dapat
divariasikan sesuai keperluan.
4) Karet perlindung, yang berfungsi untuk melindungi bantalan dari debu atau
kotoran lainnya.
5) Pengunci bantalan.
6) Poros idler.
7) Baut.
8) Bantalan
Dalam perancangan, panjang idler Lid dibuat lebih panjang 100 s/d 200 mm
dari lebar belt. Untuk saluran pemasangan komponen belt conveyor dapat dilihat
pada Gambar 2.5.
Training idler berfungsi untuk menjaga agar belt berjalan lurus dan efektif
jika dipasang pada belt conveyor yang panjangnya lebih dari 50 meter.
gigi transmisi antara motor dan puli. Tipe-tipe susunan puli penggerak untuk belt
conveyor dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Harga Kp adalah 125 s.d 150 Kp = 150 untuk I = 8 s/d 12). Diameter puli
dihitung dari persamaan diatas dan dibulatkan ke diameter terdekat yaitu: 250,
320, 400, 500, 630, 800, 1000, 1250, dan 1600 mm.
Pengencang belt dapat dibedakan atas 2 jenis yaitu screw take up dan gravity
take up, atau sering juga disebut pengencang horizontal dan vertical. Gravity take
up terdiri dari tiga puli seperti pada gambar 2.7.
Belt ditekuk dengan puli atau roller pembelok. Penggunaan roller pembelok
adalah untuk merubah kemiringan sistem seperti dari arah horizontal menjadi
seperti miring. Tekukan belt dapat dibedakan atas dua macam yaitu tekukan
kearah pembalik (Gambar 2.10a) dan tekukan kearah pembebanan (Gambar
2.10b), kedua jenis tekukan tersebut mempunyai jari-jari tekukan minimum yang
berbeda.
14
Dimana :
S = Gaya tarik belt pada akhir lengkungan (kg)
qb = Berat beban tiap meter panjang belt (kg/m)
K1 = Factor numerik (K1 = 1 untuk 7, K1 =1,05 untuk = 8-25
dan K1 = 1,1 untuk = 16-20)
Diameter dan panjang idler yang digunakan untuk penekuk belt sama dengan
digunakan untuk sistem horizontal.
Struktur penyangga (frame) terbuat dari susunan baja batangan atau besi siku
yang disambung dengan menggunakan las listrik. Frame dibuat kaku (rigit).
Atruktur tersebut terbuat dari batangan membujur, tegak dan menyilang. Tinggi
dari frame biasanya 400 s/d 500 mm dan jarak batang tegak/tiang adalah 2 s/d 3,5
meter.
15
Untuk merancang dimensi utama dan daya motor yang diperlukan untuk belt
conveyor diperlukan data awal sebagai dasar perancangan. Seperti karakteristik
material, kapasitas perjam, geometri belt dan kondisi operasi dari belt conveyor.
Untuk belt yang dijalankan diatas idler, losses (rugi-rugi) tahanan disebabkan
gesekan pada bantalan idler, belt slip diatas roller dan tekukan dari idler. Gaya
dari tahanan belt conveyor ditentukan dari persamaan berikut:
Untuk belt yang membawa beban :
W1 = (q + qb + qp) L cos (q + qb) L sin
= (q + qb + qp) Lhor cos (q + qb) H (kg)
Dan untuk belt pembalik :
W1 = (qb + qp) Lhor cos qb H (kg)
Arti notasi : q = berat beban (kg/m)
qb= berat belt (kg/m)
qp= berat bagian berotasi pada idler beban (kg/m)
q = berat bagian berotasi pada idler pembalik (kg/m)
17
Gp
q p = I2 (kg/m)
Arti notasi :
I = jarak idler yang menahan beban (m)
I2 = jarak idler pembalik (m)
Tahanan gerak puli penekuk diberikan oleh persamaan berikut dengan harga
faktor K = 1.05 untuk sudut lilit = 180 dan K = 1.07 untuk sudut lilit = 180
Pada belt conveyor , tegangan dari titik-titik yang terpisah pada sistem dapat
diketahui dari persamaan berikut :
Si = S1-1 = W(i-1).1 , kg
Arti notasi : i = 1,2,3
S = gaya tarik, kg
W = tahanan gerak (kg)
Gaya tarik efektif pada belt adalah :
Wo = St Ssl, kg
dibutuhkan adalah :
W ov
N = 75 g (HP)
W ov
= 102 g (KW)
N
= QL
19
2.7 Poros
Poros merupakan salah sesuatu bagian yang terpenting dalam pemesinan. Hampir
semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Poros transmisi
sepertiitu di pegang oleh poros.
Menurut pembebanannya, poros untuk meneruskan daya yang dapat diklasifikasi
sebagai berikut :
2.7.1 Macam-MacamPoros
1. Poros transmisi
Poros ini mendapatkan beban punter atau daya lentur. Daya yang
ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, pully, sabuk
dan sproket.
2. Spidel
Yaitu poros yang relative pendek, seperti poros utama perkakas,
dimana beban utamannya berupa puntiran. Syarat yang harus di penuhi
poros ini adalah deformasinnya harus kecil dan bentuk serta ukurannya
harus teliti.
3. Gandar
Poros seperti yang dipasang diantara roda kereta barang tidak
mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar,
gander ini hanya akan mendapatkan beban lentur kecuali jika digerakan
mula dimana akan mengalami beban punter juga.
2. Kekakuan Poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi
jika lenturan atau defleksi puntirannya terlalu besar akan
mengakibatkan ketidak telitian atau getaran dan suar. Karena itu
disamping kekuatan poros, kekakuannya harus diperhatikan dan
disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut.
2.8 Bantalan
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang
peranan cukup penting karena fungsi dari bantalanya itu untuk menumpu sebuah
poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan
harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja
dengan baik.
Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak
lurus sumbu poros.
Meskipun bantalan gelinding menguntungkan, Banyak konsumen
memilih bantalan luncur dalam hal tertentu, contohnya bila kebisingan
bantalan menggangu, pada kejutan yang kuat dalam putaran bebas.