Sebagai contoh:
• Dongkrak (Jacks): Gear Jacks, Screw Jacks, Hydraulic
Jacks;
• Sistem Puli (Hoist);
• Lir Tangan (Hand Whinces).
MESIN PENGANGKAT BEBAN
Mesin Pengangkat Beban.
adalah peralatan mekanis yang diberikan pesawat
(mekanisme) untuk mengangkat beban, memindahkan
beban dalam jarak relatif terbatas dan digerakan dengan
mesin (motor diesel, motor listrik, dan sebagainya).
Sebagai contoh:
• Dongkrak ( Jacks): Electric Jacks, Pneumatic Jacks;
• Lir Bermesin;
• Crane;
• Elevators;
• Eskalator.
FASILITAS TRANSPORT
Fasilitas Transport pada Pesawat Pengangkat
(Hoisting Equipment).
Adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk kelancaran
proses produksi, konstruksi, pemeliharaan, perbaikan dan
sebagainya dalam hal pemindahan beban didalam suatu
Departemen/Antar Departemen Perusahaan/ Industri.
Fasilitas Transpor Antar Departemen (Intra
Department)
adalah peralatan pengangkat untuk memindahkan beban di
antara departemen ke departemen lainnya.
Fasilitas Transpor Dalam Departemen(Inter
Department)
adalah peralatan pengangkat untu memindahkan beban di
antara bagian didalam departemennya.
FASILITAS TRANSPORT ANTAR DEPARTEMEN
DEP.
PERLAKUAN DEP.
DEP. INSPEKSI
PANAS PABRIKASI
DEP. GUDANG
PRODUK JADI
FASILITAS TRANSPORT INTER DEPARTEMEN
BAG. GUDANG
PRODUK JADI
DASAR PEMILIHAN PESAWAT PENGANGKAT BEBAN
Spesifikasi Teknis:
• Kapasitas angkat beban ( lifting capacity);
• Bobot mati pesawat angkat (dead weight);
• Kecepatan gerakannya;
• Tinggi angkat beban (lifting height);
• Ukuran geometris pesawat angkat seperti bentangan,
jangkauan dan sebagainya.
KARAKTERISTIK BEBAN YANG DIPINDAHKAN
Unit Loads.
Beban satuan dapat berbeda dalam bobot dan
bentuknya, sebagai misal pipa, pompa, kompresor,
vessel, mesin bubut, mesin sekrap dan sebagainya.
KLASIFIKASI PESAWAT PEMINDAH BEBAN
Keterangan:
1. Kaki penyangga 6. Poros berulir
2. Lengan bawah 7. Pins
3. Mur 8. Handle
4. Lengan atas
5. Penyangga atas
DONGKRAK (JACKS)
Dongkrak Hidrolik:
• Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi dari
Hukum Pascal“Tekanan yang diberikan pada suatu
fluida dalam ruang tertutup akan diteruskan ke
segala arah sama rata”;
• Prinsip kerja dongkrak hidrolik, sewaktu pengisap
kecil diberi gaya tekan, gaya tersebut akan
diteruskan oleh fluida (minyak) yang terdapat di
dalam pompa. Akibatnya,
minyak dalam dongkrak akan
menghasilkan gaya angkat pada
pengisap besar dan dapat
mengangkat beban di atasnya.
DONGKRAK (JACKS)
Dongkrak Hidrolik:
• Dongkrak hidrolik terdiri dari dua tabung yang
berhubungan yang memiliki diameter yang berbeda
ukurannya. Masing- masig ditutup dan diisi cairan
pelumas;
• Apabila tabung yang permukaannya kecil ditekan ke
bawah, maka setiap bagian cairan juga ikut tertekan;
• Besarnya tekanan yang diberikan oleh tabung yang
permukaannya kecil diteruskan ke seluruh bagian
cairan. Akibatnya, cairan menekan pipa yang luas
permukaannya lebih besar hingga pipa terdorong ke
atas;
• Luas permukaan pipa yang ditekan kecil, sehingga
gaya yang diperlukan untuk menekan cairan juga
kecil;
DONGKRAK (JACKS)
Dongkrak Hidrolik:
• Akan tetapi karena tekanan (Tekanan= gaya / satuan
luas) diteruskan seluruh bagian cairan, maka gaya
yang kecil tadi berubah menjadi sangat besar ketika
cairan menekan ke pipa yang luas permukaannya
besar;
• P1 adalah tekanan pada tabung kecil, dan P2 adalah
tekanan pada tabung besar;
• Dengan mengetahui gaya berat beban maka dapat
dihitung gaya minimal yang diberikan pada pompa
hidrolik untuk mengangkat beban tersebut;
• Semakin besar gaya berat beban yang diangkat maka
semakin besar luas permukaan keluaran (A2) dari
dongkrak hidrolik. Minimal gaya keluaran (F2) yang
dihasilkan oleh dongkrak hidrolik harus lebih besar/
sama dengan gaya berat benda yang diangkat.
DONGKRAK (JACKS)
Dongkrak Hidrolik Buaya:
• Kontruksinya panjang dan beralaskan roda berbahan
besi;
• Cara kerjanya dengan memompa, memampatkan
udara yang nantinya akan mendorong oli;
• Oli tersebut akan mendorong pengungkit dan
mangkok di ujung satunya, sehingga
beban akan terangkat naik;
• Pada saat pengungkit dan mangkok
naik, maka terlihat seperti buaya
yang sedang terbuka mulutnya;
• Kekurangannya adalah sil-sil karet
dapat rusak sehingga menyebabkan
kebocoran udara dan/atau oli;
• Kelebihannya dapat mudah diservis.
DONGKRAK (JACKS)
Dongkrak Hidrolik Botol :
• Kontruksi bentuknya menyerupai botol;
• Cara kerja dari dongkrak ini menggunakan sistem
hidrolis;
• Sewaktu dipakai untuk mengangkat beban, maka
dilakukan pemompaan dengan menggunakan tuas
yang tersedia;
• Jika untuk menurunkan beban
maka lakukan pengendoran katupnya;
• Kelebihannya adalah menggunakan
sistem hidrolis, sehingga saat
digunakan untuk mengangkat beban
terasa lebih ringan dari pada
menggunakan dongkrak mekanis;
• Kekurangannya harga lebih mahal, sering bocor
silnya, sehingga daya angkat menjadi berkurang.
DONGKRAK (JACKS)
Operasional dan Perbaikan Dongkrak Hidrolik:
Bahan Polyester.
SWL (Safe Working Load) = c x c x 60 ( Lbf )
Bahan Nylon.
SWL (Safe Working Load) = c x c x 60 ( Lbf )
Keterangan:
c = Bilangan pembilang untuk bilangan
penyebut bernilai 8 dari diameter nominal
tali (inchi).
TALI (ROPE)
Tali Bahan Serat Logam:
• Umumnya dari bahan logam baja karbon;
• Panjang serat tali tidak terbatas dan diameter serat
tali seragam dan berbagai macam ukuran;
• Konstruksinya terdiri dari serat tali (wires), kumpulan
serat tali yang dipilin (strands), inti kumpulan serat
tali yang dipilin (center wire),dan inti tali (wire
rope cores).
TALI (ROPE)
Konstruksi Tali Bahan Serat Logam:
• Wires adalah kawat-kawat tali;
• Strands adalah untaian atau pilinan kawat kawat tali;
• Center wires adalah inti untaian kawat kawat tali;
• Wire rope cores adalah inti seutas tali;
• Wire ropes adalah seutas tali
Contoh Klasifikasi Tali Bahan Logam Baja
Contoh: 6 x 7 Bright Wire with Fibre Core, artinya:
• Jumlah kumpulan pilinan kawat baja (strands) = 6 buah;
• Jumlah kawat baja dalam strands = 7 buah;
• Inti tali baja dari bahan serat tumbuhan.
Contoh: 6 x 7 Galvanized with Fibre Core, artinya:
• Jumlah kumpulan pilinan kawat baja (strands) = 6 buah;
• Jumlah kawat baja dalam strands = 7 buah;
• Inti tali baja dari bahan serat tumbuhan;
• Tali baja dilapisi dengan zinc.
TALI (ROPE)
Kelebihan dan Kekurangan Tali Bahan Serat
Logam:
• Kekuatannya sangat besar dan merata pada serat tali;
• Cukup baik untuk pengikatan simpul tali;
• Tidak tahan terhadap beban kejut, suhu tinggi,minyak
permukaan yang kasar, tajam, maupun bahan kimia;
• Pemakaian sebagai komponen utama mesin pada
mesin pengangkat dan alat pengangkat maupun alat
bantu angkat beban.
• Kemampuan secara praktis posisi lurus untuk tali
baja karbon sudah termasuk faktor keamanan 5:
SWL (Safe Working Load) = d x d x 8 ( Tonf )
Keterangan:
d = diameter tali baja dalam satuan inchi.
TALI (ROPE)
Pemakaian Tali Bahan Logam Baja Karbon:
• Kekuatan tali: Kelas, Jumlah kawat pada strand, Jenis
untaian, Bentuk pintalan dan Jenis inti talinya;
• Bahan tali: Plow Steel, Improve Plow Steel, Extra
Improve Plow Steel;
• Inti tali: Independent wire rope core, fibre core,
steel strand core;
• Konstruksi tali: Ordinary, Seale, Warrington, Filler;
• Pintalan tali: Cross Lay Rope, Equal Lay Rope;
• Untaian tali: Round, Flattened, Locked Coil, Concentric
Non Rotating Rope;
• Pemeriksaan tali: Harian, Mingguan, Bulanan;
• Pemeliharaan tali;
• Penyimpanan tali.
TALI (ROPE)
Kekuatan Tali Logam Baja:
Harus memiliki kekuatan untuk menerima beban maksimum
dengan memperhitungkan faktor keamanan 5 untuk barang
dan faktor keamanan 10 untuk manusia;
Kekuatan tali baja tergantung pada:
- Bahan;
- Kelas atau grade;
- Jenis pilinan tali;
- Bentuk pilinan tali;
- Jenis inti tali;
- Jumlah dan susunan kawat kawat pada strand.
Bahan Tali Logam Baja:
Bahan dari sebuah tali logam baja dapat dilihat pada
Masing masing kawat yang terdapat pada strands dan yang
terbaik dari bahan baja yang berkualitas tinggi seperti
kelas 180 dan 200.
TALI (ROPE)
Bahan Tali Logam Baja:
Jenis bahan tali logam baja: Mild Plow Steel , Plow Steel,
Improve Plow Steel, dan Extra Improve Plow Steel.
Dengan Daya Regang sebagai berikut:
• Kekuatan bahan tali Mild Plow Steel untuk kelas atau
grade 90/100, artinya daya regang 90/100 Kgf/mm2;
• Kekuatan bahan tali Plow Steel untuk kelas atau grade
100/110, artinya: daya regang 100/110 Kgf/mm2;
• Kekuatan bahan tali Improve Plow Steel untuk kelas
atau grade 110/120 artinya daya regang 110/120
Kgf/mm2
• Kekuatan bahan tali Extra Improve Plow Steel untuk
kelas atau grade 180/200 artinya daya regangnya
180/200 Kgf/mm2
TALI (ROPE)
Kemampuan Bahan Tali Logam Baja:
TALI (ROPE)
Jenis Pilinan Tali Logam Baja:
Ada empat jenis pintalan kawat kawat baja pada setiap
strands yaitu bersilang (cross lay), sejajar (lang lay),
alternate lay dan herringbone lay.
Herringbone Lay.
Tali kawat baja yang mempunyai kombinasi dari empat
untaian Right Hand Lang Lay (RHLL) dan satu untaian Right
Hand Regular Lay (RHRL)
TALI (ROPE)
Bentuk dan Proses Pabrikasi Tali Bahan Baja:
Ada dua macam bentuk dan proses pabrikasi tali baja, yaitu:
Preformed/Non Preformed Ropes dan Galvanized/Un
Galvanized Ropes.
• Preformed Ropes, adalah suatu jenis proses untuk memasti
kan bahwa pilinan kawat kawat (strands) telah
dibentuk dengan memintalnya dari ujung
yang satu ke ujung yang lainnya;
• Non Preformed Ropes, adalah suatu jenis proses untuk
memastikan bahwa pilinan kawat kawat
telah dibentuk tidak dengan memintalnya
dari ujung yang satu keujung yang lainnya;
• Galvanized Ropes, adalah tali kawat baja yang diproses
dengan lapisan seng;
• Un Galvanized Ropes, adalah tali kawat baja yang diproses
tidak dilapisi dengan seng ( Bright Wire Ropes).
TALI (ROPE)
Bentuk Pilinan Kawat Tali Bahan Baja (Strands):
Ada lima macam bentuk pilinan kawat tali baja, yaitu:
Ordinary, Seale, Warrington, Filler dan Non Rotating Ropes.
• Ordinary, adalah semua kawat kawat tali baja didalam
strands sama ukurannya;
• Seale, adalah semua kawat kawat tali baja yang ukurannya
lebih besar dipasang pada lapisan luar strands karena untuk
mencegah goresan dari kawat kawat baja yang kecil;
• Warrington, adalah kedua macam ukuran kawat kawat tali
baja yang besar dan yang kecil dikombinasikan untuk
mendapatkan kelenturan/luwes dan tahan goresan;
• Filler, adalah kawat kawat baja yang kecil diisikan disela
sela kawat kawat yang besar didalam strands;
• Non Rotating Ropes, adalah arah pilinan lapisan satu
dengan arah pilinan lapisan dibuat saling berlawanan arah,
agar saling mengunci sehingga tidak terjadi terpelintir.
TALI (ROPE)
Bentuk Pilinan Kawat Tali Bahan Baja (Strands):
• Ordinary (Regular); - Non Rotating Ropes
• Seale;
• Warrington;
• Filler.
• Berkarat;
• Sarang burung;
Catatan:
Jangan sekali kali menggunakan oli bekas sebagai pelumasan
karena oli bekas mengandung partikel partikel logam yang
dapat menggores kawat kawat tali baja.
TALI (ROPE)
Ciri ciri Pelumasan Tali Kawat Baja yang Baik.
• Menolak rembesan air;
• Memiliki kemampuan penetrasi yang baik;
• Bebas bahan kimia;
• Tahan terhadap korosi;
• Tahan terhadap panas;
• Memiliki lapisan plastik;
• Merekat pada besinya.
Catatan:
Tali kawat baja harus bersih dan kering sebelum diberikan oli
pelumas, oleh karena pelumasan efektif hanya terjadi bila oli
pelumas meresap dan menempel bergabung dengan seluruh
rongga/permukaan besinya. Sasaran mendasar untuk
melumasi bagian luar dan dalam tali kawat baja adalah
mengisi rongga rongga diantara strands sehingga tali kawat
baja terisi penuh dengan lapisan pelindung.
TALI (ROPE)
Cara Membersihkan Grease yang Lama pada Tali
Kawat Baja.
• cara biasa memakai sikat kawat baja yang halus;
• Sikat baja yang digerakan oleh motor listrik, udara
bertekanan yang cukup. Lakukan sebelumnya pembersihan
dengan cairan (jangan pakai bensin, kerosene) agar kotoran
kotoran dan grease terlepas pada permukaan tali kawat
baja.
TALI (ROPE)
Cara Memberikan Pelumasan pada Tali Kawat Baja.
• Celupan tali kawat baja bergerak melalui bak berisi oli
pelumasan;
• Dituangkan dan gunakan kain lap.
•Disemprotkan;
• Gunakan kuas;
TALI (ROPE)
Cara Mengeluarkan Tali Kawat Baja dari Reel/Coil.
TALI (ROPE)
Cara Menggulung Tali Kawat Baja dari Reel ke Drum.
TALI (ROPE)
Cara Menyimpan Tali Kawat Baja.
• Tali kawat baja yang sudah dilumasi disimpan didalam ruang
yang bersih dan kering;
• Jika penyimpanan tali kawat baja diluar ruangan maka
lakukan pembungkusan permukaan tali kawat baja agar tidak
lembab atau hal hal yang dapat merusak tali kawat baja;
• Jika tali kawat baja masih cukup lama dipakai maka lakukan
pemeriksaan dan pelumasan secara teratur.
PULI (PULLEY)
Puli (Pulley).
Adalah roda piringan yang memiliki alur pada bagian diameter
luarnya sebagai tempat lintasan alat penarik (tali atau rantai)
dan berputar pada porosnya.
Bila puli dirangkai menjadi kesatuan dengan alat penarik maka
akan menjadi Peralatan Pengangkat Beban dan disebut Katrol.
Fungsi Katrol.
Katrol berguna untuk mengangkat beban atau menarik suatu
beban. Pada prinsipnya, katrol merupakan pengungkit karena
memiliki titik tumpu, gaya, dan beban.
Klasifikasi Katrol.
Katrol digolongkan menjadi empat, yaitu Katrol Tetap, Katrol
Bebas, Katrol Ganda (Takal), dan Blok Katrol.
PULI (PULLEY)
Klasifikasi Katrol
PULI (PULLEY)
Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya puli tidak berubah
pada saat digunakan dan cara menariknya dari bawah.
Keuntungan Mekanik.
• Gaya tarik benda sama besar dengan gaya berat
benda;
• Dapat mengubah arah gaya ke bawah atau
samping untuk mengangkat benda;
• Arah kuasa (gaya) searah dengan gaya berat
benda.
Keuntungan Mekanik
Pada katrol bebas, panjang lengan kuasa sama dengan dua kali
panjang lengan beban sehingga keuntungan mekanik pada
katrol tetap adalah gaya yang diperlukan untuk menarik benda
lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan katrol tetap.
Katrol jenis ini sering digunakan tukang bangunan untuk
mengangkat barang-barang pada bagunan bertingkat tinggi.
PULI (PULLEY)
Katrol Ganda /Takal
Katrol ganda merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol
bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali.
Pada katrol ganda, beban dikaitkan pada katrol
bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada
penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang
lainnya ditarik maka beban akan terangkat
serta bergeraknya ke atas.
Keuntungan Mekanik
Menggunakan katrol ganda memerlukan gaya yang lebih kecil
dibandingkan dengan katrol bebas dan katrol tetap. Namun
katrol ganda bergantung pada banyaknya tali yang dipergunakan
untuk mengangkat beban.
PULI (PULLEY)
Blok katrol
Blok katrol adalah gabungan dari beberapa katrol yang dipasang
secara berdampingan atau kebawah. Dengan blok katrol ini
gaya yang dikeluarkan untuk memindahkan
beban semakin kecil.
1 2 3 4 5 6 7
1. 2 Tali pada Katrol 5. 6 Tali pada Katrol
2. 3 Tali pada Katrol 6. 7 Tali pada Katrol
3. 4 Tali pada Katrol 7. 8 Tali pada Katrol
4. 5 Tali pada Katrol
PULI (PULLEY)
Konstruksi Sistem Puli pada Katrol
• Disusun dengan konstruksi hanya katrol dan puli
tunggal saja dan sebagai katrol tetap. Katrol jenis ini
tidak stabil sewaktu beban dinaikan/diturunkan dan
gaya yang dibutuhkan lebih besar ;
• Ada yang disusun dengan
konstruksi katrol tetap
yang memiliki satu atau
beberapa puli dan katrol
bergerak yang memiliki
satu atau beberapa puli.
Katrol jenis ini lebih
stabil sewaktu beban
dinaikan/diturunkan dan gaya yang dibutuhkan lebih
kecil untuk beban lebih berat, gerakan naiknya lambat.
PULI (PULLEY)
Pemasangan Tali Kawat Baja yang Simetris pada
Katrol.
Jenis pemasangan tali kawat baja yang simetris pada
katrol menghasilkan gerakan katrol lebih mulus.
Jika sebuah sistem katrol mempunyai jumlah puli yang
banyak melebihi yang dibutuhkan maka pastikan bahwa
pemasangan tali kawat bajanya pada katrol harus
Simetris dengan pembagian susunan tali kawat bajanya
yang merata pada puli, agar beban lebih seimbang dan
mencegah terjadinya katrol terguling.