ENGINEER
TRAINING • Dhanu Hadiguna
BASIC
RIGGING
• Dhanu Hadiguna
OUTLINE ITEM
Jenis sling kawat yang komprehensif yang akan digunakan untuk mengangkat
Wire sling menggunakan metode
Memahami dan mengetahui sudut &; faktor beban pengangkatan
Memahami rumus untuk SWL / WLL &; Perhitungan Beban
Jenis aksesori pengangkat yang komprehensif
Memastikan prosedur pengangkatan umum dan peraturan pemerintah terkait untuk
pengangkatan
1. Evaluasi untuk pengetahuan Dasar yang komprehensif Rigging dan Lifting
Jenis Sling :
Lilitan/untaian terputus.
Lilitan/untaian berkarat.
Tonjolan untaian (High strand).
Terpuntir / simpul (Kink).
Tidak ada label SWL yang jelas.
Sarang burung (Bird cage).
SLING TALI BAJA
Hindari tekukan
Gunakan pelindung (packing) untuk melindungi tali dari tepi yang tajam.
Suhu pemakaian tali maksimum 95 derajat Celcius.
Diameter tali baja minimum yang dipakai untuk pengangkatan adalah 5 mm.
Tali baja yang tidak layak pakai tidak dapat digunakan untuk pengangkatan.
Tali baja dengan Arah Ikatan Lang’s Lay tidak dapat untuk pengangkatan kecuali pada ujung-ujung tali
diikatkan untuk menghindari tali terlepas.
Gunakan tali baja yang tidak kusut atau terpuntir.
Webbing Sling
Ada 2 bentuk dari Webbing Sling :
Inspection
• Keausan
• Lapisan pelindung rusak
• Usia ( life time )
• Karena suhu atau zat kimia
• Label
• Mata sling
• Lapisan penutup sling
Webbing Sling
Kriteria Webbing Sling tidak layak pakai :
• Kehilangan 10 % dari kekuatannya
• Label telah hilang/rusak
• Lapisan pelindung rusak
• Bahan Nylon terkontaminasi dengan Asam
• Bahan Polyester terkontaminasi dgn zat Alkaline
• Bahan Polypropylene
terkontaminasi dengan cat,
thinner, aspal.
Chain Sling
Grade Rantai :
• Grade T8, T80, T800, PWB
rantainya rusak.
Jangan menggunakan rantai yang mata rantainya aus lebih dari 10%.
Gunakan pelindung (packing) terhadap tepian tajam.
Diamater rantai yang digunakan untuk pengangkatan adalah 5,5 mm.
Jangan menggunakan rantai pada area dimana kondisi suhu lebih dari
260C.
Jangan menggulung rantai untuk memperpendek panjang rantai.
Chain Sling
Inspection :
Keausan tidak lebih dari 10%
Kerenggangan tidak lebih dari 10%
Kerenggangan bukaan hook tidak lebih dari 5%
Periksa terhadap retak, aus,karat,regangan.
Periksa label tag pada rantai
Beri tanda pada rantai yang tidak layak pakai.
Metode Pemakaian Sling
Kapasitas aman sling pada saat pengangkatan
ditentukan oleh :
• Berat dan bentuk beban
Basket Hitch
Faktor sudut:
Sudut
(Gendong)
1,93
30̊
Load Factor = 0,75
1,85
45°
60̊ 1,73
Metode Pemakaian Sling
Rumus Penghitungan Beban & SWL:
SWL = Berat : Faktor Sudut : Faktor Ikatan
Berat = SWL x Faktor Sudut x Faktor Ikatan
Contoh:
• Dhanu Hadiguna
BAHAYA AKTIVITAS PENGANGKATAN
Sumber bahaya:
1. Faktor Perencanaan
2. Faktor Alat & Peralatan
3. Faktor Lingkungan
4. Faktor Manusia
-Tanah
Tanah yang tidak kokoh menyebabkan alat angkat tidak stabil, beban tidak tersebar merata.
Begitu juga dengan level/ kemiringan tanah. Pastikan kemiringan tanah tidak > 10%.
Pengangkatan di daerah pinggiran bebas (galian, sungai, atau tebing) juga bisa mengakibatkan
dudukan alat angkat tidak stabil.
-Petir
Petir sangat berbahaya terutama saat pengangkatan dimana tinggi boom bisa
menjadi sasaran.
-Akses
Akses yang sempit akan membuat pergerakan saat pemindahan beban terganggu.
SUMBER BAHAYA – LINGKUNGAN
- Kawat listrik di atas/ Overhead Power line
Aktivitas pengangkatan di sekitar kawat listrik di atas dapat mengganggu gerak alat kerja
dan juga adanya induksi listrik. Listrik dengan tegangan 50KV harus dihindari setidaknya
sejauh 3 meter
- Aktivitas di sekitar
Aktivitas pekerja yang berada di bawah aktivitas pengangkatan bisa membahayakan
pekerja tersebut. Gunakan tag line untuk mengarahkan & menstabilkan muatan saat
diangkat
- Temperatur
Temperatur yang tinggi (> 95̊) bisa merusak sling dan aksesorisnya
- Bahan kimia
Bahan kimia tertentu (asam, alkali, oil base) bisa merusak sling dan aksesorisnya
- Muatan bergerak
Muatan yang tidak statis seperti cairan bisa mempengaruhi
kapasitas maksimum beban saat pengangkatan
SUMBER BAHAYA – LINGKUNGAN
• Jumlah tim rigging tidak memadai
• Anggota rigging tidak sehat/ tidak fit
• Anggota tim rigging tidak kompeten (tidak ada SIO, belum mendapatkan
pelatihan)
• Komunikasi tidak berjalan dengan baik
• Tidak mengikuti rencana kerja/ mengambil jalan pintas
• Alat pelindung diri tidak dikenakan/ tidak ada
PERSONAL PROTECTIVE
EQUIPMENT
Minimum PPE requirements:
Safety Helmet (ANZI Z89.1-1986 )
Safety glasses (ANZI Z87.1-1989 or Equal)
Ear plugs Or Muffler
(Exposed to 85 dB for 8 hrs)
Gloves (Leather Gloves)
(No cotton gloves is allowed)
Working clothes
(Long pants and long sleeves shirt)
Safety Boots (ANZI Z41.1-1991 Or Equal) (With
steel toe or safety toe)
SIMPUL TALI
LOAD
WER
O
URUN/L HAND SIGNALS
ST T
H OI
ARAHKAN KE
BAWAH, LOAD DOWN
PUTAR
TANGAN &;
LENGAN
DALAM
LINGKARAN
BESAR
AD
LO
I SE
A HAND SIGNALS
/R
AIK
T N
O IS
H
ARAHKAN KE
ATAS.
PUTAR
LOAD UP
LENGAN
DALAM
LINGKARAN
BESAR
O M
BO
ER
LOW HAND SIGNALS
/
R UN
TU
O M
BO BOOM
DOWN
LENGAN
KELUAR, IBU
JARI
MENUNJUK
KE BAWAH
O M
BO
I SE
RA HAND SIGNALS
K/
AI
N
O M
BO BOOM
UP
LENGAN
KELUAR, IBU
JARI
MENUNJUK KE
ATAS
AD
LO
NG
I HAND SIGNALS
SW
E ARAH
ENUNJUK CRANE TO MOVE LOAD IN DIRECTION
BANKSMAN POINTS
ENGAN
AD
LO RIGGING AND SLINGING
DER
UN HAND SIGNALS
AN
M
SINYAL
BANKSMAN
BERHENTI
ALL STOP! !
ARM
STRAIGHT
OUT, SWING
BACK &
FORTH
STOP
PROSEDURE
LIFTING
LIFTING
PROCEDURE
• Dhanu Hadiguna
Kategori Lifting/ Lifting Category:
1. Pengangkatan Ringan/ Light Lift
Pengangkatan dimana berat payload 10 ton atau kurang.
Any lift where the payload weight is 10 tons or less
Any lift that exceeds 90 percent of crane’s chart capacity; any multiple-crane lift where either crane exceed 75% of the cranes
load chart capacity; requires one (or both) of
the cranes to change locations during the lifting operation; any up-ending operation during the lift;
or any lift over operating or occupied facilities, process pipe racks, or
near power lines. Any lift involving a complex rigging arrangement or that requires
specialty rigging shall also receive this classification. Project management may classify any lift that
involves sensitive or costly equipment as critical.
Tim Lifting/ 1. Rigging Engineer
Seseorang yang bertanggung jawab dalam merancang/ mendesain proses
Lifting Team pengangkatan. Penyiapan dokumen rigging plan, penghitungan beban, & metoda
pengangkatan harus dirancang seaman mungkin sesuai prosedur.
2. Rigging Supervisor
Seseorang bertanggung jawab dalam proses pengangkatan dengan metoda yang tepat
sesuai rancangan dan rigging plan.
3. Unit Operator/ Driver
Orang yang memiliki kualifikasi sebagai pengoperasi alat angkat. Kartu akreditasi
pengoperasian alat diperlukan.
4. Rigger
Seseorang yang memiliki kualifikasi untuk pelaksanaan teknis rigging sesuai
prosedur & rigging plan serta membantu operator.
5. Signal Men
Seseorang yang memiliki kualifikasi untuk mengarahkan proses pengangkatan sesuai
standard signal & membantu operator
Aktifitas Lifting di proyek mensyaratkan minimal tim operasional lifting
dilakukan oleh 4 orang yaitu Supervisor, Operator, Rigger, & Signal men
Persyaratan Pengangkatan/ Operation
Requirement :
• Dhanu Hadiguna
Australian Standards
Applicable Australian Standards Standar Australia untuk Rigging
AS 2550 parts 1 to 16 Cranes, Hoist & AS 2550 parts 1 to 16 Cranes, Hoist & Winches
Australian Standards also stipulate untuk memastikan peralatan angkat akan berfungsi
Safety Factors to ensure lifting dengan baik dalam desain pengukuran (kapasitas
equipment will function well within the beban)
design rating (load capacity)
Responsibility (cont.)
• Dhanu Hadiguna
Lifting supervisor must ensure that the Supervisor harus memastikan bahwa
crane operator conduct pre-use operator crane melakukan
inspection before each Lifting operation
to ensure that the equipment is suitable,
pemeriksaan alat angkat sebelum
safe and correctly installed for the bekerja untuk memastikan bahwa
Lifting operation. peralatan tersebut cocok, aman dan
The pre-use checks must include: dipasang dengan benar
Visual inspection of the lifting Pemeriksaan awal harus mencakup:
equipment; Inspeksi visual dari alat angkat;
Functional test of the
Uji fungsional dari alat angkat;
lifting equipment;
Functional test of the safety system Uji fungsional dari sistem
and devices; and perangkat keamanan
Functional test of the emergency stop Uji fungsional dari komponen
device. dalam kondisi emergency .
Lifting gears must also be inspected to
ensure that they are free of any faults or Lifting gear juga harus diperiksa untuk
defects before Any lifting operation can memastikan semua bebas dari kesalahan
begin. atau cacat sebelum memulai proses
pengangkatan.
Supervisor tidak boleh memberi ijin
Lifting supervisor must not allow the
untuk lifting apabila ada peralatan
lifting operation to be carried out if any
yang rusak/tidak layak pakai pada saat
defects are Spotted during the pre-use
pemeriksaan sampai semuanya
checks by the crane operator until all
diperbaiki/diganti. Hal yang sama juga
the faults of the cranes are fully
berlaku, lifting gear tidak boleh
rectified. Similarly, lifting gears must
dipakai ketika rigger menemukan
not be used if defects are spotted and
cacat, kerusakan, kekurangan pada
reported by The riggers.
saat pemeriksaan awal
Recommended Rigging Slinging
Methods and Calculation
Sling Factor, Angle Factor, Estimation weight of Load,
Composite center of Gravity, Out rigger pad
• Dhanu Hadiguna
SLINGING FACTOR / FAKTOR SLING
load factor / reeve factor / choke factor
* Chain Sling
ANGLE FACTOR
FAKTOR SUDUT
ANGLE FACTOR (cont’d)
FAKTOR SUDUT (lanjut)
Angle Angle Factor
Maximum angle at which any sling can (Sudut) (Faktor Sudut)
be used at is 120˚
30° 1.93
Maximum recommended angle is 90˚ 45° 1.85
Optimum lifting angle is 60˚(balance) 60° 1.73
Maximum Lifting 90° 1.41
angle on a crane hook 120° 1.00
is 90°
FSWR single wrap max. angle is 45˚
FSWR double wrap max. angle is 60˚
Sling 8 tonne, Angle 60˚ [A/F 1.73] Choked around a square load [0.5]
Sling kapasitas 8 ton, sudut 60˚ [A/F 1,73] diikat pada beban persegi [0,5]
Weight 20Tonnes, Angle 60˚ [A/F 1.73], Choked around a round load [0.75] Beban seberat 20 Ton,
Sudut 60˚ [A/F 1,73], diikat pada beban penampang bulat [0,75]
Thickness
(Tebal) Length
THE MASS OF A SOLID CYLINDER (SILINDER) (Panjang)
Width
Diameter × Diameter × 0.79 × Length × Density (Diameter × (Lebar)
Diameter × 0,79 × Panjang × Berat Jenis)
Diameter
Length
(Panjang)
MASS WEIGHT CALCULATION
PERHITUNGAN MASSA
Formula for Pipe (Rumus untuk Pipa):
1st. Formula
Surface area formula
Find Inside Diameter(ID) = OD-(w/t x 2), put the result to the next formula
[(OD x OD x 0.79) – (ID x ID x 0.79)] x Length (panjang) x Density per m 3 (berat jenis)
2nd. Formula
Rule of Thumb for Pipe (Petunjuk Praktis untuk Pipa):
( OD - W/T ) × W/T × ρye (3.142) × Length (panjang) × Density (berat jenis)
Length(Panjang)
MASS WEIGHT CALCULATION
PERHITUNGAN MASSA
Accurate method in determining the weight of hollow box section: [Metode akurat untuk
menentukan berat penampang persegi berlubang:]
Length = 6m
Height = 1m
Width = 2m
Formula = OM – IM × length × [density]
[Rumus = OM – IM × panjang × [berat jenis material] ]
OM = Pengukuran Luar = [Height × Width] = 1 × 2 = 2
IM = Pengukuran Dalam = [(1 – (2 × W/T)) × (2 – (2 × W/T))]
= [(1 – (2 × 0.2)) × (2 – (2 × 0.2))]
= [(1 – 0.4) × (2 – 0.4)]
= 0.6 × 1.6
= 0.96
Weight [Berat] = [2 - 0.96] × 6 × 2.4 = 14.976 Tonnes
Load Equalising Gear
Alat untuk Penyeimbang Beban
Spreader Beams
Spreader beam is used to transfer the load through the lifting
eyes – by
keeping the slings at an optimum angle
Spreader beam digunakan untuk mentransfer beban ke
lifting eye – menjaga sling pada sudut yang optimum
As the spreader beam is only keeping the slings apart, it can
be relatively light weight
Karena spreader beam membuat sling terpisah, beban
relative jadi lebih ringan
Load Equalising Gear
Alat untuk Penyeimbang Beban
Lifting Beams
Unlike a spreader beam a lifting beam needs to be strong enough to
support the load
Berbeda dengan spreader beam, lifting beam harus lebih kuat untuk
menahan beban
operators, riggers and signalmen) on the Lifting lifting(yaitu, operator crane, riggers dan signalmen)
Plan, risk control measure and safe lifting Plan, ukuran pengendalian risiko dan prosedur
procedure before the commencement of any pengangkatan yang aman sebelum dimulainya setiap
lifting operation; operasi pengangkatan;
Ensuring that only registered crane operators, Memastikan bahwa hanya operator crane, riggers
appointed riggers and appointed signalmen will dan signalmen yang ditunjuk yang boleh berada di
be on the lifting process lapangan
Roles and Responsibilities of Advanced
Riggers/Supervisors
Tugas dan tanggung jawab seorang supervisor lifting
The duties and responsibilities of a lifting supervisor include:
meliputi:
Participate in any lifting operation involving the use • Berpartisipasi dalam setiap pengangkatan yang
of mobile and tower cranes; berhubungan dengan mobil dan tower crane;
Ensuring that the ground conditions are safe for any • Memastikan kondisi permukaan aman untuk pengangkatan
lifting operation to be performed by mobile cranes; saat digunakan mobile crane;
Be present during all lifting operations; and if unsafe • Hadir disetiap operasi pengangkatan; dan jika ada
conditions are reported to him, to take suitable kondisi tidak aman harus dilaporkan kepada spv, agar
measures to rectify the conditions so that the lifting dilakukan perbaikan sehingga operasi pengangkatan
operation can be conducted safely. bisa dilakukan dengan aman .
LIFTING PLAN
• Dhanu Hadiguna
LIFTING PLANS
The purpose of a Lifting Plan is to facilitate
Tujuan dari Lifting Plan adalah untuk memudahkan pemahaman
common understanding amongst the lifting
antara tim lifting untuk operasi pengangkatan yang aman. Lifting
team for a safe lifting operation. A typical
plan digabungkan dengan PTW yang direkomendasikan untuk
Lifting Plan incorporated with PTW is
digunakan di tempat kerja. Berikut beberapa faktor kunci yang
recommended for use at the workplaces. It
berpengaruh pada operasi lifting yang aman seperti:
addresses some key factors affecting safe
lifting operations such as:
Lifting supervisors must brief the lifting team Supervisor membuat brifing singkat dengan
members, which typically consists of the crane anggota lifting team, yang biasanya terdiri dari
operator, rigger and signalmen, on the Lifting operator crane, rigger dan signalmen, tentang
Plan before commencement of any lifting
operation. rencana pengangkatan sebelum dimulai.
The lifting supervisor must stop the lifting Supervisor harus segera menghentikan operasi
operation immediately if it deviates from the pengangkatan jika menyimpang dari Rencana
Lifting Plan that has been approved by the Lifting yang telah disetujui oleh manajer proyek.
project manager.
10 Questions for a SAFE
LIFT
1. Are you aware of and fully conversant with 1. Apakah anda perduli dan sepenuhnya
the lifting and hoisting procedures mengert
applicable to the lift?
dengan prosedur pengangkatan yang
2. Has everyone involved with this lifting berlaku?
operation attended the tool box talk?
3. Has a pre-use inspection of the Lifting 2. Apakah semua orang yang
Equipment been carried out and are the terlibat dengan operasi
Lifting Tackle tagged or marked with: pengangkatan hadir dalam
Safe working load/working toolbox talk meeting?
load limit 3. Apakah pemeriksaan pre-use perlatan
A unique identification number lifting telah dilakukan dan sudah di
A valid certification date
tag/ditandai dengan:
Batas Beban Kerja(WLL)
Nomor identifikasi
Tanggal sertifikasi yang valid
10 Questions for a SAFE
LIFT
3. Are all safety devices working? 4. Apakah semua perangkat keamanan bekerja?
4. Do you know the PIC (Person in 5. Apakah Anda tahu PIC (Person in Charge)
Charge) of the lift? dari pengangkatan?
5. Is everyone competent and 6. Apakah setiap orang yg berkompeten dan peduli
6. aware of his or her tasks? terhadap tugas-tugasnya?
7. Is there a current Lift Plan and JSA/JHA, 7. Apakah sudah ada Lift Plan sebelumnya,
which manages risks? dan JSA / JHA, yang mengontrol risiko?
8. Do you know the environmental limits 8. Apakah Anda tahu batasan lingkungan
for the lift? dalam pengangkatan?
9. Is the lift area controlled and is everyone 9. Apakah area pengangkatan terkontrol dan semua
clear if the load falls or swings? orang waspada dengan beban jatuh atau ayunan?
10. Are signaling methods and 10. Metode sinyal dan komunikasi dipahami dan jelas
communication agreed and clear to you? untuk anda?
LIFT PLAN
LIFT PLAN
Planning & Preparation - Perencanaan & Persiapan
Lift Planning General Persyaratan umum Perencanaan
Requirements (Continued) Pengangkatan :
Prior to commencing any rigging operation,
Diutamakan sebelum memulai mengoperasikan semua
regardless of size, the task should be planned
& the risks/hazards assessed. peralatan rigging, pastikan semua telah direncanakan dan
Policies/procedures for lifting operations resiko/bahaya telah dikaji.
Aturan/prosedur untuk mengoperasikan pengangkatan tisp
will vary from company to company but as a
guide: perusahan mungkin berbeda,tetapi tetap harus merujuk pada
Light Lifts : Should be carried out using panduan :
Pengangkatan Ringan : harus diangkat dengan cara kerja
Safe Work Practices/JSA’s & under the
yang aman/JSA & dibawah pengarahan dari supervisor
direction of a Rigging Supervisor
Medium Lifts : Should be carried out in
Rigging
Pengangkatan sedang : Harus sesuai dengan Rencana
accordance with a Lifting Plan approved
Pengangkatan yang disetujui oleh Project
by a Project Engineer/Rigging Engineer/Superintendent Rigging
Superintendent
Planning & Preparation - Perencanaan & Persiapan
Should be carried out in accordance with berat, & Pengangkutan Berat: Harus sesuai
a Lifting Plan prepared by a Project dengan Rencana Pengangkatan yang telah
Engineer/Rigging Superintendent, & disiapkan oleh Project Engineer/Superintendent,
& telah disetujui oleh Manager Konstruksi
approved by the Construction Manager
Catatan: beberapa perusahaan akan
Note: Some companies will employ
memperkerjakan kontraktor khusus pengangkatan
specialist heavy lift contractors to develop a berat untuk membuat Perencanaan Pengangkatan,
Lifting Plan, or bring in an expert for 3 rd atau menyerahkan kepada 3rd party yang
party review of the Lifting Plan. berpengalaman untuk memeriksa Perencanaan
Pengangkatan.
11. Examples of Lifting Categorisation 1/2
Routine Lifts:
diizinkan
Planning & Preparation - Perencanaan & Persiapan
Lifting Plan/Lifting Study
Perencanaan Pengangkatan
• Biasanya rencana pengangkatan disiapkan oleh Supervisor Rigging atau
• Lifting plans are normally prepared by a Rigging Engineer. Perencanaan pengangkatan minimum harus menyertakan:
Supervisor or Engineer. A lifting plan should
Gambaran dari tempat kerja, termasuk setiap halangan atau
gangguan
include the following as a minimum: Jarak minimum antara crane, objek yang akan diangkat, fasilitas…
Layout of the work area, including any obstacles or Informasi dari barang yang akan diangkat, dimensi, perhitungan,
interferences
verifikasi dari berat, & titik pengangkatan
Minimum clearance between cranes, object to be lifted, Peralatan rigging yang diperlukan, sling, spreader beams,
facilities… shackle, hook, dll.
Details of the load to be lifted, dimensions, Setiap tanda peringatan khusus, crew perlu diperingati terlebih dulu
calculations, verification of the weight, & lifting points sebelum pengangkatan (cnt. Membongkar dudukan pengiriman)
Rigging equipment to be used, slings, spreader beams,
shackles, hooks etc.
Any special precautions the crew need to
be aware of prior to lifting (eg. removal of shipping skids)
Planning & Preparation
You are required to lift & position a 30T cylindrical load, using the cranes you have
available onsite. Where would you position the slings on the load, & what share of
the load would each crane support?
Anda akan mengangkat beban berbentuk bulat seberat 30 T dengan menggunakan
crane yang tersedia dilapangan. Tentukan titik pengikatan dan berapa pembagian
beban pada ke dua crane
Given:
Crane A Crane B 26T Crane
?m 30 T Load
Unknown:
Sling position for each Crane
22 m Load share for each crane
Multi-Crane
Lifts
Calculating Load Sharing Step 1 – Menghitung Pembagian Beban
What is the total lifting capacity of both
Step 1 – Berapa kapasitas angkat ke dua crane
crane = 26 T + 12 T
= 26 T + 12 T = 38T
= 38T
Step 2 – Given the length of the load to be lifted
Step 2 – mencari panjang beban
what is the distribution of lifting capacity
per ton dari kapasitas kedua crane
available
= 22m length/ 38T
= 22m length/ 38T
(lifting capacity available)
(lifting capacity available)
= 0.5789 m/T
= 0.5789 m/T
artinya?
What does this mean?
1T 1T
1T 1T
Crane B
= 6.95/2
= 3.47m from the end of the load (away
from Crane B)
Multi-Crane Lifts
Menghitung pembagian beban:
Step 5 – Berapa pembagian beban
Calculating Load Sharing: dari dua crane
Step 5 – What is the actual portion
of shared load for both cranes Beban= 30T
Crane B share of
the actual load is :
Multi-Crane Lifts
(Tailing Lifting)
d=0
Ɵ c x sin Ɵ
a x cos Ɵ
b x cos Ɵ