Anda di halaman 1dari 127

LIFTING/RIGGING

ENGINEER
TRAINING • Dhanu Hadiguna
BASIC
RIGGING

• Dhanu Hadiguna
OUTLINE ITEM
Jenis sling kawat yang komprehensif yang akan digunakan untuk mengangkat
Wire sling menggunakan metode
Memahami dan mengetahui sudut &; faktor beban pengangkatan
Memahami rumus untuk SWL / WLL &; Perhitungan Beban
Jenis aksesori pengangkat yang komprehensif
Memastikan prosedur pengangkatan umum dan peraturan pemerintah terkait untuk
pengangkatan
1. Evaluasi untuk pengetahuan Dasar yang komprehensif Rigging dan Lifting
Jenis Sling :

Sling Tali Baja


Sling Webbing Sling Rantai (Chain
(Flexible Steel Wire
(Webbing Sling) Sling)
Rope)
SWL DAN WLL

 WLL: Working Load Limit (Batas Beban


Kerja)
 SWL: Safe Working Load (Beban Kerja
Aman)
SWL dan WLL menandakan beban kerja maksimum yang dapat diangkat oleh
suatu peralatan angkat.
SWL and WLL mean the maximum load that may be applied under
general/particular conditions.
SLING TALI BAJA
 Sling Tali Baja terdiri dari:
a. Lilitan
b. Untaian
c. Inti

 Wire Rope Sling bisa:


a. Wires
b. Strands
c. Core
6x19 Construction 6 Strands, 19 Wires to Strand
SLING TALI BAJA

 Kuat tarik berdasarkan inti tali:


 Inti Fiber 1570 MPa
 Inti Baja 1770 MPa

 The tensile strength based on rope


core:
Fibre core 1570 MPa
Steel core 1770 MPa
SLING TALI BAJA

Sling tali baja di anggap tidak layak


pakai apabila :

 Lilitan/untaian terputus.
 Lilitan/untaian berkarat.
 Tonjolan untaian (High strand).
 Terpuntir / simpul (Kink).
 Tidak ada label SWL yang jelas.
 Sarang burung (Bird cage).
SLING TALI BAJA

Petunjuk pemakaian tali baja :

 Hindari tekukan
 Gunakan pelindung (packing) untuk melindungi tali dari tepi yang tajam.
 Suhu pemakaian tali maksimum 95 derajat Celcius.
 Diameter tali baja minimum yang dipakai untuk pengangkatan adalah 5 mm.
 Tali baja yang tidak layak pakai tidak dapat digunakan untuk pengangkatan.
 Tali baja dengan Arah Ikatan Lang’s Lay tidak dapat untuk pengangkatan kecuali pada ujung-ujung tali
diikatkan untuk menghindari tali terlepas.
 Gunakan tali baja yang tidak kusut atau terpuntir.
Webbing Sling
Ada 2 bentuk dari Webbing Sling :

1. Flat Webbing Sling

2. Round Synthetic Sling

Material Webbing Sling :

3. Nylon (Label Hijau)

4. Polyester (Label Biru)

5. Polypropylene (Label Coklat)


Webbing Sling

Inspection
• Keausan
• Lapisan pelindung rusak
• Usia ( life time )
• Karena suhu atau zat kimia
• Label
• Mata sling
• Lapisan penutup sling
Webbing Sling
Kriteria Webbing Sling tidak layak pakai :
• Kehilangan 10 % dari kekuatannya
• Label telah hilang/rusak
• Lapisan pelindung rusak
• Bahan Nylon terkontaminasi dengan Asam
• Bahan Polyester terkontaminasi dgn zat Alkaline
• Bahan Polypropylene
terkontaminasi dengan cat,
thinner, aspal.
Chain Sling
Grade Rantai :
• Grade T8, T80, T800, PWB

• Grade P (75 atau 60)

• Grade L ( baja lunak )


Chain Sling
Petunjuk pemakaian sling rantai :
 Jangan mengangkat beban melebihi SWL rantai.
 Hanya rantai dengan Grade T yang digunakan untuk pengangkatan.
 Jangan menggunakan rantai dimana salah satu atau lebih mata

rantainya rusak.
 Jangan menggunakan rantai yang mata rantainya aus lebih dari 10%.
 Gunakan pelindung (packing) terhadap tepian tajam.
 Diamater rantai yang digunakan untuk pengangkatan adalah 5,5 mm.
 Jangan menggunakan rantai pada area dimana kondisi suhu lebih dari
260C.
 Jangan menggulung rantai untuk memperpendek panjang rantai.
Chain Sling

Inspection :
 Keausan tidak lebih dari 10%
 Kerenggangan tidak lebih dari 10%
 Kerenggangan bukaan hook tidak lebih dari 5%
 Periksa terhadap retak, aus,karat,regangan.
 Periksa label tag pada rantai
 Beri tanda pada rantai yang tidak layak pakai.
Metode Pemakaian Sling
Kapasitas aman sling pada saat pengangkatan
ditentukan oleh :
• Berat dan bentuk beban

• Lokasi yang aman

• Jenis peralatan yang digunakan

• Faktor sudut dan factor ikatan.


Metode Pemakaian Sling
Pemeriksaan sling sebelum pemakaian :

• Sling tidak boleh terpuntir.


• Sling tidak boleh dibuat simpul, memasang baut atau alat lain untuk
memperpendek ukuran panjang sling
• Sling harus dilindungi apabila melewati tepian/sudut yang tajam
• Sebelum memulai pengangkatan, periksa bahwa
beban dalam keadaan bebas dan angkat beban tanpa
sentakan karena hal tersebut menyebabkan
bertambahnya beban efektif
Metode Pemakaian Sling
Jangan meletakkan benda diatas peralatan angkat tetapi gunakan
pengganjal dibawah benda untuk menarik tali sling dan pastikan sling
dalam keadaan bebas sebelummenariknya
Patuhi WLL yang tertera di peralatan / crane
Apabila memakai lebih dari dua sling dianjurkan memakai sudut
antara kaki sling tidak melebihi 90°.
Maksimum sudut untuk setiap sling adalah 120°.
Metode Pemakaian Sling
Tiga Macam Metode Pemakaian Sling :

Direct Load Choke Hitch


(Langsung) (Jerat)

Load Factor = 1 Load Factor = 0,5

Basket Hitch
Faktor sudut:
Sudut
(Gendong)
1,93
30̊
Load Factor = 0,75
1,85
45°
60̊ 1,73
Metode Pemakaian Sling
Rumus Penghitungan Beban & SWL:
SWL = Berat : Faktor Sudut : Faktor Ikatan
Berat = SWL x Faktor Sudut x Faktor Ikatan

Contoh:

Diketahui sebuah pengangkatan, menggunakan crane dengan SWL 8 Ton, sudut


pengangkatan sebesar 60̊, dan dengan metode ikatan choke. Berapa beban maximum
yang diperboleh:

Berat = SWL x faktor sudut (60) x Faktor Ikatan (Choke)


= 8 x 1,73 x 0,5
= 6,92 Ton
Tabel Tali Baja
Asesoris Peralatan Angkat
SHACKLE

 Shackle Bow  Shackle Dee


Asesoris Peralatan Angkat
Petunjuk pemakaian Shackle :
Jangan gunakan shackle yang bengkok, retak.
Jangan gunakan shackle yang aus pada ‘crown’-nya lebih dari 10 %.
Jangan gunakan shackle yang aus pada pin-nya lebih dari 10 %.
Jangan gunakan shackle yang tidak tertera WLL dengan jelas.
Kencangkan pin shackle dengan tangan dan kendurkan seperempat putaran.
Gunakan washer pada pin shackle untuk mencegah posisi pin miring di atas hook.
Bila dipasangkan pada hook alat angkat, posisi pin shackle harus diatas hook.
Asesoris Peralatan Angkat
EYEBOLT

 Uncollared  Collared eyebolt


eyebolt
Asesoris Peralatan Angkat
Petunjuk pemakaian Eyebolt :
Jangan gunakan eyebolt yang bengkok, retak atau rusak untuk pengangkatan.
Hanya digunakan eyebolt bercollar untuk pengangkatan.
Hanya digunakan eyebolt berdiameter minimum 12 mm untuk pengangkatan.
Bila digunakan untuk pada ‘lubang buta’ kedalaman ulir yang masuk harus sama dengan
minimum diameter eyebolt.
Jangan gunakan eyebolt dengan sling menerus untuk pengangkatan.
Hanya digunakan eyebolt yang tertera SWL/WLL.
Petunjuk pemakaian Eyebolt :
Asesoris Peralatan Angkat
PLATE CLAMP

 Vertical Plate  Horizontal Plate


Clamp Clamp
Asesoris Peralatan Angkat
Petunjuk pemakaian Plate Clamp :
 Hanya digunakan mengangkat satu sheet plate sesuai WLL plate clamp.
 Hindari mengangkat plate yang terkena oli atau grease.
 Pemakaian plate clamp hanya untuk pengangkatan jarak pendek.
 Periksa keausan pada ‘gigi’ (jaws) dari plate clamp sebelum pengangkatan.
 Jangan gunakan plate clamp yang bengkok, renggang atau rusak.
Pastikan kondisi baut, pin dan peralatan mekanis lain berfungsi baik.
Asesoris Peralatan Angkat
Hook
Asesoris Peralatan Angkat
Petunjuk pemakaian Hook :
 Hook dilengkapi dengan safety latch.
 Hook terbuat dari campuran metal grade 80 baja alloy.
 Hook tertera SWL atau WLL.
 Pada pemasangan dengan rantai pastikan SWL rantai
sama dengan SWL hook.
 Hindari pengangkatan dengan menggunakan ujung
tipis ari hook.
Asesoris Peralatan Angkat
CHAIN BLOCK
Asesoris Peralatan Angkat

Petunjuk pemakaian Chain block :


Chain block hanya digunakan untuk satu orang.
Pastikan pada chain block tertera kapasitas angkat (SWL).
Pastikan hook dari chain block terpasang dengan aman.
Lumasi bagian rantai untuk menghindari karat.
Asesoris Peralatan Angkat
Lever Block / Come a long
Asesoris Peralatan Angkat
Petunjuk pemakaian Lever block :

Lever block hanya digunakan untuk satu orang.

Pastikan pada lever block tertera kapasitas angkat (SWL).

Pastikan hook dari lever block terpasang dengan aman.

Lumasi bagian rantai untuk menghindari karat.


Standard Praktis:
 Gunakan
 Identifikasi  Cek terlebih dahulu kondisi alat rigging yang akan dipakai
peralatan
barang yang  Tentukan metode rigging (jenis peralatan, jenis ikatan, dll) terlebih rigging yang
akan diangkat telah
dahulu
terlebih dahulu terinspeksi
 Perhatikan keseimbangan & kestabilan sebelum pengangkatan
 Gunakan  Pastikan berat
peralatan  Simpan peralatan rigging dengan benar agar usia pemakaian bisa
beban yang
rigging (sling, optimal
akan diangkat
hook, shackle,  Hindari/ minimalkan peralatan rigging dari benda/ sudut tajam tidak melebihi
dll) yang SWL alat
sesuai (gunakan packing untuk melindungi), bahan kimia, dan suhu tinggi
rigging
SAFETY LIFTING

• Dhanu Hadiguna
BAHAYA AKTIVITAS PENGANGKATAN
Sumber bahaya:
1. Faktor Perencanaan
2. Faktor Alat & Peralatan
3. Faktor Lingkungan
4. Faktor Manusia

KENALI BAHAYA SEBELUM


MELAKUKAN PEKERJAAN
SUMBER BAHAYA – PERENCANAAN
1. Beban payload tidak diketahui
2. Metoda pengangkatan tidak tepat
3. Peralatan yang dibutuhkan tidak disiapkan/ kekurangan peralatan
4. Lokasi pengangkatan & lokasi penempatan direncanakan
mendadak
5. Dokumen kerja tidak disiapkan
6. Bahaya pada aktivitas kerja tidak dianalisa atau tidak
dikomunikasikan kepada anggota

PERENCANAAN YANG BURUK MENGARAHKAN KEPADA


KEGAGALAN & KECELAKAAN

LENGKAPI SEMUA DOKUMEN YANG DIPERLUKAN


KOMUNIKASIKAN PERENCANAAN KEPADA ANGGOTA YANG
TERKAIT
SUMBER BAHAYA – PERALATAN
1. Alat angkat tidak sesuai
2. Alat angkat tidak layak
3. Alat kerja tidak pernah dicek
4. Tidak ada jadwal perawatan
5. Posisi alat angkat tidak rata
6. Kapasitas alat angkat (SWL) tidak diketahui
7. Kapasitas alat tambahan (SWL) tidak
diketahui

Jika kita bisa menjaga alat kerja maka


alat kerja akan menjaga kita
SUMBER BAHAYA – LINGKUNGAN
-Angin
Angin yang kencang bisa membuat proses pengangkatan tidak stabil. Dapat
mempengaruhi sudut muatan dan juga work load.

-Tanah
Tanah yang tidak kokoh menyebabkan alat angkat tidak stabil, beban tidak tersebar merata.
Begitu juga dengan level/ kemiringan tanah. Pastikan kemiringan tanah tidak > 10%.
Pengangkatan di daerah pinggiran bebas (galian, sungai, atau tebing) juga bisa mengakibatkan
dudukan alat angkat tidak stabil.

-Petir
Petir sangat berbahaya terutama saat pengangkatan dimana tinggi boom bisa
menjadi sasaran.

-Akses
Akses yang sempit akan membuat pergerakan saat pemindahan beban terganggu.
SUMBER BAHAYA – LINGKUNGAN
- Kawat listrik di atas/ Overhead Power line
Aktivitas pengangkatan di sekitar kawat listrik di atas dapat mengganggu gerak alat kerja
dan juga adanya induksi listrik. Listrik dengan tegangan 50KV harus dihindari setidaknya
sejauh 3 meter

- Aktivitas di sekitar
Aktivitas pekerja yang berada di bawah aktivitas pengangkatan bisa membahayakan
pekerja tersebut. Gunakan tag line untuk mengarahkan & menstabilkan muatan saat
diangkat

- Temperatur
Temperatur yang tinggi (> 95̊) bisa merusak sling dan aksesorisnya

- Bahan kimia
Bahan kimia tertentu (asam, alkali, oil base) bisa merusak sling dan aksesorisnya

- Muatan bergerak
Muatan yang tidak statis seperti cairan bisa mempengaruhi
kapasitas maksimum beban saat pengangkatan
SUMBER BAHAYA – LINGKUNGAN
• Jumlah tim rigging tidak memadai
• Anggota rigging tidak sehat/ tidak fit
• Anggota tim rigging tidak kompeten (tidak ada SIO, belum mendapatkan
pelatihan)
• Komunikasi tidak berjalan dengan baik
• Tidak mengikuti rencana kerja/ mengambil jalan pintas
• Alat pelindung diri tidak dikenakan/ tidak ada
PERSONAL PROTECTIVE
EQUIPMENT
 Minimum PPE requirements:
 Safety Helmet (ANZI Z89.1-1986 )
 Safety glasses (ANZI Z87.1-1989 or Equal)
 Ear plugs Or Muffler
(Exposed to 85 dB for 8 hrs)
 Gloves (Leather Gloves)
(No cotton gloves is allowed)
 Working clothes
(Long pants and long sleeves shirt)
 Safety Boots (ANZI Z41.1-1991 Or Equal) (With
steel toe or safety toe)
SIMPUL TALI
LOAD
WER
O
URUN/L HAND SIGNALS
ST T
H OI

ARAHKAN KE
BAWAH, LOAD DOWN
PUTAR
TANGAN &;
LENGAN
DALAM
LINGKARAN
BESAR
AD
LO
I SE
A HAND SIGNALS
/R
AIK
T N
O IS
H

ARAHKAN KE
ATAS.
PUTAR
LOAD UP
LENGAN
DALAM
LINGKARAN
BESAR
O M
BO
ER
LOW HAND SIGNALS
/
R UN
TU
O M
BO BOOM
DOWN

LENGAN
KELUAR, IBU
JARI
MENUNJUK
KE BAWAH
O M
BO
I SE
RA HAND SIGNALS
K/
AI
N
O M
BO BOOM
UP
LENGAN
KELUAR, IBU
JARI
MENUNJUK KE
ATAS
AD
LO
NG
I HAND SIGNALS
SW

E ARAH
ENUNJUK CRANE TO MOVE LOAD IN DIRECTION
BANKSMAN POINTS
ENGAN
AD
LO RIGGING AND SLINGING
DER
UN HAND SIGNALS
AN
M

SINYAL
BANKSMAN
BERHENTI

ALL STOP! !
ARM
STRAIGHT
OUT, SWING
BACK &
FORTH

STOP
PROSEDURE
LIFTING
LIFTING
PROCEDURE

• Dhanu Hadiguna
Kategori Lifting/ Lifting Category:
1. Pengangkatan Ringan/ Light Lift
Pengangkatan dimana berat payload 10 ton atau kurang.
Any lift where the payload weight is 10 tons or less

2. Pengangkatan Medium/ Medium Lift


- Pengangkatan dimana berat payload di atas10 ton tapi kurang dari 50 T.
- Pengangkatan dimana berat payload melebihi 75% tapi kurang dari 90%
kapasitas crane
- Lebih dari 1 crane walau dibawah 75% kapasitas crane
Any lift where the payload weight is over 10 tons but less than 50 tons; any lift that exceeds 75 percent but less than 90 percent
of the crane’s chart capacity; any multi-crane lift below 75
percent of either cranes load capacity

3. Pengangkatan Berat/ Heavy Lift


Pengangkatan dimana berat payload lebih dari 50 ton
Any lift where the payload weight is 50 tons or greater
Kategori Lifting/ Lifting Category:
4. Pengangkatan Kritis/ Critical Lift

- Pengangkatan dimana berat payload dimana melebihi 90% kapasitas crane.


- Pengangkatan dengan menggunakan lebih dari satu crane dimana melebihi 75%
kapasitas crane
- Pengangkatan dimana memerlukan sebuah crane untuk merubah lokasi saat operasi pengangkatan
- Pengangkatan yang berhenti/ berakhir di atas
- Pengangkatan di atas fasilitas operasi/ kerja, proses pipe racks, atau dekat power line
- Pengangkatan spesial yang diklasifikasikan oleh management proyek

Any lift that exceeds 90 percent of crane’s chart capacity; any multiple-crane lift where either crane exceed 75% of the cranes
load chart capacity; requires one (or both) of
the cranes to change locations during the lifting operation; any up-ending operation during the lift;
or any lift over operating or occupied facilities, process pipe racks, or
near power lines. Any lift involving a complex rigging arrangement or that requires
specialty rigging shall also receive this classification. Project management may classify any lift that
involves sensitive or costly equipment as critical.
Tim Lifting/ 1. Rigging Engineer
Seseorang yang bertanggung jawab dalam merancang/ mendesain proses
Lifting Team pengangkatan. Penyiapan dokumen rigging plan, penghitungan beban, & metoda
pengangkatan harus dirancang seaman mungkin sesuai prosedur.
2. Rigging Supervisor
Seseorang bertanggung jawab dalam proses pengangkatan dengan metoda yang tepat
sesuai rancangan dan rigging plan.
3. Unit Operator/ Driver
Orang yang memiliki kualifikasi sebagai pengoperasi alat angkat. Kartu akreditasi
pengoperasian alat diperlukan.
4. Rigger
Seseorang yang memiliki kualifikasi untuk pelaksanaan teknis rigging sesuai
prosedur & rigging plan serta membantu operator.
5. Signal Men
Seseorang yang memiliki kualifikasi untuk mengarahkan proses pengangkatan sesuai
standard signal & membantu operator
Aktifitas Lifting di proyek mensyaratkan minimal tim operasional lifting
dilakukan oleh 4 orang yaitu Supervisor, Operator, Rigger, & Signal men
Persyaratan Pengangkatan/ Operation
Requirement :

Kategori Pengangkatan/ Persyaratan Operasi


Lift Category Operation Requirement
Pengangkatan Ringan/ Gunakan praktek rigging/ lifting yang aman. Operasi
Light Lift diawasi oleh supervisor langsung, operator cakap, &
rigger cakap

Planned and Executed using good rigging practices.


Rigging operation is under supervisor direction, using
qualified crane operators and qualified riggers

Pengangkatan Medium/ Dokumen rigging plan diperlukan. Disetujui oleh


Medium Lift LFE (Lead Field Engineer).

Rigging plans are required.


Contractors LFE is required to approve all medium lift
plans.
Persyaratan Pengangkatan/ Operation
Requirement :
Kategori Pengangkatan/ Persyaratan Operasi
Lift Category Operation Requirement
Pengangkatan Berat/ Heavy Dokumen rigging plans diperlukan.
Lift Rigging Engineer subcont. Menyiapkan rigging plannya.
Department rigging proyek akan mereview dan menyetujuinya.

Rigging plans are required. Subcontractors Rigging Engineer to


prepare rigging plans. Project Rigging Department to review and
approve all rigging plan.

Pengangkatan Kritis/ Critical Dokumen rigging plans diperlukan.


Lift Rigging Engineer subcont. Menyiapkan rigging plannya.
Department rigging proyek akan mereview dan menyetujuinya.

Rigging plans are required. Subcontractors Rigging Engineer to


prepare rigging plans. Project Rigging Department to review and
approve all rigging plan.
Checklist sebelum pengangkatan/ Pre-Lift Safety
Checklist :

• Dokumen ini harus dilengkapi sebelum


proses pengangkatan dilakukan
• Untuk pengangkatan medium, berat & kritis
maka checklist harus dilakukan oleh rigging
engineer, supervisor, operator & crew
• Daily checklist unit wajib dilengkapi
terlebih dahulu oleh operator
• Jika ditemukan permasalahan maka
pengangkatan harus ditunda hingga
perbaikan telah dilakukan
Checklist rencana rigging/
Rigging Plan Preparation
Checklist :
ADVANCE RIGGING

• Dhanu Hadiguna
Australian Standards
Applicable Australian Standards Standar Australia untuk Rigging
 AS 2550 parts 1 to 16 Cranes, Hoist &  AS 2550 parts 1 to 16 Cranes, Hoist & Winches

Winches  AS1418 parts 1 to 18 Cranes

 AS1418 parts 1 to 18 Cranes  AS 1666.1 Wire Rope Slings

 AS 1666.1 Wire Rope Slings  AS 2759 Steel Wire Rope

 AS 2759 Steel Wire Rope  AS 3776 GR T Chain Slings

 AS 3776 GR T Chain Slings  AS 4497 Synthetic Slings

 AS 4497 Synthetic Slings  Australian Standard didesain untuk memastikan bahwa

 Australian Standards are designed to semua pemanufactur di Australia menggunakan


ensure that anything manufactured for standar yang sama dan sesuai dengan standard
use in Australia complies with minimum minimum, juga dengan tujuan pemakaian
standards & is fit for purpose  Australian Standard juga menetapkan Safety Factor

 Australian Standards also stipulate untuk memastikan peralatan angkat akan berfungsi
Safety Factors to ensure lifting dengan baik dalam desain pengukuran (kapasitas
equipment will function well within the beban)
design rating (load capacity)
Responsibility (cont.)

Tanggung Jawab (lanjutan)


 Remember you have a “DUTY OF CARE  Ingat anda memiliki “KEWAJIBAN UNTUK
“ to not harm or injure any one on the PEDULI” untuk tidak membahayakan /
work site & you must take care of all tools mencelakakan orang lain & harus memelihara
& machinery you work with & not cause semua peralatan kerja & mesin-mesin yang Anda
any damage to them gunakan & tidak merusakkannya
 You must also be aware of any  Anda juga harus waspada akan resiko yang
hazards on your work site mungkin terjadi di tempat kerja anda
Pre-use Inspection of Lifting
Equipment

• Dhanu Hadiguna
 Lifting supervisor must ensure that the  Supervisor harus memastikan bahwa
crane operator conduct pre-use operator crane melakukan
inspection before each Lifting operation
to ensure that the equipment is suitable,
pemeriksaan alat angkat sebelum
safe and correctly installed for the bekerja untuk memastikan bahwa
Lifting operation. peralatan tersebut cocok, aman dan
 The pre-use checks must include: dipasang dengan benar
 Visual inspection of the lifting  Pemeriksaan awal harus mencakup:
equipment;  Inspeksi visual dari alat angkat;
 Functional test of the
 Uji fungsional dari alat angkat;
lifting equipment;
 Functional test of the safety system  Uji fungsional dari sistem
and devices; and perangkat keamanan
 Functional test of the emergency stop  Uji fungsional dari komponen
device. dalam kondisi emergency .
 Lifting gears must also be inspected to
ensure that they are free of any faults or Lifting gear juga harus diperiksa untuk
defects before Any lifting operation can memastikan semua bebas dari kesalahan
begin. atau cacat sebelum memulai proses
pengangkatan.
 Supervisor tidak boleh memberi ijin
 Lifting supervisor must not allow the
untuk lifting apabila ada peralatan
lifting operation to be carried out if any
yang rusak/tidak layak pakai pada saat
defects are Spotted during the pre-use
pemeriksaan sampai semuanya
checks by the crane operator until all
diperbaiki/diganti. Hal yang sama juga
the faults of the cranes are fully
berlaku, lifting gear tidak boleh
rectified. Similarly, lifting gears must
dipakai ketika rigger menemukan
not be used if defects are spotted and
cacat, kerusakan, kekurangan pada
reported by The riggers.
saat pemeriksaan awal
Recommended Rigging Slinging
Methods and Calculation
Sling Factor, Angle Factor, Estimation weight of Load,
Composite center of Gravity, Out rigger pad

• Dhanu Hadiguna
SLINGING FACTOR / FAKTOR SLING
load factor / reeve factor / choke factor

* Chain Sling
ANGLE FACTOR
FAKTOR SUDUT
ANGLE FACTOR (cont’d)
FAKTOR SUDUT (lanjut)
Angle Angle Factor
 Maximum angle at which any sling can (Sudut) (Faktor Sudut)
be used at is 120˚
30° 1.93
 Maximum recommended angle is 90˚ 45° 1.85
 Optimum lifting angle is 60˚(balance) 60° 1.73
 Maximum Lifting 90° 1.41
angle on a crane hook 120° 1.00
is 90°
 FSWR single wrap max. angle is 45˚
 FSWR double wrap max. angle is 60˚

 Sudut maksimum yang digunakan untuk sling apapun adalah


120˚
 Sudut maksimum yang disarankan adalah 90˚
 Sudut optimum adalah 60˚
 Sudut Maksimum untuk pengangkatan pada Hook Crane
adalah 90˚
 Sudut max u/ FSWR yg diikat sekali adalah 45˚
 Sudut max u/ FSWR yg diikat dua kali adalah 60˚
SLING ANGLES - Sudut Sling
Sling angles are used when two or more slings are used off a crane hook, and
attached at different points on the load to be lifted
Sudut sling digunakan saat dua atau lebih sling pada hook crane, dan dipasangkan
pada titik yang berbeda di beban yang akan diangkat
SLINGING FSWR

Rigid load: 2 legs. Ex: Container(AS 3775.2(2004, clause 7.1.e)


Flexible : 4 legs, frame, big plate
RUMUS (1)
 To find max. load (beban maksimum):
Max. load = WLL × A/F (Angle Faktor) × C/F (Choke Faktor)

 Sling 8 tonne, Angle 60˚ [A/F 1.73] Choked around a square load [0.5]
Sling kapasitas 8 ton, sudut 60˚ [A/F 1,73] diikat pada beban persegi [0,5]

WLL × A/F × R/F = 8 × 1.73 × 0.5 = 6.92 t


RUMUS (2)
 To find WLL of sling (Untuk mencari kapasitas sling):
WLL = Weight (Berat) ÷ A/F (Angle Faktor) ÷ C/F (Choke Faktor)

 Weight 20Tonnes, Angle 60˚ [A/F 1.73], Choked around a round load [0.75] Beban seberat 20 Ton,
Sudut 60˚ [A/F 1,73], diikat pada beban penampang bulat [0,75]

WLL= W ÷A/F ÷C/F = 20 ÷ 1.73÷ 0.75 = 15.41t


MASS WEIGHT CALCULATIONS & FORMULAS
RUMUS & PERHITUNGAN MASSA
 As a Dogman/Rigger it is good practice to have some general knowledge
about common weights:
 Sebagai seorang Dogman/Rigger disarankan memiliki pengetahuan yang cukup
tentang berat massa :

1 m3 of mild steel (baja) 7.840 tonnes


1 m3 of concrete (beton) 2.4 tonnes
1 m3 of water (air) 1t [ 1000 kg]
1 m3 of hardwood (kayu) 1.1 t [but
may weight
Cement (Semen) 50% more
kg] when wet]
1.1 t
Dry sand (Pasir kering) 2000 kg per m3
[bertambah
Wet sand (Pasir basah) 2300jika
50% kg per m3
Blue metal aggregate 1900 kg per m3
basah]
Empty 205 Lt drum 17kg
40 kgper
Scaffold tube [48mm OD] 5.2 kg
bag per meter
[some
Hardwood pallet (Pallet) 2t (60kg)
bags may
weight 50
40 kg per
WEIGHT DETERMINING - PENENTUAN BERAT
 Invoices or load documentation such as  Invoices atau dokumen beban seperti
weighbridge dockets dokumen dari jembatan timbang
 Manufacturers markings such as  Penandaan dari pemanufaktur seperti nomor parts
part numbers or part names atau nama parts
 Calculate the load by multiplying the total  Menghitung total beban dengan mengalikan
items on the pallet by the weight of one item. jumlah barang pada pallet dengan berat satu
Eg- bags of cement or potting mix barang. Misal – sak semen atau potting mix
 Ask fellow workers or supervisors as it may  Bertanya kepada rekan atau supervisor yang pernah
not have been the first time that a particular melakukan pengangkatan beban sejenis di lokasi
weight was lifted onsite tersebut
 “Rule of Thumb” method. This is where the  Metode “Petunjuk Praktis”. Dimana beban diukur
load is measured and compared to a known dan dibandingkan terhadap material lain yang
material weight. For example concrete diketahui beratnya. Contoh berat beton 2400kg per
weighs 2400kgs per cubic metre meter kubik
MASS WEIGHT CALCULATION
PERHITUNGAN MASSA

 THE MASS OF A RECTANGULAR OBJECT (PERSEGI)


Length × Width × Thickness × Density
(Panjang × Lebar × Tebal × Berat Jenis)

Thickness
(Tebal) Length
 THE MASS OF A SOLID CYLINDER (SILINDER) (Panjang)
Width
Diameter × Diameter × 0.79 × Length × Density (Diameter × (Lebar)
Diameter × 0,79 × Panjang × Berat Jenis)

Diameter

Length
(Panjang)
MASS WEIGHT CALCULATION
PERHITUNGAN MASSA
Formula for Pipe (Rumus untuk Pipa):
1st. Formula
Surface area formula
Find Inside Diameter(ID) = OD-(w/t x 2), put the result to the next formula
[(OD x OD x 0.79) – (ID x ID x 0.79)] x Length (panjang) x Density per m 3 (berat jenis)

2nd. Formula
Rule of Thumb for Pipe (Petunjuk Praktis untuk Pipa):
 ( OD - W/T ) × W/T × ρye (3.142) × Length (panjang) × Density (berat jenis)

OD = Outside Diameter (Diameter Luar)


ID = Inside Diameter (Diameter Dalam) W/T = Wall
Thickness (Tebal Dinding Pipa) ρye = 3.142
w/t Steel
Steel
Length = Length of Pipe (Panjang pipa) ID OD
Density = Density of Pipe Material (Berat
jenis material pipa)

Length(Panjang)
MASS WEIGHT CALCULATION
PERHITUNGAN MASSA
Accurate method in determining the weight of hollow box section: [Metode akurat untuk
menentukan berat penampang persegi berlubang:]

Length = 6m

Height = 1m

Width = 2m
Formula = OM – IM × length × [density]
[Rumus = OM – IM × panjang × [berat jenis material] ]
 OM = Pengukuran Luar = [Height × Width] = 1 × 2 = 2
IM = Pengukuran Dalam = [(1 – (2 × W/T)) × (2 – (2 × W/T))]
= [(1 – (2 × 0.2)) × (2 – (2 × 0.2))]
= [(1 – 0.4) × (2 – 0.4)]
= 0.6 × 1.6
= 0.96
Weight [Berat] = [2 - 0.96] × 6 × 2.4 = 14.976 Tonnes
Load Equalising Gear
Alat untuk Penyeimbang Beban
Spreader Beams
 Spreader beam is used to transfer the load through the lifting
eyes – by
keeping the slings at an optimum angle
 Spreader beam digunakan untuk mentransfer beban ke
lifting eye – menjaga sling pada sudut yang optimum
 As the spreader beam is only keeping the slings apart, it can
be relatively light weight
 Karena spreader beam membuat sling terpisah, beban
relative jadi lebih ringan
Load Equalising Gear
Alat untuk Penyeimbang Beban
Lifting Beams
 Unlike a spreader beam a lifting beam needs to be strong enough to
support the load
 Berbeda dengan spreader beam, lifting beam harus lebih kuat untuk
menahan beban

 All lifting beams have to be engineered & certified to a WLL


 Semua lifting beam harus dihitung oleh engineer & tersertifikat untuk WLL
Load Equalising Gear
Alat untuk Menyeimbangkan Beban
Lifting Calculations Using Spreader Beams
 When calculating the sling values with spreader beams you must start from the load & work up
 Saat menghitung sling pada spreader beam, anda harus mulai dari beban saat ini dan nilai di
atasnya
 Therefore, first determine the minimum WLL of the vertical
slings
 Kemuudian, tentukan pertamakali minimum WLL
dari sling vertikal
600

WLL= Load : Load factor : Reeve factor


W = 950 kg
= 6.3 T : 2 : 1 = 3.15 Ton
Each vertical sling must therefore have a
WLL greater than 3.15 T
Maka setiap sling vertikal harus memiliki
WLL lebih besar dari 3.15T
Load = 6.3 T
Load Equalising Gear
Alat untuk Menyeimbangkan Beban

Lifting Calculations Using Spreader Beams


 For the Slings of the hook the WLL is calculated as follows:
 Untuk sling yang terdapat pada hook, WLL dihitung sebagai berikut:

Minimum WLL = Total Load/ Angle factor


= (6.3 + 0.95)/1.73
= 7.25/1.73
= 4.2 T W = 950 kg

The slings of the hook must therefore have a WLL


greater than 4.2 T
Sling yang terdapat pada hook maka
harus memiliki WLL lebih besar dari Load = 6.3 T
4.2 T
Roles And Responsibilities
Slinger/Rigger (cranes): Slinger/Rigger (cranes):
Inspects the rigging and may contribute Memeriksa peralatan rigging dan dapat
to selecting rigging to suit the load; terlibat dalam memilih peralatan yang
Connects/disconnects the load and sesuai dengan beban;
participates in JSA/risk assessment for the Memasang dan melepaskan beban dan
lift. berpartisipasi dalam JSA/risk assessment
untuk pengangkatan.
Banksman (Flagman, Signaller):
Coordinates the lifting movements and Banksman (Flagman, Signaller):
maintains radio- and/or visual Koordinasi pergerakan crane dan
communication with Crane menjaga komunikasi crane operator dan
Operator and persons close to the orang yang dekat dengan beban;
load; Berpartisipasi dalam JSA/risk
Participates in JSA/risk assessment for the assessment untuk pengangkatan;
lift; Tidak terlibat dengan pekerjaan sebagai
Should not get involved as Rigger when rigger saat bertugas sebagai banksman.
also performing the role of a Banksman.
Roles And Responsibilities
Crane Operators: Crane Operators:
Be responsible for the crane operations Bertanggungjawab untuk pengontrolan
under his/her control; crane operation;
To perform crane inspections with the Melakukan inspeksi crane pada
exception of the initial, quarterly and permulaan, berkala dan tahunan;
annual inspections; Menyelesaikan semua persyaratan
To duly complete all required crane catatan crane operation, sesuai dengan
operation logs, Pre-Use Inspection prosedur dan pemeriksaan sebelum
procedures and checks. pemakaian.
Tugas dan tanggung-jawab
Supervisor atau Adv riggers
 Lifting supervisors  Lifting supervisors yang
appointed for mobile mengawasi mobile crane di lokasi
cranes at the worksites kerja harus menyelesaikan
must complete the kursus-kursus Keselamatan untuk
Lifting Supervisors Pengawas Lifting yang dilakukan
Safety Course conducted oleh penyedia pelatihan
by an accredited training terakreditasi.
provider.  Mereka juga harus memiliki
 They must also have pengalaman yang relevan dalam
relevant experience in mengangkat operasi untuk
lifting operations for at setidaknya satu tahun.
least one year.
Roles and Responsibilities of Advanced
Riggers/Supervisors
Tugas dan tanggung jawab seorang supervisor lifting
The duties and responsibilities of a lifting supervisor include:
meliputi:
 Co-ordinating and supervising all lifting Koordinasi dan mengawasi semua kegiatan lifting
activities in accordance with the Lifting Plan; sesuai dengan Lifting plan
 Briefing all lifting team members (i.e., crane  Memberi pengarahan untuk semua anggota tim

operators, riggers and signalmen) on the Lifting lifting(yaitu, operator crane, riggers dan signalmen)
 Plan, risk control measure and safe lifting  Plan, ukuran pengendalian risiko dan prosedur

procedure before the commencement of any pengangkatan yang aman sebelum dimulainya setiap
lifting operation; operasi pengangkatan;
 Ensuring that only registered crane operators,  Memastikan bahwa hanya operator crane, riggers

appointed riggers and appointed signalmen will dan signalmen yang ditunjuk yang boleh berada di
be on the lifting process lapangan
Roles and Responsibilities of Advanced
Riggers/Supervisors
Tugas dan tanggung jawab seorang supervisor lifting
The duties and responsibilities of a lifting supervisor include:
meliputi:
 Participate in any lifting operation involving the use • Berpartisipasi dalam setiap pengangkatan yang
of mobile and tower cranes; berhubungan dengan mobil dan tower crane;
 Ensuring that the ground conditions are safe for any • Memastikan kondisi permukaan aman untuk pengangkatan
lifting operation to be performed by mobile cranes; saat digunakan mobile crane;
 Be present during all lifting operations; and if unsafe • Hadir disetiap operasi pengangkatan; dan jika ada
conditions are reported to him, to take suitable kondisi tidak aman harus dilaporkan kepada spv, agar
measures to rectify the conditions so that the lifting dilakukan perbaikan sehingga operasi pengangkatan
operation can be conducted safely. bisa dilakukan dengan aman .
LIFTING PLAN

• Dhanu Hadiguna
LIFTING PLANS
The purpose of a Lifting Plan is to facilitate
Tujuan dari Lifting Plan adalah untuk memudahkan pemahaman
common understanding amongst the lifting
antara tim lifting untuk operasi pengangkatan yang aman. Lifting
team for a safe lifting operation. A typical
plan digabungkan dengan PTW yang direkomendasikan untuk
Lifting Plan incorporated with PTW is
digunakan di tempat kerja. Berikut beberapa faktor kunci yang
recommended for use at the workplaces. It
berpengaruh pada operasi lifting yang aman seperti:
addresses some key factors affecting safe
lifting operations such as:

 Details of the load;  Rincian beban;


 Details of the lifting equipment/ lifting gears  Rincian peralatan angkat / lifting yang
used; digunakan;
 Means of communications;  Sarana komunikasi;
 Personnel involved in the lifting operation;  Personil yang terlibat dalam operasi
 Physical and environmental considerations; pengangkatan;
 Sequence/ special precautions; and Sketch  Pertimbangan fisik dan lingkungan;
of the zone of operation.  Urutan / tindakan pencegahan khusus; dan
Sketsa zona operasi.
LIFTING PLANS

 Lifting supervisors must brief the lifting team  Supervisor membuat brifing singkat dengan
members, which typically consists of the crane anggota lifting team, yang biasanya terdiri dari
operator, rigger and signalmen, on the Lifting operator crane, rigger dan signalmen, tentang
Plan before commencement of any lifting
operation. rencana pengangkatan sebelum dimulai.
 The lifting supervisor must stop the lifting  Supervisor harus segera menghentikan operasi
operation immediately if it deviates from the pengangkatan jika menyimpang dari Rencana
Lifting Plan that has been approved by the Lifting yang telah disetujui oleh manajer proyek.
project manager.
10 Questions for a SAFE
LIFT
1. Are you aware of and fully conversant with 1. Apakah anda perduli dan sepenuhnya
the lifting and hoisting procedures mengert
applicable to the lift?
dengan prosedur pengangkatan yang
2. Has everyone involved with this lifting berlaku?
operation attended the tool box talk?
3. Has a pre-use inspection of the Lifting 2. Apakah semua orang yang
Equipment been carried out and are the terlibat dengan operasi
Lifting Tackle tagged or marked with: pengangkatan hadir dalam
 Safe working load/working toolbox talk meeting?
load limit 3. Apakah pemeriksaan pre-use perlatan
 A unique identification number lifting telah dilakukan dan sudah di
 A valid certification date
tag/ditandai dengan:
 Batas Beban Kerja(WLL)
 Nomor identifikasi
 Tanggal sertifikasi yang valid
10 Questions for a SAFE
LIFT
3. Are all safety devices working? 4. Apakah semua perangkat keamanan bekerja?
4. Do you know the PIC (Person in 5. Apakah Anda tahu PIC (Person in Charge)
Charge) of the lift? dari pengangkatan?
5. Is everyone competent and 6. Apakah setiap orang yg berkompeten dan peduli
6. aware of his or her tasks? terhadap tugas-tugasnya?
7. Is there a current Lift Plan and JSA/JHA, 7. Apakah sudah ada Lift Plan sebelumnya,
which manages risks? dan JSA / JHA, yang mengontrol risiko?
8. Do you know the environmental limits 8. Apakah Anda tahu batasan lingkungan
for the lift? dalam pengangkatan?
9. Is the lift area controlled and is everyone 9. Apakah area pengangkatan terkontrol dan semua
clear if the load falls or swings? orang waspada dengan beban jatuh atau ayunan?
10. Are signaling methods and 10. Metode sinyal dan komunikasi dipahami dan jelas
communication agreed and clear to you? untuk anda?
LIFT PLAN
LIFT PLAN
Planning & Preparation - Perencanaan & Persiapan
Lift Planning General Persyaratan umum Perencanaan
Requirements (Continued) Pengangkatan :
 Prior to commencing any rigging operation, 
Diutamakan sebelum memulai mengoperasikan semua
regardless of size, the task should be planned
& the risks/hazards assessed. peralatan rigging, pastikan semua telah direncanakan dan
 Policies/procedures for lifting operations resiko/bahaya telah dikaji.
Aturan/prosedur untuk mengoperasikan pengangkatan tisp
will vary from company to company but as a
guide: perusahan mungkin berbeda,tetapi tetap harus merujuk pada
 Light Lifts : Should be carried out using panduan :
 Pengangkatan Ringan : harus diangkat dengan cara kerja
Safe Work Practices/JSA’s & under the
yang aman/JSA & dibawah pengarahan dari supervisor
direction of a Rigging Supervisor
 Medium Lifts : Should be carried out in
Rigging
 Pengangkatan sedang : Harus sesuai dengan Rencana
accordance with a Lifting Plan approved
Pengangkatan yang disetujui oleh Project
by a Project Engineer/Rigging Engineer/Superintendent Rigging
Superintendent
Planning & Preparation - Perencanaan & Persiapan

Lift Planning General Requirements Persyaratan umum Perencanaan


(Continued) Pengangkatan :
 Critical, Heavy Lifts, & Heavy Haul :  Pengangkatan Kritikal, Pengangkatan Beban

Should be carried out in accordance with berat, & Pengangkutan Berat: Harus sesuai
a Lifting Plan prepared by a Project dengan Rencana Pengangkatan yang telah
Engineer/Rigging Superintendent, & disiapkan oleh Project Engineer/Superintendent,
& telah disetujui oleh Manager Konstruksi
approved by the Construction Manager
Catatan: beberapa perusahaan akan
Note: Some companies will employ
memperkerjakan kontraktor khusus pengangkatan
specialist heavy lift contractors to develop a berat untuk membuat Perencanaan Pengangkatan,
Lifting Plan, or bring in an expert for 3 rd atau menyerahkan kepada 3rd party yang
party review of the Lifting Plan. berpengalaman untuk memeriksa Perencanaan
Pengangkatan.
11. Examples of Lifting Categorisation 1/2
Routine Lifts:

This classification covers:


- Routine crane operations;
- Repetitive lifting operations using the same equipment (drilling activities); and
Routine lifting operations with Loose Lifting Equipment.

Routine Crane Operations Documentation/Controls Competent Personnel


Within the normal operating parameters of the Risk Assessment (generic) Crane Operator
crane
Lift Plan (generic) Banksman (Flagman,
Lifting over non-sensitive areas Signaller) and / or Slinger
Job Safety
Suitable environmental (Rigger)
Analysis Toolbox
conditions Drilling Crew
Talk Safety
Familiar, competent Crane
Operators checklist

Load has known and evaluated weight, shape 10 questions for a


and centre of gravity safe lift

Standard rigging arrangements


11. Examples of Lifting Categorisation 2/2
Non-Routine Lifts:

Non-routine lifting operations can be further sub-divided to reflect increasing risk:


- Simple lifting operations using Loose Lifting Equipment;
- Complex / Critical lifting operations requiring a Lift Plan with engineering input;
Heavy lifts requiring a Lift Plan with engineering input.
Documentation/Control Competent
Non-Routine - Simple
s Personnel
Risk Assessment
Equipment specifically installed by a competent
Lift Plan (prepared by competent Maintenance Technicians
operator Load has known and evaluated Rigger)
weight Job Safety Analysis Rigger
Centre of gravity below the lifting point Work Permit
Use of a certified lifting point directly above the Toolbox Talk Safety
load
checklist
Ample headroom
10 questions for a
Out with sensitive, difficult or safe lift
restricted area Single lifting
appliance
Unlikely to be affected by
changing environmental
conditions
Experienced and competent Lifting Appliance Operator
Planning & Preparation - Perencanaan & Persiapan

Lift Planning General Persyaratan Umum Perencanaan


Requirements Pengangkatan :
When planning a lift the following Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan
needs to be considered: ketika merencanakan pengangkatan:
 Weight to be lifted  Berat dari pengangkatan

 Details of the load – including  Detail dari beban – termasuk titik

lifting points pengangkatan


 Working radius required  Radius kerja yang diizinkan
 Rigging equipment required
 Peralatan rigging yang
 Ground conditions
diperlukan
 Centre of gravity of the load
 Kondisi permukaan tanah
 Jib height required
 Centre of gravity dari beban
 Crane movement required
 Ketinggian jib yang diizinkan
 Pergerakan crane yang

diizinkan
Planning & Preparation - Perencanaan & Persiapan
Lifting Plan/Lifting Study
Perencanaan Pengangkatan
• Biasanya rencana pengangkatan disiapkan oleh Supervisor Rigging atau
• Lifting plans are normally prepared by a Rigging Engineer. Perencanaan pengangkatan minimum harus menyertakan:
Supervisor or Engineer. A lifting plan should
 Gambaran dari tempat kerja, termasuk setiap halangan atau
gangguan
include the following as a minimum:  Jarak minimum antara crane, objek yang akan diangkat, fasilitas…
 Layout of the work area, including any obstacles or  Informasi dari barang yang akan diangkat, dimensi, perhitungan,
interferences
verifikasi dari berat, & titik pengangkatan
Minimum clearance between cranes, object to be lifted,  Peralatan rigging yang diperlukan, sling, spreader beams,
facilities… shackle, hook, dll.
 Details of the load to be lifted, dimensions,  Setiap tanda peringatan khusus, crew perlu diperingati terlebih dulu
calculations, verification of the weight, & lifting points sebelum pengangkatan (cnt. Membongkar dudukan pengiriman)
 Rigging equipment to be used, slings, spreader beams,
shackles, hooks etc.
 Any special precautions the crew need to
be aware of prior to lifting (eg. removal of shipping skids)
Planning & Preparation

SAMPLEA JSA – Light Lifts routine Rigging task


Planning & Preparation

 Lifting Plan for medium lifts


usually requires approval to
ensure task has been planned
& reviewed

 Rencana Pengangkatan untuk


pengangkatan
menengah/medium biasanya
membutuhkan izin untuk
meyakinkan tugas sudah
memiliki rencana & direview.
Planning & Preparation
Planning & Preparation
SAMPLE LIFT PLAN
– Dual Lift
Composite Center of Grafvity (CoG)
• The center of gravity (CG) is the • Pusat gravitasi (CG) adalah pusat
center to an object's weight dari berat obyek, di mana gaya
distribution, where the force gravity gravitasi dapat terjadi.
can be considered to act. • Ini adalah titik di mana objek ada
• This is the point where the object is in dalam keseimbangan yang
perfect balance, no matter how turned sempurna, tidak peduli posisinya
or rotated around that point. berubah atau diputar di sekitar titik
• itu.
If you want to know how to calculate • Jika Anda ingin tahu bagaimana
the center of gravity of an object, then
menghitung pusat gravitasi dari suatu
you have to find the weight of the
obyek, maka Anda harus tahu berat
object: and any objects on it, locate the benda: dan benda di atasnya,
datum, and plug the known quantities menemukan datum, dan masukan dalam
into the equation for calculating the persamaan untuk menghitung pusat
center of gravity. If you want to know gravitasi. Jika Anda ingin tahu
how to calculate the center of gravity, bagaimana menghitung pusat gravitasi,
just follow these steps. cukup ikuti langkah-langkah ini.
Composite Center of Gravity of
Concrete Block
Composite Center of Gravity of
Concrete Block
Determine Slings Tension
Determine Slings Tension
Basic Trigonometry
Determine
Slings Tension
Multi-Crane Lifts
Mengarahkan Pengangkatan
Directing a Multi Crane Lift – Rules Multi Crane – Ketentuan
Assess weather conditions & make sure the lift is conducted
during stable low wind conditions.
Perhatikan kondisi cuaca & pastikan selama pengangkatan
Ensure that all crane hoist ropes remain vertical selalu dalam kondisi angin yang tenang.
Pastikan semua tambang hoist crane selalu
at all stages.
Only one motion should be undertaken at a time.
menunjukan arah vertikal.
Hanya satu pergerakan yang boleh dilakukan untuk satu saat.
Avoid slewing movements wherever possible.
Hindari pergerakan slewing sebisa mungkin.
Use luffing up in preference to luffing down
Gunakan boom up dari pada boom down.
Ensure all crane movements are carried out at low speeds.
Pastikan semua pergerakan crane mengangkat pada kecepatan
Where appropriate instruments to monitor the angle of the
perlahan.
load, how vertical the rope is, & the force in each hoist Saat instrumen pada monitor tepat menunjukan sudut dari
rope. beban, bagaimana tambang pada posisi vertikal, & gaya pada
In pick & carry operations, make sure the axis of each crane
setiap hoist tambang.
remains fully aligned with each other. Saat mengoperasikan mengangkut & membawa , pastikan axis
Where you cannot observe all necessary locations, post
dari setiap crane tetap sepenuhnya lurus dengan yang lainnya.
experienced dogmen/riggers to observe & report on the Jika anda tidak dapat melihat semua lokasi yang dibutuhkan,
progress of the lift.
tempatkan dogmen/rigger yang berpengalaman untuk melhat &
melaporkan kejadian pengangkatan.
Potential
Hazard:  Insiden yang melibatkan
Crane lift dapat
 Incidents involving
menyebabkan kematian
mobile crane lifts can lead
dan / atau cedera parah pada
to deaths and/or severe
pekerja, serta kerusakan
injuries to workers, as well
properti. Sifat pengangkatan
as extensive damage to
yang kompleks yang
property. The complex
melibatkan beberapa mobile
nature of lifts involving
crane (juga disebut lift
multiple mobile cranes (also
tandem) membuat kegiatan
called tandem lifts) makes
ini sangat berbahaya.
them particularly hazardous.
How to Control the Hazard:
 In order to prevent incidents  Untuk mencegah insiden yang melibatkan tandem
involving multiple mobile crane lifts, crane, perencanaan dan pelatihan yang memadai
sufficient planning and training are sangat penting.
extremely important.  Untuk pengangkatan beban tunggal yang
 For lifts of one load involving two or melibatkan dua atau lebih crane, rencana rinci
more cranes, a detailed plan of (lift plan) harus disiapkan oleh orang yang
procedures (lift plan) must be kompeten & memenuhi syarat.
prepared by a competent, qualified  Setiap pekerja yang terlibat dalam
person. pengangkatan harus dilatih dalam perencanaan.
 Every worker involved in the lift Setiap perubahan yang dibuat untuk rencana
must be trained in the plan. Any tersebut harus didokumentasikan dan setiap
changes made to the plan must be pekerja yang terlibat harus diberitahu tentang
documented and each worker perubahan tersebut.
involved must be informed of those
changes.
Multi-Crane Lifts Menghitung Pembagian Beban:
 Step 1 – Hitung beban yang mau
Calculating Load Sharing: diangkat
 Step 1 – Calculate total load to be lifted = Berat beban+ Berat Beam
= Mass of Column + Mass of Equalising = 19 + 1
Beam = 20 T
= 19 + 1  Step 2 – Ta
= 20 T = 1.2 x 20 Tambahkan Safety Faktor 20%
 Step 2 – Add safety factor of 20% to untuk pengangkatan 2 crane
load (two crane lift)
= 1.2 x 20 = 24 T
 Step 3 – Berat total dibagi kapasitas crane
= 24 T A
 Step 3 – Divide total into capacity of
Crane A = 16 / 24
= 16 / 24 = 0.66
= 0.66  Step 4 – hasil langkah 3 kalikan dengan
 Step 4 – Multiple total by the length of panjang beam
the equalising beam = 0.66 x 8m
= 0.66 x 8m = 5.28 m (selalu bulatkan kebawah)
= 5.28 m (always round down to nearest
whole number) = 5m
= 5m
Multi-Crane Lifts
Calculating Load Sharing:
 Step 5 – Subtract total from the length of the
Menghitung Pembagian Beban:
equalising beam
 Step 5 – Panjang beban dikurangi titik pembebanan
=8-5
=8-5
= 3m
= 3m
Hasilnya beban harus di ikatkan 3 m dari Crane A
Therefore, the load must be slung 3m
from the end of the equalising beam closest Langkah berikutnya adalah menghitung kapasitas minimum crane
to crane A B yang dibutuhkan untuk mengangkat beban tersebut
Next step is to calculate the minimum
capacity of the second crane ‘B’ that will be  Step 6 – Bagikan beban total dengan
required to carry out the lift safely panjang beban
 Step 6 – Divide total load by the length = 24/8
of the equalising beam = 3 T per m
 Step 7 – Kalikan berat/m dengan jarak
= 24/8 dari crane A
= 3 T per m =3x3
 Step 7 – Multiply the total by the number = 9T
of metres from crane ‘A’s lifting point to the
loads lifting point Hailnya: Kapasitas crane B paling tidak
=3x3 9T
= 9T
Therefore: Crane ‘B’ must have a lifting
capacity of at least 9T
Multi-Crane
Lifts
Calculating Load Sharing 2- Menghitung Pembagian Beban 2

You are required to lift & position a 30T cylindrical load, using the cranes you have
available onsite. Where would you position the slings on the load, & what share of
the load would each crane support?
Anda akan mengangkat beban berbentuk bulat seberat 30 T dengan menggunakan
crane yang tersedia dilapangan. Tentukan titik pengikatan dan berapa pembagian
beban pada ke dua crane
Given:
Crane A Crane B 26T Crane

SWL 26 T SWL 12 T 12 T Crane


Mass of load = 30 T
? ?
Length of the load = 22m

?m 30 T Load
Unknown:
Sling position for each Crane
22 m Load share for each crane
Multi-Crane
Lifts
Calculating Load Sharing Step 1 – Menghitung Pembagian Beban
What is the total lifting capacity of both
 Step 1 – Berapa kapasitas angkat ke dua crane
crane = 26 T + 12 T
= 26 T + 12 T = 38T
= 38T
Step 2 – Given the length of the load to be lifted
Step 2 – mencari panjang beban
what is the distribution of lifting capacity
per ton dari kapasitas kedua crane
available
= 22m length/ 38T
= 22m length/ 38T
(lifting capacity available)
(lifting capacity available)
= 0.5789 m/T
= 0.5789 m/T
artinya?
What does this mean?

1T 1T
1T 1T

0.58 m Distribution of lifting


capacity along the
length of the load
Multi-Crane Lifts
Calculating Load Sharing: Menghitung pembagian beban
 Step 3 – What portion of the load is supported  Step 3 – Berapa panjang yang diangkat kedua
by each crane crane
= Crane A 26 T x 0.5789 m/T = Crane A 26 T x 0.5789 m/T
= 15.053 m of the load = 15.053 m dari panjang beban

= Crane B 12 T x 0.5789 m/T = Crane B 12 T x 0.5789 m/T


= 6.95 m of the load = 6.95 m dari panjang beban

Step 4 –Determine Sling Step 4 –Menentukan titik pengikatan Crane A


Positions for each crane = 15.053/2
= 7.53m dari crane A
Crane A
= 15.053/2 Crane B
= 6.95/2
= 7.53m from the end of the load
= 3.47m dari crane B
(away from Crane A)

Crane B
= 6.95/2
= 3.47m from the end of the load (away
from Crane B)
Multi-Crane Lifts
Menghitung pembagian beban:
 Step 5 – Berapa pembagian beban
Calculating Load Sharing: dari dua crane
 Step 5 – What is the actual portion
of shared load for both cranes Beban= 30T

Actual load = 30T


Maka,
Therefore,
Pembagian beban = 30T/ 22m
Load distribution = = 1.364 T/m
30T/ 22m
= 1.364 T/m Beban yang diangkat Crane A :
= 15.05m x 1.364 T/m
Crane A share of = 20.52 T
the actual load is :
= 15.05m x 1.364 Beban yang diangkat Crane B :
T/m = 6.98m x 1.364 T/m
= 20.52 T = 9.24 T

Crane B share of
the actual load is :
Multi-Crane Lifts
(Tailing Lifting)

Crane Lift = Total weight x ((c x Sin Ɵ) + (b x Cos Ɵ))


(c x Sin Ɵ) + (b x Cos Ɵ) + (a x Cos Ɵ) – (d x Sin Ɵ)

Crane Tail = W – Crane Lift


Multi-Crane Lifts (Tailing Lifting)

d=0

Ɵ c x sin Ɵ

a x cos Ɵ

b x cos Ɵ

Crane Lift = Total weight x ((c x Sin Ɵ) + (b x Cos Ɵ)) (c x Sin


Ɵ) + (b x Cos Ɵ) + (a x Cos Ɵ) – (d x Sin Ɵ)

Crane Tail = W – Crane Lift


Multi-Crane Lifts

What is a realistic scenario?


 More than likely a multi crane lift would be worked out utilizing the
cranes you have available on site ie. You wouldn’t calculate a SWL for
the cranes, you would try & work out how the load could be lifted with
the cranes you have at hand.

 Kebanyakan pengangkatan dengan dua crane memanfaatkan crane


yang ada dilapangan. Pada kondisi ini anda tidak akan menghitung
SWL untuk crane, tapi harus mencoba & mencari cara bagaimana
beban dapat diangkat oleh crane yang ada.
 Why is keeping the load level & crane rope vertical so important
Multi- for a Multi
Crane Lifts Crane Lift?
 Consider a load that is not uniform ie. The centre of gravity is not at the
centre of the load

 Mengapa sangat penting menjaga kerataan elevasi benda


& crane rope
harus tetap vertikal dalam pengangkatan dengan dua
crane?
• Umpamakan beban tidak seimbang, titik gravitasi tidak di tengah
beban
Multi-Crane
Lifts
 Has anything changed with the load now rotated???
 Are both cranes still supporting the same load they had when the load
was level?

 Apakah yang akan berubah setelah beban berputar?


• Apakah kedua crane masih tetap menahan berat yang sama
ketika beban masih rata?

Load has been rotated 30


Degrees from horizontal
position
Multi-Crane Lifts
 NO – Two things have happened!
 The operating radius on both cranes has changed
 Lateral Forces (pushing & pulling) have been Lateral Forces
introduced on both cranes

 Tidak – Ada dua perubahan yang


terjadi
• Radius kerja dari kedua crane berubah
• Lateral forces (menahan dan menarik)
terjadi di kedua crane
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai