Anda di halaman 1dari 8

PT INDO MURO KENCANA

Page 2 of 8 Rev 00

PROSEDUR PENGOPERASIAN TRAVELLING Nomor Dokumen


OVERHEAD CRANE 001-IMK-PRO-POP-PRD-I-2020
 
DAFTAR ISI

1. TUJUAN ................................................................................................................................... 3
2. RUANG LINGKUP ................................................................................................................... 3
3. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ........................................................................................ 3
4. PROSEDUR & LANGKAH PENERAPAN ............................................................................... 4
5. REFERENSI ............................................................................................................................ 6
6. DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN ......................................................................................... 7
7. LAMPIRAN .............................................................................................................................. 7
 

 
PT INDO MURO KENCANA
Page 3 of 8 Rev 00

PROSEDUR PENGOPERASIAN TRAVELLING Nomor Dokumen


OVERHEAD CRANE 001-IMK-PRO-POP-PRD-I-2020
 
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk :
a. Melindungi tenaga kerja/operator
b. Melindungi orang-orang yang berada disekitar lokasi kerja
c. Melindungi peralatan kerja/pesawat angkat
d. Mengamankan beban yang diangkat

2. RUANG LINGKUP
Dokumen panduan prosedur pengoperasian travelling overhead crane mencakup penjelasan
terhadap :
a. Persiapan operasi
b. Menghidupkan
c. Menjalankan/pembebanan
d. Mematikan/stop
e. Petunjuk umum

Semua langkah tersebut di atas merupakan satu rangkaian kerja terpadu pada saat yang sama.

3. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB


3.1 Kepala Departemen
Adapun tugas dan tanggung jawab Kepala Departemen adalah :
a. Menyediakan instalasi overhead crane dan peralatan lifting gears yang standar sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Menyediakan tenaga operator overhead crane yang kompeten.
c. Membuat program pemeliharaan dan pengujian instalasi overhead crane dan lifting gears.
d. Mengupayakan terlaksananya secara penuh syarat-syarat yang ada dalam prosedur ini di
area kerja yang menjadi tanggung jawabnya.

3.2 Pengawas
Adapun tugas dan tanggung jawab pengawas adalah :
a. Memastikan operator memiliki Surat Izin Operator (SIO).
b. Memastikan operator dalam keadaan sehat fisik dan mental.
c. Memastikan alat overhead crane dioperasikan oleh personel yang cakap.
d. Memastikan beban yang diangkat sesuai dengan kapasitas overhead crane.
e. Memastikan alat overhead crane dalam keadaan baik dan layak dioperasikan.
f. Memastikan lingkungan kerja aman dan tidak ada benda-benda yang mengganggu proses
pengoperasian.
g. Memastikan pekerja yang tidak berkepentingan tidak memasuki area pengangkatan.
h. Mengawasi selama dilakukan pengoperasian overhead crane dan mengambil tindakan
keselamatan dan keamanan yang diperlukan jika ada hal-hal yang membahayakan.

3.3 Operator Overhead Crane


a. Mengoperasikan overhead crane sesuai prosedur.
b. Memastikan selama pengoperasian dilakukan dengan aman, baik itu terhadap peralatan, diri
sendiri maupun pekerja lain.
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai instruksi pengawas.
PT INDO MURO KENCANA
Page 4 of 8 Rev 00

PROSEDUR PENGOPERASIAN TRAVELLING Nomor Dokumen


OVERHEAD CRANE 001-IMK-PRO-POP-PRD-I-2020
 
3.4 Rigger
a. Memberikan aba-aba/ perintah kepada operator overhead crane, baik itu berupa isyarat
maupun komunikasi radio.

4. PROSEDUR & LANGKAH PENERAPAN


4.1 Persiapan Pengoperasian
a. Operator melaporkan kepada pengawas rencana kegiatan pengangkatan menggunakan
overhead crane.
b. Melakukan inspeksi terhadap jalur travelling overhead crane (tidak ada benda-benda yang
menghalangi).
c. Melakukan inspeksi terhadap alat yang akan diangkat, meliputi : estimasi beban, koneksi
kabel, kondisi tempat pengait dan kelayakan materialnya.
d. Memeriksa alat overhead crane secara visual meliputi kondisi wire rope/chain (tidak ada
yang terlilit), kondisi kabel-kabel, kondisi hoist, hook dll.
e. Membuat barikade diarea pengangkatan jika diperlukan.
f. Satu orang rigger telah siap untuk membantu mengarahkan operator.

4.2 Pengoperasian Overhead Crane


a. Hidupkan switch breaker (tombol merah)
b. Angkat secara perlahan hook block dengan menekan setengah tombol angkat (Tombol A,
Lihat Lampiran)
c. Jika hook block sudah terangkat sekitar 1 meter, tekan tombol angkat secara penuh untuk
menambah kecepatan
d. Kurangi kecepatan pengangkatan jika sudah mendekati ketinggian yang diinginkan
e. Biarkan hook block stabil / tidak mengayun
f. Tekan tombol pengatur travelling maju mundur (Bridge drive, Tombol C/D) atau kiri-kanan
(Trolley Drive, Tombol E/F) untuk mengarahkan pada benda yang akan diangkat. Atur
kecepatan travelling pada kecepatan lambat saat mulai bergerak dan saat akan berhenti
g. Biarkan hook block stabil / tidak mengayun
h. Atur ketinggian hook block disesuaikan dengan benda yang akan diangkat
i. Pasang tackle pada benda yang akan diangkat. Pastikan tackle telah terlock dengan
sempurna
j. Kaitkan hook pada tackel dan pastikan pengaman hook telah terpasang sempurna
k. Angkat hook block secara perlahan, jika objek yang diangkat sudah menggantung dengan
ketinggian sekitar 30 cm, stabilkan objek tersebut. Angkat kembali sampai pada ketinggian
yang diinginkan
l. Arahkan objek pada posisi yang diinginkan dengan mengeser Bridge drive atau Trolley drive.
m. Jika sudah mencapai pada posisi yang diinginkan, biarkan objek beban stabil/tidak
mengayun
n. Turunkan hook block secara perlahan dan objek ditempatkan pada posisi yang diinginkan.
Pastikan area penempatan objek pada posisi datar dan tidak ada benda lain yang dapat
mengganjal/ membuat posisi objek tidak stabil.
o. Jangan menggunakan overhead crane untuk fungsi menarik benda / object karena beban
benda yang ditarik tidak bisa diukur / prediksi.
p. Hentikan pengoperasian overhead crane jika kondisi cuaca tidak baik seperti hujan, angin
kencang, dan pandangan terbatas.
q. Matikan overhead crane dengan menekan tombol switch breaker
PT INDO MURO KENCANA
Page 5 of 8 Rev 00

PROSEDUR PENGOPERASIAN TRAVELLING Nomor Dokumen


OVERHEAD CRANE 001-IMK-PRO-POP-PRD-I-2020
 
4.3 Petunjuk Umum
a. Bila saat mengangkat beban ada indikasi terjadi drift, maka segera hentikan operasi dan
lakukan perbaikan/penyetelan brake/rem-nya atau lakukan plugging.
b. Pada saat trveling dengan kecepatan penuh, harus dalam batas rate kecepatan yang
diperkenankan. Pengoperasian dengan kecepatan penuh dan berlebihan akan menyebabkan
motor dan resistor cepat panas/overheat
c. Peralatan/Instrumen/Alarm Operasi harus difungsikan (ON) pada saat Crane
dioperasikan/bergerak, untuk memberikan peringatan pada orang-orang disekitarnya bahwa
crane sedang melakukan pekerjaan
d. Dilarang membebani crane melebihi kapasitas maksimum, kecuali untuk kebutuhan
pengujian atau sertifikasi unit.
e. Pengangkatan beban harus tegak lurus/vertical dan memindahkannya mendatar/horizontal.
Dilarang memindahkan beban dengan posisi hoist wire rope miring atau diseret dengan
gerakan swing.
f. Angkat Beban tegak lurus ( Vertical ) & Pindahkan mendatar (Horizontal)
g. Dilarang keras menarik beban dari posisi samping. Praktek pengangkatan yang demikian
akan menyebabkan beban terayun sehingga beban dapat terlepas dari ikatannya dan
terjatuh. Cara kerja yang salah ini juga dapat menyebabkan Hoist Wire Rope pada Drum
bertumpuk jika dilakukan sambil mengangkat/Lifting.
h. Pengankatan beban harus dilakukan perlahan-lahan (halus) untuk menghindari tertumpuknya
Hoist Wire Rope/Tali Kawat Baja Angkat pada Drum yang pada umumnya disebabkan Hoist
Wire Rope kendur.
i. Jangan lakukan pengangkatan beban yang tidak aman (labil). Perbaiki dulu stabilitas beban
hingga aman. Gunakan Tali Tambera untuk mengotrol beban yang panjang dan lebar tipis
(lembaran plat baja).
j. Jika ada yang memberika aba-aba/isyarat bahwa operasi pengangkatan harus dihentikan
(STOP), patuhilah. Jalankan /operasikan Crane jika situasi dan kondisinya benar-benar
aman.
k. Aba-aba/isyarat selama bekerja hanya boleh diberikan oleh satu orang. Namun dalam
keadaan darurat/emergency setiap orang boleh memberikan aba-aba agar Crane dihentikan
pengoperasiannya (STOP).
l. Dalam keadaan normal hanya operator yang terlatih yang memiliki wewenang/yg boleh
mengoperasikan Crane. Pengecualian hanya diberikan kepada, instruktur pelatihan untuk
kebutuhan perawatan, perbaikan dan pelatihan.
m. Hindari menurunkan Hook Block hingga titik terendah (ujung TKB mati pada drum
terlampaui). Sisakan minimal dua lingkar Tali Kawat baja pada Drum agar arah turun/naik
sistim Hoist sesuai dengan yang ada didalam sistem kendali. Hal ini juga untuk mencegah
rusaknya TKB (Hoist Wire Rope) pada ujung yang terdapat di Drum (Tali Mati).
n. Jika Hook Block diturunkan terlalu jauh dan TKB mulai menggulung kearah putaran yang
berlawanan, STOP SEGERA ! Pastikan bahwa Drum menggulung kearah yang benar sesuai
dengan Tombol/Lever Kontrolnya.
o. Untuk Magnet Crane. Dilarang mengangkat beban diatas orang dan peralatan lain. Bebaskan
daerah angkat (lokasi operasi) dari orang da peralatan lain. Jika hal ini dilakukan dan tiba-
tiba saja saat itu listrik padam, maka dengan sendirinya beban akan jatuh terhempas
menimpa apa saja yang ada dibawahnya.
p. Hidari mengangkat beban yang panas diatas orang ataupun disampingnya. Kondisi ini
sangat berbahaya dan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
PT INDO MURO KENCANA
Page 6 of 8 Rev 00

PROSEDUR PENGOPERASIAN TRAVELLING Nomor Dokumen


OVERHEAD CRANE 001-IMK-PRO-POP-PRD-I-2020
 
q. Jangan menggunakan Bumper sebagai rem/brake. Jangan menabrakkan Crane pada Crane
lain untuk menghentikan gerakan Crane yang sedang kita operasikan. Menghentikan Crane
dengan benturan akan menyebabkan komponen crane rusak, begitu pula denga sistem
kelistrikannya.
r. Jika mengangkat beban dengan penjepit yang digantungkan pada Hook Block, yakinkan
beban telah benar-benar stabil sebelum Crane digerakkan. Yakinkan pula gigi-gigi pada
penjepit harus masih layak pakai. Gigi yang tumpul dapat menyebabkan beban terlepas dari
jepitan.
s. Crane lain atau juga konstruksi serta peralatan lain harus aman dari benturan beban yang
kita angkat yang mungkin saja tiba-tiba dapat bergerak karena terpaan angin kencang atau
gaya lain yang datang dari luar beban (misalnya kesalahan dalam rigging)
t. Seluruh Overhead Crane harus dilengkapi APAR. Kebakaran sangat mungkin terjadi pada
semua peralatan yang menggunakan listrik sebagi energi penggeraknya
u. Aba-aba/isyarat yang digunakan harus Standard dan merupakan persyaratan dalam operasi
walaupun ada peralatan lain yang dapat menggantikan fungsinya seperti Radio Komunikasi
dan Telepon. Aba-aba yang digunakan selain Standard juga harus dimengerti oleh Crane
Operator dan Riggernya.
v. Rated Capacity harus tertera pada OHC dan Trolley. Hindari Over Load / pembebanan
melebihi kapasitas.
w. Beban maksimum tidak diperkenankan untuk diangkat kecuali kondisi dan kemampuan
Brake/rem telah diuji. Pengujian fungsi Brake dilakukan dengan cara mengangkat beban
tidak terlalu tinggi dari lantai kerja dan membiarkannya beberapa saat untuk mengetahui
apakah terjadi drift.
x. Bila pengangkat beban/peralatan angkat yang menggunakan sistem magnet akan diperbaiki,
maka peralatan yang akan diperbaiki tsb. harus di-OFF-kan sistem magnetnya oleh operator
dan menggantungkan tanda Safety Tag pada Switch yang di-OFF-kan tadi yang
menginformasikan bahwa sistem magnet pada alat tsb OFF (Open Circuit) sebelum Safety
Tag tsb. dilapas.
y. Semua peringatan dan tanda bahaya yang diberlakukan dan tertera pada Overhead Crane
wajib dipatuhi oleh semua orang. Ingat Utamakan Keselamatan /

Kondisi Darurat

Jika terjadi keadaan darurat, tanggap darurat mengacu kepada prosedur 010-IMK-PRO-POP-PRD-V-
2018 “PROSEDUR EVAKUASI PROCESS PLANT Rev01”.
Informasi potensi insiden dan usulan perbaikan dari setiap karyawan perlu dicatat dan didiskusikan
sebagai upaya perbaikan strategi tanggap darurat secara berkelanjutan.

5. REFERENSI
a. STANDARD OPERATING PROCEDURE ELECTRIC OVERHEAD TRAVELLING CRANE
Prepared by : Kaliman Iman Sasmitha, M.Si., AK3. https://slideshare.net/WinaIndah3/sop-
overhead-crane
b. Cara Pengoperasian Overhead Crane, Prepared by Dharmo Maliki K.
htps://www.academia.edu/8384144/Cara_Pengoperasian_Overhead_Crane_1
PT INDO MURO KENCANA
Page 7 of 8 Rev 00

PROSEDUR PENGOPERASIAN TRAVELLING Nomor Dokumen


OVERHEAD CRANE 001-IMK-PRO-POP-PRD-I-2020
 
6. DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN
a. Departemen Process Plant
b. Departemen Workshop
c. Departemen Project Services
d. Departemen HSET

7. LAMPIRAN
a. Contoh Travelling Overhead Crane Top Running
PT INDO MURO KENCANA
Page 8 of 8 Rev 00

PROSEDUR PENGOPERASIAN TRAVELLING Nomor Dokumen


OVERHEAD CRANE 001-IMK-PRO-POP-PRD-I-2020
 
b. Contoh Remote Travelling Overhead Crane

Switch breaker On/Off 

Tombol naik Hook Block (Tombol A) 

Tombol turun Hook Block (Tombol 
B) 

Tombol menggeser Trolley drive  ke 
kanan (Tombol C) 

Tombol menggeser Trolley drive ke 
kiri (Tombol D) 

Tombol menggeser bride drive 
maju (Tombol E) 

Switch menggeser bride drive 
mundur (Tombol F) 

 
 

Anda mungkin juga menyukai